case cf radius ulna

19
I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 14 tahun Alamat : Slahung Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar Tanggal masuk RS : 2 Juli 2012 Tanggal pemeriksaan : 3 Juli 2012 Tanggal Operasi : 4 Juli 2012 II. ANAMNESIS A. Keluhan utama : Nyeri pada tangan kanan B. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RSUD Ponorogo dengan keluhan nyeri pada tangan kanan, nyeri dirasakan sangat mengganggu, tidak menjalar, semakin memberat saat digerakkan dan berkurang bila diistirahatkan. Nyeri dirasakan setelah pasien jatuh dari kursi, sebelum jatuh pasien tidak ada gangguan dalam menggunakan tangannya untuk beraktivitas. Setelah terjatuh pasien masih bisa menggerakkan tangan kanannya namun bentuk tangannya bekok, serta nyeri saat digerakkan. 1

Upload: dhita-putri-windari

Post on 06-Aug-2015

186 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: CASE CF Radius Ulna

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 14 tahun

Alamat : Slahung

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Tanggal masuk RS : 2 Juli 2012

Tanggal pemeriksaan : 3 Juli 2012

Tanggal Operasi : 4 Juli 2012

II. ANAMNESIS

A. Keluhan utama :

Nyeri pada tangan kanan

B. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke IGD RSUD Ponorogo dengan keluhan nyeri pada

tangan kanan, nyeri dirasakan sangat mengganggu, tidak menjalar,

semakin memberat saat digerakkan dan berkurang bila diistirahatkan.

Nyeri dirasakan setelah pasien jatuh dari kursi, sebelum jatuh pasien

tidak ada gangguan dalam menggunakan tangannya untuk beraktivitas.

Setelah terjatuh pasien masih bisa menggerakkan tangan kanannya

namun bentuk tangannya bekok, serta nyeri saat digerakkan. Pada

lokasi nyeri terdapat adanya luka kecil serta bengkak.

Pasien mengaku dirinya terjatuh dari kursi, pada hari Selasa pukul

10 malam. Pasien terjatuh dengan posisi tangan kanan menahan berat

tubuh. Pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Ponorogo. Pasien

mendapat pertolongan pertama, luka pada tangannya dijahit kemudian

dibidai.

1

Page 2: CASE CF Radius Ulna

Pasien tidak mengeluh adanya nyeri dibagian tubuh lain, pingsan (-),

pusing (-), sakit kepala (-), demam (-), mual (-), muntah (-), sesak nafas

(-), nyeri dada (-), nyeri perut (-), .

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Asma : disangkal

Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat Penyakit Jantung/Paru : disangkal

Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal

Riwayat Sakit Ginjal/Liver : disangkal

Riwayat Operasi sebelumnya : disangkal

Riwayat Trauma` : ada, pasien jatuh dari motor

1 bulan yang lalu dan terdapat luka lecet pada lengan kanan dan

tungkai kanan

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Alergi dalam keluarga : disangkal

Riwayat Asma dalam keluarga : disangkal

Riwayat Hipertensi dalam keluarga : disangkal

Riwayat DM dalam keluarga : disangkal

E. Anamnesis Sistem

Sistem Serebrospinal : Pusing (-), Demam (-)

Sistem Respirasi : Batuk (-), Pilek (-), sulit bernafas (-)

Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada (-), Pucat (-)

Sistem Digestivus : Mual (-), Muntah (-), BAB lancar

Sistem Urogenital : BAK lancar, jernih kekuningan, nyeri (-)

Sistem Muskuloskeletal : Ada hambatan dalam bergerak di regio

antebrachii dan manus

Sistem Integumentum : Suhu teraba hangat

2

Page 3: CASE CF Radius Ulna

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Gizi : Cukup

Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6

Vital Sign

Tek. Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit isi cukup dan reguler

RR : 18 x/menit

Suhu : 36,1 oC per axilla

B. Pemeriksaan fisik

a) Kepala/Leher

Jejas (-), ekskoriasi (-), nyeri tekan (-), hematom (-), rhinorea

(-), otorhea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar

getah Bening (-), Brill hematome (-)

b) Mata

Konjungtiva : Anemis (+/+)

