ch1 ekonomi islam
DESCRIPTION
Chapter 1 untuk mahasiswa S1 Jurusan Manajemen Kelas Inderalaya dan PalembangTRANSCRIPT
Prinsip Dasar Ekonomi Islam dan Akad Transaksi
By :Mu’izzuddin, SE, MM
The Research University
Definisi Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah ilmu sosial
yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam (Mannan)
Ekonomi Islam adalah suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat, dalam perspektif Islam (Khurshid Ahmad)
Definisi Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah ilmu sosial
yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam (Mannan)
Ekonomi Islam adalah suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat, dalam perspektif Islam (Khurshid Ahmad)
Definisi Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah tanggapan para pemikir
muslim atas berbagai tantangan ekonomi. Dalam hal ini didasarkan pada Quran dan Sunnah disamping alasan dan pengalaman. (N.Siddiqi)
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan penerapan hukum syariah yang melindungi ketidakadilan dalam kaitan dengan upaya pencapaian kesejahtaeraan manusia dan pelaksanaan ibadah kepada ALLAH. (Hasanuz Zaman)
Salah satu tanda adanya kehidupan di alam semesta…
…adanya aliran….atau
sesuatu yang mengalir
• Tubuh manusia• Peralatan elektronik• Misi Path Finder di Mars• dan kami turunkan air hujan dari langit
lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan QS : 31 : 10
• Tanda keberadaan surga : “…bagi mereka surga ‘Adn, mengalir
sungai-sungai dibawahnya …” QS : 18 : 31
“… di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang mengalir…” QS : 55 : 50
Apa artinya…
Apabila “adanya kehidupan” ditandai dengan “adanya aliran”
maka
upaya “menghidupkan sesuatu” (mis : perekonomian) harus ditandai dengan
adanya upaya “mengalirkan sesuatu” (yg terkait dengan
perekonomian).
Ekonomi IslamEkonomi Islam
ZakatZakat Anti JudiAnti JudiAnti RibaAnti Riba
Diikat dengan filsafat “aliran” kehidupan
ZakaZakatt
Funding to Funding to distribute / Pooling distribute / Pooling FundFund(aspek sosial)(aspek sosial)
Effort to flowing Effort to flowing (aspek (aspek pengendalian)pengendalian)
Pendekatan Zakat…Pendekatan Zakat…
Sesungguhnya...
Pengendalian harta / Zakat
Pengendalian sifat manusia
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. ( QS 3 : 14 )
merupakan
Sesungguhnya…
ALLAH karuniakan kepada manusia :
Dikendalikan oleh
Alat / Tools Pengendali
Cinta wanita
Hukum nikah dan jumlah
istri
Cinta Anak
Kaidah : anak adalah amanah
Cinta harta
Sistem zakat
Nafsu Puasa
Apa yang diusulkan….?Apa yang diusulkan….?
