cokgul review
DESCRIPTION
cokgulTRANSCRIPT
PEMBENTUKAN PERMEN
EKSTRUSI
Metode ekstrusi pada pembentukan krim khusus dan fudge, sama seperti
kelapa dan pasta buah, tergolong seni dalam membuat permen. Beberapa jenis
permen terutama licorice dan permen karet telah mengalami proses ekstrusi
selama bertahun-tahun.
Proses ekstrusi merupakan proses awal dari serangkaian pembuatan secara
otomatis karena merupakan operasi kontinu yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Kembang gula yang sudah terbentuk dari ekstruder diletakkan di atas belt berjalan
untuk melalui proses pendinginan, pengaturan, pengeringan, dan pemotongan,
serta membawa produk tersebut menuju mesin pelapis, pendingin, dan pengemas.
Banyak jenis permen yang diekstrusi kedalam beberapa bentuk dan ukuran
dengan tingkat akurasi yang tinggi. Ekstruder dapat membentuk 200 hingga 2000
lb permen per jam.
Ada 3 tipe ekstruder yang populer di Inggris, yakni; 4- atau 6-cylinder worm
extruder untuk produk berbentuk belah ketupat/kristal; 1-cylinder worm gear unit
untuk produk licorice; dan 1-cylinder hydraulic press tipe batch. Alat ini
menggunakan tekanan dan mampu menampung 50- hingga 100-lb tumpukan.
Racine Extruder
Racine extruder tidak menggunakan roll untuk ekstrusi bertekanan,
melainkan menggunakan sliding expeller blade yang menggunakan tekanan
ringan untuk mengekstrusi kembang gula, sehingga dapat menghasilkan produk
dengan tekanan dan agitasi minimum. Mesin ini dilengkapi dengan novel twirling
wire cutoff dan efisien dalam pembuatan produk yang lengket dan liat seperti
beberapa jenis karamel, krim, marshmallow, dan sebagainya. Mesin ini juga dapat
digunakan untuk mengekstrusi dan membentuk produk plastik atau semiplastik.
Berbagai macam bentuk dan ukuran dapat dibentuk menggunakan mesin ini, dari
yang kecil (berbentuk miniatur), bentuk batangan besar, hingga bentuk telur.
a. Extruded Marshmallow
Cara konvensional untuk membuat marshmallow adalah mengubah bahan
yang telah dikocok ke dalam bentuk kental. Kadar air dalam bahan harus cukup
tinggi agar bahan yang dikocok dapat melewati mesin deposit tipe mogul.
Sedangkan pada marshmallow yang diekstrusi tidak dilakukan pengentalan
bahan. Bahan diformulasikan agar memiliki kadar air seperti pada produk akhir
yang dikeluarkan ke conveyor belt untuk proses dan pengemasan lebih lanjut.
Marshmallow yang diformulasikan harus cukup kuat untuk melewati proses
pemotongan tanpa harus mengalami pillowing.
Bahan-bahan yang digunakan diantaranya bahan pemanis, air, gelatin, pati,
dan perisa. Banyak jenis pati─seperti jagung, amioka (pati jagung termodifikasi)
atau beberapa pati termodifikasi─menyerap uap air dan menghasilkan bentuk
yang kuat yang bisa diekstrusi dan dipotong tanpa menyebabkan pillowing.
Namun, jenis pati ini memiliki beberapa kekurangan. Marshmallow yang dibuat
dari pati jagung memiliki struktur yang rapuh dan tidak stabil; sedangkan jika
menggunakan pati jagung termodifikasi lebih stabil, namun teksturnya berserabut.
Sementara itu, pati modifikasi yang dimurnikan dari jagung (Clearjel S)
menghasilkan marshmallow ekstrusi yang memiliki konsistensi baik. Pati tersebut
juga resisten terhadap retrogradasi selama masa penyimpanan yang lama. Selain
itu, marshmallow yang dibentuk dengan kekerasan minimum biasanya bergabung
dengan bentuk yang keras, membentuk struktur yang baik.
