contoh laporan observasi lapangan

17
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PROFIL DAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN (PEMANFAATAN TIK) DI LEMBAGA PENGETAHUAN ISLAM DAN ARAB (LIPIA) JAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dua dasawarsa terakhir ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang amat pesat dan secara fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai belahan dunia. Lebih jauh lagi, ada tuntutan yang sangat besar akan keberadaan TIK dalam sistem pendidikan global karena terbukti memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek dalam proses pendidikan dan besarnya peranan yang dimainkannya untuk pencapaian tujuan- tujuan pembelajaran. Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) merupakan salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di lingkungannya telah memanfaatkan dan mengembangkan TIK sebagai salah satu alat/media,

Upload: aburafika

Post on 25-May-2015

45.747 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh laporan observasi lapangan

LAPORAN OBSERVASI LAPANGANPROFIL DAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

(PEMANFAATAN TIK)DI LEMBAGA PENGETAHUAN ISLAM DAN ARAB (LIPIA)

JAKARTA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dua dasawarsa terakhir ini, teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) mengalami perkembangan yang amat pesat dan secara fundamental

telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi

penyelenggaraan pendidikan di berbagai belahan dunia. Lebih jauh lagi, ada

tuntutan yang sangat besar akan keberadaan TIK dalam sistem pendidikan

global karena terbukti memiliki potensi yang sangat besar untuk

mentransformasikan seluruh aspek dalam proses pendidikan dan besarnya

peranan yang dimainkannya untuk pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran.

Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) merupakan salah satu

lembaga pendidikan di Indonesia yang dalam proses penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran di lingkungannya telah memanfaatkan dan

mengembangkan TIK sebagai salah satu alat/media, baik untuk kemudahan

dalam pengelolaan administrasi maupun untuk pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswanya.

Perhatian pada pemanfaatan dan pengembangan TIK dalam

pembelajaran, khususnya bahasa Arab, di lembaga pendidikan itu menjadi

daya tarik tersendiri bagi penyelenggara pendidikan lain untuk dijadikan

sebagai model. Untuk menguak lebih dalam tentang hal itu, maka dirasa perlu

melakukan sebuah observasi mendalam tentang profil dan pemanfaatan media

pembelajaran khususnya yang berbasis TIK dalam proses pembelajaran bahasa

Arab di lembaga tersebut.

Page 2: Contoh laporan observasi lapangan

B. Tujuan:

Observasi lapangan ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui profil LIPIA Jakarta.

2. Menjelaskan profil dan pengembangan media pembelajaran berbasis

teknologi informasi dan komunikasi di LIPIA Jakarta.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Observasi lapangan pada Didlat Fasilitator Guru Mata Pelajaran Bahasa

Arab MA Tingkat mahir kali ini bertempat di Lembaga Ilmu Pengetahuan

Islam dan Arab yang terletak di Jl. Buncit Raya No. Jakarta Selatan.

Adapun waktu pelaksanaan observasi lapangan ini pada hari Kamis, 7

April 2011 mulai pukul 08.00 s/d 12.00 wib.

Page 3: Contoh laporan observasi lapangan

BAB IIPROFIL LEMBAGA

A. BERDIRINYA LIPIA

Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Indonesia

didirikan pada bulan Jumadal Ula 1400 H, berdasarkan persetujuan Dewan

Kerajaan No. 5/N/26710, tertanggal 21 Dzul Hijjah 1398 H. Pembinaan dan

Pengawasannya diserahkan kepada Universitas Islam Imam Muhammad ibn

Saud, Riyadh, sebagaimana lembaga-lembaga lainnya yang lebih dahulu, yang

ada di Ra’sul Khaimah, Mauritania dan Amerika Serikat. Lembaga ini

sebelumnya bernama Lembaga Pengajaran Bahasa Arab sampai tahun 1406 H

= 1986 M, kemudian berubah menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan

Arab.

B. TUJUAN LIPIA

Adapun tujuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA),

berdasarkan ketetapan Universitas Islam Imam Muhammad ibn Saud :

1. Menyebarluaskan bahasa Arab dan pengajarannya.

2. Mempersiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang pengajaran

bahasa Arab bagi non-Arab, dan membekali mereka dengan ilmu

pengetahuan agama Islam.

3. Mengembangkan kurikulum bahasa Arab di perguruan tinggi-perguruan

tinggi Islam.

4. Memberikan bantuan kepada perguruan tinggi dan sekolah-sekolah berupa

text-book, kitab-kitab dan alat bantu/peraga.

5. Menyusun tulisan-tulisan ilmiah tentang bahasa praktis dalam bidang

pengajaran bahasa Arab.

6. Menyelenggarakan penataran bagi para tenaga pengajar bahasa Arab.

Page 4: Contoh laporan observasi lapangan

C. PERMULAAN BELAJAR DI LIPIA DAN

PERKEMBANGANNYA

Kegiatan belajar di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab

(LIPIA) dimulai pada bulan Jumadal Akhir 1400 H. Pada saat pembukaan,

kegiatan belajar hanya terbatas pada tujuh kelas sore saja dan khusus untuk

Program Persiapan Bahasa. Kemudian berkembang tahap demi tahap,

sehingga pada tahun ajaran 1423/1424 H terdiri dari dua program dan dua

jurusan, untuk setiap program dan jurusan mempunyai ketua sendiri. Setelah

itu Jurusan Diploma Umum secara administratif digabung dengan Program

Syariah dengan nama Progam Pendidikan Tinggi, dan Jurusan Pendidikan

Takmili secara administratif digabung dengan Progam Persiapan Bahasa

dengan nama Program Persiapan Bahasa.

D. Unit-Unit Penunjang

1. Bagian Riset dan Penerjemahan

Unit ini mulai dibuka pada tahun 1404 H/1988 M. sebagai salah satu

Unit Penunjuang di LIPIA. Aktivitasnya meliputi:

a. Membawahi riset-siset ilmiah di bidang Pengembangan Pengajaran

Bahasa Arab.

b. Membina kerja sama eksternal, antara LIPIA dengan lembaga-

lembaga pendidikan lain, baik negeri maupun swasta.

c. Mempererat hubungan antara LIPIA dengan para alumninya.

d. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penyebaran

dan pengembangan Bahasa Arab, pusat-pusat Bahasa Arab di

Indonesia, lembaga-lembaga pesantren, institusi-institusi keislaman

dan sebagainya.

e. Memberikan supervisi bagi pelatihan-pelatihan ilmiah.

f. Menerbitkan jurnal dan buletin:

Buletin Al-Arkhabiil. Buletin berita dan budaya yang diterbitkan

LIPIA Indonesia pada setiap akhirsemester. Edisi pertama terbit

Page 5: Contoh laporan observasi lapangan

pada bulan Shafar 1417 H/ Juni 1996 M. dan sampai sekarang telah

terbit sebanyak 9 edisi.

Majalah Al-Muwajjih. Jurnal yang memuat tulisan-tulisan ilmiah

spesifik dalam pengajaran Bahasa Arab untuk non Arab, petunjuk-

petunjuk bagi para pengajar, dan tulisan-tulisan lain dalam ilmu

agamna. Sampai saat ini telah terbit sebanyak 6 edisi.

g. Unit ini juga melakukan tugas-tugas penerjemahan, membawahi

penataran-penataran dan seminar-seminar tentang metodologi

penerjemahan dan membina hubungan kerjasama dengan para

penerjemah.

h. Melakukan editing buku-buku yang sudah diterjemahkan,

menyusun prospektus buku-buku terjemahan yang dinilai akurat

dan memilih buku-buku berbahasa Arab yang layak diterjemahkan.

2. Bagian Ujian dan Komputer

Membawahi dan mengatur tugas-tugas ujian dan pendataan nilai dan

penyiapan hasil akhir ujian Mahasiswa LIPIA. Selain itu, bagian ini

juga membawahi dan melakukan pengembangan mengembangkan

Situs Internet LIPIA pada: www.lipia.org.

3. Bagian Kemahasiswaan

Bagian ini bertugas melakukan pendaftaran dan penerimaan

mahasiswa, mengawasi absensi mahasisiwa, mendistribusikan buku-

buku pelajaran dan buku paket kepada mahasiswa.

4. Bagian Layanan Kesehatan

Melakukan pemeriksaan medis dan memberikan pengobatan secara

gratis untuk mahasiswa. Pada unit ini bertugas seorang petugas dokter

dan seorang perawat.

Page 6: Contoh laporan observasi lapangan

5. Bagian Ekstra Kurikuler

Membawahi dari segi penyiapan, pengarahan dan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler bagi mahasiswa. Kegiatan Ekstra Kurikuler

mahasiswa meliputi: kegiatan-kegiatan ilmiah seperti caramah,

seminar, halaqah, musabaqah, pelatihan dan lain-lain; kegiatan-

kegiatan yang bersifat sosial seperti wisata, kunjungan, dan

penyambutan tamu; kegiatan-kegiatan seni seperti kaligrafi, drama,

penjilidan buku; dan kegiatan olahraga. Bagian Ekstra Kurikuler juga

menerbitkan majalah Al-Multaqaa pada setiap akhir semester.

6. Asrama Mahasiswa

LIPIA menyediakan asrama bagi mahasiswa yang berasal dari luar

Jakarta. Asrama ini terdiri dari dua lantai dan mampu menampung 300

orang mahasiswa. Untuk mahasiswa yang tinggal di asrama, disiapkan

juga berbagai kegiatan ilmiah maupun sosial.

