elektronik mall i_2
TRANSCRIPT
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 1
BAB. I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset
penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013 telah mencapai
Rp13,1 triliun atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu. Rudyanto menyebutkan dari total omset tersebut, penjualan mesin cuci mendominasi
yakni sebesar 29%, disusul AC 27% dan kulkas 15%.
Dengan tingginya permintaan di pasar domestik, Gabungan Elektronik (Gabel)
menargetkan penjualan elektronik hingga akhir tahun bisa meningkat 20% dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 25 triliun.
"Sampai dengan akhir tahun, penjualan elektronik nasional bisa mencapai Rp30
triliun, naik 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 triliun. Bertambahnya
permintaan elektronik di dalam negeri menjadi salah penyebab pertumbuhan penjualan
elektronik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate.
Kota Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi dan merupakan pusat pengembangan wilayah di Indonesia. Maka
perdagangan alat-alat elektronik di Kota Medan diharapkan menjadi salah satu tolak
ukur peningkatan ekonomi daerah pada sektor perdagangan di Sumatera Utara, Pulau
Sumatera bahkan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, perdagangan alat-alat
elektronik terbaru tidak didukung perkembangan informasi akan barang-barang elektronik
tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi akan barang-
barang elektronik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keberadaan penjual barang
elektronik yang menyebar dan tidak terpusat di wilayah Medan menjadi kendala untuk
mencari informasi akan barang-barang elektronik tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sarana promosi dan informasi kurang memadai.
Karena tuntutan akan barang elektronik telah menjadi kebutuhan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari dan informasi yang cepat serta tepat tentang
perkembangan produk elektronik yang dibutuhkan maka Kota Medan membutuhkan
suatu fasilitas, dimana fasilitas tersebut dapat mempertemukan antara produsen dan
konsumen yang dapat digunakan sebagai tempat menampung produk-produk elektronik
terbaru, juga sebagai tempat informasi dan ajang perdagangan elektronik yang lengkap
dengan berbagai pelayanan baik dari media ataupun jasa dari agen ataupun dealer, oleh
karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu wadah yang
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 1
BAB. I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset
penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013 telah mencapai
Rp13,1 triliun atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu. Rudyanto menyebutkan dari total omset tersebut, penjualan mesin cuci mendominasi
yakni sebesar 29%, disusul AC 27% dan kulkas 15%.
Dengan tingginya permintaan di pasar domestik, Gabungan Elektronik (Gabel)
menargetkan penjualan elektronik hingga akhir tahun bisa meningkat 20% dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 25 triliun.
"Sampai dengan akhir tahun, penjualan elektronik nasional bisa mencapai Rp30
triliun, naik 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 triliun. Bertambahnya
permintaan elektronik di dalam negeri menjadi salah penyebab pertumbuhan penjualan
elektronik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate.
Kota Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi dan merupakan pusat pengembangan wilayah di Indonesia. Maka
perdagangan alat-alat elektronik di Kota Medan diharapkan menjadi salah satu tolak
ukur peningkatan ekonomi daerah pada sektor perdagangan di Sumatera Utara, Pulau
Sumatera bahkan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, perdagangan alat-alat
elektronik terbaru tidak didukung perkembangan informasi akan barang-barang elektronik
tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi akan barang-
barang elektronik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keberadaan penjual barang
elektronik yang menyebar dan tidak terpusat di wilayah Medan menjadi kendala untuk
mencari informasi akan barang-barang elektronik tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sarana promosi dan informasi kurang memadai.
Karena tuntutan akan barang elektronik telah menjadi kebutuhan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari dan informasi yang cepat serta tepat tentang
perkembangan produk elektronik yang dibutuhkan maka Kota Medan membutuhkan
suatu fasilitas, dimana fasilitas tersebut dapat mempertemukan antara produsen dan
konsumen yang dapat digunakan sebagai tempat menampung produk-produk elektronik
terbaru, juga sebagai tempat informasi dan ajang perdagangan elektronik yang lengkap
dengan berbagai pelayanan baik dari media ataupun jasa dari agen ataupun dealer, oleh
karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu wadah yang
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 1
BAB. I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset
penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013 telah mencapai
Rp13,1 triliun atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu. Rudyanto menyebutkan dari total omset tersebut, penjualan mesin cuci mendominasi
yakni sebesar 29%, disusul AC 27% dan kulkas 15%.
Dengan tingginya permintaan di pasar domestik, Gabungan Elektronik (Gabel)
menargetkan penjualan elektronik hingga akhir tahun bisa meningkat 20% dibandingkan
dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 25 triliun.
"Sampai dengan akhir tahun, penjualan elektronik nasional bisa mencapai Rp30
triliun, naik 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 25 triliun. Bertambahnya
permintaan elektronik di dalam negeri menjadi salah penyebab pertumbuhan penjualan
elektronik," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabel, Yeane Keate.
Kota Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi dan merupakan pusat pengembangan wilayah di Indonesia. Maka
perdagangan alat-alat elektronik di Kota Medan diharapkan menjadi salah satu tolak
ukur peningkatan ekonomi daerah pada sektor perdagangan di Sumatera Utara, Pulau
Sumatera bahkan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, perdagangan alat-alat
elektronik terbaru tidak didukung perkembangan informasi akan barang-barang elektronik
tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi akan barang-
barang elektronik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keberadaan penjual barang
elektronik yang menyebar dan tidak terpusat di wilayah Medan menjadi kendala untuk
mencari informasi akan barang-barang elektronik tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sarana promosi dan informasi kurang memadai.
Karena tuntutan akan barang elektronik telah menjadi kebutuhan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari dan informasi yang cepat serta tepat tentang
perkembangan produk elektronik yang dibutuhkan maka Kota Medan membutuhkan
suatu fasilitas, dimana fasilitas tersebut dapat mempertemukan antara produsen dan
konsumen yang dapat digunakan sebagai tempat menampung produk-produk elektronik
terbaru, juga sebagai tempat informasi dan ajang perdagangan elektronik yang lengkap
dengan berbagai pelayanan baik dari media ataupun jasa dari agen ataupun dealer, oleh
karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu wadah yang
Universitas Sumatera Utara
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 2
menjadi pusat perdagangan dan promosi alat-alal elektronik di kota Medan pada
khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, dalam hal ini adalah Medan
Electronic Mall.
Medan Electronic Mall yang akan direncanakan merupakan pusat penjualan
berbagai produk elektronika dari produk untuk rumah tangga, hobi, handphone,
notebook, komputer, hingga peralatan elektonika untuk perkantoran, dalam jumlah kecil
maupun besar. Selain sebagai tempat penjualan disini juga melayani jasa
konsultasi, service, dan aksesoris alat-alat elektronika. Terdapat pula berbagai fasilitas
lain seperti restaurant, foodcourt, internet café, game center, wifi zone dan coffeshop.
I. 2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Medan
Electronic Mall ini adalah :
Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan service produk elektronik di
Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.
Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akan perkembangan dunia
elektronik di kota Medan.
Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagi perusahaan-perusahaan yang
berkecimpung dibidang teknologi ataupun elektronik.
Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Ikon kawasan.
I. 3. Masalah Perancangan
Adapun masalah yang ditemui dalam perencanaan bangunan ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana merancang bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan
maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan
sesuai dengan kasus proyek.
Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya
pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.
Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan
berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.
Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai
kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.
Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi
kegiatan yang berbeda.
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 2
menjadi pusat perdagangan dan promosi alat-alal elektronik di kota Medan pada
khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, dalam hal ini adalah Medan
Electronic Mall.
Medan Electronic Mall yang akan direncanakan merupakan pusat penjualan
berbagai produk elektronika dari produk untuk rumah tangga, hobi, handphone,
notebook, komputer, hingga peralatan elektonika untuk perkantoran, dalam jumlah kecil
maupun besar. Selain sebagai tempat penjualan disini juga melayani jasa
konsultasi, service, dan aksesoris alat-alat elektronika. Terdapat pula berbagai fasilitas
lain seperti restaurant, foodcourt, internet café, game center, wifi zone dan coffeshop.
I. 2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Medan
Electronic Mall ini adalah :
Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan service produk elektronik di
Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.
Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akan perkembangan dunia
elektronik di kota Medan.
Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagi perusahaan-perusahaan yang
berkecimpung dibidang teknologi ataupun elektronik.
Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Ikon kawasan.
I. 3. Masalah Perancangan
Adapun masalah yang ditemui dalam perencanaan bangunan ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana merancang bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan
maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan
sesuai dengan kasus proyek.
Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya
pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.
Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan
berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.
Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai
kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.
Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi
kegiatan yang berbeda.
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 2
menjadi pusat perdagangan dan promosi alat-alal elektronik di kota Medan pada
khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya, dalam hal ini adalah Medan
Electronic Mall.
Medan Electronic Mall yang akan direncanakan merupakan pusat penjualan
berbagai produk elektronika dari produk untuk rumah tangga, hobi, handphone,
notebook, komputer, hingga peralatan elektonika untuk perkantoran, dalam jumlah kecil
maupun besar. Selain sebagai tempat penjualan disini juga melayani jasa
konsultasi, service, dan aksesoris alat-alat elektronika. Terdapat pula berbagai fasilitas
lain seperti restaurant, foodcourt, internet café, game center, wifi zone dan coffeshop.
I. 2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Medan
Electronic Mall ini adalah :
Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan service produk elektronik di
Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.
Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akan perkembangan dunia
elektronik di kota Medan.
Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagi perusahaan-perusahaan yang
berkecimpung dibidang teknologi ataupun elektronik.
Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Ikon kawasan.
I. 3. Masalah Perancangan
Adapun masalah yang ditemui dalam perencanaan bangunan ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana merancang bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan
maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan
sesuai dengan kasus proyek.
Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya
pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.
Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan
berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.
Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai
kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.
Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi
kegiatan yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 3
I. 4. Pendekatan
Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
dalam proses perancangan Medan Electronik Mall ini adalah:
Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan
judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa
literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan
pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat
berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.
Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan
dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan
data-data yang akurat dari lokasi perancangan.
Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau dengan orang-orang yang
dianggap mengerti atau paham terhadap kasus proyek dan tema sejenis untuk
menghasilkan kriteria umum bagi perencanaan dan perencanaan proyek.
I. 5. Lingkup / Batasan Perencanaan
Penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Medan
Electronic Mall dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh pada
perancangan proyek tersebut nantinya dengan lebih menekankan pada konsep Arsitektur
Metafora. Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan
Medan Electronic Mall ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu
arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah
utama.
I. 6. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah acuan dalam merancang proyek ini dari awal hingga
mencapai desain akhir seperti pada Tabel 1.2.
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 3
I. 4. Pendekatan
Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
dalam proses perancangan Medan Electronik Mall ini adalah:
Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan
judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa
literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan
pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat
berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.
Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan
dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan
data-data yang akurat dari lokasi perancangan.
Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau dengan orang-orang yang
dianggap mengerti atau paham terhadap kasus proyek dan tema sejenis untuk
menghasilkan kriteria umum bagi perencanaan dan perencanaan proyek.
I. 5. Lingkup / Batasan Perencanaan
Penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Medan
Electronic Mall dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh pada
perancangan proyek tersebut nantinya dengan lebih menekankan pada konsep Arsitektur
Metafora. Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan
Medan Electronic Mall ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu
arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah
utama.
I. 6. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah acuan dalam merancang proyek ini dari awal hingga
mencapai desain akhir seperti pada Tabel 1.2.
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 3
I. 4. Pendekatan
Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
dalam proses perancangan Medan Electronik Mall ini adalah:
Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan
judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa
literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan
pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat
berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.
Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan
dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan
data-data yang akurat dari lokasi perancangan.
Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau dengan orang-orang yang
dianggap mengerti atau paham terhadap kasus proyek dan tema sejenis untuk
menghasilkan kriteria umum bagi perencanaan dan perencanaan proyek.
I. 5. Lingkup / Batasan Perencanaan
Penyusunan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Medan
Electronic Mall dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh pada
perancangan proyek tersebut nantinya dengan lebih menekankan pada konsep Arsitektur
Metafora. Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan
Medan Electronic Mall ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu
arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah
utama.
I. 6. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah acuan dalam merancang proyek ini dari awal hingga
mencapai desain akhir seperti pada Tabel 1.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Kerangka Berfikir.
