combain

Upload: dinal031

Post on 07-Jul-2018

250 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 COMBAIN

    1/61

    03/11/2015

    1

    UPDATING THE SCHEDULEToriq A. Ghuzdewan

    WHY UPDATE THE SCHEDULE

    • Jarang sekali rencana schedule tepat dengan apa yang akan dilaksanakan

    • Dalam pelaksanaan perlu dicek antara progres aktual vs schedule rencana

    • Updating adalah mengukur progres dan menyesuaikan sequence dengan

    aktual biasanya memerlukan rekalkulasi schedule

    • Karena progres yang lambat, perubahan cara pelaksanaan, atau masalah

    yang tidak terantisipasi, menyebabkan proyek terlambat

    • Agar kembali sesuai schedule perlu revisi schedule yang merupakan bagian

    dari rescheduling.

    • Rescheduling dilakukan untuk merevisi original schedule terhadap rencana

    sekarang (current plan).

    WHY UPDATE THE SCHEDULE

    Updating diperlukan karena tidak setiap kejadian di waktu yang akan datangdapat terantisipasi:

    • Unforseen problems (masalah yang tidak terlihat)

    • Kondisi cuaca

    • Change order

    • Semakin memahami proyek

    • Kesalahan kerja

    Agar schedule dapat dimanfaatkan diperlukan updating untukmengakomodir kejadian-kejadian yang tidak terantisipasi tersebut.

    FREQUENCY OF UPDATES

    • Update dapat dilakukan daily, weekly, monthly tergantung ukuran,kompleksitas, dan karakteristik proyek.

    • Frekuaensi updating dapat ditentukan dalam pasal scheduling

    • Biasanya reguler mingguan

    •Terutama jika terjadi penyimpangan yang signifikan

  • 8/19/2019 COMBAIN

    2/61

    03/11/2015

    2

    DETAIL OF UPDATES

    • Dapat berupa actual start & finish dates

    % completed jika tidak diketahui tanggal aktualnya• % compllete juga diperlukan untuk pembayaran

    • Update durasi

    • Update Logic diagram

    Cara menentukan % complete suatu kegiatan:

    1. Unit completed

    2. Incremental milestode3. Start/finish

    4. Op in ion

    5. Cost rat io

    Unit completed

    • Contoh: total ornamen yang harus dipasang adalah 1200. Jika300 sudah dipasang, maka progresnya adalah 300/1200 = 25%

    % COMPLETE

    Incremental milestone

    • Contoh untuk pekerjaan cor beton jika bekistingterpasang prestasi dihitung 30%, s/d pembesian 65%,dan s/d pengecoran 100%.

    • Maka jika total ada 120 fondasi tapak, pencapaianmilestone: s/d bekisting 20, pembesian 15 danpengecoran 12, maka progresnya adalah:

    Bekisting = 0,30 x 20/120 = 0,050 Pembesian = 0,65 x 15/120 = 0,081

    Pengecoran = 1,00 x 12/120 = 0,100

    Jumlah = 0,231 = 23,1 %

    UPDATINGBARCHARTS

    Tanggal update

    Sudah selesai

    Revisi kontrak

    Belum selesai

    Rencana selesai

    Contoh cara

    meng-update

    barchart

    Berdasarkan

    “good guess”

  • 8/19/2019 COMBAIN

    3/61

    03/11/2015

    3

    UPDATINGBARCHARTS

    Contoh cara

    meng-update

    barchart dengan

    kurva S

    UPDATING BAR CHARTS

    • Lihat file excel 02b_kurvaS

    Latihan

    Activity Preceeded by Duration

    A - 10

    B A 6

    C A 18

    D E,F 8

    E B 17

    F B 21G D 11

    H C,F 10

    I D,H 6

    J H 9

    K G,I,J 4

    • Gambarkan PDM

    • Pada hari ke 18:

    - C akan dimulai dlm 3 hari

    - F telah dimulai 5 hr tapi masih

    perlu 3 hr dari waktu rencana

    - Masalah delivery menunda I

    selama 10 hr

    - G mulai bersamaan dg I,

    namun tdk dpt selesai 2 harisetelah I selesai

    - E on schedule

    Update schedule, revisi, &

    tentukan lintasan kritisnya!

    COMPUTER SCHEDULING

    • Primavera P3, SureTrak, CA-SuperProject, MSProject

    • Uses CPM for calculating project duration

    • Offer Gantt and Precedence views

    • Gantt the default

    • Activities can be viewed in other forms: activity and resource calendars,

    spreadsheets

    • Useful for

    • updating and tracking

    • sorting, filtering, resource leveling

  • 8/19/2019 COMBAIN

    4/61

    03/11/2015

    4

    Microsoft Project

    Baseline

    Tracking / Updating

    Creating a Computerized Schedule

    • Specify a base calendar

    • calendar days vs. working and non-working days

    • specialized activity and resource calendars

    • tasks that cannot be performed on specific days

    • days that resources are available

    • (otherwise assumed that resources are available at all times on every working day)

    • Specify the project start or finish date

  • 8/19/2019 COMBAIN

    5/61

    03/11/2015

    5

    Creating a Computerized Schedule

    • Input activities from the WBS

    • basic info needed: name, duration, predecessors, and successors

    • if relevant: resources utilized plus associated costs

    • Collapsing the schedule

    • consolidating subtasks within their summary tasks to view main projectactivities w/o cluttering the screen

    Creating a Computerized Schedule

    • Expanding the schedule

    • showing sub tasks w/in respective summary tasks

    • Link lines• the line that connects the bars of linked tasks on the

    Gantt chart

    Creating a Computerized Schedule

    • Linking

    • creating relationships between activities

    • finish-to-start, start-to-start, finish-to-finish, or start-to-finish

    • can include lag or lead times

    • Network loop

    • circular logic within a set of activities

    • all loops must be eliminated for computations to be made

    Creating a Computerized Schedule

    • Progress bar• graphical representation of the % completion of an

    activity at a specific date

    • shown adjacent to, or within, the activity bar

    • Summary task• representing a general activity of construction

    duration calculated from sub-tasks• Create a baseline schedule

    • original schedule created at the beginning• actual progress is compared to

  • 8/19/2019 COMBAIN

    6/61

    03/11/2015

    6

    Getting CPM w/MSProject

    • After input of schedule

    • choose Gantt view

    • use GanttChart Wizard to calculate CPM

    • Can filter and show only CPM

    • in drop-down menu:

    • project filtered for critical

    • to get back to full task list:• project filtered for all

  • 8/19/2019 COMBAIN

    7/61

    03/11/2015

    1

    Pengendalian Jadwal Proyek

    Toriq A. Ghuzdewan

    Pengendalian jadwal

    bagian dari

    Time Management

    Bagaimana penjadwalan diatur?

    Contoh dalam dokumen kontrak:

    • Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan

    pekerjaan ..... sesuai dengan Kontrak dan Dokumen

    Kontrak sebagaimana ditentukan di bawah ini

    dengan waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak

    tanggal Surat Perintah Mulai Kerja adalah 120(seratus dua puluh) hari kalender dan Jangka Waktu

    Pemeliharaan adalah 180 (seratus delapan puluh)

    hari kalender setelah Penyerahan Pertama Pekerjaan.

  • 8/19/2019 COMBAIN

    8/61

    03/11/2015

    2

    Sanksi keterlambatan

    Contoh dari dokumen kontrak:

    • Besarnya denda kepada penyedia jasa atas

    keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1

    ‰ (satu per seribu) dari harga kontrak atau

    bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan

    dan kelalaian.

    • Jika nilai proyek 100 miliar, maka denda per hari

    100 juta rupiah.

    Perpanjangan Waktu

    Contoh dari dokumen kontrak:

    Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh

    Pengguna Anggaran atas pertimbangan yang layak dan

    wajar, yaitu untuk :

    a. Pekerjaan tambah

    b. Perubahan disain;

    c. Keterlambatan yang disebabkan oleh Pengguna

    Anggaran ;

    d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia jasa;

    e. Keadaan kahar.

    Permasalahan Penjadwalan

    • Kurang memahami manfaat sesungguhnya?

    Kurang komitmen?

    • Tidak menguasai tools penjadwalan (terutama

    network diagram)?

    • Hanya untuk memenuhi syarat administrasi?

    • Hanya dianggap sebagai alat perencanaan?

    • Tidak menguasai cara mengimplemantasikan

     jadwal (updating)?

    • Kurang staf (scheduler )?

    Mengapa perlu pengendalian jadwal

    • Hampir tidak mungkin untuk membuat

    perencanaan jadwal yang sempurna dimana

    pelaksanaan persis sama dengan rencana.

    • Tidak mungkin durasi dan urutan jadwal

    rencana sesuai 100% dg kondisi aktual dilapangan.

    • Pelaksanaan proyek menghadapi banyak

    kondisi diluar rencana sehingga jadwal yang

    sudah dibuat perlu dikendalikan.

  • 8/19/2019 COMBAIN

    9/61

    03/11/2015

    3

    Kondisi diluar rencana

    • Asumsi perencanaan yang kurang tepat (durasi, urutan,detail)

    •Alam: cuaca, bencana alam• Produktivitas tenaga kerja, sub kontraktor

    • Perubahan perencanaan, gambar kerja, spec

    • Kesalahan pekerjaan (rework )

    • Peralatan

    • Ketersediaan material, keterlambatan pengiriman

    • Kondisi lapangan

    • Manajerial: tidak ada rencana kerja, keuangan

    • Kemananan, demo

    Tujuan Pengendalian Jadwal

    • Agar proyek dapat dilaksanakan sesuai rencana

    • Ketidaksesuaian dapat segera teridentifikasi dan

    dikelola, sehingga proyek tidak terlambat• Jika jadwal berubah dapat segera diinformasikan

    ke pihak-pihak yang berkepentingan

    • Agar dapat diperoleh penjadwalan terkini

    • Pengendalian jadwal terintegrasi denganpengendalian proyek secara keseluruhan.

    • Jika terjadi keterlambatan perlu diketahuipenyebabnya.

    • Semua unsur proyek perlu mengetahui progres.

    • Perencana harus diberitahu jika ada change order,

    dan dampaknya thd waktu.

    • Owner supaya tahu kapan bisa mulai menggunakan

    bangunan

    • Kontraktor perlu pengendalian jadwal agar dapat

    kembali ke rencana

    • Sub kontraktor perlu tahu keterkaitan pekerjaannya

    dengan progres kontraktor utama

    • Untuk menentukan prioritas pekerjaan dlm jalur

    kritis

    • Yang bertanggung jawab terhadap

    keterlambatan mungkin mengahadapi

    konsekuensi / penalti:

    Kontraktor denda

    Ownermenanggung kerugian

    kontraktor akibat keterlambatan

    Perencana juga

  • 8/19/2019 COMBAIN

    10/61

    03/11/2015

    4

    Pengendalian Jadwal

    Terdiri atas:

    • Monitoring: mengukur kemajuan pekerjaan &

    membandingkan dengan rencana

    • Updating: merevisi rencana untuk sisa

    pekerjaan yang belum terselesaikan

    • Corrective action

    • Lessons Learned 

    Proses Pengendalian Jadwal

    Sumber: PMBOK

    Input Pengendalian Jadwal

    1. Project schedule. Jadwal proyek yang telah disetujuidisebut schedule baseline menjadi dasar untukpengukuran dan pelaporan kinerja jadwal.

    2. Laporan kinerja progres pekerjaan.

    3. Permintaan perubahan. Dapat terjadi dalam berbagai

    bentuk

    lisan / tertulis, langsung / tidak langsung,dari pihak eksternal atau internal, dan suatukeharusan / opsional. Perubahan mungkinmemerlukan perpanjangan jadwal atau malahmempercepat.

    4. Rencana pengelolaan jadwal.

    Jadwal Proyek: BaselineJADWAL RENCANA PELAKSANAAN

    84

    KEGIATAN :PROYEKPEMBANGUNANSEKOLAHDASAR   12.8571429

    PEKERAAN :RENOVASI-PEMBANGUNANGEDUNGSEKOLAHLO KASI : SD ... .. .

