penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that...

17
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR ANTEBRACHII DISTAL SINISTRA POST GIPS DI RST DR.SOEDJONO MAGELANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : DIAN AYU CHANDRA DEWI J100 150 002 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

i

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR

ANTEBRACHII DISTAL SINISTRA POST GIPS DI RST

DR.SOEDJONO MAGELANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III

pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

DIAN AYU CHANDRA DEWI

J100 150 002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR

ANTEBRACHII DISTAL SINISTRA POST GIPS DI RST DR.SOEDJONO

MAGELANG

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

Dian Ayu Chandra Dewi

J100 150 002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing,

(Arif Pristianto, SSTFT., M.Fis)

NIK. 100.162HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

ii

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR

ANTEBRACHII DISTAL SINISTRA POST GIPS DI RST DR.SOEDJONO

MAGELANG

Oleh :

Dian Ayu Chandra Dewi

J100 150 002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji

1. Arif Pristianto, SSTFT., M.Fis ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Arin Supriyadi SST.FT, M. Fis ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Farid Rahman SSTFT,. M.OR ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

(Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes)

NIK: 786

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bawa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pebdapat yang

perna ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggung jawabkan sepenunya.

Surakarta, 04 Juli 2018

Penulis,

DIAN AYU CHANDRA DEWI

J100 150 002

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR

ANTEBRACHII DISTAL SINISTRA POST GIPS DI RST DR.SOEDJONO

MAGELANG

Abstrak

Latar belakang: fraktur lengan bawah fraktur yang meliputi corpus atau shaft radius,

ulna, atau keduanya. Fraktur lengan bawah diklasifikasikan lebih lanjut menurut

lokasinya yaitu, sepertiga proksimal, sepertiga tegah, dan sepertiga distal. Fraktur

antebrachii merupakan terputusnya kontinuitas tulang yang terjadi pada tulang radius

dan ulna. Manifestasi dari kasus ini ditemukan ada nyeri bengkak, dan keterbatasan

lingkup gerak sendi.

Tujuan: untuk mengetaui manfaat transcutaneous electrical nerve stimulation

(TENS) dalam mengurangi nyeri, manfaat terapi latihan (gerak aktif dan gerak pasif)

dalam mengurangi bengkak dan meningkatkan lingkup gerak sendi.

Hasil: setelah dilakukan terapi selama 6 kali pertemuan, didapatkan hasil adanya

penurunan nyeri diam T0: 2 menjadi T6: 0, nyeri tekan T0: 3 menjadi T6: 2, nyeri

gerak T0: 4 menjadi T6: 2. Penurunan bengkak pada lingkar tangan T0: 48 cm

menjadi T6: 45 cm, lingkar wrist T0: 21 cm menjadi T6: 18 cm, dan lingkar tangan 5

cm proksimal wrist T0: 23 cm menjadi T6: 20 cm. peningkatan lingkup gerak sendi

pada palmar fleksi T0: 500 menjadi T6: 60

0, dorsi fleksi T0: 35

0 menjadi T6: 45

0,

ulnar deviasi T0: 200 menjadi T6: 35

0, radial deviasi T0: 15

0 menjadi T6: 20

0,

pronasi T0: 100 menjadi T6: 30

0, dan supinasi T0: 80

0 menjadi T6: 90

0.

Kesimpulan: transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) dan terapi latihan

dapat dapat mengatasi gangguan yang ada pada kasus fraktur antebrachii distal

sinistra post GIPS.

Kata kunci: antebrachii, transcutaneous electrical stimulation, terapi latihan.

Abstract

Background: Fracture of the forearm of the fracture which includes the corpus or

shaft radius, ulna, or both. The forearm fracture is further classified according to its

location ie, one-third proximal, one-third prevented, and one third distal. An

antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone

and ulna. The manifestation of this case was found to have swelling pains, and

limited range of motion of the joints.

Objective: To assess the benefits of transcutaneous electrical nerve stimulation

(TENS) in reducing pain, the benefits of exercise therapy (active motion and passive

movement) in reducing swelling and increasing the scope of joint motion.

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

2

Results: after 6 weeks of therapy, the result was a decrease of T0: 2 to T6: 0, T0: 3

tenderness to T6: 2, motion pain T0: 4 to T6: 2. Reduction of swelling on hand

circumference T0 : 48 cm to T6: 45 cm, wrist circumference T0: 21 cm to T6: 18 cm,

and hand wrist 5 cm proximal wrist T0: 23 cm to T6: 20 cm. increased the range of

motion of the joints in the flexural palmar T0: 500 to T6: 60

0, the flexion density T0:

350 to T6: 45

0, ulnar deviation T0: 20

0 to T6: 35

0, radial deviation T0: 15

0 to T6: 20

0,

pronation T0: 100 to T6: 30

0, and supination T0: 80

0 to T6: 90

0.

Conclusion: transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) and exercise therapy

can overcome the existing disturbance in the case of a distal antebrachii fraktur

sinistra post GIPS.

Keywords: antebrachii, transcutaneous electrical stimulation, exercise therapy.

1. PENDAHULUAN

Trauma0merupakan salah satu penyebab utama kematian dan

kecacatan0di dunia. Tingkat kematian (mortality rate) kasus trauma lebih tinggi

pada negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, hal ini berhubungan

dengan banyaknya penggunaan transportasi bermotor, kurang maksimalnya

pembangunan jalan, dan sistem penanganan trauma yang terbatas. Berdasarkan

hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Depkes RI tahun 2013 kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera

antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam/tumpul.

Dari 45.987 dari peristiwa kecelakaan yang mengalami fraktur sebanyak 1.775

orang (3,8%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur

sebanyak 1.770 orang (8,5%), dari 14.127 trauma benda tajam/tumpul, yang

mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7%) dan, disebutkan dari 84.774 orang

kasus cedera 5,8 % mengalami patah tulang (fraktur).

Fraktur lengan bawah adalah fraktur yang meliputi corpus atau shaft

radius, ulna, atau keduanya. Fraktur lengan bawah di klasifikasikan lebih lanjut

menurut lokasinya yaitu, sepertiga proksimal, sepertiga tegah, dan sepertiga

distal (Thomas, 2011). Fraktur antebrachii merupakan terputusnya

kontinuitas0tulang yang terjadi pada tulang radius dan ulna (Thomas, 2011).

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

3

penanganan fisioterapi yang dapat digunakan salah satunya berupa

TENS0(Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation) dan terapi latihan.

Pemberian TENS dapat mempengaruhi intensitas nyeri sehingga nyeri akan

berkurang (Parjoto, 2006). Sedangkan terapi latihan0merupakan salah satu

tindakan yang dalam0pelaksanaannya menggunakan gerak tubuh baik secara

aktif0maupun pasif yang dapat mengurangi bengkak dan dapat meningkatkan

lingkup gerak sendi (Kisner dan Colby, 2012). Dari penjelasan diatas maka

penulis tertarik untuk melakukan penatalaksanaan fisioterapi dengan

modalitas TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) dan terapi latian

gerak aktif dan gerak pasif.

2. METODE

Penatalaksanaan fisioterapi dilakukan sebanyak 6 kali terapi di RST dr.

Soedjono Magelang pada pasien Ny. SS usia 59 tahun dengan diagnosa medis

fraktur antebrachii distal sinistra post gips. Dalam penanganan modalitas

fisiohterapi yang diberikan adalah transcutaneous electrical nerve stimulation

dan terapi latihan. Metode tersebut digunakan untuk mengurangi nyeri,

mengurangi pembengkan, dan meningkatkan lingkup gerak sendi. Selain terapi

diatas pasien dan keluarga dapat melaksanakan edukasi di rumah yang telah

diajarkan oleh fisioterapi seperti gerak pasif dan gerakan aktif agar asil

memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Terapi yang diberikan kepada Ny. SS usia 59 tahun dengan diagnosa

medis fraktur antebrachii distal sinistra post gips. Memiliki problematika

yaitu, nyeri pada pergelangan tangan kiri, adanya bengkak, dan penurunan

lingkup gerak sendi. Setelah dilakukan terapi dengan modalitas TENS dan

terapi latihan selama 6 kali terapi didapatkan hasil:

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

4

3.1.1 Nyeri dengan Verbal Rating Scale

Berkurangnya nyeri pada pergelangan tangan dengan verbal rating

scale (VRS) yaitu nyeri diam dari T0 dengan hasil 2 yaitu nyeri ringan

menjadi T6 dengan hasil 0 yaitu tidak nyeri, nyeri tekan dari T0

dengan hasil 3 yaitu nyeri berat menjadi T6 dengan hasil 2 yaitu nyeri

sedang, nyeri gerak dari T0 dengan hasil 4 yaitu nyeri sangat berat

menjadi T6 dengan0hasil020yaitu0nyeri0sedang.

3.1.2 Antropometri dengan Pita Ukur

Tabel 1 Pengukuran Nyeri dengan Verbal Rating Scale

Tabel 2 Pengukuran Antropometri menggunakan Pita Ukur

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

5

Berkurangnya bengkak pada tangan kiri dengan pita ukur yaitu

lingkar tangan dari T0 dengan hasil 48 cm menjadi T6 dengan hasil 45

cm, lingkar wrist dari T0 dengan hasil 21 cm menjadi T6 dengan hasil

18 cm, lingkar 5 cm proksimal wrist dari T0 dengan hasil 23 cm

menjadi T6 dengan hasil 20 cm.

3.1.3 Lingkup Gerak Sendi dengan Goniometer

Peningkatan lingkup gerak sendi dengan goniometer yaitu, gerak

palmar fleksi dari T0 dengan hasil 500 menjadi T6 dengan0hasil060

0,

gerak dorsi fleksi dari T0 dengan hasil 350

menjadi T6 dengan hasil

450, gerak ulnar deviasi dari T0 dengan hasil 20

0 menjadi T6 dengan

hasil 350, gerak radial deviasi dari T0 dengan hasil 15

o menjadi T6

dengan hasil 200, gerak pronasi dari T0 dengan hasil 10

0 menjadi T6

dengan hasil 300, gerak supinasi dari T0 dengan hasil 80

0 menjadi T6

dengan hasil 900.

Tabel 3 Pengukuran Lingkup Gerak Sendi menggunakan Goniometer

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

6

3.2 Pembahasan

3.2.1 Nyeri dengan TENS (Konvensional)

Pada pasien ini didapatkan hasil pemeriksaan derajat nyeri diam 2,

nyeri tekan 3, dan nyeri gerak 4. Kemudian diberikan TENS selama 6

kali terapi. Hasil yang diperoleh pada T1 dan T2 belum ada perubahan

karena pasien masih dalam tahap penyesuaian alat, penyesuaian alat

untuk mengurangi nyeri adalah jika pasien sudah 5 kali terapi

(Fakhrah, 2017).

Pada T3 dan T4 adanya penurunan derajat nyeri menjadi 1 yaitu

nyeri ringan. Penurunan nyeri pada terapi ini dipengaruhi oleh

kenyamanan pasien terhadap alat, menurut Gourav, Banerjee dan Mark

(2013) bahwa mekanisme TENS bekerja untuk mendorong analgesia

dalam korelasi dengan teori gerbang rasa sakit dan pelepasan berbagai

neurotransmitter0disistem saraf pusat termasuk0opioid (endorfin),

serotonin, asetilkolin, atau-epinefrin,0dan gamma-amino butyric acid-

(GABA), sehingga dapat mengurangi nyeri.

Pada T5 dan T6 terjadi penurunan yang signifikan dengan nilai

derajat nyeri menjadi 0 yaitu tidak ada nyeri, karena pasien rutin dalam

menjalani terapi dan adanya teori kontrol0gerbang berdasarkan pada

sistem saraf (termasuk CNS0dan PNS) melibatkan dua serat

aferen0serabut saraf yang masuk sumsum tulang belakang. Salah

satunya adalah serat A-beta -diameter besar, lebih cepat, membawa

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

7

sensasi sentuhan, dan lainnya adalah serat tipe C dan serat A-delta-

diameter yang0lebih kecil, lebih lambat, membawa sensasi nyeri. Teori

kontrol yang hadir menyatakan bahwa otak dapat

mengeluarkan0analgesik sendiri (pembunuh rasa sakit tubuh) zat

bernama endorfin. Stimulasi listrik meningkatkan sekresi0endorfin

sehingga mampu meredakan nyeri (Fakhrah, 2017).

3.2.2 Penurunan Bengkak dengan Terapi Latihan

Pada pasien ini, didapatkan hasil pemeriksaan antropometri pada

lingkar tangan yaitu 48 cm, lingkar wrist 21 cm, dan lingkar 5 cm

proksimal wrist 23 cm. Kemudian gerakan aktif dan pasif selama 6 kali

terapi. Hasil yang diperoleh dari T1 dan T2 belum adanya perubahan

karena untuk penurunan bengkak dibutukan waktu sekitar 10 hari

(Hays, 2013) . Pada T3 dan T4 adanya penurunan bengkak pada

lingkar tangan 46 cm, lingkar wrist 19 cm, dan 5 cm proksimal wrist

21 cm. Penurunan bengkak pada terapi ini dipengaruhi oleh intervensi

yang dilakukan untuk mengurangi bengkak adalah elevasi ekstremitas

yang dilakukan oleh pasien secara berulang-ulang selama 4 hari (Hays,

2013).

Pada T5 dan T6 adanya penurunan bengkak yang signifikan, lingkar

tangan menjadi 45 cm, lingkar wrist menjadi 18 cm, dan lingkar 5cm

proksimal wrist menjadi 20 cm. Edema tangan adalah kumpulan air

dan elektrolit yang menumpuk pada tangan. Ketika otot rangka

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

8

berkontraksi lebih pendek dan melebar sehingga dapat menekan arteri

dan vena , yang seolah-olah, menyumbat pembuluh. Jika kontraksi

kuat, karena selama latihan arteri mendorong kapiler untuk

meningkatkan tekanan hidroskular intravaskular dalam cairan Selama

kontraksi otot yang intens, pembuluh darah yang mengambil darah

dari otot yang bekerja dikompresi, sedangkan arteri terus

mengantarkan darah ke dalam otot yang bekerja, sehingga

menciptakan peningkatan konsentrasi plasma darah intramuskular. Ini

menyebabkan plasma perlahan-lahan keluar dari kapiler dan masuk ke

ruang interstisial. Penumpukan cairan di ruang interstisial membawa

sekitar gradien tekanan ekstraseluler, yang memicu aliran plasma

kembali ke otot sehingga bengkak berkurang (Slutsky, 2005).

3.2.3 Peningkatan Lingkup Gerak Sendi dengan Terapi Latihan

Pada pasien ini, didapatkan hasil pemeriksaan lingkup gerak sendi

pada wrist joint yaitu pada bidang sagital S 350-0

0-50

0, bidang frontal

F 150-0

0-20

0, dan pada bidang rotasi R 10

0-0

0-80

0, kemudian dengan

modalitas terapi latian dengan gerak aktif dan gerak pasif selama 6 kali

terapi. Hasil T1 dan T2 belum adanya perubahan peningkatan ROM

pada tiap bidang, hal ini dikarenakan adanya kekakuan pada sendi

wrist dan masih terdapat bengkak (Hays, 2013).

Pada T3 dan T4 adanya peningkatan ROM setiap bidang,

peningkatan ROM pada terapi ini dipengaruhi oleh perbaikan jaringan

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

9

otot melalui reorganisasi serat kolagen, sehingga memungkinkan

peningkatan gerak dan penurunan kekakuan sendi, sehingga diketahui

bahwa mobilisasi dini dalam kasus ini membantu dalam pemeliharaan

kondisi dan mencegah komplikasi (Maylli, 2016).

Pada T5 dan T6 mengalami peningkatan ROM yang cukup

signifikan, peningkatan ini dipengaruhi karena adanya gerak aktif

adalah dibawah kontrol pasien langsung melalui pengolahan kortikal

dan aktivasi unit musculotendinous. Menurut Hays 2013 latihan gerak

aktif dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan, dan meningkatkan

drainase limfatik, rentang gerak aktif menghasilkan efek tekan lokal

pada kulit di sekitarnya, jaringan subkutan, dan sistem limfatik.

Beberapa perbedaan fisiologis penting ada diantara latihan gerak aktif

dan pasif. Mengenai tendon, gerak aktif mempromosikan tendon

berada ke proksimal yaitu lokasi pembentukan jaringan parut. Disisi

lain gerakan pasif menargetkan gerak ke distal yaitu tempat perlekatan

tendon. Secara khusus, gerak aktif melalui kontraksi otot, sedangkan

gerakan pasif tidak. Selain itu, keuntungan melalui latihan gerak aktif

lebih mungkin untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan

ligkup gerak sendi, sedangkan gerakan pasif tidak dapat meningkatkan

lingkup gerak sendi (Hays, 2013).

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

10

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Penatalaksanaan fisioterapi yang dilakukan sebanyak 6 kali pada kasus

fraktur antebrachii distal sinistra dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu,

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation dapat menurunkan nyeri, terapi

latihan (gerak aktif dan gerak pasif) dapat mengurangi bengkak, terapi

latihan (gerak aktif dan gerak pasif) dapat meningkatkan lingkup gerak

sendi.

4.2 Saran

Berdasarkan pada penatalaksanaan fisioterapi di Rumah Sakit Tentara dr.

Soedjono yang berada di Magelang, maka penulis akan memberikan saran

kepada pasien, keluarga, dan pihak rumah sakit, sebagai berikut:

4.2.1 Bagi Pasien

Berdasarkan dari uraian sebelumnya, maka penulis mengajukan

saran dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada pasien. Saran

yang diberikan adalah setelah keluar dari rumah sakit pasien

disarankan untuk menjalani terapi secara rutin di rumah. Sehingga,

tujuan terapi yang telah disusun oleh fisioterapis dapat tercapai dengan

baik.

4.2.2 Bagi Keluarga

Berdasarkan dari uraian sebelumnya, maka penulis mengajukan

saran dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada pasien

Page 15: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

11

melalui dukungan dari anggota keluarga. Saran yang diberikan adalah

keluarga menerapkan latihan-latihan yang telah diajarkan oleh terapis.

Aktivitas sehari-sehari pasien dilakukan secara mandiri yang berguna

untuk melatih kemandirian pasien.

4.2.3 Bagi Pihak Rumah Sakit

Berdasarkan dari uraian sebelumnya, maka penulis mengajukan

saran dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada pihak rumah

sakit. Saran yang diberikan adalah peralatan yang digunakan cukup

bagus, tapi alangkah baiknya jika jumlah alat kususnya TENS

ditambah agar pasien tidak menunggu alat untuk bergantian.

DAFTAR PUSTAKA

Bare, Brenda G, Smeltzer, Suzanne C. (2006) . Brunner and Suddarth's Textbook of

Medical-Surgical Nursing, edition 10 . Lippincott Williams & Wilkins.

Clevo, R. M., dan Margareth, T. (2012). Asuhan Keperawatan Medickal Beda dan

Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.

De Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. (2005). Jakarta: EGC

Fakhrah, Siknader Ali Sangrasi, et al. (2017). Low back pain; Effectiveness Of Tens

With Or Without Standard Physiotherapy Treatment, 818–823.

https://doi.org/10.17957/TPMJ/17.3884

Fakhrurrizal, A. (2015). Effect Of Splinting Concerning Fracture Pain On Patient In

Igd Room At A.M Parikesit Hospital Tenggarong, 3(2).

Frykman, G. (2014). Fracture of the Distal Radius Including Sequelae- Shoulder –

Handfinger Syndrome , Disturbance in the Distal Radio-Ulnar Joint and

Impairment of Nerve Function : A Clinical and Experimental Study, 6470.

https://doi.org/10.3109/ort.1967.38.suppl-108.0

Page 16: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

12

Glasgow, C., & Fleming, J. (2010). FOR Mobilizing the Stiff Hand : Combining

Theory and Evidence to Improve Clinical Outcomes. Journal of Hand

Therapy, 23(4), 392–401. https://doi.org/10.1016/j.jht.2010.05.005

Graciosa, M. D., Martins, T. B., Santos, K. M., Palandi, J., Sinhorim, L., & Santos,

G. M. (2016). Physical therapy evaluation and treatment in distal radius

fracture : a case report, (October).

Hays, P. L., & Rozental, T. D. (2013). Rehabilitative Strategies Following Hand

Fractures Rehabilitative strategies Hand fractures Hand therapy

Management.0Hand0Clinics,029(4),0585–600.

https://doi.org/10.1016/j.hcl.2013.08.011

Herawati Isnawati dan Wayhuni. (2017). Pemeriksaan Fisioterapi. Surakarta:

Muhammadiyah University Pers.

Kisner, Corolin an lynn, Colby. (2007). Therapentic Exercise foundation and

tecniques, Fifth edition : F.A Devis Company, Philadelpia.

Kuswana, W.S. (2015). Antropometri Terapan untuk Perancangan Sistem Kerja.

Remaja Rosdakarya.

Lee Chao-Hsin,, Tien-Yueh Lee, et al. (2015). Single-Blinded, Studi Pendahuluan

Acak Mengevaluasi Pengaruh Transkutan Stimulasi saraf Listrik di

Pascaoperasi Nyeri pada Pasien dengan Fraktur Colles. Cina.

Mahakul, B., Singh, H., & Sahoo, J. (2017). Effectiveness of Maitland mobilisation

technique on pain and hand functions in the postoperative management of

Colles fracture, 3(3), 397–399.

Muttaqin, Arif. (2012). Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal. EGC

Parjoto, Slamet. (2006). Terapi Listrik untuk Modulasi Nyeri. Semarang : Ikatan

Fisioterapi Cabang Semarang.

Rasjad Choiruddin. (2015). Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif

Watampone.

Sjamsuhidajat R, Jong W. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta: EGC. 840-

841

Page 17: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...antebrachi fracture is a breakdown of bone continuity that occurs in the radius bone and ulna. The manifestation of this case was found to

13

Slutsky, D. J., Frcs, C., Herman, M., & Otr, L. (2005). Rehabilitation of Distal

Radius0Fractures :A0Biomechanical0Guide,021,0455–468.

https://doi.org/10.1016/j.hcl.2005.01.004

Thomas, A. Mark, Kuncara, H.,Y, Vasantha, L.,M. (2011). Terapi & Rehabilitasi

Fraktur. Jakarta: EG