case stroke hemoragik

41
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UR BAGIAN SARAF Sekretariat :Gedung kelas 03, RSUD Arifin Achmad Lantai 04 Jl. Mustika Telp. (0761) 7894000 P E K A N B A R U STATUS PASIEN Nama Koass : Nurhafizah N I M / N U K : 0808121345 Tanggal : 6 Mei 2015 Pembimbing dr. Agus Tri Joko, Sp.S I. IDENTITAS PASIEN Nama Tn. AZ Umur 46 Tahun Jenis kelamin Laki-laki Alamat Bangkinang Agama Islam Status perkawinan Kawin Pekerjaan PNS Tanggal Masuk RS 3 Mei 2015 Medical Record 889xxx II. ANAMNESIS (autoanamnesis dan alloanamnesis dari: anak kandung pasien) 1

Upload: nurhafizahimfista

Post on 08-Nov-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stroke

TRANSCRIPT

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN URBAGIAN SARAFSekretariat :Gedung kelas 03, RSUD Arifin Achmad Lantai 04 Jl. Mustika Telp. (0761) 7894000P E K A N B A R U

STATUS PASIENNama Koass :Nurhafizah

N I M / N U K :0808121345

Tanggal :6 Mei 2015

Pembimbingdr. Agus Tri Joko, Sp.S

I. IDENTITAS PASIENNamaTn. AZ

Umur46 Tahun

Jenis kelaminLaki-laki

AlamatBangkinang

AgamaIslam

Status perkawinanKawin

PekerjaanPNS

Tanggal Masuk RS3 Mei 2015

Medical Record 889xxx

II. ANAMNESIS (autoanamnesis dan alloanamnesis dari: anak kandung pasien)Keluhan UtamaLemah anggota gerak kiri

Riwayat Penyakit Sekarang6 jam SMRS pasien mengeluhkan lemah anggota gerak kiri secara tiba-tiba saat pasien istirahat. Tungkai dan lengan bagian kiri tidak bisa digerakkan, ketika diangkat langsung terjatuh. Saat kejadian pasien masih sadar, keluhan disertai dengan picara pelo dan mulut mencong ke kanan. Keluhan tidak disertai dengan nyeri kepala, kejang dan muntah. Keluarga langsung membawa pasien ke RS swasta tapi karena dokter spesialis bedah saraf tidak ditempat pasien akhirnya dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, daam perjalan pasien mengalami penurunan kesadaran.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat stroke (-) Riwayat hipertensi (+) sejak 4 tahun yang lalu, tidak rutin kontrol, TD tertinggi 190 mmHg Riwayat penyakit diabetes melitus disangkal Riwayat penyakit jantung disangkal Riwayat kolesterol tinggi disangkal Riwayat trauma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat stroke (+) ibu pasien

Riwayat kebiasaan Riwayat meroko dan alkohol (-) Jarang olahraga Suka makanan bersantan dan gorenganRESUME ANAMNESISTn. AZ, 46 tahun, lemah anggota gerak kiri secara tiba-tiba pada saat istirahat. Berbicara pelo dan mulut mencong ke kanan. Penurunana kesadaran (+). Riwayat hipertensi (+), riwayat stroke dalam keluarga (+).

III. PEMERIKSAAN (^ Mei 2015 )A. KEADAAN UMUM Tekanan darah: kanan: 160/100 mmHg,kiri :160/100 mmHg Denyut nadi: kanan: 84x/mnt, teratur kiri : 84 x/mnt, teratur Jantung: HR : 84 x/mnt, reguler, bising (-) Paru: Respirasi : 20x/mnt, tipe: thorakoabdominal Keadaan gizi : kesan : gizi Cukup

B. STATUS NEUROLOGIK1) KESADARAN: Stupor GCS : E2, M3, Vterpasang ETT2) FUNGSI LUHUR: Sulit dinilai3) KAKU KUDUK: (-)4) SARAF KRANIAL:1. N. I (Olfactorius )KananKiriKeterangan

Daya pembauSDNSDNSulit dinilai

2. N.II (Opticus)KananKiriKeterangan

Daya penglihatanLapang pandangPengenalan warnaSDNSDNSDNSDNSDNSDNSulit dinilai

3. N.III (Oculomotorius)KananKiriKeterangan

PtosisPupil Bentuk UkuranGerak bola mataRefleks pupil Langsung Tidak langsung -

Bulat 2 mm SDN + + -

Bulat 2 mm SDN + +

Normal

4.

5. 6. N. IV (Trokhlearis)KananKiriKeterangan

Gerak bola mataSDNSDNSulit dinilai

7. N. V (Trigeminus)KananKiriKeterangan

MotorikSensibilitasRefleks korneaSDNSDNSDNSDNSDNSDNSulit dinilai

8. N. VI (Abduscens)KananKiriKeterangan

Gerak bola mataStrabismusDeviasiSDNSDNSDNSDNSDNSDNSulit dinilai

9. N. VII (Facialis)KananKiriKeterangan

TicMotorik : mengerutkan dahi mengangkat alis menutup mata sudut mulut lipatan nasolabial meringis menggembungkan pipi

Daya perasaTanda chvostek-

SDNSDN+SDN+SDNSDN

SDN-

-

SDNSDN+SDN-SDNSDN

SDN-

Sulit dinilai

Parasis N.VII sinistra sentral

10. N. VIII (Akustikus)KananKiriKeterangan

PendengaranSDNSDNSulit dinilai

11. N. IX (Glossofaringeus)KananKiriKeterangan

Arkus faringsSDNSulit dinilai

Daya perasaRefleks muntahSDNSDNSDN SDN

12. N. X (Vagus)KananKiriKeterangan

Arkus faringsSDNSulit dinilai

DysfoniaSDNSDN

13. N. XI (Assesorius)KananKiriKeterangan

MotorikTrofiSDNSDNSDNSDNSulit dinilai

14. N. XII (Hipoglossus)KananKiriKeterangan

MotorikTrofiTremorDisartriSDNSDN-- SDNSDN- -Sulit dinilai

IV. SISTEM MOTORIKKananKiriKeterangan

Ekstremitas atas KekuatanDistal ProksimalTonus TrofiGer. Involunter

SDN

SDNEutrofi-SDN

SDNEutrofi-

Tes jatuh lateralisasi sisi kiri

Sulit dinilai

Tes jatuh lateralisasi sisi kiri

Ekstremitas bawah KekuatanDistalProksimal Tonus Trofi Ger.involunter

SDN

SDNEutrofi-SDN

SDNEutrofi-

Badan Trofi Ger. involunter Ref.dinding perut Eutrofi-+Eutrofi-+

V. SISTEM SENSORIKSensasiKananKiriKeterangan

RabaNyeriSuhuPropioseptifSDNSDNSDNSDNSDNSDNSDNSDNSulit dinilai

VI. REFLEKSKananKiriKeterangan

Fisiologis Biseps Triseps KPR APR++++++++

Normal

Patologis Babinski Chaddock Hoffman TromerReflek primitif : Palmomental Snout---

-----

--

Refleks patologis (-)

VII. FUNGSI KORDINASIKananKiriKeterangan

Test telunjuk hidungTest tumit lututGaitTandemRombergSDNSDN SDNSDNSDNSDNSDNSDNSDNSDNSulit dinilai

VIII. SISTEM OTONOM Miksi: terpasang kateter Defekasi: -IX. PEMERIKSAAN KHUSUS/LAINa. Laseque: Tidak terbatasb. Kernig: Tidak terbatasc. Patrick: -/-d. Kontrapatrick: -/-e. Valsava test:tidak dilakukanf. Brudzinski : -/-

X. RESUME PEMERIKSAAN Keadaan umum Kesadaran: Stupor, GCS : E2, M3, Vterpasang ETT Tekanan darah: 160/100 mmHg Pernafasan: 20 x/ mnt, teratur Nadi: 84 x/menit Fungsi luhur: sulit dinilai Rangsang meningeal: (-) Saraf kranial: sulit dinilai Motorik: lateralisasi sisi kiri Sensorik: sulit dinilai Koordinasi: sulit dinilai Otonom: - Refleks- Fisiologis: (+/+) - Patologis: (-/-)

C. DIAGNOSISDIAGNOSIS KLINIS : Stroke + hipertensi grade IIDIAGNOSIS TOPIK : Sistem karotis dextraDIAGNOSIS ETIOLOGIK : Stroke hemoragikDIAGNOSIS BANDING: Stroke non hemoragik

D. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan laboratorium darah rutin : Hb, Ht, Leuko, trombosit2. Pemeriksaan laboratorium kimia darah : GDP, kolesterol, ureum, kreatinin, BUN, AST, ALT, HDL, LDL, TG, 3.Head CT Scan 4. foto polos thoraks 5. EKGE. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium darah rutin ( 3 Mei 2015) Hb: 14,8 gr% Ht: 43,8 % Leu: 9.470/mm3 Tromb: 249.000/mm3

