elektronik mall i_2

5
DAVID - 090406092 I. 1. Latar Belakang Ketua Electr penjualan produk elekt Rp13,1 triliun atau lalu. Rudyanto menye yakni sebesar 29%, disu Dengan ting menargetkan penjualan dengan realisasi tahun la "Sampai den triliun, naik 20% dari permintaan elektronik d elektronik," kata Wakil S Kota Medan se pertumbuhan ekonomi perdagangan alat-alat ukur peningkatan ekon Sumatera bahkan di I elektronik terbaru tidak tersebut sehingga bany barang elektronik yan elektronik yang menye mencari informasi aka bahwa sarana promosi d Karena tuntuta dalam kehidupan seha perkembangan produk suatu fasilitas, dimana konsumen yang dapat terbaru, juga sebagai te dengan berbagai pelaya karena itu untuk men Medan_Elec BAB. I PENDAHULUAN ronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, me ktronik di dalam negeri periode Januari-Mei naik 15% dibandingkan dengan period ebutkan dari total omset tersebut, penjualan m usul AC 27% dan kulkas 15%. gginya permintaan di pasar domestik, Gabun elektronik hingga akhir tahun bisa mening alu yang hanya mencapai Rp 25 triliun. ngan akhir tahun, penjualan elektronik nasion realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 di dalam negeri menjadi salah penyebab p Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate. ebagai ibukota propinsi Sumatera Utara meru dan merupakan pusat pengembangan wilay elektronik di Kota Medan diharapkan me nomi daerah pada sektor perdagangan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, k didukung perkembangan informasi akan ba yak masyarakat yang kurang mendapatkan i ng mereka butuhkan. Di sisi lain, kebera ebar dan tidak terpusat di wilayah Medan m an barang-barang elektronik tersebut, sehing dan informasi kurang memadai. an akan barang elektronik telah menjadi ke ari-hari dan informasi yang cepat elektronik yang dibutuhkan maka Kota M a fasilitas tersebut dapat mempertemukan digunakan sebagai tempat menampung prod empat informasi dan ajang perdagangan ele anan baik dari media ataupun jasa dari agen ngatasi permasalahan tersebut diperlukan ctronic_Mall 1 enyatakan bahwa omset i 2013 telah mencapai de yang sama tahun mesin cuci mendominasi ngan Elektronik (Gabel) gkat 20% dibandingkan nal bisa mencapai Rp30 5 triliun. Bertambahnya pertumbuhan penjualan upakan salah satu pusat yah di Indonesia. Maka enjadi salah satu tolak Sumatera Utara, Pulau perdagangan alat-alat arang-barang elektronik informasi akan barang- radaan penjual barang menjadi kendala untuk gga dapat disimpulkan ebutuhan yang penting serta tepat tentang Medan membutuhkan antara produsen dan duk-produk elektronik ektronik yang lengkap n ataupun dealer, oleh n suatu wadah yang Universitas Sumatera Utara

Upload: andri

Post on 10-Jul-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Elektronik Mall I_2

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 1

BAB. I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset

penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013 telah mencapai

Rp13,1 triliun atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun

lalu. Rudyanto menyebutkan dari total omset tersebut, penjualan mesin cuci mendominasi

yakni sebesar 29%, disusul AC 27% dan kulkas 15%.

Dengan tingginya permintaan di pasar domestik, Gabungan Elektronik (Gabel)

menargetkan penjualan elektronik hingga akhir tahun bisa meningkat 20% dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 25 triliun.

"Sampai dengan akhir tahun, penjualan elektronik nasional bisa mencapai Rp30

triliun, naik 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 triliun. Bertambahnya

permintaan elektronik di dalam negeri menjadi salah penyebab pertumbuhan penjualan

elektronik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate.

Kota Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat

pertumbuhan ekonomi dan merupakan pusat pengembangan wilayah di Indonesia. Maka

perdagangan alat-alat elektronik di Kota Medan diharapkan menjadi salah satu tolak

ukur peningkatan ekonomi daerah pada sektor perdagangan di Sumatera Utara, Pulau

Sumatera bahkan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, perdagangan alat-alat

elektronik terbaru tidak didukung perkembangan informasi akan barang-barang elektronik

tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi akan barang-

barang elektronik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keberadaan penjual barang

elektronik yang menyebar dan tidak terpusat di wilayah Medan menjadi kendala untuk

mencari informasi akan barang-barang elektronik tersebut, sehingga dapat disimpulkan

bahwa sarana promosi dan informasi kurang memadai.

Karena tuntutan akan barang elektronik telah menjadi kebutuhan yang penting

dalam kehidupan sehari-hari dan informasi yang cepat serta tepat tentang

perkembangan produk elektronik yang dibutuhkan maka Kota Medan membutuhkan

suatu fasilitas, dimana fasilitas tersebut dapat mempertemukan antara produsen dan

konsumen yang dapat digunakan sebagai tempat menampung produk-produk elektronik

terbaru, juga sebagai tempat informasi dan ajang perdagangan elektronik yang lengkap

dengan berbagai pelayanan baik dari media ataupun jasa dari agen ataupun dealer, oleh

karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu wadah yang

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 1

BAB. I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset

penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013 telah mencapai

Rp13,1 triliun atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun

lalu. Rudyanto menyebutkan dari total omset tersebut, penjualan mesin cuci mendominasi

yakni sebesar 29%, disusul AC 27% dan kulkas 15%.

Dengan tingginya permintaan di pasar domestik, Gabungan Elektronik (Gabel)

menargetkan penjualan elektronik hingga akhir tahun bisa meningkat 20% dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 25 triliun.

"Sampai dengan akhir tahun, penjualan elektronik nasional bisa mencapai Rp30

triliun, naik 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 triliun. Bertambahnya

permintaan elektronik di dalam negeri menjadi salah penyebab pertumbuhan penjualan

elektronik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate.

Kota Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat

pertumbuhan ekonomi dan merupakan pusat pengembangan wilayah di Indonesia. Maka

perdagangan alat-alat elektronik di Kota Medan diharapkan menjadi salah satu tolak

ukur peningkatan ekonomi daerah pada sektor perdagangan di Sumatera Utara, Pulau

Sumatera bahkan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, perdagangan alat-alat

elektronik terbaru tidak didukung perkembangan informasi akan barang-barang elektronik

tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi akan barang-

barang elektronik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keberadaan penjual barang

elektronik yang menyebar dan tidak terpusat di wilayah Medan menjadi kendala untuk

mencari informasi akan barang-barang elektronik tersebut, sehingga dapat disimpulkan

bahwa sarana promosi dan informasi kurang memadai.

Karena tuntutan akan barang elektronik telah menjadi kebutuhan yang penting

dalam kehidupan sehari-hari dan informasi yang cepat serta tepat tentang

perkembangan produk elektronik yang dibutuhkan maka Kota Medan membutuhkan

suatu fasilitas, dimana fasilitas tersebut dapat mempertemukan antara produsen dan

konsumen yang dapat digunakan sebagai tempat menampung produk-produk elektronik

terbaru, juga sebagai tempat informasi dan ajang perdagangan elektronik yang lengkap

dengan berbagai pelayanan baik dari media ataupun jasa dari agen ataupun dealer, oleh

karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu wadah yang

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 1

BAB. I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset

penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013 telah mencapai

Rp13,1 triliun atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun

lalu. Rudyanto menyebutkan dari total omset tersebut, penjualan mesin cuci mendominasi

yakni sebesar 29%, disusul AC 27% dan kulkas 15%.

Dengan tingginya permintaan di pasar domestik, Gabungan Elektronik (Gabel)

menargetkan penjualan elektronik hingga akhir tahun bisa meningkat 20% dibandingkan

dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 25 triliun.

"Sampai dengan akhir tahun, penjualan elektronik nasional bisa mencapai Rp30

triliun, naik 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 triliun. Bertambahnya

permintaan elektronik di dalam negeri menjadi salah penyebab pertumbuhan penjualan

elektronik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate.

Kota Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat

pertumbuhan ekonomi dan merupakan pusat pengembangan wilayah di Indonesia. Maka

perdagangan alat-alat elektronik di Kota Medan diharapkan menjadi salah satu tolak

ukur peningkatan ekonomi daerah pada sektor perdagangan di Sumatera Utara, Pulau

Sumatera bahkan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, perdagangan alat-alat

elektronik terbaru tidak didukung perkembangan informasi akan barang-barang elektronik

tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi akan barang-

barang elektronik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keberadaan penjual barang

elektronik yang menyebar dan tidak terpusat di wilayah Medan menjadi kendala untuk

mencari informasi akan barang-barang elektronik tersebut, sehingga dapat disimpulkan

bahwa sarana promosi dan informasi kurang memadai.

Karena tuntutan akan barang elektronik telah menjadi kebutuhan yang penting

dalam kehidupan sehari-hari dan informasi yang cepat serta tepat tentang

perkembangan produk elektronik yang dibutuhkan maka Kota Medan membutuhkan

suatu fasilitas, dimana fasilitas tersebut dapat mempertemukan antara produsen dan

konsumen yang dapat digunakan sebagai tempat menampung produk-produk elektronik

terbaru, juga sebagai tempat informasi dan ajang perdagangan elektronik yang lengkap

dengan berbagai pelayanan baik dari media ataupun jasa dari agen ataupun dealer, oleh

karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu wadah yang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Elektronik Mall I_2

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 2

menjadi pusat perdagangan dan promosi alat-alal elektronik di kota Medan pada

khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, dalam hal ini adalah Medan

Electronic Mall.

Medan Electronic Mall yang akan direncanakan merupakan pusat penjualan

berbagai produk elektronika dari produk untuk rumah tangga, hobi, handphone,

notebook, komputer, hingga peralatan elektonika untuk perkantoran, dalam jumlah kecil

maupun besar. Selain sebagai tempat penjualan disini juga melayani jasa

konsultasi, service, dan aksesoris alat-alat elektronika. Terdapat pula berbagai fasilitas

lain seperti restaurant, foodcourt, internet café, game center, wifi zone dan coffeshop.

I. 2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Medan

Electronic Mall ini adalah :

Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan service produk elektronik di

Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.

Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akan perkembangan dunia

elektronik di kota Medan.

Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagi perusahaan-perusahaan yang

berkecimpung dibidang teknologi ataupun elektronik.

Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Ikon kawasan.

I. 3. Masalah Perancangan

Adapun masalah yang ditemui dalam perencanaan bangunan ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana merancang bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan

maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan

sesuai dengan kasus proyek.

Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya

pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.

Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan

berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai

kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.

Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi

kegiatan yang berbeda.

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 2

menjadi pusat perdagangan dan promosi alat-alal elektronik di kota Medan pada

khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, dalam hal ini adalah Medan

Electronic Mall.

Medan Electronic Mall yang akan direncanakan merupakan pusat penjualan

berbagai produk elektronika dari produk untuk rumah tangga, hobi, handphone,

notebook, komputer, hingga peralatan elektonika untuk perkantoran, dalam jumlah kecil

maupun besar. Selain sebagai tempat penjualan disini juga melayani jasa

konsultasi, service, dan aksesoris alat-alat elektronika. Terdapat pula berbagai fasilitas

lain seperti restaurant, foodcourt, internet café, game center, wifi zone dan coffeshop.

I. 2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Medan

Electronic Mall ini adalah :

Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan service produk elektronik di

Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.

Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akan perkembangan dunia

elektronik di kota Medan.

Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagi perusahaan-perusahaan yang

berkecimpung dibidang teknologi ataupun elektronik.

Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Ikon kawasan.

