menyirih dan cancer

Upload: fayzakiyah

Post on 14-Apr-2018

291 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    1/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    KANKER RONGGA MULUT DISEBABKAN OLEH

    KEBIASAAN MENYIRIH ( LAPORAN KASUS )

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

    syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

    Oleh :

    NIK ZATIL BAYANI RIDZUANNIM : 050600018

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN

    2009

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    2/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

    dihadapan tim penguji skripsi

    Medan, 23 Januari 2009

    Pembimbing : Tandatangan

    Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM ..........................................

    NIP : 132 161 242

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    3/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    TIM PENGUJI SKRIPSI

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

    pada tanggal 29 Januari 2009

    TIM PENGUJI

    KETUA : Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM

    ANGGOTA : 1. Wilda Hafni Lubis, drg., MSi

    2. Syuaibah Lubis, drg.

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    4/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Fakultas Kedokteran Gigi

    Departemen Ilmu Penyakit Mulut

    Tahun 2009

    Nik Zatil Bayani Ridzuan

    Kanker rongga mulut disebabkan oleh kebiasaan menyirih

    viii + 33 halaman

    Kanker rongga mulut merupakan kira-kira 3% dari semua keganasan yang terjadi

    pada kaum pria dan 2% pada kaum wanita. Diperkirakan kasus kanker rongga mulut ini

    akan bertambah jumlahnya setiap tahun.

    Penyebab kanker rongga mulut multifaktorial, salah satu faktor kanker rongga

    mulut adalah kebiasaan menyirih. Zat-zat yang merugikan yang terdapat pada komposisi

    yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat menyebabkan terjadi kanker rongga

    mulut. Misalnya zat yang terdapat pada buah pinang, kapur, dan daun sirih.

    Pada kasus ini dilaporkan 1 kasus pasien penderita kanker rongga mulut akibat

    kebiasaan menyirih yang telah dilakukan selama 35 tahun. Pada pasien ini ditemukan

    gambaran klinis kanker rongga mulut berupa asimetri wajah dan pada pemeriksaan intra

    oral ditemukan ulkus dengan tepi bergulung dan indurasi serta pertumbuhan jaringan

    eksofitik di sekitarnya.

    Setelah diagnosa kanker rongga mulut ditegakkan, pasien ini diarahkan untuk

    mendapatkan perawatan yang selanjutnya, yang terdiri dari pembedahan, kemoterapi,

    radiasi, dan terapi kombinasi.

    Daftar Rujukan : 40 (1985-2007).

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    5/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa skripsi ini telah selesai

    disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

    Dengan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

    pembimbing, Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM yang telah menyediakan banyak waktu dan

    pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini selesai. Terima

    kasih juga kepada orang tua, Ridzuan Yacob dan Tengku Noor Izan, serta seluruh

    keluarga yang telah memberikan dorongan semangat dan curahan perhatian yang tidak

    ternilai.

    Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

    pengarahan serta bantuan dari pelbagai pihak, sehingga skripsi ini telah dapat

    diselesaikan. Karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan

    terima kasih yang tidak terhingga kepada :

    1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp. Pros(K) selaku dekan Fakultas

    Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

    2. Wida Hafni Lubis,drg. MSi. selaku ketua departemen Penyakit Mulut dan juga

    tim penguji skripsi.

    3. Syuaibah Lubis, drg. selaku tim penguji dan dosen pembimbing akademik

    yang telah memberikan dukungan moril selama masa pendidikan di FKG USU Medan.

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    6/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    4. Rasa terima kasih buat sahabat-sahabat terbaik saya, Sheridah, Yuliza, Azee,

    Prem serta teman-teman stambuk saya yang telah memberikan dorongan semangat dan

    moral dalam penyelesaian skripsi ini.

    5. Terima kasih buat senior, kakak Ratna Tamba serta kakak Lia Syafitri yang

    turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

    Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat

    memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

    masyarakat.

    Medan, 23 Januari 2009Penulis

    (.)Nik Zatil Bayani Ridzuan

    NIM : 050600018

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    7/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL.

    HALAMAN PERSETUJUAN..

    HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI.

    KATA PENGANTAR... iv

    DAFTAR ISI..................................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR......................................................................................... viii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.. 11.2 Rumusan Masalah. 2

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.. 31.4 Ruang Lingkup.. 3

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kanker Rongga Mulut 4

    2.1.1 Pengertian............................................................................. 42.1.2 Faktor Predisposisi 4

    2.1.3 Gambaran Klinis... 72.1.4 Pengelolaan........................................................................... 8

    2.2 Kebiasaan Menyirih.. 11

    2.2.1 Sejarah.... 112.2.2 Komposisi.......................................................................... 12

    2.2.3 Cara Pengolahan................................................................. 172.2.4 Pengaruh Merugikan........................................................... 18

    2.2.5 Efek Samping...................................................................... 19BAB 3 LAPORAN KASUS.............................................................................. 23

    BAB 4 PEMBAHASAN.................................................................................... 27

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    8/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    BAB 5 KESIMPULAN. 33

    DAFTAR RUJUKAN 29

    LAMPIRAN

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    9/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Kanker rongga mulut 8

    2. Menyirih.. 12

    3. Komposisi menyirih.. 12

    4. Daun sirih.. 13

    5. Biji pinang. 14

    6. Gambir ..... 15

    7. Kapur 16

    8. Tembakau.. 17

    9. Gambaran asimetri wajah, dari bagian depan dan samping . 25

    10.Gambaran ulkus . 26

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    10/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Saat ini, ilmu kedokteran gigi berkembang sangat pesat, tidak hanya terbatas

    membahas penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada gigi saja, tetapi telah meluas

    membahas penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada jaringan lunak mulut. Berbagai

    macam penyakit dapat terjadi pada jaringan lunak mulut, diantaranya adalah kanker

    rongga mulut. Kanker rongga mulut merupakan suatu masalah yang serius di berbagai

    negara. Bukan hanya dapat menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan kerusakan

    yang luas, kehilangan fungsi, perubahan sikap, kesusahan dalam bentuk keuangan dan

    sosiologi. Kanker rongga mulut merupakan 2% daripada semua kasus keganasan yang

    mengenai manusia.1

    Kanker rongga mulut memiliki penyebab multifaktorial seperti mengkomsumsi

    tembakau, alkohol, menyirih, sinar matahari, faktor genetik, dan virus.1,2 Kebiasaan

    menyirih merupakan salah satu faktor penyebab kanker rongga mulut yang paling sering

    dijumpai di India.3

    Menyirih merupakan proses meramu campuran dari unsur-unsur yang

    telah terpilih yang dibungkus dalam daun sirih kemudian dikunyah dalam waktu

    beberapa menit.4 Selain di India, menyirih merupakan kebiasaan yang sering dilakukan

    oleh sebagian penduduk di negara-negara benua Asia, khususnya di Pakistan, Thailand,

    Malaysia, Indonesia, China, Papua New Guinea, dan juga para pendatang dari Asia yang

    tinggal di Afrika Utara, Afrika Timur, United Kingdom, Amerika Utara dan Australia.5,6,7

    1

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    11/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Penelitian di India, yang dilakukan di Tata Memorial Hospital menunjukkan 28-

    30% telah didiagnosa terkena fibrosis submukosa oral akibat sering menyirih.5

    Pada

    tahun 1985, suatu agensi internasional telah melakukan penelitian terhadap kanker dan

    mendapat bukti yang cukup untuk menyatakan kebiasaan menyirih dengan menggunakan

    tembakau merupakan karsinogenik terhadap manusia.4

    Lu dkk. di Taiwan dalam

    penelitiannya telah menemukan bahwa menyirih secara signifikan dihubungkan dengan

    resiko terjadinya kanker rongga mulut.8

    Lin dkk. di Taiwan juga telah melakukan

    penelitian pada hamster yang diberi komponen menyirih, terbukti bahwa komponen pada

    menyirih dapat memicu terjadinya kanker.

