case report karsinoma sel basalll

22

Click here to load reader

Upload: irma-octavia

Post on 06-Aug-2015

31 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Case Report Karsinoma Sel Basalll

KARSINOMA SEL BASAL

DISUSUN OLEH :

Irma octavia 1102007151

Ike annisa r 1102006121

Ihsan 1102005119

Pembimbing:

Dr. H. Herry Setya Yudha Utama, Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI KEPANITERAAN ILMU BEDAH

RSUD ARJAWINANGUN

Page 2: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Case Report

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. T

Umur : 60 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu RT

Alamat : jatiwangi

II. ANAMNESIS

Diambil dari : autoanamnesa

o Keluhan Utama : terdapat benjolan di anus

o Keluhan Tambahan :nyeri saat BAB.

o Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke polilinik RSUD Arjawinangun dengan keluhan keluar

benjolan di anus 1 hari SMRS, benjolan tersebut dirasakan keluar dari anus saat pasien sedang buang air

besar. Benjolan dirasakan timbul terus dan terasa nyeri. Nyeri dirasakan terus-menerus dan dirasakan

memberat jika pasien mengedan. Benjolan sebesar telur ayam dan benjolan tersebut tidak bisa dimasukkan

ke lubang anus. Pasien juga mengeluhkan keluar darah terus menerus dari lubang anus. Pasien mengaku sulit

buang air besar karna BAB yang terasa keras. BAK lancar. Pasien mengatakan selama 3 tahun terakhirn

pasien menderita sakit wasir yang sembuh bila ke dokter.

o Riwayat Penyakit dahulu :

- Pasien mengatakan menderita sakit wasir sejak 3 tahun yang lalu

- Pasien tidak mempunyai penyakit hipertensi dan diabetes mellitus sebelumnya

- Pasien tidak mempunyai riwayat operasi sebelumnya

o Penyakit dalam keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita keluhan seperti ini

III. PEMERIKSAN FISIK

Page 3: Case Report Karsinoma Sel Basalll

STATUS GENERALIS

o Keadaan umum : tampak sakit sedang

o Kesadaran : Compos mentis

Vital Sign

o Tekanan darah : 120/80 mmHg

o Nadi : 86x / menit

o Napas : 24x / menit

o Suhu : Afebris

Gizi : Baik

Kepala : Normocephal

o Mata :

- Konjungtiva : Tidak Anemis

- Sclera : Tidak Ikterik

- Pupil : Bulat isokor

- Reflex pupil : +/+ normal

Leher :

o Takea : lurus ditengah

o KGB : tidak membesar

Thorax :

o Inspeksi :

- Bentuk dada datar simetris dalam keadaan statis dan dinamis

o Palpasi :

- Fremitus vocal simetris dikedua lapang paru

- Fremitus taktil simetris dikedua lapang paru

- Nyeri tekan (-) diseluruh kapang paru

o Perkusi :

- Sonor diseluruh lapang paru

- Nyeriketok (-) diseluruh lapang paru

o Auskultasi :

- Jantung : BJ 1,2 reguler, murmur (-), gallop (-)

- Paru : suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Page 4: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Abdomen :

o Inspeksi :

- Datar

- Simetris

- Tidak terlihat adanya massa

o Auskultasi :

- Bisisng usus terdengar normal

o Perkusi :

- Timfani diseluruh kwadran abdomen, nyeri ketuk (-)

- Hepar dan Lien dalam batas normal

- Shifting dullness (-)

o Palpasi :

- Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)

- Hepar dan Lien tidak teraba

Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

Extremitas :

Atas

Akral : hangat

Sianosis : -

Perfusi : baik

Udema : -

Bawah : Liat status lokalis

Status Lokalis

o Inspeksi : Terlihat benjolan diluar anus dan oedem di sekitar rektum berwarna biru

o Rektal Toucher : dilatasi sfingter ani, oedem mukosa, terdapat trombosis dan fibrotik

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab darah tanggal 21 Juni 2012

Hb : 14,2 g / dl

Ht : 42,4 %

Page 5: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Leukosit : 9800 / uL

Trombosit : 250.000 /uL

V.DIAGNOSIS KERJA

Hemorroid Eksterna

VI. DIAGNOSIS DIERENSIAL

Kondiloma perianal

Tumor anorektal

VII. TERAPI

Medikamentosa :

RL 20 tt/menit

Ceftriaxone 3 x tab 1

Ketorolak 2 x tab 1

Operatif :

Hemorroidektomi

VIII. PROGNOSA

Quo ad vitam : ad bonam.

