ch1 ekonomi islam

77
Prinsip Dasar Ekonomi Islam dan Akad Transaksi By : Mu’izzuddin, SE, MM The Research University

Upload: muizzuddin-ahmad-tontowi

Post on 23-Jun-2015

591 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Chapter 1 untuk mahasiswa S1 Jurusan Manajemen Kelas Inderalaya dan Palembang

TRANSCRIPT

Page 1: Ch1 ekonomi islam

Prinsip Dasar Ekonomi Islam dan Akad Transaksi

By :Mu’izzuddin, SE, MM

The Research University

Page 2: Ch1 ekonomi islam
Page 3: Ch1 ekonomi islam

Definisi Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah ilmu sosial

yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam (Mannan)

Ekonomi Islam adalah suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat, dalam perspektif Islam (Khurshid Ahmad)

Page 4: Ch1 ekonomi islam

Definisi Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah ilmu sosial

yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam (Mannan)

Ekonomi Islam adalah suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat, dalam perspektif Islam (Khurshid Ahmad)

Page 5: Ch1 ekonomi islam

Definisi Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah tanggapan para pemikir

muslim atas berbagai tantangan ekonomi. Dalam hal ini didasarkan pada Quran dan Sunnah disamping alasan dan pengalaman. (N.Siddiqi)

Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan penerapan hukum syariah yang melindungi ketidakadilan dalam kaitan dengan upaya pencapaian kesejahtaeraan manusia dan pelaksanaan ibadah kepada ALLAH. (Hasanuz Zaman)

Page 6: Ch1 ekonomi islam

Salah satu tanda adanya kehidupan di alam semesta…

…adanya aliran….atau

sesuatu yang mengalir

Page 7: Ch1 ekonomi islam

• Tubuh manusia• Peralatan elektronik• Misi Path Finder di Mars• dan kami turunkan air hujan dari langit

lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan QS : 31 : 10

• Tanda keberadaan surga : “…bagi mereka surga ‘Adn, mengalir

sungai-sungai dibawahnya …” QS : 18 : 31

“… di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang mengalir…” QS : 55 : 50

Page 8: Ch1 ekonomi islam

Apa artinya…

Apabila “adanya kehidupan” ditandai dengan “adanya aliran”

maka

upaya “menghidupkan sesuatu” (mis : perekonomian) harus ditandai dengan

adanya upaya “mengalirkan sesuatu” (yg terkait dengan

perekonomian).

Page 9: Ch1 ekonomi islam

Ekonomi IslamEkonomi Islam

ZakatZakat Anti JudiAnti JudiAnti RibaAnti Riba

Diikat dengan filsafat “aliran” kehidupan

Page 10: Ch1 ekonomi islam

ZakaZakatt

Funding to Funding to distribute / Pooling distribute / Pooling FundFund(aspek sosial)(aspek sosial)

Effort to flowing Effort to flowing (aspek (aspek pengendalian)pengendalian)

Pendekatan Zakat…Pendekatan Zakat…

Page 11: Ch1 ekonomi islam

Sesungguhnya...

Pengendalian harta / Zakat

Pengendalian sifat manusia

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. ( QS 3 : 14 )

merupakan

Page 12: Ch1 ekonomi islam

Sesungguhnya…

ALLAH karuniakan kepada manusia :

Dikendalikan oleh

Alat / Tools Pengendali

Cinta wanita

Hukum nikah dan jumlah

istri

Cinta Anak

Kaidah : anak adalah amanah

Cinta harta

Sistem zakat

Nafsu Puasa

Page 13: Ch1 ekonomi islam

Apa yang diusulkan….?Apa yang diusulkan….?