    9

    Dalam tulisan ini, penulis ingin menjelaskan mengenai suatu kasus kanker rongga

    mulut yang berhubungan dengan kebiasaan menyirih karena sebagian besar masyarakat

    tidak menyadari bahwa kebiasaan menyirih dapat menyebabkan kanker rongga mulut,

    sehingga terlambat mendapatkan perawatan.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

    1. Bagaimana mekanisme terjadi kanker rongga mulut akibat kebiasaan

    menyirih?

    2. Bagaimana penanggulangan kanker rongga mulut?

    1.3 Tujuan dan Manfaat

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    12/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan mekanisme terjadinya

    kanker rongga mulut yang disebabkan oleh kebiasaan menyirih.

    Manfaat penulisan skripsi ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi

    masyarakat tentang bahaya menyirih terhadap kesehatan rongga mulut, serta memberi

    informasi bagi masyarakat mengenai komponen yang mereka gunakan untuk menyirih

    dapat menyebabkan efek samping terhadap rongga mulut. Disamping itu untuk memberi

    informasi bagi masyarakat dan dokter gigi sebagai langkah pencegahan terjadi kanker

    rongga mulut akibat kebiasaan menyirih.

    1.4 Ruang Lingkup

    Dalam skripsi ini akan diuraikan mengenai kanker rongga mulut meliputi

    pengertian, faktor predisposisi, gambaran klinis, dan pengelolaan; kebiasaan menyirih

    meliputi sejarah, komposisi, cara pengolahan, pengaruh merugikan dan efek samping di

    jaringan lunak mulut. Akan dilaporkan juga suatu kasus kanker rongga mulut berdasarkan

    temuan klinis dan hubungannya dengan kebiasaan menyirih.

    BAB 2

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    13/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kanker Rongga Mulut

    Kini seluruh dunia sedang menghadapi pelbagai jenis penyakit yang dikenali

    dengan penyakit modern. Di antara penyakit modern ini, kanker merupakan penyakit

    yang paling sering terjadi dan penyebab kedua kematian di negara-negara maju. Kanker

    rongga mulut merupakan salah satu kanker yang sering terjadi di negara maju tersebut.10

    2.1.1 Pengertian Kanker Rongga Mulut

    Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang

    abnormal atau tidak terkontrol yang tidak diperlukan oleh tubuh dan kadang-kadang

    dapat bermetastase.11

    Kanker rongga mulut merupakan suatu pertumbuhan sel kanker pada rongga

    mulut yang dapat mengenai rongga mulut, meliputi bibir dan mukosa bibir, lidah,

    palatum, gingiva, dasar mulut dan mukosa pipi.10-12,13

    2.1.2 Faktor Predisposisi Kanker Rongga Mulut

    Etiologi kanker rongga mulut sampai sekarang masih belum diketahui dengan

    pasti. Ini disebabkan karena etiologi terjadinya kanker multifaktorial dan kompleks.1-2

    Terdapat dua faktor predisposisi terjadinya kanker rongga mulut, yaitu : faktor instrinsik

    atau faktor dari dalam yaitu genetik,2

    dan faktor ekstrinsik atau faktor dari luar yaitu

    mengkomsumsi tembakau, alkohol, menyirih, virus, malnutrisi, dan sinar matahari.1,2,12,13

    Resiko terjadi kanker akan lebih meningkat apabila digabung antara faktor-faktor

    4

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    14/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    predisposisi tersebut, misalnya merokok dengan minum alkohol,1-2

    dan menyirih dengan

    tembakau.10

    Faktor predisposisi yang menyebabkan kanker adalah :

    1. Genetik

    Kanker rongga mulut dapat terjadi akibat penyakit genetik. Terbentuknya tumor

    sebagai akibat terjadinya penyimpangan genetik yang disebabkan oleh faktor-faktor

    etiologi sehingga terjadi pembelahan sel yang berlebihan dan tidak terkendali. Gen yang

    menjadi sasaran perubahan genetik adalah onkogen, yaitu gen yang meningkatkan

    pertumbuhan, anti onkogen, yaitu gen yang menghambat pertumbuhan dan gen yang

    mengatur apoptosis.14

    2. Mengkomsumsi tembakau

    Merokok dengan menggunakan tembakau dapat menyebabkan terjadinya kanker

    rongga mulut.15

    Dikatakan 90% pasien kanker rongga mulut disebabkan oleh penggunaan

    tembakau. Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengan jumlah rokok

    yang dihisap dalam suatu jangka waktu. Orang yang merokok dengan tembakau

    mempunyai enam kali lebih besar terkena kanker daripada yang tidak merokok.16

    3. Alkohol

    Di beberapa negara seperti Denmark, terdapat bukti epidemiologi yang

    menunjukkan keterkaitan antara mengkonsumsi alkohol dengan kanker rongga mulut,

    dan di Perancis, alkohol dikatakan penyebab terjadinya kanker orofaringeal di Eropah.2

    Tujuh puluh lima sampai delapan puluh persen pasien kanker rongga mulut disebabkan

    karena telah sering mengkonsumsi alkohol. Orang yang mengkonsumsi alkohol

    mempunyai enam kali kemungkinan terkena kanker rongga mulut daripada yang tidak

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    15/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    mengkonsumsi alkohol.16

    Resiko terjadinya kanker rongga mulut lebih besar apabila

    digabung antara jumlah merokok per hari dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi per

    hari.1,2,15

    4. Menyirih

    Menyirih dengan quidyang terdiri dari pinang, kapur, tembakau, yang dibungkus

    dalam daun sirih kerap dilakukan oleh penduduk di India, dan penduduk yang datang dari

    Asia dan tinggal di United Kingdom.Di India, lebih 40% pasien kanker rongga mulut

    akibat dari kebiasaan menyirih, di banding dengan di United Kingdom hanya 4%.13

    Pada

    pinang terdapat arecoline yang bersifat karsinogenik dan tembakau mengandung banyak

    bahan karsinogen.2,12

    Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengan

    jumlah menyirih dalam suatu jangka waktu.16

    5. Virus

    Human papilloma virus (HPV) dikatakan dapat menyebabkan 20-30% kasus

    kanker rongga mulut.16 HPV tipe 16 telah ditemukan pada kanker rongga mulut. HPV

    dapat merangsang mutasi gen p53, dimana mempunyai frekuensi yang tinggi terjadi

    kanker rongga mulut.2

    6. Malnutrisi

    Secara epidemiologi, kurang mengkonsumsi vitamin A dapat berhubungan

    dengan terjadinya kanker rongga mulut, tetapi kekurangan -karoten masih belum

    terbukti keterkaitannya dengan resiko terjadinya kanker rongga mulut.2

    Kurang

    mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, dapat meningkatkan resiko terjadinya

    kanker di rongga mulut.16

    Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dikatakan

    dapat mencegah terjadinya kanker.12,18

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    16/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    7. Sinar matahari

