laporan praktikum calori work-amelia syifa herningtyas

Upload: ameliasyifaa

Post on 18-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fisdas

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    Calori Work

    Nama : Amelia Syifa Herningtyas

    NPM : 1306368204

    Fakultas : Teknik

    Departemen/Prodi : Teknik Metalurgi & Material/ Teknik Metalurgi &

    Material

    Kode Praktikum : KR02

    Tanggal Praktikum : Selasa, 4 Maret 2014

    Minggu Percobaan : II

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar

    (UPP-IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok

  • KR02 - Calori Work

    Tujuan

    Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

    Alat

    1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

    2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )

    3. Termometer

    4. Voltmeter dan Ampmeter

    5. Adjustable power supply

    6. Camcorder

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    Teori

    Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau

    diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali

    ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi

    panas atau biasa disebut kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda

    yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Satuan kalor adalah

    kalori, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air

    sebesar 1o C. Besar kecilnya kalor atau panas yang dibutuhkan suatu benda bergantung pada

    tiga faktor, yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan perubahan suhu. Dalam bahasan kalor

    ini, ada yang disebut kapasitas kalor, kalor jenis, dan perpindahan kalor. Kapasitas kalor

    merupakan banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu sebesar 1o

    C. Sementara itu kalor jenis merupakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1

    gram zat sebesar 1o C.

    Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi

    energi kalor dan juga sebaliknya, energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Sehingga

  • antara kalor dan energi listrik berhubungan. Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap

    sama dengan besar kalor yang dihasilkan.

    Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik

    menjadi energi panas. Pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau

    menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari

    satu titik ke titik yang lain). Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu

    konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

    Dimana :

    W = energi listrik ( joule )

    v = Tegangan listrik ( volt )

    i = Arus listrik ( Ampere )

    t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

    Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam kenaikan temperatur.

    Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

    Dimana :

    Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )

    m = massa zat ( gram )

    c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)

    Ta = suhu akhir zat (K)

    T= suhu mula-mula (K)

    Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri

    arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan

    diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke

  • kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan

    yang diberikan.

    Hubungan antara Energi Listrik dengan Energi Kalor

    Seperti yang dikatakan dalam hukum kekekalan energi, energi tak dapat

    dimusnahkan atau dihilangkan, energi hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk

    lainnya. Energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya. Di bawah ini

    adalah hubungan antara energi listrik dengan energi kalor.

    Dimana :

    I = Kuat arus listrik (A)

    V = Tegangan (Volt)

    R = Hambatan (ohm)

    t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)

    m = Massa (kg)

    c = Kalor jenis (J/ kg oC)

    Cara Kerja

    Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah

    halaman ini.

    1. Mengaktifkan Web cam (klik icon video pada halaman web r-Lab).

    2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.

    3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.

    4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat

    konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur.

    5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, lalu menunggu hingga

    mendekati temperatur awal saat diberikan V0.

    6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

  • Tugas & Evaluasi

    1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan

    antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat

    konduktor.

    2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat

    konduktor yang digunakan.

    3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor yang

    digunakan.

    4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

    Referensi

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,

    2000.

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,

    John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    Link RLab

    http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02

    Data Pengamatan

    Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V0 = 0V

    Waktu I V Temp

    3 23.84 0.00 21.5

    6 23.84 0.00 21.5

    9 23.84 0.00 21.5

    12 23.84 0.00 21.5

    15 23.84 0.00 21.5

    18 23.84 0.00 21.5

    21 23.84 0.00 21.5

    24 23.84 0.00 21.5

    27 23.84 0.00 21.5

    30 23.84 0.00 21.6

    http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02

  • Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V1 = 0.66V

    Waktu I V Temp

    3 35.36 0.66 21.5

    6 35.36 0.66 21.6

    9 35.36 0.66 21.8

    12 35.36 0.66 21.9

    15 35.36 0.66 22.1

    18 35.36 0.66 22.3

    21 35.36 0.66 22.4

    24 35.36 0.66 22.6

    27 35.36 0.66 22.7

    30 35.36 0.66 22.8

    Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V2 = 1.59 V

    Waktu I V Temp

    3 51.56 1.59 22.1

    6 51.56 1.59 22.5

    9 51.56 1.60 23.4

    12 51.56 1.60 24.4

    15 51.56 1.60 25.4

    18 51.56 1.60 26.3

    21 51.56 1.60 27.1

    24 51.56 1.60 27.8

    27 51.56 1.60 28.5

    30 51.56 1.60 29.1

    Hubungan waktu dengan perubahan temperatur pada saat V3 = 1.07 V

    Waktu I V Temp

    3 42.32 1.07 21.8

    6 42.32 1.07 22.0

    9 42.32 1.07 22.4

    12 42.32 1.07 22.9

    15 42.32 1.07 23.4

    18 42.32 1.07 23.8

    21 42.32 1.07 24.1

    24 42.32 1.07 24.4

  • 27 42.32 1.07 24.8

    30 42.32 1.07 25.0

    Grafik

    Grafik pada saat V0 = 0 Volt

    Grafik pada saat V1 = 0.66 Volt

    21.44

    21.46

    21.48

    21.5

    21.52

    21.54

    21.56

    21.58

    21.6

    21.62

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Suhu (0C)

    V0

    20.5

    21

    21.5

    22

    22.5

    23

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Suhu (0C)

    V1

  • Grafik pada saat V2 = 1.59 Volt

    Grafik pada saat V3 = 1.07 Volt

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Suhu (0C)

    V2

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Suhu (0C)

    V3

  • Pengolahan Data

    Percobaan ini dilakukan pada empat nilai tegangan yang berbeda, yaitu 0 V; 0.66V;

    1.07 V; 1.59 V. Pada setiap tegangan dilakukan 10 kali pengukuran dengan selang waktu

    setiap pengukuran 3 detik, sehingga didapatkan total data tiap tegangan adalah 10 buah data.

    Suhu awal yang dimaksud adalah suhu pertama saat percobaan dimulai, yaitu 21,5 oC.

    Berdasarkan teori didapatkan bahwa energi listrik yang diterima oleh kawat akan diubah

    menjadi energi panas (kalor). Hubungan antara kalor dan energi panas ditunjukan oleh

    persamaan berikut :

    Jika direfleksikan ke persamaan garis y = mx, maka T y, t x,

    m

    Dengan menggunakan metode least square:

    V1 = 0.66 Volt

    i Xi Yi Xi2

    Yi2

    XiYi

    1 3 0 9 0 0

    2 6 0.1 36 0.01 0.6

    3 9 0.3 81 0.09 2.7

    4 12 0.4 144 0.16 4.8

    5 15 0.6 225 0.36 9.0

    6 18 0.8 324 0.64 14.4

    7 21 0.9 441 0.81 18.9

    8 24 1.1 576 1.21 26.4

    9 27 1.2 729 1.44 32.4

    10 30 1.3 900 1.69 39

    165 6.7 3465 0.641 148.2

    =

    . . = m . .

    =

  • m = b = 0.05

    m =

    c =

    c = 235.29

    Jadi, C1 = 235.29 J/KgoC

    V2 = 1.59 Volt

    i Xi Yi Xi2

    Yi2

    XiYi

    1 3 0.6 9 0.36 1.8

    2 6 1.0 36 1.0 6

    3 9 1.9 81 3.61 17.1

    4 12 2.9 144 8.41 34.8

    5 15 3.9 225 15.21 58.5

    6 18 4.8 324 23.04 86.4

    7 21 5.6 441 31.36 117.6

    8 24 6.3 576 39.69 151.2

    9 27 7 729 49 189

    10 30 7.6 900 57.76 228

    165 41.6 3465 229.44 890.4

  • m =

    m =

    c =

    c =149.055

    Jadi, C2 = 149.055 J/KgoC

    V3 = 1.07 V

    i Xi Yi Xi2

    Yi2

    XiYi

    1 3 0.3 9 0.09 0.9

    2 6 0.5 36 0.25 3

    3 9 0.9 81 0.81 8.1

    4 12 1.4 144 1.96 16.8

    5 15 1.9 225 3.61 28.5

    6 18 2.3 324 5.29 41.4

    7 21 2.6 441 6.76 54.6

    8 24 2.9 576 8.41 69.6

    9 27 3.3 729 10.89 89.1

    10 30 3.5 900 12.25 105

    165 19.6 3465 50.32 417

  • m =

    m =

    c =

    c =808.614

    Jadi, C3 = 808.614 J/KgoC

    Dari ketiga nilai c yang diperoleh:

    c =

    c =

    c = 397.653 J/KgoC

  • Berdasarkan literatur yang saya dapat yaitu:

    nilai kalor jenis yang didapat mendekati nilai kalor jenis tembaga sebesar 390 J/KgoC. Maka

    dapat dihitung kesalahan relatifnya sebesar :

    Kesalahan Relatif = |

    |

    |

    |

    = 0.020%

    Analisis

    1. Analisis Percobaan

    Pada percobaan KR02 tentang Calori Work ini dilakukan secara online melalui rLab

    yang bertujuan untuk menghitung kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Percobaan ini

    dilakukan dengan pengaliran listrik pada sebuah kawat tertentu. Lalu terjadi perubahan

    temperatur pada kawat yang dialiri listrik tersebut. Dari percobaan ini terbukti bahwa hukum

    kekekalan energi berlaku, dimana energi tidak dapat dilenyapkan dan hanya dapat berubah

    bentuk. Dari percobaan ini diketahui perubahan bentuk tersebut adalah dari energi listrik,

    menjadi energi kalor. Hal ini diketahui dari adanya perubahan temperatur.

