capaian kinerja pengembangan metodebbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021....

70
LAPORAN TAHUNAN 2020 LAPORAN TAHUNAN 2020 13 BAB II CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODE

Upload: others

Post on 26-Aug-2021

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 13

BAB II

CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN

METODE

Page 2: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

14

LAPORAN TAHUNAN 2020 14

PENGEMBANGAN METODE/ VALIDASI/VERIFIKASI METODE Pengembangan metode/validasi/verifikasi metode yang

dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH merupakan

implementasi dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH

dan mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yakni Program Peningkatan Produksi, Produktivitas,

dan Mutu Hasil Tanaman Pangan.

Pada tahun 2020 Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan

kegiatan pengembangan/validasi/verifikasi metode dalam

rangka memberikan memberikan solusi terhadap

permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan

teknologi yang muncul di bidang mutu benih tanaman

pangan.

Solusi yang diberikan yaitu berupa rekomendasi yang dapat

digunakan sebagai bahan kebijakan pengambilan

keputusan. Pada tahun ini yang disertai dengan adanya

pandemi Covid-19, sepuluh kegiatan pengembangan/

validasi/verifikasi metode tetap terlaksana dan

menghasilkan sepuluh rekomendasi. Adapun rincian secara

ringkas kegiatan pengembangan/validasi/verifikasi metode

sebagai berikut:

1. Penggunaan bahan Acuan Dalam Pemeriksaan Lapang

Kegiatan Sertifikasi Benih Padi

Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, kegiatan

pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan

internasioanal yaitu International Seed Testing Association

(ISTA) Rules, sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang

belum keseluruhan mengacu ke aturan international

mengenai sertifikasi benih dan kebijakan mengenai

sertifikasi benih yang ada sekarang ini adalah Kepmentan

Page 3: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 15

Nomor 620/HK.140/C/04/2020 yang sebagian besar

mengacu Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD) Seed Scheme, namun sebagian masih

ada yang berdasarkan pengalaman di lapang. Agar didapat

metode sertifikasi benih yang valid dan aplikatif, diperlukan

adanya pengembangan metode.

Salah satu metode sertifikasi benih padi secara

internasional yang dapat digunakan sebagai acuan adalah

metode yang tertuang dalam OECD Seed Scheme. Tujuan

dari skema benih OECD adalah untuk mendorong ”jaminan

mutu” benih diantara sesama negara anggota.

Salah satu bagian dari metode sertifikasi OECD Seed

Scheme yang belum dilaksanakan dalam sertifikasi benih di

Indonesia adalah kegiatan post control. Post control

dilakukan utuk memverifikasi berbagai benih yang beredar

guna menjamin bahwa varietas yang beredar masih sesuai

dengan standar. Post control menggunakan benih acuan

berupa Benih Inti/nucleus seed/NS. Selama ini dalam

pemeriksaan lapang. Pengawas Benih Tanaman (PBT)

menggunakan deskripsi varietas. Deskripsi varietas yang

ada, tidak menyediakan informasi yang lengkap yang dapat

digunakan oleh PBT dalam pemeriksaan di lapang, sehingga

masih muncul multi tafsir dari deskripsi tersebut saat

pemeriksaan di lapang.

Pada tahun 2019, telah dilaksanakan verifikasi metode

sertifikasi benih padi berdasarkan OECD Seed Scheme

dengan menggunakan benih inti. Verifikasi metode ini

merupakan inovasi dari pengembangan metode yang

bertujuan untuk mengetahui apakah metode sertifikasi

benih padi berdasar OECD Seed Scheme dapat dilaksanakan

sebagai metode sertifikasi benih padi di Indonesia dan hasil

samping dari kegiatan ini yaitu berupa benih bersertifikat

dapat dimanfaatkan oleh penangkar sebagai benih sumber.

Page 4: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

16

LAPORAN TAHUNAN 2020 16

Hasil yang didapat pada tahun 2019 adalah penggunaan

benih inti sebagai acuan pemeriksaan di lapang sangat

memudahkan pemeriksaan dibandingkan dengan

menggunakan deskripsi varietas, dikarenakan semua

karakteristik pembeda dapat dilihat langsung pada Benih

Inti, sedangkan dengan menggunakan deskripsi varietas,

semua parameter yang diamati tidak tertulis secara jelas.

Hasil samping dari inovasi pengembangan metode berupa

benih bersertifikat kelas Benih Pokok (BP) yang didapat

sebanyak kurang lebih 22 ton, penyaluran dan pemanfaatan

benihnya dilaksanakan melalui bantuan benih kepada

penangkar atau kelompok tani yang ada di wilayah Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPSBTPH) Povinsi Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Lampung, serta sebagian benih

digunakan untuk kegiatan reakreditasi ISTA dan uji

profisiensi tahun 2020 di Balai Besar PPMB-TPH.

Penggunaan benih inti sebagai acuan dalam pemeriksaan

sertifikasi benih pertanaman padi di lapang sangat

diperlukan. Dalam penerapan standardisasi international

(ISO) penggunaan Benih Inti ini disebut sebagai bahan

acuan bersertifikat (reference material) yang dapat

menghasilkan data pemeriksaan yang valid.

Keluaran dari kegiatan ini adalah:

a. Diperoleh metode pemeriksaan lapang dalam proses

sertifikasi benih dengan menggunakan deskripsi varietas

yang dilengkapi dengan visualisasi karakteristik

pembeda antar varietas padi (bahan acuan) sebagai

usulan bahan kebijakan dalam peraturan pelaksanaan

sertifikasi benih padi.

b. Benih bersertifikat yang dihasilkan dapat digunakan

untuk mendukung program peningkatan penggunaan

benih bersertifikat dan pergantian varietas.

Page 5: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 17

Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH, Balai

Besar Penelitian Padi, serta PT. Sang Hyang Seri,

Sukamandi pada bulan Januari s.d Desember 2020.

Dalam pelaksanaan kegiatan inovasi pengembangan metode,

Balai Besar PPMB-TPH bekerjasama dengan PT. Sang Hyang

Seri, Sukamandi Jawa Barat dengan menggunakan lahan

seluas 10 ha. Varietas yang ditanam yaitu Ciherang, Inpari

IR Nutri Zinc, Mekongga, dan Inpari 32 kelas Benih Penjenis

(BS/Breeder Seed) produksi UPBS Balai Besar Penelitian

Padi sebanyak 200 kg.

Metode pelaksanaan:

a. Pembuatan bahan acuan

Bahan acuan dalam bentuk visualisasi karakterisitik

pembeda antar varietas padi, diambil dari pertanaman

yang ada di areal UPBS BB Penelitian Padi. Acuan yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah acuan yang baru

yaitu Kepmentan 620/ HK.140 /C/ 04/ 2020

b. Sumberdaya

1) PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi

Mulai dari pengolahan tanah, budidaya tanaman,

proses sertifikasi di lapang, panen, prosesing benih,

pengambilan contoh benih, pengujian di

laboratorium, pemasangan label, sampai dengan

penyimpanan benih di gudang dilaksanakan oleh PT.

Sang Hyang Seri, produsen benih yang memiliki

Sertifikat untuk pelaksanan sertifikasi mandiri dari

LSSMBTPH (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura) dengan nomor

sertifikat 05-LSSMBTPH.

2) Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kegiatan yang

terkait dengan inovasi pengembangan metode, yaitu:

a) Pengawasan pelaksanaan tanam benih padi

Page 6: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

18

LAPORAN TAHUNAN 2020 18

b) Pengamatan fase vegetatif, fase berbunga, dan

fase masak dengan menggunakan dua cara,

yaitu: menggunakan acuan deskripsi varietas dan

pengamatan dengan menggunakan deskripsi

varietas, selanjutnya PBT membandingkan

kemudahan dalam pengamatan di lapang.

c) Menindaklanjuti hasil inovasi pengembangan

metode berupa benih bersertifikat dalam bentuk

bantuan benih ke penangkar.

d) Memantau perbanyakan benih bantuan di tingkat

penangkar.

Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu: penggunaan visualisasi

karakter pembeda sebagai bahan acuan di lapangan

memudahkan pemeriksaan. Petugas bisa membandingkan

parameter yang diamati dengan tanaman acuan, sedangkan

dengan menggunakan deskripsi varietas lebih sulit

dikarenakan semua parameter yang diamati tidak tertulis

lengkap di deskripsi.

Gambar 1. Pemeriksaan fase vegetatif

Gambar 2. Pengamatan di areal pertanaman

Page 7: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 19

Gambar 3. Panen padi

Rekomendasi dari kegiatan ini adalah penggunaan

visualisasi karakter pembeda pada setiap varietas tanaman

padi dapat sebagai acuan dalam pemeriksaan sertifikasi

benih pertanaman padi di lapangan sangat diperlukan.

Dalam penerapan standardisasi international (ISO)

penggunaan visualisasi karanteristik pembeda ini disebut

sebagai bahan acuan bersertifikat (reference material) yang

dapat menghasilkan data pemeriksaan yang valid.

Hasil benih bersertifikat kelas Benih Dasar yang didapat

untuk varitetas Ciherang sebanyak 4.950 kg, Inpari IR

Nutri Zinc 4.125 kg, Mekongga 4,410 kg dan Inpari 32

sebanyak 5.925 kg. Penyaluran dalam bentuk bantuan

benih ke penangkar yang ada dibawah pengawasan BPSB

Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

dan Kalimantan Selatan dilaksanakan melalui sistem

revolving.

Gambar 4. Penyerahan bantuan benih dengan sistem revolving

Page 8: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

20

LAPORAN TAHUNAN 2020 20

2. Verifikasi Metode dan Pembuatan Bahan Acuan Untuk Sertifikasi Benih Kedelai Sesuai OECD Seed Scheme

Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, untuk kegiatan

pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan

internasional yaitu International Seed Testing Association

(ISTA) Rules. Sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang

belum keseluruhan mengacu ke aturan internasional.

Kebijakan mengenai sertifikasi benih yang ada sekarang

adalah Kepmentan Nomor 620/HK.140/C/04/2020 tentang

Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yang

merupakan tindak lanjut penerapan di lapangan mengenai

sertifikasi benih tanaman pangan sesuai Permentan Nomor

12/Permentan/TP.02/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi,

dan Peredaran Benih Tanaman. Agar didapat metode

sertifikasi benih yang efisien dan akurat/efektif, maka

diperlukan verifikasi metode.

Prosedur yang ada di OECD Seed Scheme sebagian besar

sudah dilaksanakan dalam sertifikasi benih di Indonesia

yang tertuang dalam Nomor 620/HK.140/C/04/2020. Salah

satu bagian dari metode sertifikasi OECD Seed Scheme yang

belum dilaksanakan dalam sertifikasi benih di Indonesia

adalah kegiatan pre control. Pre control adalah istilah yang

digunakan untuk verifikasi varietas benih generasi awal

yaitu Benih Penjenis (BS) dan Benih Dasar (BD). Pre control

dilaksanakan dalam bentuk plot kontrol, benih acuan

ditumbuhkan dalam waktu yang bersamaan dengan

tanaman generasi berikutnya. Selama ini dalam

pemeriksaan lapang dalam sertifikasi benih di Indonesia

yang dilaksanakan oleh PBT menggunakan deskripsi

varietas sebagai acuan untuk mengecek identitas dan

kemurnian varietas.

Selain itu kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka

mendukung penyediaan benih kedelai bagi produsen benih

dan/atau kelompoktani sebagai upaya meningkatkan

Page 9: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 21

penggunaan benih bermutu dan bersertifikat di tingkat

petani.

Tujuan verifikasi metode ini adalah: 1) memperoleh metode

sertifikasi benih yang efektif dan efisien; 2) memperoleh

bahan acuan dalam mendukung pemeriksaan tanaman

sertifikasi di lapang; dan 3) memperoleh benih kedelai yang

bermutu dan bersertifikat.

Kegiatan verifikasi metode dilaksanakan mulai bulan

Januari sampai dengan bulan Desember 2020 di Dusun

Margamulya Desa Ciasem Girang Kecamatan Ciasem

Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan Balai Besar PPMB-

TPH. Bahan uji berupa varietas kedelai kelas BS (Benih

Sumber) yaitu varietas Grobogan, Anjasmoro, Dega 1, Dena

1 dan Devon 1) yang digunakan untuk plot kontrol dan

kelas BD (varietas Grobogan, Anjasmoro, Dena 1 dan Devon

1 berasal dari Balai Penelitian Kacang dan Umbi, Jawa

Timur serta varietas Dega 1 berasal dari Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian, D.I. Yogyakarta untuk ditanam pada

area sertifikasi.

Verifikasi metode sertifikasi ini dilaksanakan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Penyiapan bahan uji (berupa benih kedelai kelas benih

BS dan BD dengan varietas Grobogan, Anjasmoro, Dena

1, Devon 1 serta Dega 1 kelas benih BP. Volume benih

yang dibutuhkan untuk kelas BS masing-masing

varietas 1 kg/plot kontrol dan untuk kelas BD dan BP

masing varietas 40 kg/ha.

b. Persiapan areal sertifikasi

Areal sertifikasi merupakan suatu hamparan yang terdiri

dari 5 (lima) unit sertifikasi @ 2 (dua) ha yang diajukan

untuk 5 varietas kedelai dengan kelas benih BD dan BP.

c. Pemeriksaan lapangan pendahuluan

Page 10: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

22

LAPORAN TAHUNAN 2020 22

Dilakukan sebelum tanam sampai tanam untuk

memastikan kebenaran lokasi, persyaratan lokasi,

persyaratan lahan dan benih sumber dll.

d. Pemeriksaan pertanaman

Pemeriksaan pertanaman kedelai dapat dilakukan pada

fase pertumbuhan tanaman, yaitu sejak dari fase

vegetatif, fase berbunga, dan fase masak.

e. Pembuatan bahan acuan:

1) Menanam tiap varietas yang diuji pada polibag, 20

tanaman untuk tiap varietas (Lokasi pertanaman di

Balai Besar PPMB-TPH);

2) Mendokumentasikan karakter penciri varietas pada

tiap fase pengamatan.

f. Pengambilan dan pengujian contoh benih di

laboratorium BPSB wilyah kerja terkait serta

pemasangan label yang dilakukan oleh penangkar di

bawah pengawasan PBT setempat.

g. Kompulasi data, penyusunan laporan.

Gambar 5. Kegiatan penanaman pada area sertifikasi benih kedelai

Pembuatan bahan acuan dilakukan dengan menanam tiap

varietas yang diuji pada polibag, sebanyak 20 tanaman

untuk tiap varietas dan mendokumentasikan karakter

penciri varietas pada tiap fase pengamatan.

