sebamban i : survey agro-ekonomi di salah satu proyek...

107
DEPARTFMfN IRIINSMIGHASI ( REPUBLIK INDDNESIA 1 INSIIIUI fHANÇAIS or RIÎllrHCllf SClfNlIlIOliE POUH LI [JI VflQPPIMI NI fN COOPERAII(JN 1 REPUBLIQUE fRANCAISE 1 SEBAMBAN 1 SURVEY AGRO-EKONOMI DI SALAH SATU PROYEK TRANSMIGRASI KALIMANTAN SELATAN -------.- .. - _ •. . .......::=. '--- -------' "--- -----"- r---- ABAlONG '. -. -- .. _-',-- INDONESIA ORSTOM TRANSMIGRAS' PROYEK PTA - 44 JAKARTA 1984

Upload: trannhi

Post on 17-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

DEPARTFMfN IRIINSMIGHASI

( REPUBLIK INDDNESIA 1

~~;

INSIIIUI fHANÇAIS or RIÎllrHCllf SClfNlIlIOliEPOUH LI [JI VflQPPIMI NI fN COOPERAII(JN

1REPUBLIQUE fRANCAISE 1

SEBAMBAN 1SURVEY AGRO-EKONOMI

DI SALAH SATU PROYEK TRANSMIGRASIKALIMANTAN SELATAN

-------.- ..-_ •.~ . .......::=.~ '---

-------' "--------"-

r----

~:.ABAlONG '. -.--

.._-',--

INDONESIA ORSTOM TRANSMIGRAS' PROYEK PTA - 44

JAKARTA 1984

Page 2: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

DEPARTEMFN TRANSMIGRAS/

( REPUBLIK INOONESIA 1

SEBAMBAN 1SURVEY AGRO-EKONOMI

DI SALAH SATU PROYEK TRANSMIGRASIKALIMANTA~ SELATAN

Ir.RISKAN MARTEN

P. LEVA NG

INSTITUT FRANÇAIS DE RECHERCHE SCIENTlflDUEPOUR LE OfVELOPPEM(NT EN COOPERATION

1 REPUBLIOUE FRANÇAiSE 1

Diterjemahkan dari bahasa Perancis o l e h : Dra.lndrati Sumardi

INDONESIA ORSTOM TRANSMIGRASI PROYEK PTA - 44

JAKARTA 1984

Page 3: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

DAFTAR ISI

Pendahuluan

TRANSMIGRASI DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

SEBUAH PROYEK DIANTARA PROYEK - PROYEK LAIN­

SEBAMBAN '1

Lingktmgan yang kurang menguntl.D1gkan

• Letak

• Keadaan iklim

Kondisi tanah dan Topografi

Kesulitan pelaksanaan

Transmigran Sebamban

Berbagai daerah asal

Populasi muda

· Jumlah transmigran yang meninggalkan

proyek relatif kecil

Kehidupan yang sulit di daerah asal

Faktor - faktor positif dan hambatan - hambatan

Dampak kegiatan pertanian

· Luas lahan yang ditanami

• Penyebaran tanaman

Tanaman dominan : padi gogo

Tanaman tahunan Iain

• Beberapa usaha yang menguntl.D1gkan

Kegiatan non pertanian dan sumber pendapatan Iain

Tingkat pendapatan trnsmigran Sebamban

• Pendapatan dari usaha pertanian

• Pendapatan total

• Swa konsumsi

• Pendapatan global dan pendapatan khusus

Halaman

III

1

5

5

5

5

7

Il

17

17

18

20

21

24

29

29

31

34

49

52

55

59

59

60

61

61

Page 4: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

Anggaran keluarga

Penghasilan

Pengeluaran

Makanan transmigrasi

Konsumsi beras

• Bahan pangan lainnya

· Komposisi menu makanan transmigran

Faktcr - faktor keberhasilan

Pengalaman dibidang pertanian

Angkatan kerj a keluarga

Tingkat pendidikan kepala keluarga

· Persediaan keuangan

Jenis kegiatan sekunder

Faktor ethnis

Tipologi eksploitasi

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

· Rekomendasi khusus di Sebamban

Rekomendasi umum

**********

63

64

68

73

73

76

77

83

83

84

84

85

85

85

87

93

95

99

Il

Page 5: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

III

PENDAHULUAN

Dalam rangka Persetujuan Kerjasarna antara Lepartemen

Transmigrasi RI dengan Badan Penelitian Ilmiah dan Teknik ­

Seberang Lautan (ORSTO~i) 'Republik Perancis, maka pada bulan

September 1982 telah dilaksanakan studi perbandingan dari ­

beberapa proyek Transmigrasi. Studi ini akan berlangsung se

lama 3 s/d 4 tahun dan secara keseluruhan akan rnenyangkut

puluhan Proyek Transmigrasi yang tersebar di berbagai Pro­

pinsi seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Dalam tahap pertama, tujuan penelitian ini adalah un

tuk mendapatkan data pokok ekonomi pertanian. Adanya faktor

pembalas dan menguntungkan dalam pengembangan pertanian,

baik dari segi fisik maupun kemanusiaan, sangat penting da­

lam pengertian sistem produksi serta bagi awal rekomendasi

pengembangan.

Tujuan akhir studi adalah penerapan keseluruhan dari

pada pengusulan dan rekomendasi kepada para pelaksana trans

migrasi.

Laporan yang dituangkan di buku ini hanya menyangkut

l (satu) Proyek Transmigrasi di Kalimantan Selatan yang di­

teliti dari bulan September l~82 sampai dengan Juni 1983.

Untuk mendapatkan data yang tepat, harus diperoleh ­

langsung dari para transmigran. Hal ini telah dilakukan me­

lalui sampel umum sebanyak 60 KK transmigran, melalui 4 ta­

hap penelitian lapangan yang masing-masing dengan jarak wak

tu 2 bulan. Cara demikian memberikan banyak manfaat sebab

mernungkinkan untuk :

- Mengikuti kegiatan keluarga transmigran yang sama selama

musim tanam.

Memberikan rasa kepercayaan kepada transmigran yang ka­

dang-kadang takut pada saat dilakukan pendekatan.

- Melaksanakan penelitian lebih lengkap, tidak bisa hanya

Page 6: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

IV

dilakukan satu kali saja. (Setelah satu jam diberikan per~

tanyaan, transmigran menjadi bingung).

- Memeriksa ketepatan jawaban pertanyaan yang diberikan pada

waktu penelitian sebelumnya, karena jawaban tentang penge­

luaran dan penghasilan sering disembunyikan atau dibesar­

besarkan oleh transmigran.

- Lebih memahami perkembangan situasi yang dihadapi.

- Memperoleh data kuantitatif yang tepat dengan menyuruh

transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit, pu

puk, pestisida dan produksi tani.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas telah dipilih

sampel khusus sebanyak la KK transmigran yang cukup berpen­

didikan, dan berkemauan untuk bekerjasama dalam membuat se­

buah catatan harian. Ternyata hasil yang diperoleh sangat n~

muaskan sebab dari la KK yang dipilih itu, 9 KK telah mengh~

silkan catatan harian yang teliti dan lengkap sel~na 238 ha­

ri. Catatan harian itu mencakup :

- Menu makanan : jenis dan kuantitasnya yang meliputi hidan~

an sehari (pagi, siang, sore dan malam).

Penggunaan waktu : jenis dan lamanya kegiatan anggota ke­

luarga, peran serta tenaga kerja dari luar keluarga, kego­

tong-royongan, upah kerja tani dan non tani.

- Pendapatan : dalam bentuk natura atau bentuk uang dari usa

ha tani dan non tani.

- Pengeluaran : pengeluaran harian dan pengeluaran khusus, ­

pemberian dalam bentuk natura atau uang.

Keberhasilan metoda di atas disebabkan karena tinggi­

nya minat para kepala keluarga transmigran dalam membuat ca­

tatan harian, terutama yang menyangkut anggaran keluarga. B~

nyak diantara mereka ingin rrengetahui hasil penelitian terse

but di atas setelah studi ini berakhir.

Dari sebasian data dan informasi yang diperoleh dija-

Page 7: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

v

dikan bahan penbuatan laporan, sebagian lagi digunakan untuk

perobuatan publikasi lain secara terpisah.

Page 8: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

TRANSMIGRASI DI PROPINSI KALlt~NTAN SELATAN

Dari 4 Propinsi di Kalimantan yang terpadat penduduk­

nya adalah 55 jiwa/km2 sedangkan Propinsi Kalimantan Selatan

mempunyai kepadatan 45 jiwa/km2 (tanpa memperhitungkan kota

Banjarmasin) àengan jumlah penduduk 2.065.000 jiwa serta

luas wilayah 37.660 km~ berdasarkan sensus nasional tahun

1980. Apabila angka tersebut dibandingkan dengan kepadatan

Pulau Jawa 690 jiwa/km2 , maka jelas dituntut pemerataan pen­

duduk ke seluruh nusantara melalui Program Transmigrasi.

Pada proyek pertama pemindahan penduduk dari Jawa ke

Kalimantan Selatan telah dimulai sejak tahun 1953 yaitu de­

ngan Proyek Takisung dekat Pleihari (724 KK/2.595 jiwa). Se­

telah mengalami beberapa kesulitan, akhirnya Program T!ansmi

grasi berhasil meningkat secara pesat dan mencapai targetnya

dalam PELITA III. Selanjutnya tujuan daripada PELITA IV yang

dimulai l April 1984 adalah merencanakan pemindahan penduduk

sebanyak 10.900 KK ke Kalimantan Selatan.

Dalam tabel di bawah ini dikemukakan perkembangan pr~

gram Transmigrasi di Propinsi Kalimantan Selatan dan perkem­

bangan penduduknya di proyek-proyek.

Tabel 1. Transmigrasi di Propinsi Kalimantan Selatan

Periode Penerrpa.tan Penduduk yang" dipindahkan Situasi tahun 1982KK Jiwa· KK Jiwa

Pra Pelita (l953-196l) 2.747 l2.l39 l.575 7.954

Pelita l (l969-l974) l.859 8.706 2.718 13.394

Pelita II (l974-l979) 6.63l 28.582 8.540 37.477

Pelita III (1979-l982) ll.9l6 50.037 11.996 50.255

'Total .23.l53. .99.464 24.826 109.080

* Data yang ada hanya untuk 3 tahun pertama..

Page 9: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

2

Adapun kesulitan-"kesulitan yang dihadapi transmigran

generasi pertama (Pra Pelita) di Proyek mengakibatkan dianta

ra mereka banyak yang meninggalkan lokasi, hal ini belum da­

pat terimbangi dalam 20 - 30 tahun berikutnya.

Untungnya pada dewasa ini ternyata jumlah transmigran yang ­

meninggalkan lokasi jauhlebih kecil dibandingkan dengan la­

ju perkembangan transmigran melalui proses perkawinan atau

transmigran swakarsa.

Pada tahun 1980 kira-kira 5% dari penduduk Kalimantan

Selatan berasal dari transrnigran umum (transmigran swakarsa

pada saat itu tidak di sensus) atau anak-anak transmigran

asal Jawa, Bali dan Lon~ok. Tabel di bawah ini menunjukkan ­

pembagian KK transmigran dari berbagai Propinsi daerah asal.

Tabel 2. Asal Transmigran

... . . .p r 0 pin s iPeriodeJABAR . DKI JM'ENG DIY JATll-l BALI NIB APPDT

r.a~K KAlSEL

Pelita l 229 -50 435 50 995 100 - -Pelita II 95l l80 1150 450 2840 270 500 200

*Pelita III l059 - 3152 959 3452 11~8 1100 ~53

Total 2239 230 4737 1549 7287 1568 1600 1153

* Hanva 3 tahun pertarna.

Para transmigran seperti dalam t~?el 2 di atas terse

bar di 4l Proy~c Transmigrasi (keterangan lihat peta No.l).

Proyek Sebamban l (Proyek No.18) n:erupakan proyek yang di­

teliti. Adapun motivasi perr.ilihan proyek ini adalàh karena:

- Mempunyai kondisi fisik, topografi dan iklim di sebamban

l bisa mewakili daerah non pasang surut di Propinsi Kali­

mantan Selatan.

- Proyek besar dengan daya ta~pung 2.000 KK (8.568 jiwa).

Page 10: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

3

- TransmigranT!~encakupi..seluruh. daerah asal (Jawa, Bali dan

Lombok) •

- Transmigran yang bermukim di lokasi sudah lebih dari 3 ta

hun ·(masa akhir adaptasi).

- Kehendak daripada para pelaksana transmigrasi.

Page 11: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

4

Peta 1 LOKASI· PROYE~-P.ROY.EK TRANSMIGRASIDI KALIMANTAN SEL~rAN

SELATMAKASAR'

u

t_ ...~.• .;=..

'-J <--t

0 L-----+" ~;===...

"---!-_.~

KALIMANTAN. TENGAH

".--~--.._--.. ~ .~-

Cl .'.

'.-AaALONG ••••-.- KALIMANTAN TIMUR

---~ . 011 _._-:c:=-~ Tanjung •••••• .~ .

• + •••_+~. .... ~

~ ~..,..."" .....···ha. HULU ~~:;;;~~~:::;:::::::~;:====-_~ SUNGAI UTAAA ., .-:-. ° Amun[ai /. ••..... •.. ••• .... .,..c ....

t(>:\~~~~..--:~:;;;:-, .J' ,'D••.•.--_? l. ~..s t ......~... HULU SUNGAl 1····--- : ~ '. TEN A "--',•." ~ t ELAT.. •·•••••••..Câ..~.··

__." !.~•._... J<andanoan !~.' iKAB. TAPIN '-.~.. !~H .Cl : f... ....----:;~Marabahan z i cO'·- 0••

1)

.

----: Il 7 ~'~_RantauD' ~._ .. 11 ; •••• ,.,~.

--:'KAS AS' ". • " :--"a """101"\V: -. .'. ..----! z]'i'VJ',1 'O.··· KAS.~ ~.~~ ..••_/ .. _.." f--=<...; B~NJARMASIN K • !.

....,.. AB. BAN.:IAA '~":Il • •

.. :''':". MÎlrrapura .,/San)arbaru A. !

~/.,.._)

..: -\KAB. TANAH ": bt;:;~~~~?:

LAUT :'2'

LAUT JAi'iA SKALA... , . ,

'0 54Km

a.. PRA PELITA c.PELITA 1/ 27 Sarui I,fSeb. V)

1 TakJ:~lJng 14 Ta/au Pecah 28 Sei Seluang

2 Tamban 15 Barurungku 29 Barulk:m 11/

3 8erangas 16 Masingai 3D Sei Kupang

4 Marabahan 17 Belawang 31 Pamukan 1

5 Belandean 78 Sebamban 1 32 Pamukan Il

6 Sebehmbing 33 Sebamban VI (Lasung)

d. PELITA 11/ 34 PIR khusus Be. Licin

b. PEL/TA 1 79 Baculicin 1 35 Kelumpang 1

7 Berambai 20 Sebamb'an 1/ 36 Kelumpang Il

8 Tambarangan 21 Sebamban 11/ 37 Kelumpang 11/

9 Hacungun' 22 Tabunganon Il 39 8erangas 1/

10 Parandakan 23 Sel Muhur 39 Sei Punrrk

11 M,awa 24 Sakalagun 1 40' Hayup

12 Sidodadi 25 BaCUl/cm /1 . 47 .Jorong

13 Ayunan Papan 26 SebamDan IV .'

Source: Kan Wil. Transmlgrasl Kal. Sel. 1982

Page 12: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

5

SEBUFB PROYEK DIANTARA PROYEK-PROYEK LAIN

LINGKUNGAN YANG KURANG llENGUNTUNGKAN

Letak

Daerah Sebamban terletak antara l~50331 dan ~150481

LT dan 30 3U' dan 3°36' BS, dapat dicapai melalui jalan darat

sejak sc3:tu dasawarsa. 1-ieskipun daerah ini dapat dicapai me­

lalui jalan laut, nampaknya pembukaan lahan yang pertama ba­

ru dilakukan setelah Perang Dunia II. Setelah 3 - 5 tahun hu

tan dibuka, Eaka alang-alang (Imperata cylindrica) menggant~

kan hutan tersebut. Dengan seringnya terjadi kebakaran pepo­

honan di musim ke~arau, hal ini menghambat proses pertumbuh­

annya.

Proyek Sebarilban l terletak 220 km dari jalan antara

Banjarmasin àan Pagatan (Kota Kecarnatan Kusan Hilir) dan mu­

dah dicapai dengan kendaraan berffiotor dalam waktu antara 6 ­

7 jam. Untuk menempuh jarak sejauh l5 km dari pelabuhan Pa­

gatan menuju lokasi transmigrasi diperlukan waktu sekitar s~

tengah jan, dan untuk rr:encapai IbukotaKabupaten Pulau Laut

(Kota Baru). yang berj arak 80 km dapat dicapai dengan kendara

an darat dan air.

Keadaan iklim

Satu-satunya data iklim yang lengkap dan tepat di Ka­

limantan Selatan adalah Pelabuhan Udara Banjarffiasin-Martapu­

ra yang terletak kira-kira 150 km garis lurus dari daerah

yang diteliti. Karena jauhnya pelabuhan udara tersebut dan

keaàaan topografi daerah ini, maka tidak memungkinkan untuk

menerapkan hasil-hasil data tersebut untuk Sebarr~an. Dari

stasiun meteorologi yang terdekat, satu-satunya data yang da

pat dipakai adalah data curah hujan.

Hasil pengareatan curah hujan di Pagatan (l5 km) nampaknya ku

rang dapat dipakai sebagai pedoman, karena itu yang dipakai

Page 13: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

6

adalah hasil curah hujan dari Kota Baru (80 km) yang me­

mungkinkan dan mencakup periode lebih dari 30 tahun (lihat

tabel 3 halaIllan 8 ) .

Curah hujan tahunan rata-rata sebesar 2653 mm de­

ngan koefisien variasi (s) hanya 29%. Bulan Oktober de-xngan curah hujan rata-rata l28 mm, merupakan bu1an "yang

paling kering", dan bulan Maret dengan curah hujan 290 mIr.

merupakan bulan yang paling sering hujan. Curah hujan rat~

rata bu1anan sernentara belurrl begitu berarti karenabesarnya

variasi antar tahunan, seperti yang ditunjukkan oleh koefi

sien variasi.

Da1am grafik-grafik pada halaman 9 telah dikemuka­

kan frekuensi curah hujan bu1anan di bawah 100 mm dan 50 ~n

(grafik 1) dan curah hujan bulanan di atas 300 mm dan 400 mm

(grafik 2). Kedua skema itu jelas menggambarkan curan hujan

yang tidak menentui terutama selarna bulan Ju1i sampai ae­

ngan Nopember; Pada bulan Juli misalnya, kemungkinan memper

oleh curah hujan di atas 300 mm atau di bawah 100 mm sama ­

besarnya. Sementara itu terdapat resiko defisit hidris yang

rnenonjol terutama selama bu1an Juli sarnpai bu1an Nopenilier,

sedangkan pada bu1an Desember sarnpai Maret ~errurrjukkarr cu­

rah hujan yang tinggi dan teratur.

Berdasarkan analisa frekuensi iklim, musiffi tanam di

bagi dalam 3 periode :

- Musim tanam pertama dirnu1ai sekitar tanggal 15 Nopember ­

sarnpai 30 Maret pada selang waktu ini curah hujan tinggi

dan teratur, dengan resiko defisit hidris yang rendah. Pe

riode ini dapat dimanfaatkan untuk penanaman padi 'gogo va

rietas lokal yang siklus tanamnya lebih pendek (4 sarnpai

dengan 4,5 bulan) dari pada jenis padi lokal biasa umur

5 bu1an.

Musim tanarn kedua dimu1ai l April san~ai 30 Juni, resiko

defisit hidris agak tinggi. Periode 3 bulan ini lebih co­

cok untuk tanaman siklus pendek dan tahan terhadap kernarau

Page 14: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

7

yang singkat, rnisalnya tanaman kacang tanah dan kedele.

- Periode dari l Juli sarrpai dengan l5 Nopernber, ikli..ll1 tidak :rœnentu bisa

sangat kering dan bisa sangat lerrbab, maka periode ini hanya rremungkin­

kan untuk F€J!bukaan/penyia~lahan.

