contoh laporan pkp

Upload: satria-putra-bangsawan

Post on 04-Apr-2018

400 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    1/20

    Contoh Laporan PKP

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua orang dapat

    memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat

    didunia. Dengan demikian setiap orang perlu memiliki kemampuan m,emperoleh, memilih

    dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan

    penuh persaingan. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif

    dan kemampuan bekerjasama yang efektif.

    Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar Matematika karena

    matematika memilikiu struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga

    memungkinkan kita terampil berpikir rasional. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari

    Matematika, hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari memerlukan

    perhitungan yang matang dan rasional.

    Dengan adanya pembelajaran Matematika, siswa diharapkan mampu memiliki sikap

    menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,

    perhatian, dan minat dalam mermpelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

    pemecahan masalah. Untuk mengetahui tercapai tiudaknya tujuan pembelajaran yang

    diharapkan maka dilakukan penilaian terhadap proses hasil belajar siswa. Hasil penilaian

    harus dapat menggambarkan apakah pembelajaran yang dilakukan guru telah menunjukan

    keberhasilan permbelajaran atau belum. Dalam buku petunjuk Pelaksanaan Penilaian di

    Sekolah Dasar dikatakan bahwa, pembelajaran berhasil apabila 85 % dari jumlah siswa telah

    memperoleh nilai 75 % ( Dekdikbud, 1995 ) .

    Berdasarkan dari hasil pengamatan terhadap proses terhadap proses belajar mengajar

    Mata Pelajaran Matematika siswa kelas V SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten

    Muara Enim 53 % dapat mencapai tingkat penguasan materi. Hal ini dikarenakan rendahnya

    tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari dan siswa tidak memperhatikan

    penjelasan guru. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran , maka

    peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ( PTK )

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    2/20

    .Kegiatan PTK ini dilaksanakan dalam 2 siklus . Setiap siklus masing-masing terdiri dari

    empat tahap , yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

    B. Rumusan Masalah

    Apakah Metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas

    V SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan ?

    C. Tujuan Perbaikan

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V

    SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan melalui metode Demontrasi.

    D. Manfaat Perbaikan

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfat bagi :

    1. Guru : Dapat memperbaiki dan mengetahui kelemahan dalam

    menyampaikan materi pelajaran.

    2. Siswa : - Dapat terlibat aktif dalam pembelajaran

    - Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode

    Demontrasi.

    - Dapat menumbuhkan bakat minat dalam pembelajaran

    Matematika

    3. Sekolah : Dapat mencerdaskan dan menambah wawasan anak didik sesuai

    dengan visi, yaitu terwujudnya akhlaq, prestasi, berwawasan

    global yang dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai dengan

    ajaran agama.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. KTSP Matematika

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    3/20

    Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

    berikut :

    Memahami konsep matematika , menjelaskan ket Memahami konsep

    matematika , menjelaskan ketkaitan agar konsep dan mengaplikasikan konsep

    atau algoritma secara luwes, akurat , efisien dan tepat, dalam pemecahan

    masalah.

    Menggunakan penalaran pada pola dan sifat , melakukan manipulasi

    matematika dalam membuat generalisasi menyusun bukti, atau menjelaskan

    gagasan dan pernyataan matematika.

    Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah ,

    merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

    yang diperoleh.

    Mengomunikasikan gagasan dengan simbol , tabel diagram atau media lain

    untuk memperjelas keadaan masalah.

    Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu

    memiliki rasa ingin tahu , perhatian dan minat dalam mempelajari

    matermatika , serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

    Pokok bahasan materi pembelajaran matematika yang dijadikan perbaikan

    pembelajaran yaitu : luas bangun datar trapezium dan laying-layang dengan sub pokok

    bahasan luas trapesium.

    B. Metode Pembelajaran

    Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

    mengiplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktisuntuk mencapai tujuan pembelajaran.

    Metode berasal dari bahasa yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang

    ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja

    untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan . Fuingsi metode

    berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

    Menurut Eva Syarifah Nurhayati ( 2008 ) metode adalah alat yang dipergunakan

    untuk mencapai tujuan , maka diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri.

