Download - COMBAIN
-
8/19/2019 COMBAIN
1/61
03/11/2015
1
UPDATING THE SCHEDULEToriq A. Ghuzdewan
WHY UPDATE THE SCHEDULE
• Jarang sekali rencana schedule tepat dengan apa yang akan dilaksanakan
• Dalam pelaksanaan perlu dicek antara progres aktual vs schedule rencana
• Updating adalah mengukur progres dan menyesuaikan sequence dengan
aktual biasanya memerlukan rekalkulasi schedule
• Karena progres yang lambat, perubahan cara pelaksanaan, atau masalah
yang tidak terantisipasi, menyebabkan proyek terlambat
• Agar kembali sesuai schedule perlu revisi schedule yang merupakan bagian
dari rescheduling.
• Rescheduling dilakukan untuk merevisi original schedule terhadap rencana
sekarang (current plan).
WHY UPDATE THE SCHEDULE
Updating diperlukan karena tidak setiap kejadian di waktu yang akan datangdapat terantisipasi:
• Unforseen problems (masalah yang tidak terlihat)
• Kondisi cuaca
• Change order
• Semakin memahami proyek
• Kesalahan kerja
Agar schedule dapat dimanfaatkan diperlukan updating untukmengakomodir kejadian-kejadian yang tidak terantisipasi tersebut.
FREQUENCY OF UPDATES
• Update dapat dilakukan daily, weekly, monthly tergantung ukuran,kompleksitas, dan karakteristik proyek.
• Frekuaensi updating dapat ditentukan dalam pasal scheduling
• Biasanya reguler mingguan
•Terutama jika terjadi penyimpangan yang signifikan
-
8/19/2019 COMBAIN
2/61
03/11/2015
2
DETAIL OF UPDATES
• Dapat berupa actual start & finish dates
•
% completed jika tidak diketahui tanggal aktualnya• % compllete juga diperlukan untuk pembayaran
• Update durasi
• Update Logic diagram
Cara menentukan % complete suatu kegiatan:
1. Unit completed
2. Incremental milestode3. Start/finish
4. Op in ion
5. Cost rat io
Unit completed
• Contoh: total ornamen yang harus dipasang adalah 1200. Jika300 sudah dipasang, maka progresnya adalah 300/1200 = 25%
% COMPLETE
Incremental milestone
• Contoh untuk pekerjaan cor beton jika bekistingterpasang prestasi dihitung 30%, s/d pembesian 65%,dan s/d pengecoran 100%.
• Maka jika total ada 120 fondasi tapak, pencapaianmilestone: s/d bekisting 20, pembesian 15 danpengecoran 12, maka progresnya adalah:
Bekisting = 0,30 x 20/120 = 0,050 Pembesian = 0,65 x 15/120 = 0,081
Pengecoran = 1,00 x 12/120 = 0,100
Jumlah = 0,231 = 23,1 %
UPDATINGBARCHARTS
Tanggal update
Sudah selesai
Revisi kontrak
Belum selesai
Rencana selesai
Contoh cara
meng-update
barchart
Berdasarkan
“good guess”
-
8/19/2019 COMBAIN
3/61
03/11/2015
3
UPDATINGBARCHARTS
Contoh cara
meng-update
barchart dengan
kurva S
UPDATING BAR CHARTS
• Lihat file excel 02b_kurvaS
Latihan
Activity Preceeded by Duration
A - 10
B A 6
C A 18
D E,F 8
E B 17
F B 21G D 11
H C,F 10
I D,H 6
J H 9
K G,I,J 4
• Gambarkan PDM
• Pada hari ke 18:
- C akan dimulai dlm 3 hari
- F telah dimulai 5 hr tapi masih
perlu 3 hr dari waktu rencana
- Masalah delivery menunda I
selama 10 hr
- G mulai bersamaan dg I,
namun tdk dpt selesai 2 harisetelah I selesai
- E on schedule
Update schedule, revisi, &
tentukan lintasan kritisnya!
COMPUTER SCHEDULING
• Primavera P3, SureTrak, CA-SuperProject, MSProject
• Uses CPM for calculating project duration
• Offer Gantt and Precedence views
• Gantt the default
• Activities can be viewed in other forms: activity and resource calendars,
spreadsheets
• Useful for
• updating and tracking
• sorting, filtering, resource leveling
-
8/19/2019 COMBAIN
4/61
03/11/2015
4
Microsoft Project
Baseline
Tracking / Updating
Creating a Computerized Schedule
• Specify a base calendar
• calendar days vs. working and non-working days
• specialized activity and resource calendars
• tasks that cannot be performed on specific days
• days that resources are available
• (otherwise assumed that resources are available at all times on every working day)
• Specify the project start or finish date
-
8/19/2019 COMBAIN
5/61
03/11/2015
5
Creating a Computerized Schedule
• Input activities from the WBS
• basic info needed: name, duration, predecessors, and successors
• if relevant: resources utilized plus associated costs
• Collapsing the schedule
• consolidating subtasks within their summary tasks to view main projectactivities w/o cluttering the screen
Creating a Computerized Schedule
• Expanding the schedule
• showing sub tasks w/in respective summary tasks
• Link lines• the line that connects the bars of linked tasks on the
Gantt chart
Creating a Computerized Schedule
• Linking
• creating relationships between activities
• finish-to-start, start-to-start, finish-to-finish, or start-to-finish
• can include lag or lead times
• Network loop
• circular logic within a set of activities
• all loops must be eliminated for computations to be made
Creating a Computerized Schedule
• Progress bar• graphical representation of the % completion of an
activity at a specific date
• shown adjacent to, or within, the activity bar
• Summary task• representing a general activity of construction
•
duration calculated from sub-tasks• Create a baseline schedule
• original schedule created at the beginning• actual progress is compared to
-
8/19/2019 COMBAIN
6/61
03/11/2015
6
Getting CPM w/MSProject
• After input of schedule
• choose Gantt view
• use GanttChart Wizard to calculate CPM
• Can filter and show only CPM
• in drop-down menu:
• project filtered for critical
• to get back to full task list:• project filtered for all
-
8/19/2019 COMBAIN
7/61
03/11/2015
1
Pengendalian Jadwal Proyek
Toriq A. Ghuzdewan
Pengendalian jadwal
bagian dari
Time Management
Bagaimana penjadwalan diatur?
Contoh dalam dokumen kontrak:
• Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan ..... sesuai dengan Kontrak dan Dokumen
Kontrak sebagaimana ditentukan di bawah ini
dengan waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak
tanggal Surat Perintah Mulai Kerja adalah 120(seratus dua puluh) hari kalender dan Jangka Waktu
Pemeliharaan adalah 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender setelah Penyerahan Pertama Pekerjaan.
-
8/19/2019 COMBAIN
8/61
03/11/2015
2
Sanksi keterlambatan
Contoh dari dokumen kontrak:
• Besarnya denda kepada penyedia jasa atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1
‰ (satu per seribu) dari harga kontrak atau
bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan
dan kelalaian.
• Jika nilai proyek 100 miliar, maka denda per hari
100 juta rupiah.
Perpanjangan Waktu
Contoh dari dokumen kontrak:
Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh
Pengguna Anggaran atas pertimbangan yang layak dan
wajar, yaitu untuk :
a. Pekerjaan tambah
b. Perubahan disain;
c. Keterlambatan yang disebabkan oleh Pengguna
Anggaran ;
d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia jasa;
e. Keadaan kahar.
Permasalahan Penjadwalan
• Kurang memahami manfaat sesungguhnya?
Kurang komitmen?
• Tidak menguasai tools penjadwalan (terutama
network diagram)?
• Hanya untuk memenuhi syarat administrasi?
• Hanya dianggap sebagai alat perencanaan?
• Tidak menguasai cara mengimplemantasikan
jadwal (updating)?
• Kurang staf (scheduler )?
Mengapa perlu pengendalian jadwal
• Hampir tidak mungkin untuk membuat
perencanaan jadwal yang sempurna dimana
pelaksanaan persis sama dengan rencana.
• Tidak mungkin durasi dan urutan jadwal
rencana sesuai 100% dg kondisi aktual dilapangan.
• Pelaksanaan proyek menghadapi banyak
kondisi diluar rencana sehingga jadwal yang
sudah dibuat perlu dikendalikan.
-
8/19/2019 COMBAIN
9/61
03/11/2015
3
Kondisi diluar rencana
• Asumsi perencanaan yang kurang tepat (durasi, urutan,detail)
•Alam: cuaca, bencana alam• Produktivitas tenaga kerja, sub kontraktor
• Perubahan perencanaan, gambar kerja, spec
• Kesalahan pekerjaan (rework )
• Peralatan
• Ketersediaan material, keterlambatan pengiriman
• Kondisi lapangan
• Manajerial: tidak ada rencana kerja, keuangan
• Kemananan, demo
Tujuan Pengendalian Jadwal
• Agar proyek dapat dilaksanakan sesuai rencana
• Ketidaksesuaian dapat segera teridentifikasi dan
dikelola, sehingga proyek tidak terlambat• Jika jadwal berubah dapat segera diinformasikan
ke pihak-pihak yang berkepentingan
• Agar dapat diperoleh penjadwalan terkini
• Pengendalian jadwal terintegrasi denganpengendalian proyek secara keseluruhan.
• Jika terjadi keterlambatan perlu diketahuipenyebabnya.
• Semua unsur proyek perlu mengetahui progres.
• Perencana harus diberitahu jika ada change order,
dan dampaknya thd waktu.
• Owner supaya tahu kapan bisa mulai menggunakan
bangunan
• Kontraktor perlu pengendalian jadwal agar dapat
kembali ke rencana
• Sub kontraktor perlu tahu keterkaitan pekerjaannya
dengan progres kontraktor utama
• Untuk menentukan prioritas pekerjaan dlm jalur
kritis
• Yang bertanggung jawab terhadap
keterlambatan mungkin mengahadapi
konsekuensi / penalti:
Kontraktor denda
Ownermenanggung kerugian
kontraktor akibat keterlambatan
Perencana juga
-
8/19/2019 COMBAIN
10/61
03/11/2015
4
Pengendalian Jadwal
Terdiri atas:
• Monitoring: mengukur kemajuan pekerjaan &
membandingkan dengan rencana
• Updating: merevisi rencana untuk sisa
pekerjaan yang belum terselesaikan
• Corrective action
• Lessons Learned
Proses Pengendalian Jadwal
Sumber: PMBOK
Input Pengendalian Jadwal
1. Project schedule. Jadwal proyek yang telah disetujuidisebut schedule baseline menjadi dasar untukpengukuran dan pelaporan kinerja jadwal.
2. Laporan kinerja progres pekerjaan.
3. Permintaan perubahan. Dapat terjadi dalam berbagai
bentuk
lisan / tertulis, langsung / tidak langsung,dari pihak eksternal atau internal, dan suatukeharusan / opsional. Perubahan mungkinmemerlukan perpanjangan jadwal atau malahmempercepat.
4. Rencana pengelolaan jadwal.
Jadwal Proyek: BaselineJADWAL RENCANA PELAKSANAAN
84
KEGIATAN :PROYEKPEMBANGUNANSEKOLAHDASAR 12.8571429
PEKERAAN :RENOVASI-PEMBANGUNANGEDUNGSEKOLAHLO KASI : SD ... .. .
