case anak- diare- dr aulia,spa

26
PRESENTASI KASUS Diare akut ec rotavirus Pembimbing: Dr. Aulia, Sp.A Disusun oleh: Ferdina Maria Ginting 11-2014-036 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RSUD TARAKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 1

Upload: ferdina-maria-ginting

Post on 05-Feb-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Depkes RI & DITJEN PPM & PLP (1999) dalam bukuSodikin (2010) Depkes RI & DITJEN PPM & PLP (1999) dalam bukuSodikin (2010)

TRANSCRIPT

Page 1: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

PRESENTASI KASUS

Diare akut ec rotavirus

Pembimbing: Dr. Aulia, Sp.A

Disusun oleh:

Ferdina Maria Ginting

11-2014-036

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD TARAKAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

PERIODE 20 APRIL 2015 – 27 JUNI 2015

1

Page 2: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)

Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

SMF ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN

Nama : Ferdina Maria Ginting TandaTangan

NIM : 11.2014.036

DokterPembimbing : Dr. Aulia, Sp.A ........................

I. IDENTITAS PASIEN

Nama lengkap : An. N Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 23 februari 2012 Suku bangsa : Jawa

Usia : 3 Tahun 3 bulan Agama : Islam

Pendidikan : Belum sekolah Alamat : Jln. Kp Duri dalam RT 10

RW 05 No 22, Jembatan besi,

Tambora, jakarta barat.

Tgl masuk RS: 23 mei 2015

II. IDENTITAS ORANG TUA

Ayah : Tn. Saeful/ Ny Wati Pendidikan terakhir : SMP

Usia : 30 tahun Pekerjaan : Kuli bangunan

Agama : Islam

Suku Bangsa: Jawa

III. ANAMNESIS

Diambil dari : Alloanamnesa (Ibu kandung pasien).

Tanggal 23 mei 2015 Jam: 08.00 WIB

2

Page 3: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Keluhan Utama: Mencret

Keluhan Tambahan: Demam dan batuk.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Ibu pasien datang membawa anaknya ke RSUD Tarakan dengan keluhan mencret

sejak lima hari SMRS. Pasien mencret sebanyak 3-4 kali sehari, konsistensi cair, warna

kekuningan, di sertai lendir dan ampas tidak disertai darah.

Keluhan didahului demam sejak enam hari SMRS namun membaik setelah minum

obat penurun panas. Keluhan panas tidak disertai dengan riwayat perdarahan seperti

mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik merah.

Pada lima hari yang lalu pasien mencret frekuensi 3-4 kali dalam sehari,

konsistensi cair, disertai lendir dan ampas, tidak disertai darah. Kemudian pada empat

hari yang lalu pasien masih mencret dengan frekuensi 4-5 kali dalam sehari,

konsistensinya cair. Kemudian pada hari ke tiga pasien masih mencret dan masih disertai

demam.

Pada dua hari SMRS pasien masih mencret 4 kali dalam sehari, disertai demam

dan mulai batuk-batuk, kemudian ibu pasien membawa pasien berobat ke puskesmas

terdekat. Pasien sempat minum obat penurun panas, obat batuk dan oralit. Satu hari

SMRS pasien masih mencret 4x dalam sehari dan demam, pasien tampak rewel dan

minum banyak seperti orang kehausan. Pada hari itu juga ibu pasien langsung membawa

os ke IGD RS Tarakan, diinfus dan diobservasi selama 3 jam lalu di rawat di ruangan

perawatan anak.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah dirawat dan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama.

Riwayat Sosial Personal ( Social-Personal History ) dan lingkungan

Ayah pasien seorang kuli bangunan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Kesan

keadaan sosial kurang. Hubungan orang tua dengan anak terlihat dekat. Selama ini pasien

terkesan anak yang aktif.

3

Page 4: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Pasien tinggal di daerah padat penduduk dengan higiene kurang. Riwayat penyajian

makanan juga terkesan seadanya, tidak terlalu mementingkan kebersihan, sumber air

berasal dari sumur yang berada dekat rumah.