Page 11: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 23

Gambar 6. Pertanaman bahan acuan varietas kedelai

Tabel 8. Salah satu contoh visualisasi bahan acuan berupa

karakter morfologi tanaman kedelai varietas Dega 1

1.

Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil: Ungu

2.

Warna daun: Hijau Bentuk daun: Oval Warna bulu batang:

coklat

3. Kerapatan bulu ujung batang

Warna bunga:

Ungu

4. Tipe percabangan: 1-3 cabang Tipe pertumbuhan:

determenit

Page 12: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

24

LAPORAN TAHUNAN 2020 24

5.

6.

Warna polong: Coklat muda Bulu polong: coklat

Bentuk dan warna biji: lonjong & kuning Warna hilum:

Coklat

Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini yaitu: 1)

pengamatan/pemeriksaan di lapang dengan menggunakan

karakter morfologi pada plot kontrol lebih efektif/akurat dan

efisien dibanding menggunakan deskripsi; 2) terdapat

beberapa karakter yang mencirikan varietas tetapi tidak

tercantum pada deskripsi seperti: warna bulu dan kerapatan

bulu pada batang, serta kerapatan bulu pada polong; dan 3)

ciri varietas dengan menggunakan keterangan warna pada

deskripsi seperti warna epikotil, hipokotil, bunga, daun, biji,

bulu dll akan lebih efektif/akurat jika didukung dengan

performa warna secara visual karakter morfologi yang ada

pada plot kontrol.

Rekomendasi dari kegiatan ini adalah bahan acuan berupa

visualisasi karakter morfologi sebagai penciri varietas

diperlukan dalam pemeriksaan sertifikasi benih kedelai di

lapang untuk mendapatkan hasil pengamatan yang akurat

dan efisien selain deskripsi.

Page 13: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 25

Gambar 7. Kegiatan prosesing benih kedelai

Hasil samping dari kegiatan verifikasi metode ini berupa

benih kedelai dengan rincian seperti pada tabel berikut.

Tabel 9. Volume benih hasil kegiatan verifikasi metode

No Varietas Volume (Kg)

1 Dega 1 148

2 Grobogan 192

3 Dena 1 646,5

4 Anjasmoro 303

5 Devon 1 217

Total 1.506,5

Hasil kegiatan verifikasi metode Sertifikasi Benih Kedelai

Sesuai OECD Seed Scheme selanjutnya dimanfaatkan dalam

rangka mendukung penyediaan benih kedelai bagi

penangkar dan/atau kelompoktani sebagai upaya

meningkatkan penggunaan benih bermutu dan bersertifikat

di tingkat petani.

Tabel 10. Alokasi bantuan benih kedelai hasil verifikasi

metode

No Provinsi Kabupaten/Kota Penangkar/Poktan

1 Jawa Barat Cianjur KT. Unggul Sejahtera

KT. Rizki Tani

Subang UD. Marga Tani

CV. Dimas Purnama

Page 14: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

26

LAPORAN TAHUNAN 2020 26

Garut KT. Darma Ihtiar

Ikatan Penangkar Pedagang Benih

2 Banten Pandeglang KT. Mekar Bakti

3 Jawa Tengah Grobogan PB. Agro Lestari

4 D.I. Yogyakarta Gunung Kidul UD. Sumber Tani

Gambar 8. Penyerahan bantuan benih kedelai kepada penangkar

3. Kajian Sertifikasi Benih Padi Menggunakan Drone

Drone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle

(UAV) mulai diaplikasikan untuk kegiatan pertanian. Drone

digunakan terutama untuk pertanian dengan lahan skala

luas. Seperti lahan padi, jagung dan perkebunan anggur.

Keterbatasan kemampuan mata manusia untuk memeriksa

hamparan pertanaman luas, dapat diatasi dengan

menggunakan drone pertanian yang dapat menangkap citra

dari atas (rekaman) dan memberikan informasi penting

mengenai kondisi tanaman serta lingkungan disekitarnya

bahkan secara live (langsung). Keakuratan citra bisa

disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tingkat kecanggihan

alat. Semakin canggih kamera drone memungkinkan citra

atau gambar yang diperoleh lebih akurat dan jernih.

Kajian penggunaan drone ini masuk dalam kategori inovasi

pengembangan metode. Kedepan diharapkan dapat

dikembangkan pemanfaatan penggunaan drone secara

optimal dan melihat efektivitas penggunaan drone tersebut

dalam pengamatan sertifikasi benih padi di lapang baik untuk

Page 15: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 27

pemeriksaan Campuran Varietas Lain (CVL), pengamatan fase

vegetatif, generatif dan fase masak serta tipe simpang

ataupun pengamatan kesehatan tanaman. Sehingga hasilnya

akan dapat membantu mempermudah PBT ataupun

stakeholder di bagian sertifikasi benih mandiri dalam

pengamatan pemeriksaan pertanaman padi di lapang/lahan.

Tujuan dari pengembangan metode ini adalah untuk

mengetahui pemanfaatan drone dalam membantu

pelaksanaan pemeriksaan di lapang pada fase vegetatif,

generatif dan fase masak dalam proses sertifikasi benih padi

oleh PBT sebagai operator/pengguna (user) drone. Manfaat

yang diperoleh dari hasil kegiatan pengembangan metode ini

adalah diperolehnya metode pemeriksaan lapang dalam

proses sertifikasi benih dengan memanfaatkan drone sebagai

usulan bahan kebijakan dalam peraturan sertifikasi benih

padi menggunakan drone dalam pelaksanaan sertifikasi benih

padi di lahan/lapang.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini Balai Besar PPMB-TPH

diberikan izin oleh PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi untuk

melaksanakan pengamatan sertifikasi benih padi

menggunakan drone. Areal pertanaman padi yang digunakan

milik PT. Sang Hyang Seri, Sukamandi seluas ± 7,58 Ha

untuk pertanaman padi sebanyak tiga varietas dalam satu

musim tanam. Selain melakukan pengamatan di areal

pertanaman lain di luar PT. SHS, tim melakukan pengamatan

di lahan pertanaman padi lainnya yaitu di daerah Cianjur,

Jawa Barat.

Bahan yang digunakan untuk pengamatan sertifikasi benih

padi adalah pertanaman tiga varietas benih padi Inbrida Padi

sawah irigasi kelas Benih Penjenis/BS (Breeder Seed) untuk

menghasilkan Benih Dasar (Foundation Seed) yaitu Ciherang,

Inpari IR Nutri Zinc dan Mekongga produksi UPBS Balai

Besar Padi, Sukamandi sebanyak 150 kg. Pengamatan

pertanaman lain di Cianjur tim mendapatkan areal

Page 16: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

28

LAPORAN TAHUNAN 2020 28

pertanaman padi yang menghasilkan kelas Benih Dasar,

varietas yang diamati tersebut yaitu varietas Inpari 32 (1,5 ha)

dan Nutri Zinc (0,5 ha) pada fase generatif dengan total luas

areal yaitu 2 ha. Peralatan yang digunakan adalah Drone tipe

Phantom 4 ver 2.

Spesifikasi Drone:

- Remote Controller (G1)

- 1″ 20MP CMOS Sensor (G2)

- Gimbal-Stabilized 4K60/20MP Imaging

- Ocusync Transmission Reduced Propeller Noise

FlightAutonomy

- Four Directions of Obstacle Avoidance Top Speed of 72

Kph in Sport Mode Maximum Control Range of 7 Km

- Up to 30 Minutes Flying Time

- Baterai cadangan 3 pcs (G3)

- Tas Drone (G4)

Gambar 9. Drone beserta kelengkapannya

Metode pengamatan yang digunakan yaitu dengan

menentukan petak yang diamati secara acak (tergantung

kondisi lapang dan kemampuan drone dalam pengamatan

pertanaman padi) dengan luasan satu unit sertifikasi benih

maksimal 10 ha. Sebelum pemeriksaan pertanaman tiap fase

dilakukan, dilakukan pemeriksaan lapangan pendahuluan

Page 17: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 29

mengenai kebenaran batas-batas areal yang akan digunakan

untuk areal sertifikasi.

Pemeriksaan lapangan pendahuluan dalam kajian ini

dimodifikasi dengan verifikasi awal luas lahan menggunakan

aplikasi yang dapat disematkan diperangkat ponsel seperti

Aplikasi Collector Classic for ArcGIS, Google Earth atau

aplikasi lainnya yang dapat menentukan luas lahan

pertanaman. Pengamatan pertanaman padi menggunakan

drone tiap sampling minimal sebanyak 200 rumpun. Tiap 200

rumpun menjadi 1 blok pengamatan sampling yang akan

diamati dalam satu areal pertanaman padi (Gambar 16).

Pengamatan parameter fase vegetatif, berbunga dan fase

masak menggunakan hasil foto dan/atau video dari drone,

kemudian membandingkannya dengan deskripsi varietas

yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Pertanian.

Gambar 10. Contoh plot pengamatan sampel pertanaman padi pada tiap

fase yang akan di dokumentasikan dengan menggunakan drone

Pemeriksaan pertanaman dilaksanakan pada fase vegetatif,

fase berbunga dan fase masak/menjelang panen. Untuk

sertifikasi baku pada pertanaman padi parameter yang

diperiksa mengalami perubahan yang semula mengacu pada

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

v v v v v v

Page 18: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

30

LAPORAN TAHUNAN 2020 30

Kepmentan 991/HK.50/C/05/2018 kemudian mengalami

perubahan di bulan April 2020 dengan terbitnya Keputusan

Menteri Pertanian Nomor 620/HK.150/C/04/2020 tentang

Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.

Acuan tersebut kemudian diadopsi drone untuk melihat

seberapa jauh drone dapat mencitrakan atau menerapkan

parameter tersebut dengan hasil dokumentasi berupa foto

dan/atau video yang mampu ditangkap drone (tergantung

pada kemampuan drone dalam mendokumentasikan pada

setiap fase).

Tim Balai Besar PPMB-TPH kemudian mengumpulkan dan

menganalisis data secara kualitatif hasil pengembangan

metode berupa data hasil visualisasi foto dan/atau video,

menyimpulkan data tersebut dan membuat rekomendasi hasil

pengamatan sertifikasi benih padi menggunakan drone.

Sebelum drone diterbangkan ke lapang oleh PBT, tim

melakukan Inhouse Training (tutorial) pengenalan dan

penggunaan drone, agar tim sebelum menerbangkan drone

memahami terlebih dahulu dasar-dasar tentang drone dan

mampu menerbangkan drone secara manual (Gambar 17).

Pemeriksaan lapangan pendahuluan mengenai kebenaran

batas-batas areal yang akan digunakan untuk areal sertifikasi

dapat dicocokkan dengan peta lapangan yang telah

dilampirkan pada permohonan. Pemeriksaan tersebut

sekaligus untuk mengetahui kondisi lahan (isolasi dan

sejarah lapangan) yang akan dipergunakan sebagai areal

sertifikasi tersebut.

Namun untuk kajian ini menggunakan aplikasi untuk melihat

kondisi luasan lahan sertifikasi tersebut yaitu dengan

Aplikasi Collector Classic for ArcGIS, Pix4d capture atau

aplikasi lainnya yang dapat menentukan luas lahan

pertanaman secara real time atapun dapat diolah lebih lanjut

menggunakan komputer atau Laptop dari hasil tangkapan

Page 19: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 31

gambar oleh Pix4d. Hasil foto dari aplikasi Pix4d kemudian

diolah menggunakan Google Earth. Hal tersebut untuk

menjembatani apabila pihak produsen atau penangkar tidak

memiliki/melampirkan peta lapangan areal pertanaman

sertifikasi benih padi tersebut.

Gambar 11. Tampilan layar ponsel ketika menggunakan aplikasi Pix4d

capture dan drone menjalankan misi memfoto areal pertanaman padi

secara otomatis

Pemeriksaan fase vegetatif menggunakan drone dilaksanakan

oleh PBT Balai Besar PPMB-TPH yang mengecek luas

pertanaman padi Ciherang dan Nutri Zinc menggunakan

aplikasi ponsel Pix4d lalu diolah kembali menggunakan

aplikasi Google Earth maka diperoleh luasan 5,54 ha

sehingga ada selisih 0,04 ha dari informasi pertanaman yang

disampaikan pihak PT. SHS.

Gambar 12. Pengoperasian drone (lingkaran merah) untuk pengamatan

fase vegetatif di lahan padi varietas Ciherang dan Nutri Zinc

Drone tipe phantom ver. 2 ini dapat berfungsi untuk

mendeteksi gulma dan Campuran Varietas Lain (CVL) di

Page 20: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

32

LAPORAN TAHUNAN 2020 32

pertanaman padi varietas Ciherang dan IR Nutri Zinc.

Kondisi tersebut dapat dilakukan dengan pengoperasian

drone terbang rendah dengan ketinggian ± 2,5 meter dari

tanah dan sudut kamera 10o (gambar 8 dan 9). Gulma pada

tahap awal jika tidak dilakukan pembersihan dan terus ada

hingga panen dapat menyebabkan terikutnya biji

gulma/benih tanaman lain sehingga dapat mempengaruhi

hasil uji mutu benih di laboratorium. Kepmentan

620/HK.150/C/04/2020 mempersyaratkan hasil uji mutu di

laboratorium untuk benih kelas BS dan BD harus 0,0 %.

Sedangkan untuk CVL disetiap fase pengamatan untuk benih

kelas BS dan BD pada acuan Kepmentan tersebut

mempersyaratkan mutu benih di lapangan harus 0,0%.

Gambar 13. Tampilan foto Drone yang diolah oleh aplikasi Agisoft

Photoscan Professional di lahan padi Mekongga

Gambar 14. a. Gulma, b. CVL

a b

Page 21: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 33

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fase berbunga dan fase

masak.

Gambar 15. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase berbunga di

lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri Zinc

Gambar 16. a. Hasil foto drone yang bisa teramati pada fase masak di

lahan padi varietas Ciherang, b. IR Nutri Zinc

Drone dalam langkah awal (sebelum pengamatan parameter

tersebut dilaksanakan) bisa membantu PBT melihat secara

luas dengan pencitraan jarak jauh menggunakan drone untuk

melihat adakah CVL (terbatas pada parameter tinggi tanaman

dan warna daun bendera) dalam satu hamparan pertanaman,

sehingga bisa fokus dalam mendeteksi awal keberadaan CVL

dan gulma. Kemudian hasil deteksi awal tersebut (gambar

dan/atau video hasil pencitraan drone) bisa diverifikasi secara

langsung oleh PBT dengan melihat langsung pertanaman padi

di areal tersebut yang sudah dilewati oleh drone.