  • Diketahui bahwa kawat konduktor memiliki massa 2 gr atau dalam satuan SI sebesar

    2x10-3

    Kg. Dalam praktek, praktikan mengklik tombol ukur untuk mendapatkan data berupa

    arus, tegangan, dan suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga data ke 10). Percobaan

    dilakukan hingga 4 kali percobaan yang masing-masing untuk V0 = 0 V, V1= 0.66 V, V2=

    1.59 V, dan V3= 1.07 V.

    2. Analisis Hasil dan Pengolahan Data

    Dengan data yang diperoleh, kita dapat menghitung kapasitas kalor suatu zat dengan

    memasukkan data yang ada ke dalam persamaan yang telah ada di prinsip dasar. Dalam

    percobaan ini, didapat hasil bahwa bahan yang digunakan memiliki kalor jenis sebesar

    397.653 J/KgoC. Maka praktikan mengambil kesimpulan bahwa bahan yang digunakan

    adalah bahan tembaga dengan kesalahan relatif yang terjadi dalam percobaan sebesar

    0,020%. Hal ini disebabkan adanya kesalahan sistematik.

    Kesalahan sistematik yang terjadi :

    Pada percobaan diasumsikan bahwa energi listrik yang diberikan pada percobaan ini

    diubah 100% menjadi energi kalor, namun pada kenyataannya energi yang dikonversikan

    tidak 100% diubah menjadi energi kalor, tapi ada sebagian yang terbuang ke lingkungan.

    3. Grafik

    Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dapat dilihat bahwa grafik tidak sepenuhnya

    berbentuk garis lurus, seharusnya grafik yang dihasilkan adalah grafik garis lurus. Hal ini

    disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang terjadi saat praktikum berlangsung. Grafik

    menunjukkan variabel x yang diwakili oleh waktu (s) dan variabel y diwakili oleh suhu (oC).

    Untuk grafik pada saat V1,V2, dan V3 memiliki garis yang berliku namun

    penyimpangan dari garis liniernya hanya sedikit sekali. Hal ini disebabkan suhu yang masuk

    ke sistem cepat sekali berubah sehingga berpengaruh pada perubahan suhu yang ditampilkan

    dalam grafik tersebut. Selain itu, pada saat ingin mengetahui hasil pengamatan selanjutnya,

    suhu yang ditampilkan belum menunjukkan angka yang sama seperti suhu awal, maka terjadi

    beberapa hasil yang tidak sesuai literatur. Untuk grafik V0 digambarkan grafik yang tidak

    lurus, hal ini disebabkan oleh tingkat kesensitifan sistem saat menangkap suhu yang berada di

    sekitar sistem cukup baik. Dengan bentuk grafik yang tidak lurus sempurna itu, maka dapat

    terlihat pula penyimpangan yang dihasilkan dalam pengamatan-pengamatan yang sudah

    dilakukan.

  • Kesimpulan

    1. Energi tidak dapat dilenyapkan, namun energi bisa diubah bentuk, seperti energi

    listrik dikonversikan menjadi energi kalor. Namun, energi tersebut tidak 100%

    dikonversikan karena ada energi yang terbuang ke lingkungan.

    2. Kapasitas kalor suatu jenis kawat dapat dicari dengan kerja kalor, yakni

    mengonversikan energi tegangan menjadi suhu.

    3. Kawat konduktor yang dipakai pada percobaan ini berjenis tembaga dengan kalor

    jenis zat sebesar 397.653 J/KgoC dengan kesalahan relatif sebesar 0,020%

    4. Kapasitas kalor bergantung pada besarnya tegangan, arus, massa bahan, perubahan

    suhu, dan juga waktu

    Referensi

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,

    2000.

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,

    John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    Link RLab

    http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02

    KR02 - Calori WorkTujuanMenghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.AlatTeoriCara KerjaTugas & EvaluasiReferensiLink RLab= ,,10148.2.(1656.7) -,103465. ,(165)-2..=0.05Jadi, C1 = 235.29 J/KgoC=,()() -,-2.,()-2..= ,,10890.4.(16541.6) -,103465. ,(165)-2..=0.275Jadi, C2 = 149.055 J/KgoC V3 = 1.07 V=,()() -,-2.,()-2..= ,,. -,Xi-2. (,Xi)-2..,,10417.(16519.6) -,103465. ,(41.52)-2..=0.028Jadi, C3 = 808.614 J/KgoCDari ketiga nilai c yang diperoleh:c = ,,-1.+,-2.+,-3.-3.c = ,235.29 +149.055+808.614-3.c = 397.653 J/KgoCBerdasarkan literatur yang saya dapat yaitu:nilai kalor jenis yang didapat mendekati nilai kalor jenis tembaga sebesar 390 J/KgoC. Maka dapat dihitung kesalahan relatifnya sebesar :Kesalahan Relatif = ,, - ..100%=,,397.653390-390..100%= 0.020%