conto inspeksi

43
KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG 1. LATAR BELAKANG Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dianugrahkan sebagai kebutuhan vital kehidupan mahluk tanpa kecuali. Sangatlah bijak potensi sumber air yang ada dimanfaatkan dan dilestarikan keberadaanya untuk kesejahteraan dan kemakmuran bagi kelangsungan hidup masyarakat sekitarnya. Pemanfaatan sungai sebagai sumber air untuk memenuhi berbagai keperluan dan kebutuhan akan air semakin meningkat sejalan dengan laju pembangunan sarana dan prasarana, kegiatan sektor industri serta sektor - sektor lainnya. Pembangunan sub sektor sumber daya air adalah meningkatkan produktifitas dalam pemanfaatan sumber air melalui pendayagunaan sumber air dengan sarana dan prasarana pengairan secara efektip dan efisien, yang muaranya bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Memperhatikan hal tersebut dan melihat keterbatasan wilayah Bali Utara dari faktor klimatologi dan hidrologi, dimana pada musim kemarau banyak sungai yang kering, maka salah satu pilihan untuk memanfaatkan potensi sumber air yang ada adalah dengan membuat penampungan dan pengendalian aliran di musim penghujan agar dapat dimanfaatkan hingga musim kemarau. Tukad Saba merupakan salah satu sungai besar di wilayah Bali Utara yang termasuk di wilayah Sub SWS 03.01.09, selain mempunyai potensi untuk dikembangkan manfaatnya, Tukad Saba berpotensi menimbulkan bencana banjir pada musim penghujan. Dalam beberapa BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 1

Upload: rooseno-adi

Post on 23-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

conto KAK pengawasan bendungan

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB

DI KABUPATEN BULELENG

1. LATAR BELAKANG

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dianugrahkan

sebagai kebutuhan vital kehidupan mahluk tanpa kecuali. Sangatlah bijak

potensi sumber air yang ada dimanfaatkan dan dilestarikan keberadaanya

untuk kesejahteraan dan kemakmuran bagi kelangsungan hidup masyarakat

sekitarnya.

Pemanfaatan sungai sebagai sumber air untuk memenuhi berbagai

keperluan dan kebutuhan akan air semakin meningkat sejalan dengan laju

pembangunan sarana dan prasarana, kegiatan sektor industri serta sektor -

sektor lainnya. Pembangunan sub sektor sumber daya air adalah

meningkatkan produktifitas dalam pemanfaatan sumber air melalui

pendayagunaan sumber air dengan sarana dan prasarana pengairan secara

efektip dan efisien, yang muaranya bermanfaat bagi kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat.

Memperhatikan hal tersebut dan melihat keterbatasan wilayah Bali

Utara dari faktor klimatologi dan hidrologi, dimana pada musim kemarau

banyak sungai yang kering, maka salah satu pilihan untuk memanfaatkan

potensi sumber air yang ada adalah dengan membuat penampungan dan

pengendalian aliran di musim penghujan agar dapat dimanfaatkan hingga

musim kemarau.

Tukad Saba merupakan salah satu sungai besar di wilayah Bali Utara

yang termasuk di wilayah Sub SWS 03.01.09, selain mempunyai potensi untuk

dikembangkan manfaatnya, Tukad Saba berpotensi menimbulkan bencana

banjir pada musim penghujan. Dalam beberapa dekade, akibat banjir Tukad

Saba tercatat telah menimbulkan kerusakan dan genangan sampai dengan

ratusan Ha di bagian hilir sungai yang berkarakteristik meander dan melintasi

kawasan pemukiman serta kawasan kegiatan ekonomi di Kec. Seririt. Keadaan

tersebut apabila tidak ditangani segera akan mengakibatkan kerugian yang

lebih besar lagi.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 1

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Aliran sungai Tukad Saba dengan debit aliran yang bersifat permanen

dan cukup besar sepanjang tahun, saat ini menjadi tumpuan harapan utama

bagi pemenuhan kebutuhan air irigasi dan air baku di wilayah timur Kabupaten

Buleleng. Dengan adanya Bendungan Titab ini diharapkan dapat memenuhi

kontinuitas suplai air irigasi terutama pada musim kemarau yang selalu

kekeringan dan penyediaan kebutuhan air baku bagi masyarakat sekitar

waduk sehingga akan menjadi faktor pendukung kesejahteraan masyarakat

yang sangat nyata dalam proses pembangunan di masa depan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi

pengawasan pekerjaan dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan

pekerjaan yang bersifat Task Concept dan memberikan masukan secara

periodik kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), baik yang bersifat rutin dan

teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik dan

dituangkan dalam Disain Note.

.Tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah untuk mengendalikan

pelaksanaan pekerjaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan

Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan

dalam waktu dan dengan biaya yang telah ditentukan.

3. SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan supervisi ini

adalah:

Upaya pengendalian pelaksanaan pembangunan Bendungan Titab

Tahap I di Kabupaten Buleleng agar tepat waktu, mutu, dan biaya

yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.

Agar Bendungan Titab nantinya dapat berfungsi secara optimal

untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, air baku, kelistrikan,

pengendalian banjir serta fungsi dan manfaat lainnya.

4. PENGGUNA JASA

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 2

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Pengguna jasa untuk pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan

Titab Tahap I di Kabupaten Buleleng ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Bali, Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, yang beralamat Jalan Tjok

Agung Tresna No. 9 Renon – Denpasar.

5. SUMBER DANA

Sumber biaya pekerjaan ini berasal dari DIPA. Satuan Kerja Pelaksana

Pengelolaan Sumber Daya Air Bali – Penida Tahun Anggaran 2010 dengan

pagu sebesar Rp. 13.176.570.000 (Tiga belas milyar seratus tujuh puluh enam

juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah).

6. GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI

6.1 Lokasi Pekerjaan

Secara administratif, Bendungan Titab termasuk daerah genangannya

berada pada wilayah sebagai berikut :

Desa : Ularan dan Ringdikit (Kecamatan Seririt)

Desa : Busungbiu, Telaga dan Titab (Kecamatan

Busungbiu)

Kabupaten : Buleleng

Propinsi : Bali

6.2 Klimatologi

Daerah disekitar bendungan Titab dipengaruhi oleh iklim tropis dengan

dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim

penghujan yang biasanya dimulai pada bulan Oktober atau Nopember

dan berakhir pada bulan April atau Mei ditahun normal.

