bupati banyuwangi provinsi jawa...

246
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN BANYUWANGI TAHUN 2016 – 2036 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78 ayat (4) huruf c Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang maka semua peraturan daerah kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota harus disusun atau disesuaikan; b. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, maka arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Banyuwangi perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi Tahun 2016-2036;

Upload: vobao

Post on 07-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

1

BUPATI BANYUWANGI

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGINOMOR 6 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGISPELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI

DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIANWILAYAH PERKOTAAN BANYUWANGI

TAHUN 2016 – 2036

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78ayat (4) huruf c Undang-undang Nomor 26 Tahun2007 tentang Penataan Ruang maka semuaperaturan daerah kabupaten/kota tentangrencana tata ruang wilayah kabupaten/kotaharus disusun atau disesuaikan;

b. bahwa dengan berlakunya Peraturan PemerintahNomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana TataRuang Wilayah Nasional, maka arahan kebijakandan strategi pemanfaatan ruang wilayahnasional yang dijabarkan ke dalam kebijakandan strategi pemanfaatan ruang wilayahKabupaten Banyuwangi perlu dijabarkan lebihlanjut ke dalam Rencana Tata Ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi danRencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Daerah tentang RencanaTata Ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi dan Rencana Detail TataRuang Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiTahun 2016-2036;

Bag.Hukum
Typewriter
SALINAN
Page 2: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

2

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kota Besardalam Lingkungan Provinsi Jawa-Timur, Jawa-Tengah, Jawa-Barat, dan Daerah IstimewaYogyakarta sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 13 Tahun 1954(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 551);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentangPeraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria(Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2034);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentangPengairan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1974 Nomor 65);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumber Daya Alam Hayati DanEkosistemnya (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1990 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3419);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentangTelekomunikasi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 154, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3881);

7. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentangKehutanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 167, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3888) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerubahan atas Undang-undang Nomor 41Tahun 1999 tentang Kehutanan MenjadiUndang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 86, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4412);

Page 3: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

3

8. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentangPertahanan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 3, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4169);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentangBangunan Gedung (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 134, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4247);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor164);

11. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004tentangJalan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 132, Tambahan lembaranNegara Nomor 4444);

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor65, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4722);

13. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66);

14. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 68);

15. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentangEnergi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 96, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4746);

16. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 64);

17. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentangPengelolaan Sampah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69);

18. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentangKepariwisataan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 11);

Page 4: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

4

19. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentangLalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025);

20. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 112, TambahanLembaran Negara Nomor 5038);

21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran

22. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 140 Tambahan LembaranNegara Nomor 5059);

23. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentangPerlindungan Lahan Pertanian TanamanPangan Berkelanjutan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5068);

24. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentangCagar Budaya (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5168);

25. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 TentangPerumahan dan Kawasan Pemukiman(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5188);

26. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentangInformasi Geospasial (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5214);

27. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

Page 5: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

5

28. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentangPengadaan Tanah Bagi Pembangunan untukKepentingan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5280);

29. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 TentangPerindustrian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 4, TambahanLembaran Negara Nomor 5492);

30. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentangDesa (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 7, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5495);

31. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5587) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5679);

32. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002tentang Hutan Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 119, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4242);

33. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004tentang Penatagunaan Tanah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor45, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4385);

34. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004tentang Perencanaan Kehutanan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor146, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4452);

Page 6: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

6

35. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004tentang Perlindungan Hutan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4453) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2009 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentangPerlindungan Hutan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5056);

36. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005tentang Jalan Tol(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 32, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4489) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 88, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5019);

37. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005tentang Pengembangan Sistem Penyediaan AirMinum (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 33, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4490);

38. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentangBangunan Gedung (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 83, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4532);

39. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006tentang Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2006 Nomor 86, TambahanLembaran Negara Nomor 4655);

40. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4833);

Page 7: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

7

41. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008tentang Pengelolaan Sumber Daya Air(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4858);

42. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008tentang Air Tanah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 83, TambahanLembaran Negara Nomor 4859);

43. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009tentang Pedoman Pengelolaan KawasanPerkotaan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5004);

44. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5048);

45. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009tentang Kepelabuhan (Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4849).

46. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5086);

47. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010tentang tentang Tata Cara PerubahanPeruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5097) sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun 2012 Tentang Perubahan AtasPeraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan DanFungsi Kawasan Hutan(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5324);

Page 8: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

8

48. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010tentang Penertiban dan Pendayagunaan TanahTerlantar (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 16, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5098);

49. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5103);

50. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010tentang Pelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral Dan Batubara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5111) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012Tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 23 Tahun 2010 Tentang PelaksanaanKegiatan Usaha Pertambangan Mineral DanBatubara(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 45, Tambahan LembaranNegara Nomor 5282);

51. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010tentang Penggunaan Kawasan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 30, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5112) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2012Tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 24 Tahun 2010 Tentang PenggunaanKawasan Hutan(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Nomor 5325);

52. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010tentang Bentuk Dan Tata Cara PeranMasyarakat Dalam Penataan Ruang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor118, Tambahan Lembaran Negara Nomor5160);

Page 9: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

9

53. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011tentang Manajemen dan Rekayasa, AnalisisDampak Serta Manajemen Kebutuhan LaluLintas (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 61, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5221);

54. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011tentang Forum LaluLintas dan Angkutan Jalan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 73, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5229);

55. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012tentang Izin Lingkungan Hidup (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor48);

56. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk PenataanRuang Wilayah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 8, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5393);

57. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013tentang Jaringan Lalu Lintas dan AngkutanJalan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 193, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5468);

58. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5539) sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan AtasPeraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5717);

Page 10: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

10

59. Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015tentang Kawasan Industri (Lembaran NegaraTahun 2015 Nomor 365; Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5806).

60. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor3 Tahun 1989 Tentang Pengelolaan KawasanBudidaya;

61. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan KawasanLindung;

62. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007tentang Penataan Dan Pembinaan PasarTradisional, Pusat Perbelanjaan dan TokoModern;

63. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanahbagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2012 Nomor 156, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5230);

64. Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015tentang Perubahan Ketiga Atas PeraturanPresiden Nomor 71 Tahun 2012 tentangPenyelenggaraan Pengadaan Tanah bagiPembangunan untuk Kepentingan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 55);

65. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 TentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2012 Nomor 156, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5230);

66. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan PenataanRuang di Daerah;

67. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor31/PERMEN/M/2006 tentang PetunjukPelaksanaan Kawasan Siap Bangun DanLingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri;

Page 11: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

11

68. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor32/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk TeknisKawasan Siap Bangun Dan Lingkungan SiapBangun Yang Berdiri Sendiri;

69. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1Tahun 2007 tentang Penataan Ruang TerbukaHijau Kawasan Perkotaan;

70. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor06/PRT/M/2007 tentang Pedoman UmumRencana Tata Bangunan Dan Lingkungan;

71. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor20/PRT/M/2007 tentang Pedoman TeknisAnalisis Aspek Fisik Dan Lingkungan, EkonomiSerta Sosial Budaya Dalam PenyusunanRencana Tata Ruang;

72. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor22/PRT/M/2007 tentang Pedoman PenataanRuang Kawasan Bencana Longsor;

73. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor41/PRT/M/2007 tentang Kriteria TeknisPerencanaan Tata Ruang Kawasan Budidaya;

74. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1Tahun 2008 tentang Pedoman PerencanaanKawasan Perkotaan;

75. Peraturan Menteri Komunikasi danInformatika, Nomor 02 / PER / M.KOMINFO /03 / 2008 tentang Pedoman Pembangunan danPenggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;

76. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor05/PRT/M/2008 tentang Pedoman PenyediaanDan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau DiKawasan Perkotaan;

77. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28Tahun 2008 tentang Tata Cara EvaluasiRancangan Peraturan Daerah Tentang RencanaTata Ruang Daerah;

78. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang PedomanPenataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional,Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern;

Page 12: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

12

79. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor11/PRT/M/2009 tentang Pedoman PersetujuanSubstansi dalam Penetapan RancanganPeraturan Daerah tentang Rencana Tata RuangWilayah Provinsi dan Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten/Kota beserta RencanaRincinya;

80. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaandan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau(RTNH) di Wilayah Perkotaan/KawasanPerkotaan;

81. Peraturan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor 27 Tahun 2009 tentang PedomanPelaksanaan Kajian Lingkungan HidupStrategis;

82. Peraturan Menteri Pertanian Nomor41/Permentan/OT.140/9/2009 tentangKriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian;

83. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50Tahun 2009 tentang Pedoman KoordinasiPenataan Ruang Daerah;

84. Peraturan Menteri Komunikasi dan InformatikaNomor 1 Tahun 2010 tentang PenyelenggaraanJaringan Telekomunikasi;

85. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor14/PRT/M/2010 tentang Standar PelayananMinimal Bidang Pekerjaan Umum dan PenataanRuang;

86. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor18/PRT/M/2010 tentang Pedoman RevitalisasiKawasan;

87. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor20/PRT/M/2010 tentang PedomanPemanfaatan dan Penggunaan Bagian-BagianJalan;

88. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33Tahun 2010 tentang Pedoman PengelolaanSampah;

89. Peraturan Menteri Kehutanan NomorP.34/Menhut-II/2010 tentang Tata CaraPerubahan Fungsi Kawasan Hutan;

Page 13: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

13

90. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor11/PRT/M/2011 tentang PedomanPenyelenggaraan Jalan Khusus;

91. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor20/PRT/M/2011 tentang PedomanPenyusunan Rencana Detail Tata Ruang DanPeraturan Zonasi Kabupaten/Kota;

92. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.36Tahun 2011 tentang Perpotongan dan/atauPersinggungan antara Jalur Kereta Api denganBangunan Lain;

93. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.43Tahun 2011 tentang Rencana IndukPerkeretaapian Nasional;

94. Peraturan Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang BiayaOperasional dan Biaya PendukungPenyelenggaraan Pengadaan Tanah BagiPembangunan Untuk Kepentingan Umum yangBersumber dari Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 1120);

95. Peraturan Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentangPedoman Penegasan Batas Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor1252);

96. Peraturan Menteri Keuangan Nomor13/PMK02/2013 tentang Biaya Operasionaldan Biaya Pendukung PenyelenggaraanPengadaan Tanah Bagi Pembangunan UntukKepentingan Umum yang Bersumber DariAPBN(Berita Negara Republik Indonesia Tahun2013 Nomor 27);

97. Peraturan Menteri PerhubunganNomor PM. 98Tahun2013 tentang Standar PelayananMinimal Angkutan Orang Dengan KendaraanBermotor Umum Dalam Trayek (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1585);

Page 14: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

14

98. Peraturan Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentangPembentukan Produk Hukum Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor32);

99. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5Tahun 2015 Tentang Izin Lokasi (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 647);

100. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanKepala Badan Pertanahan Nasional TentangPetunjuk Teknis Pelaksanaan PengadaanTanah (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 648);

101. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2015tentang Penggunaan Sumber Daya Air (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor534);

102. Peraturan MenteriPekerjaan Umum danPerumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015tentang Eksploitasi Dan Pemeliharaan JaringanIrigasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 537);

103. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015tentang Kriteria Dan Penetapan Status DaerahIrigasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 638);

104. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai danGaris Sempadan Danau (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 772);

105. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56tahun 2015 tentang Kode dan Data WilayahAdministrasi Pemerintahan (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1045);

Page 15: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

15

106. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Hutan DiJawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi JawaTimur Tahun 2003 Nomor 3 Seri A);

107. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor10 Tahun 2007 tentang Perizinan Pengambilandan Pemanfaatan Air Permukaan di Jawa Timur(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun2007 Nomor 6 Seri E);

108. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Airdan Pengendalian Pencemaran Air di ProvinsiJawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi JawaTimur Tahun 2008 Nomor 1 Seri E);

109. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor3 Tahun 2008 tentang Perlindungan,Pemberdayaan Pasar Tradisional, dan PenataanPasar Modern di Provinsi Jawa Timur(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun2008 Nomor 2 Seri E);

110. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor3 Tahun 2009 tentang Irigasi (LembaranDaerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009Nomor 2 Seri E);

111. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor4 Tahun 2010 tentang Pengelolaan SampahRegional Jawa Timur (Lembaran DaerahProvinsi Jawa Timur Tahun 2010 Nomor 4 SeriE);

112. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata RuangWilayah Provinsi Tahun 2011-2031 (LembaranDaerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012Nomor 3 Seri D);

113. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor6 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan danRencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2012-2032;

114. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 67Tahun 2012 tentang Rencana Aksi DaerahPenurunan Gas Rumah Kaca;

115. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 22Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanGubernur Jawa Timur Nomor 20 Tahun 2014Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan TanahBagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

Page 16: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

16

116. Peraturan Daerah Kabupaten BanyuwangiNomor 8 Tahun 2012 Tentang Rencana TataRuang Wilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun2012-2032 (Lembaran Daerah KabupatenBanyuwangi Tahun 2012 Nomor 9/E);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

dan

BUPATI BANYUWANGI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATARUANG KAWASAN STRATEGIS PELABUHANKETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAILTATA RUANG BAGIAN WILAYAH PERKOTAANBANYUWANGI TAHUN 2016 - 2036.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Banyuwangi.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi3. Bupati adalah Bupati Banyuwangi.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

selanjutnya disingkat DPRD adalah DewanPerwakilan Rakyat Daerah KabupatenBanyuwangi sebagai unsur penyelenggarapemerintahan daerah.

5. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat,ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,tempat manusia dan makhluk lain hidup,melakukan kegiatan, dan memeliharakelangsungan hidupnya.

6. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan polaruang.

Page 17: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

17

7. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusatpermukiman dan sistem jaringan prasarana dansarana yang berfungsi sebagai pendukungkegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secarahierarkis memiliki hubungan fungsional.

8. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruangdalam suatu wilayah yang meliputi peruntukanruang untuk fungsi lindung dan peruntukanruang untuk fungsi budi daya.

9. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaantata ruang.

10. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnyadisingkat RTRW adalah hasil perencanaan tataruang wilayah Kabupaten Banyuwangi.

11. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnyadisingkat RDTR adalah rencana secara terperincitentang tata ruang wilayah kabupaten yangdilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten.

12. Penataan Ruang adalah suatu sistem prosesperencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendalian pemanfaatan ruang.

13. Penyelenggaraan Penataan Ruang adalahkegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang.

14. Perencanaan Tata Ruang adalah suatu prosesuntuk menentukan struktur ruang dan polaruang yang meliputi penyusunan dan penetapanrencana tata ruang.

15. Pemanfaatan Ruang adalah upaya untukmewujudkan struktur ruang dan pola ruangsesuai dengan rencana tata ruang melaluipenyusunan dan pelaksanaan program besertapembiayaannya.

16. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah upayauntuk mewujudkan tertib tata ruang.

17. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuangeografis beserta segenap unsur terkait yangbatas dan sistemnya ditentukan berdasarkanaspek administratif dan/atau aspek fungsional.

Page 18: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

18

18. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupatenadalah rencana tata ruang yang bersifat umumdari wilayah kabupaten, yang berisi tujuan,kebijakan, strategi penataan ruang wilayahkabupaten, rencana struktur ruang wilayahkabupaten, rencana pola ruang wilayahkabupaten, penetapan kawasan strategiskabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayahkabupaten, dan ketentuan pengendalianpemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

19. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupatenadalah rencana secara terperinci tentang tataruang wilayah kabupaten yang dilengkapi denganperaturan zonasi kabupaten.

20. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalahwilayah yang penataan ruangnya diprioritaskankarena mempunyai pengaruh sangat pentingsecara dalam lingkup kabupaten terhadapperkembangan ekonomi, sosial, budaya, dan/ataulingkungan.

21. Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisKabupaten adalah rencana rinci dari RencanaTata Ruang Wilayah Kabupaten dan yang berisi:tujuan, kebijakan, dan strategi pengembanganKawasan Strategis Kabupaten, serta konseppengembangan Kawasan Strategis Kabupaten.

22. Penataan Ruang Kawasan Strategis dilakukanuntuk mengembangkan, melestarikan,melindungi dan/atau mengoordinasikanketerpaduan pembangunan nilaistrategiskawasan dalam mendukung penataanruang wilayah.

23. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurutkepentingan pertumbuhan ekonomi, adalahkawasan yang berpengaruh terhadappertumbuhan ekonomi kabupaten yangmerupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomiyang meiliki ciri-ciri antara lain : (1) potensiekonomi cepat tumbuh, (2) sektor unggulan yangdapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi, (3)potensi ekspor, (4) dukungan jaringan prasaranadan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, (5)kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologitinggi, (6) fungsi untuk mempertahankan tingkatproduksi pangan dalam rangkamewujudkanketahanan pangan, (7) fungsi untukmempertahankan tingkat produksi sumber energidalamrangka mewujudkan ketahanan energi;atau (8) kawasan yang dapat mempercepatpertumbuhan kawasan tertinggal didalam wilayahkabupaten.

Page 19: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

19

24. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurutkepentingan sosial dan budaya, adalah kawasanyang merupakan:(1) tempat pelestarian danpengembangan adat istiadat atau budaya, (2)prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya,(3) aset yang harus dilindungi dan dilestarikan, (4)tempat perlindungan peninggalan budaya, (5)tempat yang memberikan perlindungan terhadapkeanekaragaman budaya; atau (6) tempat yangmemiliki potensi kerawanan terhadap konfliksosial.

25. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurutkepentingan pendayagunaan sumber daya alamdan atau teknologi tinggi, adalah kawasan dengan(1) fungsi bagi kepentingan pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi berdasarkan posisigeografis sumber daya alam strategi,pengembangan teknologi kedirgantaraan, sertatenaga atom dan nuklir, (2) sumber daya alamstrategis, (3) fungsi sebagai pusat pengendaliandan pengembangan teknologi kedirgantaraan, (4)fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atomdan nuklir; atau (5) fungsi sebagai lokasipenggunaan teknologi tinggi strategis.

26. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurutkepentingan fungsi dan daya dukung lingkunganhidup, seperti:(1) tempat perlindungankeanekaragaman hayati, (2) kawasan lindungyang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem,flora dan/atau fauna yang hampir punah ataudiperkirakan akan punah yang harus dilindungidan/atau dilestarikan, (3) kawasan yangmemberikan perlindungan keseimbangan tataguna air yang setiap tahun berpeluangmenimbulkan kerugian, (4) kawasan yangmemberikan perlindungan terhadapkeseimbangan iklim makro, (5) kawasan yangmenuntut prioritas tinggi peningkatan kualitaslingkungan hidup, (6) kawasan rawan bencanaalam; atau (7) kawasan yang sangat menentukandalam perubahan rona alam dan mempunyaidampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

Page 20: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

20

27. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsiutama lindung atau budi daya.

28. Kawasan inti merupakan objek utamaperencanaan/ pembangunan. Kawasan inti dapatberada di daratan dan/atau wilayahperairan/laut.

29. Kawasan penyangga merupakan kawasan yangmemiliki pengaruh, pelindung dan berdampaklangsung terhadap kawasan inti. Kawasanpenyangga dapat ditentukan dengan radiustertentu dari batas terluar kawasan inti. Kawasanpenyangga dapat berada di daratan dan/atauwilayah perairan/laut .

30. Sub kawasan pengembangan pada kawasan inti,adalah sub kawasan yang terdiri dari zona khususdan zona industri/pergudangan.

31. Sub kawasan publik pada kawasan inti, adalahadalah sub kawasan yang terdiri dari zonaperdagangan dan jasa, zona pelayanan umum,zona perlindungan setempat, zona RTH.

32. Sub kawasan penunjang pada kawasanpenyangga, adalah sub kawasan yang terdiri darizona khusus dan zona industri/pergudangan.

33. Sub kawasan publik pada kawasan penyangga,adalah sub kawasan yang terdiri dari zonaperumahan, zona perdagangan jasa, zona saranapelayanan umum, zona peruntukan lain, zonaperlindungan setempat, zona RTH dan zona rawanbencana.

34. Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnyadisingkat BWP adalah bagian dari Daerahdan/atau kawasan strategis Daerah yang akanatau perlu disusun rencana rincinya, dalam halini RDTR, sesuai arahan atau yang ditetapkan didalam RTRW Kabupaten Banyuwangi yangbersangkutan, dan memiliki pengertian yangsama dengan zona peruntukan sebagaimanadimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan PenataanRuang.

Page 21: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

21

35. Sub Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnyadisebut Sub BWP adalah bagian dari BWP yangdibatasi dengan batasan fisik dan terdiri daribeberapa blok, dan memiliki pengertian yangsama dengan sub zona peruntukan sebagaimanadimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan PenataanRuang.

36. Blok adalah sebidang lahan yang dibatasisekurang-kurangnya oleh batasan fisik yangnyata seperti jaringan jalan, sungai, selokan,saluran irigasi, saluran udara tegangan ekstratinggi, dan pantai, atau yang belum nyata sepertirencana jaringan jalan dan rencana jaringanprasarana lain yang sejenis sesuai denganrencana kota, dan memiliki pengertian yang samadengan blok peruntukan sebagaimana dimaksuddalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

37. Subblok adalah pembagian fisik di dalam satublok berdasarkan perbedaan subzona.

38. Zona adalah kawasan atau area yang memilikifungsi dan karakteristik spesifik.

39. Subzona adalah suatu bagian dari zona yangmemiliki fungsi dan karakteristik tertentu yangmerupakan pendetailan dari fungsi dankarakteristik pada zona yang bersangkutan.

40. Zona Perlindungan Setempat yang selanjutnyadisingkat PS adalah peruntukkan ruang yangmerupakan bagian dari kawasan lindung yangmempunyai fungsi pokok sebagai perlindunganterhadap sempadan pantai, sempadan sungai,kawasan sekitar danau atau waduk, dan kawasansekitar mata air.

41. Zona Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnyadisingkat RTH adalah area memanjang atau jalurdan atau mengelompok, yang penggunaanya lebihbersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman secarailmiah, maupun yang sengaja ditanam.

Page 22: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

22

42. Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya yangselanjutnya disingkat SC adalah peruntukkanruang yang merupakan bagian dari kawasanlindung yang memiliki ciri khas tertentu baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsipokok sebagai kawasan pengawetan keragamanjenis tumbuhan, satwa dan ekosustemnya besertanilai budaya dan sejarah bangsa.

43. Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifatkebendaan berupa Benda Cagar Budaya,Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya,Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budayadi darat dan/atau di air yang perlu dilestarikankeberadaannya karena memiliki nilai penting bagisejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.

44. Benda Cagar Budaya adalah benda alamdan/atau benda buatan manusia, baik bergerakmaupun tidak bergerak, berupa kesatuan ataukelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengankebudayaan dan sejarah perkembangan manusia.

45. Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaanyang terbuat dari benda alam atau benda buatanmanusia untuk memenuhi kebutuhan ruangberdinding dan/atau tidak berdinding, danberatap.

46. Struktur Cagar Budaya adalah susunan binaanyang terbuat dari benda alam dan/atau bendabuatan manusia untuk memenuhi kebutuhanruang kegiatan yang menyatu dengan alam,sarana, dan prasarana untuk menampungkebutuhan manusia.

47. Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada didarat dan/atau di air yang mengandung BendaCagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,dan/atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasilkegiatan manusia atau bukti kejadian pada masalalu.

48. Zona Rawan Bencana yang selanjutnya disingkatRB adalah peruntukkan ruang yang merupakanbagian dari kawasan lindung yang memiliki cirikhas tertentu baik di darat maupun di perairanyang sering atau berpotensi tinggi mengalamitanah longsor, gelombang pasang/tsunami,banjir, letusan, gunung berapi, dan gempa bumi.

Page 23: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

23

49. Zona Perumahan yang selanjutnya disingkat Radalah peruntukkan ruang yang terdiri ataskelompok rumah tinggal yang mewadahikehidupan dan penghidupan masyarakat yangdilengkapi dengan fasilitasnya.

50. Zona Perdagangan dan Jasa yang selanjutnyadisingkat K adalah Peruntukan ruang yangmerupakan bagian dari kawasan budi dayadifungsikan untuk pengembangan kegiatan usahayang bersifat komersial, tempat bekerja, tempatberusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi,serta fasilitas umum/sosial pendukungnya.

51. Zona Perkantoran yang selanjutnya disingkat KTadalah Peruntukan ruang yang merupakanbagian dari kawasan budi daya difungsikan untukpengembangan kegiatan pelayanan pemerintahandan tempat bekerja/berusaha, tempat berusaha,dilengkapi dengan fasilitas umum/sosialpendukungnya.

52. Zona Industri yang selanjutnya disingkat I adalahkegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,bahan baku, barang setengah jadi, dan/ataubarang jadi menjadi barang dengan nilai yanglebih tinggi untuk penggunaannya, termasukkegiatan rancang bangun dan perekayasaanindustri.

53. Zona Sarana Pelayanan Umum yang selanjutnyadisingkat SPU adalah peruntukan ruang yangdikembangkan untuk menampung fungsikegiatan yang berupa pendidikan, kesehatan,peribadatan, sosial budaya, olahraga danrekreasi, dengan fasilitasnya yang dikembangkandalam bentuk tunggal/renggang, deret/rapatdengan skala pelayanan yang ditetapkan dalamRTRWK.

54. Zona Peruntukan Lainnya yang selanjutnyadisingkat PL adalah peruntukan ruang yangdikembangkan untuk menampung fungsikegiatan di daerah tertentu berupa pertanian,pertambangan, pariwisata, dan peruntukan-peruntukan lainnya.

Page 24: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

24

55. Zona Peruntukkan Khusus yang selanjutnyadisingkat KH adalah Peruntukan ruang yangmerupakan bagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk menampung peruntukan-peruntukan khusus pertahanan dan keamanan,tempat pemrosesan akhir (TPA), instalasipembuangan air limbah (IPAL), dan lain-lain yangmemerlukan penanganan, perencanaan saranaprasarana serta fasilitas tertentu, dan belumtentu di semua wilayah memiliki peruntukankhusus ini.

56. Tempat Penampungan Sementara yangselanjutnya disingkat TPS adalah tempat sebelumsampah diangkut ke tempat pendauran ulang,pengolahan dan/atautempat pengolahan sampahterpadu.

57. Zona Peruntukkan Campuran yang selanjutnyadisingkat C adalah Peruntukan ruang yangmerupakan bagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk menampung beberapaperuntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu,seperti perumahan dan perdagangan/jasa;perumahan dan perkantoran; perkantoranperdagangan/jasa.

58. Subzona Rumah Kepadatan Tinggi yangselanjutnya disingkat R-2 adalah peruntukkanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk tempat tinggal atauhunian dengan perbandingan yang besar antarajumlah bangunan rumah dengan luas lahan.

59. Subzona Rumah Kepadatan Sedang yangselanjutnya disingkat R-3 adalah peruntukanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk tempat tinggal atauhunian dengan perbandingan yang hampirseimbang antara jumlah bangunan rumah denganluas lahan.

60. Subzona Rumah Kepadatan Rendah yangselanjutnya disingkat R-4 adalah peruntukanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk tempat tinggal atauhunian dengan perbandingan yang kecil antarajumlah bangunan rumah dengan luas lahan.

Page 25: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

25

61. Subzona Perdagangan dan Jasa Tunggal yangselanjutnya disingkat K-1 adalah peruntukanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk pengembangan kelompokkegiatan perdagangan dan/atau jasa, tempatbekerja, tempat berusaha, tempat hiburan danrekreasi dengan skala pelayanan regional yangdikembangkan dalam bentuk tunggal secarahorisontal maupun vertikal.

62. Subzona Perdagangan dan Jasa Kopel yangselanjutnya disingkat K-2 adalah peruntukanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk pengembangan kelompokkegiatan perdagangan dan/atau jasa, tempatbekerja, tempat berusaha, tempat hiburan danrekreasi dengan skala pelayanan regional berupabangunan tunggal dengan atap menyambunguntuk 2 (dua) unit toko/tempat usaha.

63. Subzona Perdagangan dan Jasa Deret yangselanjutnya disingkat K-3 adalah peruntukanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk pengembangan kelompokkegiatan perdagangan dan/atau jasa, tempatbekerja, tempat berusaha, tempat hiburan danrekreasi dengan skala pelayanan regional yangdikembangkan dalam bentuk deret.

64. Subzona Perkantoran Pemerintah yangselanjutnya disingkat KT-1 adalah peruntukanruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan untuk pengembangan kegiatanpemerintahan dan pelayanan masyarakat.

65. Subzona Perkantoran Swasta yang selanjutnyadisingkat KT-2 adalah peruntukan ruang yangmerupakan bagian dari kawasan budi dayadifungsikan untuk pengembangan kelompokkegiatan perkantoran swasta, jasa, tempatbekerja, tempat berusaha dengan fasilitasnyayang dikembangkan dengan bentuktunggal/renggang secara horizontal maupunvertikal.

Page 26: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

26

66. Subzona Industri Kimia Dasar yang selanjutnyadisingkat I-1 adalah zona industri yang mengolahbahan mentah menjadi bahan baku serta memilikiproses kimia yang menghasilkan produk zat kimiadasar, seperti asam sulfat (H2SO4) dan ammonia(NH3), seperti, industri kertas, semen, obat-obatan, pupuk, kaca, dan lain-lain.

67. Subzona Industri Kecil yang selanjutnya disingkatI-3 adalah zona industri dengan modal kecil dantenaga kerja yang sedikit dengan peralatansederhana. Biasanya merupakan industri yangdikerjakan per orang atau rumah tangga, sepertiindustri roti, kompor minyak, makanan ringan,minyak goreng curah dan lain-lain.

68. Subzona Aneka Industri yang selanjutnyadisingkat I-4 adalah industri yang menghasilkanberagam kebutuhan konsumen dibedakan kedalam 4 golongan, yaitu: aneka pengolahanpangan yang menghasilkan kebutuhan pokok dibidang pangan seperti garam, gula, margarin,minyak goreng, rokok, susu, tepung terigu; anekapengolahan sandang yang menghasilkankebutuhan sandang, seperti bahan tenun, tekstil,industri kulit dan pakaian jadi; aneka kimia danserat yang mengolah bahan baku melalui proseskimia sehingga menjadi barang jadi yang dapatdimanfaatkan, seperti ban kendaraan, pipaparalon, pasta gigi, sabun cuci, dan korek api;aneka bahan bangunan yang mengolahanekabahan bangunan, seperti industri kayu, keramik,kaca dan marmer.

69. Subzona Pendidikan yang selanjutnya disingkatSPU-1 adalah peruntukan ruang yang merupakanbagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk sarana pendidikan dasarsampai dengan pendidikan tinggi, pendidikanformal dan informal, serta dikembangkan secarahorisontal dan vertikal.

Page 27: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

27

70. Subzona Transportasi yang selajutnya disingkatSPU-2 adalah peruntukan ruang yang merupakanbagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk manampung fungsitransportasi dalam upaya untuk mendukungkebijakan pengembangan sistem transportasiyang tertuang didalam rencana tata ruang yangmeliputi transportasi darat, udara dan perairan.

71. Subzona Kesehatan yang selanjutnya disingkatSPU-3 adalah peruntukan ruang yang merupakanbagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk pengembangan saranakesehatan dengan hierarki dan skala pelayananyang disesuaikan dengan jumlah penduduk yangakan dilayani yang dikembangkan secarahorisontal dan vertikal.

72. Subzona Olahraga yang selanjutnya disingkatSPU-4 adalah peruntukan ruang yang merupakanbagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk menampung saranaolahraga baik dalam bentuk terbuka maupuntertutup sesuai dengan lingkup pelayanannyadengan hierarki dan skala pelayanan yangdisesuaikan dengan jumlah penduduk.

73. Subzona Sosial Budaya yang selanjutnyadisingkat SPU-5 adalah peruntukan ruang yangmerupakan bagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk menampung sarana sosialbudaya dengan hierarki dan skala pelayanan yangdisesuaikan dengan jumlah penduduk yangdikembangkan secara horisontal maupunvertikal.

74. Subzona Peribadatan yang selanjutnya disingkatSPU 6 adalah peruntukan ruang yang merupakanbagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk menampung sarana ibadahdengan hierarki dan skala pelayanan yangdisesuaikan dengan jumlah penduduk.

75. Subzona Pertanian yang selanjutnya disingkat PL-1 adalah peruntukan ruang yang dikembangkanuntuk menampung kegiatan yang berhubungandengan pengusahaan mengusahakan tanamantertentu, pemberian makanan, pengkandangan,dan pemeliharaan hewan untuk pribadi atautujuan komersial.

Page 28: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

28

76. Sub Zona Pelabuhan pada Rencana Tata RuangKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang selanjutnya disebut kode KH-1adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atauperairan dengan batas-batas tertentu sebagaitempat kegiatan pemerintahan dan kegiatanpengusahaan yang dipergunakan sebagai tempatkapal bersandar, naik turun penumpang , dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dantempat berlabuh kapal yang dilengkapi denganfasilitas keselamatan dan keamanan pelayarandan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagaitempat perpindahan intra-dan antarmodatransportasi;

77. Sub Zona Terminal/Dermaga Untuk KepentinganSendiri (TUKS) pada Rencana Tata RuangKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang selanjutnya disebut kode KH-2adalah terminal yang terletak di dalam DaerahLingkungan Kerja dan Daerah LingkunganKepentingan pelabuhan yang merupakan bagiandari pelabuhan untuk melayani kepentingansendiri sesuai dengan usaha pokoknya;

78. Sub Zona Terminal Kargo pada Rencana TataRuang Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang selanjutnya disebut kode KH-3adalah kawasan untuk kepentingan komersialpeti kemas;

79. Sub Zona Terminal Terpadu pada Rencana TataRuang Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang selanjutnya disebut kode KH-4adalah kawasan dimana dua atau lebih angkutanbertemu, atau dimana dua atau lebih rute sistemtransit bertemu;

80. Sub Zona Stasiun Kereta Api pada Rencana TataRuang Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang selanjutnya disebut kode KH-5adalah tempat pemberangkatan danpemberhentian kereta api;

Page 29: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

29

81. Subzona Pertahanan dan Keamanan padaRencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi yang selanjutnyadisingkat KH-1 adalah peruntukan tanah yangmerupakan bagian dari kawasan budi daya yangdikembangkan untuk menjamin kegiatan danpengembangan bidang pertahanan dan keamananseperti kantor, instalasi hankam, termasuktempat latihan baik pada tingkat nasional,Kodam, Korem, Koramil, dsb.

82. Subzona Tempat Pembuangan Akhir (TPA) padaRencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi yang selanjutnyadisingkat KH-2 adalah peruntukan tanah didaratan dengan batas-batas tertentu yang yangdigunakan sebagai tempat untuk menimbunsampah dan merupakan bentuk terakhirperlakuan sampah.

83. Subzona Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)pada Rencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi yang selanjutnyadisingkat KH-3 adalah peruntukan tanah yangterdiri atas daratan dengan batas-batas tertentuyang berfungsi untuk tempat pembuangan segalamacam air buangan (limbah) yang berasal darilimbah-limbah domestik, industri, maupunkomersial dan lain-lainnya.

84. Subzona Perumahan dan Perdagangan/Jasa yangselanjutnya disingkat C-1 adalah peruntukkanlahan budidaya yang terdiri atas daratan denganbatas tertentu yang berfungsi campuran antaraperumahan dan perdagangan/jasa.

85. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkandengan fungsi utama melindungi kelestarianlingkungan hidup yang mencakup sumber dayaalam dan sumber daya buatan.

86. Kawasan budi daya adalah wilayah yangditetapkan dengan fungsi utama untukdibudidayakan atas dasar kondisi dan potensisumber daya alam, sumber daya manusia, dansumber daya buatan.

Page 30: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

30

87. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiriatas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayahperdesaan sebagai sistem produksi pertanian danpengelolaan sumber daya alam tertentu yangditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsionaldan hierarki keruangan satuan sistempermukiman dan sistem agrobisnis.

88. Kawasan perkotaan adalah wilayah yangmempunyai kegiatan utama bukan pertaniandengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpermukiman perkotaan, pemusatan dandistribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial,dan kegiatan ekonomi.

89. Kawasan perkotaan menurut UU No 22 tahun1999 tentang pemerintahan daerah dibagi dalam4 hal, yaitu, yaitu (1) kawasan perkotaan yangberstatus administratif kota, (2) kawasanperkotaan yang merupakan bagian dari daerahkabupaten, (3) kawasan perkotaan baru yangmerupakan hasil pembangunan yang mengubahkawasan perdesaan menjadi kawasan perkotaan,(4) kawasan perkotaan yang menjadi bagian dari 2atau lebih daerah yang berbatasan sebagai satukesatuan sosial, ekonomi dan fisik perkotaan.

90. Kawasan cagar budaya, kawasan dimana terdapatbenda buatan manusia, bergerak atau tidakbergerak yang berupa kesatuan atau kelompok,atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yangberumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)tahun, atau mewakili masa gaya yang khas danmewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilaipenting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dankebudayaan.

91. Jaringan adalah keterkaitan antara unsur yangsatu dan unsur yang lain.

92. Sistem Jaringan Jalan adalah satu kesatuan ruasjalan yang saling menghubungkan dan mengikatpusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yangberada dalam pengaruh pelayanannya dalam satuhubungan hierarki.

Page 31: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

31

93. Jalan adalah prasarana transportasi darat yangmeliputi segala bagian jalan termasuk bangunanpelengkap, dan perlengkapannya yangdiperuntukan bagi lalu lintas yang berada padapermukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, dan/atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalanlori, dan jalan kabel.

94. Jalan arteri primer adalah jalan arteri dalam skalawilayah tingkat nasional, sedangkan jalan arterisekunder merupakan jalan arteri dalam skalaperkotaan.

95. Jalan kolektor meliputi jalan kolektor primer danjalan kolektor sekunder. Jalan kolektor primermerupakan jalan kolektor dalam skala wilayah,sedangkan jalan kolektor sekunder dalam skalaperkotaan;

96. Jalan lokal meliputi jalan lokal primer dan jalanlokal sekunder. Jalan lokal primer merupakanjalan lokal dalam skala wilayah tingkat lokalsedangkan jalan lokal sekunder dalam skalaperkotaan.

97. Jalan lingkungan meliputi jalan lingkunganprimer dan jalan lingkungan sekunder. Jalanlingkungan primer merupakan jalan lingkungandalam skala wilayah tingkat lingkungan seperti dikawasan perdesaan di wilayah kabupaten,sedangkan jalan lingkungan sekunder merupakanjalan lingkungan dalam skala perkotaan seperti dilingkungan perumahan, perdagangan, danpariwisata di kawasan perkotaan.

