cjkdsa
DESCRIPTION
kszdjTRANSCRIPT
MENINGITIS TUBERKULOSIS PADA ANAK ANAK
StevanyNIM 102011368 – F2Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida
ANAMNESIS
Identitas Pasien : Laki-laki 5th Keluhan Utama :
Kejang kaku seluruh tubuh dan berulang sejak 1 hari yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang :
Kejang kaku seluruh tubuh berlangsung sebanyak 3x dalam waktu 24 jam selama 5 menit setiap episode kejang. Diantara episode kejang pasien tampak lemah dan sering tidur. Demam subfebris sejak 2 bulan yang lalu dan sudah berobat ke mantri namun tidak kunjung sembuh. Berat badan turun 2kg. Imunisasi lengkap kecuali BCG
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Keluarga
Nenek pasien meninggal 1 tahun yang lalu karena batuk kronis dan batuk darah
Riwayat Pengobatan Riwayat Sosial Ekonomi
2
PEMERIKSAAN FISIK
TTV Pemeriksaan Thorax Pemeriksaan Neurologis
Berat badan 15 kg (normal 18 kg), letargi, tampak pucat, konjungtiva anemis, pembesaran kelenjar getah bening, suara nafas ronki basah halus pada paru kanan bawah, nervus III,IV,VI abnormal.Kaku kuduk +, brudzinski I dan II +, babinski +
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap Pungsi Lumbal Tes Tuberkulin CT SCAN/MRI EEG Foto Thorax
Darah rutin 10 g/dl, Ht 35%, leukosit 6000/ul, trombosit 200000/ulLumbal pungsi warna kuning jernih, predominan limfosit 30/ul, protein 150 mg/dl, glukosa 20 mg/dl
Gambar: adanya kalsifikasi parahiler kanan (Ghon kompleks) disertai pembesaran kelenjar hillus kanan.
DIAGNOSA BANDING
M. tb M. bakterialis
Ensefalitis
Epilepsi Kejang demam komplek
Demam + + + - +
Tanda Meningeal
+ + - - -
Warna LCS KUNING JERNIH
KERUH JERNIH JERNIH JERNIH
Tes BTA + - - - -
MENINGITIS TUBERKULOSA
Mycobacterium tuberkulosis merupakan bakteri berbentuk batang pleomorfik gram positif, berukuran 0,4 – 3 μ, mempunyai sifat tahan asam, dapat hidup selama berminggu-minggu dalam keadaan kering, serta lambat bermultiplikasi (setiap 15 sampai 20 jam). Intraceluller patogen
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Komplikasi yang paling menonjol dari meningitis tuberkulosis adalah gejala sisa neurologis (sekuele). Sekuele terbanyak adalah paresis spastik, kejang, paraplegia, dan gangguan sensori ekstremitas. Sekuele minor dapat berupa kelainan saraf otak, nistagmus, ataksia, gangguan ringan pada koordinasi, dan spastisitas.
Prognosis pasien berbanding lurus dengan tahapan klinis saat pasien didiagnosis dan diterapi. Semakin lanjut tahapan klinisnya, semakin buruk prognosisnya. Apabila tidak diobati sama sekali, pasien meningitis tuberkulosis dapat meninggal dunia. Prognosis juga tergantung pada umur pasien. Pasien yang berumur kurang dari 3 tahun mempunyai prognosis yang lebih buruk daripada pasien yang lebih tua usianya.
Pencegahan :•Menjaga daya tahan tubuh yang prima ( makanan bergizi, cukup istirahat )•Perilaku hidup sehat•Pemberian antibiotika kepada kontak penderita Meningitis karena Neisseria Meningitidis.•Pemberian vaksinasi