Data klimatologi rata-rata tahunan sebagai berikut :

Curah hujan sebesar 1.799 mm

Suhu sebesar 25,300 C

Kelembaban udara adalah 75,02 %.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 3

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Rata - rata penyinaran matahari harian sebesar 6,30 jam.

Rata-rata kecepatan angin harian sebesar 0,23 m/detik.

6.3 Kondisi Geologi

Secara umum daerah rencana Bendungan Titab dan sekitarnya

dibedakan menjadi 2 (dua) satuan geomorfologi, yaitu satuan dataran

dan satuan perbukitan.

Satuan dataran merupakan dataran sungai Tukad Saba, dengan

elevasi sekitar 105 meter diatas muka laut. Kondisi sungai ini termasuk

“braided river” atau banyak dijumpai gosong pasir di tengah sungai,

dengan lebar sungai termasuk bantarannya sekitar 50 sampai 75

meter. Di beberapa tempat daerah dataran sungai dipakai penduduk

untuk daerah persawahan padi.

Satuan perbukitan terletak di kanan maupun kiri sungai, merupakan

perbukitan bergelombang dengan kelerengan kedua tebing sungai

sekitar 60 derajat. Secara umum daerah ini relatip terjal dan tinggi,

mulai ketinggian 96 meter di dasar tebing sungai Tukad Saba sampai

sekitar 300 meter di sebelah kanan maupun kiri sungai. Daerah ini

beberapa lokasi secara tersebar dihuni oleh penduduk, tetapi

umumnya ditumbuhi hutan semak dan perkebunan rakyat.

6.4 Data Teknis Bendungan Titab

Secara umum data teknis rencana pembangunan Bendungan Titab di

Kabupaten Buleleng berdasarkan hasil pelaksanaan Detail Desain

meliputi :

Waduk

1. Luas Genangan : 68,83 ha

2. Volume Tampungan Total : 12,80 x 106 m3

3. Volume Tampungan Efektif : 10,08 x 106 m3

4. Volume Tampungan Minimum Operasi : 2,72 x 106 m3

5. Volume Tampungan Mati : 2,19 x 106 m3

Bendungan Utama

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 4

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

1. Tipe Bendungan : Urugan batu random dengan inti tegak

2. Debit Banjir Rencana :

(Q1000th) : 676,31 m3/det.

(QPMF) : 1.174,30 m3/det.

3. Debit rata-rata tahunan : 3,058 m3/det.

4. Elevasi Puncak : EL. 162,40

5. Lebar Puncak : 12.00

6. Kemiringan Hulu : 1 : 2,25

7. Kemiringan Hilir : 1 : 2,00

8. Panjang Timbunan : 210,00 m

9. Dasar Sungai : EL. 102,50

10. Muka Air Banjir : EL. 160,00

11. Muka Air PMF : EL. 161,65

12. Muka Air Tinggi : EL. 156,00

13. Muka Air Rendah : EL. 131,20

Bendungan Pengelak (Coffer Dam)

1. Tipe Bendungan : Urugan batu random dengan inti miring

2. Debit Banjir Rencana

(Q25th) : 411,29 m3/dt

(Q50th) : 459,22 m3/dt

3. Elevasi Puncak : EL. 122,00

4. Lebar Puncak : 8.00

5. Kemiringan Hulu : 1 : 2,25

6. Kemiringan Hilir : 1 : 2,00

7. Panjang Timbunan : 135,10 m

8. Dasar Sungai : EL. 103,50

9. Muka Air Banjir : EL. 121,71

10. Tinggi dari dasar sungai : 18,50 m

Saluran Pengelak

1. Tipe : Konduit

2. Dimensi : 3,20 m lebar x 5,50 m tinggi

3,00 m lebar x 5,50 m tinggi

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 5

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

3. Debit Rencana :

Q50th inflow : 459,22 m3/dt

Q50 outflow : 385,09 m3/dt

4. Elevasi Inlet Konduit : El. 103,00 m

5. Elevasi Outlet Konduit : El. 96,00 m

6. Panjang Konduit : 391,08 m

Bangunan Pelimpah

1. Tipe : Pelimpah samping tanpa pintu

2. Elevasi Ambang : El. 156,00 m

3. Lebar Ambang : 30,00 m

4. Elevasi Sal. Pengarah : El. 152,00 m

5. Lebar Sal Transisi : 20,00 m

6. Panjang Saluran Transisi : 110,00 m

7. Lebar Sal Peluncur : 20,00 m

8. Panjang Saluran Peluncur : 117,00 m

9. Lebar Peredam Energi : 20,00 m

10. Panjang Peredam Energi : 34,00 m

11. Elevasi Peredam Energi : El. 90,50 m

Bangunan Pengambilan (Intake)

1. Inlet

Tipe : Tower Tenggelam (Submergible Tower)

Dimensi : 3,00 x 3,00 m

Trashrack : Lebar 3.00 m tinggi 1.50 m pada 4 sisi

2. Shaft intake irigasi

Bentuk : Bujursangkar

Dimensi dalam : 1.20 m x 1.20 m

Panjang : 23,18 m

3. Bangunan Pengeluaran :

Outlet PLTA

Tipe : Butterfly Valve

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 6

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Diameter : 0.80 m

Elevasi : 93,00

Outlet Air baku / Irigasi

Tipe : Hollow Jet Valve dengan guard gate

Diameter : 0,80 m

Elevasi : 97.75 (center line)

Debit rencana : 3.35 m3/dt

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 7

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

4. Fasilitas Irigasi

Pintu pengeluaran terdiri dari 2 komponen utama, yaitu pintu

kontrol/ guard gate, hollow jet valve untuk pintu pengatur irigasi

dan butterfly valve untuk pengatur PLTA, dengan perincian

sebagai berikut:

Bonnet Gate

Jumlah : satu (1) set

Head operasi : 75,76 m

Diameter : 1,2 dan 0,80 m

Hoist : spindle, electric + manually

Kecepatan : 0,15 cm/minute ± 10%

Power : 380 v, 50 Hz, 3p, 4W

Hollow jet valve

Tipe : jet valve

Jumlah pintu : 1 set

Diameter valve : 0,80 m

Elevasi dasar dan HWL : EL.96,50 m dan El. 98,10 m

Operasi : menggunakan listrik

5. Pintu Penutup Plugging (Closing Gate)

Pintu penutup (closing gate) digunakan untuk penutupan aliran

air pada waktu pelaksanaan plugging conduit dimana yang satu

set dilengkapi dengan katup/clossing valve yang berfungsi untuk

mengalirkan air irigasi, dengan perincian sebagai berikut:

