calori work

Upload: candra-nugraha

Post on 17-Jul-2015

75 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMNama NPM Fakultas/Prodi : Candra Nugraha : 1106052972 : Teknik/Teknik Kimia

Group & Kawan Kerja : A6 1. Brahmantia Brava Prajitno 2. Chintya Widyaning Purti Utami 3. Budiman Budiardhianto 4. Cahya Tri Rama 5. Budiasti Wulansari 6. Bonardo Jonathan Siahaan 7. Christie Sonia Ginting No & Nama percobaan : KR02 (Calori Work) Minggu Percobaan Tanggal Percobaan Nama Asisten : Pekan 2 : 28 Februari 2012 : Indah P.S

LABORATORIUM FISIKA DASAR UPP IPD UNIVERSITAS INDONESIA

I.

Tujuan Percobaan Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

II. Peralatan 1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor (bermassa 2 Kg) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Amperemeter 5. Adjustable power supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis III. Landasan Teori Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi listrik Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu usaha. Oleh karena itu, energi listrik bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan usaha listrik(kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik lainnya). Energi listrik dilambangkan dengan W. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktr yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan:

W = VitDimana W = energi listrik ( joule ) v = Tegangan listrik ( volt ) i = Arus listrik ( Ampere ) t = waktu / lama aliran listrik ( sekon ) Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V=I.R), maka persamaan diatas akan berbentuk seperti berikut:

Satuan energi listrik antara lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1 kalori setara dengan 0, 24 joule. Pemanfaatan Energi Listrik Energi listrik dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Energi listrik dapat menjadi kalor, alat yang digunakan yaitu setrika listrik, kompor listrik, microwave, dan sebagainya. Energi listrik dapat menjadi cahaya, alat yang digunakan yaitu, lampu pijar, lampu neon, dan lain sebagainya. Energi listrik dapat menjadi gerak, alat yang digunakan yaitu, kipas angina, penghisap debu, dan lain sebagainya. Energi Panas (kalor) Kalor didefiniskan sebagai panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandungnya sangat besar, begitu juga sebaliknya. Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m.c.(Ta - T)Dimana Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori ) m = massa zat ( gram ) c = kalor jenis zat ( kal/gr0C) Ta = suhu akhir zat (C) T= suhu mula-mula (C)

Hubungan Antara Energi Listrik dan Energi Kalor

Seperti yang dikatakan dalam hukum kekekalan energi, energi tidak dapat dimusnahkan atau dihilangkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainyya. Energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya. Dibawah ini adalah hubungan antara energi listrik dan energi kalor.

Keterangan:

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Dibawah ini adalah tabel nilai kapasitas kalor dari beberapa benda.

Tabel kalor jenis suatu benda IV. Prosedur Eksperimen Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di halaman website rLab. Prosedurnya, yaitu 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengaktifkan Webcam! (mengeklik ikon video pada halaman web r-Lab) Memberikan tegangan sebesar V=0 ke kawat konduktor. Menghidupkan Power Supply dengan meng-klik radio button disebelahnya. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan, dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng-klik icon ukur Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di webcam, menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3

V. Data Percobaan 1. Percobaan dengan besar tegangan sebesar 0 volt

Keadaan awal alat

Hasil dari percobaan No Waktu I V Temp 3 23.84 0.00 20.8 1. 6 23.84 0.00 20.8 2. 9 23.84 0.00 20.8 3. 12 23.84 0.00 20.8 4. 15 23.84 0.00 20.8 5. 18 23.84 0.00 20.8 6. 21 23.84 0.00 20.8 7. 24 23.84 0.00 20.7 8. 27 23.84 0.00 20.7 9. 30 23.84 0.00 20.7 10. 2. Percobaan dengan besar tegangan sebesar 0. 66 volt Keadaan awal alat

Hasil dari percobaan No Waktu I V Temp

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48

0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66

20.6 20.8 21.0 21.1 21.3 21.4 21.6 21.7 21.8 21.9

3. Percobaan dengan besar tegangan sebesar 1. 62 volt Keadaan awal alat

Hasil dari percobaan No Waktu I V Temp 3 51.79 1.62 21.3 1. 6 51.79 1.62 21.8 2. 9 51.79 1.62 22.7 3. 12 51.79 1.62 23.8 4. 15 51.79 1.62 24.8 5. 18 51.79 1.62 25.8 6. 21 51.79 1.62 26.6 7. 24 51.90 1.62 27.4 8. 27 51.79 1.62 28.0 9. 30 51.79 1.62 28.7 10.

4. Percobaan dengan besar tegangan sebesar 1. 08 volt Keadaan awal alat

Hasil dari Percobaan No Waktu I V Temp 3 42.43 1.08 20.9 1. 6 42.43 1.08 21.1 2. 9 42.43 1.08 21.5 3. 12 42.43 1.08 21.9 4. 15 42.43 1.08 22.4 5. 18 42.43 1.08 22.8 6. 21 42.43 1.08 23.1 7. 24 42.43 1.08 23.5 8. 27 42.43 1.08 23.8 9. 30 42.43 1.08 24.1 10. VI. Analisis dan Evaluasi a. Grafik Hubungan antara Temperatur dan Waktu untuk setiap Tegangan yang diberikan ke Kawat Konduktor Percobaan dengan Tegangan Sebesar 0 Volt

Grafik Hubungan Temperatur dan Waktu20.85 Temperatur (oC) 20.8 20.75 20.7 20.65 0 10 20 Waktu (s) 30 40 y = -0.0042x + 20.84 R = 0.6364 Temperatur Linear (Temperatur)

Percobaan dengan Tegangan Sebesar 0. 66 Volt

Grafik Hubungan Temperatur dan Waktu22.2 22 21.8 21.6 Temperatur (oC) 21.4 21.2 21 20.8 20.6 20.4 0 10 20 Waktu (s) 30 40 Temperatur Linear (Temperatur) y = 0.0481x + 20.527 R = 0.9888

Percobaan dengan Tegangan Sebesar 1. 62 Volt

Grafik Hubungan Temperatur dan Waktu35 33 31 Temperatur (oC) 29 27 25 23 21 0 10 20 Waktu (s) 30 40 y = 0.2887x + 20.327 R = 0.9938 Temperatur Linear (Temperatur)

Percobaan dengan Tegangan Sebesar 1. 08 Volt

Grafik Hubungan Temperatur dan Waktu24.5 24 23.5 Temperatur (oC) 23 22.5 22 21.5 21 20.5 0 10 20 Waktu (s) 30 40 y = 0.1246x + 20.453 R = 0.9954

Temperatur Linear (Temperatur)

b. Perhitungan Kapasitas Panas (C) dari Kawat Konduktor. Untuk melakukan perhitungan ini kita harus menggunakan dasar bahwa hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Dengan kata lain energi hanya dapat dirubah dari satu bentuk ke bentuk lain bukan dimusnahkan atau diciptakan. Dan untuk menghitung kapasitas panas ini kita harus menghubungkan antara energi listrik dan energi panas. Hal ini karena percobaan yang telah dilakukan berdasarkan energi listrik dan energi panas. Dimana energi listrik berasal darisuatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dan dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.

W= VitDimana W adalah energi listrik (joule), V adalah tegangan listrik (Volt), i adalah kuat arus listrik (ampere), dan t adalah waktu atau lama aliran listrik (sekon) Sedangkan energi panas atau kalor dihasilkan oleh kawat konduktor yang dinyatakan oleh kenaikan temperatur. Dan jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan berikut.

Q=mcTDimana Q adalah jumlah kalor yang diperlukan (joule), m adalah massa zat (Kg), c adalah kalor jenis zat (J/KgoC) dan T adalah suhu (oC) Atau bisa juga dinyatakan dengan rumus berikut.