Silsilah Keluarga

Riwayat Kelahiran:

A. Kehamilan

- Lahir spontan di puskesmas dari ibu G4P3A0 dan usia kehamilan 38 minggu

- Perawatan antenatal : puskesmas, rutin mengontrol ANC.

- Penyakit kehamilan : -

B. Kelahiran

- Tempat kelahiran : puskesmas

- Penolong persalinan : Bidan

- Cara persalinan : normal

- Masa gestasi : 38 minggu

C. Keadaan bayi

- Langsung menangis : positif

- Berat badan lahir : 3100 gram

- Panjang badan lahir : 49 cm

- Lingkar kepala : tidakdiketahui

- Pucat/biru/kuning/kejang : tidak ada

- Kelainan bawaan : ada

4

Page 5: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Riwayat Tumbuh Kembang:

Berbalik badan : 6 bulan

Tengkurap : 6 bulan

Duduk tanpa dibantu : 6 bulan

Berdiri tanpa dibantu : 9 bulan

Mengeluarkan kata-kata : 10 bulan

Bilang “papa” “mama” : 10 bulan

Kesan: tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya

Riwayat Imunisasi:

Selama ini pasien diimunisasi sejak lahir, dikarenakan kepengetahuan orang tua

pasien kurang akan pentingnya imunisasi. Pasien hanya imunisasi sampai usia 2 bulan.

Berikut adalah gambaran tabel imunisasinya

Bulan Tahun

0 1 2 3 4 9 6 10 8

Hepatitis B + - - -

DPT + - -

Polio + - -

BCG +

Campak -

Kesan: Imunisasi dasar tidak lengkap

Riwayat Nutrisi (Nutritional History):

Susu : ASI hanya sampai 4 bulan, ibu OS memberikan susu formula setiap

kali OS terlihat ingin minum, ± setiap 2 jam sekali.

Makanan lunak : Dimulai usia 6 bulan, berupa bubur nestle bayi. Orang tua Os

pernah beberapa kali memberikan bubur tim sejak usia 5 bulan.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal pemeriksaan: 23 Mei 2015 Pukul 08.00

5

Page 6: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : kompos mentis

Status gizi : Gizi kurang

Tanda-tanda vital :

- T :38,6oC

- RR :22 x/menit

- HR :100 x/menit, kuat, teratur

Antropometri

- Panjang badan : 83 cm

- Berat badan : 9,4 kg

- Lingkar kepala : 50 cm

- Lingkar lengan atas : 11 cm

Status gizi

BB/U : < -3 (sangat kurus)

6

Page 7: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

PB/U :<-3 (sangat pendek)

7

Page 8: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

BB/PB : -1 SD -2 (normal )

Kesan status gizi normal

Pemeriksaan sistem

Kepala : Normocephali

Mata : konjungtiva anemis -/- , sclera ikterik -/- , mata cekung +/+, udem

kelopak mata (-).

Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, pembeseran KGB preaurikular

dan retroaurikular (-).

Hidung : Bentuk normal, NCH (-) sekret (-).

Tenggorokan : Tonsil T1-T1, tenang, tidak hiperemis.

Mulut : Bentuk normal, sianois (-), kering (+), pucat (+)

Leher : Pembesaran KGB dan kelenjar tiroid (-).

Thorax :

- Inspeksi : Tampak simetris pada keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga

dan supra clavikula.

- Palpasi :Sela iga normal, tidak teraba masa, ictus cordis teraba pada sela iga 4-

5 garis midclavucula kiri, nyeri tekan tidak ada.

- Auskultasi

Paru : Suara nafas rokhi -/- , wheezing -/- .

Jantung : Bunyi jantung I & II, reguler, murni, murmur (-), gallop (-).

Abdomen:

- Inspeksi : datar

- Palpasi : Teraba tegang, supel (-), turgor kulit lambat (+)

Hati : Tak teraba pembesaran.

Limpa : Tidak teraba pembesaran.

- Perkusi :Timpani di seluruh lapang abdomen.

- Auskultasi : Bising usus (+)

Extremitas (lengan & tungkai) : akral hangat, capillary refill time < 2 detik.

- Tonus : Normotonus.

- Sendi : Dapat digerakkan dengan normal.

8

Page 9: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

- -

- -

Akral Dingin Sianosis

+ + _ _

+ + _ _

Refleks fisiolosis Refleks patologis

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 23 Mei 2015

Hematologi

Darah Rutin

Hemoglobin : 10,3 g/dL

Hematoktrit : 29,6 %

Eritrosit : 4,17 juta/uL

Lekosit : 15.800 /mm3

Trombosit : 188.000 /mm3

Kimia Klinik

Elektrolit

Natrium (Na) : 126 mEq/L

Kalium (K) : 2,8 mEq/L

Clorida (Cl) : 92 mEq/L

Gula darah

Glukosa darah Sewaktu : 112 mg/dL

9

- -

- -

Page 10: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

IV. RESUME

Pasien, anak perempuan usia 3 tahun 3 bulan datang dengan keluhan mencret sejak 5

hari yang lalu. Mencret 3-4 kali dalam sehari dengan konsistensi cair, warna kekuningan

disertai ampas dan lendir tidak disertai darah. Keluhan didahului demam sejak enam hari

SMRS namun membaik setelah minum obat penurun panas.

Pemeriksaan fisik, ditemukan tanda dehidrasi sedang yaitu penderita rewel, tampak

haus dan minum banyak. Pada pemeriksaan penunjang, didapatkan anemia (hemoglobin 10,3

g/dL), Hiponatremi (Na 126 mEq/L), hipokalemi (K : 2,8 mEq/L).

V. DIAGNOSIS BANDING

Diare cair akut ec infeksi rotavirus + dehidrasi sedang + hypokalemia + hiponatremia

+ Delay Imunisasi + Severely stunted (tubuh pendek)

Diare cair akut ec infeksi Shigella + dehidrasi sedang + hypokalemia + hiponatremia

+ Delay Imunisasi + Severely stunted (tubuh pendek)

Diare cair akut ec infeksi Salmonella + dehidrasi sedang + hypokalemia +

hiponatremia + Delay Imunisasi + Severely stunted (tubuh pendek)

VI. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan Feses rutin

VII. DIAGNOSIS KERJA

Diare cair akut ec rotavirus + dehidrasi sedang

Hipokalemi + hiponatremi

Delay Imunisasi

Severely stunted (tubuh pendek)

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Medika mentosa

Rehidrasi 70 cc/kgBB/ 3 Jam = 700 cc/ 3 Jam

Maintenance KAEN 3B 800cc/24 jam

Zinkid 2 x 1 cth

Oralit 100-200 cc tiap mencret

10

Page 11: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Pct syr 3 x 1 cth

Cinam 4 x 300 mg

Ambroxol syr 3 x ½ cth

2. Non medika-mentosa

Edukasi terhadap orang tua pasien terutama ibu, agar dalam memberikan

makanan atau minuman harus memperhatikan kebersihan seperti mencuci

tangan saat memberi makan atau sebelum membuat susu, merebus air dan

botol susu terlebih dahulu.

IX. PROGNOSIS

Ad vitam : Ad bonam

Ad fungsionam : Ad bonam

Ad sanationam : Ad bonam

FOLLOW UP

23 mei 2015 24 mei 2015

Mencret 3x sejak malam disertai lendir, air

dan ampas, warna kuning. Demam(+),

batuk(+), pilek(-),anak rewel tidak mau makan

dan minum.

Mencret 5x sehari warna kuning kehijauan,

disertai lendir, air dan ampas. Demam(+)

tadi malam, batuk (+), pilek(-), anak rewel

tidak mau makan dan minum.

KU : TSS Kes: CM

HR : 100x/menit, kuat, teratur

RR : 22x/menit T : 38,60C

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/-, SI -/-, cekung (+)

Hidung : NCH (-)

Mulut : sianosis (-), pucat(+), kering

(+)

Leher : KGB tidak teraba membesar

C/P : BJ I II Reguler, murmur (-)

machanary-like, Gallop (-). Vesikuler -/-,

Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen : BU (+) supel, NT(+), turgor

kulit lambat

Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema

KU : TSS Kes: CM

HR : 105x/menit, kuat, teratur

RR : 25x/menit T : 37.50C

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/-, SI -/-, cekung (+)

Hidung : NCH (-)

Mulut : sianosis (-), pucat(+),

kering (+)

Leher : KGB tidak teraba

membesar

C/P : BJ I II Reguler, murmur (-)

machanary-like, Gallop (-). Vesikuler -/-,

Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen : BU (+) supel, NT(+),

11

Page 12: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

(-)

Hasil labboratorium :

Darah Rutin

Hemoglobin : 10,3 g/dL

Hematoktrit : 29,6 %

Eritrosit : 4,17 juta/uL

Lekosit : 15.800 /mm3

Trombosit : 188.000 /mm3

Kimia Klinik

Elektrolit

Natrium (Na) : 126 mEq/L

Kalium (K) : 2,8 mEq/L

Clorida (Cl) : 92 mEq/L

Gula darah

Glukosa darah Sewaktu : 112 mg/dL

turgor kulit lambat

Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’,

edema (-)

GE dehidrasi sedang + hipokalemi +

hiponatremi + delay imunisasi + Severely

stunted (tubuh pendek)

GE dehidrasi sedang + hipokalemi +

hiponatremi + delay imunisasi +

Severely stunted (tubuh pendek)

Rehidrasi 70cc/KgBB/3 jam

Maintenance KAEN 3B 800cc/24 jam

Zinkid 2 x 1 cth

Oralit 100-200 cc tiap mencret

Pct syr 3 x 1 cth

Cinam 4 x 300 mg

Ambroxol syr 3 x ½ cth

Kaen 3B 800cc/24 jam

Zinkid 2 x 1 cth

Oralit 100-200 cc tiap mencret

Pct syr 3 x 1 cth

Cinam 4 x 300 mg

Ambroxol syr 3 x ½ cth

FOLLOW UP

25 mei 2015 26 mei 2015

Mencret 4x sehari warna kuning kehijauan,

disertai lendir, air dan ampa . Demam(-)

tadi malam, batuk (+), pilek(-), anak rewel

tidak mau makan dan minum.

Mencret 2x sehari warna kuning kehijauan,

disertai lendir, air dan ampa . Demam(-)

tadi malam, batuk (+), pilek(-), anak rewel

tidak mau makan dan minum.

12

Page 13: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

KU : TSR Kes: CM

HR : 104x/menit, kuat, teratur

RR : 36x/menit T : 36.70C

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/-, SI -/-, cekung (-)

Hidung : NCH (-)

Mulut : sianosis (-), pucat(+), kering

(+)

Leher : KGB tidak teraba membesar

C/P : BJ I II Reguler, murmur (-)

machanary-like, Gallop (-). Vesikuler -/-,

Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen : BU (+) supel, NT(+), turgor

kulit baik.

Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema

(-)

KU : TSR Kes: CM

HR : 128x/menit, kuat, teratur

RR : 34x/menit T : 36.50C

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/-, SI -/-, cekung (-)

Hidung : NCH (-)

Mulut : sianosis (-), pucat(+),

kering (+)

Leher : KGB tidak teraba

membesar

C/P : BJ I II Reguler, murmur (-)

machanary-like, Gallop (-). Vesikuler -/-,

Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen : BU (+) supel, NT(-), turgor

kulit baik.

Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’,

edema (-).

