contoh lkti

24
Karya Tulis Ilmiah Analisis Tingkat Sistem Keamanan Kendaraan di Universitas Sebelas Maret Surakarta Di susun oleh: Asy Syifa Labibah K2313010 Jurusan Pendidikan Fisika 2013 A 1

Upload: kanata-cerowlyzhie

Post on 04-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

contoh lkti mengenai analisis tingkat keamanan sistem kendaraan

TRANSCRIPT

Page 1: contoh LKTI

Karya Tulis Ilmiah

Analisis Tingkat Sistem Keamanan Kendaraan di

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Di susun oleh:

Asy Syifa Labibah

K2313010

Jurusan Pendidikan Fisika 2013 A

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

1

Page 2: contoh LKTI

Abstrak

Karya Tulis Ilmiah ini membahas mengenai analisis tingkat

keamanan kendaraan di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Analisis ini

dimulai dari pembahasan mengenai keadaan sistem keamanan (parkir) yang

sudah ada, kemudian dilanjut mengenai kekurangan sistem, perbandingan

dengan sistem keamanan di universitas lain seperti Universitas Indonesia

dan Universitas Gajah Mada. Metode yang dilakukan dalam membuat karya

tulis ini adalah metode studi pustaka serta pengamatan langsung oleh

penulis.

Sistem perpakiran yang hendak digunakan dalam Universitas

Sebelas Maret adalah menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)

dengan signal Ultra High Frequency (UHF) yang perannya sebagai sistem

parkir otomatis.

Kata Kunci: Sistem Keamanan, Universitas, RFID

2

Page 3: contoh LKTI

Daftar Isi

Halaman Judul ....................................................................................... 1

Abstrak .................................................................................................. 2

Daftar Isi ................................................................................................ 3

Bab I Pendahuluan ................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .................................................................4

1.2 Tujuan ..............................................................................4

1.3 Pembatasan Masalah ........................................................4

1.4 Metode .............................................................................4

1.5 Sistematika .......................................................................5

Bab II Pembahasan ................................................................................ 6

Bab III Penutup .................................................................................... 14

Daftar Pustaka ....................................................................................... 15

3

Page 4: contoh LKTI

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, di lingkungan kampus atau daerah pendidikan sering

terjadi peristiwa pencurian kendaraan bermotor. Peristiwa yang terjadi

tidak sekali atau dua kali dalam setahun, akan tetapi bisa mencapai

puluhan peristiwa yang sama di lingkungan suatu universitas.

Korban yang paling sering adalah mahasiswa yang memarkirkan

kendaraan di tempat yang ramai. Daerah kampus memang sangat

mudah untuk melakukan pencurian, ditambah di daerah ini berisi para

pendatang sehingga tidak atau belum begitu paham keadaan lingkungan

di sini.

Untuk daerah Universitas Sebelas Maret termasuk daerah yang

sering terjadi peristiwa pencurian kendaraan bermotor. Mulai dari di

dalam kampus maupun di sekitar lingkungan kos-kosan mahasiswa. Hal

ini sangat membuat resah mahasiswa, sehingga perlu adanya evaluasi

dan perbaikan di dalam sistem keamanan yang ada.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk bisa

menganalisis permasalahan sistem keamanan kendaraan di Universitas

Sebelas Maret sehingga bisa memunculkan sebuah solusi yang bisa

diterapkan sebagai pengembangan sistem keamanan yang sudah ada.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah membahas

sistem keamanan di lingkungan sebuah kampus, yaitu Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

1.4 Metode

a. Metode Penulisan

4

Page 5: contoh LKTI

Metode penulisan merupakan suatu pendekatan yang digunakan

untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisa data

dengan teknik tertentu.

b. Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data untuk penulisan karya ilmiah ini penulis

menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

a.    Studi Kepustakaan

Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mencari kasus yang serupa di berbagai media cetak yang

valid, menggunakan dan mempelajari buku-buku, internet, atau

media lain yang ada hubungannya dengan masalah karya tulis ini.

a. Penelitian Lapangan

Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

meninjau    dan mengamati secara langsung.

2.      Literature

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan

buku - buku referensi sebagai penunjang dalam pengambilan teori

dasar.