Sklera : Ikterus (-/-)

Pupil : Ukuran 4 mm reguler, Reflek cahaya (+/+),

isokor (+/+)

Palpebra : Edema (-/-)

c) Thoraks

Dinding thoraks : Jejas (-)

Paru

- Inspeksi : Gerakan Pernafasan Simetris kanan dan kiri

- Palpasi : Ketinggalan gerak (-)

3

Page 4: CASE CF Radius Ulna

Fremitus

depan belakang

N N N N

N N N N

N N N N

- Perkusi depan belakang

- Auskultasi

depan belakang

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Vesikule

r

Suara tambahan Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)

4

Sonor Sonor Sonor Sonor

Sonor Sonor Sonor Sonor

Sonor Sonor Sonor Sonor

Page 5: CASE CF Radius Ulna

Jantung

- Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

- Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat

- Perkusi : Batas jantung tidak membesar

- Auskultasi : Suara Jantung I-II regular, Bising jantung

(-)

d) Abdomen

Inspeksi : Jejas (-), distensi (-), darm steifung (-), darm

contour (-)

Auskultasi : Peristaltik (+) bising usus normal

Perkusi : Timpani, hepar pekak, hepatomegali (-),

splenomegali (-)

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defans muskular (-),

hepatomegali (-), splenomegali (-)

e) Ekstremitas

Atas : ekskoriasi (-/-), luka terbuka (+/-) pada regio

antebrachii ventral 1/3 distal ukuran 1x 0,25x 0,25 cm

Bawah : ekskoriasi (-/-), luka terbuka (-/-)

C. Status Lokalis

a) Lokasi trauma : Regio Antebrachii Dextra

b) Look

Deformitas : (+) angulasi ke dorsal

Edema : (+)

Luka : (+) 1 x 0,25 x 0,25 cm pada ventral

1/3 distal antebrachii dextra

c) Feel

False movement : (+)

Nyeri tekan : (+)

Krepitasi : (-)

5

Page 6: CASE CF Radius Ulna

Akral Hangat : (+)

Capilarry refill time : (+)

Pulsasi a. radialis : (+) pulsasi a. radialis

kanan teraba, irama reguler

Fungsi sensorik : n. Radialis (+)

n. Ulnaris (+)

n. Medianus (+)

d) Move

Nyeri gerak : (+)

Fungsi Motorik : n. Radialis (sde karena edema)

n. Medianus (sde karena edema)

n. Ulnaris (sde karena edema)

ROM : terbatas karena nyeri

IV. DIAGNOSIS BANDING

Soft Tissue Injury

Suspect Closed Fracture Radius 1/3 Distal

Suspect Closed Fracture Ulna 1/3 Distal

V. PLANNING DIAGNOSA

Foto Rontgen Antebrachii Dextra AP dan Lateral

VI. TERAPI

Pemasangan IV line

Analgetik (Inj. Ketorolac 2 x 30mg)

Bidai atau spalk

VII. EDUKASI

Istirahatkan lengan kanan

6

Page 7: CASE CF Radius Ulna

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan Radiologi

Foto Rontgen Antebrachii Dextra AP dan Lateral seorang laki-laki berusia

14 tahun :

Tampak soft tissue swelling

Susunan tulang baik

Sela sendi tak menyempit

7

Page 8: CASE CF Radius Ulna

Permukaan sendi reguler

Tampak dikontinuitas jaringan tulang Radius dan Ulna 1/3 distal

Tak tampak lesi litik dan sklerotik

Kesan : gambar fraktur pada Radius dan Ulna 1/3 distal Kanan

IX. DIAGNOSA

Closed Fracture 1/3 Distal Radius Ulna Dextra Komplit Displaced

X. PLANNING TERAPI

Terapi Konservatif :

Reposisi tertutup manual dan Immobilisasi dengan above-elbow plaster cast

pada posisi netral dipertahankan selama 6 minggu

Terapi Operatif :

Open Reduction Internal Fixation Plating

XI. TINDAKAN OPERASI

Macam : Open Reduction Internal Fixation Plating

Posisi : Terlentang

Jenis Anastesi : General Anaesthesy

A. Pre-operatif

Informed consent pemasangan intravena line dan pemberian

profilaksis antibiotik (Seftriakson 1gr).

B. Intra-operatif

Pasien masuk ke ruang OK, diposisikan terlentang di atas meja

operasi, dan dianastesi dengan general anestesi.

Daerah operasi didesinfeksi dengan savlon dan betadine.

Persempit daerah operasi dengan duk steril.

Insisi sisi distal Radius dextra, mulai dari kulit, fascia, perdalam

insisi lapis demi lapis sambil rawat pendarahan.

Insisi fascia, diperdalam lapis demi lapis dan ditemukan Fraktur

Radius 1/3 distal.

8

Page 9: CASE CF Radius Ulna

Dilakukan reposisi fraktur.

Dilakukan fiksasi dengan plate dan screw 1 buah.

Cek stabilitas.

Setelah stabil, cuci lapang operasi dan tutup lapis demi lapis.

Insisi sisi distal Ulna dextra, mulai dari kulit, fascia, perdalam

insisi lapis demi lapis sambil rawat pendarahan.

Insisi fascia, diperdalam lapis demi lapis dan ditemukan Fraktur

Ulna 1/3 distal.

Dilakukan reposisi fraktur.

Dilakukan fiksasi dengan plate dan screw 1 buah.

Cek stabilitas.

Setelah stabil, cuci lapang operasi dan tutup lapis demi lapis.

XII. PLANNING

A. Terapi

Infus RL 16 tpm

Antibiotik (Inj. Ceftriaxone 2 x 1g)

Analgetik (Inj. Ketorolac 2x 30 mg)

B. Edukasi

Segera melatih sendi-sendi proximal dan distal dari fragmen

fraktur.

Lengan tetap dielevasi hingga pembengkakan mereda

C. Rehabilitasi

Active dan passive ROM exercise

9

Page 10: CASE CF Radius Ulna

REFLEKSI KASUS

Pasien laki-laki berusia 14 tahun, datang ke RSUD Dr. Harjono Ponorogo

dengan keluhan nyeri pada tangan kanan setelah terjatuh dari kursi, nyeri

dirasakan sangat mengganggu, tidak menjalar dan terasa semakin memberat saat

digerakkan serta berkurang bila diistirahatkan. Dari pemeriksaan fisik regio

antebrachii dextra didapatkan pada look: deformitas (+) angulasi ke dorsal, edema

(+), luka (+) feel: false movement (+), nyeri tekan (+),krepitasi (-), move: Nyeri

gerak (+), ROM terbatas karena nyeri.

Dari hasil foto rontgen didapatkan dikontinuitas jaringan tulang Radius

dan Ulna 1/3 distal. Kemudian dilakukan open reduction plating 2 plate pada

Radius dan Ulna dextra pada 4 Juli 2012. Pada pasien ini mengalami fraktur

Radius dan Ulna 1/3 distal.

Fraktur pada regio wrist dan lengan bawah sangat sering terjadi pada anak-

anak karena sering jatuh di mana gaya diteruskan dari lengan ke Radius dan Ulna.

Fraktur 1/3 distal Radius dan Ulna komplit displaced umumnya terjadi pada masa

anak-anak. Saat hanya Radius saja yang fraktur, fraktur menjadi supinasi; reduksi

yang paling stabil adalah pronasi. Namun saat Radius dan Ulna fraktur, reduksi

yang paling stabil dengan posisi lengan bawah netral dengan above-elbow cast

selama 6 minggu.1

Fraktur lengan bawah pada dewasa sulit untuk ditangani dibandingkan

dengan fraktur pada anak-anak. Trauma langsung biasanya mengakibatkan fraktur

transversal pada tingkat yang sama (paling banyak pada 1/3 tengah) sedangkan

pada trauma tak langsung hampir selalu mengakibatkan rotasi yaitu fraktur

oblique atau spiral pada tingkat yang berbeda. Deformitas rotasi tambahan dapat

ditimbulkan oleh tarikan otot-otot yang melekat pada Radius: otot itu adalah

biseps dan otot supinator pada 1/3 bagian atas, pronator teres pada sepertiga

pertengahan, pronator quadratus pada sepertiga bagian bawah. 2

10

Page 11: CASE CF Radius Ulna

Gambaran klinik fraktur ini biasanya sangat jelas, tetapi nadi harus diraba

dan tangan diperiksa untuk mencari ada tidaknya defisit peredaran darah atau

saraf.2

Pada pasien ini didapatkan hasil foto rontgen tampak fraktur 1/3 distal

Radius dan Ulna secara melintang pada tingkat yang sama. Gambaran sinar-X

fraktur Radius dan Ulna yaitu kedua tulang fraktur, baik secara melintang pada

tingkat yang sama atau secara oblik dengan fraktur Radius biasanya pada tingkat

yang lebih tinggi. Pada anak-anak fraktur sering tidak lengkap (greenstick) dan

hanya berangulasi. Pada orang dewasa pergeseran dapat terjadi pada setiap arah,

tumpang tindih miring atau memuntir.2

Reduksi tertutup pada kedua fraktur memungkinkan untuk menggunakan

traksi dan berbagai macam derajat pronasi dan supinasi bergantung pada

deformitas. Reduksi terbuka biasanya diperlukan fraktur Radius dan Ulna pada

dewasa sebagai penanganan primer atau sekunder setelah gagal dengan reduksi

tertutup. Internal fiksasi yang paling efektif pada fraktur ini adalah plate and

screws. Radius biasanya menyembuh lebih cepat dari Ulna.1

Pada anak-anak reduksi tertutup biasanya berhasil dan fragmen

dipertahankan dalam gips panjang lengkap, dari aksila sampai ke metakarpal; alat

ini diterapkan dengan posisi siku 90 derajat dengan lengan bawah pada posisi

netral. Posisi itu diperiksa dengan sinar-x setelah 2 minggu dan kalau memuaskan,

pembebatan dipertahankan hingga fraktur menyatu (biasanya 6-8 minggu).

Selama periode ini dianjurkan melakukan latihan tangan dan bahu. Anak harus

tidak boleh berolahraga untuk mencegah terjadi fraktur ulang.Adakalanya operasi

diperlukan jika fraktur tidak bisa direduksi atau fragmen sangat tidak stabil.

Fiksasi dapat menggunakan small plate, Kirschner Wires (K-Wires) atau flexible

intramedullary nails.2

Pada orang dewasa, reduksi sukar dilakukan dan pergeseran kembali

dalam gips hampir selalu terjadi, kecuali kalau fragmen dalam aposisi dekat.

Hasilnya sangat sulit diprediksi, sehingga para ahli memilih reduksi terbuka dan

fiksasi internal. Fragmen dipertahankan dengan menggunakan plat dan sekrup.

Fasia yang dalam dibiarkan terbuka untuk mencegah terjadinya tekanan dalam

11

Page 12: CASE CF Radius Ulna

kompartemen otot, dan hanya kulit dan jaringan sub kutan lah yang dijahit.

Setelah operasi lengan tetap dielevasi hingga pembengkakan mereda, dan selama

periode ini latihan aktif dianjurkan. Tulang menyatu dalam 8-12 minggu.2

Komplikasi fraktur Radius dan Ulna yaitu:

1. Early

a. Cedera saraf

b. Cedera pembuluh darah

c. Sindrom kompartemen

2. Late

a. Delayed union dan non union

b. Malunion

c. Komplikasi pelepasan plat

12

Page 13: CASE CF Radius Ulna

DAFTAR PUSTAKA

1. Salter, Robert Bruce. 1999. Specific Fractures and Joint Injuries in Children

In : Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskletal System 3rd

Edition. USA : Lippincott Williams & Wilkins . pp: 513-516

2. Solomon L, Warwick DJ, Nayagama S. 2001. Injury of the Forearm and

Wrist in Apley’s System of Orthopaedics and Fractures Eigth Edition.

London: Arnold International Student Edition. pp: 611-613

13