ciri dan identitas orang papua web viewkesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia...

30
“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA MELALUI UPACARA BARAPEN SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN JEJARING KEMITRAAN MENUJU KEMANDIRIAN PAUD ” Karya Tulis PENGELOLA PAUD Manajemen PAUD dalam Pengembangan Jejaring Kemitraan Menuju Kemandirian Disusun dalam rangka Mengikuti Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Papua Disusun oleh : Debora Pasang, S.Th Pengelola PAUD Reimai – Sentani Alamat : Jl. Sosial No. 469 Kelurahan Hinekombe Distrik Sentani Kab. Jayapura email : [email protected]

Upload: hadiep

Post on 30-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA

MELALUI UPACARA BARAPEN

SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN JEJARING KEMITRAAN

MENUJU KEMANDIRIAN PAUD ”

Karya Tulis

PENGELOLA PAUD

Manajemen PAUD dalam Pengembangan Jejaring Kemitraan Menuju Kemandirian

Disusun dalam rangka

Mengikuti Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi

Tingkat Provinsi Papua

Disusun oleh :

Debora Pasang, S.Th

Pengelola PAUD Reimai – Sentani

Alamat : Jl. Sosial No. 469 Kelurahan Hinekombe Distrik Sentani Kab. Jayapura

email : [email protected]

DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

Alamat : .............................................................

Sentani, /2014

Page 2: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

BAB - I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah survey menunjukkan bahwa sekitar 50% kecerdasan orang dewasa telah

terbentuk sejak usia 4 tahun, 80% perkembangan yang pesat pada jaringan otak dan mencapai

puncaknya dalam usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi

dalam kurun waktu 4 tahun pertama, sama besarnya dengan yang terjadi pada kurun waktu 14

tahun berikutnya. Di sanalah kemudian terletak nilai penting Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD). Kesempatan emas yang hanya sekali datang itu hendaknya menjadi perhatian serius

setiap kita. Ibarat mendirikan bangunan, PAUD inilah tahap krusial dalam peletakan pondasi

yang kuat bagi generasi penerus kita.

Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di

lembaga PAUD  yang berkualitas, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat

bersosialisasi, percaya diri, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka juga bisa

mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah dan siap belajar, cepat beradaptasi,

dan memiliki semangat untuk belajar. Sementara itu, anak yang tidak mendapat pelayanan

PAUD, akan lamban menerima sesuatu.1

Oleh karenanya PAUD menjadi sangat penting dalam menciptakan generasi penerus

yang berkualitas. Dengan kata lain, masa depan bangsa sangat ditentukan oelh pendidikan

yang diberikan kepada anak usia dini. Hal ini mulai disadari oleh pemerintah, sehingga

peningkatan kualitas layanan pendidikan menjadi titik berat kebijakan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktur PPTK-PAUDNI. Kesadaran masyarakat akan

pentingnya pendidikan anak usia dini membuat program PAUD menjadi salah satu primadona

program pendidikan di Indonesia.

Namun demikian, penyelenggaraan PAUD seringkali terkendala dengan masalah

pembiayaan untuk operasionalnya. Meskipun Pemerintah sudah memberikan dana bagi

pendirian PAUD, tapi tentunya tidak akan mencukupi bagi ribuan PAUD yang sudah berdiri.2

Dalam kondisi demikian, bukan berarti penyelenggaraan PAUD harus berhenti beroperasi.

Lomba Karya Tulis yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

Direktur PPTK-PAUDNI bagi Pengelola PAUD dengan tema “Manajemen PAUD dalam

Pengembangan Jejaring Kemitraan Menuju Kemandirian”, memberikan semangat bagi setiap 1 http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/, diunduh 11 Juni 20142 http://edukasi.kompas.com/read/2013/10/28/1017593/Pemerintah.Alokasikan.Rp.2.40.Triliun.untuk.PAUD.Nonformal.dan.Informal, diunduh 20 Feb 2014

1

Page 3: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

Pengelola PAUD untuk mencari usaha kreatif agar operasional PAUD yang dipimpinya tetap

berlangsung.

