case 7 histologi
TRANSCRIPT
KULITPertahanan tubuh terhadap mikroba asing tidak terbatas pada mekanisme-mekanisme
imun rumit dan saling berkaitan yang menghancurkan mikroorganisme yang menginvasi
tubuh. Pertahanan eksternal yang paling jelas adalah kulit atau integumen, yan g
membungkus bagian luar tubuh (integere berarti “menutupi”)
Kulit adalah organ tubuh terbesar, berfungsi tidak hanya sebagai sawar mekanis antara
lingkungan eksternal dan jaringan di bawahnya tetapi juga secara dinamis terlibat dalam
mekanisme pertahanan dan fungsi penting lain. Kulit terdiri dari dua lapisan, epidermis di
bagian luar, yaitu lapisan epitel yang berasal dari ectoderm dan dermis di bagian dalam,
yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm. Turunan epidermis meliputi
rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
Lapisan luar kulit relatif kedap air, yang mencegah penguapan air secara berlebihan dan
memungkinkan berlangsungnya kehidupan di bumi. Kulit berfungsi sebagai organ
reseptor yang selalu berhubungan dengan lingkungan dan melindungi organism dari
cedera benturan dan gesekan. Melanin, yaitu suatu pigmen yang dihasilkan dan disimpan
di sel-sel epidermis, menyediakan perlindungan yang lebih besar terhadap sinar
ultraviolet matahari. Karena kulit bersifat elastic kulit dapat mengembang dan menutupi
daerah yang luas pada keadaan yang disertai pembengkakan pada edema dan kehamilan.
1 | P a g e
FUNGSI KULIT
Lapisan luarnya yg kedap air mencegah penguapan secara berlebihan.
Sbg organ reseptor sensorik yg selalu berhubungan dgn lingkungan dan melindungi organisme dari cedera benturan dan gesekan.
Melanin, pigmen epidermis, melindungi dari bahaya sinar ultraviolet.
Kelenjar – kelenjarnya berpartisipasi dalam pengaturan suhu tubuh, metabolisme dan ekskresi.
Sifat elastisnya dapat mengembang dan menutupi daerah yg luas
2 | P a g e
EPIDERMIS
Epidermis terdiri dari banyak lapisan sel epitel. Rata-rata epidermis mengganti dirinya
sendiri setiap sekitar dua setengah bulan. Lapisan epidermis bagian dalam terdiri dari sel-
sel berbentuk kubus yang hidup dan cepat membelah, sementara sel-sel di lapisan luar
mati dan gepeng. Epidermis tidak memiliki aliran darah langsung. Sel-selnya mendapat
makanan hanya melalui difusi dari jaringan vaskular padat dermis dibawahnya. Sel-sel
yang baru terbentuk di lapisan dalam terus mendorong sel-sel tua mendekati permukaan,
semakin jauh dari pasokan nutriennya. Sl-sel epidermis disatukan oleh desmosom, yang
berhubungan dengan filament keratin intrasel untuk membentuk lapisan penutup kohesif
yang kuat.
Epitel terutama terdiri atas epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, tetapi juga
mengandung tiga jenis sel yang jumlahnya tidak sebanyak jumlah sel epitel; melanosit,
sel langerhans, dan sel merkel. Sel epidermis yang mempunyai lapisan tanduk disebut
keratinosit. Ketebalan lapisan epidermis bervariasi, antara 75 sampai 150 mikrometer dan
400 sampai 600 mikrometer untuk kulit tebal. Ketebalan kulit total (epidermis ditambah
dermis) juga bervariasi menurut tempatnya.
Sewaktu sel lapisan luar mati, protein fibrosa tertinggal, membentuk skuama gepeng
keras yang membentuk lapisan tanduk (berkeratin) protektif yang kuat. Lapisan
berkeratin bersifat kedap udara, cukup kedap air, dan tidak dapat ditembus oleh sebagian
besar bahan. Lapisan ini menahan lewatnya segala sesuatu yang lewat dalam dua arah
antara tubuh dan lingkungan eksternal. Sebagai contoh, lapisan ini memperkecil
hilangnya air dan konstituen penting lain dari tubuh serta mencegah sebagian benda asing
yang masuk ke dalam tubuh. Epidermis terdiri atas lima lapisan sel penghasil keratin
(keratinosit).
3 | P a g e
Stratum Basale (Stratum Germinativum)
Stratum basale terdiri atas selapis sel kuboid atau silindris basofilik yang terletak diatas
lamina basalis pada perbatasan epidermis-dermis. Stratum basale, dengan sel-sel induk,
ditandai dengan tingginya aktivitas mitosis dan bertangguang jawab, bersama dengan
bagian awal lapisan berikutnya, atas pembaruan sel-sel epidermis secara
berkesinambungan. Epidermis manusia diperbarui setiap 15-30 harim bergantung pada
usia, bagian tubuh dan faktor lain. Sewaktu sel berpindah ke atas, jumlah filament juga
bertambah sehingga mencapai setengah jumlah protein total begitu sel berada di stratum
korneum.
Stratum Spinosum
Stratum spinosum terdiri atas sel-sel kuboid , atau agak gepeng dengan inti di tengah dan
sitoplasma dengan cabang-cabang terisi berkas filament.
Sel-sel spinosum saling terikat erat melalui spina sitoplasma yang berisi filament dan
desmosom. Filamen ini berperan penting untuk mempertahankan kohesi antar sel dan
melawan efek abrasi. Epidermis didaerah-daerah yang terkena gesekan dan tekanan
secara terus-menerus (seperti telapak kaki) mempunyai stratum spinosum yang lebih
tebal dengan lebih banyak tonifilamen dan desmosom. Semua mitosis hanya terbatas
pada lapisan yang disebut stratum malphigi, yang terdiri atas stratum basale dan stratum
spinosum. Hanya stratum Malpighi yang mengandung sel-sel induk epidermis.
Stratum Granulosum
Stratum granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonsl gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul basofilik kasar yang disebut granul keratohialin. Protein granul ini
mengandung protein yang kaya akan histidin berfosfor selain protein yang mengandung
sistin. Terdapat granul lamella, granula ini menyatu dengan membrane sel dan
mencurahkan isinya ke dalam ruang antarsel di stratum granulosum. Fungsi materi yang
dikeluarkan ini serupa dengan materi semen antarsel, yang bekerja sebagai sawar
terhadap masuknya materi asing dan menyediakan suatu efek pelindung yang penting di
kulit.
4 | P a g e
Stratum Lusidum
Terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng. Organel dan inti
tidak tampak lagi, dan sitoplasma terutama terdiri atas filament keratin padat yang
berhimpitan dalam matriks padat-elektron. Desmosom masih tampak diantara sel-sel
yang bersebelahan.
Stratum Korneum
Lapisan ini terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng berkeratin tanpa inti dengan sitoplasma
yang sklerofilamentosa birefringen, yakni keratin. Setelah mengalami keratinisasi, sel-sel
hanya terdiri atas protein amorf dan fibrilar dan membrane plasma yang menebal; sel-sel
ini disebut sel tanduk. Deskripsi epidermis ini sesuai dengan sebagian besar struktur
kompleks pada daerah-daerah yang kulitnya sangat tebal seperti telapak kaki. Pada kulit
tipis, stratum granulosum dan stratum lusidum biasanya kurang berkembang, dan stratum
korneum dapat sangat tipis.
Melanosit
Warna kulit ditentukan berbagai factor, namun yang terpenting adalah kandungan
melanin dan karoten, jumlah pembuluh darah dalam dermis, dan warna darah yang
mengalir di dalamnya.
Eumelanin adalah pigmen coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit, yaitu sel epidemis
khusus yang terdapat di bawah atau diantara sel-sel stratum basale dalam folikel rambut.
Pigmen yang ditemukan didalam rambut merah disebut feomelanin dan mengandung
sistein sebagai bagian dari strukturnya. Melanosit berasal dari sel krista neural. Sintesis
melanin berlangsung di dalam melanosit. Walaupun melanosit membentuk melanin,
tetapi yang berfungsi sebagai depot dan mengandung lebih banyak pigmen melanin
daripada melanosit adalah sel-sel epitel.
Menggelapnya kulit karena sinar-sinar ultraviolet matahari (panjang gelombang 290-320
nm) adalah hasil proses dua tahap. Mula-mula, suatu reaksi fisikokimia menghitamkan
melanin yang ada dan membebaskannya dengan cepat ke dalam keratinosit. Pada tahap
kedua, kecepatan sintesis melanin dalam melanosit meningkat, yang mengakibatkan
peningkatan jumlah pigmen ini.
5 | P a g e
Sel Langerhans
Sel berbentuk bintang ini, terutama ditemukan di stratum spinosum epidermis, dan
mewakili 2-8% sel-sel epidermis. Sel Langerhans merupakan makrofag turunan sumsum
tulang yang mampu mengikat, mengolah, dan memresentasikan antigen kepada limfosit
T. Akibatnya, sel Langerhans mempunyai peran yang berarti dalam reaksi imunologi
kulit.
Sel Merkel
Sel merkel, biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki, yang agak
menyerupai sel epitel epidermis tetapi memiliki granula padat kecil di dalam
sitoplasmanya. Komposisi granula ini tidak diketahui. Ujung saraf bebas yang
membentuk perluasan diskus terminal terdapat di basis sel Merkel. Sel ini dapat berfungsi
sebagai mekanoreseptor sensoris, meskipun ada bukti lain yang mengatakan bahwa sel ini
juga memiliki fungsi yang berhubungan dengan dengan system neuroendokrin difus
6 | P a g e
DERMIS
Permukaan dermis sangat tidak teratur dan memiliki banyak tonjolan (papila dermis) yg saling mengunci dgn juluran-juluran epidermis (rabung epidermis).
Terdiri atas jaringan ikat yg menunjang epidermis dan mengikatnya pada jaringan subkutan (hipodermis).
Dermis terdiri atas dua lapisan, stratum papilare dan stratum retikulare.
Dermis kaya dengan jaring-jaring pembuluh darah dan limfe.
Dermis mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea.
Dermis mengandung jalinan serat elastin
8 | P a g e
JARINGAN SUBKUTAN
Terdiri atas jaringan ikat longgar yg mengikat kulit secara longgar pd organ-organ di bawahnya, yg memungkinkan kulit bergeser di atasnya.
Hipodermis sering mengandung sel-sel lemak yg jumlahnya bervariasi sesuai
daerah tubuh dan ukuran yg bervariasi sesuai dgn status gizi yg bersangkutan.
Lapisan ini juga disebut sbg fasia superfisial, dan jika cukup tebal disebut panikulus adiposus.
Pembuluh”&Reseptor Sensorik Kulit
Terdiri atas jaringan ikat longgar yg mengikat kulit secara longgar pd organ-organ di bawahnya, yg memungkinkan kulit bergeser di atasnya.
Hipodermis sering mengandung sel-sel lemak yg jumlahnya bervariasi sesuai
daerah tubuh dan ukuran .
yg bervariasi sesuai dgn status gizi yg bersangkutan.
Lapisan ini juga disebut sbg fasia superfisial, dan jika
cukup tebal disebut panikulus adiposus.
11 | P a g e
RAMBUT
Rambut adalah struktur berkeratin panjang yg berasal dari invaginasi epitel epidermis.
Rambut ditemukan di seluruh tubuh kecuali pd telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris, dan labia minor.
Pertumbuhan rambut di daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak hanya oleh hormon kelamin terutama androgen, tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid.
Setiap rambut berkembang dari suatu invaginasi epidermis, yakni folikel rambut, yg selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran di bagian
ujung yg disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis.