1.5 Sistematika

Untuk memberikan gambaran penulisan karya tulis ilmiah ini, maka

penulis memberikan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I      PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan ini memberikan gambaran tentang isi karya

tulis secara keseluruhan sehingga pembaca dapat memperoleh informasi

singkat dan tertarik untuk membaca lebih lanjut. Di dalam bagian

pendahuluan memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan

penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika

penulisan.

5

Page 6: contoh LKTI

BAB II  PEMBAHASAN ALAT

Dalam hal ini penulis mengemukakan tentang pembahasan mengenai

analisis tingkat keamanan sistem keamanan kendaraan di lingkungan

kampus. Dimulai dari penjelasan mengenai alasan banyak mahasiswa

yang menggunakan kendaraan bermotor hingga perbandingan sistem

keamanan di universitas lain dan juga inovasi pengembangan sistem

keamanan yang akan digunakan.

BAB III  PENUTUP

Isinya merupakan kesimpulan dari pembahasan yang merupakan

jawaban terhadap masalah serta berisi tentang saran-saran penulis yang

didasarkan pada hasil pembahasan sehingga dapat dikembangkan

dengan lebih baik.

6

Page 7: contoh LKTI

Bab II

Pembahasan

Perguruan tinggi (PT) merupakan tingkatan pendidikan yang

tertinggi. Seperti yang sudah kita ketahui juga bahwa di Perguruan tinggi

umur rata-rata mahasiswanya berkisar 18 tahun ke atas. Dimana secara

psikologis kisaran umur 18 tahun ke atas termasuk pada rentang remaja

akhir hingga dewasa. Dalam aturan kependudukan di Indonesia kisaran

umur tersebut sudah dikatakan sebagai orang dewasa. Dengan kata lain

hukum di Indonesia sudah bisa berlaku pada kisara umur mereka.

Di dalam aturan berkendara motor sesuai pada pasal 81 UU no. 22

tahun 2009, yang berisi tentang syarat sebagai pengemudi kendaraan

bermotor, salah satu syaratnya adalah mengenai usia. Usia yang

diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan dimulai dari usia 17 tahun.

Penduduk Indonesia mulai mendapat Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejak

umur 17 tahun. Secara otomatis usia rata-rata mahasiswa sudah memenuhi

untuk bisa berkendara sendiri disamping syarat-syarat yang lainnya. Syarat-

syarat yang lain antara lain adalah syarat kelengkapan administrasi (KTP,

formulir, dan lain-lain), syarat lulus tes (tertulis dan praktik), serta syarat

kesehatan (surat keterangan sehat).

Di zaman sekarang, kendaraan yang banyak digunakan oleh

masyarakat Indonesia, termasuk mahasiswa, adalah sepeda motor. Hal ini

dilihat dari harganya yang mudah dijangkau oleh banyak kalangan, serta

penggunaan dan cara perawatannya yang cukup mudah. Sepeda motor

merupakan kendaraan yang efisien jika digunakan di jalan-jalan kecil,

mudah untuk terhindar dari kemacetan dan lain sebagainya.

Untuk kalangan mahasiswa, sepeda motor merupakan alat kendaraan

yang sangat membantu untuk kegiatan mahasiswa yang banyak. Mahasiswa

yang aktif banyak memiliki mobilitas tinggi di luar waktu kuliahnya, contoh

untuk kerja sambilan, praktik lapangan, magang, organisasi, jalan-jalan, dan

7

Page 8: contoh LKTI

lain sebagainya. Untuk jenis kendaraan bermotor disesuaikan dengan

ekonomi dan juga keinginan mereka, rata-rata mahasiswa lebih banyak

memanfaatkan alat transportasi sepeda motor dibanding dengan mobil.

Di atas sudah dijelaskan mengapa mahasiswa banyak memilih

menggunakan sepeda motor, sekarang muncul masalah yang lain yaitu

tempat parkir. Perguruan Tinggi biasanya memiliki luas lahan yang cukup

luas dibanding dengan tingkat pendidikan yang lain. Sudah seharusnya

karyawan Perguruan Tinggi menyediakan lahan parkir untuk mahasiswa

dengan baik. Dalam praktiknya, beberapa universitas lahan parkirnya bisa

dikatakan kurang memadai. Banyak faktor yang menyebabkan ini antara

lain adalah jumlah kendaraan yang sangat banyak dan tidak sebanding

dengan lahan yang disediakan, sistem parkir yang kurang baik, penjagaan

yang kurang ketat, dan lainnya.

Dengan banyaknya faktor tersebut, dampaknya adalah mahasiswa

banyak yang parkir sembarang dan imbasnya nanti bisa terjadi pencurian

sepeda motor. Peristiwa pencurian kendaraan motor (curanmor) sudah

sering terjadi entah itu di kawasan pendidikan, umum, kantor, dan lain-lain.

Untuk artikel ini, penulis hanya akan membahas kasus pencurian sepeda

motor di kawasan pendidikan khususnya yang terjadi di daerah kampus.

Peristiwa curanmor ini memang sering terjadi di kampus-kampus di

Indonesia. Contohnya saja kasus curanmor di Universitas Sebelas Maret

(UNS). Beberapa minggu yang lalu di kampus Universitas Sebelas Maret

telah terjadi pecurian 2 sepeda motor di tempat yang sama dan waktu yang

berdekatan. Dua hari kemudian ada kabar pencurian lagi di tempat yang

berbeda, begitu pula beberapa hari kemudian dalam minggu yang sama.

Pada minggu ini sudah ada kurang lebih 5 kasus pencurian sepeda motor.

Mahasiswa mencurigai adanya oknum atau kelompok yang mengorganisir

pencurian tersebut. Sampai saat ini pihak keamanan Universitas maupun

polisi daerah Jebres belum menangkap pelaku pencurian tersebut.

8

Page 9: contoh LKTI

Tidak hanya di UNS saja, peristiwa pencurian ini juga kerap kali ada

di kampus-kampus lain di Indonesia seperti UNY, UNNES, UNDIP, UGM,

dan lain-lain. Pelaku pencurian ini biasanya melakukan pencurian dengan

cara berpura-pura menjadi mahasiswa. Kemudian membobol kunci motor

dengan alat mereka berupa kunci T dan atau benda yang lainnya. Dengan

hanya bermodal kunci T saja pencuri motor itu bisa membobol kunci dalam

waktu dua menit saja, hal ini dikatakan salah satu pencuri, Mustaqim, yang

beroperasi di sekitar kampus UNS, dipublikasikan dalam Solopos.

Akan tetapi, kasus curanmor yang terjadi di UNS termasuk yang

paling sering terjadi diantara kampus yang lain. Seperti yang diberitakan

melalui solopos 28 Mei 2014, bahwa peristiwa pencurian sepeda motor di

kawasan UNS bisa mancapai 15 kasus setiap bulannya. Saking maraknya

kasus pencurian sepeda motor di dalam kampus sendiri menimbulkan

keresahan mahasiswa. Terlebih kejadian ini lebih sering terjadi di daerah

yang ramai seperti masjid kampus, dan gedung UKM. Kedua tempat ini

merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh mahasiswa selepas

kegiatan kuliah mereka.

Perlu menjadi catatan tersendiri untuk warga kampus UNS, karena

jika kita melihat dari luas lahan yang ada hal ini sangat memprihatinkan.

Dengan luas yang tidak begitu luas, seharusnya kita bisa menjaganya

dengan baik pula. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

lemahnya tingkat keamanan di kampus UNS digunakan metode literatur,

yaitu dengan mencari informasi melalui sumber-sumber bacaan terpercaya.

Dari beberapa kasus pencurian yang diberitakan melalui media surat

kabar, bisa dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi lemahnya tingkat

keamanan di kampus UNS.

Salah satu faktor utamanya adalah masalah lahan parkir. Lahan

parkir yang memang tidak cukup luas dibanding dengan jumlah motor yang

parkir. Apalagi dilihat dari tahun ke tahun jumlah sepeda motor yang ada di

kampus jumlahnya bertambah. Dengan lahan yang sempit itu

9

Page 10: contoh LKTI

mengakibatkan mahasiswa parkir sembarangan, alias tidak rapi. Ini

memudahkan pencuri untuk mencuri sepeda motor dan akan lebih mudah

lagi jika tempatnya tidak dijaga oleh tukang parkir. Terkadang mahasiswa

juga perlu dipahamkan lagi mengenai cara berparkir yang baik. Mereka rata-

rata sudah paham tetapi terkadang mereka malas untuk melakukannya.

Alasan yang dikemukakan mereka beragam, dari yang memang malas

hingga terburu-buru untuk kegiatan yang lain. Lucunya mereka yang

melakukan hal itu biasanya akan berdalih bahwa mereka sudah titipkan pada

Allah. Padahal kita dianjurkan untuk berikhtiar terlebih dahulu sebelum

menyerahkan semuanya kepada Allah.

Faktor yang selanjutnya adalah sistem keamanan dan parkir itu

sendiri. Sistem keamanan dan parkir di masing-masing universitas berbeda.

Hal ini disesuaikan dengan peraturan dan lahan universitas masing-masing.

Secara umum, di setiap fakultas ada penjaga parkirnya sendiri, sedang di

tingkat universitas biasanya ada satpam yang bertanggung jawab. Sistem

parkir yang digunakan bermacam-macam, ada yang menggunakan karcis

kertas yang ditulis secara manual, ada juga yang langsung menggunakan

kartu parkir. Konsekuensi jika tidak dapat memperlihatkan keduanya sama,

yaitu menunjukkan STNK sepeda motor masing-masing.

Di UNS sendiri menerapkan sistem parkir yang sedikit berbeda di

tiap fakultasnya. Untuk di beberapa fakultas, seperti Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan menggunakan sistem karcis kertas yang plat nomor

kendaraannya ditulis manual. Sedangkan beberapa fakultas lain, seperti

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menggunakan sistem kartu parkir.

Kedua sistem ini akan bisa efektif jika pelaksanaannya dikerjakan

sesuai prosedur. Masih banyak pencuri yang bisa beraksi dikarenakan

kurang ketatnya penjagaan parkirnya. Prosedur parkir yang sering tidak

ditepati dan dilaksanakan oleh kedua pihak yaitu penjaga parkir dan

mahasiswa menjadi faktor utama. Perlu adanya ketegasan dari semua pihak

supaya prosedurnya berjalan dengan sebagaimana mestinya.

10

Page 11: contoh LKTI

Sistem parkir di kampus seluruh Indonesia relatif belum cukup baik.

Yang sudah memiliki sistem parkir kendaraan yang sukup baik antara lain

kampus-kampus besar seperti UGM, UI, dan ITB. Kita ambil contoh saja di

UI dan UGM. Kedua kampus ini relatif sangat luas jika dibandingkan

dengan kampus kecil seperti UNS. Dengan daerah penjagaan yang luas

mereka sudah mempunyai sistem yang cukup bagus.

Tercatat sepanjang tahun 2014 di Kampus UI Depok, terjadi 117

kasus terkait keamanan dan ketertiban. Kasus keamanan dan ketertiban yang

paling banyak terjadi sepanjang tahun 2014 adalah pencurian kendaraan

bermotor dengan total 27 kasus. Di urutan kedua adalah kasus perampasan

dengan total 18 kasus. Data ini diambil dari halaman resmi Himpunan

Mahasiswa Kriminologi UI.

Data dari Satuan Keamanan dan Keselamatan Kampus (SKKK)

menyatakan bahwa pada tahun 2014 terjadi 15 kasus pencurian sepeda.

Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 23 kasus

pencurian sepeda. Data tersebut menyatakan bahwa seluruh kasus pencurian

sepeda terjadi pada sepeda pribadi mahasiswa. Sebanyak 7 dari 15 kasus

pada tahun 2014 dan 8 dari 23 kasus pada tahun 2013 terjadi di Gelanggang

Mahasiswa.

Dari 117 kasus, hanya ada 27 kasus pencurian sepeda motor. Jika

kita lihat luasnya kampus UI di Depok sana, jumlah ini terhitung kecil. Hal

ini juga sama dengan yang ada di UGM. Terdapat 15 kasus pencurian pada

tahun 2014. Walaupun yang dicuri memang sepeda kampus UGM bukannya

sepeda motor pribadi milik mahasiswa, ini sudah mempresentasikan

keamanan yang ada di kampus tersebut. Terlebih memang inilah sistem di

UGM, tidak diperkenankan menggunakan sepeda motor di dalam

kampusnya sendiri, maka dari itu pihak kampus menyediakan fasilitas

sepeda-sepeda polygon untuk mahasiswa.