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    4/20

    Dalam UU No. 20/2003. Bab I pasal ayat 10 pembelajaran adalah proses interaksi

    peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

    Menurut Akhmad Sudrajat metode pembelajaran adalah sebagai cara yang digunakan

    untuk mengiplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

    praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas , peneliti menyimpulkan bahwa

    metode pembelajaran adalah cara atau alat untuk mempermudah pembelajaran yang telah

    dilakukan dan disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    C. Metode Demontrasi

    Metode Demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk

    menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

    Demontrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang

    demonstrator ( orang luar yang sengaja diminta ) atau seorang siswa memperlihatkan kepada

    seluruh kelas sesuatu proses.

    Metode Demontrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan

    mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses , situasi atau benda tertentu,. Baik

    sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

    Menurut Syaifudin Bahri Djamarah , metode demontrasi adalah metode yang

    digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan

    dengan bahan pelajaran.

    Menurut Muhibbin Syah, 2000 metode demontrasi adalah metode mengajar dengan

    cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan baik

    secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok

    bahasan atau materi yang sedang disajikan.

    Berdasarkan pendapat-pendapat diatas berdasarkan para ahli maka peneliti dapat

    menyimpulkan bahwa metode demontrasi adalah salah satu metode mengajar dengan

    menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

    bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemontrasikan terlebih dahulu kepada siswa.

    Dalam penerapan metode demontrasi, memiliki langkah-langkah dalam menggunakan

    metode demontrasi yaitu :

    1. Tahap Persiapan.

    Hal yang harus dipersiapkan yaitu :

    Merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah proses demontrasi

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    5/20

    terakhir, yang meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan , sikap atau

    keterampilan tertentu.

    2. Tahap Pelaksanaan

    2.1 Langkah pembukaan

    Hal yang perlu diperhatikan , antara lain mengatur tempat duduk yang

    memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang

    didemontrasikan.

    2.2 Langkah pelaksanan demontrasi sebagai berikut :

    - Memulai demontrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa

    untuk berpikir.

    - Ciptakan suasana yang menyenangkan dan hindari suasana yang

    menegangkan

    - Yakin bahwa semua siswa mengikuti jalanya demontrasi dengan

    memperhatikan reaksi dari semua siswa.

    - Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk secara aktif

    memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses

    demontrasi itu.

    2.3 Langkah Mengakhiri Demontrasi

    Apabila proses demontrasi selesai dilakukan proses pembelajaran perlu

    diakhiri dengan memberikan tugas-tugas terterntu yanga ada kaitanya

    dengan pelaksanan demontrasi dan proses pencapaian tujuan

    pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa

    memahami proses demontrasi itu atau tidak.

    Keuntungan Metode Demontrasi sebagai berikut :

    - Perhatian anak didik dapat dipusatkan , dan titik berat yang dianggap penting

    oleh guru dapat diamati.

    - Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya

    membaca atau mendengarkan keterangan guru karena siswa memperoleh

    persepsi yang jelas dari pengamatanya.

    - Bila siswa turut aktif melakukan demontrasi , maka siswa akan memperoleh

    pangalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan .

    - Bisa membantubsiswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan .

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    6/20

    - Dapat merangsang siswa untuk lebih efektif dalam mengikuti proses belajar.

    Adapun kelemahan-kelemahan dalam melakukan metode demontrasi sebagai beriklut :

    - Memerlukan waktu yang cukup lama.

    - Apabvila terjadi kekurangan media , metode demontrasi menjadi kurang

    efisien

    - Memerlukan biaya yang cukup mahal , terutama untuk membeli bahan-

    bahanya.

    - Memerlukan tenagha yang tidak sedikit.

    - Apabila siswa tidak aktif maka metode demontrasi menjadi tidak efektif.

    Prinsip-prinsip Pelaksanaan Metode Demontrasi sebagai berikut :

    1. Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa

    2. Posisi demonstrator sedemikian sehingga seluruh siswa dapat mengamati

    secara jelas.

    3. Alat-alat yang akan digunakan ditempatkan pada posisi yang tepat sehingga

    memudahkan demonstrator sat akan menggunakanya.

    4. Disarankan kepada siswa untuk membuat catatan seperlunya.

    Manfaat Psikologis dari metode Demontrasi adalah :

    Perhatian siswa dapat dipusatkan

    Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari

    Pengalaman dan kesan sebagai hasil permbelajaran lebih melekat dalam diri

    siswa ( Daradjat,1985 )

    D. Hasil Belajar

    Hasil belajar ialah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

    belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

    Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang

    dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru . Dari sisi siswa ,hasil belajar merupakan tingkat

    perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    7/20

    Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar adalah bila seorang telah belajar akan terjadi

    perubahan tingkah laku pada orang tersebut , misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,dan dari

    tidak mengerti menjadi mengerti.

    Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukan hasil perubahan dari semua proses

    belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dari

    kehidupan siswa tersebut.

    Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas , maka dapat disimpulkan bahwa

    hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan

    berulang-ulang untuk membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang

    lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang

    lebih baik.

    Faktor faktor yang mempengaruh hasil belajar yaitu :

    Faktor Internal

    Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada

    faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun factor yang

    mempengaruhi kegiatan tersebut adalah factor psikologis,antara lain yaitu

    motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

    Faktor Eksternal ( dari luar individu yang belajar )

    Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa , factor yang

    mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan , penanaman dan

    keterampilan.

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    8/20

    BAB III

    PELAKSANAAN PERBAIKAN

    A. Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara

    Enim,penelitian ini dilkukan mulai tanggal 5 Oktober 2010 sampai 9 Oktober 2010 .Adapun

    mata pelajaran yang akan diteliti adalah mata pelajaran Matematika Kelas V SDN

    Kasai.Jumlah siswa yang akan diteliti terdiri dari 10 laki-laki dan 7 perempuan .Siswa dikelas

    V sudah dikelompokan secara heterogen, dengan kemampuan yang berbeda-beda

    berdasarkan tes awal.

    B. Deskripsi Persiklus

    Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat

    tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

    Siklus 1

    a. Perencanaan

    Pada tahap ini peneliti menyiapkan

    - Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP 1 )

    - Lembar Observasi

    - Lembar Penilaian ( APKG 1 dan APKG 11 )

    - Alat peraga berupa kotak yang berbentuk kubus

    - Lembar pengamatan

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus pertama

    dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2010 .Pada tahap ini peneliti

    melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana

    perbaikan pembelajaran I. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan :

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    9/20

    Kegiatan awal :

    - Persiapan

    - Apersepsi

    - Memotivasi siswa

    Pada kegiatan inti :

    - Peneliti menyampaikan materi pembelajaran

    - Peneliti menunjukan alat peraga berupa model trapezium

    - Peneliti meminta siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya

    - Peneliti meminta siswa menghitung luas trapezium pada contoh- Peneliti mengadakan Tanya jawab

    Pada kegiatan akhir :

    - Siswa dibimbing peneliti untuk menyimpulkan pelajaran

    - Siswa diberikan latihan / evaluasi akhir

    - Siwa diberi tindak lanjut berupa PR

    c. Pengamatan

    Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kekurangan ,dan kelebihan

    pada siklus pertama .Kegiatan ini berguna untuk memperbaiki pelajaran pada

    siklus berikutnya.Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu

    Harisna,A.Ma.Pd

    d. Refleksi

    Berdasarkan hasil pengamatan siklus I , serta temuan-temuan lainya , maka

    peneliti merumuskan tindak lanjut yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

    Siklus II

    a. Perencanaan

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    10/20

    Pada tahap ini peneliti menyiapkan

    - Membuat rencana perbaikan pembelajaran dua dengan kompetensi dasar

    mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau

    unsurnya

    - Menyiapkan lembar observasi

    - Menyiapkan penilaian ( APKG I dan APKG II )

    - Lembar pengamatan

    - Alat peraga berupa kotakyang berbentuk balok dan kubus

    A. Pelaksanaan

    Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dua pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 09

    Oktober 2010 .Pada tahap ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan

    perbaikan dua kegiatan pembelajaran dimulai dengan.