98. Utilitas Umum adalah kelengkapan saranapelayanan lingkungan yang memungkinkanpermukiman dapat berfungsi sebagaimanamestinya, mencakup sistem penyediaan airbersih, sistem drainase air hujan, sistempembuangan limbah, sistem persampahan,sistem penyediaan energi listrik, sistem jaringangas, sistem telekomunikasi dan lain-lain.

99. Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yangmenyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenagalistrik serta usaha penunjang tenaga listrik.

Page 32: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

32

100.Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,pengiriman dan/atau penerimaan dari setiapinformasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistemkawat, optik, radio atau sistem elektromagnetiklainnya.

101.Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yangbertumbuhan pohon-pohon yang kompak danrapat dalam wilayah perkotaan, baik dalam tanahnegara ataupun tanah hak yang ditetapkansebagai hutan kota oleh pejabat berwenang;

102.Tempat Pemerosesan Akhir yang selanjutnyadisingkat TPA adalah tempat untuk memprosesdan mengembalikan sampah ke media lingkungansecara aman bagi manusia dan lingkungan.

103.Tempat Penampungan Sementara yangselanjutnya disingkat TPS adalah tempat sebelumsampah diangkut ke tempat pendauran ulang,pengolahan, dan/atau tempat pengolahansampah terpadu.

104.Instalasi Pengolahan Air Limbah yang selanjutnyadisingkat IPAL adalah tempat pengolahan limbahcair hasil buangan.

105.Sabuk hijau adalah ruang terbuka hijau yangmemiliki tujuan utama untuk membatasiperkembangan suatu penggunaan lahan ataumembatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnyaagar tidak saling mengganggu.

106.Bencana adalah peristiwa atau rangkaianperistiwa yang mengancam dan mengganggukehidupan dan penghidupan masyarakat yangdisebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktornonalam maupun faktor manusia sehinggamengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dandampak psikologis

107.Rawan Bencana adalah kondisi atau karakteristikgeologis, biologis, hidrologis, klimatologis,geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, danteknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktutertentu yang mengurangi kemampuanmencegah, meredam, mencapai kesiapan, danmengurangi kemampuan untuk menanggapidampak buruk bahaya tertentu.

Page 33: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

33

108.Kawasan rawan bencana adalah kawasan yangkondisi atau karakteristiknya sering danberpotensi mengalami kejadian bencana.

109.Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadahserta jaringan pengaliran air mulai dari mata airsampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinyasepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.

110.Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kirikanan saluran/sungai termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyaimanfaat penting untuk mempertahankankelestarian fungsi sungai.

111.Kawasan sempadan sungai adalah kawasan disekitar daerah aliran sungai yang berfungsi untukmengamankan aliran sungai dan mencegahterjadinya bahaya banjir serta melindungi sungaidari kegiatan yang dapat mengganggu ataumerusak bantaran/tanggul sungai, kualitas airsungai dan dasar sungai.

112.Kawasan Sempadan waduk/boezem adalahkawasan lindung di sekitar bozem/waduk yangberfungsi untuk melindungi bozem/waduk darikegiatan yang dapat mengganggu dan ataumerusak kondisi fisik lingkungan pinggirbozem/waduk, kualitas air waduk, dan dasarwaduk

113.Kawasan Sempadan Saluran Udara TeganganTinggi (SUTT)/Saluran Udara Tegangan EkstraTinggi (SUTET) adalah kawasan lindung di sekitarjaringan transmisi tenaga listrik yangmenyalurkan tenaga listrik tegangan tinggi, ekstratinggi, dan/atau ultra tinggi.

114.Garis Sempadan adalah garis batas luarpengaman untuk mendirikan bangunan dan/ataupagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajardengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepisungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepi situ/rawa,tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api,jaringan tenaga listrik, dan pipa gas.

115.Garis Sempadan Sungai adalah garis batas luarpengamanan sungai.

Page 34: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

34

116.Sempadan rel kereta api adalah kawasan lindungdi sekitar jaringan rel kereta api.

117. Irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat airdari satu jaringan irigasi.

118.Penggunaan Lahan adalah fungsi dominandengan ketentuan khusus yang ditetapkan padasuatu kawasan, blok peruntukan, dan/ataupersil.

119.Perumahan dan Kawasan Permukiman adalahsatu kesatuan sistem yang terdiri ataspembinaan, penyelenggaraan perumahan,penyelenggaraan kawasan permukiman,pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan danpeningkatan kualitas terhadap perumahankumuh dan permukiman kumuh, penyediaantanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, sertaperan masyarakat.

120.Perumahan adalah kumpulan rumah sebagaibagian dari permukiman, baik perkotaan maupunperdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana,sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upayapemenuhan rumah yang layak huni.

121.Kawasan Perumahan adalah kawasan yangpemanfaatannya untuk perumahan danberfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkunganhunian yang dilengkapi dengan prasarana dansarana lingkungan.

122.Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggiadalah kawasan perumahan dengan tingkatkepadatan bangunan rumah diatas 75 (tujuhpuluh lima) unit per hektar.

123.Kawasan perumahan dengan kepadatan sedangadalah kawasan perumahan dengan tingkatkepadatan bangunan rumah 40 (empat puluh)unit sampai dengan 75 (tujuh puluh lima) unit perhektar.

124.Kawasan perumahan dengan kepadatan rendahadalah kawasan perumahan dengan tingkatkepadatan bangunan rumah dibawah 40 (empatpuluh) unit per hektar.

Page 35: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

35

125.Perdagangan adalah kegiatan usaha transaksibarang atau jasa seperti jual beli, sewa menyewayang dilakukan secara berkelanjutan dengantujuan pengalihan hak atas barang atau jasadengan disertai imbalan atau kompensasi.

126.Kawasan perdagangan dan jasa adalah kawasanyang dominansi pemanfaatan ruangnya untukkegiatan komersial perdagangan dan jasapelayanan.

127.Pasar adalah area tempat jual beli barang denganjumlah penjual lebih dari satu baik yang disebutsebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,pertokoan, mall, plasa, pusat perdaganganmaupun sebutan lainnya.

128.Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangundan dikelola oleh Pemerintah, PemerintahDaerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara danBadan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasamadengan swasta dengan tempat usaha berupa toko,kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola olehpedagang kecil, menengah, swadaya masyarakatatau koperasi dengan usaha skala kecil, modalkecil dan dengan proses jual beli barang daganganmelalui tawar menawar.

129.Pusat Perbelanjaan adalah suatu area tertentuyang terdiri dari satu atau beberapa bangunanyang didirikan secara vertikal maupun horisontal,yang dijual atau disewakan kepada pelaku usahaatau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatanperdagangan barang.

130.Toko Modern adalah toko dengan sistempelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barangsecara eceran yang berbentuk Minimarket,Supermarket, Department Store, Hypermarketataupun grosir yang berbentuk Perkulakan.

131.Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disingkatRTH adalah area memanjang/jalur dan ataumengelompok, yang penggunaannya lebih bersifatterbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yangtumbuh tanaman secara alamiah maupun yangsengaja ditanam.

Page 36: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

36

132.Ruang Terbuka Non Hijau yang selanjutnyadisingkat RTNH adalah ruang terbuka di wilayahperkotaan yang tidak termasuk dalam kategoriRTH, berupa lahan yang diperkeras maupun yangberupa badan air.

133.Kawasan perkantoran adalah kawasan yangdominansi pemanfaatan ruangnya untuk kegiatanperkantoran baik Pemerintah ataupun swasta

134.Kawasan industri adalah kawasan tempatpemusatan kegiatan industri yang dilengkapisarana prasarana penunjang yang dikembangkandan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri

135.Industri skala rumah tangga adalah jenis industriyang merupakan kelompok industri kecil denganmemanfaatkan bangunan rumah tinggal sebagaitempat usaha, dengan ketentuan penggunaanbangunan rumah tinggal untuk usaha palingbanyak 50% (lima puluh persen) dari luasbangunan dan luas lahan tidak lebih dari 300 m2

(tigaratus meter persegi) serta mempekerjakanpegawai paling banyak 10 (sepuluh) orang.

136. Industri skala kecil adalah jenis industri dengannilai investasi perusahaan seluruhnya sampaidengan Rp. 200.000.000,00 (dua ratus jutarupiah) tidak termasuk tanah dan bangunantempat usaha, dengan jumlah pekerja palingsedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 19(sembilan belas) orang.

137.Industri skala menengah adalah jenis industridengan nilai investasi perusahaan seluruhnyaantara Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)sampai dengan Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluhmilyar rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha jenis industri denganjumlah pekerja paling sedikit 20 (dua puluh) orangdan paling banyak 99 (sembilan puluh sembilan)orang.

138.Industri skala besar adalah jenis industri dengannilai investasi perusahaan seluruhnya lebih dariRp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)tidak termasuk tanah dan bangunan tempatusaha jenis industri, dengan jumlah pekerja lebihdari 100 (seratus) pekerja.

Page 37: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

37

139.Pengadaan tanahadalah kegiatan menyediakantanah dengan cara memberi ganti kerugian yanglayak dan adil kepada pihak yang berhak.

140.Pengaturan Zonasi adalah ketentuan tentangpersyaratan pemanfaatan ruang sektoral danketentuan persyaratan pemanfaatan ruang untuksetiap blok/zona peruntukan yang penetapanzonanya dalam rencana rinci tata ruang.

141.Peraturan Zonasi adalah ketentuan yangmengatur tentang persyaratan pemanfaatanruang dan ketentuan pengendaliannya dandisusun untuk setiap blok/zona peruntukan yangpenetapan zonanya dalam rencana rinci tataruang.

142.Intensitas Ruang adalah besaran ruang untukfungsi tertentu yang ditentukan berdasarkanpengaturan koefisien lantai bangunan, koefisiendasar bangunan dan ketinggian bangunan tiapbagian kawasan kabupaten sesuai dengankedudukan dan fungsinya dalam pembangunankabupaten.

143.Koefisien Dasar Bangunan yang selanjutnyadisingkat KDB adalah bilangan pokok atasperbandingan antara luas lantai dasar bangunandengan luas kapling/pekarangan.

144.Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnyadisingkat KLB adalah bilangan pokok atasperbandingan antara total luas lantai bangunandengan luas kapling/pekarangan.

145.Koefisien Daerah Hijau yang selanjutnya disingkatKDH adalah angka persentase perbandinganantara luas seluruh ruang terbuka di luarbangunan gedung yang diperuntukkan bagipertamanan/penghijauan dan luas tanahperpetakan/daerah perencanaan yang dikuasaisesuai rencana tata ruang dan RTBL.

146.Tinggi Bangunan adalah jarak antara garis potongmendatar/horisontal permukaan atap denganmuka bangunan bagian luar dan permukaanlantai denah bawah.

147.Jarak antar bangunan adalah jarak antara satubidang bangunan dengan bangunan lain disebelahnya.

Page 38: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

38

148.Izin Pemanfaatan Ruang adalah izin yangdipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatanruang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

149.Masyarakat adalah orang perseorangan,kelompok orang termasuk masyarakat hukumadat, korporasi, dan/atau pemangku kepentingannon pemerintah lain dalam penyelenggaraanpenataan ruang.

150.Peran masyarakat adalah berbagai kegiatanmasyarakat, yang timbul atas kehendak dankeinginan sendiri di tengah masyarakat, untukberminat dan bergerak dalam perencanaan danpenyelenggaraan penataan ruang.

151.Kawasan yang memberikan perlindunganterhadap kawasan bawahannya adalah kawasanyang memberikan perlindungan pada skalalokal/lingkngan atau skala kota dan berfungsisebagai kawasan resapan air, pencegahan banjir,erosi, dan untuk melindungi ekosistem dikawasan sekitarnya.

152.Kawasan perlindungan setempat adalah kawasanlindung pada kawasan-kawasan tertentu yangberfungsi untuk memberikan perlindunganterhadap potensi dan sumberdaya yang berada dikawasan tersebut;

153.Izin pemanfaatan ruang, adalah izin yangdipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatanruang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan

154.Tujuan penataan ruang wilayah strategiskabupaten adalah tujuan yang ditetapkanpemerintah daerah kabupaten yang merupakanarahan perwujudan visi dan misi pembangunanjangka panjang kabupaten pada aspekkeruangan, yang pada dasarnya mendukungterwujudnya ruang wilayah nasional yang aman,nyaman, produktif, dan berkelanjutanberlandaskan Wawasan Nusantara danKetahanan Nasional.

Page 39: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

39

155.Kebijakan penataan ruang wilayah strategiskabupaten adalah arahan pengembangan wilayahyang ditetapkan oleh pemerintah daerahkabupaten guna mencapai tujuan penataan ruangwilayah kabupaten dalam kurun waktu 20 (duapuluh) tahun.

156.Strategi penataan ruang wilayah strategiskabupaten adalah penjabaran kebijakanpenataan ruang ke dalam langkah-langkahpencapaian tindakan yang lebih nyata yangmenjadi dasar dalam penyusunan rencanastruktur dan pola ruang wilayah strategiskabupaten.

157.Rencana struktur ruang wilayah strategiskabupaten adalah rencana yang mencakup sistemperkotaan wilayah kabupaten yang berkaitandengan kawasan perdesaan dalam wilayahpelayanannya dan jaringan prasarana wilayahkabupaten yang dikembangkan untukmengintegrasikan wilayah kabupaten selainuntuk melayani kegiatan skala kabupaten yangmeliputi sistem jaringan transportasi, sistemjaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringantelekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air,termasuk seluruh daerah hulu bendungan atauwaduk dari daerah aliran sungai, dan sistemjaringan prasarana lainnya.

158.Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupatenadalah arahan pengembangan wilayah untukmewujudkan struktur ruang dan pola ruangwilayah kabupaten sesuai dengan RTRWkabupaten melalui penyusunan dan pelaksanaanprogram penataan/ pengembangan kabupatenbeserta pembiayaannya, dalam suatu indikasiprogram utama jangka menengah lima tahunankabupaten yang berisi rencana program utama,sumber pendanaan, instansi pelaksana, danwaktu pelaksanaan.

159.Indikasi program utama jangka menengah limatahunan adalah petunjuk yang memuat usulanprogram utama, lokasi, besaran, waktupelaksanaan, sumber dana, dan instansipelaksana dalam rangka mewujudkan ruangkabupaten yang sesuai dengan rencana tataruang.

Page 40: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

40

160.Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruangwilayah kabupaten adalah ketentuan-ketentuanyang dibuat atau disusun dalam upayamengendalikan pemanfaatan ruang wilayahkabupaten agar sesuai dengan RTRW kabupatenyang berbentuk ketentuan umum peraturanzonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentifdan disinsentif, serta arahan sanksi untukwilayah kabupaten.

161.Ketentuan umum peraturan zonasi sistemkabupaten adalah ketentuan umum yangmengatur pemanfaatan ruang/penataankabupaten dan unsur-unsur pengendalianpemanfaatan ruang yang disusun untuk setiapklasifikasi peruntukan/fungsi ruang sesuaidengan RTRW Kabupaten.

162.Ketentuan perizinan adalah ketentuan-ketentuanyang ditetapkan oleh pemerintah daerahkabupaten sesuai kewenangannya yang harusdipenuhi oleh setiap pihak sebelum pemanfaatanruang, yang digunakan sebagai alat dalammelaksanakan pembangunan keruangan yangtertib sesuai dengan rencana tata ruang yangtelah disusun dan ditetapkan.

163.Ketentuan insentif dan disinsentif adalahperangkat atau upaya untuk memberikanimbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yangsejalan dengan rencana tata ruang dan jugaperangkat untuk mencegah, membatasipertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yangtidak sejalan dengan rencana tata ruang.

164.Arahan sanksi adalah arahan untuk memberikansanksi bagi siapa saja yang melakukanpelanggaran pemanfaatan ruang yang tidaksesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku.

165.Konurbasi adalah sebuah wilayah perkotaan yangterdiri dari beberapa kota yang dikarenakanpertumbuhan populasi dan pengembangan, telahsecara fisik menjadi satu wilayah yang terusmembangun.

Page 41: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

41

166.Aglomerasi adalah istilah umum yang merujukkepada upaya pengumpulan beberapa elemen kedalam suatu tempat (wilayah).

BAB II

KEDUDUKAN, ASAS, FUNGSI, MANFAAT,DAN RUANG LINGKUP

Bagian KesatuKedudukan, Asas, Fungsi dan Manfaat Rencana

Paragraf 1Kedudukan dan Asas Perencanaan

Pasal 2

(1) Setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkanbagian dari wilayah kabupaten/kota yang perludisusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah yang akandisusun RDTR tersebut merupakan kawasanperkotaan atau kawasan strategiskabupaten/kota. Kawasan strategiskabupaten/kota dapat disusun RDTR apabilamerupakan:a. kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau

direncanakan menjadi kawasan perkotaan;dan

b. memenuhi kriteria lingkup wilayahperencanaan RDTR yang ditetapkan.

(2) Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi dan RencanaDetail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi dilaksanakan berdasarkan asas-asasyang sesuai dan serasi dengan penataan ruangwilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsidan kawasan-kawasan strategis provinsi, danpenataan ruang wilayah provinsi dan penataanruang wilayah kabupaten dan kawasan-kawasanstrategis Kabupaten Banyuwangi.

(3) Asas-asas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi asas:a. keterpaduan;b. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;c. keberlanjutan;

Page 42: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

42

d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;e. keterbukaan;f. kebersamaan dan kemitraan;g. pelindungan kepentingan umum;h. kepastian hukum dan keadilan; dani. akuntabilitas.

Paragraf 2Fungsi Rencana

Pasal 3

(1) Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang berfungsi sebagai:a. acuan dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) dan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) dan RencanaPembangunan Jangka Pendek Daerah (RPJP);

b. acuan dalam pemanfaatan ruang danpengembangan wilayah kabupaten danKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi;

c. acuan untuk mewujudkan keseimbanganpembangunan dalam Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi;

d. acuan lokasi investasi dalam wilayahkabupaten umumnya khususnya KawasanStrategis Pelabuhan KetapangBanyuwangiyang dilakukan pemerintah, masyarakat, danswasta;

e. pedoman untuk penyusunan rencana rinci tataruang di Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi;

f. dasar pengendalian pemanfaatan ruangKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangiyang meliputi ketentuan umumperaturan zonasi, ketentuanperizinan,ketentuan insentif dan disinsentif,serta arahan sanksi; dan

g. acuan dalam administrasi pertanahan.(2) Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah

Perkotaan Banyuwangi berfungsi :

Page 43: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

43

a. sebagai dasar pemberian Advis Planning;b. sebagai dokumen yang mengatur dan

mengendalikan pemanfaatan ruang diseluruhkawasan perkotaan;

c. mewujudkan pemanfaatan ruang secaraefektif, tepat guna, spesifik setempat dankonkret sesuai dengan rencana tata ruang diatasnya;

d. pedoman bagi perencanaan yang lebih detail(mikro);

e. acuan penyusunan program pembangunanprasarana dan sarana kawasan;

f. menjamin implementasi pembangunan agarsesuai dengan kebutuhan dan aspirasimasyarakat dalam pengembanganlingkungan/kawasan yang berkelanjutan; dan

g. menjamin terpeliharanya hasil pembangunanpasca pelaksanaan karena adanya rasamemiliki dari masyarakat terhadap semuahasil pembangunan.

Paragraf 3Manfaat Rencana

Pasal 4

Penataan ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi dan Rencana Detail Tata RuangBagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi bermanfaatsebagai:a. penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai

kesamaan fungsi dan lingkungan permukimandengan karakteristik tertentu;

b. alat operasionalisasi dalam sistem pengendaliandan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisikkabupaten/kota yang dilaksanakan olehPemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/ataumasyarakat;

c. ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuksetiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya didalam struktur ruang kabupaten/kota secarakeseluruhan; dan

Page 44: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

44

d. ketentuan bagi penetapan kawasan yangdiprioritaskan untuk disusun programpengembangan kawasan dan pengendalianpemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atauSub BWP.

Bagian KeduaRuang Lingkup

Paragraf 1Lingkup Wilayah Perencanaan

Pasal 5

(1) Penataan ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi dan Rencana Detail TataRuang Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangidiselenggarakan sesuai kewenangan pemerintahdaerah kabupaten berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku, meliputi :a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan

terhadap pelaksanaan penataan ruangKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi dan Rencana Detail Tata RuangBagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi;

b. pelaksanaan penataan ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi danRencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi;

(2) Berdasarkan kewenangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) lingkup perencanaan dalam RencanaPenataan Ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi meliputi :a. perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi

penataan ruang kawasan perkotaan;b. penetapan rencana struktur ruang Kawasan

Strategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangiyangmeliputi sistem perkotaan dalam wilayah yangterkait dengan sistem jaringan prasaranawilayah;

c. penetapan rencana pola ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangiyang meliputi kawasan inti dan kawasanpenyangga;

Page 45: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

45

d. rencana jaringan prasarana kawasan strategis;e. arahan pemanfaatan ruang kawasanstrategis

Ketapang Banyuwangiyang berisi indikasiprogram utama jangka pendek tahunan,jangka menengah lima tahunan, indikasisumber pendanaan, indikasi pelaksanaan, danwaktu pelaksanaan;

f. ketentuan pengendalian pemanfaatan ruangKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang berisi ketentuan umumperaturan zonasi, ketentuan perizinan,ketentuan insentif dan disinsentif, dan sanksiadministratif; dan

g. hak, kewajiban dan peran masyarakat.(3) Berdasarkan kewenangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) lingkup perencanaan dalam RencanaDetail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi meliputi :a. tujuan penataan ruang BWP Banyuwangi;b. rencana pola ruang;c. rencana jaringan prasarana;d. penetapan Sub BWP yang diprioritaskan

penanganannya;e. ketentuan pemanfaatan ruang;f. peraturan zonasi;g. perijinan;h. insentif dan disinsentif;i. sanksi; danj. hak, kewajiban dan peran masyarakat.

Paragraf 2Kawasan Perencanaan

Pasal 6

(1) Kawasan perencanaan Rencana Tata RuangKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi diatur sebagai berikut:a. kawasan perencanaan meliputi seluruh

Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang berada dalam wilayahadministrasi Desa Ketapang KecamatanKalipuro, sebagaimana yang telah ditetapkandalam Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten Banyuwangi tahun 2012– 2032;

Page 46: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

46

b. kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang

Banyuwangi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan bagian dari Kelurahan Klatak,

Kelurahan Bulusan dan Desa Ketapang dengan

luas 998,03 Ha (Sembilan ratus sembilan

puluh delapan koma tiga hektar).

c. wilayah perencanaan memiliki batas :

Sebelah Utara : berbatasan dengan

perbukitan masuk wilayah

Desa Ketapang Kecamatan

Kalipuro dan Desa

Bangsring Kecamatan

Wongsorejo.

Sebelah Barat : berbatasan dengan

perbukitan Desa Ketapang,

perkampungan Desa

Ketapang, rel kereta api.

Sebelah

Selatan

: berbatasan dengan

Kelurahan Klatak

Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat

Bali

d. Titik koordinat :

X = 211216.52- 213730.19 meter

y = 9104875.77 - 9095332.79 meter

e. Lingkup wilayah perencanaan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Daerah ini.

(2) Kawasan perencanaan Rencana Detail Tata Ruang

Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi diatur

sebagai berikut:

a. lingkup wilayah perencanaan merupakan

daerah dengan batas yang ditentukan

berdasarkan aspek administrasi mencakup

wilayah daratan.

Page 47: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

47

b. ruang Lingkup BWP Banyuwangi meliputi:Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Sumberejo Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Kebalenan, KecamatanBanyuwangi, Kelurahan Tamanbaru,Kecamatan Banyuwangi, KelurahanPenganjuran, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Tukangkayu, KecamatanBanyuwangi, Kelurahan Kertosari, KecamatanBanyuwangi, Kelurahan Karangrejo,Kecamatan Banyuwangi, KelurahanKepatihan, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Singonegaran, KecamatanBanyuwangi, Kelurahan Temenggungan,Kecamatan Banyuwangi, Kelurahan KampungMelayu, Kecamatan Banyuwangi, KelurahanKampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi,Kelurahan Singotrunan, KecamatanBanyuwangi, Kelurahan Pengantingan,Kecamatan Banyuwangi, KelurahanBoyolangu, Kecamatan Giri, KelurahanMojopanggung, Kecamatan Giri, KelurahanPenataban, Kecamatan Giri, Kelurahan Giri,Kecamatan Giri, Kelurahan Bakungan,Kecamatan Glagah, Kelurahan Banjarsari,Kecamatan Glagah, Kelurahan Rejosari,Kecamatan Glagah, Kelurahan Pakistaji,Kecamatan Kabat, Kelurahan Pondok Nongko,Kecamatan Kabat, Kelurahan Dadapan,Kecamatan Kabat, Kelurahan Kedayunan,Kecamatan Kabat, Kelurahan Kalipuro,Kecamatan Kalipura, Kelurahan Klatak,Kecamatan Kalipuro, Kelurahan Kelir,Kecamatan Klatak,

c. luas BWP Banyuwangi adalah 6.570,94 Ha(Enam ribu lima ratus tujuh puluh komasembilan empat hektar).

Page 48: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

48

d. batas-batas administrasi BWP Banyuwangimeliputi:Sebelah utara : Kecamatan KalipuroSebelah selatan : Kecamatan KabatSebelah barat : Kecamatan Glagah dan

Kecamatan GiriSebelah timur : Selat Bali

e. titik koordinat BWP Banyuwangi:Y : 9090552.85481 meterX : 208886. 482162 meter

f. lingkup wilayah perencanaan sebagaimanadimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, hurufd, dan huruf e tercantum dalam Lampiran IIyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Paragraf 3Jangka Waktu Rencana dan Dokumen Kelengkapan

Pasal 7

(1) Jangka waktu Rencana Tata Ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi danRencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi adalah 20 (dua puluh)tahun dan ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5(lima) tahun.

(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yangberkaitan dengan bencana alam skala besar,maka Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi dan RencanaDetail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi dapat ditinjau kembali lebih dari 1(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Peninjauan kembali sebagaimana dimaksud padaayat (2) juga dilakukan bila terjadi perubahankebijakan dan strategi penataan ruang wilayahnasional dan wilayah provinsi yang merubahsecara nyata pemanfaatan ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi danBagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi.

Page 49: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

49

Pasal 8

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata RuangKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangidan Rencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi Tahun 2016-2036 dilengkapidengan dokumen Buku Rencana Tata Ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi danRencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi serta Album Peta Rencana Tata RuangKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangidan Rencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi Tahun 2016-2036 pada skala1 : 5.000 dan Peraturan Zonasi yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 9

(1) Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi dan RencanaDetail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi Tahun 2016-2036 dapatditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana TataBangunan dan Lingkungan.

(2) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan padaRencana Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi dan RencanaDetail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi Tahun 2016-2036 disusun denganmengacu pada peraturan perundang-undangandan pedoman bidang penataan ruang yangberlaku.

BAB III

TUJUAN, KEBIJAKAN, DANSTRATEGI PENATAAN RUANG KAWASAN

Bagian KesatuTujuan Penataan Ruang

Pasal 10

(1) Penataan ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi sampai dengan Tahun2036 bertujuan untuk :

Page 50: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

50

“Mewujudkan Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi sebagai pendukungpertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangidengan berbasis pada pengembangan pelabuhan,industri/ pergudangan, sarana transportasi,melalui penyediaan lapangan kerja yang didukungsarana prasarana yang memadai”

(2) Penataan ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi sampai dengan Tahun 2036bertujuan untuk :“Mewujudkan Bagian Wilayah Perkotaan (BWP)Banyuwangi sebagai Pusat Pertumbuhan Regionaldengan Fungsi Utama Kawasan Perdagangan danJasa, Pemerintahan, Pergudangan, FasilitasUmum dan Perumahan.”

(3) Tujuan penataan ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi dan BagianWilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan (2) disusun secaraselaras dan mengacu pada tujuan penataan ruangwilayah nasional, wilayah provinsi dan wilayahKabupaten untuk mewujudkan visi dan misipembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangidalam jangka panjang.

Bagian KeduaKebijakan Penataan Ruang

Pasal 11

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan BagianWilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (2)ditetapkan kebijakan penataan ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan BagianWilayah Perkotaan Banyuwangi sampai dengan Tahun2036 secara selaras dan mengacu pada kebijakanpenataan ruang wilayah Nasional, wilayah Provinsi danKabupaten.

Page 51: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

51

Pasal 12

Kebijakan penataan ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi sampai denganTahun 2036 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,meliputi :a. penetapan kegiatan sektor ekonomi unggulan;b. ketenagakerjaan dan penyediaan permukiman;c. transportasi terpadu;d. sarana prasarana;e. perlindungan kawasan dan pengembangan ramah

lingkungan;f. pengembangan kawasan berbasis mitigasi bencana;g. pengembangan antar sektor ekonomi secara

terpadu;h. pengembangan ekonomi berbasis ekonomi lokal

dan spesifik; dani. pemberian kemudahan investasi dan usaha.

Pasal 13

Kebijakan penataan ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi sampai dengan Tahun 2036 sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11, meliputi :a. Penetapan Pusat-Pusat Kegiatan Untuk

Mendukung Perwujudan Pusat Pertumbuhan;b. Penetapan Fungsi-Fungsi Ekologis Untuk Kawasan

Lindung di Perkotaan;c. Peningkatan Aksesbilitas Internal dan Eksternal

Kawasan;d. Peningkatan Pelayanan Infrastruktur Dasar; dane. Kebijakan Peruntukan dan Intensitas Blok.

Bagian KetigaStrategi Penataan Ruang Kawasan Strategis

Pelabuhan Ketapang

Pasal 14

(1) Untuk mewujudkan kebijakan penetapan sektorekonomi unggulan sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 huruf a ditempuh strategi penataanruang wilayah dengan :a. mengembangkan kawasan inti untuk kegiatan

pelabuhan, industri dan terminal pendukungpelabuhan (Terminal Untuk KepentinganSendiri) yang berlokasi hampir di seluruhpesisir Ketapang;

Page 52: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

52

b. menempatkan kawasan inti yang berbasisobyek strategis pelabuhan di sepanjang pesisirTimur Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;dan

c. wilayah di pesisir Timur yang potensialdikembangkan untuk pelabuhan dan TUKSmemiliki lebar antara 180-750 (seratusdelapan puluh sampai tujuh ratus lima puluh)meter.

(2) Untuk mewujudkan kebijakan ketenagakerjaandan penyediaan pemukiman sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf b ditempuhstrategi :a. memperluas area lapangan kerja sektor

pelabuhan, TUKS, industri, pergudangan danpendukung pelabuhan,dengan target 90(sembilan puluh) tenaga kerja/Ha untuk setiapsektor kegiatan;

b. menetapkan proporsi penyerapan tenaga kerjayang adil dengan komposisi 50 : 50 bagi tenagakerja lokal dan pendatang;

c. membuka tempat pendidikan formal dan nonformal yang bertautan dengan bidangpelabuhan, baik di dalam maupun di luarwilayah perencanaan;

d. menyediakan tempat tinggal bagi para pekerja,melalui pembangunan rumah sederhana yangdapat dimiliki, disewa atau kontrak dan kos dirumah warga setempat; dan

e. mengalokasikan penyediaan sarana danprasarana permukiman sesuai kebutuhan.

(3) Untuk mewujudkan kebijakan transportasiterpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12huruf c ditempuh strategi :a. pelebaran jalan arteri primer Surabaya-

Banyuwangi, khususnya jalan arteri primer dibagian Utara Kawasan Strategis PelabuhanKetapang sesuai standar jalan arteri primer;dan

b. pengembangan jalan lingkar Barat Ketapangsampai ke Utara terhubung dengan jalan arteriprimer dan rencana jalan bebas hambatan(TOL), serta pengembangan jalan lokal yangmengakses ke jalan desa sisi Barat.

Page 53: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

53

(4) Untuk mewujudkan kebijakan sarana prasaranasebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf dditempuh strategi :a. pembangunan perumahan baru di bagian

Barat wilayah perencanaan berdasarkanprinsip hunian berimbang (1 : 2 : 3 untukrumah mewah, rumah sedang dan rumahsederhana), dan mempertahankan perumahanyang sudah ada di sebelah Barat jalan arteriprimer. Bagian wilayah yang terletak di sebelahTimur jalan arteri primer tidak dikembangkanuntuk perumahan;

b. memperluas jaringan listrik ke bagian Baratwilayah perencanaan, serta penyediaan ruangterbuka untuk mengamankan lokasi GarduInduk Listrik Jawa-Bali beserta jaringandistribusinya;

c. memperluas jaringan telepon sambunganrumah ke bagian Barat Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang, dan mengintegrasikanBTS ke dalam tower bersama;

d. mencari sumber air baru untuk memenuhikebutuhan industri dan pelabuhan dan secarabertahap melarang penggunaan sumur bor;dan

e. memisahkan jaringan air limbah domestik danair limbah industri, dimana jaringan air limbahdomestik dapat menggunakan sistemindividual atau komunal, jaringan air limbahindustri yang berlokasi di kawasan industrimenggunakan IPAL komunal dan industri nonkawasan wajib menyediakan IPAL individual.

(5) Untuk mewujudkan kebijakan perlindungankawasan dan pengembangan ramah lingkungansebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf editempuh strategi :a. membuat sabuk hijau di sekeliling kawasan

industri yang ditanami tanaman pohon tinggi,tanaman semak dan tanaman penutup tanah;

b. membuat sabuk hijau di sekeliling lokasitangki penyimpanan gas LPG, dan laranganmembangun gedung serta struktur fisiklainnya;

Page 54: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

54

c. membuat sabuk hijau di sekeliling GarduInduk Listrik Jawa-Bali dan jaringan SUTTdengan ketinggian tanaman maksimum 3 (tiga)meter; dan

d. Larangan membangun bangunan gedung barupada lokasi sempadan sungai.

(6) Untuk mewujudkan kebijakan kawasan berbasismitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 huruf f ditempuh strategi :a. dilarang membangun bangunan gedung pada

lahan berlereng (dengan kemiringan lereng≥40%) yang yang difungsikan sebagai hutanproduksi;

b. membuat sabuk hijau di sekeliling kawasanindustri yang ditanami tanaman pohon tinggi,tanaman semak dan tanaman penutup tanah;

c. membuat sabuk hijau di sekeliling lokasitangki penyimpanan gas LPG, dan laranganmembangun gedung serta struktur fisiklainnya;

d. membuat sabuk hijau di sekeliling GarduInduk Listrik Jawa-Bali dan jaringan SUTTdengan ketinggian tanaman maksimum 3 (tiga)meter;

e. dilarang membangun baru bangunan gedungdi daerah sempadan pantai pada lokasi yangbukan peruntukan pelabuhan dan/atau TUKS;dan

f. dilarang membangun bangunan gedung barupada lokasi sempadan sungai.

(7) Untuk mewujudkan kebijakan pengembanganantar sektor ekonomi secara terpadu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf g ditempuhstrategi :a. mengembangkan kawasan industri,

pergudangan, perdagangan dan jasa; danb. menyediakan pusat perbelanjaan berskala

lingkungan, pertokoan dan toko retail berskalalingkungan.

(8) Untuk mewujudkan kebijakan pengembanganekonomi berbasis ekonomi lokal dan spesifiksebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf hditempuh strategi :

Page 55: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

55

a. mendorong pengembangan hotel dan restoranyang dilakukan sesuai rencana tata ruang,khususnya hotel dan restoran yang berada ditepi pantai; dan

b. menyediakan tempat berjualan makanan khasdan cinderamata di dalam lokasi pelabuhan,stasiun kerata api, terminal intermoda dantempat rekreasi.

(9) Untuk mewujudkan kebijakan pemberiankemudahan investasi dan usaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf i ditempuhstrategi :a. mempermudah dan mempercepat proses

penerbitan izin, mulai dari izin prinsip, izinlokasi, izin penggunaan pemanfaatan ruang,izin site plan, IMB, izin HO dan izin lainnya;dan

b. mengendalikan dengan ketat implementasiperizinan di lapangan agar tidak terjadipenyimpangan.

Bagian KeempatStrategi Penataan Ruang Bagian Wilayah

Perkotaan Banyuwangi

Pasal 15

(1) Penetapan pusat–pusat kegiatan untukmendukung perwujudan pusat pertumbuhansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf ameliputi :a. mengembangkan kegiatan perdagangan dan

jasa baru pada pusat – pusat pelayanan di BWPBanyuwangi terutama pada ruas jalan arteriprimer pada SBWP B dan SBWP F.

b. menata perdagangan dan jasa sektor informal.c. optimalisasi fungsi dan fisik bangunan

perdagangan dan jasa.d. mengembangkan perkantoran pemerintah

pada SBWP B dan SBWP C guna mendukungpelayanan pemerintahan kabupaten.

e. pengembangan sarana pelayanan umumpendidikan yang difokuskan pada SBWP B.

Page 56: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

56

f. memanfaatkan lahan aset KabupatenBanyuwangi untuk menjadi sarana pelayananumum.

g. menyediakan sumber daya manusia untuksaran pelayanan umum.

h. menyediakan dan meningkatkan fasilitaspendukung skala kota untuk mengakomodasisarana pelayanan umum.

i. menyediakan dan meningkatkan saranapelayanan umum pendukung skalalokal/lingkungan di tiap desa/kelurahan.

j. meningkatkan kinerja pelayanan saranapelayanan umum dengan skala pelayanankawasan/lingkungan.

k. pengembangan dan perwujudan perumahandan permukiman pada SBWP A, SBWP B,SBWP C, SBWP D, SBWP E, SBWP F dan SBWPG.

l. menggunakan bantuan developer dalammerencanakan, membangun dan mengelolakawasan permukiman.

m. memanfaatkan lahan kosong untukdikembangkan menjadi kawasan permukiman.

n. nembangun perumahan dengan komposisi1:2:3 dalam rangka mengakomodasikebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

o. mengendalikan perumahan yang telah adaserta mengembangkan perumahan baru,terutama pada kawasan yang dekat denganperdagangan-jasa.

p. pemantapan dan pengembangan kawasanindustri yang berwawasan lingkungan.

q. menetapkan subzona pertanian sebagai zonaperuntukan lainnya yang tersebar di BWPBanyuwangi terutama di SBWP A, SBWP C,SBWP D, SBWP E, SBWP F dan SBWP G.

r. mendukung subzona pertanian melaluipemenuhan jaringan prasarana pendukungkegiatan pertanian.

s. menetapkan subzona pariwisata sebagai zonaperuntukan lainnya BWP Banyuwangi.