    Paparan sinar matahari yang mengandungi komponen ultraviolet merupakan

    resiko terjadinya kanker pada bibir.2

    Kira-kira 30% pasien yang menderita kanker bibir

    merupakan pekerja yang banyak terpapar pada sinar matahari, misalnya petani dan

    nelayan.2,16

    2.1.3 Gambaran Klinis Kanker Rongga Mulut

    Pada stadium awal terjadinya kanker, ditandai dengan adanya bercak merah yang

    tidak timbul rasa sakit, atau bercak putih, dan pada sebagian kecil lesi telah menjadi

    ulser.2

    Umumnya pada tahap dini tidak menimbulkan gejala.12

    Apabila kanker telah

    berkembang akan terbentuk nodul atau terjadi ulser.2

    Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu, maka

    keadaan ini sudah dapat dicurigai sebagai awal proses keganasan.12-19

    Tanda-tanda lain

    dari ulkus proses keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit, tepi bergulung, lebih tinggi

    dari sekitarnya dan indurasi (lebih keras), dasarnya dapat berbintil-bintil dan

    mengelupas.19

    Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan

    endofitik. Selain itu karsinoma mulutjuga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik

    (lesi superfisial) yang dapat berbentuk bunga kol atau papiler, mudah berdarah.19

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    17/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Gambar 1: Kanker rongga mulut38

    Secara histopatologis gambaran utama yang terlihat mendahului perjalanan

    keganasan adalah epithelial displasia yaitu menggambarkan proliferasi sel. Derajat

    epithelial displasia dan karsinoma yaitu mild dysplasia, moderate dysplasia, severe

    dysplasia, dan karsinoma.17

    Walaupun lesi displastik disebut potentially malignant, tetapi tanpa dirawat dapat

    juga menetap tanpa perubahan yang cepat untuk beberapa bulan atau tahun dan sebagian

    dapat mengalami kemunduran atau spontan hilang.17

    2.1.4 Pengelolaan Kanker Rongga Mulut

    Pengelolaan yang dapat dilakukan pada pasien kanker rongga mulut adalah :

    1. Pembedahan

    Pembedahan dapat dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering

    dilakukan pembedahan pada kanker yang melibatkan tenggorokan, tetapi dapat juga

    dilakukan pada kanker rongga mulut. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat

    keseluruhan lesi untuk mencegah terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul limfa,

    pembuluh darah, dan saraf.12,20

    Setelah pembedahan untuk mengangkat sel kanker,

    dilakukan pembedahan rekonstruktif bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan,

    mengembalikan fungsi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.12

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    18/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    2. Radiasi

    Radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar ion. Terapi radiasi ini

    dapat menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker, dengan

    menghancurkan sel DNA pada sel kanker tersebut sehingga sel kanker tersebut tidak

    dapat berkembang lagi.21

    Radiasi jarang digunakan sebagai pengobatan yang utama.

    Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan pembedahan,

    dan untuk mencegah sel kanker timbul kembali atau untuk menghancurkan sisa-sisa sel

    kanker yang tidak terambil keseluruhannya ketika pembedahan.12

    Dosis yang digunakan pada perawatan ini kecil. Terapi radiasi ini dilakukan lima

    hari berturut-turut dan diberikan selang waktu dua hari untuk istirahat. Waktu yang

    digunakan untuk terapi radiasi ini antara 10-15 menit. Terapi ini dilakukan antara 2-8

    minggu, agar sel yang baru dapat tumbuh dan meminimalkan efek yang timbul akibat

    radiasi.21

    3. Kemoterapi

    Kemoterapi merupakan salah satu bentuk terapi paliatif, digunakan apabila sel

    kanker timbul kembali pada pasien atau telah terjadi metastase.12,20

    Kemoterapi

    merupakan terapi yang menggunakan bahan kimia yang berfungsi untuk menghancurkan

    sel kanker. Terdapat enam jenis bahan yang digunakan untuk kemoterapi, di antaranya

    alkylating agent, nitrosoureas, anti metabolite, anti tumor antibiotic,plant alkoloid, dan

    steroid hormone.21

    Bahan alkylating agentbekerja dengan mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel

    tersebut tidak dapat melakukan replikasi. Contoh bahan ini adalah Cyclophosphamide

    dan Mechlorethamine. Bahan nitrosoureas bekerja seperti alkylating agent yaitu

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    19/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    menghalangi perubahan pada sel DNA, misalnya Carmustine dan Lomustine. BahanAnti

    metabolite dapat bekerja langsung pada molekul basal inti sel, yang berakibat

    menghambat sintesis DNA, misalnya 6-mercaptopurine dan 5-fluorouracil.21

    Sementara bahan anti tumor antibiotic bekerja dengan menghambat sintesis RNA,

    misalnya Doxorubicin dan Mitomycin-C. Bahan plant alkoloid bekerja dengan

    menghalangi pembelahan sel, antara lain Vincristine dan Vinblastine. Sementara bahan

    steroid hormone bekerja dengan memodifikasi pertumbuhan hormon yang menyebabkan

    terjadinya kanker. Contoh bahan ini adalah Tamoxifen dan Flutamide.21

    4. Terapi Kombinasi

    Bagi pasien yang pertumbuhan sel kanker telah menyebar luas atau telah terjadi

    regional metastase dapat dilakukan terapi kombinasi yang terdiri dari pembedahan,

    radiasi dan kemoterapi.16,20

    5. Edukasi

    Edukasi dapat diberikan kepada pasien kanker rongga mulut melalui dokter gigi

    atau ahli kesehatan yang lain.15 Bagi pasien yang sering merokok, mengkonsumsi

    alkohol, dan menyirih agar mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut.10,15

    Di

    India, beberapa kampanye yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan tembakau

    berhasil mengurangi resiko terjadinya kanker.12

    Beberapa peneliti dari University of Harvard membuktikan bahwa lelaki yang

    banyak mengkonsumsi buah-buahan sitrus, vitamin C, dan sayur-sayuran, 30-40% dapat

    mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kanker.10-12,18

    2.2 Kebiasaan Menyirih

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    20/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Menyirih adalah suatu kebiasaan yang popular di Asia, terutama di India, Sri

    Langka, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan China. Diperkirakan lebih kurang 200-

    600 juta orang mempunyai kebiasaan ini.

    2.2.1 Sejarah Menyirih

    Menurut catatan arkeologi, telah ditemukan biji benih daun sirih dan pinang di

    barat laut Thailand sebelum abad 5,500-7,000. Ini membuktikan bahwa kebiasaan

    menyirih telah lama dilakukan terutama di Thailand, India dan negara-negara di benua

    Asia.

    5,22,23

    Di India, daun sirih dan pinang berperan penting dalam acara adat-istiadat

    mereka, terutama dikalangan penganut Hindu. Mereka sering menggunakan daun sirih

    dan pinang di acara tradisional mereka. Daun sirih dan pinang turut berperan penting

    dalam acara adat-istiadat di Vietnam, terutama ketika pesta perkawinan. Kebiasaan

    menyirih sering juga dilakukan pada suatu pertemuan atau ketika berbicara.3

    Kini kebiasaan menyirih berkembang dengan alasan mencegah bau mulut,

    mencegah sakit gigi, bahan mencuci gigi, meningkatkan selera makan, mencegah terjadi

    diare, dll.24

    Gambar 2 : Menyirih39

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    21/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    2.2.2 Komposisi Menyirih

