conto proposal analisis kinerja jalan akibat pasar

7/25/2019 Conto Proposal Analisis Kinerja Jalan Akibat Pasar

http://slidepdf.com/reader/full/conto-proposal-analisis-kinerja-jalan-akibat-pasar 1/24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, mempunyai

banyak aktivitas bisnis, perkantoran dan komersil. Dengan adanya aktivitas tersebut

maka diperlukan adanya prasarana jalan yang menghubungkan ke pusat – pusat

aktivitas. Pusat aktivitas di Kota Kupang tersebut, antara lain terdapat di Jalan

ili!angi, Jalan "ere!ila, Jalan # J $alamentik, Jalan Jendral oeharto dan Jalan

%hmad &ani.

Peningkatan jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan aktivitas di Kota

Kupang menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang sangat bergantung pada

transportasi jalan raya. 'asalah ini mun(ul karena adanya ketidakseimbangan

antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan.

'asalah)masalah yang akan timbul antara lain adalah kema(etan lalu lintas,

peningkatan !aktu tempuh, meningkatnya angka ke(elakaan dan kerusakan

lingkungan hidup, berupa pemborosan bahan bakar, kebisingan dan polusi udara.

Kapasitas e*ekti* ruas jalan yang ada lebih ke(il dari kapasitas jalan yang

diren(anakan akibat adanya hambatan di tepi jalan dan tingkat pertumbuhan

kendaraan dan penduduk yang sangat tinggi. "ambatan di tepi jalan tersebut sering

kali terkait dengan adanya aktivitas sosial dan ekonomi di tepi jalan, yang

menyebabkan kinerja jalan mengalami penurunan.

etiap hari pada jalan tersebut terdapat aktivitas pasar yang sangat

mengganggu kelan(aran lalu lintas sehingga kinerja Jalan Jendral oeharto

dipengaruhi oleh adanya aktivitas pasar di jalan tersebut. Dengan demikian, kinerja

jalan dari Jalan Jendral udirman perlu dievaluasi.

+valuasi Kinerja Jalan Jendral oeharto Depan Pasar Inpres Kupang%nastasia tar-



/ntuk mengatasi masalah aktivitas Jalan Jendral oeharto yang semakin

padat tesebut maka perlu adanya suatu studi penelitian sebagai upaya

penanggulangannya dengan judul 0EVALUASI KINERJA JALAN JENDRAL

SOEHARTO DEPAN PASAR INPRES KUPANG”

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masala

%gar pembahasan yang akan dilakukan lebih terarah dan tidak terlalu luas,

tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dan men(apai kesimpulan yang

tepat, maka pembahasan tidak diutamakan pada masing)masing permasalahan

lalu lintas melainkan di titikberatkan mengenai 1. Perhitungan volume yang terjadi pada kondisi pasar dilihat dari data yang

diperoleh.

2. Karateristik Jalan Jendral oeharto dan pengaruh pasar Inpres di Kota

Kupang.

!. Pe"#m#san Masala

Didasari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah dalam

tulisan ini 1

. 3agaimana menentukan besarnya kapasitas dan derajat kejenuhan yang

mempengaruhi aktivitas pasar Inpres.

2. 3agaimana menentukan besarnya ke(epatan yang mempengaruhi aktivitas

pasar Inpres terhadap kinerja Jalan Jendral oeharto.

$. TUJUAN DAN MAN%AAT PENELITIAN

1. T#&#an Penel't'an

Tujuan penelitian adalah mengevaluasi kinerja jalan Jendral oeharto di

depan pasar Inpres dengan menentukan besarnya kapasitas, derajat kejenuhan,

dan ke(epatan, sehingga dapat ditentukan pengaruh aktivitas Pasar Inpres

tersebut terhadap kinerja jalan Jendral oeharto.


2



!. Man(aat )enel't'an

Diharapkan dari tulisan ini dapat berguna untuk peren(anaan volume serta

analisa kinerja sehingga mampu memberikan solusi terhadap aktivitas yang

berlebihan terhadap Jalan Jendral oeharto depan Pasar Inpres Kupang.