Hasil visualisasi drone untuk tahap pendugaan awal dapat

membantu PBT mempercepat pengamatan hanya dalam

karakteristik pada perbedaan ketinggian tanaman, warna

malai dan gabah bisa terlihat langsung di layar drone, namun

a b

Page 22: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

34

LAPORAN TAHUNAN 2020 34

tetap membutuhkan verifikasi langsung dengan pertanaman

yang terlihat di drone dengan pertanaman langsung.

Kesimpulan dalam pemeriksaan lapang sertifikasi tanaman

padi dengan menggunakan drone, hanya parameter tertentu

saja yang bisa terdeteksi secara visual foto dan/atau video

oleh drone untuk menduga CVL dan mengetahui keberadaan

gulma. Parameter tersebut yaitu:

a. Pemeriksaan pendahuluan untuk mengetahui secara

global lahan yang akan ditanami dan luas lahan bisa

diketahui dengan aplikasi pihak ketiga yang harus

dipasang (instal) pada perangkat ponsel ataupun

komputer (jika harus pengolahan lebih lanjut);

b. Fase vegetatif yaitu tipe warna kaki, tipe

pertumbuhan/bentuk tanaman dan warna daun untuk

mendeteksi awal gulma dan Campuran Varietas Lain

(CVL);

c. Fase berbunga tipe pertumbuhan/bentuk tanaman,

warna daun, warna leher daun dan tinggi tanaman. Tipe

tersebut bisa terlihat dengan syarat ketinggian drone

dengan tanaman sekitar 1 – 1,5 m;

d. Fase masak sebelum panen yaitu warna gabah, warna

daun bendera, warna malai dan tinggi tanaman;

e. Dari ketiga fase tersebut maka disetiap parameter hanya

parameter tertentu saja yang dapat diamati oleh drone

seperti perbedaan ketinggian tanaman, tipe

pertumbuhan/bentuk tanaman, warna daun, warna leher

daun, warna gabah, warna daun bendera, warna malai.

Sedangkan gulma dapat terlihat diseluruh parameter

pengamatan terutama pada fase vegetatif.

Rekomendasi yang dapat diberikan adalah parameter yang

dipersyaratkan Kepmentan 620/HK.150/C/04/2020 untuk

pemeriksaan sertifikasi lapang yang dapat dilakukan dengan

drone yaitu perbedaan ketinggian tanaman, tipe

Page 23: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 35

pertumbuhan/bentuk tanaman, warna daun, warna leher

daun, warna gabah, warna daun bendera, warna malai.

4. Penentuan Mutu Benih Kedelai untuk Kebutuhan Distibusi Benih Kedelai

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengantisisipasi

penurunan benih kedelai secara cepat salah satunya dengan

menggunakan kemasan yang tepat. Pada tahun 2012 Balai

Besar PPMB-TPH sudah melaksanakan pengembangan

metode untuk mendapatkan kemasan benih kedelai dengan

menggunakan plastik polyetylene (PE) dan high density

polyetylene (HDPE) dengan ketebalan ± 0,08 mm, dan

plastik kantong semar. Kesimpulan dari hasil pengujian

jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dan 40 kg dapat

memepertahankan mutu benih kedelai sampai bulan

simpan ke-7 dengan tingkat KA ± 8%.

Jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dengan tingkat

kadar air ± 12%, hanya dapat mempertahankan benih

kedelai sampai dengan bulan simpan ke-2 pada susu ruang.

Kemasan kantung semar volume 40 kg tidak dapat

digunakan untuk menyimpan benih kedelai selama 1 tahun

pada suhu ruang. Bahan uji dengan kadar air tinggi

berpengaruh meningkatkan persentase cendawan terbawa

benih seperti pada kemasan HDPE, yang berakibat

penurunan bahan uji.

Kemunduran kualitas benih dapat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, kemasan, dan masa simpan benih. Benih yang

dikemas dalam kemasan yang kurang baik akan mengalami

penurunan daya tumbuh sehingga diperlukan kemasan

yang sesuai dalam penyimpanan benih. Fungsi kemasan

dalam penyimpanan benih adalah melindungi kualitas fisik

maupun fisiologis benih dari pengaruh lingkungan simpan,

menghindari tercecernya benih dan memudahkan dalam

distribusi.

Page 24: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

36

LAPORAN TAHUNAN 2020 36

Tujuan dari pengembangan metode ini adalah untuk

menentukan standar mutu benih yang bisa didistribusikan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Besar PPMB-TPH dari

bulan Januari sampai Desember 2020. Benih yang

digunakan dalam kegiatan ini berasal dari produsen benih

kedelai di Kabupaten Grobogan. Tahap awal kegiatan

dengan melaksanakan pengadaan benih kedelai dengan 3

tingkat daya berkecambah yaitu tinggi dengan daya

berkecambah diatas 84%, sedang dengan daya berkecambah

74-84% dan daya berkecambah rendah dibawah 74%

dengan melihat data pada label benih.

Benih dari Kabupaten Grobogan dikirim melalui ekspedisi.

Setelah benih sampai di Balai Besar PPMB-TPH dilakukan

uji pendahuluan dengan parameter kadar air, daya

berkecambah dan indek vigor. Sambil menunggu hasil uji

pendahuluan dilakukan pengemasan benih dengan

menggunakan kemasan karung (K1), kemasan karung

beralas plastik PE 0,04 mm (K2) dan plastik PE 0,08 mm.

Setiap kemasan berisi 1 kg benih kedelai. Sebelum

dilakukan pengemasan benih dihomogenkan dengan

devider. Setiap kemasan dibuat 3 ulangan dan disimpan

selama 6 bulan pada suhu AC dan ruang.

Bahan yang digunakan benih kedelai 4 lot varietas

Grobogan, 3 (tiga) jenis kemasan kantong plastik

Polyethylene (PE) 0,08 mm, kemasan plastik PE 0,04 mm,

karung, kertas CD, Aquades, alkohol, plastik ukuran 2 kg.

Untuk mengetahui suhu dan kelembaban selama

penyimpanan dilakukan perekaman menggunakan data

logger. Melakukan pengujian benih yang sudah disimpan,

pengujian dilakukan setiap bulan dengan parameter kadar

air, daya berkecambah dan indek vigor. Rancangan

percobaan yang digunakan RAL dengan tiga ulangan. Faktor

perlakuan yang digunakan adalah jenis kemasan yaitu

Page 25: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 37

kemasan karung (K1), kemasan karung beralas plastik PE

0,04 mm (K2), plastik PE 0,08 mm (K3).

Gambar 17. Penyiapan bahan uji benih kedelai di Grobogan

Benih dikirim dari Grobogan Jawa Tengah dengan

menggunakan expedisi, dan setelah sampai dilakukan

pengujian untuk menentukan data awal sebelum dilakukan

penyimpanan. Pada saat proses pengujian mutu awal,

dilakukan pengemasan benih dengan berbagai kemasan.

Sebelum dilakukan pengemasan benih dihomogenkan

terlebih dahulu dengan menggunakan devider untuk

mencampur benih agar kondisinya menjadi homogen.

Gambar 18. Proses homogenisasi dan pengemasan benih

Setelah pengemasan selesai dilakukan benih disimpan pada

suhu AC dan suhu ruang. Selanjutnya dilakukan pengujian

awal, seterusnya setiap bulan sampai penyimpanan 6 bulan.

Dari hasil kegiatan pengembangan metode ini dapat diambil

kesimpulan dan rekomendasi:

a. Penyimpanan benih dengan mutu daya berkecambah

diatas 90% mampu mempertahankan mutu benihnya

Page 26: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

38

LAPORAN TAHUNAN 2020 38

sampai 6 bulan penyimpanan dengan menggunakan

kemasan karung beralas plastik PE 0,04 dan PE 0,08

mm pada suhu ruang dan AC;

b. Penyimpanan benih dengan mutu daya berkecambah

sedang yaitu antara 75 -84 % mampu mempertahankan

mutu benihnya sampai 4 bulan penyimpanan dengan

menggunakan kemasan karung beralas plastik PE 0,04

dan PE 0,08 mm pada suhu ruang dan AC;

c. Penyimpanan benih dengan dengan mutu benih yang

sangat minim, hanya mampu disimpan selama 1 bulan

dengan menggunakan kemasan karung beralas plastik

PE 0,04 mm dan plastik PE 0,08 mm.

5. Evaluasi Retensi dan Prosedur Penyimpanan Benih Padi, Jagung dan Kedelai di Laboratorium

Laboratorium pengujian yang terakreditasi harus mengacu

pada SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan Umum

Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium

Kalibrasi. Pada butir 7.4 tentang penanganan barang uji, di

nyatakan bahwa laboratorium harus memiliki prosedur

untuk pengangkutan, penerimaan, penanganan,

perlindungan, penyimpanan, retensi dan pembuangan atau

pengembalian barang uji atau kalibrasi, termasuk semua

persyaratan yang diperlukan untuk melindungi integritas

dari barang uji atau kalibrasi, dan untuk melindungi

kepentingan laboratorium dan pelanggan. Tindakan

pencegahan harus diambil untuk menghindari penurunan

mutu, kontaminasi, kehilangan atau kerusakan pada

barang selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan/

masa tunggu, dan persiapan untuk pengujian atau

kalibrasi. Pada butir 7.4.4 lebih dipertegas bahwa bila

barang perlu disimpan atau dikondisikan dalam lingkungan

tertentu, kondisi ini harus dipelihara, dipantau dan dicatat.

Hampir seluruh laboratorium benih (BPSB) di Indonesia

telah terakreditasi oleh KAN, karena itu diperlukan

Page 27: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 39

kajian/evaluasi mengenai prosedur penyimpanan dan

retensi untuk benih yang diuji.

Dua faktor penting selama penyimpanan benih yaitu, suhu

dan kelembaban udara. Umumnya benih dapat

dipertahankan tetap baik dalam jangka waktu yang cukup

lama, bila suhu dan kelembaban udara dapat dijaga. Untuk

itu perlu ruang khusus untuk penyimpanan benih.

Penyimpanan benih pada ruang terbuka akan

mengakibatkan benih cepat mengalami kemunduran atau

daya simpannya menjadi singkat akibat fluktuasi suhu dan

kelembaban.

Selain suhu dan kelembaban, yang harus diperhatikan

dalam penyimpanan benih adalah kemasan atau wadah

simpan yang digunakan. Justice dan Bass (1979),

mengemukakan bahwa penggunaan wadah dan cara simpan

benih sangat tergantung pada jenis, jumlah benih, teknik

pengepakan, lama penyimpanan, suhu ruang simpan dan

kelembaban ruang simpan.

Pada umumnya semakin lama benih disimpan maka

viabilitasnya akan semakin menurun. Mundurnya viabilitas

benih merupakan proses yang berjalan bertingkat dan

kumulatif akibat perubahan yang diberikan kepada benih

(Widodo, 1991).

Untuk mengatasi semua permasalahan di atas, maka pada

tahun 2020 dilakukan kegiatan pengembangan metode

mengenai evaluasi retensi dan prosedur penyimpanan benih

padi, jagung dan kedelai di laboratorium.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh prosedur

penyimpanan benih padi, jagung dan kedelai sisa contoh uji

di laboratorium serta memperoleh justifikasi batas waktu

pengajuan permintaan uji ulang di laboratorium oleh

pelanggan.

Page 28: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

40

LAPORAN TAHUNAN 2020 40

Pengembangan metode ini terdiri dari 3 percobaan yaitu

komoditas padi, jagung dan kedelai. Setiap komoditas

disimpan pada ruang penyimpanan dengan suhu terkendali

23±2°C.

Rancangan percobaan yang digunakan pada setiap

percobaan adalah rancangan split plot dua faktor yaitu

faktor kemasan dan waktu penyimpanan:

a. Kemasan (plastic PE 0,8mm (K1), plastic hermetic (K2)

dan alumunium foil (K3).

Gambar 19. Kemasan untuk pengujian kadar air (kiri) dan kemasan

untuk pengujian daya berkecambah dan vigor benih

b. Bulan penyimpanan

Adapun lama penyimpanannya tergantung masa edar

benih masing-masing komoditasnya dan dikurangi 1

bulan (masa pengajuan uji ulang). Sehingga lama

penyimpanan untuk masing-masing komoditas adalah

sebagai berikut: benih padi selama 5 bulan, benih

jagung selama 5 bulan, dan benih kedelai selama 3

bulan.

Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Lot benih yang di uji

adalah lot benih yang memenuhi standar mutu di

laboratorium. Setiap bulan dilakukan pengujian mutu benih

berupa pengujian kadar air, daya berkecambah dan vigor

benih (RE dan First Count Test).

Pelaporan data hasil pengujian dilakukan berdasarkan

aturan ISTA. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap

variabel yang diamati dilakukan pengolahan data statistik

Page 29: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 41

dengan analisis ragam uji F pada selang kepercayaan 95%.

Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%

dilakukan jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap

variabel tolok ukur pengamatan. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan program SAS system 9.0.

a. Komoditas Padi

Benih padi yang digunakan dalam pengembangan

metode ini adalah benih padi varietas Ciherang, Inpari

32, IR 64 dan Memberamo.

Gambar 20. Benih padi yang digunakan

Secara keseluruhan, bila dilihat dari interaksi antara

bulan penyimpanan dan kemasan, daya berkecambah

benih padi tidak berbeda nyata setelah disimpan selama

5 bulan dengan menggunakan kemasan apapun.

b. Komoditas Jagung

Benih Jagung yang digunakan dalam pengembangan

metode ini adalah benih jagung varietas BISI 99, BISI

220, BISI 18, Srikandi Kuning dan NASA 29.

Page 30: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

42

LAPORAN TAHUNAN 2020 42

Gambar 21. Benih jagung yang digunakan

Bila dilihat secara keseluruhan, benih jagung yang telah

lulus standard minimal kelulusan, dapat disimpan

selama 5 bulan dengan menggunakan kemasan apapun.

c. Komoditas Kedelai

Benih kedelai yang digunakan dalam pengembangan

metode ini adalah benih kedelai varietas Grobogan

sebanyak 4 lot.

Berdasarkan hasil uji awal, untuk KD4 dapat tidak

dilanjutkan sampai tahap penyimpanan karena mutu

awal sebelum disimpan telah dibawah standar minimal

kelulusan.

Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh bahwa faktor

tunggal bulan penyimpanan, faktor tunggal kemasan

dan interaksi antara dua faktor tidak berpengaruh nyata

pada keempat lot yang di uji.

Hal ini berarti bahwa penyimpanan benih pada suhu

terkendali 23±2°C dengan kemasan apapun dapat

mempertahankan mutu benih kedelai sampai selama 3

bulan, sehingga apabila terdapat complain atau

permintaan uji ulang, pengujian masih dapat dilakukan.