    Menyirih merupakan suatu proses meramu campuran dari bahan-bahan seperti

    daun sirih (Piper betle), pinang (Areca nut), gambir (Uncaria gambir), kapur (Calcium

    hydroxide), dan tembakau (Tobacco).9,22-26

    Campuran dari bahan-bahan ini dibungkus

    dalam daun sirih, kemudian dikunyah beberapa menit sehingga berkontak dengan

    mukosa mulut.4,10,12,25

    Gambar 3 : Komposisi menyirih40

    1. Daun Sirih (Piper betle)

    Sirih merupakan suatu jenis tanaman dari family Piperaceae yang berasal dari

    selatan dan tenggara benua Asia terutama dari India dan Srilanka.3,37,27

    Daun sirih ini

    berbentuk hati, berwarna hijau, mengkilat, dan bersifat menjalar.3

    Daun sirih ini banyak

    ditanam di benua Asia, Afrika, Madagascar, dan Bourbon.3,37,27

    Daun sirih mempunyai bahan aktif antara lain: minyak atsiri dari daun sirih

    mengandung minyak yang menguap yaitu betel-phenol (chavibetol), chavicol, cadinene,

    sesquiterpenes, terpenes, dan terpenoids.3,37

    Daun sirih mempunyai banyak khasiat, dan digunakan berbeda dari satu negara

    dengan negara lain, misalnya di India, mengikut pengobatan secara tradisional

    Ayurvedic, sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut (halitosis). Di

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    22/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Malaysia, sirih digunakan untuk menghilangkan sakit kepala dan artritis. Sementara di

    Filipina digunakan sebagai stimulan, dan di Indonesia sirih digunakan sebagai antibiotik,

    masalah pencernaan, konstipasi, dan menghilangkan sesak.3

    Gambar 4 : Daun sirih

    3

    2. Pinang (Areca nut)

    Pinang merupakan suatu jenis tanaman dari family Arecaceae yang tumbuh di

    daerah Pasifik, Asia, dan Afrika bagian timur. Pinang dapat tumbuh 10-30 meter dan

    buahnya berwarna hijau ketika masih muda, berubah menjadi kuning dan merah setelah

    masak.24,28,29

    Kandungan dari pinang antaranya adalah : polyphenol (flavonol, dan tannin),

    alcaloid (arecoline, arecaidine, arecain, guvacin, arecolidine, guvacolin, isoguvacolin

    dan colin).24,28,29

    Arecoline yang toksik dalam biji pinang dapat mempengaruhi sistem

    syaraf.29

    Hasil hidrolisa kapur pada arecoline akan menghasilkan arecaidine yang

    merupakan suatu stimulan syaraf pusat yang bersamaan dengan daun sirih menghasilkan

    euphoria ringan yang akan memberikan suatu sifat ketagihan.24

    Secara tradisional, biji pinang dapat digunakan untuk mengobati sakit disentri,

    diare berdarah, luka, dan dapat digunakan untuk menghasilkan warna merah dan bahan

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    23/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    penyamak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek dapat digunakan untuk mengobati

    cacingan, terutama cacing pita.28

    Gambar 5 : Biji pinang29

    3. Gambir (Uncaria gambir)

    Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan

    daun dan ranting tumbuhan dari family Rubiaceae.30-31

    Biasanya gambir ditanam di

    China dan beberapa negara di bagian tenggara benua Asia.32

    Gambir biasanya ditanam

    sebagai tanaman perkebunan di pekarangan atau kebun di pinggir hutan.31

    Kandungan yang dimiliki oleh tumbuhan ini adalah: catecutannic acid, catechin,

    flavonoid, pyrocatechin, dan sejumlah alcaloid (seperti gambirtannin dan turunan

    dihidro- dan okso-nya).30-32

    Gambir banyak digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Diketahui

    gambir dapat merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran

    proses di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai campuran obat, seperti sebagai luka

    bakar, obat sakit kepala, obat diare, obat disentri, obat kumur-kumur, obat sariawan, serta

    obat sakit kulit (dibalurkan). Selain itu gambir dijadikan obat-obatan modern yang

    diproduksi negara jerman.30-32

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    24/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Gambar 6 : Gambir sirih29

    4. Kapur (Calcium hydroxide)

    Kapur berwarna putih seperti salep yang berasal dari karang laut atau cangkerang

    dari kerang yang telah dibakar.Hasil dari debu cangkerang tersebut perlu dicampurkan

    air supaya memudahkan lagi untuk dioleskan pada daun sirih bila diperlukan.

    24,29

    Kapur dapat diperoleh dengan cara membakar batu kapur (Kalsium karbonat

    CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu ia mengeluarkan gas yang disebut karbon

    dioksida (CO2) dan menjadi kalsium oksida (CaO). Kalsium oksida ini kemudian

    dicampur dengan sedikit air yang menyebabkan ia menyerap dan mengembang

    disamping menghasilkan panas serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsium

    hidroksida (Ca(OH2). Proses ini dinamakan tindakan air (slaking) dan serbuk kapur

    dikenal sebagai kapur terhidrat.29

    Berdasarkan sifat kapur tersebut, kapur sering digunakan untuk mengecat.29

    Gambar 7 : Kapur29

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    25/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    5. Tembakau (Tobacco)

    Tembakau merupakan tumbuhan semusim yang ditanam untuk diambil daunnya.

    Tumbuhan ini termasuk dalam family Solanaceae.41,29 Tumbuhan ini dikatakan berasal

    dari utara dan selatan Amerika, Australia, barat daya Afrika, dan bagian utara Pasifik.41

    Analisa telah menunjukkan bahwa daun tembakau mengandung kira-kira 1000 zat

    kimia. Kandungan utama yang terdapat dalam tembakau adalah nicotine, germacrena,

    anabasine, piperidine alcaloid, dan tropane alcoloid. Nikotine yang terdapat dalam

    tembakau ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida dan penggunaan nikotine

    dalam dosis yang besar dapat menyebabkan kanker, gangguan pada jantung, pernafasan

    dan kehamilan.41

    Gambar 8 : Tembakau41

    2.2.3 Cara Pengolahan Menyirih

    Para penyirih mempunyai berbagai cara dalam menyirih tergantung dari

    kesenangan dan kebiasaan yang sering dilakukan. Meskipun begitu komposisi terbesar

    relatif konsisten, yang terdiri dari daun sirih (Piper betle), biji buah pinang (Areca

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    26/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    catechu), dan kapur (Kalsium hidroksida).9,22,24

    Terdapat juga sebagian penyirih menyirih

    dengan menambahkan tembakau, cengkeh, kayu manis, dan rempah.4,5,25

    Pengolahan menyirih juga berbeda mengikut beberapa negara dan tempat.22,24,25

    Ada yang menambahkan tembakau ketika menyirih, misalnya di Kamboja dan Indonesia.

    Mereka menyusurkan tembakau dalam mulut, dan menahannya dalam beberapa waktu,

    dengan tujuan untuk membersihkan gigi geligi dan gingiva setelah menyirih.5

    Sementara

    di India, praktek menyirih dilakukan dengan biji buah pinang dihancurkan, diparut atau

    dipotong-potong kecil terlebih dulu, kemudian dicampurkan kapur dan rempah lalu

    dibungkus dengan daun sirih.