1-1usim tanam tahun 1982 of. 1983 yang dipakai untuk penelitian rre­

rupakan perkecualian karena tidak berhubungan sama sekali dengan keadaan

yang digambarkan di atas. Selama periode ini terdapat 2 kejadian iklim di

luar biasanya yaitu :

- lJlusim kemarau yang sangat panjang rrenirrpa seluruh Indonesia pada tanun

1982 (di Kalllilantan selatan terjadi sekitar akhir Juni sanpai akhir l'lb­

pember). Frekuensi iklir.l semacam ini berlangsung dalam dasawarsa sebab

terjadi pada tanun 1961,"-197-2 .àan 19-82.

- Nusirn kemarau yang paling parah adalah musim kenarau yang terjadi dari

akhir Naret sarnpai akhir April di saat terjadi proses pernbungaan pada ­

tanarnan padi. Dari data iklim selama 29 tahun, harrja terjadi sekali di­

mana curah hujan bulan lmet di bawah 100 mm dan tidak pernah curah hu­

jan bulan April di bawah 50 ITm.

Kondisi tanan dan topografi

Areal seluas l5. 000 ha yang diperuntukkan Proyek Transrnigrasi -

SebéT.'œ.'1 l terletal.:. p:l.d2. ke"':i.~ggia.~ rata.-rat:l. 25 r.:. TcpO:,""'::"afi.."1ya se:likit

bergelanbang dan kemiringannya jarang di atas 8% (batas tertinggi kemiring

an untuk tanarnan pangan dalam rangka sebuah Proyek Transrnigrasi) .

Batuan induk geologis pada daerah ini terutarra terdiri dari se­

d.irrent kuartier laut, dan kadang-kadang tertutup sediIœnt tersier yang

tertimbun selama rrasa Pleistocene. Batuan yang terbanyak adalah batuan ta­

nah liat dan di beberapa. terrpat terdapat batuan koral fosil.

Tanah yang terdapat di daerah ini tergolong jenis tanah ferrali­

tik tropis yang sangat tidak jenuh (Tropodults dari "7th approxllïJa.tion

USDA"). Horizon A lTeP.punyai ketebalan 5-15 an, sedikit padat, relatif rLu.­nim bahan organik bagi tanah yang tiàak ditanarni dan selalu sangat asam.

Horizon bawah sangat padat, sedikit tidak kedap, kaya akan besi dan alumi­

nium dan han:pir sarra sekali tidak j enuh da1aI:1 basa yang dapat ditukar .

Page 15: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

8

Tabel 3. Data curah hujan stasiun Kota Baru

Tahun Jan Feb 1-1ar Apr l~i Jun Jul Aug sep Dkt Nep D=s 'l'otal

1951 286 201 296 122 507 57 100 76 176 157

1952. 151 354 338 172 144 203 113 437 140 212 1601953 263 58 180 98 461 192 l76 0 80 74 262 300 2.1441954 442 2!38 373 546 278 878 948 286 161 il5 108 317 4.7401955 334 2UO 140 294 232 241 374 363 586 206 234 266 3.47U1958 206 306 516 310 283 219 31 475 154 147 274 361 3.2821959 411 206 186 375 237 712 266 125 195 328 81 307 3.4291~60 239 318 404 580 205 385 608 224 157 52 198 243 3.613~61 464 245 100 134 230 196 44 0 65 0 44 171 1.6931962 166 310 490 197 209 196 162 213 33 215 171 247 2.7091963 97 293 473 349 308 S5 29 108 0 5 ~5 92 1.~04

.L964 244 318 263 337 93 384 380 106 414 174 116 126 2.9551965 236 154 212 195 332 67 32 27 U 22.L 56 388 1.9201966 268 288 250 145 247 212 312 105 27 lU4 143 354 2.4551967 401 286 252 150 ll5 109 90 36 22 20 47 207 1.7351968 245 222 lOO 197 97 91 154 159 76 171 l14 432 2.0581~69 109 368 337 270 520 l65 301 245 67 85 163 192 2.8221970 209 322 418 ln 156 285 283 308 41~ 186 151 255 3.1691971 18l 26l 233 63 94 99 l25 354 54U 120 152 109 2.3311972 221 l72 242 92 l64 l07 0 17 47 37 50 l36 l.2851~73 392 44 25l 206 244 236 322 340 368 231 144 189 2.9671974 96 285 l24 li8 264 l46 594 69 351 261 235 243 2.7861975 302 245 59l 264 342 287 244 53 162 222 71 191 2.9741976 l19 328 293 l62 l37 183 189 44 0 110 135 326 2.0261977 275 339 557 276 172 l52 8l 98 0 ~ l56 447 2.5621978 447 507 473 210 311 67Q 157 274 64 1371979 499 359 l30 119 95 586 .l62 99 22l 27 lOI 242 2.6401982 209 268 ')07 ~29 2l l7 il" 19 ç" , 0/1

~~J ""%v vv ......v""%

1983 214 l45 64 22 .l88 299 41 35 173 200 209

n 27 28 29 28 2~ 27 29 29 29 29 28 28 24

x 268 268 290 226 232 249 254 l46 182 l28 l41 242 2.653

s ll9 96 l48 .l30 .l05 196 230 128 l76 94 67 97 764

c.v. 44 36 5l 58 45 79 9.l 88 97 73 47 40 29

Catatan : n = jumlah tahun observasix = rata-ratas = standart deviasiC.V. = six

8ulYber : I.embaga l:l9teorologi Nasional, Jakarta.

Page 16: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

Probabilitas50 Grafik l - Resiko curah hujan rendah

9

45

40

35

30

25

20

15

10

5

JAN PEB - MRT APR MEl JUN -T .TtTL AGT SEP OKTNOP -DES

___ <al00mm

____ <a SOmm

Buhm

Probabilitas

fSV

Grafik 2 - Resiko curah hujan ti~ggi

45

40

35

30

____ >400mm

___ >300mm

.'\ /"1 \

1 \" 1 \1", 1 \

f \ 1 \ -----. . . .1 \ l '1 \ 1 \ ,',\

1 \ 1\ 1\ 1

, \ 1 \1 \ 1 \ , \ 1\

\ 1 \ , \ 1 \\ 1 \ ~' \

\! L--/ \ / \ '\ /~/• \1 , /.. \ ,

\ ,o -+-.....- ....-......,.--..,.....--.....----.--~-..,....._-....,...-~'==::;:....-_r_-_ Bulan

5

15

25

20

10

JAN PEB MRT APR MEl JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES

Page 17: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

10

Tingkat" kesuburan seluruh tanah sedang:karena

- Kemarnpuan pertukaran kation antara 6 dan 15 rneq/100 g dalam

horizon-horizon perrnukaan.

- Prosentase kejenuhan selalu di bawah 33%.

- Nilai basa yang dapat ditukar antara 2 s/d 4 meq/100 g.

- Prosentase rnateri organik di bawah 2% dan rnineralisasi ce­

pat,. C/N = 8.

- Kernungkinan kurangnya oligo-elernen (tidak ada analisa yang

tersedia) •

- Bahaya keracunan tinggi disebabkan karena Alumuniurn dan

Mangan.

- Kecilnya persediaan Fosfor dan Kaliumo0,2 /00 (ekstrak Bray)o

0,1 /00 lekstrak Bray)

- Adanya pencucian kuat pada horizon perrnukaan (curah hujan ­

tahunan 2.650 mm dan ETP l.400 mm).

Untuk mernperbaiki rendahnya tingkat kesuburan tanah da

erah Sebarnban l, maka penggunaan pupuk atau kapur àda resiko ti

'dak menguntungkan.Berdasarkan data tersendiri untuk rnern!?erbaiki

kekurangan fosfor secara efektif diperlukan l dosis 1.800 kg

P 20 5/ha berarti 4.UOO kg TSP yang bisa bernilai Rp 360.000/ha.

Untuk rneningkatkan pH sarnpai 6,5 diperlukan l dosis ra

ta~rata l5 ton CaC03/ha. Apabila bahan kapur tersedia di tem­

pat (yang sarnpai saat ini belum ada) diperkirakan biaya pro­

ses pengapuran mendekati,Rp 2 juta/ha.

Dalarn pelaksanaan prograrn Transrnigrasi pada dewasa.Uù,

anggaran yang dlsediakan oleh Departemen Transmigrasi untuk l

KK rnencapai Rp 5 juta, sedangkan untuk perbaikan kesuburan 2

hektar lahan yang dibagikan kepada setlap KK diperlukan pula

anggaran sebesar anggaran Pemerintah itu.

Sehubungan dengan kondisi tanah di atas, maka daerah

Page 18: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

11

Sebarnban tidak begitu menguntungkan bagi usaha pertanian ter

utama bagi tanaman pangan dalam rangka suatu Proyek Transmi­

grasi.

Meskipun prospek. 9i atas memprihatinkan berdasarkan

penelitian yang dilakukan pada tahun 1977 0 .. 1, namun pemba­

ngunan Proyek Transmigrasi Sebamban l tetap direncanakan un­

tuk tahun an9garan ~97 8 - ~9.79, selanjutnya Proyek Sebamban

II untuk. tahun ~9_79-:l9.8Q, Sebamban III dan Sebamban IV untuk

tahun ~980~9.8~. Leni~ dari G.OQQ KK. transmigran telah ber­

mukim di proyek. sejak awal 1982.

Siapa para transmisran itu? Ba9aimana penempatan me­

reka dan ba9"aimana usaha mereka dalam menghadapi daerah baru?

KESULITAN PELAKSANAAN

Walaupun Proyek Transmigrasi Sebamban l telah ditetaE

kan untuk. tahun anggaran ~978-~979, tetapi penempatan trans­

migran yan9 pertama baru terlaksana tanggal 24 Oktober 1979.

Selama tenggang waktu itu tela~ dilakukan langkah-langkah se

bagai berikut :

- Pengkaplingan daerah yang diperuntukkan proyek seluas:d5.000

ha, pada umumnya ditutupi alang-alang akibat dari pembukaan

lahan yang salah.

- Pengkaplingan : 500 ha lIDtuk pernukllnan-pemukinBn dan keblID-kebun

~.50Q ha untuk Lahan Usaha l

~.4QO ha untuk Lahan Usaha II

~QO ha untuk tanah umum.

- Pernbangunan jalan ke proyek 53,5 km dan jernbatan II buah .

. ,".

(l) Laporan Survey Kapabilitas Tanah dan Perencanaan Pertani­an. Calon lokasi transmigrasi Sungup Kiri dan Kusan Hilir,Kota Baru, Kalimantan Selatan ~977 - Kanwil TransmigrasiKalimantan Selatan dan Fakultas Pertanian, UniversitasLambung Mangkurat.

Page 19: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

12

- Peœbangunan 2.000 unit rumah, 1.072 buan sumur gali, 5 ge­

dung sekolah, 95 fasilitas umurr. (gudang, balai dan lain-laill)

Kedatangan para transmigran diatur dalam 25 tahap (da

ri tanggal 24 Oktober 1979 sÇffi~ai dengan 10 April 1981). Se­

jak kedatangan di pemukiman, setiap KK mendapat 1 unit rumah

berikut pekarangan 25 are, tanah yang sudah dibuka 75 are dan

tanah yang belum dibuka lOO are.

Seluruh keluarga transmigran .·selama 12 bulan mendapatkan j a­

minan hidup dari Departemen Transmigrasi. Disamping itu se­

tiap KK mendapatkan juga bibit, berbagai tanaman, pupuk, pes­

tisida, peralatan tani, peralatan dapur, kelanmu dan larn-Iain.

Selanjutnya, 200 transmigran yang keluar dari hasil

undian"memperoleh 1 ekor sapi (hak milik akan diperolehnya se

telah menyerahkan 2 ekor anak sapi kepada proyek) dan 1 ekor

ayam.

Antara teori dan pelaksanaan sering terdapat ketWpang

an, seperti yang terjadi di Proyek Sebmrban. Berikut ini akan

dikenlukakan masalan-IT,asalah yang dihadapi transmigran pada wak

tu penempatan di proyek :

Semula daya tampung proyek direncanakan untuk sekitar 1.200

KK yang terbagi dalam 8 blok (A sampai derrgan H) 1 kemudian

ditingkatkan menjacti 2.000 KK yang sedang dalam pelaksanaan.

Untuk memenuhi target ini, di sebelah utara ditambah blok Al

dan BI yang jaraknya 15 km dari blok A pusat administratif

(lihat peta No.2). Jauhnya kedua blok itu mengakibatkan ke-

terlambatan/kelalaian penyediaan pangan untuk transmigran.

- Pada bulan April 1983 atau 2 tahun setelah penempatan seba­

nyak 92 KK dari blok A belum menerima Lahan Usaha l seluas

75 are. Sedangkan dari blok D sebanyak 100 KK, dari blok B

sebanyak 240 KK serta dari blok G sebanyak 106 KK masih me­

nunggu Lahan Usaha II seluas 10C are.

- Dari 3 paket A,H dan C (pupuk dan pestisida) yang disedia­

kan oleh dinas pertanian, ternyata hanya paket C yang telah

diserahkan kepada para transmigran. Faket ini terdiri dari

Page 20: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

u

Î

0Blok

423 KK Jumlah KKK- ,Jalan paros_... - .. Jalan proyek

~Perkampungan

_Skala1 : 100.000

ke Banj armas-in~

PROYEKSEBAMBAN III

PROYEKSEBAMBAN VI

PROYEKSEBAMBAN 1

S.Lobal)

.....w

Page 21: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

14

150 kg urea, ~50 kg TSP, ~ lt pestisida, 0,2 kg rodentisida

dan 0,5 kg Sulfure Karena tahun anggaran sudah berlalu pada

waktu penempatan,- maka paket A dan B dihapuskan.

- Dari 1.00U buah sumur gali hanya sekitar 200 buah yang ma­

sih berfungsi. Selama musim kemarau panjang tahun 1~82 trans

migran dari blok Bl terpaksa memanfaatkan air empang di blok

G yang jaraknya rata-rata 5 - 6 km.

Secara umum penggunaan air minuffi dari blok Al dan Bl sangat

kurang terjamin kebersihannya. Dengan adanya pembuatan se­

jenis dam kecil penampungan air, seperti di Batumarta, Suma

tera Selatan hal ini memungkinkan pemecahan masalah dimak­

sud dengan biaya murah.

- Mutu cangkul yang dibagikan kurang baik sehingga pecah bila

dipasang gagangnya.

- Umumnya bibit-bibitan terlalu tua/busuk dan jumlahnya tidak

mencukupi.

Pada umzmya untuk memudahkan transportasi, bibit tanaman ko

pi sudah dilepas dari kantongnya sehingga sedikit sekali

yang bisa tahan selama perjalanan.

Pada bulan Maret 1981, sebanyak 200 ekor sapi (19 jantan

dan 181 oetina) asal Sulawesi diangkut ke proyek melalui ja

lan laut. Karena kondisi transportasi kurang baik t maka ba­

nyak sapi yang masih muda menjadi letih dan sakit setibanya

di proyek. Sejak ~laret 1981 sampai Maret ~983 berdasarkan

catatan dari Dinas Peternakan setempat, sebanyak 24 ekor ter

nak mati (sebagian besar beberapa minggu setelah tibadi pro

yek), 2 ekor hilang dan seekor lahir.

Terbatasnya perkembangbiakan ternak berkaitan dengan usia

muda ternak, kondisi makanan yang kurang memenuhi syarat

dan terbatasnya ternak jantan.

- Program BI~1AS yang dimulai Nopember 1982 be1um berjalan me­

muaskan pada tahun pertarrla. Di beberapa b1ok, pupuk hanya ­

tersedia 3 s/d 4 bulan setelah penyemaian. Disamping itu

Page 22: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

15

transmigran dari blok Al dan Bl belum juga menerima pesti­

sida pada saat panen.

Pembangunan dan pembinaan Proyek Transmigrasi dengan

2.000 KK di daerah yang masih terisolir merupakan penanganan

yang sulit dan tidak terlepas dari bermacam masalah.

Perlu diketahui bahwa program Transmigrasi bukan sema

ta-mata tanggung jawab para pejabat Departemen Transmigrasi

saja, melainkan pula instansi-instansi Pemerintah Daerahyang

terkait dalam Proyek Transmigrasi. DalillLl hal ini dapat dili­

hat kecekatan para petugas daerah, dalam pengaturan 4 kali

distribusi beras secara terkecuali kepada transmigran di Se­

bamban karena musim kemarau tahun 1982, yang mengakibatkan ­

kekurangan pangan di proyek.

Setelah mengetahui kehidupan transmigran, maka dalam

bagian-bagian berikut akan dikemukakan masalah kekurangan p~

ngan yang belum dapat teratasi.

Page 23: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,
Page 24: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

17

TRANSNIGRAN SEBA1'1BAN

Berbagai daerah asal

Transmigran dari sernua daerah asal terdapat di Sebarn­

ban 1. Dalam tabel di bawah ini dapat dilihat peQbagian KK

transmigran dari berbagai Daerah Asal yang rnendiarni proyek.

Tabel 4. Asal Transmigran

Prop. Daerah Asal Jumlah KK Jumlah Jiwa Pemukiman di blok

Jawa Barat 420 l.837 A,B,C,E,F,H,Al,B I

DKI Jakarta l80 606 A,B,C,H,Bl

DI Yogyakarta 90 349 A,C,H

Jawa Tirnur 340 1. 395 A,B,C,E,F,AI,BI

B a l i 270 l.l58 D,G

NTB (Lombok) 500 2.346 A,B,C,E,F,H,AI

APPDT Kalirrantan Timur 200 877 AI,BI

Total 2.000 8.568===============================================================

Kornposisi ethnis transrnigran di blok-blok pernukirnan rne­

rupakan komposisi heterogen, kecuali blok D dan G yang khusus

didiarni oleh suku Bali.

Kecuali adanya perbedaan adat antara tetangga, adanya

berbagai suku dalam blok-blok pemukiman, hal ini tidak rnenirn­

bulkan masalah bagi orang-orang non Bali. Selain dari pada itu,

pembentukan kelompok tani goton~-royong adalah lebih berdasar­

kan hubun~an kekeluargaan atau daerah asal daripada kriteria

ethnis. Mengingat perbedaan kebudayaan, agama, keterikatan pa­

da adat, suku Bali merupakan salah satu suku yang spesifik.

Page 25: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

18

Untuk roemudahkan integrasi diantara para transmigran,

maka seluruh proyek Transmigrasi telah menyediakan jatah lO%

bagi transmigran APPDT. Karena penduduk Kalimantan Selatan

tidak begitu berminat pada t~ansmigrasi, maka kelompok tran~

migran lokal umumnya terdiri dari transmigran asal Jawa yang

sudah lama tinggal di lokasi yaitu dari ?royek Barambai (ta­

hun ~969.-~970t.

Populasi rouda

Batas usia bagi seorang kepala keluarga yang hendak

bertransmigrasi adalah 40 tahun, isteri dan anak merupakan

anggota keluarga yang boleh menyertai, maka pada piramida

umur suatu proyek transmigrasi selalu roenunjukkan bentuk yang

khusus.

Grafik 3 - Piramida umur (tahun 1982)

1000-"'T""'""~wanita1

ClOO BOO400200oo200

~. umUk

. 45-"~"'. ..

',. . ....._...~ 4O-4S"·~~ ...,.,

"00000Prja

Page 26: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

19

Golongan umur di atas 20 tahun hampir seluruhnya ter­

diri dari para kepala keluarga dan istri (sebab pada prinsip

nya para bujangan tidak diperkenankan bertransmigrasi). Aki­

bat dari usia muda para ib~, maka laju pertambahan anak per

keluarga sangat tinggi. Hal ini terlihat bahwa golongan usia

lO - 20 tahun lebih rendah daripada golongan usia 0 - lO ta­

hune

Pada tahun ~982 sebanyak 53,7% populasi proyek ber­

usia di bawah 20 tahun Cuntuk seluruh Indonesia 5l,3%L dan

2l% di bawah 5 tahun Cuntuk seluru~ Indonesia l4,4%l dan se­

dikit jumlah populasi proyek yang berusia di atas 60 tahun.

Perbandingannya sex-ratio di proyek dengan seluruh Indonesia

adalah ~,I3 : 0,99.

Pada tahun ~983, beràasarkan sampel lliTIUm sebanyak 60

KK transmigran diketahui bahwa usia rata-rata kepala keluar­

ga hanya 36,5 tahun, dengan koefisien variasi 22%. Ukuran ra

ta-rata jumlah anggota keluarga cepat meningkat yaitu 4,28

jiwa pada tahun ~980 dan 4,8 jiwa padatahun ~983. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor :

- Tingginya angka kelahiran (260 kelahiran dalam 2 tahun), ...'

ini terlampau tinggi untuk populasi muda. Hal ini berkait­

an dengan kondisi higiene. Keluarga asal Bali dan Lombok

yang tidak begitu memperhatikan kebersihan lingkungan, me­

rupakan keluarga yan~ serin~ tertimpa kematian terutama pa

da anak di bawah umur.