Berdasarkan hasil pengembangan metode, maka diperoleh

kesimpulan bahwa:

a. Prosedur penyimpanan benih padi, jagung dan kedelai

sisa contoh uji di laboratorium adalah pada suhu

terkendali 23±2°C, dengan kemasan plastik PE 0,8mm,

plastic hermetic dan alumunium foil;

b. Justifikasi batas waktu pengajuan permintaan uji ulang

di laboratorium oleh pelanggan adalah sesuai masa edar

(benih padi selama 5 bulan, benih jagung selama 5

bulan dan benih kedelai selama 3 bulan).

Page 31: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 43

Rekomendasi yang hasilkan adalah Penyimpanan benih

pada suhu terkendali 23±2°C dapat mempertahankan mutu

selama masa edar atau sampai pengajuan pelabelan ulang

(benih padi selama 5 bulan, benih jagung selama 5 bulan

dan benih kedelai selama 3 bulan). Sehingga apabila

terdapat komplain atau permintaan uji ulang, pengujian

masih dapat dilakukan. Tetapi tidak disarankan untuk

benih yang mutunya mendekati batas minimal standar

kelulusan.

6. Verifikasi Metode Pematahan Dormansi Dengan

Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Pada Benih Padi

Salah satu kendala yang dihadapi pada proses sertifikasi

benih, khususnya pengujian daya kecambah benih di

laboratorium adalah dormansi benih. Dormansi benih

adalah suatu kondisi dimana benih hidup tidak dapat

berkecambah meskipun telah dikecambahkan pada kondisi

lingkungan yang optimum. Dormansi dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik faktor benih maupun faktor

lingkungan. Pada benih yang dorman, perkecambahan tidak

akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya.

Dormansi pada benih dapat dipatahkan dengan berbagai

cara baik secara fisik, mekanik maupun kimiawi.

Metode pematahan dormansi pada benih padi yang

direkomendasikan ISTA adalah dengan pemanasan

pendahuluan pada suhu 50±2oC, perendaman dalam air

atau asam nitric (HNO3) selama 24 jam. Pada tahun 2018

dan 2019 Balai Besar PPMB-TPH juga telah melaksanakan

pengembangan metode pematahan dormansi untuk benih

padi unggul nasional, padi varietas lokal, padi gogo serta

padi rawa. Perlakuan yang digunakan adalah kombinasi

perlakuan panas kering dan perendaman Potassium Nitrat

(KNO3). Perlakuan cukup efektif namun masih memerlukan

waktu minimal 48 jam untuk perlakuan pematahan dormasi

benih. Oleh karena itu diperlukan alternatif perlakuan lain

Page 32: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

44

LAPORAN TAHUNAN 2020 44

seperti pemberian zat pengatur tumbuh dalam proses

pematahan dormansi benih padi, untuk mempercepat waktu

perlakuan.

Menurut Yuningsih et al (2015) menyatakan bahwa

perlakuan pemanasan pada benih selama 48 jam

dilanjutkan dengan perendaman pada asam giberelat (GA3)

10 ppm mampu menghasilkan daya berkecambah lebih dari

85% pada minggu ke 0 penyimpanan. Ilyas et al. (2007) juga

menyebutkan bahwa penggunaan asam giberelat (GA3) 120

ppm selama 48 jam efektif untuk permatahan dormansi

beberapa varietas padi gogo.

Dalam rangka mendukung percepatan peningkatan produksi

benih padi bersertifikat maka perlu dilakukan

pengembangan metode pematahan dormansi pada beberapa

varietas benih padi dengan menggunakan zat pengatur

tumbuh sehingga diperoleh perlakuan dormansi yang efektif

dan cepat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan

metode pematahan dormansi benih padi dengan penggunaan

zat pengatur tumbuh yang efektif dan cepat. Sehingga dapat

diperoleh bahan kebijakan untuk metode pematahan

dormansi beberapa benih padi sebagai acuan laboratorium

penguji benih dalam pengujian mutu benih padi.

Kegiatan verifikasi ini akan berlangsung dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2020 di laboratorium pengujian

mutu benih Balai Besar PPMB-TPH dan beberapa

laboratorium BPSBTPH tingkat provinsi,

Bahan yang digunakan antara lain zat pengatur tumbuh

(ZPT) berupa asam giberelat (GA3) dan asam indola

asetat/auksin (IAA), Potassium Nitrat (KNO3) dan beberapa

varietas benih padi baru panen.

Kegiatan verifikasi terdiri dari beberapa tahap sebagai

berikut:

Page 33: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 45

a. Uji coba beberapa konsentrarsi ZPT dan metode

perlakuan pada varietas benih padi baru panen.

b. Pada tahap ini akan digunakan beberapa tingkat

konsentrasi dan cara penggunaan ZPT.

Tabel 11. Perlakuan pematahan dormansi pada benih padi

a) Kontrol Tanpa perlakuan

b) Perendaman KNO3 5% 24 jam

c) Perendaman GA3 100 ppm 24 jam

d) Perendaman GA3 150 ppm 24 jam

e) Perendaman GA3 200 ppm 24 jam

f) Perendaman IAA 100 ppm 24 jam

g) Perendaman IAA 150 ppm 24 jam

h) Perendaman IAA 200 ppm 24 jam

Hasil dari berbagai perlakuan diatas diulang sebanyak

tiga ulangan dan hasilnya akan dievaluasi untuk

pemilihan metode yang paling efektif untuk pematahan

dormansi benih padi. Metode dinilai efektif apabila

mampu mematahakan dormansi benih padi berdasarkan

daya berkecambah lebih dari 80% dan konsentrasi ZPT

yang digunakan.

c. Aplikasi hasil uji tahap 1 pada beberapa varietas benih

padi baru panen Setelah diperoleh beberapa metode yang

efektif, maka dilakukan inventarisasi berbagai varietas

padi yang siap panen di berapa Provinsi.

Uji coba aplikasi metode pematahan dormansi

menggunakan ZPT pada beberapa laboratorium penguji

benih BPSBTPH tingkat provinsi

Page 34: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

46

LAPORAN TAHUNAN 2020 46

Beberapa laboratorium BPSBTPH akan diberikan ZPT

yang terbukti efektif untuk pematahan dormansi padi.

Laboratorium diminta untuk dapat mengaplikasikan

pematahan dormansi dengan menggunakan ZPT pada

benih yang baru penen.

d. Pengumpulan dan pengolahan data hasil uji

Pengumpulan dan pengolahan data meliputi data uji

awal sampai dengan data dari laboratorium BPSBTPH

provinsi yang mengaplikasikan metode ini. Pengolahan

data menggunakan uji sidik ragam dengan uji lanjut

Duncan dengan tarat kepercayaan 95%.

e. Analisa dan pengambilan kesimpulan

Analisa dan pengambilan kesimpulan berdasarkan

tingkat daya berkecambah yang dighasilkan pada

masing-masing metode. Metode pematahan dormansi

dianggap efektif apabila hasil uji daya berkecambah

>80%.

Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa pada tahap pertama

diperoleh 7 varietas benih padi baru panen dari provinsi

Jawa Tengah meliputi varietas Inpari 43, Ciherang, Sunggal,

Inpari 42, Mekongga, Inpari 32 dan Sintanur, dengan umur

panen 3 minggu setelah panen (MSP).

Gambar 22. Benih kegiatan pematahan dormansi padi

Perlakuan yang digunakan pada tahap pertama antara lain

perendaman KNO3 5% selama 24 jam, perendamana GA3

100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm selama 24 jam,

Page 35: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 47

pernedaman IAA 100ppm, 150ppm, serta 200ppm selama 24

jam.

Pada varietas Sunggal dan Inpari 43, semua perlakuan

belum mampu mematahkan dormansi benih pada umur 3

dan 4 MSP, dan varietas Inpari 43 pada 5 MSP. Hal ini

diketahui dari hasil uji daya berkecambah masih dibawah

80%. Pada varietas Sunggal pada 5 MSP perlakuan KNO3 5%

dan GA3 100ppm mampu memberikan hasil uji daya

berkecambah lebih dari 80%. Pada varietas Ciherang

perlakuan KNO3 5% dan GA3 semua konsentrasi mampu

mematahkan dormansi benih sejak umur benih 3 MSP yaitu

lebih dari 90% dibandingkan dengan tanpa perlakuan.

Pada varietas Inpari 32 dan Mekongga, perlakuan GA3

semua konsentrasi mampu mematahkan dormansi dengan

hasil uji daya berkecambah lebih dari 85% pada minggu ke 5

MSP. Perlakuan GA3 memberikan hasil daya berkecambah

lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan

perlakuan lain.

Perlakuan GA3 semua konsentrasi memberikan hasil

berbeda nyata untuk varietas Inpari 42 dengan hasil daya

berkecambah lebih dari 85% pada umur 3 MSP

dibandingkan dengan tanpa perlakuan (29%) KNO3 5%

(72%) dan IAA (57%). Pada varietas Sintanur semua

perlakuan mampu meningkatkan daya berkecambah diatas

80% dibandingkan dengan tanpa perlakuan.

Secara umum dapat diketahui bahwa perlakuan GA3 dan

KNO3 5% memeberikan hasil yang lebih baik dan berbeda

nyata pada varietas yang diuji. Sedangkan perlakuan IAA

tidak memberikan hasil yang cukup baik pada sebagian

besar variteas yang diuji. Oleh karena itu pada tahap

selanjutnya perlakuan IAA tidak lagi digunakan.

Page 36: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

48

LAPORAN TAHUNAN 2020 48

Gambar 23. a. Pengujian daya berkecambah dengan perlakuan KNO3

3%, b. GA3 300 ppm

Pada pengujian tahap kedua seharusnya digunakan berbagai

varietas dari beberapa provinsi. Namun dikarena kondisi

pandemi Covid-19, maka benih padi hanya diperoleh dari

Provinsi Jawa Tengah antara lain Inpari 24, Inpari 32,

Pajajaran, Sunggal dan Inpari IR Nutrizinc dengan umur

benih antara 2 dan 4 MSP.

Pada tahap kedua, perlakuan pematahan dormansi yang

digunakan antara lain perendaman KNO3 3% selama 48 jam

sebagai perlakuan yang telah rutin digunakan di

laboratorium, KNO3 5% selama 24 jam, GA3 200 ppm dan

GA3 300 ppm selama 24 jam.

Seluruh perlakuan mampu mematahkan dormansi benih

padi varietas pajajaran dengan hasil daya berkecambah lebih

dari 80% dan benih segar maksimal 2%. Sedangkan pada

varietas Inpari 24, seluruh perlakuan mampu menurunkan

jumlah benih segar sampai dengan 0% dibandingkan tanpa

perlakuan pada 4 MSP yaitu 12%.

Varietas Inpari 32, Sunggal dan IR Nutrizinc memberikan

respon yang berbeda-beda pada perlakuan pematahan

dormansi yang diberikan. Perlakuan KNO3 3% memberikan

hasil yang seragam pada ketiga varietas pada 2 MSP yaitu

diatas 80%. Perlakuan 5% selama 24 jam memberikan hasil

maksimal pada varietas Sunggal dengan umur 2 MSP.

Sedangkan perlakuan GA3 memberikan hasil diatas 80%

a b

Page 37: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 49

pada varietas Inpari 32 dan Sunggal pada umur 2 MSP, dan

Inpari IR Nutrizinc pada umur 3 MSP.

Perbandingan secara ekonomis untuk penggunaan GA3 dan

KNO3 baik dari segi waktu pengujian serta biaya bahan yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 70. Dari segi waktu

penggunaan GA3 mampu menghemat waktu, namun dari

segi biaya GA3 lebih mahal daripada KNO3.

Pada tahap ketiga yaitu aplikasi perlakuan pematahan

dormansi digunakan GA3 300ppm untuk ke BPSB beberapa

provinsi antara lain Provinsi Jawa Tengah, DI. Yogyakarta,

Banten, Lampung, Jambi, Sulawesi Selatan, NTB, dan

Sumatera Barat.

Gambar 24. Validasi perlakuan pematahan dormansi di BPSBTPH

Provinsi Banten dan Jawa Tengah

Hasil perlakuan pematahan dormansi di beberapa

laboratorium BPSBTPH menunjukkan bahwa perlakuan GA3

dan KNO3 3% mampu mematahkan dormansi dan

memberikan hasil uji daya berkecambah yang lebih tinggi

dari pada kontrol. Pada beberapa varietas perlakuan GA3

memberikan hasil yang lebih tinggi daripada perlakuan

KNO3.

Kesimpulan yang diperoleh secara umum, perlakuan GA3

cukup efektif untuk perlakuan pematahan dormansi dan

dapat dijadikan alternatif perlakuan pematahan dormansi

dengan waktu lebih cepat yaitu 24 jam, selain perlakuan

KNO3 3% selama 48 jam yang telah diaplikasikan di

Page 38: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

50

LAPORAN TAHUNAN 2020 50

laboratorium selama ini.

Rekomendasi yang diperoleh adalah penggunaan perlakuan

pematahan dormansi dengan perendaman pada GA3 dengan

konsentrasi 300ppm selama 24 jam pada varietas Ciherang,

Sunggal, Inpari 42, Mekongga, Inpari 32 dan Sintanur,

dengan umur panen 3 MSP. Untuk varietas Pajajaran, Inpari

24 dan Inpari IR Nutrizinc dengan umur 4 MSP.

7. Kajian Metode Pengambilan Contoh Benih Padi, Jagung Dan Kedelai Untuk Pengecekan Mutu Benih Beredar

Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, benih

mempunyai peranan yang cukup strategis, karena

berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas, mutu

hasil dan sifat ekonomis produk tanaman. Program

peningkatan produksi pertanian membutuhkan peningkatan

penyediaan dan penyaluran benih.

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang disertai

dengan penerapan teknologi lainnya berkontribusi untuk

meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu hasil

komoditas tanaman pangan. Oleh karena itu ketersediaan

benih varietas unggul bersertifikat perlu terus ditingkatkan

agar dapat memenuhi kebutuhan di lapangan dan mudah

diakses petani.

Pada tahun 2020, bantuan pemerintah dilaksanakan

melalui Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan

Mutu Hasil Tanaman Pangan yang dijabarkan dalam enam

kegiatan utama yang salah satunya merupakan Pengelolaan

Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan. Dalam rangka

peningkatan produksi komoditas padi dan jagung minimal

7% serta kenaikan tiga kali lipat ekspor di tahun 2024,

dilaksanakan kegiatan bantuan benih padi dan jagung

tahun anggaran 2020. Agar pelaksanaan kegiatan bantuan

benih padi dan jagung Tahun Anggaran 2020 berjalan

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

Page 39: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 51

maka harus dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan

Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun Anggaran 2020.

Petunjuk pelaksanaan ini merupakan acuan bagi para

pemangku kepentingan bantuan benih benih padi dan

jagung dalam melaksanakan kegiatan perbenihan tanaman

pangan.

Kepmentan Nomor 992/HK.150/C/05/2018 mengatur

kegiatan pengawasan peredaran benih tanaman pangan

dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya

penyimpangan dalam peredaran benih. Untuk mengetahui

kesesuaian mutu benih bina yang beredar dengan standar

mutu benih yang dipersyaratkan dilakukan pengecekan

mutu benih bina. Pengambilan contoh benih saat

pengecekan dilakukan oleh PBT pada benih yang sudah

dikelompokkan oleh pemilik benih dengan cara mengambil

kemasan secara visual terlihat paling buruk pada masing-

masing kelompok.

Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan benih tanaman

pangan, perlu ditetapkan standar operasional prosedur,

dengan tahapan mekanisme penyaluran bantuan benih

tanaman pangan. Berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Tanaman Pangan Nomor 96/HK.310/C/4/2020

pengambilan contoh benih dilakukan pada setiap lot benih

yang sudah dikelompokkan sesuai dengan nomor lotnya

dengan ketentun yang berbeda untuk lot benih yang secara

visual kondisi kemasan terlihat seragam dan terlihat

berbeda.

Tujuan pengambilan contoh benih adalah untuk

mendapatkan contoh yang mewakili dengan ukuran yang

sesuai untuk pengujian, dan peluang keberadaaan setiap

komponen dalam contoh tersebut sama dengan tingkat

keberadaannya di dalam lot benih (ISTA, 2020). Karena

sebagaimanapun akuratnya pengujian di laboratorium, hasil

hanya menggambarkan kualitas dari sampel yang

Page 40: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

52

LAPORAN TAHUNAN 2020 52

dikerjakan analis, sehingga pengambilan contoh benih

menjadi titik kritis dalam proses bantuan benih beredar.

Aspek benih yang sangat berpengaruh terhadap

peningkatan produktifitas dan mutu hasil tanaman adalah

mutu benih yang digunakan dan ketersediaannya. Dalam

rangka membantu meringankan modal usaha produksi

tanaman pangan, pemerintah memberikan bantuan sarana

produksi antara lain berupa benih. Benih bantuan yang

diberikan pemerintah adalah benih bersertifikat yang

memenuhi standar mutu. Namun dalam pelaksanaannya

sering kali mutu benih bantuan yang diterima oleh petani

tidak sesuai dengan standar mutu benih.

Peredaran benih yang tidak memenuhi baku mutu minimal

(BMB) dapat disebabkan oleh vigor benih awal yang kurang

bagus, kurangnya (jumlah dan kompetensi) sumber daya

manusia pengawasan benih seperti Pengawas Benih

Tanaman (PBT) dan Petugas Pengambil Contoh (PPC) atau

metode pengambilan contoh benih yang belum tepat. Dalam

kegiatan ini dilaksanakan kajian menggunakan beberapa

metode pengambilan contoh benih untuk memperoleh

metode yang tepat sehingga dapat mewakili lot benih yang

diedarkan dan mutu benih yang diedarkan sesuai standar

mutu benih dengan melibatkan beberapa produsen benih

padi, jagung dan kedelai. Namun dengan adanya pandemi

Covid-19, kegiatan ini dapat dilaksanakan terbatas pada

pengiriman benih bantuan dengan produsen benih yang

terdapat di Pulau Jawa. Pada kegiatan pengembangan

metode Balai Besar PPMB-TPH TA 2020 dilaksanakan

kajian metode pengambilan contoh benih padi, jagung dan

kedelai untuk pengecekan mutu benih benih bantuan

pemerintah beredar sehingga mutu benih bantuan yang

diterima oleh petani sesuai dengan standar mutu benih.

Kajian ini bertujuan untuk menelaah permasalahan dan

mencari titik kritis penurunan mutu benih selama proses

Page 41: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 53

distribusi dan untuk memperoleh metode pengambilan

contoh benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan

mutu benih beredar.

Bahan yang digunakan dalam kegiatan kajian ini adalah

benih bantuan padi, jagung dan kedelai. Contoh uji

sejumlah contoh kirim minimal pada benih padi, jagung dan

kedelai yaitu 700 gr, 1000 gr dan 1000 gr per sampel

masing-masing lot.

Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa tahap,

yaitu:

a. Tahap awal kegiatan ini adalah melakukan koordinasi

dengan pihak pengadaan bantuan benih dan

produsen/penyedia benih untuk mendapatkan informasi

mengenai penyaluran benih bantuan padi, jagung

kedelai. Tim melaksanakan kegiatan pengambilan

sampel untuk pengecekan mutu benih awal sebelum

dikirim, pengecekan mutu benih setelah sampai di lokasi

penerima bantuan dan pengecekan mutu benih saat

diterima oleh penerima bantuan. Produsen benih yang

turut bekerja sama dalam kegiatan ini adalah Produsen

benih padi (CV. Putra Utama Perkasa dan CV. Kardika

Kresna), jagung (PT. Tunas Widji Inti Nayotamma dan

PT. BISI International Tbk), dan kedelai (UD. Sujinah,

CV. Megatani Mandiri dan UD. Marga Tani).

b. Pengecekan mutu awal benih sebelum dikirim dilakukan

di gudang produsen/penyedia. Dilakukan identifikasi

jenis kemasan yang digunakan, volume kemasan,

Kondisi simpan pengemasan, waktu panen, masalah

pada saat penyimpanan. Metode pengambilan contoh

benih di gudang dilakukan berdasarkan ISTA Rules.

c. Pengecekan mutu awal benih bantuan setelah sampai di

lokasi penerima bantuan (sebelum diedarkan) dilakukan

dengan menggunakan beberapa metode pengambilan

Page 42: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

54

LAPORAN TAHUNAN 2020 54

contoh. Metode pengambilan contoh yang terdapat dalam

aturan adalah sebagai berikut:

1) Pengambilan contoh benih dari satu kemasan yang

paling buruk

2) Pengambilan contoh benih dari satu kemasan yang

bagus dan satu kemasan yang buruk.

Untuk kegiatan kajian ini menggunakan tiga metode sebagai

berikut:

a. Diambil satu kemasan yang baik: 2 x @1 Kg (dibagi

dalam 2 kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1

kemasan alufo);

b. Diambil satu kemasan yang paling buruk: Diambil satu

kemasan yang paling jelek: 2 x @1 Kg (dibagi dalam 2

kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1

kemasan alufo);

c. Diambil dari 3 (tiga) titik/campur: 2 x @1 Kg (dibagi

dalam 2 kemasan contoh kirim: 1 kemasan plastik dan 1

kemasan alufo).

Pada saat pengambilan sampel dilakukan identifikasi jenis

kemasan yang digunakan, volume kemasan, kondisi simpan

penyimpanan, jarak kirim, masalah pada saat penyimpanan

dan pengiriman. Seluruh sampel yang diambil pada saat

proses penyaluran benih bantuan dilakukan pengecekan

mutu dengan parameter mutu yang diuji di laboratorium

adalah kadar air, analisis kemurnian, daya berkecambah,

indeks vigour dan pengukuran radicula emmergence (RE).

Analisa statistik yang digunakan dalam kegiatan

pengembangan metode adalah secara deskriptif

membandingkan berbagai kondisi benih yang di ambil

contohnya dan berbagai cara pengambilan contoh benih

serta menggunakan Tabel 5C ISTA. Toleransi antara hasil

dua pengujian daya berkecambah pada contoh kirim yang

sama atau berbeda bila pengujian dilakukan di laboratorium

yang sama (two-way test at 2.5% significance level).

Page 43: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 55

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Padi CV. Putra Utama Perkasa yang dikirim dari Pati

Provinsi Jawa Tengah ke Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa

Tengah. Lot benih yang dikirim sebanyak 1 lot varietas Situ

Bagendit dengan volume kemasan 5 kg, menggunakan

armada transportasi truk.

Gambar 25. Pengambilan contoh benih bantuan padi

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Padi CV. Kardika Kresna yang dikirim dari Nganjuk Provinsi

Jawa Timur ke Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Lot

benih yang dikirim sebanyak 2 lot varietas Inpara 32 dengan

volume kemasan 10 kg, menggunakan armada transportasi

truk trasportasi via kapal feri.

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Jagung PT. Tunas Widji Inti Nayotamma yang dikirim dari

Kediri Provinsi Jawa Tengah ke Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah (Gambar 45). Lot benih yang dikirim sebanyak 3 lot

terdiri dari 2 varietas yaitu varietas RK 45 dan RK 58

dengan volume kemasan 5 kg, menggunakan armada

transportasi truk.

Page 44: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

56

LAPORAN TAHUNAN 2020 56

Gambar 26. Pengambilan contoh benih bantuan jagung

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

Jagung PT. BISI International Tbk. yang dikirim dari Kediri

Provinsi Jawa Timur ke Bangkalan Provinsi Jawa Timur. Lot

benih yang dikirim sebanyak 1 lot varietas Bisi 2 dengan

volume kemasan 5 kg, menggunakan armada transportasi

truk.

Pengambilan contoh benih dilaksanakan pada pengiriman

benih bantuan kedelai UD Sujinah dari Grobogan Provinsi

Jawa Tengah ke Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung

Kidul Provinsi DI. Yogyakarta). Lot benih yang dikirim

sebanyak 2 lot varietas Grobogan dengan volume kemasan

20 kg, menggunakan armada transportasi truk.

Gambar 27. Pengambilan contoh benih bantuan kedelai

Pengambilan contoh benih pada pengiriman benih bantuan

kedelai CV. Megatani Mandiri yang akan dikirim dari

Page 45: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 57

Nganjuk Provinsi Jawa Timur ke Lombok Timur Provinsi

Nusa Tenggara Barat. Lot benih yang dikirim sebanyak 3 lot

varietas Anjasmoro dengan volume kemasan 20 kg,

menggunakan armada transportasi truk trasportasi via

kapal laut.

Pengambilan contoh benih kedelai di gudang benih UD

Marga Tani yang terletak di Subang, Jawa Barat, kemudian

melakukan pengiriman benih bantuan kedelai ke kelompok

tani di Grobogan Jawa Timur. Tim melakukan pengambilan

contoh pada saat benih diterima oleh kelompok tani dan

menyimpan benih di petanipenerima bantuan untuk diambil

sampelnya pada saat benih akan ditanam.

Pengambilan contoh benih kedelai di gudang benih UD

Marga Tani yang terletak di Subang, Jawa Barat, kemudian

melakukan pengiriman benih bantuan kedelai ke kelompok

tani di Pandeglang Provinsi Banten. Tim melakukan

pengambilan contoh pada saat benih diterima oleh kelompok

tani dan menyimpan benih di petani penerima bantuan

untuk diambil sampelnya pada saat benih akan ditanam.

Pengembangan metode ini lebih mengkaji permasalahan dan

mencari titik kritis penurunan mutu benih selama proses

distribusi terhadap mutu benih padi, jagung dan kedelai

karena terkadang dilaporkan mutu benih kurang baik saat

tiba di lokasi petani, seperti pada program bantuan benih

pemerintah. Pengambilan sampel setelah pengiriman

diambil menggunakan tiga metode pengambilan contoh.

Saat pemilihan kemasan yang diambil secara umum dalam

kondisi baik kemasan yang paling buruk diambil dalam

kondisi kemasan kotor, berada di tumpukan paling bawah

namun tidak ada indikasi basah atau bocor.

Berdasarkan hasil mutu benih pada pengiriman benih padi

dan jagung untuk parameter kadar air ke beberapa lokasi

benih pada ketiga metode pengambilan contoh diperolh hasil

yang tidak berbeda, terdapat benih yang mengalami sedikit

Page 46: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

58

LAPORAN TAHUNAN 2020 58

kenaikan tingkat kadar air tetapi tidak signifikan dan masih

memenuhi persyaratan minimal berdasarkan Kepmentan

Nomor 620/HK.150/C/04/2020 tentang Petunjuk Teknis

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yaitu untuk benih padi

(13%), jagung (12%). Namun untuk parameter kadar air

benih kedelai berdasarkan hasil pengecekan mutu awal

diperoleh mutu kadar air lebih dari persyaratan mutu

maksimal yaitu sebesar 11%. Pada pengiriman benih kedelai

varietas Grobogan Lot 12 dari Grobogan ke Gunung Kidul

mutu awal kadar air sebesar 11,3% semakin meningkat

hingga mencapai 12,1% ditingkat petani.

Berdasarkan hasil mutu benih pada pengiriman benih padi

dan jagung untuk parameter daya berkecambah ke

beberapa lokasi benih pada ketiga metode pengambilan

contoh diperoleh hasil yang tidak berbeda. Benih yang

disimpan lama pada saat pengiriman mengalami sedikit

penurunan tetapi tidak signifikan masih memenuhi

persyaratan minimal berdasarkan Kepmentan

620/HK.150/C/04/2020 yaitu untuk benih padi (80%),

jagung (85%). Namun untuk parameter daya berkecambah

benih kedelai berdasarkan hasil pengecekan mutu awal

diperoleh mutu daya berkecambah kurang dari persyaratan

mutu minimal yaitu sebesar 65%. Pada pengiriman benih

kedelai varietas Grobogan Lot 12 dari Grobogan ke Gunung

Kidul mutu awal daya berkecambah sebesar 61% semakin

menurun hingga mencapai 32% ditingkat petani.

Saat ini belum ada persyaratan standar minimal untuk

parameter vigor benih. Berdasarkan hasil mutu benih pada

pengiriman benih padi dan jagung untuk parameter Vigor

(indeks vigor dan radicle emergence) ke beberapa lokasi

benih pada ketiga metode pengambilan contoh diperoleh

hasil yang tidak berbeda. Untuk benih dengan tingkat

indeks vigor dan radicle emergence yang rendah mengalami

penurunan mutu daya berkecambah lebih cepat

Page 47: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 59

dibandingkan benih dengan tingkat indeks vigor dan radicle

emergence yang tinggi.