    TAHUNANGGARAN :2007-2008

    MINGGUKE

    NO. BIAYA BOBOT DURASI   KETERANGAN

    ( Rp . ) ( %) ( mi ng u ) 1   2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7

    100%

    I PEKERJAAN PERSIAPAN   5 ,783,284.52 0 .806 1   0.806

    II PEKERJAAN TANAH, URUGAN DAN BONGKARAN   11 ,749,495.05 1 .637 4   0 . 409 0. 409 0. 409 0. 409

    III PEKERJAAN PASANGAN DANPLESTERAN   122,045,691.70 17.009 5   3 . 402 3. 402 3. 402 3.402 3.402

    IV PEKERJAAN BETON BERTULANG1PC : 2PS: 3KR   60 ,044,717.03 8 .368 5   1 . 674 1. 674 1. 674 1. 674 1. 674

    V PEKERJAAN KOSEN   5 ,368,175.04 0 .748 4   0 . 187 0. 187 0. 187 0. 187

    VI PEKERJAAN RANGKAATAP   317,322,590.84 44.224 6   7 . 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371

    VII PEKERJAAN PENUTUP ATAP   76 ,743,094.50 10.695 5   2 . 139 2. 139 2. 139 2. 139 2. 139

    VIII PEKERJAAN LANTAI   68 ,959,243.12 9 .611 4   2 . 403 2. 403 2. 403 2. 403

    IX PEKERJAAN KACA   3 ,368,090.00 0 .469 3   0 . 156 0. 156 0. 156

    X PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI   13 ,134,962.50 1 .831 3   0.610   0 . 610 0. 610

    XI PEKERJAAN PENGECATAN   31 ,691,445.20 4 .417 3   1.472   1.472 1.472

    XII INSTALASI LISTRIK   1 ,327,695.00 0 .185 4   0 . 046 0. 046 0. 046 0. 046

    XIII PEKERJAAN HALAMAN DANLINGKUNGAN   0 .0 0 0 .0 00 2   0 . 000 0. 000

    JUMLAH   717,538,484.50   100.00   49

    J U ML AH 1 .2 15 0. 4 09 3. 81 1 5 .4 85 5. 07 5 5 .2 62 1 2. 6 33 9 .2 31 7. 55 8 9 .5 10 9. 51 0 1 1. 91 2 4 .5 42 5. 35 5 4 .6 88 2. 28 5 1 .5 18

    KOMULATIF   0   1 .215 1 .625 5 .436 10.921 15.996 21.259 33.892 43.123 50.681 60.190 69.700 81.612 86.154 91.509 96.196 98.482 100.000

    JUMLAH

    KOMULATIF

    Yogyakarta,5Juni 2008

    Disteujui oleh: Mengetahui: Dibuat oleh:

    KonsultanPengawasPT. XXX Kont rak tor PT.ABCD

    Drs. SahidJaya Ir. Agus Sukamena (Ir.Bamban g Gentolet)

    Pemilik Proyek Pengawas Lapangan Direktur Utama

    PROGRESSRENCANA

    PROGRESSREALISASI

    DEVIASI (+ / - )

    ITEMPEKERJAAN

  • 8/19/2019 COMBAIN

    11/61

    03/11/2015

    5

    Updating

    • Karena adanya perubahan-perubahan, maka

    schedule perlu di-update

    • Updating berupa mencatat progres, mengubahdurasi rencana, memperbaiki urutan kerja supaya

    schedule sesuai dengan kondisi aktual.

    • Dalam updating juga perlu dicatat perubahan2 yg

    terjadi (penyebab keterlambatan).

    • Jika schedule semula tidak realistis lagi, perlu

    dilakukan reschedule (revisi schedule).

    Updating

    • Update dapat dilakukan harian, mingguan, 2

    mingguan, atau bulanan.

    • Updated schedule digunakan sebagai evaluasidalam progres meeting.

    • Schedule yg tidak diupdate dg baik tidak ada

    gunanya.

    • Update dpt berupa: actual start/finish, sudah

    selesai brp %. sering digunakan untuk

    pembayaran progres.

    Contoh: mengupdate bar chart

    Untuk bar chart dibawah ini, jika progres pekerjaan

    pada:

    Akhir minggu ke-2:

    • Pek. persiapan selesai 75 %

    Akhir minggu ke-5:

    • Pek. persiapan selesai 100 %

    • Pek. tanah selesai 50%, sisanya diperkirakan 2

    minggu lagi

    • Pek. beton baru selesai 5%

    ScheduleJADWAL RENCANA PELAKSANAAN

    84

    KEGIATAN :PROYEKPEMBANGUNANSEKOLAHDASAR   12.8571429

    PEKERAAN :RENOVASI-PEMBANGUNANGEDUNGSEKOLAHLO KASI : SD ... .. .

    TAHUNANGGARAN :2007-2008

    MINGGUKE

    NO. BIAYA BOBOT DURASI   KETERANGAN

    ( Rp . ) ( %) ( mi ng u ) 1   2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7

    100%

    I PEKERJAAN PERSIAPAN   5 ,783,284.52 0 .806 1   0.806

    II PEKERJAAN TANAH, URUGAN DAN BONGKARAN   11 ,749,495.05 1 .637 4   0 . 409 0. 409 0. 409 0. 409

    III PEKERJAAN PASANGAN DANPLESTERAN   122,045,691.70 17.009 5   3 . 402 3. 402 3. 402 3.402 3.402

    IV PEKERJAAN BETON BERTULANG1PC : 2PS: 3KR   60 ,044,717.03 8 .368 5   1 . 674 1. 674 1. 674 1. 674 1. 674

    V PEKERJAAN KOSEN   5 ,368,175.04 0 .748 4   0 . 187 0. 187 0. 187 0. 187

    VI PEKERJAAN RANGKAATAP   317,322,590.84 44.224 6   7 . 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371

    VII PEKERJAAN PENUTUP ATAP   76 ,743,094.50 10.695 5   2 . 139 2. 139 2. 139 2. 139 2. 139

    VIII PEKERJAAN LANTAI   68 ,959,243.12 9 .611 4   2 . 403 2. 403 2. 403 2. 403

    IX PEKERJAAN KACA   3 ,368,090.00 0 .469 3   0 . 156 0. 156 0. 156

    X PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI   13 ,134,962.50 1 .831 3   0.610   0 . 610 0. 610

    XI PEKERJAAN PENGECATAN   31 ,691,445.20 4 .417 3   1.472   1.472 1.472

    XII INSTALASI LISTRIK   1 ,327,695.00 0 .185 4   0 . 046 0. 046 0. 046 0. 046

    XIII PEKERJAAN HALAMAN DANLINGKUNGAN   0 .0 0 0 .0 00 2   0 . 000 0. 000

    JUMLAH   717,538,484.50   100.00   49

    J U ML AH 1 .2 15 0. 4 09 3. 81 1 5 .4 85 5. 07 5 5 .2 62 1 2. 6 33 9 .2 31 7. 55 8 9 .5 10 9. 51 0 1 1. 91 2 4 .5 42 5. 35 5 4 .6 88 2. 28 5 1 .5 18

    KOMULATIF   0   1 .215 1 .625 5 .436 10.921 15.996 21.259 33.892 43.123 50.681 60.190 69.700 81.612 86.154 91.509 96.196 98.482 100.000

    JUMLAH

    KOMULATIF

    Yogyakarta,5Juni 2008

    Disteujui oleh: Mengetahui: Dibuat oleh:

    KonsultanPengawasPT. XXX Kont rak tor PT.ABCD

    Drs. SahidJaya Ir. Agus Sukamena (Ir.Bamban g Gentolet)

    Pemilik Proyek Pengawas Lapangan Direktur Utama

    PROGRESSRENCANA

    PROGRESSREALISASI

    DEVIASI (+ / - )

    ITEMPEKERJAAN

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    12/61

    03/11/2015

    6

    Updated logic diagram dilengkapi dengan

    laporan naratif yang berisi:

    - Diskusi masalah

    - Identifikasi alternatif lintasan kritis

    - Penjelasan revisi logic

    - Prediksi masalah yad

    - Rekomendasi corrective action

    Latihan

    Activity Preceeded by Duration

    A - 10

    B A 6

    C A 18

    D E,F 8

    E B 17

    F B 21

    G D 11

    H C,F 10

    I D,H 6

    J H 9

    K G,I,J 4

    • Gambarkan PDM

    • Pada hari ke 18:

    - C akan dimulai dlm 3 hari

    - F telah dimulai 5 hr tapi masih

    perlu 3 hr dari waktu rencana

    - Masalah delivery menunda I

    selama 10 hr

    - G mulai bersamaan dg I,

    namun tdk dpt selesai 2 hari

    setelah I selesai

    - E on schedule

    Update schedule, revisi, &

    tentukan lintasan kritisnya!

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    13/61

    03/11/2015

    7

    • Update schedule dibawah

    ini. Berapa tanggal

    penyelesaian yang baru?

    • Data status pada tgl 15:

    Activity Original

    duration

    Remaining

    duration

    A 9 Selesai

    B 13 Selesai

    C 12 4

    D 8 3

    E 11 8F 8 Selesai

    G 5 2

    H 7 7

    I 17 15

    J 4 4

    K 10 10

    L 13 12

    Cara menentukan % complete suatu kegiatan:

    1. Unit completed

    2. Incremental milestode

    3. Start/finish

    4. Opinion

    5. Cost ratio

    Unit completed

    • Contoh: total ornamen yang harus dipasang adalah 1200. Jika

    300 sudah dipasang, maka progresnya adalah 300/1200 = 25%

    Progres Pekerjaan

    Incremental milestone

    • Contoh untuk pekerjaan cor beton jika bekisting

    terpasang prestasi dihitung 30%, s/d pembesian

    65%, dan s/d pengecoran 100%.

    • Maka jika total ada 120 fondasi tapak, pencapaian

    milestone: s/d bekisting 20, pembesian 15 dan

    pengecoran 12, maka progresnya adalah:

    Bekisting = 0,30 x 20/120 = 0,050

    Pembesian = 0,65 x 15/120 = 0,081

    Pengecoran = 1,00 x 12/120 = 0,100

    Jumlah = 0,231 = 23,1 %

    Change Orders

    • Perubahan ruang lingkup proyek

    • Dapat berupa pekerjaan tambah / kurang

    • Beberapa penyebab:

    - Keinginan owner: tambahan pekerjaan/

    perubahan

    - Kondisi lapangan berbeda

    - Value engineering

    - Force majeure

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    14/61

    03/11/2015

    8

    Outputs Pengendalian Jadwal

    1. Pembaruan jadwal adanya perubahan-perubahanmaka dibuat updated schedule. Stakeholder harusdiberitahu. Dalam beberapa kasus keterlambatan

    yang sangat parah mungkin perlu "re-baselining“supaya pengukuran kinerja dapat dilakukan denganrealistis.

    2. Tindakan korektif tindakan untuk mengembalikankinerja jadwal kembali ke rencana.

    3. Lesson learned . Penyebab penyimpangan (varians),alasan tindakan korektif, dan pelajaran pengendalian jadwal yang lain harus didokumentasikan menjadibagian dari database historis.

    Penggunaan Schedule Yang Efektif 

    • Pada awalnya schedule mungkin diperhatikan,

    namun setelah proyek berjalan sering

    diabaikan semakin lama diabaikan,semakin tidak akurat & percuma digunakan.

    • Schedule yg baik disusun bersama2:

    pengawas, owner, subkontraktor, pelaksana.

    • Schedule yg di-maintain, diupdate & ada

    komitmen PM lebih ringan daripada

    pembuatan schedule awal (original schedule)

  • 8/19/2019 COMBAIN

    15/61

    1

    Project Crashing (Mempercepat Waktu Proyek)

    • Waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat

    dengan menambah sumberdaya (tenaga kerja,

    alat).

    • Yang perlu diperhatikan, percepatan diikuti

    konsekuensi penambahan biaya! Mengapa?

    Tenaga kerja ditambah menjadi 2 kali lipat, biaya

    menambah lebih dari 2 kali lipat.

    Mengapa perlu project crashing ?