Page 57: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

57

t. mendukung subzona pariwisata melaluipemenuhan sarana dan jaringan prasaranapendukung kegiatan pariwisata.

u. mengendalikan kegiatan pariwisata yang tidaksesuai dengan peruntukannya.

(2) Penetapan Fungsi–Fungsi Ekologis untukKawasan Lindung di Perkotaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 huruf b meliputi :a. menetapkan kawasan sempadan pantai,

sempadan sungai dan garis sempadan sungaiuntuk kepentingan inspeksi.

b. menetapkan kawasan sempadan pantai dansempadan SUTET dan SUTT serta sempadanreL kereta api di BWP Banyuwangi.

c. menata kegiatan di sekitar kawasan sempadansungai, sempadan pantai, sempadan SUTETdan SUTT dan sempadan rel kereta api.

d. mengendalikan kegiatan di sekitar kawasanperlindungan setempat di BWP Banyuwangi.

e. menyediakan RTH privat untuk setiap jenisperuntukan ruang sebesar 10% dari luasterbangun.

f. menyediakan RTH publik minimal 20% daritotal luas BWP Banyuwangi melaluipembangunan taman kota, taman lokal dantaman lingkungan.

g. mengoptimalkan fungsi RTH baik yang telahada maupun yang akan dibangun.

h. mengalokasikan TPU di setiap Sub BWP diBWP Banyuwangi.

i. memanfaatkan lahan aset KabupatenBanyuwangi untuk menjadi ruang terbukahijau.

j. menetapkan kawasan mangrove sebagaikawasan suaka alam.

k. menetapkan sub zona cagar budaya sebagaibangunan cagar budaya.

l. mengatur ketentuan intensitas bangunan padabangunan cagar budaya.

m. membatasi kegiatan pada bangunan cagarbudaya dan suaka alam.

n. mengatur ketentuan intensitas bangunan padakawasan rawan bencana alam.

Page 58: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

58

o. membatasi kegiatan pada kawasan rawanbencana alam.

p. mengembangkan early warning system padakawasan rawan bencana alam.

q. menetapkan dan menyediakan titik evakuasibencana berikut jalur evakuasinya.

(3) Peningkatan aksesbilitas internal dan eksternalkawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13huruf c meliputi :a. mengembangkan jaringan jalan arteri primer,

lokal dan lingkungan yang melalui dan/atauberada di seluruh BWP Banyuwangi

b. meningkatkan lebar dan mutu jalan,khususnya di jalan arteri primer, kolektorprimer dan jalan lingkar Barat perkotaanuntuk mengantisipasi adanya peningkatanvolume kendaraan di pusat kegiatan perkotaandan pengembangan kawasan.

c. meningkatkan kondisi fisik jalan melaluiperbaikan jalan yang menghubungkan BWPBanyuwangi dengan kota – kota di wilayahbelakangnya (Kecamatan Wongsorejo,Kalipuro, Giri, Licin dan Glagah).

d. meningkatkan kualitas dan kuantitas saranatransportasi khususnya pada terminalpenumpang dan dermaga.

e. melengkapi kelengkapan lalu lintas sepertitraffic light, penamaan jalan, rambu lalu lintaskhususnya pada titik-titik kemacetan seperti diperempatan dan pertigaan.

f. mengembangkan sistem perparkiran untukmendukung kegiatan industri, pemerintahan,dan perdagangan-jasa.

g. mengembangkan jalur pejalan kaki (trotoar)terutama pada ruas jalan arteri.

h. meningkatkan kualitas dan kuantitaspelayanan transportasi umum sesuai dengankebutuhan BWP Banyuwangi.

(4) Peningkatan pelayanan infrastruktur dasarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf d,meliputi :

Page 59: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

59

a. mengembangkan dan menyediakan tenagalistrik yang memenuhi standar mutu dankeandalan yang berlaku.

b. membangun instalasi baru, pengoperasianinstalasi penyaluran dan peningkatan jaringandistribusi yang sesuai dengan kegiatankawasan.

c. meningkatkan jaringan listrik ke permukiman.d. mengembangkan sumberdaya energi secara

optimal dan efisien dengan memanfaatkansumber energi domestik serta energi yangbersih, ramah lingkungan dan teknologi yangefisien, sehingga terjamin ketersediaan tenagalistrik.

e. meningkatkan pelayanan telekomunikasi yangsesuai dengan kebutuhan kawasanperdagangan dan jasa, sarana pelayananumum, perumahan dan industri.

f. mengembangkan BTS di titik – titik yangdirencanakan.

g. mengembangkan jaringan telekomunikasiberupa jaringan kabel telepon di seuruh BWPBanyuwangi

h. mengembangkan jaringan internet nirkabel diruang publik.

i. mengembangkan jaringan air bersih padawilayah pemukiman padat dan menengahdengan menggunakan jaringan pipa skalabesar.

j. mengembangkan jaringan air bersih padakawasan perdagangan-jasa.

k. meningkatkan kualitas distribusi air bersihsebagai tanggung jawab pemerintah dalammemberikan pelayanan air bersih.

l. mengembangkan jaringan drainase mengikutruas jalan pada kawasan permukiman danperdagangan-jasa.

m. meningkatkan kualitas jaringan drainasemelalui perawatan rutin.

n. mengembangkan sistem sanitasi baik berbasisteknologi maupun masyarakat.

o. mengembangkan IPAL di sub zona industri olehpihak industri.

Page 60: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

60

p. mengembangkan IPAL komunal di padakegiatan industri rumahan di sepanjangSungai Kali Lo.

q. meningkatkan kualitas sistem sanitasi melaluipemantauan dan perawatan secara rutin.

r. mengembangkan sarana dan prasaranapersampahan secara merata di seluruh BWPBanyuwangi.

s. meningkatkan kualitas sarana dan prasaranapersampahan yang sudah ada di BWPBanyuwangi.

t. meningkatkan kualitas pelaynan sistempersampahan terutama di zona perumahandan perdagangan-jasa.

u. pengembangan jaringan evakuasi dan titikkumpul bencana tsunami, bencana banjir danbencana gunung berapi pada masing-masingSBWP.

(5) Peruntukan dan intensitas blok sebagaimanadimaksud pada ayat (13) huruf e, meliputi :a. menerapkan aturan KDB, KLB dan GSB sesuai

dengan peraturan zonasi pada masing-masingperuntukan lahan.

b. menerapkan aturan pola ruang dan jarak antarbangunan pada kawasan.

c. SBWP A memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pemukiman dan perumahan,perdagangan dan jasa, industri dan pertanian.

d. SBWP B memiliki kegiatan utama sebagaisarana pelayanan umum, kawasanpemukiman dan perumahan sertaperdagangan dan jasa.

e. SBWP C memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pemukiman dan perumahan sertaperdagangan dan jasa.

f. SBWP D memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pertanian dan kawasan pemukimandan perumahan.

g. SBWP E memiliki kegiatan utama sebagaisarana pelayanan umum, kawasanpemukiman dan perumahan sertaperdagangan dan jasa.

Page 61: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

61

h. SBWP F memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pertanian dan kawasan permukimandan jasa.

i. SBWP G memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pertanian dan kawasan permukimandan jasa.

BAB IV

RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH

Bagian KesatuRencana Struktur Ruang Kawasan

Strategis Pelabuhan Ketapang

Paragraf 1Umum

Pasal 16

(1) Rencana struktur ruang wilayah KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangidisusun berdasarkan kebijakan dan strategipenataan ruang sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 dan Pasal 14, dengan sasaran untuk :a. mewujudkan percepatan dan pemerataan

pembangunan kawasan;b. membentuk dan memperkuat jejaring kawasan

sebagai pusat pertumbuhan dan kegiatanperekonomian yang bersifat strategis; dan

c. meningkatkan keterkaitan jejaring kawasandengan kawasan lain dalam konstelasiregional, nasional.

(2) Rencana struktur ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang, meliputi :a. rencana sistem perwilayahan; danb. rencana sistem prasarana dan sarana wilayah.

(3) Rencana struktur ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang sebagaimana dimaksud padaayat (2) disusun secara selaras dan mengacu padarencana struktur ruang wilayah kabupaten danrencana struktur ruang wilayah provinsi.

(4) Rencana struktur ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang digambarkan pada petaskala 1 : 5.000 dalam Lampiran III yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Page 62: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

62

Pasal 17

Rencana sistem perwilayahan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 16 ayat (2) huruf a, meliputi :a. rencana pusat kegiatan perekonomian;b. rencana pembagian blok dan sub blok;c. sistem pusat pelayanan;d. rencana fungsi kegiatan;e. rencana kependudukan;f. rencana fasilitas sosial dan fasilitas umum; dang. kebutuhan lahan.

Paragraf 2Rencana Pusat Kegiatan Perekonomian

Pasal 18

Rencana Pusat Kegiatan Perekonomian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 huruf a diarahkan antaralain untuk :a. Pelabuhan Tanjungwangi dan Pelabuhan

Penyeberangan Ketapang, sebagai pusat kegiatanekonomi Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;

b. angkutan kereta api dan angkutan jalan raya untukmengangkut barang sampai ke kawasanpelabuhan;

c. industri, baik yang berada di luar maupun di dalamKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang, dimanaPelabuhan Tanjungwangi direncanakan sebagaipelabuhan barang untuk mengangkut hasilproduksi Kawasan Industri Wongsorejo yangdikirim keluar wilayah Banyuwangi, maupun hasilproduksi industri yang ada di dalam KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang;

d. pergudangan, untuk menyimpan barang yang akandikirim atau dimuat dengan kapal maupun barangyang sudah dibongkar dari kapal;

e. perdagangan dan jasa termasuk hotel, untukmemenuhi kebutuhan pekerja maupunpenumpang;

f. pengembangan Terminal/Dermaga UntukKepentingan Sendiri (TUKS), sebagai industri ataupergudangan yang memiliki dermaga sendiri untukkeperluan distribusi barangnya; dan

Page 63: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

63

g. rencana pusat kegiatan perekonomian KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang digambarkan padapeta skala 1 : 5.000 dalam Lampiran IV yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Paragraf 3Rencana Pembagian Blok dan Sub Blok

Pasal 19

(1) Rencana Pembagian Blok dan Sub Bloksebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf bdiarahkan dengan pembagian blok dan sub blok.

(2) Rincian dari masing-masing Pembagian Blok danSub Blok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah sebagai berikut :a. Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang dibagi

menjadi 6 blok, yaitu Blok 1, Blok 2, Blok 3,Blok 4, Blok 5, dan Blok 6;

b. kawasan inti terdiri Blok 5 dan Blok 6;c. kawasan penyangga terdiri dari Blok 1, Blok 2,

Blok 3, Blok 4;d. pembagian sub blok :

1. Blok 1 dibagi menjadi dua Sub Blok, yaituSub Blok 1-1 dan Sub Blok 1-2;

2. Blok 2 dibagi menjadi dua Sub Blok, yaituSub Blok 2-1 dan Sub Blok 2-2;

3. Blok 3 dibagi menjadi dua sub blok, yaituSub Blok 3-1 dan Sub Blok 3-2;

4. Blok 4 dibagi menjadi dua sub blok, yaituSub Blok 4-1 dan Sub Blok 4-2;

5. Blok 5 dibagi menjadi dua sub blok, yaituSub Blok 5-1 dan Sub Blok 5-2;

6. Blok 6 tidak dibagi menjadi sub blok.

e. Pusat kegiatan :1. Pusat kegiatan kawasan strategis

ditempatkan pada Blok 6, yaitu pada lokasiPelabuhan Tanjungwangi sebagai pusatkegiatan ekonomi dan sebagai obyekstrategisnya;

2. Pusat kegiatan Blok 1 ditempatkan padalokasi terminal Sri Tanjung yangrencananya akan dialihfungsikan untukterminal kargo;

Page 64: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

64

3. Pusat kegiatan Blok 2 ditempatkan padalokasi Stasiun Kereta Api BanyuwangiBaruyang rencananya dikembangkan untukterminal terpadu atau terminal intermoda;

4. Pusat kegiatan Blok 4 ditempatkan padaaglomerasi fasilitas umum;

5. Pusat kegiatan Blok 5 ditempatkan padaaglomerasi perdagangan dan jasa;

6. Pusat kegiatan Blok 6 sekaligus adalahpusat pelayanan kawasan.

(3) Arahan sistem pusat kegiatan kawasan strategissebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf aadalah sebagai berikut :a. pada lingkup regional adalah mengembangkan

konurbasi Kota Banyuwangi-KecamatanKalipuro khususnya Ketapang-KecamatanRogojampi. Dalam hal ini Desa Ketapang yangmasuk wilayah Kecamatan Kalipurodikembangkan sebagai kawasan strategispelabuhan dimana di dalamnya terdapataglomerasi pelabuhan beserta saranapendukungnya;

b. pada lingkup kawasan strategis, pusatkegiatan ditempatkan pada kawasan inti, yaitupelabuhan;

c. pada lingkup blok pendukung kawasan inti,pusat kegiatan ditempatkan di stasiun keretaapi yang rencananya dikembangkan sebagaiterminal terpadu antara angkutan kereta apidan angkutan jalan raya, terminal angkutanumum Sri Tanjung yang rencananyadikembangkan untuk terminal kargo, danaglomerasi perdagangan dan jasa;

d. pada lingkup blok pendukung kawasan intilainnya, pusat kegiatan ditempatkan padapusat pelayanan permukiman, yaitu padaaglomerasi sekolah, tempat peribadatan,kentor pemerintah, lapangan olah-raga,pelayanan kesehatan.

(4) Pembagian blok dan Pusat kegiatan serta pusatpelayanan pada masing-masing blok dapat dilihatpada Lampiran V dan Lampiran VI yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Page 65: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

65

Paragraf 4

Sistem Pusat Pelayanan

Pasal 20

Sistem Pusat Pelayanan sebagaimana dimaksud dalamPasal 17 huruf c, diarahkan sebagi berikut :a. pada lingkup regional adalah mengembangkan

konurbasi Kota Banyuwangi, Kecamatan Kalipurokhususnya Ketapang dan Kecamatan Rogojampi.Dalam hal ini Desa Ketapang yang masuk wilayahKecamatan Kalipuro dikembangkan sebagai zonastrategis pelabuhan karena di dalamnya terdapataglomerasi pelabuhan beserta saranapendukungnya;

b. pada lingkup kawasan strategis, pusat kegiatanditempatkan pada kawasan inti, yaitu pelabuhan;

c. pada lingkup blok pendukung kawasan inti, pusatkegiatan ditempatkan di stasiun kereta api(rencananya dikembangkan sebagai terminalterpadu antara angkutan kereta api dan angkutanjalan raya), terminal angkutan umum (rencananyadikembangkan untuk terminal kargo), danaglomerasi perdagangan dan jasa;

d. pada lingkup blok pendukung kawasan inti lainnya,pusat kegiatan ditempatkan pada pusat pelayananpermukiman (aglomerasi sekolah, tempatperibadatan, kantor pemerintah, lapangan olah-raga, pelayanan kesehatan).

Paragraf 5

Rencana Fungsi Kegiatan

Pasal 21

(1) Rencana Fungsi Kegiatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 huruf d, diarahkan sebagaiberikut :a. pusat kegiatan Kawasan Strategis Pelabuhan

Ketapang ditempatkan di PelabuhanTanjungwangi dengan fungsi utama pelabuhansesuai dengan obyek strategisnya.

b. Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi memiliki fungsi-fungsi utamasebagai :

Page 66: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

66

1. Blok-1 : perumahan, perdagangan danjasa, rekreasi pantai, saranapelayanan transportasi, hutanproduksi

2. Blok-2 : perdagangan dan jasa,fasilitas umum, perumahan,industri/pergudangan, saranapelayanan transportasi,pertanian/sawah.

3. Blok-3 : perumahan, fasilitas umum,perdagangan dan jasa.

4. Blok 4 : perumahan, perdagangan danjasa

5. Blok 5 : dermaga/terminal untukkepentingan sendiri (TUKS),jasa (perhotelan), industri/pergudangan.

6. Blok 6 : pelabuhan dan dermaga/terminal untuk kepentingansendiri (TUKS).

(2) Rencana fungsi kegiatan pada masing-masingblok dapat dilihat pada Lampiran VII yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Paragraf 6

Rencana Kependudukan

Pasal 22

(1) Rencana kependudukan Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 huruf e diarahkan denganmempertimbangkan jumlah pertumbuhan alamidan jumlah pekerja (pendatang).

(2) Jumlah penduduk wilayah perencanaan padaTahun 2036 diperkirakan sebesar 42.584 (empatpuluh dua ribu lima ratus delapan puluh empat)jiwa, dengan rincian :a. Blok 1 : 11.354 (sebelas ribu tiga ratus

lima puluh empat) jiwa;b. Blok 2 : 10.530 (sepuluh ribu lima ratus

tiga puluh) jiwa;c. Blok 3 : 9.624 (sembilan ribu enam

ratus dua puluh empat) jiwa;

Page 67: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

67

d. Blok 4 : 11.076 jiwae. Blok 5 : 0 (nol); danf. Blok 6 : 0 (nol).

Paragraf 7

Rencana Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

Pasal 23

(1) Rencana fasilitas sosial dan fasilitas umumKawasan Strategis Pelabuhan Ketapangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf fdiarahkan sebagai berikut :a. Sub Zona Sarana Pendidikan.b. Sub Zona Sarana Kesehatan.c. Sub Zona Sarana Perkantoran, pemerintahan

dan bangunan umum.d. Sub Zona Sarana Peribadatan.e. Sarana Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi.

(2) Sub Zona Sarana Pendidikan dengan kebutuhandi tahun perencanaan sebagai berikut :a. Taman Kanak-kanak sebanyak 43 unit.b. SD/MI sebanyak 27 unit.c. SMP sebanyak 8 unit.d. SMK sebanyak 8 unit.

(3) Sub Zona Sarana Kesehatan dengan kebutuhandi tahun perencanaan sebagai berikut :a. Posyandu sebanyak 34 unit.b. Balai Pengobatan sebanyak 17 unit.c. Praktek dokter sebanyak 8 unit.d. Apotik disediakan pada setiap blok,

seluruhnya berjumlah 6 apotik.e. BKIA dan Puskesmas Pembantu masing-

masing sebanyak satu unit.f. selain kebutuhan sebagaimana dimaksud

pada angka 1, fasilitas yang perlu disediakanadalah rumah sakit pelabuhan untukpenanganan kecelakaan laut yang setaradengan rumah sakit Tipe D yang lokasinyadirencanakan di Sub Blok 2-1.

(4) Sub Zona Sarana Perkantoran Pemerintah danBangunan Umum dengan ketentuan :a. Perkiraan kebutuhan sarana pemerintahan

dan bangunan umum terdiri dari :

Page 68: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

68

b. Balai Pertemuan sebanyak 17 unit.c. Pos Hansip sebanyak 17 unit.d. Gardu Listrik sebanyak 17 unit.e. Telepon Umum sebanyak 17 unit.f. Parkir Umum sebanyak 17 unit.g. Kantor Pemerintah sebanyak 15 unit.

(5) Sub Zona Sarana Peribadatan Perkiraankebutuhan sarana peribadatan pada tahun 2034mencapai 326 unit yang terdiri dari :a. Masjid sebanyak 142 unitb. Langgar sebanyak 169 unitc. Gereja dan sarana peribadatan lain

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatsetempat.

(6) Sub Zona Sarana Kebudayaan, Hiburan danRekreasi Kebutuhan sarana kebudayaan danrekreasi terdiri dari :a. Balai RW sebayak 13 unit.b. Balai Karang taruna sebanyak 11 unit.c. Gedung Serba Guna sebanyak 4 unit.d. Gedung Pertunjukan/Bioskop sebanyak 1

unit.

Paragraf 8

Kebutuhan Lahan

Pasal 24

Kebutuhan lahan Kawasan Strategis PelabuhanKetapang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17huruf g diarahkan sebagai berikut :a. kebutuhan lahan untuk pengembangan wilayah

perencanaan terdiri dari kebutuhan pengembanganKawasan Inti dan Kawasan Penyangga denganrincian :1. kebutuhan lahan pengembangan pada Kawasan

Inti mencapai 220,35 Ha (dua ratus dua puluhkoma tiga puluh lima hektar); dan

2. kebutuhan pengembangan pada KawasanPenyangga mencapai 777,69 Ha (tujuh ratustujuh puluh tujuh koma enam puluh sembilandua hektar).

Page 69: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

69

b. Kawasan Inti terdiri dari :1. Zona Khusus (pelabuhan dan TUKS) memiliki

luasan 140,84 Ha (seratus empat puluh komadelapan puluh empat hektar);

2. Zona Industri/Pergudangan memiliki luasan28,33 Ha (dua puluh delapan koma tiga puluhtiga hektar);

3. Zona Pelayanan Umum memiliki luasan 1,96 Ha(satu koma sembilan puluh enam hektar);

4. Zona Perdagangan dan Jasa memiliki luasan31,25 Ha (tiga puluh satu koma dua puluh limahektar);

5. Zona Perlindungan Setempat memiliki luasan8,41 Ha (delapan koma empat puluh satuhektar); dan

6. Zona RTH memiliki luasan 7,72 Ha (tujuh komatujuh puluh dua hektar);

c. Kawasan Penyangga terdiri dari :1. Zona Perumahan memiliki luasan 348,72 Ha

(tiga ratus empat puluh delapan koma tujuhpuluh dua hektar);

2. Zona Perdagangan dan Jasa memiliki luasan65,05 Ha (enam puluh lima koma sembilanpuluh lima hektar);

3. Zona Sarana Pelayanan Umum memiliki luasan13,15 Ha (tiga belas koma lima belas hektar);

4. Zona Khusus (Pelabuhan, TUKS, terminalterpadu, terminal kargo, stasiun) memilikiluasan 39,62 Ha (tiga puluh sembilan komaenam puluh dua hektar);

5. Zona industri, pergudangan, industri rumahtangga memiliki luasan 73,64 Ha (tujuh puluhtiga koma enam puluh empat hektar);

6. Zona Peruntukan Lain memiliki luasan 143,79Ha (seratus empat puluh tiga koma tujuh puluhsembilan hektar);

7. Zona RTH memiliki luasan 46,23 Ha (empatpuluh enam koma dua puluh tiga hektar); dan

8. Zona Perlindungan Setempat memiliki luasan50,29 Ha (lima puluh koma dua puluh sembilanhektar).

Page 70: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

70

Bagian KeduaRencana Sistem Prasarana dan Sarana Wilayah

Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang

Paragraf 1Umum

Pasal 25

Rencana sistem prasarana dan sarana wilayah diKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang sebagaimanapasal 16 ayat (2) huruf b, meliputi :a. rencana sistem Prasarana dan Sarana Lingkungan

terdiri dari penyediaan RTH dan taman bermaindan rencana penyediaan kolam pengendali banjir;

b. rencana penyediaan sarana olah raga;c. rencana penyediaan fasilitas pejalan kaki;d. rencana sistem jaringan energi/kelistrikan;e. rencana sistem jaringan telekomunikasi;f. rencana sistem jaringan transportasi, meliputi :

1. rencana pengembangan jaringan jalan;2. rencana pengembangan jalur rel kereta api;3. rencana pengembangan terminal;4. rencana pengembangan pelabuhan;

g. rencana sistem jaringan sumber daya air;h. rencana pengembangan sistem jaringan air bersih;i. rencana sistem persampahan;j. rencana sistem jaringan air limbah;k. rencana sistem jaringan drainase;l. rencana penyediaan prasarana lain, meliputi :

1. rencana sistem evakuasi bencana;2. rencana sistem penanggulangan kebakaran.

Paragraf 2Rencana Penyediaan RTH dan Taman Bermain

Pasal 26

(1) Arahan penyediaan RTH sebagaimana dimaksuddalam Pasal 25 huruf a adalah penataan RTH yangdilakukan dengan mempertimbangkan fungsinyasebagai berikut :a. RTH yang mempunyai fungsi ekologis adalah

lapangan olah raga, sabuk hijau, dan jalurjalan dengan ketentuan :

Page 71: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

71

1. RTH di sekeliling lapangan olah raga dansepanjang jalur jalan berupa tanamandengan mahkota lebar dan permukaandaun yang luas, mempunyai fungsi ekologissebagai pengatur iklim mikro yang mampumenurunkan suhu lingkungan; dan

2. sabuk hijau yang kerapatan vegetasinyamemenuhi ketentuan mempunyai fungsiekologis sebagai pengatur iklim mikro,penyaring debu dan mengurangipencemaran udara, serta meredamkebisingan.

b. RTH yang mempunyai fungsi sosial budayaadalah taman dan tempat bermain anak-anakyang merupakan tempat berkumpulnya wargamasyarakat untuk bersosialisasi;

c. RTH yang mempunyai fungsi estetika adalahsemua jenis RTH yang menggunakan vegetasiberbunga indah, bentuk tajuknya indah;

d. RTH yang mempunyai fungsi ekonomi adalahRTH yang dapat dimanfaatkan untuk urbanfarming dengan cara menanami RTH dengantanaman produktif yang menghasilkan uang.

(2) Kebutuhan RTH publik minimal 20% (dua puluhperseratus) dari luas wilayah perencanaan.

Paragraf 3Rencana Penyediaan Kolam Pengendali Banjir

Pasal 27

(1) Rencana penyediaan kolam pengendali banjirsebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf aberada di lokasi yang mengalami banjir di musimhujan, yaitu di Jalan Gatot Subroto sebelahSelatan sekitar Pelabuhan Ketapang.

(2) Upaya untuk meminimalkan banjir antara laindilakukan dengan cara :a. normalisasi sungai dan saluran; danb. membangun ponds.

Page 72: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

72

Paragraf 4Rencana Penyediaan Sarana Olah Raga

Pasal 28

Rencana penyediaan sarana olah raga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf b melayani wargaperumahan berupa taman dan lapangan olah ragatingkat Desa sebanyak 15 (lima belas) unit, yangdialokasikan di Blok 1, Blok 2, Blok 3, dan Blok 4.

Paragraf 5Rencana Penyediaan Fasilitas Pejalan Kaki,

Parkir Off Street dan Pemberi IsyaratLalu Lintas

Pasal 29

(1) Penyediaan fasilitas pejalan kaki sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf c diarahkan diJalan Gatot Subroto, Jalan Yos Sudarso dan jalanLingkar Barat serta jalan menuju stasiun keretaapi dengan lebar minimum 1,50 (satu koma limapuluh) meter.

(2) Peta rencana fasilitas pejalan kaki sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tercantum dalamLampiran VIII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 30

(1) Parkir di luar jalan mengambil tempat di pelataranparkir yang berada di dalam kaveling.

(2) Kaveling yang terletak di tepi jalan arteri primerdiwajibkan menyediakan tempat parkir di dalamkavelingnya masing-masing, antara lain berupapelataran parkir dengan cara memundurkan GSB,membuat semi basement atau basement, ataumembangun gedung parkir.

Pasal 31

(1) Pada Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi disediakan alat pemberti isyarat lalulintas berupa lampu pengatur lalu lintas.

(2) Lokasi lampu pengatur lalu lintas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditempatkan di :

Page 73: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

73

a. persimpangan antara jalan arteri yakni Jl.Gatot Subroto dan jalan lingkar barat yakni Jl.Transmigrasi; dan

b. perpotongan jalan arteri dengan jalur masuk kePelabuhan Ketapang dan PelabuhanTanjungwangi.

Paragraf 6Rencana Penyediaan Sistem Jaringan

Energi/Kelistrikan

Pasal 32

(1) Sistem jaringan energi/kelistrikan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf d meliputipenyediaan daya listrik ke seluruh pelosokKawasan Strategis Pelabuhan KetapangBanyuwangi yang disalurkan melalui jaringanSUTM 20KV (dua puluh kilo volt) dan SUTR220/380 V (dua ratus dua puluh/tiga ratusdelapan puluh volt).

(2) Jaringan SUTM 20 KV (dua puluh kilo volt)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangdiusulkan adalah :a. jaringan SUTM di sepanjang Jalan Arteri

Sekunder;b. jaringan SUTM di sepanjang Jalan Kolektor

Sekunder; danc. jaringan SUTM di sepanjang Jalan Lokal

Primer kawasan industri.(3) Jaringan SUTR 220/380 V (dua ratus dua

puluh/tiga ratus delapan puluh volt)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangdiusulkan adalah penyediaan jaringan SUTR220/380 V (dua ratus dua puluh/tiga ratusdelapan puluh volt) di wilayah pengembanganperumahan baru pada Blok-1 dan Blok-2.

(4) Pengembangan jaringan kelistrikan di KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi harusdiimbangi dengan penyediaan Penerangan JalanUmum (PJU) yang memadai yang tidak hanya dijalan-jalan utama saja, tetapi juga jalan dilingkungan perumukiman.

Page 74: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

74

(5) Terdapat jaringan SUTT 150 KV (seratus limapuluh kilo volt) yang berasal dari gardupenghubung kabel laut Jawa-Bali.

(6) Peta rencana sistem jaringan energi/kelistrikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 7Rencana Penyediaan Sistem Jaringan

Telekomunikasi

Pasal 33

(1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf e ditempatkan dilokasi umum seperti sekolah, kantor pemerintah,pelabuhan, terminal, stasiun.

(2) Rencana sistem jaringan telekomunikasimeliputi :a. pengembangan sambungan telepon ke seluruh

pelanggan di kawasan permukiman lamadengan menggunakan jaringan kabel udara,sedangkan sambungan telepon di kawasanpermukiman pengembangan barumenggunakan kabel tanah;

b. penyediaan 6 (enam) Base Transceiver Station(BTS) yang lokasinya tersebar di Blok-2 danBlok-3;

c. penyediaan Stasiun Telepon Otomat (STO) diJl. Raya Banyuwangi-Situbondo, yaitu padaBlok-3.

d. untuk melayani pelanggan, dibutuhkan KantorPelayanan PT. Telkom antara lain untukpelayanan pengaduan, pembayaran rekeningtelepon dan pemasangan baru; dan

(3) Peta rencana sistem jaringan telekomunikasisebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantumdalam Lampiran X yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 75: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

75

Paragraf 8Rencana Sistem Jaringan Transportasi

Pasal 34

(1) Rencana sistem jaringan transportasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf fdiarahkan untuk mendorong perkembanganpembangunan fisik, sosial dan ekonomi,mewujudkan pemerataan pembangunan danmemperlancar transportasi melalui jalur UtaraBanyuwangi-Situbondo serta mewujudkan upayapelestarian lingkungan melalui penerapanprinsip-prinsip pembangunan wilayah yangberwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

(2) Rencana sistem jaringan transportasi disusunsecara terpadu antar dan intra moda, didukungoleh prasarana dan sarana dengan teknologi sesuaiperkembangan, dan diarahkan untuk mendorongpertumbuhan dan pemerataan perekonomianwilayah,meliputi :a. rencana sistem jaringan transportasi darat,

yang terdiri dari :1. rencana pengembangan jaringan jalan;2. rencana pengembangan jalur rel kereta api;

dan3. rencana pengembangan terminal;

b. rencana pengembangan pelabuhan.(3) Rencana sistem jaringan transportasi terpadu

antar dan intra moda sebagaimana dimaksudpada ayat (2) direncanakan dengan sistemterpadu, dimana perpindahan antar modaangkutan, jenis kendaraan bermotor, diupayakanberlangsung efisien.

Pasal 35

(1) Rencana sistem jaringan jalan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf a angka1 berdasarkan sistem dan fungsi jalan di wilayahperencanaan direncanakan sebagai berikut :a. Jalan Yos Sudarso – Jalan Gatot Soebroto

sebagai jalan arteri primer;

Page 76: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

76

b. Jalan Lingkar Barat sebagai jalan arterisekunder;

c. Jalan penghubung Jalan Lingkar Barat denganJalan Gatot Subroto sebagai jalan lokal primer;

d. Jalan dari Lingkar Barat ke Selatan sebagaijalan kolektor sekunder; dan

e. Jalan di dalam kawasan permukiman sebagaijalan lingkungan.

(2) Rencana geometrik jalan di wilayah perencanaansebagai berikut :a. Jalan Arteri Primer : Jl. Gatot Subroto-Jl. Raya

Banyuwangi Situbondo (jalan yang melewatiruas 1-2-3-4-5-15-6-7) :1. Jl. Raya Banyuwangi-Situbondo (lokasi A)

direncanakan dengan lebar Rumija 20 (duapuluh) meter dan Ruwasja 8 (delapan)meter;

2. Jl. Gatot Subroto sekitar ASDP (lokasi B)direncanakan dengan lebar Rumija 20 (duapuluh) meter dan Ruwasja 0 (nol) meter;

3. Jl. Gatot Subroto sebelah Selatan (lokasi C)direncanakan dengan lebar Rumija 20 (duapuluh) meter dan Ruwasja 8 (delapan)meter.

b. Jalan Arteri Sekunder : Jl. Lingkar Barat (jalanmelewati ruas 2-8-10-11-13-5) :1. lebar badan jalan minimal 11 (sebelas)

meter;2. Jl. Lingkar Barat (lokasi D) direncanakan

dengan Rumija 16 (enam belas) meter danRuwasja 3 (tiga) meter;

3. jalan arteri sekunder terusan Lingkar Barat(jalan melewati ruas 13-14-16-6)direncanakan dengan lebar badan jalanminimal 11 (sebelas) meter.

c. Jalan Kolektor Sekunder (jalan yang melewatiruas 8-9) direncanakan dengan lebar badanjalan minimal 7,50 (tujuh koma lima puluh)meter;

d. Jalan Lokal Primer (jalan yang melewati ruas 3-10 dan ruas 4-11-12) direncanakan denganlebar badan jalan minimal 7,50 (tujuh komalima puluh) meter.

Page 77: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

77

e. Jalan Lingkungan dengan ketentuan :1. jalan di dalam lingkungan perumahan,

direncanakan dengan lebar badan jalan min6,5 (enam koma lima) meter yangdiperuntukkan bagi kendaraan roda 3 (tiga)atau lebih, dan badan jalan minimal 3,5(tiga koma lima) meter yang tidakdiperuntukkan bagi kendaraan roda 3 (tiga)atau lebih;

2. jalan lingkungan di lokasi E direncanakandengan Rumija 9 (sembilan) meter danRuwasja 3 (tiga) meter;

3. jalan lingkungan di dalam kawasan industridirencanakan dengan lebar badan jalanminimal 11 (sebelas) meter.

(3) Rencana pengembangan rute angkutan umum diwilayah perencanaan adalah sebagai berikut:a. Mempertahankan trayek MPU eksisting.b. Mempertahankan rute bus sedang dan bus

besar eksisting.c. Memperluas trayek angkutan perdesaan.d. Perlunya penambahan trayek angkutan umum

untuk melayani kebutuhan pelabuhan.e. Menyesuaikan rute berkaitan dengan rencana

pemindahan Terminal Sri Tanjung ke lokasi disekitar Stasiun Kereta Api Banyuwangi Baru.

f. Rute/ Trayek Bus yaitu :Dari Situbondo – Jl. Gatot Subroto – StasiunBanyuwangi Baru (Terminal Intermoda) –Pelabuhan Ketapang – Jl. Gatot Subroto – Jl.Transmigrasi (Jalan Lingkar) – MenujuSitubondo

(4) Rencana untuk angkutan barang di wilayahperencanaan diarahkan sebagai berikut:a. Angkutan barang dari luar kota ke dalam Kota

Banyuwangi yang menggunakan kendaraanpengangkut barang bertonase besar harusmasuk terminal kargo.

b. Angkutan barang dari terminal kargo barangdipindahkan ke kendaraan pengangkutbarang bertonase lebih kecil yang diizinkanmasuk ke dalam Kota Banyuwangi.

Page 78: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

78

c. Lokasi terminal kargo direncanakanmenempati (bekas) Terminal Sri Tanjung,dengan catatan terminal Sri Tanjung sudahdirelokasi ke lokasi terminal terpadu yangterintegrasi dengan angkutan rel kereta api.

d. Perlunya penambahan trayek angkutanbarang untuk melayani kebutuhanpelabuhan.

e. Rute/Angkutan Barang diarahkan :1. Kendaraan Angkutan Barang sedang dan

rendah (<6 ton), dari Situbondo – TerminalBarang – Jl. Gatot Subroto – Ke Banyuwangi.

2. Kendaraan Angkutan Barang Berat (>6 ton),dari Situbondo – Terminal Barang – KembaliKe Arah Situbondo.

f. Kendaraan Angkutan Barang Berat tidakdiarahkan masuk Kota Banyuwangi, hanyasampai terminal barang. Untuk memasukiKota Banyuwangi, barang/muatandipindahkan pada kendaraan sedang/rendah(< 6 ton).

(5) Peta rencana sistem jaringan transportasitercantum dalam Lampiran XI sampai denganLampiran XIII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 36

(1) Rencana pengembangan jalur rel kereta apisebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2)huruf a angka 2 diarahkan sebagai berikut :a. mengembangkan jalur rel ganda (double track)

pada wilayah perencanaan adalah sepanjang3.600 (tiga ribu enam ratus) meter.

b. mengoptimalkan angkutan kereta api untukmengangkut penumpang dan barang,khususnya untuk melayani pelabuhan dengancara menghidupkan kembali jalur kereta apipengangkut barang yang sudah mati untukmelayani Pelabuhan Tanjungwangi dan Pusri;

c. membangun perlintasan tidak sebidang(viaduct) sebagai upaya untuk meminimalkanpertemuan sebidang antara jalur rel kereta apidengan jalur angkutan jalan raya.

Page 79: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

79

(2) Peta rencana pengembangan jalur kereta apitercantum dalam Lampiran XIV yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini.

Pasal 37

(1) Rencana pengembangan terminal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf a angka3 terdiri dari Terminal Intermoda dan TerminalKargo.

(2) Terminal Intermoda sebagaimana dimaksud padaayat (1) dikembangkan di lokasi sebelah TimurStasiun Kereta Api Banyuwangi Baru denganmengintegrasikan angkutan jalan dan angkutanrel kereta api.

(3) Terminal Kargo sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dikembangkan di lokasi Terminal Sri Tanjungsesudah fungsinya sebagai terminal angkutanumum direlokasi ke Terminal Intermoda.