Hasil labboratorium :

Kimia Klinik

Elektrolit

Natrium (Na) : 139 mEq/L

Kalium (K) : 2,7 mEq/L

Clorida (Cl) : 102 mEq/L

GE dehidrasi sedang + hipokalemi +

hiponatremi + delay imunisasi + Severely

stunted (tubuh pendek)

GE dehidrasi sedang + hipokalemi +

delay imunisasi + Severely stunted

(tubuh pendek)

Kaen 3B 1000cc/24 jam

Zinkid 2 x 1 cth

Pct syr 3 x 1 cth

Cinam 4 x 300 mg

Oralit 100-200 cc tiap mencret

Ambroxol syr 3 x ½ cth

Kaen 3B 1000cc/24 jam

Zinkid 2 x 1 cth

Pct syr 3 x 1 cth

Cinam 4 x 300 mg

Oralit 100-200 cc tiap mencret

Ambroxol syr 3 x ½ cth

FOLLOW UP

13

Page 14: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

27 mei 2015

Mencret 1x sehari warna kuning,

cair dan ampas . Demam(-) , batuk (-), pilek(-),

anak tidak rewel, sudah mau makan.

KU : TSR Kes: CM

HR : 120x/menit, kuat, teratur

RR : 26x/menit T : 36.0C

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/-, SI -/-, cekung (-)

Hidung : NCH (-)

Mulut : sianosis (-), pucat(+), kering (+)

Leher : KGB tidak teraba membesar

C/P : BJ I II Reguler, murmur (-)

machanary-like, Gallop (-). Vesikuler -/-, Rhonki

-/-, Wheezing -/-

Abdomen : BU (+) supel, NT(-), turgor kulit

baik.

Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema

(-).

GE tanpa dehidrasi + hipokalemi + delay

imunisasi + Severely stunted (tubuh pendek)

Pasien boleh pulang

Teruskan pemberian Zinkid samapai 10 hari

bertutu-turut.

Oralit diberikan tiap kali mencret

Paracetamol sirup jika demam

Seminggu lagi datang untuk kontrol dan

Imunisasi

Analisa Kasus

14

Page 15: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Pada kasus ini, dari anamnesis didapatkan pasien perempuan usia 3 tahun 3 bulan

dengan buang air besar (BAB) 3-4 kali dalam sehari, konsistensi cair, warna kekuningan

disertai ampas dan lendir tidak ada darah, keluhan didahului oleh demam, berlangsung

kurang dari 14 hari jelas menunjukan bahwa anak tersebut menderita diare akut.

Diare adalah buang air besar (BAB) pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari,

diserta perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah.1

Berdasarkan lama berlangsungnya, pada pasien ini termasuk diare akut. Berdasarkan

patomekanismenya, pada pasien ini adalah diare invasive dalam bentuk yaitu diare non

dysentriform berupa diare yang tidak berdarah, biasanya disebabkan oleh rotavirus.1

Rotavirus adalah penyebab utama diare pada bayi, rotavirus termasuk dalam family

reoviridae.3,4

Pemeriksaan fisik ditemukan mata cekung +/+, , bibir kering, pucat, turgor kulit

lambat. Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar kalium yang rendah (hipokalemia) K : 2.9

mEq/L, dan kadar natrium yang rendah Hiponatremi (Na 126 mEq/L).

Dikatakan hipokalemia bila K < 3,5 mEq/L, koreksi dilakukan menurut kadar K : jika

kalium 2,5 – 3,5 mEq/L maka diberikan per-oral 75 mcg/kgBB/hr di bagi 3 dosis. Bila < 2,5

mEq/L maka diberikan secara intravena drip (tidak boleh bolus) selama 4 jam. Dosisnya :

(3,5- kadar K terukur x BB x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam) diberikan selama 4 jam, kemudian