    Kegiatan awal :

    - Persiapan

    - Apersepsi

    - Memotivasi siswa

    Pada kegiatan intinya yaitu :

    - Peneliti menyiapkan materi pembelajaran

    - Peneliti meminta siswa membuat gambar trapezium

    - Peneliti meminta siswa menuliskan rumus untuk menghitung luas trapezium

    - Peneliti membimbing siswa menghitung luas trapezium

    - Peneliti mengadakan Tanya jawab

    Pada kegiatan akhir :

    - Siswa dibimbing peneliti untuk menyimpulkan pelajaran

    - Siswa diberikan latihan evaluasi akhir

    - Siswa diberi tindak lanjut berupa PR

    B. Pengamatan

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    11/20

    Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan, kekurangan dan kelebihan pada

    siklus pertama. Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu Harisna,A.Ma.Pd seorang

    guru kelas VI SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim.

    C. Refleksi

    Berdasarkan hasil pengamatan ( Observasi ) dan siklus I ternyata pada siklus kedua

    diperoleh temuan bahwa dengan melakukan diskusi dan persentasi, siswa dengan mudah

    memahami materi pembelajaran dan dapat menarik minat siswa terlibat aktif dalam

    pembelajaran.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi per siklus

    Pada bagian ini memuat deskripsi data dan pengolahan data yang diperoleh

    berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas belajar siswa dan hasil evaluasi yang dilakukan

    dalam proses pembelajaran Matematika di Kelas VI SDN Kasai Kecamatan Sungai

    Rotan,dengan jumlah siswa 17 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 7 orang

    siswa perempuan.

    4.1 Hasil evaluasi sebelum tindakan ( SO )

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    12/20

    Hasil evaluasi sebelum tindakan pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

    ( kubus dan balok ) seperti tertera pada table 1 dibawah ini.

    Tabel 1

    Hasil evaluasi sebelum tindakan ( SO )

    Skor Frekuensi Prosentase

    85 100

    75 84

    65 74

    55 64

    0 54

    1

    4

    4

    6

    2

    5,89 %

    23,53 %

    23,53 %

    35,29 %

    11,76 %

    Diagram 1

    Hasil evaluasi

    sebelum tindakan

    ( SO )

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    13/20

    Jika dilihat dari table diatas hasil evaluasi sebelum tindakan perbaikan prosentase

    siswa yang mencapai nilai 7,5 hanya 5 orang yang tuntas baru mencapai 29,41 %

    4.2 Siklus I

    4.2.1 Data tentang rencana Siklus I

    Siklus I dilaksanakan dari tanggal 5 Oktober sampai 7 Oktober 2010 .Siklus ini

    dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit dan satu jam untuk evaluasi akhir. Adapun m,ateri

    yang diajarkan mengenal sifat-sifat bangun ruang .Pada pelaksanaan perbaikan siklus I,

    kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, menanyakan kehadiran

    siswa, pada apersepsi guru memberikan pertanyan yang berhubungan dengan pemahaman

    siswa dengan pembelajaran matematika untuk mengenal sifat-sifat bangun datar memberikan

    motivasi dengan menuliskan materi dipapan tulis, menyampaikan tujuan pembelajaran ,

    memperlihatkan media/alat peraga berupa bangun trapesium, serta menjelaskan langkah-

    langkah pembelajaran.

    Pada kegiatan inti ,siswa mendengarkan penjelasan guru siswa, memperhatikan guru

    dalam menggunakan alat peraga/media untuk memperkenalkan kepada siswa sifat-sifat

    bangun datar ( trapesium ).

    Dilanjutkan dengan, siswa diminta untuk berdiskusi sesame dengan teman

    sebangkunya untuk memperkenalkan dan menyebutkan rumus luas trapezium, siswa diminta

    maju kedepan, untuk menunjukan cara menggunakan rumus luas trapezium.