Q=CTDimana C adalah kapasitas kalor Kemudian sesuai dengan hukum kekekalan energi kita hubungkan antara energi panas dengan energi listrik. Persamaannya menjadi,

W=Q Vit=mcT Vit=CT C= Vit/T .. (1)Dengan menggunakan persamaan (1) kita bisa mencari besar kapaitas kalor. Akan tetapi, karena nilai dari energi kalor disini memiliki satuan kalori, maka kita harus mengonversi energi listrik yang awalnya joule menjadi kalori. Untuk Tegangan Sebesar 0. 66 Volt No t(s) I(mA) V(Volt) T(oC) Temp 3 35.48 0.66 20.6 0.3 1. 6 35.48 0.66 20.8 0.1 2. 9 35.48 0.66 21.0 0.1 3. 0.66 21.1 0.2 4. 12 35.48 0.66 21.3 0.4 5. 15 35.48 0.66 21.4 0.5 6. 18 35.48 0.66 21.6 0.7 7. 21 35.48 0.66 21.7 0.8 8. 24 35.48 0.66 21.8 0.9 9. 27 35.48 0.66 21.9 1 10. 30 35.48 Untuk t = 3 s C=o

Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.3 0.07025/0.3 0.23 joule/oC

Untuk t = 6 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 6)/0.1 0.140501/0.1 1.40 joule/oC Untuk t = 9 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 9)/0.1 0.210751/0.1 2.11 joule/oC Untuk t = 12 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.2 281.0016/0.2 1.40 joule/oC Untuk t = 15 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.4 0.351252/0.4 0.88 joule/oC Untuk t = 18 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.5 0.421502/0.5 0.843005 joule/oC Untuk t = 21 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.7 0.491753/0.7 0.70 joule/oC Untuk t = 24 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.8 0.562003/0.8 0.70 joule/oC Untuk t = 27 s C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/0.9 0.632254/0.9 0.70 joule/oC Untuk t = 30 s

C = Vit/T (0.66 X 35.48 X 10-3 X 3)/1 0.702504/1 0.70 joule/oC Untuk Tegangan Sebesar 1. 62 Volt No t(s) I(mA) V(Volt) T(oC) Temp 3 51.79 1.62 21.3 0.3 1. 6 51.79 1.62 21.8 0.2 2. 9 51.79 1.62 22.7 1.1 3. 1.62 23.8 2.2 4. 12 51.79 1.62 24.8 3.2 5. 15 51.79 1.62 25.8 4.2 6. 18 51.79 1.62 26.6 5 7. 21 51.79 1.62 27.4 5.8 8. 24 51.90 1.62 28.0 6.4 9. 27 51.79 1.62 28.7 7.1 10. 30 51.79 Untuk t = 3 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 3)/0.3 0.251699/0.3 0.84 joule/oC Untuk t = 6 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 6)/0.2 0.503399/0.2 2.52 joule/oC Untuk t = 9 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 9)/1.1 0.755098/1.1 0.69 joule/oC Untuk t = 12 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 12)/2.2 1.006798/2.2 0.46 joule/oC Untuk t = 15 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 15)/3.2 1.258497/3.2 0.39 joule/oC

Untuk t = 18 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 18)/4.2 1.510196/4.2 0.36 joule/oC Untuk t = 21 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 21)/5 1.761896/5 0.35 joule/oC Untuk t = 24 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 24)/5.8 2.017872/5.8 0.35 joule/oC Untuk t = 27 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 27)/6.4 2.265295/6.4 0.35 joule/oC Untuk t = 30 s C = Vit/T (1.62 X 51.79 X 10-3 X 30)/7.1 2.516994/7.1 0.35 joule/oC Untuk Tegangan Sebesar 1. 08 Volt No t(s) I(mA) V(Volt) T(oC) Temp 3 42.43 1.08 20.9 0.4 1. 6 42.43 1.08 21.1 0.2 2. 9 42.43 1.08 21.5 0.2 3. 1.08 21.9 0.6 4. 12 42.43 15 42.43 1.08 22.4 1.1 5. 1.08 22.8 1.5 6. 18 42.43 1.08 23.1 1.8 7. 21 42.43 1.08 23.5 2.2 8. 24 42.43 27 42.43 1.08 23.8 2.5 9. 1.08 24.1 2.8 10. 30 42.43 Untuk t = 3 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 3)/0.4 0.137473/0.4

0.34 joule/oC Untuk t = 6 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 6)/0.2 0.274946/0.2 1.37 joule/oC Untuk t = 9 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 9)/0.2 0.41242/0.2 2.06 joule/oC Untuk t = 12 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 12)/0.6 0.549893/0.6 0.92 joule/oC Untuk t = 15 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 15)/1.1 0.687366/1.1 0.62 joule/oC Untuk t = 18 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 18)/1.5 0.824839/1.5 0.55 joule/oC Untuk t = 21 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 21)/1.8 0.962312/1.8 0.53 joule/oC Untuk t = 24 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 24)/2.2 1.099786/2.2 0.50 joule/oC Untuk t = 27 s C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 27)/2.5 1.237259/2.5 0.50 joule/oC Untuk t = 30 s

C = Vit/T (1.08 X 42.43 X 10-3 X 30)/2.8 1.374732/2.8 0.49 joule/oC Dari hasil perhitungan di atas kita bisa menulisnya secara ringkas menjadi seperti berikut.Kapasitas Kalor (Joule/oC) 0.234168 0.838998 0.343683 1.405008 2.516994 1.374732 2.107512 0.686453 2.062098 1.405008 0.457635 0.916488 0.87813 0.39328 0.624878 0.843005 0.359571 0.549893 0.702504 0.352379 0.534618 0.702504 0.347909 0.499903 0.702504 0.353952 0.494904 0.702504 0.354506 0.490976

=

=

= 0.808 Joule/oC

Jadi, berdasarkan perhitungan kapasitas kalor secara matematis, nilainya adalah 0.808 Joule/oC c. Berdasarkan nilai C yang diperoleh, menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan. Sesuai perhitungan nilai kapasitas kalor diatas, kita mendapatkan nilai dari kapasitas kalor sebesar 0.808 Joule/oC. maka kita bisa menghitung nilai dari klor jenis zat untuk menentukan jenis dari zat yang kita pakai. Data yang ada yaitu, Massa zat= 2 gr =0.002 Kg Kapasitas kalor 0.808 Joule/oC. Untuk menghitung nilai kalor panas zat kita menggunakan rumus berikut.

C=mxcDimana C adalah kapasitas kalor m adalah massa zat c adalah kalor jenis zat berdasarkan rumus diatas, maka kita dapat menghitungnya sebagai berikut.

C = mxc 0.808 = 0.002 x c c = 0.808/0.002 c = 404 Joule/KgoC Berdasarkan perhitungan, nilai dari kalor jenis zat sebesar 404 Joule/KgoC. Dilihat dari hasil perhitungan tersebut dan setelah melihat tabel kalor jenis suatu benda, maka kita dapat menentukan jenis benda yang digunakan dalam percobaan energi kalor kali ini. Walaupun nilainya tidak tepat, tetapi ada satu nilai yang mendekati nilai dari hasil perhitungan yaitu tembaga dengan nilai kalor jenis tembaga sebesar 390 Joule/KgoC. Dalam suatu percobaan tidak dapat dipungkiri apabila melakukan suatu kesalahan atau kekurangan tepatan dalam mendapatkan hasil akhir atau bisa dibilang tidak sesuai dengan literatur. Dengan begini kita bisa menghitung nilai penyimpangan dari percobaan yang dilakukan. Sedangkan persentase penyimpangan adalah membandingkan antara hasil dari percobaan dengan nilai literatur yang ada.

Nilai penyimpangannya adalah sebagai berikut. Persentase penyimpangan = | = 3.6 % VII. Analisis 1) Analisis Percobaan Percobaan kali ini mengenai energi kalor. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menghitung nilai kapasitas kalor suatu benda. Selain itu, percobaan kali ini dilakukan berdasarkan r-Lab, dimana kita tidak praktek langsung, tetapi hanya sekedar merubah variable control dari percobaan tersebut. Oleh karena percobaan kali ini on-line, maka sebelumnya kita harus menghubungkan PC atau laptop kita ke internet. Setelah masuk dalam halaman r-Lab, pertama kita mengeklik web cam, dari web cam ini kita akan melihat suhu awal dan besar tegangan dari percobaan. Mengklik tombol web cam ini sangat penting karena dengan mengeklik kita akan tahu berapa besar nilai dari suhu awal. Dan suhu awal ini sangatlah penting untuk

|

proses atau tahap berikutnya. Setelah itu kita mengatur besar tegangan sesuai perintah atau prosedur. Setelah itu mengeklik ukur, dan menunggu hasil percobaan keluar. Kendala-kendala pada saat melakukan percobaan ini antara lain, pada saat mengeklik tombol web cam ternyata tidak keluar apa-apa. Hal ini karena ada satu aplikasi yang belum terinstal di dalam PC sehingga kita harus menginstalnya terlebih dahulu. Kendala kedua adalah lupa tidak membaca besar suhu awal, sedangkan setelah proses pengukuran tidak ditampilkan nilai dari suhu awal tersebut. Sehingga kita harus berkali-kali dalam melakukan percobaan. Kendala ketiga adalah tidak jelasnya besar suhu awalnya. Hal ini karena besar suhu yang tertera pada web cam berubah-ubah terus. Percobaan dilakukan lebih dari satu kali, hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih bervariasi dan memiliki keakuratan yang lebih tinggi. 2) Analisis Hasil dan Pengolahan Data Setelah melakukan percobaan maka kita telah mendapatkan data-data yang dapat digunakan untuk tahap berikutnya yaitu pengolahan data yang pada akhirnya didapatkan suatu hasil. Dalam pengolahan data, kita mencari nilai dari kapasitas kalor dari benda atau kawat yang digunakan untuk percobaan. Dengan adanya data dari percobaan, maka kita tinggal memasukan data-data tersebut ke dalam persamaan-persamaan yang telah ada pada prinsip dasar. Oleh karena data yang digunakan untuk mencari besar kapasitas kalor hanya dari besar tegangan V1, V2 dan V3. Sedangkan dari tiap besar tegangan terdapat 10 data, maka kita menghitung dat-data tersebut sebanyak 30 kali. Untuk mencari nilai kapasitas kalor, praktikan menggunakan rumus kekekalan energi. Dimana besar energi kalor sama besar dengan energi listrik. Dari hasil perhitungan diatas, maka didapatkan besar kapasitas kalor kawat sebesar 0.808 Joule/oC. dari nilai atau besar kapasitas kalor ini, maka kita dapat mencari kalor jenis zat dari benda tersebut. Caranya dengan membagikan kapasitas kalor dengan massa dari kawat. Setelah itu didapatkan nilai dari kalor jenis sebesar 404 Joule/KgoC. Praktikan menggunakan kalor jenis untuk menentukan jenis dari kawat, tetapi tidak menggunakan kapasitas kalor. Hal ini karena apabila

menggunakan kapasitas kalor, maka jenis zat tidak dapat ditentukan secara tepat karena kapasitas kalor masih tergantung pada massa zat. Berdasarkan besar kalor jenis maka kita dapat menentukan jenis kawat yang digunakan yaitu, tembaga. Walaupun besar kalor jenis tembaga tidak tepat besarnya dengan hasil perhitungan, tetapi besar dari kalor jenis tembaga paling mendekati hasil perhitungan. 3) Analisis Grafik Pada pengolahan data menjadi grafik ternyata didapatkan bentuk grafik berkelok-kelok. Padahal seharusnya bentuk dari grafik adalah lurus. Hal ini terjadi karena pada saat percobaan terjadi suatu kesalahan-kesalahan. Dari grafik juga dapat dilihat bahwa semakin besar waktu yang digunakan untuk percobaan, maka besar dari temperature semakin besar pula. Selain itu, alasan mengapa bentuk grafik berkelok-kelok adalah karena perubahan- perubahan suhu yang terjadi sangat cepat sehingga berpengaruh terhadap besar temperature yang di tampilkan pada grafik maupun hasil percobaan. VIII. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data diatas, maka percobaan ini dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut. a. b. c. d. IX. Energi listrik dapat dikonversikan menjadi energi kalor atau panas. Besar dari kapasitas kalor dapat dicari dengan menggunan hubungan antara energi kalor dan energi listrik. Dan besar kapasitas kalor tersebut sebesar 0.808 Joule/oC. Kawat konduktor yang dipakai adalah tembaga Kapasitas kalor tergantung pada besar tegangan, kuat arus, massa bahan yang digunakan, perubahan suhu, dan waktu. Referensi Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. Tippler, P.A., 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 1(terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga