callus

8
PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG pertumbuhan jaringan tulang baru (callus) pada awalnya membentuk jembatan antara tulang yang terputus. Bagian-bagian pembentuk callus berasal dari osteoblast (dari periosteum yang robek) dan berkembang di sekitar patahan (disebut eksternal callus). Bagian callus yang terbentuk dari sel osteoblast (dari endosteum) berkembang diantara fragmen akhir tulang yang patah dan diantara dua sumsum tulang (internal callus) sekitar 48 jam setelah fracture, osteoblast dan osteosit mulai aktif membelah, menutupi fracture. Selama satu minggu, osteoblast membentuk trabeculae baru di dekat garis patahan (internal callus). Beberapa hari setelah itu, osteoblast dari periosteum membentuk lengkung disekitar fragmen tulang (eksternal callus). fase yang terakhir adalah remodeling. Komponen-komponen tulang yang mati dari fragmen ynag patah diserap oleh osteoclast. Tulang kompak yang patah mula-mula diganti dengan jaringan berongga lalu lama kelamaan akan digantikan dengan tulang kompak lagi. ( Tortora, 2005 ) Sabtu, 21 Januari 2012 Penyembuhan Jaringan Tulang Trauma Dentoalveolar Trauma fraktur pada tulang didapatkan karena kondisi kekuatan luka trauma lebih kuat dari kekuatan tulang menahan tekanan tersebut. Seperti kondisi jaringan lainnya, didapatkan keadaan luka membentuk bekas luka, tulang pun memiliki kapasitas regenerasi perbaikan jaringan, (Berman, 2007) Penyembuhan fraktur yang memuaskan bergantung pada reduksi (mengembalikan fragmen-fragmen) yang adekuat, dan immobilisasi. (Pedersen, 1996). Penyembuhan fraktur tulang prinsipnya hampir sama dengan proses penyembuhan luka pada umumnya, bisa dapat secara primer maupun sekunder tergantung dari banyak faktor yang berpengaruh dalam penyembuhan tersebut. Perbedaannya justru pada hasil akhir penyembuhan tulang itu sendiri. Penyembuhan tulang terbagi menjadi dua, Penyembuhan fraktur tulang secara primer, yaitu penyembuhan yang relative secara cepat tanpa

Upload: kirana

Post on 15-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hjhgk

TRANSCRIPT

PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANGpertumbuhan jaringan tulang baru (callus) pada awalnya membentuk jembatan antara tulang yang terputus. Bagian-bagian pembentuk callus berasal dari osteoblast (dari periosteum yang robek) dan berkembang di sekitar patahan (disebut eksternal callus). Bagian callus yang terbentuk dari sel osteoblast (dari endosteum) berkembang diantara fragmen akhir tulang yang patah dan diantara dua sumsum tulang (internal callus)sekitar 48 jam setelah fracture, osteoblast dan osteosit mulai aktif membelah, menutupi fracture. Selama satu minggu, osteoblast membentuk trabeculae baru di dekat garis patahan (internal callus). Beberapa hari setelah itu, osteoblast dari periosteum membentuk lengkung disekitar fragmen tulang (eksternal callus).fase yang terakhir adalah remodeling. Komponen-komponen tulang yang mati dari fragmen ynag patah diserap oleh osteoclast. Tulang kompak yang patah mula-mula diganti dengan jaringan berongga lalu lama kelamaan akan digantikan dengan tulang kompak lagi. ( Tortora, 2005 )Sabtu, 21 Januari 2012Penyembuhan Jaringan Tulang Trauma Dentoalveolar

Trauma fraktur pada tulang didapatkan karena kondisi kekuatan luka trauma lebih kuat dari kekuatan tulang menahan tekanan tersebut. Seperti kondisi jaringan lainnya, didapatkan keadaan luka membentuk bekas luka, tulang pun memiliki kapasitas regenerasi perbaikan jaringan, (Berman, 2007) Penyembuhan fraktur yang memuaskan bergantung pada reduksi (mengembalikan fragmen-fragmen) yang adekuat, dan immobilisasi. (Pedersen, 1996). Penyembuhan fraktur tulang prinsipnya hampir sama dengan proses penyembuhan luka pada umumnya, bisa dapat secara primer maupun sekunder tergantung dari banyak faktor yang berpengaruh dalam penyembuhan tersebut. Perbedaannya justru pada hasil akhir penyembuhan tulang itu sendiri.Penyembuhan tulang terbagi menjadi dua, Penyembuhan fraktur tulang secara primer, yaitu penyembuhan yang relative secara cepat tanpa pembentukan kalus terlebih dahulu. Penyembuhan secara primer dapat terjadi bila dilakukanexcellent anatomic reduction, yaitu pengembalian posisi tulang fraktur secara anatomis sangat sempurna. Kedua, Penyembuhan tulang secara sekunder. Diartikan penyembuhan ini melalui tahapan pembentukan kalus yang berfungsi untuk mencegah atau mengurangi mobilitas antar fragmen tulang selama proses penyembuhan berlangsung. Penyembuhan ini terjadi bila perawatan dilakukan dengan metode tertutup tanpa intervensi bedah dan dilakukan fiksasi dengan semirigid. Secara rinci disebutkan Weinmann dan Sicher proses penyembuhan dalam 6 tahap penting:1) Tahap Pembekuan darah atauclotting, maka akan terjadi kerusakan jaringan pembuluh darah,bone marrow, cortex,periosteum, otot-otot dan jaringan lunak di sekitar fraktur. Proses ini terjadi 6-8 jam. Pertama setelah fraktur.2) Tahap organisasi bekuan darah. Pada daerah perdarahan terdapat fragmen-fragmen dari periosteum, otot, fascia, tulang danbone marrowsebagian akan mengalami resorbsi dan pengeluaran dari daerah ini. Selanjutnya terjadi invasi kapiler ke dalam bekuan darah yang diikuti sel-sel fibroblaspada sekitar 24-48 jam. tahapan ini secara klinis terlihat hematom pada daerah sekitar trauma.(Berman, 2007) Hematom adalah perdarahan setempat yang membeku dan membentuk massa yang padat.(Pedersen, 1996) Hematom dapat meluas sepanjang atau periosteum, biasanya bermula sebagai pembengkakan rongga mulut, fasial atau keduanya yang sering berwarna merah atau ekhimotik. Keadaan ini terjadi selama 24-48 jam awal dari trauma yang terjadi pada jaringan tersebut menghasilkan proses aktif fagositosis dan lisis monosit dan pembentukan osteoklas yang membentuk jaringan granulasi. (Berman, 2007). Bentukan dasar kapiler pada bekuan darah akan mengecil dan berubah menjadi arteri untuk mensuplai daerah dimana terjadi fraktur. Proliferasi kapiler terus berlanjut hingga diluar daerah hematoma. Terlihat peningkatan Ca dan resorbsi tulang pada akhir fase ini, banyak disebabkan besarrnya aliran darah. Tahapan kedua yaitureparative phase,keadan ini terjadi sekitar 4-40 hari yaitu proses proliferasi jaringan pembuluh darah sehingga terbentuk vaskularisasi untuk menghasilkan sel-sel fibroblast (Pedersen, 1996) untuk mendukung pembentukan fibrous callus , hal terjadi pada kurun waktu selama fase reparatif dengan menghasilkan sejumlah banyak fiber kolagen. Dilanjutkan dengan pembentukan sel tulang keras dan tulang rawan ataucallus, sepanjang bagian dalam dan luar tulang yang fraktur.Callusmenjadi keras dengan prosesendochondral ossificationdan mineralisasi dari tulang muda. (Berman, 2007) pada fase awal terbentuk callus ini secara struktural dibandingkan dengan tulang normal dapat dibedakan karena kandungan kalsium yang sangat minimal sehingga secara fisik sangat rentan, bahkan tidak tampak melalui foto radiografik. Callus terbentuk baik bagian luar mauoun dalam dari tulang fraktur. Bagian luar callus dibatasi septum fibrous. Dengan meningkatnya pembuluh darah didalam septa, keadaan hipoksemia menjadi berbalik dan terjadi perubahan segera secara simultan yaitu, Kalsifikasi tulang cartilage yang terbentuk dan terjadi perubahan chondroblas menjadi chondrosit. Dan meningkatnya osteoblast, sedangkan osteoclast menjadi lebih terlihat proses fisiologisnya. Pada saat terbentuknya eksternal callus, Internal callus juga bersamaan diantara dua fragmen tulang juga terjadi. Yaitu dengan pembentukan bony callus tanpa terjadi intermediate fibrocartilage, yaitu dimana osteoblas yang berperan langsung berasal dari endosteum. Fungsi callus adalah sebagaistabilizerpada daerah terjadinya fraktur, callus juga berpengaruh pada peningkatan kelembaban jaringan yang berimplikasi dengan meningkatkan kekuatan dan kekakuan tulang. Pembentukansecondary callus,merupakan struktur tulang dewasa yang menggantikan struktur tulang muda yang terbentuk pada kalus primer. Callus ini mengandung lebih banyak kalsium sehingga gambarannya dapat terlihat pada rontgenogram. Pembentukan kalus sekunder ini terlihat mirip seperti pembentukan endochondral yang terjadi pada saat pertumbuhan dan perkembangan dimana callus cartilaginous callus mengalami kalsifikasi menjadi tulang dewasa. Proses ini terjadi selama 30-60 hari. Tahapan ketiga yaitu,remodeling phase, keadaan ini terjadi sekitar 40-140 hari setelah trauma. Tulang menyatu kembali dengan terbentuknya tulang lamellar hingga pada akhir tahapan ini didapat bentukan tulang yang menyatu kembali yang kuat. Penyembuhan tulang primer dapat terjadi dengan reduksi yang terbentuk dari segmen-segmen yang yang menyatu, dengan kondisi yang mobilitas minimal atau sama sekali tanpa mobilitas. Keadaan ini dapat dicapai dengan reduksi terbuka dan fiksasi rigid antar gigi. pada penyembuhan tulang sekunder, terdapat jaringan fibrokartilago diantara celah fraktur. Yang kemudian menjadi tulang. (Berman, 2007) Prosesremodelingdapat terpacu dengan apabila tulang yang yang fraktur digunakan untuk aktivitas kembali (Pedersen, 1996) Penyembuhan dari fraktur tulang alveolar dapat terganggu dengan kondisi, asupan nutrisi yang buruk, kondisi kelainan pada pasien, kelainan endokrin seperti diabetes mellitus, trauma oklusi, fiksasi yang tidak adekuat pada sgmen yang fraktur. Reduksi yang tidak adekuat dapat memungkinkan terjadinya infeksi pada jaringan lunak yang terletak diantara teoian tulang pada fraktur.(Berman, 2007)

Daftar Pustaka:Berman, Blanco, Cohen. A Clinical Dental Traumatology. 1sted. Mosby co. Missouri 2007; p:137, 142Pedersen, Gordon W.Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih bahasa Purwanto, drg., Basoeseno, MS., drg. EGC. Jakarta. 1996; h.94, 234.Roberto M S, Buku Ajar Proses Penyembuhan Fraktur Tulang. Seksi Trauma Bagian Bedah Mulut. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga 2003Disusun oleh: Ufo Pramigi 02071002Corn dan CallusDEFINISIKatimumul /cornsadalah benjolan keras berbentuk-kerucut umumnya ditemukan pada bagian atas permukaan jari kaki yang lebih kecil, terutama di atas persendian.Kulit yang tebal keras /Callusadalah berbentuk bulatan datar yang menebal pada kulit yang terletak di bawah permukaan pada bawah kaki.

PENYEBABCorndancallusbiasanya disebabkan oleh pergesekkan dan tekanan, terutama dari sepatu yang ketat atau tidak pas.Hammer toedan kelainan jari kaki lainnya sering bertanggung jawab untuk terbentuknyacorn.Callussering terbentuk di bawah bola kaki karena kesalahan letak kaki dan penyebaran berat yang tidak baik. Gejala-gejala termasuk rasa terbakar yang rata atau (suatu kali) nyeri hebat di daerah khusus. Jika tidak diobati dengan baik, jaringan di bawahnya bisa menjadi meradang dan infeksi.

PENGOBATANPengobatan biasanya memerlukan pengangkatan melalui pengikisan dengan sebuah pisau bedah. Setelah prosedur ini, lapisan berbagai bentuk (misal,feltataumoleskin) kemungkinan dipakai, untuk menghilangkan tekanan dari daerah penyembuhan.Orthoticatau sisipan lainnya yang memiliki lapisan bisa membantu.

Jika suplai darah untuk daerah yang terkena adalah buruk,debridementtidak mungkin. Pada kasus ini, sepatu khusus yang mengurangi tekanan di atas daerah yang terkena kemungkinan diperlukan.PROSES PENYAMBUNGAN TULANG

ASALAMUALAIKUM WARAH MATULLAHI WABARAKATUSEBELUM, RASA KEINGINTAHUAN KITA TINGGI MENGENAI PROSES PENYAMBUNGAN TULAN. marilah kita pelajari mengenai PROSESES PENYAMBUNGAN TULANGPROSES PENYAMBUNGAN TULANGSebuah trauma yang cukup keras dapat menyebabkan salah satu tulang di tubuh kita mengalami patah atau dalam istilah medis disebutfraktur. Walau dapat mengalami patah, namun secara fisiologis tulang mempunyai kemampuan untuk menyambung sendiri. Proses penyambungan tulang pada setiap individu berbeda-beda.Faktor-faktor yang mempengaruhi penyambungan tulang :(1) usia pasien(2) jenis fraktur(3) lokasi fraktur(4) suplai darah(5) kondisi medis

Tahapan-tahapan proses penyambungan tulangHEMATOMA.Pada fase Hematoma terjadi suatu proses perdarahan karena kerusakan pada kanalis havers dan jaringan lunak dimana darah pada pembuluh darah tidak sampai pada jaringan sehingga osteocyt mati, akibatnya terjadi necrose. Hematoma yang banyak mengandung fibrin melindungi tulang yang rusak. Setelah 24 jam akan terbentuk bekuan darah dan fibrin yang masuk ke area fraktur sehingga suplai darah ke area fraktur mulai meningkat. Kemudian akan membentuk hematoma sampai berkembang menjadi jaringan granulasi. Stadium ini berlangsung 1 sampai 3 hari.PROLIFERASI.Proliferasi adalah proses dimana jaringan seluler yang berisi cartilage keluar dari ujung ujung fragmen sehingga tampak di beberapa tempat bentukan pulau pulau cartilage. Pada stadium ini terjadi pembentukan granulasi jaringan yang banyak mengandung pembuluh darah, fibroblast dan osteoblast yang akan berproliferasi membentuk fibrokartilago, kartilago hialin dan jaringan penunjang fibrosa, akan selanjutnya terbentuk fiber-fiber kartilago dan matriks tulang yang menghubungkan dua sisi fragmen tulang yang rusak sehingga terjadi osteogenesis dengan cepat. Haematoma merupakan dasar untuk proses penggantian dan penyembuhan tulang, yang berlangsung 3 hari sampai 2 minggu.PEMBENTUKAN CALLUS.Pada pembentukan callus atau kalsifikasi adalah proses dimana setelah terjadi bentukan cartilago yang kemudian berkembang menjadi fibrous callus sehingga tulang akan menjadi sedikit osteoporotik. Pembentukan ini terjadi setelah granulasi jaringan menjadi matang. Jika stadium putus maka proses penyembuhan luka menjadi lama. Fase ini berlangsung 2 sampai 6 minggu.Selama beberapa minggu berikutnya, callus bervaskular masih lunak, penuh dengan sel berbentuk kumparan yang aktif. Tulang spongiosa membentuk callus bila kedua ujung fragmen berdekatan, sedangkan tulang kortikal dapat membentuk callus walaupun kedua ujung fragmen tidak berdekatan. Pergerakan yang lembut dapat merangsang pembentukan callus pada fraktur tulang panjang. Setelah dua minggu endapan kalsium telah cukup terdapat pada callus yang dapat dilihat pada foto sinar-X dan diraba dengan palpasi. Callus yang mengalami kalsifikasi ini secara lambat diubah menjadi anyaman tulang longgar terbuka yang membuat ujung tulang menjadi melekat dan mencegah pergerakan ke samping satu sama lain (King, 2001).

4. KONSOLIDASI.Konsolidasi adalah suatu proses dimana terjadi proses transformasi metaplastik yaitu penyatuan pada kedua ujung tulang menjadi lebih kuat dan lebih terorganisasi. Callus yang tidak diperlukan mulai diabsorbsi dan membentuk tulang baru, sementara osteoclas akan menyingkirkan bagian yang rusak sehingga akhirnya akan terbentuk tulang yang menyerupai keadaan tulang yang aslinya. Pada tahap ini tulang sudah kuat tapi masih berongga. Fase ini biasanya butuh waktu 3 minggu sampai 6 bulan.Bila aktivitas osteoklast (sel yang meresorpsi tulang) dan osteoblast (sel yang membentuk tulang) berlanjut, tulang baru akan berubah menjadi tulang lamellar (berlapis-lapis). Sistem itu sekarang cukup kaku untuk memungkinkan osteoklast menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur dan dekat di belakangnya osteoblast mengisi celah-celah yang tersisa di antara fragmen dengan tulang yang baru (Apley,1995).

REMODELLING.Remodeling adalah proses dimana tulang sudah terbentuk kembali atau tersambung dengan baik. Pada tahap ini tulang semakin menguat secara perlahan lahan terabsorbsi dan terbentuk canalis medularis. Tahap ini berlangsung selama 6 minggu sampai 1 tahun.Tulang yang fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorpsi dan pembentukan tulang yang terus-menerus. Lamella yang lebih tebal diletakkan pada tempat yang tekanannya tinggi: dinding-dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk akhirnya tulang akan memperoleh bentuk yang mirip dengan bentuk normalnya (Appley,1995).