Berdasarkan hasil pelaksanaan kajian metode pengambilan

contoh benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan

mutu benih beredar dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pada benih padi secara umum terjadi penurunan mutu

benih tetapi masih toleran baik di lokasi tujuan maupun

di tingkat petani;

b. Pada benih jagung secara umum terjadi penurunan

mutu benih tetapi masih toleran baik di lokasi tujuan

maupun di tingkat petani;

c. Pada benih kedelai secara umum terjadi penurunan

mutu benih tetapi pada parameter daya berkecambah

tidak toleran baik di lokasi tujuan maupun di tingkat

petani;

d. Hasil pengecekan mutu benih setelah pengiriman

menggunakan tiga metode pengambilan contoh dengan

menggunakan kemasan contoh kirim aluminium foil dan

plastik tidak berbeda dengan indikasi kemasan tidak

basah dan tidak ada kebocoran;

e. Benih dengan tingkat vigor yang rendah mengalami

penurunan mutu daya berkecambah lebih cepat

dibandingkan benih dengan tingkat vigor yang tinggi.

Rekomendasi dari hasil kajian metode pengambilan contoh

benih padi, jagung dan kedelai untuk pengecekan mutu

benih beredar adalah sebagai berikut:

a. Untuk mempertahankan mutu benih ditingkat petani,

maka benih padi, jagung dan kedelai yang akan dikirim

harus memenuhi persayaratan mutu minimal yang

dipersyaratkan dalam Kepmentan

620.HK.140.C.04.2020;

b. Jika benih sudah diterima oleh petani tetapi tidak

segera ditanam untuk menjaga mutu benih bantuan

maka dibutuhkan standar operasional prosedur untuk

penyimpanan benih ditingkat petani;

Page 48: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

60

LAPORAN TAHUNAN 2020 60

c. Untuk pengiriman ke lokasi yang membutuhkan waktu

lama sebaiknya dipilih benih dengan tingkat vigor dan

daya berkecambah yang tinggi.

8. Identifikasi Kebenaran Kode Event Bt11 Dan GA21 pada Benih Jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG)

Upaya pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia

mendapatkan tantangan berat saat ini. Terbatasnya jumlah

varietas unggul jagung yang mampu beradaptasi dengan

baik dan bertahan lama pada kondisi iklim ekstrim

merupakan salah satu faktor dalam peningkatan

produktivitas jagung nasional. Hal tersebut mengakibatkan

Indonesia menjadi negara pengimpor jagung. Pada tahun

2013, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 3 juta ton

untuk bahan pakan ternak, yang 76% berasal dari negara

penanam jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG), sehingga

terdapat kemungkinan beberapa jagung PRG tersebut sudah

ada di Indonesia.

Budidaya pertanaman PRG dapat menjadi salah satu solusi

dalam menghadapi permasalahan pertanian seperti, varietas

yang produktivitas yang rendah, rentan terhadap hama dan

penyakit serta terbatasnya lahan optimal. Masalah global

seperti peningkatan jumlah penduduk, dan tuntutan

terhadap varietas atau produk pertanian berkualitas harus

segera mendapat tindak lanjut. PRG memang dapat

memberikan manfaat ekonomi kepada petani dan

masyarakat, namun PRG juga dapat menjadi sumber

kontroversi terutama yang berhubungan dengan komoditas

dan produk pangan.

Jagung (Zea mays) termasuk produk pertanian utama yang

telah banyak dimodifikasi menggunakan teknik rekayasa

genetika. Pada saat ini, luasan jagung PRG telah mencapai

57,4 juta ha dengan produksi mencapai 32% dari produksi

jagung dunia. Beberapa produk jagung PRG telah ditanam

secara luas di beberapa negara, yaitu jagung tahan hama,

Page 49: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 61

seperti Mon89034, Mon810, BT11, TC1507 dan MIR162,

serta jagung toleran herbisida, antara lain GA21, NK603,

dan MIR604. Beberapa jagung PRG, yaitu GA21,

TC1507, BT11, MIR162, MIR604, NK603, dan Mon89034,

telah mendapatkan persetujuan keamanan pangan PRG

(aman untuk dikonsumsi sebagai pangan) dari Kepala

Badan POM. Persetujuan dari lembaga terkait memberi

potensi kegiatan budidaya tanaman PRG di Indonesia dan

permintaan pengujian deteksi kebenaran event PRG yang

telah mendapat sertifikat keamanan pangan PRG.

Untuk itu laboratorium Elektroforesis Balai Besar PPMB-

TPH pada TA 2020 mengajukan kegiatan pengembangan

metode Identifikasi Kebenaran Kode Event Produk Rekayasa

Genetik Bacillus thuringensis 11 (Bt11) dan Gibberelin acid

21 (Ga21) Pada Benih Jagung. Berdasarkan Permentan

Nomor 12 tahun 2018 tentang Produksi, Sertifikasi dan

Peredaran Benih Tanaman, pasal 33 (f) untuk benih Produk

Rekayasa Genetik (PRG) harus mencantumkan kode PRG

(event). Sedangkan pada ISTA Rules (2019) juga telah

mencantumkan pengujian benih Genetically Modified

Organisms (GMO) bab 19, dengan tiga dasar metode yaitu

berdasar DNA, berdasar protein dan berdasar uji

pertanaman atau bioassay.

Tujuan pengembangan metode ini adalah memperoleh

metode pengujian, penanda DNA untuk event PRG Bt 11

dan GA 21 benih jagung yang sesuai kode PRG sebagai

varietas benih maupun sesuai dengan tercantum pada

kemasan benih/komoditas. Manfaat hasil pengembangan

metode berupa prosedur metode pengujian dan penanda

DNA yang berguna dalam verifikasi kebenaran PRG berkode

Bahan pengujian yang digunakan terdiri dari Reference

Material jagung PRG event BT11 dan GA21 serta komoditas

jagung yang beredar. Untuk benih jagung PRG event Bt11

dan Ga21 serta non PRG dari Bt11 dan Ga21 yang masih

Page 50: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

62

LAPORAN TAHUNAN 2020 62

satu varietas merupakan partisipasi dari PT Syngenta yang

berasal dari sumber benih di Amerika Serikat (USA). Contoh

benih PRG dan non PRG tersebut berupa benih yang sudah

dibuat menjadi tepung sehingga tidak dapat digunakan

sebagai bahan perbanyakan tanaman.Peralatan yang

digunakan adalah timbangan analitik, perangkat uji

ekstraksi isolasi DNA, perangkat uji penggandaan DNA

(PCR) dan perangkat uji biomolekuler serta perangkat uji

kimia.. Bahan dan sarana pengujian untuk pelaksanaan

kegiatan pengembangan metode ini bersumber pada

anggaran kegiatan pengembangan dan validasi metode Balai

Besar PPMB-TPH Tahun Anggaran 2020.

Tabel 12. Daftar contoh uji yang digunakan dalam pengembangan metode

No Asal Contoh Benih Varietas Contoh Pengujian

1 Benih jagung non PRG beredar di Indonesia

Srikandi Kuning, Nasa 29, BISI 18, Bisi 99, Bisi 220, Pioneer Gajah,

Pioneer Bison, NK 6172, NK 7202

2 Benih jagung non PRG

(Syngenta /USA)

Satu varietas sama dengan Bt 11,

Ga 21

3 Benih jagung PRG

(Syngenta/USA)

Bt 11, Ga 21

4 CRM GMO level 4 (maize) Bt 11, Ga 21, MIR 604

Tahap awal kegiatan ini adalah penyiapan contoh benih

jagung non PRG yang berasal dari benih jagung varietas

unggul yang beredar di Indonesia. Contoh kerja yang

digunakan dalam pengujian diambil dari sampel benih.

Masing-masing sampel benih uji tersebut selanjutnya

diekstrasi isolasi DNA kemudian dianalisis secara molekuler

menggunakan teknik PCR menggunakan lima marka DNA,

yang terdiri dari dua primer spesifik penciri PRG ( primer

35S, dan TNOs),dua primer spesifik untuk mengidentifikasi

event kode PRG (Bt11 dan Ga21), dan satu primer spesifik

genus jagung (primer Zein). Pemilihan penggunaan primer

tersebut dilakukan berdasarkan informasi yang telah

dilaporkan sebelumnya, yang merupakan marka molekuler

Page 51: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 63

yang informatif dalam membedakan atau deteksi PRG

(Bahagiawati, 2015). Informasi primer, sekuen, ukuran

produk yang dihasilkan oleh masing-masing sesuai

referensinya masing-masing dalam kegiatan identifikasi PRG

yang digunakan pada kegiatan ini secara terperinci

ditampilkan pada tabel berikut

Tabel 13. Daftar primer yang digunakan untukdeteksi dan

identifikasi PRG jagung

No Primer Urutan basa (5^ - 3^) Produk

(bp)

Sumber

data

1 P35S Forward

GATAGTGGGATTGTGCGTCA 195 Gurakan et al. (2011)

P35S

Revers

GCTCCTACAAATGCCATCA

2 Tnos-F GAATCCTGTTGCCGGTCTTG 180 Randhawa

et al (2006) Tnos-R TTATCCTAGTTTGCGCGCTA

3 BT11-F CCATTTTTCAGCTAGGAAGTTC 110 Matsuoka

et al (2001) BT11-R TCGTTGATGTTKGGGTGTTC

4 GA21-F ACGGTGGAAGAGTTCAATGTATG 270 Matsuoka

et al (2001) GA21-R TCTCCTTGATGGGCTGCA

5 Zein-F GACATTGTGGCATCATCATTT 277 Gurakan et

al. (2011) Zein-R AGTGCGACCCATATTCCAG

Masing-masing sampel uji terdiri dari dua ulangan DNA

hasil ekstraksi isolasi dari masing-masing sampel uji

selanjutnya diuji kuantitas maupun kualitas DNA melalui

nilai absorbansi larutan DNA pada panjang gelombang 260

nm dan 280 nm menggunakan spektrofotometer UV

Nanodrop. Penentuan kemurniaan DNA yang dihasilkan

mengacu pada nilai rasio absorbansi DNA yang diperoleh

pada panjang gelombang A260/A280 pada kisaran 1.8 sd

2.0.

Hasil bacaan yang berada di luar kisaran tersebut

menunjukkan bahwa pada sampel DNA yang masih

terkontaminasi oleh makromolekul lainnya, seperti protein

maupun RNA. Selain itu, penentuan kualitas DNA yang

diperoleh juga dilakukan secara visual menggunakan teknik

elektroforesis horizontal dengan cara me-running masing-

Page 52: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

64

LAPORAN TAHUNAN 2020 64

masing sampel DNA tersebut selama 30 menit pada agarosa

1% di dalam buffer TAE 1x. Nilai konsentrasi DNA yang

berasal dari nilai absorbansi dari masing-masing sampel uji

sudah dihitung secara otomatis pada fasilitas alat

spektrofotometer uv nanodrop dengan satuan konsentrasi

adalah ng/µl.

Selanjutnya masing-masing DNA stok diencerkan menjadi

konsentrasi 20 ug/ul sebagai larutan kerja atau sebagai

cetakan dalam analisis PCR. Pada pengembangan metode

ini, reaksi PCR dilakukan dengan volume total sebesar 20 ul

per tabung mikro (microtube). Komposisi reaksi PCR yang

digunakan terdiri dari 5.0 ul PCR ready mix, 2,0 ul primer

forward dan reverse, 3 ul cetakan DNA dan 10 ul dd H20.

Berdasarkan Instruksi Kerja Pengujian (IKP), kondisi PCR

yang digunakan pada kegiatan ini, meliputi tahap sebagai

berikut, yakni tahapan pertama (denaturasi awal) dilakukan

pada suhu 95 °C selama 5 menit sebanyak 1 siklus, tahap

kedua denaturasi yang terdiri tiga suhu 94°C selama 30

detik, dilanjutkan suhu 50°C selama 30 detik dan 72°C

selama 1 menit sebanyak 10 siklus, tahap ketiga annealing

yang terdiri sub tahap 94°C selama 30 detik dilanjut suhu

annealing sesuai primer yang digunakan dalam deteksi atau

identifikasi event PRG (57, 58, 59°C) selama 30 detik,

elongasi pada suhu 72°C selama 30 detik sebanyak 30

siklus, dan tahap akhir atau final extension pada suhu 72°C

selama 7 menit sebanyak 1 siklus.

Pada optimasi kondisi PCR dilakukan penyesuaian suhu

annealing, yaitu plus minus 5 °C dari masing-masing primer

sehingga diperoleh tiga kondisi optimal yaitu suhu annealing

57, 58, 59°C untuk. Deteksi atau identifikasi PRG. Pada

tahap optimalisasi PCR ini juga dilakukan verifikasi metode

uji terhadap volume reagen PCR dimana pada IKP

sebelumnya menggunakan volume 25 ul per mikrotube

(campuran terdiri dari 4,5 ul buffer PCR + MgCl + dNTP, 2,5

Page 53: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 65

ul primer forward referse, 0.15 ul Tag DNA Polimerase, 1,0

ul DNA cetakan dan 16,8 ul dd H20). Hasil pengembangan

metode ini menunjukkan bahwa optimasi volume uji PCR

yang dilakukan memberikan hasil uji yang tidak berbeda

berdasarkan visualisasi amplikon setelah running

elektroforesis gel agarose 2 % dimana konsentrasi buffer

TAE yang digunakan 2x dan running gel dilaksanakan

selama 150 menit dengan daya 50 volt, 40 uA, 2 watt.

Berdasarkan hasil kegiatan pengembangan metode

“Identifikasi Kebenaran Kode Event Bt11 dan Ga21 pada

Benih Jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG)”, telah

diperoleh larutan stok DNA yang berasal dari sembilan

varietas unggul jagung non PRG (Srikandi Kuning, Nasa 29,

BISI 18, Bisi 99, Bisi 220, Pioneer Gajah, Pioneer Bison, NK

6172, dan NK 7202) yang diektraksi isolasi DNA

menggunakan metode Sambrook dalam skala

minipreparation. DNA stok tersebut sudah diuji kualitas dan

kuantitas DNAnya berdasarkan metode pengukuran

berbasis absorbansi pada panjang gelombang 260 nm dan

280 nm menggunakan alat spektrofotometer UV Nanodrop.

Selain itu, visualisasi DNA hasil ekstraksi isolasi juga telah

berhasil dilakukan menggunakan teknik elektroforesis pada

gel agarose 1%.