- Kedatangan transmigran swakarsa sebanyak 25 KK . (74 jiwa)

di proyek untuk roenyusul keluar~a mereka, yang selanjutnya

menetap di proyek sambil menunggu pembagian tanah.

- Sejumlah transmigran yang meninggalkan proyek sebanyak ~49

KK/483 jiwa (keluarga den9an sedikit anak), atau 7,5% dari

jumlah. keseluruhan KK tetapi 5,6% dari jumlah jiwa keselu­

ruhan populasi proyek.

Page 27: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

20

Jumlah transmigran yang meninggalkan proyek relatif

kecil.

Dewasa ini transmigran yang meninggalkan lokasi rela­

tif kecil apabila dibandingkan dengan keadaan di masa pra P~

lita. Tabel di bawah ini menunjukkan transmigran yang mening

galkan proyek sejak penempatan sampai dengan 13 Naret 1982,

yang dikaitkan dengan daerah asal mereka. Disini tidak ter­

masuk 48 orang transmigran tambahan yang meninggalkan lokasi

antara 13 Haret 1982 - 30 April 1983.

Tabel 5. Tratlsmigran yang roeninggalkan' proyekb'erdas'arkan Fropinsi' naerah As'al

YangYang rreninggalkan proyek Lamanya

Prcpinsi bertransmigrasi - rrendiamiJUITÙa..~ Ukuran Jumlah Ukuran ( %

Daerah Asal KK keluarga KK keluarga proyek(bulan)

JéMa Barat 420 4,4 20 3,2 4,8 11,1

DKI Jakarta l80 3,4 32 2,2 l7,8 11,8

DI Yogyakarta '90 3,9 1 3 1,1 10

JéMa TiInur 340 4,1 0 0

Ba 1 i 270 4,3 5 3,4 1,9 9,8

NIB (I.onbok) 500 4,7 32 4,2 6,4 11,1

KAISEL 200 4,4 li 3,2 . 5,5' . 5,2

Total 2.000 4,3 101 3,2 5,1 10,6

Yang meninggalkan proyek sebagian besar adalah keluarga kecil

atau keluarga tanpa anak (Kepala Keluarga muda). Diantara k~

luarga asal DKI Jakarta yang ukuran keluarganya di bawah ra­

ta-rata (3,4 jiwa berbanding 4,3 jiwal, ternyata yang menin~

galkan lokasi hanya keluarga yang ukuran rata-rata 2,2 jiwa.

Hal ini dapat dirnengerti karena transmigran asal Jakarta me­

rupakan penduduk Kota yang belum siap rnenghadapi tantangan alam.

Mereka lebih menyukai bekerja secara tidak tetap dengan upah

tinggi di lingkungan yang ramai daripada bekerja tani dengan

Page 28: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

21

upah kecil di li~gkungan yang penuh tantangan.

Sebanyak 17,8% transrnigran asal Jakarta rneninggalkan proyek

setelah l tahun berrnukirn di lokasi, yaitu setelah berakhir­

nya bantuan jaminan hidup •. Bagi rnereka rnotivasi bertransrni­

grasi adalah karena rnendapatkan jarninan hidup selarna l tahun.

Transrnigran Jawa dan Bali jarang sekali meninggalkan

proyek. Hal ini disebabkan karena kei~ginan merniliki tanah

seluas 2 ha, walaupun tidak begitu subur merupakan motivasi

utama bagi rnereka untuk bertransmigrasi, dan selama mereka

dapat hidup di proyek rnereka tetap terikat pada lahan yang

dibagikan. Adanya lahan-la~n yang ditinggal pergi transrni­

gran bisa dirnanfaatkan untuk transm~gran swakarsa (25 KK da

larn 2 tahun) dan pasangan keluarga baru (dalam 3 tahun ter­

jadi l52 perkawinan). Fada bulan Juni 1983 terdapat sekitar

35 buah hak bagian (yang tidak ditempatil yang diperuntuk­

kan bagi 50 an calon transmigran (pecahan KK dari swakarsal

Orang Jawa dan Bali tidak mempunyai jiwa petualang ­

dibandingkan dengan suku lainnya seperti Minangkabau, Batak

dan Bugis. Mereka tetap mempunyai keterikatan pada daerah

asal rnereka, maka sejak tahun 1904 Pemerintah Belanda ter-

paksa melakukan pefuindw~an penduduk"secara otoriter

dipekerjakan di perkebunan di Sumatera.

untuk

Pada dewasa ini calon transmigran banyak jumlahnya,

hal inî disebabkan karena sulitnya kehidupan dan padatnya ­

pulau Jawa dan.Bali.

Kehidupan: yan:gsulit" "di: Daerah ·Asal

Data yang dikernukakan disini diperoleh dari hasil pe

nelitian sarnpel umum sebanyak 60 KK transrnigran yang menca­

kup seluruh Propinsi Daerah Asal.

Page 29: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

22

Kondisi perurnahan

Sebanyak 66% keluarga merniliki rurnah di daerah asal ­

dan dari jurnlah itu 43% dari mereka telah rnenjualnya sebelurn

berangkat ke proyek pernukirnan atau setelah beberapa waktu

berada di pemukiman. Nilai rata-rata rumah yang mereka rniliki

adalah Rp l27.000,- sebanyak 57% dari mereka yang mempunyai

rurnah menitipkan kepada familinya, karena apabila dijual be­

lum ada kegunaannya.

Kecilnyatanah mi"lik

Tanah milik rata-rata per KK terdiri dari ~9 are la-

han kering dan 2~ are lahan persawahan. Hal ini dapat dili-

hat pada histogram di bawah ini :

Grafik4 - TANAH MILIK

Jumlah KK

40

30

-.... Lahan kering Lahan persawahanLV

10

h. b.0 2 0 2

Dari transmigran yang diteliti 2/3 tidak memiliki ta­

nah sama sekali, dari 20 orang ternyata 6 orang menjual ta­

nah mereka dengan hasil penjualan rata-rata Rp 190.000,-

Page 30: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

Tingkat kekayaan

Nilai rata-rata kekayaan mereka (yang terdiri

ternak, sarana angkutan, radio, televisi, perhiasan,

petromax, mebel dan lain-1~in) mencapai Rp 170.000,­

dapat dilihat pada histogram di bawah ini :

23

dari

lampu

hal ini

Jum

20

10

Grafik 5 - Kekayaan Transmigrasi -

o 200 400 600 800 1000 1200

Sebanyak 57% transmigran memiliki kekayaan kurang da­

ri Rp 100.000,- (kekayaan di luar tanah dan rumah) di daerah

asal mereka.

Kekayaan yang mereka miliki rata-rata berni1ai

Rp 170.000,- dari kekayaan itu

- Sebagian dijual dengan nilai Rp 92.000,-

- Sebagian diserahkan ke famili sebesar Rp 65.000,-

- Sebagian dibawa ke lokasi sebesar Rp 13.000,-

Hasil penjua1an kekayaan mereka (rumah, tanah, ternak

dan lain-lain) sebagian besar cepat menipis yaitu beberapa -

Page 31: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

24

hari/mi~ggu sebelum keberangkatan ke proyek Sebamban.

Persediaan uang ketika tiba di proyek

Berdasarkan sampel penelitian, diketahui bahwa sejak

kedatangan di proyek Sebarnban persediaan uang transmigran ra

ta-rata tinggal Rp 26.000,-/KK, bahkan 57% dari roereka rnem­

punyai kurang dari Rp lO.OOO,-.

Keadaan transmigran belum memungkinkan untuk mernenuhi kebu­

tuhan mereka sebelum panenan pertarna. Oleh karena itu apa­

bila perrbagian jarninan hidup terlambat, hal ini dapat menim­

bulkan beberapa masalah di proyek.

SehUbungan dengan hal tersebut di atas, rnaka tahun

pertama penempatan hendaknya dimanfaatkan untuk penyiapan la

han dan penyemaian agar swa-sernbada pangandapat secepatnya

terlaksana. Usaha-usaha apayang dilakukan para transrnigran

dalarn rnengatasi masalah pangan?

Faktor-faktor positif manusiawi dan: harnbatan-harnbatan

Lingkungan: baru : Para transmigran yang berasal dari

daerah yang padat penduduk Clebih dari l500 jiwa/km2 di dae­

rah Gunung Kidul: Yogyakarta) sulit beradaptasi dengan lin~­

kungan hutan. Mereka lebih menyukai daerah luas yang beralang­

alang di Kalimantan Selatan. Pada umumnya para transmigran ­

belum mengetahui kondisi lingkungan yang akan dihadapi, ke­

cuali transmigran lokal Kalimantan Selatan (sebanyak lO%) .

Rendahnyatingkat teknik pertanian : Para transmigran

belum siap rnenghadapi masalah ketidaksuburan tanah Kaliman­

tan, karena terbiasa menggarap tanah yang subur di Jawa, Ba­

li dan Lombok. Untuk mengevaluasi tingkat teknik pertanian ­

para transmigran maka digunakan metoda "score" dengan mengu­

tamakan tema teknik seperti : pengalarnan di lahan kering,

persawahan, perkebunan, perbajakan, pernupukan, penyemprotan,

kredi t pertanian, keanggotaan KUD/Kelompok tani dan _notorisasi·.~

Page 32: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

25·

Dengan memberi satu point per telïl3. teknik yang dipakai, maka un

tuk sarnpel penelitian ini diperoleh klasifikasi sebagairnana

terlihat pada grafik di bawah ini. Di atas score 4 point~. te..:.

ma tekniktersusun' dalaml;lrutan yang tepa.t''o 'Dalarn kenyataan

seorang petani. yang memaka.ip~1ijk·bel~m tentu melakukan';" pe­

nyernprotan, sebaliknya penyemprotan selalu dilakukan setelah

pernupukan.

.Grafik 6 - Tingkat telmik pertanian -

,Jurnlah KKla 5 a

III~~~~ Tanpa pengalaman pertanian.~rakteK~secara kebetulan

'Suruh taniAlat bajak

Pernupukan++ Penyernprotan tanaman

+ Kredit' pertanian+ Kelornpok / tani+ Koperasi+ MQtorisasi'. kecil.

Tingkat teknik

Berdasarkan sarnpel penelitian diketahui bahwa hanya ­

40% transmigran rnenggunakan pemupukan secara teratur di dae­

rah asal mereka. Narnpaknya pemupukan itu dianggap berguna ba

gi peningkatan hasil tetapi tidak mutlak dibutuhkan. Dengan

demikian, sebagian dari pupuk yang diserahkan pada transmi­

gran segera dijual di pasar setempat. Akan tetapi setelah b~

berapa kegagalan panen, situasi menjadi berubah seperti yang

terjadi pada tahun 1982 dan 1983 yaitu sejumlah pupuk yang

dibagikan pada transmigran Sebarnban II dan Sebamban III (pro

yek terbaru) dibeli oleh transmigran Sebarnban I. Pada tahun

1983 dari sampel umurn 60 KK diketahui bahwa hanya 1 orang

yang belurn menggunakan pemupukan.

Page 33: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

26

Narnun pernakaian tema teknik pertanian lainnya tidak­

lah sarna berhasilnya, karena penyuluhan pertanian se ring ter

bentur pada sikap tak peduli transrnigran atau rnasalah hahasa

Indonesia rnengingat banyak piantara mereka belurn rnenguasa~

nya dengan baik.

Tingkat pendidikan yang berbeda"-beda

Diagram di bawah ini rnenunjukkan tingkat pendidikan

yang dicapai oleh 60 KK transrnigran yang diteliti (sanpel umum).

Grafik 7 Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga -

Universitas

" Tahun pendidikan15~o 0"1 1 2 J 4 5 6 Î7 8 9 10 11 14

Buta huruf Akhir SLTP Akhir SLTA

la "~

.Jurnlah orang

20i

Di kalangan para kepala keluarga transrnigran prosentase buta

huruf rnencapai 20%, dan 28% untuk seluruh populasi proyek

berusia di atas 10 tahun. Angka-angka prosentase ini rnende­

kati untuk seluruh Indonesia yaitu 28%, untuk" Jawa Tengah

33,6%, Jawa Tirnur 36,8%, Bali 37,8% dan Lombok 44,9%.

Beberapa angka ini jelas rnenyangkal anggapan urnurn bahwa para

transrnigran berasal dari lapisan pa1in0 bawah.

Page 34: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

27

Keinginan berhasil Keputusan meninggalkan sanak ke­

luarga, desa dan daerah asal tidak dapat dilakukan secara se

rampangan, sebab sebagian besar transmigran ingin berhasil

hidupnya. Sudah barang tentu pemilikan tanah tetap merupakan

motivasi utama. Memiliki fanah berarti memungkinkan mereka ­

bekerja bagi kepentingan mereka sendiri dalam menjamin hari

depan anak, dan bebas dari ikatan sebagai buruh tani/petani

penyewa. Sayangnya untuk dapat berhasil transmigran hanya

bermodal tangan.

Kurangnya tenaga kerja : Departemen Transmigrasi me­

ngutamakan pemindahan para kepala keluarga muda, usia antara

20 - 40 tahun karena dikaitkan dengan potensi tenaga kerja.

Dari sampel yang diteliti diketahui bahwa ukuran rat~

rata anggota keluarga 4,8 jiwa hanya terdapat 2,4 jiwa beru­

sia di atas 15 tahunyang mampu berperanserta dengan baik da

lam kerja tani. Besarnya jumlah anak di bawah umur sangat me

ngurangi kegiatan para ibu .. Tingginya tingkat pendidikan anak

usia antara 7.- l5 tahun mengurangi pula kegiatan mereka da­

lam kerja tani. Sehubungan dengan-kondisi di atas terlihat ­

bahwa tenaga kerja transmigran yang ada di proyek jauh lebih

kecil dibandingkan dengan keadaan waktu di daerah asal (di

daerah asal masih ada famili lain yang dapat membantu meri­

ngankan kerja para ibu).

Page 35: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,
Page 36: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

29

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN

Luas yang ditan·arni

Setel~h diternpatka~, para transrnigran akan rnernperoleh

lahan yang sudah dibukajdibajak traktor dan siap tanam seluas

l ha. Akan tetapi pembukaan lahan dan penernpatan transrnigran

: seringtidak siI1kron; . - sehingga rnengakibatkan ·lahan yang telah

dibuka cepat ditumbuhi alang-alang. Terkadang bentuk perrnu­

kaan tanahnya serta banyaknya sisa-sisa tebangan pohon tidak

rnernungkinkan untuk rnembuka lahan dengan traktor, hal ini aki

bat kekeliruan dari kontraktornya.

Dari sarnpel yang diteliti, terlihat luas lahan yang ­

diolah dengan traktor adalah seperti pada tabel di bawah ini

Tabel 6.

Luas lahan yang diolah per KK

+ 25 are .. + .50 .are .. + .75 .areIuas lahan yang diolah

dengan traktor

Prosentase .KK 19....

. .7.. .... l9.

+ lOO are

55

an lahan dilakukan secara manual. Pembersihan alang-alang de

ngan cara rnencangkul rnerupakan pekerjaan yang rnenyulitkan

dan rnernerlukan waktu cukup lama, hal ini terlihat dengan ba­

nyaknya tenaga kerja yang diserap (evaluasi penelitian pada

keseluruhan sampel)

- 750 jam kerjajha atau l07(l) orangjhari per ha pada tanah

yang belurn diolah dengan traktor.

(l) t t k' h' 7 .ra a-ra a erJa per arl Jarn.

Page 37: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

30

- 504 jam/ha, atau 72 orang/hari per ha pada tanah yang te­

lah digarap dengan traktor beberapa bulan sebelumnya.

- 344 jam/ha, atau 49 orang/hari per ha pada tanah yang te­

lah ditanami pada musim sebelumnya.

Dengan demikian evolusi luas lahan yang ditanami per

KK transmigran sangat berkaitan dengan luas lahan yang di­

olah dengan traktor sebelumnya serta jumlah tenaga kerja

yang tersedia. Hanya beberapa keluarga transmigran yang be~

penghasilan cukup mampu menyewa traktor.untuk.2:!rali lintasan("Rp

4(). nnn/Ha/Ü:ali lintasan), supaya pengolal1an ta.;'{"~'1 lebi li. bai'Jr. atau meng

u;:i. tenaga kerja dari luar (Hp 120.0nO,-/Haf.

Pada grafik di bawah ini dapat dilihat evolusi luas

-lahan yang ditanami per KKtransmigran selama 3 tahun perta

ma :

Grafik 8 - Evolusi Iuas Iahan yang di tanami -Luas yang di tanami

(ha)

'1(hal

~(hal

~

302010

JUlIIlnh 1.'------.----------+301010302010o

2

Tahun pertama(rata-rata 0,42 Ha)

'.Tahun kedua

(rata~rata 0,92 Ha)Tahun ketiga

(rata-rata 1,13 Ha)

Kecilnya luas lahan yang ditanami pada tahun pertama

penempatan selain karena kemauan transmigran itu sendiri, j~

ga karena berkaitan dengan bantuan jaminan hidup. Pada tahun

kedua peningkatan luas lahan yang ditanami rata-rata adalah

50 are untuk tahun ketiga meningkat 2l are. Pada tahun keem-

Page 38: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

31

pat luas rata-rata lahan yang di tanami rùencapai l, 43 ha (ta­

hun 1983 untuk 1/3 sampel). Sebuah keluarga transrnigran (4-5

jiwa) mampu lT,enanami secara manual mencapai 1,5 ha, tanpa me

merlukan bantuan tenaga kerja dari luar.

Mengingat hasil yang memprihatinkan selama 3 tahun

terakhir ini, maka kemungkinan peningkatan luas lahan yang

ditanami sangatlah kecil.

Penyebaran tanaman : Penyebaran tanaman selama lTLusim

tanam 1982-1983 dapat dilihat pada garnbar di ~a\'lah ini. Per­

lu diketahui bahwa lahan-Iahan usaha yang dimiliki para tr~

migran tidak merupakan satu kesatuan, karena lahan usaha II

biasanya terletak antara l - 2 km dari tempat tinggalnya.

fGrafik 9

Rumah ­

kb. Buah

kb. Sayur F--:::=::=;;;:~

- Penyebaran tanarnan -

Rumah .+ kebun

15 are palawij aPadi ( mono1)u~t:ur..atautumpan~ ..:;:;:~sari jagung dan.singkong ):

98 are !Hü!lHiEI:::::::1:::'l'anah yang be~um di buka

Rumah dan kebun ~. 15 arePalawij a kacang

Palawija (kacang tanah,kedelai,jagung dan sayuran) 38 areTanah yang sudah di buka tetapiterpaksa dibiarkan (kurangnya tenaga kerja dan bibit tanarnan):60 are.. ... \ _...

~ Tanah yang belum dibuka :87 are

Page 39: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

32

Tanaman pangan: Pada musirn tanam pertama (antara No­

pember sampai dengan Maretl, 87% dari luas lahan yang ditanami

digunakan untuk tanaffian padi gogo sccara rnonokultur atau turn­

pang sari. Sistem tumpang sari ini sifatnya masih tradisional

yaitu yang rnernungkinkan penggabungan tanarnan seperti jagung,

singkong dan tanarnan padi.

Jagung ditanarn diantara tanarnan padi dalarn baris-baris dengan

jarak antara 4 - ~o rneter/per rumpun, terdiri 2 - 3 biji per

lobang tanarn dengan jarak tanam antara 75 - 100 crn. Singkong

ditanarn pada sisi-sisi ladang atau teras,jarak antar baris

lO s/d 40 rneter dan jarak antar batang pohon singkong l rneter.

Jenis-jenis tana~an turnpang sari sangat tergantung dari terse

dianya bibit luntuk jagun~) dan resiko adanya serangan babi

hutan (untuk jagung dan singkong).

Daerah-daerah yang mengunda~g bahaya besar, seperti lahan yang

ja.ull·dari. ternpattinggal, pinggir hutan dan lahan jauh dari

pernukiman orang Bali (pernburu ulung babil perlu dilakukan rno­

nokultur padi.

Fada musim tanarn pertama sekltar l/3 dari transmigran

sarnpel juga rnenanam jenis palawija (kacang tanah, kedelai) pa

da areal seluas ~5 - 30 are yang berdekatan dengan tempat

tinggalnya, karena takut adanya serangan babi hutan.

