chapter i_2
DESCRIPTION
vTRANSCRIPT
-
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam penelitian seringkali dijumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang
menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian yang diperoleh kebanyakan
hanya berupa kategori yang hanya dapat dihitung frekuensinya atau berupa data yang
hanya dapat dibedakan berdasarkan tingkatan atau rankingnya.
Menghadapi kasus data kategorikal atau data ordinal, jelas peneliti tidak
mungkin mempergunakan metode statistik parametrik. Sebagai gantinya diciptakan
oleh pakar metode statistik lain yang sesuai yaitu metode statistik nonparametrik.
Metode statistik nonparametrik sering juga disebut metode bebas sebaran
(distribution free) karena model uji statistiknya tidak menetapkan syarat-syarat
tertentu tentang bentuk distribusi parameter populasinya. Artinya bahwa metode
statistik nonparametrik ini tidak menetapkan syarat bahwa observasi-observasinya
harus ditarik dari populasi yang berdistribusi normal dan tidak menetapkan syarat
homoscedasticity. Dalam sejumlah uji statistik nonparametrik hanya menetapkan
asumsi/persyaratan bahwa observasi-observasinya harus independen dan bahwa
varibel yang diteliti pada dasarnya harus memiliki kontinuitas. Banyak di antara uji-uji
statistik nonparametrik kadangkala disebut sebagai uji ranking, karena teknik-teknik
nonparametrik ini dapat digunakan untuk skor yang bukan skor eksak dalam
Universitas Sumatera Utara
-
pengertian keangkaan, melainkan skor yang semata-mata berupa jenjang-jenjang
(ranks).
Hasil pemikiran para pakar untuk menciptakan metode-metode statistik
nonparametrik, ternyata dapat menunjukkan hasil yang cukup baik, tidak jauh berbeda
dengan hasil yang diperoleh dengan metode statistik parametrik. Metode statistik
nonparametrik ternyata mempunyai kelebihan-kelebihan bila dibandingkan dengan
metode statistik parametrik, di samping kekurangan-kekuranganya.
Sebuah uji parametrik tergantung keabsahannya pada asumsi bahwa dalam
menarik sampel secara acak dari sebuah distribusi yang memiliki sebuah aturan
tertentu. Jika terdapat keraguan, maka uji nonparametrik yang sah dengan asumsi
yang lebih lemah dapat digunakan. Metode-metode nonparametrik tidak terhingga
nilainya, tentu saja metode-metode ini biasanya hanya tersedia bila mempunyai data
yang tersusun secara urut atau rank dan tidak teliti nilai pengamatannya.
Hal ini harus ditekankan bahwa asumsi yang lebih lemah tidak berarti bahwa
metode nonparametrik berasumsi bebas. Apa yang dapat disimpulkan tergantung pada
apakah asumsi dapat terbukti secara sah.
Asumsi dasar yang digunakan adalah bahwa sampel berasal dari populasi yang
mengikuti suatu distribusi tertentu, misalnya distribusi normal. Namun dalam banyak
hal, asumsi tersebut sulit dilakukan karena tidak ada informasi yang cukup memberi
petunjuk mengenai bentuk distribusi populasi yang dikaji. Dalam kondisi seperti ini
metode-metode nonparametrik dapat digunakan untuk melakukan suatu uji statistik
sebagai alat untuk mengambil keputusan. Secara umum, ketika kedua metode
Universitas Sumatera Utara
-
parametrik dan nonparametrik dapat digunakan untuk suatu masalah tertentu, prosedur
parametrik akan lebih efisien.
Dengan karakteristik yang dijelaskan diatas, metode nonparametik kebanyakan
dipakai dalam menangani data kualitatif. Metode ini digunakan dalam menangani
situasi berikut:
1. Jika ukuran sampel terlalu kecil sehingga distribusi sampling dari statistik
tidak mendekati distribusi normal dan ketika bentuk distibusi populasi asal
sampel tersebut tidak dapat diasumsikan.
2. Jika digunakan jenis data ordinal (atau data peringkat)
3. Jika digunakan jenis data nominal
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode nonparametrik memberi
keleluasan yang lebih luas dalam melakukan inferensi statistik karena metode ini
dapat digunakan dalam keterbatasan data dari sampel dan keterbatasan informasi
mengenai populasi. Meskipun tidak seefisien metode parametrik, metode ini lebih
mudah dipahami dibandingkan dengan metode parametrik serta melibatkan
perhitungan perhitungan yang lebih sederhana. Namun terdapat juga beberapa
keterbatasan dari metode ini. Jika jenis data yang digunakan adalah data ordinal atau
data nominal, maka seluruh data hasil pengukuran yang sudah tersedia diabaikan
sehingga kurang begitu kuat dan kurang sensitif dibandingkan dengan hasil dari uji
statistik yang menggunakan metode parametrik.
Universitas Sumatera Utara
-
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah menentukan hasil yang lebih
signifikan dengan menggunakan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon untuk beberapa
nilai parameter.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui hasil analisis yang menunjukkan bahwa untuk data yang diketahui bentuk
distribusinya, uji parametrik dengan menggunakan uji t memberikan hasil yang lebih
baik daripada uji nonparametrik dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon, atau
sebaliknya.