20 jam berikutnya adalah (3,5 – kadar K terukur x BB x 0,4 + 1/6 x 2 mEq x BB).1

Hipokalemia dapat menyebabkan kelemahan otot, ileus paralirik, gangguan fungsi ginjal dan

aritmia jantung. Hipokalemia dapat dicegah dan kekurangan kalium dapat dikoreksi dengan

menggunakan oralit dan memberikan makanan yang kaya kalium selama diare dan sesudah

diare berhenti.5

Pada kasus ini, didapatkan kadar kalium yang rendah (hipokalemia) K : 2.9 mEq/L,

terapi yang telah di berikan yaitu Oralit 100-200 cc tiap mencret, dan KAEN 3B 800cc/24

jam.KAEN 3B mengandung : sodium klorida 1,75 g, ptasium klorida 1,5 g, sodium laktat

2,24 g, anhydrous 27 g, Elektrolit (mEq/L) : Na : 50, K : 20, Cl : 50, laktat 20, glukosa 27

g/L, Kcal/L 108.

Anak dengan diare yang hanya minum air putih atau cairan yang hanya mengandung

sedikit garam, dapat terjadi hiponatremi (Na < 130). Oralit aman dan efektif untuk terapi dan

hampir semua anak dengan hiponatremi. Bila tidak berhasil, koreksi Na di lakukan

bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi yaitu : memakai Ringer Laktat atau Normal saline.

15

Page 16: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125 – kadar Na serum yang di periksa dikalikann 0,6 dan

dikalikan berat badan. Separuh diberikan dalam 8 jam, sisanya dalam 16 jam. Peningkattan

serum Na tidak boleh melebihi 2 mEq/L/jam.

Pada kasus ini, didapatkan kadar natrium 126 mEq/L. Tidak dilakukan koreksi Na

karena kadar natrium 126 mEq/L. Sedangkan kadar Na koreksi (mEq/L) = 125.

Penatalaksanaa diare karena rotavirus bersifat suportif, untuk mengkoreksi kehilangan

cairan dan elektrolit yang dapat menuju pada keadaan dehidrasi, asidosis, syok dan kematian

karena infeksi rotavirus bersifat self limited. Hal ini Dapat dicegah dengan penggantian cairan

dan perbaikan keseimbangan elektrolit baik secara oral maupun melalui cairan intravena.3

Pada kasus ini Dehidrasi ringan/sedang, jika terdapat dua atau lebih dari tanda berikut

yaitu rewel, gelisah, mata cekung, turgor kulit kembali lambat, minum dengan lahap, haus

rencana terapi yang dipilih adalah Rencana terapi B.5,6

Rencana Terapi B, pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan

jumlah sesuai dengan berat badan anak (75 ml/kgBB) atau umur jika tidak diketahui berat

badannya. Untuk anak dengan umur mendekati 4 bulan, berat badan < 6 kg, jumlah cairan

oralit yang diberikan 200-400 ml, umur 4 - 12 bulan, berat badan 6-10 kg jumlah cairan 400-

700 ml, umur 12 - 24 bulan berat badan 10-12 kg, jumlah cairan 700-900, umur 2 - 5 tahun,

berat badan 12-19 kg, jumlah cairan 900-1400 ml. Jika anak menginginkan oralit lebih banyak

dari pedoman diatas, maka berikan sesuai kehilangan cairan yang sedang berlangsung. Untuk

anak bermur <6 bulan tidak menyusu, beri juga 100-200 ml air matang selama periode ini

Mulailah memberi makanan segera setelah anak ingin makan , Lanjutkan pemberian ASI,

Tunjukan kepada ibu cara membuat larutan Oralit. Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari

cangkir/mangkok/gelas. Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan

lebih lambat. Lajutkan ASI selama anak mau. Beri Zinc selama 10 hari.

Pada pasien ini terapi yang telah diberikan adalah Rehidrasi 70cc/KgBB/3 jam,

Maintenance KAEN 3B 800cc/24 jam, Oralit 100-200 cc tiap mencret, dan Zinkid 2 x 1 cth.

Penatalaksanaan yang telah di berikan sudah sesuai dengan rencana terapi B.