    Setelah itu ,siswa mengadakan Tanya jawab .Pada kegiatan akhir siswa bersama guru

    menyimpulkan pembelajaran ,siswa menyelesaikan evaluasi yang diberikan oleh guru ,dan

    guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

    4.2.1 Pengamatan

    Pemberian evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran ,jumlah soal sebanyak 2

    soal; yang berbentuk essay .Berikut ini table distribusi frekuensi/evaluasi siklus I

    Tabel 2

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    14/20

    Distribusi frekuensi Hasil evaluasi akhir siklus I

    ( SI )

    Skor Frekuensi Prosentase

    85 100

    75 8465 74

    55 64

    0 54

    2

    75

    2

    1

    11,76 %

    41,18 %29,41 %

    11,76 %

    5,88 %

    Dari hasil evaluasi matematika yang didapatkan siswa di siklus I pada table diatas,

    prosentase siswa yang mencapai nilai 75 baru mencapai 52,94 % .Didapat nilai dari

    evaluasi matematika di siklus I ( SI ) hanya 9 orang siswa .Hal ini terjadi karena siswa

    kurang memahami dan mengerti konsep matematika dalam menyebutkan dan menggunakan

    rumus luas trapesium .

    4.2.2 Refleksi

    Dari hasil evaluasi akhir siklus I dapat disimpulkan bahwa tidak tercapainya

    ketuntasan belajar secara klasikal disebabkan oleh beberapa hambatan ,berikut ini :

    1. Sebagian siswa kurang semangat dalam pelajaran matematika dikarenakan siswa

    belum paham dan mengerti materi yang telah dijelaskan

    2. Siswa merasa bosan dikarenakan media/alat peraga yang dipakai tidak menarik.

    3. Pengalokasian waktunya kurang tepat.

    4. Sebagian siswa banyak mengobrol dan bermain ketika salah satu temanya maju

    kedepan kelas untuk mendemontrasikan cara menemukan rumus luas trapezium.

    Diagram 2

    Distribusi Frekuensi Hasil evaluasi akhir siklus I

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    15/20

    5. Pada proses pembelajaran sebagian siswa kurang aktif dan masih malu-malu ketika

    mendemontrasikan cara menghitung luas trapezium dengan menggunakan rumus.

    6. Masih terlihat siswa belum berani bertanya secara langsung kepada guru khususnya

    siswa yang kemampuanya kurang .Siswa yang bertanya kebanyakan hanya siswa

    yang selama ini kemampuanya diatas rata-rata sedangkan siswa yang kurang

    kemampuanya ,hanya bertanya kepada teman-temanya.

    7. Dari hasil belajar siswa hanya 9 orang siswa saja yang dapat manjawab semua soal

    dengan benar sedangkan jawaban siswa lainya masih kurang tepat. Hal ini

    dikarenakan siswa tidak memahami materi yang diajarkan.

    4.2.3 Perencanaan tindak lanjut

    Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I maka pada siklus II peneliti akan

    melakukan perbaikan-perbaikan , yaitu memberikan motivasi kepada siswa yang kurang

    bersemangat dan kurang berusaha secara maksimaluntuk terus balajar matematika,

    memberikan nasehat untuk tidak rendah diri dan harus percaya diri , yakin akan kemampuan

    diri sendiri pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan asalkan kita mau berusaha sekuat

    tenaga , memberikan dan melihatkan media/alat peraga semenarik mungkian agar dalam

    proses pembelajaran siswa tidak merasa bosan , pada waktu akhir penjelasan, peneliti

    seharusnya menanyakan kembali kepada siswa apakah ada yang belum mengerti dari

    penjelasan tadi ,serta diadakan Tanya jawab sehingga peneliti tahu siapa saja siswa yang

    belum paham atas materi pembelajaran matematika yang telah dijelaskan, mengalokasikan

    waktu dengan tepat, sehingga siswa yang melaporkan hasil diskusinya didepan kelas lebih

    banyak dan lebih maksimal dalam diskusi, peneliti terlalu banyak didepan kelas ,disiklus II

    ini guru harus banyak berkeliling mendekati meja siswa, yang suka bermain dan mengobrol

    khususnya siswa yang kemampuanya kurang agar siswa tersebut lebih terfokuskan danmtidak mengganggu berjalanya proses pembelajaran dan teman yang lain untuk belajar, pada

    sat proses pembelajaran siklus I guru kurang maksimal dalam memberikan bimbingan kepada

    siswa yang kurang kemampuanya , untuk melihat sekaligus memberikan bimbingan secara

    maksimal kepada siswa sehingga siswa lebih berani untuk memberikan pertanyaan , peneliti

    akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep dengan

    memberikan penjelasan materi-materi yang lebih mudah dipahami siswa, serta memberikan

    contoh-contoh yang lebih banyak lagi kepada siswa yang kurang serius pada sat proses

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    16/20

    pembelajaran berlangsung maupun untuk belajar dirumah, diberi nasihat untuk terus belajar

    selagi ada kesempatan untuk bertanya kepada guru atau teman yang lebih pandai.