    24

    Di bagian utara Thailand, kulit kayu merupakan bahan

    tambahan yang dicampurkan ketika menyirih.26

    Sementara di Taiwan, mereka

    menggunakan daun sirih yang muda atau pinang ketika menyirih, dan dicampur dengan

    kapur berwarna merah atau putih, dibungkus dalam daun sirih dan seluruh quid

    dikunyah.25

    2.2.4 Pengaruh Merugikan Menyirih

    Komposisi yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat memicu terjadi

    kanker, terutama kanker rongga mulut.9,24,27,33

    Pinang mengandung tannin dan arecoline,

    yaitu kandungan utama alcaloid yang diketahui bersifat karsinogenik.9,24

    Ekstrak dari

    pinang dan arecoline bersifat sitotoksik dan genotoksik yang dapat menghambat

    pertumbuhan sel fibroblas mukosa, kerusakan gen, dan memusnahkan pembentukan

    kromosom.8,22,34

    Arecoline juga dapat menyebabkan bronkokonstriksi dan dapat memicu

    terjadi asma.24

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    27/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Arecoline dikatakan lebih sitotoksik banding catechin. Catechin yang terdapat

    pada gambir juga diketahui bersifat karsinogenik.22

    Sedangkan daun sirih yang muda

    mengandung safrole yang tinggi. Menurut Ionnides dkk, safrole dapat menyebabkan

    karsinogenik pada hepar.9,33

    Selain itu, kapur yang digunakan untuk menyirih dapat meningkatkan pH menjadi

    10, sehingga terbentuk jenis oksigen reaktif (radikal bebas). Oksigen yang dihasilkan

    akibat penggunaan kapur tadi, akan merangsang pertumbuhan sel yang bersifat

    karsinogenik.4

    Di samping itu, penggunaan tembakau ketika menyirih juga dapat

    meningkatkan resiko terjadi kanker.

    4,9,22,24

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh

    International Agency for Research on Cancer (IARC), terbukti bahwa menyirih dengan

    menambahkan tembakau dapat meningkatkan resiko terjadi kanker rongga mulut.22,23,25

    Di Taiwan telah dilakukan penelitian kasus kontrol, dan ditemukan menyirih

    merupakan penyebab utama terjadinya kanker rongga mulut. Terdapat faktor-faktor yang

    memiliki hubungan yang kuat antara kebiasaan menyirih dengan kanker rongga mulut,

    yaitu komposisi menyirih yang digunakan, frekwensi menyirih, dan lama papar quid

    dikunyah.8,16

    2.2.5 Efek Samping Menyirih Di Rongga Mulut

    Banyak literatur yang memuat tentang bukti-bukti kebiasaan menyirih dengan

    adanya lesi-lesi di mukosa mulut penyirih meliputi mukosa penyirih (betel chewers

    mucous), submukus fibrosis mulut, preleukoplakia, leukoplakia,24,26,27

    liken planus,4

    dan

    kanker rongga mulut.24,26,27,33

    Lesi-lesi ini biasanya terjadi di daerah dimana quid

    diletakkan dalam mulut.4

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    28/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    1. Mukosa Penyirih (betel chewers mucose)

    Mukosa mulut penyirih disebabkan akibat dari komponen yang digunakan untuk

    menyirih atau trauma akibat mengunyah atau kedua-duanya. Mukosa mulut penyirih

    cenderung untuk mengelupas, atau deskuamasi dan ini dapat dirasakan dan dilihat dengan

    jelas. Lapisan bawahnya kelihatan mengkerut, dan terjadi pengerasan pada daerah

    tersebut dengan warna kuning atau merah kecoklatan. Biasanya mukosa penyirih

    seringkali ditemukan pada lokasi dimana seseorang meletakkan quid, biasanya pada

    mukosa pipi dan sulkus.4

    Pada gigi geligi, gingiva, dan mukosa penyirih juga akan terlihat stein berwarna

    antara merah hingga kehitaman, tergantung pada lama seseorang menyirih. Stein yang

    kehitaman kemungkinan berfungsi melindungi gigi dari terjadinya karies.24

    2. Submukus Fibrosa (SMF)

    Submukus fibrosis (SMF) merupakan lesi yang bersifat prekanker yang dapat

    mengenai mukosa mulut dan hingga ke faring, akibat dari pinang yang digunakan untuk

    menyirih.4 SMF merupakan kondisi prekanker dengan kecepatan transformasi keganasan

    setinggi 7,6%.24

    SMF adalah inflamasi epitel yang diikuti dengan perubahan fibroelastin

    pada lamina propria dan disertai atrofi epitel. Kadang-kadang didahului juga dengan

    pembentukan vesikel, yang dapat menimbulkan rasa sakit apabila kontak dengan

    makanan pedas.4,24

    SMF terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu terutama akibat kebiasaan

    menyirih, penggunaan tembakau, dan defisiensi vitamin.4,35

    Awalnya SMF muncul

    sebagai inflamasi sebagai akibat dari infiltrasi sel pada subepitelial. SMF biasanya

    mengenai mukosa bukal, bibir, area retromolar, palatum lunak, faring hingga esofagus.

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    29/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Lesi awal terlihat mukosa yang berwarna kepucatan, dan muncul lesi seperti guli.

    Kemudian akan terbentuk fibrosa yang akan menyebabkan mukosa menebal dan keras.35

    Ini akan menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut dan makan, kesulitan menelan

    dan bicara, rasa terbakar, disfagia, dan kurang pendengaran.4,24,35

    3. Preleukoplakia dan Leukoplakia

    Insiden preleukoplakia dan leukoplakia meningkat sehubungan dengan kebiasaan

    menyirih.26

    Preleukoplakia merupakan reaksi derajat rendah atau sangat ringan dari

    mukosa terlihat sebagai mukosa yang berwarna abu-abu atau putih keabu-abuan, dengan

    pola sedikit lobular, tetapi merupakan campuran yang tidak nyata dengan mukosa yang

    berdekatan.38

    Lesi ini dapat menjadi lebih tebal dan berwarna putih yang lebih nyata.

    Leukoplakia adalah suatu istilah klasik untuk plak atau bercak putih pada mukosa mulut

    yang tidak dapat dihapus, dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit lain apapun

    yang dapat didiagnosis secara klinis.36

    Leukoplakia adalah reaksi protektif terhadap

    iritasi-iritasi kronis. Tembakau, alkohol, sifilis, defisiensi vitamin, ketidak seimbangan

    hormon, galvanisme, gesekan kronis, dan dan kandidiasis termasuk dalam penyebab lesi

    ini.36

    Daerah-daerah yang lebih sering terserang leukoplakia adalah lateral dan ventral

    lidah, dasar mulut, mukosa alveolar, bibir, trigonum retromolar, palatum lunak, dan gusi

    cekat mandibula. Permukaan lesinya dapat tampak licin dan homogen, tipis dan mudah

    hancur, pecah-pecah, berkerut, verukoid, nuduler atau bercak-bercak. Leukoplakia

    dengan daerah-daerah merah setempat juga mempunyai resiko tinggi untuk menjadi

    kanker.36

    4. Liken Planus

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    30/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Liken planus adalah suatu penyakit kulit biasa yang sering kali mempunyai

    manifestasi mukosa. Lesi ini sering terlihat pada orang yang sering menyirih.4

    Lesi-lesi

    kulit dari liken planus pada awalnya terdiri atas papula-papula kecil, puncaknya rata,

    merah dengan tengahnya berlekuk. Papula sedikit demi sedikit mendapat warna ungu dan

    likenifikasi permukaan terdiri atas striae putih kecil.4,36

    Lesi-lesi oral dari liken planus dapat mempunyai satu dari empat gambaran:

    atrofik, erosif, retikuler, atau mirip plak.36

    5. Kanker Rongga Mulut

    Kemungkinan kebiasaan menyirih sebagai penyebab kanker rongga mulut telah

    dikenal beberapa dekade. Ko dkk. (1995) dalam penelitiannya di Taiwan menemukan

    hubungan yang bermakna antara kanker rongga mulut dan menyirih. Hal ini disebabkan

    oleh karena para penyirih di Taiwan sering menyertakan daun sirih yang mentah yang

    mengandung kira-kira 1% safrole, diduga bahan tersebut bersifat karsinogenik pada

    manusia.25 Adanya penambahan tembakau pada komposisi menyirih atau penggunaan

    tembakau setelah menyirih akan menambah efek karsinogenik, meskipun begitu

    hubungan yang tepat antara menyirih tanpa tembakau pada kejadian kanker rongga mulut

    masih belum jelas.22,23,25

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    31/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    BAB 3

    LAPORAN KASUS

    Kasus :

    Seorang pasien, perempuan, usia 73 tahun, datang ke departemen Ilmu Penyakit

    Mulut dengan keluhan bengkak di pipi sebelah kiri, sakit dimulai dari sakit gigi sejak 5

    bulan yang lalu. Pasien mengatakan awalnya tidak bengkak, bengkak muncul kira-kira

    sekitar 3 bulan yang lalu, dari ukurannya kecil berangsur-angsur menjadi besar. Pasien

    juga mengatakan sakitnya terasa mendenyut, munculnya kadang-kadang, dan pasien

    pernah tidak bisa tidur selama 10 hari karena menahan rasa sakit.