Pada jenis rambut tebal tertentu, sel-sel bagian pusat akar rambut pada puncak papila dermis menghasilkan sel-sel besar bervakuola dengan cukup keratin, yg akan membentuk medula rambut.
Sel-sel akar rambut membelah dan berkembang menjadi sel-sel fusiform berkelompok padat dan berkeratin banyak, yg akan membentuk korteks rambut
Sel-sel terluar menghasilkan sarung akar rambut dalam, yg mengelilingi bag awal batang rambut sepenuhnya. Sedangkan sarung akar rambut luar berhubungan langsung dgn sel epidermis.
Yang memisahkan folikel rambut dari dermis adalah lapisan hialin nonselular, yaitu membran kaca (glassy membran) yg terbentuk dr lamina basalis yg menebal.
Struktur yg terikat pada sarung dan menghubungkannya pada stratum papilare dermis adalah berkas-berkas otot polos, yaitu muskulus arektor pili. Kontraksinya akan menegakkan batang rambut dan menimbulkan lekukan pada kulit, yg menimbulkan apa yg disebut dgn “berdirinya bulu roma”
Warna rambut disebabkan oleh aktivitas melanosit. Sel epitel akar rambut akan menghasilkan pigmen yg terdapat dalam sel-sel medula dan korteks batang rambut.
13 | P a g e
KUKU
Kuku adalah lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal
Bagian proksimal kuku, yg tersembunyi dalam alur kuku, adalah akar kuku.
Stratum korneum epitelnya membentuk eponikium, atau kutikula.
Lempeng kuku, yg sesuai dengan stratum korneum kulit, terletak di atas dasar epidermis yg disebut dasar kuku.
Epitel lempeng kuku timbul dari matriks kuku.
Lempeng kuku yg hampir transparan dan epitel tipis dari dasar kuku merupakan “jendela petunjuk”
15 | P a g e
KELENJAR KULIT
Kelenjar SebaseaKelenjar sebasea terbenam dalam dermis pada sebagian besar permukaan tubuh.
Kelenjar yg tidak ditemukan di telapak kaki dan tangan ini merupakan kelenjar asinar yg biasanya memiliki beberapa asini. Asini terdiri atas lapisan basal sel-sel epitel gepeng tak berdiferensiasi yg terletak di atas lamina basal. Produk kelenjar asinar ini sebum, yaitu sekret kelenjar sebasea .
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar holokrin karena produk sekresinya dilepaskan bersama sisa sel mati.
Faktor pengatur utama pada pria adalah testosteron, dan pada wanita adalah kombinasi androgen ovarium dan androgen adrenal.
17 | P a g e
Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat tersebar luas di kulit kecuali untuk daerah tertentu seperti glans penis. Kelenjar keringat berperan penting dalam mendinginkan permukaan kulit dan sbg organ ekskretori pembantu.
Kelenjar keringat merokrin adalah kelenjar tubular simpleks bergelung, dgn saluran yg bermuara di permukaan kulit. Terdapat 2 jenis sel pada bag sekresinya, sel gelap dan sel bening. Sel gelap adalah sel piramid yg melapisi sebagian besar permukaan luminal bagian kelenjar ini. Granula sekretorisnya mengandung glikoprotein dalam jumlah banyak. Sel bening tidak mengandung granula sekretoris, terlibat dalam transpor garam dan cairan transepitel.
Cairan utama yg disekresi kelenjar keringat ini adalah air, natrium klorida, urea, amonia, dan asam urat. Cairan dalam lumen sekresi kelenjarnya merupakan ultrafitrat, yg bila dicurahkan ke permukaan kulit, keringat menguap dan menyejukkan permukaan.
19 | P a g e
JARINGAN EPITEL
Jaringan yg tersusun oleh sel2 bersudut banyak (poligonal) yg berhimpit padat, dengan sedikit/tanpa subtansi intersel diantaranya. Jaringan epitel dapat berupa membran dan kelenjar.
Pengelompokan fungsional sel2 yg menghususkan diri dalam melakuakan pertukaran bahan antar sel dan lingkunganny, melapisi dan membungkus permukaan dan rongga tubuh, membentuk kelenjar sekretori