4



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DE%INISI DAN KARATERISTIK JALAN PERKOTAAN1. De('n's' Jalan Pe"*+taan

Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan se(ara

permanen dan menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada

satu sisi jalan, baik berupa perkembangan lahan atau bukan. &ang termasuk

dalam kelompok jalan perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat

perkotaan dengan jumlah penduduk lebih dari 55.555 ji!a. Jalan di daerah

perkotaan dengan jumlah penduduk yang kurang dari 55.555 juga dapat

digolongkan pada kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut

bersi*at permanen dan terus menerus.

Jalan dikelompokkan sesuai *ungsi jalan. 6ungsi jalan tersebut

dikelompokkan sebagai berikut 1

. Jalan %rteri7 jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani angkutan

jarak jauh dengan ke(epatan rata)rata tinggi serta jumlah akses yang

dibatasi.

2. Jalan Kolektor7 jalan yang melayani lalu lintas terutama terutama

melayani angkutan jarak sedang dengan ke(epatan rata)rata sedang serta

jumlah akses yang masih dibatasi.

4. Jalan $okal7 jalan yang melayani angkutan setempat terutama angkutan

jarak pendek dan ke(epatan rata)rata rendah serta akses yang tidak

dibatasi.


8



!. Ka"ate"'st'* Jalan Pe"*+taan

Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

Karakteristik jalan tersebut terdiri atas beberapa hal, yaitu 1

. 9eometrik

2. Komposisi arus dan pemisahan arah7 volume lalu lintas dipengaruhi

komposisi arus lalu lintas, setiap kendaraan yang ada harus dikonversikan

menjadi suatu kendaraan standar.

4. Pengaturan lalu lintas, batas ke(epatan jarang diberlakukan didaerah

perkotaan Indonesia, dan karenanya hanya sedikit berpengaruh pada

ke(epatan arus bebas.

8. "ambatan samping7 banyaknya kegiatan samping jalan di Indonesia

sering menimbulkan kon*lik, hingga menghambat arus lalu lintas.

:. Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan7 manusia sebagai pengemudi

kendaraan merupakan bagian dari arus lalu lintas yaitu sebagai pemakai

jalan. 6aktor psikologis, *isik pengemudi sangat berpengaruh dalam

menghadapi situasi arus lalu lintas yang dihadapi.

9eometrik suatu jalan terdiri dari beberapa unsur *isik dari jalan sebagai

berikut 1

a. Tipe jalan7 berbagai tipe jalan akan menunjukan kinerja berbeda pada

pembebanan lalu)lintas tertentu, misalnya jalan terbagi, jalan tak terbagi,

dan jalan satu arah.

b. $ebar jalur7 ke(epatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan

pertambahan lebar jalur lalu)lintas.

(. 3ahu;Kereb7 ke(epatan dan kapasitas jalan akan meningkat bila lebar

bahu semakin lebar. Kereb sangat berpengaruh terhadap dampak

hambatan samping jalan.

d. "ambatan samping sangat mempengaruhi lalu lintas.


:



6aktor)*aktor yang mempengaruhi hambatan samping adalah 1

a. Pejalan kaki atau menyebrang sepanjang segmen jalan.

b. Kendaraan berhenti dan parkir.

(. Kendaraan bermotor yang masuk dan keluar ke;dari lahan samping jalan

dan jalan sisi.

d. Kendaraan yang bergerak lambat, yaitu sepeda, be(ak, delman, pedati,

traktor, dan sebagainya.

B. PARAMETER ARUS LALU LINTAS

3erdasarkan 'KJI <<= *ungsi utama dari suatu jalan adalah memberikan

pelayanan transportasi sehingga pemakai jalan dapat berkendaraan dengan aman

dan nyaman. Parameter arus lalu lintas yang merupakan *aktor penting dalam

peren(anaan lalu lintas adalah volume, ke(epatan, dan kerapatan lalu lintas.

1. V+l#me ,-

>olume adalah jumlah kendaraan yang mele!ati satu titik pengamatan

selama periode !aktu tertentu. >olume kendaraan dihitung berdasarkan

persamaan 1

T

N Q = -

dengan 1

Q ? volume kend;jam-

N ? jumlah kendaraan kend-

T ? !aktu pengamatan jam-

Penggolongan tipe kendaraan untuk jalan dalam kota berdasarkan 'KJI

<<= adalah sebagai berikut1


@



a. Kendaraan ringan ; Light Vehicle $>-.