7. Perpustakaan

Perpustakaan LIPIA dinilai sebagai perpustakaan yang memiliki

koleksi buku-buku berbahasa arab yang terbesar di Indinesia.

Memiliki 17.000 judul buku dan referensi dalam bidang ilmu-ilmu

keislaman (syariah), Bahasa Arab dan ilmu-ilmu sosial. Perpustakan

membuka pintu bagi para peneliti yang berasal dari para dosen dan

pengajar pada universitas-universitas dan pusat-pusat studi Islam

lainnya.

8. Laboratorium Bahasa Arab

LIPIA memiliki dua unit Laboratorium Bahasa, untuk mahasiswa dan

untuk mahasiswi. Setiap unit berkapasitas untuk 30 orang pelajar.

Kedua laboratorium dilengkapi peralatan-peralatan pendidikan yang

berteknologi canggih dan materi-materi penting lain untuk

pengembangan pengajaran Bahasa Arab. Laboratorium LIPIA juga

Page 7: Contoh laporan observasi lapangan

membuka pintu bagi para pengunjung dan beberapa untuk

memanfaatkan.

9. Pusat Alat Peraga

Pusat ini didirikan pada tahun 1410H/1990M, memiliki alat-alat

peraga pendidikan dan pameran sampel buku-buku pelajaran. Di pusat

unit ini juga mahasiswa jurusan Pendidikan Guru memperoleh

pelatihan tentang cara membuat dan menggunakan alat peraga.

Page 8: Contoh laporan observasi lapangan

BAB IIITEMUAN DI LAPANGAN

Dari penjelasan Direktur LIPIA, Dr Abdullah bin Hudhaidh Al-Sulami,

dan Wakil Direktur, Dr. Bader Al Rashed, serta pengamatan langsung yang

dilakukan oleh kelompok III, diketahui bahwa media pembelajaran berbasis

TIK sudah tersedia di LIPIA Jakarta. Seluruh civitas akademika yang meliputi

para dosen, mahasiswa, dan pegawai administrasi cukup familiar dalam

pemanfaatan TIK dalam aktivitas pendidikan dan pengajaran yang mereka

ikuti dan selenggarakan.

LIPIA Jakarta memiliki auditorium kedap suara ber-AC yang

dilengkapi dengan perangkat multi-media yang canggih, berupa sound system

set, komputer set, televisi, dan LCD infocus. Ruangan ini biasanya digunakan

untuk penayangan film, baik yang berhubungan dengan perkuliahan di kelas,

maupun tayangan-tayangan lain yang diorientasikan pada pengembangan

wawasan mahasiswa; seta presentasi oleh dosen, pimpinan LIPIA, atau tamu-

tamu yang datang dan mesti diikuti oleh sejumlah mahasiswa yang tidak

mungkin dilakukan di ruang kelas. Ruangan multi media ini juga

dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan ilmiah mahasiswa seperti ceramah,

seminar, halaqah, musabaqah, pelatihan yang diprogramkan oleh LIPIA.

Di samping auditorium (ruang) multi-media, LIPIA Jakarta juga

memiliki laboratorium bahasa. Sejumlah peralatan canggih tersedia di

laboratorium bahasa tersebut, antara lain: instructor console sebagai mesin

utama, dilengkapi dengan repeater language learning machine, tape recorder,

DVD Player, video monitor, headset dan students’booth yang dipasang dalam

satu ruang kedap suara. Selain itu ada pula komponen komputer multimedia

sebagai komponen tambahan yang dapat dikombinasikan dengan kesemuanya

itu. Dari gambaran itu, maka tampillah laboratorium bahasa di LIPIA sudah

sebagai laboratorium bahasa multimedia. Artinya, peralatan laboratorium

bahasa itu mencakup berbagai jenis media dengan fungsi masing-masing yang

bervariasi. Laboratorium ini memiliki kapasitas 30 orang, jadi terdapat 30 set

Page 9: Contoh laporan observasi lapangan

meja mahasiswa dengan komputer yang juga sudah tersambung ke internet

melalui jaringan LAN. Laboratorium bahasa juga dilengkapi dengan materi-

materi penting berupa kaset, video, compaq disc (CD), Digital Versatile Disk

(DVD) yang diorientasikan untuk pengembangan pengajaran Bahasa Arab.