Mengingat siklus tanam padi gogo varietas lokal rela­

tif lama· C:!:. 5 bulan), maka penugalan musirn kedua hanya dapat

dilakukan menjelang April. Dalarn hal ini tidak diperbolehkan

menanam padi sebab resiko rnenghadapi musim kemarau panjang mu

lai Juli. Oleh karena itu musim tanam kedua diperuntukkan je­

nis-jenis tanarnan siklus pendek (3 bulanl, seperti kacang ta­

nah, kedelai, jagung yang diturnpangsarikan dalam tanarnan ka­

cang tanahjkedelai serta beberapa tanaman sayuran. Luas kese­

luruhan areal yang ditanami pada musim tanarn kedua adalah 50

are Ctermasuk ladang sayur-sayuranl.

Sejak tahun 1982, dari 60 KK transrnigran sarnpel hanya

Page 40: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

33

8 KK tidak bersedia rnenanami tanah rnereka pada rnusirr. tanarn ke

dua. Pada tahun 1983 sete1ah menga1arni kegaga1an panen padi ­

tahun sebe1umnya, rnaka sekitar 2/3 dari transrnigran sampe1

terpaksa rnenundanya sampai rnusim tanam pertama tahun berikut­

nya.

Pada tahun 1981 - ~982 dari 60 KK transmigran sarnpe1 te

1ah rne1akukan kegiatan-kegia.tan sebagai berikut :

- 60 KK rnenanarn padi gogo.

- 39 KK rnenanam jagung yang ditumpangsarikan dengan padi/sayu~

sayuran.

- 58 KK menanam singkong, umumnya di pinggir ladang/tera.s.

- 42 KK rnenanarn kacang tanah, kadang' ka1a 2 tanarnan per tahun

- 37 KK menanarn kacang panjang, secara ska1a besar sehingga -

sebagian produksi dapat dijua1.

~. 5 KK menanam sayur-sayuran, secara ska1a besar sehingga se-

bagian produksi dapat dijua1.

- 4 KK menanam ubi ja1ar.

- 2 KK menanam semangka. (deng-an ska1a besarl.

- 2 KK menanarn tembakau.

Tanamantahunan : Di Jawa secara tradisiona1 tanaman tua

terbatas Qi peKarangan, Kebun buan dan kebun sayur yang rnenge­

1i1ingi ternpat tinggalnya. Dengan demikian sejak penernpatan di

lokasi, para transmigran te1ah menanarn berbagai jenis pepohon­

an dengan jum1ah besar di atas area1 se1uas ~5 are di sekitar

ternpat tingga1 mereka.

Tanaman pisang banyak dijumpai (30 s/d 50 rumpun), je­

nis-jenis pohon 1ainnya tidak 1ebih dari lO batang di setiap

pekarangan. Berdasarkan perkiraan, terdapat 50 s/d l50 berba­

gai jenis pohon di setiap pekarangan. Pada musim kemarau 1982

para transmigran menga1ami kerugian besar, terutama pada tanam

an cengkeh dan kopi yaitu 90% dari tanarnan tersebut mati keke­

ringan.

Page 41: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

34

Namun demikian sudah mulai terlihat adanya evolusi ter

hadap luas areal yang ditanami tanarrlan tua. Mengingat hasil

produksi tanaman pangan sejak tahun 1982 kurang menguntungkan

mereka, maka 7 dari 60 KK transmigran sampel mengalihkan mo­

dalnya untuk usaha bidang tanaman tua.

Pada umumnya jenis tanaman cengkeh merupakan pilihan transmi­

gran mengingat harga pasarannya yang tinggi di Indonesia. Da­

lam keadaan tertentu lebih dari 200 batang pohon cengkeh dita

nam di luar pekarangannya seluas 25 are. Sedangkan tanaman po

hon kelapa rnenduduki urutan kedua dengan jumlah tanaman rata­

rata 20 pohon, dan jarang ditanam di luar pekarangan.

Seorang transmigran telah menjadikan tanah miliknya se

luas 2 ha menjadi kebun buah, dan pada tahun 1982 telah dita­

nam lebih dari l.OOO pohon pisang, 60 pohon pepaya, 40 pohon

kopi, 2l pohon kelapa, 40 pohon jeruk, 50 pohon mangga, 10 p~

hon jambu, 2l pohon sirsak, 40 pohon rambutan, 200 pohonnang

ka, dan 60 pohon petai. Untuk tanaman pisang, pepaya dan nang

ka cepat menghasilkan sedangkan ta~aman tua lainnya mernerlu-.

kan waktu 4 s/d 7 tahun, baru dapat menjamin sumber penghasil

an bagi transmigran. Smliliil menunggu· hasil kebun tumpuan ha­

rapan transmigran adalah pada tanaman padi.

Tanaman dominan: padi gogo

Pernbukaan lahan : Dari luas rata-rata 98 are yang di­

tanami padi gogo (pada tahun ~982 - 1983), seluas 77 are su­

dah pernah ditanami tahun sebelumnya. Jadi luas areal tanah

yang dibuka rata-rata adalah 2l are selarna selang l tahun.

Di musim kemarau pembukaan lahan yang beralang-alang merupa­

kan pekerjaan yang sulit dan rnemakan waktu. Di musim ini ta­

nah yang biasanya padat dicangkul dengan kedalarnan 15 s/d 20

cm. Apabila lahan belum dibuka dengan traktor, seseorang rnam­

pu membuka lare lahan selama 7-8 jam/hari Chal ini terjadi

pada 59 KK dari 60 KK transmigran sampel). Setelah tanah di­

cangkul sampai 2 - 3 kali, maka sudah siap tanam.

Page 42: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

35

Penyiapan la~an : Berdasark2n terbatasnya ternak di

lokasi serta mcngingat pula usia Muda ternak tersebut, maka

tahun 1982-1983 penyiapan lahan dilakukan secara manual. Ku­

antitas kerja yang diperlukan tergantung dari keadaan lahan

sebelurnnya, hal ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 7

Penyiapan lahan

Keadaan lahan Jamjper ha Hari/per ha Illas per orangjhari

Iahan pernah ditraktor 504 72 l,4 are

Laban pernah ditanarnil kali 420 60 l,7 are

lahan J?ernah ditanami2 kali 344 49 2 are

Penyiapan lahan dengan cangkul rnerupakan pekerjaan yang sulit dan urm.nnnya

dilakukan oleh kaum pria (atau anak laki-laki usia '15 tahun ­

ke atas). Tetapi pada keluarga transmigran Bali, para wanita

dan anak-anak juga ikut membantu melakukan pekerjaan-pekerja­

an berat.

Pada urnurnnya keluarga transmigran yang mempunyai ba­

nyak tenaga kerja (2-3 orang dewasa yang bekerja penuh) lebih

senang bekerja sendiri. Kecuali untuk pekerjaan yang padat

karya (pembukaan dan penyiapan lahan)dilakukan secara gotong

royong, biasanya terdiri dari 2-7 orang.

Beberapa transmigran yans berpenghasilan cukup memanggil te­

naga kerja harian upah. Sedangkan transmigran lainnya jarang

melakukan hal ini kecuali dalam keadaan yang mendesak.

'Penanaman/penugalan bibit : Pada tahun 1982 musim hu­

jan datang terlarnbat, baru dimulai pada awal NoveITber. Sedang

kan curah hujan yang teratur baru menjelang awal Uesernber.se-.

hingga jaS1\valpenanama!1 bibit padi gogo paling a\;al seKitar 2

November l~E2 dan paling larr~at l5 Januari 1983. Pada umumnya

Page 43: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

36

penanaman dilakukan antara l5 November - 24 Desember 1982.

Pada awal rnusim hujan, bagian-bagian lahan yang su­

dah diolah segera ditanami bibit (lahan tahap ke 1). Setelah

itu beberapa keluarga transmigran melanjutkan pengolahan la­

han tahap ke II (pada bagian lahan yang belum diolah) selama

kurang lebih l bulan, atau tepatnya hingga akhir kegiatan p~

nyiangan pada lahan tahap ke 1. Maka lahan tahap ke II dita­

narni bibit dan lahan tahap ke l ditanami pula bibit sulaman/

sisipan.

Dari sampel 60 KK transmigran diketahui bahwa kuanti­

tas bibi~ yang digunakan rata-rata 33 kg per ha (untuk pena­

naman bibit dan penanaman bibit sulam) dengan koefisien va­

riasi 35%.

Padi ditanam per lobang dengan menggunakan tugal, dengan ja­

rak tanam 25-30 cm. Pekerjaan ini dilakukan secara gotong-r~

yong tergantung dari luas areal yang ditanami. Dalam pekerja

an ini pada umumnya para pria mewbuat lubang-lubang; seàang~

kan wanita dan anak-anak menabur bibit didalamnva.Kemudian lu~ -

bang-lubang tersebut ditutup kembali dengan kaki, namun hal

ini tidak ffiutlak dilakukan.

Waktu yang diperlukan untuk ke~iatan penugalan dan p~

nugalan kembali adalah ~20 jam per ha, dan dikerjakan secara

bersama (pria, wanita dan anak-anak). Dengan demikian kelom­

pok yang terdiri dari 8-9 orang mampu menugal seluas l ha da

lam waktu 2 hari.

Penyiangan : Kegiatan ini dimulai kira-kira l bulan ­

setelah penugalan dan berlangsung selama l s/d 2 bulan. Pe­

nyiangan baru berakhir apabila padi telah berumur 2 bulan pa

da saat itu penyiangan telah dilaksanakan dengan baik. Apabi

la penyiangan dilakukan dengan tepat maka padi dapat tumbuh

dengan baik, tetapi bila penyiangannya masih kurang hal.ini

akan mengganggu pertumbuhan padi. Untuk penyiangan '. rumput-

Page 44: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

37

rumput kecil alat yang sering digunakan adalah koret, cung­

kir .dan cangkul, sedangkan untuk rumput-rumput yang lebih be

sar dapat digunakan sabit, parang atau dicabut dengan ta­

ngan. Dalarn tabel di bawah ini dapat dilihat tipe, urutan ke

giatan penyiangan dan frekwensinya :

Tabel 8

Kegiatan penyiangan

Frekwensipenyiangan

Tipe kegiatan& urutannya KKCC

4

KCCC KKC

3

KCC KK

2

KC cc

l

K C

Total

Jumlah kasusyang diteliti

% dari totalper urutanpenyiangan

1

2

l

2

5

la

4

8

7 19 3

14 38 6

8 2 50

16 4 100

% dari totalper frekwensipenyiangan

4 18 58 20 100

K = koret (cungkir, cangkul) C = cabut (tangan, sabit, parang)

Dari 78% kasus diketahui bahwa penyiangan yang dilaku­

kan sekali atau 2 kali sudah cukup untuk rnernbersihkan ladang.

Sebenarnya di tanah yang kurang subur tidak banyak turnbuhan

rurnput, dernikian pula untuk pertanarnan padi.

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan penyiangan adalah

- 232 jarn/ha untuk penyiangan pertarna, atau 33 hari/ha

121 jarn/ha untuk penyiangan kedua, atau 17 hari/ha.

·Penyiangan umumnya dilakukan dalarn keluarga rnengingat

jarangnya gotong-royong atau kerja yang diupah. Walaupun ke­

giatan ini dilakukan baik oleh pria rnaupun wanita, narnun pe­

ranan wanita secara tradisional lebih banyak dari pria.

Page 45: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

angka-angka

38

Pernupukan : Dari para transrnigran yang dite1iti dike­

tahui bahwa, bagi 60% transrnigran pemupukan rnerupakan teknik

baru. Hal ini ter1ihat èari kasus-kasus yang dite1iti yaitu"~

rnengenai dosis yang digunakan serta tahap/tangga1 pe~akaian~

nya.

TSP (Triple Super Phosphate) dan Urea rnerupakan jenis

pupuk kimia yang digunakan untuk tanarnan padi pada tahun

1982-1983. Dan hanya seorang transrnigran yang rnenggunakan

pupuk kandang pada area1 yang terbatas.

Dosis pupuk rata-rata yang dipakai untuk tanaman padi

ada1ah TSP 84,8 Kg/ha dan Urea 55,6 Kg/ha.

Tabe1 9

Dosis pupuk yang dipakai

Dosis da-O 30 60 90 120 150 180 210 240 'l'ota11am Kg/ha

& +TSP ..Jurn1ah kasus 3 16 22 8 5 2 3 1 60% dari total 5 27 37 13 8 3 5 2 100

Urea :Jumlan kasus 15 ·22 1.3 4 5 1 60% dari total 25 37 22 7 8 2 101

Dosis yang dipakai dengan yang dianjurkan BlMAS per­

bandingannya ada1ah TSP 140 Kgiha dan urea 150 Kg/ha, rnaka

ter1ihat bahwa jurn1ah petani yang rnernperhatikan anjuran ini

sebanyak :

- Il KK dari 60 KK atau 18,3% (untuk TSP)

- la KK dari 60 KK atau 16,7% (untuk Urea)

Dibandingkan dengan dosis yang dianjurkan LP3

tersebut rnenurun :

- 6 KK dari 60 KK atau 10% dari transrnigran sampel

(untuk TSP)

Page 46: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

- 1 KK dari 60 KK atau 1,7% dari transmigran sampel

Urea)

39 -

(untuk

Untuk peniliagian pupuk dan pemakaiannya, terpaksa :jum­

lah sampel transmigran yang ada (60 KK) dikurangi setengahnya

(30 KK) karena data yang diperoleh tidak memenuhi syarat.

Tabel 10

Pembagian pupuk

Jumlah 0 1 2 3 4 Totalpemakaian

Jumlah kasus TSP 1 Il 12 6 1 31yang diteliti

Urea 7 13 8 4 0 32

'l'abel Il

Tahap pemakaian pupuk

Jumlah Sebelun Denç,-an Setelah Padi Jmlpemakaian menugal bibit menugal 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln kasus

4X l- I 1 1

TSF 3X 1 2 2 4 2 6 1 6

2X -7 3 7 5 2 12

Jumlah IX 1 6 2 2 Ilkasus ygàiteliti total 3 16 6 13 9 9 1 30

3X 1 1 2 2 4 2 4

Urea 2X 1 2 4 5 4 8

IX 1 2 7 3 13

total 2 1 5 13 10 8 2 25

Sebagian besar pemakaian TSP dilakukan pada waktu menu

gal. Pupuk langsung dicampur bibit, hal ini memungkinkan

penggunaan dosis sedikit (+ 30 Kg/ha) yang efeknya dapat cepat

Page 47: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

Frekwensi penyemprotan dengan insektisida

40

terlihat pada waktu padi keluar. Selain itu penca~puran pu­

puk dan bibit dapat mengurangi dosis bibit, terutama apabila

anak-anak ikut dalam kegiatan penanaman ini (kenyataannya a­

nak-anak cenderung memasukan bibit cukup banyak,kadang~kadang

sampai 100 butir/per rumpun). Sayang sekali teknik ini se­

ring mengakibatkan perturr~uhan akar kurang sempurna apabila

tidak dilakukan pemupukan selanjutnya.

Pemakaian pupuk tahap kedua pacta waktu habis menyiangi

antara 1 - 2 bulan setelah ditugal·. Padaumumnya Urea~an TSF - di­

~'l'Qur sebelm dïgunakan, karena pemakaian -urea 5aja sangatjarang~-.....

Untuk satu bagian lahan dikenal berbagai penggunaan pu

puk. Para transmigran lebih menqutamakan tempat-tempat dima­

na pengembangan padi lliasih kurang daripada tempat yang lebih

baik keadaaimya. Dengan deri:ikian hasil rata-rata cenderung

turun.

Dari 90% kasus yang ada, ternyata masalah teknik pemu­

pukan masih belurn dikuasai oleh para transmigran seperti do-;

sis, pembagian pupuk dan cara pemakaian pupuk, demikian pula

penyemprotan hama tanaman.

PenveulO....otan h::>ma t-::>T'l:::lm;:ll'"l • n::> .... ; e:::n vv +- .... - "'..,.,; g~a ..... "ans"- ... + ~ .. - ... --"-""_.. ..___. _ __ _ ........ _"'_" __ Co. _ ..."..... ... .L", ;t .i.

diteliti ternyata hanya 28% melakukan penyemprotan tanaman se

cara teratur di daerah asalnya. Setelah 3 (tiga) tahun ditem

patkan sebanyak 12% transmigrah tidak menggunakan insektisida

untuk tanaman padi.

Frekwensi penyemprotan tanaman dengan insektisida sangat ber­

variasi sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 12

Jumlahpemakaian

Jumlah pe .ngamatan-

Pengamatandalam %

o 1

7 10

12 17

2

13

22

3

Il

18

4

9

15

5

4

7

6

2

3

7 s/d

4

7

10 Total

60

101

Page 48: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

41

Tabel 13

Dosis penyemprotan (per Ha)

Menurut dosis yang dianjurkan pabrik :

Dosis Nol Sanc;a:t kecil Kecil Tepat Total

Jumlahpengama~ 7 26 19 8 60an

% dari 12 43 32 13 100total

Dengan ~elihat para transmigran yang melakukan penyem­

protan tanaman (53 KK dari 60 KK sampel) sekitar 49% diantara

mereka atàu satu diantara dua melakukan penyemprotan tanaman

dengan dosis sangat kecil, sehingga tidak bera~ti samasekali.

Tabel 14

Jadwal penyemprotan

Pengamatan dibatasi pada 23 KK transmigran

Tahap (hari) 21 30 45 60 90 115 130 Total

Jumlah 1 4 4 8 1 4 1 23pengamatan

Pengamatan 4 17 17 35 4 17 4 98dalam %

Sebanyak 21% dari transmigran melakukan penyemprotan

preventif setelah sebulan penanaman bibit, 35% melakukan pe-

nyemprotan selama 60 hari pada waktu serangan hama wereng .

(Nilaparvata sp & Nephotettix sp) rnencapai puncaknya. Dan se

banyak 21% transmigran melakukan penyemprotan tanaman sete

lah serangan hama wereng dan kemarau merusak pertanaman padi.

Beberapa transmigran lainnya tidak lagi melakukan penyemprot

an karena khawatir akan kerusakan/kerugian pada tanaman.

Page 49: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

42

Dari 200 buah alat semprot/hand sprayer yang dibagikan\\

para transmigran (l buah untuk 10 KK), sekarang tinggal 40 bu

ah yang masih berfungsi seteJ.ah 3 tahun dipakai. Selain kare.

na kualitasnya yang kurang baik, terutama juga karena kurang­

nya perawatan alat-alat tersebut. Walaupun perbaikan alat

semprot mudah, akan tetapi para transnigran pada umumnya me­

nunggu penggantian alat semprot yang rusak dari Pemerintah.

Para transmigran ~asih kurang menguasai teknik perlin­

dungan tanaman. Mereka rnenggunakan pestisida apabila ada ha­

ma penyakit tanaman dan pengertian penyemprotan preventif ma­

sih asing bagi mereka. Selain itu mereka belum mengetahui pe

makaian jenis pestisida yang cocok, hal ini terlihat pada pe­

makaian insektisida yang berulang-ulang untuk membasmi serang

an jamur. Pada umumnya transmigran tidak mempunyai pengetah~

an tentang hama peny~kit atau parasit dan pengembangan hama

penyakit tersebut, demikian pula tentang pemakaian dosis pe­

nyemprotan.

Setelah usaha~usaha penyemprotan dilakukan tidak memba

wa hasil, banyak transmig~an berkesimpulan bahwa perlindungan

tanaman hanyalah sia~sia. Untuk itu diperlukan bantuan dari..Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk menangani masalah ini,

tetapi sangat disayangkan pengetahuan petugas dimaksud

urnumnya masih minime

Hasil produksi padi :

pada

Hasil padi pada tahun 1982-l983 cukup memprihatinkan ­

disebabkan karena

- Serangan hama wereng yang mengakibatkan kerusakan hampir se

luruh ladang yang terjadi sekitar akhir Februari sampai pe~

tengahan Maret. Karena ffiasih kurangnya penguasaan teknik ­

penyemprotan dan pestisida-pestisida yang sudah umum di~i

seperti Diaz;inon, I.ebaycid atau Bevin ternyata 1-:urang e:Éektip 1IDtuk f€Inbasmian~wereug. Selain itu ada pestisida yang lebih efektif

Page 50: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

.,\

43

seperti Hopsin narr,un kerusakan tanarnan sudah terlalu berat

lJni:uk nenggunaan restisda .tersel::lut ..

- Sekitar l sarnpai 24 April tidak ada hujan sarna sekali pada­

waktu padi sedang pernbunçaan. Analisa frekwensi iklirn je­

las rnemperlihatkan sifat insidentil daripada defisit curah"

nujan ini seban selama 2~ ta~un baru terjadi l (satu) kali

dimana curah huj~~ bulan April dibawah 50 mm.