(4) Ketentuan luasan minimal dan fasilitaskelengkapan yang harus tersedia untuk TerminalIntermoda dan Terminal Kargo sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuaiketentuan perundang-undangan.

Pasal 38

(1) Rencana pengembangan pelabuhan dimaksuddalam Pasal 34 ayat (2) huruf b, meliputi :a. Pelabuhan Tanjungwangi; danb. Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.

(2) Arahan pengembangan Pelabuhan Tanjungwangimeliputi :a. kapal yang datang dari arah Surabaya atau

pelabuhan lain yang berada di arah utaraPelabuhan Tanjung Wangi menggunakan alurUtara;

b. kapal yang datang dari Pelabuhan Benoa ataupelabuhan lain arah Selatan PelabuhanTanjung Wangi menggunakan alur Selatan;

Page 80: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

80

c. trayek yang dilayani Pelabuhan Tanjung Wangiadalah trayek R – 11 dengan rute TanjungWangi – Sapeken – Pagerungan Besar –Kangean – Sapudi – Kalianget – Keramean –Masalembo – Surabaya.

(3) Arahan pengembangan Pelabuhan Ketapangmeliputi:a. Pelabuhan Ketapang melayani penyeberangan

penumpang/orang, barang dan kendaraanbaik roda dua maupun roda empat;

b. tapak Pelabuhan Penyeberangan Ketapangyang terpisah oleh perkampungan penduduksecara bertahap disatukan denganmembebaskan lahan perkampungan.

(4) Peta persebaran pelabuhan tercantum dalamLampiran XV yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 9Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Pasal 39

(1) Sumber air di wilayah perencanaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf g berada diSumberjedog sifatnya terbatas, hanya mencukupiuntuk memenuhi kebutuhan domestik,sedangkan kebutuhan pelabuhan, TUKS danindustri sementara ini menggunakan sumber airdan sumur bor.

(2) Penggunaan sumur bor sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak dilakukan secara terusmenerus dalam jumlah besar.

(3) Kekurangan air baku untuk pelabuhan, TUKS danindustri/pergudangan, diusulkan menggunakanteknologi desalinasi air laut.

Paragraf 10Rencana Pengembangan Sistem Jaringan

Air Bersih

Pasal 40

(1) Sistem jaringan air bersih sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 25 huruf hmenggunakan sistem jaringan perpipaan yangdikelola oleh PDAM Kabupaten Banyuwangi.

Page 81: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

81

(2) Rencana sistem jaringan air bersih sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi :a. penyediaan air bersih Kawasan Strategis

Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, yangdilayani oleh jaringan perpipaan yang disuplaidari PDAM Kabupaten Banyuwangi; dan

b. kebutuhan air bersih lainnya, diperoleh darisumur gali dengan ketentuan kualitas airnyamemenuhi syarat.

(3) Kegiatan industri dan pelabuhan harus memilikisistem penyediaan air bersih yang diusahakansendiri.

(4) Kebutuhan penyediaan air bersih pada saat inidiambil dari Sumur Bor yang dikelola oleh PT.Tanjungwangi yang digunakan untuk melayanikebutuhan air bersih bagi kapal-kapal danlingkungan pelabuhan.

(5) Kebutuhan air bersih untuk PelabuhanTanjungwangi, Pelabuhan Ketapang, TerminalTerpadu, Terminal Kargo, industri/pergudangandan TUKS, sebesar 7.458.480 (tujuh juta empatratus lima puluh delapan ribu empat ratusdelapan puluh) liter/hari atau 7.458,48 m3/hari(tujuh ribu empat ratus lima puluh delapan komaempat puluh delapan kubik perhari).

(6) Peta rencana sistem jaringan air bersihsebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantumdalam Lampiran XVI yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 11Rencana Sistem Persampahan

Pasal 41

(1) Pengangkutan Sampah sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 25 huruf i diarahkansebagai berikut :a. Sampah dari TPS yang berasal dari

perumahan, perdagangan, jasa, fasilitasumum, kantor, jalan; pengangkutan danpembuangannya ke TPA Bulusan dilakukanoleh Dinas Kebersihan KabupatenBanyuwangi.

Page 82: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

82

b. Sampah pelabuhan, dermaga/terminal untukkepentingan sendiri, dan fasilitas pendukungpelabuhan wajib diangkut sendiri ke TPA.Pelabuhan dan dermaga/terminal untukkepentingan sendiri yang dimaksud adalah :1. Kegiatan yang berada dalam Pelabuhan

Ketapang dan Pelabuhan Tangjungwangi.2. Kegiatan yang berada dalam Terminal

Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).3. Fasilitas pendukung pelabuhan adalah

perusahan pelayaran yang berada dalamTUKS.

(2) Rencana TPS diarahkan di Blok 1-2, 2-2, 3-1, 3-2,4-1, 5-1.

(3) Pengembangan lokasi lahan TPA baru yangmemenuhi ketentuan teknis lingkungan, sebagaipengganti TPA Bulusan karena kapasitas lahansudah tidak mencukupi menampung volumesampah yang terus meningkat serta berdekatandengan permukiman penduduk.

(4) Sampah industri dan pergudangan dibedakanmenjadi tiga, yaitu (1) sampah yang dapat didaurulang, (2) sampah yang tidak dapat didaur ulang,dan (3) limbah B3 (Bahan Berbahaya danBeracun).a. Sampah yang dapat didaur ulang dapat

dimanfaatkan kembali atau dijual.b. Sampah yang tidak dapat didaur ulang, tetapi

bukan limbah B3, dibuang ke TPS di dalamlokasi masing-masing perusahaan industri.Pembuangan ke TPA dilakukan oleh pengelolakawasan industri atau perusahaan industribersangkutan.

c. Limbah B3 harus diangkut oleh perusahaanyang memiliki lisensi khusus pengangkutanlimbah B3, untuk selanjutnya diolah diInstalasi Pengolahan Limbah B3 yangdirekomendasikan Kementerian/instansi/dinas terkait.

(5) Peta Rencana tempat pembuangan sampahsebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantumdalam Lampiran XVII yang merupakan bagian takterpisahkan dari peraturan daerah ini.

Page 83: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

83

Paragraf 12Rencana Sistem Jaringan Air Limbah

Pasal 42

(1) Sistem jaringan air limbah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf j meliputi limbahdomestik dan limbah industri.

(2) Rencana jaringan limbah domestik di kawasanperumahan menggunakan sistem pengelolaanlimbah individu maupun komunal.

(3) Penyediaan jaringan air limbah rumah tangga bisaberupa (1) on site system, dan (2) off site system.

(4) Pembuangan limbah cair yang berasal darikorporasi, fasilitas umum, pelabuhan, saranaperdagangan dan jasa, disarankan menggunakanIPAL Biofilter atau Biofilm Anaerob dan AerobPlus.

(5) Rencana jaringan limbah industri adalah sebagaiberikut :a. rencana jaringan limbah industri pada

kawasan industri menggunakan IPAL Komunalyang disediakan oleh pengelola kawasanindustri; dan

b. rencana jaringan limbah industri pada industrinon kawasan diwajibkan melakukanpengelolaan dengan menyediakan IPALIndividu di dalam tapaknya. Jika kadar BODdan COD sudah berada di bawah ambang yangditetapkan, maka diizinkan dialirkan ke badanair.

Paragraf 13Rencana Sistem Jaringan Drainase

Pasal 43

(1) Sistem jaringan drainase di Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 25 huruf k, meliputi :a. saluran primer, yaitu semua saluran kota yang

bermuara ke laut;b. saluran sekunder, yaitu saluran yang

bermuara ke saluran primer; dan

Page 84: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

84

c. Saluran tersier, yaitu saluran di lingkunganperumahan yang bermuara ke saluransekunder.

(2) Saluran drainase digunakan untuk mengalirkanair hujan dan air buangan rumah tangga danuntuk meminimalkan pencemaran pada badanair, pada saluran di dalam kaveling dibuatsaringan atau bak penangkap lemak yangditempatkan pada bak kontrol sebelum airdibuang ke saluran drainase.

(3) Rencana jaringan drainase sebagaimanadimaksud pada ayat (1), meliputi :a. normalisasi saluran pada seluruh saluran di

wilayah perencanaan; danb. menerapkan sistem drainase terpisah dengan

saluran irigasi.(4) Peta rencana sistem jaringan drainase

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantumdalam Lampiran XVIII merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 14Rencana Penyediaan Prasarana Lainnya

Pasal 44

(1) Rencana penyediaan prasarana lain sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 huruf l, meliputi :a. rencana sistem evakuasi bencana; danb. rencana sarana penanggulangan kebakaran.

(2) Rencana sistem evakuasi bencana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari :a. Sub Zona Rawan Bencana Tsunami;b. Sub Zona Rawan Tanah Longsor;c. Sub Zona Rawan Abrasi;d. Sub Zona Rawan Banjir; dane. Sub Zona Rawan Lahar.

(3) Upaya penanganan/pengelolaan Sub Zona RawanBencana Tsunami sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf a dilakukan dengan cara sebagaiberikut :a. menyediakan jalur evakuasi melalui Jalan

Lingkar Barat diteruskan ke jalan-jalanpembagi ke arah Barat menuju ke daerahperbukitan yang lokasinya lebih tinggi;

Page 85: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

85

b. menyiapkan bangunan pemecah ombak;c. memperjelas akses-akses untuk evakuasi

menuju ke dataran rendah;d. mempersiapkan lahan datar yang cukup luas

untuk penampungan;e. menyiapkan bangunan berlantai 2 (dua) untuk

kepentingan penyelamatan sementara danmenyiapkan akses ke arah atap untukkepentingan penyelamatan dari lantai dibawahnya, apabila terjadi bencana banjirakibat tsunami;

f. menghindarkan membangun bangunanberlantai banyak dan konstruksi berat;

g. lebih mengoptimalkan lagi sempadan-sempadan sungai, dan saluran yang ada sesuaifungsinya secara bertahap gunakesinambungan hasil penanganan banjir yangoptimal;

h. penyiapan zona aman sebagai tempatpengungsian dan evakuasi warga;

i. normalisasi prasarana drainase sebagaipengendali banjir;

j. melakukan observasi dan penelitian untukmempelajari pola perilaku alam di sekitarnya,agar tanda-tanda tsunami dapat dibaca secepatmungkin;

k. mengadakan latihan evakuasi massal;l. memberikan informasi awal tentang tsunami

dan memberikan peringatan dini untukmemperkecil korban;

m. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok 1-1, Blok 1-2, Blok 2-1, Blok 3-1, Blok 3-2, Blok4-1, Blok 4-2.

(4) Arahan pengendalian Sub Zona Rawan TanahLongsor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b di perbukitan di sebelah Utara dan BaratLaut wilayah perencanaan dilakukan, dengancara :a. menetapkan larangan mendirikan bangunan

pada tanah berlereng yang memilikikemiringan lereng lebih dari 40% (empat puluhperseratus);

Page 86: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

86

b. mempertahankan kondisi fisik lingkungantanah berlereng sebagaimana yang sudah ada;

c. bangunan-bangunan yang berada di bawahtanah berlereng diwajibkan membuat taluduntuk mengantisipasi jika terjadi longsor;

d. memberikan peringatan dini apabila terjadigejala tanah longsor;

e. menyiapkan jalur evakuasi menuju lokasiaman ke arah selatan;

f. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok2-2.

(5) Untuk meminimalkan abrasi yang terjadi padaSub Zona Rawan Abrasi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf c yakni sepanjang pesisirTimur Ketapang, mulai dari Utara (sekitarWatudodol) sampai Bulusan di bagian Selatandilakukan upaya :a. menetapkan daerah sempadan pantai dengan

lebar 100 (seratus) meter dari titik pasangtertinggi ke arah darat, kecuali untukpelabuhan dan TUKS;

b. kegiatan dan bangunan yang sudah ada didalam daerah sempadan pantai sebelumdiundangkannya Peraturan Daerah ini tetapdiizinkan dengan syarat memiliki IMB dantidak diizinkan melakukan perluasan ke arahvertikal maupun horizontal;

c. untuk pelabuhan dan TUKS, upayapencegahan dapat dilakukan dengan membuatbangunan pemecah ombak.

(6) Untuk meminimalkan banjir pada Sub ZonaRawan Banjir sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf d yakni di Jl. Gatot Subroto sebelahSelatan, di sekitar Pelabuhan Ketapang dilakukanupaya :a. normalisasi sungai dan saluran, untuk

memperlancar aliran air ke laut;b. membuat ponds yang lokasinya ditempatkan di

dalam Zona Industri/Pergudangan (Blok 2-1)sekaligus digunakan sebagai bagian dari kolamIPAL Komunal; dan

c. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok2-1.

Page 87: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

87

(7) Untuk meminimalkan dampak korban pada SubZona Rawan Lahar sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf e yakni KRB Gunung Ijen (Blok 4-2dan Blok 5-2) maka disediakan :a. jalur evakuasi menuju barat;b. Tempat Evakuasi Aman di Blok 4-1 dan 4-2;c. sempadan sungai rawan lahar dengan lebar

sekurangnya 15 (lima belas) meter.(8) Peta rencana jalur evakuasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a tercantum dalamLampiran XIX-A sampai Lampiran XIX-D yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Pasal 45

(1) Sistem penanggulangan kebakaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf b meliputipenyediaan Pos PMK dan sumur kebakaran.

(2) Rencana Pos PMK sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi perencanaan dan pelaksanaanpembangunan Pos PMK dan pengadaan mobilPMK.

(3) Pada kawasan Pelabuhan Ketapang perludisediakan satu Pos PMK yang ditempatkan padalokasi yang sentris terhadap areal pelayanannyayakni pada pelabuhan Tanjungwangi berupagarasi terbuka yang digunakan untukmenampung satu mobil pemadam api dan satumobil tangki air untuk pemadaman api.

(4) Di daerah perdagangan dan daerah yang jauh darilaut atau sungai, perlu disediakan sumurkebakaran pada setiap jarak 100-200 (seratussampai dua ratus) meter.

(5) Sumur kebakaran sebagaimana dimaksud padaayat (4) ditempatkan di tepi jalan dengan jarakminimal 3 (tiga) meter dari badan jalan.

(6) Perlu penyediaan sekurangnya satu mobilpemadam dan satu mobil tangki.

(7) Peta rencana sarana penanggulangan kebakaransebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantumdalam Lampiran XX yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 88: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

88

Bagian TigaRencana Struktur Ruang BWP Banyuwangi

Umum

Pasal 46

Rencana Struktur Ruang BWP Banyuwangi, meliputi :(1) Pembagian Sub BWP dan Blok;(2) Sistem Pusat Pelayanan; dan(3) Rencana sistem prasarana dan sarana wilayah.

Paragraf 1Pembagian Sub BWP dan Blok

Pasal 47

(1) Rencana pembagian Sub BWP wilayah perkotaanBanyuwangi sebagaimana pada pasal 46 (1),sebagai berikut :a. Sub BWP A, meliputi Kelurahan Giri, Kelurahan

Kalipuro, Kelurahan Kampung Melayu,Kelurahan Klatak, Kelurahan Lateng,Kelurahan Pengantigan, KelurahanSingotrunan;

b. Sub BWP B, meliputi Kelurahan Bakungan,Kelurahan Banjarsari, Kelurahan Boyolangu,Kelurahan Giri, Kelurahan Kepatihan,Kelurahan Lateng, Kelurahan Mojopanggung,Kelurahan Panderejo, Kelurahan Penabatan,Kelurahan Penganjuran, KelurahanPengantingan, Kelurahan Singonegaran,Kelurahan Singotrunan, Kelurahan Sobo,Kelurahan Taman Baru, KelurahanTemenggungan, Kelurahan Tukangkayu;

c. Sub BWP C, meliputi Kelurahan KampungMandar, Kelurahan Kampung Melayu,Kelurahan Karangrejo, Kelurahan Kepatihan,Kelurahan Kertosari, Kelurahan Lateng,Kelurahan Panderejo, Kelurahan Penganjuran,Kelurahan Sobo, Kelurahan Temenggungan,Kelurahan Tukang Kayu;

d. Sub BWP D, meliputi Kelurahan Bakungan,Kelurahan Banjarsari, Kelurahan Boyolangu,Kelurahan Giri, Keurahan Kalipuro, Desa Kelir,Kelurahan Penabatan, Desa Rejosari,Kelurahan Sumberrejo;

Page 89: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

89

e. Sub BWP E, meliputi Kelurahan Kertosari,Kelurahan Pakis, Kelurahan Sobo, KelurahanSumber Rejo, Kelurahan Taman Baru,Kelurahan Tukang Kayu;

f. Sub BWP F, meliputi Kelurahan Bakungan,Kelurahan Banjarsari, Desa Dadapan,Kelurahan Kebalenan, Desa Kedayunan,Kelurahan Mojopanggung, Kelurahan Pakis,Desa Rejosari, Kelurahan Sobo, KelurahanSumberejo, Kelurahan Taman Baru; dan

g. Sub BWP G, meliputi Desa Dadapan, DesaKedayunan, Kelurahan Pakis, DesaPondoknongko, Kelurahan Sumberrejo.

(2) Rencana pembagian blok dari masing-masing SubBWP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) padawilayah Perkotaan Banyuwangi meliputi :a. Sub BWP A terdiri atas 4 (empat) blok yaitu Blok

A-1, A-2, A-3, A-4;b. Sub BWP B terdiri atas 5 (lima) blok yaitu Blok

B-1, B-2, B-3, B-4, B-5;c. Sub BWP C terdiri atas 5 (Lima) blok yaitu

Blok C-1, C-2, C-3, C-4, dan C-5;d. Sub BWP D terdiri atas 5 (Lima) blok yaitu

Blok D-1, D-2, D-3, D-4, dan D-5;e. Sub BWP E terdiri atas 3 (Tiga) blok yaitu

Blok E-1, E-2 dan E-3;f. Sub BWP F terdiri atas 3 (Tiga) blok yaitu Blok

F-1, F-2 dan F-3; dang. Sub BWP G terdiri atas 2 (Dua) blok yaitu Blok

G-1 dan G-2.

(3) Peta rencana pembagian SBWP dan Bloksebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXI yangmerupakan bagian tidak terpisahkan denganPeraturan Daerah ini.

Paragraf 2Sistem Pusat Pelayanan

Pasal 48

(1) Sistem pusat pelayanan pada BWP Banyuwangisebagaimana pada pasal 46 ayat (2) terdiri daripusat BWP dan pusat Sub BWP.

Page 90: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

90

(2) BWP Banyuwangi terbagi menjadi tujuh SBWP,meliputi :a. SBWP A memiliki kegiatan utama sebagai

kawasan pemukiman dan perumahan,perdagangan dan jasa, industri dan pertanian;

b. SBWP B memiliki kegiatan utama sebagaisarana pelayanan umum, kawasan pemukimandan perumahan serta perdagangan dan jasa;

c. SBWP C memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pemukiman dan perumahan sertaperdagangan dan jasa;

d. SBWP D memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pertanian dan kawasan pemukimandan perumahan;

e. SBWP E memiliki kegiatan utama sebagaisarana pelayanan umum, kawasan pemukimandan perumahan, perdagangan dan jasa sertakawasan pertanian;

f. SBWP F memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pertanian dan kawasan permukimandan jasa; dan

g. SBWP G memiliki kegiatan utama sebagaikawasan pertanian dan kawasan permukimandan jasa.

(3) Pusat BWP Banyuwangi adalah SBWP B danSBWP C.

(4) Masing-masing SBWP memiliki pusat SBWP, yaitu:a. Pusat SBWP A adalah di sepanjang koridor

jalan arteri/jalan utama yang melintas padablok A1, blok A2 dan blok A3;

b. Pusat SBWP B meliputi blok B4 dan blok B5sebagai pusat sarana pelayanan umum;

c. Pusat SBWP C adalah di sepanjang koridorjalan arteri meliputi blok C1, blok C2 dan blokC3;

d. Pusat SBWP D meliputi blok D1 dan D4 yaitukegiatan pertanian dan perumahan;

e. Pusat SBWP E meliputi blok E1 yaitu kegiatanperdagangan dan jasa;

f. Pusat SBWP F adalah di sepanjang koridorjalan arteri/jalan utama yang melintas padablok F1, blok F2 dan blok F3; dan

g. Pusat SBWP G adalah di sepanjang koridorjalan arteri/jalan utama yang melintas padablok G1 dan blok G2.

Page 91: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

91

Bagian KeempatRencana Sistem Prasarana dan Sarana Wilayah

Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiUmum

Pasal 49

Rencana sistem prasarana dan sarana wilayah diBagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 46 ayat (3), meliputi :a. Rencana pengembangan jaringan pergerakan;b. Rencana pengembangan jaringan energi/

kelistrikan;c. Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi;d. Rencana pengembangan jaringan air minum;e. Rencana pengembangan jaringan drainase;f. Rencana pengembangan pengolahan air limbah;g. Rencana pengembangan pengelolaan persampahan;

danh. Rencana pegembangan jalur evakuasi bencana.

Paragraf 1Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan

Pasal 50

(1) Rencana pengembangan jaringan pergerakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf ameliputi rencana jaringan transportasi darat.

(2) Rencana pengembangan jaringan transportasidarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1,)meliputi :a. sistem jaringan jalan;b. sistem jaringan pedestrian;c. sistem pelayanan angkutan umum; dand. sistem jaringan perkeretaapian.

(3) Rencana pengembangan sistem jaringan jalansebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,meliputi :a. Pengembangan jalan arteri primer meliputi

Jalan Yos Sudarso – Jalan Basuki Rahmad.b. Pengembangan jalan kolektor primer meliputi

Jalan PB. Sudirman – Jalan Ahmad Yani –Jalan Adi Sucipto – Jalan S. Parman dan JalanRaya Banyuwangi – Rogojampi.

Page 92: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

92

c. Pengembangan Jalan Lingkar Barat PerkotaanBanyuwangi menjadi jalan kolektor primermeliputi Jalan R. Suprapto – Jalan RadenWijaya - Jalan Hayam Wuruk – Jalan GajahMada – Jalan Brawijaya.

d. Pengembangan jalan kolektor sekunder padasetiap SBWP.

e. Pengembangan jalan lokal primer dan lokalsekunder pada setiap SBWP.

f. Pengembangan jalan lingkungan pada setiapSBWP.

g. Pengembangan jalan baru pada seluruh zonaperumahan, seluruh zona perdagangan danjasa, seluruh zona perkantoran, seluruh zonaindustri, seluruh zona sarana pelayananumum, seluruh zona peruntukan lainnya danseluruh zona khusus.

h. Peningkatan kualitas jalan yang sudah ada diBWP Banyuwangi.

i. Peta rencana pengembangan sistem jaringanjalan arteri primer, kolektor primer, jalan lokaldan jalan lingkungan sebagaimana dimaksudpada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, hurufe, huruf f dan huruf g tercantum dalamLampiran XXII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Rencana pengembangan sistem jaringanpedestrian sebagaiman dimaksud pada ayat (2)huruf b, meliputi :a. Pengembangan jalur pejalan kaki pada seluruh

koridor jalan yang berada di zona perdagangandan jasa, terutama pada ruas Jalan YosSudarso, Jalan Basuki Rahmat, JalanPanglima Sudirman, Jalan Ahmad Yani, JalanAdi Sucipto dan Jalan S. Parman.

b. Pengembangan jalur pejalan kaki di koridorjalan lingkar Barat Perkotaan Banyuwangimeliputi Jalan R. Suprapto, Jalan RadenWijaya, Jalan Gajah Mada dan JalanBrawijaya.

c. Pengembangan jalur pejalan kaki subzonapendidikan pada koridor Jalan Teratai, JalanMawar, Jalan Wijaya Kusuma, Jalan HOSCokroaminoto, Jalan Simpang Gajah Mada,dan Jaksa Agung Suprapto.

Page 93: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

93

d. Parkir di luar badan jalan (off street) padaseluruh BWP Banyuwangi, kecuali pada ruasJalan Basuki Rahmat, Jalan PB. Sudirman,Jalan Ahmad Yani dan Jalan Adi Sucipto.

e. Menetapkan jalur bersepeda khusus terutamapada taman kota, sarana olah raga dan saranapeayanan umum lainnya.

f. Peta rencana pengembangan sistem jaringanjalur pejalan kaki atau pedestrian di BagianWilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimanasebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b,huruf c, dan huruf d tercantum dalamLampiran XXIII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(5) Rencana pengembangan sistem pelayananangkutan umum sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf c, meliputi :a. Pengembangan rute angkutan umum

penumpang dalam kota.b. Pengembangan rute angkutan umum

penumpang antar kota.c. Pengembangan terminal Sritanjung (Tipe A).d. Optimalisasi terminal Brawijaya (tipe B).e. Optimalisasi terminal Tipe C di seluruh BWP

Banyuwangi.f. Pengembangan rute angkutan barang.g. Peta rencana sistem jaringan pelayanan

angkutan umum dan terminal sebagaimanadimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, hurufd dan huruf e tercantum dalam Lampiran XXIVyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

(6) Rencana pengembangan sistem jaringanperkeretaapian sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf d, meliputi :a. Pengembangan kereta api dua jalur Surabaya –

Banyuwangi.b. Revitalisasi stasiun kereta api, yang terdapat di

stasiun Argopuro (Blok A4) dan stasiunKarangasem (Blok D5).

c. Pembangunan pos jaga kereta api danpemasangan sistem peringatan padaperlintasan kereta api.

d. Peningkatan akses terhadap layanan keretaapi.

Page 94: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

94

e. Peningkatan jaminan keselamatan dankenyamanan penumpang.

f. Peningkatan angkutan barang bagi pemasarankomoditas yang berada di wilayah KabupatenBanyuwangi.

g. Peta rencana pengembangan sistem jaringanperkeretaapian sebagaimana dimaksud padahuruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf etercantum dalam Lampiran XXV yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini

Paragraf 2Rencana Pengembangan Sistem Jaringan

Energi/Kelistrikan

Pasal 51

(1) Rencana Pengembangan sistem jaringanenergi/kelistrikan sebagaimana dimaksud Pasal49 huruf b meliputi penyediaan daya listrik keseluruh pelosok wilayah perkotaan Banyuwangiyang disalurkan melalui jaringan SUTM 20 KV (duapuluh kilo volt) dan SUTR 220/380 V (dua ratusdua puluh/tiga ratus delapan puluh volt).

(2) Pengembangan jaringan energi kelistrikandilakukan dengan cara :a. Pengembangan jaringan transmisi Saluran

Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET),jaringan transmisi Saluran Utara TeganganTinggi (SUTT), jaringan transmisi tenaga listrikSaluran Udara Tegangan Menengah (SUTM),jaringan Saluran Udara Tegangan Rendah(SUTR), jaringan listrik primer sebesar 20 KV(dua puluh kilo volt), dan jaringan sekunder;

b. Penambahan jaringan listrik lainnya;c. Penambahan lampu penerangan jalan; dand. Pengembangan Gardu Induk untuk

mendukung kegiatan industri.

(3) Peta rencana sistem jaringan energi/kelistrikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran XXVI yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 95: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

95

Paragraf 3Rencana Pengembangan Sistem Jaringan

Telekomunikasi

Pasal 52

(1) Rencana pengembangan sistem jaringan teleponsebagaimana dimaksud Pasal 49 huruf csambungan rumah, meliputi :a. Peningkatan pelayanan jaringan telepon;b. Pengembangan telepon umum; danc. Pengembangan BTS bersama.

(2) Peta rencana sistem jaringan telekomunikasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran XXVII yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 4Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Air Minum

Pasal 53

(1) Rencana pengembangan jaringan air minum diwilayah perkotaan Banyuwangi sebagaimanadimaksud Pasal 49 huruf d, meliputi :a. Pengembangan jaringan pipa air bersih PDAM;b. Peningkatan pelayanan jaringan yang ada;c. Rehabilitasi jaringan yang telah ada untuk

peningkatan distribusi air serta pada daerah disekitar jalan penghubung;

d. Pemeliharaan jaringan pipa transmisi dandistribusi;

e. Pembangunan bangunan pengambil air baku,bangunan penunjang dan bangunanpelengkap serta bak penampung air;

f. Pembangunan biopori di kawasan perumahanpada seluruh BWP; dan

g. Pengaturan dan penetapan sistem pengelolaansumber air secara terencana dan profesionaloleh pemerintah.

(2) Peta rencana pengembangan sistem jaringan airbersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tercantum dalam Lampiran XXVIII yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Page 96: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

96

Paragraf 5Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Drainase

Pasal 54

(1) Rencana pengembangan sistem jaringan drainasesebagaimana dimaksud Pasal 49 huruf e,meliputi :a. pengembangan jaringan drainase;b. perbaikan saluran drainase yang telah ada;c. pembuatan sumur serapan; dand. pengembangan rumah pompa pada kawasan

rawan genangan.(2) Peta rencana pengembangan sistem jaringan

drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1),tercantum dalam Lampiran XXIX yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini.

Paragraf 6Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan

Air Limbah

Pasal 55

Rencana pengembangan sistem pengolahan air limbahdi Wilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimanadimaksud Pasal 49 huruf f, meliputi :a. Pengembangan dan peningkatan IPLT di BWP

Banyuwangi;b. Pembangunan IPAL komunal pada kegiatan

industri rumah tangga di sepanjang sungai Kalilo;c. Pemantauan yang ketat pada perusahaan industri,

perdagangan dan jasa yang berpotensi melakukanpencemaran;

d. Pengembangan pengelolaan air limbah domistikdengan pengelolaan air limbah sistem off site danon site;

e. pembuatan MCK umum di lokasi yang belummemiliki dan membutuhkan MCK Umumkhususnya pada zona budidaya; dan

f. pengolahan limbah kotoran hewan dan limbahrumah tangga untuk sumber energi alternatif.

Page 97: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

97

Paragraf 7Rencana Pengembangan Sistem Persampahan

Pasal 56

(1) Rencana pengembangan sistem persampahan diwilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimanadimaksud Pasal 49 huruf g, meliputi:a. Pengembangan tempat pembuangan

sementara (TPS), depo, sarana dan prasaranapersampahan;

b. Peningkatan kualitas sarana dan prasaranapersampahan;

c. Pengembangan sistem persampahan 4R; dand. Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis

Masyarakat.(2) Peta rencana pengembangan sistem persampahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantumdalam Lampiran XXX yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 8Rencana Pengembangan Jalur Evakuasi Bencana

Pasal 57

(1) Rencana pengembangan jalur evakuasi bencana diwilayah Perkotaan Banyuwangi sebagaimana Pasal49 huruf h, meliputi :a. Pengembangan jaringan evakuasi dan titik

kumpul evakuasi bencana tsunami berada diSBWP A, SBWP B, SBWP C, SBWP E, SBWP Fdan SBWP G, dengan rincian sebagai berikut :1. jaringan evakuasi bencana tsunami,

tersebar pada :a) SBWP A terdiri dari Blok A1, A2 dan A3.

Blok A1 melalui Jl. Lundin, Jl. Tanjung,Jl. Solong, Jl. Yos Sudarso (JalanNasional) dan Jl. Jembrana, Jl. Bawean diKelurahan Klatak, Jl. Ternate, Jl. KarimunJawa, Jl. Belitung, Jl. Bangka, Jl. Riau,jalan lokal dan Jl. Basuki Rahmat diKelurahan Lateng. Blok A2 berupa Jl.Letjend. R. Suprapto di Kelurahan Klatakdan Blok A3 melalui Jl. Basuki Rahmat(Jalan Nasional), Jl. Gunung Ijen, Jl.Gunung Agung, Jl. Rinjani, Jl. Batur, Jl.Andalas, Jl. Tidar, Jalan Dempo dan Jl.Krakatau di Kelurahan Singotrunan.

Page 98: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

98

b) SBWP B terdiri dari Blok B1, B2 dan B3.Blok B1 melalui Jl. PB. Sudirman (JalanNasional), Jl. Kapten Ilyas di KelurahanKepatihan dan Jl. Letkol Istiqlah diKelurahan Singonegaran. Blok B2 melaluiJl. PB. Sudirman (Jalan Nasional) diKelurahan Panderejo dan Jl. Jaksa AgungSuprapto di Kelurahan Penganjuran danBlok B3 melalui Jl. Jend. A. Yani (JalanNasional), Jl. Penataran, Jalan Kalasandan Jl. Candi Sewu di KelurahanPenganjuran, serta Jl. Borobudur, Jl.Mendut dan Jl. Pajajaran di KelurahanTamanbaru.

c) SBWP C terdiri dari Blok C1, C2, C3, C4dan C5. Blok C1 melalui Jl. Ikan Cucut,Jl. Letjend. DI. Panjaitan di KelurahanKampung Mandar, Jl. Ikan Seleding,Jl. Banterang, Jl. Segitiga Berlian, Jl.Benteng, Jl. R.A. Kartini, Jl. Nusantara,Jl. Sritanjung di Kelurahan Kepatihan.Blok C2 melalui Jl. Kapten Piere Tendeandi Kelurahan Karangrejo, Jl. Dr. Sutomodan Jl. KH. Wachid Hasyim di KelurahanTukangkayu. Blok C3 melalui Jl. MayjendMT. Haryono, Jl. Kolonel Sugiono, Jl.Letkol Wolter Monginsidi, Jl. Letkol IGusti Ngurah Rai, Jl. Letkol Sutoyo, Jl.Letnan Sanyoto, Jl. Brigjen Katamso, Jl.Jenderal A. Yani (Jalan Nasional), Jl. AdiSucipto (Jalan Nasional) dan Jl. Lokal diKelurahan Tukangkayu. Blok C4 melaluiJl. Ikan Mas, Jl. Ikan Mungsing, Jl. IkanSadar, Jl. Ikan Kembang Waru, Jl. IkanBedul, Jl. Ikan Bayar, Jl. Ikan Putihan, Jl.Ikan Arwana, Jl. Ikan Tongkol, Jl. IkanHiu, Jl. Ikan Kepiting dan Jl. Lokal diKelurahan Kertosari. Blok C5 melaluiJalan Lokal di Kelurahan Kertosari.

Page 99: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

99

d) SBWP E terdiri dari Blok E1, E2 dan E3.Blok E1 melalui Jl. Ikan Kepting, Jl. IkanLele dan Jl. Ikan Tengiri di KelurahanSobo. Blok E2 melalui Jl. Ikan Wijinongko,Jl. Ikan Layur di Kelurahan Sobo, serta Jl.Kepodang, Jl. Kutilang dan Jl. Cendra-wasih di Kelurahan Pakis. Blok E3 melaluiJl. Lokal di Kelurahan Sobo danKelurahan Pakis.

e) SBWP F terdiri dari F1 dan F2. Blok F1melalui Jl. Adi Sucipto (Jalan Nasional) diKelurahan Sobo, serta Jl. Airlangga dan Jl.Trunojoyo di Kelurahan Kebalenan. BlokF2 melalui Jl. Letjend S. Parman (JalanNasional), Jl. Sutawijaya di KelurahanSumberejo, serta Jl. Brawijaya dan Jl.Trenggono di Kelurahan Kebalenan.

f) SBWP G terdiri dari G1 dan G2. Blok G1melalui Jl. Kepodang dan Jl. Letjend S.Parman (Jalan Nasional) di Desa Kalirejo.Blok G2 melalui Jl. Pondoknongko di DesaPondoknongko dan Desa Dadapan,Jl. Nasional Banyuwangi – Jember diDesa Dadapan dan Desa Kedyunan sertajalan lokal di Desa Pondoknongko.

2. Titik kumpul untuk evakuasi bencanatsunami, tersebar pada :a) SBWP A tersebar di Blok A2 berupa Masjid

di Perumahan Klatak, Gudang/LapanganBulog di Jl. Letjend. R. SupraptoKelurahan Klatak serta di Blok A3 berupaSDN 2 Singotrunan, Jl. Gunung Ijen, SDN4 Singotrunan dan SMPN 3 Banyuwangi,Jl. Tidar di Kelurahan Singotrunan.

b) SBWP B tersebar di Blok B1 berupa SMPN4 Banyuwangi, Jl. Letkol Istiqlah diKelurahan Singonegaran, Blok B2 berupaLapangan Kecamatan Giri, Jl. LetkolIstiqlah di Kelurahan Penataban danLapangan Stadion Diponegoro JalanJaksa Agung Suprapto di KelurahanPenganjuran, serta di Blok B3 berupaLapangan Olah Raga/RTH KelurahanTamanbaru dan Kampus UNTAGBanyuwangi di Kelurahan Tamanbaru.

Page 100: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

100

c) SBWP F tersebar di Blok F1 berupa SMPN2 Banyuwangi, Jalan Trunojoyo diKelurahan Kebalenan serta Blok F2berupa Terminal Brawijaya, di Jl.Brawijaya Kelurahan Kebalenan danPondok Pesantren Adz Dzikra Ceng Ho,Jalan Sutawijaya Kelurahan Sumberejo.

d) SBWP G tersebar di Blok G2 berupaLapangan Olah Raga (RTH Kedayunan)dan SMPN 1 Kabat di Jalan NasionalBanyuwangi-Jember Desa Kedayunan,Kecamatan Kabat.

b. Pengembangan jaringan evakuasi dan titikkumpul bencana banjir berada di SBWP A,SBWP B, SBWP C, SBWP E, SBWP F dan SBWPG, dengan rincian sebagai berikut :1. jaringan evakuasi bencana banjir, tersebar

pada :a) SBWP A terdiri dari Blok A1 melalui

Jl. Yos Sudarso (Jalan Nasional), Jl.Letjend. R. Suprapto, Jl. Basuki Rahmat(Jalan Nasional) dan jalan lokal diKelurahan Klatak, Jl. Bawean, Jl. Tidore,Jl. Belitung, Jl. Karimun Jawa diKelurahan Lateng ke Jl. Basuki Rahmat(Jalan Nasional), Jl. Gunung Ijen diBlok A-3 Kelurahan Singotrunan serta keJl. Yos Sudarso dan Jl. Letjend. R.Suprapto di Kelurahan Klatak.

b) SBWP B terdiri dari Blok B1 melaluiJl. PB. Sudirman (Jalan Nasional), Jl. MH.Thamrin di Kelurahan Pengantigan. BlokB2 melalui Jl. PB. Sudirman (JalanNasional), Jl. Kapten Ilyas ke Jl. LetkolIstiqlah, Jl. Citarum, Jl. Ciliwung, Jl.Serayu, Jl. Bengawan ke Jl. LetkolIstiqlah, Jl. Musi, Jl. Kapuas ke Jl. Baritodan Jl. Jaksa Agung Suprapto diKelurahan Penganjuran.