Quo ad functionam : ad bonam

BAB II

PEMBAHASAN

KARSINOMA SEL BASAL

Pendahuluan

Page 6: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Karsinoma sel basal (KSB)disebut juga basalioma adalah tumor ganas kulit yang

paling sering ditemukan terutama pada orang kulit putih. Di Australia jumlah kasus baru

KSB 652/tahun/100 ribu penduduk sedangkan di Amerika Serikat 480/tahun/100 ribu

penduduk. Di Indonesia menurut data Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi

Page 7: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Indonesia tahun 1989, dari 1530 kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah kasus

karsinoma sel basal yaitu 39.93%.

Definisi

Karsinoma Sel Basal ( KSB ) adalah neoplasma ganas dari sel epitelial yang lebih

mirip sel germinatif folikel rambut dibandingkan dengan lapisan sel basal epidermis.

KSB merupakan tumor fibroepitelial yang terdiri atas komponen stroma interdependen

( jaringan fibrosa ) dan epitelial. Sel tumornya berasal dari primordial pluropotensial di

lapisan sel basal, dan dapat juga dari selubung akar luar folikel rambut atau kelenjar

sebasea atau adneksa kulit lain.

Nama lain dari Karsinoma Sel Basal ini adalah Basalioma, Basal Sel Epitelioma,

ulkus rodens, ulkus Jacob, tumor komprecher, basal sel karsinoma.

Epidemiologi

Pertama sekali yang melaporkan Karsinoma Sel Basal ini adalah Jacob pada tahun

1827 yang meruapakan suatu selinvasi dan metastase yang lambat, serta jarang

menimbulkan kematian.Karsinoma Sel Basal ini lebih sering dijumpai pada orang kulit

putih daripada orang yang kulit berwarna, dan pengaruh sinar matahari sangat berperan

dalam perkembangan Karsinoma Sel Basal. Pria lebih banyak dari pada wanita dan

umumnya di atas 40 tahun.

Page 8: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Menurut penelitian Tjarta di Indonesia peringkat kanker kulit adalah :

1. Karsinoma Sel Basal 36,67%

2. Karsinoma Sel Skuamosa 11,4%

3. Melanoma Maligna 0,59%

4. Tumor ganas adneksa kulit dan tumor ganas kulit lainnya 8,5%

Patogenesis

Komprecher ( 1903 ) mengatakan bahwa KSB berasal dari Sel Basal Epidermis,

Adamson (1914) menyangsikan bahwa KSB berasal dari Sel Basal dan mengajukan teori

bahwa KSB berasal dari fokus embrionik laten yang timbul dari keadaan dorman pada

usia lanjut.

Lever (1948) mengemukakan bahwa KSB bukan karsinoma dan tidak berasal

dari Sel Basal tetapi adalah tumor nevoid dan hamartoma yang berasal dari sel

germinativum epitel primer (orimary epithelial germ cell) yaitu sel sel yang belum

matang. Teori lain dari Pinkus menyatakan bahwa KSB berasal dari sel pluri potensial

yang terbentuk secara kontinu sepanjang hidup, menjadi aktif pada usia tua dan

mempunyai potensi untuk membentuk rambut, kelenjar sebum dan kelenjar apokrin.

Patogenis Karsinoma sel Basal didahului dengan kolagen yang sering dijumpai

pada kulit yang sedikit pigmennya dan mendapat sinar matahari yang berlebih sehingga

nutrisi epidermis terganggu yang mana hal ini merupakan predileksi terjadinya suatu

kelainan kulit.7 Melanin berfungsi sebagai energi amorf yang dapat mneyerap energi dan

menghilangkannya dalam bentuk panas. Jika energi masuk terlalu besar dapat merusak

dan mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya menjadi sel kanker.

Faktor predisposisi dari Karsinoma Sel Basal :

1. Faktor internal

2. Faktor external

: umur, ras, jenis kelamin, dan genetik

:

1. Sinar UV ( UVB 290 – 320 um )

2. Trauma pada kulit seperti bekas vaksinasi , luka bakar

3. Zat – zat kimia hidrokarbon polisiklik

4. Radiasi Ionisasi

5. Arsen organik

Page 9: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Manifestasi klinis

Predileksinya terutama pada wajah ( pipi, dahi, hidung, lipat, nasolabial, daerah

periorbital), leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan, badan,

tungkai, kaki, dan kulit kelapa.

Gambaran klinik KSB bervarisasi, Lever membagi KSB menjadi 5 bentuk :

1. Nodulo-ulseratif, termasuk ulkus rodens

2. Berpigmen

3. Morfea atau fibrosing atau sklerosing

4. Superficial

5. Fibroepitelioma

Di samping itu terdapat pula 3 sindroma klinis, di mana epitelioma sel basal berperan

penting , yaitu :

1. Sindroma epitelioma sel basal nevoid

2. Nevus sel basal unilateral linier

3. Sindroma Bazex (merupakan atrofoderma folikuler dengan epitelioma sel basal

multipel)

Tipe Nodulo – Ulseratif

Merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Lesi biasanya tampak sebagai lesi

tunggal. Paling sering mengenai wajah, terutama pipi, lipat nasolabial, dahi, dan tepi

kelopak mata. Pada awalnya tampak papul atau nodul kecil, transparan seperti mutiara,

berdiamater kurang dari 2 cm, dengan tepi meninggi. Permukaannya tampak mengkilat,

sering dijumapi adanya teleangiektasia, dan kadang – kadang dengan skuama yang halus

atau krusta tipis. Berwarna seperi mutiara, kadang – kadang seperti kulit normal sampai

eritem yang pucat. Lesi membesar secara perlahan dan suatu saat bagian tengah lesi

menjadi cekung, meninggalkan tepi yang meninggi keras. Jika terabaikan, lesi –lesi ini

akan mengalami ulserasi ( disebut ulkus rodens ), dengan destruksi jaringan di sekiranya.

Page 10: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Tipe Berpigmen

Gambaran klinisnya sama dengan yang tipe nodulo –ulseratif. Bedanya, pada

jenis ini berwarna coklat atau hitam berbintik bintik atau homogen yang secara klinis

dapat menyerupai melanoma.

Tipe Morfea/Fibrosing/Sklerosing

Biasanya terjadi pada kepala dan leher, lesi tampak sebagai plak sklerotik yang

cekung, berwarna putih kekuningan dengan batas tidak jelas. Pertumbuhan perifer diikuti

oleh perluasan sklerosis di tengahnya.

Tipe Superfisial

Lesi biasanya multipel, mengenai badan. Secara klinis tampak sebagai plak

transparan, eritematosa sampai berpigmen terang, berbentuk oval sampai ireguler dengan

tepi berbatas tegas sedikit meninggi, seperti benang atau kawat. Biasanya dihubungkan

dengan ingesti arsenik kronis.

Tipe Fibroepitelial

Paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis, lesi berupa papul kecil

yang tidak bertangaki atau bertangkai pendek, dengan permukaan halus dengan warna

yang bervariasi.

SINDROM EPITELIOMA SEL BASAL NEVOID

Dikenal pula sebagai sindroma Gorlin-goltz. Merupakan kelainan autosomal

dominan dengan penetrasi yang bervariasi, ditandai oleh 5 gejala mayor yaitu :

1. KSB multipel yang terjadi pada usia muda

2. Cekungan – cekungan pada telapak tangan dan telapak kaki

3. Kelainan pada tulang, terutama tulang rusuk

4. Kista pada tulang rahang

5. Kalsifikasi ektopik dari falks serebri dan struktur lainnya

Page 11: Case Report Karsinoma Sel Basalll

Di samping gejala mayor ini dijumpai banyak kelainan sistem organ mutipel yang

berhubungan dengan sindroma ini.

NEVUS SEL BASAL UNILATERAL LINIER

Merupakan jenis yang sangat jarang dijumpai. Lesi berupa nodul dan komedo,

dengan daerah atropi bentuk striae, distribusi zosteriformis atau linier, unilateral. Lesi

biasa dijumpai sejak lahir dan lesi ini tidak meluas dengan meningkatnya usia.

SINDROM BAZEX

Sindroma ini digambarkan pertama kalinya oleh Bazex, diturunkan secara

dominan, dengan ciri khas sebagai berikut :

1.Atrofoderma folikuler, yang ditandai oleh folikuler yang terbuka lebar, seperti

ice pick marks, terutama pada ekstremitas.

2. Epitelioma sel basal kecil, multipel pada wajah, biasanya timbul pertama kali

saat remaja atau awal dewasa. Namun kadang –kadang dapat juga timbul pada akhir

masa anak – anak.

Di samping itu dapat pula dijumpai anhidrosis lokal atau hipohidrosis

generalisata, hipotrikosis kongenital pada kulit kepala dan daerah lainnya.

HISTOPATOLOGI

Lever membagi KSB dalam beberapa tipe histopatologi yang terdiri atas KSB

yang berdiferensiasi dan KSB tidak berdiferensiasi.

1. KSB berdiferensiasi

a. Jenis keratotik

Disebut juga tipe pilar oleh karena berdiferensiasi ke arah rambut. Menunjukkan sel-

sel parakeratotik dengan gambaran inti yang memanjang dan sitoplasma agak

eosinofilik dan dijumpai horncyst, selain sel-sel undiferentiated dengan sitoplasma

basofilik.

b. Jenis kistik

Dijumpai adanya bagian-bagian kistik dibagian tengah massa tumor yang terjadi

akibat degenerasi sel-sel tumor atau defferensiasi sel-sel ke arah kelenjar.