Fungsi sosial

Fungsipengendalian

Bahwa zakat bukan Bahwa zakat bukan sekedar upaya funding sekedar upaya funding to distribute (fungsi to distribute (fungsi sosial), lebih dari itu sosial), lebih dari itu merupakan control merupakan control (fungsi pengendalian (fungsi pengendalian pengendalian) yang pengendalian) yang bersifat menekan bersifat menekan (pressure) atas (pressure) atas keberadaan harta keberadaan harta masyarakatmasyarakat

Page 14: Ch1 ekonomi islam

Contoh Pengendalian / CONTROLContoh Pengendalian / CONTROL

No Tax Control Non Tax Control

1Pajak Progresif kendaraan di DKI

3 in 1Usia mobil > 90

2Pajak mobil di Singapore

3Pajak tanah di Jepang

Page 15: Ch1 ekonomi islam

15ZakaZakattLebih merupakan sebuah Lebih merupakan sebuah

upaya pengendalian harta upaya pengendalian harta masyarakat agar mengalir masyarakat agar mengalir (tidak menumpuk) menuju (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi, daripada aktivitas investasi, daripada tujuan pengumpulan dana tujuan pengumpulan dana untuk distribusiuntuk distribusi

Tujuan Pengendalian > Tujuan SosialTujuan Pengendalian > Tujuan Sosial

Page 16: Ch1 ekonomi islam

(1 + if%)

zakat%

investasi

H a r t a

Page 17: Ch1 ekonomi islam

Dengan demikian…Dengan demikian…

Apabila dana zakat terkumpul adalah sebesar Rp. 1 trilyun (distributed) namun kecenderungan masyarakat masih menumpuk harta

Apabila dana zakat terkumpul adalah hanya sebesar Rp. 1 milyar (distributed) namun kecenderungan masyarakat adalah investasi (tidak menumpuk harta)

Sistem zakat

TIDAK EFEKTIF

Sistem zakat

EFEKTIF

Page 18: Ch1 ekonomi islam

18ZakaZakattLebih merupakan sebuah Lebih merupakan sebuah

upaya pengendalian harta upaya pengendalian harta masyarakatmasyarakat

memungut “denda” atas memungut “denda” atas penumpukan harta yg terjadi dengan penumpukan harta yg terjadi dengan “aturan teknis” tertentu yaitu batas “aturan teknis” tertentu yaitu batas

minimal (nisab), ukuran tertentu minimal (nisab), ukuran tertentu (kadar) dengan waktu tertentu (haul) (kadar) dengan waktu tertentu (haul) dimana akumulasi dana eks “denda” dimana akumulasi dana eks “denda”

tsb didistribusikan kpd 8 gol tsb didistribusikan kpd 8 gol masyarakat tertentumasyarakat tertentu

dengan cara…dengan cara…

Page 19: Ch1 ekonomi islam

19

How to stimulate economy…

Manusia

HARTA

DuniaUsahaInvestasi

Upaya mendorong investasi melalui berbagai kebijakan yang membuat dunia usaha menjadi lebih menarik. Aktivitas investasi tergantung pada ekspektasi usaha & menarik tidaknya suatu investasiUpaya mendorong investasi melalui pemberian disinsentif atas penumpukan harta. Aktivitas investasi tergantung pada sejauh mana pressure atas keberadaan harta.

Page 20: Ch1 ekonomi islam

KelebihaKelebihann

DipastikanDipastikan

Tidak Tidak DipastikanDipastikan

Pendekatan Riba…!Pendekatan Riba…!Non Non

EkonomiEkonomi

QS 18 : 23-24QS 18 : 23-24QS 31 : 34QS 31 : 34

ekonomiekonomiQS 2 : 275QS 2 : 275

KeadilanKeadilanSkenario PeradabanSkenario Peradaban

Page 21: Ch1 ekonomi islam

21

….dan jangan sekali-kali kamu mengatakan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi kecuali dengan menyebut INSYAALLAH”… QS 18 : 23-24

…dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok … QS 31 : 34

Riba Jual BeliKelebihan Ada -

bungaAda – laba

Ditetapkan dimuka Dibelakang

Unsur Pemastian

Ada Tidak ada

Page 22: Ch1 ekonomi islam

Praktek pemastian / riba (salah Praktek pemastian / riba (salah satunya melalui instrumen suku satunya melalui instrumen suku bunga) akan mematikan bunga) akan mematikan sejumlah kemungkinan aliran sejumlah kemungkinan aliran investasi investasi