1.4 Kontribusi Penelitian
a. Mengetahui hasil yang lebih baik dalam bentuk distribusi normal pada uji
nonparametrik
b. Mengidentifikasi nilai parameter pada uji nonparametrik
c. Menambah wawasan dan memperkaya literatur dalam bidang statistika yang
berhubungan dengan statistik nonparametrik
Universitas Sumatera Utara
-
1.5 Tinjauan Pustaka
1. Siegel, Sidney, 1992
Dalam melakukan penelitian untuk menetapkan apakah hipotesis yang
bersumber pada teori-teori tentang tingkah laku dapat diterima atau tidak.
Sesudah memilih hipotesis tertentu yang tampaknya penting dalam suatu teori
yaitu mengumpulkan data empiris yang harus menghasilkan informasi
langsung mengenai dapatnya hipotesis tersebut diterima. Keputusan mengenai
arti data itu mungkin dipertahankan, direvisi atau menolak hipotesis tersebut
serta teorinya merupakan sumber hipotesis tersebut.
Dalam rangka mencapai suatu keputusan objektif mengenai apakah
suatu hipotesis tertentu diperkuat oleh seperangkat data, dipergunakan suatu
prosedur objektif untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut. Objektifitas
yang ditekankan disini, sebab salah satu yang dituntut dari metode ilmiah
adalah bahwa seseorang harus sampai pada kesimpulan ilmiah melalui
metode-metode yang diketahui umum dan yang dapat diulangi oleh peneliti
lain yang kompeten.
Prosedur objektif ini harus didasarkan atas informasi yang diperoleh
dalam penelitian tersebut, dan didasarkan atas resiko yang sanggup ditanggung
bahwa keputusan sehubungan dengan hipotesis tersebut bisa menjadi tidak
benar.
Suatu tes statistik nonparametrik adalah tes yang modelnya tidak
menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang
merupakan induk sampel penelitiannya. Anggapan-anggapan tertentu
dikaitkan dengan sejumlah besar tes-tes statistik nonparametrik, yakni bahwa
Universitas Sumatera Utara
-
observasi-observasinya independen dan bahwa variabel yang diteliti pada
dasarnya memiliki kontinuitas. Namun anggapan-anggapan ini lebih sedikit
dan jauh lebih lemah daripada anggapan-anggapan yang berkaitan dengan tes
parametrik. Terlebih lagi tes nonparametrik tidak menuntut pengukuran sekuat
yang dituntut tes-tes parametrik, sebagian besar tes nonparametrik dapat
diterapkan untuk data dalam skala ordinal dan beberapa yang lain juga dapat
diterapkan untuk data dalam skala nominal.
Dalam mempertimbangkan arah dan besar (magnitude) relatif
perbedaan maka dapat dilakukan suatu tes yang lebih besar kekuatannya. Tes
wilcoxon melakukan hal tersebut. Tes wilcoxon memberikan bobot yang lebih
besar kepada pasangan yang menunjukkan perbedaan yang besar untuk kedua
kondisinya, dibandingkan dengan pasangan yang menunjukkan perbedaan
yang kecil.
Tes wilcoxon ini adalah tes yang paling berguna bagi para ilmuwan
sosial. Dengan data tingkah laku, bukannya tidak lazim bahwa peneliti dapat
mengatakan anggota manakah dalam suatu pasangan yang lebih besar dari,
yaitu mengatakan tanda selisih observasi dalam setiap pasangan dan membuat
ranking selisih itu dalam urutan harga absolutnya. Artinya dapat membuat
penilaian tentang lebih besar dari itu antara dua penampilan dalam masing-
masing pasangan, dan juga dapat membuat penilaian antara dua skor yang
berbeda yang timbul dari setiap dua pasangan.
Universitas Sumatera Utara
-
2. Hasan, Iqbal. M, 2001
Uji Wilcoxon pertama kali diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon pada tahun
1945. Uji Wilcoxon merupakan pengembangan dari Uji t dengan ketelitian
hasil analisis Wilcoxon dibandingkan Uji t adalah tidak hanya dapat
menunjukkan arah perbedaan tetapi juga dapat menunjukkan perbedaan antara
kelompok kelompok yang dibandingkan. Uji peringkat bertanda Wilcoxon
digunakan jika besaran maupun arah perbedaan relevan untuk menentukan
apakah terdapat pebedaan yang sesungguhnya antara data yang satu dengan
data yang lainnya. Uji peringkat bertanda Wilcoxon tidak hanya
memanfaatkan informasi tentang arah tetapi juga besarnya perbedaan pasangan
nilai itu.
Langkah langkah pengujian urutan bertanda Wilcoxon ialah sebagai berikut:
- Menentukan formulasi hipotesis
H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah
sama ( tidak ada perbedaan nyata antara pasangan data )
H1 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah
berbeda ( ada perbedaan nyata antara pasangan data )
- Menentukan taraf nyata () dengan T tabelnya
Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi
- Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila t hitung T tabel
H0 ditolak apabila t hitung < T tabel
- Menentukan nilai uji statistik nilai (nilai t hitung)
Tahap tahap pengujian ialah sebagai berikut:
- Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data
- Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang
Universitas Sumatera Utara
-
- Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-ratanya
- Beda nol tidak diperhatikan
- Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau tanda jenjang
- Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif
- Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai t hitung, yaitu uji nilai statistik
- Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak
Untuk pasangan data lebih besar dari 25 ( n 25 ), pengujiannya
menggunakan nilai z yaitu :
z =
ET =
T =
1.6 Metode Penelitian
1. Mengkaji lebih dalam lagi statistik non parametrik khususnya uji peringkat
bertanda Wilcoxon dengan menggunakan beberapa parameter
2. Simulasi data menggunakan paket program Microsoft Excel
3. Mengambil kesimpulan dari analisa yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara