coleontrata

14
BAB 4 PHYLUM COELENTERATA 4.1. Dasar Teori Coelenterata berasal dari kata Koilos/Hollow yang berarti cekung dan Enteron/intestine yang berarti dalam. Sehingga dapat diartikan sebagai binatang yang mempunyai cekungan (berlekuk) dibagian dalamnya atau disebut juga semacam kantong berlapiskan endoderm. Phylum ini meliputi golongan invertebrata yang berjumlah sangat banyak dengan bentuk - bentuk yang sangat beragam. Perkembangbiakan bisa dilakukan baik secara sexual maupun asexual. Hidup dilingkungan aquatik secara sesil (menambat) bisa berkoloni maupun soliter. Dinding tubuh binatang ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu : ectoderm, mesoglea, dan endoderm. Secara umum kehidupan ini memiliki dua bentuk berbeda yaitu polyp dan medusa. Bentuk polyp dicirikan oleh bentuk menyerupai tabung, dan biasanya hidup secara menambat dan memiliki satu atau lebih lingkaran dari tentakel. Mempunyai bagian yang keras, disebut sebagai Eksoskeleton/Hydrotheca. Bentuk medusa merupakan makhluk yang berenang dengan bebas, berbentuk seperti payung dan memiliki sejumlah tentakel sepanjang tepi

Upload: jumardi-darwis

Post on 28-Apr-2015

157 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

DOWNLOAD JIKA MEMBANTU

TRANSCRIPT

Page 1: coleontrata

BAB 4PHYLUM COELENTERATA

4.1. Dasar Teori

Coelenterata berasal dari kata Koilos/Hollow yang berarti cekung dan

Enteron/intestine yang berarti dalam. Sehingga dapat diartikan sebagai binatang

yang mempunyai cekungan (berlekuk) dibagian dalamnya atau disebut juga

semacam kantong berlapiskan endoderm. Phylum ini meliputi golongan

invertebrata yang berjumlah sangat banyak dengan bentuk - bentuk yang sangat

beragam. Perkembangbiakan bisa dilakukan baik secara sexual maupun asexual.

Hidup dilingkungan aquatik secara sesil (menambat) bisa berkoloni maupun

soliter.

Dinding tubuh binatang ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu : ectoderm,

mesoglea, dan endoderm. Secara umum kehidupan ini memiliki dua bentuk

berbeda yaitu polyp dan medusa. Bentuk polyp dicirikan oleh bentuk menyerupai

tabung, dan biasanya hidup secara menambat dan memiliki satu atau lebih

lingkaran dari tentakel. Mempunyai bagian yang keras, disebut sebagai

Eksoskeleton/Hydrotheca. Bentuk medusa merupakan makhluk yang berenang

dengan bebas, berbentuk seperti payung dan memiliki sejumlah tentakel

sepanjang tepi dari tubuhnya, dengan mulut terletak pada bagian tengahnya.

Dijumpai 2 macam Canal (Circular (berjumlah satu) & Radial (berjumlah empat

& kelipatannya).

Adapun ciri - ciri umum dari Coelenterata :

1. Symetri radial, atau bilateral dengan suatu lobang yang berfungsi sebagai

mulut (oral) dan umumnya dikelilingi oleh tentakel - tentakel (bulu getar).

2. Termasuk fauna invertebrata (tidak bertulang belakang).

3. Dinding tubunya selalu tersusun oleh dua lapisan sel, bagian luar disebut

epidermis (ektoderm) dan bagian dalam disebut gastrodermis (endoderm),

juga ada lapisan tipis yang disebut mesoglea yang memisahkan antara

Page 2: coleontrata

epidermis dengan endodermis. Juga adanya nemaatocyst yang merupakan sel

yang kecil pada bagian epidermis.

4. Mulutnya langsung berhubungan dengan rongga gastrovaskuler yang disebut

dengan enteron yang merupakan nama dari filum ini. Rongga tersebut

berfungsi sebagai tempat pendistribusian makanan. Enteronn ini merupakan

bentuk rongga yang sangat sederhana, tetai pada beberapa dapat dijumpai

memiliki ruang - ruang yang terbagi secara radier disebut dengan mesenteries.

5. Coelenterata hanya memiliki jarungan sel - sel sepanjang dinding tubuhnya

yang berfungsi sebagai sistem syaraf.