QS 2 : 275QS 2 : 275

Page 23: Ch1 ekonomi islam

Dampak Ekonomi QS 2 : Dampak Ekonomi QS 2 : 275275

HalalHalal HaraHaramm

Halalkan Jual Halalkan Jual BeliBeli

Haramkan Haramkan RibaRiba

Jual Jual BeliBeli

RibRibaa

Hubungan Berbanding TerbalikHubungan Berbanding Terbalik

Page 24: Ch1 ekonomi islam

24

Q (I)

I %

x %

Q 20

y %

Q 1

Meningkatnya suku bunga dari Meningkatnya suku bunga dari y% menjadi x% telah y% menjadi x% telah menurunkan jumlah menurunkan jumlah kemungkinan investasi dari Q1 kemungkinan investasi dari Q1 menjadi Q2menjadi Q2

telah membendung aliran telah membendung aliran investasi sebesar Q1-Q2…investasi sebesar Q1-Q2…

Page 25: Ch1 ekonomi islam

Semakin tinggi Semakin tinggi dinding bendungan dinding bendungan maka semakin besar maka semakin besar aliran air yang aliran air yang terbendungterbendung

……identik dengan…identik dengan…

Semakin tinggi suku Semakin tinggi suku bunga maka semakin bunga maka semakin besar kemungkinan besar kemungkinan aliran investasi yang aliran investasi yang terbendungterbendung

Page 26: Ch1 ekonomi islam

JudiJudi

Statement untung2anStatement untung2an

Dampak EkonomiDampak Ekonomi

Pendekatan JudPendekatan Judii

Pendekatan ini umumnya akan cenderung terfokus pada statement untung2an yang ditekankan pada spekulatif yang irrasional, tidak logis dan tidak berdasar

Fokus pelarangan terletak pada tdk berpengaruhnya aktivitas judi thd Agregat supply / tdk produktif

Page 27: Ch1 ekonomi islam

27

Jual Beli Judi

Aliran Investasi (perlu modal)

Ya Ya

Tidak Pasti Ya Ya

Kaitan dgn sektor riil / Agre Supply naik ?

Ya Tidak

Letak haramnya judi..!Letak haramnya judi..!

Pesan : …suatu aliran harus membawa manfaat…

Page 28: Ch1 ekonomi islam

Alasan pelarangan judi…

28

Judi diharamkan

Aliran hrsbermanfaat

Al-Maidah 90

LaranganMenimbun

Barang(hadits)

PenurunanAS brg & jasa

Page 29: Ch1 ekonomi islam

29

innamal hamru wal maisir……innamal hamru wal maisir……Al Maidah 90Al Maidah 90

Laranganhamr

Laranganmaisir

MenggangguOptimalisasi

Manfaat Aliran darah

MenggangguOptimalisasi

Manfaat Aliran investasi

MenggangguOptimalisasi

Manfaat Aliran

Page 30: Ch1 ekonomi islam

30

Larangan menimbun barang……Larangan menimbun barang……haditshadits

LaranganMenimbun

barang

Menurunkan Agregat supply barang & jasa

Pesan eksplisit

Pesan Implisit

Kegiatan yg Menurunkan AS brg & jasadiharamkan

Kegiatan yg Meningkatkan AS brg & jasa

dihalalkan

Jual belididorong

Judidiharamkan

Page 31: Ch1 ekonomi islam

JudiJudiLebih merupakan sebuah Lebih merupakan sebuah upaya agar aktivitas investasi upaya agar aktivitas investasi yang terjadi memiliki korelasi yang terjadi memiliki korelasi nyata terhadap sektor riil nyata terhadap sektor riil dalam rangka meningkatkan dalam rangka meningkatkan Agregat SupplyAgregat Supply