Fungsi sosial
Fungsipengendalian
Bahwa zakat bukan Bahwa zakat bukan sekedar upaya funding sekedar upaya funding to distribute (fungsi to distribute (fungsi sosial), lebih dari itu sosial), lebih dari itu merupakan control merupakan control (fungsi pengendalian (fungsi pengendalian pengendalian) yang pengendalian) yang bersifat menekan bersifat menekan (pressure) atas (pressure) atas keberadaan harta keberadaan harta masyarakatmasyarakat
Contoh Pengendalian / CONTROLContoh Pengendalian / CONTROL
No Tax Control Non Tax Control
1Pajak Progresif kendaraan di DKI
3 in 1Usia mobil > 90
2Pajak mobil di Singapore
3Pajak tanah di Jepang
15ZakaZakattLebih merupakan sebuah Lebih merupakan sebuah
upaya pengendalian harta upaya pengendalian harta masyarakat agar mengalir masyarakat agar mengalir (tidak menumpuk) menuju (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi, daripada aktivitas investasi, daripada tujuan pengumpulan dana tujuan pengumpulan dana untuk distribusiuntuk distribusi
Tujuan Pengendalian > Tujuan SosialTujuan Pengendalian > Tujuan Sosial
(1 + if%)
zakat%
investasi
H a r t a
Dengan demikian…Dengan demikian…
Apabila dana zakat terkumpul adalah sebesar Rp. 1 trilyun (distributed) namun kecenderungan masyarakat masih menumpuk harta
Apabila dana zakat terkumpul adalah hanya sebesar Rp. 1 milyar (distributed) namun kecenderungan masyarakat adalah investasi (tidak menumpuk harta)
Sistem zakat
TIDAK EFEKTIF
Sistem zakat
EFEKTIF
18ZakaZakattLebih merupakan sebuah Lebih merupakan sebuah
upaya pengendalian harta upaya pengendalian harta masyarakatmasyarakat
memungut “denda” atas memungut “denda” atas penumpukan harta yg terjadi dengan penumpukan harta yg terjadi dengan “aturan teknis” tertentu yaitu batas “aturan teknis” tertentu yaitu batas
minimal (nisab), ukuran tertentu minimal (nisab), ukuran tertentu (kadar) dengan waktu tertentu (haul) (kadar) dengan waktu tertentu (haul) dimana akumulasi dana eks “denda” dimana akumulasi dana eks “denda”
tsb didistribusikan kpd 8 gol tsb didistribusikan kpd 8 gol masyarakat tertentumasyarakat tertentu
dengan cara…dengan cara…
19
How to stimulate economy…
Manusia
HARTA
DuniaUsahaInvestasi
Upaya mendorong investasi melalui berbagai kebijakan yang membuat dunia usaha menjadi lebih menarik. Aktivitas investasi tergantung pada ekspektasi usaha & menarik tidaknya suatu investasiUpaya mendorong investasi melalui pemberian disinsentif atas penumpukan harta. Aktivitas investasi tergantung pada sejauh mana pressure atas keberadaan harta.
KelebihaKelebihann
DipastikanDipastikan
Tidak Tidak DipastikanDipastikan
Pendekatan Riba…!Pendekatan Riba…!Non Non
EkonomiEkonomi
QS 18 : 23-24QS 18 : 23-24QS 31 : 34QS 31 : 34
ekonomiekonomiQS 2 : 275QS 2 : 275
KeadilanKeadilanSkenario PeradabanSkenario Peradaban
21
….dan jangan sekali-kali kamu mengatakan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi kecuali dengan menyebut INSYAALLAH”… QS 18 : 23-24
…dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok … QS 31 : 34
Riba Jual BeliKelebihan Ada -
bungaAda – laba
Ditetapkan dimuka Dibelakang
Unsur Pemastian
Ada Tidak ada
Praktek pemastian / riba (salah Praktek pemastian / riba (salah satunya melalui instrumen suku satunya melalui instrumen suku bunga) akan mematikan bunga) akan mematikan sejumlah kemungkinan aliran sejumlah kemungkinan aliran investasi investasi
QS 2 : 275QS 2 : 275
Dampak Ekonomi QS 2 : Dampak Ekonomi QS 2 : 275275
HalalHalal HaraHaramm
Halalkan Jual Halalkan Jual BeliBeli
Haramkan Haramkan RibaRiba
Jual Jual BeliBeli
RibRibaa
Hubungan Berbanding TerbalikHubungan Berbanding Terbalik
24
Q (I)
I %
x %
Q 20
y %
Q 1
Meningkatnya suku bunga dari Meningkatnya suku bunga dari y% menjadi x% telah y% menjadi x% telah menurunkan jumlah menurunkan jumlah kemungkinan investasi dari Q1 kemungkinan investasi dari Q1 menjadi Q2menjadi Q2
telah membendung aliran telah membendung aliran investasi sebesar Q1-Q2…investasi sebesar Q1-Q2…
Semakin tinggi Semakin tinggi dinding bendungan dinding bendungan maka semakin besar maka semakin besar aliran air yang aliran air yang terbendungterbendung
……identik dengan…identik dengan…
Semakin tinggi suku Semakin tinggi suku bunga maka semakin bunga maka semakin besar kemungkinan besar kemungkinan aliran investasi yang aliran investasi yang terbendungterbendung
JudiJudi
Statement untung2anStatement untung2an
Dampak EkonomiDampak Ekonomi
Pendekatan JudPendekatan Judii
Pendekatan ini umumnya akan cenderung terfokus pada statement untung2an yang ditekankan pada spekulatif yang irrasional, tidak logis dan tidak berdasar
Fokus pelarangan terletak pada tdk berpengaruhnya aktivitas judi thd Agregat supply / tdk produktif
27
Jual Beli Judi
Aliran Investasi (perlu modal)
Ya Ya
Tidak Pasti Ya Ya
Kaitan dgn sektor riil / Agre Supply naik ?
