cerpen.docx
TRANSCRIPT
TERLAMBAT MASUK SEKOLAH
Namaku Nina, aku tinggal di kota Depok. Aku bersekolah di SDN 09 Ragunan. Tentunya sangat jauh dari rumahku bukan?. Aku selalu mendapat ranking 3 besar. Banyak guru-guru yang kagum dengan ku. Tetapi, tetap saja aku mempunyai kekurangan, yaitu aku sering sekali telat. Guru-guru selalu mengatakan ku untuk tidak telat masuk sekolah. Tapi apa daya, kondisi kota Jakarta yang ramai dan padat, tentu membuat jalanan menjadi macet oleh kendaraan.Pagi ini amat cerah, burung-burung berkicauan diluar sana. Tepat hari senin, terulang kembali kebiasaan burukku yaitu bangun telat. Padahal hari senin semua siswa dan guru-guru melakukan kegiatan rutin upacara bendera. Aku pun bergegas untuk sholat, membersihkan diri dan menyiapkan mata pelajaran. Kakakku pun sama seperti ku, karena kami berdua tidur sekamar. Kakakku bersekolah di SMPN 41 Jakarta, sangat dekat sekali dengan sekolahku.Meli, Nina! Cepet dong! Sudah tau sekolah kalian jauh, tapi masih saja telat. Papa kan nanti juga telat masuk kantor. Teriak papaku. Aku yang terburu-buru pun tidak sempat untuk memakan sarapanku. Perutku terasa lapar sehingga mamaku membungkuskan roti dengan cepat. Nina, ayo cepat masuk mobil, papa sudah menunggu! ujar kakakku. Iya kak! Balasku. Aku langsung bergegas ke mobil dan pamit pada mamaku.Di perjalanan menuju sekolah awalnya lancar-lancar aja. Tetapi saat kami berada di Margasatwa, kami terkena macet. Aduh, kok macet sih! Sudah pukul 06.20 masih di sini? Pasti telat lagi deh!Omelku. Kan papa sudah sering ingetin kalian agar bangun cepat, kita telat 10 menit saja udah macet. Ujar papaku. Aku dan kakakku hanya bisa terdiam mendengar nasihat papaku, karena itu adalah kesalahan kami berdua, dan kami harus menerima konsekuensinya. Setelah 20 menit kami menunggu akhirnya jalanan pun lancar kembali. Dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju sekolah.Akhirnya aku sampai di sekolah pada pukul 06.50, hanya aku sendiri aja yang telat. Aku pun berusaha untuk menutupi diriku di balik pagar, tapi tetap saja guru piket melihatku.Maaf pak, saya telat lagi, jalanan macet pak! jangan hukum saya dong pak. pintaku.Kamu selalu saja mengatakan seperti itu, sampai saya bosan mendengarnya!ucap guru piket. Lalu ia menyuruhku untuk bergabung mengikuti upacara. Ternyata, aku malah disuruh untuk berdiri didepan lapangan. Aku pun dengan terpaksa berdiri didepan lapangan tanpa melihat ke depan. Suasana yang tadinya tenang berubah menjadi sedikit beresik. Jantungku berdebar-debar, aku merasa malu kepada teman-teman ku, dan menjadi sorotan adek kelasku. Saatnya Wali kelas ku, pak jajuli memberikan amanat kepada seluruh peserta upacara. Dia menerangkan tentang kebersihan dan kedisplinan. Aku merasa semakin malu saat pak Jajuli menerangkan kedisplinan.Setelah upacara bendera selesai, pak jajuli pun memanggil ku keruang guru. Jantung ku semakin berdebar-debar, mereka-reka apa yang akan terjadi nanti. Sesampai ku diruang guru aku langsung menemui Pak jajuli Assalamualaikum pak, ada apa bapak memanggil saya?. Ucap ku.Waalaikum salam nin, ayo kamu duduk dulu. Balas Pak Jajuli. Aku pun langsung duduk dengan rasa cemas. Nina, bapak tau rumah kamu jauh dari sini, tapi tidak selamanya kamu akan terlambat terus bukan? Kamu juga sekarang kelas 6, kamu harus jadi contoh bagi adik-adik kelas mu.tegurnya. aku hanya menundukan kepala ku kebawah, aku tak berani melihat mata guruku. nina, lihat bapak! Ayolah, ubah kebiasaan buruk kamu itu, bangun lebih cepat, agar kamu tidak telat lagi.ujarnya. Maaf kan saya pak, saya janji saya akan bangun lebih cepat dan tidak akan telat lagipintaku. Guruku hanya tersenyum karena aku sudah mempunyai tekad untuk tidak akan telat lagi. Akupun pamit dan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.Bulan bersinar di malam hari, tak ada bintang sama sekali. Sebelum tidur, aku mengerjakan pr lalu mendaftar mata pelajaran untuk besok. Tak lupa aku untuk sembahyang, lalu akupun mengaktifkan jam weker ku. Kak, besok kita bangun jam lebih cepat ya, biar gak telat lagi,. Katakukakakku hanya menganggukan kepalanya karena dia sangat ngantuk sekali.Besok paginya, akupun terbangun oleh suara kucing yang sangat berisik. Akhirnya, aku berhasil untuk bangun lebih cepat. Akupun keluar dari kamarku. Hah kok gelap? Pasti papa dan mama belum bangun. kataku. Akupun langsung menuju ke kamar orang tuaku untuk membangunkan mereka. papa, mama, bangun! Nanti kesiangan aja!ujarku dengan mengetuk pintu kamar mereka. Ayahku pun membuka pintunya,Ada apa sih nin? Bangunin papa sama mama?Tanya papaku. Papa, ayo siap-siap, nanti nina telat lagi.kataku. Astagfirullah nina, sekarang jam berapa sih? Kamu gak liat jam berapa sekarang?.kata ayahku sambil menunjuk jam. Ternyata, sekarang masih pukul 03.00 pagi. Aku pun merasa malu, ayahku hanya tersenyum kepadaku. Tetapi tidak apa, yang penting aku sudah bangun cepat. Karena aku sudah terbangun jam segini, akupun melaksanakan sholat sunah tahajut. Setelah itu aku langsung membersihkan diri.Setelah papa, kakak dan aku sudah rapih, papa menyuruh kami untuk masuk ke mobil untuk berangkat ke sekolah. Kami berangkat dari rumah pukul 05.15 pagi. Nah, kan enak nih berangkat jam segini, jalanan lancar kan?.kata papa.Aku hanya bisa tersenyum dan merasa bahagia.Akhirnya aku sampai di sekolah pukul 05.50 pagi. Tapi, suanana sekolahku sepi bagaikan kuburan. Aku pun merasa takut untuk masuk ke kelas. Aku pun duduk di taman sekolah sambil membaca buku.Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6.10 pagi, sedikit demi sedikit teman-teman ku sudah datang ke sekolah. Aku pun bertemu dengan pak Jajuli yang saat itu baru saja datang.Wah, nina udah datang lebih awal nih, pertahanin ya nak, jangan terlambat lagi!. Sahutnya.Oke deh pak, saya janji deh!. Kataku. Pada saat itu juga aku berjanji untuk tidak terlambat masuk sekolah.