6. Disekitar mulut tdp tentakel yang berfungsi sebagai anus.

7. Mempunyai 2 bentuk :

- Polyp : kerangka zat tanduk/karbonat

- Medusa : tidak mempunyai bagian yang keras, dijumpai sebagai fosil hanya

berupa jejak (impression).

Gambar 14.Fisiografi bentuk polyp & medusa

PERKEMBANGBIAKAN

1. Sexual (pada Medusa)

Gonad menghasilkan sel jantan & sel betina (hermprodit). Sel jantan

dikeluarkan melalui mulut, berenang masuk ke individu lain yang sama

spesiesnya melalui mulut. Sel jantan & betina akan membentuk zygot, lalu

membentuk larva bercilia, berenang melalui mulut menjadi individu baru

- Pada Polyp : Gastrodermis menghasilkan sel jantan & sel betina.

Page 3: coleontrata

2. Asexual (hanya pada Polyp)

a. Fision : bagian keras membelah menjadi 2 bagian, tetapi masih saling

menempel.

b. Rejuvenencens : bagian keras membelah jadi 2 bagian dimana masing-

masing menjadi individu baru.

c. Budding : pada dinding tubuhnya bisa mengadakan tunas baru, kecuali pada

bagian yang ada sengatnya, biasanya disekitar mulut.

Gambar 15. Skema Perkembangbiakan

Untuk menggolongkan dalam tiap - tiap klas pada filum Coelenterata,

didasarkan atas :

1. Hubungan antara phylogenetic

2. Bagian -bagian tubuh yang lunak

3. Perputaran (siklus) kehidupan termasuk cara perkembangbiakannya.

4. Struktur dan bentuk arsitektur rangka luar

5. Struktur rangka dalam

1. Klas Hydrozoa

Dominan hidup di laut, dengan kantong peryt tidak terbagi. Mulut

dikelilingi tentakel, tetapi bagian dasarnya tidak memiliki gullet (stomadeum

seperti Anthozoa). Keturunannya sebagai perubahan antara koloni polyp dengan

medusa. Diameter 2 - 6 mm, medusa kecil sebagai craspedote. Hydrozoa Resen

hidup pada keadalaman 8000 meter.

Page 4: coleontrata

Sebagian besar Hydrozoa mempunyai tubuh keras yang tersusun ileh zat

tanduk atu zat gampingan (calcareous). Hanya pada bebrapa yang hidup pada air

tawar tidak mempunyai rangka. Hydrozoa diketahui mulai hidup pada zaman

Kambrium. Hydrozoa sendiri dibagi atas empat ordo.

1.1. Ordo Hydroida

Merupakan Hydroida dengan bentuk polyp yang berkembang baik, hidup

secara soliter maupun berkoloni. Walaupun begitu beberapa hydroida ada yang

berbentuk medusa. Bentuk luar dari rangkanya berbentuk dendritik atau seperti

bunga, dan berkomposisi zat tanduk ataupun gampingan yang memungkinkan

terawetkan.

Fosil tertua dari hydroida adalah berumur Kambrium Bawah, yang

ditemukan di Amerika Uatara dan Australia. Tempat hidupnya adalah laut

dangkal. Contoh genus adalah Cryptolaria.

1.2. Ordo Hydrocorallina

Memiliki bentuk polyp, kadang sering disebut juga dengan koral. Dikenal

sebagai salah satu pembenatuk reef (terumbu), memiliki rangka gampingan, serta

tumbuh ke atas secara vertikal.

Bentuk polypnya bermacam - macam dan mempunyai fungsi sendiri,

yaitu gastrozoid (polyp pemakan) dan dactylozoid (polyp berlindung). Hidup di

daerah dengan iklim tropis dan berada di laut dengan kedalaman sampai 30 m.

Tinggi petumbuhan tidak lebih dari 0,5m serta tersusun rangka bersifat

gampingan (calcareous). Merupakan bagian yang cukup berperanan dalam

pembentukan coral reef (terumbu karang). Hidup diperkirakan muncul pada

zaman Trias. Contoh genus Millepora dan Stylaster.

1.3. Ordo Trachylina

Bentuk tubuh berupa medusa dan memiliki velum yang dibentuk dari

ovum. Sebagian besar Trachylina adalah coelenterata yang primitip, terutama

yang terbentuk medusa. Hidup secara pelagic dan pada habitat laut dengan

Page 5: coleontrata

kedalaman dari permukaan sampai 5000 m dan bersifat hangat. Beberapa ada

yang hanya hidup di laut dangkal, bahkan ada yang di air payau maupun tawar.