    • Kontraktor menghindari denda

    keterlambatan• Kontraktor ingin mendapatkan bonus jika

    selesai lebih cepat

    • Mengantisipasi kondisi cuaca, hari libur

    • Owner ingin segera memanfaatkan

     bangunan

    Cara mempercepat proyek

    • Mengurangi durasi kegiatan

    • Resequence activities

    • Membagi pekerjaan ke scope lebih kecil

    sehingga dapat dikerjakan bersamaan• Percepatan dilakukan pada kegiatan-

    kegiatan kritis.

    Cara mempercepat durasi kegiatan

    • Kerja shift

    •  Extended workdays

    • Menggunakan alat dengan kapasitas lebih

     besar• Menambah tenaga kerja

    • Menggunakan material yang dapat dipasang

    lebih cepat

    • Metode kerja / sequence yang lebih cepat

  • 8/19/2019 COMBAIN

    16/61

    2

    Contoh 1: Berapa hari dapat

    dipercepat?

    Lintasan kritisnya melalui 1-2-3, dan waktu penyelesaiannya =11

    Jalur : 1-2-3 = 5+6=11 weeks

    Jalur : 1-3 = 5 weeks

    13

    25 (1)6(3)

    5(0)

    Waktu normal

    dapat dipercepat

    Contoh 1

    1 3

    25 (1)6(3)

    5(0)

    43

    Waktu penyelesaian:

    Jalur 1-2-3 = 4 + 3 = 7Jalur 1-3 = 5

    Waktu penyelesaian dapat dipercepat menjadi 7 hari

    Atau total percepatan 11 – 7 = 4 har i

    Contoh 2: Bagaimana jika waktu

     jalur 1-3 adalah 8 hari?

    1 3

    25 (1)6(3)

    8(0)

    Kita tidak akan memperpendek jalur 1-2-3 menjadi 7 hari (< jalur 1-3).Jalur 1-2-3 tidak lagi kritis, karena jalur 1-3 lebih panjang!

    Contoh 2

    13

    25 (1)6(3)

    8(0)

    Solution: 

    Kita hanya bisa mempercepat waktu sehingga jalur 1-2-3 =1-2,

    yaitu 8 hari

    Jika biaya percepatan untuk jalur 1-2 dan jalur 2-3 sama,

    maka kita dapat bebas mempercepat kedua jalur tsb.

  • 8/19/2019 COMBAIN

    17/61

    3

    Contoh 2

    1 3

    25 (1)6(3)

    8(0)

    Solution:

    1

    2

    3

    5 (1) 6(3)

    8(0)

    OR

    4(0) 4(1)

    3(0)

    Jalur 1-2-3 dan 1-3 kedua-duanya kritis

    Contoh 3

    1

    2

    3 4

    10(5) 5(4)

    4(2)

    4(1)

    Berapa hari dapat dipercepat? Coba dikerjakan!

    Critical path

    1

    2

    3 4

    10(5) 5(4)

    4(2)4(1)

    The critical path is 1-3-4, completion time is 10+5 = 15

    Crash to a level to which other non-

    critical path is introduced

    1

    2

    3 4

    10(5) 5(4)

    4(2)4(1)

    The non-critical path is 1-2-4, has the processing time = 4+4 = 8

    So, we try to reduce the critical path to this level !

    5(0) 3(2)

    Both critical

    Paths = 8

  • 8/19/2019 COMBAIN

    18/61

    4

    Crash all resources until no further

    can be reduced!

    1

    2

    3 4

    10(5) 5(4)

    4(2)

    4(1)

    Stop, since no more resources can be reduced in path 1-3-4

    5(0) 3(2)

    Both critical

    Paths = 6

    3(0)

    1(0)

    3(1)

    Project Crashing and Time-Cost Trade-Off

    Example Problem (1 of 3)

    Table 8.5

     Normal Activity and Crash Data for the Network in Figure 8.16

    A B C DE=(A-B)

    F= (D-C)/(A-B)

     Note: A,B,C,D are given  Note: we will use F values to decide

    We need to compute E and F which path to crash! 

    F

    Time-Cost Trade-OffSteps:

    1. use “normal cost” to determine the critical path

    2. for each event, compute their average crash cost

    3. for each section of critical path, crash their

    maximum time by retaining this section be part

    of the “critical” path.

    4. compute total crashing costs and completion

    time

    Example

    Example: trade-off

    • Consider the same example as show in below

    • Step 1 determine it critical path

    • Step 2 determine all average unit crash cost

    • Step 3 crashing events with minimum costs

    • Step 4 compute crashed weeks and costs

  • 8/19/2019 COMBAIN

    19/61

    5

    Step 1

    • Using CPM, the critical path is

    1-2-3-4-6-7

    Step 2

    First, we cluster each segment of critical path into sections that can

     be crashed and to consider to crash them one section at a time

    Step 3:

    Section1 Section 2 Section 3 Section 4

    We now add the normal and crashed time and cost to each segment

    Step 3:

    Section1 Section 2 Section 3 Section 4

    12(5) $400

    8(3) $500

    12(3) $$7000 4(1) $7000

    4(1) $3000

    4(3) $$200

    4(3) $$200

  • 8/19/2019 COMBAIN

    20/61

    6

    We now crashed them one section at a time as follows:

    Step 3:

    Section1 Section 2 Section 3 Section 4

    12(5) $400

    8(3) $500

    12(3) $$7000 4(1) $7000

    4(1) $3000

    4(3) $$200

    4(3) $$200

    7(0)

    5(0)

    9(0) 3(0)

    We now crashed them one section at a time as follows:

    Step 4:

    12(5) $400

    8(3) $500

    12(3) $$7000 4(1) $7000

    4(1) $3000

    4(3) $$200

    4(3) $$200

    7(0)

    5(0)

    9(0) 3(0)

    Total crash cost

    =(5*$400)+(3*$500)+(3*$7000)+(1*$7000)=  31,000

    Total crashed weeks= 5+3+3+1=12

     Note: critical path is 1-2-3-4-6-7

    Completion time = 7+5+0+9+3 = 24

    Contoh 4

    • Kontraktor akan memasng 84,000 ft2 metal siding. Kontraktor dapat

    menggunakan kombinasi kelompok kerja dan scaffolding dengan produktivitas dan biaya sbb:

    Estimasi produksi

    harian

    Kelompok kerja & kebutuhan scaffolding

    1300 4 (1 set scaffoldin g, 2 laborers, 1 carpenter, 1 foreman)

    1660 5 (1 set scaffoldin g, 2 laborers, 2 carpenter, 1 foreman)

    2040 6 (2 set scaffoldin g, 3 laborers, 2 carpenter, 1 foreman)

    2300 7 (2 set scaffoldin g, 3 laborers, 3 carpenter, 1 foreman)

    • Laborer $12 /hour (8 hr day), Carpenter $16/hr, Foreman $18/hr,

    Scaffolding $60/day

    • Waktu instalasi metal siding masing-masing kelompok kerja dihitung

    dg: volume / produktivitas misal 84,000/1300 = 64,6 hari.

    • Biaya selanjutnya dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya harian

    tenaga kerja dan scaffolding:

    Crew size Durasi (hari) Cost ($)

    4 64,6 (gunakan 65) 34,060

    5 50,6 (51) 33,252

    6 41,2 (42) 33,936

    7 36,5 (37) 34,632

    Hitungan cost (misal untuk crew size 4):

    • 1 set scaffolding = $ 60

    • 2 laborers = 2 x $12 /hr x 8 hr = $ 192

    • 1 carpenter = $16 /hr x 8 hr = $ 128

    • 1 foremena = $18 /hr x 8 hr = $ 144

    • Jumlah = $ 524 / day

    • Total biaya akan menjadi = $524 / day x 65 days = $ 34,060

  • 8/19/2019 COMBAIN

    21/61

    7

    Earned Value Analysis

    Toriq A. Ghuzdewan

    Earned Value

    • Konsep “earned value” merupakan salah satu alat

     pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya

    dan waktu.

    • Konsep earned value menyajikan tiga dimensi:

    anggaran biaya (budgeted cost ), biaya aktual yang

    sudah dikeluarkan (actual cost ) serta apa yang

    yang didapatkan dari biaya yang sudah

    dikeluarkan (earned value).

    Earned Value Analysis

    • Earned value = % complete pekerjaan x anggaran pekerjaan tsb

    • Hasilnya adalah jumlah yang seharusnya telah dibelanjakan

    untuk pekerjaan tersebut.

    • Konsep earned value mengkombinasikan laporang biaya dan

    laporan performansi dalam satu grafik yang komprehensif.

    Earned Value Analysis

    • Grafik untuk evaluasi biaya dan waktu sampai

    dengan hari ini

  • 8/19/2019 COMBAIN

    22/61

    8

    Earned Value Analysis

     Notasi yang digunakan:

    • BCWP - budgeted cost of work performed

    • ACWP - actual cost of work performed• BCWS - budgeted cost of work scheduled

    • Cost Variance = BCWP - ACWP CV negatif

     berarti overrun

    • Schedule Variance = BCWP - BCWS SV

    negatif terlambat

    Earned Value Analysis

    • Jika earned value menunjukkan cost overrun / performance

    underrun project manager harus meneliti apa

     permasalahannya dan apa yang harus dilakukan supaya sistemdapat kembali ke target pengendalian.

    • Tindakan yang perlu dipertimbangkan:

    - menambah resources

    - rapat tim proyek untuk mencari solusi

    - memberi tahu klien bahwa proyek akan terlambat / melebihianggaran.

    Earned Value Analysis

    • Varian juga dapat diformulasikan sebagai rasio:

     – Cost Performance Index (CPI) = BCWP/ACWP

     – Schedule Performance Index (SPI) = BCWP/BCWS

    • Penggunaan rasio bermanfaat ketika membandingkan performansi dari beberapa proyek.

  • 8/19/2019 COMBAIN

    23/61

    9

  • 8/19/2019 COMBAIN

    24/61

    10

    Contoh

    Activity Budget

    (mh)

    Actual /

    expended

    % complete Earned

    value

    A 400 300 60 240

    B 600 500 90 540

    C 100 50 60 60

    D 1000 125 10 100

    E 400 200 60 240

    F 300 240 75 225

    G 200 180 80 160

    TOTAL 3000 1595 1565

    Bagaimana kinerjawaktu dan biaya

     proyek?

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    25/61

    / /

    1

    Kecelakaan Kerja Konstruksi

    Toriq A. Ghuzdewan, ST, MSCE

    Diskusi

    • Apa yang dimaksud dengan SMK3?

    • Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja?

    • Berikan contoh kecelakaan kerja pada pekerjaankonstruksi.

    • Mengapa kecelakaan kerja terjadi?

    • Bagaimana upaya untuk mencegah kecelakaan

    kerja?

    • Apa yang dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja?

    2

    Konstruksi Pekerjaan Berisiko

    • Konstruksi merupakan salah satu sektor industri yangmempunyai tingkat risiko kecelakaan kerja tinggi.Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja danTransmigrasi, sektor konstruksi berada pada daftarteratas yang mempunyai tingkat kecelakaan kerjatertinggi secara nasional, yaitu sebanyak 32 % dariseluruh kecelakaan kerja yang mencapai 58.600 kasus

    pada tahun 2008. Dalam tahun 2009, terdapat indikasipenurunan angka kecelakaan kerja menjadi 54.398.Meski mengalami penurunan dibandingkan dalamtahun 2008 (58.600 kasus) dan 2007 sebanyak 83.714kasus, namun angka kecelakaan kerja ini dinilai masihtinggi (depnakertrans.go.id, 2010).

    3

    Bahaya dalam pekerjaan konstruksi

    4

    Why, why, why, why, why ....???

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    26/61

    / /

    2

    Bahaya dalam

    pekerjaan

    konstruksi

    5

    Construction Accidents

    Breakdown of fatalities according to type of accident inconstruction industry

    56% falls from height 21% trapped by something collapsing or

    overturning 10% struck by a moving vehicle 5% contact with electricity or electrical

    discharge 4% struck by a flying/falling object during

    machine lifting of materials 3% contact with moving machinery or material

    being machined 1% exposure to a hot or harmful substance

       C  o  n  s   t  r  u  c   t   i  o  n    S

       i   t  e

       S  a   f  e   t  y

    6

    Piramida kasus kecelakaan

    kec. fatal

    kec. ringan

    Kerusakan alat

    Nyaris Kecelakaan

    Sumber bahaya

    1

    10

    30

    600

    10.000

    Data yg

    dilaporkan

    dan

    tercatat

    7

    Konstruksi Pekerjaan Yang Berisiko

    Risiko pekerjaan konstruksi: rendah – sedang –tinggi – katastropik.

    Sifat pekerjaan konstruksi:

    • Unik

    •Menggunakan banyak tenaga kerja & sifatnyayang berganti-ganti

    • Tuntutan waktu semakin cepat

    • Kompleks, menggunakan alat masinal, bangunansemakin tinggi, hi-tech.

    8

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    27/61

    3

    9

    Dasar Hukum

    UUJK 18/1999, Pasal 23 :

    Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajibmemenuhi ketentuan tentang keteknikan,keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja,perlindungan tenaga kerja, serta tatalingkungan setempat untuk menjaminterwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaankonstruksi.

    UU No. 13 Tahun 2003

    tentang Ketenagakerjaan

    Pasal 86:

    • “pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperolehperlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja”.

    Pasal 87:

    • “setiap perusahaan wajib menerapkan sistemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja yangterintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”.

    10

    Tujuan K3

    • Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya

    kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja,

    pencemaran, dll.

    • Target: “Nihil kecelakaan kerja”

    11

    PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3

    Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3

    5. Peninjauan ulang &

     Peningkatan olehmanajemen 

    2. Perencanaan

     SMK3 

     Peningkatan

    berkelanjutan 1. Komitmen dan

     Kebijakan 

    4. Pengukuran &

    evaluasi  3. Penerapan SMK3 

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    28/61

    4

    Bagaimana jika terjadi kecelakaan kerja

    dalam pekerjaan konstruksi ?

    • Sudah nasib?

    • Ditutupi, kalau diketahui wartawan akanmerepotkan?

    • Tidak dilaporkan karena akan mengurangi

    nilai ‘zero accident’?

    • Politis?

    • Dll . . . . . ????

    13

    Teori Kecelakaan Kerja

    • Kecelakaan didefinisikan sebagai kejadian

    yang tidak diharapkan, yang menghasilkan

    cedera / kerusakan properti, merupakan hasilkontak dengan sumber energi yang

    melampaui kemampuan tubuh atau struktur

    untuk bertahan.

    14

    Incident vs Accident

    Incident:

    • An Incident is an undesired event which under

    slightly different circumstances, could have

    resulted in harm to people, damage to

    property or loss to process.

    • An Incident is an undesired event which could

    or does result in a loss

    15

    Incident vs Accident

    Accident:

    • Accident result from contact with a substance

    or source of energy above the threshold limit

    of the body or structure

    • An ACCIDENT may be defined as an undesired

    event that results in harm to people, damage

    to property or loss to process

    16

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    29/61

    5

    DANGER

    hampir putus

    INSIDENT

    ACCIDENT

    putus

    17

     Peralatan Mesin,

     Instalasi

    “Accident” Bahan

    Cara kerja, Proses

     Lingkungan

     Kerusakan

     Korban jiwa

    Cacat,cidera, Sakit

     KerugianCitra

    “HAZARD”

    “CONSEQUENCE”

    Hazard adalah sumber potensi

    bahaya penyebab cidera / luka /

    kematian, kerusakan, gangguan ,

    atau kerugian18

    • Heinrich (1929): 88% kecelakaan disebabkan olehunsafe act, 10% unsafe condition dan 2% karenakecelakaan.

    Teori Domino

    Heinrich 

    19

    Teori Domino Bird 

    Frank Bird Jr. (1967) memperbaiki teori Heinrich denganmengenalkan loss (property) & menekankan faktormanajemen sebagai akar masalah.

    20

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    30/61

    6

    LEMAHNYAKONTROL

    SEBABDASAR

    PENYEBABLANGSUNG INSIDEN(Kontak)

    PROGRAMTAK SESUAI

    STANDARTAK SESUAI

    KEPATUHANPELAKSANAAN

    FAKTORPERORANGAN

    FAKTORKERJA

    PERBUATANTAK AMAN

    &KONDISI

    TAK AMAN

    KONTAKDENGANENERGIATAU

    BAHAN/ ZAT

    KECELAKAAN

    ATAU

    KERUSAKAN

     YANG TAK

    DIHARAPKAN

    THE ILCI LOSS CAUSATION MODELBird & German, 1985

    KERUGIAN

    21

     Accident Root Causes Tracing Model

    (ARCTM). 

    Abdelhamid dan Everett (2000) mengatakankecelakaan terjadi karena tiga akar masalah:

    (1) gagal untuk mengidentifikasi kondisi tidak amanyang ada sebelum kegiatan dimulai atau yangmuncul setelah kegiatan dimulai,

    (2) tetap memutuskan untuk bekerja meskipunpekerja mengidentifikasi adanya kondisi tidakaman,

    (3) sengaja bertindak tidak aman tanpamemperhatikan kondisi lapangan kerja.

    22

    23

    P I C

     SAFETY, 1 . LUKA RINGAN

     SECURITY - KorbanditanggulangidenganP3K.

     SAM 2. LUKA BERAT DAN M ENINGGALDUNIA

    - Hubungikoordinator keamanan untuk tindakanawal

    -  Amankan TKP

    - Khusus korban meninggaldunia hubungiRS & pastikan

     LUKA RINGAN LUKA BERAT RS yang akandituju situasinya aman

    S AF ET Y 3 . HUBUNGI KELUARGA

    - Hubungipenanggungjawab korban yaitu:Atasan,Mandor 

      MENINGGAL Subkon,dst.

      1 . 2. SAFETY, 4. BAWA KORBAN KE RUMAH SAKIT

     SECURITY A. LUKA BERAT

     (Jika Safety- - Dibawake RS(RS Acuanatau RS Terdekat )

     tidak adadi - Bawa surat pengantar / jaminan danfoto copyKTP

    3.   t em pat ) . k o rban j ik ak eRS A c uan

    - Bawa uangjika ke RSbukanRS Acuan.

    B. MENINGGAL

    - Korbandibawa ke RSdengan amanatausituasiaman

    4. - Bawa surat pengantar / Register(form Jamsostek dan

    foto copyKTP korban ).

     S A FE TY 5 . HASIL PEMERIKSAAN MEDIS KORBAN LUKA BERAT

    - Tunggu hasilpemeriksaanuntuk pastikan kondisikorban

      5. RAWAT - Jikakondisiko rban untuk hidup lebih besar/ dirawat,

     6. teruskankelangkah no.6

    - Jikakorban meninggalatau kemungkinan hidupkecil

    teruskankelangkah no.8

     S A FE TY 6 . PERAWATAN

     7. - Serah terima tanggung jawabperawatan kepadapenang-

    gungjawabkorban(atasan korban atau mandor,subkon)

    - Buat LaporanKecelakaan,Investigasidan Penyelesaian

    8. korbankecelakaan,koordinasikan denganGeneral Affair.

      8. 7. LAPORAN & CLAIM

     SAFETY - Buat kronolagis kecelakaan(form Depnaker)

     SAM - Pengurusan ke Depnaker 

     SAM - Informasikecelakaanbisalisan dulukeJamsostek

     SAM - Pengisian form-form Jamsostek dan pengurusanClaim

     SAM 8. PENGURUSAN SURAT-SURAT

    - Buat laporan Polisi(Po lsek TKP )

      9. 10. - Minta Visum & Surat Ket.dariRS (RSCM Untuk Jakarta)

    Koordinasi - Minta surat pengambilan & membawajenazahdariPolisi

    Keamanan& 9. BAWA JENAZAH

    Penanggung - Jenazah dikembalikan kekeluargadengan membawasurat

      11.  jawab korban  jalan

     SAFETY 1 0.PENGISIAN FORM JAMSOSTEK

    - MengisiLaporan Kronologis kejadian( form Jamsostek )

     SAM 11.PENYELESAIAN AKHIR

    - Laporan keDepnakerdanJamsostek

    - Penyerahansantunan ke ahliwaris

    URAIANDIAGRAM ALIR

    PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA KEJADIAN KECELAKAAN

    TERJADI

    KECELAKAAN

    AKIBAT

    PENGOBATAN /

    P3K

    SELESAI

    HUBUNGI

    KOORDINATOR

    KEAMANAN

    HUBUNGIKELUARGA  /

    PENANGGUNGJAWAB

    KORBAN

    BAWA KORBAN

    KERUMAHSAKIT

     PENGURUSANSURAT2  * LAPORANPOLISI

     * VISUM

     * PENGAMBILANJENAZA H

     * SURATJALAN

    PENGURUSAN

    KE DEPNAKER

    DANJAMSOSTEK

    PENYELESAIAN

     AKHIR

    SELESAI

    HASIL

    PEMERIKSAAN

    ?

    SELESAI

    BAWA

    JENAZAH

    SELESAI

    PERAWATAN

    LAPORAN&

    CLAIM

    Investigasi

    belum

    dilakukan ??

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    31/61

    7

    25

    LampiranForm K3 - 08 ( Korban KecelakaanBulan Ini )

    Nama Proyek :

    Laporan Untuk Bulan : Agustus 2004 Hal: 02/02

    Har i T gl J am ( S ta tu s )

    1 Suk im in 3 5 J um at 6 1 3: 40 L R T k Bes i T elap ak t an ga n t er go re s u ju ng b es i, p ad a s aa t p em ot on ga n T elap ak t an ga n k a- R . P3 K P ro ye k 0

    mengakibatkan luka gores, ditelapak tangan kanan. nan.

    2 M as ku t 3 6 J um at 6 0 9: 30 L R T k K ay u T er tu su k p ak u ya ng ad a p ad a k ay u s is a b on gk ar an , p ad a T el ap ak ka ki ki ri . R . P 3K (P ro ye k) 0

    telapak kaki kiri.

    3 Yat in 4 0 Sab tu 2 1 0 9: 00 L R T k Bo bo k Pad a sa at m elak uk an p em bo bo ka n co nt in go us b o r fi l e, p eg an ga nT elap ak t an ga n ki ri .R . P3 K (P ro ye k) 0padapahat lepas danmengenai telapak tangankiri.

    4 R as ip an 3 0 S en in 2 3 1 1 :3 0 L R T k Ka yu T er tu su k pa ku y an g me ne mp el p ad a ka yu y an g ak an d ip as an g T an ga n ka na n. R . P3 K (P ro ye k) 0

    dan mengenai punggung tangankanan.

    5 H as ma l 2 5 Mi ng gu 2 9 14 :0 5 L R T k Bo r P ada s aat m el ak uk an p en ge bor an ko lom , di at as a da y an g me - K ep al a R S Mi nt oh ard jo 0lakukan pembongkaran bekisting. Dan sisa-sisa betonyang

    menempel pada bekisting jatuhdan mengenai helm yangdipakai

    mengakibatkan luka memar.

    6 Her u 2 3 Sen in 3 0 1 0: 15 L R T k Bob ok Pad a s aa t m elak uk an p em bo bo ka n, p os is i k or ba n s eb ag ai J ar i t elun juk ta ng an R. P3K ( Pr oy ek ) 0

    penahan(yang memegangpahat), dan rekankorban yang me kanan.

    lakukan pembobokan dengan menggunakan martil, tiba-tibamartil tersebut meleset danmengenai tangan, mengakibatkan

    luka sobek.

    Catatan Dilaporkan Oleh,

    *)M = Meninggal,LB= Lukaberat, LR= Lukaringan **) Contoh:TukangBatu, Tukang Kayu, dll. Safety officer 

    ***)Kehilanganjam kerjadihitungsbb :

    1 Kehilanganjam kerjadihitungper orangkorbankecelakaan

    2 Jikakorbanmengalamicederadanmemerlukanperawatantidaklebihdari2x24jam, makakehilanganjamkerja= 0( Nol)

    3 Jikakorbanmengalamicederadanmemerlukanperawatanlebihdari2x24jam, makakehilanganjamkerjadihitunguntuk masa

    perawatanyangmelebihi2x24jam. (Contoh: Jikaperawatan5 hari,makakehilanganjamkerjadihitunguntuk3 harijamkerja= 3x8 jam=24jam).

