rencana tanggap darurat ch1

37
Rencana Tanggap Darurat

Upload: kadenza

Post on 19-Oct-2015

460 views

Category:

Documents


84 download

TRANSCRIPT

  • Rencana Tanggap Darurat

  • PENDAHULUANKondisi emergency (keadaan darurat) bahkan disaster sering terjadi beberapa tahun terakhir ini.

    Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi darurat, maka perlu ditanggulangi secara terencana dan sistematis.

    Untuk itu setiap industri perlu dan harus menyiapkan rencana tanggap darurat sedini dan sebaik mungkin.

    Perencanaan merupakan hal yang sangat esensial dalam mengantisipasi kondisi darurat atau disaster sehingga kerugian dapat dihindari/diminimalisir.

  • PENGERTIANEmergency (keadaan darurat) menurut industri adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi pada lingkungan operasional perusahaan dimana perusahaan dapat mengendalikan kondisi tersebut dengan sumber daya yang tersedia dari dalam perusahaan sendiri.

    Disaster (bencana) menurut industri adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi pada lingkungan operasional perusahaan dimana perusahaan tidak dapat mengendalikan kondisi tersebut dengan sumber daya yang tersedia dari dalam perusahaan sendiri.

  • PENGERTIANMenurut ILO, Rencana darurat adalah suatu rencana formal tertulis, yang berdasarkan pada potensi kec yg dpt terjadi di instalasi & konsekuensi-konsekuensinya yg dpt dirasakan di dalam dan di luar tempat kerja serta bagaimana hrs ditangani.

    Ada pula definisi lain yang menyatakan bahwa rencana darurat adalah sebuah proses perencanaan yang komprehensif yang digunakan sebagai pedoman yang melibatkan seluruh unsur di perusahaan baik selama penanggulangan keadaan bahaya maupun setelah keadaan bahaya berlalu pada area yang menjadi tanggung jawab bagian/department masing-masing.

  • PENGERTIANPada prinsipnya sifat emergency/disaster adalah tidak pasti, karena ketidakpastian inilah maka setiap perusahaan diharuskan siap dalam menghadapi keadaan darurat.

    Perencanaan darurat harus diperlakukan oleh para pejabat yg berwenang, pengelola pabrik & pejabat setempat sebagai unsur yg penting dr sistem pengendalian bahaya besar.

    Perencanaan darurat harus mencakup penanganan keadaan darurat di dalam dan di luar pabrik

  • Dasar HukumUU No 13 Th. 2003 ttg Ketenagakerjaan.UU No 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja.Per Menaker 05/1996 ttg SMK3.Kep Menaker 186/1999 ttg Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.Kep Menaker 187/1999 ttg Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.SE Menakertrans No. 140 /MEN/PPK-KK/II/2004 ttg Pemenuhan Kewajiban Syarat-Syarat K3 di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Installation).SE Menakertrans No. 117/MEN/PPK-PKK/III/2005 ttg Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan K3 di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan Tempat-Tempat Publik lainnya .

  • Undang-undang No 1 Th 1970 tentang Keselamatan Kerja

  • 3.3.1. Identifikasi Potensi Bahaya (Hazard)

    Kondisi dan kejadian berbahaya yang dapat terjadiJenis kecelakaan dan penyakit yang dapat terjadi Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3

  • 3.3.2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

    Penilaian resiko semua jenis pekerjaan dan menentukan prioritas pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerjaPeraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3

  • 3.3.3. Tindakan Pengendalian

    3.3.8. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana

    Perusahaan harus memiliki prosedur penanganan keadaan darurat dan diuji secara berkala oleh personel yang memiliki kompetensi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3

  • 3.3.9. Prosedur menghadapi insiden

    Untuk mengurangi resiko insiden, Perusahaan harus memiliki prosedur dalam menghadapi insiden meliputi :- Penyediaan fasilitas P3K- Proses perawatan lanjut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3

  • 3.3.10. Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat

    Perusahaan harus memiliki prosedur rencana pemulihan secara cepat kembali pada operasi normal, dan membantu tenaga kerja yang mengalami traumaPeraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 05/Men/1996 Tentang SMK3

  • SE No. 140 / DPKK/III/2004PEMENUHAN KEWAJIBAN SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI KIMIA DENGAN POTENSI BAHAYA BESAR ( MAJOR HAZARD INSTALLATION )Latar belakangbencana industri ( major accident) telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril dan material. Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana industri tersebut dipandang perlu mengambil langkah-langkah segera dan sistimatis untuk mengendalikan potensi bahaya industri kimia baik potensi bahaya berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar ( major hazard installation ).

  • Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja meliputi :Pengendalian setiap bentuk energi;Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi;Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala.;Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran;Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit penanggulangan kebakaran dan petugas peran kebakaran;

    SE No. 140 / DPKK/III/2004

  • Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja, meliputi :Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas bahan kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep. 187/Men/1999)Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya Besar / Menengah . Melakukan riksauji faktor kimia sekurang-kurangnya /6 blnMelakukan riksauji instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerjaSE No. 140 / DPKK/III/2004

  • Review sistem tanggap darurat ( emergency response ) bagi perusahaan yang sudah memiliki sistem tersebut.

    Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim tanggap darurat ( emergency response ) untuk segera membuat sistem tersebut.SE No. 140 / DPKK/III/2004

  • ALAMGempa bumiBanjir / TsunamiGunung meletusTanah longsor

    MANUSIAHuman errorPenebangan HutanSabotase, Pemogokan, PeperanganMembuang sampah di sungaiMembakar sampah/ hutan sembaranganSUMBER BENCANA

  • AKIBAT BENCANAFisik dan Material :Korban jiwa (mati atau menderita)Korban harta benda dan sarana / materiil untuk kehidupan masyarakat atau sarana produksi bagi kegiatan industriNon Materiil :Terganggunya struktur kegiatan rutin , produksi bagi suatu industri atau kegiatan sosial bagi masyarakat.Terganggunya kondisi ekonomi.

  • ? - Emergency Response Plan

    - Safe Design Hazard Identification Control - Engineering - Human - Administrative Rehabilitative

    Accident Prevention ProgramIncidentExplosionFire

  • Mengurangi dampak bahaya.

    Menyiapkan langkah-langkah penyela-matan untuk melindungi manusia dan harta benda.

    Tanggap saat menghadapi emergency dan menyediakan fasilitas yang di-perlukan.

    Menerapkan sistem pemulihan agar komunitas menjadi normal setelah terjadi bencana.TUJUAN EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT

  • ELEMEN EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENTBASELINE ASSESSMENTRECOVERYPREVENTIONRESPONSEPREPAREDNESS

  • EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENTBaseline AssessmentPenilaian DasarSebuah rangkaian penilaian terhadap aspek-aspek kesiapan menghadapi emergency atau disaster yang meliputi aspek SDM, peralatan dan system.Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kepada manajemen atas kondisi terakhir dari fasilitas emergency yang dimiliki, fasilitas fire protection di pabrik, kajian terhadap K3, kemampuan SDM, efektivitas dan aspek kesisteman dlm menghadapi kondisi darurat.PreventionPencegahanPrevention terkonsentrasi pd formulasi dan implementasi dari suatu kebijakan jangka panjang dan program-program untuk mencegah atau mengeliminir kondisi darurat atau disaster. Tindakan pencegahan lebih terfokus pada peralatan atau instalasi dan material-material yang berbahaya dlm suatu industri.Prosedur prevention ini seperti fire prevention, inspection, preventive maintenance dan prosedur lainnya berfungsi sebagai pencegahan dari segi engineering, system dan adm.

  • EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENTResponseReaksi/KesigapanPreparednessKesiapsiagaanRecoveryPemulihan

    Elemen ini menitik beratkan pada kesiapan menghadapi emergency atau disaster dari sisi kesiapan Personil, Penyiapan Prasarana, Fasilitas dan Sistem. Hal tersebut meliputi :Prosedur training dan evaluasi.Drill atau latihan untuk personil inti dlm struktur emergency.Peralatan dan material yg dibutuhkan dlm emergency.Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan krisis/bencana yang bertujuan menstabilkan dan mengendalikan bencana yang terjadi. Elemen yg penting adalah komunikasi dan koordinasi, evakuasi, shutdown, pencarian korban dan penyelamatan, first aid, FEP, damage control, security dll. Sehingga perlu dilakukan drill yg periodik.Fase ini adalah untuk mengembalikan fasilitas, lingkungan dan perangkat lainnya pada status fungsionalnya. Analisa dampak dan minimalisasi dampak emergency atau disaster harus dituangkan dlm perencanaan recovery yg efektif, misal incident investigation, damage assessment, clean up and restoration, business interruption, dll