FUNGSI
Membatasi permukaan
Mnghasilkn sekret dri epitel membran maupun dri kelenjar
Turut serta blm proses absorpsi
20 | P a g e
MACAM-MACAM JARINGAN EPITEL
1. Kelenjar Endokrin
Eksokrin2. Membran
Epitel selapis : Epitel selapis gepeng
Epitel selapis kuboid
Epitel selapis silindris Epitel bertingkat
Epitel berlapis Epitel berlapis gepeng
Epitel berlapis kuboid
Epitel berlapis silindris
Epitel transisional
21 | P a g e
KELENJAR EPITEL ENDOKRIN
Kelenjar endokrin1. Mencurahkan sekresi langsung ke darah dan limf
2. Jaringan penyokong utama terdiri atas serat2 retikulin (jaringan ikat) halus, diikuti oleh kapiler darah
3. Jaringan epitel ini mengeluarkan satu macam hormon atau lebih
4. Letak setiap sel berdekatan dgn pembuluh darah kecil tempat sel tersebut mencurahkan sekresinya.
5. Tdk memiliki saluran pengeluaran
Kelenjar Eksokrin Kelenjar dengan sekresi keluar,memelihara hubungan dengan permukaan. Kelenjar eksokrin dibagi menjadi dua:1. Simpleks2. kompleks
Simpleks1. Saluranya dapat lurus atau bergulung dan tdk bercabang2. Ujung saluran dapat berbentuk tubular atau aveular3. Sekresinya dapat bersifat serosa (cairan bening) dan mukosa4. c/nya di kelenjar lambung dan keringat
Kompleks1. Saluranya bercabang c/nya pada kelenjar liur dan pangkreas
22 | P a g e
EPITEL SELAPIS
Epitel selapis gepeng
1. selnya gepeng, tidak teratur, berhimpitan
2. Berbentuk seperti lembaran
3. Sitoplasma terlihat tipis, yg melebar di tempat inti
4. Menurut susunannya yg termasuk kedalam epitel ini adlh:• Endotel yg melapisi pembuluh darah dan pembuluh limf• Mesotel yg melapisi rongga serosa (pleura, perikardium, dan
peritonium)
Epitel selapis kuboida) Tampak seperti kotak atau kubus
b) Selnya berbentuk polygonal
c) Banyak di temukan pada bagian sekretori saluran keluar kelenjar liur, duktus koligens medula ginjal
Epitel selapis silindrisa) Tampak seperti epitel selapis kuboid tetapi pd potongan tegak lurus
tampak terdiri atas sel-sel tinggi, dgn inti yg terderetb) Biasanya melapisi sebagian besar saluran cerna dan saluran yg banyak
mengelurkan kelenjarc) lambung (gaster), jenjunum
23 | P a g e
EPITEL BERTINGKAT
Tersusun atas lebih dari satu macam sel dgn inti yg terletak pd ketinggian berbeda
Sebagian puncaknya tidak mencapai lumen wlw pun terletak diatas membran basal
Ada yg bersilia dan bersel gobel (sel yg menghasilkan lendir yg berbentuk piala)
Epitel ini terdapat melapisi saluran keluaranc/ trakea, dan dukus epididimis
EPITEL BERLAPIS
Epitel berlapis gepeng1. Lebih tebal dari epitel selapis gepeng
2. Sel-sel yg lebih dalam mempunyai bentuk kuboid sampai silindris
3. Lapisan basal yg membatasi dgn membran basal terlihat tidak rata
4. Berbentuk lipatan dan lekukan yg pada potongan tegak lurus tarlihat sebagai tonjolan mirip jari
5. Ada yg berlapis tanduk dan ada yg tidakc/ berlapis tanpa tanduk vagiana dan esofagus
belapis tanduk kulit telapak kaki
25 | P a g e
Epitel berlapis kuboid
1. Hanya terdapat pada kelenjar keringan orang dewasa yg melindungi lumen saluran keluar keringat
2. Terdiri dari dua lapis sel kuboid
3. Terdapat di dalam lapisan dermis atau hipodermis
27 | P a g e
Epitel berlapis silindris1. lapisan-lapisan basal terdiri atas sel-sel poliherdal yg tidak teratur, relatif
pendek, 2. Melapisi sebagian uretra pria dan pada beberapa saluran keluaran yg lebih
besar dari konjungtiva
28 | P a g e
BENTUK KHUSUS PERMUKAAN SEL EPITEL
A . Spesialisasi permukaan apikal Silia Flagela Mikrovilus Stereosilia
B. Spesialisasi permukaan lateral Zonula okludens Zonula adherens Makula adherens Gap junction (taut imbas)
C. Spesialisasi permukaan basal Lamina basal, (l rara + l densa), membran basal Hemidesmosom Lipatan2 membran-plasma basal ->Sodium-potasium ATP-ase,
enzim
29 | P a g e
PEREMAJAAN
Sel epitel masa hidupnya terbatas
Sebagian melepas oleh eksfoliasi
Kematian sel terprogram (apoptosis)
Digantikan oleh diferensiasi/mitosis sel lainnya
Bag basal epitel tetap undifferentiated sbg stem cells (sel biang), sel anak (daughter cell) mengisi tempat sel yg hilang
Epitel yg hilang akibat trauma/luka, sel pd batas luka ‘migrasi di atas l basal, ‘bentuk satu lapisan, mengganti epitel kembali spt semula
Lapisan tipis undifferentiated cells di basal epitel gepeng manusia dpt tumbuh in vitro; -> ‘percepat proses penyembuhan luka bakar yg luas/parah.
31 | P a g e
JARINGAN IKAT (penyambung)
Fungsi : membentuk & mempertahankan bentuk tubuh.Fungsi Mekanik : menyediakan matriks yg menghubungkan & mengikat sel-sel, organ-organ, & akhirnya menunjang seluruh tubuh.Fungsi Biologis : sbg reservoir hormon-hormon yg mengendalikan
pertumbuhan & diferensiasi.
• Unsur pembentuk utama : matriks ekstrasel (terdiri dr kombinasi berbagai serat protein, yaitu kolagen, retikulin, elastin)dan substansi dasar.
• substansi dasar : kompleks makromolekul anionik (glikosaminoglikan dan proteoglikan), yg kental & sangat hidrofilik, dan glikoprotein multiadhesif (laminin, fibronektin, dll),yg memberi kekuatan & kekauan pd matriks, dgn terikat pd protein reseptor (integrin) pd permukaan sel dan komponen matriks lain
• Fungsi matriks jaringan ikat : sbg medium berlangsungnya pertukaran nutrien & limbah metabolisme antara sel & suplai darahnya
• Berkembang dr mesenkim, yaitu jaringan embrional yg terdiri dr sel-sel panjang (sel mesenkim).
• ciri sel mesenkim :• -inti lonjong, nukleolus nyata, dan kromatin halus. • -memiliki byk cabang sitoplasma ramping.• -berkembang dr lapisan tengah embrio, mesoderm.• -mesenkim jg berkembang menjadi jenis sel lain : sel darah, sel endotel, sel otot
polos.
32 | P a g e
• Jaringan ikat terdiri dr 3 golongan :
1. Sel : fibroblas, makrofag, sel mast, sel plasma, sel adiposa, danleukosit.
2. Serat , terdiri atas kolagen, membentuk tendo, aponeurosis, simpai organ, membran pembungkus susunan saraf pusat.
3. Substansi dasar
• Tipe-tipe utama jaringan ikat :1. Jaringan ikat sejati a. Longgar (areolar)
b. Padat : teratur & tidak teratur2. Jaringan ikat dgn ciri khusus
a. Jaringan adiposa b. Jaringan elastis c. Jaringan hemotopoietik d. Jaringan mukosa
3. Jaringan ikat penyokong a. Tulang rawan b. Tulang
34 | P a g e
FUNGSI SEL JARINGAN IKAT
Jenis Produk / aktivitas terkait Fungsi
Fibroblas, kondroblas, osteoblas, odontoblas
Produk serat dan substansi dasar
Struktural
Sel plasma Produksi antibodi Imunologik (pertahanan)
Limfosit (beberapa jenis) Produksi sel imunokompeten Imunologik (pertahanan)
Leukosit eosinofil Ikut serta dlm rx alergi & vasoaktif, modulasi aktivitas sel mast&proses radang
Imunologik (pertahanan)
Leukosit neutrofil Fagositosis substansi asing, bakteri
Pertahanan
Makrofag Sekresi sitokin & molekul lain, fagositosis substansi asing&bakteri, memproses & menyajikan antigen kpd sel lain.
Pertahanan
Sel mast & leukosit basofil Pembebasan molekul farmakologis aktif (mis. Histamin)
Pertahanan (partisipasi dlm reaksi alergi)
Sel adiposa (lemak) Penimbunan lemak netral Cadangan energi, produksi panas
36 | P a g e
SEL-SEL JARINGAN IKAT
FIBROBLAS
– Sel yg paling byk di jaringan ikat
– Fungsi : menyintesis komponen matriks ekstrasel (kolagen, elastin, glikosaminoglikan, proteoglikan, glikoprotein multiadhesif).
– Terdapat 2 tahap aktivitas : aktif & tenang
fibroblas untuk sel yg aktif. Ciri :* memiliki byk sitoplasma yg bercabangcabang
* intinya lonjong, besar, terpulas pucat,dgn kromatin halus & anak inti nyata.*sitoplasmanya byk mengandung retikulum endoplasma kasar& kompleks golgi.
fibrosit untuk sel yg tenang. Ciri :* lebih kecil dr fibroblas aktif
* cabang-cabangnya lbh sedikit
* inti lbh kecil, gelap, dan panjang
* sitoplasma asidofilik
sedikit retikulum endoplasma kasar
- Jg terlibat dlm produksi faktor pertumbuhan yg mempengaruhi pertumbuhan &diferensiasi sel
37 | P a g e
SEL MAST
– Berasal dr sel progenitor sumsum tulang. Sel progenitor ini beredar dlm darah, menembus dinding venula dan kapiler, dan masuk ke dlm jaringan, tempat sel tsb berpoliferasi dan berdiferensiasi.
– Fungsi : penimbunan mediator kimia dr respons inflamasi
– Berbentuk bulat sampai lonjong, diameter 20–30 µm, sitoplasmanya dipenuhi granul sekretori basofilik
– Inti bulatnya agak kecil terletak di tengah. Inti sel mast sering ditutupi granul sitoplasmanya.
– Granul sekretori sel mast berdiameter 0,3 – 2,0 µm, bagian dlmnya mengandung histamin dan proteoglikan.
– Terdapat 2 populasi sel mast dlm jaringan ikat sel mast jaringan ikat : di kulit dan rongga sel mast mukosa : di dlm mukosa usus dan paru
39 | P a g e
SEL PLASMA
-Sel lonjong & besar dgn sitoplasma basofilik krn banyaknya retikulum endoplasma kasar.
-Inti sel plasma bulat, terletak eksentris,mengandung byk heterokromatin kasar, diselingi daerah yg lebih pucat yg kurang lbh sama besarnya.
-Jangka hidup rata-ratanya 10 – 20 hari.
41 | P a g e
SEL ADIPOSA
-sel jaringan ikat yg dikhususkan utk menimbun lemak netral atau utk menghasilkan panas.
-sering disebut sel lemak
42 | P a g e
LEUKOSIT
* merupakan sel pengembara di jaringan ikat (bermigrasi melalui dinding kapiler dan venula pasca kapiler, dr darah ke jaringan, melalui proses diapedesis (proses yg menyebabkan aliran granulosit & monosit berjalan dlm satu arah dr darah ke jar.ikat).
* diapedesis meningkat selama peradangan (rx pertahanan vaskular & sel trhdp benda asing, berupa bakteri patogen / zat kimia yg merangsang).
*peradangan diawali dgn pelepasan mediator kimia peradangan, yaitu berbagai macam zat yg menginduksi beberapa kejadian yg khas, mis : peningkatan aliran darah dan permeabilitas vaskular, kemotaksis, dan fagositosis.
*leukosit tdk kembali ke dlm darah stlh menetap di jaringan ikat, kecuali limfosit, yg terus beredar di darah, limfe, jaringan ikat, organ limfe.
*jmlh leukosit pd org dewasa nomal : 6.000-10.000 leukosit/µl darah.Junqueira, luiz Carlos. Histologi Dasar. edisi 10. Bab 5 & 12. Halaman : 100 & 223-225
43 | P a g e
KOLAGEN • Merupakan suatu famili protein yg terseleksi selama evolusi utk melaksanakan
beberapa fungsi.• Dijumpai terutama di kulit, tulang, tulang rawan, otot polos, lamina basal• Merupakan protein terbanyak dlm tubuh, yaitu 30% yg berasal dr berat keringnya.• Berdasarkan struktur&fungsinya, kolagen dpt digolongkan sbb:
1.kolagen yg membentuk fibril panjangmolekul kolagen pembentuk fibril panjang berkelompok membentuk
fibril.Molekul tsb adalah kolagen tipe I, II, III, V, dan XI.kolagen tipe I disebut serat kolagen, membentuk struktur seperti tulang, dentin,
tendon, organ, dan dermis.2.kolagen terkait-fibriladalah struktur pendek yg mengikat serabut kolagen satu dgn yg lain dan dgn
komponen lain dr matriks ekstra sel. Kolagen’’ ini adalah kolagen tipe IX, XII, XIV.3.kolagen yg membentuk jaringan kerangkaadalah kolagen tipe IV, dgn molekul yg tersusun dlm jalinan yg membentuk
komponen struktural lamina basal.Junqueira. Luiz Carlos. Histologi Dasar. edisi 10. Bab 5. Halaman : 101
4.kolagen yg membentuk fibril penambatmerupakan kolagen tipe VII yg terdapat di fibril penambat yg mengikat fibril
kolagen pd lamina basal.