Page 12: Case Report Karsinoma Sel Basalll

c. Jenis adenoid

Adanya gambaran struktur mirip kelenjar yang dibatasi jaringan ikat. Kadang-kadang

ditemukan lumen yang dikelilingi sel-sel bersekresi. Dalam lumen dapat ditemukan

semacam bahan koloid atau massa amorf.

2. KSB tidak berdifferensiasi/ KSB solid

Merupakan gambaran histopatologik yang banyak ditemukan. Berupa pulau-pulau sel

dengan bentuk dan ukkuran bermacam-macam, terdiri dari sel-sel basaloid, dengan inti

basofilik yang bulat atau lonjong, sitoplasma sedikit, sel-sel pada tepi massa tumor

tersusun palisade.

Diagnosa Banding

Secara klinis sel basan didiagnosis banding dengan:

1. Karsinoma sel skuamosa

2. Melanocytyc naevi

3. Karsinoma sel Merkel

4. Melanoma maligna

5. Trichoepitelioma

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan histopatologi.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan KSB bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan dengan hasil

kosmetik yang baik serta hasil fungsional yang maksimal. Dalam menentukan cara

penatalaksanaan KSB, banyak hal yang harus diperhatikan, baik dari faktor tumornya

maupun pasiennya. Faktor tumor yang perlu diperhatikan adalah tipe tumor, ukuran

lokasi, sifat pertumbuhan dan apakah tumor primer atau rekurens. Sedangkan faktor

Page 13: Case Report Karsinoma Sel Basalll

pasien yang perlu dipertimbangkan adalah usia, riwayat penyakit lain, faktor psikologis

dan riwayat pengobatan.

Secara garis besar penatalaksanaan KSB digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu

dengan pembedahan dan tanpa pembedahan. Pembedahan dapat dilakukan dengan cara

eksisi dengan skapel, bedah mikrografik Mohs, kuretase dan elektrodesikasi, bedah

beku, serta bedah laser. Penatalaksanaan tanpa pembedahan dilakukan dengan cara

radioterapi, interferon intralesi, kemoterapi, pemberian retinoid dan foto dinamik.

Prognosis

Pengobatan pada KSB primer memberikan angka kesembuhan sekitar 95%

sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Pengobatan pada KSB rekuren lebih sulit

daripada KSB Primer, dan angka kekambuhan setelah dilakukan prosedur yang kedua

adalah tinggi.

Kesimpulan

Karsinoma sel basal adalah tumor kulit ganas yang jarang bermetastase, sering

dijumpai pada orang kulit putih, laki –laki lebih banyak dariw anita. Faktor predisposisi

dan matahari sangat berperan dalam perkembangan KSB. Diagnosa ditegakkan dari

gejala klinis dan pemeriksaan histopatologi. Penatalaksanaan KSB dapat dilakukan

dengan pembedahan atau tanpa pembedahan.

Page 14: Case Report Karsinoma Sel Basalll
Page 15: Case Report Karsinoma Sel Basalll

.Daftar pustaka

1. Tambunan G.W . Karsinoma kulit dalam sepuluh jenis kanker terbanyak di

Indonesia. EGC, 1995: 52-66

2. Handayani I, Kuswadji. Penatalaksanaan Karsinoma Sel Basal. Dalam: MDVI

Vol I, No 26, 1999

3. Hamzah M, Kanker kulit : Aspek deteksi dini, diagnosis penetuan tingkat

penyakit dan pencegahannya. Dalam kumpulan makalah lengkap, PERDOSKI

Semarang,2000

4. Rata I.G.K Tumor kulit. Dalam : ilmu penyakit kulit dan kelamin. Editor

Djuanda A Dkk ed 3 FK-UI,1999: 207-22

5. Ranhdle W H, Basal cell Carsinoma. In : Dermatology Surg. Vol 22 , 1999:

255-261

6. Fitzpatrick TB. Dermatology in General Medicine 5th ed. Vol I, Mc-Graw Hill

1992: 1488 – 94.

7. Habif TP, MD. Basal Cell Carcinoma. Dalam: Premalignat and Malignan Non

Melanoma skin Tumor Clinical Dermatology, A color guide to diagnosis and

Theraphy, 3th Ed, St. Louis Baltimore, Mosby, 1996: 649 – 59.

8. Tjarta A. Spektrum Kanker Kulit di Indonesia MDVI, Vol 3.No 22, 1995: 100

– 6

9. Buditjahjono S. Tumor-Tumor Kulit. Dalam: Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit,

Hipokrates, 2000: 206 – 35

10. Lever WF. Histopathology of the Skin 6 edition, JB Lippincot Company,

1983:562-74

15

Page 16: Case Report Karsinoma Sel Basalll

16