characteristic of sediment and sediment...

13
1 CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT ACCUMULATED RATE IN COASTAL WATERS OF BUKIT BESTARI SUBDISTRICT TANJUNGPINANG CITY RIAU ARCHIPELAGO PROVINCE Supriadi College Student of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected] Chandra J.K. Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected] Risandi Dwirama Putra Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected] Abstract The research was determine on March 2015 May 2015 located at coastal waters of Bukit Bestari Subdistrict Tanjungpinang City Riau Archipelago Province. This research focus in three location, Lembah Purnama, Pramuka and Pantai Impian. Location determine method use purposive sampling. Observation point determine based on Systematic Random Sampling (SRS). Taking sediment sample and waters parameter in 19 points. Sediment sample was analysed in laboratory. The result analysis of bottom sediments in coastal waters of Bukit Bestari Subdistrict Tanjungpinang City Riau Archipelago Provincein 19 points dominated is sand. The result analysis of average total rate of sediment volume accumulated per-day are0.0919 (ml/cm 2 /day), and average total rate of sediment weight accumulated per-day are 0.1655 (gram/cm 2 /day). Sedimentation in coastal waters of Bukit Bestari Subdistrict Tanjungpinang City Riau Archipelago Province can probably antrophogenic and ocean activity. Keywords : Characteristic of sediment, Accumulated rate of sediment, Bukit Bestari Subdistrict.

Upload: doannhan

Post on 22-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

1

CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT ACCUMULATED RATE

IN COASTAL WATERS OF BUKIT BESTARI SUBDISTRICT TANJUNGPINANG CITY

RIAU ARCHIPELAGO PROVINCE

Supriadi

College Student of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]

Chandra J.K.

Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]

Risandi Dwirama Putra

Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]

Abstract

The research was determine on March 2015 – May 2015 located at coastal waters of

Bukit Bestari Subdistrict Tanjungpinang City Riau Archipelago Province. This research focus in

three location, Lembah Purnama, Pramuka and Pantai Impian. Location determine method use

purposive sampling. Observation point determine based on Systematic Random Sampling (SRS).

Taking sediment sample and waters parameter in 19 points. Sediment sample was analysed in

laboratory. The result analysis of bottom sediments in coastal waters of Bukit Bestari Subdistrict

Tanjungpinang City Riau Archipelago Provincein 19 points dominated is sand. The result analysis

of average total rate of sediment volume accumulated per-day are0.0919 (ml/cm2/day), and

average total rate of sediment weight accumulated per-day are 0.1655 (gram/cm2/day).

Sedimentation in coastal waters of Bukit Bestari Subdistrict Tanjungpinang City Riau Archipelago

Province can probably antrophogenic and ocean activity.

Keywords : Characteristic of sediment, Accumulated rate of sediment, Bukit Bestari Subdistrict.

Page 2: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

2

KARAKTERISASI SEDIMEN DAN LAJU AKUMULASI SEDIMEN

PERAIRAN PESISIR KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Supriadi

Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Chandra J.K.

Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Risandi Dwirama Putra

Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015 yang

berlokasi di perairan pesisir Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulaun

Riau. Penelitian ini difokuskan pada tiga lokasi yaitu di Lembah Purnama, Pramuka dan Pantai

Impian. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Penentuan titik pengamatan

berdasarkan metode Systematic Random Sampling (SRS). Pengambilan sampel sedimen dan

parameter perairan dilakukan di 19 titik sampling. Analisis sampel sedimen dilakukan di

laboratorium. Dari hasil analisis sedimen dasar perairan yang terdapat di perairan pesisir

Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulaun Riau dapat memberi gambaran

karakteristik sedimen dari 19 titik sampling lebih banyak pasir. Hasil analisis jumlah rata-rata total

perhari laju volume sedimen terakumulasi yaitu 0.0919 (ml/cm2/hari), dan jumlah rata-rata total

perhari laju berat sedimen terakumulasi yaitu 0.1655 (gram/cm2/hari). Sedimentasi yang terjadi di

perairan pesisir Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulaun Riau dapat

diduga berasal dari aktivitas antrophogenik dan aktivitas oseanografi.