Kimia darah - GDP: 71 mg/dl - Creatinin: 0,9 mg/dl- Ureum: 27,1mg/dl- AST: 27,7 IU/L- ALT: 44,8 IU/L

FOTO POLOS THORAK

Gambar 1. Foto polos thorak

Hasil : cor : CPR > 50 %, pinggang jantung menghilang Paru : tidak ada kelainanKesan : cardiomegaliCT-SCAN KEPALA

Gambar 2. CT-Scan kepala

Hasil CT-Scan tampak lesi hypodens luas dengan ria hypodens pada cerebri temporo-parietal dextra dengan pendesakan terhadap ventrikel lateral dextra dan midine kekiri.

Kesan : ICH luas serebri temporo-parietal dextra dengan reabsorpsi

EKG

F. PENATALAKSANAANa. Umum Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 30 Kontrol Vital Sign Mobilisasi dan rehabilitasi medik Perawatan di ruang ICU Pemberian nutrisi melalui NGT sesuai kebutuhan kalori pasien konsul dokter spesialis bedah saraf b. Khusus IVFD RL 20 tpm Inj citicolin 3x 250 mg IV Inj Vit K 3 x 500 mg IV Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Manitol 4 x 125 cc Inj piracetam 3 x 3 mg

G. Diagnosis AkhirStroke Hemoragik ec perdarahan intraserebral + Hipertensi grade II

I. Follow Up4 Mei 2015S : lemah anggota gerak kiri, nyeri kepla (+), bicara pelo O : Kesadaran : Somnolen, GCS E2M4V5 Vital sign : TD : 140/100 mmHg, N : 75x/menit, RR : 21x/menit, T : 37,60 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai A : Stroke hemoragik + hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj citicolin 3x 250 mg IV Inj Vit K 3 x 500 mg IV Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Manitol 4 x 125 cc Inj piracetam 3 x 3 mg

5 Mei 2015 S :pasien tidak sadar O : Kesadaran : Stupor, GCS E2M4V2 Vital sign : TD : 148/120 mmHg, N : 90x/menit, RR : 22x/menit, T : 37,50 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai A : Stroke hemoragik + hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj citicolin 3x 250 mg IV Inj Vit K 3 x 500 mg IV Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Manitol 4 x 125 cc Inj piracetam 3 x mg Persiapan operasi cito craniotomy a/i ICH

6 mei 2015 S : pasien tdak sadar O : Kesadaran : Stupor, GCS E2M3Vterpasang ETT Vital sign : TD : 164/100 mmHg, N : 84x/menit, RR : 20x/menit, T : 38,00 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai Kepala terpasang drainase A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) + hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj Ceftriaxon 2 x 1gr Inj Vit K 3 x 500 mg IV Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Inj tramadol 3 x 1 Inj citicolin 3 x 125 mg Inj piracetam 3 x 3 mg Inj Paracetamol 3 x 1 gr

7 mei 2015 S : pasiien tidak sadar, demam (+) O : Kesadaran : Stupor, GCS E2M3Vterpasang ETT Vital sign : TD : 170/100 mmHg, N : 92x/menit, RR : 21x/menit, T : 39,00 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai Kepala terpasang drainase cairan merah kental A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 2 + Hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj Ceftriaxon 2 x 1 gr Inj Vit K 3 x 500 mg IV Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Inj tramadol 3 x 1 Inj citicolin 3 x 125 mg Inj piracetam 3 x 3 mg Inj Paracetamol 3 x 1 gr

8 mei 2015 S : pasiien sudah sadar, demam (+) O : Kesadaran : Somnollen, GCS E3M6V5 Vital sign : TD : 150/90 mmHg, N : 106x/menit, RR : 21x/menit, T : 39,20 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai Kepala terpasang drainase cairan merah kental A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 3 + Hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj Ceftriaxon 2 x 1 gr Inj Vit K 3 x 500 mg IV Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Inj tramadol 3 x 1 Inj citicolin 3 x 125 mg Inj piracetam 3 x 3 mg Inj Paracetamol 3 x 1 gr Micardis 80 mg 1-0-0

9 mei 2015 S : pasien sadar, demam (+), mata bengkak O : Kesadaran : Somnollen, GCS E3M6V5 Vital sign : TD : 130/110 mmHg, N : 88x/menit, RR : 20x/menit, T : 38,70 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai Kepala terpasang drainase, rembesan (-) A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 4 + Hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj Ceftriaxon 2 x 1 gr Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Inj tramadol 3 x 1 Inj citicolin 3 x 125 mg Inj piracetam 1 x 3 mg Inj Paracetamol 3 x 1 gr Micardis 80 mg 1-0-0