Tidak menutup mata, dalam membangun kemitraan untuk lembaga PAUD bukanlah hal

yang mudah, oleh karena itu dibutuhkan adanya strategi pendekatan yang tepat dalam

membangun kemitraan pada lembaga PAUD. Hal ini mendorong Penulis untuk melakukan

langkah-langkah strategi dengan memaksimalkan kearifan lokal yang berlaku di daerah

Penulis, yaitu Papua, dalam upaya pendekatan untuk membangun kemitraan bersama dengan

seluruh anggota masyarakat ketika mengadakan upara Barapen/ Bakar Batu.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat judul

karya tulis dengan judul: “Pemberdayaan Masyarakat Papua Melalui Upacara Barapen

Sebagai Strategi Pengembangan Jejaring Kemitraan Menuju Kemandirian PAUD ”

B. Permasalahan

Besarnya tuntutan keberhasilan yang ingin dicapai dalam pendidikan anak usia dini,

mendorong pengelola PAUD untuk menyusun manajemen yang terbaik yang dapat

mewujudkan kemandirian lembaga PAUD. Keberhasilan dapat tercapai dengan strategi tepat

dan berpijak pada landasan yang kuat. Salah satu indikasi keberhasilan tersebut adalah adanya

kemandirian lembaga PAUD dalam proses manajemen lembaga yang dilakukan dengan cara

membangun kemitraan dengan instansi-instansi yang dapat mendukung kegiatan dan program

PAUD, namun permasalahannya tidak semua lembaga PAUD mampu menyusun strategi yang

tepat dalam menjalin kemitraan dengan instansi-instansi terkait, dan apabila telah melakukan

kemitraan tidak dilakukan secara mendalam dan terus menerus. Bertitik tolak dari latar

belakang masalah yang telah diuraikan di atas, selanjutnya dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana strategi dengan pendekatan budaya upacara Barapen dapat memfasilitasi

untuk mengembangkan jejaring kemitraan menuju kemandirian PAUD ?

2. Apakah “pemberdayaan” upacara Barapen dalam diwujudkan untuk menjalin

kemitraan menuju kemandirian Paud?

3. Kendala apakah yang mungkin akan dihadapi dalam mengembangkan jejaring

kemitraan menuju kemandirian PAUD?

4. Faktor-faktor pendukung apa sajakah yang dapat dipergunakan untuk

mengimplementasikan strategi manajemen dalam mengembangkan jejaring

kemitraan menuju kemandirian PAUD?

2

Page 4: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

5. Rencana apa sajakah yang telah dirancang untuk menerapkan pendekatan budaya

dengan strategi manajemen dalam mengembangkan jejaring kemitraan menuju

kemandirian PAUD?

C. Tujuan

Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah :

Mendeskripsikan manajemen PAUD dalam mengembangkan jejaring kemitraan

Mendeskripsikan kendala-kendala apa yang dihadapi dalam mengembangkan

jejaring kemitraan PAUD

Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dalam mengembangkan jejaring

kemitraan PAUD.

Mendeskripsikan cara-cara mewujudkan penggalangan dana.

D. Manfaat

Gagasan yang tertuang dalam karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

maupun teoritis bagi seluruh pengambil keputusan. Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

a. Lembaga PAUD, diharapkan dapat menemukan langkah tepat dengan

mengembangkan jejaring kemitraan menuju kemandirian PAUD.

b. Masyarakat, diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan PAUD.

c. Pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktur PPTK-

PAUDNI) diharapkan dapat memanfaatkan karya tulis ini untuk menambah

referensi dalam mengembangkan manajemen PAUD dalam mengembangkan

jejaring kemitraan menuju kemandirian dimasing-masing daerah di Indonesia

dengan kearifan lokal masing-masing.

2. Manfaat Teoritis

Untuk meningkatkan perkembangan dunia pendidikan khususnya di daerah masing-

masing yang tersebar di seluruh Tanah Air dengan memanfaatkan kebudayaan pada

dalam pengembangan jejaring kemitraan menuju kemandirian.

3

Page 5: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

BAB IILANDASAN TEORI

A. Teori Manajemen

Manajemen adalah Suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan

untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya3.

B. Teori Kemitraan

Kemitraan biasanya didefinisikan sebagai hubungan sukarela dan bersifat kerjasama

antara beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang semua orang didalamnya setuju

untuk bekerja sama dalam meraih tujuan bersama dan menunaikan kewajiban tertentu serta

menanggung resiko, tanggung jawab, sumber daya, kemampuan dan keuntungan secara

bersama-sama. Kunci utamanya terlaksananya kemitraan adalah dengan menerapkan

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh program-program dengan lembaga-lembaga

terkait yang berpartisipasi dalam kemitraan tersebut.4

1. Tujuan Mengembangkan Jejaring Kemitraan5

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam mengembangkan jejaring kemiitraan

yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Salah satu tujuan mengembangkan jejaring kemitraan adalah membangun

kesadaran masyarakat terhadap eksistensi PAUD, menumbuhkan minat dan

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan PAUD.