Ya Tidak
Letak haramnya judi..!Letak haramnya judi..!
Pesan : …suatu aliran harus membawa manfaat…
Alasan pelarangan judi…
28
Judi diharamkan
Aliran hrsbermanfaat
Al-Maidah 90
LaranganMenimbun
Barang(hadits)
PenurunanAS brg & jasa
29
innamal hamru wal maisir……innamal hamru wal maisir……Al Maidah 90Al Maidah 90
Laranganhamr
Laranganmaisir
MenggangguOptimalisasi
Manfaat Aliran darah
MenggangguOptimalisasi
Manfaat Aliran investasi
MenggangguOptimalisasi
Manfaat Aliran
30
Larangan menimbun barang……Larangan menimbun barang……haditshadits
LaranganMenimbun
barang
Menurunkan Agregat supply barang & jasa
Pesan eksplisit
Pesan Implisit
Kegiatan yg Menurunkan AS brg & jasadiharamkan
Kegiatan yg Meningkatkan AS brg & jasa
dihalalkan
Jual belididorong
Judidiharamkan
JudiJudiLebih merupakan sebuah Lebih merupakan sebuah upaya agar aktivitas investasi upaya agar aktivitas investasi yang terjadi memiliki korelasi yang terjadi memiliki korelasi nyata terhadap sektor riil nyata terhadap sektor riil dalam rangka meningkatkan dalam rangka meningkatkan Agregat SupplyAgregat Supply
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi IslamHarta Harta
mengalirmengalir
InvestasInvestasii
Aliran I Aliran I OptimalOptimal
Aliran I tdk Aliran I tdk optimal / optimal / terbendungterbendung
AS meningkatAS meningkat
AS tidak AS tidak meningkatmeningkat
By By zakatzakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
33
H a r t a
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
P P
P P
P P
P P
By By zakatzakat
By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
Sebuah sistem perekonomian Sebuah sistem perekonomian sunnatullah yang mendorong sunnatullah yang mendorong adanya aliran investasi (by zakat) adanya aliran investasi (by zakat) secara optimal (by anti riba) yang secara optimal (by anti riba) yang bersifat produktif (by anti judi).bersifat produktif (by anti judi).
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
35
HartaZakat maal
Penghasilan
Zakat Penghasilan
Anti Riba
Aliran
Investasi
Anti Judi
Investasi
Produktif
Inve
stas
i
optim
al
Tam
baha
n
harta
Sejauh mana tingkat kebenaran persepsi tersebut di atas ?
Kami akan memperlihatkan ayat-ayat kami di Kosmos dan di dalam diri-diri mereka…..
(Al-Quran, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 53)
Pola sistem yang ada pada Sistem Ekonomi Islam tsb di atas dapat juga ditemukan pada sistem tubuh manusia dengan pola yang sama
38
YaYaAda kaidah agar aliran membawa sesuatu yang bermanfaat ?
YaYaAda larangan membendung ?
YaYaAda alat pompa ?