11 mei 2015 S : pasien sadar, sakit kepala O : Kesadaran : Somnollen, GCS E35V5 Vital sign : TD : 130/110 mmHg, N : 88x/menit, RR : 20x/menit, T : 36,70 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: -/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai Kepala terpasang verban, rembesan cairan (-) A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 5 + Hipertensi grade II P :- IVFD RL 20 tetes/menit Inj Ceftriaxon 2 x 1 gr Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Inj tramadol 3 x 1 Inj citicolin 3 x 125 mg Inj piracetam 1 x 3 mg Micardis 80 mg 1-0-0 Inj ondansentron 3 x 4 gr Aminofluid 1 flsh / hari Amlodipin 1 x 10 mg Vik K 3 x 500 mg IV

12 mei 2015 S : pasien sadar, sakit kepala O : Kesadaran : Somnollen, GCS E35V5 Vital sign : TD : 130/100 mmHg, N : 80x/menit, RR : 21x/menit, T : 36,60 C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik : sulit dinilai Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: -/-Fungsi Otonom : tergangguKoordinasi : sulit dinilai Kepala terpasang verban, rembesan cairan (-) A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 5 + Hipertensi grade II P : IVFD RL 20 tetes/menit Inj Ceftriaxon 2 x 1 gr Inj Asam Mefenamat 3 x 500 mg Inj tramadol 3 x 1 Inj citicolin 3 x 125 mg Inj piracetam 1 x 3 mg Micardis 80 mg 1-0-0 Inj ondansentron 3 x 4 gr Aminofluid 1 flsh / hari Amlodipin 1 x 10 mg Vik K 3 x 500 mg IV

PEMBAHASANI. DefinisiDefinisi stroke menurut WHO (2006) adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1,2

II. Faktor Resiko Stroke 1,2,3,4Secara umum faktor resiko stroke dibagi atas :Faktor mayorFaktor minor

Hipertensi Penyakit jantung Diabetes melitus Pernah stroke

Hiperlipidemia Hematokrit tinggi Merokok Obesitas Hiperurisemia Kurang olahraga Fibrinogen tinggi

III. Klasifikasi 1,3,51. Berdasarkan kelainan patologi0. Stroke Hemoragik : Perdarahan intraserebral, perdarahan ekstraserebral0. Stroke non hemoragik : Thrombus, emboli, hipoperfusi sistemik1. Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya1. Transient Iskemik Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.1. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainan atau gejala neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu1. Stroke progresif atau stroke in evolution yaitu stroke yang gejala klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin berat.1. Stroke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi.1. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler1. Sistem karotisa. Motorik: hemiparese kontralateral, disartriab. Sensorik: hemihipestesi kontralateral, parestesiac. Gangguan visual: hemianopsia homonym kontralaterald. Gangguan fungsi luhur: afasia, agnosia2. Sistem vertebrobasilera. Motorik: hemiparese alternans, disartriab. Sensorik: hemihipestesia alternans, parestesiac. Gangguan visual : hemianopsia hominim, cortical blindness, TIAd. Gangguan lain: gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia

IV. Patofisiologi StrokeStroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi pembuluh darah di otak yaitu: 1a. Proses intrinsik pembuluh darah, misalnya: aterosklerosis, inflamasi, deposit amiloid, deseksi arteri, atau trombosis vena.b. Proses yang berasal dari tempat lain (yang jauh) menimbulkan embolus, misalnya: emboli dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan gangguan pembuluh darah intrakranial.c. Proses yang timbul akibat aliran darah ke otak inadekuat akibat menurunnya tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah.d. Proses yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di ruang subaraknoid atau jaringan otak/intraserebral.Tiga proses pertama menyebabkan timbulnya TIA dan stroke iskemik (infark otak), sedangkan yang keempat menyebabkan terjadinya stroke hemoragis (perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid).