Kata kunci :Karakterisasi Sedimen, Laju akumulasi Sedimen, Kecamatan Bukit Bestari

Page 3: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

3

I. PENDAHULUAN

Kota Tanjungpinang merupakan

ibukota Provinsi Kepulauan Riau yang secara

geografis terletak antara 0º 51’ 30” - 0º 59’ 8”

Lintang Utara dan 104º 24’ - 104º 34’ Bujur

Timur dengan luas wilayah 239,5 km2. Kota

Tanjungpinang terdiri dari empat kecamatan

yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan

Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang Kota,

dan Tanjungpinang Barat. Kecamatan Bukit

Bestari merupakan Kecamatan kedua terbesar

setelah Kecamatan Tanjungpinang Timur,

yang sebagian wilayahnya adalah perairan

pesisir (Pemko Tanjungpinang, 2015).

Aktifitas pesisir merupakan salah

satu penyebab sedimentasi atau

pendangkalan. Sedimentasi merupakan

fenomena pengendapan dan pengaruh

aktivitas manusia dan alam. Sedimentasi

telah memberikan data yang penting terhadap

hal-hal spesifik yang diikuti oleh material

hasil berbagai macam dampak aktivitas

masyarakat seperti industri, konversi alam,

pemukiman, pengembangan wilayah pesisir,

eksplorasi sumberdaya lautan dan daratan,

yang dimasukkan kedalam lingkungan dan

proses alami yang mengubah fungsi

ekosistem (Rifardi, 2012).

Sedimen laut berasal dari daratan

dan hasil aktivitas (proses) biologi, fisika dan

kimia baik yang terjadi didaratan maupun di

laut itu sendiri, meskipun ada sedikit

masukan dari sumber vulkanogenik dan

kosmik. Sedimen laut terdiri atas materi-

materi berbagai sumber. Faktor yang

mempengaruhi tipe sedimen yang

terakumulasi antara lain adalah topografi

bawah laut dan pola iklim (Rifardi, 2012).

Perairan pesisir Kecamatan Bukit

Bestari merupakan kawasan strategis dalam

pengembangan kawasan pesisir. Daerah

tersebut dimanfaatkan sebagai areal kegiatan

perikanan tangkap, pemukiman, dan

jembatan yang menghubungkan antar Kota

Tanjungpinang dan Pulau Dompak.

Peningkatan pemanfaatan areal pantai

tersebut berdampak pada terganggunya

keseimbangan dinamika pantai. Masalah

yang dapat timbul di daerah pantai tersebut

yakni abrasi dan sedimentasi. Oleh sebab itu,

perlu dilakukan penelitian mengenai

karakterisasi sedimen dan laju akumulasi

sedimen di perairan pesisir Kecamatan Bukit

Bestari guna mengetahui kondisi perairan

tersebut.

Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk:

1. Mengetahui karakter sedimen dasar

perairan pesisir Lembah Purnama, Pramuka

dan Pantai Impian Kecamatan Bukit

Bestari Kota Tanjungpinang.

2. Mengetahui laju akumulasi sedimen

perairan pesisir Lembah Purnama, Pramuka

dan Pantai Impian Kecamatan Bukit

Bestari Kota Tanjungpinang.

Manfaat dari penelitian ini dapat

dijadikan sebagai informasi untuk pihak

terkait dalam upaya pengelolaan kawasan

perairan pesisir pantai agar tetap dalam

kondisi yang sesuai. Memberikan gambaran /

informasi kepada masyarakat tentang kondisi

perairan pesisir pantai, agar dapat dijadikan

sebagai dasar dalam upaya pemanfaatan

Page 4: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

4

perairan pesisir pantai yang lebih terarah dan

dibatasi. Memberikan informasi

bagimahasiswa / akademisi untuk bahan

acuan serta mendorong dilakukannya

penelitian lanjutan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sedimen adalah partikel organik dan

anorganik yang terakumulasi secara bebas

(Duxbury et al, dalam Putra 2009). Sedimen

adalah kerak bumi yang ditranspormasikan

dari suatu tempat ke tempat lain baik secara

vertikal maupun secara horizontal (Friedman

dalam Mukminin 2009). Sedangkan menurut

Rifardi (2008) sedimen didefinisikan

sebagai material-material yang berasal dari

perombakan batuan yang lebih tua atau

material yang berasal dari proses weathering

batuan dan ditransportasikan oleh air, udara

dan es, atau material yang diendapkan oleh

proses-proses yang terjadi secara alami

seperti presipitasi secara kimia atau sekresi

oleh organisme, kemudian membentuk suatu

lapisan pada permukaan bumi.

Sedimen laut berasal dari daratan dan

hasil aktivitas (proses) biologi, fisika dan

kimia baik yang terjadi didaratan maupun di

laut itu sendiri, meskipun ada sedikit

masukan dari sumber vulkanogenik dan

kosmik. Sumber partikel yang berbeda

menyebabkan keberadaan, karakteristik dan

sebaran sedimen akan berbeda pula (Rifardi,

2012).