Sintesis kolagen , aktivitas yg tdk hanya terjadi di fibroblas, kondroblas, osteoblas, dan odontoblas, tp tersebar luas, dan byk sel yg menghasilkan protein ini.Asam amino yg menyusun kolagen :glisin 33,5%, prolin 12%, dan hidroksiprolin 10%Kolagen mengandung 2 asam amino yg khas : hidroksiprolin dan hidroksilisin.• Unit protein yg berpolimerisasi utk membentuk serat kolagen a/ molekul panjang
yg disebut tropokolagen (panjang 280nm, lebar 1,5nm, terdiri atas 3 rantai 3 subunit polipeptida yg terjalin berupa heliks tripel). Kolagen tipe I, II, III , molekul tropokolagen bergabung membentuk fibril, yg diperkuat dgn pembentukan ikatan-silang kovalen, yakni proses yg dikatalisis oleh enzim lisil oksidase.
45 | P a g e
SERAT RETIKULIN
• Terdiri atas kolagen tipe III
• Diameter antara 0,5 dan 2 µm
• Serat retikulin mengandung 6-12% heksosa, bukan 1% seperti pd serat kolagen.
• Dibentuk oleh serabut-serabut tipis (35nm) fibril yg tersebar & digabungkan oleh proteoglikan dan glokoprotein.
• Byk terdapat di otot polos, endoneurium, kerangka kerja organ hematopoietik (limpa, kelenjar limfe, sumsum tulang), membentuk anyaman di sekitar sel-sel organ parenkim (hepar, kelenjar endokrin)
JARINGAN IKAT SEJATI1. Jaringan Ikat Longgar
-mengisi ruang diantara kelompok sel otot, menunjang jaringan epitel,membentuk lapisan yg membungkus pembuluh darah dan lemfe.
-ditemukan di stratum papilare dermis,hipodermis, lapisan serosa peritoneum, rongga pleura,kelenjar dan membran mukosa.
-mempunyai konsistensi halus, bersifat fleksibel, dipendarahi dgn baik, tdk terlalu resisten thdp stres.
-sel yg byk ditemukan a/ fibroblas dan makrofag.
48 | P a g e
2. Jaringan Ikat Padat-terdiri atas komponen yg sama seperti jaringan ikat longgar, namun selnya lbh
sedikit & serat kolagennya lbh byk.-kurang fleksibel dan jauh lbh tahan terhadap stres dr pd jar. Ikat longgar.-dikenal sbg jaringan ikat padat tak teratur bila serat-serat kolagennya tersusun
berupa berkas-berkas tanpa adanya orientasi tertentu. Serat kolagen membentuk anyaman 3 dimensi pd jaringan ikat tak teratur dan tahan terhadap stres dr segala arah. Terdapat di dermis.
-serat kolagen jaringan ikat padat teratur tersusun dr fibroblas dgn orientasi linear sbg respons thdp stres berkepanjangan dlm arah yg sama. Contoh : tendon
49 | P a g e
JARINGAN SARAF
Sel saraf atau neuron berfungsi untuk menerima, meneruskan, dan memproses stimulus; memicu aktivitas sel tertentu; dan pelepasan neurotransmiter dan molekul informasi lainnya.
Neuron terdiri dari 3 bagian utama :• Badan sel• Dendrit• Akson
BADAN SEL
Badan sel di sebut juga perikarion (peri, sekitar + karyon, inti). Badan sel adalah bagian yang mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, dan tidak mencakup cabang-cabang sel.Perikarion dikebanyakan neuron menerima sejumlah besarujung saraf yang membawa stimulus yang datang dari sel yang lain. Dalam perikarion terdapat :
50 | P a g e
• Inti sel• Sitoplasma• Retikulum endoplasma kasar• Poliribosom• Kompleks golgi• Mitokondria• Neurofilamen / neurofibril• Mikrotubulus• Lipofuksin
51 | P a g e
DENDRIT
Dendrit (dendron, pohon) umumnya pendek dan bercabang-cabang mirip pohon. Dendrit menerima banyak sinaps dan merupakan tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron.Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrit, yang sangat memperluas daerah penerimaan sel. Percabangan dendrit memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan mengintegrasi sejumlah besar akson terminal dari sel saraf lain.
AKSON
Akson berasal dari daerah berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson, yang umumnya muncul di perikarion. Membran plasma yang muncul di akson disebut aksolemma , isinya dikenal sebagai aksoplasma.Akson memiliki diameter yang tetap dan tidak bercabang banyak. Akson memiliki cabang yang dikenal sebagai cabang kolateral.Sitoplasma akson (aksoplasma) mengandung mitokondria, mikrotubulus, neurofilamen, dan sejumlah sisterna retikulum endoplasma halus. Tidak adanya poliribosom dan retikulum endoplasma kasar memperjelas ketergantungan akson pada perikarion untuk mempertahankan diri.
53 | P a g e
JENIS-JENIS NEURON
Berdasarkan ciri morfologinya neuron dibagi menjadi:• Neuron multipolar • Neuron bipolar• Neuron pseudounipolar / monopolar
54 | P a g e
Sistem saraf tersusun oleh tiga kelas neuron :• Neuron aferen (sensoris) à terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari
lingkungan dan dari dalam tubuh• Neuron eferen (motorik) à mengendalikan organ efektor seperti serabut otot dan
kelenjar endokrin• Antarneuron (interneuron) à mengadakan hubungan antar neuron
55 | P a g e
ORGANISASI SISTEM SARAF
Sistem saraf tersusun menjadi :• Susunan Saraf Pusat (SSP)• Susunan Saraf Tepi (SST)
57 | P a g e
SUSUNAN SISTEM SARAF PUSAT
SSP terdiri atas otak dan korda spinalis. SSP hampir tidak memiliki jaringan ikat dan karenanya, konsistensi organ ini mirip gel, yang relatif lunak.Bila diiris, serebrum, serebelum, dan medula spinalis memperlihatkan daerah putih (substansi alba) dan kelabu (substansi grissera). Mengapa demikian ??
• Unsur utama dari substansi putih adalah akson bermielin dan oligodendrosit penghasil mielin. Substansi alba tidak mengandung badan sel neuron.
• Substansi grissea mengandung badan sel neuron, dendrit, bagian awal akson tak bermielin, dan sel glia.
58 | P a g e
SUSUNAN SARAF TEPI
Komponen utama dari SST adalah saraf, ganglia, dan ujung saraf. Saraf adalah berkas serabut yang dikelilingi selubung jaringan ikat.SST dibagi menjadi :
• Divisi aferen• Divisi eferen
Divisi aferenDivisi aferen membawa informasi ke SSP, memberitahu SSP mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yang diatur oleh SSP.
Divisi eferenInstruksi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen (perifer) ke organ efektor – otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek yang diinginkan.
Sistem saraf eferen dibagi menjadi :• Sistem saraf somatik / sistem saraf sadar à serat-serat neuron motorik
• Sistem saraf otonom / sistem saraf tak sadar à sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis
59 | P a g e
KOMPONEN UTAMA OTAK & FUNGSINYA
• Korteks Serebrum (Celebral Cortex)▫ Persepsi sensorik▫ Kontrol gerakan volunter▫ Bahasa▫ Sifat pribadi▫ Proses mental canggih, misalnya berpikir, mengingat, membuat
keputusan, kreativitas, dan kesadaran diri
• Nukleus Basal (Caudate Nucleus)▫ Inhibisi tonus otot▫ Koordinasi gerakan yang lambat▫ Penekanan pola-pola gerakan yang tidak berguna
• Talamus▫ Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps▫ Kesadaran kasar terhadap sensasi▫ Beberapa tingkat kesadaran▫ Berperan dalam kontrol motorik
• Hipotalamus (Hypothalamus)▫ Mengatur banyak funsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, rasa haus,
pengeluaran urin, dan asupan makanan▫ Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin▫ Sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar
• Serebelum (Cerebullum)▫ Memelihara keseimbangan▫ Peningkatan tonus otot▫ Koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terlatih
• Batang Otak ▫ Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer▫ Pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi, dan pencernaan▫ Pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan▫ Pusat tidur
62 | P a g e
KORDA SPINALIS
Korda spinalis berukuran 45 cm (18 inci) dan garis tengah 2 cmTerdiri atas :
• 8 saraf servikalis• 12 saraf torakalis• 5 saraf lumbalis• 5 saraf sakralis• 1 saraf koksigeus
64 | P a g e
SISTEM INDRA
Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama (pancaindra) :• Mata untuk penglihatan ; reseptor-resptornya peka terhadap cahaya.• Hidung untuk pembau ; reseptor-reseptornya peka terhadap bahan-bahan kimia
(gas).• Telinga untuk pendengaran ; reseptor-reseptornya peka terhadap getaran suara.• Lidah untuk pengecap ; reseptor-reseptornya peka terhadap bahan-bahan kimia
(cairan).• Kulit untuk peraba ; reseptor-reseptornya peka terhadap nyeri, perubahan tekanan,
dan suhu.
65 | P a g e
Beberapa Gambar Alat Indra
JARINGAN OTOT
• Sel2 yang telah berdiferensiasi• Mengandung protein kontraktil• Berasal dari mesoderm• Macam:
1. otot rangka2. otot jantung3. otot polos
• Organ:1. sarkoplasma2. retikulum sarkoplasma3. sarkolema
66 | P a g e
OTOT RANGKA
• Terdiri atas:- serabut otot (sel silindris panjang s.d 30 cm)- inti banyak (d= 10-100 mikrometer)
• Inti:- peleburan mioblas mononuklear embrional- di tepi sel di bawah membran
PENGATURAN OTOT RANGKA
• Penyusunan massa serabut otot:- epimisium- perimisium- endomisium
• 3 jar. ikat di atas untuk:meneruskan kekuatan kontraksi sec. mekanik
• Pembuluh darah à jalinan kapiler kontinu• Pembuluh limfe di jaringan ikat
68 | P a g e
PENGATURAN SERABUT OTOT RANGKA
• Potongan memanjang serabut otot:- pita A (gelap)- pita I (terang)- garis Z (membagi 2 pita I)- sarkomer (subunit terkecil yang berulang)
• Sarkoplasma dipenuhi miofibril• Miofibril terdiri atas deretan sarkomer
70 | P a g e
• 2 jenis filamen (simetris):1. tebal (1,6 mikron; 15 nm) à pita A2. tipis (1 mikron; 8 nm) à pita I dan A
• Pita A à zona pucat à pita H (miosin)• Garis M (membelah pita H) à kreatin kinase à kontraksi otot• Pita A à tiap fil. tebal dikelilingi 6 fil. tipis• Protein penyusun filamen otot rangka:
1. Aktin (tegak lurus garis Z)2. Tropomiosin (diantara 2 pilinan aktin)3. Troponin (TnT, TnC, TnI)4. Miosin (pengikat aktin)
• Jembatan penyeberangan di antara filamen tebal dan tipis: energi kimiawi à energi mekanik
71 | P a g e
RS dan SISTEM TUBULUS TRANSVERSAL
• Depolarisasi à pelepasan Ca2+à difusi à gel. kontraksi• Kontraksi merata: sistem tubulus transversus (melingkari perbatasan A-I di tiap
sarkomer)• Kontraksi : ketersediaan Ca2+• Relaksasi : ketiadaan Ca2+• RS (jalinan sisterna RE) mengatur aliran kalsium