Pintu Penutup (Closing Gate)

Tipe : slide gate

Jumlah pintu baja : 2 set

Dimensi pintu : 3.20 x 5.50 m dan 3.00 x 5.50 m

Diameter katup pintas : 0,80 m

Elevasi dasar dan HWL : EL.103,00 m dan El. 156,00 m

Operasi : menggunakan truck crane

6. Pipa Pesat (Penstock)

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 8

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Tipe : baja terbuka (exposed)

Jumlah jalur : 1 jalur, cabang menjadi 2 jalur

Debit maksimum : 3,00 m3/detik

Diameter (m) : 1.20 bercabang 2 Φ 0.80 di PLTA

Panjang : 177,05 m

Korosi izin : 2,0 mm

Gedung Pembangkit dan Tailrace

1. Kapasitas terpasang : 2 x 0.75 MW

2. Energi Pertahun : 9,59 GWH

3. El. waduk max : 156.00 m

4. El waduk min : 132.20 m

5. Ketinggian max : 60,0 - 1 = 59 m

6. Ketinggian min : 36 m

7. El As turbin : El. 95,5 m

8. Jenis turbin : Vertikal – Fransis

9. Efensiensi turbin : 90 %

10. Efesiensi generator : 95 %

11. Efesiensi Total : 87 %

12. Debit Air max : 3.00 m3/det

13. Pintu Tailrace (Tailrace Gate)

Tipe : slide gate

Jumlah pintu baja : 2 set

Dimensi pintu : 1,80 m lebar x 1,60 m tinggi

Diameter katup pintas : 0,50 m

Tail water level : EL. 95,50 m

Bangunan Checkdam

1. Tipe : checkdam dari pasangan batu kali

2. Tinggi : 4,00 m

3. Panjang ambang pelimpah : 25,00 m

4. Lebar ambang pelimpah : 3,00 m

5. Elevasi ambang : 162,00 m

6. Kemiringan permukaan hilir : 1 : 0,20

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 9

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

7. Kemiringan permukaan hulu : 1 : 0,50

8. Kedalaman pondasi : 2,00 m

9. Panjang kolam olak : 6,00 m

10. Volume tampungan sedimen : 65.800 m3

7. JENIS PEKERJAAN

Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan Pembangunan

Bendungan Titab adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Konduit Pengelak

3. Pekerjaan Bendungan Pengelak

4. Pekerjaan Bendungan Utama

5. Pekerjaan Bangunan Pelimpah (Spilllway)

6. Pekerjaan Bangunan Pengambilan (Intake)

7. Pekerjaan Gedung Pembangkit (Power House)

8. Pekerjaan Bangunan Fasilitas Air Baku

9. Pekerjaan Hidromekanikal

10.Pekerjaan Listrik

11.Pekerjaan Fasilitas Lain-lain

8. LINGKUP PEKERJAAN

8.1 Pengadaan Peralatan Kantor dan Lapangan

Pengadaan peralatan kantor dan lapangan meliputi :

No Jenis Peralatan Satuan Jumlah

 1 - Laptop unit 11.00

 2 - Printer A3 unit 11.00

 3 - Camera Digital unit 5.00

 4 - Handycam unit 1.00

 5 - LCD Projector unit 1.00

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 10

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

 6 - Portable Wireless unit 1.00

 7 - Handy Talky unit 26.00

 8 - Helm Pengaman unit 26.00

 9 - Scanner unit 1.00

 10 - Wireless LAN (Router) unit 1.00

 11 - Meja dan Kursi Kerja set 26.00

 12 - Meja Rapat unit 1.00

 13 - Kursi Rapat unit 11.00

 14 - Filing Cabinet unit 2.00

 15 - White Board, 90 x 160 cm unit 1.00

 16 - Alat ukur / Meteran unit 10.00

8.2 Pengumpulan dan Pengadaan Data Dasar

Sasaran utama tugas Konsultan adalah mengawasi secara teknis

pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Bendungan Titab Tahap I di

Kabupaten Buleleng yang dilaksanakan oleh PPK Pengembangan dan

Konservasi Sumber Air Bali sehingga menghasilkan proses

pembangunan yang efektif, efisien dan ekonomis.

Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan kondisi

lapangan, maka konsultan supervisi harus mampu menyajikan kajian

teknis terhadap data dan analisa yang telah dilakukan sesuai

pekerjaan terkait. Secara umum lingkup tugas konsultan terdiri dari

supervisi konstruksi proyek dan modifikasi desain.

Beberapa tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh konsultan

pelaksana antara lain:

1. Rekapitulasi semua laporan yang berhubungan dengan detail

desain dan AMDAL rencana pembangunan waduk.

2. Melakukan inventarisasi gambar desain yang akan dilaksanakan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 11

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

3. Menganalisa kesesuaian rencana gambar desain dengan standar

gambar desain umum yang diinginkan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 12

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

8.3 Modifikasi Desain

Modifikasi desain dalam suatu kegiatan konstruksi sangat mungkin

dilakukan. Penerapan semua gambar desain dengan kondisi di

lapangan sebenarnya dalam shop drawing pasti terjadi selisih.

Konsultan supervisi dalam pelaksanaannya melihat situasi kondisi

lapangan perlu mengadakan perbaikan (supervisi) desain dan

penggambaran secara detail konstruksi berdasarkan kondisi terakhir

pasca pengukuran lapangan (shop drawing). Dalam kondisi ini

konsultan harus mampu memberikan penyelesaian logis terhadap

kendala yang ada dengan sebelumnya telah melakukan koordinasi

pada pihak pemberi kerja.

Batasan yang terjadi dalam suatu modifikasi desain :

1. Perubahan elevasi desain dengan aktual.

2. Penentuan tipe dan spesifikasi bangunan dalam tahap

perencanaan tidak dapat digunakan sesuai kondisi lapangan.

3. Bahan dan standar mutu bahan yang tidak sesuai sesuai desain

yang ada.

Semua perubahan desain yang ada dalam tahapan modifikasi desain

harus memperoleh persetujuan dari direksi pekerjaan dan telah

ditentukan dalam berita acara perubahan desain. Tanggung jawab

terhadap semua perubahan desain yang terjadi merupakan tanggung

jawab bersama direksi pekerjaan dan konsultan pengawas supervisi.

Namun semua perubahan desain harus disetujui secara hokum oleh

PPK Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Bali, sehingga tidak

terjadi kerancuan dalam tanggung jawab pelaksanaan nantinya.

8.4 Supervisi Konstruksi

Lingkup pekerjaan konsultan supervisi secara garis besar meliputi

beberapa butir kegiatan dibawah ini seperti;

a.) Melaksanakan Managemen Proyek (Managemen Konstruksi) yang

diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek. Tahapan

managemen proyek ini meliputi beberapa item pekerjaan seperti :

Kontrol terhadap schedule pelaksanaan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 13

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Kontrol terhadap mutu bahan dan mutu pekerjaan

Kontrol terhadap jumlah volume bahan yang diajukan

Kontrol terhadap penyerapan uang yang dilakukan.

b.) Melaksanakan Engineering Design and Modification selama

konstruksi meliputi kajian ulang analisa desain (revisi dan

modifikasi). Analisa yang dilakukan oleh konsultan supervisi

dalam tahap ini antara lain:

Rekomendasi terhadap semua analisa perhitungan yang

dilakukan

Rekomendasi dan pengawasan terhadap detail gambar

konstruksi

Pengawasan terhadap kegiatan fabrikasi peralatan

Pengawasan Instalasi pemasangan piranti teknis yang

digunakan

Pengawasan penyusunan laporan baik pekerjaan sipil maupun

peralatan yang dibuat kontraktor.

c.) Melaksanakan pengkajian ulang, persetujuan atas usulan

prosedur inspeksi dan pengujian serta pelaksanaan selama

fabrikasi pengiriman barang dan instalasi material serta peralatan

test agar sesuai persyaratan kontrak.

d.) Melakukan pengawasan / supervisi terhadap semua kegiatan

kontraktor di lapangan agar spesifikasi teknis yang ada dapat

diikuti dan dilaksanakan dengan baik.

e.) Melakukan supervisi pelaksanaan konstruksi meliputi kajian

ulang, koordinasi pelaksanaan evaluasi dan penilaian kemajuan

pekerjaan untuk progress payment.

f.) Melakukan koordinasi terhadap semua instansi yang terkait agar

pekerjaan bisa berjalan dengan lancar dan baik.

Konsultan akan melaksanakan tugas supervisi pada pelaksanaan

konstruksi secara keseluruhan dan memberi advice teknis maupun non

teknis dalam pelaksanaannya meliputi;

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 14

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

a) Tahap Sebelum Pelaksanaan Proyek ( Pre – Construction Tahap )

Mobilisasi tim konsultan dan evaluasi schedule pelaksanaan

terkait dengan pelaksanaan fisik lapangan.

Mempelajari dokumen kontrak

Mempelajari secara seksama mengenai spesifikasi umum dan

spesifikasi teknis dan melakukan klarifikasi secepatnya pada

direksi pekerjaan apabila terjadi ketidak sesuaian antara

spesifikasi dan standar baku yang ditetapkan pada pedoman

yang ada dan gambar desain.

Mengevaluasi organisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan

Koordinasi dengan pihak direksi pekerjaan dan instansi terkait

b) Tahap Awal Pelaksanaan Proyek ( At Project Starting )

Melaksanakan Pre Construction Meeting yang didalamnya

terdapat pembahasan mengenai metode kerja yang akan

digunakan kontraktor. Semua ketidak sepakatan terhadap

penggunaan metode kerja yang digunakan diputuskan dalam

rapat koordinasi awal ini. Hasil dari kegiatan ini dituangkan

dalam berita acara sehingga secara administrasi dan hukum

memiliki kekuatan yang cukup.

Rapat dengan pihak kontraktor terkait dengan organisasi

proyek, dokumen kontrak, program kerja, sub kontraktor

(apabila ada), material konstruksi dan pengaturan lain yang

diperlukan.

Pengecekan bersama (Joint Inspection) antara konsultan

supervisi, kontraktor terkait dengan item-item pekerjaan yang

ada dalam kontrak. (Mutual Check 0 %)

Pengaturan khusus mengenai alur koordinasi lapangan dan

keselamatan dan pengamanan terhadap sitem kerja, jadwal

rapat dan metode koordinasi intern konsultan-kontraktor

maupun tiga kelompok ( Konsultan-kontraktor dan proyek ).

Semua hal mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

diasumsikan menimbulkan dampak penting harus dikaji

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 15

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

secara seksama agar tidak menimbulkan permasalahan pada

masa pelaksanaan.

Sosialisasi tahap lanjutan mengenai rencana pembebasan

lahan dan pelaksanaan metode kerja kontraktor terhadap

masyarakat dan semua elemennya sesuai keperluan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 16

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

c) Tahap Pelaksaan Proyek (Project Construction Stage)

Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap

sebelumnya (didalamnya terdapat beberapa revisi schedule)

Pengendalian kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan utama

Kemungkinan dilaksanakan perubahan desain selama masa

pelaksanaan.

Kaji ulang desain rinci (review of detail design) dan

persetujuan gambar kerja (shop drawing)

Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini

meliputi semua volume pelaksaan pekerjaan yang telah

dilakukan konsultan yang terkait dengan klaim pembayaran

yang dilakukan konsultan.

Monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan. Disini

konsultan memonitor semua aktivitas yang dilaksanakan di

lapangan meliputi metode kerja, tahapan pelaksanaan dan

catatan yang dilaksanakan selama melakukan dua aktivitas di

atas.

Melaksanakan test akhir pada masa akhir pelaksanaan

pekerjaan.

Melaksanakan dokumentasi pelaksanaan semua aktivitas

pekerjaan.

d) Tahap Proyek Selesai ( Completion of The Project )

Penghitungan volume semua pekerjaan yang telah dilakukan

oleh kontraktor yang digunakan melakukan klaim

pembayaran terakhir.

Masa pemeliharaan proyek ( Maintenance Period )

Pemeriksaan bersama (joint inspection) antara kontraktor,

direksi dan konsultan terhadap semua unsur pekerjaan.

Serah terima pekerjaan selesai.

Commissioning pekerjaan selesai

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 17

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan

Evaluasi total semua item pekerjaan yang telah dilaksanakan.

Laporan penyelesaian akhir proyek (Project Completion

Report).

8.5 Laporan dan Dokumentasi

Konsultan harus menyiapkan laporan sebagai berikut;

a.) Laporan Pendahuluan ( Inception Report )

Laporan ini membahas beberapa langkah awal yang diambil oleh

konsultan dan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.

Interpretasi konsultan terhadap pelaksanaan pekerjaan sangat

berpengaruh pada kesuksesan target yang diberikan direksi

pekerjaan. Dalam tahap ini hasil dari pre construction meeting

dapat disajikan.

b.) Laporan Kemajuan Pekerjaan ( Progress Report )

Laporan ini terdiri dari dua jenis laporan yaitu Laporan Dua

Mingguan dan Laporan Bulanan. Laporan ini memiliki posisi yang

sangat penting dalam mendukung hasil akhir pelaksanaan

pekerjaan. Dalam laporan ini akan diketahui tingkat kemajuan

pekerjaan dan hal-hal yang menjadi penghalang. Dari laporan ini

dapat dilakukan koordinasi mengenai pelaksanaan pekerjaan

apakah sesuai, lebih atau kurang dari target (kurva S) yang

ditetapkan.

Apabila terjadi keterlambatan maka kontraktor harus menekan

progress dibeberapa item pekerjaan hingga kurva S dapat diikuti.

Laporan ini akan mencakup beberapa item;

Kemajuan Pekerjaan termasuk pekerjaan fisik dan

supervisinya

Penggunaan keuangan dan permasalahan yang terjadi di

lapangan

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 18

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Rencana yang akan dikerjakan pada bulan berikutnya.

c.) Laporan Akhir

Laporan ini memberikan informasi secara jelas mengenai

keselurahan dan detail pelaksanaan pekerjaan konstruksi

termasuk perubahan-perubahan yang dilakukan selama masa

konstruksi, dasar dilakukan perubahan, surat-menyurat selama

masa proyek berjalan.

d.) Gambar A3

Laporan ini berisi tentang gambar terbangun (as built drawing)

dari pekerjaan yang telah dilaksanakan

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 19

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

e.) CD File

Semua laporan dan gambar di back up dalam sebuah CD File dan

diserahkan kepada pemilik pekerjaan

9. METODE PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan diperlukan metode

pelaksanaan yang baik dan terarah. Langkah-langkah yang diterapkan untuk

pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pendekatan Operasional

Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara

efesien dan efektif dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini,

dan beberapa langkah yang dilakukan meliputi :

Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim

yang merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai

spesialisasi yang diperlukan.

Modulus Kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan

ditangani oleh konsultan dan secara proaktif melakukan

konsultasi dan koordinasi dengan direksi pekerjaan dan

instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal.

Sistem Komunikasi yaitu Team Leader bertanggung jawab

terhadap aktivitas pengawasan dan hasil pekerjaan secara

keseluruhan serta dalam melaksanakan tugas tetap mengacu

pada standar kerja jasa konsultasi.

b. Pendekatan Teknis

Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus

dilakukan oleh konsultan supervisi yaitu :

Standar yang Digunakan

Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang

digunakan untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada

standar antara lain Standar ASTM, Peraturan Beton Bertulang

Indonesia (PBBI 1971), Kreteria Perencanaan (KP) Irigasi.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 20

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Sistem Manajemen Proyek

Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen

proyek yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek

yang meliputi pengendalian jadwal, kualitas dan biaya

pelaksanaan konstruksi.

Engineering Desain Selama Masa Konstruksi

Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan konsultan

melakukan perubahan atau pembuatan desain apabila terjadi

perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan setelah

melalui kajian dan analisa, memberikan persetujuan terhadap

gambar konstruksi yang diajukan kontraktor.

Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi

Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi,

pengujian dan pengiriman barang untuk menjamin tepat

waktu melalui inspeksi secara periodic, melakukan kajian dan

persetujuan atas prosudur pengujian yang dibuat kontraktor.

Supervisi Konstruksi

Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi

dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :

o Pengawasan pengujian material yang akan digunakan

di lokasi pekerjaan

o Pengawasan terhadap mutu pekerjaan

o Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan

pekerjaan.

o Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan

o Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja

o Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan

terhadap Gambar Kerja (Shop Drawing), Sertifikat dan

As-Built Drawing.

o Inspeksi dan pekerjaan commissioning.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 21

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 22

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

10. WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan Supervisi Pembangunan Bendungan Titab di

Kabupaten Buleleng ini selama 49 (lima puluh empat bulan) bulan atau 1.470

hari kalender.

11. TENAGA PELAKSANA PEKERJAAN

Kebutuhan personil untuk melaksanakan pekerjaan dengan lingkup

pekerjaan seperti diuraikan diatas diperlukan tenaga ahli dan tenaga

penunjang dengan kualifikasi sebagai berikut :

11.1 Tenaga Ahli

1. Ketua Tim ( Team Leader ).

Seorang Sarjana Teknik Sipil / Pengairan (S1) dengan pengalaman

minimal 10 tahun dalam bidang managerial, perencanaan dan

konstruksi pada pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan

Water Recources Engineering. Waktu penugasan penuh selama

49 bulan dengan tugas sebagai berikut :

Menyusun PQP (Project Quality Plan) pada awal pekerjaan

Mengkoordinasi anggota tim studi dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya..

Melaksanakan koordinasi dengan direksi / pemilik pekerjaan

atas kemajuan pelaksanaan, permasalahan yang timbul dan

upaya pemecahannya.

Melaksanakan inspeksi secara periodik ke lapangan untuk

mengetahui kondisi dan semua kesulitan yang terjadi di

lapangan.

Menjaga hubungan baik dengan direksi pekerjaan dan PPK

Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Bali

Menyiapkan rencana kerja detail beserta jadwal waktu bagi

masing-masing tenaga ahli.

Memberikan pengarahan / memeriksa pekerjaan yang

ditugaskan kepada masing-masing tenaga ahli.

Mengkoordinir penyelesaian laporan-laporan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 23

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Menyampaikan dan menyiapkan semua surat menyurat dan

dokumen-dokumen penting secara sistematis dan

terorganisir.

Membuat dan menyampaikan reporting / pelaporan yang

diperlukan.

2. Tenaga Ahli Geodesi / Geodetic Engineer

Seorang Sarjana Teknik Geodesi (S1) dengan pengalaman lebih

dari 9 tahun dalam bidang pengukuran topografi untuk pekerjaan

konstruksi bendungan dan bangunan-bangunan pelengkapnya

pada pengembangan proyek sumber daya air.

Waktu penugasan penuh selama 44 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Bersama Team leader, ahli dam dan ahli struktur

menentukan point-point survey yang dilakukan.

Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan pengukuran

(topografi) di lapangan terutama pelaksanaan pekerjaan.

Mengevaluasi hasil semua pengukuran yang dilakukan oleh

konsultan dan kontraktor sesuai dengan spesifikasi yang

ditetapkan dalam spektek.

Mengawasi hasil shop drawing contractor yang disesuaikan

dengan kondisi riil di lapangan.

Proaktif melakukan koordinasi tentang pelaksanaan

pekerjaan berdasarkan spesifikasi teknis data desain yang

ada dengan kontraktor dan direksi pekerjaan.

Mengontrol dan menyetujui pelaksanaan gambar shop

drawing dan approval as built drawing.

Melakukan analisa dan perubahan yang dianggap perlu

dalam design drawing ( atas atau tanpa masukan

kontraktor ).

Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 24

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

3. Tenaga Ahli Geologi / Geologist

Seorang Sarjana Teknik Geologi (S1) dengan pengalaman lebih

dari 9 tahun dalam bidang investigasi geologi untuk perencanaan

konstruksi bendungan dan bangunan-bangunan pelengkapnya

pada pengembangan proyek sumber daya air.

Waktu penugasan penuh selama 37 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Memberikan masukan kepada ketua tim mengenai rencana

pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan pondasi

dan stabilitas bangunan.

Mengevaluasi metode kerja yang akan digunakan terutama

dalam pekerjaan jalan akses dan pekerjaan pondasi untuk

conduit serta pekerjaan penggalian dengan peledakan.

Proaktif melakukan koordinasi tentang pelaksanaan

pekerjaan berdasarkan spesifikasi teknis data desain yang

ada dengan kontraktor dan direksi pekerjaan.

Mengontrol dan menyetujui pelaksanaan gambar shop

drawing dan approval as built drawing.

Melakukan analisa dan perubahan yang dianggap perlu

dalam construction method ( atas atau tanpa masukan

kontraktor ).

Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan dan

keperluan surat-surat.

4. Tenaga Ahli Structure / Structure Engineer

Seorang Sarjana Teknik Sipil / Pengairan (S1) dengan pengalaman

lebih dari 9 tahun dalam bidang perencanaan konstruksi

bendungan dan bangunan-bangunan pelengkapnya pada

pengembangan proyek sumber daya air.

Waktu penugasan penuh selama 43 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Melakukan pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama

pelaksanaan pekerjaan pembetonan dan pembesian.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 25

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Mengevaluasi apakah bangunan yang telah berdiri sudah

sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam spektek.

Proaktif melakukan koordinasi tentang pelaksanaan

pekerjaan berdasarkan spesifikasi teknis data desain yang

ada dengan kontraktor dan direksi pekerjaan.

Mengontrol dan menyetujui pelaksanaan gambar shop

drawing dan approval as built drawing.

Melakukan analisa dan perubahan yang dianggap perlu

dalam construction method ( atas atau tanpa masukan

kontraktor ).

Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan dan

keperluan surat-surat.

5. Tenaga Ahli Dam

Seorang sarjana teknik sipil / pengairan dengan pengalaman kerja

lebih besar dari 9 tahun dalam menangani desain bidang

perencanaan konstruksi bendungan dan bangunan-bangunan

pelengkapnya pada pengembangan proyek sumber daya air.

Waktu penugasan penuh selama 47 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Menganalisa data pengukuran terakhir di lapangan untuk di

bandingkan dengan rencana desain yang ingin dilaksanakan.

Mengidentifikasi dan mengevaluasi data-data yang diperoleh

dari lapangan maupun laporan yang telah ada.

Mengevaluasi data-data lapangan dengan spesifikasi

pekerjaan serta mendiskusikan dengan anggota tim yang

lain.

Mengontrol dan mengecek gambar shop drawing yang ada.

Bersama team leader dan tenaga ahli lain melakukan

modifikasi desain sehubungan dengan keperluan pekerjaan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 26

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Membuat beberapa kali peninjauan lapangan terhadap titik-

titik yang kurang tepat posisinya, untuk memastikan

kedudukannya.

Menentukan lokasi titik grouting untuk perbaikan pondasi

6. Tenaga Ahli Material

Seorang Sarjana Teknik Sipil / Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 9 tahun pada bidang pengujian material terutama

dalam pekerjaan bendungan atau sejenisnya.

Waktu penugasan penuh selama 47 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Bersama team leader dan ahli geologi dalam pengumpulan

data dan informasi terkait sehubungan dengan pekerjaan

Mengawasi seluruh kegiatan penyelidikan dan pengujian

material.

Menganalisa hasil penyelidikan dan pengujian material dan

menyusun laporan serta rekomendasi terhadap hasil

penyelidikan sebagai bahan pertimbangan ahli bendungan.

Bertanggung jawab atas seluruh hasil pekerjaannya kepada

team leader

7. Tenaga Ahli Hukum dan Sosial

Seorang Sarjana Hukum / Sosial (S1) dengan pengalaman kerja

minimal 9 tahun pada bidang hukum dan sosial kemasyarakatan.

Waktu penugasan penuh selama 36 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Menganalisa dan mencari jalan keluar terhadap

permasalahan yang mungkin terjadi yang terkait dengan

masalah hukum dan sosial kemasyarakatan khususnya

tentang pembebasan lahan.

Memberikan masukan kepada team leader, direksi dan PPK

Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Bali dalam hal

yang berkaitan dengan hukum dan sosial kemasyarakatan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 27

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

8. Tenaga Ahli Lingkungan

Seorang Sarjana Teknik Lingkungan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 9 tahun pada bidang dibidang lingkungan pada

pekerjaan konstruksi bendungan atau pekerjaan sejenis dan

memiliki Sertifikat AMDAL A & B

Waktu penugasan penuh selama 36 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Bertanggung jawab terhadap pengumpulan data

sehubungan dengan kesehatan lingkungan

Mengidentifikasi lokasi titik-titik pengambilan sample dan

menganalisis.

Memprediksi dampak yang timbul akibat kegiatan proyek

terhadap kesehatan lingkungan

Memprediksi perubahan yang terjadi terhadap kesehatan

lingkungan under construction, dan post construction.

Memberikan masukan pengambilan point-point yang

berpotensi terkena dampak.

Bertanggung jawah kepada team leader terhadap hasil

analisa dan membantu dalam penyusunan laporan.

9. Tenaga Ahli Mekanikal

Seorang Sarjana Teknik Mesin/Elektro (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 9 tahun pada bidang mekanikal terutama dalam

pekerjaan bendungan atau sejenisnya.

Waktu penugasan penuh selama 9.5 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

mengevaluasi material yang dipakai

mengawasi kualitas pekerjaan mekanikal mulai dari

fabrikasi, pengiriman serta pamasangan

melakukan pengujian hasil pekerjaan

10. Tenaga Ahli Elektrikal

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 28

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Seorang Sarjana Teknik Mesin/Elektro (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 9 tahun pada bidang elektrikal terutama dalam

pekerjaan bendungan atau sejenisnya.

Waktu penugasan penuh selama 9.5 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

mengevaluasi material yang dipakai

mengawasi kualitas pekerjaan elektrikal, mulai dari fabrikasi,

pengiriman serta pamasangan

melakukan pengujian hasil pekerjaan

11. Tenaga Ahli Instrumentasi

Seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 9 tahun pada pekerjaan bendungan atau

sejenisnya.

Waktu penugasan penuh selama 43 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

mengevaluasi jenis instrumentasi yang dipakai

menentukan lokasi dan jumlah pemasangan instrument

bendungan

melakukan pengujian dan pembacaan instrument

bendungan

11.2 Tenaga Sub Profesional

1. Ass ahli Dam

Seorang Sarjana Teknik Sipil /Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan perencanaan dan

pengawasan bangunan air khususnya bendungan maupun

pekerjaan sejenis.

Waktu penugasan penuh selama 47 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 29

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Membantu tenaga ahli dam dalam melakukan analisa

terhadap gambar kerja yang dibuat kontraktor serta dalam

review desain bendungan

Membantu tenaga ahli dam dalam pembuatan laporan

2. Ass ahli Struktur

Seorang Sarjana Teknik Sipil /Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan perencanaan dan

pengawasan bangunan air khususnya bendungan maupun

pekerjaan sejenis.

Waktu penugasan penuh selama 43 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Membantu tenaga ahli struktur dalam melakukan analisa

terhadap gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor

Membantu tenaga ahli struktur dalam pembuatan laporan

3. Ass ahli Material

Seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan perencanaan dan

pengawasan bangunan air khususnya bendungan maupun

pekerjaan sejenis.

Waktu penugasan penuh selama 47 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Membantu tenaga ahli material dalam menyeleksi material

yang didatangkan oleh kontraktor

Membantu tenaga ahli material dalam pembuatan laporan

4. Ass ahli Geologi

Seorang Sarjana Teknik Geologi (S1) dengan pengalaman kerja

minimal 4 tahun dalam pekerjaan perencanaan dan pengawasan

bangunan air khususnya bendungan maupun pekerjaan sejenis.

Waktu penugasan penuh selama 37 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 30

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Membantu tenaga ahli geologi dalam pelaksanaan pekerjaan

dilapangan yang berhubungan dengan geologi pondasi

Menbantu tenaga ahli geologi dalam menganalisa kondisi

geologi yang ada

Membantu tenaga ahli geologi dalam pembuatan laporan

5. Draftman AutoCAD

Seorang lulusan STM / SMA dengan pengalaman minimal 4 tahun

dalam menggambar bangunan air khususnya bendungan dengan

menggunakan program AutoCAD.

Waktu penugasan penuh selama 49 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Membantu engineer dalam penyiapan gambar yang

digunakan untuk control terhadap hasil shop drawing dari

kontraktor.

Menyiapkan semua gambar perubahan desain yang diajukan

engineer (diketahui team leader) berdasarkan kondisi riil di

lapangan.

Membantu Engineer dalam menyiapkan gambar desain dan

gambar teknis dalam sistem CAD.

Bertanggung jawab secara langsung terhadap hasil gambar.

6. Inspector Struktur dan Jalan

Seorang Sarjana Teknik Sipil /Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan pengawasan bangunan air

khususnya bendungan maupun pekerjaan sejenis.

Tugas dan tanggung jawab inspector struktur sebagai berikut :

Mencatat klasifikasi bahan yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan dan memberikan masukan pada

engineer terhadap kualitas bahan yang diajukan kontraktor

Mencatat semua tahapan standar yang harus dilakukan

kontraktor sehubungan dengan pelaksanaan sesuai

spesifikasi teknis (lampiran)

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 31

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Mengawasi pengujian mutu beton dan membawa sample

untuk diuji di laboratorium. Hal ini dilakukan untuk

mengawasi standar pekerjaan sama dengan spesifikasi

desain yang diinginkan engineer.

Mencatat semua pelaksanaan pekerjaan yang diluar syarat

batas yang ditentukan (spesifikasi teknis)

Memberikan keterangan lisan dan tertulis pada engineer

mengenai pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama

pada kesalahan yang dilakukan kontraktor.

Memberikan masukan pada engineer mengenai kondisi

pelaksanaan sehingga menjadi koreksi untuk pekerjaan

lanjutan.

Memberi masukan pada diskusi intern konsultan dan proyek

maupun diskusi monthly meeting dengan kontraktor

mengenai kondisi di lokasi pekerjaan.

7. Surveyor

Seorang lulusan D3 dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun

dalam pekerjaan pengukuran bangunan air khususnya bendungan

maupun pekerjaan sejenis.

Tugas dan tanggung jawab surveyor sebagai berikut :

Melakukan pengukuran terhadap titik-titik lokasi pengukuran

yang telah ditetapkan.

Membantu tenaga ahli geodesi dalam pekerjaan pengukuran

dan melakukan control terhadap pengukuran yang dilakukan

oleh kontraktor.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 32

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

8. Inspector Galian dan Timbunan

Seorang Sarjana Teknik Sipil /Pengairan (S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan pengawasan bangunan air

khususnya bendungan maupun pekerjaan sejenis.

Tugas dan tanggung jawab Inspector Galian dan Timbunan

sebagai berikut:

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan

yang dilakukan oleh kontraktor

Mencatat semua pelaksanaan pekerjaan yang diluar syarat

batas yang ditentukan (spesifikasi teknis)

Memberikan keterangan lisan dan tertulis pada engineer

mengenai pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama

pada kesalahan yang dilakukan kontraktor.

Memberikan masukan pada engineer mengenai kondisi

pelaksanaan sehingga menjadi koreksi untuk pekerjaan

lanjutan.

Memberi masukan pada diskusi intern konsultan dan proyek

maupun diskusi monthly meeting dengan kontraktor

mengenai kondisi di lokasi pekerjaan.

9. Inspector Mekanikal

Seorang Sarjana Teknik Mesin /Elektro(S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan pengawasan bangunan air

khususnya bendungan maupun pekerjaan sejenis.

Waktu penugasan penuh selama 9.5 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Mencatat klasifikasi bahan yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan dan memberikan masukan pada

engineer terhadap kualitas bahan yang diajukan kontraktor

Mencatat semua tahapan standar yang harus dilakukan

kontraktor sehubungan dengan pelaksanaan sesuai

spesifikasi teknis (lampiran)

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 33

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Mencatat semua pelaksanaan pekerjaan yang diluar syarat

batas yang ditentukan (spesifikasi teknis)

Memberikan keterangan lisan dan tertulis pada engineer

mengenai pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama

pada kesalahan yang dilakukan kontraktor.

Memberikan masukan pada engineer mengenai kondisi

pelaksanaan sehingga menjadi koreksi untuk pekerjaan

lanjutan.

Memberi masukan pada diskusi intern konsultan dan proyek

maupun diskusi monthly meeting dengan kontraktor

mengenai kondisi di lokasi pekerjaan.

10. Inspector Elektrikal

Seorang Sarjana Teknik Mesin /Elektro(S1) dengan pengalaman

kerja minimal 4 tahun dalam pekerjaan pengawasan bangunan air

khususnya bendungan maupun pekerjaan sejenis.

Waktu penugasan penuh selama 9.5 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Mencatat klasifikasi bahan yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan dan memberikan masukan pada

engineer terhadap kualitas bahan yang diajukan kontraktor

Mencatat semua tahapan standar yang harus dilakukan

kontraktor sehubungan dengan pelaksanaan sesuai

spesifikasi teknis (lampiran)

Mencatat semua pelaksanaan pekerjaan yang diluar syarat

batas yang ditentukan (spesifikasi teknis)

Memberikan keterangan lisan dan tertulis pada engineer

mengenai pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama

pada kesalahan yang dilakukan kontraktor.

Memberikan masukan pada engineer mengenai kondisi

pelaksanaan sehingga menjadi koreksi untuk pekerjaan

lanjutan.

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 34

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Memberi masukan pada diskusi intern konsultan dan proyek

maupun diskusi monthly meeting dengan kontraktor

mengenai kondisi di lokasi pekerjaan.

11. Quantity Surveyor

Seorang Sarjana Sipil / Pengairan (S1) dengan pengalaman lebih

dari 4 tahun dalam menangani analisa perhitungan volume

bidang perencanaan konstruksi bendungan dan bangunan-

bangunan pelengkapnya, pengembangan proyek sumber daya

air.

Waktu penugasan penuh selama 49 bulan dengan tugas sebagai

berikut :

Mengevaluasi data-data lapangan dengan spesifikasi

pekerjaan serta mendiskusikan dengan anggota tim yang

lain.

Melakukan evaluasi terhadap semua volume, kualitas dan

kuantitas material selama pelaksanaan pekerjaan yang

dilaksanakan kontraktor dan memberikan persetujuan.

Melakukan analisa dan perubahan yang dianggap perlu

dalam harga satuan yang ditetapkan dalam Bill of Quantities

terkontrak dalam amandemen maupun addendum kontrak

dengan persetujuan team leader.

Membuat analisa perhitungan ulang yang berkaitan dengan

perubahan desain (apabila dilakukan).

Membantu Team Leader dalam menyusun Completion

Report mengenai perubahan volume pekerjaan.

12. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

a. Data – data penunjang kegiatan :

Data yang diperlukan dalam rangka menunjang pelaksanaan

kegiatan dan bahan kajian dalam perencanaan meliputi :

Hasil studi terkait yang pernah dilaksanakan

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 35

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

Data-data lainnya yang terkait dengan kegiatan studi

b. Fasilitas Penunjang :

1). Fasilitas yang disediakan oleh pemberi tugas :

a. Pemberian surat pengantar /ijin operasi untuk

pekerjaan pendahuluan dan penelitian/survey

lapangan bagi tim konsultan di lokasi pekerjaan.

b. Pemberian surat pengantar kepada instansi terkait di

dalam pencarian data-data penunjang pekerjaan

penelitian/ penyelidikan.

c. Peminjaman serta membantu dalam pencarian data-

data yang ada di proyek serta laporan-laporan referensi

yang ada hubungannya dengan pekerjaan.

d. Memberikan informasi dan instruksi mengenai

ketentuan-ketentuan atau ketetapan-ketetapan

pemerintah yang baru sehubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2) Fasilitas yang disediakan

oleh Konsultan :

a. Fasilitas transportasi berupa kendaraan yang sesuai

dengan keperluan pelaksanaan pekerjaan baik untuk

survey pendahuluan maupun pelaksanaan pekerjaan

pengawasan.

b. Dalam pelaksanaan pekerjaan Survey dan pengawasan

ini diperlukan beberapa peralatan yaitu antara lain

kamera, meteran, komputer dan lain-lain

c. Alat Survei dan peralatan lainnya untuk penunjang

kegiatan

d. Konsultan harus menyiapkan kantor lapangan selama

waktu pelaksanaan dengan luas sesuai dengan

kebutuhan.

Denpasar, Juli 2010

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 36

KERANGKA ACUAN KERJASUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG

BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA 37