contoh laporan pkp
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
1/20
Contoh Laporan PKP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua orang dapat
memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat
didunia. Dengan demikian setiap orang perlu memiliki kemampuan m,emperoleh, memilih
dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan
penuh persaingan. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif
dan kemampuan bekerjasama yang efektif.
Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar Matematika karena
matematika memilikiu struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga
memungkinkan kita terampil berpikir rasional. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari
Matematika, hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari memerlukan
perhitungan yang matang dan rasional.
Dengan adanya pembelajaran Matematika, siswa diharapkan mampu memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mermpelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah. Untuk mengetahui tercapai tiudaknya tujuan pembelajaran yang
diharapkan maka dilakukan penilaian terhadap proses hasil belajar siswa. Hasil penilaian
harus dapat menggambarkan apakah pembelajaran yang dilakukan guru telah menunjukan
keberhasilan permbelajaran atau belum. Dalam buku petunjuk Pelaksanaan Penilaian di
Sekolah Dasar dikatakan bahwa, pembelajaran berhasil apabila 85 % dari jumlah siswa telah
memperoleh nilai 75 % ( Dekdikbud, 1995 ) .
Berdasarkan dari hasil pengamatan terhadap proses terhadap proses belajar mengajar
Mata Pelajaran Matematika siswa kelas V SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten
Muara Enim 53 % dapat mencapai tingkat penguasan materi. Hal ini dikarenakan rendahnya
tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari dan siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran , maka
peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ( PTK )
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
2/20
.Kegiatan PTK ini dilaksanakan dalam 2 siklus . Setiap siklus masing-masing terdiri dari
empat tahap , yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
B. Rumusan Masalah
Apakah Metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas
V SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan ?
C. Tujuan Perbaikan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V
SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan melalui metode Demontrasi.
D. Manfaat Perbaikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfat bagi :
1. Guru : Dapat memperbaiki dan mengetahui kelemahan dalam
menyampaikan materi pelajaran.
2. Siswa : - Dapat terlibat aktif dalam pembelajaran
- Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode
Demontrasi.
- Dapat menumbuhkan bakat minat dalam pembelajaran
Matematika
3. Sekolah : Dapat mencerdaskan dan menambah wawasan anak didik sesuai
dengan visi, yaitu terwujudnya akhlaq, prestasi, berwawasan
global yang dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai dengan
ajaran agama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KTSP Matematika
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
3/20
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
Memahami konsep matematika , menjelaskan ket Memahami konsep
matematika , menjelaskan ketkaitan agar konsep dan mengaplikasikan konsep
atau algoritma secara luwes, akurat , efisien dan tepat, dalam pemecahan
masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat , melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah ,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol , tabel diagram atau media lain
untuk memperjelas keadaan masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu , perhatian dan minat dalam mempelajari
matermatika , serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
Pokok bahasan materi pembelajaran matematika yang dijadikan perbaikan
pembelajaran yaitu : luas bangun datar trapezium dan laying-layang dengan sub pokok
bahasan luas trapesium.
B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengiplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktisuntuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode berasal dari bahasa yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan . Fuingsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Menurut Eva Syarifah Nurhayati ( 2008 ) metode adalah alat yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan , maka diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri.
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
4/20
Dalam UU No. 20/2003. Bab I pasal ayat 10 pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Akhmad Sudrajat metode pembelajaran adalah sebagai cara yang digunakan
untuk mengiplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas , peneliti menyimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah cara atau alat untuk mempermudah pembelajaran yang telah
dilakukan dan disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran.
C. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.
Demontrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang
demonstrator ( orang luar yang sengaja diminta ) atau seorang siswa memperlihatkan kepada
seluruh kelas sesuatu proses.
Metode Demontrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses , situasi atau benda tertentu,. Baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Menurut Syaifudin Bahri Djamarah , metode demontrasi adalah metode yang
digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan
dengan bahan pelajaran.
Menurut Muhibbin Syah, 2000 metode demontrasi adalah metode mengajar dengan
cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas berdasarkan para ahli maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa metode demontrasi adalah salah satu metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemontrasikan terlebih dahulu kepada siswa.
Dalam penerapan metode demontrasi, memiliki langkah-langkah dalam menggunakan
metode demontrasi yaitu :
1. Tahap Persiapan.
Hal yang harus dipersiapkan yaitu :
Merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah proses demontrasi
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
5/20
terakhir, yang meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan , sikap atau
keterampilan tertentu.
2. Tahap Pelaksanaan
2.1 Langkah pembukaan
Hal yang perlu diperhatikan , antara lain mengatur tempat duduk yang
memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemontrasikan.
2.2 Langkah pelaksanan demontrasi sebagai berikut :
- Memulai demontrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
- Ciptakan suasana yang menyenangkan dan hindari suasana yang
menegangkan
- Yakin bahwa semua siswa mengikuti jalanya demontrasi dengan
memperhatikan reaksi dari semua siswa.
- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses
demontrasi itu.
2.3 Langkah Mengakhiri Demontrasi
Apabila proses demontrasi selesai dilakukan proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas-tugas terterntu yanga ada kaitanya
dengan pelaksanan demontrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demontrasi itu atau tidak.
Keuntungan Metode Demontrasi sebagai berikut :
- Perhatian anak didik dapat dipusatkan , dan titik berat yang dianggap penting
oleh guru dapat diamati.
- Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya
membaca atau mendengarkan keterangan guru karena siswa memperoleh
persepsi yang jelas dari pengamatanya.
- Bila siswa turut aktif melakukan demontrasi , maka siswa akan memperoleh
pangalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan .
- Bisa membantubsiswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan .
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
6/20
- Dapat merangsang siswa untuk lebih efektif dalam mengikuti proses belajar.
Adapun kelemahan-kelemahan dalam melakukan metode demontrasi sebagai beriklut :
- Memerlukan waktu yang cukup lama.
- Apabvila terjadi kekurangan media , metode demontrasi menjadi kurang
efisien
- Memerlukan biaya yang cukup mahal , terutama untuk membeli bahan-
bahanya.
- Memerlukan tenagha yang tidak sedikit.
- Apabila siswa tidak aktif maka metode demontrasi menjadi tidak efektif.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan Metode Demontrasi sebagai berikut :
1. Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa
2. Posisi demonstrator sedemikian sehingga seluruh siswa dapat mengamati
secara jelas.
3. Alat-alat yang akan digunakan ditempatkan pada posisi yang tepat sehingga
memudahkan demonstrator sat akan menggunakanya.
4. Disarankan kepada siswa untuk membuat catatan seperlunya.
Manfaat Psikologis dari metode Demontrasi adalah :
Perhatian siswa dapat dipusatkan
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
Pengalaman dan kesan sebagai hasil permbelajaran lebih melekat dalam diri
siswa ( Daradjat,1985 )
D. Hasil Belajar
Hasil belajar ialah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang
dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru . Dari sisi siswa ,hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
7/20
Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar adalah bila seorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut , misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti.
Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukan hasil perubahan dari semua proses
belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dari
kehidupan siswa tersebut.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas , maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang untuk membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang
lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang
lebih baik.
Faktor faktor yang mempengaruh hasil belajar yaitu :
Faktor Internal
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada
faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun factor yang
mempengaruhi kegiatan tersebut adalah factor psikologis,antara lain yaitu
motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
Faktor Eksternal ( dari luar individu yang belajar )
Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa , factor yang
mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan , penanaman dan
keterampilan.
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
8/20
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara
Enim,penelitian ini dilkukan mulai tanggal 5 Oktober 2010 sampai 9 Oktober 2010 .Adapun
mata pelajaran yang akan diteliti adalah mata pelajaran Matematika Kelas V SDN
Kasai.Jumlah siswa yang akan diteliti terdiri dari 10 laki-laki dan 7 perempuan .Siswa dikelas
V sudah dikelompokan secara heterogen, dengan kemampuan yang berbeda-beda
berdasarkan tes awal.
B. Deskripsi Persiklus
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat
tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan
- Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP 1 )
- Lembar Observasi
- Lembar Penilaian ( APKG 1 dan APKG 11 )
- Alat peraga berupa kotak yang berbentuk kubus
- Lembar pengamatan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus pertama
dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2010 .Pada tahap ini peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana
perbaikan pembelajaran I. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan :
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
9/20
Kegiatan awal :
- Persiapan
- Apersepsi
- Memotivasi siswa
Pada kegiatan inti :
- Peneliti menyampaikan materi pembelajaran
- Peneliti menunjukan alat peraga berupa model trapezium
- Peneliti meminta siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya
- Peneliti meminta siswa menghitung luas trapezium pada contoh- Peneliti mengadakan Tanya jawab
Pada kegiatan akhir :
- Siswa dibimbing peneliti untuk menyimpulkan pelajaran
- Siswa diberikan latihan / evaluasi akhir
- Siwa diberi tindak lanjut berupa PR
c. Pengamatan
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kekurangan ,dan kelebihan
pada siklus pertama .Kegiatan ini berguna untuk memperbaiki pelajaran pada
siklus berikutnya.Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu
Harisna,A.Ma.Pd
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan siklus I , serta temuan-temuan lainya , maka
peneliti merumuskan tindak lanjut yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
10/20
Pada tahap ini peneliti menyiapkan
- Membuat rencana perbaikan pembelajaran dua dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya
- Menyiapkan lembar observasi
- Menyiapkan penilaian ( APKG I dan APKG II )
- Lembar pengamatan
- Alat peraga berupa kotakyang berbentuk balok dan kubus
A. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dua pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 09
Oktober 2010 .Pada tahap ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
perbaikan dua kegiatan pembelajaran dimulai dengan.
Kegiatan awal :
- Persiapan
- Apersepsi
- Memotivasi siswa
Pada kegiatan intinya yaitu :
- Peneliti menyiapkan materi pembelajaran
- Peneliti meminta siswa membuat gambar trapezium
- Peneliti meminta siswa menuliskan rumus untuk menghitung luas trapezium
- Peneliti membimbing siswa menghitung luas trapezium
- Peneliti mengadakan Tanya jawab
Pada kegiatan akhir :
- Siswa dibimbing peneliti untuk menyimpulkan pelajaran
- Siswa diberikan latihan evaluasi akhir
- Siswa diberi tindak lanjut berupa PR
B. Pengamatan
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
11/20
Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan, kekurangan dan kelebihan pada
siklus pertama. Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu Harisna,A.Ma.Pd seorang
guru kelas VI SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim.
C. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan ( Observasi ) dan siklus I ternyata pada siklus kedua
diperoleh temuan bahwa dengan melakukan diskusi dan persentasi, siswa dengan mudah
memahami materi pembelajaran dan dapat menarik minat siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi per siklus
Pada bagian ini memuat deskripsi data dan pengolahan data yang diperoleh
berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas belajar siswa dan hasil evaluasi yang dilakukan
dalam proses pembelajaran Matematika di Kelas VI SDN Kasai Kecamatan Sungai
Rotan,dengan jumlah siswa 17 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 7 orang
siswa perempuan.
4.1 Hasil evaluasi sebelum tindakan ( SO )
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
12/20
Hasil evaluasi sebelum tindakan pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
( kubus dan balok ) seperti tertera pada table 1 dibawah ini.
Tabel 1
Hasil evaluasi sebelum tindakan ( SO )
Skor Frekuensi Prosentase
85 100
75 84
65 74
55 64
0 54
1
4
4
6
2
5,89 %
23,53 %
23,53 %
35,29 %
11,76 %
Diagram 1
Hasil evaluasi
sebelum tindakan
( SO )
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
13/20
Jika dilihat dari table diatas hasil evaluasi sebelum tindakan perbaikan prosentase
siswa yang mencapai nilai 7,5 hanya 5 orang yang tuntas baru mencapai 29,41 %
4.2 Siklus I
4.2.1 Data tentang rencana Siklus I
Siklus I dilaksanakan dari tanggal 5 Oktober sampai 7 Oktober 2010 .Siklus ini
dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit dan satu jam untuk evaluasi akhir. Adapun m,ateri
yang diajarkan mengenal sifat-sifat bangun ruang .Pada pelaksanaan perbaikan siklus I,
kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, menanyakan kehadiran
siswa, pada apersepsi guru memberikan pertanyan yang berhubungan dengan pemahaman
siswa dengan pembelajaran matematika untuk mengenal sifat-sifat bangun datar memberikan
motivasi dengan menuliskan materi dipapan tulis, menyampaikan tujuan pembelajaran ,
memperlihatkan media/alat peraga berupa bangun trapesium, serta menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran.
Pada kegiatan inti ,siswa mendengarkan penjelasan guru siswa, memperhatikan guru
dalam menggunakan alat peraga/media untuk memperkenalkan kepada siswa sifat-sifat
bangun datar ( trapesium ).
Dilanjutkan dengan, siswa diminta untuk berdiskusi sesame dengan teman
sebangkunya untuk memperkenalkan dan menyebutkan rumus luas trapezium, siswa diminta
maju kedepan, untuk menunjukan cara menggunakan rumus luas trapezium.
Setelah itu ,siswa mengadakan Tanya jawab .Pada kegiatan akhir siswa bersama guru
menyimpulkan pembelajaran ,siswa menyelesaikan evaluasi yang diberikan oleh guru ,dan
guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
4.2.1 Pengamatan
Pemberian evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran ,jumlah soal sebanyak 2
soal; yang berbentuk essay .Berikut ini table distribusi frekuensi/evaluasi siklus I
Tabel 2
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
14/20
Distribusi frekuensi Hasil evaluasi akhir siklus I
( SI )
Skor Frekuensi Prosentase
85 100
75 8465 74
55 64
0 54
2
75
2
1
11,76 %
41,18 %29,41 %
11,76 %
5,88 %
Dari hasil evaluasi matematika yang didapatkan siswa di siklus I pada table diatas,
prosentase siswa yang mencapai nilai 75 baru mencapai 52,94 % .Didapat nilai dari
evaluasi matematika di siklus I ( SI ) hanya 9 orang siswa .Hal ini terjadi karena siswa
kurang memahami dan mengerti konsep matematika dalam menyebutkan dan menggunakan
rumus luas trapesium .
4.2.2 Refleksi
Dari hasil evaluasi akhir siklus I dapat disimpulkan bahwa tidak tercapainya
ketuntasan belajar secara klasikal disebabkan oleh beberapa hambatan ,berikut ini :
1. Sebagian siswa kurang semangat dalam pelajaran matematika dikarenakan siswa
belum paham dan mengerti materi yang telah dijelaskan
2. Siswa merasa bosan dikarenakan media/alat peraga yang dipakai tidak menarik.
3. Pengalokasian waktunya kurang tepat.
4. Sebagian siswa banyak mengobrol dan bermain ketika salah satu temanya maju
kedepan kelas untuk mendemontrasikan cara menemukan rumus luas trapezium.
Diagram 2
Distribusi Frekuensi Hasil evaluasi akhir siklus I
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
15/20
5. Pada proses pembelajaran sebagian siswa kurang aktif dan masih malu-malu ketika
mendemontrasikan cara menghitung luas trapezium dengan menggunakan rumus.
6. Masih terlihat siswa belum berani bertanya secara langsung kepada guru khususnya
siswa yang kemampuanya kurang .Siswa yang bertanya kebanyakan hanya siswa
yang selama ini kemampuanya diatas rata-rata sedangkan siswa yang kurang
kemampuanya ,hanya bertanya kepada teman-temanya.
7. Dari hasil belajar siswa hanya 9 orang siswa saja yang dapat manjawab semua soal
dengan benar sedangkan jawaban siswa lainya masih kurang tepat. Hal ini
dikarenakan siswa tidak memahami materi yang diajarkan.
4.2.3 Perencanaan tindak lanjut
Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I maka pada siklus II peneliti akan
melakukan perbaikan-perbaikan , yaitu memberikan motivasi kepada siswa yang kurang
bersemangat dan kurang berusaha secara maksimaluntuk terus balajar matematika,
memberikan nasehat untuk tidak rendah diri dan harus percaya diri , yakin akan kemampuan
diri sendiri pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan asalkan kita mau berusaha sekuat
tenaga , memberikan dan melihatkan media/alat peraga semenarik mungkian agar dalam
proses pembelajaran siswa tidak merasa bosan , pada waktu akhir penjelasan, peneliti
seharusnya menanyakan kembali kepada siswa apakah ada yang belum mengerti dari
penjelasan tadi ,serta diadakan Tanya jawab sehingga peneliti tahu siapa saja siswa yang
belum paham atas materi pembelajaran matematika yang telah dijelaskan, mengalokasikan
waktu dengan tepat, sehingga siswa yang melaporkan hasil diskusinya didepan kelas lebih
banyak dan lebih maksimal dalam diskusi, peneliti terlalu banyak didepan kelas ,disiklus II
ini guru harus banyak berkeliling mendekati meja siswa, yang suka bermain dan mengobrol
khususnya siswa yang kemampuanya kurang agar siswa tersebut lebih terfokuskan danmtidak mengganggu berjalanya proses pembelajaran dan teman yang lain untuk belajar, pada
sat proses pembelajaran siklus I guru kurang maksimal dalam memberikan bimbingan kepada
siswa yang kurang kemampuanya , untuk melihat sekaligus memberikan bimbingan secara
maksimal kepada siswa sehingga siswa lebih berani untuk memberikan pertanyaan , peneliti
akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep dengan
memberikan penjelasan materi-materi yang lebih mudah dipahami siswa, serta memberikan
contoh-contoh yang lebih banyak lagi kepada siswa yang kurang serius pada sat proses
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
16/20
pembelajaran berlangsung maupun untuk belajar dirumah, diberi nasihat untuk terus belajar
selagi ada kesempatan untuk bertanya kepada guru atau teman yang lebih pandai.
Hambatan-hambatan diatas merupakan hasil dari pengamatan yaitu peneliti ( guru )
dan dibantu oleh teman ( obsever ) yaitu Harisna,A.Ma.Pd ,pada setiap pertemuan ( tatap
muka ) pada siklus I , didakan pengamatan dengan teliti ,data terlampir pada lampiran.
4.3 SIKLUS II
4.3.1 Data tentang rencana siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober 2010 dengan alokasi waktu 2 x 35
menit .Pada pukul 09.30 - 10.40 Wib. Adapun materi yang diajarkan pada siklus I yaitu
sifat-sifat bangun datar dan pada siklus II ini materi yang diberikan adalah menyebutkan dan
menggambarkan bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan. Kegiatan
pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam ,menanyakan kehadiran siswa , pada
apersepsi guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman siswa dengan
pelajaran matematika untuk mengenal sifat-sifat bangun ruang , memberikan motivasi dengan
menuliskan materi dipapan tulis , menyampaikan tujuan pembelajaran , memperlihatkan
media/alat peraga berupa bangun datar trapezium, serta menjelaskan langkah-lkangkah
pembelajaran.
Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa memperhatikan guru
dalam menggunakan alat peraga / media untuk memperkenalkan kepada siswa trapesium dan
cara menghitung luasnya.
4.3.1 Pengamatan ( SII )
Hasil evaluasi belajar siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober 2010 , dengan
waktu 2 x 35 menit , dan jumlah soal sebanyak 2 dalam bentuk essay.Hasil evaluasi siswa
diperiksa sesuai dengan kunci dan jumlah skor tiap soal jawaban memiliki bobot nilai 5 dan
apabila benar semua maka didapatkan skor 10 ( 2 soal x 10 bobot nilai dalam tiap soal ).
Selengkapnya hasil evaluasi akhir yang dicapai siklus II disajikan dalam table berikut :
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Siklus II ( SII )
Skor Frekuensi Prosentase85 100 13 76,47 %
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
17/20
75 84
65 74
55 64
0 54
2
2
-
-
11,76 %
11,76 %
-
-
Dari tabel evaluasi diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang telah mencapai 75berjumlah 15 orang atau 88,23 % .Hasil evaluasi siklus I dari 9 orang ( 52,94 % ) menjadi 15
orang ( 88,23 % ) .Pada siklus II ini jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan 15 orang ,
secara klasikal adalah ( 88,23 % ). Ini berarti ketuntasan secara klasikal sudah berhasil karena
batas ketuntasan 85 % saja.
4.3.2 Refleksi
Dari proses pembelajaran dan hasil belajar siswa siklus II, serta menyeleksi pada
siklus I . Hal-hal yang sudah dicapai adalah :
1. Pada saat mengerjakan soal evaluasi siswa sudah terlihat ada keinginan untuk mengisi
jawaban pada lembar evaluasinya karena pada siklus II siswa diberi motivasi , dipacu untuk
lebih percaya diri akan kemampuanya.
2. Pada saat salah satu siswa mendemontrasikan media / alat peraga ke depan kelas siswa yang
lain meny imak penjelasan temanya dan siswa lebih aktif untuk bersama-sama mengadakan
Tanya jawab.
3. Siswa lebih berani bertanya, jika ada kesulitan karena peneliti ( guru ) selalu berusaha
mendekati siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, jadi guru tidak ha rus duduk
dimeja tetapi dengan memberikan bimbingan disetiap kelompok diskusi khususnya siswa
yang berada dalam kelompok diskusi yang kurang kemampuanya.
4. Pengalokasian waktu lebih tepat, sehingga siswa yang melaporkan hasil diskusinya didepan
kelas lebih banyak dan lebih maksimal dalam berdiskusi.
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
18/20
5. Dilihat dari hasil evaluasi meningkat walaupun tidak terlalu tinggi kenaikanya dari 52,94 %
menjadi ( 88,23 % ) .Pada siklus II ini berarti untuk ketuntasan belajar siswa sudah tercapai
peningkatanya mencapai 35,29 %.
4.3.3 Perencanaan Tindak Lanjut
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II hasil belajar siswa dan ketuntasan
siswa meningkat dari siklus I. Agar prestasi siswa dapat dipertahankan , peneliti ( guru ) akan
berusaha memberikan motivasi dan bimbingan secara maksimal.
B. Pembahasan per siklus
Peningkatan hasil belajar siswa terlihat meningkat dari sebelum tindakan ( SO ) ,
Siklus I ( SI ), dan Siklus II ( SII ). Hal ini dapat dilihat pada table 4, berikut ini :
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Evaluasi sebelum tindakan ( SO ) , Siklus I ( SI ), Siklus II
( SII )
Skor Siswa SO SI SII
F % F % F %85 100
75 84
65 74
55 64
0 54
1
4
4
6
2
5,89 %
23,53 %
23,53 %
35,29 %
11,76 %
2
7
5
2
1
11,76 %
41,18 %
29,41 %
11,76 %
5,88 %
13
2
2
-
-
76,47 %
11,76 %
11,76 %
-
-
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
19/20
Dari tabel diatas , jumlah siswa yang telah mencapai nilai 75 sebelum tindakan ( SO
) : 5 orang ( 29,41 % ) , Siklus I : 9 orang ( 52,94 % ) , Siklus II : 15 orang ( 88,23 % ) , pada
Siklus II, jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 2 orang. Adapun upaya peneliti terhadap
satu orang siswa tersebut adalah memberikan bimbingan dari penguasaan materi pelajaran
maupun moral ( tingkah laku ). Kemudian diberikan evaluasi perbaikan , diluar jam pelajaran
atau diluar kegiatan belajar mengajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN Kasai Kecamatan Sungai Rotan .
Hal ini terlihat dari siklus I ketuntasan siswa mencapai 52,94 % dan siklus II ketuntasan
siswa mencapai 88,23 %.
B. SARAN
Bagi Guru :
a. Perlu meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran Matematika.
b. Hendaknya membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa untuk
mengeluarkan kemampuanya dalam mendemontrasikan materi
pembelajaran.
Bagi Siswa :
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi lebih
banyak lagi.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat
dan melakukan evaluasi sendiri.
Bagi Kepala Sekolah/sekolah :
Hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran agar siswa dapat
mengekpresikan kemampuan yang mereka miliki.
-
7/31/2019 Contoh Laporan PKP
20/20
Daftar Pustaka
Yuniarto,dkk.(2004).Cerdas Matematika.Bogor:Regina.
Dahar,Ratna Willis.(1996). Teori-teori Belajar.Jakarta:Erlangga.
Depdikbud.(1995).Kurikulum Pendidikan Dasar.Jakarta:Depdikbud,Ditjen Diknas.
Depdiknas.(2006).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika SD dan MI.Jakarta:CV Timur Putra Mandiri
Hamalik,Oemar(2006).Proses Belajar Mengajar.Hal.30.Bandung:Bumi Aksara
Daryanto(2007).Evaluasi Pendidikan.Hal 102-124.Jakarta:Rineka Cipta.
Sudjana,Nana(1989).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Hal.111 Bandung:PT Remaja
Rosdikarya
Mudjiono,dkk.(1999).Belajar dan Pembelajaran.Hal.250-251.Jakarta:Rineka Cipta.
http://techonlyb.wordpress.com
http://Indramunawar.blogspot.com
http://kuliahme.blogspot.com
http://techonlyb.wordpress.com/http://indramunawar.blogspot.com/http://indramunawar.blogspot.com/http://techonlyb.wordpress.com/