Pada pasien ini didiagnosis delayed imunisasi karena hanya imunisasi sampai usia 2

bulan. Kejar imunisasi adalah imunisasi yang diberikan pada anak dengan keterlambatan

imunisasi. Pada pasien ini kejar imunisasi yang akan di berikan adalah sesuai jadwal kejar

imunisasi CDC 2013.

16

Page 17: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

Rekomendasi Jadwal Kejar Imunisai CDC 2013

1. Vaksin Hepatitis B

- Lengkapi sampai 3 seri

- Dosis 1 ke dosis ke2 selangi/interval 4 minggu, sementara dosis 2 ke dosis 3 selang 8

minggu & paling tidak 16 minggu pasca dosis pertama

- Umur minimum untuk dosis terakhir (dosis 3 ) adalah usia 24 minggu

2. Vaksin DPT / DTaP

- Dosis 1 ke dosis ke2 selangi/interval 4 minggu, sementara dosis 2 ke dosis 3 selang 4

minggu . Dosis 3 ke dosis 4 selang 6 bulan, Dosis 4 ke dosis 5 selang 6 bulan

- Dosis ke-5 (Booster) tidak perlu jika dosis keempat selesai dilaksanakan saat usia >= 4

tahun

3. Vaksin MMR

- Dosis 1 ke dosis 2 selangi/interval 4 minggu

4. Vaksin Cacar air/Varicella

- Dosis 1 ke dosis 2 selangi/interval 3 bulan

5. Vaksin Hepatitis A

- Dosis 1 ke dosis 2 selangi/interval 6 bulan6

Pada pasien ini didiagnosis Severely stunted (tubuh pendek), karena PB/U :<-3

(sangat pendek). Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan

kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan

meningkatnya kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya

kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan

pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunted.

Standar digunakan untuk standarisasi pengukuran berdasarkan rekomendasi NCHS

dan WHO. Standarisasi pengukuran ini membandingkan pengukuran anak dengan median,

dan standar deviasi atau Z-score untuk usia dan jenis kelamin yang sama pada anak- anak. Z-

score adalah unit standar deviasi untuk mengetahui perbedaan antara nilai individu dan nilai

tengah (median) populasi referent untuk usia/tinggi yang sama, dibagi dengan standar deviasi

dari nilai populasi rujukan.Untuk menentukan stunted pada anak dilakukan dengan cara

pengukuran. Pengukuran tinggi badan menurut umur dilakukan pada anak usia di atas 2

tahun. Indikator antropometrik seperti tinggi badan menurut umur (stunted) adalah penting

dalam mengevaluasi kesehatan dan status gizi anak-anak pada wilayah dengan banyak

masalah gizi buruk. Dalam menentukan klasifikasi gizi kurang dengan stunted sesuai dengan

17

Page 18: Case Anak- Diare- Dr Aulia,Spa

”Cut off point”, dengan penilaian Z-score, dan pengukuran pada anak balita berdasarkan

tinggi badan menurut Umur (TB/U) Standar baku WHO-NCHS berikut.7

DAFTAR PUSTAKA

1. Subagyo B, Santoso N.B. Diare akut. Buku ajar gastroenterologi-hepatologi. Jakarta;

Badan Penerbit IDAI: 2010. Hal 87-118

2. WHO. Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Jakarta; Depkes RI: 2008.

Hal 131-151.

3. Staat M. Rotavirus : Identification, treatmen and prevenvention. Diunduh dari

http://www.medscape.com. Di unduh pada tanggal 27 mei 2015.

4. Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit metabolik.

Jilid 1. Jakarta; IDAI: 2011

5. Marcdante KJ., Kliegman R., Jenson B. Nelson ilmu kesehatan anak esensial. Edisi ke-6.

Jakarta :2011. Hal 481-485

6. Jadwal kejar imunisasi. Di unduh dari http://www.medscape.com, Di unduh pada tanggal

12 juni 2015.

7. Gibson, R. S. Principless of Nutrition Assesment. Oxford University Press. 2005

18