Page 32: Ch1 ekonomi islam

Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi IslamHarta Harta

mengalirmengalir

InvestasInvestasii

Aliran I Aliran I OptimalOptimal

Aliran I tdk Aliran I tdk optimal / optimal / terbendungterbendung

AS meningkatAS meningkat

AS tidak AS tidak meningkatmeningkat

By By zakatzakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi

Page 33: Ch1 ekonomi islam

33

H a r t a

Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam

P P

P P

P P

P P

By By zakatzakat

By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi

Page 34: Ch1 ekonomi islam

Sebuah sistem perekonomian Sebuah sistem perekonomian sunnatullah yang mendorong sunnatullah yang mendorong adanya aliran investasi (by zakat) adanya aliran investasi (by zakat) secara optimal (by anti riba) yang secara optimal (by anti riba) yang bersifat produktif (by anti judi).bersifat produktif (by anti judi).

Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam

Page 35: Ch1 ekonomi islam

35

HartaZakat maal

Penghasilan

Zakat Penghasilan

Anti Riba

Aliran

Investasi

Anti Judi

Investasi

Produktif

Inve

stas

i

optim

al

Tam

baha

n

harta

Page 36: Ch1 ekonomi islam

Sejauh mana tingkat kebenaran persepsi tersebut di atas ?

Page 37: Ch1 ekonomi islam

Kami akan memperlihatkan ayat-ayat kami di Kosmos dan di dalam diri-diri mereka…..

(Al-Quran, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 53)

Pola sistem yang ada pada Sistem Ekonomi Islam tsb di atas dapat juga ditemukan pada sistem tubuh manusia dengan pola yang sama

Page 38: Ch1 ekonomi islam

38

YaYaAda kaidah agar aliran membawa sesuatu yang bermanfaat ?

YaYaAda larangan membendung ?

YaYaAda alat pompa ?

Tubuh ManusiaSistem Ek Islam

Prinsip Prinsip mengalirkan/menghidupkanmengalirkan/menghidupkan

Page 39: Ch1 ekonomi islam

EkonomiIslam

Manusia

Pola sistemYang sama

Pencipta ygsama

Berasal dari sumber yang sama

Page 40: Ch1 ekonomi islam

40

Tugas dokter = tugas ekonom

Dokter EkonomMemastikan organ jantung memompa

baik

Memastikan sistem zakat memompa

baik

Mengoptimalkan aliran darah

Mengoptimalkan aliran investasi

Memastikan aliran darah membawa O2 dan sari makanan

Memastikan aliran investasi terkait dgn

sektor riil

Page 41: Ch1 ekonomi islam

Perbedaan SEI dgn tubuh manusia…

ALLAH

Sistem “sunnatullah”untuk menghidupkan

Tubuhmanusia

Diamanahkan *)kpd manusia

SistemEk Islam

Diterapkanlangsung

*) utk dipahami, dirangkai, disusun & diterapkan

Page 42: Ch1 ekonomi islam

42

HartaZakat maal

Penghasilan

Zakat Penghasilan

Anti RibaAliran

Investasi

Anti Judi

Investasi

Produktif

Inve

stas

i

optim

al

Tam

baha

n

hart

a

RDBankShare ModalUsaha Sendiri

Page 43: Ch1 ekonomi islam
Page 44: Ch1 ekonomi islam

Teknik Screening Transaksi Keuangan Syariah

Transaksi Keuangan

Zat Haram

STOPCara

Haram

STOP Haram Administrati

f

STOP

Tentukan Akad

Babi, Khamr, Bangkai, darah

Tadlis, Taghrir, Bay’ Najasy, Ihtikar, Riba, Maysir,

Risywah

Ta’alluqTwo In One

Page 45: Ch1 ekonomi islam

Wa’ad Vs AkadWa’ad Akad

Definisi

Perbedaan

Keinginan yang dibahasakan seseorang untuk bertanggung

jawab akan sesuatu dalam rangka memberikan

keuntungan bagi pihak lain

Kesepakatan perkataan atau keinginan dari salah seorang pihak (yg terlibat) kontrak dan diterima