TAHUNANGGARAN :2007-2008
MINGGUKE
NO. BIAYA BOBOT DURASI KETERANGAN
( Rp . ) ( %) ( mi ng u ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7
100%
I PEKERJAAN PERSIAPAN 5 ,783,284.52 0 .806 1 0.806
II PEKERJAAN TANAH, URUGAN DAN BONGKARAN 11 ,749,495.05 1 .637 4 0 . 409 0. 409 0. 409 0. 409
III PEKERJAAN PASANGAN DANPLESTERAN 122,045,691.70 17.009 5 3 . 402 3. 402 3. 402 3.402 3.402
IV PEKERJAAN BETON BERTULANG1PC : 2PS: 3KR 60 ,044,717.03 8 .368 5 1 . 674 1. 674 1. 674 1. 674 1. 674
V PEKERJAAN KOSEN 5 ,368,175.04 0 .748 4 0 . 187 0. 187 0. 187 0. 187
VI PEKERJAAN RANGKAATAP 317,322,590.84 44.224 6 7 . 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371
VII PEKERJAAN PENUTUP ATAP 76 ,743,094.50 10.695 5 2 . 139 2. 139 2. 139 2. 139 2. 139
VIII PEKERJAAN LANTAI 68 ,959,243.12 9 .611 4 2 . 403 2. 403 2. 403 2. 403
IX PEKERJAAN KACA 3 ,368,090.00 0 .469 3 0 . 156 0. 156 0. 156
X PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI 13 ,134,962.50 1 .831 3 0.610 0 . 610 0. 610
XI PEKERJAAN PENGECATAN 31 ,691,445.20 4 .417 3 1.472 1.472 1.472
XII INSTALASI LISTRIK 1 ,327,695.00 0 .185 4 0 . 046 0. 046 0. 046 0. 046
XIII PEKERJAAN HALAMAN DANLINGKUNGAN 0 .0 0 0 .0 00 2 0 . 000 0. 000
JUMLAH 717,538,484.50 100.00 49
J U ML AH 1 .2 15 0. 4 09 3. 81 1 5 .4 85 5. 07 5 5 .2 62 1 2. 6 33 9 .2 31 7. 55 8 9 .5 10 9. 51 0 1 1. 91 2 4 .5 42 5. 35 5 4 .6 88 2. 28 5 1 .5 18
KOMULATIF 0 1 .215 1 .625 5 .436 10.921 15.996 21.259 33.892 43.123 50.681 60.190 69.700 81.612 86.154 91.509 96.196 98.482 100.000
JUMLAH
KOMULATIF
Yogyakarta,5Juni 2008
Disteujui oleh: Mengetahui: Dibuat oleh:
KonsultanPengawasPT. XXX Kont rak tor PT.ABCD
Drs. SahidJaya Ir. Agus Sukamena (Ir.Bamban g Gentolet)
Pemilik Proyek Pengawas Lapangan Direktur Utama
PROGRESSRENCANA
PROGRESSREALISASI
DEVIASI (+ / - )
ITEMPEKERJAAN
-
8/19/2019 COMBAIN
11/61
03/11/2015
5
Updating
• Karena adanya perubahan-perubahan, maka
schedule perlu di-update
• Updating berupa mencatat progres, mengubahdurasi rencana, memperbaiki urutan kerja supaya
schedule sesuai dengan kondisi aktual.
• Dalam updating juga perlu dicatat perubahan2 yg
terjadi (penyebab keterlambatan).
• Jika schedule semula tidak realistis lagi, perlu
dilakukan reschedule (revisi schedule).
Updating
• Update dapat dilakukan harian, mingguan, 2
mingguan, atau bulanan.
• Updated schedule digunakan sebagai evaluasidalam progres meeting.
• Schedule yg tidak diupdate dg baik tidak ada
gunanya.
• Update dpt berupa: actual start/finish, sudah
selesai brp %. sering digunakan untuk
pembayaran progres.
Contoh: mengupdate bar chart
Untuk bar chart dibawah ini, jika progres pekerjaan
pada:
Akhir minggu ke-2:
• Pek. persiapan selesai 75 %
Akhir minggu ke-5:
• Pek. persiapan selesai 100 %
• Pek. tanah selesai 50%, sisanya diperkirakan 2
minggu lagi
• Pek. beton baru selesai 5%
ScheduleJADWAL RENCANA PELAKSANAAN
84
KEGIATAN :PROYEKPEMBANGUNANSEKOLAHDASAR 12.8571429
PEKERAAN :RENOVASI-PEMBANGUNANGEDUNGSEKOLAHLO KASI : SD ... .. .
TAHUNANGGARAN :2007-2008
MINGGUKE
NO. BIAYA BOBOT DURASI KETERANGAN
( Rp . ) ( %) ( mi ng u ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7
100%
I PEKERJAAN PERSIAPAN 5 ,783,284.52 0 .806 1 0.806
II PEKERJAAN TANAH, URUGAN DAN BONGKARAN 11 ,749,495.05 1 .637 4 0 . 409 0. 409 0. 409 0. 409
III PEKERJAAN PASANGAN DANPLESTERAN 122,045,691.70 17.009 5 3 . 402 3. 402 3. 402 3.402 3.402
IV PEKERJAAN BETON BERTULANG1PC : 2PS: 3KR 60 ,044,717.03 8 .368 5 1 . 674 1. 674 1. 674 1. 674 1. 674
V PEKERJAAN KOSEN 5 ,368,175.04 0 .748 4 0 . 187 0. 187 0. 187 0. 187
VI PEKERJAAN RANGKAATAP 317,322,590.84 44.224 6 7 . 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371 7. 371
VII PEKERJAAN PENUTUP ATAP 76 ,743,094.50 10.695 5 2 . 139 2. 139 2. 139 2. 139 2. 139
VIII PEKERJAAN LANTAI 68 ,959,243.12 9 .611 4 2 . 403 2. 403 2. 403 2. 403
IX PEKERJAAN KACA 3 ,368,090.00 0 .469 3 0 . 156 0. 156 0. 156
X PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI 13 ,134,962.50 1 .831 3 0.610 0 . 610 0. 610
XI PEKERJAAN PENGECATAN 31 ,691,445.20 4 .417 3 1.472 1.472 1.472
XII INSTALASI LISTRIK 1 ,327,695.00 0 .185 4 0 . 046 0. 046 0. 046 0. 046
XIII PEKERJAAN HALAMAN DANLINGKUNGAN 0 .0 0 0 .0 00 2 0 . 000 0. 000
JUMLAH 717,538,484.50 100.00 49
J U ML AH 1 .2 15 0. 4 09 3. 81 1 5 .4 85 5. 07 5 5 .2 62 1 2. 6 33 9 .2 31 7. 55 8 9 .5 10 9. 51 0 1 1. 91 2 4 .5 42 5. 35 5 4 .6 88 2. 28 5 1 .5 18
KOMULATIF 0 1 .215 1 .625 5 .436 10.921 15.996 21.259 33.892 43.123 50.681 60.190 69.700 81.612 86.154 91.509 96.196 98.482 100.000
JUMLAH
KOMULATIF
Yogyakarta,5Juni 2008
Disteujui oleh: Mengetahui: Dibuat oleh:
KonsultanPengawasPT. XXX Kont rak tor PT.ABCD
Drs. SahidJaya Ir. Agus Sukamena (Ir.Bamban g Gentolet)
Pemilik Proyek Pengawas Lapangan Direktur Utama
PROGRESSRENCANA
PROGRESSREALISASI
DEVIASI (+ / - )
ITEMPEKERJAAN
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
12/61
03/11/2015
6
Updated logic diagram dilengkapi dengan
laporan naratif yang berisi:
- Diskusi masalah
- Identifikasi alternatif lintasan kritis
- Penjelasan revisi logic
- Prediksi masalah yad
- Rekomendasi corrective action
Latihan
Activity Preceeded by Duration
A - 10
B A 6
C A 18
D E,F 8
E B 17
F B 21
G D 11
H C,F 10
I D,H 6
J H 9
K G,I,J 4
• Gambarkan PDM
• Pada hari ke 18:
- C akan dimulai dlm 3 hari
- F telah dimulai 5 hr tapi masih
perlu 3 hr dari waktu rencana
- Masalah delivery menunda I
selama 10 hr
- G mulai bersamaan dg I,
namun tdk dpt selesai 2 hari
setelah I selesai
- E on schedule
Update schedule, revisi, &
tentukan lintasan kritisnya!
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
13/61
03/11/2015
7
• Update schedule dibawah
ini. Berapa tanggal
penyelesaian yang baru?
• Data status pada tgl 15:
Activity Original
duration
Remaining
duration
A 9 Selesai
B 13 Selesai
C 12 4
D 8 3
E 11 8F 8 Selesai
G 5 2
H 7 7
I 17 15
J 4 4
K 10 10
L 13 12
Cara menentukan % complete suatu kegiatan:
1. Unit completed
2. Incremental milestode
3. Start/finish
4. Opinion
5. Cost ratio
Unit completed
• Contoh: total ornamen yang harus dipasang adalah 1200. Jika
300 sudah dipasang, maka progresnya adalah 300/1200 = 25%
Progres Pekerjaan
Incremental milestone
• Contoh untuk pekerjaan cor beton jika bekisting
terpasang prestasi dihitung 30%, s/d pembesian
65%, dan s/d pengecoran 100%.
• Maka jika total ada 120 fondasi tapak, pencapaian
milestone: s/d bekisting 20, pembesian 15 dan
pengecoran 12, maka progresnya adalah:
Bekisting = 0,30 x 20/120 = 0,050
Pembesian = 0,65 x 15/120 = 0,081
Pengecoran = 1,00 x 12/120 = 0,100
Jumlah = 0,231 = 23,1 %
Change Orders
• Perubahan ruang lingkup proyek
• Dapat berupa pekerjaan tambah / kurang
• Beberapa penyebab:
- Keinginan owner: tambahan pekerjaan/
perubahan
- Kondisi lapangan berbeda
- Value engineering
- Force majeure
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
14/61
03/11/2015
8
Outputs Pengendalian Jadwal
1. Pembaruan jadwal adanya perubahan-perubahanmaka dibuat updated schedule. Stakeholder harusdiberitahu. Dalam beberapa kasus keterlambatan
yang sangat parah mungkin perlu "re-baselining“supaya pengukuran kinerja dapat dilakukan denganrealistis.
2. Tindakan korektif tindakan untuk mengembalikankinerja jadwal kembali ke rencana.
3. Lesson learned . Penyebab penyimpangan (varians),alasan tindakan korektif, dan pelajaran pengendalian jadwal yang lain harus didokumentasikan menjadibagian dari database historis.
Penggunaan Schedule Yang Efektif
• Pada awalnya schedule mungkin diperhatikan,
namun setelah proyek berjalan sering
diabaikan semakin lama diabaikan,semakin tidak akurat & percuma digunakan.
• Schedule yg baik disusun bersama2:
pengawas, owner, subkontraktor, pelaksana.
• Schedule yg di-maintain, diupdate & ada
komitmen PM lebih ringan daripada
pembuatan schedule awal (original schedule)
-
8/19/2019 COMBAIN
15/61
1
Project Crashing (Mempercepat Waktu Proyek)
• Waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat
dengan menambah sumberdaya (tenaga kerja,
alat).
• Yang perlu diperhatikan, percepatan diikuti
konsekuensi penambahan biaya! Mengapa?
Tenaga kerja ditambah menjadi 2 kali lipat, biaya
menambah lebih dari 2 kali lipat.
Mengapa perlu project crashing ?
• Kontraktor menghindari denda
keterlambatan• Kontraktor ingin mendapatkan bonus jika
selesai lebih cepat
• Mengantisipasi kondisi cuaca, hari libur
• Owner ingin segera memanfaatkan
bangunan
Cara mempercepat proyek
• Mengurangi durasi kegiatan
• Resequence activities
• Membagi pekerjaan ke scope lebih kecil
sehingga dapat dikerjakan bersamaan• Percepatan dilakukan pada kegiatan-
kegiatan kritis.
Cara mempercepat durasi kegiatan
• Kerja shift
• Extended workdays
• Menggunakan alat dengan kapasitas lebih
besar• Menambah tenaga kerja
• Menggunakan material yang dapat dipasang
lebih cepat
• Metode kerja / sequence yang lebih cepat
-
8/19/2019 COMBAIN
16/61
2
Contoh 1: Berapa hari dapat
dipercepat?
Lintasan kritisnya melalui 1-2-3, dan waktu penyelesaiannya =11
Jalur : 1-2-3 = 5+6=11 weeks
Jalur : 1-3 = 5 weeks
13
25 (1)6(3)
5(0)
Waktu normal
dapat dipercepat
Contoh 1
1 3
25 (1)6(3)
5(0)
43
Waktu penyelesaian:
Jalur 1-2-3 = 4 + 3 = 7Jalur 1-3 = 5
Waktu penyelesaian dapat dipercepat menjadi 7 hari
Atau total percepatan 11 – 7 = 4 har i
Contoh 2: Bagaimana jika waktu
jalur 1-3 adalah 8 hari?
1 3
25 (1)6(3)
8(0)
Kita tidak akan memperpendek jalur 1-2-3 menjadi 7 hari (< jalur 1-3).Jalur 1-2-3 tidak lagi kritis, karena jalur 1-3 lebih panjang!
Contoh 2
13
25 (1)6(3)
8(0)
Solution:
Kita hanya bisa mempercepat waktu sehingga jalur 1-2-3 =1-2,
yaitu 8 hari
Jika biaya percepatan untuk jalur 1-2 dan jalur 2-3 sama,
maka kita dapat bebas mempercepat kedua jalur tsb.
-
8/19/2019 COMBAIN
17/61
3
Contoh 2
1 3
25 (1)6(3)
8(0)
Solution:
1
2
3
5 (1) 6(3)
8(0)
OR
4(0) 4(1)
3(0)
Jalur 1-2-3 dan 1-3 kedua-duanya kritis
Contoh 3
1
2
3 4
10(5) 5(4)
4(2)
4(1)
Berapa hari dapat dipercepat? Coba dikerjakan!
Critical path
1
2
3 4
10(5) 5(4)
4(2)4(1)
The critical path is 1-3-4, completion time is 10+5 = 15
Crash to a level to which other non-
critical path is introduced
1
2
3 4
10(5) 5(4)
4(2)4(1)
The non-critical path is 1-2-4, has the processing time = 4+4 = 8
So, we try to reduce the critical path to this level !
5(0) 3(2)
Both critical
Paths = 8
-
8/19/2019 COMBAIN
18/61
4
Crash all resources until no further
can be reduced!
1
2
3 4
10(5) 5(4)
4(2)
4(1)
Stop, since no more resources can be reduced in path 1-3-4
5(0) 3(2)
Both critical
Paths = 6
3(0)
1(0)
3(1)
Project Crashing and Time-Cost Trade-Off
Example Problem (1 of 3)
Table 8.5
Normal Activity and Crash Data for the Network in Figure 8.16
A B C DE=(A-B)
F= (D-C)/(A-B)
Note: A,B,C,D are given Note: we will use F values to decide
We need to compute E and F which path to crash!
F
Time-Cost Trade-OffSteps:
1. use “normal cost” to determine the critical path
2. for each event, compute their average crash cost
3. for each section of critical path, crash their
maximum time by retaining this section be part
of the “critical” path.
4. compute total crashing costs and completion
time
Example
Example: trade-off
• Consider the same example as show in below
• Step 1 determine it critical path
• Step 2 determine all average unit crash cost
• Step 3 crashing events with minimum costs
• Step 4 compute crashed weeks and costs
-
8/19/2019 COMBAIN
19/61
5
Step 1
• Using CPM, the critical path is
1-2-3-4-6-7
Step 2
First, we cluster each segment of critical path into sections that can
be crashed and to consider to crash them one section at a time
Step 3:
Section1 Section 2 Section 3 Section 4
We now add the normal and crashed time and cost to each segment
Step 3:
Section1 Section 2 Section 3 Section 4
12(5) $400
8(3) $500
12(3) $$7000 4(1) $7000
4(1) $3000
4(3) $$200
4(3) $$200
-
8/19/2019 COMBAIN
20/61
6
We now crashed them one section at a time as follows:
Step 3:
Section1 Section 2 Section 3 Section 4
12(5) $400
8(3) $500
12(3) $$7000 4(1) $7000
4(1) $3000
4(3) $$200
4(3) $$200
7(0)
5(0)
9(0) 3(0)
We now crashed them one section at a time as follows:
Step 4:
12(5) $400
8(3) $500
12(3) $$7000 4(1) $7000
4(1) $3000
4(3) $$200
4(3) $$200
7(0)
5(0)
9(0) 3(0)
Total crash cost
=(5*$400)+(3*$500)+(3*$7000)+(1*$7000)= 31,000
Total crashed weeks= 5+3+3+1=12
Note: critical path is 1-2-3-4-6-7
Completion time = 7+5+0+9+3 = 24
Contoh 4
• Kontraktor akan memasng 84,000 ft2 metal siding. Kontraktor dapat
menggunakan kombinasi kelompok kerja dan scaffolding dengan produktivitas dan biaya sbb:
Estimasi produksi
harian
Kelompok kerja & kebutuhan scaffolding
1300 4 (1 set scaffoldin g, 2 laborers, 1 carpenter, 1 foreman)
1660 5 (1 set scaffoldin g, 2 laborers, 2 carpenter, 1 foreman)
2040 6 (2 set scaffoldin g, 3 laborers, 2 carpenter, 1 foreman)
2300 7 (2 set scaffoldin g, 3 laborers, 3 carpenter, 1 foreman)
• Laborer $12 /hour (8 hr day), Carpenter $16/hr, Foreman $18/hr,
Scaffolding $60/day
• Waktu instalasi metal siding masing-masing kelompok kerja dihitung
dg: volume / produktivitas misal 84,000/1300 = 64,6 hari.
• Biaya selanjutnya dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya harian
tenaga kerja dan scaffolding:
Crew size Durasi (hari) Cost ($)
4 64,6 (gunakan 65) 34,060
5 50,6 (51) 33,252
6 41,2 (42) 33,936
7 36,5 (37) 34,632
Hitungan cost (misal untuk crew size 4):
• 1 set scaffolding = $ 60
• 2 laborers = 2 x $12 /hr x 8 hr = $ 192
• 1 carpenter = $16 /hr x 8 hr = $ 128
• 1 foremena = $18 /hr x 8 hr = $ 144
• Jumlah = $ 524 / day
• Total biaya akan menjadi = $524 / day x 65 days = $ 34,060
-
8/19/2019 COMBAIN
21/61
7
Earned Value Analysis
Toriq A. Ghuzdewan
Earned Value
• Konsep “earned value” merupakan salah satu alat
pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya
dan waktu.
• Konsep earned value menyajikan tiga dimensi:
anggaran biaya (budgeted cost ), biaya aktual yang
sudah dikeluarkan (actual cost ) serta apa yang
yang didapatkan dari biaya yang sudah
dikeluarkan (earned value).
Earned Value Analysis
• Earned value = % complete pekerjaan x anggaran pekerjaan tsb
• Hasilnya adalah jumlah yang seharusnya telah dibelanjakan
untuk pekerjaan tersebut.
• Konsep earned value mengkombinasikan laporang biaya dan
laporan performansi dalam satu grafik yang komprehensif.
Earned Value Analysis
• Grafik untuk evaluasi biaya dan waktu sampai
dengan hari ini
-
8/19/2019 COMBAIN
22/61
8
Earned Value Analysis
Notasi yang digunakan:
• BCWP - budgeted cost of work performed
• ACWP - actual cost of work performed• BCWS - budgeted cost of work scheduled
• Cost Variance = BCWP - ACWP CV negatif
berarti overrun
• Schedule Variance = BCWP - BCWS SV
negatif terlambat
Earned Value Analysis
• Jika earned value menunjukkan cost overrun / performance
underrun project manager harus meneliti apa
permasalahannya dan apa yang harus dilakukan supaya sistemdapat kembali ke target pengendalian.
• Tindakan yang perlu dipertimbangkan:
- menambah resources
- rapat tim proyek untuk mencari solusi
- memberi tahu klien bahwa proyek akan terlambat / melebihianggaran.
Earned Value Analysis
• Varian juga dapat diformulasikan sebagai rasio:
– Cost Performance Index (CPI) = BCWP/ACWP
– Schedule Performance Index (SPI) = BCWP/BCWS
• Penggunaan rasio bermanfaat ketika membandingkan performansi dari beberapa proyek.
-
8/19/2019 COMBAIN
23/61
9
-
8/19/2019 COMBAIN
24/61
10
Contoh
Activity Budget
(mh)
Actual /
expended
% complete Earned
value
A 400 300 60 240
B 600 500 90 540
C 100 50 60 60
D 1000 125 10 100
E 400 200 60 240
F 300 240 75 225
G 200 180 80 160
TOTAL 3000 1595 1565
Bagaimana kinerjawaktu dan biaya
proyek?
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
25/61
/ /
1
Kecelakaan Kerja Konstruksi
Toriq A. Ghuzdewan, ST, MSCE
Diskusi
• Apa yang dimaksud dengan SMK3?
• Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja?
• Berikan contoh kecelakaan kerja pada pekerjaankonstruksi.
• Mengapa kecelakaan kerja terjadi?
• Bagaimana upaya untuk mencegah kecelakaan
kerja?
• Apa yang dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja?
2
Konstruksi Pekerjaan Berisiko
• Konstruksi merupakan salah satu sektor industri yangmempunyai tingkat risiko kecelakaan kerja tinggi.Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja danTransmigrasi, sektor konstruksi berada pada daftarteratas yang mempunyai tingkat kecelakaan kerjatertinggi secara nasional, yaitu sebanyak 32 % dariseluruh kecelakaan kerja yang mencapai 58.600 kasus
pada tahun 2008. Dalam tahun 2009, terdapat indikasipenurunan angka kecelakaan kerja menjadi 54.398.Meski mengalami penurunan dibandingkan dalamtahun 2008 (58.600 kasus) dan 2007 sebanyak 83.714kasus, namun angka kecelakaan kerja ini dinilai masihtinggi (depnakertrans.go.id, 2010).
3
Bahaya dalam pekerjaan konstruksi
4
Why, why, why, why, why ....???
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
26/61
/ /
2
Bahaya dalam
pekerjaan
konstruksi
5
Construction Accidents
Breakdown of fatalities according to type of accident inconstruction industry
56% falls from height 21% trapped by something collapsing or
overturning 10% struck by a moving vehicle 5% contact with electricity or electrical
discharge 4% struck by a flying/falling object during
machine lifting of materials 3% contact with moving machinery or material
being machined 1% exposure to a hot or harmful substance
C o n s t r u c t i o n S
i t e
S a f e t y
6
Piramida kasus kecelakaan
kec. fatal
kec. ringan
Kerusakan alat
Nyaris Kecelakaan
Sumber bahaya
1
10
30
600
10.000
Data yg
dilaporkan
dan
tercatat
7
Konstruksi Pekerjaan Yang Berisiko
Risiko pekerjaan konstruksi: rendah – sedang –tinggi – katastropik.
Sifat pekerjaan konstruksi:
• Unik
•Menggunakan banyak tenaga kerja & sifatnyayang berganti-ganti
• Tuntutan waktu semakin cepat
• Kompleks, menggunakan alat masinal, bangunansemakin tinggi, hi-tech.
8
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
27/61
3
9
Dasar Hukum
UUJK 18/1999, Pasal 23 :
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajibmemenuhi ketentuan tentang keteknikan,keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja,perlindungan tenaga kerja, serta tatalingkungan setempat untuk menjaminterwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaankonstruksi.
UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86:
• “pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperolehperlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja”.
Pasal 87:
• “setiap perusahaan wajib menerapkan sistemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja yangterintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”.
10
Tujuan K3
• Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya
kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja,
pencemaran, dll.
• Target: “Nihil kecelakaan kerja”
11
PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3
5. Peninjauan ulang &
Peningkatan olehmanajemen
2. Perencanaan
SMK3
Peningkatan
berkelanjutan 1. Komitmen dan
Kebijakan
4. Pengukuran &
evaluasi 3. Penerapan SMK3
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
28/61
4
Bagaimana jika terjadi kecelakaan kerja
dalam pekerjaan konstruksi ?
• Sudah nasib?
• Ditutupi, kalau diketahui wartawan akanmerepotkan?
• Tidak dilaporkan karena akan mengurangi
nilai ‘zero accident’?
• Politis?
• Dll . . . . . ????
13
Teori Kecelakaan Kerja
• Kecelakaan didefinisikan sebagai kejadian
yang tidak diharapkan, yang menghasilkan
cedera / kerusakan properti, merupakan hasilkontak dengan sumber energi yang
melampaui kemampuan tubuh atau struktur
untuk bertahan.
14
Incident vs Accident
Incident:
• An Incident is an undesired event which under
slightly different circumstances, could have
resulted in harm to people, damage to
property or loss to process.
• An Incident is an undesired event which could
or does result in a loss
15
Incident vs Accident
Accident:
• Accident result from contact with a substance
or source of energy above the threshold limit
of the body or structure
• An ACCIDENT may be defined as an undesired
event that results in harm to people, damage
to property or loss to process
16
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
29/61
5
DANGER
hampir putus
INSIDENT
ACCIDENT
putus
17
Peralatan Mesin,
Instalasi
“Accident” Bahan
Cara kerja, Proses
Lingkungan
Kerusakan
Korban jiwa
Cacat,cidera, Sakit
KerugianCitra
“HAZARD”
“CONSEQUENCE”
Hazard adalah sumber potensi
bahaya penyebab cidera / luka /
kematian, kerusakan, gangguan ,
atau kerugian18
• Heinrich (1929): 88% kecelakaan disebabkan olehunsafe act, 10% unsafe condition dan 2% karenakecelakaan.
Teori Domino
Heinrich
19
Teori Domino Bird
Frank Bird Jr. (1967) memperbaiki teori Heinrich denganmengenalkan loss (property) & menekankan faktormanajemen sebagai akar masalah.
20
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
30/61
6
LEMAHNYAKONTROL
SEBABDASAR
PENYEBABLANGSUNG INSIDEN(Kontak)
PROGRAMTAK SESUAI
STANDARTAK SESUAI
KEPATUHANPELAKSANAAN
FAKTORPERORANGAN
FAKTORKERJA
PERBUATANTAK AMAN
&KONDISI
TAK AMAN
KONTAKDENGANENERGIATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
THE ILCI LOSS CAUSATION MODELBird & German, 1985
KERUGIAN
21
Accident Root Causes Tracing Model
(ARCTM).
Abdelhamid dan Everett (2000) mengatakankecelakaan terjadi karena tiga akar masalah:
(1) gagal untuk mengidentifikasi kondisi tidak amanyang ada sebelum kegiatan dimulai atau yangmuncul setelah kegiatan dimulai,
(2) tetap memutuskan untuk bekerja meskipunpekerja mengidentifikasi adanya kondisi tidakaman,
(3) sengaja bertindak tidak aman tanpamemperhatikan kondisi lapangan kerja.
22
23
P I C
SAFETY, 1 . LUKA RINGAN
SECURITY - KorbanditanggulangidenganP3K.
SAM 2. LUKA BERAT DAN M ENINGGALDUNIA
- Hubungikoordinator keamanan untuk tindakanawal
- Amankan TKP
- Khusus korban meninggaldunia hubungiRS & pastikan
LUKA RINGAN LUKA BERAT RS yang akandituju situasinya aman
S AF ET Y 3 . HUBUNGI KELUARGA
- Hubungipenanggungjawab korban yaitu:Atasan,Mandor
MENINGGAL Subkon,dst.
1 . 2. SAFETY, 4. BAWA KORBAN KE RUMAH SAKIT
SECURITY A. LUKA BERAT
(Jika Safety- - Dibawake RS(RS Acuanatau RS Terdekat )
tidak adadi - Bawa surat pengantar / jaminan danfoto copyKTP
3. t em pat ) . k o rban j ik ak eRS A c uan
- Bawa uangjika ke RSbukanRS Acuan.
B. MENINGGAL
- Korbandibawa ke RSdengan amanatausituasiaman
4. - Bawa surat pengantar / Register(form Jamsostek dan
foto copyKTP korban ).
S A FE TY 5 . HASIL PEMERIKSAAN MEDIS KORBAN LUKA BERAT
- Tunggu hasilpemeriksaanuntuk pastikan kondisikorban
5. RAWAT - Jikakondisiko rban untuk hidup lebih besar/ dirawat,
6. teruskankelangkah no.6
- Jikakorban meninggalatau kemungkinan hidupkecil
teruskankelangkah no.8
S A FE TY 6 . PERAWATAN
7. - Serah terima tanggung jawabperawatan kepadapenang-
gungjawabkorban(atasan korban atau mandor,subkon)
- Buat LaporanKecelakaan,Investigasidan Penyelesaian
8. korbankecelakaan,koordinasikan denganGeneral Affair.
8. 7. LAPORAN & CLAIM
SAFETY - Buat kronolagis kecelakaan(form Depnaker)
SAM - Pengurusan ke Depnaker
SAM - Informasikecelakaanbisalisan dulukeJamsostek
SAM - Pengisian form-form Jamsostek dan pengurusanClaim
SAM 8. PENGURUSAN SURAT-SURAT
- Buat laporan Polisi(Po lsek TKP )
9. 10. - Minta Visum & Surat Ket.dariRS (RSCM Untuk Jakarta)
Koordinasi - Minta surat pengambilan & membawajenazahdariPolisi
Keamanan& 9. BAWA JENAZAH
Penanggung - Jenazah dikembalikan kekeluargadengan membawasurat
11. jawab korban jalan
SAFETY 1 0.PENGISIAN FORM JAMSOSTEK
- MengisiLaporan Kronologis kejadian( form Jamsostek )
SAM 11.PENYELESAIAN AKHIR
- Laporan keDepnakerdanJamsostek
- Penyerahansantunan ke ahliwaris
URAIANDIAGRAM ALIR
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA KEJADIAN KECELAKAAN
TERJADI
KECELAKAAN
AKIBAT
PENGOBATAN /
P3K
SELESAI
HUBUNGI
KOORDINATOR
KEAMANAN
HUBUNGIKELUARGA /
PENANGGUNGJAWAB
KORBAN
BAWA KORBAN
KERUMAHSAKIT
PENGURUSANSURAT2 * LAPORANPOLISI
* VISUM
* PENGAMBILANJENAZA H
* SURATJALAN
PENGURUSAN
KE DEPNAKER
DANJAMSOSTEK
PENYELESAIAN
AKHIR
SELESAI
HASIL
PEMERIKSAAN
?
SELESAI
BAWA
JENAZAH
SELESAI
PERAWATAN
LAPORAN&
CLAIM
Investigasi
belum
dilakukan ??
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
31/61
7
25
LampiranForm K3 - 08 ( Korban KecelakaanBulan Ini )
Nama Proyek :
Laporan Untuk Bulan : Agustus 2004 Hal: 02/02
Har i T gl J am ( S ta tu s )
1 Suk im in 3 5 J um at 6 1 3: 40 L R T k Bes i T elap ak t an ga n t er go re s u ju ng b es i, p ad a s aa t p em ot on ga n T elap ak t an ga n k a- R . P3 K P ro ye k 0
mengakibatkan luka gores, ditelapak tangan kanan. nan.
2 M as ku t 3 6 J um at 6 0 9: 30 L R T k K ay u T er tu su k p ak u ya ng ad a p ad a k ay u s is a b on gk ar an , p ad a T el ap ak ka ki ki ri . R . P 3K (P ro ye k) 0
telapak kaki kiri.
3 Yat in 4 0 Sab tu 2 1 0 9: 00 L R T k Bo bo k Pad a sa at m elak uk an p em bo bo ka n co nt in go us b o r fi l e, p eg an ga nT elap ak t an ga n ki ri .R . P3 K (P ro ye k) 0padapahat lepas danmengenai telapak tangankiri.
4 R as ip an 3 0 S en in 2 3 1 1 :3 0 L R T k Ka yu T er tu su k pa ku y an g me ne mp el p ad a ka yu y an g ak an d ip as an g T an ga n ka na n. R . P3 K (P ro ye k) 0
dan mengenai punggung tangankanan.
5 H as ma l 2 5 Mi ng gu 2 9 14 :0 5 L R T k Bo r P ada s aat m el ak uk an p en ge bor an ko lom , di at as a da y an g me - K ep al a R S Mi nt oh ard jo 0lakukan pembongkaran bekisting. Dan sisa-sisa betonyang
menempel pada bekisting jatuhdan mengenai helm yangdipakai
mengakibatkan luka memar.
6 Her u 2 3 Sen in 3 0 1 0: 15 L R T k Bob ok Pad a s aa t m elak uk an p em bo bo ka n, p os is i k or ba n s eb ag ai J ar i t elun juk ta ng an R. P3K ( Pr oy ek ) 0
penahan(yang memegangpahat), dan rekankorban yang me kanan.
lakukan pembobokan dengan menggunakan martil, tiba-tibamartil tersebut meleset danmengenai tangan, mengakibatkan
luka sobek.
Catatan Dilaporkan Oleh,
*)M = Meninggal,LB= Lukaberat, LR= Lukaringan **) Contoh:TukangBatu, Tukang Kayu, dll. Safety officer
***)Kehilanganjam kerjadihitungsbb :
1 Kehilanganjam kerjadihitungper orangkorbankecelakaan
2 Jikakorbanmengalamicederadanmemerlukanperawatantidaklebihdari2x24jam, makakehilanganjamkerja= 0( Nol)
3 Jikakorbanmengalamicederadanmemerlukanperawatanlebihdari2x24jam, makakehilanganjamkerjadihitunguntuk masa
perawatanyangmelebihi2x24jam. (Contoh: Jikaperawatan5 hari,makakehilanganjamkerjadihitunguntuk3 harijamkerja= 3x8 jam=24jam).
4 Jikakorbanmeninggal,kehilanganjamkerja= 6000 jam. Yangdimaksudkorbanmeninggal duniaadalahkorbanmeninggalsaat terjadi
kecelakaanataukorbanmeninggaldalamkurunwaktu30hari sejak kecelakaanterjadisebagaiakibat kecelakaantersebut.