Tubuh ManusiaSistem Ek Islam
Prinsip Prinsip mengalirkan/menghidupkanmengalirkan/menghidupkan
EkonomiIslam
Manusia
Pola sistemYang sama
Pencipta ygsama
Berasal dari sumber yang sama
40
Tugas dokter = tugas ekonom
Dokter EkonomMemastikan organ jantung memompa
baik
Memastikan sistem zakat memompa
baik
Mengoptimalkan aliran darah
Mengoptimalkan aliran investasi
Memastikan aliran darah membawa O2 dan sari makanan
Memastikan aliran investasi terkait dgn
sektor riil
Perbedaan SEI dgn tubuh manusia…
ALLAH
Sistem “sunnatullah”untuk menghidupkan
Tubuhmanusia
Diamanahkan *)kpd manusia
SistemEk Islam
Diterapkanlangsung
*) utk dipahami, dirangkai, disusun & diterapkan
42
HartaZakat maal
Penghasilan
Zakat Penghasilan
Anti RibaAliran
Investasi
Anti Judi
Investasi
Produktif
Inve
stas
i
optim
al
Tam
baha
n
hart
a
RDBankShare ModalUsaha Sendiri
Teknik Screening Transaksi Keuangan Syariah
Transaksi Keuangan
Zat Haram
STOPCara
Haram
STOP Haram Administrati
f
STOP
Tentukan Akad
Babi, Khamr, Bangkai, darah
Tadlis, Taghrir, Bay’ Najasy, Ihtikar, Riba, Maysir,
Risywah
Ta’alluqTwo In One
Wa’ad Vs AkadWa’ad Akad
Definisi
Perbedaan
Keinginan yang dibahasakan seseorang untuk bertanggung
jawab akan sesuatu dalam rangka memberikan
keuntungan bagi pihak lain
Kesepakatan perkataan atau keinginan dari salah seorang pihak (yg terlibat) kontrak dan diterima
oleh pihak lainnya yang berpengaruh pada subyek kontrak
sehingga (menjadikannya) permulaan berlakunya suatu
perbuatan
1. Janji (Promise) antara satu pihak dengan pihak lainnya (hanya mengikat satu pihak)
2. Pihak yg diberi janji tidak memikul kewajiban apapun kepada pihak pemberi janji
3. Terms and conditionnya tidak well defined atau
4. Belum ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak manapun, walaupun terms dan conditionsnya sudah well defined
5. Bila janji tidak terpenuhi maka sanksi yang diterima adalah sanksi moral
1. Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu
2. Terms dan conditions-nya sudah ditetaplkan secara rinci dan spesifik (well defined)
3. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, sanksi yang diterima sesuai dengan kesepakatan awal kontrak.
Wa’ad Vs Akad ;Fiqh and Legal Status Perspective
Status Fiqh Bentuk
Wa’ad 1. Perjanjian Kredit/ PK (Line Fasility2. MoU (Dealer Financing)3. MoU Joint Financing4. Perjanjian Pembiayaan IMBT5. Offering Letter
Akad 1. Perjanjian Kredit/ PK (Simple Murabahah)
2. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan atau Surat Persetujuan Pencairan Pembiayaan (SP3)
3. Lampiran PK (e.g Wakalah)
Tabarru’ Vs Tijaroh Akad Tabarru’ adalah (1) Not-profit transaction; (2) Tujuan
transaksi adalah tolong-menolong dan bukan keuntungan komersial; (3) Pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part-nya untuk sekadar menutupi biaya (cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut. Tapi ia tidak boleh sedikit pun mengambil laba dari akad tabarru’ itu; (4) Tidak dapat diubah menjadi akad tijarah, kecuali ada persetujuan sebelumnya.