- Proses Pembuatan Extruded Marshmallow
Pada proses agitasi, campurkan dan panaskan 116,7°C (242°F) 50 lb gula,
10 lb air, dan 2¾ lb Clearjel S. Hentikan pemasakan dan masukkan 30 lb sirup
jagung dan 20 lb gula invert. Campurkan dan turunkan suhu hingga mencapai
sekitar 82,2°C (180°F). Larutkan 2¾ lb gelatin (200 Bloom) di dalam air
mendidih dan campurkan. Setelah itu campuran dipompa melewati scraped
surface beater dan heat exchanger yang mempertahankan suhu campuran pada
43,3°C (110°F) dengan 35 lb perbedaan tekanan antara beater dengan ruang
penekan pada ekstruder. Marshamllow lalu diekstrusi menjadi bahan kental dan
dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.
Berikut adalah diagram alir pembuatan extruded marshmallow:
Gula 50 lb, air 10 lb, & Clarjel S 2¾
lb
Pencampuran
Pemanasan (T=116,7°C (242°F))
Sirup jagung 30 lb & gula invert
20 lb Pencampuran
Pendinginan hinggaT=82,2°C (180°F)
Gelatin 2¾ lb
Pelarutan dalam Air mendidih
Pencampuran
Pemompaan T = 43,3°C (110°F)
Ekstrusi
Pemotongan
Extruded Marshmallo
w
b. Extruded Coconut Candies
Kembang gula jenis ini memiliki struktur yang kokoh. Dibuat dari low
cooked syrup, kelapa kering dimasukkan sebagai bahan pengisi atau bulking
agent.
Umumnya, ada 3 jenis kelapa yang digunakan, yakni medium, makaron, dan
krim. Jika hanya menggunakan kelapa tipe medium, maka bahan akan terhambat
di mesin pemotong dan merobek bahan yang terekstrusi. Karena itulah
dicampurkan dengan kelapa tipe makaron.
Krim kelapa diubah ke dalam bentuk cair melalui proses pemanasan. Kelapa
jenis ini biasanya digunakan dalam jumlah kecil (5-10%) sebagai penambah
flavor. Karena jumlahnya sedikit, maka tidak berpengaruh terhadap tekstur
produk.
Pasta kelapa adalah bentuk yang paling baik dihasilkan pada rotary molder.
Setelah melalui proses pemutaran 180°, piston mengeluarkan adonan tersebut dari
mold. Bahan yang terbentuk lalu jatuh ke atas belt untuk proses lebih lanjut.
Cara yang lebih umum digunakan adalah ekstrusi pasta kelapa secara
kontinu melewati lubang sempit yang dilengkapi kawat atau pisau pemotong.
Ekstruder ini berbeda dari ekstruder single tube, tipe bonbon, karena memiliki
banyak lubang dengan pemotong mekanis. Mesin yang lebih sederhana
mengekstrusi pasta menjadi bentuk yang diinginkan, lalu didinginkan dan dilapisi
dengan cokelat atau fondant. Dengan ekstruder kontinu, pasta didinginkan
sebelum dimasukkan ke dalam mesin. Bahan yang terekstrusi dikeluarkan dalam
kondisi kokoh dan siap untuk dilapisi. Pasta harus didinginkan di bawah titik leleh
lemak kelapa, sehingga kualitas penangangannya dapat dimaksimalkan. Suhu
pendinginan yang dianjurkan adalah 20° - 21.1°C (68° - 70°C).
Ekstrusi dapat dilakukan pada temperatur yang berbeda-beda. Terkadang
suhu yang digunakan adalah suhu di bawah titik leleh lemak kelapa ketika terjadi
pemisahan minyak. Kondisi seperti tidak memuaskan, karena minyak kelapa akan
terserap pada proses pelapisan dan menyebabkan bloom. Dengan pelapisan
fondant, pasta akan mengalami keretakan atau terkelupas.
- Proses Pembuatan Soft-Center Coconut
Sebanyak 50 lb kelapa tipe medium dimasukkan ke dalam mixer. 10 lb gula
invert, 13½ lb granulated sugar, ¼ lb garam dan 13¾ lb air dicampurkan kedalam
steam-jacketed kettle. Panaskan hingga 65.6°C (150°F), matikan steam dan
masukkan campuran pemanis ke dalam mixer yang berisi kelapa. Pada waktu
yang sama, panaskan 70 lb sirup jagung hingga mencapai suhu 65.6°C (150°F) di
tempat lain. Tambahkan sirup jagung ke dalam campuran gula dan kelapa dan
campur dengan kecepatan rendah. Campurkan ½ lb melted cocoa butter, ½ lb
frappe dan ¼ lb ekstrak vanilla. Lanjutkan pencampuran dalam kecepatan rendah.
Dinginkan pasta hingga mencapai suhu 21,1°C (70°F), ekstrusi pada wire mesh
belt. Kemudian lapisi dengan dark chocolate. Berikut adalah diagram alir
pembuatan soft-center coconut:
Kelapa tipe medium 50 lb
Pemasukan ke dalam mixer
Pemanasan hinggaT=65.6°C (150°F)
Sirup jagung 70 lb
Pencampuran
Pemanasan hinggaT=65.6°C (150°F)
Campuran pemanis
Pencampuran
Pendinginan hinggaT = 21,1°C (70°F)
Ekstrusi
Pelapisan dengan dark chocolate
Soft-center coconut
Gula invert 10 lb, granulated sugar 13½ lb, garam ¼ lb, & air
13¾ lb
Mixing dengan kecepatan rendah
Mixing dengan kecepatan rendah
melted cocoa butter ½ lb, frappe
½ lb & ekstrak vanilla ¼ lb
Starch Molding
Tujuan penggunaan pati dalam pencetakan permen:
1. Pati menerima air dalam proses pembentukan permen
2. Pati mempertahankan bentuk dari permen dalam proses pengeringan,
pendinginan dan perlakuan lainnya
3. Pati menyerap kelembaban dalam permen baik pada kelembaban tinggi
maupun rendah
Langkah-langkah pembentukan permen yaitu:
1. Pati dan pencetak permen dimasukkan ke dalam unit pencetakan.
2. Pembentukan permen dengan mesin pencetak
3. Pemisahan permen dengan pati secara otomatis.
4. Pati yang terpisah dipindahkan ke conveyor-belt untuk dikondisikan dalam
conditioning system
5. Pati yang sudah dikondisikan dapat digunakan kembali dan diisikan pada
papan pencetak
6. Pati yang sudah dibuat menjadi permen dengan berbagai bentuk disimpan
dan dipindahkan pada ruangan pengering untuk dilakukan pengaturan
selanjutnya.
7. Ulangi langkah tersebut untuk membuat permen selanjutnya.
Starch-molding Machines
Perbedaan utama dari mesin ini yaitu dari jumlah selang gerak papan pencetak
dari mulai sampai berhenti dari awal hinggal akhir ujung debit. Spesifisitas fitur
mesin ini bertujuan untuk:
1. Menyeragamkan kecepatan gerak mesin selama mesin dimulai dan
berhenti dalam penanganan pati.
2. Mengoperasikan mesin sehingga pencetak terbawa dalam beberapa baris
per waktu.
3. Menggunakan beberapa seri penyimpan sebagai alternative
4. Menggunakan penyimpan tipe pendayung atau bandul
Depositing hard candies
Kemajuan signifikan pada hard candies adalah terciptanya deposit otomatis.
Deposit otomatis ini menggunakan sirup mendidih pada suhu tinggi yang dibentuk
sedemikian rupa menjadi depositing hard candies. Pompa silinder menentukan
banyaknya jumlah sirup yang tersuplai. Temperatur yang digunakan yaitu 98,9C
– 140,5C. Produksi 1700 lb/jam.
PENCETAKAN COKELAT SECARA OTOMATIS
1. Jensen Machine
Kapasitasnya mulai dari 250 lb per jam dan lebih.Dapat digunakan untuk
membuat hampir semua jenis cokelat cetak. Saat membuat cokelat jenis padat ,
cetakan yang sudah dipanaskan dengan udara dilewatkan dibawah alat pengisi dan
disejajarkan dengan ujung dari alat pengisi , kemudian mekanisme getaran akan
meratakan dan mengeluarkan udara dari dalam cokelat, cokelat kemudian
didinginkan, cetakan dibalik dan cokelat jatuh ke conveyor untuk selanjutnya
dikemas.
Saat pembuatan coklat dengan isian, cetakan yang sudah dipanaskan
dilewatkan di bawah alat pengisi kemudian dilewatkan pada bagian yang
bergetar(tapping table) untuk meratakan dan mengeluarkan udara, lalu cetakan
dibalik dan dilalukan pada tapping table yang lain yang berfungsi untuk
menyamakan ketebalan cangkang cokelat (Shell).kelebihan coklat akan jatuh ke
air jacketed conveyor untuk digunakan ulang, cokelat didinginkan kemudian
dipotong kelebihannya dengan pisau, cokelat kemudian diberi isian dan
dilewatkan ke tapping table lain agar meratakan isiannya. Cokelat kembali
didinginkan kemudian dilakukan proses penutupan (Botomming) dengan alat
pengisi dan sebuah pemanas elektrik diguanakan untuk melelehkan bagian atas
cokelat agar cokelat benar-benar tertutup . Kelebihan cokelat diambil, cokelat
dilalukan kembali ke tapping table sebelum didinginkan, dan dikeluarkan dari
cetakan.
Saat pembuatan cokelat berongga(Hollow chocolate) digunakan cetakan
yang terdiri dari dua bagian. cetakan yang berada di bawah tertempel pada
conveyor. Saat dilakukan pengisian ,cetakan pada bagian atas dilepaskan,
kemudian setelah itu kembali ditempelkan, cetakan diputar pelan-pelan saat
dilalukan di tapping table, didinginkan kemudian cokelat dikeluarkan dari cetakan
dan dikemas.
2. Eriksen Machine
Cokelat dibuat dengan sepasang roller yang didinginkan. Laju cokelat
leleh pada roller dikontrol dengan katup yang dioperasikan oleh motor.Kemudian
dapat dilakukan proses finishing dan polishing. Kapasitas normal 250-300 lb per
jam .
3. Savy Automoldals
Meliputi sistem kontinu dengan cetakan. Terdiri dari proses pemanasan,
pengisian, penggoyangan, pendinginan, dan pengeluaran dari cetakan.Pendinginan
dapat terdiri dari satu atau dua tingkat. Dapat untuk membuat cokelat isian, padat
ataupun berongga.
VACUUM PUFFING
Membuat permen yang diperbesar. Permen dilewatkan ke dalam lorong
vakum saat bersuhu hangat, teraerasi, dan plastis, kemudian dipotong sesuai
ukuran. Saat memasuki lorong vakum rendah (Low vacuum) meningkatkan udara
yang terjebak sehingga volume permen berubah dari 3 sampai 6 kali ukuran
aslinya, mengevaporasi air dari permen dan mendinginkannya. Komponen dari
lorong vakum adalah closed tubed, dua rotary vacuum locks, dan pompa vakum.
AUTOMATED PANNING
Proses ini mengurangi tenaga kerja dan meningkatkan produksi, juga
mengurangi proses manual dalam pelapisan pemen. Proses pelapisan dilakukan
secara otomatis oleh programmer. Terdiri dari lima unit pemancar kode(Code
transmitter)menggunakan tape berlubang.Tape memberikan sinyal lewat
transmitter dengan urutan: (1) menggerakkan pesan dan step down transformer
agar motor mulai memutar coating pan (2) mengkontrol pneumatic solenoid valve
yang berfungsi mengatur buka tutup pistol automatic yang digunakan untuk
menyemprotkan coating dengan dosis tertentu kepada permen (3)mengatur
solenoid lain yang mengaktifkan single-acting air cylinder yang membuka
pemanas dan memberikan suplai udara panas kepada produk yang dicoating (4)
memberikan pesan yang menghentikan sistem coating dan mematikan program.
Sistemnya adalah binary circuitry.Apabila hanya dilakukan pengulangan siklus
dapat dipakai tape yang sama. Tape yang baru hanya digunakan apabila
dibutuhkan perubahan yang tidak biasa.Program ini dapat digunakan untuk
berbagai jenis permen .perubahan program dapat dilakukan dengan memodifikasi
tape atau sistem.