contoh menghitung dosis

31
Saturday, October 6, 2012 PRAKTIKUM II MENGHITUNG DOSIS LAZIM DAN DOSIS MAKSIMAL DALAM SEDIAAN CAIR BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan Sangat Mudah Mudah larut Larut Agak sukar larut Sukar larut Sangat sukar larut Praktis tidak larut Kurang dari 1 1-10 10-30 30-100 100-1000 1000-10.000 Lebih dari 10.00 Kelarutan suatu zat harus selalu diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan. Misalnya bila zat A itu mudha larut dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g zat tersebut sehingga bila zat yang

Upload: muhamad-amoeir-anwar

Post on 22-Jan-2016

873 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

catatanku

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Menghitung Dosis

Saturday, October 6, 2012

PRAKTIKUM II MENGHITUNG DOSIS LAZIM DAN DOSIS MAKSIMAL DALAM SEDIAAN CAIR

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangLarutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali

dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.Pernyataan kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml zat cair tersebut larut dalam sejumlah ml pelarut

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan

Sangat MudahMudah larut

LarutAgak sukar larut

Sukar larutSangat sukar larutPraktis tidak larut

Kurang dari 11-1010-3030-100

100-10001000-10.000

Lebih dari 10.00

            Kelarutan suatu zat harus selalu diketahui sebelum zat tersebut dilarutkan dengan sejumlah pelarut, untuk menjamin jumlah pelarut yang diberikan itu cukup untuk melarutkan.            Misalnya bila zat A itu mudha larut dalam air, maka dibutuhkan minimal 1 – 10 ml air untuk melarutkan setiap 1 g zat tersebut sehingga bila zat yang akan dilarutkan sejumlah 2 gram maka sekurang- kurangnya 2-20 ml air yang diperlukan untuk melarutkan zat tersebut            Melarutkan zat sebaiknya dilakukan didalam erlemyer (terlebih lagi bila zatnya mudah menguap harus dengan erlenmeyer bertutup) kecuali bila dibutuhkan pengadukan dan atau untuk mereaksikan suatu zat maka dapat dilakukan di beaker gelas atau lumpang.            Selain kelarutan yang paling penting diketahui dalam membuat sediaan larutan maupun sediaan farmasi lain adalah dosis maksimal suatu bahan obat karena obat yang dibuat tanpa memperhatikan dosis maksimalnya sangat berbahaya. Jika dosis berlebih dalam setiap pemakaian atau setiap harinya akan membuat obat itu menjadi suatu racun yang bisa menimbulkan efek –efek negatif bagi kesehatan tubuh bahkan menyebabkan kematian. Untuk itu perlu kita ketahui dosis suatu bahan obat

Page 2: Contoh Menghitung Dosis

dalam suatu sediaan untuk setiap pemakainnya 

Read More

I.2  Tujuan Percobaan       Untuk mengetahui cara menghitung dosis maksimal dalam sediaan cair.I.3 Rumusan Percobaan     Bagaimana cara menghitung dosis maksimal suatu sediaan larutan ?

Page 3: Contoh Menghitung Dosis

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar TeoriMENGHITUNG DOSIS MAKSIMAL DALAM SEDIAAN CAIR

            Dalam sediaan cair, obat biasa diberikan dalam takaran sendok atau tetes. Dalam kefarmasian sendok obat terdiri dari

1.      Sendok the dengan volume tiap sendoknya 5 ml2.      Sendok makan dengan volume tiap sendoknya 15 ml3.      Sendok bubur dengan volume tiap sendoknya 8 ml4.      Tetesan biasanya menghasilkan sekitar 20 tetes tiap ml

Untuk dapat menghitung dosis dalam sediaan cair maka yang kita perlu

perhatikan adalah berapa  dosis yang diberikan dan berapa volume dari larutan

obatnya

Contoh

R/  efedrin HCl                       100 mg  (DM sekali pakai 300mg/sehari 600 mg)

     Aqua destilatasi     ad 100 ml

            m.f.potio

            s.t.dd.Cth.II

pro: Dian (10 tahun)