Kendaraan bermotor beroda empat, dengan dua gandar berjarak 2,5 – 4,5

m termasuk kendaraan penumpang, opelet, mikro bis, angkot, mikro bis,

pi(k)up, dan truk ke(il-.

b. Kendaraan berat ; Heavy Vehicle ">-.

Kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 4,:5 m, biasanya beroda

lebih dari empat, meliputi 1 bis, truk dua as, truk tiga as dan truk

kombinasi sesuai sistem klasi*ikasi 3ina 'arga-.

(. epeda motor ; Motor Cycle 'A-

d. Kendaraan bermotor dengan dua atau tiga roda termasuk sepeda motor,

kendaraan roda tiga sesuai sistem klasi*ikasi 3ina 'arga-.

e. Kendaraan tak bermotor ; Unmotorised /'-

Kendaraan bertenaga manusia atau he!an di atas roda meliputi sepeda,

be(ak, kereta kuda dan kereta dorong sesuai sistem klasi*ikasi 3ina 'arga-.

3erbagai jenis kendaraan diekivalensikan ke satuan mobil penumpang

dengan menggunakan *aktor ekivalensi mobil penumpang emp-, emp adalah

*aktor yang menunjukkan berbagai tipe kendaraan dibandingkan dengan

kendaraan ringan. Nilai emp untuk berbagai jenis tipe kendaraan dapat dilihat

pada Tabel dan Tabel 2.

Tabel . +kivalensi Kendaraan Penumpang emp- untuk Jalan Perkotaan Tak

Terbagi

Sumber : MK! "##$


=



Tabel 2. +kivalensi Kendaraan Penumpang emp- untuk Jalan Perkotaan

Terbagi

Sumber : MK! "##$

!. Ke/e)atan ,V

Ke(epatan adalah jarak tempuh kendaraan dibagi !aktu tempuh.

2-

dengan1

U ? Ke(epatan km;jam-

d ? jarak tempuh km-

t ? !aktu tempuh jam-

3erbagai ma(am jenis ke(epatan yaitu 1

a% Ke(epatan bintik S&ot S&eed - adalah ke(epatan sesaat kendaraan pada

titik;lokasi jalan tertentu.

b% Ke(epatan rata)rata ruang S&ace Mean S&eed - adalah ke(epatan rata)rata

kendaraan di sepanjang jalan yang diamati.


B



4-

dengan 1

U s ? ke(epatan rata – rata ruang km;jam-.

t ? !aktu perjalanan detik-

d ? jarak meter-

n ? banyaknya kendaraan yang diamati

c% Ke(epatan rata)rata !aktu Time Mean S&eed - adalah ke(epatan rata)ratayang menggambarkan ke(epatan rata)rata dari seluruh kendaraan yang

mele!ati satu titik pengamatan pada !aktu tertentu.

8-

dengan 1

U t ? ke(epatan rata – rata !aktu km;jam-

U ? ke(epatan kendaraan km;jam-

n ? jumlah kendaraan

d% Ke(epatan rata)rata perjalanan 'verage Travel S&eed - dan ke(epatan

jalan. #aktu perjalanan adalah total !aktu tempuh kendaraan untuk suatu

segmen jalan yang ditentukan. #aktu jalan adalah total !aktu ketikakendaraan dalam keadaan bergerak berjalan- untuk menempuh suatu

segmen jalan tertentu.

e% (&erating S&eed dan )ercentile S&eed


<



(&erating s&eed adalah ke(epatan aman maksimum kendaraan yang

dapat ditempuh kendaraan tanpa melampaui ke(epatan ren(ana suatu

segmen jalan.

:5 &ercentile s&eed adalah ke(epatan dimana :5C kendaraan berjalan

lebih (epat dan :5C kendaraan berjalan lebih lambat.

B: &ercentile s&eed adalah ke(epatan kritis kendaraan dimana kendaraan

yang mele!ati batas ini dianggap berada di luar batas aman.

: &ercentile s&eed adalah batas ke(epatan minimum suatu kendaraan

dimana kendaraan yang berjalan dengan ke(epatan lebih rendah dari ini

(enderung menjadi hambatan pada arus lalu lintas dan dapat

menyebabkan ke(elakaan.