4
LATAR BELAKANG
Aktualita Perkembangan teknologi di bidang elektronika yang semakin pesat. Kota Medan sebagai ibukota merupakan salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi dan
merupakan pusat pengembangan wilayah.Urgensi Dibutuhkan suatu sarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang elektronikOriginalitas Merencanakan dan merancang suatu desain “Medan Electronic M a l l ” sebagai wadah untuk mencari danmendapatkan informasi barang-barang elektronik yang lebih lengkap dengan konsep modern.
MAKSUD DAN TUJUAN
Sebagai wadah akan aktivitas jual beli, pameran dan serviceproduk elektronik di Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.
Sebagai sarana dan prasarana untuk bertukar informasi akanperkembangan dunia elektronik di kota Medan.
Dapat juga digunakan sebagai kantor & workshop bagiperusahaan-perusahaan yang berkecimpung dibidang teknologiataupun elektronik.
Menciptakan sebuah konsep Mall yang baru dimanamenggabungkan antara fungsi shoping, education, danrecreation.
Menciptakan Elektronik Mall yang nantinya dapat menjadi Iconkawasan.
ANALISA
Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan yang mengacu pada Design Guidelines Aspect ( Fungsional, Arsitektural,Struktur, Utilitas, Kontekstual)
KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
Kesimpulan merupakan hasil dari analisa, Batasan merupakan hal-hal yang menjadi batas ruang lingkup perancangan dananggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada suatu keadaan ideal.
PENDEKATAN DAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Dasar pendekatan, pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan fungsi, pelaku, aktifitas, proses aktifitas, jenis fasilitas,kapasitas dan besaran ruang, sirkulasi, sistem struktur, sistem utilitas dan sistem bangunan dengan penekanan desainElectronic Mall yang berbasis Arsitektur modern.
KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Konsep perancangan meliputi konsep bentuk, konsep struktur, konsep penekanan desain Arsitektur Metafora, sertaprogram perencanaan meliputi tapak terpilih, program ruang dan sistem utilitas.
PERMASALAHAN
Perlunya “Medan Electronic Mall” sebagaisuatu sarana yang memadai untuk memenuhikebutuhan akan barang-barang elektronik yanglebih lengkap dengan konsep modern.
STUDI BANDING
Dilakukan dengan observasi langsung dan melaluiinternet dengan obyek yang berkaitan dengan juduluntuki mendapatkan acuan mengenai pengguna,kelompok kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang.
STUDI PUSTAKA Tinjauan mengenai Electronic Mall yang
berkaitan dengan judul Tinjauan kota Semarang dan sekitarnya Tinjauan mengenai konsep arsitektur modern
DATA Kebijakan tata ruang Kota Medan, potensi dan
faktor pendukung
DESAIN DAN HASIL PERANCANGAN
Desain dan hasil perancangan merupakan laporan, gambar kerja baik 3D ataupun 2D dan disertai maket daripada desain yangtelah sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 5
I. 7. Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang
meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan
batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.
BAB II. Deskripsi Proyek
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan
proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.
BAB III. Elaborasi Tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan
tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.
BAB IV. Analisa Perancangan
Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan
kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah
pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.
BAB V. Konsep Perancangan
Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai
alternatif pemecahan masalah.
BAB VI. Gambar Perancangan
Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 5
I. 7. Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang
meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan
batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.
BAB II. Deskripsi Proyek
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan
proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.
BAB III. Elaborasi Tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan
tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.
BAB IV. Analisa Perancangan
Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan
kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah
pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.
BAB V. Konsep Perancangan
Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai
alternatif pemecahan masalah.
BAB VI. Gambar Perancangan
Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.
Medan_Electronic_Mall
DAVID - 090406092 5
I. 7. Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang
meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan
batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.
BAB II. Deskripsi Proyek
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan
proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.
BAB III. Elaborasi Tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan
tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.
BAB IV. Analisa Perancangan
Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan
kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah
pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.
BAB V. Konsep Perancangan
Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai
alternatif pemecahan masalah.
BAB VI. Gambar Perancangan
Merupakan hasil gambar rancgan arsitektur dan maket.
Universitas Sumatera Utara