Asal partikel sedimen menentukan

jenis-jenis partikel penyusun sedimen,

berdasarkan jenisnya maka partikel sedimen

dapat berasal dari sumber-sumber berikut: 1)

partikel-partikel yang dierosi sebagai partikel

padat yang berasal dari daratan disebut

partikel terrigeneous, 2) partikel-partikel

piroklastik yang berasal dari letusan genung

dan 3) partikel-partikel yang berkembang

melalui proses biologi dan kimia pada dasar

perairan (Friedman dan Sander, 1978

dalamRifardi 2012).

Menurut Rifardi (2008), istilah yang

sering digunakan untuk menjelaskan jumlah

(volume dan berat) sedimen yang mengendap

per satuan luas area per waktu, disebut

dengan istilah akumulasi sedimen. Secara

umum metoda dan peralatan yang digunakan

dalam menentukan kecepatan akumulasi

sedimen pada suatu perairan diukur

menggunakan Sediment Trap, yang dibuat

oleh peneliti berdasarkan rancangan, (Rifardi,

2008).

III. METODE

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perairan pesisir

Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang, Provinsi Kepulaun Riau.

Penelitian ini difokuskan pada tiga lokasi

yaitu di Lembah Purnama, Pramuka dan

Pantai Impian. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Maret 2015 sampai dengan Juni

Page 5: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

5

2015. Lokasi penelitian dapat dilihat pada

gambar 2 peta satelit (Google Earth).

Tabel 1. Bahan yang digunakan dalam

penelitian

No Nama Bahan Keterangan

1 Tissue Untuk Membersihkan alat

2 Kertas Label Penanda Wadah Sampel

3 Kantong

Plastik

Wadah Sampel Sedimen

Dasar

4 Sedimen Bahan Analisis Fraksi

Sedimen

5 Gelas Plastik Wadah Sampel Sedimen

Terakumulasi

6 Alumunium

Foil

Wadah Sampel Sedimen

yang Dikeringkan

7 Aquades Kalibrasi Alat dan

Membilas Alat

8 Larutan H2O2

3-5%

Memisahkan Butiran

Partikel Antar Sedimen

Tabel 2. Alat yang digunakan dalam

penelitian

No Nama Alat Keterangan

12 Timbangan

Analitik

Menimbang Berat

Sampel Sedimen

13 Stik Pengaduk

14 Turbidimeter Untuk

Pengukuran

Kekeruhan

15 Stop Watch Untuk Mengukur

Kecepatan Arus

16 Multi Test Untuk Mengukur

pH

17 Kamera Dokumentasi

18 Beaker Glass

Untuk Wadah Analisis Sedimen

19 Salt Meter Untuk

Pengukuran

Salinitas

Penentuan lokasi menggunakan

metode Purposive sampling dibagi atas (satu)

1 stasiun dan 19 titik sampling yang dianggap

dapat mewakili daerah penelitian tersebut.

Penentuan titik pengamatan berdasarkan

metode systematic random sampling (SRS)

dengan melihat panjang garis pantai yaitu

kurang lebih 1 (satu) kilometer, kemudian

tetapkan titik dengan jarak 50 meter dari satu

titik ke titik lainnya. Skema penentuan titik

sampling sedimen dasar perairan dapat dilihat

pada gambar 3 berikut:

Gambar 3. Skema Pengambilan Titik

Sampling.

Sedimen trap digunakan untuk

mengukur jumlah atau volume sedimen

terakumulasi. Alat ini dapat diletakkan pada

No Nama Alat Keterangan

1 Eckman Grab Mengambil Sedimen di

Perairan

2 GPS Untuk Menentukan

Titik Koordinat Stasiun

3 Sediment

Trap

Untuk Melihat Laju

Sedimen Terakumulasi

4 Current

Drouge

Mengukur Kecepatan

Arus

5 Turbidimeter Mengukur Kekeruhan

Perairan

6 Tabung

Ukur1000 Ml

Untuk Menganalisis

Lumpur

7 Pipet

Volumetrik

20 Ml

Untuk Menganalisis

Lumpur

8 Oven

Pengering

Untuk Mengeringkan

Sampel

9 Tongkat

Kayu

Berskala

Untuk Mengukur

Kedalaman

10 Pelampung Untuk Menandai

Sedimen Trap

11 Tali Untuk Pengikat

Sedimen Trap

Page 6: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

6

kedalaman yang diinginkan sesuai dengan

tujuan penelitian yang dilakukan, misalnya

pengukuran sedimen tersuspensi pada tiga

kedalaman yang berbeda (dasar, pertengahan,

permukaan perairan).

Menurut Rifardi (2008) istilah yang

sering digunakan untuk menjelaskan jumlah

(volume danberat) sedimen yang mengendap

per satuan luas area per waktu, disebut

dengan istilah akumulasi sedimen. Secara

umum metode dan peralatan penetuan tingkat

akumulasi sedimen biasanya dipakai sedimen

trap. English dan Baker (1994) dalam Rifardi

2012 mendifinisikan bahwa sedimen trap

adalah peralatan yang dipakai untuk

menentukan kecepatan sedimentasi.

Prosedur pembuatan dan pelaksanaan

sedimen trap sebagai berikut :

1. Satu unit sedimen trap terdiri dari tabung

penangkap sedimen terbuat dari pipa

PVC,pelampung dan tiang penegak.

2. Tabung penangkap sedimen berdiameter 3

inchi dan panjang 25 cm.

3. Agar supaya sedimen trap berdiri konstant

maka besar pelampung dan berat pemberat

harus disesuaikan dengan kondisi kekuatan

arus dan gelombang.

4. Sedimen trap diletakan pada setiap stasiun

sampling dengan jarak 25 cm dari dasar

perairan.

5. Jangan sampai sedimen trap tidak pada

posisi berdiri karena jika dalam posisi

miring, maka sedimen tidak bisa ditangkap

dan sedimen yang sudah dalam tabung

penangkap akan terlepas ke perairan.

6. Lama waktu sedimen trap diletakan di

lokasi penelitian terhitung dari tujuan

penelitian yang akan dilakukan, dan secara

umum bisa dilakukan selama 8 minggu

dan setiap 2 minggu diangkat kemudian

dihitung jumlah sedimen yang

terakumulasi.

7. Hasil perhitungan akan didapat volume dan

berat sedimen yang terakumulasi per waktu

akumulasi.

Sketsa sedimen trap yang digunakan

pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 3. Sedimen Trap

Analisis Karakterisasi Sedimen

1. Laju Akumulasi Sedimen

Analisis sampel sedimen akumulasi

yang dihitung adalah volume dan berat

sedimen yang terendapkan persatuan luas

area per waktu berdasarkan Rifardi (2008)

sebagai berikut :

1) Sedimen yang diperoleh dari sediment trap

masing-masing diambil dan dimasukkan

dikantong plastik.

2) Sampel tersebut dianalisis di laboratorium

untuk menentukan volume dan beratnya.

3) Kemudian keringkan sampel tersebut

dengan cara dijemur atau dengan oven

Page 7: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

7

pengering dengan suhu 1050C selama 24

jam.

4) Setelah dikeringkan timbang berat sedimen

dan catat hasil dari penimbangan tersebut

dalam satuan gram.

5) Ukur volume sedimen dengan cara

memasukkan sedimen kering kedalam

tabung ukur 1 liter yang telah diisi dengan

air sebanyak 500 ml.

6) Kemudian lihat perubahan volume air

pada tabung ukur

7) Selisih antara volume air sebelum dan

sesudah sedimen masuk merupakan nilai

volume sedimen terakumulasi.

8) Hitung laju sedimen terakumulasi dengan

jumlah volume sedimen per luas

penampang tabung per satuan waktu (hari).

Akumulasi sedimen dapat dihitung

dengan menggunakan rumus perhitungan

menurut Rifardi, (2012); Mukminin (2012)

sebagai berikut:

Laju Volume Akumulasi =

(2)

Selain itu akumulasi sedimen yang

dihitung adalah berat sedimen yang

terendapkan persatuan luas area per waktu

dengan perhitungan sebagai berikut:

Laju Berat Akumulasi =

(3)

2. Statistik Sedimen

Gambaran lingkungan pengendapan

dapat diperoleh dengan beberapa metode

diantaranya dengan cara menghitung

parameter statistika sedimen sebagai berikut :

a. Diameter rata-rata (Mz)

Mean Size =

(4)

b. Skewness (SK 1)

Klasifikasi :

Page 8: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

8

G. Pengolahandan Analisis Data

Sampel sedimen permukaan dasar

perairan dianalisis untuk memperoleh data

ukuran butir sedimen, dimana data ini

dianalisis untuk menentukan parameter

statistik sedimen. Hasil analisis ukuran butir

juga digunakan untuk menentukan tipe

sedimen di daerah studi berdasarkan Shepard

Triangle (Shepard dalam Rifardi, 2008).

Hasil analisis ukuran butir tersebut digunakan

untuk menentukan kelas ukuran masing-

masing sub-populasi sedimen berdasarkan

(skala Wentworth dalam Rifardi, 2008).

Proses sedimentasi dibahas secara

deskriptif dan kecenderungan sebaran

dibandingkan dengan karakteristik

lingkungan perairan dan dianalisis di

laboratorium. Sedangkan perhitungan laju

sedimen terakumulasi (berat dan volume)

diketahui dengan menggunakan (Ms Excel).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tekstur Sedimen Dasar Perairan

Berdasarkan analisis tekstur sedimen

dasar perairan ditiga lokasi menunjukan

bahwa tekstur sedimen pada daerah pantai

impian terdiri dari pasir sampai pasir

berkerikil. Pada lokasi tersebut, titik sampling

1 dan 2 tekstur sedimennya pasir berkerikil,

sedangkan pada titik sampling 3, 4 dan 5

tekstur sedimennya adalah pasir. Secara

keseluruhan tekstur sedimen pada lokasi

pantai impian relatif lebih besar ukurannya.

Kondisi tekstur sedimen pada titik sampling 1

dan 2 ini di pengaruhi oleh aktifitas reklamasi

lahan sehingga pada saat hujan aliran

permukaan akan membawa butiran butiran

yang lebih kasar masuk kedalam perairan.

Pada lokasi lembah purnama (titik

sampling 6 sampai titik sampling 14)

menunjukkan tekstur sedimennya didominasi

oleh tekstur pasir. Sedangkan lokasi

pengamatan didaerah Pramuka (titik

sampling 15 sampai titik sampling 19)

menunjukkan tekstur sedimennya didominasi

oleh pasir. Melihat dari hasil tersebut, kondisi

tekstur sedimen dasar dipengaruhi oleh arus

dan musim sehingga menyebabkan

penumpukan atau suspensi sedimen pada

pesisir pantai.

Menurut Rifardi (2012) istilah

partikel digunakan untuk semua material

sedimen termasuk material yang

ditransportasi secara fisika sebagai material

padat sebelum diendapkan. Dalam hal ini

termasuk transportasi secara fisika material-

material akan menyebar di dasar perairan

sampai pada tempat pengendapan akhir. Tipe

sedimen dasar laut berubah terhadap waktu

karena perubahan cekungan laut, arus dan

iklim. Urutan dan karakteristik sedimen baik

stuktur maupun tekstur yang tergambar

dalam lapisan sedimen menunjukkan sebagai

perubahan yang terjadi di atasnya.

2. Statistik Sedimen Dasar Perairan

a. Diameter rata-rata (Mz)

Hasil perhitungan diameter rata-rata

(MZ) terdapat 2 klasifikasi yaitu Coarse Sand

dan medium sand. Pada titik sampling 1 dan

2 mencirikan coarse sand atau pasir kasar

dikarenakan di daerah tersebut memiliki

pesisir yang berpasir sehingga proses abrasi

Page 9: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

9

yang terjadi di lokasi tersebut oleh arus

membawa partikel sedimentasi yang

mecirikan daerah tersebut. Sedangkan untuk

klasifikasi medium sandatau pasir menengah

dikarenakan pada titik sampling 3 - 19

memiliki sedimen dasar yang lebih halus. Hal

demikian dikarenakan pengaruh dari aktifitas

oseanografi diameter butiran sedimen besar

atau kecilnya partikel sedimen dan

mengindikasikan kekuatan energi seperti

gelombang dan arus, sehingga mempengaruhi

sebaran ukuran sedimen dari fraksi pasir yang

dominan mengendap. Hal ini dikarenakan

lokasi penelitian tidak jauh dari mulut sungai

adanya pemukiman sehingga butirannya lebih

halus.