    4 Jikakorbanmeninggal,kehilanganjamkerja= 6000 jam. Yangdimaksudkorbanmeninggal duniaadalahkorbanmeninggalsaat terjadi

    kecelakaanataukorbanmeninggaldalamkurunwaktu30hari sejak kecelakaanterjadisebagaiakibat kecelakaantersebut.

    Nama PekerjaNoUmur

    (thn)

    Tempat

    Perawatan

    01 September 2004

    Lost

    time**KronologisKejadian

    Kecelakaan Jabatan/

    Pekerjaan*

    Bagian tubuhyang

    Cedera

    Kecelakaan seperti apa yang perlu

    diinvestigasi?

    • Cedera / Luka (injury )

    • Penyakit (illness)• Kerusakan ( property damage)

    • Near miss

    26

    Langkah-Langkah Accident

    Investigation:

    1. Mengumpulkan informasi

    2. Analisis semua penyebab kecelakaan

    3. Analisa potensi terjadi lagi di waktu yad

    4. Buat Corrective Action

    5. Buat laporan & rekomendasi

    6. Lakukan Corrective Action dan Monitor

    27

    Mengumpulkan Informasi

    ON-SITE:

    • Amankan lokasi kejadian

    • Investigasi di lokasi kejadian

    • Catat informasi penting

    • Gunakan peralatan

    STEP 1

    28

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    32/61

    8

    Peralatan Accident Investigation

    • Kamera

    • Meteran

    • Barricade tape

    • Plastic vials with caps

    • Graph paper

    •  Accident investigation forms

    STEP 1

    29

    Mengumpulkan Informasi 

    OFF-SITE: 

    • Interview pihak-pihak terkait

    • Evaluasi kejadian yang lalu

    • Review catatan yang relevan

    STEP 1

    30

    TIP INTERVIEW

    • Buat suasana yang nyaman, jelaskan tujuan

    • Menemukan fakta, bukan menyalahkan

    • Buat pertanyaan open-ended

    • Selidiki kecelakaan vs.

    kedisiplinan pekerja

    STEP 1

    31

    Dokumen yang perlu direview

    • Standard Work Practices

    • Job Safety Analysis

    • Material Safety Data Sheets

    • Employee Personnel Records

    •Maintenance Logs

    • Past Accident History

    • Inspection Records

    • MVRs

    STEP 1

    32

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    33/61

    9

    Menentukan Penyebab

    • Menemukan sebab utama adalah yang

    paling penting• Mungkin ada beberapa penyebab yang

    berkontribusi thd terjadinya kecelakaan

    • Accident Investigation harus

    menemukan semua penyebab dan

    mengoreksinya.

    STEP 2

    33

    Kategori Penyebab Kecelakaan Kerja

    • Workplace Factors – biasanya

    merupakan fungsi Management

    Practices

    • Employee Factors – banyak dipengaruhi

    oleh perilaku tenaga kerja

    STEP 2

    34

    Contoh Workplace Factors:

    • Peralatan yang tidak memenuhi syarat

    • Maintenance yang tidak baik

    • Tidak ada prosedur kerja

    • Pengaturan bengkel kerja yang tidak baik

    • Housekeeping yang tidak baik

    • Lemahnya pengawasan

    • Kurangnya training

    STEP 2

    35

    Contoh Employee Factors:

    • Faktor manusia sangat dominan dilingkungan

    konstruksi, karena pekerja heterogen, tingkat

    skill dan edukasi rendah, pengetahuan

    tentang keselamatan rendah.

    • Beban kerja berlebihan (fisik / mental)

    • Tidak mengaplikasikan hasil training

    • Perilaku menantang resiko

    • Kondisi kesehatan, kelelahan, efek obat,

    emosi/ stres)

    STEP 2

    36

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    34/61

    10

    37 38

    39

    MENCARI AKAR MASALAH

    • Setelah menemukan jawaban Who,

    What, Where, When and How,

    kemudian menemukan jawaban Why

    dan “completes the puzzle”

    • Don’t Stop Short !

    STEP 2

    40

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    35/61

    11

    Pencegahan Faktor Manusia

    • Pemilihan Tenaga Kerja

    • Pelatihan sebelum mulai kerja

    • Pembinaan dan pengawasan selama kegiatanberlangsung

    41

    Pencegahan Faktor Teknis

    • Perencanaan Kerja yang baik.

    • Pemeliharaan dan perawatan peralatan

    • Pengawasan dan pengujian peralatan kerja

    • Penggunaan metoda dan teknik konstruksi

    yang aman

    • Penerapan Sistim Manajemen Mutu

    42

    PELAJARI POTENSI KEDEPAN

    • Analisa keparahan (Severity)

    - Class A Hazard (Major)

    - Class B Hazard (Serious)- Class C Hazard (Minor)

    STEP 3

    43

    CORRECTING THE CAUSES

    • Tiap penyebab yang teridentifikasi harusdikontrol

    • Pertimbangkan kontrol jangka pendek jikapengendalian permanen belum ada

    Lebih dari satu pengendalian• Consider short term controls if permanent

    controls are not readily available

    • Gukanakan “Control Hit List” yaitu daftarpengendalian bahaya.

    STEP 4

    44

    03/11/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    36/61

    12

    THE CONTROL HIT LIST

    1. Hilangkan penyebab bahaya

    2. Gunakan pengganti material yang tidakberbahaya

    3. Pengendalian engineering

    4. Pengendalian administrativ

    5. Personal Protective Equipment (PPE)

    6. Training Pekerja

    STEP 4

    45

    TAKE ACTION & MONITOR

    • Pastikan solusi jangka panjang tidak hilang di“arsip”

    • Evaluasi efektivitas dari pengendalian yangdiimplementasikan:

    - Interview Employees- Job Safety Analysis- Accident / Incident Experience

    STEP 6

    46

    The first week on each new site isthe most dangerous

    Accidents are more frequent atthe end of the day

    Small building jobs are the mostrisky

    Safety helmets, Hi-viz jackets,safety boots do prevent injury anddeath

    Light weight shoes-such astrainers or runners are notsuitable on site

       C  o  n  s   t  r  u  c   t

       i  o  n    S

       i   t  e

       S  a   f  e   t  y

    A FEW FACTS:

    47

    Sekian Semoga Bermanfaat

     Jika terjadi kecelakaan kerja, hendaknya di-

    investigasi untuk ditemukan akar masalahnya

    dan menjadi lesson learned supaya tidak

    terulang lagi & menjadikan hari esok yang lebih

    baik dari hari ini ......

    48

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    37/61

    1

    Toriq A. Ghuzdewan, ST., MSCE.ghuzdewan_ta@ yahoo.com

    Pengertian Hukum

    Dalam kamus bahasa Indonesia:

    • hu·kum n 1 peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan olehpenguasa atau pemerintah; 2 undang-undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan

    hidup masyarakat; 3 patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu;

    d s t . . .

    Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi hukum:

    1. peraturan dibuat oleh yang berwenang

    2. tujuannya mengatur tata tertib kehidupan masyarakat

    3. mempunyai ciri memerintah / melarang

    4. Pelanggaran dapat dikenakan sanksi (administrasi / pidana).

    Pasal 2 Tap MPR No III/MPR/2000:

    1. UUD 19452. Tap MPR RI

    3. Undang-Undang(Dibuat oleh Presiden & DPR)

    4. Perpu

    5. Peraturan Pemerintah

    6. Keputusan Presiden

    7. Peraturan Daerah

    Sumber hukum UUJK No. 18 tahun 1999

    UUJK (Undang-Undang Jasa Konstruksi) dimaksudkan untuk mengaturdan mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi (pasal2&3).

    • Apakah saat ini tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi telahterwujud? Apa saja masalahnya?

    • Apakah hasil pekerjaan/ proyek konstruksi sudah bermutu?

    • Apakah persaingan usaha sudah berjalan baik ( fairness)?

    • Bagaimana kompetensi badan usaha? Sertifikasi?

    • Kegagalan pelaksanaan konstruksi & kegagalan bangunan?• Apakah penegakan hukum (law enforcement) sudah efektif?

    • Dll . . .

    4

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    38/61

    2

    5http://trijayanews.com

     Ambruknya atap 3 bangunan kelas

    SMKN 1 Malingping Banten pada

    tanggal 12 Desember 2008 sekitar 

    pukul09.00 WIB diduga karena

    konstruksinya yang terbuat darirangka baja ringan tidak kuat

    menahan beban. Kejadian tersebut

    mengakibatkan 25 orang siswa luka,

    dua diantaranya masih dirawat di

    rumah sakit karena patah tulang

    belakang.

    http://dasalbantani.blogspot.com/2009/04/kegagalan-bangunan-dan-

    kegagalan.htmlPenggunaan material yang tidaksesuai antara rangka atap dan

    penutup atap.

    http://bataviase.co.id/node/757809

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    39/61

    3

    Sumber:http://civilengineerbali.blogspot.com/

    Seharusnya dengan adanya UUJK, proyek bermasalah bisa diminimalkan. Penyedia jasa yangbermasalah bisa dikenakanpasal pidanaatau denda.Selamaini yangterjadikebanyakanhanyadiblacklist bagi penyedia jasa yang bermasalah, sedangkan proyeknya tetap dibiarkanbermasalah. Dengan dipidana dan diblacklist, penyediajasa akanberpikirseribu kalikalau maubekerjatidak professional.

    Salah satu contoh proyek bermasalah adalah konstruksi gedung salah satu rumah sakitkabupaten. Dipertengahan jalan proyek tersebut mangkrak yang disebabkan karenastrukturnya tidak kuat. Pemkab bukannya mencari siapa yang harus bertanggungjawabterhadap masalah tersebut, tetapi malah mengeluarkan biaya lagi untuk mencari ahli strukturdan kontraktor untuk menambah kolom-kolom sebagai perkuatan. Seharusnya diperiksa letakkesalahannya, apakah pelaksanaannya atau perencanaannya yang salah. Selanjutnya tinggalterapkansaja pasal-pasaldalam UUJKsehinggabiaya perbaikan bisa dibebankan kepada pihakyang bersalah.

    10

    Produk Hukum Bidang KonstruksiSumber: http://www.lpjk.org/modules/regulasi_produk.php

    Dirubah mjd PP 4/ 2010

    PP 59/ 2010

    Perpres 54/ 2010

    11

    Produk Hukum Bidang KonstruksiSumber: http://www.lpjk.org/modules/regulasi_produk.php

    ISI UUJK

    • USAHA JASA KONSTRUKSI

    Jenis, Bentuk, dan Bidang Usaha

    Persyaratan Usaha, Keahlian, dan Keterampilan

    Tanggung Jawab Profesional

    PengembanganUsaha

    • PENGIKATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

    • PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PP 29/2000 PP 59/ 2010

    • KEGAGALAN BANGUNAN

    • PERAN MASYARAKAT PP 28/ 2000 PP 4/ 2010

    • PEMBINAAN

    • PENYELESAIAN SENGKETA

    • SANKSI

    12

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    40/61

    4

    USAHA JASA KONSTRUKSI

    Pasal4: Jenis, Bentuk, danBidangUsaha

    (1) Jenisusahajasa konstruksi:usaha perencanaan,pelaksanaandan pengawasan konstruksi

    13

    Dalam PP No. 4/2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi:

    Pasal 5

    (1) Lingkup layanan jasa perencanaan ... terdiri dari:

    a. survei;

    b. perencanaan umum, studi makro, dan studi mikro;

    c. studi kelayakan proyek, industri, dan produksi;

    d. perencanaan teknik, operasi, dan pemeliharaan;

    e. penelitian.

    (2) Lingkup layanan jasa pengawasan ... terdiri dari jasa:

    a. pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;

    b. pengawasan keyakinan mutu dan ketepatan waktu dalam proses pekerjaan dan hasil pekerjaan

    konstruksi.

    PP 04/2010

    Pasal 8A

    (1) Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan jasa pengawasan konstruksi meliputi:

    a. arsitektur;

    b. rekayasa (engineering);

    c. penataan ruang; dan

    d. jasa konsultansi lainnya.

    14

    Pasal 5 UUJK: Bentuk Usaha

    (1) Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan atau badanusaha.

    (2) … orangperseorangan … hanyauntuk pekerjaan konstruksi yang berisikokecil, berteknologisederhana, dan berbiayakecil.Dalam Perlem LPJK NO11a/2008 max 50 juta.

