coleontrata
DESCRIPTION
DOWNLOAD JIKA MEMBANTUTRANSCRIPT
BAB 4PHYLUM COELENTERATA
4.1. Dasar Teori
Coelenterata berasal dari kata Koilos/Hollow yang berarti cekung dan
Enteron/intestine yang berarti dalam. Sehingga dapat diartikan sebagai binatang
yang mempunyai cekungan (berlekuk) dibagian dalamnya atau disebut juga
semacam kantong berlapiskan endoderm. Phylum ini meliputi golongan
invertebrata yang berjumlah sangat banyak dengan bentuk - bentuk yang sangat
beragam. Perkembangbiakan bisa dilakukan baik secara sexual maupun asexual.
Hidup dilingkungan aquatik secara sesil (menambat) bisa berkoloni maupun
soliter.
Dinding tubuh binatang ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu : ectoderm,
mesoglea, dan endoderm. Secara umum kehidupan ini memiliki dua bentuk
berbeda yaitu polyp dan medusa. Bentuk polyp dicirikan oleh bentuk menyerupai
tabung, dan biasanya hidup secara menambat dan memiliki satu atau lebih
lingkaran dari tentakel. Mempunyai bagian yang keras, disebut sebagai
Eksoskeleton/Hydrotheca. Bentuk medusa merupakan makhluk yang berenang
dengan bebas, berbentuk seperti payung dan memiliki sejumlah tentakel
sepanjang tepi dari tubuhnya, dengan mulut terletak pada bagian tengahnya.
Dijumpai 2 macam Canal (Circular (berjumlah satu) & Radial (berjumlah empat
& kelipatannya).
Adapun ciri - ciri umum dari Coelenterata :
1. Symetri radial, atau bilateral dengan suatu lobang yang berfungsi sebagai
mulut (oral) dan umumnya dikelilingi oleh tentakel - tentakel (bulu getar).
2. Termasuk fauna invertebrata (tidak bertulang belakang).
3. Dinding tubunya selalu tersusun oleh dua lapisan sel, bagian luar disebut
epidermis (ektoderm) dan bagian dalam disebut gastrodermis (endoderm),
juga ada lapisan tipis yang disebut mesoglea yang memisahkan antara
epidermis dengan endodermis. Juga adanya nemaatocyst yang merupakan sel
yang kecil pada bagian epidermis.
4. Mulutnya langsung berhubungan dengan rongga gastrovaskuler yang disebut
dengan enteron yang merupakan nama dari filum ini. Rongga tersebut
berfungsi sebagai tempat pendistribusian makanan. Enteronn ini merupakan
bentuk rongga yang sangat sederhana, tetai pada beberapa dapat dijumpai
memiliki ruang - ruang yang terbagi secara radier disebut dengan mesenteries.
5. Coelenterata hanya memiliki jarungan sel - sel sepanjang dinding tubuhnya
yang berfungsi sebagai sistem syaraf.
6. Disekitar mulut tdp tentakel yang berfungsi sebagai anus.
7. Mempunyai 2 bentuk :
- Polyp : kerangka zat tanduk/karbonat
- Medusa : tidak mempunyai bagian yang keras, dijumpai sebagai fosil hanya
berupa jejak (impression).
Gambar 14.Fisiografi bentuk polyp & medusa
PERKEMBANGBIAKAN
1. Sexual (pada Medusa)
Gonad menghasilkan sel jantan & sel betina (hermprodit). Sel jantan
dikeluarkan melalui mulut, berenang masuk ke individu lain yang sama
spesiesnya melalui mulut. Sel jantan & betina akan membentuk zygot, lalu
membentuk larva bercilia, berenang melalui mulut menjadi individu baru
- Pada Polyp : Gastrodermis menghasilkan sel jantan & sel betina.
2. Asexual (hanya pada Polyp)
a. Fision : bagian keras membelah menjadi 2 bagian, tetapi masih saling
menempel.
b. Rejuvenencens : bagian keras membelah jadi 2 bagian dimana masing-
masing menjadi individu baru.
c. Budding : pada dinding tubuhnya bisa mengadakan tunas baru, kecuali pada
bagian yang ada sengatnya, biasanya disekitar mulut.