Akad Tijarah adalah (1) Profit transaction oriented; (2) Tujuan transaksi adalah mencari keuntungan yang bersifat komersial; (3) Akad Tijarah dapat diubah menjadi akad tabarru’ dengan cara bila pihak yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya, sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya; (4) Dilihat dari sifat keuntungan yang diperoleh, akad tijarah dibagi menjadi dua, yaitu: natural certainty return & natural uncertainty return
Akad ;The Tree Of Islamic Finance
Contract
Tijaroh Tabarru’
NCC NUC Lending GivingLending Self
Jual Beli Bagi Hasil
Tijarah
Tabarru’
Tidak diperbolehkan
Diperbolehkan
Prinsip Akad
Profit (Tijaroh)Natural Certainty Contract
NCC (Natural Certainty Contract) Theory Of Exchange Two Parties Exchanging something with
profit motives There must be a certain condition (fixed
and pre-determined) General Contract Name : Bay’ (english :
buy)
Type Of Bay’
Object Goods
Name Of Contract : Bay’
Bay’ Naqdan (Goods Now, Pay Now)
Bay’ Muajjal (Goods Now, Pay Later)
Bay’ Taqsith(Goods Now, Pay
Installment)
Bay’ Salam(Pay Now, Goods Later)
Bay’ Istishna (Pay Installment, Goods
Later )
Type Of Bay’
Object Services
Name Of Contract : Ijarah
Payment Type Of Services
1. Jualah--Depends On Performance (Success Based)
2. Ijarah – Not depends On Performance (Fixed Per Period Of Time)
1. Use Of Goods (Renting)
2. Use Of Workers (Employing)
Profit (Tijarah) ;NUC
NUC (Natural Uncertainty Contact) Theory Of Venture Two or more parties get together to do
business There can not be certain condition
(business is uncertain) General Contact Name : Syirkah (English
: Share)
Type Of Syirkah
Sharing Formul
a
Syrirkah Mufawadah
=Sama-sama memberikan
Modal yg sama
Syrirkah Wujuh
=1 Money1 Face
Syrirkah Abdan
=Effort To Effort
Syrirkah Inan=
Money To Money (Free)
Syrirkah Mudharabah
=Money - Effort
Fiqh Formula In Non Profit (Tabarru’) ; Lending Asset
For LenderIt is unlawful to ask and to charge additional fee in repayment (so, lend
100 and ask to repay 100) For BorrowerIt is recommended to repay more than the
borrowed amount (so, borrow 100 and pay 120)
Type Of Lending Asset
Lending Asset
Pure Lending Asset
Qard
Lending To Take Over Loan
Hiwalah
Lending + Collateral
Rahn
Fiqh Formula In Non Profit (Tabbarru’) ; Lending Self
For Lender“ It is lawful to charge ‘cost recovery’ as to
cover the real cost, not the opportunity cost”
For Borrower“It is recommended to pay more than ‘the cost’ recovery. If both agreed a price higher
than ‘cost recovery’, it become profit (tijaroh) contract with suffix ‘bil ujroh’ (with fee) after named contract, e.g wakalah bil
ujroh
Type Of Lending Self
Lending Self
Simple Lending Self
Wakalah
Lending Self for custody
Wadiah
Lending In Future
Kafalah
Type Of Giving
Giving
General Giving
Hibah
Giving For The Poor
Shadaqah
Giving To Honour
Hadiah
Giving To God
Infaq
Aplication In Islamic Banking
Investasi/ MudharabahBagi Hasil ----- Musyarakah
Jual Beli ------- Murabahah Salam Istishna Sewa Menyewa----Ijarah, IMBTAtau Jasa
• Kliring, Inkaso, Transfer ---Wakalah
• Transaksi Valas -----Sharf• Bank Garansi ------Kafalah• SDB ------Ijarah • Anjak Piutang -------Hiwalah • Gadai Syariah ------Rahn• Pinjaman Sosial /Dana
Talangan----------Qard
Bank Syariah
Modal / Sistem Bagi Hasil
Giro
Tabungan
Deposito
Titipan(Wadiah)
Invetasi / Mudharabah
Invetasi Khusus
Zakat, Infaq, Shadaqah
Modal
Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu.
Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan barang yang dititipkan.
Ada 2 jenis wadiah :Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan tidak
diperkenankan mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : safe deposit box).
Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : giro & tabungan)
Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Shahibul Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib).