Perhitungan dosis maksimal

Dosis maksimal untuk umur 10

1 x pakai          : 10/20 x 300 mg = 150 mg

Sehari              : 10/20 x 600 mg = 300 mg

Dosis maksimal sesuai resep (aturan pakainya : 3 sehari 2 sendok the (2 x 5ml))

1 x pakai          : 2 x 5 ml / 100 ml x 100 mg = 10 mg < 150 mg

Sehari              : 3 x 10 mg                            = 30 mg < 300 mg

II. 2 Uraian BahanResep 2.1

Page 4: Contoh Menghitung Dosis

1.      NR                  =  Natrii Bromidum

NL                   =  Natrium Bromida

Pemerian         =  hablur kecil, transparan atau buram, tidak berwarna, atau

                            serbuk butir putih; tidak berbau; rasa asin dan agak pahit;  

                          meleleh basah

Kelarutan        =  larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 17 bagian etanol  

                          (95%) P

Penyimpanan   =  dalam wadah tertutup baik

Khasiat            =  sedativum

DM                  =  sekali 2g, sehari 6g

2.      NR                  = Kalii Bromidum

NL                   = Kalium Bromida

Pemerian         = hablur tidak berwarna, transparan atau buram atau serbuk  

                         butir; tidak berbau; rasa asin dan agak pahit

Kelarutan        = larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air & dalam lebih

                          kurang 200 bagian etanol (90%) P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = sedativum

DM                  = sekali 2g, sehari 8g

3.      NR                  = Ammonii Bromidum

NL                   = Ammonium Bromida

Pemerian         = hablur atau sebuk hablur; tidak berwarna sampai putih

                          kekuningan lemah; tidak berbau; higroskopik

Kelarutan        = larut dalam 1,3 bagian air dan dalam 12 bagian etanol (95%) P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

DM                  = sekali 1g, sehari 3g

Resep 2.2

Page 5: Contoh Menghitung Dosis

1.      NR                  = isoniazidum

NL                   = isoniazida

Pemerian         = hablur putih; tidak berbau; rasa agak pahit; terurai

                          perlahan-lahan oleh udara dan cahaya

Kelarutan        = mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol

                          (95%) P; sukar larut dalam kloroform dan dalam eter P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

Khasiat            = antituberkulosa

DM                  = sehari 10mg/kg

2.      NR                  = Natrii Citras

NL                   = Natrium sitrat

Pemerian         = hablur tidak berwarna atau serbuk halus putih

Kelarutan        = mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air

                          mendidih; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup rapat

Khasiat            = antikoagulan

3.      NR                  = Acidum citras

NL                   = Asam sitrat

Pemerian         = hablur tidak berwarna atau serbuk putih; tidak berbau;

                           rasa sangat asam; agak higroskopik merapuh dalam udara

                         kering dan panas

Kelarutan        = larut dalam kurangdari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian

                         etanol (95%) P; sukar larut dala eter P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = zat tambahan

Page 6: Contoh Menghitung Dosis

4.      NR                  = Sorbitolum

Nl                    = Sorbitol

Pemerian         = serbuk, butiran atau kepingan; putih; rasa manis;

                          higroskopik

Kelarutan        = sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol

                          (95%) P, dalam methanol P dan dalam asam asetat P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup rapat

Khasiat            = zat tambahan

5.      NR                  = Glycerolum

NL                   = Gliserol ; Gliserin

Pemerian         = cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak berbau;

                          manis diikuti rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan

                          beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat

                          membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak

                          melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20

Kelarutan        = dapat campur dengan air dan dengan etanol (95%) P;

                          praktis tidak larut dalam kloroform P dalam eter P dan

                          dalam minyak lemak

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = zat tambahan

Resep 2.3

1.      NR                  = Acidum salicycum

NL                   = Asam salisilat

Pemerian         = hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih;

Page 7: Contoh Menghitung Dosis

                         hampir tidak berbau; rasa agak manis dan tajam

Kelarutan        = larut dalam 550 bagian air dan 4 bagian etanol (95%) P;

                         mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P; larut

                         dalam larutan ammonium asetat P, dinatrium

                         hidrogenfosfat P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = keratolitikum, antifungi

2.      NR                  = Sulfur praeapitatum

NL                   = belerang endap

Pemerian         = tidak berbau; tidak berasa

Kelarutan        = praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam

                          karbondisulfida P, dalam minyak zaitun P, sangat sukar

                          larut dalam etanol (95%) P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = antiskabies

3.      NR                  = Vaselinum album

NL                   = vaselim putih

Pemerian         = massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap setelah

                           zat dileburkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi

                         lemah, jika dicairkan, tidak berbau; hampir tidak berasa

Kelarutan        = praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P;

                           larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak

                         tanah P, larutan kadang-kadang beropalesensi lemah

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = zat tambahan

4.      NR                  = Mentholum

Page 8: Contoh Menghitung Dosis

NL                   = Mentol

Pemerian         = hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak berwarna; bau

                         tajam seperti minyak permen; rasa panas dan aromatic.

Kelarutan        = sukar larut dalam air; sangat mudah larut etanol (95%) P;   

                         dalam kloroform P dan dalam eter P; mudah larut dalam  

                         paraffin cair P dan dalam minyak atsiri

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk

Khasiat            = korigen; antiiritan

  Resep 2.4

1.      NR                  = Phenobarbitalum

NL                   = Fenobarbital; Luminal

Pemerian         = hablur atau serbuk hablur; putih tidak berbau; rasa agak   

                          pahit

Kelarutan        = sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P,

                         dalam eter P, dalam larutan alkali hidroksida dan dalam

                         larutan alkali karbonat

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik

Khasiat            = hipnotikum, sedativum

DM                  = sekali 300mg, sehari 600mg

2.      NR                  = Chlorpheniramini maleas

NL                   = Klorfeniramini maleat

Pemerian         = serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit

Kelarutan        = larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%) P dan dalam 10 bagian

kloroform P; sukar larut dalam eter P

Penyimpanan   = dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

Khasiat            = antihistaminikum

DM                  = sehari 40mg

Page 9: Contoh Menghitung Dosis

Ii.3 Farmakologi Obat

1.      R / II.1

Menurut FI. III Kalii Bromidum danNatrii Bromidum berkhasiat sebagai sedativum.

Obat golongan sedativ merupakan golongan obat pendepresi susunan saraf pusat. pada dosis terapi obat sedativ menekan aktivitas mental,, menurunkan respon terhadap rangsangan emosi sehingga menenangkan.  Efek sedasi juga merupakan efek samping beberapa obat lain yang tidak termasuk golongan depresan ssp. Walaupun obat tersebvut memperkuat penekanan ssp, secara tersendiri obat tersebut memperlihatkan efek yang lebih spesifikpada dosis yang jauh lebih spesifik dibandingkan dosis yang dibutuhkan untuk mendepresi ssp secara umum. (Farmakologi & Terapi V)

2.      R /II.2Menurut FI.III isoniazin berkhasiat sebagai anti tuberklosis.

ISONEX           Dumex Indonesia   KIsoniazida 50 mg/ml. Indikasi : tuberkulosis. Kontra indikasi : kelainan fungsi ginjal. Efek samping : neuritis perifer, kadang-kadang didapatkan kegelisahan insomnia dan sakit kepala. Dosis : anak sampai 1 tahun, tiap 6 jam 25 -50 mg ; 1-5 tahun tiap 6 jam 50 – 100mg. (ISO Indonesia)

3.      R /II.3 Salep 3-10 (dari salep 2-4 ; salep asam salisilat belerang).

Page 10: Contoh Menghitung Dosis

SALEP KUNING CAP ISTANA        Infarmind       BAsam salisilat  2 %, belerang  4%. Indikasi : luka-luka pada kulit, gatal-gatal, bersisik. Kemasan : pot 15g dan 30g. (ISO Indonesia)

4.      R /II.3Phenobarbital / fenobarbital berkhasiat sebagai sedativum hipnotikum.

COMBINAL    Combiphar   KFenobarbital 100 mg ; 50mg;30mg;25mg;15mg/tablet salut selaput. Indikasi : konvulsi, migrain, insomnia akibat gangguan syaraf, epilepsi. Kontra indikasi : kerusakan hati atau ginjal, porfiria akut. Efek samping : dapat menyebabkan ketagihan. (ISO Indonesia) Menurut FI.III, chlorpheniramini / klorfeniramini juga berkhasiat sebagai sedativum ; hipnotikum

COROMETON     Coronet Crown    KKlorfeniramini msleat 4mg/tablet. Indikasi : uritkaria, gagal dermatitis, rinitis verigo, mual, mabuk kendaraan, angloedum, asma serta batuk alergi lai. Efek samping ; rasa kantuk, lemah , pusinbg, mual, muntah, sakit kepala,penglihatan kabur, rasa kering pada mulutb, kurang nafsu makan. (ISO Indonesia)

Page 11: Contoh Menghitung Dosis

BAB III

METODE KERJA

III. 1 Alat Dan Bahan

III.1.a Alat yang digunakan  Lumpang dan alu  Pipet tetes   Sendok tanduk  Penggorek  Gelas ukur  100 ml  Labu erlemenyer

III.1.b Bahan yang digunakan              Natrii Bromida  Kalii Bromida  Ammonium Bromida  Cotrimoxazole   Phenobarbital  Chlorpheniramini  Menthol  Sulfur  Asam salisilat  INH  As. Sitrat  Natrium sitrat  Gliserol  Sobital  Aquades

Page 12: Contoh Menghitung Dosis

III.2 Cara KerjaNo 2.1

                                                            Perhitungan Bahan :                                                            KBr     2                                                              NaBr   2                                                              NH4Br 1                                                              Aqua Dest       ad 60 ml                                                            URAIAN RESEP

R/       =   recipe          = ambillahm        =   misce          = campurkanf         =   fac              = dibuatpotio    =   obat minums         =   signa            = tandai, beri tandat.dd     =   ter de die     =  tiga kali sehari

Perhitungan DM1.      NaBr  2/6 G

U/ Umur 15 thun

Page 13: Contoh Menghitung Dosis

10/20 x 2/6    = 1g/3g        Untuk   berdasarkan resep :

1 X P    =    

%         =

dd         =   3

%          =  x 100 % = 10 %  < 100%

2.      KBrBerdasarkan R/

1xp      = 2 x 15ml/60 ml x 2   = 1g < 2g

%         = ½ x 100 %                = 50 %

dd        = 3 x 1 g                      = 3g < 6g

%         = 3/6 x 100 %              = 50 %

3.      NH4Br 1g/3g

Berdasarkan R/

1xp      = 2 x 15ml/60 ml x 1   = 0,5g < 1g

%         = 0,5/1 x 100 %           = 50 %

dd        = 3 x 0,5 g                   = 1,6g < 3g

%         = 1,6/3 x 100 %                       = 50 %

DM searah = KBr + NaBr + NH4Br

1xp      = 50 % + 50 % + 50 % = 150 %

dd        = 37,5 % + 50 % + 50 % = 137,5 %

Cara Kerja :1.      Dikalibrasi botol2.      Ditimbang NaBr, dimasukkan dalam erlemeyer3.      Ditimbang KBr, dimasukkan dalam erlemeyer4.      Ditimbang NH4Br, dimasukkan dalam erlemeyer5.      Ditambahkan aquadest 20 ml, dikocok ad larut disaring ke dalam botol

Page 14: Contoh Menghitung Dosis

6.      Dicukupkan volume ad 60 ml dengan aquadest7.      Diberi etiket putih dan label kocok dahulu

Resep 2.2                                           ● Perhitungan bahan :

                                                            Sirup INH tiap 5 ml mengandung :                                                                                  INH      50 mg                                                                                       Asam sitrat 1,25 mg

                                                                                  Natrium sitrat     60 mg                                                                                   Gliserol 1 ml                                                                                 Sorbitol ad 5 ml          u/ 60 ml

1. INH             =

2. Asam sitrat  =   3. 3.Na sitrat  =

4. 4.Gliserol 1 ml =           5.Sorbitol ad      =

URAIAN RESEP

R/         =   recipe          = ambillahda        =   berikan

Page 15: Contoh Menghitung Dosis

s           =   signa           =  tandaidd        =   de die          = seharicth       = cochlearthea = sendok teh

● Perhitungan DMUntuk berat badan 10 kg

 

 Berdasarkan resep

 

 

 

 

● Cara Kerja1.      Botol dikalibrasi 60 ml2.      Ditimbang INH 60 mg, dilarutkan dalam erlemeyer3.      Ditimbang asam sitrat 150 mg, di larutkan dalam erlemenyer4.      Ditimbang natrium sitrat 720 mg, dilarutkan dalam erlemenyer5.      Diukur gliserol 12 ml, dimasukkan ke dalam erlemenyer6.      Dimasukkan sorbitol 30 ml ke dalam erlemeyer diaduk ad larut7.      Dimasukkan dalam botol, dicukupkan sorbitol ad 60 ml, tutup dan kocok8.      Diberi etiket putih dan label NI serta label kocok dahulu

Page 16: Contoh Menghitung Dosis

Resep 2.3                                         ● Perhitungan Bahan

                                                        

  2. .3.

                                             =

 4.  

                                                               

URAIAN RESEP

R/         =   recipe          = ambillah

m         =   misce          = campurkan

Page 17: Contoh Menghitung Dosis

s           =   signa            = tandai, beri tanda

d.i.d     =   da in dimido           = berikan setengahnys

● Cara Kerja :1.      Ditimbang bahan vaselin2.      Ditimbang menthol, dan asam salisilat, gerus ad mencair3.      Ditimbang sulfur, keringkan bahan obat yang ada di dalam lumping dengan sulfur4.      Dimasukkan vaselin sedikit demi sedikit, gerus ada homogeny5.      Dimasukkan dalam wadah, diberi etiket biru

Resep 2.4                                                 Perhitungan Bahan

1.      Cotramoxazole       =  2 tab2.      Phenobarbital          =  4 tab3.      Chlorpheniramini   = 2 tab

URAIAN RESEP R/      =   recipe          = ambillahm       =   misce          = campurkanf        =   fac              = dibuatpulv   =   pulveres      = serbuk bagi

Page 18: Contoh Menghitung Dosis

No     =   Numero      = sebanyaks        =   signa            = tandai, beri tandat.dd     =   ter de die     =  tiga kali sehari

● Perhitungan DM

1. Phenobartbitalium =

Untuk umur 12 tahun     = Berdasarkan Resep :

 

 

 

 < 100 %

2. CTM

Untuk umur 12 tahun

Berdasarkan resep :

 

 

 ● Cara Kerja

1.       Diambil cotrimexazole tab sebanyak 2 tab, dimasukkan dalam lumoang, gerus dikeluarkan

2.      Diambil phenobarbitalium tab sebanyak 4 tablet, dimasukkan dalam lumping gerus halus dan keluarkan

3.      Diambil tab CTM sebanyak 2 tab, dimasukkan dalam lumpang, gerus4.      Dimasukkan semua bahan obat yang telah dikelurkan, gerus ad homogeny5.      Diayak , lalu gerus kembali ad homogeny6.      Keluarkan bagi menjadi 10 bungkus7.      Dimasukkan dalam zat obat, beri etiket putih

Page 19: Contoh Menghitung Dosis

BAB IVPEMBAHASAN

Pada R/1.1 bahan obat larut dengan sempurna dalam pelarut dalam hal ini natrii dan kalium bromida serta amonium tepatnya Larut dalam 30ml air (pengerjaan di lab). Hal  ini disebabkan karena menurut FI. III Natrium bromida dan kalium bromida serta amonium klorida larut dalam air (dibutuhkan minimal 10-30 ml pelarut untuk melarutkan setiap 1 gram zat tersebut). Maka untuk 2g natrium bromida dan kalium bromida diperlukan sekurang-kurangnya 20-60 air yang digunakan untuk melarutkankannya, perhitungannya sebagai berikut :

Air untuk melarutkan = 2g/1g x 10 ml (batas 10 ml)               = 20 mlAir untuk melarutkan = 2g/1g x 30ml(batas 30  ml)              =  60 mlUntuk 1g amonium bromida sendiri diperlukan sekurang-kurangnya 10-30ml pelarut (air).Pada R/II.2, bahan obat pun larut dengan sempurna dalam pelarut dalam hal ini sorbitol. Dimana INH, Natrii citras, asam citrat dan glicerolum akan larut dengan sendirinya jika dicampur bersama (salting in).

BAB VPENUTUP

Page 20: Contoh Menghitung Dosis

V.1 KesimpulanCara menghitung dosis larutan

1 x pakai   =   aturan pakai    x   berat bahan                                                                Banyak  larutan                      Misal aturan pakainya 3x sehari 2 sendok teh (5 ml)

1x pakai      =   (2x5 ml)   x   berat bahan                                              Banyak  larutan                     Sehari          =       3 x  (1xpakai)

V.2 Saran   untuk dapat menghitung dosis dalam sediaan cair maka yang kita perlu kita   

perhatikan adalah berapa dosis yang diberikan an berapa volume dari larutan obat.  Dalam  pengerjaan sediaan bentuk larutan kita harus melihat terlebih dahulu kelarutan

suatu bahan obat.  Dalam pengerjaan obat harus steril karena bisa mempengaruhi kestabilan suatu obat.

       

       

Diposkan oleh faedah pharm di Saturday, October 06, 2012 Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Label: my study pharmacy farmasetika Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)

what u looking for ???

About Me

Page 21: Contoh Menghitung Dosis

faedah pharm

this blog i dedicated to all people commonly and specifically for my family, my friend, my neighbors, my teachers and everyone who know who am i in this blog i want create the real me, and write whatever i know and always hopely that what i write can give help for other people " do thing that usefull for other " i think cause that my parents give me name F.A.E.D.A.H :)

View my complete profile There was an error in this gadget

followers

Blog Archive

►   2013 (5)

▼   2012 (29) o ►   December (3) o ►   November (2) o ▼   October (24)

20121027 Keberkahan IED 20121025 Hari Qurban Malam Pertama Magang Q Funny Dosen : Makan Bakso Atom Bhor-Sommerfelo 19731020    けめじゃ だん ろく Eliminasi pada Tumbuhan Pancasila dalam Kontek Sejarah Perjuangan Bangsa I... Peranan Agama Pada Realitas Kehidupan Manusia Contoh Nilai – Nilai 5 Sila Pancasila dalam Kehidu... Hubungan Pancasila sebagai Nilai, Norma, dan Moral... Makalah Galenika Contoh – Contoh Simplisia      19731410 : テマンヤンgエゴイス (ウン   

 ベィフ フェリエンヂ) My Diary Potensial Aksi PRAKTIKUM VIII SUSPENSION II PRAKTIKUM VII SUSPENSION I PRAKTIKUM VI MEMBUAT OBAT KUMUR PRAKTIKUM V MEMBUAT INFUS PRAKTIKUM IV MEMBUAT ELIXIR

Page 22: Contoh Menghitung Dosis

PRAKTIKUM III MEMBUAT LARUTAN TIDAK LANGSUNG DAN...

PRAKTIKUM II MENGHITUNG DOSIS LAZIM DAN DOSIS MA...

PRAKTIKUM I LARUTAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

Populer Topic

PRAKTIKUM IV MEMBUAT ELIXIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang             Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyata...

Contoh – Contoh Simplisia

A.     Bunga ( Flos ) 1.     Cengkeh/ Clove Nama Latin : Caryophylli Flos Nama Tanaman Asal : Syzygium aromaticum, (Linn.) Mer...

Makalah Flavonoid

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang   Sebagian besar senyawa organik bahan alam adalah senyawa-senyawa aromatic. Senyawa-seny...

PRAKTIKUM V MEMBUAT INFUS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang             Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyat...

Contoh Simplisia yang Mengandung Alkaloid

NAMA : NURFAEDAH KARIM NIM : PO.71.3.251.11.1.033 KELAS : REGULER A Contoh Simplisia yang Mengandung Alkaloid

PRAKTIKUM II MENGHITUNG DOSIS LAZIM DAN DOSIS MAKSIMAL DALAM SEDIAAN CAIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain seb...

my story live. Powered by Blogger.

Page 23: Contoh Menghitung Dosis

//