  • Langkah penyusunan emergency planning Membuat komitmen tertulisMembentuk tim dan koordinatorMenentukan tujuan dan lingkup perencanaanMenentukan skenarioMenilai dampakMengidentifikasi tugasMengidentifikasi kebutuhan sumber dayaMembentuk organisasi emergencyMenyusun prosedur emergencyPenulisan draft emergency planningMelakukan management reviewPersetujuan manajemenSosialisasi emergency planning Melakukan training, drill, simulasiReview, evaluasi dan update

  • Rencana Tanggap Darurat Di Dalam Pabrik (On Site Emergency Planning) Merumuskan rencana dan pelayanan daruratMekanisme komunikasi dan alarmPenunjukan personil dan definisi tugasPusat pengendali keadaan darurat (Crisis center)Tindakan on-siteRencana Prosedur Shut-downUjicoba Prosedur keadaan daruratPenilaian rencana dan pemutahiran

  • Setiap instalasi berbahaya besar hrs memiliki sebuah perencanaan darurat dalam pabrik atau tempat kerja Rencana darurat hrs disiapkan oleh para pengelola pabrik berkaitan dgn penaksiran dr kemungkinan besarnya akibat-akibat dari kecelakaanUntuk instalasi yg kompleks, rencana daruratnya hrs mempertimbangkan setiap bahaya besar dgn semua kemungkinan interaksinya & hrs meliputi unsur-unsur :Penilaian terhadap besar & sifat dr kecelakaan yg mungkin terjadiPerumusan dr rencana & kerjasama termasuk dgn pelayanan keadaan daruratProsedur utk membunyikan tanda bahaya & utk mengadakan komunikasi baik di dalam maupun di luar instalasiPenunjukan khusus bagi pengendali kec lapangan & kepala pengendali utama serta rincian job discLokasi & org pusat pengendali keadaan daruratTindakan para pekerja dlm pabrik selama keadaan darurat termasuk prosedur evakuasiTindakan pekerja & orang lain diluar pabrikRencana Tanggap Darurat Di Dalam Pabrik (On Site Emergency Planning)

  • Harus diatur segala kemungkinan spt tindakan tambahan, mengamankan instalasi ataupun mematikan instalasi Tersedianya sumber daya Memperhitungkan sumber daya dari luar jika dibutuhkan & jika pekerja sakit atau hari libur4.5.6.Rencana Tanggap Darurat Di Dalam Pabrik (On Site Emergency Planning)

  • Aspek-aspek yg tercakup dlm rencana darurat di luar pabrik (United Kingdom Health and Safety Executive) yaitu :OrganisasiKomunikasiPeralatan darurat yg khususPengetahuan khususOrganisasi sukarelawanInformasi bahan-bahan kimiaInfo meteorologisPengaturan-pengaturan yg berhubungan dgn kemanusiaanInformasi kepada umumpenilaianRencana Tanggap Darurat Di Luar Pabrik (Off Site Emergency Planning) Rencana tanggap darurat hrs disusun berdasarkan pd kemungkinan kecelakaan yg dpt berakibat buruk kepada manusia maupun lingkungan di luar instalasi. Peran serta dari pihak terkait sangat dibutuhkan seperti peran petugas koordinasi keadaan darurat, manajemen perusahaan, pemda, polisi, pemadam kebakaran, pelayanan kesehatan, pengawas ketenagakerjaan dll. Di Indonesia sekarang telah dibentuk BNPB.

  • Penanganan Keadaaan Darurat

    Persiapan Sarana dan PrasaranaPemantauan dan Pemeliharaan Sarana dan PrasaranaMelakukan Analisa dan Evaluasi KesiagaanSarana dan prasaranaPemeriksaan peralatan yang berpotensi menimbulkan keadaan daruratPemeriksaan aktifitas : kondisi kendaraan angkutan B3 yang masuk area pabrik, manusia yang membawa kendaraan angkutan B3 dan kondisi kemasan B3Hasil uji coba/latihan dan atau penyuluhanHasil Identifikasi Dirangkum dan Dievaluasi Untuk Dijadikan Patokan Dalam Memeriksa dan Menanggulangi Bila Terjadi Keadaan Darurat

    Prosedur kesiagaan thd keadaan darurat terdiri dari :

  • Prosedur Penanggulangan Bila Terjadi Keadaan Darurat

    mencegah timbulnya korban.meminimkan kerusakan aset perusahaan.memungkinkan agar perusahaan dapat beroperasi kembali dalam waktu yang singkat.meminimkan dampak terhadap lingkungan.menghindari kebingungan dan kesimpangsiuran yang tidak perlu.memenuhi tanggungjawab moral kepada industri lain dan sekitarnya.

  • JALUR KOMUNIKASI

    DALAM PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

    PIMPINAN KEADAAN DARURAT ( PKD )

    STAF TEKNIS PENANGGULANGAN ( STP )

    REGU

    PENANGGULANGAN

    FIRE STATION

    Internal Com

    LALU LINTAS

    EVAKUASI

    Telephone

    PENGAMANAN

    KESEHATAN

    H U M A S

    LUAR PERUSAHAAN

    APARAT PEMERINTAH :

    CAMAT

    KAPOLSEK

    DANRAMIL

    KEPALA DESA

    RUMAH SAKIT

    ASSEMBLY POINT

    P3K

    PENGAMANAN

    TRANSPORT

    UMUM

    HUMAS

    EKOLOGI

    Channel I

    Channel I

    Channel I

    Internal Com

    PENGAMANAN

    OPERASIONAL

    KOMANDAN

    PENGAMANAN ( KPE )

    KOMANDAN PENANGGULANGAN ( KP )

    SM 77/GNK3/II/03

  • STRUKTUR ORGANISASI

    KEADAAN DARURAT DAN EVAKUASI

    PENDUKUNG PKD :

    STP. I :- Ka. Biro Inspeksi & Keselamatan STP. II :- Ka. Unit Kerja terkait

    - Ka. Divisi Produksi

    - Shift Superintendent.

    - Ka. Divisi Konstruksi

    - Ka. Divisi Pemeliharaan

    - Ka. Biro Kesehatan

    - Ka. Biro Pengamanan

    (c:)/ mw.document/th&dsr/fs/03

    ALUR KOMUNIKASI AWAL (KEADAAN DARURAT)

    OPERATOR

    KA. DIV. KA. UNIT KABID. SHIFT

    KA. KOMP.

    SHIFT SUP.

    KPK

    PKD

    LOKASI

    PKD

    ( Unit Terkait )

    (c:)/mw.document/th-ds/fs/03

    DIREKSI

    APARAT

    PEMERINTAHAN

    ( AP )

    PENGENDALIAN

    LALU-LINTAS

    ( PLL )

    REGU

    SAR / P3K

    ( RS )

    REGU

    PENANGGULANGAN

    ( RP )

    PENGENDALIAN

    OPERASIONAL

    ( PO )

    KOMANDO PENGAMANAN

    ( KPE )

    KOMANDO PENANGGULANGAN

    ( KP )

    STAFF TEKNIK PENANGGULANGAN

    ( STP )

    PKD / Wk. PKD

  • Skenario

  • Permenaker No Per 03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan, yaitu

    kecelakaan kerja,kebakaran atau peledakan atau pencemaran dan kejadian berbahaya lainya.

    Harus dilaporkan 2 x 24 jamPelaporanPerusahaan harus memiliki prosedur pelaporan. Prosedur tersebut harus didokumentasikan yang meliputi prosedur tata cara pelaporan, formula laporan bahaya atau ketidaksesuaian terhadap semua kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta insiden di tempat kerja dilaporkan.

  • TERIMA KASIH

    **NoteSuatu kejadian kecelakaan (kebakaram/peledakan) sebenarnya dapat dihindarkan, apabila dilakukan study secara cermat dengan pendekatan analisa keselamatan. Demikian pula resiko dapat ditimbulkan oleh kecelakaan (kebakaran/peledakan) dapat diprediksikan, sehingga upaya pencegahan maupun strategi menghadapi kejadian dapat dipersiapkan sebelumnya.