Masyarakat di sini memiliki arti luas tidak hanya warga belajar, tetapi

termasuk juga: orang tua, pengguna lulusan (user), dinas instansi terkait,

organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, dunia usaha dan industri dan

tokoh masyarakat (kepala suku).

b. Peningkatan Mutu dan Relevansi

Dalam dinamika perubahan/perkembangan masyarakat sangat tinggi. PAUD

jika ingin tetap eksis harus mampu mandiri. Untuk itu, PAUD dituntut untuk

terus melakukan inovasi, peningkatan mutu dan relevansi program PAUD 3 http://zakiatifalasifah.blogspot.com/2014/05/bab-cover-iv-kalung-intan.html, diunduh 17 Mei 20144 http://bppnfi-reg7.org/2014/03/09/kemitraan-jembatan-sukses-paudni/, diunduh 11 Juni 20145 http://zakiatifalasifah. loc.cit

4

Page 6: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

sesuai kebutuhan pasar. Untuk itu, membangun kemitraan diperlukan guna

merancang program PAUD yang inovatif, meningkatkan mutu layanan dan

relevansi program dengan kebutuhan pasar.

c. Menyinergikan Program.

Ada berbagai program dari berbagai pihak yang sebetulnya bisa disinergikan

dengan program PAUD, jika terbangun komunikasi dua arah yang baik satu

sama lain seperti program Corporate Social Responsibility (CSR) dari

perusahaan Pemerintah/ Swasta, perusahaan media, tenaga kesehatan, lembaga

keuangan, dll.

d. Sosialisasi, Promosi, dan Publikasi

Mengembangkan jejaring kemitraan dilakukan dalam upaya sosialisasi,

promosi dan publikasi program unggulan PAUD sehingga PAUD semakin

dikenal oleh masyarakat luas. Dengan semakin dikenalnya PAUD secara luas

maka diharapkan dapat meningkatkan jumlah peserta didik.

e. Peningkatan Akses

Melalui kemitraan yang semakin baik dan meluas maka secara otomatis akan

memperluas akses lembaga (akses informasi dan teknologi). Kemitraan dengan

berbagai pihak terus dibangun baik dengan pemerintah sebagai pengambil

kebijakan, dengan masyarakat selaku lingkungan sosial.

f. Pencitraan Publik

Membangun citra positif adalah salah satu tujuan kemitraan. Citra yang positif

(seperti mewujudkan generasi yang cerdas, kreatif dan mandiri) dapat

dibangun melalui program kemitraan.Citra positif menyangkut kredibilitas dan

kapabilitas lembaga PAUD dimata masyarakat.

2. Prinsip dalam Mengembangkan Jejaring Kemitraan.

Dengan adanya jalinan kerjasama yang dilakukan oleh PAUD, maka diharapkan akan

diperoleh manfaat berikut:

1) adanya peningkatan pelayanan program pendidikan anak usia dini.

2) adanya peningkatan pengetahuan tentang PAUD.

3) memungkinkan memberikan layanan program yang murah bagi masyarakat;

dan peningkatan kapasitas secara kelembagaan.

C. Teori Kerjasama

5

Page 7: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

Kerjasama adalah aktivitas dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah

disepakati bersama dalam jangka waktu tertentu. Dalam pendidikan anak usia dini, kerjasama

dapat diartikan sebagai usaha bersama dalam menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan

antara anak dengan anak ataupun antara anak dengan orang dewasa.6

D. Teori Kerjasama secara Intensif dan Berkelanjutan

Intensif dapat diartikan sebagai sesuatu yang dilakukan secara sungguh-sungguh

sehingga memperoleh hasil yang optimal, sedangkan berkelanjutan dapat diartikan

berlangsung secara terus-menerus, dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara melalui

komunikasi langsung antara kedua belah pihak yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan

terus menerus atau berkesinambungan guna memperoleh hasil yang optimal.

Kerjasama langsung secara intensif dan berkelanjutan dapat dilakukan dengan beberapa

mitra PAUD. Mitra PAUD dapat terdiri dari instansi-instansi yang ada di Pemerintahan7.

Berikut tabel bentuk kerjasama dengan instansi-instansi pemerintahan :

Tabel 2.1 Kerjasama dengan Instansi-instansi Pemerintahan

No. Nama Instansi Bentuk Kerjasama

1

2

3

4

5

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

Rumah sakit

TNI/POLRI

DPRD/BUMN

Pembinaan Pendidik

Pemeriksaan peserta didik dan Gigi

Posyandu, Kunjungan Belajar

Kunjungan Belajar

Pendanaan/Donatur

Selain kerjasama dengan instansi-instansi pemerintahan, kerjasama juga dapat

dilakukan dengan instansi-instansi Non Pemerintahan.

Berikut tabel bentuk kerjasama dengan instansi-instansi Non Pemerintahan :

Tabel 2.1 Kerjasama dengan Instansi Non Pemerintahan

No. Nama Instansi No. Nama Instansi

1.

2.

3.

4.

Masyarakat Adat

Bank

Indonesia Cerdas

Perusahaan Makanan

Tempat Wisata

9.

10.

11.

12.

Radio Suara Kasih Papua , SNB-RRI

Televisi Papua

Lembaga yang tidak mengikat

Sosialisasi dan Publikasi

APB (Assosiasi Pendidikan Bethel) 6 http://fitrirohmawati.blogspot.com/2013/11/makalah-psikologiperkembangan-ii_24.html7 http://zakiatifalasifah.blogspot.com/2014/05/bab-iii-kalung-intan.html

6

Page 8: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

5.

6.

7.

8.

Surat Kabar

Yayasan Cipta Asa Bangsa

Graha Raya Bintaro Jaya

(Kunjungan wisata)

13.

14.

15.

Bandung

Yayasan Hadassah Papua

SILL Papua

E. Kerangka Berpikir Dari teori-teori di atas penulis kemudian dapat mengambil kesimpulan bahwa

pengembangan jejaring kemitraan memiliki peran yang sangat penting dalam proses

manajemen PAUD menuju kemandirian. Namun demikian tidaklah mudah bagi lembaga

PAUD dalam melaksanakan proses manajemen ini, oleh karena itu dibutuhkan adanya strategi

yang efektif dan efisien dalam mengembangkan kemitraan menuju kemandirian PAUD serta

kesehatian semua pihak.

7

Page 9: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

BAB IIIPROSEDUR IMPLEMENTASI GAGASAN

A. Strategi Pemecahan Masalah

Dalam karya tulis ini Penulis mengambil Judul “Pemberdayaan Masyarakat Papua

Melalui Upacara Barapen Sebagai Strategi Pengembangan Jejaring Kemitraan Menuju

Kemandirian PAUD”. Diharapkan, karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan untuk

mengatasi kendala-kendala yang ada dalam proses keberlangsungan operasional PAUD

Reimai secara khusus dan PAUD-PAUD yang berada didaerah-daerah di Indonesia.

B. Identifikasi Masyarakat Papua

Masyarakat Indonesia sangat mendambakan terwujudnya kehidupan Orang Asli Papua

(OAP) yang maju, sejahtera, aman dan damai. Dengan kekayaan alam yang melimpah dan

jumlah penduduknya yang hanya 3,6 juta orang, Papua sejatinya memiliki potensi untuk

menjadi masyarakat yang maju dan makmur.. Namun, kenyataannya Papua masih menjadi

provinsi yang tertinggal, tingkat kemiskinan yang tinggi, serta Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) paling rendah dibanding provinsi lain.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, sejak tahun 2001 telah diundangkan UU nomor

21/2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua yang hakekat utamanya adalah percepatan

pembangunan, sebab diakhir berlakunya UU nomor 21/2001 posisi Provinsi Papua dan Papua

Barat harus sederajat dengan provinsi lainnya. Agar percepatn pembangunan dapat diwujud

nyatakan, Pemerintah menerbitkan kebijakan Percepatan Pembangunan di Provinsi Papua dan

Papua Barat melalui Perpres (P4B) nomor 65 tahun 2011 serta Perpres nomor 66 tahun 2011

tentang Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B) untuk

mengawalnya. Secara keseluruhan kebijakan ini adalah kebijakan affirmasi yang diberikan

kepada Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dengan memahami keterbatasan, ada lima program dari tujuh program utama yang

menjadi fokus UP4B untuk diwujud nyatakan bersama Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait,

yaitu program: ekonomi kerakyatan, infrastruktur dasar, peningkatan pelayanan pendidikan,

peningkatan pelayanan kesehatan, serta affirmative action untuk Orang Asli Papua (OAP).

Fokus ini tidak berarti bahwa dua program utama dan tiga program pendukung lainnya tidak

diperhatikan, karena telah ditetapkan dalam Perpres 65/2011.

8

Page 10: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

Pendidikan adalah bidang yang utama dan strategis untuk menerobos ketertinggalan

Papua, walau itu jangka panjang. Baik pendidikan formal maupun pendidikan vokasi perlu

digagas dengan cara memberi berbagai macam kemudahan serta insentif yang bertujuan

memberikan keberpihakan kepada OAP.

1. Ciri dan Identitas Orang Papua

Orang Papua tidak pernah diteliti oleh para ahli mengenai cri-ciri ras. Hanya beberapa

orang dokter dan ahli antropologi ragawi saja yang telah melakukan pengukuran tinggi badan

dan indeks ukuran tengkorak pada beberapa individu dibeberapa tempat yang terpencar.

Bahan-bahan itu belum cukup untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang

ciri-ciri fisik masyarakat di Papua. Menurut H.J.T. Bijlmer (1923). Ada kecenderungan bahwa

orang Papua makin jauh dari pantai makin pendek tubuhnya, demikian pula bentuk tengkorak

penduduk pantai umumnya lonjong dan makin kearah pedalaman bentuknya menjadi sedang.

Indeks ukuran bagian-bagian muka pada beberapa penduduk pantai ada yang lebar, namun

tidak jarang pula ada orang pantai yang panjang bentuk mukanya, dan didaerah pedalaman

keadaannyapun sama (Koentjaraningrat, 1993).

Seorang ahli ragawi Belanda J.P. Kleiweg de Zwaam mengatakan bahwa suatu “ras

papua” atau “ras Irian” itu tidak ada. memang diantara penduduk papua sendiri ada perbedaan

ciri-ciri ras khusus. Kebinekaan ciri-ciri ras pada berbagai penduduk asli Papua lebih jelas

terlihat melalui ciri-ciri ras fenotip mereka, yaitu warna dan bentuk rambut, walaupun dalam

hal ini tidak ada keseragaman. Warna rambut orang papua hampir semuanya hitam tetapi

tidak semuanya keriting. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai Mamberamo, rambutnya

banyak yang berombak dan bahkan ada pula yang lurus, sedang ada pula yang lurus dan kejur

(Neuhauss, 1911).

2. Nilai-Nilai Luhur Masyarakat Papua.

Papua adalah sebuah pulau yang terletak disebelah Utara Australia dan merupakan

bagian dari Wilayah Timur Indonesia. Sebagian besar daratan pulau Papua masih berupa

hutan belantara. Papua merupakan Pulau terbesar kedua di dunia seteah Greenland.

Orang Papua” yang sekarang kita kenal sebagai sebutan untuk suku bangsa-suku bangsa

yang berada di pulau paling timur dari kawasan Nusantara ini (pulau Irian) telah mengalami

beberapa kali penamaan berdasarkan perkembangan sejarah. Pulau Irian yang berbentuk

seekor burung raksasa, dimana 47% yang merupakan kepala, tengkuk, punggung, leher, dada

dan perut dinosaurus adalah wilayah Irian Jaya, dan 53% sisanya yang merupakan ekor adalah

9

Page 11: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

wilayah Papua New Guinea (PNG) (Provinsi Papua Barat, Cintaku Negeriku oleh: Firman

Suyadi, A.Saibani & Junarsayah).8

Selain itu kebiasaan Masyarakat Papua yang berada di Kawasan Pegunungan ada suka

mengadakan acara Barapen / bakar Batu dan bagi masyarakat Papua yang berada di Pantai

adalah acara pemberian mas kawin bagi perempuan yang akan dinikahi oleh sang pria.

Hal positif yang kita dapatkan dari acara Upacara Barapen adalah :

1. Terjadinya kerja sama yang baik/gotong royong, semua orang yang dalam terlibat

.kegiatan ini masing-masing membeir dan bekerja dengan kerelaan sendiri

2. Melibatkan semua pihak. Berbaurnya semua komponen masyarakat, mulai dari

masyarakat biasa, Kepala Suku, Pengusaha/Profesional, Turis sampai pejabat

Pemerintah.

3. Dalam aktivitas Barapen dapat dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan Visi

dan Misi suatu institusi, misalnya Gereja atau Lembaga Paud.

4. Memberikan Pendidikan kepada masyarakat agar supaya Barapen yang bersifat

“konsumerisme” (banyak dana yang dikeluarkan dalam acara Barapen), dapat

diubah menjadi sarana untuk pengumpulan dana yang lebih bermanfaat dan bersifat

kekal.

5. Pejabat/Instansi Pemerintah yang hadir dapat memberikan contoh kepada

masyarakat untuk mendukung upaya pendidikan (PAUD) dengan memberikan

dukungan keuangan baik secara berkala, bulanan atau tahunan.

6. Para Pegusaha (perkebunan, pertambangan, Pabrik, Toko memberikan CSR/

sumbangan untuk pendidikan

7. Masyarakat (orang tua) siswa yang memiliki pekerjaan (pengrajin, petani, nelayan,

atau sektor lainnya) dapat berperan dalam penggalangan dana, misalnya dengan

cara membuat kerajian tangan, jualan dan hasilnya sebagaian diberikan untuk

pengembangan/operasional PAUD di daerahnya.

8. Upacara Barapen, dapat dijadikan forum dialog yaitu mencari jalan keluar dari

kebutuhan yang sedang dihadapi misalnya Pendidikan, kesejahteraan masyarakat,

orang-orang yang terabaikan, atau yatim piatu, janda, lansia, dll, yang butuh

pertolongan.

9. Orang tua/siswa dapat mencari sponsor dengan melakukan promo dengan

melakukan penggalangan dana di pasar-pasar atau mall, bandara dll.8 http://infokebudayaanpapua.blogspot.com (diunduh tgl, 9 Juni 2014)

10

Page 12: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

10. Gereja, Yayasan atau Lembaga-lembaga yang hadir dalam upacara Barapen dapat

memberikan dukungan, baik secara keuangan maupun SDM (guru-guru yang

berkualitas).

Dari beberapa alternatif di atas, terlihat bahwa Upacara Barapen dapat diisi dengan suatu

pemahaman yang baru, yang lebih kuat dan lebih bermakna, ketimbang sekedar upacara adat

biasa. Yang diperlukan sekarang, adalah keterbukaan semua pihak dan kemauan semua pihak

agar Masyarakat Papua mengalami perubahan pandangan hidup khususnya dalam pendidikan.

C. Deskripsi Strategi yang Dipilih9

1. Planning

Planning adalah kemampuan untuk merencanakan suatu tindakan yang tepat dan akurat.

Untuk memudahkan menyusun rencana tersebut maka harus dapat menjawab rumus 5W+1H

yaitu What (apa) yang akan dilakukan, Why (mengapa) harus melakukan apa, When (kapan)

melakukan apa, Where (dimana) melakukan apa, Who (siapa) yang melakukan apa, How

(bagaimana) cara melakukan apa.

Dalam strategi ini proses planning dilakukan dengan merencanakan kegiatan yang akan

dilakukan yaitu :

a. What : Bentuk kerjasama apa yang akan dilakukan ?

b. Why : Mengapa melakukan kerjasama ?

c. When : Kapan akan dilakukan kerjasama ?

d. Where : Dimananakah kerjasama akan dilakukan ?

e. Who : Pihak-pihak siapa saja yang akan kita jadikan mitra untuk bekerjasama ?

f. How : Bagaimanakan bentuk kerjasama yang akan dilakukan ?

2. Organizing

a. Organizing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian

tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan

dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang

telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara

menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus

mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang

bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan

harus diambil.

9 http://titin172.wordpress.com

11

Page 13: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

b. Dalam proses ini penulis membuat pembagian kerja pada lembaga yang terdiri

dari unsur-unsur lembaga yaitu penyelenggara, pengelola dan staf-stafnya yang

ada di lembaga PAUD dengan pembagian tugas sesuai dengan kompetensi

masing-masing. Semua unsur diharapkan mendapatkan tugas menjadi

koordinator kemitraan.

3. Actuating

a. Actuating adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara

menggerakkan sumber daya manusia sesuai dengan pembagian tugas yang

telah dilakukan pada fungsi Organizing. Jadi, actuating mempunyai prinsip

menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh

kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan

(leadership).

b. Tahap pelaksaan program yang dilakukan penulis adalah langsung

bersinggungan dengan para stakeholder PAUD untuk mewujudkan target

kerjasama secara langsung dengan mitra PAUD secara intensif dan

berkelanjutan. Setelah dilakukan pembagian tugas kepada seluruh unsur di

lembaga PAUD, proses selanjutnya adalah pelaksanaan tugas sesuai dengan

tugas yang sudah diberikan kepada masing-masing koordinator kemitraan

untuk melakukan proses kerjasama langsung secara intensif dan berkelanjutan

dengan masing-masing mitra kerja yang sudah ditentukan.

4. Controlling

Controlling adalah suatu proses pengawasan untuk mengukur atau

membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan yang telah

dicapai. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan tidak akan terjadi kesalahan atau

penyimpangan. Biasanya kelemahan pada fungsi inilah yang paling sering membuat

gagalnya suatu manajemen.

Dalam hal ini masuk tahap evaluasi program yaitu mengevaluasi semua proses

kemitraan yang telah dikembangkan dengan cara menjalin kerjasama langsung secara

intensif dan berkelanjutan menuju kemandirian PAUD.

D. Ke-inovasian dan Keunggulan Strategi “Manajemen PAUD”

12

Page 14: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

Strategi “Manajemen PAUD” ini adalah melibatkan semua unsur di lembaga PAUD

dalam pembagian tugas mengembangkan kemitraan PAUD melalui proses manajemen PAUD

yaitu proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating)

serta pengevaluasian (controlling). dapat menghasilkan gagasan yang bernilai sebagai :

1. Efektif

“Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan

yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari

beberapa pilihan lainnya” (Purnama,2003). Efektifitas dapat juga diartikan sebagai

pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dalam

hal ini, strategi “Manajemen PAUD” dinilai efektif karena mampu menyelesaikan

persoalan mendasar tentang kebutuhan lembaga PAUD dalam mengembangkan jejaring

kemitraan menuju kemandirian PAUD.

2. Efisien

Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil

yang optimum”, (Purnama, 2003). Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang

benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik utnuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dinilai dengan penilaian-

penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima.

Dalam strategi “Manajemen PAUD” penulis menawarkan gagasan kerjasama atau

adanya gotong royong yang dilakukan tanpa perantara atau pihak ketiga terhadap mitra

PAUD sehingga dapat lebih efisien dalam penggunaan sumber dana dan saling

menguntungkan antara lembaga PAUD dengan mitra PAUD sehingga dapat

mewujudkan kemandirian PAUD.

Slogan PAUD yang berkualitas dan murah menjadi relevan untuk direalisasikan

karena adanya keterlibatan semua unsur-unsur yang ada di lembaga PAUD dan mitra

PAUD yang memberikan kontribusi besar terhadap kemandirian PAUD.

3. Strategis

Strategis adalah proses kerja berdasarkan hasil yang akan dicapai sesuai dengan

strategi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini konsep strategi “Manajemen Paud”

merujuk pada hasil yang akan dicapai yaitu terwujudnya kemandirian melalui

manajemen PAUD dalam mengembangkan jejaring kemitraan melalui proses kerjasama

langsung yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan dianggap sangat strategis

dalam menyelesaikan masalah.

4. Produktif

13

Page 15: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

Merupakan sesuatu yang dapat menghasilkan dan ditawarkan ke suatu pasar untuk

memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dapat dipasarkan meliputi

salah satunya adalah gagasan. Dalam hal ini, strategi “Manajemen PAUD” merupakan

gagasan yang dihasilkan dalam rangka optimalisasi manajemen PAUD dalam

mengembangkan jejaring kemitraan menuju kemandirian. Diharapkan dengan strategi

“Manajemen Paud” ini akan mewujudkan adanya kemandirian pada lembaga PAUD.

14

Page 16: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

BAB IV

KELAYAKAN PENGEMBANGAN GAGASAN

A. Data Empiris Pendukung

Dalam rangka memberikan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), dinas

pendidikan Kabupaten Jayapura memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat

untuk ikut berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Dengan

berkembangnya peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini

diharapkan angka partisipasi pendidikan anak usia dini akan meningkat sesuai target dan arah

kebijakan pemerintah Kabupaten Jayapura. Berdasarkan sumber dari dinas pendidikan

Kabupaen Jayapura, didapatkan data jumlah layanan pendidikan anak usia dini di Kabupaten

Jayapura kelurahan Hinekombe Distrik Sentani sebagai berikut :

NO KELURAHAN TK RA KB TPA PP TPQ JUMLAH

1 Kemiri 2 0 2 0 1 0 42 BTN Sosial 0 0 1 0 0 0 13 Polomo 1 0 0 0 0 14 Jln Sosial 1 0 1 0 0 0 25 Jl. Pasar Lama 0 0 0 0 0 1 16 Jl. Pasar Baru 0 0 1 0 0 1 27 Asrama 751 0 0 1 0 0 0 1

TOTAL 0 0 0 0 0 0 12

(Sumber Kelurahan Hinekombe l, 2014)Keterangan :TK = Taman Kanak-Kanak (kategori usia 4-6 tahun)RA = Raudhatul Athfal (kategori usia 4-6 tahun)KB = Kelompok Bermain (kategori usia 2-4 tahun)TPA = Taman Pengasuhan Anak (kategori usia 0-2 tahun)PP = Pos PAUD (kategori usia 2-6 tahun)TPQ = Taman Pendidikan Al Qur’an (kategori usia 2-6 tahun)

Dari data jumlah PAUD di Kota kabupaten Jayapura di atas dapat disimpulkan bahwa

jumlah layanan PAUD memiliki angka partisipasi yang cukup besar, hal ini diharapkan

diiringi juga dengan kualitas yang semakin baik. Dengan adanya manajemen PAUD dalam

mengembangkan jejaring kemitraan menuju kemandirian diharapkan mampu menjawab

permasalahan kemandirian PAUD yang memberikan kontribusi terhadap berkembangnya

kualitas layanan PAUD.

15

Page 17: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

B. Kendala Yang Dihadapi

Dalam melakukan manajemen PAUD dalam mengembangkan jejaring kemitraan

menuju kemandirian PAUD ini ada beberapa kendala yang mungkin akan dihadapi, yaitu :

1. Perekonomian orang tua siswa yang kurang/ ekonomi lemah.

2. Belum adanya kesadaran akan penting pendidikan PAUD di kalangan masyarakat

Papua.

3. Tidak semua mitra PAUD berkenan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga

PAUD karena PAUD tidak menghasilkan uang.

4. Keterbatasan lembaga PAUD terutama dalam hal administrasi yang harus dipenuhi

untuk memenuhi proses kerjasama dengan mitra PAUD

C. Tindak Lanjut atau Rencana Desiminasi

Penyusunan manajemen PAUD berbasis masyarakat akan memberikan hasil yang

optimal apabila dapat ditindaklanjuti dengan beberapa hal sebagai berikut:

1. Menciptakan komitmen bersama, antara lembaga PAUD dan instansi-instansi terkait

baik unsur Pemerintah maupun Non-Pemerintah dalam menjalin kemitraan melalui

kerjasama langsung secara intensif dan berkelanjutan.

2. Menyiapkan sumber daya manusia yang siap dan konsisten dalam melaksanakan

manajemen PAUD berbasis kemitraan. Kesiapan dan kekonsistenan ini dapat terjadi

dengan kecukupan bekal ilmu dari para pelaksana dan evaluasi konstruktif untuk

mendukung komitmen.

3. Menciptakan pembelajaran kepada masyarakat Papua akan pentingnya pendidikan

PAUD dan membina kesehatian dari seluruh lapisan masyarakat.

4. Evaluasi berkala yang dilakukan PAUD dan mitra PAUD perlu dilakukan terhadap

proses kerjasama, agar dapat mencapai tujuan bersama.

16

Page 18: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kearifan budaya lokal yang merupakan modal utama dalam kehidupan suatu

masyarakat sebenarnya dapat diisi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat daripada sekedar

ritual belaka. Dalam suatu upacara, yang biasanya dihadiri berbagai kalangan dapat

dimanfaatkan untuk menyampaikan visi dan misi serta menggalang dana yang diperlukan

untuk melaksanakan visi misi tersebut.

Upacara Barapen dengan maknanya yang dalam, dapat diberi pemahaman yang baru

untuk menggalang kekuatan untuk berbela rasa, membangkitkan kepedulian untuk

mengentaskan kebodohan melalui pendidikan yang dimulai dari PAUD Reimai sampai dalam

proses pendidikan selanjutnya, minimal tingkat SMA.

Dengan strategi manajemen yang baik, bertanggung jawab, maka Pengelola PAUD

dapat menggunakan potensi yang ada, sehingga proses pembelajaran di PAUD Reimai bisa

berjalan terus, bahkan bisa berkembang.

B. Saran

1. Penyuluhan dari pihak Pemerintah yang berwenang, Gereja dan Kepala Suku agar

masyarakat Papua mau terlibat dalam penggalangan dana untuk pendidikan.

2. Pengarahan dan Pembinaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

Direktur PPTK-PAUDNI agar PAUD di Kabupaten Jayapura khususnya

Kecamatan Sentani dapat memenuhi standar kualifikasi pendidikan sesuai standar

Nasional.

3. Dukungan, Penyuluhan dan Pembinaan serta monitoring kepada Pengelola PAUD

untuk mengelola pelayanan PAUD, baik admisnistrasi pengajaran maupun

pembiayaan untuk operasional sekolah serta honor pendidiknya

4. Sangat diperlukan kesatuan hati semua pihak untuk mewujudkan Kemandirian

PAUD.

17

Page 19: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/, diunduh 11 Juni 2014

http://bppnfi-reg7.org/2014/03/09/kemitraan-jembatan-sukses-paudni/, diunduh 11 Juni 2014

http://edukasi.kompas.com/read/2013/10/28/1017593/Pemerintah.Alokasikan.Rp.2.40.Triliun

.untuk.PAUD.Nonformal.dan.Informal, diunduh 20 Feb 2014

http://infokebudayaanpapua.blogspot.com (diunduh tgl, 9 Juni 2014)

http://titin172.wordpress.com

http://zakiatifalasifah.blogspot.com/2014/05/bab-cover-iv-kalung-intan.html, diunduh 17 Mei

2014

18

Page 20: Ciri dan Identitas Orang Papua  Web viewKesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini membuat ...   ... karya tulis ini dapat memberikan arahan/panduan

LAMPIRAN.

19

Mengikuti Seminar dan Loka Karya Pendirian PAUD di Daerah 3T, bersama Dirjen PAUDNI, DR.H. Lydia Freyani dan Ketua Pokja Anak Unggul, DR. Wisnu Trioka

Peneguhan Penguru PAUD di masing-masing Provinsi

Orang Tua Siswa dan Pendidik PAUD Reimai ..... Kunjungan ....

Kunjungan .... Pelatihan Guru PAUD oleh Tim dari Asosiasi Pendidikan Bethel (Bandung)