Modal 100% berasal dari shahibul maal. Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah
pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing. Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika
kerugian bukan karena kelalaian mudharib). Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara
berangsur-angsur.
Ada 2 jenis mudharabah :Mudharabah Mutlaqah → Mudharib diberikan kebebasan
dalam mengelola dana shahibul maal (sepanjang memenuhi syariah Islam).
Mudharabah Muqayyadah → Mudharib wajib mengelola dana sesuai keinginan shahibul maal, misalnya kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam perbankan disebut dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima fee).
Akad hutang-piutang uang, tanpa bunga. Umumnya digunakan untuk pinjaman kesejahteraan karyawan. Dapat pula disalurkan sebagai bagian dari fungsi sosial bank
syariah (dalam hal ini penerima qardh harus merupakan mustahiq).
Akad jual-beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli.
Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka.
Bank dapat meminta uang muka dari nasabah Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam
praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan. Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta
untuk memberikan jaminan. Apabila nasabah melunasi sebelum jatuh tempo, maka dapat
diberikan diskon sesuai kesepakatan bersama.
Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama.
Dalam perbankan syariah, umumnya aplikasinya sebagai berikut : Bank melakukan pemesanan barang kepada supplier, namun
barang dikirim langsung kepada nasabah. Ini dilakukan karena bank tidak memiliki gudang penyimpanan barang.
Nasabah membeli sendiri langsung dari supplier selaku wakil bank. Dalam hal ini bank melakukan akad wakalah dengan nasabah.
Akad jual beli tangguh/pesanan dimana pembayaran dilakukan di muka dan barang diterima beberapa waktu kemudian.
Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah.
Barang yang dipesan harus memiliki spesifikasi dan jumlah satuan yang jelas dan standar.
Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian (agrobased industries) atau produk2 yang terstandarisir.
Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam Paralel.
Salam Paralel dilarang dilakukan terhadap nasabah yang sama, karena dikhawatirkan terkena hukum riba.
Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan.
Akad istishna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran.
Pada Istishna obyek yang dibiayai bersifat ‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi.
Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/ bertahap.
Umumnya diterapkan pada produk jasa konstruksi, seperti pembiayaan pembangunan/renovasi rumah.
Akad join venture, di mana bank dan nasabah sama-sama memberikan modal (patungan) dalam usaha yang akan dijalankan.
Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing.
Porsi nisbah boleh berbeda dengan porsi modal, asalkan disepakati bersama.
Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati. Kerugian ditanggung sesuai porsi modal masing-masing. Selaku partner bisnis, bank berhak ikut serta dalam
pengaturan manajemen.
Akad sewa-menyewa, di mana bank sebagai pemberi sewa (mu’jir) dan nasabah sebagai penyewa (musta’jir).
Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewa dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan akad kedua.
Sebagai mu’jir, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa.
Akad sewa-menyewa, di mana penyewa (musta’jir) diberikan opsi untuk memiliki obyek yang disewanya (Financial Lease).
Dimungkinkan apabila bank memiliki obyek yang disewakan. Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua
akad, yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan. Peralihan kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa
belum berakhir. Selama kepemilikan belum beralih, bank bertanggungjawab
atas pemeliharaan asset yang disewa
Rahn dalam syariah memiliki dua makna : Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya
dokumennya saja yang ditahan. Barang masih digunakan oleh pemilik.
Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya lagi.
Umumnya dipergunakan sebagai pengikatan jaminan atas pinjaman yang diberikan.
Wakalah (Perwakilan) Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C
Kafalah (Penjaminan) Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card
Hawalah (Pengalihan Piutang) Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check
Sharf (Pertukaran mata uang) Produk: Jual beli Valuta Asing.
Dalam penyediaan jasa-jasa di atas, bank memperoleh ujrah (fee based income). Karena ujrah diperoleh dari pemanfaatan asset/teknologi milik bank sendiri, maka tidak termasuk yang dibagihasilkan.
Referensi Guru/ Materi :
Prof. Dr. Muhammad, M.Ag Adiwarman A Karim Drs. Agustianto, M.Ag