Gambar 15. Skema Perkembangbiakan
Untuk menggolongkan dalam tiap - tiap klas pada filum Coelenterata,
didasarkan atas :
1. Hubungan antara phylogenetic
2. Bagian -bagian tubuh yang lunak
3. Perputaran (siklus) kehidupan termasuk cara perkembangbiakannya.
4. Struktur dan bentuk arsitektur rangka luar
5. Struktur rangka dalam
1. Klas Hydrozoa
Dominan hidup di laut, dengan kantong peryt tidak terbagi. Mulut
dikelilingi tentakel, tetapi bagian dasarnya tidak memiliki gullet (stomadeum
seperti Anthozoa). Keturunannya sebagai perubahan antara koloni polyp dengan
medusa. Diameter 2 - 6 mm, medusa kecil sebagai craspedote. Hydrozoa Resen
hidup pada keadalaman 8000 meter.
Sebagian besar Hydrozoa mempunyai tubuh keras yang tersusun ileh zat
tanduk atu zat gampingan (calcareous). Hanya pada bebrapa yang hidup pada air
tawar tidak mempunyai rangka. Hydrozoa diketahui mulai hidup pada zaman
Kambrium. Hydrozoa sendiri dibagi atas empat ordo.
1.1. Ordo Hydroida
Merupakan Hydroida dengan bentuk polyp yang berkembang baik, hidup
secara soliter maupun berkoloni. Walaupun begitu beberapa hydroida ada yang
berbentuk medusa. Bentuk luar dari rangkanya berbentuk dendritik atau seperti
bunga, dan berkomposisi zat tanduk ataupun gampingan yang memungkinkan
terawetkan.
Fosil tertua dari hydroida adalah berumur Kambrium Bawah, yang
ditemukan di Amerika Uatara dan Australia. Tempat hidupnya adalah laut
dangkal. Contoh genus adalah Cryptolaria.
1.2. Ordo Hydrocorallina
Memiliki bentuk polyp, kadang sering disebut juga dengan koral. Dikenal
sebagai salah satu pembenatuk reef (terumbu), memiliki rangka gampingan, serta
tumbuh ke atas secara vertikal.
Bentuk polypnya bermacam - macam dan mempunyai fungsi sendiri,
yaitu gastrozoid (polyp pemakan) dan dactylozoid (polyp berlindung). Hidup di
daerah dengan iklim tropis dan berada di laut dengan kedalaman sampai 30 m.
Tinggi petumbuhan tidak lebih dari 0,5m serta tersusun rangka bersifat
gampingan (calcareous). Merupakan bagian yang cukup berperanan dalam
pembentukan coral reef (terumbu karang). Hidup diperkirakan muncul pada
zaman Trias. Contoh genus Millepora dan Stylaster.
1.3. Ordo Trachylina
Bentuk tubuh berupa medusa dan memiliki velum yang dibentuk dari
ovum. Sebagian besar Trachylina adalah coelenterata yang primitip, terutama
yang terbentuk medusa. Hidup secara pelagic dan pada habitat laut dengan
kedalaman dari permukaan sampai 5000 m dan bersifat hangat. Beberapa ada
yang hanya hidup di laut dangkal, bahkan ada yang di air payau maupun tawar.
Karena sifatnya yang lunak, fosil sangat jarang dijumpai. Contoh genus
Kurklandia (Kapur Bawah).
1.4. Ordo Siphonophora
Bentuk polymorphic, hidup berenang maupum menambat. Merupakan
coelenterata dengan tubuh peralihan antara medusa dengan polyp. Hidup dari
Zaman Kmabrium sampai Devon. Contoh genus Plectodiscus ditemukan di New
York.
2. Klas Stromatoporoidae
Tubuh tersusun oleh rangka bersifat gampingan yang disebut dengan
coenosteum. Hidup di lingkungan marine di dasar laut yang dangkal.