Sedimen ukuran kasar akan

mengendap tidak jauh dari sumbernya pada

daerah sekitar mulut sungai, sebaliknya

semakin jauh dari mulut sungai maka porsi

pasir yang diendapkan semakin sedikit dan

pada daerah ini menuju laut pengendapan

didominasi oleh sedimen berukuran halus

(Rifardi, 2008). Dasar perairan yang yang

didominasi oleh partikel sedimen kasar

mengambarkan perairan tersebut dipengaruhi

oleh gelombang dan arus kuat, sebaliknya

jika didominasi oleh partikel-partikel halus

maka perairan dalam kondisi tenang dan arus

lemah. Kondisi tersebut sesuai dengan

kondisi arus permukaan perairan yang

tergolong lambat. Arus yang lambat atau

lemah akan lebih didominansi oleh partikel

yang lebih halus karena pengadukan atau

pencampuran sedimen berlangsung lambat.

b. Skewness (SK)

Pada perhitungan nilai Skewness

(SK) didapati 5 klasifikasi yaitu Coarse

Skewed (condong negatif), Fine Skewed

(condong positif), Near Symmitrical

(termasuk simetris), Very Coarse Skewed

(condong sangat negatif), Very fine skewed

(condong sangat positif). Dari klasifikasi

tersebut, yang mendominasi nilai skewness

adalah Very fine skewed (condong sangat

positif). Hal ini dapat dicirikan dengan

kondisi arus di lokasi penelitian yang tidak

terlalu kuat atau lemah, sehingga partikel-

partikel yang lebih kasar tidak terbawa oleh

arus permukaan tersebut.

Skewness mencirikan ke arah mana

dominan ukuran butir dari suatu populasi

tersebut, mungkin simetri, condong ke arah

sedimen berbutir kasar atau condong ke arah

berbutir halus. Sehingga skewness dapat

digunakan untuk mengetahui dinamika

sedimentasi. Nilai skewness positif

menunjukkan suatu populasi sedimen

condong berbutir halus, sebaliknya skewness

negatif menunjukkan populasi sedimen

condong berbutir kasar. Dengan demikian

titik sampling 1, 2 dan 7 menunjukan

populasi sedimen cenderung berbentuk kasar

sedangkan titik selebihnya populasi sedimen

cenderung berbentuk butiran halus.

c. Sorting (δ1)

Dari perhitungan nilai sorting

koefisien (δ1) didapatkan 4 klasifikasi yaitu

moderately sorted (terpilah sedang),

moderately well sorted (terpilah), poorly

sorted (terpilah buruk), well sorted (terpilah

baik). Dari keempat klasifikasi tersebut yang

Page 10: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

10

terbanyak atau yang mendominasi adalah

Poorly Sorted (terpilah buruk) sebanyak 10

titik sampling yang menggambarkan

perbedaan ukuran butiran lebih mencolok

atau tidak seragam. Hal ini dapat dilihat dari

ukuran butiran sedimen yang lebih

didominansi oleh pasir serta diduga karena

kuat arus dan gelombang di lokasi penelitian

yang kurang stabil akan mengubah material

sedimen yang terjadi.

d. Kurtosis (KG)

Perhitungan nilai kurtosis

didapatkan hasil klasifikasi sedimen pada titk

sampling 3 – 7 adalah very platykurtic yang

menandakan bahwa distribusi ukuran butiran

sedimen relative sama. Sedangkan pada

titiksampling 1 dan 2 menandakan kondisi

kurtosis yaitu leptokurtic. Kondisi ini

menggambarkan bahwa ada jenis ukuran

butiran sedimen yang mendominansi.

Berdasarkan hasil tersebut ukuran butiran

sedimen pada titik sampling1 dan 2 lebih

didominansi oleh pasir berkerikil.

Rivardi (2012) mengatakan bahwa

Kurtosis mengukur puncak dari kurva dan

berhubungan dengan penyebaran distribusi

normal. Bila kurva distribusi normal tidak

terlalu runcing atau tidak terlalu datar disebut

mesokurtic. Kurva yang runcing disebut

leptokurtic, menandakan adanya ukuran

sedimen tertentu yang mendominansi pada

distribusi sedimen di daerah tersebut.

Sedangkan untuk kurva yang datar disebut

platikurtic, artinya distribusi ukuran sedimen

pada daerah tersebut sama.

3. Laju Akumulasi Sedimen

a. Berat Akumulasi Sedimen

Rata-rata laju berat akumulasi

adalah 0.1655 (gram/cm²/hari) dengan

kisaran 0.0928 – 0.2902 (gram/cm²/hari).

Berdasarkan data tersebut laju berat

akumulasi sedimen pada lokasi penelitian

lebih rendah dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan diperairan tepi

laut. Berdasarkan hasil tersebut rata-rata laju

berat akumulasi adalah 1.0556-2.5508

(gram/cm²/hari) tertinggi terdapat yaitu

2.5508 (gram/cm2/hari), sedangkan laju berat

akumulasi terendah yaitu 1.0556

(gram/cm2/hari), dengan jumlah rata-rata

total laju berat terakumulasi selama per-hari

yaitu 1.8250 (gram/cm²/hari) (Robbi, A

2014).