Page 101: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

101

c) SBWP C terdiri dari Blok C1 melaluiJl. Ikan Cucut, Jl. Letjend DI. Panjaitandi Kelurahan Kampung Mandar,Jl. Nusantara, Jl. Banterang di KelurahanKampung Melayu, Jl. Jogopati,Jl. Sritanjung, Jalan Sutsuit Tubun diKelurahan Temenggungan, Jl. Benteng,Jl. RA. Kartini, Jl. Veteran, Jl. SatsuitTubun di Kelurahan Kepatihan. Blok C2melalui Jl. Dr. Sutomo di KelurahanKepatihan, Jl. Kapten Piere Tendean diKelurahan Karangrejo, Jl. KH. WachidHasyim di Kelurahan Tukangkayu. BlokC4 melalui Jl. Ikan Gurami, Jl. IkanSepat, Jl. Ikan Lumba-Lumba, Jl. IkanMas, Jl. Ikan Mungsing, Jl. Ikan Sadar,Jl. Ikan Banyar dan jalan lokal diKelurahan Karangrejo, Jl. Ikan Tongkol,Jl. Ikan Arwana, Jl. Ikan Hiu, Jl. IkanKepiting dan jalan lokal di KelurahanKertosari.

d) SBWP E terdiri dari Blok E1 melaluiJl. Kepiting, Jl. Ikan Lele, Jl. Ikan Tengiri,Jl. Ikan Pesut di Kelurahan Sobo. Blok E2melalui Jl. Ikan Wijinongko, Jl. IkanLayur, Jl. Ikan Tuna dan jalan lokal diKelurahan Sobo, Jl. Kepodang, Jl Kutilangdi Kelurahan Pakis.

e) SBWP F terdiri dari Blok F1 melaluiJl. Agus Salim, Jl. Airlangga, Jl.Trunojoyo, Jl. Kertanegara dan jalan lokaldi Kelurahan Kebalenan. Blok F2 terdiridari Jl. Brawijaya, Jl. Trenggono danjalan lokal di Kelurahan Kebalenan,Jl. Sutawijaya dan jalan lokal diKelurahan Sumberejo, serta Jl. Barongdan jalan lokal di Kelurahan Bakungan.

f) SBWP G terdiri dari Blok G1 melaluiJl. Kepodang, Jl. Nuri dan jalan lokal diDesa Kalirejo. Blok G2 melalui Jl.Pondoknongko di Desa Pondoknongko,jalan lokal dan Jalan NasionalBanyuwangi-Jember dan jalan lokal diDesa Desa Dadapan.

Page 102: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

102

2. Titik kumpul untuk evakuasi bencana banjirtersebar pada :a) SBWP A tersebar di Blok A2 berupa

Gudang Bulog Jl. Letjend. R. Suprapto diKelurahan Klatak dan Blok A3 berupafasilitas umum (kantor pemerintahan,sarana pendidikan) di KelurahanSingotrunan.

b) SBWP B tersebar di Blok B1 berupafasilitas pendidikan di KelurahanSingonegaran, Blok B2 berupa LapanganOlah Raga di Kelurahan Giri, LapanganOlah Raga di Kelurahan Penganjuran danStadion Dipenogoro di KelurahanTamanbaru.

c) SBWP C tersebar di Blok C4 berupafasilitas Pendidikan dan Lapangan OlahRaga di Kelurahan Kertosari.

d) SBWP E terletak di Blok E2 berupa saranapendidikan di Kelurahan Sobo.

e) SBWP F tersebar di Blok F1 berupasarana pendidikan di KelurahanKebalenan, Blok F2 berupa Terminal diKelurahan Kebalenan.

f) SBWP G terletak di Blok G2 berupafasilitas umum (kantor pemerintahan,fasilits pendidikan dan lapangan olahraga) di Desa Dadapan dan DesaKedayunan.

c. Pengembangan jaringan evakuasi bencanagunung berapi terletak di SBWP A, SBWP B,SBWP D, SBWP SBWP E dan SBWP F,denganrincian sebagai berikut :1. jaringan evakuasi bencana bencana

gunung berapi, tersebar pada :a) SBWP A terdiri dari Blok A1 melalui

Jl. Ternate, Jl. Karimun Jawa danJl. Basuki Rahmat di Kelurahan Lateng,Jl. Tidore, Jalan Bawean dan Jl. YosSudarso di Kelurahan Klatak, Blok A2melalui Jl. Letjend. R. Suprapto (Jl.Argopuro) di Kelurahan Klatak. Blok A3melalui Jl. Basuki Rahmat (JalanNasional), Jl. Galunggung dan jalan lokaldi Kelurahan Singotrunan dan Blok A4melalui jalan lokal, Jl. Letjend R. Supraptodi Kelurahan Kalipuro serta jalan lokaldan Jl. Raden Wijaya di Kelurahan Giri.

Page 103: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

103

b) SBWP B terletak di B3 melalui Jl. AdiSucipto, Jl. Agus Salim di Kelurahan Sobodan Kelurahan Taman Baru. Blok B5melalui Jl. Brawijaya, Jl. AngklungCaruk, Jl. Gandrung, Jl. KendangKempul, Jl. HOS. Cokroaminoto dan jalanlokal di Kelurahan MojopanggungKecamatan Giri dan Kelurahan BanjarsariKecamatan Glagah, serta Jl. Prabuloro,Jalan Stasiun Karangasem, Jl. Widuri danjalan lokal di Kelurahan Bakungan.

c) SBWP D terletak di Blok D1 melaluiJl. Johar, Jl. Trunojoyo, Jl. Klengkeng,Jl. Blimbing, Jl. Samarinda, Jl. Denpasar,Jl. Joyoboyo dan jalan lokal di DesaKalipuro, Jl. Sumberwatu, Jl. Denpasardan jalan lokal di Kelurahan Klatak, sertaJl. Raden Wijaya, Jl. Mahoni dan jalanlokal di Desa Kelir, Blok D3 melalui jalanlokal, Jl. Kemuning, Jl. Teratai, Jl. Widuri,Jl. Kemirin di Kelurahan Banjarsari, BlokD4 melalui Jl. Banjarsari, Jalan RayaLicin dan jalan lokal di KelurahanBanjarsari, serta Blok D5 melaluiJl. Banjarsari, Jl. Widuri dan jalan lokal diKelurahan Banjarsari, Jl. Rejosari danjalan lokal di Kelurahan Bakungan.

d) SBWP E terdiri dari Blok E1 melaluiJl. Kepiting, Jalan Ikan Koi, Jalan AdiSucipto (Jalan Nasional) dan jalan lokal diKelurahan Sobo, Blok E2 melalui Jl. IkanBalanak, Jl. Ikan Lemuru, Jl. Ikan Tuna,Jl. Ikan Layur, J. Kepiting dan jalan lokaldi Kelurahan Sobo, serta Blok E3 melaluijalan lokal di Kelurahan Sobo.

e) SBWP F terdiri dari Blok F1 melalui Jl. AdiSucipto (Jalan Nasional), Jl. Airlangga,Jalan Trunojoyo, Jl. Darmawangsa, Jl.Kertanegara, Jl. Anusapati, Jl. KH. AgusSalim, Jl. Brawijaya dan jalan lokal diKelurahan Kebalenan, dan Blok F2melalui Jl. Brawijaya, Jl. Barong,Jl. Kuntulan, Jl. Gembrung, Jl. DharmaPutra, Jl. Watu Ulo, Jl. Garuda,Jl. Stasiun Karangasem dan jalan lokal diKelurahan Bakungan.

Page 104: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

104

2. Titik kumpul evakuasi bencana gunungberapi berada pada:a) SBWP A tersebar di Blok A1 berupa

Gudang/Lapangan Bulog di Jl. Letjend. R.Suprapto Kelurahan Klatak, Blok A3berupa SDN 4 Singotrunan di Jl. GunungIjen, Kantor Kelurahan Singotrunan diJl. Rinjani dan SMPN 3 Banyuwangi diJl. Tidar Kelurahan Singotrunan, sertaBlok A4 berupa SDIT Habibulloh danMasjid Giri di Kelurahan Giri, GudangBulog di Jl. Letjend. R. SupraptoKelurahan Klatak dan Kantor KecamatanKalipuro, fasilitas pendidikan diJl. Joyoboyo di Kelurahan Kalipuro.

b) SBWP B tersebar di Blok B3 berupa fasilitspendidikan (Kampus Universitas 17Agustus 1945) di Kelurahan Tamanbaru.Blok B5 berupa fasilitas pendidikan SMAN1 Glagah di Jl. Teratai, SMAN 1 Giri sertaLapangan GOR Tawangalun di KelurahanMojopanggung.

c) SBWP D tersebar di Blok D1 berupalapangan olah raga di kawasanperumahan Kalipuro Asri, fasilitaspendidikan dan Kantor Kecamatan di Jl.Joyoboyo Kelurahan Kalipuro. Blok D4berupa SDN 1 Banjarsari di Jalan RayaLicin Kelurahan Banjarsari.

d) SBWP E tersebar di Blok E1 berupafasilitas pendidikan MAN Banyuwangi diJl. Ikan Tengiri Kelurahan Sobo. Blok E2berupa SDN Model Banyuwangi di Jl.Wijinongko dan SDN Sobo di Jl. IkanLayur Kelurahan Sobo.

e) SBWP F tersebar di Blok F1 berupaTerminal Brawijaya di Jl. BrawijayaKelurahan Kebalenan dan beberapatempat Ibadah (Masjid) di KelurahanKebalenan, serta Fasilitas PerkantoranPemerintah yang terletak di Jl. KH. AgusSalim.

Page 105: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

105

(2) Peta Rencana pengembangan jalur evakuasibencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),tercantum dalam Lampiran XXXI-A sampai denganLampiran XXXI-C yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB VRENCANA POLA RUANG

Bagian KesatuUmum

Pasal 58

(1) Rencana pola ruang pada Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang, meliputi :a. Kawasan Inti; danb. Kawasan Penyangga.

(2) Kawasan Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, meliputi:a. Sub Kawasan Pengembangan; danb. Sub Kawasan Publik.

(3) Kawasan Penyangga sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b, meliputi :a. Sub Kawasan Penunjang; danb. Sub Kawasan Publik.

(4) Sub Kawasan Pengembangan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a, terdiri dari :a. Zona Khusus; danb. Zona Industri/Pergudangan.

(5) Sub Kawasan Publik sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf b, terdiri dari :a. Zona Perdagangan dan Jasa;b. Zona Sarana Pelayanan Umum;c. Zona Perlindungan Setempat; dand. Zona RTH.

(6) Sub Kawasan Penunjang sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf a, terdiri dari :a. Zona Khusus; danb. Zona Industri/pergudangan.

(7) Sub Kawasan Publik sebagaimana dimaksud padaayat (3) huruf b, terdiri dari :a. Zona Perumahan;b. Zona Perdagangan dan Jasa;

Page 106: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

106

c. Zona Sarana Pelayanan Umum;d. Zona Peruntukan Lain;e. Zona Perlindungan Setempat;f. Zona RTH; dang. Zona Rawan Bencana.

(8) Peta Rencana Pola Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang sebagaimana dimaksud padaayat (1) tercantum dalam Lampiran XXXII yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Pasal 59

(1) Rencana pola ruang pada Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi, terdiri dari :a. Zona lindung; danb. Zona budidaya.

(2) Zona lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a terdiri dari :a. Zona perlindungan setempat (PS) dengan

pembagian sub zona, terdiri dari :1. Sempadan Pantai (PS-1); dan2. Sempadan Sungai (PS-2).

b. Zona ruang terbuka hijau (RTH) denganpembagian sub zona, terdiri dari :1. RTH Taman Kota atau Taman Kecamatan

(RTH-1);2. RTH Makam (RTH-2);3. RTH Sempadan Kereta Api (RTH-3); dan4. RTH Sempadan SUTT (RTH-4).

c. Zona suaka alam dan cagar budaya (SC); dand. Zona rawan bencana alam (RB);

(3) Zona budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b, terdiri dari :a. Zona perumahan (R) dengan pembagian sub

zona terdiri dari :1. Rumah kepadatan tinggi (R-2);2. Rumah kepadatan sedang (R-3); dan3. Rumah kepadatan rendah (R-4).

b. Zona perdagangan dan jasa (K) :1. Tunggal (K-1); dan2. Deret (K-3).

Page 107: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

107

c. Zona perkantoran (KT) :1. Pemerintahan (KT-1); dan2. Swasta (KT-2).

d. Zona industri (I) :1. Industri Kimia Dasar (I-1); dan2. Aneka industri (I-4).

e. Zona sarana pelayanan umum (SPU) :1. Pendidikan (SPU-1);2. Transportasi (SPU-2);3. Sarana Penunjang Pelabuhan (SPU-2.2);4. Kesehatan (SPU-3);5. Olahraga (SPU-4);6. Sosial budaya (SPU-5); dan7. Peribadatan (SPU-6).

f. Zona peruntukan lainnya (PL) :1. Pertanian (PL-1); dan2. Pariwisata (PL-3).

g. Zona peruntukan khusus (KH) :1. Pertahanan dan Keamanan (KH-1); dan2. Kelistrikan (KH-4).

(4) Peta Rencana Pola Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XXXIIIyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

(5) Skenario pengembangan BWP Banyuwangi terdiridari:a. Menetapkan dan mengembangkan kawasan

perdagangan dan jasa skala Kabupaten dikawasan BWP Banyuwangi.

b. Mengembangkan kawasan permukiman untukmengakomodasi arah pertumbuhan kawasandan kebutuhan pengembangan baik karenapengaruh internal maupun pengaruheksternal.

c. Mengembangkan kawasan permukimandengan tetap memperhatikan kebutuhanfasilitas dan menjadi dasar dalam alokasi polaruang dan jenis kegiatan yang dikembangkandalam masing - masing zona pengembangan.

d. Mengembangkan kawasan Sarana PelayananUmum, khususnya pendidikan tingkat lanjutdi kawasan BWP Banyuwangi terutamakawasan yang berada di Jalan Wijaya Kusuma.

Page 108: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

108

e. Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitassarana pelayan umum dan perkantoranpemerintahan kabupaten dengan skalapelayanan Kabupaten Banyuwangi.

f. Mengembangkan sistem jaringan yang menjadibagian dan terintegrasi dengan sistem jaringandi Kabupaten Banyuwangi.

g. Menyusun program yang lebih rincidalam kawasan yang diprioritaskanpengembangannya.

h. Meningkatkan kapasitas dan sirkulasipergerakan melalui peningkatan mutu jalaneksisting dan penyediaan jalan baru berupajalan alternatif untuk membagi beban jalanterutama pada pusat aktifitas.

i. Menunjang peningkatan aksesbilitas dansirkulasi pergerakan melalui penyediaansarana penunjang terutama ruang pejalan kakiatau pedestrian, dan rambu-rambu lalu lintaspendukung.

j. Mengembangkan sistem pelayanan utilitasyang melayani semua kebutuhan yang terdiridari jaringan air bersih, drainase, listrik,pengolahan limbah, dan telekomunikasi.

k. Mengembangkan intensitas bangunan dankegiatan secara efisien dan saling menunjangserta menghindarkan konflik antar kegiatanmelalui pengalokasian ruang yang sesuaidengan kebutuhan dan tetap memperhatikandaya dukung lingkungan.

(6) Arahan Pengembangan Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi adalah sebagai berikut :a. Pusat perdagangan skala Kabupaten seperti

pusat perbelanjaan. Dalam hal ini adalahpenyediaan sarana kegiatan perdagangandalam rangka mendukung peran PerkotaanBanyuwangi sebagai pusat koleksi distribusibagi Kabupaten Banyuwangi.

b. Pusat jasa ekonomi skala Kabupaten, sepertiperbankan, jasa koperasi, pegadaian, bengkel,hotel dan penginapan. Dalam hal ini adalahuntuk mendukung peran PerkotaanBanyuwangi sebagai pusat jasa bagiKabupaten Banyuwangi.

Page 109: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

109

c. Penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan,peribadatan, perkantoran, olah raga, gunamendukung Perkotaan Banyuwangi sebagaipusat pemenuhan kebutuhan fasilitas umumbagi Kabupaten Banyuwangi.

d. Pengembangan jadringan prasarana dansarana untuk peningkatan aksesbilitas antarkawasan. Dalam hal ini adalah pengembanganprasarana jaringan jalan.

Bagian KeduaPengaturan Zona Pada KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang

Paragraf 1Kawasan Inti

Pasal 60

(1) Kawasan Inti, terdiri dari :a. Sub Kawasan Pengembangan; danb. Sub Kawasan Publik.

(2) Sub Kawasan Pengembangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari :a. Zona Khusus, terdiri dari :

1. Sub Zona Pelabuhan; dan2. Sub Zona Terminal Untuk Kepentingan

Sendiri (TUKS)b. Zona Industri/Pergudangan, terdiri dari :

1. Sub Zona Industri; dan2. Sub Zona Pergudangan

(3) Sub Kawasan Publik sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b, terdiri dari :a. Zona Perdagangan dan Jasa;b. Zona Sarana Pelayanan Umum;c. Zona Perlindungan Setempat, terdiri dari :

1. Sub Zona Sempadan Pantai; dan2. Sub Zona Sempadan Sungai.

d. Zona RTH;e. Zona Rawan Bencana, terdiri dari :

1. Sub Zona Rawan Bencana Tsunami;2. Sub Zona Rawan Abrasi;3. Sub Zona Rawan Banjir; dan4. Sub Zona Rawan Lahar.

Page 110: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

110

(4) Rencana pola ruang pada kawasan inti tercantumdalam Lampiran XXXIV yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 61

(1) Sub Kawasan Pengembangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 60 ayat (2) terdiri dari ZonaKhusus dan Zona Industri/Pergudangan.

(2) Zona Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal60 ayat (2) huruf a, meliputi :a. Sub Zona Pelabuhan;b. Sub Zona Terminal/Dermaga Untuk

Kepentingan Sendiri (TUKS).(3) Sub Zona Pelabuhan pada Zona Khusus

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (2)huruf a angka 1 terdiri dari PelabuhanTanjungwangi dan Pelabuhan PenyeberanganKetapang.

(4) Arahan untuk Sub Zona Pelabuhan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :a. Pelabuhan Tanjungwangi :

1. mengarahkan Pelabuhan Tanjungwangisebagai pelabuhan bongkar muat barangmelalui pengembangan kawasan industri diWongsorejo.

2. menambah pergudangan di sekitarpelabuhan dan menetapkannya sebagaipendukung pelabuhan laut.

3. memperluas areal pelabuhan melaluireklamasi pantai ke arah Utara.

4. mempertahankan fungsi pelabuhanTangjungwangi sebagai pelabuhanpenumpang yang melayani angkutan lautke Madura Kepulauan dengan trayek yangdilayani adalah trayek R – 11 dengan ruteTanjungwangi – Sapeken – PagerunganBesar – Kangean – Sapudi – Kalianget –Keramean – Masalembo – Surabaya.

Page 111: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

111

b. Pelabuhan Ketapang :1. penyediaan tempat parkir dan tunggu bagi

kendaraan yang akan menyeberang kePulau Bali melalui Pelabuhan Ketapangyang dilakukan melalui pembebasan lahanperkampungan yang terletak di antaraPelabuhan ferry dan pelabuhan LCMKetapang.

2. menambah jumlah penyeberangan ke PulauBali dengan menambah jumlah dermagapenyeberangan ferry dan menambah jumlahkapal ferry yang dilakukan di lokasidermaga LCM yang akan habis masaberlakunya pada tahun 2015.

(5) Sub Zona Terminal/Dermaga Untuk KepentinganSendiri (TUKS) pada Zona Khusus sebagaimanadimaksud Pasal 60 ayat (2) huruf a angka 2 adalahindustri tempat penyimpanan barang berupa BBM,semen, gas alam, pupuk, pengepakan, galangankapal, tempat perawatan kapal, termasukpengkalan TNI-AL, yang memiliki dermaga untukkepentingan sendiri .

(6) Di dalam Sub Zona TUKS sebagaimana dimaksudpada ayat (5) terdapat tempat penyimpanan LPG(tangki LPG) yang berada di dalam areal TUKS diperbatasan Kelurahan Bulusan dan KelurahanKlatak. Untuk mengamankan lingkungansekitarnya dari kemungkinan terjadinya bahayaledakan dan kebakaran, di sekeliling areal tangkiLPG harus disediakan jalur hijau dengan radius129 (seratus dua puluh sembilan) meter.

Pasal 62

(1) Zona industri/pergudangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 60 ayat (2) huruf b terdiridari Sub Zona Industri dan Sub ZonaPergudangan.

(2) Sub Zona Industri sebagaimana dimaksud padaayat (1) pengembangan baru diarahkan di SubBlok 2-1. Industri yang sudah ada (Sub Blok 2-2,Blok 4, Blok 5 dan Blok 6) tetap dipertahankantetapi tidak boleh dikembangkan lagi arealnya.

Page 112: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

112

(3) Arahan sub zona industri adalah sebagai berikut :a. Industri yang membutuhkan air dalam jumlah

besar sebagai bahan baku utama produksi/pendukung utama, yang berada pada zonarawan pengendalian Air Bawah Tanah harusterlebih dahulu mendapat persetujuan dariinstansi teknis yang berwenangmengendalikan, termasuk upayaperpanjangan/perluasan/penambahankapasitas terhadap perusahaan industri yangsudah ada.

b Pengelolaan limbah industri dilakukan denganprinsip zero waste dan zero polution, dilakukandengan pendekatan pemisahan antar sumberpolusi beserta instalasinya, serta pengolahanIPAL yang terkelola dengan baik.

(4) Rencana pemanfaatan ruang untuk kegiatanindustri adalah:a. semua kegiatan industri harus ditempatkan di

dalam kawasan industri, kecuali daerahbersangkutan belum memiliki kawasanindustri.

b. industri baru yang akan dibangun wajibberlokasi di kawasan industri.

c. industri non kawasan yang sudah ada, tetapdipertahankan eksistensinya, tetapi tidakdiizinkan melakukan perluasan kaveling.

(5) Sub Zona Pergudangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tersebar di Blok 5 dan Blok 6.

(6) Arahan pengembangan Sub Zona Pergudangan:a. Pergudangan di kawasan ini tetap

dipertahankan tetapi tidak diizinkan lagi untukmemperluas arealnya.

b. pengembangan hanya diizinkan didalam bataskaveling yang sudah dikuasainya denganmemperhitungkan batas KDB yang ditetapkan.Apabila pengembangan didalam kaveling telahmelebihi KDB yang ditentukan, maka tidakdiizinkan melakukan perluasan pabrik danperluasan harus dilakukan di kawasanindustri.

Page 113: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

113

c. Sesudah ditetapkannya lokasi kawasanindustri (termasuk pergudangan) di Sub Blok2-1, maka pergudangan baru yang akandibangun wajib masuk dalam kawasanindustri/pergudangan.

Pasal 63

(1) Zona perdagangan dan jasa di Kawasan Intisebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (3)huruf a direncanakan berlokasi di Blok 5 yangumumnya didominasi hotel dan restoran.

(2) Arahan pengembangan zona perdagangan danjasa adalah sebagai berikut :a. perdagangan dan jasa pada periferi Jl. Gatot

Subroto sebelah Utara diarahkan untukmendukung kebutuhan pelabuhan.

b. perdagangan dan jasa di Jl. Gatot Subrotosebelah Selatan diarahkan untuk perhotelan,toko, dan SPBU.

c. pengembangan kegiatan perdagangan dan jasaharus disesuaikan dengan skala pelayanannyayakni skala pelayanan lokal sampai pelayanankota.

(3) Kegiatan perdagangan yang perlu diatur adalahPKL. Arahan penempatannya adalah sebagaiberikut :a. PKL tidak digusur tetapi perlu diatur agar

eksistensinya dapat saling mendukung denganlingkungan sekitarnya.

b. Di dalam Rumija dilarang digunakan untuktempat berjualan, untuk PKL yang berjualan disepanjang tepi Jl. Gatot Subroto sekitarPelabuhan Tanjungwangi dan Ketapangdiarahkan berlokasi di dalam komplekspelabuhan, terminal intermoda dan stasiunkereta api.

c. Jenis barang yang dijual, tempat berjualan danwaktu berjualan perlu diatur dandikoordinasikan dengan pemilik lokasi.

d. PKL harus dibina oleh Pemerintah KabupatenBanyuwangi melalui paguyuban yang dibentukoleh PKL sendiri.

Page 114: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

114

Pasal 64

(1) Zona sarana pelayanan umum pada Kawasan Intisebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (3)huruf b yang perlu diatur secara khusus adalahGardu Listrik yang menghubungkan jaringankabel listrik Jawa-Bali melalui jaringan kabelbawah laut.

(2) Lokasi Gardu Listrik sebagaimana dimaksud padaayat (1) terletak di Sub Blok 5-1.

(3) Lokasi Gardu Listrik sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberi pengamanan berupa sabuk hijaudan pagar pembatas.

Pasal 65

(1) Zona Perlindungan Setempat di Kawasan Intisebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, ayat (3)huruf c, terdiri dari :a. Sub Zona Sempadan Pantai.b. Sub Zona Sempadan Sungai.

(2) Sub Zona Sempadan Pantai sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a berada di Blok 5yakni Pantai Timur Kelurahan Bulusan.

(3) Arahan pengendalian Sub Zona Sempadan Pantaisebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahsebagai berikut :a. membuat jalan inspeksi sepanjang pantai

kecuali pada Sub Zona Pelabuhan, TUKS danGardu Induk Listrik yang disesuaikan dengankebutuhan dan kondisi setempat danmenetapkan ruang pada areal sempadanpantai sebagai Ruang Terbuka Hijau untukmelindungi sempadan pantai.

b. mencegah munculnya kegiatan budidaya disepanjang pantai yang dapat mengganggu ataumerusak kualitas air, kondisi fisik dan dasarpantai.

c. Pelabuhan, TUKS dan Gardu Induk Listriktidak dikenakan ketentuan sempadan pantai.

(4) Rencana Pengembangan Sub Zona SempadanPantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan :

Page 115: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

115

a. perlindungan sempadan pantai 100 (seratus)meter dari pasang tertinggi kearah darat, dandilarang mengadakan alih fungsi lindung yangmenyebabkan kerusakan kualitas lingkungan.

b. pengembangan pada kawasan sepanjangpantai perlu dilakukan sesuai denganperuntukan lahan yang telah ditentukan dalamrencana tata ruang kawasan strategis ini.

c. pelabuhan, TUKS dan Gardu Induk Listriktidak dikenakan ketentuan sempadan pantai.

(5) Sub Zona Sempadan Sungai sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b berada disepanjang kiri kanan sungai yang bermuara diSelat Bali.

(6) Rencana Pengembangan Sub Zona SempadanSungai sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dilakukan dengan:a. pengembangan drainase.b. pembangunan sarana dan prasarana

pengembangan sumber daya air sepertipengendalian banjir, pengendalian sedimen,pengembangan suplai air bersih, pencegahanpencemaran, peningkatan kualitas air baku.

c. pengembangan Jalur Hijau di sepanjangkoridor sungai.

d. pembangunan jalan inspeksi.e. pengamanan sempadan sungai dilakukan

dengan menetapkan lebar sempadan sungaitidak bertanggul di wilayah perencanaandengan lebar 10 (sepuluh) meter dihitung daritepi sungai pada saat ditetapkan.

f. sempadan sungai diberlakukan pada sungai-sungai yang melewati Blok 5 dan Blok 6.

Pasal 66

(1) RTH yang direncanakan di kawasan intisebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (3)huruf d, adalah sabuk hijau yang berfungsi untukmelindung lingkungan sekitarnya darikemungkinan bahaya yang ditimbulkan kegiatantertentu, antara lain tangki penyimpanan gas LPG(lokasinya di Sub Blok 5-2), Gardu Listrik Jawa-Bali dan Jalur Hijau Bawah SUTT 150 Kv (SubBlok 5-1), serta Sub Zona Kebun yang berlokasi diBlok 4-2.

Page 116: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

116

(2) Rencana pengembangan RTH sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :a. di dalam RTH yang berfungsi sebagai barier

areal tangki gas alam, dilarang mendirikanbangunan atau struktur fisik lainnya.

b. di dalam RTH yang berfungsi sebagai bariertangki gas alam dilarang melakukan kegiatanyang berpotensi menimbulkan bahayakebakaran dan ledakan.

c. di bawah jaringan SUTT 150 Kv (Sub Blok 5-1)dilarang mendirikan bangunan dan/atautanaman dengan tinggi lebih dari 3 (tiga) meterdi atas permukaan tanah.

d. RTH pada areal Gardu Listrik Jawa-Balimerupakan bagian dari tapak gardu listrikbersangkutan.

Pasal 67

(1) Zona Rawan Bencana yang terdapat di kawasaninti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat(3) huruf e, terdiri dari :a. Sub Zona Rawan Bencana Tsunami;b. Sub Zona Rawan Abrasi;c. Sub Zona Rawan Banjir; dand. Sub Zona Rawan Lahar.

(2) Upaya penanganan/pengelolaan pada sub zonarawan tsunami yang terdapat di sepanjang pantaiKetapang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61ayat (3) huruf e angka 1, dilakukan dengan cara :a. menyediakan jalur evakuasi lewat Jalan

Lingkar Barat diteruskan ke jalan-jalanpembagi ke arah Barat menuju ke daerahperbukitan yang lokasinya lebih tinggi.

b. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok 1-1, Blok 1-2, Blok 2-1, Blok 3-1, Blok 3-2, Blok4-1, Blok 4-2.

c. menyiapkan bangunan pemecah ombak.d. memperjelas akses-akses untuk evakuasi

menuju ke dataran rendah.e. mempersiapkan lahan datar yang cukup luas

untuk penampungan.

Page 117: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

117

f. menyiapkan bangunan berlantai 2 (dua) untukkepentingan penyelamatan sementara danmenyiapkan akses ke arah atap untukkepentingan penyelamatan dari lantai dibawahnya, apabila terjadi bencana banjirakibat tsunami.

g. mengendalikan dan pengawasan strukturbangunan dengan ketat untuk bangunandengan ketinggian lebih dari 3 (tiga) lantai.

h. lebih mengoptimalkan lagi sempadan-sempadan sungai, dan saluran yang ada sesuaifungsinya secara bertahap gunakesinambungan hasil penanganan banjir yangoptimal.

i. penyiapan zona aman sebagai tempatpengungsian dan evakuasi warga.

j. normalisasi prasarana drainase sebagaipengendali banjir.

k. melakukan observasi dan penelitian untukmempelajari pola perilaku alam di sekitarnya,agar tanda-tanda tsunami dapat dibacasecepat mungkin.

l. mengadakan latihan evakuasi massal.m. memberikan informasi awal tentang tsunami

dan memberikan peringatan dini untukmemperkecil korban.

(3) Upaya penanganan pada sub zona rawan abrasiyang diindikasikan di sepanjang pesisir TimurKetapang, mulai dari Utara (sekitar Watudodol)sampai Bulusan di bagian Selatan, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 60 ayat (3) huruf e angka2, dilakukan dengan cara :a. menetapkan daerah sempadan pantai dengan

lebar 100 (seratus) meter dari titik pasangtertinggi ke arah darat (kecuali untukpelabuhan dan TUKS).

b. untuk pelabuhan dan TUKS, upayapencegahan dapat dilakukan dengan membuatbangunan pemecah ombak.

(4) Upaya penanganan pada sub zona rawan banjiryang terletak di Jl. Gatot Subroto sebelah Selatan,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (3)huruf e angka 3, dilakukan dengan cara :

Page 118: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

118

a. melakukan normalisasi sungai dan saluran.b. membuat ponds yang lokasinya ditempatkan di

dalam Zona Industri/Pergudangan (Blok 2-1)sekaligus digunakan sebagai bagian dari kolamIPAL Komunal.

c. menyediakan Tempat Evakuasi Aman diBlok 2-1.

(5) Upaya penanganan dan meminimalkan dampakkorban pada sub zona rawan lahar yang berada diBlok 5-2, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61ayat (3) huruf e angka 4, dilakukan denganmenyediakan:a. jalur evakuasi menuju barat.b. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di

Blok 4-1 dan 4-2.

Paragraf 2Kawasan Penyangga

Pasal 68

(1) Kawasan Penyangga, terdiri dari :a. Sub Kawasan Penunjang; danb. Sub Kawasan Publik.

(2) Sub Kawasan Penunjang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a, terdiri dari :a. Zona Khusus terdiri dari :

1. Sub Zona Terminal Intermoda;2. Sub Zona Terminal Kargo; dan3. Sub Zona Stasiun Kereta Api.

b. Zona Industri/Pergudangan terdiri dari :1. Sub Zona Industri/Pergudangan;2. Sub Zona Pergudangan; dan3. Sub Zona Industri Kecil/Rumah Tangga.

(3) Sub Kawasan Publik sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b, terdiri dari :a. Zona Perumahan;b. Zona Perdagangan dan Jasa;c. Zona Sarana Pelayanan Umum;d. Zona Peruntukan Lain;e. Zona Perlindungan Setempat;f. Zona Ruang Terbuka Hijau; dang. Zona Rawan Bencana.

Page 119: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

119

(4) Rencana pola ruang pada kawasan penyanggadapat dilihat pada Lampiran XXXV yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Pasal 69

(1) Sub Kawasan Penunjang sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 68 ayat (2) terdiri dariZona Khusus dan Zona Industri/Pergudangan.

(2) Zona Khusus pada Sub Kawasan Penunjangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2)huruf a terdiri dari :a. Sub Zona Terminal Intermoda;b. Sub ZonaTerminal Kargo;c. Sub Zona Stasiun Kereta Api.

(3) Sub Zona Terminal Intermoda pada Zona Khusussebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2)huruf a angka 1, terdiri dari terminal angkutanumum yang terintegrasi dengan stasiun kereta apidan pelabuhan penyeberangan, yang lokasinyadirencanakan di Sub Blok 2-2.

(4) Rencana pengembangan Sub Zona Intermodasebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahsebagai berikut :a. mengembangkan terminal terpadu yang

terintegrasi antara angkutan jalan raya,angkutan kereta api dan pelabuhanpenyeberangan yang dikembangkan pada lahandi sebelah Timur Stasiun Banyuwangi Baru,melalui pembebasan lahan di sebelah Utaradan Selatan.

b. apabila pembebasan lahan di sebelah TimurStasiun Banyuwangi sebagaimana dimaksudpada huruf a mengalami hambatan, makaterminal intermoda dikembangkan di sebelahBarat Stasiun Banyuwangi Baru.

c. mengembangkan terminal dalam bentukbangunan kompak dengan ketinggian 3 (tiga)lantai, untuk memanfaatkan lahan secaraefisien.

Page 120: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

120

(5) Sub Zona Terminal Kargo pada Zona Khusussebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2)huruf a angka 2 direncanakan berlokasi padalahan Terminal Sri Tanjung (Sub Blok 1-2) danTerminal Sri Tanjung sebagai terminal angkutanumum regional (Tipe A) direlokasi ke terminalintermoda.

(6) Sub Zona Stasiun Kereta Api pada Zona Khusussebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2)huruf a angka 3 dipertahankan di lokasi yangsudah ada (Sub Blok 2-2) yaitu di StasiunBanyuwangi Baru yang digunakan untukbangunan utama stasiun, emplasemen, gudang,kantor, jalur rel kereta api dengan arahpengembangan yakni selain digunakan untukangkutan penumpang juga dikembangkan untukangkutan barang yang mendukung angkutan daridan ke pelabuhan dan TUKS.

Pasal 70

Arahan pengaturan Sub Zona Industri di KawasanPenyangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68ayat (2) huruf b angka 1 adalah sebagai berikut :a. industri/pergudangan non kawasan yang sudah

ada, tetap dipertahankan eksistensinya tetapi tidakdiizinkan melakukan perluasan kaveling danpengembangan hanya diizinkan di dalam bataskaveling yang sudah dikuasainya denganmemperhitungkan batas KDB yang ditetapkan.

b. industri yang membutuhkan air dalam jumlahbesar sebagai bahan baku utamaproduksi/pendukung utama, yang berada padazona rawan pengendalian Air Bawah Tanah harusterlebih dahulu mendapat persetujuan dari instansiteknis yang berwenang mengendalikan, termasukupaya perpanjangan/ perluasan/penambahankapasitas terhadap perusahaan industri yangsudah ada.

c. pengelolaan limbah industri yang ada dilakukandengan prinsip zero waste dan zero polution,dilakukan dengan pendekatan pemisahan antarsumber polusi beserta instalasinya, sertapengolahan IPAL yang terkelola dengan baik.

Page 121: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

121

d. lokasi industri/pergudangan di Kawasan Penyanggadirencanakan di sebelah Barat rel kereta api (SubBlok 2-1), yang diarahkan untuk industrimenengah non polutif dan pergudangan dandikembangkan sebagai kawasan industri yangdikelola oleh perusahaan kawasan industri.

Pasal 71

Arahan pengaturan Sub Zona Pergudangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2) hurufb angka 2, adalah sebagai berikut :a. pembangunan pergudangan harus memperhatikan

kebutuhan luas lahan minimal, pola penataanruang dalam tapak, serta penyediaan fasilitas daninfrastruktur publik/umum yang harus tersediaminimal (parkir, ruang terbuka hijau termasukgreen belt, pencegahan bahaya kebakaran, sertaruang untuk kemungkinan pengembangan sektorinformal yang mendukung), kemudahanpencapaian, dan kelancaran sirkulasi lalu lintasyang terjadi.

b. pergudangan yang berlokasi di Sub ZonaPergudangan dikembangkan dari pergudangan nonkawasan menjadi pergudangan kawasan untukmemudahkan pengaturan pengelolaannya, baikyang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten, pihakswasta maupun kemitraan pemerintah-swasta.

c. Sub Zona Pergudangan dikembangkan di Sub Blok2-2.

Pasal 72

(1) Sub Kawasan Publik sebagaimana dimaksudkandalam Pasal 68 ayat (3) terdiri dari ZonaPerumahan, Zona Perdagangan dan Jasa, ZonaSarana pelayanan Umum, Zona Peruntukan Lain,Zona perlindungan Setempat, Zona RuangTerbuka Hijau, dan Zona Rawan Bencana.