Untuk keseluruhan transmigran sampel, produksi padi ra

ta-rata hanya memperlihatkan 94 Kg/ha dan produksi terbaik

tercatat sebesar 573 Kg/ha. Histograrn di bawah ini menunjuk­

kan jumlah KK transmigran yang diteliti untuk berbagai ting­

kat produksi padi.

Grafik 10 - Produksi padi tahun 1982-1983

Jumlah KK30

--~-""--r----.:::='-~kg padi/Ha

20

10

o 100 200 300 400 500 &00

Bagi 21 KK dari 60 KK transmigran,produksi padi lebih

rendah daripada jumlah/dosis bibit yang dipakai. Satu~8atuny-?_~

bagian ladang yang menghasilkan padi hanya sedikit yaitu bagi

an-bagian yang ditanami bulan Januari, berarti penanaman ter

akhir dan akan berbunga pada akhir kemarau (akhir April).

Froduksi padi tahun 1983 sangat mempriha~inkan sehu

bungan dengan keadaan iklim. Oleh karena itu perlu ditinjau-

Page 51: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

44

produksi-produksi beberapa tahun sebe1urnnya agar °°odipero1eh

garnbaran rnengenai potensi tanarnan pangan di daerah Sebamban.

Produksi padi tahun pertama (1980-1981) be1urn mernuas­

kan (keci1nya 1uas 1ahan yang ditanarnidan berbeda-bedanya s~

at penuga1an) narnun hasi1 tahun 1981-1982 rnerupakan produksi

terbaik rnenurut pendapat para transrnigran.

Pada histogram di bawah ini dapat di1ihat jurn1ah KK yang d~

te1iti untuk berbagai tingkat produksi padi tahun 1981­

1982.

Grafik Il

Jumlah KK

Produksi padi tahun 1981-1982 - '1

10

5

o 600 1000 1500~,.......,.--~ kg padi/Ha

2000

BaCJoi 60 KK transrnigran, produksi padi rata-rata ada1ah

569 KK per ha pada tahun 1981-1982. Fada tahun ini 10% dari

rnereka dapat berswasernbada pangan karena hasi1 panen rnereka.

Hasi1 perekonornian tanarnan padi dan prospek masa de-

pan.

Disini ana1isa dibatasi parla hasi1-hasi1 pene1itian ta

hun 1982-1983 dan disertai data yang 1engkap :

Page 52: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

Rp .17 . S00 , -

Rp. 2.400,­

Rp. 1.400,-

Ha)

Rp.3.300,­

Rp.10.400,-

45

Biaya penanaman (nilai rata-rata per

bibit (33 Kg/HaL

- pupuk

(tetapi harga resmi Rp.12.600,-L

- pestisida

- biaya kredit pertanian

(hanya untuk 30 KK, yang harusdilunasi waktu panent

TOTAL INPUT •••••••••••••••••

- Nilai rata-rata panen

(94 Kg padi @ Rp.~OO,-'/Kgl

- Basil: kerugian rata-rata Rp.8.100,- per Ha,tidak terrnasuk

tenaga kerja.

Angka-angka ini tidak perlu dikomentarkan.

- Biaya tenaga kerja : Jurnlah waktu yang diperlukan untuk me

nanarn padi (selarna tahun 1982/1983) adalah 1230 jarn/Ha atau

176 hari/Ha, rnulai dari penyiapan tanah sarnpaipenggilingan

(sarnpai berupa beras). Karena rendahnya produksi padi rnaka

untuk kegiatan-kegiatan seperti pernetikan hasil, pengering-

an dan penggilingan tidak rneITbutuhkan banyak pekerjaan.

Pada tahun-tahun normal, untuk menggarap l Ha padi gogo se­

cara rnanual diperlukan waktu kira-kira 200 hari yang terdi-

ri è-ari 7 ja~ karja par

Apabila upah kerja tani di Sebarrillan rata-rata Rp.l.S00,-/ha

ri dianggap sebagai upah kerja pokok, maka biaya tenaga ker

ja seluruhnya adalah :

- Rp.264.000,-/Ha (176 hari @ Rp.l.SOO,-) untuk tahun

1982-1983

- Rp.300.000,-/Ha (200 hari @ Rp.l.SOO,-) untuk tahun

1981-1982

Sernentara itu banyak transmigran lebih mernilih Rp.SOü,-/ha­

ri dari hasil pekarangan rnereka sendiri daripada Rp.l.SOO,­

dari usaha luar. Grafik di ba.·!ah ini menunjukkan evaluasi

produksi padi yang dicapai, sehubungan dengan upah kerja ha

rian dan tingkat pembiayaan penanarnan (bibit, pupuk dan pe~

tisida) •

Page 53: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

...46

Grafik 12 ~·Upah kerja.harian dan produksi padi -" .

~ Rp Hari

Prod~k5i

padi(kwt

-------l1

.-- -----, 1Il1

-----ï 1 r1 1 1, 1 11 1-._J Il

-. J 1

1",, .J

lnput sekarang

Input bibit saj a .

input Bimas

Prod. max. yangtercatatda1am 3 tahun.

---------------------------~-.:;;.....--1000

0 '5

1

10 15

Prod. rata-rata Prod. rata-rata Produksi. yang" 1982-1983 1981-1982 menjamin swa

sembada

2000

Upah buruh harianL1500

Produksi maximum selama 3 tahun di Sebamban .hanya­

menghasilkan upah kerja harian sebesar Rp.655,-. Untuk tahun

1981-1982 (dianggap sebagai tahun normal) upah kerja harian

untuk penanaman padi rata-rata hanya Rp.200,-. Dalam kondisi

demikian, satu-satunya cara untuk menaikkan upah kerja adalah

dengan pengurangan tenaga kerja. Ada dua cara yang dapat di

tempuh yaitu pema~faatan bajak dan motorisasi.

Di proyek Transmigrasi seperti Batumarta di Surnatera

Selatan, jumlah ternak yang tersedia cukup banyak sehingga 75

persen trans2igran dapat memanfaatkan tenaga hewan tersebut ­

untuk kegiatan bajak setelah 3 tahun bermukim di proyek. Ba­

jak terutama masih digunakan untuk keqiatan penyiapan tanah ,

sedangkan alat-alat pertanian lainnya seperti penggarù , pena

bur bibit dan lain-Iain belurn ada di Indonesia.

Page 54: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

biaya

lahan

47

Mengingat kondisi keuangan para transmigran belum me­

mungkinkan untuk menili61i peralatan bernotor, maka penyiapan

tanah dengan traktor dilakukan oleh pihak swasta.

Dalam tabel di bawah ini dapat dilihat masa kerja dan

tenaga kerja, yang dikaitkan dengan 3 cara pengolahan

yaitu secara manual, bajak dan traktor.

Tabel 15

Biaya tenaga kerja (untuk:l ha padi gogo)

Cara peng r·1asa kerja Nilai dalara (Rp. )olahan la Penyiap- Total Penyiap- Total tena Total tanahan. an tanah an tanah ga kerja man (1)

}1anual (2 )

. (2 lintasan) .: 60 hr'. l80 hr 90.000 270.000 315.000

Bajak 17 hr J.37 hr 25.000 20S~SOO 250. 500.(3 lintasan}.

,Traktor Perusaha l20 hr 120.000 180.000 345.000(3..1intasanL an swasta

(1) Input BU1AS (2) lahan yang sudah ditanami tahun sebelumnya.

Pada grafik berikut dapat dilihat upah kerja harian yang di­

kaitkan dengan produksi untuk berbagai cara penyiapan lahan.

Grafik 13

Upah kerja harian, produksi dan tipe penyiapan

lahan

Page 55: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

48

Rp/hariGr,ll"ik 13 - Upah kürjn hariun,pro<1uksi <1:.ul tipe "

penyiapan Ip.han - ..

2000

Manual

Alat baj ak

Traktor

2016105

------------------------------------- 1111

_________ - - ------- -- - -- - - ----- --1---1 1 1

~-_-J.-------------- 11 11 11 1

l- ~~-----__,--LI IL--__~-.....tI!.=----_r1:_-...J----:~Produksidalnm kwintpadi

o

500

-------------------------------------------

1500

1000

Produksimax.vangterc~tat

Untuk memperoleh upah kerja haran sebesar Rp.500,~

produksi padi harus mencapai sebanyak 11 kwintal dengan pe­

nyiapan tanah densan bajak, 13 kwintal dengan cara manual

dan sebanyak 22 kwintal dengan traktor.

Dalam jangka waktu 3 tahun produksi maximum yang ter­

catat di Sebamban secara teoritis memungkinkan untuk memper­

oleh upah harian sebesar ~p.l.160,- (penyiapan tanah dengan

bajak), Rp.875,- ( penyiapan tanah secara manual) dan Rp.340

(penyiapan tanah secara masinal}.

l:Ieskipun berbagai usaha telah di ternpuh untuk mening­

katkan intensifikasi pertanian padi gogo, namun tingkat pro­

duksi tetap rendah demikian pula hasil tanaman pangan lain­

nya.

Page 56: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

:

-49

Tanaman tahunan Iain :

Untuk mendapatkan data yang lengkap mengenai tanaman

tahunan lainnya menimbulkan suatu taruhan terutama mengenai

tanaman tahunan yang diperuntukkan swa-konsumsi seperti ja­

gung dan singkong.

Satu-satunya data kuantitatif yang a~ak dipercaya ada

lah mengenai pemasaran produksi kacang tanah dan kedelai. Ba

nyak transmigran cenderung menutupi sebagian produksinyayang

sudah begitu rendah, dimana tidak usah diperkecil lagi, hal

ini dilakukan dengan harapan dapat memperoleh bantuan tambah

an.

Pada dasarnya jerami yan~ telah dipotong den~an sabit

tidak per~u dibakar karena hanya sedikit, cukup ditimbun de­

ngan garu. Pen~olahan lahan lebih cepat dikerjakan dari pada

di musim tanam pertama, hanya memerlukan waktu rata-rata 250

sampai 300 jam/ha, atau 36-43 hari/oran~/ha. Seperti untuk ­

tanaman padi penanaman dilakukan dengan tugal dan pada umum­

nya penyiangan cukup dilakukan satu kali. Tanaman kacang ta­

nah hampir tidak pernah. diberi pupuk, sedang kedelai pemberi

an dosis pupuk sarna dengan tanaman padi. Pemberian pestisida

untuk tanaman kacang tanah dan kedelai lebih sedikit daripa­

da untuk tanaman padi.

Page 57: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

50

Tabel di bawah ini menunjukkan data tentang tanaman sekuncter

utama

Tabel 16

Tanaman sekunder

Bibit In?utTenaga Hasil/ha pada Basil Basil ber-

Tanaman perha Rp/ha kerja areal yang - kotor sih Rp/hahari/ha Dita- Bisa se Rp/ha (2)

nami -rangan

Kacang18.000(1)tanah 35 210 157 kg 254 kg 78.500 60.500

(biji)

Kedelai 28 21.000 (1) 180 . 203 kg 284 kg 101.500 80.500

Jagung(Irol1okul 16 6.000 140 ±200 kg +200 kg 18.000 12.000tur)

Jagung dihit 2.700 2.700tlrrrpan!1 1-4 - .. .- ..1-IDg: . ± 30 kg +100 kg s/d s/dsari uritiiK padi hanya 5.000 5.000

untukBingkong 500

1 - 5 l - 10 10.000 10.000t.~ig- s/à. diabalian pa..l1e.l'1 s/d s/dsari 5000 ton ton 50.000 50.000

batang

(1) harga bibit tinggi (2) tidak termasuk tenaga kerja

Page 58: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

51

Tingkat ~roduksi yang diperoleh untuk kacang tanah dan

kedelai tidak menguntungkan, walaupun harga komoditinya ting­

gi di Kalimantan Selatan. Problem ini terlihat dari hasil pe

nelitian tanah dimana pH nya terlalu rendah untuk memungki~

kan pengembangan rhizobium,kurangnya Calcium, I·1agnesium dan

Fosfor. Namun demikian tanaman kacang tanah dapat juga menj~

min beberapa penshasilan tambahan bagi transTi,igran apabila da

pat mengatasi serangan babi hutan. Ternyata setiap tahun se­

bagian besar pekarangan dirusak oleh binatang tersebut, se­

dang peningkatan tanaman kacang tanah memberi harapan produk

si yang l~~ayan/cukup yaitu 500 Kg/ha di lokasi. Selain masa

lah babi hutan, kecilnya perluasan areal tanaman terutama di­

sebabkan oleh kurangnya bibit unggul.

Perkembangan proyek transmigrai disuatu daerah yang ke

giatan pertaniannya kurang. Hal ini disebabkan kurang jalur

distribusi bibit dan transmigran tidak mengu.::sai teknik konser

vasi bibit. Sehingga secara umum usaha perbanyakan bibit ga­

gal. Kurang distribusi bibit olen dinas pert:anian, maka kesempatan

ini ol~l1 be.l:>erapa pedagrmCJ "Banjar. di manfaat'k:.an untuk inenav7ar~an bibit - b

bi.'I)it tanaman yang di katéÛ<".an terpilih.

Hingga dewasa ini, Dinas-dinas pertanian nampaknya ku­

rang menyadari masalah seperti diatas yang dihadapi di selu­

ruh proyek tranSffiigrasi. Hal ini dapat dipecahkan melalui

kontrak-kontrak perbanyakan bibit dimana beberapa transmigran

berada dibawah pengawasan para penyuluh pertanian.

Akan tetapi .di Sebamban masalah yang sebenarnya diha­

dapi Iain, yaitu bahwa usahatanaman apa?un tidak dapat meng­

hasilkan keuntungan dan sumber pendapatan yang rnencukupi.

Oleh karena itu beberapa transmigran berusaha melakukan spe­

kulasi-spekulasi yang lebih menquntungkan.

Page 59: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

52

Beberapa usaha yang menguntungkan

Buah-buahan

Padahalaffian-halaman sebelumnya telah dijelaskan menge

nai transmigran yang berhasil mengolah lahannya seluas 2 Ha

menjadi kebun buah. Mengingat tingginya harga buah-buahan dan

kemungkinan pemasaran di Kalimantan Selatan seperti di kota ­

kota Pagatan, Kota Baru dan Banjarmasin, hal ini akan menjamin

pendapatan tahunan bagi transmigran diatas Rp.6.000.000,- se­

lama 2 - 3 tahun asalka~ harga-harga pasaran sekarang tetap .

stabil.

Sayang sekali tingkat harga sekarang kemungkinannya un

tuk stabilkecil karena penawaran tidak seimbang dengan per­

mintaan.

Sayur,.-sayuran. -

Beberapa transmigran yang pekarangannya dekat surr~er ­

air, memilih intensifikasi pertanian sayur-sayuran di musim

kemarau. Setelah masa yang 2 tahun disaat harga-harga di Pa­

gatan menghasilkan.pendapatan tinggi kepada para transmigran,

maka pa~ar lokal cepat menjadi jenuh dan harga-harga menjadi

merosot.

Tembakau.

Sejak 2 tahun beberapa transmigran asal Lombok telah

mencoba mengembanskan tanarnan tembakau di Sebamban, walaupun

kwalitasnya kurang baik namun spekulasi ini menguntungkan.

Hal ini terbukti pada contoh dibav.;ah ini.

Untuk lahan yang dL.tanami._sfüuas _4~_Are. meliputi k~giatan

- Penyiapan lahan .•••.. 3 hari

- Perr~uatan lubang-lubang

tanaman .................... 2 hari

- Pemupukan dasar, pupuk

kandang + lOO Kg, TSP

5 Kg . . . . . . . • • . • . . . . . . . • • .. 4 har i

Page 60: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

- Penyemaian dan pemindahan

benih .

- Penyiangan, pemupukan, p~

yemprotan dan penimbunan

j erami .

- Panen .

l hari

4 hari

l hari

53

" (3 kali 2 j am)

- Penguntaian l - 2 hari

(kebutuhan tenaga kerja maximal 14 hari)

- Biaya penanaffian : bibit, pupuk, pestisida Rp.7.000,-

- Pendapatan kotor

kwalitas l : lembaran besar

40 tumpi @ Rp.l.500,-jtumpi

kwalitas II : lembaran sedang

5 tumpi @ Rp.l.200,-jturnpi

kwalitas III : lembaran kecil

5 tumpi @ Rp.l.OOO,-jtumpi

- Total Rp.7l.000,- untuk 4 Are tanaman tembakau.

- Pendapatan bersih Rp.64.000,- atau upah kerja

Rp.4.600,-jhari.

Dalam kondisi ini lahan seluas 25 Are yang ditanami tembakau

sudah dapat menjamin kehidupan sebuah keluarga transmigran

selama setahun dalam 88 hari kerja. Karena itu perlu dipel~

jari ke~~ngkinan pemasarannya dipasar daerah (kualitas tem­

bakau tidak memungkinkan untuk dieksport) dalam rangka pe­

ningkatan tanaman ini.

Peternakan kecil

Bagi transmigran peternakan kecil cukup penting kare

na rata-rata 50% pendapatan berasal dari peternakanjpenjual­

an ayam (20 - 25 ekor per tahun dengan nilai rata-rata

Rp . 31 . 000 , -) .

Fada umurnnya jumlah pemilikan ayam per KK masih diba

wah 10 ekor dan angka ini rnenurun karena epiàemi dan dijual

Page 61: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

54

untuk keperluan uang yang mendesak selanjutnya dapat juga di­

kemukakan bahwa bagi transmigran mengkonsumsi daging dan te­

lur dianggap sebagai pemborosan.

Beberapa transmigran telah memliki 20 - 30 ekor

dan memasarkannya sampai 200 ekor per tahun. Sayang

volume penawaran meningkat, sehingga harga cenderung

atau setidak-tidaknya stabil di pasar-pasar setempat.

ayam

sekali

menurun

Pada tahun 1982-1983, transmigran sampel yang paling ­

menonjol bisa berbangg~ atas pendapatannyadari usaha pertani

an yang hampir mencapai Rp.500.000,-jtahun, yang terdiri da-

ri

* penjualan ayam Rp. 200.000,-

* say:ur-sayuran Rp. ~25.000,-

* kacang tanah Rp. ~l5.000,-

* semangka Rp •. .50.000,-

Jumlah Rp. 490.000,-

Dari keseluruhan sampel yang diteliti, pendapatan. .

transmigran dari usaha pertanian mencapai Rp. 71.000,-jKKjtlm ..

Untuk keseluruhan transmigran hanya kegiatan non pertanian

yang dapat menjamin kehiduoan mereka.

Page 62: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

, ,55

KEGIATAN NON PERTANIAN DAN SU:,1BER PENDAPATAN l.AIN

Kegiatan non pertanian yang biasa disebut sebagai ke­

giatan sekunder menjamin rata-rata 7l% dari keseluruhan penda

patan.

Tabel 17

Sumber' pendapatan non pertanian

l 1Sumber Jm1.kasus - Upah harian Pendapatan per tahun (RI? )1 !pendapatan dari 60 KK- bersih (Rp.)

Trans. l l ,l-1inimum Naksimuml

Perdaqangan 16 30.000 1.800.000

Pensiunan 4 ~O.OOO 240.000

Pekerja l:J.a-rian 30 1.500 - 2.000 30.000 300.000

Buruh tani 9 1. 500 10.000 90.000

Pengrajin 16 1.500 - 3.000 15.000 240.000

Industritempe 3 200 - 500 62.000 87.000

Rotan dankayu besi 5 1.500 - 4.000 30.000 360.000

Transportasidgn.sepeda 2 1.500 30.000 75.000

Berburu babihutan 1 300.000

Bantuan ke-uangan dariD.Asal 10 5.000 525.000

Penjualan-jasa 5 50.000 2.000.000

Dari 60 KK transmigran, 4 KK mengusahakan pertanian,

16 KK mempunyai sumber ~endapatan sampingan, 35 KK mempunyai­

tiga sumber pendapatan dan 5 KK mempunyai empat:: sumber penda­

patan.

Page 63: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

56

Sumber pendapatan pokok untuk 50% transmigran berasal

dari kegiatan-kegiatan ya~g tidak memerlukan kwalifikasi khu

sus, seperti dibawah ini :

- Buruh harian PIR Kar?ng Bintang 20 Km dari proyek

- Buruh tambak di Pagatan Cl7 Km) dan Kota Baru (80 Km)

- Pembuatan jalan, sampai Banjarmasin atau Kalimantan Timur

(200 Km).

Nengingat jauhnya tem!?at kerja dan sulitnya transpor­

tasi, ?ara-transwigran pada umumnya meninggalkan proyek ant~

ra 10 - 30 hari, dilakukan 2 - 3 kali/tahun selama musim ke­

marau. Pada bulan Mei 1983 di saat musim tanam tiba ternya­

ta dari 115 KK transmigran yang ada di blok H, hanya 2 KK

yang masih tinggal di proyek karena sakit.

Dari 60 KK transnigran sampel ternyata l6 KR diantara

nya melakukan berbagai kegiatan perdagangan, seperti dagang

buah-buahan, sayur-sayuran, singkong dan ayam di lokasi Se­

bamban serta pemasarannya di Pagatan. Beberapa diantara me­

reka mempunyai usaha dagang kecil (warung) di proyek yang

menjual kebutuhan pokok sehari-hari secara kredit. Hodal wa

rung-warung kecil ini berkisar antara Rp.50.000 - Rp.500.000.

rang dikonsumsi sendiri mengakibatkan kebangkrutan. Dari 20

warung yang tercatat pada tahun ~98l di blok C, ternyata pa­

da tahun 1983 tinggal 2 warung. Pendapatan dari usaha kecil

ini hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga.

Para pekerja bangunan, penggergaJl dan tukang kayu u­

mumnya memperoleh upah yang cukup tinggi. Sayang sekali per

mintaan tenaga-tenaga dimaksud pada dewasa ini jumlahnya me­

nurun, yang biasanya di waktu perluasan proyek perrnintaan cu

kup tinSgi.

Pada umuwnya kerungkinan la?angan kerja semakin jarang

dan tidak menarik. Para transrrigran dari Sebamban II dan III

semakin banyak yang menyusul rekan mereka dari sebarnban l un-

Page 64: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

57

tuk mencari pekerjaan di Pagatan dan Kota Baru. Hal ini men~

akibatkan sistem pengupahan mengalami stagnasi dan ada kemung"'

kinan dalap.l waktu yang tidak terlalu lama akan menurun.

Page 65: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,
Page 66: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

59

TINGKAT PENDAPATAN TRM~SMIGRAN SEBAMBk~

Pendapatan dari usaha pertanian

Dari seluruh transmigran sarnpel, penadapatan dari usa­

ha pertanian rata-rata adalah Rp.71.300,- per KK pada tahun

1982. Adapun variasi pendapatan dapat dilihat pada histogram

di bawah ini

Grafik l4

Pendapatan pertanian per tahun

juml h KK

500400300200

~pœ~it3e,.. --r---r-..---..,.- -J.---~Dalam ri··Rp.100o

20

Seperti telah dikemukakan bahwa setengah dari pendapat

an pertanian berasal dari penjualan unggas, dan sisanya dari

penjualan singkong, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-tanah

dan kedele sedangkan penjualan beras dan tembakau sangat lang

ka (2 KK dan l KK).

Pendapatan total

Pendapatan total per KK transreigran per tahun rata-rata

Rp.244.000,-, yaitu 29% berasal dari pertanian dan 7l% dari ­

non pertanian. Pada histogram di ba\vah ini dapat dilihat vari

asi pendapatan, terutama berhubungan dengan jenis usaha non

pertanian.

Page 67: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

60

Grafik 15

Pendapatan total

Jumlah KK

o 100 200 300 400 500 laD 700 100 BOO .1000 2000

Dalam ribUétRp.

Pada tahun 198Z hanya 22% transmigran yang mempunyai pendapat

an diatas Rp.100.OOO~-/hari dan 43% c!iba~'!a:h P.p.500,-/::3.::-:'.

Angka-angka tersebut tidak termasuk swa-konsumsi dari sebagi­

an produksi pertanian.

Swa-konsumsi

Untuk tahun 1982 telah dapat dievaluasi volume swa-kon

sumsi mulai àari produksi rata-rata dan prosentase yang diper

dagangkan. Angka-angka yang disebut dibawah ini hanya nilai­

rata-rata yang diperoleh dari penelitian. Data lebih lengkap

yang diperoleh tahun 1983 dari sampel yang dibatasi lü KK di­

mukakan pada bab berikutnya.

Page 68: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

61

Tabel 18

. Swa-Konsumsi

Komoàiti

P a d i

Jagung (dalambentuk pipilanl

Singkong

Sayur-sayuran

Buah-buahan

Unggas

Jumlah.

Kuantitas(Kg)

500

30

250

5

Harga satuan(Rp./Kg)

100

100

10

~.500

Nilai total(Rp. )

50.000

3 .. 000

2.500

20.000

15.000

7.500

98.000

Penàapatan global dan pengeJuaran khusus

Dengan memperhitungkan swa-konsumsi maka pendapatan

global rata-rata per KK transmigran pada tahun ~982 mencapai

Rp.342.300,- yang terdiri dari:

Tabel 19

S"l.va-konsumsi

Pendapatan pertanian

Pendapatan non pertanian

Pendapatan Global

Nilai (Rp.)

98.000

71.000

173.000

342.300

Prosentase

29

21

50

100

Dapat dikatakan bahwa transmigran yang keadaannya cukup tidak

dapat melakukan investasi di bidang pertanian meskipun secara

kecil-kecilan, karena seluruh pendapatannya digunakan untuk

membeli kebutuhan pokok seperti beras, gula, rempah-rempah

minyak, ikan asin dan lain-lain.

Page 69: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

62

Sejak tiga tahun penempatan transmigran di lokasi te­

1ah di1akukan pengamatan terhadap post-post penge1uaran khu­

sus/terkecua1i. Jum1ah KK dan volume penge1uaran rata-rata

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabe1 20

Pengeluaran khusus sejak 3 tahun penempatan\'. '

No.

1.

2.

3.

4.

!Jenis ?enge1uaran

Produk barang jadisepeda, radio, ka­set, petromax, dll

Perbaikan rurnah

Perja1anan : kûn­jungan ke daerah~

asal.

Lain-Iain : ke1ahiran, perkawinan, pendidikan, kesehatan~dll.

! Jumlah KK dari!! 60 KK sampe1

35

33

22

28

! Jumlah penge1uaran rata-rata(Rp~)

!

51.000

75.000

106.000

141.000

Tot~.l penge1uaran Cl) 52 203.000

(1) 8 KK dari 60 KK transmigran sampeltidak reelakukan pengeluaran sepertitersebut pada No. 1,2,3 dan 4

Kebanyakan transmigran yang mewbeli produk barang ja=~

di seperti sepeda, radio, kaset, perhiasan 1ebih ditujukan ­

untuk pembentukan simpanan daripada untuk membe1i kebutuhan­

kebutuhan konsumsi. Kenyataannya wa1aupun nilai produk-pro­

duk itu tidak begitu besar naThun dupat dijual apabila ada ke

butuhan ekonomi yang mendesak.

Biaya perja1anan ~unjungan ke daerah asal sangat ting

gi karena jauhnya jarak dari Kalimantan ke Jawa atau Bali.

Perja1anan ke daerah asa1 yang sifatnya sangat mendesak, se­

perti mengunjungi orang-tua/famili yang sakit atau meningga1,

Page 70: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

i63

disamping itu kesempatan ini digunakan untuk me~bawa .bibit,

tana~an, uang dan meningkatkan kesadaran moral.

Demikian pula pengeluaran yang sifatnya pemborosan,se

perti perkawinan, kelahiran dan upacara keagamaan, sulit di­

hindarkan sebab merupakan bagian dari kehidupan. Dalan meng

hadapi pengeluaran seperti ini, beberapa warga Bali tidak se

gan-segan menghutang (dengan bunga diatas ~a% per bulanl.

Sementara itu bagi kebanyakan transmigran di Sebamban

masalah pokok yang dihadapi adalah masalah pangan keluarga.

Hal ini nampak dari analisa anggaran keluarga transmigran.

ANGGARAN KELlJARGA

Untuk memperoleh data yang tepat tentang pendapatan ­

dan pengeluaran transmigran, maka telah dipilih sampel khusus

sebanyak la KK,dan mereka disuruh membuat sebuah catatan ha­

rian selarna 8 bulan (roulai l Oktober sampai l Juni 1983).

Easil yang diperoleh ternyata memuaskan karena 9 KK dari lO

KK transmigran berhasil membuat cacatan harian mereka dengan

baik. Bahkan beberapa diantara mereka merasa tertarik pada

penelitian ini karena in<,;-in mengetahui dengan tepat pendapat

an aan pengeluaran mereka.

Sampel khusus ~Q KK ini tidak mewakili seluruh popula

si karena harus dipilih transrnigran yang tidak buta huruf,

serius dan mau bekerjasama. Hasil sampel khusus diatas da­

pat dinilai I1~Éüalui perbandingan dengan hasil ~ampel umum 60

KK yang telah diteliti sebelurnnya. Misalnya tingkat penda ­

patan dalam sampel khusus lebih tinggi daripada dalam sampel

umurn yaitu diatas 56%. Hal ini disebabkan karena dalam sarn­

pel urnum data diperoleh melalui angket, sehing9a kemungkinan

ada kekeliruan dalam tingkat pendapatan.

Berdasarkan hasil kornoditi, anggaran keluarga dikemu­

kakan per tahun atau per bulan, bukan selama penelitian 8 bu

lan (238 hari). Karena dalam penyajian diperhitungkan sifat

sifat musim dari produksi pertanian.

Page 71: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

64

Penghasi1an : Swa-konsurnsi

Ju@lah kese1uruhan swa-kor.surnsi tahun 1982-~983 1ebih

rendah dari tahun 1981-1982, hal ini disebabkan tidak ada pa­

nen padi.

Tabel 2l

S",;a-Konsurnsi

Komoditi Kuantitas Harga satuan Jumlah/Th % dariyang dikon (Rp. /Kg. 1 (Rp. ) Totals1.1IDsi (Kg):- , ,

· Beras 55 lOO. 5.500 7

· Jagung {da- ~5 lo.o. ~.500 21am butirt

· Singkong 250 ~5 3.750 5

Buah-buahan 20.l00 27

Sayur-sayuran 27.250 36

· Unggas +te1ur 7+l6 butir 1.500 Il.700 16(ayaml te1ur 75/butir

Ikan 3.700 5

Lain-Iain 1.500 2

TC'-I::2.1 ..,!: , ,..,,, ,,..,,,,--J • ...i..vv ..i..vv_

79% dari kebutuhan swa-konsumsi terdiri dari sayur-sa­

yuran, buah-buahan dan ayam, yang dianggap sebagai kebutuhan

tambahan oleh para transmigran.

JaTL'linan hidup :

Akibat adanya musim kemarau panjang pada tahun 1982,

para transmigran di Sebarnban menerima bantuan pangan beras se­

bagai ja~inan hidup untuk 4 bulan, bantuan ini diambi1 dari ja

tah pangan rutin. Jumlah yang dibagikan sesuai dengan ukuran

ke1uarga (per bulan : l5 Kg untuk kepala keluarga, 12,5 Kg un­

tuk isteri dan 7,5 Kg/anak).

Jumlah jaminan hidup yang dibagikan per KK rata-rata ­

adalah 185 Kg seharga Rp.60.l25 (di Sebaillban harga beras Rp.325

per Kg.)

Page 72: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

65

Pendapatan hasil pertanian

Tabel dibawah ini menunjukkan hasil pendapatan rata-ra

ta usaha pertanian, berikut jumlah KK untuk setiap komoditi.

Tabel 22

Pendapatan hasil pertanian

KomoditiJumlah KK darisa-rnpel khusus10 KK.

Pendapatan rata-rataper tahun dari penj~

alan (dari 10 KK).

% dariTotal

· Beras ~ Rp. 3.650,- 4

· Singkong 7 Rp. ~3.700,- .15

· Kacang tanah, 5 Rp. 8.200,- 9kedelai

· Sayur-sayuran 5 Rp. 8.200,- 9

· Buah-buahan 8 Rp. 10 .lOO,- Il

· Unggas + telur 9 Rp. 45.650,- 50(ayam)

· Lain-Iain 3 Rp. l.800,- 2.

Total Rp. 9l. 300.,- 100

Produksi tambahan seperti; sayur-sayuran, buah-buahan,

unggas (ayam)· dan lain-Iain (gula tebu, cengkeh dst.) menca ­

pai 72% dari pendapatan usaha pertanian.

Page 73: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

66

Sunber penda~atan non pertanian :

Prosentasi sama seperti pada tabel sebellli~nya.

Tabel 23

Pendapatan non pertanian

1 Rp. 57.400

2 Rp. 39.l00

0 Rp. 19.700

2 Rp. 32.900

Sur.:ber pen­dapatan

• Kegiatanadminis­trasi

• Perdagan~

an.

· Buruh ha­rian

· Pengrajin

• Pengolah­an produksi perta=nian

· Penjualanjasa

· l;rerrli ~è­

perluanpenelitian

• Lain-Iain(pinjaman,bantuan dari famili)

Total

Jumlah KK ­dari sampelkhusus 10 KK

3

4

5

3

2

4

., "...I..\.i

5

(10 )

Pendapat"an pokokuntuk lin"KK.

l

1

"v

o

7{l)

Pendapatan ra­ta-rata per tahun (dari 10 KK)-

Rp. 36.000

Rp. 42.900

.,...._ An n n""~. ""%v. VV v

Rp. 27.400

RD.295.400" ,

~; dariTotal

12

19

13

7

Il

l5

9

100

(1) - 3 KK memoeroleh pendapatan pokok dari usaha tani.

Page 74: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

Pendapatan tahunan secara global (1982-1983) :

Pendapatan tahunan sec ara global sebuah keluarga trans

migran di Sebamban (tahun 1932-1983) adalah sebagai berikut :

Tabel 24

Pendapatan tahunan secara global

Asal pendapatan

• Swa-konsumsi

· Pendapatan pertanian

Sub-total : kegiatanpertanian

• Kegiatàn non pertanian

· Jaminan hidup

• Penjualan jasa

• Premi penelitian

• Pinjaman, bantuanlain-Iain

Jumlah per tahun( Rp. )

75.000

91.300

166.300

185.100

60.100

42.900

40.000

27.400

% dari. Total

14

17

32

35

12

8

8

5

Sub-total bantuan yangtidak diper­barui

170.400 33

Total keseluruhan 521.800 100

Rata-rata untuk 10 KK adalah sebagai berikut :

1/3 pendapatan berasal dari kegiatan pertanian,

1/3 kegiatan non pertanian,

1/3 bantuan lain-Iain yang tidak diberikan lagi pada­

tahun berikutnya.

Penjabaran nilai rata-rata diatas relatif penting, seperti di

kenukakan pada histogram dibawah ini :

Page 75: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

68

Grafik 16

Pendapatan tahunan secara global

Pembuatan·tempe + a}';l

Pertanian + buruh

Perdagangan

~endapatan is~ri +Penj ahi·tPenjualan jasa + bant .dari j awa

__~. Pendapé!'-tan global :hunan(dalam ribuan100laD4DD20Do

Jum ah KK

4Buruh+ "Perdagangan

.Pertanian~+3 Perdagangan

Pembuatanb 2 tempe

Buruhtan.

+1 Pertan i an

Sumber-sumber pendapatan pokok keluarga seperti terli­

hat dalam histogram diatas. Bila satu sUIT~er pendapatan dise

butkan, berarti bahwa sumber pendapatan ini· telah menjamin le

bih 50% dari pendapatan global keluarga.

Pengeluaran keluarga :

Pada tabel 25 dikemukakan jumlah pengeluaran transmi ~

gran dalam"bentuk prosentase-dari keseluruhan pengeluaran per

tahun dan per bulannya (untuk pengeluaran sehari-hari). Dalam

kolom tabel IImini Il dan II rJaxi II dapat dilit:-at j ~lah pengeluar­

an minimal dan maximal untuk setiap post, oleh l KK; dari 10 KK,transmigran sampel khusus. Dengan demikian nilai-nilai ada

dalam lajur sub-total dan lajur total tidak menunjukkan jum­

lah nilai keseluruhan yang terdapat pada kolom-kolom tabel.

L·.

Pengeluaran keseluruhan untuk kebutuhan panga~ menca­

pai rata-rata 57% (82% untuk keluarga yang termiskin) dan un­

tuk pengeluaran sehari-hari mencapai 70,2% (91,9% kasus yang

terburuk) .

Page 76: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

i)9

Kecilnya pengeluaran untuk kebutuhan sandang (4,8%) ,

perbaikan rumah (1,4%) dan rekreasi (1,4%), hal ini jelas ~e

nunjukkan para transmigran menghadapi kesulitan ekonomi. Per

bandingan antara pengeluaran untuk keperluan pertanian dan

kebutuhan sampingan (me~beli rokok) juga nampak jelas yaitu

6,2% : 7%.

Tingkat pendapatan para transmigran di bidang pertani

an pada dewasa ini belum memungkinkan mereka untuk melakukan

investasi, demikian pula meningkatkan teknologi, kecuali

apabila ditunjang dengan bantuan kredit.

Untuk tahun 1982-1983, 8 dari 10 KK sampel memanfaat­

kan bantuan BlMAS, berupa kredit pertanian dalam bentuk pu­

puk, pestisida, rodentisida dan premi investasi untuk lahan

seluas 0,5 Ha/KK. Bunga kredit sebesar 1% per bulan, terhi

tung sejak penggunaan sampai pelunasan pinjaman. Pada bulan

Juni 1983 belum ada transmigran yang melunasi kreditnya, me­

reka mengharapkan p~njamannya akan dihapuskan oleh pihak BI­

MAS setelah panennya gagal.

Pengeluaran per KK per tahun mencapai Rp.373.600,­

jumlah ini apabila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata

per +::'h,,,,,,,", ~~~~ ,.,~::.h~ ~o.""-~~",,",~~----~-- ---- ..... _-_ .. - j;;"-- ------_ ...

( '0.,..., ':l 0 h ..., (\ (1 _,.. - "'r: • -" - - • • -" - 1 1 j e:!.as =::t.=::-.beri-

kan nera~a keuntungan sebesar Rp.13.100,- per tahunnya.

Transmigran jarang mempunyai uang kontan dalam jumlah yang

berarti.

Semua penghasilan transmigran cepat habis untuk dibe­

likan kebutuhan pokok dan membayar hutang-hutang di warung.

Diantara pengeluaran-pengeluaran bulanan transmigran,

maka jaminan hidup pangan berupa beras (selama penelitian te

lah dilakukan 4 kali pembagian jaminan hidup) adalah yang pa. -ling menarik sebagaimana terlihat pada tabel 26.

Page 77: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

70

Tabel 25Pengeluaran transmigran

Post penge- . Pengeluaran (%) Pengeluaran (Rp./th) Pengeluaran (Rp. /01luaran. !·1ini Rata Maxi Mini Rata !-1axi Hini Rata Maxi

rata rata raûi

Pangan 41.9 57.0 82.8 133400 212900 247000 15900 17500 20300Minyak tanah 2.4 3.8 6.4 7300 14200 32800 600 1170 2700Tembakau 0.6 7.0 15.0 2800 26200 52300 230 2150 4300Sabun 1.1 2.4 7.1 5000 9000 25500 410 740 2100

Sub-total 53.2 70.2 91.9 226300 262300 318800 18600 21560 26200pengeluaranharian

Sandang 4.8 10.3 17900 35000Alat-alat dapur 0.1 1~2 3.8 190 4500 11000Pendidikan 2.5 17~4 3500 89000Kesehatan 0.3 0.9 2.8 720 3400 13800Perjalanan 1.2 2.6 4500 13100ReY"~easi 1.4 4.7 5200 11500Sl.1It1b3.ngan 0.2 1.0 3.6 1000 3800 18000Pengeluaran--tak terduga 2.·l 7.7 7800 38600Pos wesel 4.3 38.1 16000 169000lrlrninistrasi 1.2 7.1 4500 36000Habitat 1.4 6.3 5200 13800Lain-Iain 1.6 4.3 5900 8000

Sub-total 7.1 23.6 41.l 17500 88200 207000 1400 7250 l7000

Peralatan-pertanian 0.4 2.0 1460 7300Bibit 0.4 7.7 5220 25500pestisida/pupuk 0.8 6.l 3040 22000Temak 2.4 7.7 9000 19700Tenaga kerja 0.6 3.6 2190· 18100

Sub-total 0.6 6.2 11.4 2600 23100 39000 200 1900 3200pertanian

'Ibtal kese~ lOO ~ 246800 373600 512900 20200 30700 43300

~uruhan

Catatan kolom mini dan maxi dicoba secara horizontal;

sub-total sub-total diatas tidak menunjukkan total kolom.

Page 78: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

71,

'l'abel 26

Pengeluaran bulanan keluarga H

Pengeluaran Bulan Desember Bulan Januari(tidak ada jaminan hidup) (jaminan hidup 42,S Kg

beras)

Jumlah (Rp. ) (%) Jumlah (Rp. ) (%)

Beras 10.000 22 2.150 4

Makanan Iain 16.990 35 l6.850 34

Sub-tatalpangan 27.590 57 19.000 38

Sandang 450 l 8.700 17

Lain-Iain l5.940 32 l4.150 28

Sub-tatal' l6.390 33 22.850 46

Pertanian 5.l70 II 7.900 l6

T a t a l 49.l50 lOO 49.750 lOO

Bagi keluarga H (yang mempunyai sumber pendapatan te­

tap) setelah ada bantuan jaminan hidup beras, maka dana yang

disediakan untuk pembelian beLas, terutama digunakan untuk

membeli sandang dan sepatu. Dalam kasus keluarga yang tidak

mampu terlihat adanya peningkatan pangan sebagài berikut :

- peningkatan kuantitas beras dan pengurangan kansumsi sing­

kang.

- diversifikasi sumber-surr~er pratein (ikan basah, tahu, tem

pe, mie dan lain-Iain)

Mengingat kesulitan-kesulitan yang dihadapi keluarga­

transmigran dalam mencukupi pangan dan adanya keluhan-keluh­

an akibat kurangnya jaminan hidup dari Departemen Transmigr~

si, maka perlu dipelajari secara detail mengenai kebutuhan ­

kebutuhan nyata transmigran dalam bidang pangan.

Page 79: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,
Page 80: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

73

!-1AKANAN TRANSNIGRAN= -

Data yang dikernukakan disini merupakan hasil peneliti­

an selama 238 hari (atau hampir 8 bulan) terhadap la KK trans

rnigran sarnpel.

Konsurnsi beras :

Selama rnasa penelitian diketahui bahwa konsurnsi beras

per KK ada yang tinggi dan rendah. Setelah masa paceklik an­

tara September-Oktober 1982, para petugas telah melakukan 4

kali pembagian beras (Nopember, Januari, April dan Juni). Ada

kalanya setelah menerirna pembagian para transmigran mernbeli

beras lagi sehingga konsumsi beras lebih tinggi dari biasanya.

Berdasarkan data tersebut diatas dan setelah dilakukan peneli

tian, maka dapat dievaluasi tentang kebutuhan-kebutuhan nyata

transrnigran dan merr~andingkannya dengan konsumsi dan jaminan

hidup.

Dalarn tabel dibawah ini tercantum nilai-nilai konsurnsi dan ja

rninan hidup dari 10 KK transmigran sampel.

Tabel 27

KonsuIT:si beras per KK

Keluar<;a Komposisi keluarga. Konsumsi Konsumsi Jarninan

15 'l'h 15 Th rata-rata bulanan hidupKg/bulan rnaksimal Kg/bln

D 2 27 37 27,5HP 3 l 53 64 57,5 (2).i 2 2 34 42 42,5NI( 2 2 32 40 42,5K 3 2 92 95 50MK 3 2 56 63 50NH 4 2 55 78 50 (l)PH 3 1 36 52 42,5FR 6 1 80 119 57,5WS 2 2 ')') 44 42,5.J .J

Rata-rata 3,0 l,S 49,8 63,4 42,25

(l) 1 anak lahir di proyek tidak mernperoleh jaminan hidup(2) keluarga mendapatkan jaminan hidup untuk 2 anak yang te-

lah meninggalkan proyek.

Page 81: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

74

Pada garis besarnya, jaminan hidup yang dipero1eh dari

Departemen Transmigrasi (46.25 Kg) hampir mendekati konsumsi

bu1anan (49,8 Kg). KonsulLsi bu1anan maksima1 yang tercatat ­

se1arna pene1itian rne1ebihi 27% konsumsi bu1anan rata-rata.

Dengan rnemperhatikan komposisi ke1uarga transmigran, ­

maka nampak bahwa :

- da1arn 3 kasus (H, NK, WS) konsumsi maksirna1 sama dengan ja­

minan hidup. Ini merupakan para ke1uarga yang terdiri dari

2 orang dewasa dan 2 orang anak di bawah urnur.

- da1am 5 kasus (D, HP, HK, l-m, PlI) konsumsi rata-rata sama

dengan jœ~inan hidup dan konsumsi rnaksima1 tinggi. Ini me­

rupakan para ke1uarga yang terdiri dari orang-orang berusia

diatas l5 tahun. Kekurangan beras diganti dengan singkong

da1am kuantitas yang berarti.

- da1arn 2 kasus (PR, K) jaminan hidup je1as tidak roencukupi.

Ke1uarga PR terdiri dari 6 orang berusia diatas l5 tahun, ­

ke1uarga K berasa1 dari Jawa Barat (Sunda) tidak mau me1en9:.

kapi makanan mereka dengan singkong.

Dengan demikian, nampak je1as bahwa jarninan hidup su­

dah mencukupi bagi para ke1uarga dengan anak-anak di bawah u­

mur, tetapi tidak mencukupi bagi para ke1uarga besar dengan

anak-anak berusia diatas l5 tahun.

Sedangkan pembagian jaroinan hidup per bu1an dari Depar

temen Transmigrasi ada1ah l5 Kg beras untuk kepa1a ke1uarga ,

12,5 Kg untuk isteri dan 7,5 Kg/per anak yang berapapun usia­

nya. Ternyata konsumsi beras l orang anak berusia diatas l5

tahun sama dengan orang dewasa. Karena itu untuk roernperbaiki

kekurangan jaminan hidup ini, per1u diperhitungkan usia anak

dan menambahkan l2,5 Kg beras bagi anak usia diatas 15 tahun.

Se1ama pene1itian diketahui bahwa konsumsi beras rata­

rata per bu1an/per ke1uarga ada1ah 49,8 Kg, yang berasa1 dari

3 sumber yaitu

- 44,3% dari pernbe1ian

Page 82: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

75

- 46,8% dari jaminan hidup khusus

8,9% dari sumber-surnber Iain (jajan, kerja dibayar

dalam bentuk natura, pemberian dari orang lain/ me­

minta-minta dan swa-konsumsi).

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam kasus yang

terbaik (panen tahun 1982) produksi padi rata-rata per Ha ha

nya mencapai 569 Kg, atau kira-kira 320 Kg berupa beras.

Hal ini berarti bahwa dalam kasus terbaik, para transmigran­

hanya dapat memenuhi kebutuhan akan pangan beras 54% per ta­

hunnya, dan tambahan kebutuhan tersebut harus dibeli dipasar

setempat.

Beras bukan merupakan satu-satunya bahan pangan yang

dibeli para transmigran sebagaimana terlihat dalam tabel di­

bawah ini'

Tabel 28

Kebutuhan pangan per KK Cdalam rupiah)

J.vlinimum Haksimum Rata Rata Rata % dariper Thn. per Thn. rata rata rata. Total

per- per- per-Thn. Bln. hari

Kebutuhanakan beras (1) 126.000 317.000 198.000 16.500 542 57

Pangan IainIain 127.000 293.000 148.000 12.300 405 43

Total 253.000 6l0.000 346.000 28.800 947 100

(1) 44,3% dari kebutuhan berasal dari pembelian

Page 83: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

76

Bahan pangan lainnya :

Diantara bahan pangan lainnya selain beras adalah gu­

la, minyak goreng, rempah-rempah, bumbu dapur dan ikan asin

rnenunjukkan 53% dari pembelian-pembelian para transmigran.

Kuantitas dan jurnlah pembelian dapat dilihat pada tabel 29.

Kuantitas pembelian seringkali tidak berhubungan de­

ngan kebutuhan pokok atau kein~inan rnereka. Pada umumnya pa

ra transrnigran tidak mengeluh akan kekurangan pangan, tetapi

lebih memperhatikan pendapatan mereka yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pangan.

Walaupun jauh dari standard gizi yang ditetapkan WHO,

pangan mereka tidak jauh berbeda dengan di daerah asalnya.

Page 84: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

; .: ..

Graphicue ~7

Paçi

MAKANAN POKOK

77

~~

E<·~·Ia•.. a:.:

IHHHHH~

~:1:HM

r--:---g

KETERANGAN

Ser.s

Tiw~1

8~ras dllomblh jogung .tau singkong

Singkong

Jagung

Gaoung.

Mi - Kun

Sore

.,

Page 85: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

78

[ill

.~

t?::~~j8J

KI;TEnAN~AN

Ik~n ~sin

Ik~n lJ~s~h

/

Siang

SarQ

rmrrmm, T~hlJ' tempollliillllil.J

f:::::J Kac:lIlg· kacangan.

C·::I Telor . Su~u

CJ Kosong

Rata· rala.

Page 86: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

.,

':

, Si.nu ~

[Jill"..................

.,' '

KETERANGAN

Sayuran,

;,

/

Sore .RUI~ ", rala'

Page 87: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

"

80

GrilPhiQuu 20.

l'nyi

~-....,.--

.sian~

.~;~~. :>;.:.::;::. .- ~ .

Sore.

MINUMAN

KETERANGAN

Toh

. Kopl

Air

Ra la .fala

Page 88: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

8l

Makanan yang berprotein sangat kurang karena 48% dari

hidangan tidak dilengkapi protein hewani atau pabati. Sering

kali daging atau ikan jarang tersedia dalam jumlah yang cukup.

Sekitar 60% hidangan dilengkapi dengan sayur-sayuran, tetapi

konsumsi buah-buahan masih sangat rendah (5% dari hidangan) ­

karena kebiasaan, dan bukannya karena kurang buah-buahan.

Konsumsi teh dan kopi masih jauh dari yang diharapkan

para transmigran karena 56% dari hidangan hanya dilengkapi de­

ngan air putih saja.

Usaha-usaha peningkatan pangan transmigran masih perlu

dilaksanakan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif.

Apabila ada program bantuan pangan seperti Worlèi Food Program

yang berbentuk natura Cberas, sarden, susu bubuk) untuk pro­

gram kerja kolektif untuk kepentingan umum, maka akan disambut

baik di Sebamban. Latihan teknik pengawetan sederhana Duah ­

euahan dan sayur-sayuran dapat diprogramkan dalam kegiatan PKK,

demikian pùla mengen~i masalah.perbaikan gizi dan pemeliharaan

kesehatan.

"Dalam bab~b~b sebel~nya telah ~ijelaskan tentang si­

tuasi kehidupan seora~g transmigran yang cukup di proyek· Seba~

tuasi yang "dihadapi. Walaupun keadaan para transmigran sama

pada waktu penempatan, namun perubahan kehidupanmereka tidak

identik. Beberapa diantara mereka ada yang berhasil, sementa­

ra yang lainnya mengalami kemacetan atau kemunduran.

Dalam bab berikut akan dibahas mengenai faktor-faktor penyebab

keadaan yang berbeda-beda itu.

Page 89: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,
Page 90: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

83

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

Dengan koefisien variasi sebesar ~44% maka pendapatan

global merupakan variabel yang paling heterogen. untuk menen

tukan faktor-faktor pengaruh terhadap tingkat pendapatan tran~

migran, telah digunakan metoda korelasi dengan menghubungkan­

32 variabel diantaranya (dari sampel umum 60 KK transmigran) .

Selanjutnya sampel disusun sesuai dengan tingkat pen­

dapatan global dan produksi pertanian. Variabel baru yang di

peroleh dihubungkan dengan 32 variabel sebelumnya.

Metoda analisa yang relatif kompleks ini memungkinkan

untukmengetahui hipotesa-hipotesa yang disusun setelah pene­

litian berakhir. Dan melalui analisa ini beberapa hipotesa

dapat diragukan.

Ada 3 faktor yang terutama nampak menentukan tingkat

pendapatan keluarga transmigran yaitu, pengalaman di bidang

pertanian, tenaga kerja dalam keluarga dan tingkat pendidikan

kepala keluarga. Faktor lainnya adalah. persediaan keuangan

transmigran pada waktu penempatan.

Pengalaman dibidang pertanian

Pengalaman atau tingkat teknik dibidang pertanian mem

punyai hubungannya dengan usia transmigran dan pemilikan ta­

nah pertanian di daerah asal. Sehubungan dengan kegiatan-ke­

giatan sebelumnya, maka dapat diklasifikasi dalam 3 lkatago­

ri :

a. Buruh atau pedagang kecil yang kadangkala mengerj~

kan pertanian.

b. Buruh tani yang tidak mempunyai lahan pertanian.

c. Tuan tanah kecil dan petani penyewa yang hidupnya

hanya tergantung pada pertanian.

Dari ketiga katagori dimaksud, yang terakhir adalah

paling menonjol dibidang pertanian di Sebarr~an. Mereka lebih

menguasai dibidang teknik pertanian dibandingkan dengan yang

Page 91: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

84

lainnya seperti pemupukan, dan proteksi tanaman. Haroun kat(lg~

ri (c) para pengikutnya inempunyai pengalaman manajemcn usaha

pertanian ..

Di Sebamban peng3.ruh faktor ini dihambat oleh ketidaksuburan ­

tanah. Di proyek-pr?yek perr-ukiman yang daerahnya subur seper

ti di Sulawesi utara, maka faktor ini nampak yang paling menen

tukan.

'l'enaga ke:rj a keluarga :

Tenaga kerja berkaitan dengan ukuran keluarga dan usia

kepala keluarga. Lebih tepatnya tenaga kerjatergantung pada

jllinlah anggota keluarga berusia diatas l5 tahun (~an tidak ber

pend idikan) .

Faktor ini berpen~aruh terhadap pendapatan oleh karena 2 hal

Peningkatan luas lahan yang ditanami

- Adanya kemungkinan bagi l - 2 anggota keluarga untuk

bekerja diluar tanpa mengurangi kegiatan pertanian.

Ti~gkat pendidikan Kepala Keluarga (kadang-kadang

Isterit

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang paling menen­

tukan. Tingkat pendidikan menengah memungkinkan untuk ~emper­

oleh pekerjaan sebagai (pegawai, honorer) berupah atau karya ­

wan di pcrusahaan swasta. Banyak transnigran yang sudah calon

pegawai sela~a 5 tahun di Jawa mendapatkan pekerjaan setibanya

di Kalimantan Selatan. Kegiatan promosi tentang transmigrasi

yang diberikan kepada para pensanggur lulusan SLTA di Jawa a­

tau Bali akan mendapatkan tansgapan yang baik. Tingkat pendi­

dikan menengah (berijazahl merupakan modal penting bagi trans­

migran, karena dengan pendidikan ini mereka telah memiliki

- pengetahuan bahasa Indonesia yang cukup.

- kemampuan dalam rnenerima penyuluhan dari PPL

- pengetahuan tentaDg tata laksana adrninistrasi

- kernungkinan memperoleh pinjaman kredit

Page 92: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

85

Jenis kegiatan sekunder

Pengaruh dari jenis kegiatan sekunder (perdagangan, ke

rajinan dan lain-lain) nampak tidak berarti pada tingkat pen­

dapatan. Hal ini berhubungan dengan sifat kebetulan daripada

kegiatan diatas demikian pula dengan keanekaragamannya.

Misalnya seorang pedagang singkong tidak akan pernah mencapa~

penghasilan seperti seorang pedagang rempah~rempah. Pendapat. ..-

an seorang buruh bangunan sangat te~gantung pada kontrak kerja

yang ada daripada kemauannya sendiri .

...,Faktor ethnis ;

Walaupun situasi individual dalam kelompok suatu suku

yang sama berbeda-beda, namun hal ini dapat diketahui dalam a

nalisa statistik.

Sebagian besar suku Sunda dapat digolongkan dalam ke­

lom90k yang mempunyai pendapatan tinggi. Secara tradisi6nal

mereka berorientasi pada tanaman yang ditujukan untuk perda­

gangan seperti sayur-sayuran, Duah-buahan dan lain-lain.

Dari penjualan ini mereka me~peroleh pendapatan pertanian yarg

paling tinggi dal&~ transmiqran sampel. Selain itu kebanyak-~n ;~~o-; ~~~~~~~--~~-- -- -- - -- _ ... --....~.-':l- ..........

... ..: ..:J-:-, t-.:::-._~ J-~ ..-- ...... - _'::J ... _'-"&.

an pertanian, beralih pada berbagai kegiatan perdagangan.

Pada umumnya, orang-orang Sunda lebih. terbuka pada pembaharu~

an dan terutama tekun dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meng

hasilkan keuntungan.

Transmigran asal Lombok merupakan transmigran yang pa­

ling miskin. Keadaan mereka yan~ sudah memprihatihkan didae­

rah asal tidak berubah di proyek. Selain itu tingkat pendi­

dikan dan pengalaffian di bidang pertanian masih sangat kurang,

sehingga mereka tidak memiliki semangat kerja. Hal ini terli

hat dari kecilnya luas lahan yang dikerjakanjditanami.

Drang Jawa dan Bali meskipun kebudayaannya berlainan ,

tetapi tidak nampak berbeda satu sama lain dalam kegiatan per

ekonomian mereka.

Page 93: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

86

Grafik 21 Faktor-faktor kebersihan

, UkuranKeluarga

UsiaKerala Keluarga

Kedudukan .so~ial di'DASAL.

UsuhaPeternakan

+

TingkatPendidikan

+

TingkatKekay.aan.

+

Pengalaman dlmbid. pertanian

PemilikanTanah

Faktor-fak ( ~---T-:n-a';"g-a---""tor ygmen::-) Kerjan.en't:ukan. \ -----~--_.....

Pengaruh"di proyek

PENDAPATAN

+ GLOBAL +

Pengeluaranterkecuali/khusus.

Pengeluaran+ yang

( )a

Habitat

Produksi \Barang-j adi ;

J

Catatan . _ +: Pengaruhpositif

__ ' Pengaruh'negatif

Page 94: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

87

Dalam hal ini variabel-variabel yang dianalisa tidak nampak

berarti. Namun denikian kegiatan peternakan babi adalah yang

paling maju di kalangan keluarga-keluarga Bali. Peternakan­

babi sulit berkewbang karena kurangnya pengernbangbiakkan.

Pengenalan peternakan ini di proyek praktis tidak rnernungkin­

kan mengingat adanya pertentangan dari para transportir yang

kebanyakan orang Banjar atau Bugis, yan~ merupakan pemeluk

Islam fanatik.

Tipologi eksploitasi :

Pembuatan tipologi eksploitasi pertanian di Sebamban ­

menjadi suli t oleh karena kecilnya produksL Dengan demikian

perbedaan-perbedaan struktur jarang terlihat dari perbedaan ­

perbedaan produksi. Akan tetapi dari pendapatan pertanian d~

lam pendapatan global dapat dilihat tipe-tipe eksploitasi yang

individual.

Pada grafik 22 dapat dilihat pemba<;:Jian GO KI:(. transrrd.gran

sampelsehubungan dengan pendapatan tahunan global dan

produksi pertanian mereka. Dari faktor-faktor keberhasilan ­

dan jenis-jenis kegiatan sekunder yang telah dipelajari, maka

memungkinkan untuk mengetahui 7 tipe eksploitasi. Adapun si­

fat-sifat ~ipe tersebut dapa~ dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 95: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

88

Tabel 30

Tipologi eksploltasi

Tipe Pendapatan % Perta Faktor-faktor, . CRp/taJ:1.un) ,ni~n (lI " _:p~n~ntu

Sumber-sumberpepdapatan

l6kasus

II7kasus

III5 kasus

IV12 kasus

V8 kasus

~1i"I

13 kasus

VII9 kasus

792.000+ 1 kasus@ 1.S00.000

475.000

462.000.

295.000

278.000

l37.ÛÛû

100.000

28

32

58

47

79

46

98

Tingkat pendidikan tinggi. Penga­la.rran pertaniansedikit. Kegiat­an-kegiatan yangberupah.

Tenaga Kerja se­dikit. Kegiatan­kegiatan yang berupah ketrarnpilan-

Tin;rkat pendid~an tinggi. Pengalaman pertanian:­l-bdal ada.

Kegiatan diluarbanyak. Tenagakerja banyak.

Kegiatan di luarsedikit. Tenagakerja banyak

Fm.al tiâak aàa.Pengalarnan oertanian sedikit. ­Tingkat pendidikan rendah. Tenagakerja seàikit.

1bda.l tidak ada.Tingkat pendidikan rendah. Tenagakerja banyak.

Pegawai/honorerPerdaganganPerusahaan kecil

Perdagangan kecilKerajinanRotan

Pertanian khusus+ Kegiatan-kegiatan Iain. -

Buruh harianpenggergajiPedagang kecil

Peternakan kecilPedagang kecilBuruh harian

buruh kebetulanBuruh tani

PertanianBuruh tani

(1) Prosesntase dari pendapatan global yang berasal dari per

tanian.