KONTRAKSI Istirahat: ATP menempel di kepala miosin Butuh kofaktor aktin, miosin tak bisa mengikat Ca2+ : miosin terikat pada TnC troponin ATP à ADP + P à pelekukan miosin à filamen tipis tertarik ke dalam pita A à
kontraksi
INERVASI• Saraf motorik bermielin bercabang dalam endomisium à kehilangan selubung
mielin à taut otot saraf à asetilkolin dibebaskan dari ujung akson à difusi pada celah sinaps à terikat sarkolema à depolarisasi membran à masuk ke serabut à pelepasan Ca2+ à relaksasi
GELENDONG OTOT dan TENDON GOLGI
• Gelendong Otot : deteksi perubahan panjang, aktivasi refleks, mempertahaknkan sikap tubuh
• Tendon Golgi: mendeteksi perbedaan tegangan pada tendon
SISTEM PRODUKSI ENERGI
• Asam Lemak/ glukosa à asetat à ATP
• Komponen lain sarkoplasma:1. glikogen2. mioglobin
73 | P a g e
OTOT JANTUNG
• Terdiri atas:- sel-sel teranyam erat à pemerasan ventrikel
- satu atau dua inti pucat di tengah
- jaringan ikat endomisium
• Ciri:- terdapat diskusi interkalaris
- sistem tubulus dan RS tidak begitu teratur
- tidak dijumpai berkas myofibril
- mengandung banyak mitokondria
74 | P a g e
OTOT POLOS
• Terdiri atas:1. sel panjang tanpa garis melintang2. lamina basal dan serat retikulin3. satu inti di pusat
• Ciri:1. fusiformis (20-500 mikron)2. Terdapat RS namun tidak ada sistem tubulus3. aktivitas kontraksi mirip otot rangka4. tidak terdapat tropomiosin5. dipersarafi saraf simpatis dan parasimpatis dari sistem saraf otonom6. beraktifitas spontan bila tak ada stimulus7. memiliki filamen intermediat
75 | P a g e
REGENERASI JARINGAN OTOT
• Otot jantung: tidak beregenerasi, defek digantikan proliferasi jaringan ikat di miokardium
• Otot rangka: regenerasi keterbatasan à proliferasi sel satelit
• Otot polos: regenerasi aktif à mitosis
77 | P a g e
LUKA BAKAR
Cedera terhadap jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan panas kering (api), panas lembab (uap atau cairan panas), kimiawi (bahan bahan korosif), barang barang elektrik (aliran listrik atau lampu), friksi, energi elektromagnetik dan radian
Api: kontak dengan kobaran api. Luka bakar cair: kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas. Luka bakar kimia: disebabkan oleh bargabai bahan kausatik, seperti asam,
disinfektan, dan bahan alkali Luka bakar listrik:Bisa timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar
listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber panas (listrik) berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru terjadi di dalam tubuh.
Luka bakar kontak : kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan wajan panas atau knalpot sepeda motor.
Luka bakar friksi : akibat penggosokan atau friksi kuat, misalnya oleh tambang yang ditarik melalui tangan
Luka bakar radiasi : disebabkan oleh pajanan sinar x, radium, cahaya matahari, atomik, dan semua jenis energi radiasi lain
78 | P a g e
DERAJAT LUKA BAKAR
Kedalaman Luka bakar ditentukan oleh : Tinggi Suhunya Lama pajanan
Selain api yg langsung menjilat tubuh, baju jg m’perdalam luka bakar Bahan yang aman à wol Bahan Sintesis à mdh terbakar, mdh lumer, mjd lengket shg m’perdalam
luka baker
DERAJAT I
Epidermis Sifat / tanda : eritema (kemerahan pada kulit) kerusakan jar Edema (pembengkakan / cairan abnormal di ruang jaringan) KU : rasa nyeri (biasanya m’baik dalam 2-3hr) Sembuh : 5 – 7 hari.
DERAJAT II
Mengenai lap dermis tapi msh ada elemen epitel sehat t’sisa (sel epitel basal, kel.sebasea, kel keringat, pangkal rambut)
Gejala : nyeri. Tanda : bula (vesikel besar pada kulit) b’isi eksudat (cairan, sel sel) yg keluar dari
Peredaran Darah karena permeabilitas meningkat.
79 | P a g e
DERAJAT III
Mengenai seluruh lapisan Tampak pucat abu2 gelap/hitam, perm lbh rendah dari jar sekeliling yg msh sehat. Ada nyeri & ada bula U/nyeri àdengan menusukkan jarum untuk menentukan apakah daerah luka bakar
masih memiliki daya rasa Bila tusukan masih terasa, artinya sensorisnya masih berfungsi dan dermis masih
vital→luka bukan derajat 3
80 | P a g e
PENENTUAN LUAS LUKA BAKAR
Tujuan u/ terapi cairan, perawatan, prognosis Ada beberapa cara perhitungan :
Rule of nine (orang dewasa) Rule of five (anak anak)
1. Rumus 10 à bayi
1. Rumus 10-15-20 à anak
1. Rumus 9 à orang dewasa Kepala dan leher 18% Dada dan perut 18% Punggung hingga bokong 18% Anggota gerak atas masing masing 9% Anggota gerak bawah masing masing 18% Perineum & genitalia eksterna 1%
81 | P a g e
RINGAN
Derajat I dan II luas luka bakar <15%(dws) Derajat I dan II luas luka bakar <10%(anak2) Derajat III luas luka bakar <2%
à Cukup dengan berobat jalan & dirawat bila perlu dilakukan tindakan tandur kulit
SEDANG
Derajat II dg Luas luka bakar 15-25%(dws) Derajat II dg luas luka bakar 10-20%(anak2) Derajat III luas luka bakar <10%
à Di rawat di RS
BERAT
Derajat II luas luka bakar >25%(dws) Derajat II luas luka bakar >20%(anak2) Derajat II luas luka bakar >10%
83 | P a g e