oleh pihak lainnya yang berpengaruh pada subyek kontrak

sehingga (menjadikannya) permulaan berlakunya suatu

perbuatan

1. Janji (Promise) antara satu pihak dengan pihak lainnya (hanya mengikat satu pihak)

2. Pihak yg diberi janji tidak memikul kewajiban apapun kepada pihak pemberi janji

3. Terms and conditionnya tidak well defined atau

4. Belum ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak manapun, walaupun terms dan conditionsnya sudah well defined

5. Bila janji tidak terpenuhi maka sanksi yang diterima adalah sanksi moral

1. Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu

2. Terms dan conditions-nya sudah ditetaplkan secara rinci dan spesifik (well defined)

3. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, sanksi yang diterima sesuai dengan kesepakatan awal kontrak.

Page 46: Ch1 ekonomi islam

Wa’ad Vs Akad ;Fiqh and Legal Status Perspective

Status Fiqh Bentuk

Wa’ad 1. Perjanjian Kredit/ PK (Line Fasility2. MoU (Dealer Financing)3. MoU Joint Financing4. Perjanjian Pembiayaan IMBT5. Offering Letter

Akad 1. Perjanjian Kredit/ PK (Simple Murabahah)

2. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan atau Surat Persetujuan Pencairan Pembiayaan (SP3)

3. Lampiran PK (e.g Wakalah)

Page 47: Ch1 ekonomi islam

Tabarru’ Vs Tijaroh Akad Tabarru’ adalah (1) Not-profit transaction; (2) Tujuan

transaksi adalah tolong-menolong dan bukan keuntungan komersial; (3) Pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part-nya untuk sekadar menutupi biaya (cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut. Tapi ia tidak boleh sedikit pun mengambil laba dari akad tabarru’ itu; (4) Tidak dapat diubah menjadi akad tijarah, kecuali ada persetujuan sebelumnya.

Akad Tijarah adalah (1) Profit transaction oriented; (2) Tujuan transaksi adalah mencari keuntungan yang bersifat komersial; (3) Akad Tijarah dapat diubah menjadi akad tabarru’ dengan cara bila pihak yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya, sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya; (4) Dilihat dari sifat keuntungan yang diperoleh, akad tijarah dibagi menjadi dua, yaitu: natural certainty return & natural uncertainty return

Page 48: Ch1 ekonomi islam

Akad ;The Tree Of Islamic Finance

Contract

Tijaroh Tabarru’

NCC NUC Lending GivingLending Self

Jual Beli Bagi Hasil

Page 49: Ch1 ekonomi islam

Tijarah

Tabarru’

Tidak diperbolehkan

Diperbolehkan

Prinsip Akad

Page 50: Ch1 ekonomi islam

Profit (Tijaroh)Natural Certainty Contract

NCC (Natural Certainty Contract) Theory Of Exchange Two Parties Exchanging something with

profit motives There must be a certain condition (fixed

and pre-determined) General Contract Name : Bay’ (english :

buy)

Page 51: Ch1 ekonomi islam

Type Of Bay’

Object Goods

Name Of Contract : Bay’

Bay’ Naqdan (Goods Now, Pay Now)

Bay’ Muajjal (Goods Now, Pay Later)

Bay’ Taqsith(Goods Now, Pay

Installment)

Bay’ Salam(Pay Now, Goods Later)

Bay’ Istishna (Pay Installment, Goods

Later )

Page 52: Ch1 ekonomi islam

Type Of Bay’

Object Services

Name Of Contract : Ijarah

Payment Type Of Services

1. Jualah--Depends On Performance (Success Based)

2. Ijarah – Not depends On Performance (Fixed Per Period Of Time)

1. Use Of Goods (Renting)

2. Use Of Workers (Employing)

Page 53: Ch1 ekonomi islam

Profit (Tijarah) ;NUC

NUC (Natural Uncertainty Contact) Theory Of Venture Two or more parties get together to do

business There can not be certain condition

(business is uncertain) General Contact Name : Syirkah (English

: Share)