Berdasarkan hasil tersebut, laju berat

akumulasi tertinggi terdapat pada titik

sampling 15 yaitu 0.2902 (gram/cm2/hari),

sedangkan laju berat akumulasi terendah

terdapat pada titik 10 yaitu 0.0928

(gram/cm2/hari), dengan jumlah rata-rata

total laju berat sedimen terakumulasi selama

per-hari yaitu 0.1655 (gram/cm²/hari). Pada

titik sampling 15 merupakan area dekat

pemukiman serta memiliki arus yang tidak

terlalu kuat sehingga hasil buangan partikel –

partikel dari daratan akan terakumulasi di

perairan. Sedangkan pada titik sampling 10

laju berat akumulasi terendah karena pada

lokasi tersebut arusnya lebih kuat karena

pengaruh dari arus surut dari aliran sungai

sehingga arusnya lebih kuat yang

menyebabkan pengendapan sedimen akan

lebih lambat karena sedimen mudah

menyebar ke titik lain.

Page 11: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

11

Arus juga merupakan kekuatan

yang menentukan arah dan sebaran sedimen.

Kekuatan ini juga yang menyebabkan

karakteristik sedimen berbeda sehingga

padadasar perairan disusun oleh berbagai

kelompok populasi sedimen. Secara umum

partikel berukuran kasar akan diendapkan

pada lokasi yang tidak jauh dari sumbernya,

sebaliknya jika halus akan lebih jauh dari

sumbernya (Rifardi, 2008). Pergerakan

sedimen pantai atau transport sedimen pantai

adalah gerakan sedimen di daerah pantai

yang disebabkan oleh gelombang dan arus

yang dibangkitkannya (Rifardi, 2012).

b. Volume Akumulasi Sedimen

Rata-rata laju volume akumulasi

adalah 0.0919 (ml/cm²/hari) dengan kisaran

0.0473-0.1674 (ml/cm²/hari). Berdasarkan

data Idham (2014) menyebutkan bahwa laju

volume akumulasi sedimen pada lokasi

penelitian lebih rendah dibandingkan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan

diperairan dompak berkisar 0,0328

(ml/cm²/hari). Dengan demikian laju

akumulasi volume sedimen lebih tinggi dan

mengindikasikan bahwa telah terjadi

sedimentasi pada perairan pesisir Kecamatan

Bukit Bestari.

Untuk laju volume akumulasi

sedimen tertinggi terdapat pada titik sampling

15 yaitu 0.1674 (ml/cm2/hari), sedangkan

laju volume akumulasi terendah terdapat pada

titik 10 yaitu 0.0473 (ml/cm2/hari), Pada titik

sampling 15 merupakan area dekat

pemukiman serta memiliki arus yang tidak

terlalu kuat sehingga hasil buangan partikel –

partikel dari daratan akan terakumulasi di

perairan. Sedangkan pada titik sampling 10

laju volume akumulasi terendah karena pada

lokasi tersebut arusnya lebih kuat karena

pengaruh dari arus surut dari aliran sungai

sehingga arusnya lebih kuat yang

menyebabkan pengendapan sedimen akan

lebih lambat karena sedimen mudah

menyebar ke titik lain.

Menurut Kusnan, (2012)

Sebagai akibat dari perubahan volume

sedimen adalah terjadinya penggerusan

(degradasi) di beberapa tempat serta

pendangkalan (agradasi) di tempat lain pada

dasar sungai, dengan demikian pada

umumnya bentuk dasar sungai akan berubah.

Apabila air mengalir pada suatu alur (sungai

atau saluran), maka air tersebut akan

menyebabkan pengikisan (scour) pada

permukaan tanahnya. Partikel-partikel tanah

yang berupa lumpur (sediment), kerikil,

maupun kerikil agak besar diameternya dapat

terlepas dari dasar alur (bed) atau tebing

(bank), partikel tersebut akan terbawa oleh

aliran air.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian di

perairan Pesisir Kecamatan Bukit Bestari

Kota Tanjungpinang berasal dari aktivitas

antropogenik di sekitar perairan ini, berupa

aktivitas pelayaran, reklamasi, pemukiman

dan proyek pembangunan jembatan

penghubung Kota Tanjungpinang dan Pulau

Page 12: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

12

Dompak yang mempengaruhi sedimentasi di

perairan.

