clinical guideline_breast cancer
TRANSCRIPT
CLNICAL GUIDELINE KANKER PAYUDARA
DI UPT PUSKESMAS PONJONGI
Oleh: dr. SUMITRO
MASALAH KESEHATAN : Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya, sehingga beban yang harus ditanggung akibat penyakit tersebut juga semakin tinggi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17
FAKTOR RESIKO 1. Diet dan faktor yang berhubungan dengan diet
a. Faktor yang memperberat terjadinya kanker
i. Peningkatan berat badan yang bermakna
pada saat pasca menopause
ii. Diet ala barat yang tinggi lemak (western
style)
iii. Minuman beralkohol
b. Faktor resiko yang mempunyai dampak positif
i. Peningkatan konsumsi serat
ii. Peningkatan konsumsi buah dan sayur
2. Hormon dan fakor reproduksi
a. Menarche atau menstruasi pertama pada usia
relatif muda (kurang dari 12 tahun)
b. Menopause atau mati haid pada usia relatif lebih
tua (lebih dari 50 tahun)
c. Belum pernah melahirkan
d. Infertilitas
e. Melahirkan anak pertama pada usia relatif lebih
tua (lebih dari 35 tahun)
f. Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama
g. Tidak menyusui
3. Radiasi pengion pada saat pertumbuhan Payudara
4. Riwayat keluarga : orang dengan gen BRCA1, BRCA2,
pemeriksaan histopatologi faktor proliferasi p53 germline
mutation
a. Tiga (3) atau lebih keluarga (sadara ibu/klien atau
bibi) dari sisi keluarga yang sama terkena kanker
payudara atau ovarium
b. Dua (2) atau lebih keluarga dari sisi yang sama
terkena kanker payudara atau ovarium di bawah
usia 40 tahun
c. Adanya keluarga dari sisi yang sama terkena
kanker payudara dan ovarium
d. Adanya riwayat kanker payudara bilateral pada
keluarga
5. Riwayat adanya penyakit tumor jinak
GEJALA KLINIS a. Terdapat benjolan keras yang lebih melekat atau terfiksir.b. Tarikan pada kulit di atas tumor. c. Ulserasi atau koreng. d. Peau’d orange. e. Discharge dari puting susu. f. Asimetri payudara. g. Retraksi puting susu. h. Elovasi dari puting susu. i. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak. j. Satelit tumor di kulit. k. Eksim pada puting susu. l. Edema.
:
KLASIFIKASI :A. Histopatologi : Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor,
kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Non-invasif karsinoma - Non-invasif duktal karsinoma
- Lobular karsinoma in situ
2. Invasif karsinoma Invasif duktal karsinoma
- Papilobular karsinoma- Solid-tubular karsinoma- Scirrhous karsinoma- Special types- Mucinous karsinoma- Medulare karsinoma
Invasif lobular karsinoma
- Adenoid cystic karsinoma- karsinoma sel squamos- karsinoma sel spindel- Apocrin karsinoma- Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus
metaplasia- Tubular karsinoma- Sekretori karsinoma- Lainnya
3. Paget's Disease
B. STADIUM
Sistem TNM TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau
ukuran tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional
dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N,
dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga
sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA).
Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
T (tumor size), ukuran
tumor:
: - T 0: tidak ditemukan tumor primer- T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang- T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm- T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm- T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke
kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (node), kelenjar getah
bening regional (kgb)
: - N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
- N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
- N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan- N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka
(supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
M (metastasis), penyebaran jauh:
: - M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
- M 0: tidak terdapat metastasis jauh
- M 1: terdapat metastasis jauh
- : Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut: Stadium 0: T0 N0 M0 Stadium 1: T1 N0 M0 Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0 Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0 Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0 Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0 Stadium III C: Tiap T N3 M0 Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1
TES DIAGNOSTIK- Mamografi : Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan
yang penting. Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk menuntun diagnosis suatu kelainanMulailah melakukan mamografi pada usia 40 tahun. Pemeriksaan payudara secara klinis sebaiknya dilakukan sebelum mamografi.
- Radiologi (Foto Rontgen Thorax)
- USG Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan
antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu
dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi
massa pada jaringan patudar yang tebal/padat.
- Magnetic Resonance Imaging (MRI):
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui
intra vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa
tumor. Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal
- Biopsi Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya.
Ada 4 tipe biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan
menggunakan insisi pemmbedahan.
a). Aspirasi biopsy :Dengan aspirasi jarum halus sifat massa
dapat dibedakan antara kistik atau padat, kista akan
mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil mammogram
normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa
srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut.
Jika massa menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal
mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk
dilakukan biopsy pembedahan.
b). Tru-Cut atau Core biopsy :Biopsi dilakukan dengan
menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi
dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut.
Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien
karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan
dan biaya tidak mahal.
c). Insisi biopsy:Sebagian massa dibuang
d). Eksisi biopsy:Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara frozen section
PENATALAKSANAAN :Penanganan Keterangan
Pembedahan (kuratif)
Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan penyinaran)
Mastektomi total dengan diseksi aksila rendah
Mulai dari lumpektomi (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat payudara), pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari kelenjar limfe aksila untuk penentuan stadium; radiasi dosis tinggi mutlak perlu (5000-6000 rad)
Seluruh payudara, semua kelenjar limfe di lateral otot pektoralis minor
Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Mastektomi radikal
Mastektomi radikal yang diperluas
Seluruh payudara, semua atau sebagian jaringan aksila
Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor di bawahnya, seluruh isi aksila
Sama seperti masektomi radikal ditambah kelenjar limfe mamaria internaNon Pembedahan (paliatif)
Penyinaran
Kemoterapi
Terapi hormaon dan endokrin
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut, pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe, aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah mastektomi
Adjuvan sistemik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, progesterone, anti estrogen, ooforektomi, adrenalektomi, hipofisektomi
TERAPI BERDASAR STADIUM :- Stadium I : Operasi dan Kemoterapi- Stadium II : Operasi dilanjutkan Kemoterapi dan ditambah hormonal- Stadium III Operasi dilanjutkan Kemoterapi dan ditambah radiasi dan
hormonal- Stadium IV : Kemoterapi dan dilanjutkan radiasi dan hormonal
PENCEGAHAN- PENCEGAHAN PRIMER : - Melaksanakan pola hidup sehat, dengan menghindari factor
resiko yang dapat dimodifikasi- Melaksanakan SADARI
- PENCEGAHAN SEKUNDER : - Skreening dengan mammografi- Wanita dengan factor resiko setiap tahun- Wanita normal setiap 2 tahun sampai usia 50 tahun
- PENCEGAHAN TERTIER : Dilakukan pada individu yang positif menderita kanker payudara, yaitu penanganan yang disesuaikan dengan stadiumnya.
REHABILITASI : Pre op dan post OP