Gambar 28. Contoh benih PRG dari PT. Syngenta Indonesia dan fisik

salah satu contoh jagung PRG berupa tepung

Page 54: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

66

LAPORAN TAHUNAN 2020 66

Gambar 29. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada DNA

Jagung GMO Bt 11 (3045), non GMO (3046) menggunakan dua marker

50 dan 100 bp

Gambar 30. Hasil visualisasi uji PCR dengan primer 35s pada DNA

Jagung GMO Ga21 (3047), Non GMO (3048) menggunakan dua marker

100 dan 50 bp

Sebelum pelaksanaan pengujian metode PRG, tim

pengembangan metode melakukan tahap optimasi prosedur

dalam pengujian penggandaan DNA (PCR) yaitu terhadap

kondisi PCR dan volume reagen PCR yang digunakan. Tahap

tersebut terdokumentasi dimana visualisasi hasil amplifikasi

sebelum tahap optimasi dilakukan yaitu dengan kondisi

annealing 61°C dan volume PCR 25 ul dimana hasil

menunjukkan visualisasi DNA sulit terbaca perlu dilakukan

optimasi pada sampel yang sama. Pada saat optimasi

kondisi PCR dibedakan berdasarkan primer yang digunakan

dan volume reaksi yang digunakan adalah 20 ul.

Pada pelaksanaan pengembangan metode ini terdapat

kendala teknis yang dihadapi analis yatu dalam pembacaan

Page 55: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 67

hasil amplikon (pasang basa/bp) dimana alel DNA diantara

dua ukuran marker DNA contohnya antara 100 bp dan 200

bp maka terdapat dua cara pelaporan amplikon yaitu

pertama 100-200 bp, dan kedua 150 bp. Selanjutnya untuk

tahap kegiatan hasil pengujian maka yang dilaporkan

adalah hasil ampifikasi berupa ukuran fragment DNA (alel

dengan satuan pasang basa) Penggunaan teknologi modern

tidak berarti harus menggantikan teknologi yang telah ada,

namun teknologi tersebut bermanfaat untuk meningkatkan

efisiensi kerja terutama ketersediaan benih bermutu benih

dimasa mendatang.

Permasalahan dan tindak lanjut untuk kegiatan pengujian

kemurnian genetik benih secara molekuler (DNA)

memerlukan kesiapan SDM, alat dan bahan uji sehingga

memberikan data hasil uji yang akurat. Selanjutnya data

hasil uji tersebut dianalisa menjadi pelaporan hasil uji

sebagai informasi yang dapat digunakan pelanggan. Untuk

itu kemampuan analis yang terukur, peralatan uji yang

memenuhi ketelusuran pengukuran melalui pengecekan

rutin dan kalibrasi, dan kesesuaian bahan uji terhadap

persyaratan parameter pengujian terkait merupakan

standar prosedur kerja di laboratorium yang harus dipenuhi

oleh laboratorium pengujian.

Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan

pengembangan metode pengujian biomolekuler DNA dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Metode uji identifikasi kebenaran kode PRG benih jagung

untuk event Bt 11 telah berhasil dilakukan

menggunakan metode deteksi berbasis PCR

menggunakan primer spesifik Bt 11, dengan kondisi

suhu penempelan (annealing) primer yang optimum

adalah 58°C, dengan volume total reaksi PCR adalah 20

ul per mikrotube dengan komposisi reaksi terdiri dari

master mix PCR 5 ul, primer (F+R) 2 ul, cetakan DNA

(50x) 3 ul dan ddH2O 10 ul.

Page 56: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

68

LAPORAN TAHUNAN 2020 68

b. Metode uji deteksi kebenaran kode PRG benih jagung

untuk event Bt 11 telah berhasil dilakukan

menggunakan metode deteksi berbasis PCR

menggunakan primer 35 S, dengan kondisi suhu

penempelan (annealing) primer yang optimum adalah

57°C, dengan volume total reaksi PCR adalah 20 ul per

microtube dengan komposisi reaksi terdiri dari master

mix PCR 5 ul, primer (F+R) 2 ul, cetakan DNA (50x) 3 ul

dan ddH2O 10 ul.

Rekomendasi dari kegiatan ini yaitu penanda DNA atau

primer 35 S dapat digunakan sebagai untuk mendeteksi

kebenaran kode PRG dan primer Bt 11 direkomendasikan

untuk digunakan dalam mengidentifikasi kebenaran kode

PRG event Bt 11. Selain itu, penggunakan primer Zein

sangat disarankan untuk digunakan dalam analisis deteksi

jagung PRG sebagai kontrol internal dalam analisis

(mengidentifikasi kebenaran bahwa benih yang digunakan

dalam analisis berasal dari genus jagung).

9. Verifikasi Metode Evaluasi Petugas Pengambil Contoh Benih Sesuai International Seed Testing Association (ISTA)

Pengambilan contoh merupakan salah satu persyaratan

proses point 7.3 yang tercantum dalam SNI 17025:2017

untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.

Point tersebut menjelaskan bahwa laboratorium harus

memiliki rencana dan metode pengambilan contoh bila

laboratorium melakukan pengambilan contoh zat, bahan

atau produk untuk pengujian dan atau kalibrasi. Metode

pengambilan contoh harus memperhatikan faktor-faktor

yang harus dikendalikan untuk memastikan keabsahan

hasil pengujian. Artinya pengambilan contoh harus

dilakukan dengan benar sesuai acuan atau referensi.

International Seed Testing Association (ISTA) adalah referensi

International untuk pengujian mutu benih di laboratorium,

Page 57: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 69

juga untuk pengambilan contoh benih. ISTA Rules telah

menjelaskan dan mengatur secara lengkap hal-hal terkait

teknis dalam pengambian contoh benih, bahkan dijelaskan

secara khusus dalam Handbook Seed Sampling ISTA

termasuk sistem pengendalian dan jaminan mutu dalam

pengambilan contoh. Persyaratan standard akreditasi ISTA

dalam pengambilan contoh meliputi ; lingkungan, peralatan

dan kalibrasi, identifikasi lot, pengambilan sampel,

penanganan sampel, metode dan prosedur serta sistem

jaminan mutu. Jaminan mutu dalam pengambilan contoh

sangat penting pada semua tahapan mulai dari penyiapan

lot benih, pengambilan contoh primer sampai penyiapan

contoh kerja.

Petugas Pengambil Contoh (PPC) memegang peranan penting

dalam pengambilan contoh benih untuk pengujian mutu

benih. Laboratorium atau lembaga penguji mutu benih

harus menjamin bahwa PPC benih dalam ruang lingkupnya

memiliki kompetensi yang diperlukan dalam kegiatan

pengambilan contoh sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Keakuratan informasi yang disampaikan dan pengambilan

contoh yang dilakukan oleh PPC sangat penting untuk

integritas sertifikat analisis benih yang dikeluarkan. Oleh

karena itu diperlukan adanya sistem jaminan mutu dalam

pengambilan contoh untuk memastikan bahwa tahapan

proses pengambilan contoh dapat berjalan efektif dan efisien

dengan cara mengendalikan kesalahan (error) yang mungkin

terjadi.

Kondisi sekarang ini, belum semua Petugas Pengambil

Contoh (PPC)/Pengawas Benih Tanaman (PBT) diikut

sertakan dalam Pelatihan Pengambilan Contoh. Namun

pengambil kebijakan dalam hal ini Direktur Perbenihan dan

Balai Besar PPMB-TPH sudah berusaha untuk

meningkatkan jumlah PPC/PBT yang diikut sertakan dalam

pelatihan. Bahkan di tahun 2020 sebagian besar BPSBTPH

mempunyai program Inhouse Training PPC. Untuk

Page 58: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

70

LAPORAN TAHUNAN 2020 70

memantau kinerja, jika di laboratorium ada “Uji Profisiensi”

dan uji banding maka Petugas Pengambil Contoh juga perlu

dievaluasi kinerjanya yaitu dengan Monitoring PPC.

Metode Monitoring PPC sudah tercantum dalam ISTA

sebagai referensi Internasional pengujian di laboratorium

dan pengambilan contoh benih atau sampling. ISTA telah

mengatur sistem jaminan mutu atau monitoring terhadap

petugas pengambil contoh (PPC) benih sebagai jaminan

terhadap pengujian mutu benih yang berkualitas.

Monitoring terhadap PPC benih meliputi:

a. Supervisi yaitu penilaian terhadap PPC secara individu

terkait performa PPC dalam sampling benih.

b. Check sampling

c. Audit yaitu periksaan system secara total meliputi

(manual, prosedur, instruksi) bukan terhadap PPC

secara individu.

Tujuan evaluasi petugas pengambil contoh sesuai ISTA

adalah untuk memverifikasi metode monitoring PPC agar

efektif, efisien dan dapat diaplikasikan.

Kegiatan di lakukan pada Januari sampai Desember 2020 di

Balai Besar PPMB-TPH dan dengan melibatkan Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih-TPH Provinsi Sumatera

Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Selatan

khususnya para Petugas Pengambil Contoh (PPC) benih.

Yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah lot benih beserta

peralatan dan perlengkapan pengambilan contoh benih

(PCB), perlengkapan pengujian mutu di laboratorium

beserta dokumen yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan

dilakukan melalui penilaian langsung performa PPC di

provinsi sesuai metode yang dijelaskan dalam ISTA.

Page 59: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 71

Gambar 31. Alur kegiatan evaluasi PPC

Evaluasi terhadap performa Petugas Pengambil Contoh (PPC)

pada saat kegiatan pengambilan contoh benih untuk

kegiatan sertifikasi, pelabelan maupun pengecekan mutu

benih adalah semata-mata sebagai implementasi dari

peningkatan serta pemeliharaan terhadap kompetensi para

PPC. Hal ini dilakukan sebagai bentuk jaminan mutu

terhadap sertifikat hasil uji sampel benih di laboratorium,

karena kegiatan pengambilan contoh benih merupakan tolok

ukur yang menunjukkan dan menggambarkan mutu dari

suatu lot benih tertentu.

Evaluasi yang dilakukan terhadap PPC, melalui supervisi

untuk menilai performa PPC pada saat pengambilan contoh

suatu lot benih di suatu gudang atau tempat tersusunnya

lot benih pada masa waktu tertentu dengan memperhatikan

segala perlengkapan yang dibawa oleh PPC seperti

peralatan, dan dokumen yang digunakan untuk

pengambilan contoh benih yang dipersiapkan untuk

melaksanakan tugasnya serta segala aktifitasnya pada saat

melakukan pengambilan contoh, misal memeriksa kondisi

lot benih, memperhitungkan jumlah karung yang akan

ditusuk atau diambil contoh primernya.

Supervisi dianggap selesai sampai PPC mempersiapkan

contoh benih yang akan dikirimkan ke laboratorium dengan

Page 60: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

72

LAPORAN TAHUNAN 2020 72

menuliskan identitas benih dan atribut lainnya yang

diperlukan dengan selengkap-selengkapnya agar dapat

tertelusur.

Evaluasi terhadap para PPC ini dianalogikan sebagai uji

kompetensi yang memerlukan nilai acuan atau suatu

referensi untuk menilai apakah performa seorang PPC pada

saat melaksanakan tugasnya sesuai atau tidak sesuai

dengan membandingkan performa antara PPC satu dengan

lainnya pada saat mengambil contoh dalam waktu yang

hampir bersamaan pada suatu lot benih yang sama.

Performa PPC yang telah mengikuti pelatihan, memiliki

sertifikat, cakap dan berpengalaman dianggap sebagai suatu

nilai acuan yang menjadi referensi bagi PPC lainnya.

Evaluasi selanjutnya melalui cek sampling untuk

mengevaluasi contoh benih yang diambil oleh PPC dalam

aktifitasnya melaksanakan kegiatan pengambilan contoh

melalui pengujian sampel oleh analis di laboratorium. Hal

yang menjadi indikator dalam evaluasi tersebut adalah hasil

pengujian contoh benih tersebut harus sesuai dengan

toleransi yang tercantum dalam Tabel pengujian ISTA. Hasil

pengujian contoh benih PPC yang dianggap sebagai nilai

acuan menjadi nilai kebenaran hasil uji. Sehingga jika

terdapat hasil pengujian contoh benih PPC lainnya yang

tidak sesuai dengan batas toleransi dianggap tidak toleran,

sehingga diperlukan diskusi dan evaluasi dengan Evaluator

agar lebih baik di masa berikutnya.

Evaluasi coba dilakukan terhadap PPC di Balai Pengawasan

dan Serifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BPSB-TPH) di empat provinsi yaitu Provinsi Sumatera

Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Kegiatan evaluasi secara supervisi dilakukan dengan melihat

secara langsung performa PPC saat melakukan kegiatan

pengambilan contoh benih di gudang baik untuk pelabelan

Page 61: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 73

dan sertifikasi benih atau kegiatan lainnya yang

melaksanakan praktek pengambilan contoh benih.

Untuk memudahkan pelaksanakan evaluasi terhadap PPC

oleh Tim Evaluator, maka disusunlah suatu tabel

monitoring. Tabel monitoring tersebut adalah implementasi

dari referensi sesuai International Seed Testing Association

meliputi: supervisi, cek sampling, dan audit, namun

disesuaikan dengan referensi Kepmentan Nomor 993 Tahun

2018 sebagai referensi Nasional Pengambilan Contoh Benih

yang bersumber dari ISTA.

Gambar 32. Evaluasi PPC Provinsi Sumatera Selatan

Gambar 33. Evaluasi PPC Provinsi Jawa Tengah

Evaluasi berdasarkan tabel monitoring terhadap para PPC di

empat provinsi menunjukkan bahwa adanya beberapa

persamaan terkait kegiatan PCB. Terutama dari sisi

Page 62: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

74

LAPORAN TAHUNAN 2020 74

peralatan dan perlengkapan yang mesti tersedia saat

pelaksanaan PCB. Umumnya timbangan adalah

perlengkapan yang jarang dibawa saat PCB. Namun peran

timbangan cukup penting, tidak bisa digantikan oleh

perlengkapan lainnya. Meskipun volume bisa diperkirakan

berdasarkan pengalaman, namun tidak bisa dijadikan

sebagai rujukan. Timbangan diperlukan untuk memastikan

bahwa volume minimal contoh kirim yang sesuai dengan

aturan dapat terpenuhi, sehingga dapat mewakili mutu lot

benihnya.

Selain itu kepemilikian Kepmentan 993 Tahun 2018 sebagai

acuan PCB tidak dimiliki PPC secara merata, sehingga

laboratorium harus memfasilitasi para PPC yang berada

dalam naungannya, sehingga acuan PPC dalam

melaksanakan PCB seragam di manapun PPC bertugas. Hal

lainnya yang ditemukan saat evaluasi adalah plastik yang

dipakai untuk mengemas benih. Kemasan plastik benih

tidak sesuai dengan acuan yaitu PE 0,08 mm. Kemasan

plastik yang digunakan oleh PPC di masing-masing Provinsi

berbeda-beda. Namun acuan di Kepmentan 993 sebagai

referensi untuk pengujian mutu benih dan PCB

mensyaratkan bahwa plastik yang digunakan untuk

mengemas benih adalah PE 0,08 mm. Kemasan standar

sangat penting digunakan untuk mempertahankan mutu

kadar air benih selama contoh kirim dalam perjalanan

sampai dilakukan pengujian di laboratorium.