    Hambatan-hambatan diatas merupakan hasil dari pengamatan yaitu peneliti ( guru )

    dan dibantu oleh teman ( obsever ) yaitu Harisna,A.Ma.Pd ,pada setiap pertemuan ( tatap

    muka ) pada siklus I , didakan pengamatan dengan teliti ,data terlampir pada lampiran.

    4.3 SIKLUS II

    4.3.1 Data tentang rencana siklus II

    Siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober 2010 dengan alokasi waktu 2 x 35

    menit .Pada pukul 09.30 - 10.40 Wib. Adapun materi yang diajarkan pada siklus I yaitu

    sifat-sifat bangun datar dan pada siklus II ini materi yang diberikan adalah menyebutkan dan

    menggambarkan bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan. Kegiatan

    pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam ,menanyakan kehadiran siswa , pada

    apersepsi guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman siswa dengan

    pelajaran matematika untuk mengenal sifat-sifat bangun ruang , memberikan motivasi dengan

    menuliskan materi dipapan tulis , menyampaikan tujuan pembelajaran , memperlihatkan

    media/alat peraga berupa bangun datar trapezium, serta menjelaskan langkah-lkangkah

    pembelajaran.

    Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa memperhatikan guru

    dalam menggunakan alat peraga / media untuk memperkenalkan kepada siswa trapesium dan

    cara menghitung luasnya.

    4.3.1 Pengamatan ( SII )

    Hasil evaluasi belajar siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober 2010 , dengan

    waktu 2 x 35 menit , dan jumlah soal sebanyak 2 dalam bentuk essay.Hasil evaluasi siswa

    diperiksa sesuai dengan kunci dan jumlah skor tiap soal jawaban memiliki bobot nilai 5 dan

    apabila benar semua maka didapatkan skor 10 ( 2 soal x 10 bobot nilai dalam tiap soal ).

    Selengkapnya hasil evaluasi akhir yang dicapai siklus II disajikan dalam table berikut :

    Tabel 3

    Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Siklus II ( SII )

    Skor Frekuensi Prosentase85 100 13 76,47 %

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    17/20

    75 84

    65 74

    55 64

    0 54

    2

    2

    -

    -

    11,76 %

    11,76 %

    -

    -

    Dari tabel evaluasi diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang telah mencapai 75berjumlah 15 orang atau 88,23 % .Hasil evaluasi siklus I dari 9 orang ( 52,94 % ) menjadi 15

    orang ( 88,23 % ) .Pada siklus II ini jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan 15 orang ,

    secara klasikal adalah ( 88,23 % ). Ini berarti ketuntasan secara klasikal sudah berhasil karena

    batas ketuntasan 85 % saja.

    4.3.2 Refleksi

    Dari proses pembelajaran dan hasil belajar siswa siklus II, serta menyeleksi pada

    siklus I . Hal-hal yang sudah dicapai adalah :

    1. Pada saat mengerjakan soal evaluasi siswa sudah terlihat ada keinginan untuk mengisi

    jawaban pada lembar evaluasinya karena pada siklus II siswa diberi motivasi , dipacu untuk

    lebih percaya diri akan kemampuanya.

    2. Pada saat salah satu siswa mendemontrasikan media / alat peraga ke depan kelas siswa yang

    lain meny imak penjelasan temanya dan siswa lebih aktif untuk bersama-sama mengadakan

    Tanya jawab.

    3. Siswa lebih berani bertanya, jika ada kesulitan karena peneliti ( guru ) selalu berusaha

    mendekati siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, jadi guru tidak ha rus duduk

    dimeja tetapi dengan memberikan bimbingan disetiap kelompok diskusi khususnya siswa

    yang berada dalam kelompok diskusi yang kurang kemampuanya.

    4. Pengalokasian waktu lebih tepat, sehingga siswa yang melaporkan hasil diskusinya didepan

    kelas lebih banyak dan lebih maksimal dalam berdiskusi.