0. Ke"a)atan ,D

Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang jalan

yang diamati dibagi panjang jalan yang diamati tersebut. Kerapatan sulit untuk

diukur se(ara pasti. Kerapatan dapat dihitung berdasarkan ke(epatan dan

volume. "ubungan antara volume, ke(epatan, dan kerapatan adalah sebagai

berikut 1

D ? /. :-

dengan 1 D ? kerapatan lalu lintas kend;km- , ? volume lalu lintas

kend;jam- dan / ? ke(epatan lalu lintas km;jam-

$. METODE POS PENGAMAT TETAP

Pengukuran volume dengan metode pos pengamat tetap dilakukan dengan

(ara pengamat berada di pos pengamat yang telah di tentukan. etiap orang dalam

pos pengamat menghitung kendaraan yang le!at di depan pos yang telah

ditentukan dan mengklasi*ikasikan jenis kendaraan sesuai dengan klasi*ikasi

kendaraan yang diperlukan.


5



D. KINERJA JALAN BERDASARKAN MKJI 12

Tingkat kinerja jalan berdasarkan 'KJI <<= adalah ukuran kuantitati*

yang menerangkan kondisi operasional. Nilai kuantitati* dinyatakan dalam

kapasitas, derajat kejenuhan, derajat iringan, ke(epatan rata – rata, !aktu tempuh,

tundaan, dan rasio kendaraan berhenti. /kuran kualitati* yang menerangkan kondisi

operasional dalam arus lalu lintas dan persepsi pengemudi tentang kualitas

berkendaraan dinyatakan dengan tingkat pelayanan jalan.

1. Ka)as'tas

Kapasitas dide*inisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di

jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. /ntuk

jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah kombinasi

dua arah-, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan

kapasitas di tentukan per lajur. Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas

adalah sebagai berikut 1

A ? AE F 6A# F 6AP F 6A6 F 6AAs @-

dengan 1

A ? Kapasitas smp;jam-

AE ? Kapasitas dasar smp;jam-

6A# ? 6aktor penyesuaian lebar jalan

6AP ? 6aktor penyesuaian pemisah arah hanya untuk jalan tak terbagi-

6A6 ? 6aktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan

6AA ? 6aktor penyesuaian ukuran kota

Kapasitas dasar A5- kapasitas segmen jalan pada kondisi geometri, ditentukan

berdasarkan tipe jalan sesuai dengan Tabel 4.

Tabel 4. Kapasitas Dasar A5- Jalan Perkotaan




Sumber : MK! "##$

6aktor penyesuaian lebar jalan ditentukan berdasarkan lebar jalan e*ekti* yang

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 6aktor Penyesuaian Kapasitas %kibat $ebar Jalan 6A#-

Sumber : MK! "##$

6aktor penyesuaian pembagian arah jalan didasarkan pada kondisi dan

distribusi arus lalu lintas dari kedua arah jalan atau untuk tipe jalan tanpa

pembatas median./ntuk jalan satu arah atau jalan dengan median *aktor koreksi pembagian arah

jalan adalah ,5. 6aktor penyesuaian pemisah jalan dapat dilihat pada Tabel :.

Tabel :. 6aktor Penyesuaian Kapasitas %kibat Pembagian %rah 6AP-


2



Sumber : MK! "##$

6aktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping untuk ruas jalan yang

mempunyai kereb didasarkan pada 2 *aktor yaitu lebar kereb #k- dan kelas

hambatan samping.

Nilai *aktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping ini dapat dilihat

pada Tabel @.

Tabel @. 6aktor Penyesuaian Kapasitas %kibat "ambatan amping 6A6-

Sumber : MK! "##$

6aktor penyesuaian ukuran kota didasarkan pada jumlah penduduk, 6aktor

penyesuaian ukuran kota dapat dilihat pada Tabel =.

Tabel =. 6aktor Penyesuaian /kuran Kota 6AA-

Sumber : MK! "##$

!. De"a&at Ke&en#an ,DS

Derajat kejenuhan D- dide*inisikan sebagai rasio arus jalan terhadap

kapasitas, yang digunakan sebagai *aktor utama dalam penentuan tingkat


4



kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai D menunjukkan apakah segmen jalan

tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Persamaan dasar untuk

menentukan derajat kejenuhan adalah sebagai berikut1

C

Q *S = =-

dengan 1

D ? Derajat kejenuhan

? %rus lalu lintas smp;jam-

A ? Kapasitas smp;jam-

Derajat kejenuhan digunakan untuk menganalisis perilaku lalu lintas.