Perairan pesisir Kecamatan Bukit

Bestari Kota Tanjung pinang memiliki tipe

sedimen lebih banyak pasir dengan kategori

penyusun (coarse sand, medium sand) dengan

nilai fraksi sedimen berkisarantara 0.41 –

1.85 Ø. Sedimen dasar di perairan Kecamatan

Bukit Bestari Kota Tanjungpinang rata-rata

terpilah sedang dan terpilah buruk dan

condong kearah butiran kasar dan butiran

halus, hal ini dapat dilihat dari ukuran butiran

sedimen yang lebih didominansi oleh pasir

serta diduga karena kuat arus dan gelombang

di lokasi penelitian yang kurang stabil akan

mengubah material sedimen yang terjadi.

Laju rata-rata volume sedimen

terakumulasi selama 28 hari atau 4 minggu di

perairan pesisir Kecamatan Bukit Bestari

Kota Tanjungpinang sebesar 0.0919

ml/cm²/hari. Dan laju rata-rata berat sedimen

terakumulasi selama 28 hari sebesar 0.1655

gram/cm2/hari.

Adapun saran penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Penelitian mengenai karakterisasi

sedimen dan laju akumulasi sedimen perairan

pesisir Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang ditinjau dari sedimen

terakumulasi, dan dapat menggambarkan

karakteristik sedimen di perairan pesisir

Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang. Faktor kimiadan biologi yang

belum diteliti, faktor fisika hanya sebagian

yang diteliti, untuk itu disarankan perlu

dilakukan penelitian lanjutan mengenai

sedimentasi dan hubungan antara laju

akumulasi sedimen dengar parameter

perairan ditinjau dari faktor oseanografi

fisika, kimia dan biologi dalam upaya

memberikan informasi kepada berbagai pihak

terkait mengenai kondisi perairan pesisir

Kecamatan Bukit Bestari. Agar nantinya

didapatkan data yang lebih lengkap dan

akurat, sehingga diharapkan bisa memberikan

informasi kepada berbagai pihak terkait

mengenai sedimen yang terjadi di perairan

pesisir Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Dinas Hidro- Osenografi TNI AL. 2015.

Daftar Tabel Pasang Surut. Kepulauan

Indonesia. Jakarta.

Effendi H.2003. Telaah Kualitas Air Bagi

Pengelolaan Sumber Daya Dan

Lingkungan Perairan. Penerbit

Kanisius : Jakarta.

Hutabarat, S. dan S.M. Evans.

1986.Pengantar Oseanografi. Jakarta:

Djambatan.

Idham.2014. Studi Sedimentasi di Perairan

Pulau Dompak Kecamatan Bukit

Bestari Kota Tanjungpinang

Provinsi Kepulauan Riau.Universitas

Maritim Raja Ali Haji;

Tanjungpinang.

Kusnan. 2012. Evaluasi Kajian Sedimentasi

di Kali Surabaya Sebagai Data

Penunjang untuk Mengantisifikasi

Terjadinya Banjir di Kota Surabaya.

Jurnal Teknik Sipil Fakultas

Universitas Negeri Surabaya

Mukminin, A, 2009.Proses Sedimentasi di

Perairan Pantai Dompak Kecamatan

Bukit Bestari Provinsi Kepulauan Riau

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Universitas Riau. 60 halaman.

(Tidakditerbitkan)

Page 13: CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Lintang Utara dan 104º 24’ ... Selisih antara volume air sebelum

13

Putra, S. A. 2009. Proses Sedimentasi di

Muara Sungai Batang Arau

Kotamadya Padang. Skripsi

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Universitas Riau

Pemko Tanjungpinang. 2015. Profil kota

Tanjungpinang. Ciptakarya.pu.go.id

Diakses 4 februari 2015.

Rifardi, 2008. Tekstur Sedimen:Sampling

dan Analisis.Pekanbaru.UNRI Press.

Rifardi, 2012.Ekologi Sedimen Laut Modern

Edisi Revisi. Pekanbaru. UNRI Press.

Robbi, A. 2014.Sedimentasi Di Perairan Tepi

Laut Kota Tanjungpinang Provinsi

Kepulauan Riau. Skripsi. Universitas

Maritim Raja Ali Haji;

Tanjungpinang.

Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2005.

Biologi Laut: Djambatan. Jakarta.

Tampubolon, S.2010. Sedimen di

MuaraAekTolangPandan Sumatra

Utara. SkripsiIlmuKelautan UNRI

Pekanbaru.115 Halaman (Tidak di

Terbitkan).

Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu

Kelautan. Penerbit PT. Grasindo.

Jakarta.