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    18/20

    5. Dilihat dari hasil evaluasi meningkat walaupun tidak terlalu tinggi kenaikanya dari 52,94 %

    menjadi ( 88,23 % ) .Pada siklus II ini berarti untuk ketuntasan belajar siswa sudah tercapai

    peningkatanya mencapai 35,29 %.

    4.3.3 Perencanaan Tindak Lanjut

    Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II hasil belajar siswa dan ketuntasan

    siswa meningkat dari siklus I. Agar prestasi siswa dapat dipertahankan , peneliti ( guru ) akan

    berusaha memberikan motivasi dan bimbingan secara maksimal.

    B. Pembahasan per siklus

    Peningkatan hasil belajar siswa terlihat meningkat dari sebelum tindakan ( SO ) ,

    Siklus I ( SI ), dan Siklus II ( SII ). Hal ini dapat dilihat pada table 4, berikut ini :

    Tabel 4

    Distribusi Frekuensi Evaluasi sebelum tindakan ( SO ) , Siklus I ( SI ), Siklus II

    ( SII )

    Skor Siswa SO SI SII

    F % F % F %85 100

    75 84

    65 74

    55 64

    0 54

    1

    4

    4

    6

    2

    5,89 %

    23,53 %

    23,53 %

    35,29 %

    11,76 %

    2

    7

    5

    2

    1

    11,76 %

    41,18 %

    29,41 %

    11,76 %

    5,88 %

    13

    2

    2

    -

    -

    76,47 %

    11,76 %

    11,76 %

    -

    -

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    19/20

    Dari tabel diatas , jumlah siswa yang telah mencapai nilai 75 sebelum tindakan ( SO

    ) : 5 orang ( 29,41 % ) , Siklus I : 9 orang ( 52,94 % ) , Siklus II : 15 orang ( 88,23 % ) , pada

    Siklus II, jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 2 orang. Adapun upaya peneliti terhadap

    satu orang siswa tersebut adalah memberikan bimbingan dari penguasaan materi pelajaran

    maupun moral ( tingkah laku ). Kemudian diberikan evaluasi perbaikan , diluar jam pelajaran

    atau diluar kegiatan belajar mengajar.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat

    meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan .

    Hal ini terlihat dari siklus I ketuntasan siswa mencapai 52,94 % dan siklus II ketuntasan

    siswa mencapai 88,23 %.

    B. SARAN

    Bagi Guru :

    a. Perlu meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran Matematika.

    b. Hendaknya membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa untuk

    mengeluarkan kemampuanya dalam mendemontrasikan materi

    pembelajaran.

    Bagi Siswa :

    a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi lebih

    banyak lagi.

    b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat

    dan melakukan evaluasi sendiri.

    Bagi Kepala Sekolah/sekolah :

    Hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran agar siswa dapat

    mengekpresikan kemampuan yang mereka miliki.

  • 7/31/2019 Contoh Laporan PKP

    20/20

    Daftar Pustaka

    Yuniarto,dkk.(2004).Cerdas Matematika.Bogor:Regina.

    Dahar,Ratna Willis.(1996). Teori-teori Belajar.Jakarta:Erlangga.

    Depdikbud.(1995).Kurikulum Pendidikan Dasar.Jakarta:Depdikbud,Ditjen Diknas.

    Depdiknas.(2006).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

    Matematika SD dan MI.Jakarta:CV Timur Putra Mandiri

    Hamalik,Oemar(2006).Proses Belajar Mengajar.Hal.30.Bandung:Bumi Aksara

    Daryanto(2007).Evaluasi Pendidikan.Hal 102-124.Jakarta:Rineka Cipta.

    Sudjana,Nana(1989).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Hal.111 Bandung:PT Remaja

    Rosdikarya

    Mudjiono,dkk.(1999).Belajar dan Pembelajaran.Hal.250-251.Jakarta:Rineka Cipta.

    http://techonlyb.wordpress.com

    http://Indramunawar.blogspot.com

    http://kuliahme.blogspot.com

    http://techonlyb.wordpress.com/http://indramunawar.blogspot.com/http://indramunawar.blogspot.com/http://techonlyb.wordpress.com/