sejarah candi sambisari

29
Tugas sejarah tentang: candi sambisari Oleh kelompok: 1. Kevin arizky aprilian 2. Indah novitasari 3. Taufiq shidiq permana 4. Farida yanti saputri 5. Debry ifa putri

Upload: muchlis-arif-udin

Post on 28-Jan-2016

176 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Mengenal candi sambisari

TRANSCRIPT

Tugas sejarah tentang:

candi sambisari

Oleh kelompok:

1. Kevin arizky aprilian2. Indah novitasari3. Taufiq shidiq permana4. Farida yanti saputri5. Debry ifa putri

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunianya kepada Penuls sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir semester SMA negri 1 prambanan tahun pelajaran 2015/2016. Dalam laporan ini termuat sejarah mengenai Keberadaan Candi sambisari yang erat kaitannya dengan kejayaan Hindu di Pulau Jawa.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunya karya tulis ini. Dan semoga Karya Tulis ini mendapat tanggapan yang positif dari pembaca. Karya tulis ini disusun secara intensif dan pemaparan yang terdapat di dalamnya dirasa cukup jelas dan lengkap. Namun Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna. Kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan untuk menuju kearah kesempurnaan itu. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat brmanfaat dan dapat dijadikan sebagai khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PENGESAHAN .......................................................................................ii

PERSEMBAHAN ...................................................................................iii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Dasar penulisan............................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

1.4 Metode Pengumpulan Data......................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………..4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………..

1.5 sejarah singkat……………………………………………………………..7

1.6 diskripsi bangunan……………………………………………………….8

1.7 candi utama…………………………………………………………………….9

1.8 candi pendamping …………………………………….…………………….10

1.9 lokasi candi sambisari………………………………………………………11

2.0 candi di sekitar candi sambisari……………………………………….12

BAB IV PENUTUP

2.1 kesimpulan

2.2 saran-saran

Daftar pustaka

Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KARYA TULIS

Candi sambisari adalah salah satu candi yang ada di area prambanan dan merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai objek wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang bercorak Hindu sesuai dengan fakta sejarah yang ada. Candi ini terbilang cukup unik dan menarik karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan semen atau perekat lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan akhirnya menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis

Karya tulis ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi sambisari yang terletak di daerah Prambanan Sleman-Yogyakarta. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa alasan yaitu penulis secara langsung mengamati bentuk fisik candi Prambanan di lapangan, mengemukakan sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoaalkan perlu diteliti dan ditulis. Adapun penyusunannya dilatar belakangi oleh :

1. Salah satu tugas akhir semester

2. Program tahunan SMAN 1 prambanan klaten.

1.2 DASAR PENULISAN KARYA TULIS

Dasar penulisan laporan ini adalah :

a) Program pendidikan SMA Negeri 1 prambanan klaten tahun pelajaran 2015/2016.

b) Sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan semester berikutnya

1.3 TUJUAN PENULISAN

Karya tulis yang berjudul laporan kunjungan ke tempat bersejarah ini ditulis bukanlah tanpa tujuan, adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperluas wawasan penulis dan pembaca mengenai situs sejarah candi sambisari.

2. Memberikan gambaran umum mengenai candi sambisari serta perkembangannya.

3. Penyebaran informasi tentang upaya pelestarian Candi sambisari.

4. Mengetahui sejarah tentang asal mula dibangunnya candi sambisari.

5. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui penelitian benda-benda bersejarah.

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode-metode penulisan. Adapun metode tersebut adalah :

a. Metode observasi

Yaitu proses pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan lalu mencatatnya dengan sistematis terhadap obyek. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode ini agar lebih jelas dan secara langsung dapat mengetahui Candi sambisari yang berada di Daerah Prambanan.

b. Metode study pustaka

Yaitu penulis membaca dan mengkaji buku-buku dan brosur yang membahas tentang candi prambanan.

c. Browsing internet

Yaitu mencari data-data terkait dengan candi sambisari di berbagai situs-situs web.

BAB II

LANDASAN TEORI

Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Sebuah candi tidaklah di bangin tanpa arti, melainkan terdapat filosopi-filosopi yang menyertainya, seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya. Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.

Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dan lain sebagainya. Beberapa ketentuan dari kitab selain

Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah, dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.

1,5 sejarah singkat

Candi Sambisari menyediakan taman yang luas dan tempat duduk untuk memandang dari kejauhan peninggalan sejarah yang dibuat sekitar abad ke- 9 Masehi. Secara adminstratif, candi Sambisari terletak di Desa Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Jogjakarta. Nama Sambisari sendiri disematkan pada komplek candi tersebut karena berada di Desa Sambisari. Secara astronomis, Candi Sambirsari terletak di 7° 45’48.13” LS dan 110° 26’46.43” BT. Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani yang sedang mencangkul sawah, dan menemukan bongkahan batu yang mempunyai ukiran. Setelah dilakukan penelitian oleh Dinas Purbalaka, ternyata batu tersebut adalah secuil batu kecil dari komplek candi yang sangat besar seperti yang terlihat saat ini.

1,6 diskripsi bangunan

Candi Sambisari sendiri berada dibawah tanah sekitar 6.5 meter, yang ketika pertama kali ditemukan terpendam oleh material vulkanik Gunung Merapi yang ada berada di sebelah utara candi berjarak sekitar 40 kilometer. Maka jangan heran ketika Petualang mengunjungi candi Sambisari letaknya dibawah permukaan tanah. Ekskavasi candi Sambisari pertama dilakukan pada tahun 1966 oleh Kantor cabang I Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional di Prambanan. Pada tahun 1975 hingga 1977 sudah mulai nampak satu bagunan candi induk dan tiga buah candi perwara (pengawal). Ketika ditemukan candi-candi tersebut sudah dalam keadaan runtuh kecuali pada bagian kaki candi. Sebagian pagar dan tubuh candi masih utuh dan bagus. Pada tahun 1986 pemugaran secara keselurhan candi sudah usai, namun belum dilakukan penataan taman dan lain sebagainya.

1,7 diskripsi candi utama

Dilihat dari bentuknya, candi Sambisari merupakan candi Hindu yang dibangun oleh kerajaan jawa kuno Wangsa Sanjaya. Candi Sambisari sendiri terdiri dari 1 (satu) candi utama dan 3 (tiga) candi perwara yang berada persis di depannya. Candi Induk menghadap ke arah barat, mempunyai bentuk bujur sangkar berukuran 13.65 meter x 13.65 meter berketinggian 7.5 meter. Yang menarik di candi induk adalah adanya batu-batu pipih seperti umpak yang berada selasarnya. Batu-batu tersebut mempunyai tonjolan berbentuk bulan dan persegi. Pada sisi luar candi utama Sambisari terdapat relung-relung yang di tempati oleh beberapa arca, seperti Durga disebelah utara, arca ganesa di sisi timur dan arca Agyasta di sisi sebelah selatan. Yang delematis adalah arca Mahakala dan Nandiswara yang berada di pintu masuk Candi Sambisari hilang dicuri pada tahun 1971.

1,8 candi pendamping

Disisi depan candi Utama Sambisari terdapat 3 (tiga) buah candi perwara (candi pengawal atau penjaga). Candi perwara disebelah utara dan selatan berukuran 4,8m x 4,8m, sementara Candi Perwara di sisi tengah berukuran 4,9m x4,8m. Komplek candi Sambisari ini sangat besar walau tidak sebesar candi Plaosan yang berukuran 460 meter dan 290 meter, candi Sambisari dikelilingi pagar yang berbentuk mirip persegi berukuran 50 meter dan 48 meter. Selain menemukan komplek candi yang sangat mengah, para peneliti juga menemukan sebuah prasasti yang terbuat dari emas yang berukuran 1 x 2 cm. Selain itu juga ditemukan arca perunggu berukuran 29cm dan 12cm, cawan dari perunggu dan beberapa gerabah kuno.

1,9 letak candi

Untuk mencapai Komplek candi Sambisari sangat mudah. Letaknya hampir berdekatan dengan Candi Sari Kalasan dan candi Prambanan. Petualang hanya tinggal melangkah ke arah barat menuju kota Jogja melewati Kalasan, sekitar 6km atau sekitar 6 menit silakan berbelok ke arah kanan (Balai Diklat Keuangan Jogja). Sekitar 7 menit perjalanan ke arah utara akan didapati candi Sambisari di sebelah kiri jalan. Walaupun bukan merupakan obyek andalan utama di Jogjakarta, namun candi Sambisari juga bisa jadi alternatif berpetualang yang menyenangkan bersama kawan

Candi sambi sari bukan hanya menjadi tempat wisata turis dalam negeri tapi juga menjadi tempat wisata turis luar negri seperti ke dua turis ini yang kami temui di candi sambisari saat kami mengunjungi candi sambisari.Di dinding samping candi juga terdapat 3 buah arca seperti arca durga, arca Ganesa, arca Agastya Selain dapat mengunjungi candi kita juga dapat mengunjungi museum candi, dan dapat melihat beberap arca candi

2,0 candi di sekitar candi sambisari

CANDI-CANDI LAIN DI SEKITAR PRAMBANAN

1. Candi Lumbung, Brubah Dan Sewu

Ketiga candi budha ini tinggal reruntuhan kecuali candi sewu yang masih bias dinikmati keindahanya. Masih di kawasan Candi Prambanan, kurang lebih 1 km di utara, wisatawan juga dapat melihat komplek bangunan suci Candi Sewu. Agak berbeda dengan Prambanan, Candi

Sewu merupakan peninggalan kebudayaan Buddha kedua terbesar setelah Borobudur. Berdasarkan prasasti dan data arsitekturnya, Candi Sewu dibangun sekitar tahun 782 M–792 M, tepatnya pada masa pemerintahan Rakai Panakaran dan Rakai Panaraban (seorang raja besar Mataram kuno). Dan merajuk pada prasasti berangka tahun 714 C atau 792 M yang ditemukan pada tahun 1960 disini, nama asli Candi Sewu adalah Manjus’rigrha atau rumah Manjusri, yaitu salah satu Boddhisatwa dalam agama Buddha.

2. Candi Plaosan

Candi ini dibangun pada abad 9 Masehi oleh Rakai Pikatan sebagai hadiah kepada permaisuri. Kelompok candi Plaosan utara terdiri atas 2 candi induk, 58 parawa, 126 buah stupa. Kelompok candi Plaosan selatan hanya berupa sebuah candi. Halaman candi induk terbagi 2 yang masing-masing diatasnya berdiri atas untuk tempat tinggal pada pendeta budha dan tingkat bawah untuk kegiatan keagamaan.

3. Candi Boko (Keraton Ratu Boko)

Letaknya + 3 km kearah selatan dari percandian prambanan, terdiri dari atas bukit kidul yang merupakan lanjutan dari pegunungan seribu dengan pemandangan alam yang permai disekitarnya bangunan ini sangat unik, dan lebih mengesankan sebuah keratin. Diperkirakan Balaputera Dewa dari denasti syailendra yang beragama budha. Mendirikanya pada pertengahan 9 masehi sebagai benteng pertahanan yang strategis terhadap Rakai Pikatan.

4. Candi Banyunibo

Candi ini terletak + 200 m kearah tenggara dari candi Boko terdiri atas sebuah lembah “Banyu berarti air” nibo berarti jatuh menetes yang bermakna bagi lingkungan masyarakat Jawa. Candi budha ini didirikan pada abad 9 masehi. Arca-arca bodhisatwa terpahat pada dinding luarnya dinding ini dihias dengan indah Biara Budha yang dibangun pada + abad 8 Masehi ini terletak pada sisi kiri jalan raya Yogya – Solo, masuk + 500 m ke arah utara. Bangunan ini merupakan kumpulan dari candi yang hilang.

5. Candi Kalasan

Peninggalan agama tertua adalah candi ini didirikan oleh penangkaran, Raja kedua dari kerajaan mataram kuno pada abad 8 masehi sebagai persembahan kepada Dewi Tara Lengkung

“Kalamakara dengan hiasan khayangan diatasanya terdapat di pintu masuk begitu indah. Keindahan hiasan dan relief-reliefnya disebabkan oleh penggunaan sejenis semen kuno “Bajralepa” candi ini dianggap permata kesenian Jawa Tengah.

6. Candi Sari

“Sari” berarti indah/cantik sesuai bentuknya yang ramping. Mungkin karena keindahannya yang menarik perhatian Ia dinamakan demikian karena puncak atap berhias 9 stupa.

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunianya penulis diberi kesempatan menyelesaikan pembuatan laporan karya tulis tentang Candi sambisari tanpa halangan suatu apapun. Yang terletak persis di perbatasan Propinsi Jawa Tengah + 17 Km kea rah timur dari kota Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai banyak sejarah sehingga tidak heran banyak wisatawan asing yang ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah Istimewa Yogyakarta terutama di candi sambisari yang berdiri di sebelah utara jalan Yogya – Solo.

Dengan adanya data yang diperoleh dari uraian penulis dapat menyimpulkan :

1. Candi sambisari memiliki keistimewaan dan pesona keindahan yang bukan saja dari bentuk bangunan dan tata ruang, namun juga dari sisi filosopi dan sejarahnya.

2. Candi sambisari memiliki banyak sejarah sehingga banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk melihat secara langsung kemegahannya.

3. Candi sambisari merupakan peninggalan kebudayaan Hindu di Indonesia dan warisan bernilai tinggi dari abad ke-9.

2.2 SARAN-SARAN

Setelah Penulis berkunjung ketempat rekreasi ini, penulis mempunyai sedikit saran untuk tempat rekreasi yang menyenangkan antara lain :

1. Kunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di daerah Yogyakarta agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejara-sejarah dan seni budaya Indonesia.

2. Jagalah etika dalam berkunjung ke Candi sambisari karena tempat tersebut sejatinya adalah tempat ibadah

3. Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi sambisari yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya ini mampu memaksimalkan potensi karena selain merupakan sumber penghasilan untuk masyarakat sekitar Prambanan juga aset parawisata nasional Indonesia penambah devisa Negara selain non-migas.

4. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan melestarikan Candi sambisari tersebut tetap menjadi daya tarik terutama dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu pengetahuan .

5. Penulis mengharapkan kerapihan dan kebersihan di Candi sambisari tetap terjaga.

lampiran