candi sumberawan | sejarah indonesia

6
Bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam perjalanannya. Upaya penghargaan yang dapat kita lakukan adalah dengan mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah. Faktanya, minat masyarakat untuk menjadikan situs sebagai tempat wisata menurun drastis. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan, siapa lagi yang akan menjaga warisan budaya anak negeri? Padahal Indonesia menyimpan banyak warisan budaya yang indah, unik, dan menarik. Salah satunya adalah candi yang terletak di Desa Toyomarto, kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini bernama Candi Sumberawan. LOKASI DAN RUTE PERJALANAN Candi Sumberawan terletak 6 km dari Candi Singosari. Bila Candi Singosari terletak di pinggir jalan raya, berbeda dengan Candi Sumberawan. Jalan yang di lalui cukup panjang dan berkelok-kelok sehingga susah untuk di deskripsikan. Bila ingin ke sana, kita harus berjalan kaki sejauh 400 m. Rute jalan kaki ini melewati jalan setapak yang ukurannya tidak begitu besar. Jalan ini hanya cukup diisi oleh satu orang saja. Diperlukan kehati-hatian saat berjalan karena kanan-kiri jalan tersebut adalah sungai kecil dan sawah. Setelah melewati jalan setapak, sampailah pada hutan pinus tempat Candi Sumberawan itu berada.

Upload: kevin-meilina

Post on 08-Aug-2015

24 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Candi Sumberawan | Sejarah Indonesia

Bangsa Indonesia memiliki sejarah

panjang dalam perjalanannya. Upaya

penghargaan yang dapat kita lakukan

adalah dengan mengunjungi situs-situs

peninggalan sejarah. Faktanya, minat

masyarakat untuk menjadikan situs sebagai

tempat wisata menurun drastis. Hal ini

menimbulkan sebuah pertanyaan, siapa lagi

yang akan menjaga warisan budaya anak negeri? Padahal Indonesia menyimpan

banyak warisan budaya yang indah, unik, dan menarik. Salah satunya adalah

candi yang terletak di Desa Toyomarto, kecamatan Singosari, Kabupaten Malang,

Jawa Timur. Candi ini bernama Candi Sumberawan.

LOKASI DAN RUTE PERJALANAN

Candi Sumberawan terletak 6 km dari Candi Singosari. Bila Candi

Singosari terletak di pinggir jalan raya, berbeda dengan Candi Sumberawan.

Jalan yang di lalui cukup panjang dan berkelok-kelok sehingga susah untuk di

deskripsikan. Bila ingin ke sana, kita harus berjalan kaki sejauh 400 m.

Rute jalan kaki ini melewati jalan setapak yang

ukurannya tidak begitu besar. Jalan ini hanya cukup

diisi oleh satu orang saja. Diperlukan kehati-hatian saat

berjalan karena kanan-kiri jalan tersebut adalah sungai

kecil dan sawah. Setelah

melewati jalan setapak, sampailah pada hutan pinus

tempat Candi Sumberawan itu berada.

SEJARAH CANDI SUMBERAWAN

Candi Sumberawan merupakan peninggalan sejarah yang berasal dari

sekitar abad 14 atau awal abad 15. Candi Sumberawan pertama kali ditemukan

pada tahun 1904 dan pada 1937 diadakan pemugaran oleh pemerintahan Hindia

Belanda pada bagian kaki candi. Pemugaran di bagian lain direkonstruksi secara

Page 2: Candi Sumberawan | Sejarah Indonesia

darurat. Candi Sumberawan merupakan satu-satunya candi yang berbentuk

stupa di Jawa Timur.

Para ahli purbakala memperkirakan bahwa

Candi Sumberawan ini bernama Kasurangganan

atau Taman Surga Nimfa dulunya. Nama ini cukup

terkenal dalam kitab Negarakertagama. Candi ini

pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk pada tahun

1359 M, ketika ia mengadakan perjalanan.

Menurut masyarakat, Sumberawan merupakan

candi Buddha peninggalan Kerajaan Singhasari.