0. Ke/e)atan A"#s Bebas ,%V

Ke(epatan arus bebas 6>- dide*inisikan sebagai ke(epatan pada tingkat

arus nol yaitu ke(epatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai

kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan.

Persamaan untuk penentuan ke(epatan arus bebas mempunyai bentuk umum

berikut 1

6> ? 6>5 G 6>#- . 66>6 . 66>A B-

dengan 1

6> ? Ke(epatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan km;jam-.

6>5 ? Ke(epatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati

km;jam-.

6># ? Penyesuaian ke(epatan untuk lebar jalan km;jam-.

66>6 ? 6aktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu.

66>A ? 6aktor penyesuaian ukuran kota


8



Ke(epatan arus bebas ditentukan berdasarkan tipe jalan dan jenis kendaraan

sesuai dengan Tabel B.

Tabel B. Ke(epatan %rus 3ebas Dasar untuk Jalan Perkotaan 6>5-

Sumber : MK! "##$

Penyesuaian ke(epatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas berdasarkan lebar

jalur lalu lintas e*ekti* dan kelas hambatan samping dapat dilihat pada Tabel <.

$ebar lalu lintas e*ekti* diartikan sebagai lebar jalur tempat gerakan lalu lintas

setelah dikurangi oleh lebar jalur akibat hambatan samping. 6aktor penyesuaian

ke(epatan arus bebas akibat lebar jalan 6>#- dipengaruhi oleh kelas jarak

pandang dan lebar jalur e*ekti*. Tabel 2.< dapat digunakan untuk jalan empat

lajur terbagi.

Tabel <. Penyesuaian Ke(epatan %rus 3ebas /ntuk $ebar Jalur $alu)$intas

6>#-


:



Sumber : MK! "##$

6aktor penyesuaian ke(epatan arus bebas akibat hambatan samping berdasarkan

jarak kereb dan penghalang pada trotoar 66>6-. untuk jalan dengan kereb

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. 6aktor Penyesuaian Ke(epatan %rus 3ebas /ntuk "ambatan amping

dengan Jarak Kerb Penghalang 66>6-

Sumber : MK! "##$

Nilai *aktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada ke(epatan arus

bebas kendaraan 66>A- dapat dilihat pada Tabel .

Tabel . 6aktor Penyesuaian Ke(epatan %rus 3ebas untuk /kuran Kota

66>A-

Sumber : MK! "##$

3. Ke/e)atan Tem)#

'KJI <<= menggunakan ke(epatan tempuh sebagai ukuran utama

kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan diukur, dan merupakan


@



masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan dalam analisis ekonomi.

Ke(epatan tempuh ditentukan dengan menggunakan gra*ik pada 9ambar .

9ambar .

Ke(epatan sebagai *ungsi D untuk jalan banyak lajur dan satu %rah

4. Hambatan Sam)'n5

"ambatan samping, yaitu aktivitas samping jalan yang dapat

menimbulkan kon*lik dan berpengaruh terhadap pergerakan arus lalu lintas

serta menurunkan kinerja jalan. %dapun tipe kejadian hambatan samping,

adalah 1

a. Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberangsepanjang segmen jalan.

b. Jumlah kendaraan berhenti dan parkir.

(. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping

jalan dan jalan samping.


=



d. %rus kendaraan lambat, yaitu arus total kend; jam- sepeda, be(ak,

delman, pedati, traktor dan sebagainya.

Tingkat hambatan samping dikelompokkan ke dalam lima kelas dari yang

rendah sampai sangat tinggi sebagai *ungsi dari *rekuensi kejadian hambatan

samping sepanjang segmen jalan yang diamati. 'enurut 'KJI <<= kelas

hambatan samping dikelompokkan seperti yang ada pada Tabel 2.