Page 54: Ch1 ekonomi islam

Type Of Syirkah

Sharing Formul

a

Syrirkah Mufawadah

=Sama-sama memberikan

Modal yg sama

Syrirkah Wujuh

=1 Money1 Face

Syrirkah Abdan

=Effort To Effort

Syrirkah Inan=

Money To Money (Free)

Syrirkah Mudharabah

=Money - Effort

Page 55: Ch1 ekonomi islam

Fiqh Formula In Non Profit (Tabarru’) ; Lending Asset

For LenderIt is unlawful to ask and to charge additional fee in repayment (so, lend

100 and ask to repay 100) For BorrowerIt is recommended to repay more than the

borrowed amount (so, borrow 100 and pay 120)

Page 56: Ch1 ekonomi islam

Type Of Lending Asset

Lending Asset

Pure Lending Asset

Qard

Lending To Take Over Loan

Hiwalah

Lending + Collateral

Rahn

Page 57: Ch1 ekonomi islam

Fiqh Formula In Non Profit (Tabbarru’) ; Lending Self

For Lender“ It is lawful to charge ‘cost recovery’ as to

cover the real cost, not the opportunity cost”

For Borrower“It is recommended to pay more than ‘the cost’ recovery. If both agreed a price higher

than ‘cost recovery’, it become profit (tijaroh) contract with suffix ‘bil ujroh’ (with fee) after named contract, e.g wakalah bil

ujroh

Page 58: Ch1 ekonomi islam

Type Of Lending Self

Lending Self

Simple Lending Self

Wakalah

Lending Self for custody

Wadiah

Lending In Future

Kafalah

Page 59: Ch1 ekonomi islam

Type Of Giving

Giving

General Giving

Hibah

Giving For The Poor

Shadaqah

Giving To Honour

Hadiah

Giving To God

Infaq

Page 60: Ch1 ekonomi islam

Aplication In Islamic Banking

Investasi/ MudharabahBagi Hasil ----- Musyarakah

Jual Beli ------- Murabahah Salam Istishna Sewa Menyewa----Ijarah, IMBTAtau Jasa

• Kliring, Inkaso, Transfer ---Wakalah

• Transaksi Valas -----Sharf• Bank Garansi ------Kafalah• SDB ------Ijarah • Anjak Piutang -------Hiwalah • Gadai Syariah ------Rahn• Pinjaman Sosial /Dana

Talangan----------Qard

Bank Syariah

Modal / Sistem Bagi Hasil

Giro

Tabungan

Deposito

Titipan(Wadiah)

Invetasi / Mudharabah

Invetasi Khusus

Zakat, Infaq, Shadaqah

Modal

Page 61: Ch1 ekonomi islam
Page 62: Ch1 ekonomi islam

Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu.

Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan barang yang dititipkan.

Ada 2 jenis wadiah :Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan tidak

diperkenankan mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : safe deposit box).

Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : giro & tabungan)

Page 63: Ch1 ekonomi islam

Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Shahibul Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib).

Modal 100% berasal dari shahibul maal. Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah

pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing. Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika

kerugian bukan karena kelalaian mudharib). Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara

berangsur-angsur.

Page 64: Ch1 ekonomi islam

Ada 2 jenis mudharabah :Mudharabah Mutlaqah → Mudharib diberikan kebebasan

dalam mengelola dana shahibul maal (sepanjang memenuhi syariah Islam).

Mudharabah Muqayyadah → Mudharib wajib mengelola dana sesuai keinginan shahibul maal, misalnya kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam perbankan disebut dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima fee).

Page 65: Ch1 ekonomi islam

Akad hutang-piutang uang, tanpa bunga. Umumnya digunakan untuk pinjaman kesejahteraan karyawan. Dapat pula disalurkan sebagai bagian dari fungsi sosial bank

syariah (dalam hal ini penerima qardh harus merupakan mustahiq).

