clostridium septicum refren
DESCRIPTION
clostridiumTRANSCRIPT
Clostridium septicum
Penyebab penyakit yang disebut paraboutvuur atau malignant oedema. Kuman ini
banyak ditemukan di tanah dan saluran usus. Penularan dapat melalui luka setelah oprasi, saat
pencukuran bulu, pemotongan tanduk ataupun saat kastrasi.
a. Klasifikasi
Adapun klasifikai dari bakteri adalah
Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Clostridia
Ordo : Clostridiales
Famili : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Spesies : Clostridium septicum
b. Morfologi
Kuman ini berbentuk batang dengan ujung-ujung yang tumpul, berukuran panjang
2-6 mikrometer dan lebar 0,5 mikrometer. Kuman ini tersusun tunggal, membentuk rantai
panjang atau filament. Bersifat gram positif, motil, mampu membentuk spora oval
terletak subterminal dengan diameter sedikit lebih besar dari diameter kumannya.
c. Sifat pertumbuhan dan biokimia
Kuman ini dapat tumbuh secara anaerob pada suhu optimum 37 derajat celcius.
Pada media padat membentuk koloni transparan keabu-abuan dengan pinggiran tidak
teratur. Pada agar darah akan membentuk koloni alpha hemolisis dan 2-3 hari kemudian
akan menjadi betha hemolisis. Sedangan pada media daging, kuman ini dapat merubah
daging menjadi dadu tanpa dicernakan dan membentuk gas. Selein itu, kuman ini juga
mampu mengurai glukosa, maltosa, laktosa dan salicin menjadi asam dan gas serta
mampu menghasilkan H2S, tidak mampu membentuk indol, mereduksi nitrat,
mencairkan gelatin dan mengasamkan susu.
d. Resistensi
Bentuk vegetatif tidak tahan terhadap pemanasan atau zat kimia.dalam bentuk
spora, lebih tahan terhadap pemanasan, tidak terbunuh pada pemanasan 120 derajat
celcius selama 10 menit. Dapat hidup di tanah selama bertahun-tahun. Dalam larutan
formalin3 % spora akan mati dalam waktu 15 menit, sedangkan dalam larutan HgCl2
1:500 akan mati dalam waktu 10 menit.
e. Struktur antigen dan toksin
Mempunyai O Ag, H Ag dan S Ag, Clostridium chauvoei membentuk toksin, baik
yang thermostabil maupun yang thermolabil. Yang thermostabil juga mempunyai sifat-
sifat antigen, bahkan dapat digunakan untuk menimbulkan imunitas. Toksin yang
dihasilkan kuman inoi ada empat jenis, yaitu toksin alpha, betha, gama dan delta.
f. Patogenitas
Secara alami kluman ini dapat menimbulkan gas gangraena pada sapi, domba, babi
dan manusia, serta acute haemorrhagic abomasitis pada domba yang penyakitnya disebut
braxy.
g. Diagnosa
Diagnosa dapat ditentukan berdasarkan gejala-gejala klinis dan pemeriksaan
laboratoris yaitu dengan isolasi kuman pada cooked meat broth dan solid media dan
identifikasi kuman dengan pemeriksaan morfologi, reaksi biokomia dan uji gula-gula.
Selanjutnya dapat diteruskan menggunmakan marmot untuk uji biologis dan protection
test untuk membedakan dengan spesies lainnya. Cara serologis dapat dilakukan yaitu
dengan cara pengecatan secara langsung dengan menggunakan fluorescent antibodies.
h. Pengobatan dan diagnosa
Kuman ini peka terhadap penicillin atau antibiotika yang broad-spectrum. Selain itu
biakan murni yang dilemahkan dengan formalin dapat juga merangsang pembentukan
antibodi. Vaksinasi terhadap boutvuur tidak melindungi terhadap infeksi dengan kuman
ini.