contoh peta konsep

Upload: ambarsari-hamidah

Post on 18-Oct-2015

203 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

  • PETA KONSEPR, mahasiswa 17 thSarapan : 2 lbr rotiMakan siang : mie instant / baksoMakan malam : nasi + llapan + 1 pt ayam grLemas, lesu, kurang bertenaga saat belajar + olahragaBB : 60 kgTB : 165 cmBMI normalAKGBBI = {(TB-100) 10%(TB-100)}BMR Untuk wanita = BBI x 25 Untuk pria = BBI x 30Kalori 1 hariSesuai dengan usia, aktivitas, berat badan dan ada/tidaknya infeksi beratMakronutrien :Karbohidrat, protein, lemakMikronutrein : vitamin, mineralAsupan NutrisiPemeriksaan Antropometri

  • NARASI PETA KONSEP*Penggunaan antropometri secara umum digunakan untuk melihat keseimbangan antara asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Bentuk aplikasi penilaian status gizi dengan antropometri antara lain dengan penggunaan teknik Bdy Mass Index (BMI). Ini merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Dalam hal ini, BMI sebagai langkah awal bagi dokter untuk mengetahui bagaimana proporsi jaringan tubuh R. Angka Kecukupan Gizi R dapat dilihat dari kesesuaian menu makanan dengan kebutuhan kalori dalam satu hari. Mengukur kebutuhan kalori R diawali dengan menilai Berat Badan Ideal (BBI). BBI diukur dengan mengurangi (tinggi badan 100) dengan 10% (tinggi badan 100). Perhitungan BBI bisa dilakukan apabila laki-laki mempunyai tinggi > 160 cm dan wanita > 150cm. Kemudian mencari Basal Metabolism Rate (BMR) dengan penyesuain jenis kelamin (wanita x 25 ; laki-laki x 30) dan terakhir memasukkan 4 faktor meliputi usia, berat badan, aktivitas dan penyakit infeksi berat yang mungkin mempengaruhi kebutuhan kalori R dalam satu hari. R merasakan keluhan lemas, lesu dan kurang bertenaga saat belajar dan olahraga disebabkan karena ketidaksesuaian antara asupan nutrisi dari makanan dan aktivitas yang dilakukan, bisa juga karena ketidakseimbangan antara asupan makro maupun mikronutrien. Dilihat dari jenis aktivitas yang dilakukan R, maka dibutuhkan tambahan dari kalori basalnya. Makronutrien yang dibutuhkan tubuh yaitu karbohidrat (45%), protein(10%) dan lemak(20%). Kelebihan salah satu makronutrien, misal karbohidrat akan disimpan sebagai lemak dibawah kulit. Efek jangka panjang, R bisa mengalami penaikan berat badan dan membuat semakin lelah, lesu dan kurang bersemangat untuk melakukan aktivitas, karena untuk menopang tubuhnya membutuhkan kalori yang cukup besar. Pada saat energi yang dihasilkan dari asupan makanan kurang, maka tubuh akan mengutamakan untuk pelaksanaan fungsi tubuh yang vital (BMR).

    ****