Laboratorium bahasa LIPIA Jakarta utamanya dimanfaatkan untuk

pembelajaran listening yang dapat diitegrasikan dengan Speaking, Writing,

maupun Reading. Sasaran yang mesti dicapai dengan penggunaan

laboratorium bahasa di sini adalah agar pembelajar dapat mendengar, melihat,

mengamati, dan memahami bagaimana penutur asli menggunakan bahasa

asing itu dalam berbagai situasi yang berbeda-beda. Dengan sasaran demikian

diharapkan pembelajar mampu meniru model yang dipajankan oleh penutur

asli. Dengan kata lain, pembelajar dapat secara langsung mengambil referensi

asli, dan bukan referensi kedua, ketiga, atau keempat yang cenderung berbeda

dalam banyak hal.

Page 10: Contoh laporan observasi lapangan

BAB IVANALISIS

Penjelasan pimpinan LIPIA Jakarta dan pengamatan langsung oleh

kelompok III menunjukkan perhatian yang cukup tinggi terhadap pengadaan

dan pemanfaatan media TIK dilingkungan lembaga ini. Tidak sedikit biaya

yang dikeluarkan oleh LIPIA guna pembelian dan pengadan media TIK.

Namun, didapati ada beberapa kelemahan, antara lain:

1. Lingkungan LIPIA Jakarta sudah dilengkapi dengan fasilitas hotspot yang

memudahkan bagi segenap mahasiswa untuk mengakses internet. Namun

tidak dijumpai pada saat observasi ini dilaksanakan mahasiswa yang

membawa laptop (perangkat komputer portable) dan menggunakannya

fasilitas akses internet yang tersedia. Hal ini mungkin sudah merupakan

peraturan yang ditetapkan oleh LIPIA Jakarta dan harus dipatuhi oleh

seluruh mahasiswanya, karena khawatir disalahgunakan. Sedangkan untuk

kepentingan pembelajaran pihak LIPIA Jakarta telah menyediakan

laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan ruang multi-media yang

itu lebih bisa diawasi pemanfaatannya.

2. Ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan belum dilengkapi

dengan komputer set dan LCD infocus. Para dosen yang dijumpai berada

di kantor atau ruangannya masing-masing telah menggunakan komputer,

namun mereka tidak menggunakan perangkat itu saat memberikan

perkuliahan di ruang kelas. Menurut Dr. Bader Al Rashed bila seorang

dosen memerlukan media TIK dalam perkuliahan, ia dapat menggunakan

ruang multi-media atau laboratorium bahasa yang memang telah

dilengkapi dengan fasilitas tersebut.

3. Perkuliahan lebih utama dan kebanyakan dilakukan di ruang kelas dan

hanya menggunakan media yang lazim ada, seperti white-board dan

spidol. Para dosen saat melaksanakan perkuliahan menggunakan strategi,

metode, dan teknik perkuliahan yang umum dilakukan dan minus

Page 11: Contoh laporan observasi lapangan

menggunakan media TIK. Hal ini mengindikasikan bahwa ruang multi-

media dan laboratorium belum dimanfaatkan secara optimal, karena hanya

dipakai sesekali.

Page 12: Contoh laporan observasi lapangan

BAB VPENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi lapangan dan analisis

hasil temuan di atas dapat disimpulkan beberapa hal:

1. LIPIA Jakarta sudah melengkapi fasilitas pendidikan dan

pengajaran di lingkungannya dengan media pembelajaran berbasis

TIK, yang antara lain berupa ruang multi-media, laboratorium

bahasa, dan area hotspot.

2. Media berbasis TIK yang dimiliki oleh LIPIA Jakarta belum

dimanfaatkan secara optimal, karena kegiatan perkuliahan yang

dilaksanakan utamanya dilaksanakan di kelas dan hanya

menggunakan metode/teknik yang minus menggunakan media

berbasis TIK.

B. Saran

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran

bahasa Arab telah dimanfaatkan di LIPIA Jakarta. Dosen dan

mahasiswa juga sudah memanfaatkan internet sebagai salah satu

sumber belajar, namun hanya di laboratorium bahasa dan ruang multi-

media (auditorium). LIPIA Jakarta belum menyediakan perangkat

komputer dan LCD infocus di ruang kuliah. Untuk kepentingan

peningkatan kualitas pembelajaran, LIPIA hendaknya bisa

melengkapi ruang-ruang kuliah dengan perangkat komputer dan LCD

infocus dan akses internet yang lebih luas bagi mahasiswa. Ini

dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih akrab dengan TIK, proses

pembelajaran menjadi lebih menarik, dan dengan itu pencapaian

tujuan pembelajaran dapat lebih ditingkatkan.

Page 13: Contoh laporan observasi lapangan

C. Rencana penerapan di tempat kerja

Adapun rencana penerapan di tempat kerja, antara lain:

1. Mengusulkan pengadaan media berbasis TIK di madrasah.

2. Melengkapi materi-materi pembelajaran yang berbasis TIK di

madrasah.

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan media

berbasis TIK.