    (3) … orang perseorangan… selakuperencana ataupengawas konstruksi hanyadapat melaksanakanpekerjaan yang sesuaidenganbidangkeahliannya.sesuai bidang ASMET dg SKT Tingkat I (Perlem 11a)

    (4) Pekerjaan konstruksi yang berisiko besardan/atauberteknologitinggidan/atauyang berbiayabesar hanya dapat dilakukan olehbadan usahayangberbentukperseroan terbatasatau badan usahaasing yang dipersamakan.

    15

    Apa yang dimaksud dengan “Pekerjaan

    konstruksi yang berisiko besar dan/atauberteknologi tinggi dan/atau yang berbiaya

    besar”?

    16

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    41/61

    5

    Kualifikasi BU

    Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (Perlem LPJK NO

    11a/2008, Pasal 10):• Kualifikasi besar: gred 6 & 7 (Asing hanya grade 7)

    • Kualifikasi menengah: gred 5

    • Kualifikasi kecil: gred 1 (perorangan), 2,3,4

    17 18

    Persyaratan Penetapan Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi

    19

    CIRI PEKERJAAN TEKNO SEDERHANA(UNTUK BUJK KUALIFIKASI KECIL)

    PELAKSANA

    Pemilik/GM/PUtm

    PelaksnMandor/

    Tkng/Oprs PRODUKSI

    PelaksnPJTek /

    Tkng/Oprs

          

    Resiko: Kecil

    Tekno: Sederhana

    Nilai : Kecil

    Dampak Lingk. :

    Sebatas lokasi kerja/ komplek

    hunian/ satuan permukiman.

    BahanBangunan:

    Tidak memerlukangudang

    bahan.

    Transport bahan tidak

    mengganggu fasilitas umum.

    Bahan bangunan tidak

    berbahaya.

    TenagaKerja:

    s/d 25orang  Ada T Terampil ber sertifikat. Koord: Mandor / Penanggung

    Jawab Teknik  Tempat kerja terbuka

    tidak perlu sarana bantu untuk K3

    PeralatanKerja :

    Peralatan kerja lang-sung/

    konvensional.

    Tidak perlu alat kerja bantu

    spesifik.

    Tidak perlu alat kerja pendukung.

    Teknologi Pekerjaan : Struktur bangunanutama dapat dikerjakan

    oleh tenaga kerja konstruksi denganketrampilan kerja tertentu.

    Pekerjaan dari bagian bangu-nan utamadapat dikerjakan oleh tenaga kerjakonstruksi dengan ketrampilan kerja

    tertentu.

    SBU

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    42/61

    6

    prayit bpksdm pu

    PELAKSANAMANDORMANDOR MANDOR

    Pemilik

    GM/PUtmMANAJER

    OperasPJTek

    TENAGA AHLI

    Tkng/Oprs Tkng/Oprs

    Tkng/Oprs

    PRODUKSI

    TEKNISIPelaksnPelaksnPelaksn

          

    Resiko: Sedang

    Tekno: Madya

    Nilai : Sedang/ kecil (bersyarat)

    subkont

    Dampak Lingk .:Sebatas SatuanPemukiman/ Komplekperumahan

    BahanBangunan:

    Perlu gudang bahan. Perlu dukungan khu-sus untuk

    transport. Bahan bangunan tidak bersifat

    explosif.

    Tenaga Kerja :

    25 s/d 50 orang

     Ada Tenaga ahli ber sertifikat.

    Koord: Pgg.Jawab Teknik / DirTeknik.

    Tempat kerja terbuka atau tertutup. Perlu sarana bantu untuk K3

    Peralatan Kerja :

    Peralatan kerja langsung /konvensional.

    Perlu alat kerja bantuspesifik.

    Perlu alat kerja pendu- kungbukanuntuk Pe-kerjaan utama.

    TeknologiPekerjaan :

    • Struktur bangunanutama dapatdikerjakan oleh tenaga kerja konstruksi

    dengan keahliankerja tertentu.• Pekerjaan dari bagian bangu- nanutama dapat dikerjakan oleh tenaga kerjakonstruksi dengan ketrampilan kerjatertentu.

    SBU

    CIRI PEKERJAAN TEKNO MADYA(UNTUK BUJK KUALIFIKASI MENENGAH)

    prayit bpksdm pu

    DirutDir.1Dir.3 DirTkMANAJER

    TENAGA AHLIAnggr KonstrkAlat MutuPerson

    TEKNISIPelaksnPelaksn Pelaksn Pelaksn

    PELAKSANA

    MANDORMANDOR

    MANDOR

    Pemilik      

    Resiko: Tinggi

    Tekno: Tinggi

    Nilai : Besar/sedang; kecil

    (bersyarat)

    Dampak Lingk . :Meliputi Kawasan Pemukimanatau lebih.Meliputi satu wilayah kecamatanatau lebih.

    Bahan Bangunan :

    Tidak Perlu gudang bahan

    yang terjaga.

    Perlu dukukungan khusus

    untuk transp.

    Bahan bangunan bersifat

    berbahaya / explosif 

    TenagaKerja:

    Lebih dari 50 orang.

     Ada Tenaga ahli bersertifikat.

    Koord: Pgg. Jawab Teknik /DirTeknik.

    Tempat kerja terbuka atautertutup.

    Perlu sarana bantu khusus untuk K3

    Peralatan Kerja:

    Peralatan kerja langsung/ konven-sional.

    Perlu alat kerja bantu sp esifik.

    Perlu alat kerja pendukung untukmengerjakan pekerjaan utama

    Teknologi Pekerjaan :

    Struktur bangunan utama dikerjakan oleh tenaga kerjakonstruksi dengan keahlian kerja dan keterampilankerja tertentu.

    Bangunan keseluruhan terdiri dari bangunan utamadan bangunan pendukung yang secara teknis dapatdikerjakan terpisah/simultan.

    Bangunan pendukung terdiri dari berbagai jenispekerjaan konstruski, yang pelaksanaan memerlukankeahlian kerja dan keterampilan kerja tertentu.

    SBU

    Tkng/Oprs PRODUKSI

    CIRI PEKERJAAN TEKNO TINGGI(Untu BUJK Kualifikasi Besar)

    Pasal 9

    (1) Perencana konstruksi dan pengawaskonstruksi orangperseorangan harus memiliki sertifikat keahlian. seperti apa?SKA ?

    (2) Pelaksana konstruksiorang perseorangan harus memiliki sertifikatketerampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja.

    (3) Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badanusaha sebagaiperencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau tenagatertentu dalam badanusaha pelaksana konstruksi harus memilikisertifikat keahlian.

    (4) Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yangbekerja pada pelaksana konstruksiharus memiliki sertifikatketerampilan dan keahlian kerja.

    23

    Banyak sekali kategori keahlian ??

    Dalam SKKNI

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    43/61

    7

    Sertifikat Keahlian (SKA)

    Diatur dalam PP 4/2010

    • SKA adalah bukti kompetensi dan kemampuan profesi keahlian

    kerja tenaga ahli bidang Jasa Pelaksana, Perencana atau PengawasKonstruksi

    • Kualifikasi tenaga ahli: Ahli Muda, Madya, Utama

    • Salah satu persyaratan untuk mengajukan permohonan Sertifikasi

    dan Registrasi Badan Usaha adalah memiliki tenaga ahli

    bersertifikat keahlian (SKA) untuk ditetapkan sebagai Penanggung

    Jawab Teknik (PJT) atau Penanggung Jawab Bidang (PJB).

    25

    SKA untuk Kontraktor

    26

    SKT (Sertifikat Keterampilan)

    • Bukti kompetensi dan kemampuan profesi

    keterampilan kerja sbg Penanggung Jawab

    Teknik (PJT)

    • Kualifikasi tenaga terampil: Tingkat I, II, III

    27 28

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    44/61

    8

    Bidang dan Sub Bidang Keterampilan Jasa

    Konstruksi

    29 30

    31

    SERTIFIKASI DAN REGISTRASI

    32

    KOMPETENSI

    UJI

    KOMPETENSI

    KEMAMPUAN

    Badan UsahaOrang

     perseorangan

    Sertifikat

    Klasif &

    kualifik

    ASPAL

    PERINGKAT

    KOMP. &

    KEMAMP.

    Standar KeilmuanStandar ketrampilanKemampuan usaha

    Pengalaman

    Lembaga

    S E R T I F I K A S I

    USJK.Akredit/ LEMBAGA

    Klasif &

    Kualifik

    LPJK

    SBUSKa/Kt

    ( Psl. 9 UUJK; Penjelasan Psl 15 (2) PP 28/2000 )

    SERTIFIKAT

    KLASIFIKASI

    KUALIFIKASIDaftar Registrai

    Badan Usaha

    Jakons Daerah

    Standarklasifikasi

    dankualifikasi

    y

    ?

    ?

    TER-TOLAK/ 

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    45/61

    9

    Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan atas

    kompetensi dan kemampuan profesi tenaga

    terampil dan tenaga ahli yang ditetapkan

    berdasarkan klasifikasi dan kualifikasi menurut

    disiplin keilmuan sesuai bidang jasa Konstruksi

    ASMET (Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal,

    Tata Lingkungan).

    33 34

    Sertifikasi

    35http://www.lpjk.org/modules/statistik/profesi/tenaga_trampil_propinsi_kualifikasi.php http://www.lpjk.org/modules/asosiasi_profesi.php

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    46/61

    10

    Permasalahan SKA

    • SKA seharusnya untuk menunjukkan profesionalisme. Tetapi banyak

    hanya untuk memenuhi syarat mendirikan perusahaan konsultan

    maupun kontraktor (syarat mendirikan SBU konsultan dan

    kontraktor adalah salah satu atau beberapa pengurusnya

    mempunyai SKA di bidang tertentu).

    • Biaya mahal, 2,5 – 7 juta (?).

    • Engineer senior yang berpengalaman dilapangan yang tidak

    memiliki SKA, malah lebih matang daripada engineer yang ber SKA

    asal jadi.

    • SKA dipinjam-pinjam beberapa perusahaan pelanggaran hukum.

    37

    BAB IV: Pengikatan Pekerjaan Konstruksi

    Pasal14 :

    Para pihak dalampekerjaankonstruksiterdiriatas:

    a. Penggu najasab . Penyediajasa

    (2) Pengguna jasa harusmemiliki kemampuanmembayar biaya pekerjaan konstruksiyang didukungdengandokumenpembuktian dari Lembaga Perbankan dan atauLembaga Keuangan bukan bank. Dalam PP29/2000, Ps15 (i): menunjukkanbukti kemampuan membayar:

    • Bukti kemampuan membayar dari pengguna jasa yang berbentuk badanusaha atau usaha orang perseorangan antara lain berupa bank garansi,

     jaminan dari lembaga keuangan.

    • Bukti kemampuan membayar untuk proyek-proyek Pemerintah antara lainDaftar Isian Proyek atau Daftar Isian Kegiatan.

    38

    Pasal 17: Pengikatan Para Pihak

    (1) .. . hubungan kerja jasakonstruksidilakukanberdasarkanprinsippersaingan

    yang sehat melalui … pelelangan umumatau terbatas.

    (2) Pelelanganterbatashanya boleh diikuti olehpenyedia jasayang dinyatakan

    telahlulus prakualifikasi.(3) Dalam keadaantertentu… dapat dilakukan pemilihan langsungatau

    penunjukanlangsung.

    (4) Pemilihan penyediajasa harusmempertimbangkankesesuaianbidang,

    keseimbangan antara kemampuan danbeban kerJa, sertakinerja penyediajasa.

    (5) Pemilihan penyediajasa hanya boleh diikutioleh penyediajasa yang memenuhi

    persyaratandalamPasal 8 dan Pasal 9.

    (6) Badan-badan usaha yang dimiliki olehsatu ataukelompokorang yang sama

    atauberadapada kepengurusanyang samatidakboleh mengikuti pelelangan

    untuk satu pekerjaankonstruksisecara bersamaan.39

    Pasal 22: Kontrak Kerja Konstruksi

    (lanjutan ...)

    Pengaturan hubungan kerja … harus dituangkandalam kontrakkerjakonstruksi.