Page 66: Ch1 ekonomi islam

Akad jual-beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli.

Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka.

Bank dapat meminta uang muka dari nasabah Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam

praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan. Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta

untuk memberikan jaminan. Apabila nasabah melunasi sebelum jatuh tempo, maka dapat

diberikan diskon sesuai kesepakatan bersama.

Page 67: Ch1 ekonomi islam

Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama.

Dalam perbankan syariah, umumnya aplikasinya sebagai berikut : Bank melakukan pemesanan barang kepada supplier, namun

barang dikirim langsung kepada nasabah. Ini dilakukan karena bank tidak memiliki gudang penyimpanan barang.

Nasabah membeli sendiri langsung dari supplier selaku wakil bank. Dalam hal ini bank melakukan akad wakalah dengan nasabah.

Page 68: Ch1 ekonomi islam

Akad jual beli tangguh/pesanan dimana pembayaran dilakukan di muka dan barang diterima beberapa waktu kemudian.

Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah.

Barang yang dipesan harus memiliki spesifikasi dan jumlah satuan yang jelas dan standar.

Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian (agrobased industries) atau produk2 yang terstandarisir.

Page 69: Ch1 ekonomi islam

Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam Paralel.

Salam Paralel dilarang dilakukan terhadap nasabah yang sama, karena dikhawatirkan terkena hukum riba.

Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan.

Page 70: Ch1 ekonomi islam

Akad istishna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran.

Pada Istishna obyek yang dibiayai bersifat ‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi.

Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/ bertahap.

Umumnya diterapkan pada produk jasa konstruksi, seperti pembiayaan pembangunan/renovasi rumah.

Page 71: Ch1 ekonomi islam

Akad join venture, di mana bank dan nasabah sama-sama memberikan modal (patungan) dalam usaha yang akan dijalankan.

Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing.

Porsi nisbah boleh berbeda dengan porsi modal, asalkan disepakati bersama.

Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati. Kerugian ditanggung sesuai porsi modal masing-masing. Selaku partner bisnis, bank berhak ikut serta dalam

pengaturan manajemen.

Page 72: Ch1 ekonomi islam

Akad sewa-menyewa, di mana bank sebagai pemberi sewa (mu’jir) dan nasabah sebagai penyewa (musta’jir).

Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewa dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan akad kedua.

Sebagai mu’jir, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa.

Page 73: Ch1 ekonomi islam

Akad sewa-menyewa, di mana penyewa (musta’jir) diberikan opsi untuk memiliki obyek yang disewanya (Financial Lease).

Dimungkinkan apabila bank memiliki obyek yang disewakan. Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua

akad, yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan. Peralihan kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa

belum berakhir. Selama kepemilikan belum beralih, bank bertanggungjawab

atas pemeliharaan asset yang disewa

Page 74: Ch1 ekonomi islam

Rahn dalam syariah memiliki dua makna : Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya

dokumennya saja yang ditahan. Barang masih digunakan oleh pemilik.

Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya lagi.

Umumnya dipergunakan sebagai pengikatan jaminan atas pinjaman yang diberikan.

Page 75: Ch1 ekonomi islam

Wakalah (Perwakilan) Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C

Kafalah (Penjaminan) Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card

Hawalah (Pengalihan Piutang) Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check

Sharf (Pertukaran mata uang) Produk: Jual beli Valuta Asing.

Dalam penyediaan jasa-jasa di atas, bank memperoleh ujrah (fee based income). Karena ujrah diperoleh dari pemanfaatan asset/teknologi milik bank sendiri, maka tidak termasuk yang dibagihasilkan.

Page 76: Ch1 ekonomi islam

Referensi Guru/ Materi :

Prof. Dr. Muhammad, M.Ag Adiwarman A Karim Drs. Agustianto, M.Ag

Page 77: Ch1 ekonomi islam