Tabel 2. Kelas "ambatan amping

Sumber : MK! "##$

BAGAN ALIR


B




MULAI

EVALUASI KINERJA JALAN PEKOTAAN

PARAMETER ARUS

LALU LINTAS

DE%INISI JALAN

PERKOTAAN 6

KARATERISTIK

JALAN

PERKOTAAN

METODE POS

PENGAMAT

TETAP

KINERJA

JALAN

BERDASARKAN

MKJI 12

KRITERIA PEREN$ANAAN KINERJA JALAN PERKOTAAN

TINGKAT PELA7ANAN JALAN SESUAI MKJI 12

SELESAI

<



BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. LOKASI DAN 8AKTU PENELITIAN

$okasi yang dipilih untuk penelitian yaitu ruas Jalan Jendral oeharto.

#aktu penelitian diren(anakan berlangsung selama 8 bulan, terhitung dari bulan

Januari sampai %pril 255<

B. METODE ANALISIS DATA

'etode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian deskripti*

untuk men(ari besarnya kapasitas dan derajat kejenuhan yang mempengaruhi

aktivitas pasar Inpres. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan

menggunakan data geometrik jalan.

$. INSTRUMEN PENELITIAN

/ntuk memudahkan perhitungan dengan tingkat penelitian presisi maka analisis

data dilakukan mengguanakn perangkat komputer Pentium I> dan perangkat lunak

'i(roso*t +F(el, sedangkan perhitungan arus kendaraan dan sebagainya

menggunakan metode 'KJI <<=.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data di lapangan harus dilakukan dengan (ara seteliti mungkin

agar diperoleh data akurat dan memenuhi. Data yang diukur adalah data geometrik

jalan dari ruas jalan yang digunakan sebagai lokasi penelitian. urvei yang

dilakukan adalah survei jumlah kendaraan berdasarkan klasi*ikasi kendaraan, survei

!aktu tempuh dan survei hambatan samping.

S#"9e' 9+l#me lal# l'ntas

urvei dilakukan dengan (ara menghitung langsung jumlah kendaraan yang

mele!ati titik pengamatan dengan menggunakan counter% urvei dilakukan oleh

dua surveyor pada titik pengamatan untuk setiap arah lalu lintas, dimana setiap


25



surveyor akan menghitung tiap jenis kendaraan berdasarkan klasi*ikasi

kendaraan. Jenis kendaraan yang diamati adalah1 sepeda motor 'A-,

kendaraan ringan $>- dan kendaraan berat ">-.

S#"9e' :a*t# tem)#

urvei dilakukan dengan (ara menghitung !aktu tempuh dari kendaraan yang

bergerak dengan menggunakan sto&+atch. urvei dilakukan oleh dua surveyor

pada satu lajur, urveyor pertama bertugas sebagai pen(atat !aktu yaitu

dimulai pada saat bagian depan dari kendaraan yang diamati berada di titik

pengamatan sampai kendaraan tersebut bergerak men(apai jarak :5 meter,

sedangkan surveyor kedua bertugas memberi tanda apabila kendaraan yang

diamati telah berada sejarak :5 meter.

S#"9e' ambatan sam)'n5

urvei hambatan samping dilakukan dengan (ara menghitung langsung setiap

tipe kejadian per jam per 255 meter pada lajur jalan yang diamati. Tipe kejadian

digolongkan menjadi sebagai berikut 1

a. Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan.

b. Jumlah kendaraan berhenti atau parkir.

(. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping

jalan.

d. %rus kendaraan yang bergerak lambat, yaitu arus total kend;jam- dari

sepeda, be(ak, pedati, traktor dan sebagainya.

urvei dilakukan oleh 8 surveyor pada lajur jalan per 255 meter, dimana setiap

surveyor menghitung semua tipe kejadian per 255 meter per jam.


2



DA%TAR PUSTAKA

ukirman ilvia, *asar , *asar )erencanaan -eometri. alan, Nova, 3andung.

Direktorat Jendral 3ina 'arga <<=-, Manual Ka&asitas alan !ndonesia /MK!0,

!eroad dan PT. 3ina Karya, Jakarta.

http1;;v4nH:Hing.blogspot.(om; Jurnal Teknik ipil >olume 4 Nomor , %pril 255= 1 )

52, diakses pada tanggal Januari 255B


22



+valuasi Kinerja Jalan oeharto Depan Pasar Inpres Kupang%nastasia tar-

24



+ l i Ki j J l J d l h D P I K

conto proposal analisis kinerja jalan akibat pasar

Documents