I. 3. Masalah Perancangan

Adapun masalah yang ditemui dalam perencanaan bangunan ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana merancang bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan

maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan

sesuai dengan kasus proyek.

Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya

pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.

Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan

berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai

kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.

Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi

kegiatan yang berbeda.

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 2

menjadi pusat perdagangan dan promosi alat-alal elektronik di kota Medan pada

khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, dalam hal ini adalah Medan

Electronic Mall.

Medan Electronic Mall yang akan direncanakan merupakan pusat penjualan

berbagai produk elektronika dari produk untuk rumah tangga, hobi, handphone,

notebook, komputer, hingga peralatan elektonika untuk perkantoran, dalam jumlah kecil

maupun besar. Selain sebagai tempat penjualan disini juga melayani jasa

konsultasi, service, dan aksesoris alat-alat elektronika. Terdapat pula berbagai fasilitas

lain seperti restaurant, foodcourt, internet café, game center, wifi zone dan coffeshop.

I. 2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Medan

Electronic Mall ini adalah :

Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan service produk elektronik di

Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.

Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akan perkembangan dunia

elektronik di kota Medan.

Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagi perusahaan-perusahaan yang

berkecimpung dibidang teknologi ataupun elektronik.

Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Ikon kawasan.

I. 3. Masalah Perancangan

Adapun masalah yang ditemui dalam perencanaan bangunan ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana merancang bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan

maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan

sesuai dengan kasus proyek.

Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya

pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.

Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan

berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai

kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.

Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi

kegiatan yang berbeda.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Elektronik Mall I_2

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 3

I. 4. Pendekatan

Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah

dalam proses perancangan Medan Electronik Mall ini adalah:

Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan

judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa

literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan

pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat

berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.

Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan

dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan

data-data yang akurat dari lokasi perancangan.

Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau dengan orang-orang yang

dianggap mengerti atau paham terhadap kasus proyek dan tema sejenis untuk

menghasilkan kriteria umum bagi perencanaan dan perencanaan proyek.

I. 5. Lingkup / Batasan Perencanaan

Penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Medan

Electronic Mall dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh pada

perancangan proyek tersebut nantinya dengan lebih menekankan pada konsep Arsitektur

Metafora. Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan

Medan Electronic Mall ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu

arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah

utama.

I. 6. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah acuan dalam merancang proyek ini dari awal hingga

mencapai desain akhir seperti pada Tabel 1.2.

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 3

I. 4. Pendekatan

Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah

dalam proses perancangan Medan Electronik Mall ini adalah:

Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan

judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa

literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan

pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat

berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.

Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan

dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan

data-data yang akurat dari lokasi perancangan.

Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau dengan orang-orang yang

dianggap mengerti atau paham terhadap kasus proyek dan tema sejenis untuk

menghasilkan kriteria umum bagi perencanaan dan perencanaan proyek.

I. 5. Lingkup / Batasan Perencanaan

Penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Medan

Electronic Mall dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh pada

perancangan proyek tersebut nantinya dengan lebih menekankan pada konsep Arsitektur

Metafora. Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan

Medan Electronic Mall ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu

arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah

utama.

I. 6. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah acuan dalam merancang proyek ini dari awal hingga

mencapai desain akhir seperti pada Tabel 1.2.

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 3

I. 4. Pendekatan

Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah

dalam proses perancangan Medan Electronik Mall ini adalah:

Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan

judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa

literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan

pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat

berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.

Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan

dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan

data-data yang akurat dari lokasi perancangan.

Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau dengan orang-orang yang

dianggap mengerti atau paham terhadap kasus proyek dan tema sejenis untuk

menghasilkan kriteria umum bagi perencanaan dan perencanaan proyek.

I. 5. Lingkup / Batasan Perencanaan

Penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Medan

Electronic Mall dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh pada

perancangan proyek tersebut nantinya dengan lebih menekankan pada konsep Arsitektur

Metafora. Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan

Medan Electronic Mall ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu

arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah

utama.

I. 6. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah acuan dalam merancang proyek ini dari awal hingga

mencapai desain akhir seperti pada Tabel 1.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Elektronik Mall I_2

Tabel 1.1 Kerangka Berfikir.

4

LATAR BELAKANG

Aktualita Perkembangan teknologi di bidang elektronika yang semakin pesat. Kota Medan sebagai ibukota merupakan salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi dan

merupakan pusat pengembangan wilayah.Urgensi Dibutuhkan suatu sarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang elektronikOriginalitas Merencanakan dan merancang suatu desain “Medan Electronic M a l l ” sebagai wadah untuk mencari danmendapatkan informasi barang-barang elektronik yang lebih lengkap dengan konsep modern.

MAKSUD DAN TUJUAN

Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan serviceproduk elektronik di Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.

Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akanperkembangan dunia elektronik di kota Medan.

Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagiperusahaan-perusahaan yang berkecimpung dibidang teknologiataupun elektronik.

Menciptakan sebuah konsep Mall yang baru dimanamenggabungkan antara fungsi shoping, education, danrecreation.

Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Iconkawasan.

ANALISA

Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan yang mengacu pada Design Guidelines Aspect ( Fungsional, Arsitektural,Struktur, Utilitas, Kontekstual)

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

Kesimpulan merupakan hasil dari analisa, Batasan merupakan hal-hal yang menjadi batas ruang lingkup perancangan dananggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada suatu keadaan ideal.

PENDEKATAN DAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Dasar pendekatan, pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan fungsi, pelaku, aktifitas, proses aktifitas, jenis fasilitas,kapasitas dan besaran ruang, sirkulasi, sistem struktur, sistem utilitas dan sistem bangunan dengan penekanan desainElectronic Mall yang berbasis Arsitektur modern.

KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep perancangan meliputi konsep bentuk, konsep struktur, konsep penekanan desain Arsitektur Metafora, sertaprogram perencanaan meliputi tapak terpilih, program ruang dan sistem utilitas.

PERMASALAHAN

Perlunya “Medan Electronic Mall” sebagaisuatu sarana yang memadai untuk memenuhikebutuhan akan barang-barang elektronik yanglebih lengkap dengan konsep modern.

STUDI BANDING

Dilakukan dengan observasi langsung dan melaluiinternet dengan obyek yang berkaitan dengan juduluntuki mendapatkan acuan mengenai pengguna,kelompok kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang.

STUDI PUSTAKA Tinjauan mengenai Electronic Mall yang

berkaitan dengan judul Tinjauan kota Semarang dan sekitarnya Tinjauan mengenai konsep arsitektur modern

DATA Kebijakan tata ruang Kota Medan, potensi dan

faktor pendukung

DESAIN DAN HASIL PERANCANGAN

Desain dan hasil perancangan merupakan laporan, gambar kerja baik 3D ataupun 2D dan disertai maket daripada desain yangtelah sempurna.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Elektronik Mall I_2

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 5

I. 7. Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut :

BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang

meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan

batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

BAB II. Deskripsi Proyek

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan

proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.

BAB III. Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan

tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV. Analisa Perancangan

Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan

kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah

pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.

BAB V. Konsep Perancangan

Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah.

BAB VI. Gambar Perancangan

Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 5

I. 7. Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut :

BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang

meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan

batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

BAB II. Deskripsi Proyek

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan

proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.

BAB III. Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan

tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV. Analisa Perancangan

Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan

kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah

pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.

BAB V. Konsep Perancangan

Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah.

BAB VI. Gambar Perancangan

Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.

Medan_Electronic_Mall

DAVID - 090406092 5

I. 7. Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut :

BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang

meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan

batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

BAB II. Deskripsi Proyek

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan

proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.

BAB III. Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan

tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV. Analisa Perancangan

Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan

kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah

pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.

BAB V. Konsep Perancangan

Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah.

BAB VI. Gambar Perancangan

Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.

Universitas Sumatera Utara