Sromatopoidea merupakan kehidupan yang telah punah. Perkiraan punah pada
masa paleozoikum sampai mesozoikum.
Pada masa hidupnya golongan ini membentuk koloni - koloni dengan
tipe - tipe sebagai berikut :
a. Hyrozoid, merupakan koloni yang masif, pipih atau spherical dengan
permukaan atasnya berbuku - buku (noduse).
b. Beatricoid, merupakan koloni yang berbentuk tabung dengan permulaan
luarnya tidak rata (undulating) dengan sebuah sumbu tengah yang berbentuk
tabung pula.
3. Klas Scyphozoa
Scyphozoa merupakan jenis Coelenterata dengan bentuk tubuh medusa.
Hidup secara soliter dan berenang. Tubuhnya berbentuk payung dengan garis
tengah mencapai lebih kurang 2 meter dan mempunyai tentakel yang panjangnya
dapat mencapai 40 meter. Hidup diduga dari Kambrium Tengah sampai Resent,
dimana fosilnya lebih sering dijumpai dalam bentuk cetakan. Dengan ini oleh para
ahli dibagi dalam empat ordo :
3.1. Ordo Stauromedusae
Hidup secara menambat dengan menggunakan mulut yang bertangkai
pada dasar laut, terdapat didaerah laut yang dingin didekat pantai. Bentuknya
menyerupai piala (goblet - shaped), belum ada fosil yang ditemukan.
3.2. Ordo Cubomedusae
Bentuk tubuhnya menyerupai bel - kubus, memiliki empat atau lebih
tentakel, dengan penyebaran sepanjang laut yang hangat. Fosilnya pertama kali
ditemukan pada Batugamping Solenhofen yaitu Medusina quodrata berumur
Yura.
3.3. Ordo Coronata
Hidup di laut dalam, fosilnya ditemukan pada Batugamping Bavaria yang
berumur Yura. Contoh fosil adalah Camplostroma roddyi.
3.4. Ordo Discomedusae
Berbentuk medusa, hidup dengan penyebaran yang sangat luas di laut.
Dikenal sebagai ikan Ubur - ubur. Contoh Rhizostoma yang hidup sampai
sekarang.
4. Klas Anthozoa
Klas ini tersusun oleh sekelompok bunatang yang khusus idup di laut,
mencakup golongan koral dan anemon laut. Kelompok ini mempunyai evolusi
yang sangat cepat sehingga banyak yang spesiesnya mempunyai kisaran yang
pendek dan berguna sebagai fosil index. Melimpah sejak Jaman Ordovician.
Binatang koral, yang biasa disebut sebagi polyp, membentuk rangka luar
yang bersifat gampingan yang disebut coralite, berbentuk cawan atau kantong
yang berkembang ke arah luar maupun kearah atas.
Koral diklasifikasikan berdasar keadaan dan susunan septanya dan
kenampakan rangka yang lain. Sebagai contoh, golongan koral tanduk (horn
coral) yang banyak hidup di Kurun Paleozoik, hanya menyisikan pertambahan
septa hanya di empat lokasi saja sepangjang pertumbuhannya. Oleh karena itu
jenis koral tersebut sebagai tetrakoral. Pada jenis koral paleozoik lain, tabulae
adalah bagian yang paling penting dari theca sedangkan septanya tidak dijumpai.
Koral seperti iini disebut sebagai koral tabulata, yang umunya
membentuk koloni yang menyerupai sarang lebah dan koral yang berbentuk
sebagai rantai (Halysites). Golongan tabulata dan koral tanduk punah pada akhir
Paleozoik. Koral yang berkembang pada Mesozoik dan Kenozoik umumnya
golongan yang memiliki simetri septa lipat enam, oleh karenanya disebut sebagai
golongan Hexakoral dan termasuk kedalam Ordo Sclerectina.
Golongan koral hidup pada laut jernih, hangat dan dangkal. Pada masa
kini, koral merupakan pembentuk terumbu utama yang hidup pada kedalaman 15
meter atau kurang. Temperatur yang mereka kehendaki adalah antara 25 ⁰C
hingga 29 ⁰C dan hanya terdapat mulai lintang 0⁰ (ekuator) hingga 30⁰ LU dan
30⁰ LS. Dalam petumbuhannya membentuk terumbu, koral bersimbiosis dengan
algae, yang memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hal ini
berakibat bahwa koral umumnya tidak tumbuh pada kedalaman lebih dari 100
meter.
Golongan ini sebagian besar hidup secara soliter, selebihnyaa hidup
secara berkoloni. Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga (Anthos), dimana pada
bagian atas tubuhnya terdapat mulut yang dikelilingi tentakel - tentakel. Mulutnya
dihubungkan sampai kebagian dalam tubuhnya (enteron) oleh gullet. Dinding
tubuhnya terdiri dari epidermis, mesoglea dan gastrodermis. Sebagian besar
golongan ini mempunyai eksoskeleton (rangka luar) yang masif. Sedangkan pada
golongan “Sea nemones” (bunga laut) tidak mempunyai skeleton (rangka).
Hewan ini umumnya terbuat dari zat chitin berbentuk tabung (cup).
Tempat dimana hewan ini tinggal disebut callyx. Strutur rangka disebut theca
atau corallite. Pada theca didapatkan sekat - sekat, merupakan bidang yang
disebut septum. Septa - septa tersebut berguna didalam klasifikasi. Selain itu juga
ada sekat horisontal yang disebut tabula, sedangkan yang horisontal tetapi
terputus - putus disebut dissepiment.
Perkembangbiakan klas ini umumnya bertunas, dimana tunas - tunas
yang baru tumbuh ini tidak dari induknya, jadi membentuk satu koloni.
Perkembangbiakan dengan bertunas disebut lateral buding, sedangkan
perkembangbiakan dengan sistem membelah diri disebut caicyl dimana tunas -
tunas baru akan hidup scara soliter.
Anthozoa dipisah menjadi beberapa subklas, yaitu :
4.1. Sub - klas Octocorallina
Hewan yang berciri khas memiliki 8 buah tentakel dan 8 mesentris.
Memiliki pseudotheca (septal spine) dan koralit - koralit berhubungan satu sama
lain dengan saluran - saluran yang berbentuk tabung. Contoh Tubipora mursica
(resen).
4.2. Sub - klas Hexacoralina
Adalah coral yang hidup berkoloni maupun soliter, dimana ciri khasnya
adalah septanya dalam enam siklus. Contoh Meandrina, Septastrea.
4.3. Sub - klas Tetracorallia
Tetracorallia ini umumnya hidup secara soliter, walaupun ada yang hidup
secara koloni. Ciri khas golongan ini yaitu memiliki septa yang tersusun didalam
empat kwadran. Bentuk ini kadang - kadang disebut juga dengan rugosa, sering
juga disebut sebagai koral tanduk (horn corals) dan hidup dari Ordovisium Bawah
serta punah pada zaman Perm. Contoh : Zapherentis.
4.4. Sub - klas Tabulata
Golongan ini hidup pada masa Paleozoikum yang telah punah. Bentuk
tubuhnya dicirikan adanya theca yang berbentuk tabung, tabula sangat banyak dan
berkembang sangat baik. Pada dindingnya ditembusi oleh lobang - lobang halus
disebut mural pores. Contoh Favosites (Ordovisium Bawah - Perm). Halyites
wallychi REED (Silur).
4.5. Sub - klas Schizocorallia
Hidup dari Paleozoikum sampai Mesozoikum dan telah mengalami
kepunahan. Komposisi gampingan, dapat berbentuk sederhana bercabang atau
masif. Yang hidup berkoloni tidak mempunyai septa atau tidak berkembang baik.
Peranan dalam Geologi
Coelenterata merupakan penciri kehidupan terumbu karang di laut,
sehingga kehadirannya sangat membantu dalam penentuan umur dan terutama
lingkungan pengendapannya (lingkungan laut/marine).
Gambar 16. Fosil Coelenterata