Faktanya, candi ini dibangun pada abad 14M - 15M saat pemerintahan

Majapahit. Jadi, sebenarnya candi ini merupakan candi peninggalan Kerajaan

Majapahit.

KONDISI CANDI SUMBERAWAN

Candi ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 6,25 m, lebar

6,25 m, dan tinggi 5,23 m. Candi Sumberawan

merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di

Jawa Timur. Batur candi berdenah bujur sangkar,

tidak memiliki tangga naik dan polos tidak berelief.

Candi ini terdiri dari kaki dan badan yang

berbentuk stupa. Pada batur candi yang tinggi

terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil

pada keempat sisinya. Di atas kaki candi berdiri

stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan

lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan

Padma, sedang bagian atas berbentuk genta

(stupa) yang puncaknya telah hilang. Diduga dulu

pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan

payung atau chattra, karena sisa-sisanya tidak

ditemukan sama sekali.

Candi

Sumberawan tidak

memiliki tangga naik

ruangan di dalamnya

Page 3: Candi Sumberawan | Sejarah Indonesia

yang biasanya digunakan untuk menyimpan benda suci. Jadi, hanya bentuk

luarnya saja yang berupa stupa, tetapi fungsinya tidak seperti lazimnya stupa

yang sesungguhnya.

Di area candi, bisa kita temukan dua buah petirtaan. Di sebelah kiri,

menuruni beberapa pijakan anak tangga, terdapat sebuah kolam kecil terbuka

dengan patung yang mengaliri air. Air yang tidak pernah surut dan begitu jernih

serta segar tersebut keluar dari gentong yang dipegang oleh patung Sang Dewi

yang telah berlumut. Perlambang kesuburan dan fertilitas alam yang

diasosiaskan dengan femininitas perempuan. Di sisi lain, adalah petirtaan

dengan pijakan berbentuk segi delapan di mana pijakan yang paling bawah atau

terdekat dengan air, memiliki relief kura-kura sebagai binatang air. Pengunjung

diperbolehkan untuk mengambil air atau mengguyur badan pada petirtaan

dengan izin dari juru kunci candi.

FUNGSI CANDI SUMBERAWAN

Diperkirakan candi ini dahulu memang

didirikannya untuk pemujaan. Selain itu, terdapat

tempat mensucikan diri yang letaknya di samping

candi. Suasana yang teduh dan tenang di sekitar

candi menjadikan tempat ini cocok untuk

melakukan meditasi.

Berwisata ke situs peninggalan sejarah

memang kurang menarik dibandingkan berwisata

ke tempat lain. Namun ada hal yang pasti di dapat

dari sini. Sebuah rasa menghargai terhadap karya

cipta dan sejarah anak bangsa. Meskipun sang

pelaku sudah tidak tidak ada, tapi kejayaan yang

ditorehkannya harus tetap dikenang sepanjang

masa.

Mengunjungi Candi Sumberawan, tidak hanya memberikan sedikit potret

mengenai sejarah masa lalu Jawa pada era Hindu-Buddha, melainkan sebuah

pengalaman spiritual di mana kedamaian dan keindahan alam merupakan

perpaduan yang mengiringi kehidupan fisik dan rohani manusia. Dari telaga

mata air pegunungan yang berada di kawasan Candi Sumberawan, ternyata

Page 4: Candi Sumberawan | Sejarah Indonesia

menyimpan siklus yang mengaliri berkah bagi kesuburan sawah-ladang

penduduk, serta ketergantungan manusia terhadap kelestarian alam semesta

bagi kehidupan.

Page 5: Candi Sumberawan | Sejarah Indonesia

OLEH KELOMPOK 5:

Byaratma Rahmatullah C (05)

Kevin Meilina Agatha (14)

Liansyah Dwika S (16)

M. Faisal Passa (20)

Naufal Zaki (21)

SMA NEGERI 5 MALANG