Dilihat dari sistem parkir yang digunakan, di kampus UI cukup rumit

sistemnya. Karena mereka menggunakan stiker izin masuk kampus dan juga

11

Page 12: contoh LKTI

kartu pas mobil, untuk pengguna mobil. Stiker ini harus ditempelkan pada

kendaraan yang kita gunakan, dan untuk kartu pas mobil ini akan diambil

saat memasuki gerbang UI dan harus dikembalikan saat pulangnya. Untuk

stikernya itu berbayar, seperti yang dijelaskan di web resmi PLK UI, bahwa

harga stiker untuk dosen/pegawai adalah Rp 75.000 dan untuk mahasiswa

Rp 175.000 yang mereka bayar di tiap semesternya.

Sangat berbeda sistemnya dengan sistem yang dipakai di UNS.

Sistem parkir menggunakan kartu memang lebih aman dibandingkan

dengan karcis dari kertas. Hal ini dikarenakan karcis kertas itu sangat

mudah hilang, dan sering disepelekan oleh mahasiswa. Selain dari

mahasiswanya sendiri, ketidak ketatan penjaga parkir saat memperbolehkan

keluar masuk kendaraan juga faktor penting dalam kelemahan sistem parkir

ini.

Akan tetapi sebenarnya untuk masalah apakah menggunakan kartu

parkir atau karcis kertas itu tidak masalah. Yang paling penting disini adalah

kesungguhan dari kedua pihak yaitu penjaga parkir dan juga mahasiswa.

Mereka harus melakukan sesuai dengan SOP (standard operational

procedure) parkir. Karena kenyataan yang terjadi di UNS adalah penjaga

parkir yang kurang tegas dalam memperbolehkan keluar-masuk nya

kendaraan. Jadi seolah-olah fungsi dari karcis kertas ataupun kartu menjadi

tidak ada.

Untuk memecahkan masalah keamanan dan parkir di UNS, Tim ICT

(Information and Communication Technology) Center FT UNS

mengabarkan temuan yang cukup menggembirakan khususnya untuk sistem

perparkiran. Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dengan

signal Ultra High Frequency (UHF) merupakan temuan baru yang

digunakan dalam sistem perparkiran. Mekanisme teknologi ini, setiap

pengendara yang masuk akan mendekatkan kartu member miliknya ke

mesin pembaca, setelah itu pintu gerbang terbuka. Rencananya teknologi ini

akan diimplementasikan ke seluruh UNS.

12

Page 13: contoh LKTI

Sistem parkir baru ini mendukung UNS menjadi green

campus karena mereduksi pemakain kertas parkir. Selain itu sistem ini

diharapkan dapat meningkatkan keamanan kampus karena hanya orang yang

memiliki kartu member saja yang bisa masuk. Sedang tamu akan diberi

kartu di gerbang masuk dan mengembalikan kartu saat hendak keluar.

Sistem ini memungkinkan pihak kampus mengetahui berapa jumlah

kendaraan yang masuk lingkungan UNS. Kedepannya, dengan

penghitungan volume kendaraan yang masuk, kampus bisa memprediksi

luas lahan parkir yang dibutuhkan UNS di masa yang akan datang.

Selain dari sistem keamanan dan parkir yang disediakan oleh pihak

kampus, keamanan dari mahasiswa sendiri itu juga penting. Setiap

mahasiswa yang membawa kendaraan juga memiliki tanggung jawab untuk

menjaga kendaraannya sendiri. Cara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa

untuk menjaga kendaraanya aman adalah

1. Kendaraan dipastikan diparkir di tempat yang aman dan benar.

Kendaraan diparkir di tempat parkir, jangan parkir di sembarang

tempat karena tidak aman, pencuri akan mudah mengambil

kendaraan yang dalam keadaan terparkir sembarangan.

2. Menggunakan kunci ganda setiap parkir. Untuk berjaga-jaga,

memang lebih baik menggunakan kunci ganda untuk kendaraan

anda.