    Pasien mempunyai kebiasaan menyirih sejak masih muda, dan dari keterangan

    yang diperoleh dari anggota keluarga yang mengantar pasien, bahwa pasien telah

    menyirih selama 35 tahun. Pasien menyirih 10 kali dalam sehari, dan bahan-bahan

    yang digunakan untuk menyirih adalah : sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau.

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    32/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Pemakaian tembakau adalah dengan disapu ke gingiva selama memakan sirih, dan air

    atau pun sisa dari sirih dibuang oleh pasien.

    Pasien pertama kali telah berobat ke bidan dan bidan mengatakan itu adalah bisul,

    lalu bidan memberi obat dalam bentuk sediaan pil, tetapi pasien lupa apa nama obat yang

    diberikan oleh bidan tersebut.

    Kemudian pasien berobat ke dokter gigi dan disuruh menghentikan kebiasaan

    menyirih oleh dokter gigi. Pasien diberi obat pil, dan pasien lupa apa nama obat yang

    telah diberikan dokter gigi tersebut, tetapi obat tersebut telah habis dimakan oleh pasien.

    Setelah itu, pasien berobat lagi ke dokter gigi, dan diberi obat kumur dan satu jenis pil

    dengan instruksi obat dimakan apabila sakit.

    Dari anamnesis diketahui pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik, dan

    pasien belum pernah dirawat karena sakit yang berarti. Dalam riwayat keluarga pasien,

    belum ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti pasien. Pekerjaan

    pasien bertani dan selama pasien sakit, pasien masih bisa bekerja.

    Pada pemeriksaan ekstra oral, terdapat pembengkakan kelenjar limfe

    submandibular kiri dengan diameter 2cm, berbentuk bulat, dan keras sementara sebelah

    kanan dengan diameter 5mm, dengan bentuk bulat tetapi lebih lunak serta diikuti

    dengan pembengkakan kelenjar limfe supra klavikular sebelah kiri. Pada daerah pipi kiri

    terdapat pembengkakan yang menyebabkan bibir miring ke kiri.

    Pada pemeriksaan intra oral, gigi 17, 18, 26, 27, 35, 36, 37, 44, 46, dan 47 telah

    missing, dan seluruh gigi yang tinggal telah mengalami perubahan warna menjadi coklat

    kehitaman, pada bagian gingiva atas sebelah kiri terdapat pembengkakan dan pada bagian

    mukosa bukal atas sebelah kiri terdapat ulkus yang tumbuh eksofitik, pada lidah terdapat

    23

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    33/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    pigmentasi berwarna coklat kehitaman pada dorsal lidah sebelah kiri dan atropi papila

    lidah pada 1/3 lidah. Pasien bisa terkena demam tanpa tahu penyebabnya, bengkak akan

    terasa ngilu bila terkena makanan dan minuman yang dingin.

    Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, pasien ini

    telah disuspek terkena kanker rongga mulut. Perawatan yang dilakukan pada pasien ini

    secara simtomatis, dimana pasien diberikan obat Cataflam, Klindamisin, dan obat kumur

    Minosep. Bagi perawatan kanker, pasien telah dirujuk ke bagian onkologi.

    Gambar 9 : Gambaran ekstra oral

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    34/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    35/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    Gambar 10 : Gambaran intra oral

    BAB 4

    PEMBAHASAN

    Pemeriksaan pasien pada kasus ini di awali dengan anamnese dan dilanjutkan

    dengan pemeriksaan klinis. Anamnesis yang dilakukan meliputi : keluhan pasien,

    keluhan-keluhan gigi sebelumnya, riwayat medis umum yang lalu dan sekarang, gaya

    hidup dan kebiasaan, riwayat keluarga, status sosioekonomi dan pekerjaan. Dari

    anamnese yang diperoleh diketahui bahwa pasien telah menyirih selama 35 tahun,

    menyirih 10 kali dalam sehari dan komposisi menyirih adalah sirih, pinang, gambir,

    kapur, dan menggunakan tembakau setelah selesai menyirih. Pada pemeriksaan ekstra

    oral pasien, terlihat asimetri wajah dan abses, sedangkan pada pemeriksaan intra oral

    konsistensi mukosa bukal kiri atas keras, kontur permukaan mukosa kasar dan terdapat

    ulkus dengan tepi bergulung, indurasi, dan terjadi sekitarnya pertumbuhan jaringan yang

    eksofitik.

    Daripada data-data yang diperoleh, kami telah mendiagnosa bahwa pasien ini

    terkena kanker. Ini karena dari gambaran klinis yang diperoleh hasil dari pemeriksaan

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    36/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    ekstra oral, dan pemeriksaan intra oral sudah dapat terlihat dengan jelas pasien terkena

    kanker rongga mulut. Namun pemeriksaan pada laboratorium Patologi Anatomi

    sebaiknya harus dilakukan untuk mendukung diagnosa yang benar-benar tepat.

    Menyirih merupakan agen utama terjadi perkembangan kanker rongga mulut di

    Asia. Seperti pada pasien ini, menderita kanker rongga mulut akibat kebiasaan menyirih

    yang telah lama dilakukannya. Komponen menyirih yang digunakan pada pasien ini

    adalah daun sirih, pinang, gambir, dan kapur. Ekstrak dari daun sirih dikatakan dapat

    meningkatkan benzopyrene, dan N-nitrosamines yaitu : N-nitrosonormicotine (NNN) dan

    4-(methylnitrosamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone (NKK), yang dapat menyebabkan

    timbulnya tumor.8

    Pinang yang digunakan oleh pasien ini untuk menyirih juga dapat memicu terjadi

    kanker rongga mulut. Ekstrak dari pinang dan daun sirih dapat menyebabkan kanker

    rongga mulut baik dengan jalur genotosik atau non-genotosik.9

    Pinang dan daun sirih

    muda mengandung zat seperti arecoline, catechin, dan tannin yang dapat menyebabkan

    kerusakan DNA, mengurangi keterbatasan sel hidup dan juga perkembangan sel sesuai

    dosis yang digunakan.10,13

    Genotosik ini terjadi disebabkan oleh reaksi elektrofilik akibat

    metabolisme selular dari komponen menyirih, bukan disebabkan oleh reaktif oksigen

    yang dihasilkan, karena reaktif oksigen hanya dapat dihasilkan pada pH lebih dari 9.5.10

    Beberapa penelitian juga telah dilakukan pada hewan percobaan secara in vitro,

    dengan menggunakan ekstrak dari pinang seperti arecoline dan arecaidine, ekstrak

    tersebut ternyata dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel sumsum tulang belakang