Karena sifatnya yang lunak, fosil sangat jarang dijumpai. Contoh genus

Kurklandia (Kapur Bawah).

1.4. Ordo Siphonophora

Bentuk polymorphic, hidup berenang maupum menambat. Merupakan

coelenterata dengan tubuh peralihan antara medusa dengan polyp. Hidup dari

Zaman Kmabrium sampai Devon. Contoh genus Plectodiscus ditemukan di New

York.

2. Klas Stromatoporoidae

Tubuh tersusun oleh rangka bersifat gampingan yang disebut dengan

coenosteum. Hidup di lingkungan marine di dasar laut yang dangkal.

Sromatopoidea merupakan kehidupan yang telah punah. Perkiraan punah pada

masa paleozoikum sampai mesozoikum.

Pada masa hidupnya golongan ini membentuk koloni - koloni dengan

tipe - tipe sebagai berikut :

a. Hyrozoid, merupakan koloni yang masif, pipih atau spherical dengan

permukaan atasnya berbuku - buku (noduse).

b. Beatricoid, merupakan koloni yang berbentuk tabung dengan permulaan

luarnya tidak rata (undulating) dengan sebuah sumbu tengah yang berbentuk

tabung pula.

3. Klas Scyphozoa

Scyphozoa merupakan jenis Coelenterata dengan bentuk tubuh medusa.

Hidup secara soliter dan berenang. Tubuhnya berbentuk payung dengan garis

tengah mencapai lebih kurang 2 meter dan mempunyai tentakel yang panjangnya

dapat mencapai 40 meter. Hidup diduga dari Kambrium Tengah sampai Resent,

dimana fosilnya lebih sering dijumpai dalam bentuk cetakan. Dengan ini oleh para

ahli dibagi dalam empat ordo :

Page 6: coleontrata

3.1. Ordo Stauromedusae

Hidup secara menambat dengan menggunakan mulut yang bertangkai

pada dasar laut, terdapat didaerah laut yang dingin didekat pantai. Bentuknya

menyerupai piala (goblet - shaped), belum ada fosil yang ditemukan.

3.2. Ordo Cubomedusae

Bentuk tubuhnya menyerupai bel - kubus, memiliki empat atau lebih

tentakel, dengan penyebaran sepanjang laut yang hangat. Fosilnya pertama kali

ditemukan pada Batugamping Solenhofen yaitu Medusina quodrata berumur

Yura.

3.3. Ordo Coronata

Hidup di laut dalam, fosilnya ditemukan pada Batugamping Bavaria yang

berumur Yura. Contoh fosil adalah Camplostroma roddyi.

3.4. Ordo Discomedusae

Berbentuk medusa, hidup dengan penyebaran yang sangat luas di laut.

Dikenal sebagai ikan Ubur - ubur. Contoh Rhizostoma yang hidup sampai

sekarang.

4. Klas Anthozoa

Klas ini tersusun oleh sekelompok bunatang yang khusus idup di laut,

mencakup golongan koral dan anemon laut. Kelompok ini mempunyai evolusi

yang sangat cepat sehingga banyak yang spesiesnya mempunyai kisaran yang

pendek dan berguna sebagai fosil index. Melimpah sejak Jaman Ordovician.

Binatang koral, yang biasa disebut sebagi polyp, membentuk rangka luar

yang bersifat gampingan yang disebut coralite, berbentuk cawan atau kantong

yang berkembang ke arah luar maupun kearah atas.

Koral diklasifikasikan berdasar keadaan dan susunan septanya dan

kenampakan rangka yang lain. Sebagai contoh, golongan koral tanduk (horn

Page 7: coleontrata

coral) yang banyak hidup di Kurun Paleozoik, hanya menyisikan pertambahan

septa hanya di empat lokasi saja sepangjang pertumbuhannya. Oleh karena itu

jenis koral tersebut sebagai tetrakoral. Pada jenis koral paleozoik lain, tabulae

adalah bagian yang paling penting dari theca sedangkan septanya tidak dijumpai.

Koral seperti iini disebut sebagai koral tabulata, yang umunya

membentuk koloni yang menyerupai sarang lebah dan koral yang berbentuk

sebagai rantai (Halysites). Golongan tabulata dan koral tanduk punah pada akhir

Paleozoik. Koral yang berkembang pada Mesozoik dan Kenozoik umumnya

golongan yang memiliki simetri septa lipat enam, oleh karenanya disebut sebagai

golongan Hexakoral dan termasuk kedalam Ordo Sclerectina.

Golongan koral hidup pada laut jernih, hangat dan dangkal. Pada masa

kini, koral merupakan pembentuk terumbu utama yang hidup pada kedalaman 15

meter atau kurang. Temperatur yang mereka kehendaki adalah antara 25 ⁰C

hingga 29 ⁰C dan hanya terdapat mulai lintang 0⁰ (ekuator) hingga 30⁰ LU dan

30⁰ LS. Dalam petumbuhannya membentuk terumbu, koral bersimbiosis dengan

algae, yang memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hal ini

berakibat bahwa koral umumnya tidak tumbuh pada kedalaman lebih dari 100

meter.

Golongan ini sebagian besar hidup secara soliter, selebihnyaa hidup

secara berkoloni. Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga (Anthos), dimana pada

bagian atas tubuhnya terdapat mulut yang dikelilingi tentakel - tentakel. Mulutnya

dihubungkan sampai kebagian dalam tubuhnya (enteron) oleh gullet. Dinding

tubuhnya terdiri dari epidermis, mesoglea dan gastrodermis. Sebagian besar

golongan ini mempunyai eksoskeleton (rangka luar) yang masif. Sedangkan pada

golongan “Sea nemones” (bunga laut) tidak mempunyai skeleton (rangka).

Hewan ini umumnya terbuat dari zat chitin berbentuk tabung (cup).

Tempat dimana hewan ini tinggal disebut callyx. Strutur rangka disebut theca

atau corallite. Pada theca didapatkan sekat - sekat, merupakan bidang yang

disebut septum. Septa - septa tersebut berguna didalam klasifikasi. Selain itu juga

ada sekat horisontal yang disebut tabula, sedangkan yang horisontal tetapi

terputus - putus disebut dissepiment.

Page 8: coleontrata

Perkembangbiakan klas ini umumnya bertunas, dimana tunas - tunas

yang baru tumbuh ini tidak dari induknya, jadi membentuk satu koloni.

Perkembangbiakan dengan bertunas disebut lateral buding, sedangkan

perkembangbiakan dengan sistem membelah diri disebut caicyl dimana tunas -

tunas baru akan hidup scara soliter.

Anthozoa dipisah menjadi beberapa subklas, yaitu :

4.1. Sub - klas Octocorallina

Hewan yang berciri khas memiliki 8 buah tentakel dan 8 mesentris.

Memiliki pseudotheca (septal spine) dan koralit - koralit berhubungan satu sama

lain dengan saluran - saluran yang berbentuk tabung. Contoh Tubipora mursica

(resen).

4.2. Sub - klas Hexacoralina

Adalah coral yang hidup berkoloni maupun soliter, dimana ciri khasnya

adalah septanya dalam enam siklus. Contoh Meandrina, Septastrea.

4.3. Sub - klas Tetracorallia

Tetracorallia ini umumnya hidup secara soliter, walaupun ada yang hidup

secara koloni. Ciri khas golongan ini yaitu memiliki septa yang tersusun didalam

empat kwadran. Bentuk ini kadang - kadang disebut juga dengan rugosa, sering

juga disebut sebagai koral tanduk (horn corals) dan hidup dari Ordovisium Bawah

serta punah pada zaman Perm. Contoh : Zapherentis.

4.4. Sub - klas Tabulata

Golongan ini hidup pada masa Paleozoikum yang telah punah. Bentuk

tubuhnya dicirikan adanya theca yang berbentuk tabung, tabula sangat banyak dan

berkembang sangat baik. Pada dindingnya ditembusi oleh lobang - lobang halus

disebut mural pores. Contoh Favosites (Ordovisium Bawah - Perm). Halyites

wallychi REED (Silur).

4.5. Sub - klas Schizocorallia

Page 9: coleontrata

Hidup dari Paleozoikum sampai Mesozoikum dan telah mengalami

kepunahan. Komposisi gampingan, dapat berbentuk sederhana bercabang atau

masif. Yang hidup berkoloni tidak mempunyai septa atau tidak berkembang baik.

Peranan dalam Geologi

Coelenterata merupakan penciri kehidupan terumbu karang di laut,

sehingga kehadirannya sangat membantu dalam penentuan umur dan terutama

lingkungan pengendapannya (lingkungan laut/marine).

Gambar 16. Fosil Coelenterata