    Beberapa isi penting:

    • Cara Pembayaran• Cidera janji

    • Penyelesaian Perselisihan

    • Pemutusan kontrak kerja konstruksi

    • Keadaan memaksa ( force majeure)• Kegagalan Bangunan

    • Perlindungan pekerja• Aspek Lingkungan, dll ....

    40

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    47/61

    11

    Contoh permasalahan kontrak ...

    Dalam pelaksanaan pembangunan Hotel X, manajemen proyek (MP) memesanadukan beton siap pakai ke PT. RM sebanyak ± 515 m3 dengan spesifikasi K250dan K350. Namun dari uji lab beberapa sampel, diperoleh hasil uji lab tidakmemenuhi mutu yang disyaratkan. Pihak Hotel meminta bantuan ke LSMIMPLAW yang selanjutnya meminta bantuan ke LOS-DIY, yang selanjutnyameminta bantuan ke LPJKD DIY untuk meminta pendapat ahli konstruksi.

    LOS-DIY menanyakan pendapat ahli berkaitan dengan masalah-masalah sebagaiberikut:

    • Apakah beton masih dalam batas toleransi yang disyaratkan? Bagaimanasolusinya jika tidak memenuhi persyaratan?

    • Bagaimana ketentuan / peraturan manajerial pelaksanaan proyek konstruksigedung semestinya dijalankan?

    • Bagaimana formula terbaik untuk penyelesaian masalah ini?

    41Analisis lihat dokumen laporan

    Pasal 25: Kegagalan Bangunan

    (1) Penggunajasa dan penyedia jasa wajib bertanggung

     jawab atas kegagalan bangunan.(2) Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab

    penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan

    konstruksi dan paling lama 10 (sepuluh) tahun.

    (3) Kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) ditetapkan oleh pihak ketiga selaku penilai ahli.

    42

    Kegagalan Bangunan

    Dalam PP29/2000 (Ps34):

    Pasal 34: Kegagalan Bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik

    secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan

    kesehatan kerja, dan atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa

    dan atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

    Pasal 36: Kegagalan bangunan dinilai dan ditetapkan oleh 1 (satu) atau lebih penilai ahli

    yang profesional dan kompeten dalam bidangnya serta bersifat independen dan mampu

    memberikan penilaian secara obyektif, yang harus dibentuk dalam waktu paling lambat

    1 (satu) bulan sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya kegagalan bangunan.

    Pasal 37: Penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) harus memiliki

    sertifikat keahlian dan terdaftar pada Lembaga.

    43

    Kegagalan Pekerjaan Konstruksi

    Dalam PP29/2000, Ps 31 dijelaskan tentang Kegagalan Pekerjaan Konstruksi:

    • Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuaidengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baiksebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa.

    44Sumber: pilarjakon.com

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    48/61

    12

    Belajar dari suatu ulasan ....

    ARSITEK, JASA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN GEDUNG(http://www.iai-banten.org/2008/04/06/arsitek-jasa-konstruksi-dan-bangunan-gedung/)

    Sebagai arsitek, akhir-akhir ini kita merasa terusik atas banyaknya kasus kegagalan bangunan yangberakibat fatal. Dalam waktu beberapa bulan, empat bangunan parkir di gedung-gedung megah diJakarta telah mencelakai dan menewaskan para pengguna bangunan. Di Banda Aceh, sebuah bangunanrumah sakit roboh sebelum diserahterimakan. Di Surabaya, seorang anak kecil tewas karena jatuh darilantai atas ke lantai dasar sebuah shopping mall. Gedung sekolah dasar roboh sudah tak terhitungbanyaknya. Dalam kasus-kasus di atas, di mana posisi arsitek? Mungkinkah kesalahan ada di pihakarsitek?

    Bila ditilik dari hulu ke hilir, kemungkinan kesalahan dalam kasus-kasus tersebut bisa terjadi padaarsitek, perencana struktur, perencana ME, pemberi ijin membangun, pelaksana konstruksi, pengawaskonstruksi, pemilik/pengelola bangunan, atau pengguna bangunan. Bila diusut dengan seksama, salahsatu atau beberapa pihak tersebut harus bisa dinyatakan sebagai penanggung jawab terjadinya kasuskegagalan sebuah bangunan.

    45

    Sumber Penyebab Kegagalan Bangunan

    Perencana

    • Tidak mengikuti TOR, salah penulisan spesifikasi, salah tafsir dataperencanaan/ investigasi lapangan, salah hitung kekuatan rencana, tidakmemperhitungkan faktor gempa, data tidak akurat, salah hitung aritmetik, dll.

    Pelaksanaan:

    • Tidak mengikuti spec, pengurangan mutu, pengujian mutu tidak benar,material tidak sesuai, salah metode kerja, salah alat, dll.

    Pengawasan:

    • Tidak mengawasi dengan benar, menyetujui proposal yg tidak sesuai dg spec,menyetujui gambar yang tidak benar, dll.

    Pengguna Jasa:

    • Penggunaan melebihi kapasitas rencana, pemeliharaan tidak memenuhisyarat.

    46

    BAB VII: PERAN MASYARAKAT

    Pasal 31: Masyarakat Jasa Konstruksi

    (1) Masyarakat jasa konstruksi merupakan bagian dari masyarakat yangmempunyai kepentingan dan/atau kegiatan yang berhubungandengan usaha dan pekerjaan jasa konstruksi.

    (2) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi… dilaksanakanmelalui suatu Forum Jasa Konstruksi.

    (3) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi… dalammelaksanakan pengembangan jasa konstruksidilakukan oleh suatulembaga yang independen dan mandiri.

    47

    BAB VII: PERAN MASYARAKAT

    (Pasal 32, 1) Forum … terdiri atas unsur-unsur:

    a. Asosiasi perusahaan jasa konstruksi;

    b. Asosiasi profesi jasa konstruksi;

    c. Asosiasi perusahaan barang dan jasa mitra usaha jasa konstruksi;

    d. masyarakat intelektual;

    e. organisasi kemasyarakatan terkait

    f. instansi Pemerintah;

    g. unsur-unsurlain yang dianggap perlu.

    48

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    49/61

    13

    Pasal 33

    (1) Lembaga sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 ayat (3)

    beranggotakan wakil-wakil dari:a. asosiasi perusahaan jasa konstruksi;

    b. asosiasi profesi jasa konstruksi;

    c. pakar dan perguruan tinggi yang berkaitan dengan bidang

    Jasa konstruksi;

    d. instansi Pemerintah yang terkait.

    49

    Pasal 33

    (2) Tugas lembaga … adalah:

    a. melakukanatau mendorong penelitian danpengembangan jasakonstruksi;

    b. menyelenggarakan pendidikan danpelatihan jasa konstruksi;

    c. melakukanregistrasi tenaga kerja konstruksi, yang meliputiklasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahliankerja;

    d. melakukanregistrasi badan usaha jasa konstruksi

    e. mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi, danpenilai ahli di bidang jasa konstruksi.

    50

    Pasal 35: Pembinaan

    (1) Pemerintah melakukan pembinaan jasa konstruksi dalam bentuk pengaturan,pemberdayaan, dan pengawasan.

    (2) Pengaturan… dilakukan dengan penerbitan peraturan perundang-undangan

    dan standard-standard teknis.(3) Pemberdayaan… dilakukan terhadapusaha jasakonstruksidan masyarakat

    untuk menumbuhkembangkankesadaranakan hak, kewajiban, dan perannyadalam Pelaksanaan jasa konstruksi

    (4) Pengawasan… dilakukan terhadappenyelenggaraan pekerjaan konstruksiuntukmenjaminterwujudnya ketertiban jasa konstruksisesuai denganketentuanperaturanperundang-undanganyang berlaku.

    (5) Pelaksanaan pembinaan… dilakukan bersama-samadengan masyarakat jasakonstruksi.

    (6) Sebagiantugaspembinaan … dapat dilimpahkan kepada PemerintahDaerahyang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

    51

    Pasal 38: Gugatan Masyarakat(1) Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan pekerjaan

    konstruksi berhak mengajukan gugatan ke pengadilan secara:

    a. orangperseorangan;

    b. kelompok orang dengan pemberian kuasa;

    c. kelompokorangtidak dengan kuasa melalu gugatan perwakilan.

    (2) Jika diketahuibahwa masyarakat menderita sebagai akibat

    penyelenggaraan pekerjaan konstruksisedemikian rupa sehingga

    mempengaruhi peri kehidupan pokok masyarakat, Pemerintah wajib

    berpihak pada dan dapat bertindak untukkepentingan masyarakat.

    52

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    50/61

    14

    BAB X: SANKSI

    Pasal 41:

    Penyelenggara pekerjaan konstruksidapat dikenai sanksi administratif 

    dan/atau pidanaatas pelanggaran Undang undangini.

    Pasal 42

    (1) Sanksi administratif … berupa:

    a. peringatan tertulis;

    b. penghentian sementara pekerjaan konstruksi;

    c. pembatasan kegiatanusaha danlatau profesi;

    d. pembekuanizin usaha dan/atau profesi;

    e. pencabutan izin usaha dan/atau profesi.

    53

    Pasal 43

    (1) Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi

    yang tidak memenuhi ketentuanketeknikan dan mengakibatkan

    kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai

    pidanapaling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda

    paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.

    (2) Barang siapa yang melakukan pelaksanaanpekerjaan konstruksi

    yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuanketeknikan

    yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan

    konstruksiatau kegagalan bangunan dikenakanpidana paling lama 5

    (lima) tahun penjara atau dikenakandenda paling banyak 5% (lima

    per seratus) dari nilai kontrak..

    54

    Pasal 43

    (3) Barang siapa yang melakukan pengawasanPelaksanaan pekerjaankonstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lainyang melaksanakan pekerjaan konstruksimelakukan penyimpanganterhadap ketentuanketeknikan dan menyebabkan timbulnyakegagalan pekerjaankonstruksi atau kegagalan bangunan dikenaipidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakandendapaling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.

    55

    Terimakasih

    56

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    51/61

    1

    Studi KasusAspek Hukum Konstruksi

    Toriq A. Ghuzdewan, S.T., MSCE

    Kasus 1

    • Dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan jasa

    konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung

    suatu instansi.

    Bangunan IndukBangunan

    sayap

    timur

    Bangunan

    sayap

    Barat

    Ditenderkan

    lagi

    Deskripsi Kasus 1

    • Pada tahun 2009, suatu instansi “ABC” mengadakan seleksipenyedia jasa konsultansi untuk pekerjaan PerencanaanPembangunan Gedung, dengan biaya APBN TA 2009. Sebagaipemenang dan selanjutnya melaksanakan pekerjaan tersebutadalah PT B dengan nilai kontrak Rp. 254.800.000,-. Hasil kegiatan

     jasa konsultansi perencanaan tersebut merupakan kelanjutan darihasil kegiatan jasa konsultansi perencanaan Pembangunan Gedungyang dilaksanakan seblumnya, yaitu pada tahun 2008. Pekerjaanperencanaan tahun 2008 dilaksanakan oleh CV. A dengan nilaikontrak Rp. 192.000.000,- dengan hasil gambar kerja pembangunangedung induk dengan luas 1603,5 m2 dan gedung sayap barat dantimur dengan luas 1372,8 m2. Yang menjadi permasalahan dalamkasus ini adalah ditemukan hasil perencanaan yang dibuat oleh PTB diduga merupakan pengulangan dari hasil perencanaan yangdibuat oleh CV. A, yaitu pada pekerjaan gambar kerja Gedung SayapBarat dan Timur, dengan luas kurang lebih 1214,4 m2. Jika hal inibenar, maka ada dugaan pemborosan terhadap keuangan negara.

    “Ilustrasi” ....

    B edr oo m B edr oo m

    Living

    roomDining

    Garage

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    52/61

    2

    Kasus 1

    Permasalahan:

    1. Apakah terjadi pengulangan pekerjaan perencanaan pada bangunan

    Gedung Sayap Barat dan Timur?

    2. Jika Ya; apakah pengulangan pekerjaan perencanaan tersebut merupakan

    pemborosan terhadap keuangan negara?

    3. Jika terjadi pemborosan, seberapa besar kerugian akibat pengulangan

    pekerjaan perencanaan tersebut?