Hasil evaluasi PPC berdasar metode ISTA sangat

memungkinkan untuk dilaksanakan di Indonesia dengan

beberapa penyesuaian terkait kebijakan-kebijakan di

masing-masing laboratorium penguji benih sebagai tempat

bernaung para PPC. Adapun tabel monitoring yang telah

tersusun dapat digunakan sebagai media sosialisasi

pelaksanaan evaluasi PPC, meskipun masih belum

sempurna dan harus ada perbaikan-perbaikan sesuai

Page 63: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 75

dengan kondisi dan masukkan dari laboratorium penguji

benih sebagai pengguna untuk peningkatan kompetensi

PPCnya masing-masing.

Hal yang dapat disimpulkan adalah: 1) metode supervisi dan

cek sampling dapat diaplikasikan untuk melihat secara

langsung performa PPC secara umum berdasarkan

pemahamannya dalam melaksanakan pengambilan contoh

sesuai prosedur yang benar, bukan hanya sekedar menusuk

karung untuk mengambil contoh benih; dan 2)

menyamakan persepsi dan pemahaman bahwa seorang PPC

adalah professional dan independen sehingga mampu

menunjukkan bahwa kinerjanya dalam melaksanakan

pengambilan contoh dapat dipertanggungjawabkan sesuai

aturan yang berlaku, dengan fasilitas pengambilan contoh

benih yang mumpuni.

Rekomendasi metode supervisi dan cek sampling dapat

digunakan untuk mengevaluasi secara langsung performa

PPC Benih.

10. Identifikasi Bakteri Penyebab Penyakit Hawar Daun Pada Benih Padi Berdasarkan Metode Liquid Assay

dan Konfirmasi dengan Teknik PCR

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh

bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah salah

satu penyakit utama pada pertanaman padi sawah. Daerah

endemik HDB di Indonesia adalah Jawa Barat dan Jawa

Tengah, dengan tingkat serangan yang beragam.

Sebagai upaya untuk mencegah atau mengurangi gangguan

penyakit pada tanaman, penggunaan benih yang bebas dari

patogen merupakan suatu keharusan dalam sistem usaha

pertanian. Oleh karena itu diperlukan pengujian kesehatan

benih untuk mendeteksi keberadaan patogen atau status

kesehatan benih.

Page 64: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

76

LAPORAN TAHUNAN 2020 76

Patogen penyebab penyakit pada tanaman dapat berupa

bakteri, cendawan, virus, dan nematoda. Melalui uji

kesehatan benih, patogen dapat dideteksi lebih dini,

sehingga penyakit terbawa benih yang dapat mengganggu

perkecambahan dan pertumbuhan benih yang berdampak

pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil dapat

dihindari.

Metode deteksi patogen berbasis kultur mikroba pada suatu

media merupakan metode standar yang digunakan dalam

mendeteksi patogen, namun metode konvensional ini

membutuhkan serangkaian tahapan kultur, memerlukan

konfirmasi secara biokimiawi dan serologis, membutuhkan

waktu yang relatif lama, dan menggunakan peralatan

laboratoium yang intensif, serta membutuhkan banyak

keterampilan teknis. Dengan berbagai kelemahan tersebut

menyebabkan metode ini dinilai kurang efektif.

Pengujian sehari-hari yang dilakukan dalam kegiatan

identifikasi patogen khususnya bakteri terbawa benih di

Balai Besar PPMB-TPH masih dilakukan secara

konvensional menggunakan metode kultur dari agar liquid

assay. Pada proses pengujian dengan menggunakan metode

ini, permasalahan yang umumnya muncul adalah

terdapatnya keraguan analis dalam pengambilan

kesimpulan saat melakukan pengamatan terhadap warna

koloni bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dimana

analis belum dapat membedakan warna kuning koloni

antara bakteri Xoo dengan bakteri Xanthomonas lainnya.

Selain itu, analis melakukan pengamatan warna koloni

tanpa dibandingkan dengan acuan berupa kontrol positif

dari bakteri tersebut. Disamping itu, laboratorium juga

belum mempunyai prosedur terdokumentasi secara jelas

bagi analis untuk melakukan pengamatan warna koloni dari

bakteri yang menjadi target tersebut, sehingga analis belum

dapat menjamin keakuratan hasil pengujiannya. Untuk

Page 65: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 77

mengatasi permasalahan tersebut, maka penting bagi

laboratorium melakukan kegiatan verifikasi terhadap

metode pengujian bakteri Xoo menggunakan metode liquid

assay.

Metode pengujian yang mulai banyak dikembangkan pada

saat ini adalah metode berbasis biologi molekuler seperti

teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode ini sangat

penting mengingat diperlukannya teknik deteksi dan

identifikasi yang cepat, efisien dan akurat dalam kegiatan

deteksi penyakit pada benih. Oleh sebab itu, potensi

penggunaan teknik PCR dalam membantu pendeteksian

keberadaan patogen-patogen penyebab penyakit pada benih

perlu dilakukan pengkajian.

Kajian awal yang perlu dilakukan antara lain adalah terkait

metode isolasi asam nukleat (DNA) yang digunakan dalam

teknik PCR dan modifikasinya untuk identifikasi patogen-

patogen penyakit pada benih. Oleh karena itu, sebagai

upaya mendapatkan metode identifikasi bakteri Xoo yang

lebih cepat dan akurat, maka pada tahun 2020 dilakukan

kegiatan verifikasi metode identifikasi bakteri penyebab

penyakit hawar daun pada benih padi berdasarkan metode

liquid assay yang kemudian dikonfirmasi dengan teknik

PCR. Pengujian bakteri dengan metode liquid assay ini

memerlukan waktu pelaksanaan yang relatif lama sekitar 11

hari, sehingga dianggap perlu alternatif metode dengan

waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan salah satunya

dapat dilakukan melalui teknik PCR yang diharapkan dapat

mempersingkat waktu pengujian menjadi 2-3 hari.

Tahap awal kegiatan ini adalah pengambilan beberapa

contoh sampel padi sebanyak 4 galur yang dilakukan di

lahan pertanaman padi milik Kebun Percobaan Muara

Bogor, di bawah naungan Balai Besar Penelitian Tanaman

Padi, Badan Litbang Pertanian. Pertanaman padi yang

diambil adalah yang menunjukkan gejala penyakit hawar

Page 66: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

78

LAPORAN TAHUNAN 2020 78

daun bakteri atau kresek. Sedangkan 3 sampel benih padi

yang lain, merupakan benih yang diduga terdeteksi bakteri

Xoo berdasarkan hasil uji sebelumnya menggunakan

metode liquid assay.

Tabel 14. Daftar sampel uji yang digunakan dalam verifikasi metode identifikasi bakteri XOO

No Jenis Tanaman/

Galur Hasil Persilangan Asal/Tgl Panen

1 Varietas/Galur Hasil Persilangan

Kebun Percobaan Muara/ 11 Juni 2020

2 Cigeulis/Sigambiri Putih Kebun Percobaan Muara/

11 Juni 2020

3 TIL 8 (qTSN4.4-yp9)/Inpago 8 Kebun Percobaan Muara/

11 Juni 2020

4 TIL 3 (YTH183)/Silugonggo Kebun Percobaan Muara/

11 Juni 2020

5 TIL 3 (YTH183)/Dodokan -

6 Membramo -/ 11 April 2020

7 Inpari 32 -

Hasil uji yang dilakukan oleh beberapa analis menunjukkan

sebagian besar sampel padi yang dianalisis teridentifikasi

memiliki bakteri target (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae)

dengan indikator terdapatnya warna kuning pada koloni

bakteri yang ditumbuhkan. Namun secara spesifik tingkatan

warna kuning tersebut tidak dilaporkan sehingga kebenaran

hasil identifikasi perlu dikonfirmasi melalui pengujian PCR.

Elektroforesis dan Visualisasi Hasil PCR

Berdasarkan Panduan Deteksi Bakteri Patogen (Giyanto,

2017), PCR dijalankan dengan tahapan sebagai berikut; 1)

predenaturasi pada suhu 95oC selama 2 menit, 2)

denaturasi (fase pemisahan utas DNA) pada suhu 95oC

selama 30 detik, suhu 63oC selama 30 detik untuk

annealing (pengintegrasian primer), elongasi (sintesis

untaian DNA baru) pada suhu 72oC selama 1 menit yang

berlangsung sebanyak 29 siklus, dan 3) tahap akhir atau

Page 67: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 79

final extention pada suhu 72oC selama 7 menit sebanyak 1

siklus.

Gambar 34. Hasil visualisasi sampel koloni bakteri dan dua isolat

kontrol positif yang terdeteksi bakteri XOO

Gambar 35. Hasil visualisasi warna koloni bakteri dengan berbagai

tingkatan warna kuning pada beberapa sampel yang tidak

teridentifikasi bakteri XOO

Page 68: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

80

LAPORAN TAHUNAN 2020 80

Hasil pengujian berdasarkan metode liquid assay yang

dilakukan oleh analis menunjukkan bahwa sebagian besar

analis berhasil mengidentifikasi bakteri XOO sebagai target

analisis. Bila dibandingkan dengan hasil identifikasi yang

dilakukan melalui metode PCR terhadap sampel DNA baik

yang berasal dari benih maupun yang berasal dari koloni

bakteri yangl dibiakkan pada media agar, masing-masing

analis hanya berhasil mendeteksi 1 sampel yang

menunjukkan pola pita positif spesifik terhadap bakteri XOO.

Namun demikian, kebenaran hasil deteksi sangat

dipengaruhi oleh ketelitian Analis dalam melakukan

rangkaian uji biokimia, seperti uji reaksi gram dengan KOH

3%, uji katalase, uji oksidase, dan hidrolisa pati. Selain itu,

faktor lain yang juga sangat berpengaruh pada keakuratan

hasil analisis adalah kualitas bahan yang digunakan pada

proses pengujian secara biokimia tersebut, seperti kondisi

larutan stok bahan pereaksi yang digunakan (masih

termasuk baru atau stok yang telah lama dibuat).

Berdasarkan hasil pengembangan metode yang dilakukan

pada kajian ini dapat disimpulkan bahwa metode isolasi

dapat digunakan, namun demikian hasil uji PCR terhadap

DNA bakteri yang diambil dari koloni yang ditumbuhkan

pada media agar, masih memerlukan optimasi terhadap

kondisi PCR maupun teknik elektroforesisnya agar produk

PCR dan separasi fragmen DNA yang dihasilkan beserta

DNA ladder lebih tajam serta pita DNA yang muncul pada

sampel positif muncul secara konsisten pada kedua

ulangan.

Hasil pengembangan metode menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan hasil identifikasi bakteri XOO dengan

menggunakan metode liquid assay dan metode PCR baik

menggunakan sampel berupa benih maupun koloni bakteri.

Kendala yang muncul pada pelaksanaan pengembangan

metode ini secara teknis antara lain adalah terdapatnya

Page 69: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

LAPORAN TAHUNAN 2020 81

kesulitan analisis dalam membaca dan menginterpretasikan

produk PCR yang dihasilkan, yakni terdapatnya alel fragmen

DNA yang tidak sesuai dengan ukuran marker DNA (DNA

ladder) yang diharapkan dimana berdasarkan referensi

ukuran produk PCR yang seharusnya adalah sekitar 470 bp,

namun pada kajian ini ukuran produk PCR yang diperoleh

terlihat seolah ada pada ukuran di atas 500 bp. Selain itu,

permasalahan yang terjadi juga diduga terdapat dalam

proses persiapan sampel, disertai dengan waktu

pelaksanaan pengujian yang kurang maksimal.

Berdasarkan pelaksanaan kajian pengembangan metode

identifikasi bakteri penyebab hawar daun pada benih padi

berdasarkan metode liquid assay dan konfirmasinya dengan

teknik PCR dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Metode liquid assay yang digunakan untuk identifikasi

XOO melalui beberapa rangkaian pengujian secara

biokimia dapat dilakukan oleh analis, namun kelemahan

penggunaan metode ini tidak dapat ditentukan warna

koloninya secara spesifik

b. Teknik isolasi menggunakan sampel uji berupa benih

pada pengujian PCR membutuhkan waktu pengujian

yang lebih cepat dibandingkan menggunakan sampel

berupa koloni bakteri

c. Terdapat perbedaan hasil identifikasi bakteri XOO

dengan menggunakan metode liquid assay dan metode

PCR baik menggunakan sampel berupa benih maupun

koloni bakteri

d. Metode identifikasi bakteri dengan menggunakan metode

PCR lebih cepat dan akurat daripada pengujian

konvensional menggunakan metode liquid assay

e. Perlu optimasi dalam proses isolasi maupun program

elektroforesis DNA agar separasi ladder dapat terlihat

lebih jelas.

Rekomendasi: pengujian PCR dengan menggunakan teknik

isolasi sampel dari ekstraksi benih dan isolat berupa koloni

Page 70: CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN METODEbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2021. 7. 9. · permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi yang

LAPORAN TAHUNAN 2020

82

LAPORAN TAHUNAN 2020 82

bakteri dari biakan pada media agar dapat digunakan

secara efektif untuk identifikasi bakteri Xanthomonas oryzae

pv. oryzae.

PELAYANAN PENGUJIAN

Pelayanan pengujian dapat didefinisikan sebagai bentuk

layanan jasa dari laboratorium yang dalam hal ini

dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH dalam rangka

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pelayanan

pengujian di Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH

mencakup kegiatan pengujian internal dan eksternal.

Pengujian internal dilakukan untuk mendukung kegiatan uji

profisiensi, uji petik mutu benih yang beredar, pemeliharaan

ruang lingkup akreditasi serta pemeliharaan kompetensi

alat serta analis, sedangkan pengujian eksternal merupakan

permintaan pengujian dari customer (pelanggan).

Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 35

Tahun 2016, telah ditetapkan Jenis dan Tarif Penerimaan

Negara Buka Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian

Pertanian. Dalam Peraturan Pemerintah disebutkan, bahwa

jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian

diantaranya adalah. jasa layanan pengujian, analisis, dan

pengembangan pertanian.

Peraturan Pemerintah ini juga menegaskan, bahwa seluruh

penerimaan PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian

wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara.

Berdasarkan peraturan ini maka laboratorium Balai Besar

PPMB-TPH berhak meminta biaya kepada pelanggan

eksternal yang nantinya akan disetorkan ke kas negara.

Setiap jenis pengujian mempunyai tarif yang berbeda.