Page 96: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

89 '

TYPE.l

100

produksi pertanian

®@

Grafik 22 - Pengelorn~okan trunsrnigran sehubungan. "dengan pendapatan tahunan dan

·0

200

500

300

60'0

400

700

800

900

Pendapatan 'tahu·nanglobal dulalll ribuan}{upiaht

1800~ @111111

0,L..-----:r-----,20-----r---4ïO----r---6TO----=....,..---8r-O---r---l-r0-O~

Yendhpatan global darlpertanian -

Page 97: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

90

pada satu tipe atau tipe lainnya tidak per

Akan tetapi penelitian tentang ketentuan­

pada tipe yang lebih tinggi merupakan yang

tipologi.

Keanggotaan

nah menentu/pasti.

ketentuan peralihan

menarik dari analisa

Tipe VII yang paling padat selama 3 tahun kehilangan ­

mayoritas anggotanya untuk tipe VI, V, dan IV sesuai dengan 3

jalur evolusi yang berbeda-beda t Pada tahun 1983 dalam tipe

VII tinggal terdiri dari 9 KK transroigran yang berusaha swada

ya di proyek.

Peralihan dari tipe VII ke tipe VI dan IV terjadi kare

na pencarian la~angan kerja di luar (flS hari per tahun dalam

tipe VI dan 9Q hari/tahun dalam tipe IvL Ue~gingat kecilnya

hasil-hasil ;pertanian, maka jalan keluar yang paling baik ada

lah bekerja penuh seoagai buruh.. Tetapi j alan kel uar ini su~

dah pernah. dilakukan di daerah. asal, dan satu-satu jalan meng

hindari sebagai buruh. adalah. ikut bertransmigrasi.l,

Tipe V berneda àari tipe VII, hanya oleh adanya peter-

nakan kecil yang maju dan kegiatan-kegiatan perdagangan ya~g

sifatnya kebetulan. Tipe ini dominan orang Bali.

Tipe III terdiri dari para petani berpengalaman yang

tingkat pendidikannya relatif tin~gi dan mempunyai modal pada

waktu penempatan. Mereka cepat beralih. dari usaha tanaman ke

usaha tanaman khusus seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan

tembakau. Kondisi pe~asarannya pada dewasa ini sanyat baik ,

sehingga memungkinkan mereka memperoleh pendapatan 4 sampai 5

kali lebih tinggi daripada dalam tipe VII. Sementara itu vo­

lume permintaan masih sangat rendah untuk memungkinkan kepada

kebanyakan transmigran mencontoh rekan-rekan mereka seperti ­

dalam tipe III ini.

Tipe II yang terutama terdiri dari peda9ang kecil dan

pengrajin mengala~i masa jaya pada 2 tahun pertama penempatan,

disaat itu daya beli transrnigran masih sangat tinggi karena

janinan hidup.

Page 98: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

. 91

Sejak i tu s.i tuasi berubah, banyak pedagang harr.pir banskrut <lan

timbul pengan~güran di kalangan pengrajin. Dalarn ja~gka waktu

pendek apabila tidak ada perbaikan, rnaka anggota dari tipe II

ini akan rnengikuti tipe IV

Situasi tipe l masih. tetap yang paling baik, karena teE

diri dari para peg~wai atau kontraktor kecil yang me~anfaatkan

keamanan pekerjaan, pengusaha kecil dan pedagang. Selain itu

setiap KK mernpunyai 2 sampai 3 sumber penghasilan. Sayang se~

kali dari tingkat pendidikan dan kompetensi yang dida?at dari

kegiatan~kegiatan seperti ini, tipe l tidak dapat dijadikan

contoh bagi transmigran lainnya di Seharnban.

Ditinjau dari segi pertanian tipe III adalah y~ng pa­

ling menonjol. Untuk tipe ini pendapatan tahunan global menca. . . .

pai rata-rata Rp.462.0Q9ffŒ;: berarti Rp.38.500,~/bulan, dan

cukup pas untukmenjanün pangan yang haik. Pada dewasa ini be

lum ada pensralaman-pensralaman transrnigran di Sebarnban yang da­

pat dijadikan contoh. unfuk ditiru ba':ji keseluruhan transmigran.

Sehubungan den9an ini r maka penelitian tentang jalur-jalur ba­

ru sangat diperlukan dalam rangka Eenghindari kegagalan proyek

Sebamban.

Page 99: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,
Page 100: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

93

KEsnlPULAN·,DI~N REKOMENDASI.

Untuk dapat menilai proyek transmigrasi Sebamban, per­

lu dijelaskan terlebih dahulu tujuan Departemen Transmigrasi

dan tujuan para transmigran itu sendiri.

Tuju_an Departemen Transmigrasi :

1. Pernindahan 2.000 KK dari Jawa, Bali dan Lombok ke

proyek Sebamban l di Kalimantan Selatan. Tujùan ter

capai. Hanya 7,5% transmigran yang meninggalkan 10­

kasi dalam waktu 3 tahun, namun hal ini diimbangi ~

leh kedatangan transmi~ran Swakarsa dan proses per­

kawinan di proyek.

2. Peningkatan taraf hidup para transmigran. Tujuan ti

dak tercapai, s.ebab setelah. 3 tahun penempatan di

proyek tingkat hidup mereka tidak jauh_ berbeda de­

ngan di daerah asal.

3. Pengembangan produksi pertanian dalam rangka menga­

tasi kekurangan pangan nasional. Tujuan tidak berha

sil. Belum ada keluarga transmigran di Sebamban

yang dapat mengatasi swasembada pangan.

4. Penyebaran tenaga kerja dalam rangka pengembangan ­

daeran. Tuj uan_' berp.asil. 'fenaga kerj a di proyek-pr~

yek pengembangan daerah umumnya terdiri dari para

transmigran.

Tujuan para transmigran

1. Pernilikan tanah. Tujuan tercapai.

Setiap KK transmigran memiliki 2 Ha lahan, walaupun

kurang subur.

2. Peningkatan taraf hidup. Tujuan tidak tercapai.

Taraf hidup para transmigran pada dewasa ini kurang

lebih sama daripada di daerah asal.

3. Bidup dari usaha pertanian. Tujuan tidak berhasil.

Rendahnya produksi memaksa para transmigran mencari

Page 101: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

94

- kesiapan mental menerima pembaharuan, dan lain-Iain.

Tentu saja tingkat pendidikan yang rendah kurang mempu

nyai peluang memperoleh tingkat pendapatan yang tinggi. Dari

sampel penelitian dapat dikemukakan bahwa dari 30 1\:1.< .transmiljTan

yang berpe~ghasilan paling tinggi, ternyata 28 KK memiliki

ijazah.

'."

Persediaan keuangan pada Ylaktu.kedatangan di proyek :

Tidak seperti yang diperkirakan, ternyata jumlah perse

diaan keuangan keluarga transmigran ketika penempatan, seting

kat dengan pendapatan. Adapun penggunaan keuangan dimaksud ­

dapat terlihat pada uraian dibawah ini, .

Dari penjualan tanah atau rumah di daerah asal, para

transmigran mendapatkan hasil tidak seperti biasanya karena

penjualan tersebut cukup berarti. Sebagian uang diberikan ke

pada famili sebagai hadiah dan pengeluaran yang sifatnya pem­

borosan rnenyebabkan keuangan mereka menipis beberapa hari se­

belum keberangkatan ke proyek. Setibanya dilokasi sisa uang

sebagian digunakan untuk perbaikan ternpat tinggal, terutama ­

sekali untuk membayar buruh tani untu~membuka dan menyiapkan

lahan.

Dalam bab-bab sebelumnya telah diketahui adanya perbedaan yang

menyolok antara biaya seorang buruh harian (Rp.l.SOO,-) dan

pengupahan kerja harian· dalam kegiatan usa'1a tani se.."l:€narnya (Ro200/

Pari) pada tlL 1981 - 1982

Persediaan uang habis percuIl:a untuJ-:. kegiatan - K.egiatan terse..1::lUt d.i­

atas r..ari paëla di guTlskan lJntuk me.rnbeli hibit,pestiE!iè,a, ala+: bajak à'!=.au ­

alat pertanian.

Rasa tanggung jawab adalah berdasarkan atas peranan s~

sial penggunaan tenaga kerja berupah. Sehubungan dengan itu

gengsi seorang petani yang mempeke~jakan buruh berupah seba­

nyak lü orang selama 2 bulan lebih tinggi daripada memiliki

sapi sepasang.

Page 102: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

95

pekerjaan sebagai buruh Darian untuk menjamin ketu­

tlli'lan pangan keluarga mereka.

4. Menjamin masa depan anak. Perspektif semakin jauh.

Situasi Pada dewasa ini hanya sedikit memberikan ha

rapan kepada para transnigran. Namun demikian ting

kat pendidikan yang tinggi merupakan keberhasilan ­

yang patut diban~~akan.

Proyek Sebamban belum dikatagorikffi1 sebagai proyek yang

gagal. Se~entara itu banyak transmigran yang merasa putus asa

danmerencanakanmeninggalkanoroyek dalam waktu dekat apabila. . -l'.

situasi tetap tidak berubah.

REKOMENDASI- KHUSUS··DI SEBAHBAN

Berdasarkan studi tinjau agro.,-pedolo<;fi tahun ~977, maka

kegagalan tanaman pan~an di Sebarnban sudah. dapat diperkirakan.

Ketidaksuburan tanah di daerah ini tidak memungkinkan untuk

usaha tanaman pangan secara intensif. Walaupun secara teknis

menmngkinkan, namun peningkatan kesuburan tanah akan memerlu ­

kan tingkat input yang lebih tinggi daripada kemungkinan- ke­

mungkinan keuangan para transmigran, demikian pula tingkat tek

nik per~aniannya yang pana umurrnya belum dikuasai transmigran.

Semua proposaI peningkatan akan memerlukan pembiayaan dari lu­

are Sedangkan tingkat potensi produksi dari semua tanaman pa­

ngan tidak akan pernah menguntungkan investasi-investasi di Se

bamban.

Pembangunan sebuah pabrik pengolahan singkong (tapioka,

ethanol dll.) memungkinkan untuk rrerencanakan tanaman ini· (varietas

yang kurang disukai babi hutant dalarn skala besar. Tetapi un

tuk menjamin keuntungan pabrik dimaksud, diperlukan penyediaan

singkong dalam jumlah besar dan harga di bawah Rp.15 per Kg.

Pada tingkat produksi dewasa ini, singkong hanya dapat roenja­

min pendapatan tahunan transrnigran sekitar Rp.300.000,-.

Dalam kondisi seperti ini rnengakibatkan cepat kurusnya tanah

Page 103: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

tidak

96

seperti di propinsi Lampung, dimana para transmigran

dapat rnemulihkan keadaan tanah.

, Beberapa tanar:.an khusus seperti ternbakau dapat dikerl1­

bangkan di daerah Sebamban. livalaupun tanah kurang cocok un-,

tuk jenis tanaman ini, maka pendapatan per unit areal yang -

ditanami cukup tinggi guna ffiembeli pupuk tanaman. Sementara

itu perlu dipelajari sebelumnya kenampuan penyerapan/daya be

li pasar propinsi, untuk ~enshindari jatuhnya harga.

Beberapa spekulasi lain seperti tanaman buah-buahan ,

sayur-sayuran dan peternakan kecil nampak ~emberikan rlarap~

an, berdasarkên pengalaman-pengalaman yang' dilakukan oleh he

berapa transtrligran.

Sayang sekali, pasar-pasar lokal seperti Pagatan dan Kota Ba

ru sangat terbatas dalam menyerap produksi-produksi pertani­

an. Peningkatan jalur-jalur komunikasi dengan Banjarmasin ­

Cibukota propinsil, disertai penekanan harga dan jangka wak-

tu transportasi akan memungkinkan pasar-pasar yang besar mu­

dah dijangkau. Sarang sekali puluhan proyek transmigrasi

dengan populasi diatas lO.QOO KK sudah ada di pinggir kota

Banjarmasin.

Kemungkinan jarrrlnan Il masa depan pertanian Il di Sebam­

ban adalah pengembangan perkebunan-perkebunan besar.

Dalam hal ini terutama 4 jenis tanaman perkebunan dapat di­

rencanakan untuk dikembangkan

- Karet :

Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang kesuburan­

nya sedang dan cukup pemu?ukannya, sehingga memung­

kinkan meroperoleh produksi karet kering yang luma­

yan antara l.OOO - l.SOO Kg per Ha/tahun.

Sebuah perkebunan swasta (Karang Bintangl sudah ada

terletak sekitar l7 Km dari Sebaroban.

-·Kelana sawit :

Tanaman ini juga dapat direncanakan namun diperlukan

Page 104: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

97

pernupukan dosis tinggi. Topografi yang agak berge­

lornbang tidak akan mengganggu pernbuatan jalur-jalur

jalan rnenuju ke lokasi perkebunan dan jaraknya yang

dekat pelabuhan Pagatan akan Jnernudahkan pengangkut­

an produksi. Beberapa perkebunan percobaan telah ­

didirikan di Pulau Laut di seberang Pagatan.

- Kelapa hib~ida :

Tanaman ini dapat dikembangkan( walaupun daerah:-da­

erah yang :'Y"<":n~: kurang di Propinsi Kalimantan Sela.,..

tan.

- Cengkeh

Beberapa warga transrnigran telah rnenanam tanarnan ini

dalarn jurnlah relatif banyak. Akibat dari rnusim ke­

marau tahun 1982 dan kurang baiknya penanganan per­

bunan, maka harnpir 50% tana~an cengkeh terbakar.

Di blok H khususnya produksi pertarna nampak rnemberi

kan harapan. Sayang sekali dengan cepatnya perlua~

an perkebunan-perkebunan di seluruh Nusantara maka

harga pasaran cengkeh merosot harnpir 50% dalam seta

hun (harga cengkeh Rp~5.000,-!Kg di Sebamban tahun

1983).

Untuk perkebunan karet atau kelapa sawit sudah barang

tentu diperlukan bantuan dari PTP atau perusahaan swasta da­

larn rangka proyek NES!PIR, seperti yang~sudah ada di Sumate-

ra.

Para transmigran asal Jawa atau Bali secara tradisio­

nal rnerupakan petani-petani yang pada urnumnya tidak mempu­

nyai pangalarnan di bidang perkebunan. Tetapi setelah tiga

tahun berturut-turut hasil panen yang kurang menggernbirakan,

mereka sekarang nampak siap mencurahkan perhatiannya pada t~

naman tua yang meru~akan satu-satunya harapan untuk rnenjadi­

kan lahan rnereka bisa bermanfaat.

Page 105: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

98J";.' :.

Berkenaan den gan i tu, maka perlu segera diambil lang­

kah-Iangkah operasional karena banyak transmigran telah kehi­

langan harapan dan merencanakan meninggalkan proyek Sebamban,

apabila keadaan mereka tidak membaik dalam waktu dua tahun.

Namun demikian tidak ada yang bisa memperkirakan bahv-ia keada­

an ini dapat berubah apabila sistem tanam pada saat ini tetap

dipertahankan. Bila tidak ada usaha untuk merubah keadaan ­

pada dewasa ini, maka besar kemungkinan bahwa dalam jangka

waktu 5 tahun sejurnlah besar transmigran akan ~eninggalkan

proyek. Sedangkan sebagian sisa transmigran akan terpaksa me

ninggalkan us~ha pertanian untuk.mencarl lapangan kerja hari~

an di Pagatan, Kota Baru atau Banjarmasin. Jumlah transrnigran

yang sejak saat itu lebih_ tin';1gi darî lapangan kerja yang teE.

sedia, maka upah kerja akan cenderung merosot, apabila junlah

proyek bertamJ:>ah. banyak sebagai:rnana direncanakan dalam Pelita,. .IV. Oleh karena i tu·· k_elangsunqan hidup proyek Sebamban ter-

gantung dariacepatnya per:gc:unbilan ~eputusan.

Sebagai kesirnpulan disini akan dikemukakan rekomendasi

rekomendasi penting bagi proyek Sebamban

1. Adanya rninat terhadap PTP atau Perusahaan Swasta pa

da p~oyek ~J~S/PIP.. Ckelapa sa"ii t atau karet) di loka

si Sebamban.

2. Pengembangan prasarana pelabuhan di Pagatan akan

rnendukung pembangunan perusahaan-perusahaan industri

untuk menciptakan 1apangan kerja.

3. Penelitian tentang kemampuan daya serap pasar lokal

dan pasar daera~ bagi produk-produk yang mungkin da

pat dihasi1kan di tempat (tembakau, buah-buahan, sa

yur-sayuran, rempah-rempah dan lain-Iain).

4. Pelaksanaan pembuatan dam penampungan air di 'seki-

tar daerah pernukiman dalam rangka penyediaan air

bersih di musim kemarau.

5. ï-1emasukkan "\~orld Food Program" (program bantuan p~

ngan dunia) di Sebamban.

Page 106: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

99

HEKOHENDA8I mm:·1

Berikut ini beberapa rekoffiendasi urnurn yang menyangkut1

Transmigrasi, sebagai hasil penelitian

- Men~enai pemilihan lokasi :

Menghindari penempatan proyek-proyek pertanian pangan

di daerah-daerah kurang subur, dan terutarna menghin­

dari pengembangan proyek dimaksud di daerah Sebarnban.

- Untuk pencipta~n proyek-proy~k baru :

Mengerahkan sebanyak rnungkin transmigran dari proyek­

proyek yang sudah ada berdekatan untuk kegiatan-kegi­

atan pembukaan lahan, pembangunan rurnah-rumah pemuki~

an, dan lain-Iain dari pada mernanggil para kontraktor

dari luar.

- Untuk-Eengelolaan proyek yang paling baik :. - - . _." ..

Menghindari proyek-proyek yang daya tampungnya terla-

lu besar (l.OOO KK per unit dianggap maksimurnl dan pe

nernpatan blok-blok yang berjauhan (seperti blok Al dan

BI di Sebarnban Il. Meningkatkan jttrnlah sarana trans­

portasi untuk para petugas proyek dan rnenjamin perneli

haraannya (satu-satunya kendaraan lapangan yang terse

dia di Sebarnban l mogok, sedangkan sejurnlah besar ken

daraan tetap dioperasikan di Banjarrnasinl.

- Mengenai seleksi· transmigran

Menghindari penempatan transmigran asal DKI Jakarta

yang kurang r,errninat atau transrnigran kota di Proyelc -proyek usa

ha pertanian, demikian pula Penerimaan kelurga yang terlalu mu?.::l.

( rnayoritas yang meninggalkan ProYel< ).

Men~ijinkan para farnili dekat transrnigran untuk ikut

bertrans~ùgrasi guna meningkatkan jurnlah tenaga kerja

yang tersedia.

Page 107: Sebamban I : survey agro-ekonomi di salah satu proyek ...horizon.documentation.ird.fr/exl-doc/pleins_textes/divers18-02/... · transmigran menghitung jam kerja, mencatat dosis bibit,

100

- Menqenai jaminan hiduE :

~1emperhitungka;} usia anak-anak, pemba9ian beras untuk

satu anak diatas usia l5 tahun harus lebih dari 7,5

Kg paling tinggi 12,5 Kg per bulan.

--Untuk penyediaan sarana produksi dan pembinaan :

Dalam hal ini sangat diperlukan berbagai peningkatan.

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan Transmigrasi adà-'

lah pemanfaatan daerah~daerah yang belum berkembang ­

dan yang sedikit penduduknya. Selain itu sering di­

jumpai bahwa jalur-jalur komunikasi belum baik, tidak

adanya jalur distribusi dan para: staf teknis yang ku­

rang terlatih_ dan kurang berpengalaman. Namun demi-1•.

kian dengan berlalunya waktu, .maka situasi dapat sege

ra membaik dan sejumlah. masalah_ yang dihadapi di Se­

bamban l bisa teratasi di Sebamban II dan III.

Fungsi KUPT harus ditingkatkan, ternyata . ..;pendapatan

nya hanya sedikit lebih tinggi daripada transmigran.

Selain itu sarana kerja para KUPT praktis tidak ada.

Sebuah proyek transmigrasi dengan 2.000 KK, tidak da­

pat di bina dengan sebuah ~esin ketik saja. Mengingat

para KUPT merupakan tenaga tetap di proyek, mereka

bertanggungjawab terhadap semua masalah yang mungkin

timbul, disamping itu juga terhadap para transrr.igran

dan atasan mereka. Karena hidup terisolir dalam kon­

disi materi yang sulit dan tidak roempunyai kesempatan

berekreasi, roaka beberapa diantara mereka mengalami

frustrasi.