presentasi clostridium sp

42
Clostridium botulinum Clostridium tetani Yanuarika S.S.H A102.09.066 Yeni Fitria R A102.09.068 Zerlinda A.S A102.09.070

Upload: zerlinda-anita-saraswati

Post on 09-Sep-2015

293 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

akademi analis kesehatan nasional surakarta

TRANSCRIPT

Clostridium botulinum Clostridium tetani

Clostridium botulinumClostridium tetani

Yanuarika S.S.HA102.09.066Yeni Fitria RA102.09.068Zerlinda A.SA102.09.070Clostridium botulinumKasusSeorang anak bernama Masha usia 12thn, dibawa ke dokter karena mengeluh pusing, mual, muntah, mulut kering, susah menelan dan pandangan kabur setelah mengkonsumsi makanan kaleng yang dibelinya di supermarket.TaksonomiKingdom:BacteriaPhylum:FirmicutesClass:ClostridiaOrdo:ClostridialesFamily:ClostridiaceaeGenus:ClostridiumSpesies:Clostridium botulinum

SejarahMorfologiBakeri berbentuk batangGram (+)Bersifat anaerobik obligatBerspora di daerah subterminalBerflagel peritrik

SifatC. botulinum tidak dapat tumbuh di bawah pH 4,6 C. botulinum hidup dan tumbuh dalam kondisi rendah oksigenBakteri dalam stadium tidak aktif mampu bertahan selama bertahun-tahunSpora sangat resisten terhadap panas, tahan sampai suhu 100oCDistribusiClostridium botulinum biasanya ditemukan di tanah dan sedimen/dasar laut di seluruh dunia sebagai spora Karena bakteri ini ditemukan di tanah, mungkin akan mencemari sayuran. Bakteri ini juga berkolonisasi pada saluran gastro -intestinal ikan, burung dan mamalia.

AntigenNeurotoksin yang kuat dihasilkan selama pertumbuhan bakteri C.botulinum disebut toksin botulinin.Sebuah neurotoxin dapat merusak , melumpuhkan, atau mempengaruhi sistem syarafNeurotoxin ini meskipun dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan penyakit atau kematianToksinAda tujuh variasi toksin antigenik (A-G) :PatogenesisClostridium botulinum menyebabkan penyakit yang disebut botulismeOrganisme ini paling sering terdapat dalam makanan yang banyak bumbu, diasap, dikemas hampa udara, atau makanan basa yang dikalengkan dan dimakan tanpa dimasak. Dalam keadaan seperti ini, spora C botulinum tumbuh, pada keadaan anaerob, bentuk vegetatif tumbuh dan menghasilkan toksin.Secara klinis, terdapat tiga bentuk penyakit :Patogenesis

Gejala InfeksiGejala timbul 18-24 jam setelah memakan makanan yang mengandung toksikMunculnya gangguan penglihatanKetidakmampuan menelanKesulitan bicaraKelumpuhan yang lebih menyebarKematian terjadi akibat paralisis pernafasan atau henti jantungGejala gastrointestinal tidak terlalu menonjolPada bayi : lesu, konstipasi, dan kelemahan otot yang menyeluruhDiagnosa LabDiagnosis didasarkan atas gambaran klinis dan riwayan ingesti makanan yang dicurigaiDiagnosis : Toksin : hemaglutinasi pasif atau radioimmunoassayKultur : mengunakan media yang diperkaya darahHewan percobaan : tikus yang disuntik intraperitonealToksin dapat ditemukan di feses, serum, dan di sisa makanan. Pada botulisme bayi, toksin dapat ditemukan di isi usus tetapi tidak dalam serum

Koloni pada media agar darah anaerob :Berwarna putih abu-abuBentuk bulat atau tidak beraturanBiasanya menunjukkan beta hemolisis

Uji BiokimiaGluMalLacSucIndGelMilLecLipH2SNO3UreStaSpo++-+-++-++---OSReaksi biokimia :Semua jenis kuman meragikan glukosa dan maltose sambil membentuk asam dan gas. Ada dua jenis clostridium botulinum berdasarkan sifat-sifat biokimiawi :Proteolitik (jenis A,B, & F)Sakarolitik & tidak proteolitik (jenis C,D, & E)GluMalLacSucIndGelMilLecLipH2SNO3UreStaSpo++--+--+---OSClostridium botulinum (A,B,F)Clostridium botulinum (C,D,E)Pengobatan dan PencegahanPengobatan dilakukan dengan memberikan antitoksin trivalen (A,B,E) secara intravena dan bantuan ventilasi.Penisilin digunakan untuk mengeradikasi organismePenyakit dapat dicegah dengan mepantauan proses secara adekuat pada industri pengolahan makanan dan pengawetan skala rumahan.Clostridium tetaniTaksonomiKingdom:BacteriaPhylum:FirmicutesClass:ClostridiaOrdo:ClostridialesFamily:ClostridiaceaeGenus:ClostridiumSpesies:Clostridium tetani

SejarahPada tahun 1884, Arthur nicolaier mengisolasi toksin tetanus yang seperti strychnine dari tetanus yang hidup bebas, bakteri lahan aerob. Etiologi dari penyakit itu lebih lanjut diterangkan pada tahun 1884 oleh Antonio carle dan Giorgio Rattone, yang mempertunjukkan sifat mengantar tetanus untuk pertama kaliPada tahun 1889, C.tetani terisolasi dari suatu korban manusia oleh Kitasato shibasaburo.Pada tahun 1924, P.Descombey telah menemukan vaksin lirtoksin tetanus.MorfologiBatang, seperti drumstickGram PositiveMemiliki sporaMemiliki flagelAnaerobik obligat

AntigenAntigen OSemuanya sama pada semua strainAntigen Hterdapat pada flagel SifatClostridium tetani sensitif terhadap panas dan tidak dapat bertahan hidup dengan adanya oksigen . Spora sangat tahan terhadap panas dan antiseptik biasa . Mereka dapat bertahan di autoclave pada 249,8 F ( 121 C ) selama 10-15 menit.Spora juga relatif tahan terhadap fenol dan agen kimia lainnya.

ToksinClostridium tetani menghasilkan dua eksotoksin : tetanolysin dan tetanospasmin (tetanus neurotoksin)Toksin tetanus termolabil, Pada suhu 65oC selama 5 menit menjadi inaktifTetanus (Lockjaw)gangguan infeksi akut dan sering fatal yang ditandai dengan peningkatan tonus otot dan kejang otot episodik . Penyakit ini biasanya terjadi ketika luka atau lecet sengaja menjadi terkontaminasi dengan spora organisme , dan dalam kondisi anaerob yang menguntungkan , spora berkecambah dan sel-sel vegetatif menghasilkan toksin , yang dilepaskan ke dalam interstitial sekitarnya spasi

Patogenitas

Gejala KlinisPeriode inkubasi 4-5 hari sampai beberapa minggu.Penyakit ditandai dengan kontraksi tonik otot voluntar. Spasme otot pertama kali sering mengenai area cedera dan infeksi dan kemudian otot rahang yang berkontraksi sedemikian rupa sehingga mulut tidak dapat dibuka. Secara bertahap, otot voluntar lain terkena, menyebabkan spasme tonik. Setiap rangsangan eksterna dapat mencetuskan spasme otot tetanik generalisata. Pasien sadar penuh dan nyeri dapat hebat. Kematian biasanya disebabkna oleh gangguan mekanis respirasi

Komplikasi

DiagnosisDiagnosis bersandar pada gambaran klinis dan riwayat cedera.Diagnosis banding primer tetanus adalah keracunan striknin.Diagnosa LaboratoriumKulturKoloni pada media agar darah anaerob :Koloni transparan, berwarna abu-abuPinggiran koloni tidak beraturanElevasi koloni datarBeta hemolitik, dengan zona yang sempitKoloni dapat menyebar pada seluruh permukaan agarUji BiokimiaGluMalLacSucIndGelMilLecLipH2SNO3UreStaSpo----++------RTReaksi biokimia : Tidak meragikan gula apapun dan sedikit proteolitik. Membentuk indol. Pencairan gelatin berlangsung lambat. Terjadinya pelunakan gumpalan serum. Tidak menggumpalkan susuPengujian Sensitifitas AntimikrobaPengujian sensitivitas antimikroba dilakukanpada isolat Clostridium tetani dengan standar Mc Farland 0,1Inokulasi ke media Willkins Chalgren agar dengan darah domba 7% dan 3% agar.

Sensitivitas Disc :Penisilin (10 unit)Metronidazol (5 mg)Kloramfenikol (30 mg)Eritromisin (15 mg)Trimetoprim / sulfametoksazol(1,25 / 23,75 mg)Ofloxacin (5 mg)

PCRPencegahan

DafpusChampbell, James I.dkk.2009.Microbiologic Characterization and Antimicrobial Susceptibility of Clostridium tetani Isolated from Wounds of Patients with Clinically Diagnosed Tetanus . Oxford University Clinical Research Unit, Hospital for Tropical Diseases, Ho Chi Minh City, Viet Nam; Centre for Tropical Medicine,Department of Clinical Medicine University of Oxford, Oxford, United Kingdom; Hospital for Tropical Diseases,Ho Chi Minh City, Viet Nam; University of Liverpool, Liverpool, United KingdomMukhtar, Bukar A,M.D and Adam, S.A, 2008. CURRENT TREND IN ANTIMICROBIAL SUSCEPTIBILITY PATTERN OF CLOSTRIDIUM TETANI ISOLATED FROM SOIL SAMPLES IN KANO. Department of Biological Sciences, Bayero University, P.M.B. 3011, KanoJawetz,Melnick & Adelberg. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGCStaf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran. 1994. Buku ajar Mikrobiologi Kedokteran.Jakarta : Binarupa Aksarahttp://www.academia.edu/5273779/Clostridium_botulinum?login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true 24/11/14 3.09http://www.who.int/csr/delibepidemics/clostridiumbotulism.pdfhttp://cdn.wwnorton.com/college/biology/microbiology3/micrograph/fig/C26/FIG26.17.A_MICROB3_CH26.jpghttp://www.medicinabih.info/wp-content/uploads/2011/12/Clostridium-tetani.jpghttp://www.gov.mb.ca/health/publichealth/diseases/images/fullsize/tetanus.jpg