    (Panigrahi dan Rao. 1982) dan ginjal (Wary dan Sharan. 1988) hewan percobaan.10

    Penelitian juga telah dilakukan pada sel hamster V79 yang diberikan ekstrak dari

    27

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    37/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    komponen menyirih, terbukti bahwa ekstrak dari komponen menyirih dapat memicu

    terjadi lesi prekanker pada mukosa bukal hamster tersebut (Ranadive et al. 1979).10

    Penggunaan gambir dalam kasus ini tidak terlalu memberi efek pada kejadian

    kanker rongga mulut. Ini disebabkan oleh estrak gambir tidak dinyatakan dapat

    menyebabkan kanker tetapi lebih kepada membantu proses kelancaran di perut dan

    usus.20-22

    Ekstrak dari kapur dapat menstimulasi perkembangan sel dan dapat menghasilkan

    radikal reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. Kapur yang digunakan untuk

    menyirih dapat meningkatkan pH menjadi 10, sehingga terbentuk jenis oksigen reaktif

    (radikal bebas). Oksigen yang dihasilkan akibat penggunaan kapur tadi, akan merangsang

    pertumbuhan sel yang bersifat karsinogenik.4,10,13

    Jadi penggunaan kapur seperti pada

    pasien ini, juga dapat memicu terjadinya kanker apabila dikonsumsi bersama komponen

    menyirih yang lainnya.

    Komposisi menyirih yang digunakan oleh pasien ini adalah daun sirih, pinang,

    gambir, dan kapur. Berbeda seperti di India, tembakau juga termasuk dalam ramuan yang

    digunakan untuk menyirih sehingga resiko untuk terkena kanker rongga mulut lebih

    besar.5

    Sementara komposisi menyirih di Taiwan juga turut berbeda, mereka

    menggunakan daun sirih muda ketika menyirih.14

    Daun sirih muda mengandung safrole

    yang tinggi yang bersifat karsinogenik, sehingga resiko untuk terjadi kanker lebih tinggi

    dan bukan sahaja bisa mengenai rongga mulut tetapi bisa mengenai hepar juga.9,28

    Kebiasaan menyirih mempunyai prevalensi yang cukup tinggi, tetapi tidak semua

    orang yang mempunyai kebiasaan menyirih akan terkena kanker rongga mulut, karena

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    38/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    selain lama kebiasaan, frekuensi, dan lama mengunyah, cara mengunyah setiap orang

    juga mempengaruhi cepat atau lambatnya seseorang terkena kanker rongga mulut.

    Seperti pada kasus ini, pasien setelah menyirih menggunakan tembakau dengan

    cara menggosok-gosokkan ke gusi, dan ini merupakan suatu iritasi kronis pada mukosa

    mulut dan dapat memicu terjadinya kanker rongga mulut. Namun kebiasaan yang dipakai

    oleh pasien ini berbeda dengan kebiasaan menyirih penduduk di India, karena di India

    tembakau termasuk dalam komposisi menyirih, sehingga kontak antara mukosa mulut

    dengan tembakau yang mengandung bahan karsinogenik terjadi lebih lama sehingga

    resiko terkena kanker lebih tinggi.

    Ini dapat dilihat dengan jelas melalui penelitian yang dilakukan oleh International

    Agency for Research on Cancer (IARC), terbukti bahwa menyirih dengan menambahkan

    tembakau dalam komposisi menyirih dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker

    rongga mulut.10,12,14

    Frekuensi menyirih juga mempengaruhi terjadi kanker rongga mulut. Ini dapat

    dilihat pada kasus ini, si pasien menyirih 10 kali dalam sehari. Terjadi lesi prekanker

    dan kanker sangat meningkat dengan yang hanya menyirih sekali saja dalam sehari. Ini

    juga terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Lu dkk. yang mengatakan faktor

    terjadinya kanker rongga mulut tergantung pada frekuensi menyirih dan lama menyirih.8

    Kebiasaan menyirih ini juga telah diteliti oleh Ko et al. (1995), dan terbukti

    kebiasaan menyirih merupakan faktor utama terjadi kanker rongga mulut di Taiwan.9

    Di

    Utara Taiwan, Chang juga telah menemukan 59% daripada 34 orang pasien kanker

    rongga mulut adalah disebabkan oleh kebiasaan menyirih.8

    Penelitian juga telah

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    39/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    dilakukan oleh Khandekar dkk. di India, yang telah menemukan bahwa kebiasaan

    menyirih secara signifikan dihubungkan dengan resiko terjadinya kanker rongga mulut.25

    Pengobatan yang dilakukan pada pasien ini secara simtomatis, di mana

    pengobatan ini hanya untuk mengurangi rasa sakit yang dialami pasien serta

    mengelakkan infeksi sekunder, dan bukan untuk terapi kanker yang diderita. Pasien

    diberikan obat yaitu : Cataflam, Klindamisin, dan obat kumur Minosep. Cataflam

    merupakan obat golongan analgetik, yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang

    diderita pasien, serta dapat berfungsi sebagai anti inflamasi. Klindamisin diberi pada

    pasien ini sebagai antibiotik untuk mengurangi atau mencegah pertumbuhan

    mikroorganisme yang berlebihan pada rongga mulut pasien karena pasien tidak

    membersihkan rongga mulutnya dengan baik. Obat kumur Minosep juga berfungsi untuk

    membunuh bakteri yang terdapat pada rongga mulut pasien.

    Pasien ini telah dianjurkan untuk melakukan perawatan selanjutnya, dapat

    merupakan pembedahan, kemoterapi, radiaoterapi, atau terapi kombinasi. Ini karena

    walaupun telah diberikan obat, namun obat ini bukan obat kanker tetapi hanya bersifat

    simtomatis dan tidak dapat mengurangi atau mencegah sel kanker tersebut menjadi lebih

    parah. Dengan melakukan pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi,

    sel kanker pada pasien ini dapat hilang.

    Sebelum dilakukan perawatan selanjutnya, pasien di instruksikan untuk

    menghentikan kebiasaan menyirih yang sering dilakukannya dengan tujuan untuk

    mengurangi kontak antara komposisi yang digunakan untuk menyirih dengan mukosa

    mulut yang dapat memperparah kondisi rongga mulutnya. Jika pasien tidak bisa

    menghentikan kebiasaan menyirih tersebut, pasien di instruksikan untuk mengurangi

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    40/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    komposisi yang digunakan untuk menyirih serta mengurangi frekuensi menyirih dalam

    sehari. Ini bertujuan untuk mengurangi iritasi dari kegiatan menggeser-geserkan

    tembakau setelah menyirih, yang sering dilakukan pada pasien ini.

    Setelah menyirih pasien juga dianjurkan untuk berkumur-kumur agar rongga

    mulut tetap bersih. Pasien juga diberi saran supaya makan makanan yang berkhasiat, serta

    banyak mengkomsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Ini karena serat yang terdapat

    dalam buah-buahan dan sayur-sayuran ini dapat mengurangi resiko terjadi kanker rongga

    mulut.

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    41/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    BAB 5

    KESIMPULAN

    Kanker rongga mulut memiliki gambaran klinis seperti adanya ulkus yang tidak

    sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu. Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus dapat

    berupa pertumbuhan endofitik atau pertumbuhan eksofitik. Salah satu faktor predisposisi

    yang menyebabkan kanker rongga mulut adalah menyirih. Komponen yang digunakan

    untuk menyirih seperti pinang, kapur, daun sirih, tembakau, dan gambir ternyata

    mengandungi zat negatif yang bersifat karsinogenik, dimana dapat memicu terjadi kanker

    rongga mulut.

    Berdasarkan dari laporan kasus ini, penulis menyetujui bahwa kasus ini

    merupakan kasus kanker rongga mulut. Faktor pemicu pada kasus ini adalah akibat

    kebiasaan menyirih yang dilakukan pasien selama 35 tahun dan frekuensi menyirih 10

    kali dalam sehari. Selain lama kebiasaan, dan frekuensi menyirih, cara pengolahan juga

    mempengaruhi cepat atau lambat terkena kanker rongga mulut. Seperti pada kasus ini,

    pasien tidak mencampurkan tembakau dalam komponen menyirih tetapi menggunakan

    tembakau setelah menyirih dengan cara menggosok-gosokkan ke gusi, dan ini merupakan

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    42/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    suatu iritasi kronis pada mukosa mulut dan dapat memicu terjadinya kanker rongga mulut

    lebih cepat.

    Dari laporan kasus ini dapat disimpulkan bahawa kanker rongga mulut dapat

    disebabkan oleh kebiasaan menyirih.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Norman K.Wood, Danny R.Sawyer. Oral Cancer. 5th

    ed. St. Louis: Mosby-Year Book

    Inc, 1997: 587-593.

    2. R.A.Cawson, E.W.Odell. Oral Cancer. 6th

    ed. London: Churchill Livingstone, 2000:

    228-238.

    3. Annonymous. Betel. (21 Aug 2008).

    4. Avon S.L. Oral mucosal lesions associated with use of quid. J Can Dent Assoc 2004;

    70(4): 244-248.

    5. Gupta PC, Ray CS. Epidemiology of betel quid usage. Ann Acad Med Singapore 2004;

    33(Suppl): 31-36.

    6. Zhang X, Reichart PA. A review of betel quid chewing, Oral Cancer and Precancer in

    Mainland China. J oraloncology 2007; 43: 424-430.

    7. Farrand P, Rowe RM, Johnston A, Murdoch H. Community Dentistry: Prevalence,age

    of onset and demographic relationships of different areca nut habits amongst children in

    Tower Hamlets, London. British Dent J 2001; 109: 150-154.

    33

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    43/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    8. Lu C-T, Yen Y-Y, Ho C-S, Ko Y-C, Tsai C-C, Hsieh C-C, Lan S-J, et al. A Case-

    control study of oral cancer in Changhua Country,Taiwan. J Oral Pathol Med 1996; 25:

    245-247.

    9. Lin S-C, Chang K-W, Chang C-S, Yu S-Y, Chao S-Y, Wong Y-K. Establishment and

    characterization of a Cell Line (HCDB-1) derived from a hamster buccal pouch

    carcinoma induced by DMBA and Taiwanese betel quid extract. Proc. Natl. Sci. Counc.

    ROC(B) 2000; 24(3): 129-135.

    10. Khandekar SP, Badgey PS, Tiwari RR. Oral cancer and some epidemiological

    factors: a hospital based study. Indian J Community 2006; 31(3): 157-59.

    11. Anonymous. Cancer. (8 November 2008)

    12. Zakrzewska. Oral cancer. (16 September 2008)

    13. Anonymous. Oral Cancer. (8 November

    2008)

    14. Scully C. Oncogen, onco-supressor, carcinogenesis and oral cancer. British Dent J

    1992; 173(53).

    www.cancer.gov> (11 November 2008)

    16. Anonymous. Oral cancer.

    (8 November 2008)

    17. Lubis WH. Prekanker Mulut. Dentika Dental Journal 2006; 11(2): 241-244.

    18. Anonymous. Lots of citrus fruits and veggies may reduce oral cancer risk in men.

  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    44/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    19. William JH. Oral cancer and precancer: Clinical features. British Dent J 1990; 168:

    13-17.

    20. Anonymous. Head and neck cancer.

    (8 November 2008)

    21. Anonymous. Oral cancer. (11

    November 2008)

    22. . Jeng J.H, Kuo M.L, Hahn L.J, Kuo M.Y.P. Genotoxic and non-genotoxic effects of

    Betel quid ingredients on oral mucosal fibroblast in vitro. J Dent Res 1994; 73(5): 1043-

    1049.

    23. Anonymous. Betel quid and areca nut chewing. International Agency for Research on

    Cancer (IARC)- Summaries & Evaluations 1985; 37: 141-144.

    24. Norton S.A. Betel: Consumption and consequences. J Am Acad Dermatol 1997; 37:

    81-88.

    25. Kong YC, Huang YL, Lee CH, Chen MJ, Lin LM, Tsai CC. Betel quid chewing,

    cigarette, smoking, and alcohol comsumption related to oral cancer in Taiwan. J Oral

    Pathol Med 1995; 24: 450-453.

    26. Reichart P.A. Oral cancer and precancer related to betel and miang chewing in

    Thailand: a review. J Oral Pathol Med 1995; 24: 241-243.

    27. . Annonymous. Betel Nut (Areca Catechu L.)

    (29 Oct

    2008).

    28. Annonymous. Pinang. (29 Oct 2008).

    http://en.wikipedia.org/wiki/Head_and_neck_cancerhttp://www.oralcancerfoundation.org/facts/htmhttp://www.oralcancerfoundation.org/facts/htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Head_and_neck_cancer
  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    45/46

    Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

    USU Repository 2009

    29. Annonymous. Sirih Pinang. (29 Oct

    2008)

    30. Henriette Kress. Gambir. (29 Oct 2008).

    31. Annonymous. Gambir. (29 Oct 2008).

    32. Annonymous. Gambir. (29 Oct 2008)

    33. Chen C-L, Chi C-W, Chang K-W, Liu T-Y. Safrole-like DNA adducts in oral tissue

    from oral cancer patients with a betel quid chewing history. Carcinogenesis 1999; 20(12):

    2881-2884.

    34. Chang M.C, Ho Y.S, Lee P.H. Areca nut extract and arecoline induced the cell cycle

    arrest but not apoptosis of cultured oral KB epithelial cells: association of glutathione,

    reactive oygen species and mitochondrial membrane potential. Carcinogenesis 2001;

    22(9): 1527-1535.

    35. Eipe N. The Chewing of Betel Quid and Oral Submucous Fibrosis and Anesthesia.

    International Anesthesia Research Society 2005; 100(4): 1210-1213.

    36. Langlais R.P, Miller C.S. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Alih

    bahasa. Budi Susetyo Jakarta: Hipokrates, 1994: 54,64.

    37. Grieve M. Betel. (20 Oct

    2008).

    38. Neville BW, Day TA. Oral cancer and precancerous lessions. CA Cancer J Clin 2002;

    52: 195-215.

    http://www.vietnamtourism.com/connect/viewanh_t.asp%3Ffileid3D3160&imgrefurl>

    (11 November 2008)

    http://www.vietnamtourism.com/connect/viewanh_t.asp%3Ffileid3D3160&imgrefurlhttp://www.vietnamtourism.com/connect/viewanh_t.asp%3Ffileid3D3160&imgrefurl
  • 7/27/2019 Menyirih Dan Cancer

    46/46

    40. Anonymous. Betel quid.

    (11 November 2008)

    41. Annonymous. Tobacco. (29 October 2008)

    http://blog.baliwww.com/wp-content/photos/base.jpg&imgrefurlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tobaccohttp://en.wikipedia.org/wiki/Tobaccohttp://blog.baliwww.com/wp-content/photos/base.jpg&imgrefurl