    4. Jika terjadi pengulangan pekerjaan perencanaan, apakah pengulangan

    tersebut melanggar peraturan?

    5. Siapa yang bertanggungjawab jika terjadi pengulangan pekerjaan?

    Kasus 2

    • Permintaan dari Kejaksaan Tinggi .... kepada

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

    dengan surat nomor ..... untuk melakukan

    pemeriksaan dan kajian pada pekerjaan

    “Pembangunan .....” terhadap aspek teknis

    dan anggaran biaya, berkaitan dengan dugaan

    penyimpangan pelaksanaan proyek tersebut

    yang dapat berakibat pada timbulnya kerugian

    negara.

    Kasus 2

    Tujuan Kajian

    (1) Mengevaluasi kualitas hasil pelaksanaan

    pekerjaan, apakah sudah sesuai denganspesifikasi yang disyaratkan.

    (2) Mengevaluasi Anggaran Biaya, apakah nilai

    biaya pekerjaan dalam batas kewajaran.

    Kasus 3

    • Aspek hukum dalam penanganan masalah

    kerusakan Prasarana dan Bangunan lihat

    makalah

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    53/61

    3

    Terimakasih

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    54/61

    1

    INTEGRATED

    MANAGEMENT SYSTEM

    ISO 9001: 2008, ISO 14001: 2004AND OHSAS 18001:2007

    Toriq A. Ghuzdewan, ST., MSCE

    Sistem Manajemen

    • ISO 9001: 2008 sistem manajemen mutu

    ISO hasil revisi tahun 2008.

    • ISO 14001: 2004 Sistem Manajemen

    Lingkungan

    • OHSAS 18001:2007 Sistem Manajemen

    Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3)

    Sistem Manajemen

    • Supaya efisien dan efektif mengelola

    pekerjaan secara sistematis

    • Tujuan: tidak ada hal penting terlewatkan• Tiap orang jelas siapa yang bertanggungjawab

    untuk mengerjakan apa, kapan, bagaimana,

    mengapa dan dimana?

    • Standar sistem manajemen memberi

    pedoman untuk diikuti.

    Sistem Manajemen

    • Perusahaan tidak dapat berjalan baik tanpa

    sistem manajemen.

    • Perusahaan-perusahaan pesawat terbang,

    mobil, angkatan bersenjata, rumahsakit telah

    lama mengimplementasikan sistem

    manajemen.

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    55/61

    2

    Mengapa perlu sistem manajemen

    terintegrasi?

    • Manajemen lebih baik

    • Komprehensif dan sistematik untuk

    menentukan target & implementasi perbaikan

    • Lebih jelas tentang tanggungjawab & peranan

    para pihak (termasuk yang diluar)

    • Praktis digunakan

    ISO

    "International Organization for Standardization"

    mempunyai singkatan yang berbeda-beda dalam

    berbagai bahasa   di Inggris IOS, Perancis OIN  

    pendirinya memberi nama ISO dari bahasa Romawi(Greek) yang artinya “sama”.

    http://www.iso.org

    Sejarah ISO

    • 1946 pertemuan 25 negara di London

    mendirikan organisasi internasional untuk

    memfasilitasi koordinasi standar industriinternasional.

    • Organisasi ISO berdiri di Geneva, Swiss, 23

    Februari 1947.

    Mengapa perlu standar?

    • Standar sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan

    memastikan capaian yang diinginkan dari produk/servis

    seperti mutu, ramah lingkungan, keselamatan, reliabilitas,

    efisiensi, dan interchangeability dengan biaya yang ekonomis.

    • Jika produk/servis sesuai dengan yang kita harapkan, biasanya

    kita tidak memasalahkan dan tidak menyadari pentingnya

    standar. Namun ketika mendapatkan produk jelek, tidak

    cocok, tidak kompatibel, tidak reliabel dan berbahaya baru

    kita menanyakan standar.

    • ISO menerbitkan banyak standar (18.500) dalam berbagai

    bidang.

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    56/61

    3

    Untuk apa (ISO) standards?

    • Agar pembuatan produk/servis lebih efisien

    dan aman.

    • Memfasilitasi perdagangan antar negara dan

    membuat lebih fair

    • Melindungi konsumen

    Siapa yang memerlukan ISO?

    • Perusahaan supaya produk/servis diterima internasional.

    • Innovator untuk memenuhi aspek terminologi,

    kompatibilitas, dan safety• Pemerintah dasar pengembangan peraturan

    (mememperhatikan aspek kesehatan, keselamatan dan

    lingkungan).

    • Konsumen jaminan mutu, keamanan dan reliabilitas

    • Untuk tiap orang kualitas hidup

    • Untuk alam semesta memelihara lingkungan: udara, air,

    tanah.

    ISO

    • Voluntary ISO adalah organisasi non

    pemerintah tidak mempunyai kekuatan

    hukum untuk harus diimplementasikan

    • ISO merupakan kebutuhan pasar.

    • ISO dibuat berdasarkan konsensus

    internasional para ahli direview scr periodik

    • Diterima scr global

    ISO 9001 & 14001

    • ISO 9001 & 14001 adalah standar ISO yang

    paling populer dan telah diimplementasikan di

    lebih dari 161 negara.

    • ISO 9001 dan ISO 14001 adalah generic

    standards dapat diaplikasikan pada tiap

    organisasi, besar/kecil, produk/jasa, dalam

    tiap sektor kegiatan (swasta/ pemerintah)

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    57/61

    4

    Proses, bukan produk

    • Baik ISO 9001 & 14001 berkaitan dengan

    bagaimana perusahaan melaksanakan

    pekerjaan (proses)

    • Bukan merupakan standar produk/ servis

    Proses, bukan produk

    • Proses mempengaruhi produk/servis akhir

    •ISO 9001 memberikan persyaratan apa yangharus dilakukan perusahaan untuk mengelola

    proses yang mempengaruhi mutu produk/

    servis

    • ISO 14001 memberi persyaratan apa yang

    harus perusahaan lakukan untuk mengelola

    proses pekerjaan yang dapat mempengaruhi/

    berdampak pada lingkungan.

    Manfaat ISO 9001 & 14001

    • Diakui secara internasional

    • Bahasa yang sama untuk bekerjasamadengan kustomer dan suplier scr global

    • Meningkatkan efisiensi & efektifitas

    • Untuk continual improvement 

    • Sistem mutu = Kendaraan

    • Manajemen mutu = Sopir

    • Kebijakan mutu = Road map (Peta)

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    58/61

    5

    A

    Purchasing

    Department

    B

    Production

    Department

    C

    Personnel

    Department

    D

    Quality

    Control

    E

    Stores

    FORMS,

    LABEL,

    RECORDS,

    ETC.

    WORK

    INSTRUCTIONS

    OPERATION

    PROCEDURES

    QUALITY/ POLICY

    MANUAL

    LEVEL 1

    LEVEL 2

    LEVEL 3

    LEVEL 4

    DOCUMENTATION PYRAMID

    HIGH

    LOW

    Contoh

    quality plan

    NO INSPEKSI ACCEPTANCE

    CRITERIA

    TIPE

    INSPEKSI

    JENIS

    RECORD

    PENANGGUNG

    JAWAB

    1 Pengukuran site p lan   Sesuai shop drawing

    Dimensi: panjang, lebar,

    tinggi, kemiringan

    100 %   Markup pada

    copy shop

    drawing no. .....

    2 Peker jaan Gal ian Tanah   Sesuai shop drawing

    Elevasi galian

    Batas-batas galian

    Kemiringan galianKerapian galian

    100 %   Markup pada

    copy shop

    drawing no. .....

    3 Urugan tana h   Bahan timbunan 60 %   Markup pada

    copy shop

    drawing no. .....

    Formulir

    inspeksi no 3

    4 Test CBR   Sesuai spec no TS-32 80 %   Formulir inspeksi

    no 3

    5 Pondasi t iang pancang

    a)Pengadaan (Check di

    pabrik)

    Besi penulangan

    Proses pembuatan betonnya

    Stressing & spinningnya

    Steam curingnya

    Compressive strength

    Progres 0%

    Progres 30%

    Progres 70%

    (3 kali)

    Check list no. 7

    DAFTAR RENCANA INSPEKSI

    NO JENIS KAPASITAS JUMLAH UNTUK PEKERJAAN

    1 Tower crane 2,5 ton 1 unit Beton & angkut material

    2 Concrete vibrator 2” 4 unit Beton3 Concrete mixer 300 lt 5 unit Pas. Bata, plester, keramik

    4 Genset 125 KVA 1 unit Penerangan, tenaga listrik

    5 Bar cutter 40 mm 1 unit Potong besi beton

    6 Bar bender 40 mm 1 unit Bengkok besi beton

    7 Lift tenaga kerja 800 kg 1 unit Transport orang

    DAFTAR RENCANA PERALATAN POKOK

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    59/61

    6

    Work Instruction (WI):

    Pemasangan Bekisting Balok dan Plat

    A. URUTAN KERJA

    Juru Ukur

    1. Tentukan as, elevasi, dan kedudukan balok dan plat sesuai gambar kerja.Pelaksanaan Ukur

    2. Cek poin 1

    Tukang

    3. Buat panel bekisting untuk dinding balok dan bodeman dari plywood & balok

    kayu. Dimensi panel sesuai gambar kerja

    4. Buat suri-suri dan pelari dari b alok kayu sesuai gambar kerja

    5. Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel, sebelum panel d ipasang

    Pelaksana

    6. Cek poin 3 s/d 5 (Tulis dilembar kerja)

    Lembar Periksa:

    Pemasangan Bekisting Balok & Plat

    NO ITEM YANG DICEK KETENTUAN LOKASI LOKASI Dst....

    STANDAR TOLERANSI Tgl. ....... Tgl. .......

    1 Pengukuran

    a . A s b al ok d an pl at S es ua i & je la s

    b. E levasi bal ok & pl at Sesuai & jel as

    2 Fa bri ka si p an el

    a. Ukuran panel Sesuai

    b. Permukaan Halus & rata

    c. Miny ak bekisting Rata

    3 P em as an gan b al ok

    a. Perancah Jarak sesuai

    b. Bal ok pelari & sur i2 Jarak sesua i

    c. Peil bodeman Sesuai

    ISO 14001

    (Environmental Management System)

    • ISO 14001 untuk manajemen lingkungan

    • Tujuannya adalah agar perusahaan:

    - Dapat meminimalkan dampak berbahaya

    pada lingkungan

    - Memenuhi persyaratan peraturan

    - Untuk perbaikan berkelanjutan pada

    performansi lingkungan

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    60/61

    7

    ISO 14001

    • ISO 14001:2004 tuntutan pelanggan

    terutama negara maju sangat memperhatikan

    perlindungan lingkungan untuk meminimalkan

    kerusakan lingkungan di masa depan

    Manfaat ISO 14001:2004

    1. Perlindungan lingkungan

    2. Manajemen lingkungan yang lebih baik

    3. Meningkatkan citra dan image perusahaanhubungan yang lebih baik dengan masyarakat

    sekitar

    4. Meningkatkan daya saing perusahaan

    5. Kepercayaan dan kepuasan pelanggan

    6. Menekan resiko yang membahayakan lingkungan

    dan pekerja

    7. Menekan biaya produksi

    OHSAS 18001:2007

    (Sistem Manajemen K3)

    • untuk mengurangi risiko kecelakaan dan

    keselamatan terkait aktifitas organisasi pada

    personil dan pihak lain yang berkepentingan.

    • menerapkan, memelihara dan terus

    meningkatkan sistem manajemen K3

    • menjamin bahwa organisasi sesuai dengan

    kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh

    organisasi

    Scope OHSAS

    • Standar OHSAS (Occupational health and

    Safety Assessment Series) memberikan

    persyaratan untuk OH&S management system,agar perusahaan dapat mengendalikan risiko

    OH&S dan meningkatkan performansi OH&S

    nya.

    11/3/2015

  • 8/19/2019 COMBAIN

    61/61

    4.2. OHS POLICY

    4.4. IMPLEMENTATION & OPERATION

    4.4.1. Structure & Responsibility

    4.4.2. Training, Awareness & Competence

    4.4.3. Consultation & Communication

    4.4.4. Documentation

    4.4.5. Document &