V. Gejala StrokeSecara umum gejala stroke berupa serangan mendadak, berupa :1,31. Kesemutan dan kelemahan pada wajah, lengan atau tungkai,terutama pada satu sisi tubuh2. Confuse, gangguan bicara atau mengerti pembicaraan3. Gangguan penglihatan satu atau kedua mata4. Kesulitan berjalan, pusing, gangguan keseimbangan dan koordinasi5. Nyeri kepala hebat yang belum jelas penyebabnyaVI. Stroke HemoragikPecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.5Etiologi dari Stroke Hemoragik :1) Perdarahan intraserebralPerdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum. 6Gejala klinis :a. Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis.b. Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat disertai kejang fokal / umum.c. Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata menghilang dan deserebrasid. Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan perdarahan subhialoid.

2) Perdarahan subarakhnoidPerdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang subarakhnoid yang timbul secara primer. 6Gejala klinis :a. Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam 1 2 detik sampai 1 menit.b. Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.c. Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam.d. Dijumpai gejala-gejala rangsang meningene. Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan subarakhnoid.f. Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan. 5Berdasarkan gambaran klinis, stroke infark dengan stroke perdarahan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Gejala atau pemeriksaanInfark otakPerdarahan

Gejala yang mendahuluiTIA (+) 50%TIA (-)

Beraktivitas/istirahatIstirahat, tidur atau segera setelah bangun tidurSering pada waktu aktifitas fisik

Nyeri kepala dan muntahJarang Sangat sering dan hebat

Penurunan kesadaran waktu onsetJarang Sering

Hipertensi Sedang/ normotensi Berat, kadang sedang

Rangsangan meningenTidak adaAda

Gejala tekanan tinggi intracranial/papiludemJarang papiludemPapiludem dan perdarahan subhialoid

Darah dalam cairan serebrospinalTidak adaAda

Foto kepalaDapat dijumpai pergeseran glandula pinealis

CT-Scan kepalaTerdapat area hipodensitasMassa intrakranial dengan area hiperdensitas

AngiografiDapat dijumpai gambaran penyumbatan, penyempitan dan vaskulitisDapat dijumpai aneurisma, AVM, massa intrahemisfer atau vasospasme

Tabel 1. Perbedaan stroke infak dan stroke perdarahan

KlinisPISPSANon Hemoragik

Defisit fokalBeratRinganBerat ringan

OnsetMenit/jam1-2 menitPelan (jam/hari)

Nyeri kepalaHebatSangat hebatRingan

Muntah pada awalnyaSeringSeringTidak, kec lesi di batang otak

HipertensiHampir selaluBiasanya tidakSering kali

Penurunan kesadaranAdaAdaTidak ada

Kaku kudukJarangAdaTidak ada

HemiparesisSering dari awalPermulaan tidak adaSering dari awal

Gangguan bicaraBisa adaJarangSering

Likuor cerebrospinalBisa terdapat darahBerdarahJernih

Tabel 2. Perbedaan stroke perdarahan intraserebral, perdarahan subarachnoid dan nonhemoragik

Diagnosis dan Penilaian Gawat Darurat pada Perdarahan Intrakranial dan Penyebabnya a. Pemeriksaan pencitraan yang cepat dengan CT atau MRI direkomendasikan untuk membedakan stroke iskemik dengan perdarahan intracranial.b. Angiografi CT dan CT dengan kontras dapat dipertimbangkan untuk membantu mengidentifikasi pasien dengan risiko perluasan hematoma. Bila secara klinis atau radiologis terdapat kecurigaan yang mengarah ke lesi structural termasuk malformasi vaskuler dan tumor, sebaiknya dilakukan angiografi CT, venografi CT, CT dengan kontras, MRI dengan kontras, MRA, dan venografi MR.

Tatalaksana Medis Perdarahan Intrakranial a. Pasien dengan defisiensi berat factor koagulasi atau trombositopenia berat sebaiknya mendapat erapi penggantian factor koagulasi atau trombosit.b. Pasien dengan perdarahan intracranial dan peningkatan INR terkait obat antikoagulan oral sebaiknya tidak diberikan walfarin, tetapi mendapat terapi untuk menggganti vitamin K-dependent factor dan mengkoreksi INR, serta mendapat vitamin K intravena. Konsentrat kompleks protrombin tidak menunjukkan perbaikan keluaran dibandingkan dengan Fresh Frozen Plasma (FFP). Namun, pemberian konsentrat kompleks protrombin dapat mengurangi komplikasi dibandingkan dengan FFP dan dapat dipertimbangkan sebagai alternative FFP. c. Apabila terjadi gangguan koagulasi maka dapat dikoreksi sebagai berikut: Vitamin K 10 mg IV diberikan pada penderita dengan peningkatan INR dan diberikan dalam waktu yang sma dengan terapi yang lain karena efek akan timbul 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian