contoh pengajuan judul proposal skripsi s1 kep 2013
DESCRIPTION
bhayj5TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma merupakan hubungan teori- teori yang membentuk susunan yang
mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan
hal-hal yang perlu diselidiki (Kusnanto, 2004:55). Masterman (1970) yang
mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang persoalan
dalam suatu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki pola dan cara pandang dasar
khas dalam melihat, memberikan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia yang
mencakup dalam empat tahap paradigma keperawatan meliputi: konsep manusia,
konsep keperawatan, konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan. Lingkungan
merupakan salah satu komponen dalam paradigma keperawatan yang mempunyai
implikasi sangat luas bagi kelangsungan hidup manusia, khususnya menyangkut
status kesehatan seseorang (Mubarak, 2009:20).
Menurut White (1977) dalam Wahid Iqbal (2009:131) menyatakan sehat
adalah keadaan dimana seseorang ketika diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan. Untuk
mencapai keadaan sehat itu sendiri, maka diperlukan adanya pelayanan kesehatan
bagi seluruh masyarakat pada umumnya, khususnya Pasangan Usia Subur,
diharapkan mendapatkan standar pelayanan minimal (SPM) atau sesuai prosedur
pelayanan yang standar. Pelayanan kesehatan adalah setiap yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 bahwa sebanyak 61%
pasangan usia subur (PUS) antara 15-49 tahun yang telah menikah, menggunakan
alat kontrasepsi. Sedangkan 57% sebagian besar menggunakan metode modern.
Terlihat lebih dari separo PUS yang memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan.
Secara umun masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan kunjungan ke
sarana kesehatan, namun masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
sistem pelayanan kesehantan. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia meliputi
pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Puskesmas keliling dan pelayanan kesehatan rujukan yang
dilaksanakan di rumah sakit. Tetapi sarana pelayanan kesehatan yang ada masih
kurang dalam menjalin kerjasama lintas program, lintas sektor dan sarana
pendukung kegiatan medis serta lemahnya peran masyarakat dan perbaikan
sanitasi sehingga angka morbiditas dan mortilitas dapat diturunkan. Kurangnya
evaluasi bulanan secara kuantitatif dan kualitatif terhadap semua program
pelayanan kesehatan, serta kurangnya bimbingan Dinas Kesehatan sebagai
fasilitator dan lintas sektor (Mubarak, 2009:143).
Pentingnya peran serta masyarakat khusunya Pasangan Usia Subur dalam
berpartisipasi mensukseskan program pelayanan kesehatan. Pelayanan yang ada di
jalan Dr. Murjani dan prasarana pelayanan yang diberikan hanya di posyandu.
Namun fenomena yang terjadi masih belum diketahuinya tingkat pengetahuan
PUS tentang pelayanan kesehatan di lingkungan tempat tinggal. Fenomena
tersebut belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya, sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) terhadap Pelayanan Kesehatan di Lingkungan jalan Dr. Murjani RT. 03
RW. VI Palangka Raya”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini,
berdasarkan fenomena yang terjadi, yaitu: “Bagaimana tingkat pengetahuan
Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap pelayanan kesehatan di lingkungan jalan Dr.
Murjani RT. 03 RW. VI Palangka Raya?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap
pelayanan kesehatan di Lingkungan jalan Dr. Murjani RT. 03 RW. VI Palangka
Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan PUS tentang faktor dan jenis
pelayanan kesehatan di lingkungan tempat tinggal.
2) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan PUS tentang Pelayanan Kesehatan
yang diberikan oleh fasilitas pelayanan terdekat.
3) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan PUS tentang kepuasan terhadap
pelayanan kesehatan terdekat.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasangan usia subur terhadap pelayanan
kesehatan yang ada di lingkungan jalan Dr. Murjani RT. 03 RW. VI Palangka
Raya ?.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi pengajar dan mahasiswa dalam perkuliahan
serta dapat digunakan sebagai bahan tambahan kepustakaan dalam penelitian
selanjutnya.
1.4.2.2 Peneliti
Peneliti mendapat pengalaman tentang riset keperawatan serta menambah
wawasan pengetahuan dan pengembangan diri, khususnya dalam bidang riset
keperawatan.
1.4.2.3 Tempat Penilitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan infomasi bagi Pasangan
Usia Subur (PUS) dalam memahami dan memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang ada di lingkungan jalan Dr. Murjani RT. 03 RW. VI Palangka Raya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
PendidikanPekerjaanUmurPengalamanLingkungan
Pengetahuan PUS terhadap pelayanan kesehatan.Pelayanan kesehatan:
PengertianJenis
FaktorSyarat
Informasi yang diterima
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Pengetahuan
2.2 Konsep Dasar Pasangan Usia Subur (PUS)
2.3 Paradigma Keperawatan
2.5 Pelayanan Kesehatan
2.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep-konsep yang
ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan
(Notoadmodjo, 2002:124). Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya,
maka kerangka konsep yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
BaikCukupKurang
Keterangan:
: Diteliti : Berpengaruh: Berhubungan : tidak diteliti
Skema 2.1 Kerangka konsep: informasi yang di terima PUS mempengaruhi Tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Pelayanan Kesehatan di jalan Dr. Murjani RT. 03 RW. VI Palangka Raya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah, mulai dari
penetapan populasi, sampel, dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal
dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2009:79). Kerangka kerja merupakan
bagan kerja kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi
populasi, sampel, dan teknik sampling penelitian, teknis pengumpulan data, dan
analisis data (Hidayat, 2008:31). Adapun kerangka kerja yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
30
PopulasiPasangan Usia Subur di wilayah pelayanan Puskesmas Pahandut
Palangka Raya (jumlah 73 orang)
SampelPUS di wilayah pelayanan Puskesmas Pahandut
Berjumlah 66 responden dan 30 responden yang didapat dan diteliti
Teknik SamplingNonprobability Sampling (Consecutive Sampling)
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain deskriptif
Analisa data Pemberian kode, scoring, tabulasi data
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner
Gambar 3.1 Kerangka kerja tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap pelayanan kesehatan di lingkungan jalan Dr. Murjani RT. 03RW. VI Palangaka Raya.
3.3 Identifikasi Variabel
Menurut Hidayat (2008:78), variabel adalah sebuah konsep yang dapat
dibedakan menjadi dua yakni yang bersifat kuantitaf dan kualitatif. Identifikasi
variabel merupakan bagian penelitian dengan cara menentukan variabel-variabel
yang ada dalam penelitian seperti variabel independen, dependen, moderator,
kontrol dan interviting (Hidayat, 2009:34). Variabel independen merupakan
variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Hidayat, 2009:35). Variabel dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel
bebas (independen) yaitu tingkat pengetahuan PUS terhadap pelayanan kesehatan
di lingkungan tempat tinggal.
Penyajian hasilDisajikan dalam bentuk diagram dan di persentasikan
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2008:35).
Tabel 3.1 Definisi Operasional tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) terhadap pelayanan kesehatan di lingkungan jalan Dr. Murjani R.T 03 RW. VI Palangka Raya.
VariabelDefinisi
OperasionalIndikator/Parameter
Alat Ukur Skala Skore
Tingkat pengetahuan PUS terhadap pelayanan kesehatan di lingkungan tempat tinggal.
Pengetahuan PUS tentang PelKes merupakan hasil tahu pasangan suami istri usia produktif tentang pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
1) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan PUS tentang faktor dan jenis pelayanan kesehatan di lingkungan tempat tinggal.
2) 2) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan PUS tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan terdekat.
3) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan PUS tentang kepuasan terhadap pelayanan kesehatan terdekat.
Kuesioner Ordinal Keterangan Pilihan:
Benar: 1 = 2,52 = 53 = 7,54 = 10
Penilaian
N= spsm
=100 % N: Nilai pengetahuan sp: Skor yang di dapat sm: Skor tertinggi
Kategori I:Baik: 76-100%Cukup: 56-75%Kurang: ≤ 55%
Kateggori II:Baik : ≥ 5Kurang : < 5