3. Menempelkan tanda unik pada kendaraan. Tujuan dari menempelkan

ini adalah sebagai tanda kendaraan anda, sehingga mudah untuk

mencari kendaraan anda saat di tempat parkir yang ramai.

4. Tidak menyimpan barang berharga dalam kendaraan.

5. Berikhtiar kepada Allah SWT, karena semua milik Allah, dan

serahkan semuanya pada Allah. Tetapi sebelum berikhtiar kita harus

melakukan usaha penjagaan dulu.

13

Page 14: contoh LKTI

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Peristiwa pencurian kendaraan memang sudah terdengar biasa di

telinga. Namun hal ini seharusnya bukan menjadikan kita menjadi tidak

peduli dengan mereka yang mendapat musibah kehilangan kendaraan,

akan tetapi sudah tugas kita juga untuk bisa meminimalisir terulangnya

kejadian tersebut.

Kita bisa menganalisis peristiwa pencurian motor itu. Bisa kita

analisis untuk membuat inovasi baru supaya ke depannya sistem

keamanan dan parkir menjadi lebih baik lagi. Karena kita mempunyai

ilmu dan akal, kita harus memaksimalkan kemampuan kita untuk bisa

memecahkan masalah yang ada supaya tidak terjadi kasus yang sama.

Selain menganalisis sistem maupun pelaku nya, jangan melupakan

analisis juga diri kita. Kuncinya selalu melakukan evaluasi, pecahkan

dan perbaiki masalah yang ada.

3.2 Saran

Penulis memahami masih banyak kekurangan dalam analisis

pada karya tulis ini, yang bisa penulis sarankan kepada pembaca adalah:

1. Banyak mencari data yang valid mengenai kasus pencurian

kendaraan bermotor.

2. Mencari tahu lebih banyak mengenai sistem keamanan.

3. Berusaha mencari inovasi terbaru mengenai kunci kendaraan

bermotor

14

Page 15: contoh LKTI

Daftar Pustaka

Skripsi. Adytiawan Arga Dwitama. Perancangan dan Implementasi Sistem

Parkir Berbasis RFID dengan Menggunakan Antar Muka Java dan Basis

MYSQL Untuk Diimplementasikan Pada Lingkungan Parkir FTUI

Undang Undang No. 22 Tahun 2009

http://www.solopos.com/2014/09/05/pencurian-solo-sasaran-kos-kosan-uns-

komplotan-ini-hanya-butuh-waktu-2-menit-curi-motor-533530 Diakses

pada Minggu 11 Oktober pukul 05:30 WIB

http://m.solopos.com/2014/05/28/pencurian-solo-ada-15-pencurian-di-

kawasan-kampus-uns-tiap-bulan-510102 Diakses pada Minggu 11 Oktober

pukul 05:35 WIB

http://plk.ui.ac.id/izin_masuk_kampus Diakses pada Minggu 11 Oktober

pukul 09:00 WIB

http://www.balairungpress.com/2014/11/meninjau-ulang-keamanan-prakir-

ugm/ Diakses pada Minggu 11 Oktober pukul 08:59 WIB

http://joglosemar.co/2013/11/tempat-parkir-kampus-amankah.html Diakses

pada Minggu 11 Oktober pukul 06:03 WIB

https://wepreventcrime.wordpress.com/2015/03/26/laporan-data-upt-plk-

terkait-kasus-keamanan-dan-ketertiban-di-universitas-indonesia-kampus-

depok-tahun-2014/ Diakses pada Minggu 11 Oktober pukul 08:52 WIB

http://www.kompasiana.com/aimmatul.ch/maraknya-kasus-pencurian-di-

wilayah-kampus-disebabkan-kurangnya-perhatian-khusus-dari-pihak-

universitas_5517cd7781331172689de5c0 Diakses pada Minggu 11 Oktober

pukul 05:21 WIB

https://uns.ac.id/id/uns-update/uhf-rfid-teknologi-perparkiran-baru-temuan-

ft-uns.html Diakses pada Minggu 11 Oktober pukul 08:55 WIB

15

Page 16: contoh LKTI

http://joglosemar.co/2013/11/tempat-parkir-kampus-amankah.html Diakses

pada Minggu 11 Oktober pukul 08:47 WIB

16