Nama PekerjaNoUmur
(thn)
Tempat
Perawatan
01 September 2004
Lost
time**KronologisKejadian
Kecelakaan Jabatan/
Pekerjaan*
Bagian tubuhyang
Cedera
Kecelakaan seperti apa yang perlu
diinvestigasi?
• Cedera / Luka (injury )
• Penyakit (illness)• Kerusakan ( property damage)
• Near miss
26
Langkah-Langkah Accident
Investigation:
1. Mengumpulkan informasi
2. Analisis semua penyebab kecelakaan
3. Analisa potensi terjadi lagi di waktu yad
4. Buat Corrective Action
5. Buat laporan & rekomendasi
6. Lakukan Corrective Action dan Monitor
27
Mengumpulkan Informasi
ON-SITE:
• Amankan lokasi kejadian
• Investigasi di lokasi kejadian
• Catat informasi penting
• Gunakan peralatan
STEP 1
28
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
32/61
8
Peralatan Accident Investigation
• Kamera
• Meteran
• Barricade tape
• Plastic vials with caps
• Graph paper
• Accident investigation forms
STEP 1
29
Mengumpulkan Informasi
OFF-SITE:
• Interview pihak-pihak terkait
• Evaluasi kejadian yang lalu
• Review catatan yang relevan
STEP 1
30
TIP INTERVIEW
• Buat suasana yang nyaman, jelaskan tujuan
• Menemukan fakta, bukan menyalahkan
• Buat pertanyaan open-ended
• Selidiki kecelakaan vs.
kedisiplinan pekerja
STEP 1
31
Dokumen yang perlu direview
• Standard Work Practices
• Job Safety Analysis
• Material Safety Data Sheets
• Employee Personnel Records
•Maintenance Logs
• Past Accident History
• Inspection Records
• MVRs
STEP 1
32
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
33/61
9
Menentukan Penyebab
• Menemukan sebab utama adalah yang
paling penting• Mungkin ada beberapa penyebab yang
berkontribusi thd terjadinya kecelakaan
• Accident Investigation harus
menemukan semua penyebab dan
mengoreksinya.
STEP 2
33
Kategori Penyebab Kecelakaan Kerja
• Workplace Factors – biasanya
merupakan fungsi Management
Practices
• Employee Factors – banyak dipengaruhi
oleh perilaku tenaga kerja
STEP 2
34
Contoh Workplace Factors:
• Peralatan yang tidak memenuhi syarat
• Maintenance yang tidak baik
• Tidak ada prosedur kerja
• Pengaturan bengkel kerja yang tidak baik
• Housekeeping yang tidak baik
• Lemahnya pengawasan
• Kurangnya training
STEP 2
35
Contoh Employee Factors:
• Faktor manusia sangat dominan dilingkungan
konstruksi, karena pekerja heterogen, tingkat
skill dan edukasi rendah, pengetahuan
tentang keselamatan rendah.
• Beban kerja berlebihan (fisik / mental)
• Tidak mengaplikasikan hasil training
• Perilaku menantang resiko
• Kondisi kesehatan, kelelahan, efek obat,
emosi/ stres)
STEP 2
36
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
34/61
10
37 38
39
MENCARI AKAR MASALAH
• Setelah menemukan jawaban Who,
What, Where, When and How,
kemudian menemukan jawaban Why
dan “completes the puzzle”
• Don’t Stop Short !
STEP 2
40
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
35/61
11
Pencegahan Faktor Manusia
• Pemilihan Tenaga Kerja
• Pelatihan sebelum mulai kerja
• Pembinaan dan pengawasan selama kegiatanberlangsung
41
Pencegahan Faktor Teknis
• Perencanaan Kerja yang baik.
• Pemeliharaan dan perawatan peralatan
• Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
• Penggunaan metoda dan teknik konstruksi
yang aman
• Penerapan Sistim Manajemen Mutu
42
PELAJARI POTENSI KEDEPAN
• Analisa keparahan (Severity)
- Class A Hazard (Major)
- Class B Hazard (Serious)- Class C Hazard (Minor)
STEP 3
43
CORRECTING THE CAUSES
• Tiap penyebab yang teridentifikasi harusdikontrol
• Pertimbangkan kontrol jangka pendek jikapengendalian permanen belum ada
•
Lebih dari satu pengendalian• Consider short term controls if permanent
controls are not readily available
• Gukanakan “Control Hit List” yaitu daftarpengendalian bahaya.
STEP 4
44
03/11/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
36/61
12
THE CONTROL HIT LIST
1. Hilangkan penyebab bahaya
2. Gunakan pengganti material yang tidakberbahaya
3. Pengendalian engineering
4. Pengendalian administrativ
5. Personal Protective Equipment (PPE)
6. Training Pekerja
STEP 4
45
TAKE ACTION & MONITOR
• Pastikan solusi jangka panjang tidak hilang di“arsip”
• Evaluasi efektivitas dari pengendalian yangdiimplementasikan:
- Interview Employees- Job Safety Analysis- Accident / Incident Experience
STEP 6
46
The first week on each new site isthe most dangerous
Accidents are more frequent atthe end of the day
Small building jobs are the mostrisky
Safety helmets, Hi-viz jackets,safety boots do prevent injury anddeath
Light weight shoes-such astrainers or runners are notsuitable on site
C o n s t r u c t
i o n S
i t e
S a f e t y
A FEW FACTS:
47
Sekian Semoga Bermanfaat
Jika terjadi kecelakaan kerja, hendaknya di-
investigasi untuk ditemukan akar masalahnya
dan menjadi lesson learned supaya tidak
terulang lagi & menjadikan hari esok yang lebih
baik dari hari ini ......
48
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
37/61
1
Toriq A. Ghuzdewan, ST., MSCE.ghuzdewan_ta@ yahoo.com
Pengertian Hukum
Dalam kamus bahasa Indonesia:
• hu·kum n 1 peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan olehpenguasa atau pemerintah; 2 undang-undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan
hidup masyarakat; 3 patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu;
d s t . . .
Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi hukum:
1. peraturan dibuat oleh yang berwenang
2. tujuannya mengatur tata tertib kehidupan masyarakat
3. mempunyai ciri memerintah / melarang
4. Pelanggaran dapat dikenakan sanksi (administrasi / pidana).
Pasal 2 Tap MPR No III/MPR/2000:
1. UUD 19452. Tap MPR RI
3. Undang-Undang(Dibuat oleh Presiden & DPR)
4. Perpu
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah
Sumber hukum UUJK No. 18 tahun 1999
UUJK (Undang-Undang Jasa Konstruksi) dimaksudkan untuk mengaturdan mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi (pasal2&3).
• Apakah saat ini tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi telahterwujud? Apa saja masalahnya?
• Apakah hasil pekerjaan/ proyek konstruksi sudah bermutu?
• Apakah persaingan usaha sudah berjalan baik ( fairness)?
• Bagaimana kompetensi badan usaha? Sertifikasi?
• Kegagalan pelaksanaan konstruksi & kegagalan bangunan?• Apakah penegakan hukum (law enforcement) sudah efektif?
• Dll . . .
4
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
38/61
2
5http://trijayanews.com
Ambruknya atap 3 bangunan kelas
SMKN 1 Malingping Banten pada
tanggal 12 Desember 2008 sekitar
pukul09.00 WIB diduga karena
konstruksinya yang terbuat darirangka baja ringan tidak kuat
menahan beban. Kejadian tersebut
mengakibatkan 25 orang siswa luka,
dua diantaranya masih dirawat di
rumah sakit karena patah tulang
belakang.
http://dasalbantani.blogspot.com/2009/04/kegagalan-bangunan-dan-
kegagalan.htmlPenggunaan material yang tidaksesuai antara rangka atap dan
penutup atap.
http://bataviase.co.id/node/757809
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
39/61
3
Sumber:http://civilengineerbali.blogspot.com/
Seharusnya dengan adanya UUJK, proyek bermasalah bisa diminimalkan. Penyedia jasa yangbermasalah bisa dikenakanpasal pidanaatau denda.Selamaini yangterjadikebanyakanhanyadiblacklist bagi penyedia jasa yang bermasalah, sedangkan proyeknya tetap dibiarkanbermasalah. Dengan dipidana dan diblacklist, penyediajasa akanberpikirseribu kalikalau maubekerjatidak professional.
Salah satu contoh proyek bermasalah adalah konstruksi gedung salah satu rumah sakitkabupaten. Dipertengahan jalan proyek tersebut mangkrak yang disebabkan karenastrukturnya tidak kuat. Pemkab bukannya mencari siapa yang harus bertanggungjawabterhadap masalah tersebut, tetapi malah mengeluarkan biaya lagi untuk mencari ahli strukturdan kontraktor untuk menambah kolom-kolom sebagai perkuatan. Seharusnya diperiksa letakkesalahannya, apakah pelaksanaannya atau perencanaannya yang salah. Selanjutnya tinggalterapkansaja pasal-pasaldalam UUJKsehinggabiaya perbaikan bisa dibebankan kepada pihakyang bersalah.
10
Produk Hukum Bidang KonstruksiSumber: http://www.lpjk.org/modules/regulasi_produk.php
Dirubah mjd PP 4/ 2010
PP 59/ 2010
Perpres 54/ 2010
11
Produk Hukum Bidang KonstruksiSumber: http://www.lpjk.org/modules/regulasi_produk.php
ISI UUJK
• USAHA JASA KONSTRUKSI
Jenis, Bentuk, dan Bidang Usaha
Persyaratan Usaha, Keahlian, dan Keterampilan
Tanggung Jawab Profesional
PengembanganUsaha
• PENGIKATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
• PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PP 29/2000 PP 59/ 2010
• KEGAGALAN BANGUNAN
• PERAN MASYARAKAT PP 28/ 2000 PP 4/ 2010
• PEMBINAAN
• PENYELESAIAN SENGKETA
• SANKSI
12
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
40/61
4
USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal4: Jenis, Bentuk, danBidangUsaha
(1) Jenisusahajasa konstruksi:usaha perencanaan,pelaksanaandan pengawasan konstruksi
13
Dalam PP No. 4/2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi:
Pasal 5
(1) Lingkup layanan jasa perencanaan ... terdiri dari:
a. survei;
b. perencanaan umum, studi makro, dan studi mikro;
c. studi kelayakan proyek, industri, dan produksi;
d. perencanaan teknik, operasi, dan pemeliharaan;
e. penelitian.
(2) Lingkup layanan jasa pengawasan ... terdiri dari jasa:
a. pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
b. pengawasan keyakinan mutu dan ketepatan waktu dalam proses pekerjaan dan hasil pekerjaan
konstruksi.
PP 04/2010
Pasal 8A
(1) Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan jasa pengawasan konstruksi meliputi:
a. arsitektur;
b. rekayasa (engineering);
c. penataan ruang; dan
d. jasa konsultansi lainnya.
14
Pasal 5 UUJK: Bentuk Usaha
(1) Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan atau badanusaha.
(2) … orangperseorangan … hanyauntuk pekerjaan konstruksi yang berisikokecil, berteknologisederhana, dan berbiayakecil.Dalam Perlem LPJK NO11a/2008 max 50 juta.
(3) … orang perseorangan… selakuperencana ataupengawas konstruksi hanyadapat melaksanakanpekerjaan yang sesuaidenganbidangkeahliannya.sesuai bidang ASMET dg SKT Tingkat I (Perlem 11a)
(4) Pekerjaan konstruksi yang berisiko besardan/atauberteknologitinggidan/atauyang berbiayabesar hanya dapat dilakukan olehbadan usahayangberbentukperseroan terbatasatau badan usahaasing yang dipersamakan.
15
Apa yang dimaksud dengan “Pekerjaan
konstruksi yang berisiko besar dan/atauberteknologi tinggi dan/atau yang berbiaya
besar”?
16
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
41/61
5
Kualifikasi BU
Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (Perlem LPJK NO
11a/2008, Pasal 10):• Kualifikasi besar: gred 6 & 7 (Asing hanya grade 7)
• Kualifikasi menengah: gred 5
• Kualifikasi kecil: gred 1 (perorangan), 2,3,4
17 18
Persyaratan Penetapan Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi
19
CIRI PEKERJAAN TEKNO SEDERHANA(UNTUK BUJK KUALIFIKASI KECIL)
PELAKSANA
Pemilik/GM/PUtm
PelaksnMandor/
Tkng/Oprs PRODUKSI
PelaksnPJTek /
Tkng/Oprs
Resiko: Kecil
Tekno: Sederhana
Nilai : Kecil
Dampak Lingk. :
Sebatas lokasi kerja/ komplek
hunian/ satuan permukiman.
BahanBangunan:
Tidak memerlukangudang
bahan.
Transport bahan tidak
mengganggu fasilitas umum.
Bahan bangunan tidak
berbahaya.
TenagaKerja:
s/d 25orang Ada T Terampil ber sertifikat. Koord: Mandor / Penanggung
Jawab Teknik Tempat kerja terbuka
tidak perlu sarana bantu untuk K3
PeralatanKerja :
Peralatan kerja lang-sung/
konvensional.
Tidak perlu alat kerja bantu
spesifik.
Tidak perlu alat kerja pendukung.
Teknologi Pekerjaan : Struktur bangunanutama dapat dikerjakan
oleh tenaga kerja konstruksi denganketrampilan kerja tertentu.
Pekerjaan dari bagian bangu-nan utamadapat dikerjakan oleh tenaga kerjakonstruksi dengan ketrampilan kerja
tertentu.
SBU
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
42/61
6
prayit bpksdm pu
PELAKSANAMANDORMANDOR MANDOR
Pemilik
GM/PUtmMANAJER
OperasPJTek
TENAGA AHLI
Tkng/Oprs Tkng/Oprs
Tkng/Oprs
PRODUKSI
TEKNISIPelaksnPelaksnPelaksn
Resiko: Sedang
Tekno: Madya
Nilai : Sedang/ kecil (bersyarat)
subkont
Dampak Lingk .:Sebatas SatuanPemukiman/ Komplekperumahan
BahanBangunan:
Perlu gudang bahan. Perlu dukungan khu-sus untuk
transport. Bahan bangunan tidak bersifat
explosif.
Tenaga Kerja :
25 s/d 50 orang
Ada Tenaga ahli ber sertifikat.
Koord: Pgg.Jawab Teknik / DirTeknik.
Tempat kerja terbuka atau tertutup. Perlu sarana bantu untuk K3
Peralatan Kerja :
Peralatan kerja langsung /konvensional.
Perlu alat kerja bantuspesifik.
Perlu alat kerja pendu- kungbukanuntuk Pe-kerjaan utama.
TeknologiPekerjaan :
• Struktur bangunanutama dapatdikerjakan oleh tenaga kerja konstruksi
dengan keahliankerja tertentu.• Pekerjaan dari bagian bangu- nanutama dapat dikerjakan oleh tenaga kerjakonstruksi dengan ketrampilan kerjatertentu.
SBU
CIRI PEKERJAAN TEKNO MADYA(UNTUK BUJK KUALIFIKASI MENENGAH)
prayit bpksdm pu
DirutDir.1Dir.3 DirTkMANAJER
TENAGA AHLIAnggr KonstrkAlat MutuPerson
TEKNISIPelaksnPelaksn Pelaksn Pelaksn
PELAKSANA
MANDORMANDOR
MANDOR
Pemilik
Resiko: Tinggi
Tekno: Tinggi
Nilai : Besar/sedang; kecil
(bersyarat)
Dampak Lingk . :Meliputi Kawasan Pemukimanatau lebih.Meliputi satu wilayah kecamatanatau lebih.
Bahan Bangunan :
Tidak Perlu gudang bahan
yang terjaga.
Perlu dukukungan khusus
untuk transp.
Bahan bangunan bersifat
berbahaya / explosif
TenagaKerja:
Lebih dari 50 orang.
Ada Tenaga ahli bersertifikat.
Koord: Pgg. Jawab Teknik /DirTeknik.
Tempat kerja terbuka atautertutup.
Perlu sarana bantu khusus untuk K3
Peralatan Kerja:
Peralatan kerja langsung/ konven-sional.
Perlu alat kerja bantu sp esifik.
Perlu alat kerja pendukung untukmengerjakan pekerjaan utama
Teknologi Pekerjaan :
Struktur bangunan utama dikerjakan oleh tenaga kerjakonstruksi dengan keahlian kerja dan keterampilankerja tertentu.
Bangunan keseluruhan terdiri dari bangunan utamadan bangunan pendukung yang secara teknis dapatdikerjakan terpisah/simultan.
Bangunan pendukung terdiri dari berbagai jenispekerjaan konstruski, yang pelaksanaan memerlukankeahlian kerja dan keterampilan kerja tertentu.
SBU
Tkng/Oprs PRODUKSI
CIRI PEKERJAAN TEKNO TINGGI(Untu BUJK Kualifikasi Besar)
Pasal 9
(1) Perencana konstruksi dan pengawaskonstruksi orangperseorangan harus memiliki sertifikat keahlian. seperti apa?SKA ?
(2) Pelaksana konstruksiorang perseorangan harus memiliki sertifikatketerampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja.
(3) Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badanusaha sebagaiperencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau tenagatertentu dalam badanusaha pelaksana konstruksi harus memilikisertifikat keahlian.
(4) Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yangbekerja pada pelaksana konstruksiharus memiliki sertifikatketerampilan dan keahlian kerja.
23
Banyak sekali kategori keahlian ??
Dalam SKKNI
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
43/61
7
Sertifikat Keahlian (SKA)
Diatur dalam PP 4/2010
• SKA adalah bukti kompetensi dan kemampuan profesi keahlian
kerja tenaga ahli bidang Jasa Pelaksana, Perencana atau PengawasKonstruksi
• Kualifikasi tenaga ahli: Ahli Muda, Madya, Utama
• Salah satu persyaratan untuk mengajukan permohonan Sertifikasi
dan Registrasi Badan Usaha adalah memiliki tenaga ahli
bersertifikat keahlian (SKA) untuk ditetapkan sebagai Penanggung
Jawab Teknik (PJT) atau Penanggung Jawab Bidang (PJB).
25
SKA untuk Kontraktor
26
SKT (Sertifikat Keterampilan)
• Bukti kompetensi dan kemampuan profesi
keterampilan kerja sbg Penanggung Jawab
Teknik (PJT)
• Kualifikasi tenaga terampil: Tingkat I, II, III
27 28
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
44/61
8
Bidang dan Sub Bidang Keterampilan Jasa
Konstruksi
29 30
31
SERTIFIKASI DAN REGISTRASI
32
KOMPETENSI
UJI
KOMPETENSI
KEMAMPUAN
Badan UsahaOrang
perseorangan
Sertifikat
Klasif &
kualifik
ASPAL
PERINGKAT
KOMP. &
KEMAMP.
Standar KeilmuanStandar ketrampilanKemampuan usaha
Pengalaman
Lembaga
S E R T I F I K A S I
USJK.Akredit/ LEMBAGA
Klasif &
Kualifik
LPJK
SBUSKa/Kt
( Psl. 9 UUJK; Penjelasan Psl 15 (2) PP 28/2000 )
SERTIFIKAT
KLASIFIKASI
KUALIFIKASIDaftar Registrai
Badan Usaha
Jakons Daerah
Standarklasifikasi
dankualifikasi
y
?
?
TER-TOLAK/
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
45/61
9
Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan atas
kompetensi dan kemampuan profesi tenaga
terampil dan tenaga ahli yang ditetapkan
berdasarkan klasifikasi dan kualifikasi menurut
disiplin keilmuan sesuai bidang jasa Konstruksi
ASMET (Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal,
Tata Lingkungan).
33 34
Sertifikasi
35http://www.lpjk.org/modules/statistik/profesi/tenaga_trampil_propinsi_kualifikasi.php http://www.lpjk.org/modules/asosiasi_profesi.php
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
46/61
10
Permasalahan SKA
• SKA seharusnya untuk menunjukkan profesionalisme. Tetapi banyak
hanya untuk memenuhi syarat mendirikan perusahaan konsultan
maupun kontraktor (syarat mendirikan SBU konsultan dan
kontraktor adalah salah satu atau beberapa pengurusnya
mempunyai SKA di bidang tertentu).
• Biaya mahal, 2,5 – 7 juta (?).
• Engineer senior yang berpengalaman dilapangan yang tidak
memiliki SKA, malah lebih matang daripada engineer yang ber SKA
asal jadi.
• SKA dipinjam-pinjam beberapa perusahaan pelanggaran hukum.
37
BAB IV: Pengikatan Pekerjaan Konstruksi
Pasal14 :
Para pihak dalampekerjaankonstruksiterdiriatas:
a. Penggu najasab . Penyediajasa
(2) Pengguna jasa harusmemiliki kemampuanmembayar biaya pekerjaan konstruksiyang didukungdengandokumenpembuktian dari Lembaga Perbankan dan atauLembaga Keuangan bukan bank. Dalam PP29/2000, Ps15 (i): menunjukkanbukti kemampuan membayar:
• Bukti kemampuan membayar dari pengguna jasa yang berbentuk badanusaha atau usaha orang perseorangan antara lain berupa bank garansi,
jaminan dari lembaga keuangan.
• Bukti kemampuan membayar untuk proyek-proyek Pemerintah antara lainDaftar Isian Proyek atau Daftar Isian Kegiatan.
38
Pasal 17: Pengikatan Para Pihak
(1) .. . hubungan kerja jasakonstruksidilakukanberdasarkanprinsippersaingan
yang sehat melalui … pelelangan umumatau terbatas.
(2) Pelelanganterbatashanya boleh diikuti olehpenyedia jasayang dinyatakan
telahlulus prakualifikasi.(3) Dalam keadaantertentu… dapat dilakukan pemilihan langsungatau
penunjukanlangsung.
(4) Pemilihan penyediajasa harusmempertimbangkankesesuaianbidang,
keseimbangan antara kemampuan danbeban kerJa, sertakinerja penyediajasa.
(5) Pemilihan penyediajasa hanya boleh diikutioleh penyediajasa yang memenuhi
persyaratandalamPasal 8 dan Pasal 9.
(6) Badan-badan usaha yang dimiliki olehsatu ataukelompokorang yang sama
atauberadapada kepengurusanyang samatidakboleh mengikuti pelelangan
untuk satu pekerjaankonstruksisecara bersamaan.39
Pasal 22: Kontrak Kerja Konstruksi
(lanjutan ...)
Pengaturan hubungan kerja … harus dituangkandalam kontrakkerjakonstruksi.
Beberapa isi penting:
• Cara Pembayaran• Cidera janji
• Penyelesaian Perselisihan
• Pemutusan kontrak kerja konstruksi
• Keadaan memaksa ( force majeure)• Kegagalan Bangunan
• Perlindungan pekerja• Aspek Lingkungan, dll ....
40
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
47/61
11
Contoh permasalahan kontrak ...
Dalam pelaksanaan pembangunan Hotel X, manajemen proyek (MP) memesanadukan beton siap pakai ke PT. RM sebanyak ± 515 m3 dengan spesifikasi K250dan K350. Namun dari uji lab beberapa sampel, diperoleh hasil uji lab tidakmemenuhi mutu yang disyaratkan. Pihak Hotel meminta bantuan ke LSMIMPLAW yang selanjutnya meminta bantuan ke LOS-DIY, yang selanjutnyameminta bantuan ke LPJKD DIY untuk meminta pendapat ahli konstruksi.
LOS-DIY menanyakan pendapat ahli berkaitan dengan masalah-masalah sebagaiberikut:
• Apakah beton masih dalam batas toleransi yang disyaratkan? Bagaimanasolusinya jika tidak memenuhi persyaratan?
• Bagaimana ketentuan / peraturan manajerial pelaksanaan proyek konstruksigedung semestinya dijalankan?
• Bagaimana formula terbaik untuk penyelesaian masalah ini?
41Analisis lihat dokumen laporan
Pasal 25: Kegagalan Bangunan
(1) Penggunajasa dan penyedia jasa wajib bertanggung
jawab atas kegagalan bangunan.(2) Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab
penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan
konstruksi dan paling lama 10 (sepuluh) tahun.
(3) Kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditetapkan oleh pihak ketiga selaku penilai ahli.
42
Kegagalan Bangunan
Dalam PP29/2000 (Ps34):
Pasal 34: Kegagalan Bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik
secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa
dan atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.
Pasal 36: Kegagalan bangunan dinilai dan ditetapkan oleh 1 (satu) atau lebih penilai ahli
yang profesional dan kompeten dalam bidangnya serta bersifat independen dan mampu
memberikan penilaian secara obyektif, yang harus dibentuk dalam waktu paling lambat
1 (satu) bulan sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya kegagalan bangunan.
Pasal 37: Penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) harus memiliki
sertifikat keahlian dan terdaftar pada Lembaga.
43
Kegagalan Pekerjaan Konstruksi
Dalam PP29/2000, Ps 31 dijelaskan tentang Kegagalan Pekerjaan Konstruksi:
• Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuaidengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baiksebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa.
44Sumber: pilarjakon.com
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
48/61
12
Belajar dari suatu ulasan ....
ARSITEK, JASA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN GEDUNG(http://www.iai-banten.org/2008/04/06/arsitek-jasa-konstruksi-dan-bangunan-gedung/)
Sebagai arsitek, akhir-akhir ini kita merasa terusik atas banyaknya kasus kegagalan bangunan yangberakibat fatal. Dalam waktu beberapa bulan, empat bangunan parkir di gedung-gedung megah diJakarta telah mencelakai dan menewaskan para pengguna bangunan. Di Banda Aceh, sebuah bangunanrumah sakit roboh sebelum diserahterimakan. Di Surabaya, seorang anak kecil tewas karena jatuh darilantai atas ke lantai dasar sebuah shopping mall. Gedung sekolah dasar roboh sudah tak terhitungbanyaknya. Dalam kasus-kasus di atas, di mana posisi arsitek? Mungkinkah kesalahan ada di pihakarsitek?
Bila ditilik dari hulu ke hilir, kemungkinan kesalahan dalam kasus-kasus tersebut bisa terjadi padaarsitek, perencana struktur, perencana ME, pemberi ijin membangun, pelaksana konstruksi, pengawaskonstruksi, pemilik/pengelola bangunan, atau pengguna bangunan. Bila diusut dengan seksama, salahsatu atau beberapa pihak tersebut harus bisa dinyatakan sebagai penanggung jawab terjadinya kasuskegagalan sebuah bangunan.
45
Sumber Penyebab Kegagalan Bangunan
Perencana
• Tidak mengikuti TOR, salah penulisan spesifikasi, salah tafsir dataperencanaan/ investigasi lapangan, salah hitung kekuatan rencana, tidakmemperhitungkan faktor gempa, data tidak akurat, salah hitung aritmetik, dll.
Pelaksanaan:
• Tidak mengikuti spec, pengurangan mutu, pengujian mutu tidak benar,material tidak sesuai, salah metode kerja, salah alat, dll.
Pengawasan:
• Tidak mengawasi dengan benar, menyetujui proposal yg tidak sesuai dg spec,menyetujui gambar yang tidak benar, dll.
Pengguna Jasa:
• Penggunaan melebihi kapasitas rencana, pemeliharaan tidak memenuhisyarat.
46
BAB VII: PERAN MASYARAKAT
Pasal 31: Masyarakat Jasa Konstruksi
(1) Masyarakat jasa konstruksi merupakan bagian dari masyarakat yangmempunyai kepentingan dan/atau kegiatan yang berhubungandengan usaha dan pekerjaan jasa konstruksi.
(2) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi… dilaksanakanmelalui suatu Forum Jasa Konstruksi.
(3) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi… dalammelaksanakan pengembangan jasa konstruksidilakukan oleh suatulembaga yang independen dan mandiri.
47
BAB VII: PERAN MASYARAKAT
(Pasal 32, 1) Forum … terdiri atas unsur-unsur:
a. Asosiasi perusahaan jasa konstruksi;
b. Asosiasi profesi jasa konstruksi;
c. Asosiasi perusahaan barang dan jasa mitra usaha jasa konstruksi;
d. masyarakat intelektual;
e. organisasi kemasyarakatan terkait
f. instansi Pemerintah;
g. unsur-unsurlain yang dianggap perlu.
48
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
49/61
13
Pasal 33
(1) Lembaga sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 ayat (3)
beranggotakan wakil-wakil dari:a. asosiasi perusahaan jasa konstruksi;
b. asosiasi profesi jasa konstruksi;
c. pakar dan perguruan tinggi yang berkaitan dengan bidang
Jasa konstruksi;
d. instansi Pemerintah yang terkait.
49
Pasal 33
(2) Tugas lembaga … adalah:
a. melakukanatau mendorong penelitian danpengembangan jasakonstruksi;
b. menyelenggarakan pendidikan danpelatihan jasa konstruksi;
c. melakukanregistrasi tenaga kerja konstruksi, yang meliputiklasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahliankerja;
d. melakukanregistrasi badan usaha jasa konstruksi
e. mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi, danpenilai ahli di bidang jasa konstruksi.
50
Pasal 35: Pembinaan
(1) Pemerintah melakukan pembinaan jasa konstruksi dalam bentuk pengaturan,pemberdayaan, dan pengawasan.
(2) Pengaturan… dilakukan dengan penerbitan peraturan perundang-undangan
dan standard-standard teknis.(3) Pemberdayaan… dilakukan terhadapusaha jasakonstruksidan masyarakat
untuk menumbuhkembangkankesadaranakan hak, kewajiban, dan perannyadalam Pelaksanaan jasa konstruksi
(4) Pengawasan… dilakukan terhadappenyelenggaraan pekerjaan konstruksiuntukmenjaminterwujudnya ketertiban jasa konstruksisesuai denganketentuanperaturanperundang-undanganyang berlaku.
(5) Pelaksanaan pembinaan… dilakukan bersama-samadengan masyarakat jasakonstruksi.
(6) Sebagiantugaspembinaan … dapat dilimpahkan kepada PemerintahDaerahyang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
51
Pasal 38: Gugatan Masyarakat(1) Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi berhak mengajukan gugatan ke pengadilan secara:
a. orangperseorangan;
b. kelompok orang dengan pemberian kuasa;
c. kelompokorangtidak dengan kuasa melalu gugatan perwakilan.
(2) Jika diketahuibahwa masyarakat menderita sebagai akibat
penyelenggaraan pekerjaan konstruksisedemikian rupa sehingga
mempengaruhi peri kehidupan pokok masyarakat, Pemerintah wajib
berpihak pada dan dapat bertindak untukkepentingan masyarakat.
52
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
50/61
14
BAB X: SANKSI
Pasal 41:
Penyelenggara pekerjaan konstruksidapat dikenai sanksi administratif
dan/atau pidanaatas pelanggaran Undang undangini.
Pasal 42
(1) Sanksi administratif … berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara pekerjaan konstruksi;
c. pembatasan kegiatanusaha danlatau profesi;
d. pembekuanizin usaha dan/atau profesi;
e. pencabutan izin usaha dan/atau profesi.
53
Pasal 43
(1) Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi
yang tidak memenuhi ketentuanketeknikan dan mengakibatkan
kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai
pidanapaling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda
paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.
(2) Barang siapa yang melakukan pelaksanaanpekerjaan konstruksi
yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuanketeknikan
yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan
konstruksiatau kegagalan bangunan dikenakanpidana paling lama 5
(lima) tahun penjara atau dikenakandenda paling banyak 5% (lima
per seratus) dari nilai kontrak..
54
Pasal 43
(3) Barang siapa yang melakukan pengawasanPelaksanaan pekerjaankonstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lainyang melaksanakan pekerjaan konstruksimelakukan penyimpanganterhadap ketentuanketeknikan dan menyebabkan timbulnyakegagalan pekerjaankonstruksi atau kegagalan bangunan dikenaipidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakandendapaling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.
55
Terimakasih
56
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
51/61
1
Studi KasusAspek Hukum Konstruksi
Toriq A. Ghuzdewan, S.T., MSCE
Kasus 1
• Dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan jasa
konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung
suatu instansi.
Bangunan IndukBangunan
sayap
timur
Bangunan
sayap
Barat
Ditenderkan
lagi
Deskripsi Kasus 1
• Pada tahun 2009, suatu instansi “ABC” mengadakan seleksipenyedia jasa konsultansi untuk pekerjaan PerencanaanPembangunan Gedung, dengan biaya APBN TA 2009. Sebagaipemenang dan selanjutnya melaksanakan pekerjaan tersebutadalah PT B dengan nilai kontrak Rp. 254.800.000,-. Hasil kegiatan
jasa konsultansi perencanaan tersebut merupakan kelanjutan darihasil kegiatan jasa konsultansi perencanaan Pembangunan Gedungyang dilaksanakan seblumnya, yaitu pada tahun 2008. Pekerjaanperencanaan tahun 2008 dilaksanakan oleh CV. A dengan nilaikontrak Rp. 192.000.000,- dengan hasil gambar kerja pembangunangedung induk dengan luas 1603,5 m2 dan gedung sayap barat dantimur dengan luas 1372,8 m2. Yang menjadi permasalahan dalamkasus ini adalah ditemukan hasil perencanaan yang dibuat oleh PTB diduga merupakan pengulangan dari hasil perencanaan yangdibuat oleh CV. A, yaitu pada pekerjaan gambar kerja Gedung SayapBarat dan Timur, dengan luas kurang lebih 1214,4 m2. Jika hal inibenar, maka ada dugaan pemborosan terhadap keuangan negara.
“Ilustrasi” ....
B edr oo m B edr oo m
Living
roomDining
Garage
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
52/61
2
Kasus 1
Permasalahan:
1. Apakah terjadi pengulangan pekerjaan perencanaan pada bangunan
Gedung Sayap Barat dan Timur?
2. Jika Ya; apakah pengulangan pekerjaan perencanaan tersebut merupakan
pemborosan terhadap keuangan negara?
3. Jika terjadi pemborosan, seberapa besar kerugian akibat pengulangan
pekerjaan perencanaan tersebut?
4. Jika terjadi pengulangan pekerjaan perencanaan, apakah pengulangan
tersebut melanggar peraturan?
5. Siapa yang bertanggungjawab jika terjadi pengulangan pekerjaan?
Kasus 2
• Permintaan dari Kejaksaan Tinggi .... kepada
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
dengan surat nomor ..... untuk melakukan
pemeriksaan dan kajian pada pekerjaan
“Pembangunan .....” terhadap aspek teknis
dan anggaran biaya, berkaitan dengan dugaan
penyimpangan pelaksanaan proyek tersebut
yang dapat berakibat pada timbulnya kerugian
negara.
Kasus 2
Tujuan Kajian
(1) Mengevaluasi kualitas hasil pelaksanaan
pekerjaan, apakah sudah sesuai denganspesifikasi yang disyaratkan.
(2) Mengevaluasi Anggaran Biaya, apakah nilai
biaya pekerjaan dalam batas kewajaran.
Kasus 3
• Aspek hukum dalam penanganan masalah
kerusakan Prasarana dan Bangunan lihat
makalah
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
53/61
3
Terimakasih
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
54/61
1
INTEGRATED
MANAGEMENT SYSTEM
ISO 9001: 2008, ISO 14001: 2004AND OHSAS 18001:2007
Toriq A. Ghuzdewan, ST., MSCE
Sistem Manajemen
• ISO 9001: 2008 sistem manajemen mutu
ISO hasil revisi tahun 2008.
• ISO 14001: 2004 Sistem Manajemen
Lingkungan
• OHSAS 18001:2007 Sistem Manajemen
Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3)
Sistem Manajemen
• Supaya efisien dan efektif mengelola
pekerjaan secara sistematis
• Tujuan: tidak ada hal penting terlewatkan• Tiap orang jelas siapa yang bertanggungjawab
untuk mengerjakan apa, kapan, bagaimana,
mengapa dan dimana?
• Standar sistem manajemen memberi
pedoman untuk diikuti.
Sistem Manajemen
• Perusahaan tidak dapat berjalan baik tanpa
sistem manajemen.
• Perusahaan-perusahaan pesawat terbang,
mobil, angkatan bersenjata, rumahsakit telah
lama mengimplementasikan sistem
manajemen.
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
55/61
2
Mengapa perlu sistem manajemen
terintegrasi?
• Manajemen lebih baik
• Komprehensif dan sistematik untuk
menentukan target & implementasi perbaikan
• Lebih jelas tentang tanggungjawab & peranan
para pihak (termasuk yang diluar)
• Praktis digunakan
ISO
"International Organization for Standardization"
mempunyai singkatan yang berbeda-beda dalam
berbagai bahasa di Inggris IOS, Perancis OIN
pendirinya memberi nama ISO dari bahasa Romawi(Greek) yang artinya “sama”.
http://www.iso.org
Sejarah ISO
• 1946 pertemuan 25 negara di London
mendirikan organisasi internasional untuk
memfasilitasi koordinasi standar industriinternasional.
• Organisasi ISO berdiri di Geneva, Swiss, 23
Februari 1947.
Mengapa perlu standar?
• Standar sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan
memastikan capaian yang diinginkan dari produk/servis
seperti mutu, ramah lingkungan, keselamatan, reliabilitas,
efisiensi, dan interchangeability dengan biaya yang ekonomis.
• Jika produk/servis sesuai dengan yang kita harapkan, biasanya
kita tidak memasalahkan dan tidak menyadari pentingnya
standar. Namun ketika mendapatkan produk jelek, tidak
cocok, tidak kompatibel, tidak reliabel dan berbahaya baru
kita menanyakan standar.
• ISO menerbitkan banyak standar (18.500) dalam berbagai
bidang.
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
56/61
3
Untuk apa (ISO) standards?
• Agar pembuatan produk/servis lebih efisien
dan aman.
• Memfasilitasi perdagangan antar negara dan
membuat lebih fair
• Melindungi konsumen
Siapa yang memerlukan ISO?
• Perusahaan supaya produk/servis diterima internasional.
• Innovator untuk memenuhi aspek terminologi,
kompatibilitas, dan safety• Pemerintah dasar pengembangan peraturan
(mememperhatikan aspek kesehatan, keselamatan dan
lingkungan).
• Konsumen jaminan mutu, keamanan dan reliabilitas
• Untuk tiap orang kualitas hidup
• Untuk alam semesta memelihara lingkungan: udara, air,
tanah.
ISO
• Voluntary ISO adalah organisasi non
pemerintah tidak mempunyai kekuatan
hukum untuk harus diimplementasikan
• ISO merupakan kebutuhan pasar.
• ISO dibuat berdasarkan konsensus
internasional para ahli direview scr periodik
• Diterima scr global
ISO 9001 & 14001
• ISO 9001 & 14001 adalah standar ISO yang
paling populer dan telah diimplementasikan di
lebih dari 161 negara.
• ISO 9001 dan ISO 14001 adalah generic
standards dapat diaplikasikan pada tiap
organisasi, besar/kecil, produk/jasa, dalam
tiap sektor kegiatan (swasta/ pemerintah)
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
57/61
4
Proses, bukan produk
• Baik ISO 9001 & 14001 berkaitan dengan
bagaimana perusahaan melaksanakan
pekerjaan (proses)
• Bukan merupakan standar produk/ servis
Proses, bukan produk
• Proses mempengaruhi produk/servis akhir
•ISO 9001 memberikan persyaratan apa yangharus dilakukan perusahaan untuk mengelola
proses yang mempengaruhi mutu produk/
servis
• ISO 14001 memberi persyaratan apa yang
harus perusahaan lakukan untuk mengelola
proses pekerjaan yang dapat mempengaruhi/
berdampak pada lingkungan.
Manfaat ISO 9001 & 14001
• Diakui secara internasional
• Bahasa yang sama untuk bekerjasamadengan kustomer dan suplier scr global
• Meningkatkan efisiensi & efektifitas
• Untuk continual improvement
• Sistem mutu = Kendaraan
• Manajemen mutu = Sopir
• Kebijakan mutu = Road map (Peta)
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
58/61
5
A
Purchasing
Department
B
Production
Department
C
Personnel
Department
D
Quality
Control
E
Stores
FORMS,
LABEL,
RECORDS,
ETC.
WORK
INSTRUCTIONS
OPERATION
PROCEDURES
QUALITY/ POLICY
MANUAL
LEVEL 1
LEVEL 2
LEVEL 3
LEVEL 4
DOCUMENTATION PYRAMID
HIGH
LOW
Contoh
quality plan
NO INSPEKSI ACCEPTANCE
CRITERIA
TIPE
INSPEKSI
JENIS
RECORD
PENANGGUNG
JAWAB
1 Pengukuran site p lan Sesuai shop drawing
Dimensi: panjang, lebar,
tinggi, kemiringan
100 % Markup pada
copy shop
drawing no. .....
2 Peker jaan Gal ian Tanah Sesuai shop drawing
Elevasi galian
Batas-batas galian
Kemiringan galianKerapian galian
100 % Markup pada
copy shop
drawing no. .....
3 Urugan tana h Bahan timbunan 60 % Markup pada
copy shop
drawing no. .....
Formulir
inspeksi no 3
4 Test CBR Sesuai spec no TS-32 80 % Formulir inspeksi
no 3
5 Pondasi t iang pancang
a)Pengadaan (Check di
pabrik)
Besi penulangan
Proses pembuatan betonnya
Stressing & spinningnya
Steam curingnya
Compressive strength
Progres 0%
Progres 30%
Progres 70%
(3 kali)
Check list no. 7
DAFTAR RENCANA INSPEKSI
NO JENIS KAPASITAS JUMLAH UNTUK PEKERJAAN
1 Tower crane 2,5 ton 1 unit Beton & angkut material
2 Concrete vibrator 2” 4 unit Beton3 Concrete mixer 300 lt 5 unit Pas. Bata, plester, keramik
4 Genset 125 KVA 1 unit Penerangan, tenaga listrik
5 Bar cutter 40 mm 1 unit Potong besi beton
6 Bar bender 40 mm 1 unit Bengkok besi beton
7 Lift tenaga kerja 800 kg 1 unit Transport orang
DAFTAR RENCANA PERALATAN POKOK
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
59/61
6
Work Instruction (WI):
Pemasangan Bekisting Balok dan Plat
A. URUTAN KERJA
Juru Ukur
1. Tentukan as, elevasi, dan kedudukan balok dan plat sesuai gambar kerja.Pelaksanaan Ukur
2. Cek poin 1
Tukang
3. Buat panel bekisting untuk dinding balok dan bodeman dari plywood & balok
kayu. Dimensi panel sesuai gambar kerja
4. Buat suri-suri dan pelari dari b alok kayu sesuai gambar kerja
5. Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel, sebelum panel d ipasang
Pelaksana
6. Cek poin 3 s/d 5 (Tulis dilembar kerja)
Lembar Periksa:
Pemasangan Bekisting Balok & Plat
NO ITEM YANG DICEK KETENTUAN LOKASI LOKASI Dst....
STANDAR TOLERANSI Tgl. ....... Tgl. .......
1 Pengukuran
a . A s b al ok d an pl at S es ua i & je la s
b. E levasi bal ok & pl at Sesuai & jel as
2 Fa bri ka si p an el
a. Ukuran panel Sesuai
b. Permukaan Halus & rata
c. Miny ak bekisting Rata
3 P em as an gan b al ok
a. Perancah Jarak sesuai
b. Bal ok pelari & sur i2 Jarak sesua i
c. Peil bodeman Sesuai
ISO 14001
(Environmental Management System)
• ISO 14001 untuk manajemen lingkungan
• Tujuannya adalah agar perusahaan:
- Dapat meminimalkan dampak berbahaya
pada lingkungan
- Memenuhi persyaratan peraturan
- Untuk perbaikan berkelanjutan pada
performansi lingkungan
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
60/61
7
ISO 14001
• ISO 14001:2004 tuntutan pelanggan
terutama negara maju sangat memperhatikan
perlindungan lingkungan untuk meminimalkan
kerusakan lingkungan di masa depan
Manfaat ISO 14001:2004
1. Perlindungan lingkungan
2. Manajemen lingkungan yang lebih baik
3. Meningkatkan citra dan image perusahaanhubungan yang lebih baik dengan masyarakat
sekitar
4. Meningkatkan daya saing perusahaan
5. Kepercayaan dan kepuasan pelanggan
6. Menekan resiko yang membahayakan lingkungan
dan pekerja
7. Menekan biaya produksi
OHSAS 18001:2007
(Sistem Manajemen K3)
• untuk mengurangi risiko kecelakaan dan
keselamatan terkait aktifitas organisasi pada
personil dan pihak lain yang berkepentingan.
• menerapkan, memelihara dan terus
meningkatkan sistem manajemen K3
• menjamin bahwa organisasi sesuai dengan
kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh
organisasi
Scope OHSAS
• Standar OHSAS (Occupational health and
Safety Assessment Series) memberikan
persyaratan untuk OH&S management system,agar perusahaan dapat mengendalikan risiko
OH&S dan meningkatkan performansi OH&S
nya.
11/3/2015
-
8/19/2019 COMBAIN
61/61
4.2. OHS POLICY
4.4. IMPLEMENTATION & OPERATION
4.4.1. Structure & Responsibility
4.4.2. Training, Awareness & Competence
4.4.3. Consultation & Communication
4.4.4. Documentation
4.4.5. Document &