(2) Rencana pengembangan Zona Perumahan diKawasan Penyangga sebagaimana dimaksuddalam Pasal 68 ayat (3) huruf a direncanakansebagai berikut :

Page 122: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

122

a. perumahan di Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dikembangkan melalui alih fungsilahan belum terbangun menjadi lahanterbangun yang lokasinya tersebar pada SubBlok 1-1, Sub Blok 1-2, Sub Blok 2-1, Sub Blok2-2, Sub Blok 3-1, Sub Blok 3-2, Sub Blok 4-1,Sub Blok 4-2.

b. Zona Perumahan terdiri dari Sub ZonaPerumahan Kepadatan Tinggi, Sub ZonaPerumahan Kepadatan Sedang dan Sub ZonaPerumahan Kepadatan Rendah, meliputi :(1) Sub Zona Perumahan Kepadatan Tinggi

direncanakan di Sub Blok 1-2; 2-1; 2-2; 3-1; 3-2; dan Sub Blok 4-1.

(2) Sub Zona Perumahan Kepadatan Sedangdirencanakan di Sub Blok 1-1; 1-2; 2-2; 3-1; 3-2; 4-1; dan Sub Blok 4-2.

(3) Sub Zona Perumahan Kepadatan Rendahdirencanakan di Sub Blok 1-2; 3-1; 3-2; danSub Blok 4-2.

c. tujuan utama penyediaan perumahan padaKawasan Penyangga, selain menampungpenduduk lokal adalah untuk menyediakanperumahan bagi para pekerja di KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang.

d. perbukitan berlereng curam (kemiringan lereng>40%) di bagian Utara wilayah perencanaandilarang dikembangkan untuk perumahan,tetapi harus dipertahankan untuk fungsilindung.

e. perumahan di perkampungan yang sudah ada,dikembangkan sesuai pola dan karakteristiksetempat.

f. perumahan yang dikembangkan baru olehpengembang wajib mengikuti ketentuanhunian berimbang 1 : 2 : 3 untuk rumahmewah, rumah menengah dan rumahsederhana.

(3) upaya penanganan/pengelolaan zona perumahandilakukan dengan cara:a. perumahan harus dapat menjadi tempat

hunian yang aman, nyaman dan produktif,serta didukung oleh sarana dan prasaranapermukiman.

Page 123: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

123

b. perumahan harus dilengkapi dengan saranadan prasarana permukiman sesuai hirarki dantingkat pelayanan masing-masing.

c. sarana dan prasarana di lingkunganperumahan dikembangkan secara proporsionalsesuai kebutuhan, hirarki dan tingkatpelayanan masing-masing, yangdirekomendasikan secara teknis berdasarkanaturan/ketentuan yang berlaku.

d. pengembangan kegiatan yang dapatmenimbulkan bahaya terhadap manusia danlingkungan perumahan tidak diperkenankanpengembangannya pada zona perumahan.

Pasal 73

(1) Rencana pengembangan zona perdagangan danjasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat(3) huruf b, meliputi :a. Sub Zona Rekreasi Pantai.

Perdagangan dan jasa di sepanjang periferi SubBlok 1-1 dan 1-2 diarahkan pada jenisperdagangan dan jasa yang berkaitan denganrekreasi pantai.

b. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Regional danKota.Perdagangan dan jasa di sepanjang periferi SubBlok 2-2 diarahkan pada jenis perdagangandan jasa yang melayani kebutuhan pelabuhan,stasiun kereta api dan terminal terpadu.

c. Sub Zona Perdagangan dan Jasa Lingkungan.Perdagangan dan jasa di sepanjang periferi SubBlok 3-1 dan Sub Blok 3-2 direncanakan untukmemenuhi kebutuhan perumahan dankawasan industri.

d. perdagangan dan jasa di sepanjang periferi SubBlok 4-1 dan Sub Blok 4-2 diarahkan untukhotel, penginapan, restoran.

(2) Kegiatan perdagangan dan jasa lain yang perludiatur adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Padasaat ini lokasinya terkonsentrasi pada periferisekitar Pelabuhan Tanjungwangi dan PelabuhanPenyeberangan Ketapang. Arahan penataan PKLadalah sebagai berikut :

Page 124: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

124

a. PKL tidak digusur tetapi perlu diatur agareksistensinya dapat saling mendukung denganlingkungan sekitarnya.

b. Rumija dilarang untukl tempat berjualan,karena itu PKL yang berjualan di sepanjangtepi Jl. Gatot Subroto sekitar PelabuhanTanjung Wangi dan Ketapang diarahkanberlokasi di dalam kompleks pelabuhan,terminal intermoda dan stasiun kereta api.

c. Jenis barang yang dijual, tempat berjualan danwaktu berjualan perlu diatur dandikoordinasikan dengan pemilik lokasi.

d. PKL harus dibina oleh Pemerintah KabupatenBanyuwangi melalui paguyuban yang dibentukoleh PKL sendiri.

e. Lokasi khusus untuk pengembangan sektorinformal (PKL) direncanakan di dalam lokasiterminal terpadu, terminal kargo dan dihalaman pelabuhan.

Pasal 74

(1) Rencana pengembangan zona sarana pelayananumum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68ayat (3) huruf c meliputi :a. Sub Zona Sarana Pendidikan.b. Sub Zona Sarana Kesehatan.c. Sub Zona Sarana Perkantoran Pemerintah dan

Bangunan Umum.d. Sub Zona Sarana Peribadatan.e. Sub Zona Sarana Kebudayaan, Hiburan dan

Rekreasi.(2) Arahan pengembangan zona sarana pelayanan

umum adalah sebagai berikut :a. mempertahankan sarana pelayanan umum

yang sudah ada.b. penambahan sarana pelayanan umum

disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkanperhitungan kebutuhan, ditempatkan sesuaihirarki permukiman, dan sentris terhadapareal pelayanannya.

Page 125: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

125

c. Zona Sarana Pelayanan Umum terdiri dari SubZona Sarana Pendidikan, Kesehatan,Peribadatan, Kantor Pemerintah dan BangunanUmum, Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi,dan ponds.

Pasal 75

(1) Rencana pengembangan Sub Zona SaranaPendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal74 ayat (1) huruf a, meliputi :a. Taman Kanak-kanak (TK) termasuk Roudlotul

Athfal (RA).b. Sekolah Dasar (SD) termasuk Madrasahan

Ibtidaiyah.c. Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk

Madrasah Tsanawiyah.d. Sekolah Menengah Umum (SMU) termasuk

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) danMadrasah Aliyah.

e. Lokasi Sarana Pendidikan tersebar pada blok-1, Blok-2 dan Blok-3.

(2) Rencana pengembangan Sub Zona SaranaKesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74ayat (1) huruf b, meliputi :a. Posyandu;b. Balai Pengobatan/Klinik Kesehatan;c. BKIA;d. Puskesmas Pembantu;e. Puskesmas;f. Apotek;g. Tempat Praktek Dokter;h. Tempat Praktek Bidan;i. Lokasi Sarana kesehatan tersebar pada Blok-1,

Blok-2, Blok-3, Blok-4 dan Blok-5.(3) Rencana pengembangan Sub Zona Sarana

Pemerintahan dan Bangunan Umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1)huruf c, meliputi :a. balai pertemuan, pos Hansip, telepon umum,

kantor pemerintah, kantor BUMD dan BUMN.b. lokasi balai pertemuan, Pos Hansip dan telepon

umum tersebar pada masing-masing blok.

Page 126: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

126

c. lokasi kantor pemerintah, kantor BUMN danBUMD terletak di Jl. Gatot Subroto, yaitu padaBlok-2 dan Blok-3.

(4) Rencana pengembangan Sub Zona SaranaPeribadatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal74 ayat (1) huruf d, meliputi :a. masjid dan langgar.b. Lokasi masjid dan langgar tersebar pada Blok-

1, Blok-2 dan Blok-3.(5) Rencana pengembangan Sub Zona Sarana

Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) huruf e,meliputi :a. balai RW, balai karang taruna, gedung serba

guna, gedung pertunjukan.b. lokasi balai RW dan balai Karang Taruna

tersebar pada Blok-1, Blok-2 dan Blok-3.c. lokasi gedung pertunjukan dan gedung serba

guna terletak pada Blok-1.

Pasal 76

(1) Zona Peruntukan Lain sebagaimana dimaksuddalam Pasal 68 ayat (3) huruf d, terdiri dari :a. Sub Zona Hutan Produksi;b. Sub Zona Sawah.

(2) Arahan pengendalian Sub Zona Hutan Produksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aadalah sebagai berikut :a. Sub Zona Hutan Produksi berfungsi sebagai

penyangga Kawasan Ijen dan perlindungankawasan berlereng, karenanya Sub Zonainitidak dapat dialihfungsikan.

b. perbukitan yang mempunyai lereng tajam (25-40%) dipertahankan sebagai kawasan rawanbencana tanah longsor;

(3) Arahan rencana Sub Zona Pertanian/Sawahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf badalah sebagai berikut :a. Sub zona sawah berada di kawasan tanah

berlereng Sub Blok 1-1 dan Sub Blok 1-2keberadaannya tetap dipertahankansebagaimana yang sudah ada.

Page 127: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

127

b. Lahan sawah tidak diizinkan untukdialihfungsikan menjadi kegiatan lain, karenaberada pada tanah berlereng yang rawanlongsor. Lokasinya berada di kawasan tanahberlereng Sub Blok 1-1 dan Sub Blok 1-2, sertaSub Blok 2-1. lahan pertanian (sawah)dipertahankan berfungsi untuk menjagakeseimbangan lingkungan PelabuhanKetapang khususnya disekitar pengembanganzona industri/ pergudangan yang berada diruas Jalan Lingkar Barat. Sub Zona 2-1 dapatdiarahkan menjadi LP2B.

Pasal 77

(1) Zona Perlindungan Setempat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 68 ayat (3) huruf e, terdiridari :a. Sub zona sempadan pantai yang lokasinya

terletak di sepanjang pantai Timur Ketapang;dan

b. Sub zona sempadan sungai yang bermuara keSelat Bali, di antaranya adalah sempadan KaliKetapang.

(2) Arahan untuk sub zona sempadan pantaiadalah :a. membuat jalan inspeksi sepanjang pantai

untuk melindungi sempadan pantai denganjarak 100 m dari titik pasang tertinggi.

b. menetapkan ruang pada areal sempadanpantai sebagai Ruang Terbuka Hijau.

c. mencegah munculnya kegiatan budidayadisepanjang pantai yang dapat menggangguatau merusak kualitas air, kondisi fisik dandasar pantai.

d. mensosialisasikan rencana pengelolaan ZonaSempadan Pantai kepada seluruh masyarakatyang bermukim disekitar pantai dan kepadaseluruh stakeholders pembangunan terkait.

Page 128: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

128

e. daerah sempadan pantai yang saat inidigunakan untuk tempat rekreasi, restoran,café, dan tempat usaha lain, tetap diizinkan,tetapi dilarang melakukan pengembanganareal maupun pengembangan bangunan,karena daerah sempadan pantai hanyadiizinkan untuk bangunan yang sifatnya nonpermanen.

f. daerah sempadan pantai diizinkan untukpelabuhan dan TUKS sesuai dengankebutuhan kegiatannya.

(3) Arahan untuk sub zona sempadan sungai adalahpenetapan sempadan sungai tidak bertanggul didalam kawasan perkotaan ditentukan :a. paling sedikit berjarak 10 (sepuluh) meter dari

tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjangalur sungai, dalam hal kedalaman sungaikurang dari atau sama dengan 3 (tiga) meter;

b. paling sedikit berjarak 15 (lima belas) meter daritepi kiri dan kanan palung sungai sepanjangalur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebihdari 3 (tiga) meter sampai dengan 20 (duapuluh) meter; dan

c. paling sedikit berjarak 30 (tiga puluh) meterdari tepi kiri dan kanan palung sungaisepanjang alur sungai, dalam hal kedalamansungai lebih dari 20 (dua puluh) meter.

(4) Rencana penanganan sempadan sungaidilakukan dengan cara :a. pengelolaan dan penataan drainase yang baik.b. pembangunan sarana dan prasarana

pengembangan sumber daya air sepertipengendalian banjir, pengendalian sedimen,pengembangan suplai air bersih perkotaan,pencegahan pencemaran, peningkatan kualitasair baku.

c. pengembangan jalur hijau di sepanjang kirikanan sungai.

d. pembangunan jalan inspeksi.e. Sub Zona Sempadan Sungai terdapat di

sepanjang kiri kanan sungai yang melewatiSub Blok 1-1, Sub Blok 1-2, Sub Blok 2-1, SubBlok 2-2, Sub Blok 3-1, Sub Blok 3-3, Sub Blok4-1, dan Sub Blok 4-2.

Page 129: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

129

Pasal 78

(1) Zona Ruang Terbuka Hijau sebagaimanadimaksud dalam Pasal 68 ayat (3) huruf f,meliputi :a. Sub Zona RTH Jalur Hijau Bawah SUTT;b. Sub Zona RTH Sempadan Kereta Api;c. Sub Zona RTH Sabuk Hijau; dand. Sub Zona Kebun.

(2) Arahan pengendalian Sub Zona RTH Jalur HijauBawah SUTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, meliputi :a. pengembangan jalur hijau di sepanjang bawah

jaringan SUTT berupa jalur hijau bebasbangunan atau struktur fisik lainnya.

b. tinggi vegetasi di bawah jalur hijau SUTTmaksimum 3 (tiga) meter.

c. lokasi RTH Jalur Hijau SUTT terletak padaBlok-1 dan Blok-3.

(3) Arahan pengendalian Sub Zona RTH SempadanKereta Api sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, meliputi :a. pengembangan sempadan rel kereta api di

sepanjang kiri kanan jalur rel kereta apidengan jarak 15 (lima belas) meter dari batasterluar Rumaja rel Kereta Api.

b. di dalam daerah sempadan rel kereta apidilarang terdapat bangunan.

c. penempatan infrastruktur, rambu petunjukdan reklame di dalam jalur hijau sempadan relkerata api harus mendapat izin tertulis dari PT.KAI.

d. lokasi Sub Zona RTH Sempadan Kereta Apiterletak pada Blok-1, Blok-2 dan Blok-3,Blok-4.

(4) Rencana Sub Zona RTH Sabuk Hijau sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi :a. lebar sabuk hijau sekurangnya 24 (dua puluh

empat) meter.b. Sub Zona RTH Sabuk Hijau ditempatkan di

sepanjang batas kawasan industri, yaitu padaBlok-2, sekeliling areal tangki gas alam (LPG) dizona TUKS (Sub Blok 5-2), dan sekitar GarduInduk Listrik Jawa-Bali (Sub Blok 5-1).

Page 130: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

130

(5) Rencana Sub Zona Kebun sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf d meliputi :a. kebun berupa kebun kelapa dipertahankan

keberadaannya di Sub Blok 4.b. di dalam sub zona kebun diizinkan terdapat

perumahan yang sudah ada (eksisting) denganketentuan tidak melakukan perluasanbangunan.

(6) RTH yang melayani kebutuhan warga perumahanterdiri dari :a. Lapangan olah raga yang ditempatkan pada

setiap lokasi SD, SMP, dan SMA (termasukSMK) berupa lapangan sepak bola ataulapangan voli.

b. Taman dan tempat bermain anak-anakditempatkan pada masing-masing unitpermukiman (minimal tingkat RW).

c. Makam ditempatkan di lokasi yang sudah ada.Seluruhnya terdapat enam lokasi makam.

(7) RTH privat dikendalikan dengan menetapkanKDH minimal 10% (sepuluh perseratua)

Pasal 79

(1) Zona Rawan Bencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 68 ayat (3) huruf g, terdiri dari :a. Sub Zona Rawan Bencana Tsunami;b. Sub Zona Rawan Tanah Longsor;c. Sub Zona Rawan Abrasi;d. Sub Zona Rawan Banjir; dane. Sub Zona Rawan Lahar.

(2) Upaya penanganan/pengelolaan pada sub zonarawan tsunami yang terdapat di sepanjang pantaiKetapang, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, dilakukan dengan cara:a. menyediakan jalur evakuasi lewat Jalan

Lingkar Barat diteruskan ke jalan-jalanpembagi ke arah Barat menuju ke daerahperbukitan yang lokasinya lebih tinggi.

b. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok 1-1, Blok 1-2, Blok 2-1, Blok 3-1, Blok 3-2, Blok4-1, Blok 4-2.

c. menyiapkan bangunan pemecah ombak.

Page 131: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

131

d. memperjelas akses-akses untuk evakuasimenuju ke dataran rendah.

e. mempersiapkan lahan datar yang cukup luasuntuk penampungan.

f. menyiapkan bangunan berlantai 2 (dua) untukkepentingan penyelamatan sementara danmenyiapkan akses ke arah atap untukkepentingan penyelamatan dari lantai dibawahnya, apabila terjadi bencana banjirakibat tsunami.

g. mengendalikan dan pengawasan strukturbangunan dengan ketat untuk bangunandengan ketinggian lebih dari 3 (tiga) lantai.

h. lebih mengoptimalkan lagi sempadan-sempadan sungai, dan saluran yang ada sesuaifungsinya secara bertahap gunakesinambungan hasil penanganan banjir yangoptimal.

i. penyiapan zona aman sebagai tempatpengungsian dan evakuasi warga.

j. normalisasi prasarana drainase sebagaipengendali banjir.

k. melakukan observasi dan penelitian untukmempelajari pola perilaku alam di sekitarnya,agar tanda-tanda tsunami dapat dibacasecepat mungkin.

l. mengadakan latihan evakuasi massal.m. memberikan informasi awal tentang tsunami

dan memberikan peringatan dini untukmemperkecil korban.

(3) Upaya penangananan pada Sub Zona RawanTanah Longsor yang terdapat pada tanahberlereng di perbukitan di sebelah Utara danBarat Laut wilayah perencanaan, sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukandengan cara :a. menetapkan larangan mendirikan bangunan

pada tanah berlereng yang memiliki kemiringanlereng lebih dari 40% (empat puluhperseratus).;

b. mempertahankan kondisi fisik lingkungantanah berlereng sebagaimana yang sudah ada.

Page 132: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

132

c. bangunan-bangunan (yang sudah dibangun) dibawah tanah berlereng diwajibkan membuattalud untuk mengantisipasi jika terjadi longsor.

d. memberikan peringatan dini apabila terjadigejala tanah longsor.

e. menyiapkan jalur evakuasi menuju lokasiaman.

f. menyediakan Tempat Evakuasi Aman diBlok 2-2.

(4) Upaya penanganan pada sub zona rawan abrasiyang diindikasikan di sepanjang pesisir TimurKetapang, mulai dari Utara (sekitar Watudodol)Desa Ketapang sampai pesisir di bagian SelatanKelurahan Bulusan, sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c, dilakukan dengan cara :a. menetapkan daerah sempadan pantai dengan

lebar 100 (seratus) meter dari titik pasangtertinggi ke arah darat, kecuali untukpelabuhan dan TUKS.

b. untuk pelabuhan dan TUKS, upayapencegahan dapat dilakukan dengan membuatbangunan pemecah ombak.

(5) Upaya penanganan pada sub zona rawan banjiryang terletak di Jl. Gatot Subroto sebelah Selatan,sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,dilakukan dengan cara :a. melakukan normalisasi sungai dan saluran.b. membuat ponds yang lokasinya ditempatkan di

dalam Zona Industri/Pergudangan (Blok 2-1)sekaligus digunakan sebagai bagian dari kolamIPAL Komunal.

c. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok2-1.

(6) Upaya penanganan dan meminimalkan dampakkorban pada sub zona rawan lahar yang berada diBlok 4-2, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf e, dilakukan dengan menyediakan :a. jalur evakuasi menuju Barat.b. menyediakan Tempat Evakuasi Aman di Blok

4-1 dan 4-2 (di bagian Barat).

Page 133: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

133

Bagian KetigaPengaturan Zona Pada Bagian Wilayah

Perkotaan Banyuwangi

Umum

Pasal 80

Rencana pola ruang zona lindung pada Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi, meliputi :a. Zona Perlindungan Setempat;b. Zona RTH Kota;c. Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya;d. Zona Rawan Bencana Alam; dane. Zona Budidaya.

Paragraf 1Zona Lindung

Pasal 81

(1) Zona Lindung pada Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi sebagaimana dimaksud dalam Pasal80 huruf a terdiri dari Sub Zona PerlindunganSetempat (PS) dengan luas 209,26 Ha (dua ratussembilan koma dua puluh enam hektar).

(2) Zona perlindungan setempat sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), meliputi :a. sub zona sempadan pantai (PS-1); danb. sub zona sempadan sungai (PS-2).

(3) Sub zona Sempadan Pantai (PS-1) sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a, terdapat pada :a. SBWPA : Blok A1;b. SBWP C : Blok C1, Blok C5;c. SBWP E : Blok E3; dand. SBWP G : Blok G2.

(4) Arahan pengembangan kawasan sempadan pantaiadalah pada kawasan sempadan pantai BagianWilayah Perkotaaan Banyuwangi berupa :a. penanaman vegetasi tanaman pantai lainnya

yang berfungsi untuk pengaman pantai darikerusakan atau bencana yang ditimbulkanoleh gelombang laut seperti intrusi air laut,erosi, abrasi, tiupan angin kencang dangelombang tsunami;

Page 134: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

134

b. mengutamakan pemilihan vegetasi tanamanyang berasal dari daerah setempat.

c. jarak sempadan pantai dari batas air pasangtertinggi ke arah darat minimal 100 (seratus)meter;

d. luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau)seluas 90% (sembilan puluh perseratus)sampai 100% (seratus perseratus);

e. pengembangan kegiatan dan fasilitaspenunjang tidak menyebabkan gangguanterhadap kelestarian ekosistem pantai,termasuk gangguan terhadap kualitas visual.

(5) Sub zona Sempadan Sungai sebagaimanadimaksud pada ayat (2) terdapat pada :a. SBWP A : Blok A1, A2, A3;b. SBWP B : Blok B1, Blok B2, B4, Blok B5;c. SBWP C : Blok C1, Blok C2 , Blok C4, Blok C5;d. SBWP D : Blok D1, D-2, D3, D4, Blok D5;e. SBWP E : Blok E1, Blok E2, Blok E3;f. SBWP F : Blok F1, Blok F2, Blok F3; dang. SBWP G : Blok G1, G2.

(6) Arahan pengembangan pada kawasan sempadansungai, antara lain :a. penetapan peraturan secara ketat melalui

mekanisme ijin mendirikan bangunan danpenetapan sangsi yang tegas terhadappelanggar

b. pengembangan kegiatan konservasi aktif,misalnya: pengembangan taman disekitarsempadan, pengembangan lapangan olahragadisekitar sempadan sungai dan lainnya.

c. arahan sempadan sungai di Kota Banyuwangiadalah :1) garis sempadan sungai bertanggul

ditetapkan dengan batas lebar paling sedikit5 (lima) meter di sebelah luar sepanjangkaki tanggul.

2) garis sempadan sungai tidak bertanggulditetapkan berdasarkan pertimbanganteknis dan sosial ekonomis oleh pejabatyang berwenang.

Page 135: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

135

3) garis sempadan sungai yang bertanggul dantidak bertanggul yang berada di wilayahperkotaan dan sepanjang jalan ditetapkantersendiri oleh pejabat yang berwenang.

4) pengembangan taman aktif maupun pasifpada sempadan sungai.

Paragraf 2Zona RTH Kota

Pasal 82

(1) Zona ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksuddalam Pasal 80 huruf b seluas 144,27 Ha (seratustiga puluh satu koma dua puluh tujuh hektar),meliputi :a. sub zona RTH taman kota dan/atau taman

kecamatan;b. sub zona RTH makam;c. sub zona RTH sempadan kereta api; dand. sub zona RTH sempadan SUTT/SUTET.

(2) Sub zona RTH taman kota atau taman kecamatansebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf aseluas 55,08 Ha (lima puluh lima koma kosongdelapan hektar), meliputi :a. RTH Hutan Kota;b. RTH Taman Kota;c. RTH Taman Lingkungan Kecamatan, Taman

Lingkungan Kelurahan/Desa; dand. RTH Taman Lingkungan RW/RT.

(3) Pengembangan RTH hutan kota sebagaimanadimaksud ayat (2) huruf a, meliputi :a. pengembangan RTH hutan kota diarahkan di

sempadan pantai dalam wilayah perkotaanBanyuwangi, terdiri dari :1) Hutan Kota Pantai Cacalan di Blok A1

berada di Kelurahan Kecamatan Kalipuro;2) Hutan Kota Pantai Pandanan di Blok C5

berada di Kelurahan Karangrejo danKelurahan Kertosari KecamatanBanyuwangi; dan

3) Hutan Kota Pantai Cemara di Blok E2 danG2 berada di Kelurahan Pakis KecamatanBanyuwangi dan Desa Kalirejo KecamatanKabat.

Page 136: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

136

b. pengembangan RTH hutan kota diarahkan dilingkungan kelurahan/desa di luar sempadanpantai pantai dengan memprioritaskanpemanfaatan lahan yang dikuasi olehpemerintah daerah berada di Blok A3, Blok C4,dan Blok B5;

c. arahan pengembangan RTH Hutan Kotawilayah perkotaan, meliputi :1) ditanami komunitas vegetasi dari jenis

pepohonan berbatang tinggi dan rumputatau tanaman perdu dengan jarak tanamtidak beraturan dalam satu areal;

2) luas area yang ditanami tanaman (ruanghijau) seluas 90% (sembilan puluhperseratus) dari luas RTH Hutan Kota yangdikembangkan; dan

3) RTH hutan kota dapat dikembangkankegiatan dan dibangun fasilitas penunjanguntuk penelitian, wisata rekreasi minatkhusus, wisata edukasi dengan ketentuantidak menimbulkan gangguan terhadapkelestarian ekosistem tanaman, termasukgangguan terhadap kualitas visual.

(4) Pengembangan RTH taman kota sebagaimanadimaksud ayat (2) huruf b, meliputi :a. pengembangan RTH taman kota yang ada

berfungsi sebagai RTH Publik dalam skalapelayanan kota, berupa :1) RTH Taman Sritanjung di Kelurahan

Temenggungan Kecamatan Banyuwangiberada di Blok C1;

2) RTH Taman Patung Garuda di KelurahanTemenggungan Kecamatan Banyuwangiberada di Blok C1;

3) RTH Taman Blambangan di KelurahanKepatihan Kecamatan Banyuwangi beradadi Blok C2;

4) RTH Taman Simpang Lima di KelurahanPenganjuran Kecamatan Banyuwangiberada di Blok C2;

5) RTH Taman Sayuwiwit atau Taman WismaRaga Satria di Kelurahan TukangkayuKecamatan Banyuwangi berada di Blok C3;

Page 137: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

137

6) RTH Taman Tirtawangi di Kelurahan SoboKecamatan Banyuwangi berada di Blok E2;

7) RTH Kedayunan di Kelurahan KedayunanKecamatan Kabat berada di Blok G2;

b. pengembangan RTH Taman Kota skala kecilberfungsi meningkatkan estetika keindahanperkotaan terutama pada koridor jalan yangberada di persimpangan jalan tersebar di BlokA1, Blok A2, Blok A3, Blok B1, Blok B2, BlokB3, Blok B4, Blok B5, Blok C1, Blok C2, BlokC3, Blok E1, Blok E2, Blok F1, Blok F2, BlokF3 dan RTH jalur hijau jalan, median jalan,pulau jalan, jalur pedestrian (ruang pejalankaki) tersebar di seluruh Sub BWP;

c. pengembangan lahan untuk RTH Taman Kotadapat dilakukan dengan memprioritaskanpemanfaatan lahan yang dikuasi olehpemerintah daerah dan/atau pengadaan lahanbaru;

(5) Pengembangan RTH Taman LingkunganKecamatan, Taman Lingkungan Kelurahan/Desadan RTH Taman Lingkungan RW/RTsebagaimana dimaksud ayat (2) huruf c danhuruf d dapat berupa RTH Publik, meliputi :a. pengembangan RTH Taman Lingkungan

diarahkan pada skala pelayanan kecamatan/kelurahan/desa dengan memprioritaskanpemanfaatan lahan yang dikuasi olehpemerintah daerah dan/atau milik pemerintahdesa tersebar di seluruh Sub BWP;

b. memanfaatkan dan mengotimalkan sebagiandan/atau seluruh lahan berupa sarana olahraga (lapangan) untuk dikembangkan sebagaiRTH Taman Kecamatan/Kelurahan/Desa;

c. pengembangan RTH taman lingkungan untukmelayani penduduk dalam lingkup 1 (satu)RT/RW berada di sub zona permukiman,tersebar di seluruh Blok;

(6) Sub zona RTH makam sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) huruf b seluas 38,87 Ha (tiga puluhdelapan koma delapan puluh tujuh hektar) berupapemakaman yang tersebar di Blok A1, Blok A3;Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4, Blok B5; BlokC3, Blok C4; Blok D1, Blok D3; Blok E2; Blok F1,Blok F2, Blok F3 dan Blok G2.

Page 138: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

138

(7) Arahan pengembangan RTH Makam wilayahperkotaan, antara lain :a. mengoptimalkan lahan pemakaman untuk

RTH dengan ditanami jenis vegetasi tanamanpohon pelindung dapat berupa pohon besar,sedang atau kecil dan berbunga yangdisesuaikan dengan ketersediaan ruang;

b. mengoptimalkan lahan pemakaman untukdaerah resapan dengan ketentuan bangunanmakam tertata sejajar, jarak antar makamminimal 0,5 M (nol koma lima meter) dan tidakboleh dilakukan penembokan/perkerasan,hanya diperkenankan ditutupi dengan rumput;

c. mengoptimalkan pengembangan lahan RTHMakam baru yang disediakan sebagaikewajiban dari pengembang perumahan;

(8) Sub zona RTH Sempadan SUTT/SUTETsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cluasnya 20,30 Ha (dua puluh koma tiga puluhhektar) terdapat pada Blok B4 dan Blok D1, BlokD2, Blok D3, Blok D4.

(9) Arahan pengembangan pada sub zona sempadanSUTT dan SUTET antara lain :a. Perlu disediakan ruang aman, yaitu ruang

sekeliling penghantar atau kawat listrik SUTTatau SUTET yang harts dibebaskan darikegiatan manusia.

b. Tanah, bangunan dan tanaman yang berada dibawah sepanjang jalur SUTT atau SUTETsebagai ruang aman tetap digunakan olehpemiliknya sesuai dengan rencana tata ruang.

c. Ruang aman meliputi jarak bebas horisontaldan jarak bebas vertikal. Jarak bebashorisontal adalah jarak antara titik tengahmenara dengan benda terdekat. Jarak bebasvertikal adalah ketinggian minimal antarapenghantar dengan tanah.

d. Jarak bebas horisontal minimal untuk SUTTditetapkan 20 (dua puluh) meter ke kanan kiridari titik tengah menara untuk menara tunggaldan 15 (lima belas) meter untuk menara ganda,sementara jarak bebas vertikal bergantungpada letak menara tersebut dan beberapafaktor lainnya.

Page 139: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

139

e. Jarak bebas horisontal minimal untuk SUTETditetapkan 32 (tiga puluh dua) meter ke kanankiri dari titik tengah menara, sementara jarakbebas vertikal bergantung pada letak menaratersebut dan beberapa faktor lainnya.

(10) Sub zona RTH Sempadan Rel kereta Apisebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf dmemiliki luas 30,53 Ha (tiga puluh tujuh komalima puluh tiga hektar) terdapat pada Blok A2,Blok A3, Blok A4; Blok B4, Blok B5; Blok D2, BlokD3, Blok D5; Blok F2, Blok F3.

(11) Arahan pengembangan subzona sempadan relkereta api, antara lain :a. Penataan kawasan dengan cara merelokasi

pada penduduk yang berada di sempadan rel.b. Pengadaan taman, jalan yang

menguhubungkan antar kelurahan/desa,serta penataan/perbaikan lahan sempadan.

c. Pendukung sistem transportasi berupa alat-alat dan perlengkapan untuk kelancarantransportasi misalnya perlindungan badan rel,kabel sinyal, telegrap, kabel telepon dan kabellistrik yang membutuhkan lahan 6 meter dariporos rel.

Paragraf 3Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya

Pasal 83

(1) Zona suaka alam dan cagar budaya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 80 huruf c meliputiSubzona cagar budaya

(2) Arahan pada Subzona Cagar Budaya yang berupalingkungan bangunan gedung dan halamannyadengan luas 6,70 Ha (enam koma tujuh puluhHektar) yang terletak pada Blok A1, Blok B2, BlokC1, Blok C2 dan Blok C4.

Page 140: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

140

Paragraf 4Zona Rawan Bencana Alam

Pasal 84

(1) Zona rawan bencana alam sebagaiman dimaksuddalam Pasal 80 huruf d meliputi subzona rawanbencana banjir; subzona rawan bencana tsunami;subzona rawan bencana letusan gunung berapi.

(2) Arahan pada zona rawan bencana alamsebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :a. penanganan subzona rawan bencana banjir

pada :1. SBWP A : Blok A1, Blok A3.2. SBWP B : Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok

B5;3. SBWP C : Blok C1, Blok C2; Blok C3, Blok

C4, Blok C5;4. SBWP D : Blok D3, Blok D5;5. SBWP E : Blok E1, Blok E2, Blok E3;6. SBWP F : Blok F1, Blok F2, Blok F3; dan7. SBWP G : Blok G1 dan G2;

b. penanganan subzona rawan bencana banjir,antara lain :

1. Perbaikan daerah tangkapan air melaluiupaya penghijauan.

2. Pendalam volume drainase, untukmendukung upaya di atas.

3. Membuat sumur resapan di tiap lingkunganRT/RW.

4. Mencari alternatif sudetan air ke tempatpembuangan akhir.

c. penanganan sub zona rawan bencana tsunamipada :1. zona sangat rawan yakni pada:

a) SBWP A : Blok A1;b) SBWP C : Blok C1, Blok C4, Blok C5,c) SBWP E : Blok E3; dand) SBWP G : Blok G1 dan Blok G2.

2. zona rawan yakni pada:a) SBWP A : Blok A1;b) SBWP C : Blok C1, Blok C2, Blok C4,

Blok C5;c) SBWP E : Blok E2, Blok E3; dand) SBWP G : Blok G1, Blok G2.

Page 141: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

141

3. zona agak rawan pada:a) SBWP C : Blok C4; danb) SBWP E : Blok E2.

d. penanganan subzona rawan bencana tsunami,antara lain :1. Mempertahankan bentukan alami kawasan

pesisir sebagai pelindung alam, sepertihutan produksi, hutan mangrove, dll.Hutan mangrove yang rapat dengan lebarjalur mangrove 200 meter hingga 5kilometer dari garis pantai, dan denganketinggian 10 - 15 meter dapat meredam50% energi gelombang tsunami.

2. Pembagian zona peruntukan lahan dikawasan sempadan pantai, yaitu :a) Zona perikanan tangkap;b) Zona hutan bakau/mangrove;c) Zona perikanan darat/tambak;d) Zona perkebunan;e) Zona wisata bahari; danf) Zona permukiman.

3. Sistem peringatan dini (Early WarningSystem) khsusunya pada kawasanpermukiman penduduk.

4. Sosialisasi kepada masyarakat sertapercerdasan mitigasi bencana tsunamidengan mengadakan pelatihan,pendidikan, program edukasi, simulasi,serta sosialisasi melalui media cetak danelektronik.

5. Perbaikan kondisi jalan sebagai jalurevakuasi dengan mengadakan analisispada jalan local primer, kolektor maupunarteri. Diperlukan peningkatan dimensiserta perkerasan jalan untuk memudahkanjalannya evakuasi.

6. Pembangunan shelter ataupun titik - titikevakuasi sebagai zona aman evakuasi,yaitu bangunan 2 lantai dengan konstruksiserta desain yang tahan gelombang.

e. Penanganan sub zona rawan bencana letusangunung berapi yakni pada:1. SBWP A : Blok A1, Blok A4;2. SBWP B : Blok B5;

Page 142: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

142

3. SBWP C : Blok C4;4. SBWP D : Blok D1, Blok D2, Blok D3, Blok

D4, Blok D5;5. SBWP E : Blok E1, Blok E2, Blok E3; dan6. SBWP F : Blok F1, Blok F2.

f. penanganan subzona rawan bencana tsunami,antara lain :1. Untuk kawasan perkotaan dapat

dikembangkan menjadi kawasan budidayadan berbagai infrastruktur penunjangnya.Jenis kegiatan yang dapat dikembangkanberupa hutan kota, industri, pariwisata,permukiman, perdagangan danperkantoran.

2. Untuk kawasan perdesaan dapatdikembangkan menjadi kawasan budidayadan berbagai infrastruktur penunjangnya.Jenis kegiatan yang dapat dikembangkanantara lain kehutanan, pertanian,perkebunan, peternakan, perikanan,pertambangan, pariwisata, permukiman,perdagangan dan perkantoran.

Paragraf 5Zona Budidaya

Pasal 85

Zona budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal80 huruf e terdiri dari :a. Zona perumahan;b. Zona perdagangan dan jasa;c. Zona perkantoran;d. Zona sarana pelayanan umum;e. Zona industri;f. Zona peruntukan lainnya; dang. Zona khusus.

Zona Perumahan

Pasal 86

(1) Zona perumahan sebagaimana dimaksud dalamPasal 85 ayat (1) huruf a dengan luas 3.393,18 Ha(tiga ribu tiga ratus sembilan puluh tiga komadelapan belas hektar), meliputi :

Page 143: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

143

a. Subzona perumahan kepadatan tinggi (R2);b. Subzona perumahan kepadatan sedang (R3);

danc. Subzona perumahan kepadatan rendah (R4).

(2) Subzona perumahan kepadatan tinggi (R2)sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,tersebar pada :a. SBWP A : Blok A1, Blok A3;b. SBWP B : Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4,

Blok B5;c. SBWP C : Blok C1, Blok C2, Blok C3, Blok C4,

Blok C5;d. SBWP D : Blok D3, Blok D4;e. SBWP E : Blok E1, Blok E2, Blok E3; danf. SBWP F : Blok F1.

(3) Rencana pengembangan zona perumahankepadatan tinggi yaitu:a. pengembangan rumah tunggal dan kopel

dengan fungsi tempat tinggal sebagai rumahsederhana dan menengah yang dikembangkanoleh masyarakat tersebar di seluruh Sub BWP.

b. pengembangan rumah deret dengan fungsitempat tinggal sebagai rumah sederhana danmenengah yang dikembangkan olehmasyarakat.

c. pengembangan rumah tunggal dan deretdengan fungsi tempat tinggal sebagai rumahmenengah dikembangkan oleh pengembang.

d. pengembangan Rumah tunggal, kopel danderet dengan fungsi sebagai rumah kampung.

(4) Subzona perumahan kepadatan sedang (R3)sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,tersebar pada :a. SBWP A : Blok A1, Blok A2, Blok A3, Blok A4;b. SBWP B : Blok B1, Blok B2, Blok, Blok B4,

Blok B5;c. SBWP C : Blok C3, Blok C4, Blok C5;d. SBWP D : Blok D1, Blok D2, Blok D3, Blok

D4, Blok D5;e. SBWP E : Blok E2, Blok E3;f. SBWP F : Blok F1, Blok F2, Blok F3; dang. SBWP G : Blok G1 dan Blok G2.

Page 144: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

144

(5) Rencana pengembangan zona perumahankepadatan sedang, yaitu :a. pengembangan rumah tunggal dan kopel

dengan fungsi tempat tinggal sebagai rumahsederhana dan menengah di seluruh Sub BWP.

b. pengembangan rumah tunggal dan kopeldengan fungsi rumah tinggal dan rumah kossebagai rumah sederhana dan menengah.

c. pengembangan rumah tunggal dan kopeldengan fungsi rumah sosial berupa pantiasuhan, panti jompo, rumah pintar.

d. pengembangan rumah deret dengan fungsitempat tinggal, rumah dinas PNS sebagairumah sederhana dan menengah.

e. pengembangan rumah deret dengan fungsitempat tinggal sebagai rumah menengah danmewah yang dikembangkan oleh pengembangdi seluruh Sub BWP.

(6) Subzona perumahan kepadatan rendah (R4)sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf ctersebar pada:a. SBWP A : Blok A4;b. SBWP B : Blok B4;c. SBWP D : Blok D1; dand. SBWP G : Blok G1.

(7) Rencana pengembangan zona perumahankepadatan rendah yaitu:a. pengembangan rumah tunggal dan kopel

dengan fungsi tempat tinggal sebagai rumahsederhana dan menengah

b. pengembangan rumah tunggal dan kopeldengan fungsi rumah kos sebagai rumahsederhana dan menengah

c. pengembangan rumah deret dengan fungsitempat tinggal, sebagai rumah sederhana danmenengah.

Zona Perdagangan dan Jasa

Pasal 87

(1) Zona perdagangan dan jasa sebagaimanadimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf b denganluas 347,51 Ha (tiga ratus empat puluh tujuhkoma lima puluh satu hektar), meliputi :

Page 145: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

145

a. subzona perdagangan dan jasa tunggal (K-1);dan

b. subzona perdagangan dan jasa deret (K-3).(2) Subzona perdagangan dan jasa tunggal (K-1)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aberupa pasar, toko kelontong, minimarket,supermarket, mall, hotel dan lain sebagainya yangtersebar pada :a. SBWP A : Blok A1, Blok A3, Blok A4;b. SBWP B : Blok B3, Blok B4; B5;c. SBWP C : Blok C1, Blok C2, Blok C3;d. SBWP D : Blok D1, D2;e. SBWP E : Blok E2;f. SBWP F : Blok F1, Blok F2, Blok F3; dang. SBWP G : Blok G2

(3) Subzona perdagangan dan jasa deret (K-3)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bberupa pasar, toko kelontong, minimarket, rumahtoko (ruko) dan lain sebagainya yang tersebarpada :a. SBWP A : Blok A1, Blok A-, Blok A3, A4;b. SBWP B : Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4,

Blok B5;c. SBWP C : Blok C1, Blok C2, Blok C3, Blok C4,

Blok C5;d. SBWP D : Blok D1, Blok D2;e. SBWP E : Blok E1, Blok E2, E3;f. SBWP F : Blok F1, Blok F2; dang. SBWP G : Blok G1, Blok G2.

Zona Perkantoran

Pasal 88

(1) Zona perkantoran sebagaimana dimaksud dalamPasal 85 ayat (1) huruf c dengan luas 55,36 Ha(lima puluh lima koma tiga puluh enam hektar),meliputi :a. Subzona perkantoran pemerintah (KT-1); danb. Subzona perkantoran swasta (KT-2).

(2) Subzona perkantoran pemerintah (KT-1)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,meliputi pengembangan kegiatan pemerintahandan pelayanan masyarakat direncanakan pada :

Page 146: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

146

a. SBWP A : Blok A1, Blok A3, Blok A4;b. SBWP B: Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4,

Blok B5;c. SBWP C : Blok C1, Blok C3, Blok C3, Blok C4;d. SBWP D : Blok D1, Blok D3, Blok D4;e. SBWP E : Blok E1, Blok E2; danf. SBWP F : Blok F1, Blok F2.

(3) Subzona perkantoran swasta (KT-2) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakanpada Blok A3, Blok C3 dan Blok F2 yang meliputipengembangan kelompok kegiatan perkantoranswasta, jasa, tempat bekerja, tempat berusahadengan fasilitasnya yang dikembangkan denganbentuk tunggal/renggang secara horizontalmaupun vertikal.

Zona Sarana Pelayanan Umum

Pasal 89

(1) Zona sarana pelayanan umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf d denganluas 181,43 Ha (seratus delapan puluh satu komaempat puluh tiga hektar), meliputi :a. sub zona pendidikan (SPU-1);b. sub zona transportasi (SPU-2);c. sub zona pendukung pelabuhan (SPU 2-2)d. sub zona kesehatan (SPU-3);e. sub zona olah raga (SPU-4);f. sub zona sosial budaya (SPU-5); dang. sub zona peribadatan (SPU-6).

(2) Sub zona pendidikan (SPU-1) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a berada padaSBWP A (Blok A1, Blok A3, Blok A4); SBWP B (BlokB1, Blok B2, Blok B3, Blok B4, Blok B5); SBWP C(Blok C1, Blok C2, Blok C3, Blok C4); SBWP D(Blok D1, Blok D4); SBWP E (Blok E1, Blok E2);SBWP F (Blok F1, Blok F2) dan SBWP G (Blok G1,Blok G2), meliputi :a. sub zona pendidikan berupa taman kanak-

kanak/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI)tersebar dikembangkan pada tiapdesa/kelurahan;

Page 147: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

147

b. sub zona pendidikan berupa sekolahmenengah pertama/Madrasah tsanawiyah(MTs) atau sederajat;

c. sub zona pendidikan berupa sekolahmenengah atas/sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah atau sederajat; dan

d. sub zona pendidikan berupa sekolah tinggi.(3) Sub zona transportasi (SPU-2) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakanpada SBWP A (Blok A1), SBWP E (Blok E2); SBWPF (Blok F2) dan SBWP G (Blok G1) berupa fasilitastransportasi angkutan darat.

(4) Sub zona pendukung pelabuhan (SPU 2.2)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cdirencanakan pada SBWP A (Blok A1) dan SBWPC (Blok C1) berupa fasilitas yang menunjangkegiatan pelabuhan.

(5) Sub zona kesehatan (SPU-3) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf d terdapat padaSBWP A (Blok A3); SBWP B (Blok B1, Blok B2,Blok B2); SBWP C (Blok C4) dan SBWP G (Blok G1)berupa fasilitas kesehatan yang dipergunakanuntuk masyarakat.

(6) Sub zona olahraga (SPU-4) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf e tersebar padaSBWP A (Blok A-1); SBWP B (Blok B1; Blok B2; B3;B5); SBWP D (Blok D1) dan SBWP E (Blok E2)berupa sarana olahraga baik milik pemerintahmaupun swasta yang dapat digunakan olehmasyarakat umum.

(7) Sub zona sosial budaya (SPU-5) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf f tersebar padaSBWP B (Blok B2) dan SBWP C (Blok 1), dapatdirencanakan berupa balai warga dan gedungpertemuan skala lingkungan.

(8) Sub zona peribadatan (SPU-6) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf g dapatdirencanakan berupa tempat peribadatanmaupun sarana penunjuangnya yang tersebar diseluruh SBWP.

Page 148: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

148

Zona Industri

Pasal 90

(1) Zona industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal85 ayat (1) huruf e terdiri dari sub zona industrikimia dasar (I-1) dan aneka industri (I-4) denganluas 269,90 Ha (dua ratus enam puluh sembilankoma sembilan puluh hektar).

(2) Sub zona industri kimia dasar (I-1) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diarahkan pada SBWP A(Blok A3).

(3) Rencana pengembangan subzona industri kimiadasar yang dimaksud pada ayat (2), meliputi :a. peningkatan sarana dan prasarana lingkungan

untuk mendukung kegiatan industri.b. pengembangan dan pembangunan IPAL di

dalam zona industri.c. pengembangan dan pembangunan kawasan

penyangga (RTH) kegiatan industri di dalamzona industri minimal 10% dari luas kawasanindustri.

d. pengembangan dan peningkatan jaringan,sarana dan prasarana trasnportasi.

e. pengembangan kegiatan perdagangan dan jasauntuk mendukung kegiatan industri.

f. pengembangan dan pembangunan perumahanatau permukiman untuk mendukung kegiatanindustri.

(4) Sub zona aneka industri (I-4) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdapat pada SBWP A(Blok A1, Blok A2, Blok A3, Blok A4); SBWP B(Blok B4); SBWP D (Blok D1, Blok D4); SBWP F(Blok F2) dan SBWP G (Blok G1).

(5) Rencana pengembangan subzona aneka industriyang dimaksud pada ayat (4), meliputi :a. Subzona Aneka Industri di BWP Banyuwangi

diarahkan dalam bentuk industri rumahtangga.

b. Peningkatan kualitas sarana dan prasaranapendukung aneka industri yang ramahlingkungan.

Page 149: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

149

Zona Peruntukan Lainnya

Pasal 91

(1) Zona peruntukan lainnya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 85 ayat (1) huruf f, meliputi subzonapertanian (PL-1) dan sub zona pariwisata (PL-3)dengan luas 1.705,75 Ha (seribu tujuh ratus limakoma tujuh puluh lima hektar).

(2) Sub zona pertanian (PL-1) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tersebar pada SBWP A (Blok A3,Blok A4); SBWP C (Blok C4, Blok C5); SBWP D(Blok D1, Blok D2, Blok D3, Blok D4, Blok D5);SBWP E (Blok E2, Blok E3); SBWP F (Blok F2, BlokF3) dan SBWP G (Blok G2) yang meliputi pertaniantanaman pangan, holtikultura, perkebunan,peternakan dan perikanan.

(3) Rencana pengembangan subzona pertanian (PL-1)yang dimaksud pada ayat (2), meliputi :a. pengembangan tanaman pangan.b. pengembangan kawasan peruntukan

holtikulturac. kawasan peruntukan perkebunan.d. mendorong pembentukan sentra kawasan

pertanian.e. pengembangan prasarana dan sarana

kawasan pertanian.f. pengembangan fasilitas umum berupa sarana

pendidikan dan sarana pelayananpemerintahan.

(4) Sub zona pariwisata (PL-3) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tersebar pada SBWP A (Blok A1) danSBWP C (Blok C-).

(5) Rencana pengembangan subzona pariwisata (PL-3)yang dimaksud pada ayat (4) ialah kegiatan wisatarekreasi, wisata edukasi serta menunjang kegiatanekowisata.

Zona Khusus

Pasal 92

(1) Zona khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal85 ayat (1) huruf g meliputi subzona pertahanandan keamanan (KH-1) serta Kelistrikan (KH-4),dengan luas 4,08 Ha (empat koma delapanhektar).

Page 150: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

150

(2) Sub zona pertahanan dan keamanan (KH-1)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terletak diSBWP A (Blok A4); SBWP B (Blok B3, Blok B5) danSBWP G (Blok G2).

(3) Rencana pengembangan subzona pertahanan dankeamanan ialah menyediakan pelayanan saranadan prasarana pendukung subzona pertahanandan keamanan

(4) Sub zona kelistrikan (KH-4) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) teletak pada SBWP Dyaitu Blok D2.

BAB VI

BLOK YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA

Pasal 93

Penetapan blok dan sub blok yang diprioritaskanpenangannya pada Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi dan penetapan Sub BWP yangdiprioritaskan penangannya pada Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi, meliputi :a. rencana blok yang diprioritaskan penanganannya

pada Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang,adalah sebagai berikut :1. Blok 6 : merupakan prioritas utama penanganan

karena merupakan obyek strategis KawasanPelabuhan Ketapang.

2. Blok 5 : merupakan prioritas kedua karenamerupakan perluasan obyek strategis yangpotensial dikembangkan lebih lanjut berkaitandengan meningkatnya permohonan izinpembangunan pada blok bersangkutan.

3. Blok 2 : merupakan prioritas ketiga, dimanaterdapat pendukung utama kegiatan pelabuhanberupa sarana angkutan orang dan barang(stasiun kereta api dan terminal terpaduintermoda), industri dan pergudangan yangmemiliki hubungan langsung dengan kegiatanpelabuhan.

Page 151: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

151

4. Peta rencana Blok yang diprioritaskanpenanganannya pada Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang tercantum dalam LampiranXXXVI yang merupakan bagian tak terpisahkandengan Peraturan Daerah ini.

b. Rencana Sub BWP yang diprioritaskanpenanganannya pada BWP Banyuwangi adalahsebagian Sub BWP B dan sebagian Sub BWP C yangmeliputi :1. Tema penanganan Sub BWP yang diprioritaskan

penanganannya adalah pengembangan fungsikawasan sebagai kawasan perdagangan danjasa.

2. Pengembangan fungsi zona meliputi:a) pengembangan, penataan dan pengendalian

kawasan perdagangan dan jasa sertakawasan perumahan dan permukiman;

b) pengembangan dan peningkatan kualitassistem transportasi;

c) penataan jalur pejalan kaki besertakelengkapannya;

d) kawasan pengendalian ketat terutama padajalan arteri;

e) pengembangan sarana pemerintahan danpelayanan umum berikut prasaranalingkungan;

f) pengembangan dan pengendalian kegiatan disekitar RTH dan kawasan lindung.

3. Kebutuhan penanganan sebagaimana dimaksudpada ayat (2), meliputi :a) penataan kawasan secara lebih rinci dengan

penyusunan RTBL;b) penataan kegiatan perdagangan-jasa;c) pengendalian kualitas perkampungan;d) penyediaan sarana dan prasarana;e) pengembangan prasarana pejalan kaki;f) penyediaan RTH; dang) penataan sirkulasi lalu lintas dan pengaturan

sistem perparkiran.4. Peta Sub BWP yang diprioritaskan

penanganannya tercantum dalam LampiranXXXVII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 152: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

152

BAB VII

KETENTUAN PEMANFAATAN RUANGKAWASAN STRATEGIS PELABUHAN KETAPANG

Bagian KesatuUmum

Pasal 94

(1) Ketentuan pemanfaatan ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangiterdiri dari indikasi program utama jangkamenengah lima tahunan, indikasi sumberpendanaan, indikasi pelaksana kegiatan, danwaktu pelaksanaan.

(2) Indikasi program utama jangka menengah limatahunan, meliputi :a. pengembangan kawasan pelabuhan dan

terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS);b. program pengembangan pelayanan

transportasi;c. program pengembangan jaringan utilitas;d. program pengembangan RTH;e. program pelestarian kawasan lindung.

(3) Program penunjang, meliputi:a. program pengembangan pembangunan;b. program pengembangan pengelolaan

pembangunan;c. program pengawasan dan penertiban

pembangunan;d. program pengembangan sistem administrasi;e. program pembinaan aparat pengelola

pembangunan.

Pasal 95

(1) Indikasi program utama merupakan penjabarankebijakan dan rencana pengembangan tata ruangyang telah ditetapkan ke dalam program-programpembangunan.

(2) Jangka waktu perencanaan program adalah 20(dua puluh) tahun, yang dijabarkan dalamprogram lima tahunan.

Page 153: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

153

(3) Dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud padaayat (2) seluruh rencana struktur ruang, rencanapola ruang dan rencana strategis dapatdiwujudkan, sehingga tujuan penataan ruangkawasan pelabuhan Ketapang yang telahditetapkan dapat dicapai pada akhir tahunperencanaan.

Pasal 96

(1) Indikasi sumber pendanaan terdiri dari danapemerintah, pemerintah kabupaten, swasta,kerjasama pemerintah - swasta, dan masyarakat.

(2) Indikasi pelaksana kegiatan terdiri daripemerintah, pemerintah kabupaten, swasta danmasyarakat.

(3) Indikasi waktu pelaksanaan terdiri dari 4 (empat)tahapan, yaitu :a. tahap pertama, tahun 2016–2020,

diprioritaskan pada upaya peningkatanberbagai kondisi esksisting, pengembanganbaru, peningkatan kapasitas dan kinerjapelayanan;

b. tahap kedua, tahun 2021-2025, diprioritaskanpada upaya peningkatan lebih lanjut,sertapeningkatan kapasitas dan kinerja pelayanan;

c. tahap ketiga, tahun 2026–2030, diprioritaskanpada upaya peningkatan lebih lanjut kapasitasdan kinerja pelayanan, serta beberapapemantapan; dan

d. tahap keempat, tahun 2031–2035,diprioritaskan pada upaya pemantapan.

(4) Indikasi program utama jangka menengah limatahunan, indikasi sumber pendanaan, indikasipelaksanaan kegiatan, dan waktu pelaksanaansecara lebih rinci disajikan pada LampiranXXXVIII sampai Lampiran XXXIX yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini.

Page 154: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

154

Bagian KeduaProgram Perwujudan Tata Ruang

Pasal 97

Program Perwujudan Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi terdiri dari :(1) Program perwujudan pola ruang pada kawasan

inti;(2) Program perwujudan pola ruang pada kawasan

penyangga;(3) Program Perwujudan Sistem Jaringan Pergerakan;

dan(4) Program Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana.

Bagian KetigaProgram Perwujudan Pola Ruang Pada Kawasan Inti

Pasal 98

Program perwujudan pola ruang pada kawasan intisebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (1),terdiri dari :a. Program Pembentukan Peraturan Daerah, yaitu

dengan kegiatan penetapan dan pengesahan RTRKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;

b. Zona Industri dan pergudangan :1. sosialisasi lokasi pemanfaatan ruang pada

industri dan pergudangan non kawasan di Blok5;

2. pengendalian pembangunan industri danpergudangan non kawasan di Blok 5.

c. Zona Perdagangan dan Jasa :1. rencana tata bangunan dan lingkungan di Blok

5 dan Blok 6;2. pengendalian pembangunan perdagangan dan

jasa (khususnya hotel dan tempat wisata) di Blok5 dan Blok 6.

d. Sub Zona Pelabuhan :1. Pelabuhan Ketapang dan Tanjungwangi;2. penyusunan Master Plan Pelabuhan dan TUKS

Sebagai Satu Kesatuan Terintegrasi di Ketapangyang mencakup Blok 5 dan Blok 6;

Page 155: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

155

3. implementasi Master Plan Pelabuhan Ketapangdan Tanjungwangi (melalui integrasipengembangan pelabuhan dan TUKS diKetapang) di Pelabuhan Ketapang danTanjungwangi;

4. penyusunan RTBL Kawasan Pelabuhan di Blok2, Blok 5 dan Blok 6;

5. pelaksanaan pembangunan fisik lingkunganluar Kawasan Pelabuhan di Blok 2, Blok 5 danBlok 6.

e. Sub Zona Terminal Untuk Kepentingan Sendiri(TUKS) :1. rencanapenataan TUKS di Blok 5 dan 6;2. pelaksanaan pembangunan dermaga atau

terminal untuk kepentingan sendiri di Sub Blok2-2, Sub Blok 2-3, Sub Blok 5-1, Sub Blok 5-2.

f. Sub Zona Sempadan Pantai :1. rencana delineasi sempadan pantai di sepanjang

Pantai Timur Kawasan Strategis PelabuhanKetapang, kecuali kawasan pelabuhan, dermagadan gardu induk listrik;

2. rencana konservasi fungsi lindung pantai yangtelah mengalami kerusakan di sepanjang PantaiTimur Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang,kecuali kawasan pelabuhan, dermaga dan garduinduk listrik.

g. Sub Zona Sempadan Sungai :1. penyusunan Rencana Tindak Pengembangan

dan Pemeliharaan Kawasan Sungai di semuasungai yang melewati wilayah perencanaan;

2. penyusunan Rencana Tindak (DED)Pengembangan dan Pemeliharaan KawasanSungai di sungai di sepanjang Pantai TimurKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;

3. pembangunan prasarana dan sarananormalisasi dan pelestarian sungai di sungai disepanjang Pantai Timur Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang.

h. Zona RTH :1. pengendalian sabuk hijau di sekeliling tangki

LPG di TUKS terletak di perbatasan KelurahanBulusan dan Kelurahan Klatak;

Page 156: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

156

2. pengendalian RTH di Sepanjang bawah jalurSUTT.

i. Sub Zona Rawan Tsunami :1. penentuan delineasi kawasan rawan tsunami di

Sepanjang pantai Timur Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang;

2. penyusunan Rencana Tindak PenanggulanganBahaya Tsunami di sepanjang pantai TimurKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;

3. penyiapan jalur evakuasi di Jalur menujuperbukitan.

j. Sub Zona Rawan Abrasi :1. delineasi kawasan sempadan pantai2. membuat bangunan pemecah ombak

k. Sub Zona Rawan Banjir:1. persiapan normalisasi sungai dan saluran di

Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;2. normalisasi sungai dan saluran di Kawasan

Strategis Pelabuhan Ketapang;3. persiapan pembuatan ponds termasuk

pembebasan lahan di Sub Blok 2-1;4. pelaksanaan pembuatan ponds di Sub Blok 2-1.

l. Sub Zona Rawan Lahar1. penyiapan jalur evakuasi;2. menyediakan Tempat Evakuasi Aman.

Bagian KeempatProgram Perwujudan Pola Ruang

Pada Kawasan Penyangga

Pasal 99

Program perwujudan zona pada kawasan penyanggasebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (2),terdiri dari :a. Program Pembentukan Peraturan Daerah, yaitu

dengan kegiatan Penetapan dan pengesahan RTRKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang.

b. Zona Industri/ Pergudangan :1. sosialisasi lokasi pemanfaatan ruang untuk

kawasan industri dan industri non kawasan diBlok 1, Blok 2, Blok 3 dan Blok 4;

2. pembuatan master plan kawasan industri di SubBlok 2-1;

Page 157: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

157

3. penyusunan DED kawasan industri di Sub Blok2-1;

4. pembebasan lahan di Sub Blok 2-1;5. pengembangan kawasan industri di Sub Blok 2-

1.c. Zona Perdagangan dan Jasa :

1. rencana tata bangunan dan lingkungan di Blok2;

2. rencana pengembangan pasar lingkungan diSub Blok 2-1;

3. penyusunan DED pasar lingkungan di SubBlok 2-1;

4. pembangunan pasar lingkungan di Sub Blok 2-1.

d. Zona Sarana Pelayanan Umum:1. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik :

a) rehabilitasi Puskesmas di Sub Blok 1-2, danSub Blok 2-3;

b) rencana pembangunan Rumah SakitPelabuhan diSub Blok 2-1;

c) rencana DED Rumah Sakit Pelabuhan di SubBlok 2-1;

d) pembangunan RS Pelabuhan di Blok 2-1.

2. Sub Zona Sarana Pendidikan :a) rehabilitasi fasilitas pendidikan Sekolah

Dasar yang ada;b) rehabilitasi fasilitas pendidikan Sekolah

Lanjutan Pertama yang ada;c) rehabilitasi fasilitas pendidikan Sekolah

Menengah Atas yang ada;d) rehabilitasi fasilitas pendidikan Sekolah

Menengah Atas yang ada.3. Sub Zona Sarana Peribadatan dengan kegiatan

pemeliharaan dan Perbaikan fasilitasperibadatan.

4. Sub Zona Sarana Kebudayaan, Hiburan danRekreasi :1. pemeliharaan dan perbaikan fasilitas/sarana

kebudayaan, hiburan dan rekreasi yang ada;2. perencanaan dan pengadaan fasilitas sarana

kebudayaan, hiburan dan rekreasi diperkotaan.

5. Sub Zona Sarana Olah Raga :a) rehabilitasi fasilitas olah raga yang ada;

Page 158: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

158

b) perencanaan pengadaan dan pengendalianjalur hijau perkotaan.

6. Sub Zona Terminal Intermoda :a) sinkronisasi Master Plan Terminal Intermoda

dengan rencana tata ruang di Sub Blok 2-2;b) penyusunan Analisa Dampak Lalu Lintas di

Sub Blok 2-2;c) pembebasan lahan di Sub Blok 2-2;d) pembuatan DED Terminal Intermoda di Sub

Blok 2-2;e) pembuatan gambar kerja Terminal Intermoda

di Sub Blok 2-2;f) pembangunan Terminal Intermoda di Sub

Blok 2-2.

7. Sub Zona Stasiun Kereta Api :a) rencana Pengembangan Stasiun Kereta Api di

Sub Blok 2-2;b) perluasan Stasiun Kereta Api di Sub Blok 2-

2.

8. Sub Zona Terminal Kargo :a) Pembuatan Master Plan Terminal Kargo di

Sub Blok 1-2;b) penyusunan Analisa Dampak Lalu lintas di

Sub Blok 1-2;c) pembuatan DED Terminal Kargo di Sub Blok

1-2;d) pembuatan gambar kerja Terminal Intermoda

di Sub Blok 1-2;e) pembangunan Terminal Kargo di Sub Blok 2-

2.e. Sub Zona Sempadan Pantai :

1. rencana delineasi sempadan pantai di sepanjangPantai Timur Kawasan Strategis PelabuhanKetapang, sebelah Utara;

2. rencana konservasi fungsi lindung pantai yangtelah mengalami kerusakan di sepanjang PantaiTimur Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang,sebelah Utara.

f. Sub Zona Sempadan Sungai :1. penyusunan Rencana Tindak Pengembangan

dan Pemeliharaan Kawasan Sungai di seluruhsungai yang melewati wilayah perencanaan;

Page 159: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

159

2. penyusunan Rencana Tindak (DED)Pengembangan dan Pemeliharaan KawasanSungai di seluruh sungai yang melewatiKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;

3. pembangunan prasarana dan sarananormalisasi dan pelestarian sungai di seluruhsungai yang melewati Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang;

4. pengendalian sempadan sungai dari kegiatanpembangunan fisik, di seluruh sungai yangmelewati Kawasan Strategis PelabuhanKetapang.

g. Sub Zona Sabuk Hijau :1. pengendalian sabuk hijau di sekeliling kawasan

industri di Sub Blok 2-1;2. pengendalian RTH bawah SUTT di Blok 1 dan

Blok 3.

h. Zona Lain dengan kegiatan pengendalian hutanproduksi dari kegiatan pembangunan di Blok 1.

i. Zona Perumahan :1. sosialisasi zona yang diizinkan untuk

pembangunan perumahan di Blok 1, Blok 2, Blok3, Blok 4;

2. pembangunan perumahan oleh pengembang danmasyarakat di Blok 1, Blok 2, Blok 3 dan Blok 4.

j. Sub Zona Rawan Tsunami :1. penentuan delineasi kawasan rawan tsunami di

sepanjang Pantai Timur Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang;

2. penyusunan Rencana Tindak PenanggulanganBahaya Tsunami di sepanjang pantai TimurKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;

3. penyiapan jalur evakuasi di jalur menujuperbukitan.

k. Sub Zona Rawan Banjir :1. persiapan normalisasi sungai dan saluran di

Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang;2. normalisasi sungai dan saluran diKawasan

Strategis Pelabuhan Ketapang;3. persiapan pembuatan ponds termasuk

pembebasan lahan di Sub Blok 2-1;4. pelaksanaan pembuatan ponds di Sub Blok 2-1.

Page 160: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

160

l. Sub Zona Rawan Longsor :1. penentuan delineasi kawasan rawan longsor di

perbukitan di sebelah Utara dan Barat Lautwilayah perencanaan yang mempunyai lereng>40% (empat puluh perseratus);

2. penyusunan Rencana Tindak Pengendalian danPemeliharaan Kawasan Rawan Longsor diperbukitan di sebelah Utara dan Barat LautKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang yangmempunyai lereng >40% (empat puluhperseratus);

3. penertiban bangunan tak berizin yang berlokasidi kawasan rawan longsor di perbukitan disebelah Utara dan Barat Laut Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang yang mempunyai lereng>40% (empat puluh perseratus).

m. Sub Zona Rawan Lahar :1. penyiapan jalur evakuasi;2. menyediakan Tempat Evakuasi Aman.

Bagian KelimaProgram Perwujudan Sistem Jaringan Pergerakan

Pasal 100

Program Perwujudan Sistem Jaringan Pergerakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (3), teridridari :a. Program Pembentukan Peraturan Daerah untuk

Penetapan dan pengesahan RTR Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang;

b. rencana peningkatan jalan :1. peningkatan Jl. Gatot Subroto-Jl. Raya

Banyuwangi Situbondo:a) pembuatan rencana pelebaran Jl. Gatot

Subroto-Jl. Raya Banyuwangi Situbondo disepanjang Jl. Gatot Subroto-Jl. RayaBanyuwangi Situbondo;

b) pembebasan lahan di sepanjang kiri kanan Jl.Gatot Subroto-Jl. Raya BanyuwangiSitubondo di sepanjang kiri kanan Jl. GatotSubroto-Jl. Raya Banyuwangi Situbondoyang terkena rencana pelebaran jalan;

Page 161: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

161

2. pelaksanaan pelebaran Jl. Gatot Subroto-Jl.Raya Banyuwangi Situbondo.

3. Jl. Lingkar Barat :a) pembuatan rencana pelebaran Jalan Lingkar

Barat untuk meningkatkan akses JalanLingkar Barat ke rencana jaringan JalanBebas Hambatan (TOL);

b) pembebasan lahan di sepanjang kiri kananJl. Lingkar Barat;

c) pelaksanaan pelebaran Jalan Lingkar Barat.

4. Jalan lokal berupa pelebaran jalan antarlingkungan permukiman.

c. Rencana pembangunan jalan baru berupa rencanaPembangunan jalan (sepanjang bawah SUTT) diSub Blok 1-2; 3-1; dan Sub Blok 3-2 :1. penyusunan DED pembangunan jalan baru di

Sub Blok 1-2; 3-1; dan Sub Blok 3-2;2. pembebasan lahan di Sub Blok 1-2; 3-1; dan Sub

Blok 3-2;3. pelaksanaan pembangunan jalan baru di Sub

Blok 1-2; 3-1; dan Sub Blok 3-2;4. perencanaan dan pembangunan jalan

lingkungan permukiman.

Bagian KeenamProgram Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana

Pasal 101

Program Perwujudan Sistem jaringan Prasaranasbagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (4), terdiridari :a. Program Pembentukan Peraturan Daerah untuk

penetapan dan pengesahan RTR Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang;

b. Pengembangan sistem jaringan energi :1. meningkatkan kapasitas daya serta

penambahan jaringan bar;2. pembangunan jaringan listrik SUTM dari Gardu

Induk Banyuwangi ke Gardu Induk Wongsorejolewat jl. Gatot Subroto di jl. Gatot Subroto-jl.Raya Banyuwangi-Situbondo;

3. pengamanan dan pemeliharaan gardu induklistrik yang menghubungkan kabel laut pulaujawa-pulau bali di sub Blok 5-1.

Page 162: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

162

c. Pengembangan penyediaan air bersih :1. Penelitian potensi sumber air bersih di sungai-

sungai atau sumber air permukaan di sekitarwilayah perencanaan;

2. Sosialisasi pembatasan dan pelarangan secarabertahap penggunaan sumur artesis di kawasanstrategis pelabuhan ketapang.

d. Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi :1. Penyusunan peraturan menara secara bersama

dan pengaturan jarak dengan bangunanterdekat dan peningkatkan pelayanantelekomunikasi;

2. Pengembangan jaringan terrestrial yangmenggunakan sistem kabel.

e. Sistem pengelolaan air limbah, sampah dandrainase :1. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah

(ipal) industri;2. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah

(ipal) domestik untuk perkantoran, saranapelayanan umum, perdagangan; menggunakanbiofilter anaerob dan aerob;

3. Pengadaan kontainer sampah di kawasanstrategis pelabuhan ketapang;

4. Rencana penyediaan prasarana pembuangansampah di kawasan strategis pelabuhanketapang;

5. Rencana pemindahan tps dari desa bulusan;6. Studipengembangan jaringan drainase;7. Rehabilitasi jaringan drainase yangtelah ada dan

pengembangan sistem drainase baru;8. Pembangunan prasarana saluran drainase di

kawasan pengembangan baru;9. Normalisasi saluran drainase.

f. Penyediaan sistem prasarana untuk sub zonarawan bencana pada :1. Rencana sistem evakuasi Sub Zona Rawan

Bencana Tsunami.2. Rencana sistem evakuasi Sub Zona Rawan

Tanah Longsor.3. Bangunan pemecah ombak pada Sub Zona

Rawan Abrasi.

Page 163: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

163

4. Bangunan ponds dan evakuasi pada Sub ZonaRawan Banjir.

5. Rencana sistem evakuasi Sub Zona RawanLahar.

Bagian KetujuhIndikasi Sumber Pendanaan

Pasal 102

(1) Dana yang diperlukan untuk membiayai program-program pembangunan dan pemeliharaan dapatberasal dari pemerintah kabupaten (APBDKabupaten), pemerintah pusat (APBN), swasta,perusahaan negara/daerah, hibah atau bantuanluar negeri, pinjaman swasta dari luar negeri,kerjasama pemerintah-swasta, dan masyarakat.

(2) Pengelolaan aset hasil kerjasama pemerintah-swasta dilakukan sesuai kesepakatan yangmenguntungkan pemerintah berdasarkan analisakelayakan ekonomi dan finansial.

Bagian KedelapanIndikasi Pelaksana Kegiatan

Pasal 103

Indikasi pelaksana kegiatan terdiri dari satuan kerjaperangkat pemerintah kabupaten, pemerintahprovinsi, dan pemerintah pusat, serta swasta,pemerintah bersama swasta, dan masyarakat.

BAB VIII

KETENTUAN PEMANFAATAN RUANGBAGIAN WILAYAH PERKOTAAN BANYUWANGI

Bagian KesatuUmum

Pasal 104

Ketentuan pemanfaatan ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi meliputi:a. perwujudan rencana pola ruang;b. perwujudan rencana jaringan prasarana; danc. perwujudan BWP yang diprioritaskan

penanganannya.

Page 164: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

164

Bagian KeduaPerwujudan Rencana Pola Ruang

Pasal 105

(1) Perwujudan rencana pola ruang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 104 ayat (1) huruf a,meliputi :a. rencana zona lindung; danb. rencana zona budidaya.

(2) Perwujudan rencana zona lindung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :a. penetapan zona lindung Perkotaan

Banyuwangi;b. penetapan dan penataan kawasan

perlindungan setempat di seluruh BWPBanyuwangi;

c. pengembangan, mengoptimalkan danpemeliharaan RTH Perkotaan Banyuwangiuntuk peningkatan kualitas lingkunganperkotaan Banyuwangi;

d. penetapan dan penataan kawasan suaka alamdan cagar budaya di seluruh BWP Banyuwangi;dan

e. perlindungan dan penanganan zona rawanbencana.

(3) penetapan dan penataan kawasan perlindungansetempat di seluruh BWP Banyuwangi :a. penetapan kawasan sempadan pantai pada

Blok A1, Blok C1, Blok C5, Blok E3 dan BlokG2;

b. pelestarian kawasan sempadan pantai padaBlok Blok A1, Blok C1, Blok C5, Blok E3 danBlok G2;

c. pengendalian kawasan sempadan pantai darialih fungsi lahan pada Blok A1, Blok C1, BlokC5, Blok E3 dan Blok G2;

d. perlindungan kawasan sempadan pantai darialih fungsi lahan pada Blok A1, Blok C1, BlokC5, Blok E3 dan Blok G2;

e. penetapan kawasan sempadan sungai padaBlok A1, Blok A3, Blok A4, Blok B1, Blok B2,Blok B5, Blok C1, Blok C2, Blok C4, Blok C5,Blok D1, Blok D3, Blok D4, Blok D5, Blok E1,Blok E2, Blok E3, Blok F1, Blok F2, Blok F3dan Blok G2;

Page 165: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

165

f. pelestarian kawasan sempadan sungai padaBlok A1, Blok A3, Blok A4, Blok B1, Blok B2,Blok B5, Blok C1, Blok C2, Blok C4, Blok C5,Blok D1, Blok D3, Blok D4, Blok D5, Blok E1,Blok E2, Blok E3, Blok F1, Blok F2, Blok F3dan Blok G2;

g. pengendalian kegiatan di sekitar kawasansempadan sungai pada Blok A1, Blok A3, BlokA4, Blok B1, Blok B2, Blok B5, Blok C1, BlokC2, Blok C4, Blok C5, Blok D1, Blok D3, BlokD4, Blok D5, Blok E1, Blok E2, Blok E3, BlokF1, Blok F2, Blok F3 dan Blok G2;

h. perlindungan kawasan sempadan sungai darialih fungsi lahan pada Blok A1, Blok A3, BlokA4, Blok B1, Blok B2, Blok B5, Blok C1, BlokC2, Blok C4, Blok C5, Blok D1, Blok D3, BlokD4, Blok D5, Blok E1, Blok E2, Blok E3, BlokF1, Blok F2, Blok F3 dan Blok G2;

i. penataan dan pengendalian kegiatan di sekitarzona perlindungan setempat di seluruh zonaperlindungan setempat; dan

j. pengelolaan zona perlindungan setempat.(4) Pengembangan, mengoptimalkan dan

pemeliharaan RTH Perkotaan Banyuwangi untukpeningkatan kualitas lingkungan perkotaanBanyuwangi :a. penetapan kawasan ruang terbuka hijau hutan

kota pada sempadan pantai berada di Blok A1,Blok C1, Blok C5, Blok E3 dan Blok G2;

b. penetapan kawasan ruang terbuka hijau padasempadan sungai pada Blok A1, Blok A3, BlokA4, Blok B1, Blok B2, Blok B5, Blok C1, BlokC2, Blok C4, Blok C5, Blok D1, Blok D3, BlokD4, Blok D5, Blok E1, Blok E2, Blok E3, BlokF1, Blok F2, Blok F3 dan Blok G2;

c. penetapan kawasan ruang terbuka hijausempadan rel kereta api pada Blok A2, Blok A3,Blok A4, Blok B4, Blok B5, Blok D2, Blok D3,Blok D5, Blok F2 dan Blok F3;

d. penetapan kawasan ruang terbuka hijau padasempadan SUTT pada Blok B4, Blok D1, BlokD2, Blok D3 dan Blok D4;

Page 166: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

166

e. penetapan kawasan ruang terbuka hijau jalurhijau pada koridor Jl. Yos Sudarso, Jl. BasukiRahmat, Jl. PB. Sudirman, Jl. Ahmad Yani, Jl.Adi Sucipto, Jl. S. Parman, Jl. Brawijaya, Jl.Gajah Mada, Jl. Raden Wijaya, Jl. R. Suprapto,Jl. Agus Salim, Jl. Teratai, Jl. Wijaya Kusuma,Jl. Mawar, Jl. Jaksa Agung Suprapto, Jl. HOSCokroaminoto, Jl. MH. Thamrin, Jl. DI.Panjaitan, Jl. Sayuwiwit, Jl. Jogopati, Jl.Banterang, Jl. Nusantara, Jl. RA. Kartini, Jl.Kapten Piere Tendean, Jl. Dr. Sutomo, Jl. KH.Wachid Hasyim, Jl. Veteran, Jl. Susuit Tubun,Jl. Kpten Ilyas, Jl. Letkol Istiqlah, Jl. MT.Haryono, Jl. Kolonel Sugiono, Jl. Letjend.Sutoyo, Jl. Brigjen Katamso, Jl Kepiting danpada ruas jalan lokal serta jalur hijaupedestrian (ruang pejalan kaki), jalur hijaupulau jalan dan median jalan tersebar diseluruh Sub BWP;

f. penetapan kawasan ruang terbuka hijautaman kota dan taman lingkungankecamatan/kelurahan/desa tersebar diseluruh Sub BWP;

g. penetapan RTH pemakaman pada Blok A1,Blok A3, Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4,Blok B5, Blok C3, Blok C4, Blok D1, Blok D3,Blok E2, Blok F1, Blok F3 dan Blok G2;

h. pengembangan dan penataan RTH pekaranganpada zona perumahan, perdagangan-jasa,perkantoran dan sarana pelayanan umum;

i. pengembangan dan penataan RTH taman kotadan RTH taman lingkungan pada setiapRT/RW; Desa/Kelurahan; Kecamatan atauKota;

j. pengembangan dan penataan RTH fungsitertentu yaitu sempadan pantai pada Blok A1,Blok C1, Blok C5, Blok E3 dan Blok G2;

k. pengembangan dan penataan RTH fungsitertentu yaitu sempadan sungai pada Blok A1,Blok A3, Blok A4, Blok B1, Blok B2, Blok B5,Blok C1, Blok C2, Blok C4, Blok C5, Blok D1,Blok D3, Blok D4, Blok D5, Blok E1, Blok E2,Blok E3, Blok F1, Blok F2, Blok F3 dan BlokG2;

Page 167: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

167

l. pengembangan dan penataan RTH fungsitertentu pemakaman pada Blok A1, Blok A3,Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4, Blok B5,Blok C3, Blok C4, Blok D1, Blok E2, Blok F1,Blok F3 dan Blok G2;

m. pengembangan dan penataan RTH fungsitertentu yaitu sempadan rel kereta api padaBlok A2, Blok A3, Blok A4, Blok B4, Blok B5,Blok D2, Blok D3, Blok D5, Blok F2 dan BlokF3;

n. pengembangan dan penataan RTH fungsitertentu yaitu sepmadan SUTT dan SUTETpada Blok B4, Blok D1, Blok D2, Blok D3 danBlok D4; dan

o. pengembangan dan penataan RTH jalur hijaupada koridor Jl. Yos Sudarso, Jl. BasukiRahmat, Jl. PB. Sudirman, Jl. Ahmad Yani, Jl.Adi Sucipto, Jl. S. Parman, Jl. Brawijaya, Jl.Gajah Mada, Jl. Raden Wijaya, Jl. R. Suprapto,Jl. Agus Salim, Jl. Teratai, Jl. Wijaya Kusuma,Jl. Mawar, Jl. Jaksa Agung Suprapto, Jl. HOSCokroaminoto, Jl. MH. Thamrin, Jl. DI.Panjaitan, Jl. Sayuwiwit, Jl. Jogopati, Jl.Banterang, Jl. Nusantara, Jl. RA. Kartini, Jl.Kapten Piere Tendean, Jl. Dr. Sutomo, Jl. KH.Wachid Hasyim, Jl. Veteran, Jl. Susuit Tubun,Jl. Kpten Ilyas, Jl. Letkol Istiqlah, Jl. MT.Haryono, Jl. Kolonel Sugiono, Jl. Letjend.Sutoyo, Jl. Brigjen Katamso, Jl. Kepiting danpada ruas jalan lokal serta jalur hijaupedestrian (ruang pejalan kaki), jalur hijaupulau jalan dan median jalan tersebar diseluruh Sub BWP;.

(5) Penataan dan pengendalian kegiatan pada cagarbudaya di BWP Banyuwangi :a. penetapan cagar budaya di BWP

Banyuwangi;danb. penataan dan pengendalian kegiatan serta

intensitas bangunan pada kawasan cagarbudaya pada Blok A1, Blok B2, Blok C1, BlokC2 dan Blok C4.

Page 168: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

168

(6) Penataan dan pengendalian kegiatan padakawasan rawan bencana alam di seluruh BWPBanyuwangi :a. penetapan kawasan rawan bencana alam di

BWP Banyuwangi;b. penataan dan pengendalian kegiatan serta

intensitas bangunan, pendalaman volumedrainase dan perbaikan daerah tangkapan airpada kawasan rawan bencana banjir pada BlokA1, Blok A2, Blok A3, Blok A4, Blok B1, BlokB2, Blok B3, Blok B5, Blok C1, Blok C2, BlokC3, Blok C4, Blok C5, Blok D3, Blok D4, BlokD5, Blok E1, Blok E2, Blok E3, Blok F1, BlokF2, Blok F3, Blok G1 dan Blok G2;

c. mempertahankan bentukan alami pesisirsebagai pelindung alam dari bencana tsunamipada Blok A1, Blok C1, Blok C2, Blok C4, BlokC5, Blok E2, Blok E3, Blok G1 dan Blok G2;

d. penataan dan pengendalian kegiatan sertaintensitas bangunan pada kawasan rawanbencana alam letusan gunung berapi padaBlok A1, Blok A2, Blok A3, Blok A4, Blok B5,Blok C4, Blok D1, Blok D2, Blok D3, Blok D4,Blok D5, Blok E1, Blok E2, Blok E3, Blok F1dan Blok F2;

e. sosialisasi pencerdasan mitigasi bencana dansistem peringatan dini pada masyarakatseluruh BWP Banyuwangi;

f. penyusunan revisi dokumen rencanapenanggulangan bencana;

g. pemetaan risiko bencana BWP Banyuwangi;h. pengadaan sistem informasi pemetaan

bencana di BWP Banyuwangi;i. penilaian kerusakan pasca bencana di BWP

Banyuwangi;j. penetapan rencana dan prosedur evakuasi di

BWP Banyuwangi;k. penyediaan infrastruktur kedaruratan di BWP

Banyuwangi;l. penggalangan dan penyaluran bantuan

ekonomi di BWP Banyuwangi;m. pembangunan infrastruktur yang mengalami

kerusakan di BWP Banyuwangi;

Page 169: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

169

n. perbaikan perumahan akibat bencanaalam/sosial di BWP Banyuwangi; dan

o. pengembangan dan penetapan jalur dan titikevakuasi pada masing-masing wilayah yangberada pada kawasan rawan bencana alam diBWP Banyuwangi.

(7) Perwujudan rencana zona budidaya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi :a. pengembangan kegiatan perumahan dan

permukiman di seluruh BWP Banyuwangi;b. pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa

untuk meningkatkan fungsi BWP Banyuwangisebagai Ibukota Kabupaten Banyuwangi;

c. pengembangan kompleks perkantoranpemerintahan kabupaten di BWP Banyuwangi;

d. menetapkan sub zona perkantoran swasta;e. pengembangan zona sarana pelayanan umum

untuk mengoptimalkan fungsi dan peran BWPBanyuwangi;

f. pengembangan dan penataan zona industriyang berwawasan linkungan di BWPBanyuwangi;

g. menetapkan sub zona pertanian BWPBanyuwangi; dan

h. menetapkan zona peruntukan khusus BWPBanyuwangi.

(8) Pengembangan kegiatan perumahan danpermukiman di seluruh BWP Banyuwangi :a. penyediaan kawasan perumahan dan

permukman di BWP Banyuwangi;b. pengembangan perumahan kepadatan tinggi

pada Blok A1, Blok A3, Blok B1, Blok B2, BlokB3, Blok B4, Blok B5, Blok C1, Blok C2, BlokC3, Blok C4, Blok C5, Blok E1, Blok D3, BlokD4, Blok E1, Blok E2, Blok E3 dan Blok F1;

c. pengembangan perumahan kepadatan sedangpada Blok A1, Blok A2, Blok A3, Blok A4, BlokB1, Blok B2, Blok B3, Blok B4, Blok B5, BlokC3, Blok C4, Blok C5, Blok D1, Blok D2, BlokD3, Blok D4, Blok D5, Blok E2, Blok E3, BlokF1, Blok F2, Blok F3, blok G1 dan blok G2;

d. pengembangan perumahan kepadatan rendahpada Blok A4, Blok B4 dan Blok G1;

Page 170: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

170

e. peningkatan infrastruktur permukiman diBWP Banyuwangi;

f. pengendalian pengembangan perumahandengan kewajiban penyediaan sarana,prasarana dan utilitas perumahan yangmemadai; dan

g. pengendalian perumahan dan permukiman disekitar zona lindung, industri danperdagangan-jasa di BWP Banyuwangi.

(9) Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasauntuk meningkatkan fungsi BWP Banyuwangisebagai Ibukota Kabupaten Banyuwangi :a. pengembangan perdagangan dan jasa yang

terintegrasi dengan kegiatan permukiman diBWP Banyuwangi, dapat berupa pasarlingkungan, sentra PKL atau pasar desa;

b. pengembangan perdagangan dan jasa tunggal(K-1) yang melayani kegiatan perdagangan jasaskala lokal-kabupaten pada Blok A1, Blok A3,Blok B3, Blok B4, Blok B5, Blok C1, Blok C2,Blok C3, Blok D1, Blok D2, Blok E2, Blok F1,Blok F2, Blok F3 dan Blok G2;

c. pengembangan perdagangan dan jasa deret (K-3) yang melayani kegiatan skala lokal-kabupaten pada Blok A1, Blok A2, Blok A3,Blok A4, Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok B4,Blok B5, Blok C1, Blok C2, Blok C3, Blok C4,Blok C5, Blok D1, Blok D2, Blok E1, Blok E2,Blok E3, Blok F1, Blok F3, bBok G1 dan BlokG2;

d. pengembangan prasarana lingkungan yangmenunjang kegiatan perdagangan dan jasa diBWP Banyuwangi;

e. penataan perdagangan dan jasa informal yangtersebar di seluruh BWP Banyuwangi; dan

f. peningkatan fungsi dan kualitas fisikbangunan perdagangan dan jasa yang telahada di BWP Banyuwangi

(10) Pengembangan kompleks perkantoranpemerintahan pemerintahan kabupatenBanyuwangi :

Page 171: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

171

a. pengembangan sub zona perkantoranpemerintahan kabupaten sesuai kebutuhanpada kawasan perkantoran pemerintah padaBlok A1, Blok A3, Blok A4, Blok B1, Blok B2,Blok B3, Blok B4, Blok B5, Blok C1, Blok C3,Blok C2, Blok C3, Blok C4, Blok D1, Blok D3,Blok D4, Blok E1, Blok E2, Blok F1 dan BlokF2;

b. penyediaan prasarana pendukung sub zonaperkantoran pemerintahan kabupaten antaralain : jalur pejalan kaki, RTH, peneranganjalan, parkir, tempat sampah danperesapan/pengalihan air; dan

c. peningkatan kualitas bangunan perkantoranpemerintahan yang sudah ada di BWPBanyuwangi.

(11) Menetapkan sub zona perkantoran swasta :a. mengarahkan sub zona perkantoran swasta

pada Blok C3 dan Blok F2; danb. penataan dan pengendalian sub zona dan

kegiatan perkantoran swasta yang menyebardisekitar jalan arteri atau lokasi lainnya.

(12) Pengembangan zona sarana pelayanan umumuntuk mengoptimalkan fungsi dan peran BWPBanyuwangi :a. penyediaan sarana pelayanan umum di BWP

Banyuwangi;b. pemenuhan kebutuhan prasarana lingkungan

penunjang sarana pelayanan umum di BWPBanyuwangi;

c. peningkatan kualitas sarana pelayanan umumyang telah ada di BWP Banyuwangi;

d. pengembangan sarana pendidikan dini sesuaikebutuhan di BWP Banyuwangi;

e. pengembangan sarana pendidikan dasar dansederajat sesuai kebutuhan di BWPBanyuwangi;

f. pengembangan sarana pendidikan menengahpertama dan sederajat sesuai kebutuhan diBWP Banyuwangi;

g. pengembangan sarana pendidikan menengahke atas dan sederajat sesuai kebutuhan di BWPBanyuwangi;

Page 172: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

172

h. pengembangan sarana pendidikan tinggi diBWP Banyuwangi;

i. pengembangan sarana kesehatan sesuaikebutuhan di BWP Banyuwangi;

j. pengembangan sarana dan prasaranatransportasi dan pendukungnya pada Blok A1,Blok B5, Blok C1, Blok E2, Blok F2 dan BlokG1;

k. pengembangan sarana olahraga sesuai dengankebutuhan di BWP Banyuwangi;

l. pengembangan sarana sosial-budaya sesuaidengan kebutuhan di BWP Banyuwangi;

m. pengembangan sarana peribadatan sesuaidengan kebutuhan di BWP Banyuwangi;

n. pemerataan sarana pelayanan umum diseluruh BWP Banyuwangi; dan

o. peningkatan kualitas sarana pelayanan umumyang telah ada di BWP Banyuwangi.

(13) Pengembangan dan penataan zona industri yangberwawasan lingkungan di BWP Banyuwangi :a. penetapan industri kimia dasar yang

berwawasan lingkungan pada Blok A3;b. penetapan kawasan aneka industri yang

berwawasan lingkungan pada Blok A1, BlokA2, Blok A3, Blok A4, Blok B4, Blok D1, BlokD2, Blok D4, Blok F2 dan Blok G1;

c. penyediaan IPAL kawasan industri oleh pihakindustri di BWP Banyuwangi;

d. pengembangan penyangga kawasan industri didalam kawasan industri di BWP Banyuwangi;

e. pengembangan kegiatan pendukung zonaindustri yaitu kegiatan perumahan,perdagangan dan jasa, serta sarana pelayananumum yang lokasinya berdekatan dengan zonaindustri di BWP Banyuwangi; dan

f. pengembangan prasarana lingkunganpenunjang zona industri.

(14) Menetapkan zona peruntukan lainnya BWPBanyuwangi :a. penetapan kawasan pertanian tersebar pada

Blok A3, Blok A4, Blok C4, Blok C5, Blok D1,Blok D2, Blok D3, Blok D4, Blok D5, Blok E2,Blok E3, Blok F-2, Blok F-3, dan Blok G-2;

Page 173: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

173

b. pengembangan peruntukan lahan pertanianuntuk tanaman pangan, hortikultura,perkebunan dan perikanan;

c. mendorong pembentukan sentra kawasanpertanian;

d. pengembangan prasarana dan saranapenunjang kawasan pertanian;

e. pengendalian alih fungsi lahan pertanian,kecuali hanya diperbolehkan untukpengembangan fasilitas umum berupa jaringanjalan, sarana pendidikan dan saranapelayanan pemerintahan;

f. Penetetapan subzona pariwisata pada Blok A1dan Blok C5; dan

g. pengembangan subzona pariwisata diarahkanpada kegiatan wisata rekreasi, wisata edukasiserta menunjang kegiatan ekowisata.

Bagian KetigaPerwujudan Rencana Jaringan Prasarana

Pasal 106

Perwujudan rencana jaringan prasarana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 104 ayat (1) huruf b, meliputi :a. perwujudan sistem jaringan pergerakan :

1. pengembangan jalan arteri primer meliputiJalan Yos Sudarso – Jalan Basuki Rahmadyang menghubungkan Kota Surabaya-Banyuwangi;

2. pengembangan jalan kolektor primer meliputiJalan PB. Sudirman – Jalan Ahmad Yani –Jalan Adi Sucipto – Jalan S. Parman dan JalanRaya Banyuwangi – Rogojampi yangmenghubungkan Kabupaten Jember -Banyuwangi;

3. pengembangan Jalan Lingkar Barat PerkotaanBanyuwangi menjadi jalan kolektor primermeliputi Jalan R. Suprapto – Jalan RadenWijaya - Jalan Hayam Wuruk – Jalan GajahMada – Jalan Brawijaya;

Page 174: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

174

4. pengembangan jalan kolektor yangmenghubungkan antar kelurahan/desadan/atau antar SBWP di BWP Banyuwangi;

5. pengembangan jalan lokal primer dansekunder di BWP Banyuwangi;

6. pengembangan jalan lingkungan yangmengikuti perkembangan kavling bangunan diBWP Banyuwangi;

7. penataan trayek angkutan penumpang danbarang;

8. penyediaan lahan parkir pada fasilitasperdagangan dan jasa, perkantoran danpelayanan umum (off street);

9. penyediaan lahan untuk pengembangan jalurkereta api ganda; dan

10. pengembangan dan penataan jalur pejalankaki atau pedestrian pada seluruh koridorjalan perkotaan yang berada di zonaperdagangan dan jasa, zona perkantoran, zonapendidikan dan zona pelayanan kesehatan;dan

11. menetapkan jalur bersepeda khusus terutamapada taman kota, sarana olah raga dan saranapeayanan umum lainnya.

b. Perwujudan sistem jaringan energi/ kelistrikan :1. pengamanan area sekitar SUTT beserta

sempadannya pada Blok B4, Blok D1, Blok D2,Blok D3 dan Blok D4;

2. pengembangan jaringan SUTM pada kawasanbaru yang akan dikembangkan;

3. pengembangan jaringan Saluran UdaraTegangan Rendah (SUTR) meliputi seluruhjalan Perkotaan Banyuwangi;

4. pengembangan jaringan listrik pada kawasanyang sudah terlayani yang meliputi upayapemeliharaan, perbaikan dan peningkatanpelayanan listrik; dan

5. pembangunan penerangan jalan yang meliputiseluruh jalan di Perkotaan Banyuwangi,khususnya pada jalur-jalur utama dan daerahrawan kecelakaan.

Page 175: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

175

c. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi :1. peningkatan pelayanan telekomunikasi pada

kawasan – kawasan komersial, industri danfasilitas pelayanan umum serta kawasanpermukiman di BWP Banyuwangi;

2. pengembangan jaringan telekomunikasiberupa jaringan kabel telepon (termasukjaringan kabel fiber optic) di seluruh BWPBanyuwangi;

3. pengembangan jaringan telekomunikasi berutaBase Transfer Station (BTS) sebagai BTSbersama pada SBWP A, SBWP B, SBWP C,SBWP D, SBWP E, SBWP F dan SBWP G.

d. Perwujudan sistem jaringan air minum :1. pengembangan jaringan pipa sekunder di

sepanjang jalan arteri/jalan utama yangmelalui SBWP A, SBWP B, SBWP C, SBWP D,SBWP E, SBWP F dan SBWP G;

2. peningkatan pelayanan jaringan yang adamelalui penambahan jaringan baru padakawasan yang akan dikembangkan khususnyapada permukiman baru dan pada daerah padatpenduduk dan pada kawasan yang belumterlayani di seluruh BWP Banyuwangi;

3. rehabilitasi jaringan yang telah ada untukpeningkatan distribusi air serta pada daerah disekitar jalan penghubung di BWP Banyuwangi;

4. pengembangan sumber air bersih agarmeningkatkan produksi dan pengendaliantingkat kebocoran di BWP Banyuwangi;

5. pemeliharaan jaringan pipa transmisi dandistribusi di seluruh BWP Banyuwangi;

6. penyediaan bak penampung air pada setiapSBWP di BWP Banyuwangi;

7. pengaturan dan penetapan sistem pengelolaansumber air secara terencana dan profesionaloleh pemerintah sehingga tidak dieksploitasisecara bebas oleh pihak lain dalam rangkamelindungi kelestarian, kualitas dan kuantitassumber air di BWP Banyuwangi;

8. perlindungan terhadap sumber-sumber mataair dan daerah resapan air; dan

Page 176: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

176

9. pengembangan sumber air baku lainnya untukpemenuhan kebutuhan air minum, antara lain:air baku air sungai, dan lainnya.

e. Perwujudan sistem jaringan drainase :1. perbaikan saluran drainase;2. pembangunan drainase baru pada kawasan

yang belum memiliki saluran drainase sertakawasan yang akan dikembangkan; dan

3. pemantapan sistem drainase sesuai hirarkinyasebagai sistem primer, sekunder dan tersier.

f. Perwujudan sistem jaringan air limbah :1. pengembangan pengelolaan air limbah dengan

menggunakan sistem setempat (on site) danterpusat (off site);

2. penyediaan MCK umum pada kawasanpermukiman dengan kepadatan tinggi;

3. penyediaan tangki septik dan sumur resapanpada kawasan permukiman dengan kepadatanrendah hingga sedang;

4. pemantauan yang ketat pada perusahaanindustri yang berpotensi melakukanpencemaran di BWP Banyuwangi;

5. pemantauan yang ketat pada perusahaanperdagangan dan jasa yang berpotensimelakukan pencemaran di BWP Banyuwangi;

6. pengembangan Instalasi Pengolahan LumpurTinja pada SBWP C;

7. pengembangan IPAL Komunal untukperumahan yang juga memiliki kegiatanindustri rumah tangga pada SBWP B danSBWP C; dan

8. penyusunan dokumen masterplan sistempengolahan air limbah di BWP Banyuwangi.

g. Pengembangan dan peningkatan kualitas sistempersampahan di BWP Banyuwangi :1. pengembangan dan penambahan tempat

Pengelolaan Sampah Sementara (TPS) padaSBWP B, SBWP C, SBWP D, SBWP E dan SBWPF;

2. pengembangan dan penambahan Depo padaSBWP A, SBWP B, SBWP C dan SBWP F;

Page 177: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

177

3. peningkatan kualitas sarana dan prasaranapersampahan terutama pada zona perumahan,perdagangan-jasa, sarana pelayanan umum,industri dan pariwisata di BWP Banyuwangi;

4. pengembangan sistem persampahan 4Rmelalui studi lanjutan khususnya bagi zonaperumahan di BWP Banyuwangi;

5. pengelolaan Sampah Mandiri BerbasisMasyarakat melalui sosialisasi dan edukasipengolahan sampah 3R di BWP Banyuwangi;dan

6. penyusunan dokumen masterplanpersampahan BWP Banyuwangi.

h. Rencana pengembangan jalur evakuasi bencana :1. pengembangan jaringan evakuasi bencana

tsunami pada SBWP A, SBWP B, SBWP C,SBWP E, SBWP F dan SBWP G;

2. titik kumpul untuk evakuasi bencana Tsunamiberada di SBWP A, SBWP B, SBWP F dan SBWPG;

3. pengembangan jaringan evakuasi bencanaBanjir Terletak di SBWP A, SBWP B, SBWP C,SBWP E, SBWP F, dan SBWP G;

4. titik kumpul untuk evakuasi bencana banjirterletak di SBWP A, SBWP B, SBWP C, SBWPE, SBWP F dan SBWP G;

5. pengembangan jaringan evakuasi bencanagunung berapi terketak di SBWP A, SBWP C,SBWP D, SBWP E dan SBWP F; dan

6. titik kumpul evakuasi bencana gunung berapiberada pada SBWP A, SBWP C, SBWP D, SBWPE dan SBWP F.

Bagian KeempatPerwujudan Bagian Wilayah Perkotaan

Banyuwangi Yang DiprioritaskanPenanganannya

Pasal 107

Perwujudan BWP Banyuwangi yang diprioritaskanpenanganannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal104 ayat (1) huruf c, meliputi :

Page 178: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

178

a. penataan kawasan perdagangan-jasa yaitu subzonaperdagangan-jasa pada Blok B1, Blok B2, Blok B3,Blok C1, Blok C2, Blok C3;

b. penataan kawasan permukiman yaitu subzonaperumahan kepadatan tinggi pada Blok B1, BlokB2, Blok B3, Blok C1, Blok C2, Blok C3;

c. perlindungan kawasan sempadan sungai yaitu subzona perlindungan setempat sempadan sungai padasungai pada Blok B1, Blok B2, Blok C1 dan Blok C2;

d. perlindungan dan pengendalian intensitasbangunan cagar budaya yaitu sub zona suaka alamdan cagar budaya pada Blok B2 dan Blok C1;

e. penyusunan RTBL di sepanjang koridor jalanBasuki Rahmat – jalan Panglima Sudirman – jalanAhmad Yani yang melalui Blok B1, Blok B2, BlokB3, Blok C1, Blok C2, Blok C3; dan

f. peningkatan kualitas dan pelayanan prasaranalingkungan yang sesuai dengan standar pelayanansekaligus sebagai antisipasi untuk menjaga kualitaslingkungan pada kawasan yang cepat berkembangpada Blok B1, Blok B2, Blok B3, Blok C1, Blok C2,Blok C3.

BAB IX

KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATANRUANG

Bagian KesatuUmum

Pasal 108

(1) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruangdisusun untuk mewujudkan tertib tata ruang danagar pelaksanaan pemanfaatan ruang sesuaidengan Rencana Penataan Ruang KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi danRencana Detail Tata Ruang Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi.

(2) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruangwilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),meliputi :a. ketentuan peraturan zonasi;b. ketentuan perizinan;

Page 179: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

179

c. ketentuan pemberian insentif dan disinsentif;d. ketentuan pemberian sanksi; dane. peranserta masyarakat.

Bagian KeduaKetentuan Peraturan Zonasi

Pasal 109

(1) Ketentuan peraturan zonasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 108 ayat (2) huruf amerupakan ketentuan peraturan zonasi KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang dan Rencana DetailTata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi digunakan sebagai acuan untukmenyusun peraturan zonasi dalam rencana-rencana rinci tata ruang, yang meliputi RencanaTata Bangunan dan Lingkungan dan RencanaDetail Enginering Desain (DED).

(2) Ketentuan peraturan zonasi Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang dan Rencana Detail TataRuang Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi,meliputi :a. ketentuan jenis kegiatan dan penggunaan

lahan;b. ketentuan zoning teks dan zoning map;c. ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang;d. ketentuan Persyaratan Prasarana Minimum;e. Ketentuan Pelaksanaan;f. Ketentuan Tambahan; dang. Ketentuan Khusus.

Bagian KetigaKetentuan Peraturan Zonasi

Kawasan Strategis Pelabuhan KetapangDan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Paragraf 1Ketentuan Jenis Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Pasal 110

(1) Ketentuan mengenai jenis kegiatan danpenggunaan lahan pada Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 109 ayat (2) huruf a, diatur berupazona dan sub zona sebagai berikut :

Page 180: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

180

a. jenis penggunaan perumahan berupa zonaperumahan, terdiri dari :1. Sub Zona Perumahan Kepadatan Tinggi,

kode R-2.;2. Sub Zona Perumahan Kepadatan Sedang,

kode R-3; dan3. Sub Zona Perumahan Kepadatan Rendah,

kode R-4.b. jenis penggunaan perdagangan dan jasa

berupa zona perdagangan dan jasa, terdiridari :1. Sub Zona Perdagangan dan Jasa tingkat

regional dan kota, kode K-4;2. Sub Zona Perdagangan dan Jasa tingkat

local, kode K-5; dan3. Sub Zona Rekreasi Pantai, kode K-6.

c. jenis penggunaan industry berupa zonaindustri/pergudangan, terdiri dari :1. Zona Industri Rumah Tangga, kode I-3.2. Sub Zona Industri/pergudangan non

kawasan; kode I-5; dan3. Sub Zona Industri kawasan, kode I-6;4. Sub Zona Pergudangan kawasan, kode I-7;

d. jenis penggunaan sarana pelayanan umumberupa zona sarana pelayanan umum, terdiridari :1. Sub Zona Pendidikan, kode SPU-1;2. Sub Zona Kesehatan, kode SPU-2;3. Sub Zona Kantor dan Bangunan Umum,

kode SPU-7;4. Sub Zona Gardu Induk Listrik; kode SPU-8;

dan5. Sub Zona Ponds, kode SPU-9.

e. jenis penggunaan khusus berupa zonakhusus, terdiri dari :1. Sub Zona Pelabuhan, kode KH-1;2. Sub Zona Terminal/Dermaga Untuk

Kepentingan Sendiri (TUKS), kode KH-2;3. Sub Zona Terminal Kargo, kode KH-3;4. Sub Zona Terminal Terpadu, kode KH-4;5. Sub Zona Stasiun Kereta Api, kode KH-5;

dan6. Sub Zona Pertahanan dan Keamanan,

kode KH-6.

Page 181: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

181

f. jenis penggunaan Ruang Terbuka Hijau berupazona RTH,terdiri dari :1. Sub Zona RTH SUTT, kode RTH-1;2. Sub Zona RTH Sabuk Hijau, kode RTH-2;3. Sub Zona RTH Sempadan Kereta Api, kode

RTH-3; dan4. Sub Zona RTH Kebun, kode RTH-4.

g. jenis penggunaan konservasi berupa zonaperlindungan setempat, terdiri dari :1. Sub Zona Sempadan Pantai, kode PS-1; dan2. Sub Zona Sempadan Sungai, kode PS-2.

h. jenis penggunaan peruntukan lain berupa zonaperuntukan lain atau zona lain, terdiri dari :1. Sub Zona Pertanian dengan kode PL-1; dan2. Sub Zona Hutan Produksi dengan kode

PL-2.(2) Ketentuan mengenai jenis kegiatan dan

penggunaan lahan pada Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 109 ayat (2) huruf a, diatur berupazona dan sub zona sebagai berikut :a. jenis penggunaan perumahan berupa zona

perumahan, terdiri dari :1. Sub zona perumahan kepadatan tinggi,

dengan kode R-2;2. Sub zona perumahan kepadatan sedang,

dengan kode R-3; dan3. Sub zona perumahan kepadatan rendah,

dengan kode R-4.b. jenis penggunaan perdagangan dan jasa, zona

perdagangan dan jasa, terdiri dari :1. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal,

dengan kode K-1; dan2. Sub zona subzona perdagangan dan jasa

deret, dengan kode K-3.c. jenis penggunaan perkantoran berupa zona

perkantoran, terdiri dari :1. Sub zona perkantoran pemerintah, dengan

kode KT-1; dan2. Sub zona perkantoran swasta, dengan kode

KT-2.

Page 182: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

182

d. jenis penggunaan sarana pelayanan umumberupa zona sarana pelayanan umum, terdiridari :1. Sub zona pendidikan, dengan kode SPU-1;2. Sub zona transportasi, dengan kode SPU-2;3. Sub zona sarana pendukung pelabuhan,

dengan kode SPU-2.2;4. Sub zona kesehatan, dengan kode SPU-3;5. Sub zona olah raga, dengan kode SPU-4;6. Sub zona sosial budaya, dengan kode SPU-

5; dan7. subzona peribadatan, dengan kode SPU-6.

e. jenis penggunaan industri berupa zonaindustri, terdiri dari :1. Sub zona industri kimia dasar, dengan

kode I-1; dan2. Sub zona aneka industri, dengan kode I-4;

f. jenis penggunaan peruntukan lainnya berupazona peruntukan lain, terdiri dari :1. Sub zona pertanian, dengan kode PL-1; dan2. Sub zona pariwisata, dengan kode PL-3;

g. jenis penggunaan khusus berupa zona zonakhusus, terdiri dari :1. Sub peratahan dan keamanan, dengan kode

KH-1; dan2. Sub zona kelistrikan, dengan kode KH-4;

(3) Ketentuan pengaturan jenis kegiatan danpenggunaan lahan pada zona dan sub zonasebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :a. kegiatan yang diizinkan (I);b. diizinkan bersyarat (B);c. diizinkan terbatas (T); dand. tidak diizinkan atau dilarang (X).

(4) Pengaturan jenis kegiatan pada zona dan sub zonaKawasan Strategis Pelabuhan Ketapangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditunjukkanpada Lampiran XL dan jenis kegiatan pada zonadan sub zona Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditunjukkan pada Lampiran XLI yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini.

Page 183: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

183

Paragraf 2Ketentuan Zoning Text dan Zoning Map

Pasal 111

(1) Ketentuan zoning teks dan zoning mapssebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (2)huruf b merupakan aturan penggunaan lahanpada masing-masing zona meliputi :a. aturan penggunaan pada zona perumahan;b. aturan penggunaan pada zona perdagangan

dan jasa;c. aturan penggunaan pada zona industri;d. aturan penggunaan pada zona sarana

pelayanan umum;e. aturan penggunaan pada zona khusus;f. aturan penggunaan pada zona RTH;g. aturan penggunaan pada zona perlindungan

setempat; dani. aturan penggunaan pada zona lain.

(2) Ketentuan aturan penggunaan lahan pada setiapzona sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupapenggunan lahan yang diizinkan, diizinkanbersyarat, diizinkan terbatas dan tidak diizinkanatau dilarang pada zona Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang dan Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi;

(3) Ketentuan zoning teks dan zoning mapssebagaimana dimaksud pada ayat (1) untukKawasan Strategis Pelabuhan Ketapangditunjukkan pada Lampiran XLII dan ketentuanzoning teks dan zoning maps Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi ditunjukkan padaLampiran XLIII yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Pasal 112

(1) Ketentuan intensitas pemanfaatan ruangsebagaiman dimaksud dalam Pasal 109 ayat (2)huruf c, meliputi ketentuan mengenai rencanaKoefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien LantaiBangunan (KLB) dan Koefisien Dasar Hijau (KDH)dan Garis Sempadan Bangunan (GSB) pada zonadan sub zona.

Page 184: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

184

(2) Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) untukKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang,ditunjukkan pada Lampiran XLIV dan IntensitasPemanfaatan Ruang Bagian Wilayah Perkotaanditunjukkan pada Lampiran XLV yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini.

Paragraf 4Ketentuan Persyaratan Prasarana Minimum

Pasal 113

(1) Ketentuan persyaratan prasarana minimumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (2)huruf d meliputi ketentuan mengenai persyaratanjalan, persyaratan jalur pedestrian, persyaratanparkir, dan persyaratan utilitas yang terdiri darilistrik, air bersih, telekomunikasi, drainase,sampah, limbah domestik dan limbah industriserta ketentuan mengenai persyaratanpenanggulangan kebakaran pada zona budidayadan zona lindung.

(2) Ketentuan persyaratan prasarana minimumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) untukKawasan Strategis Pelabuhan Ketapangditunjukkan pada Lampiran XLVI dan ketentuanpersyaratan prasarana minimum Bagian WilayahPerkotaan ditunjukkan pada Lampiran XLVII yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Paragraf 5Ketentuan Pelaksanaan

Pasal 114

(1) Ketentuan pelaksanaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 109 ayat (2) huruf e meliputipengaturan pemberian insentif dan disinsentif,penggunaan lahan yang tidak sesuai dan arahansanksi.

Page 185: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

185

(2) Ketentuan pelaksanaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) untuk Kawasan Strategis PelabuhanKetapang ditunjukkan pada Lampiran XLVIII danKetentuan Pelaksanaan Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi ditunjukkan padaLampiran XLIX yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 6Ketentuan Tambahan

Pasal 115

(1) Ketentuan tambahan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 109 ayat (2) huruf f meliputiketentuan pada zona lindung dan zona budidayapada Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi.

(2) Ketentuan tambahan pada Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditunjukkan pada Lampiran XLVyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Paragraf 7Ketentuan Khusus

Pasal 116

(1) Ketentuan khusus sebagaimana dimaksud dalamPasal 109 ayat (2) huruf g untuk KawasanStrtaegis Pelabuhan Ketapang meliputi ketentuanmengenai industri non kawasan, kawasanindustri, perumahan yang dibangun pengembang,lebar perkerasan jalan, pusat pelayanan umum,tanah berlereng, rekreasi pantai, sempadanpantai, perdagangan dan jasa, Terminal UntukKepentingan Sendiri (TUKS), dan PenetapanKetentuan Peraturan Zonasi.

(2) Ketentuan khusus sebagaimana dimaksud dalamPasal 109 ayat (2) huruf g untuk Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi meliputi ketentuan padazona lindung dan zona budidaya Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi.

Page 186: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

186

(3) Ketentuan khusus untuk Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditunjukkan pada Lampiran XLVIdan Ketentuan Khusus untuk Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang pada Lampiran XLVII yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Paragraf 8Ketentuan Perubahan Peraturan Zonasi

Pasal 117

(1) Perubahan peraturan zonasi dapat berupaperubahan penggunaan lahan, perubahanintensitas pemanfaatan lahan, perubahanketentuan tata massa bangunan, perubahanketentuan prasarana minimum, atau perubahanlainnya yang masih ditoleransi tanpamenyebabkan perubahan keseluruhan zona/blokdan sub zona/sub blok.

(2) Perubahan kecil yang kurang dari 10% (sepuluhperseratus) fungsi subzona yang ditetapkan dantidak mengubah pola ruang (zoning map) wilayahperencanaan dapat diputuskan oleh Bupati.

(3) Perubahan besar yang lebih dari 10% (sepuluhperseratus) fungsi sub zona yang ditetapkan danmengubah sebagian pola ruang (zoning map)wilayah perencanaan dapat diputuskan olehgubernur.

Pasal 118

Pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan ZonasiKawasan Strategis Pelabuhan Ketapang dan PeraturanZonasi Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi dapatdikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturanperundangan yang berlaku.

Page 187: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

187

Bagian KeempatKetentuan Perizinan

Paragraf 1Umum

Pasal 119

(1) Ketentuan perizinan pemanfaatan ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat (2)huruf b merupakan acuan bagi pejabat yangberwenang dalam pemberian izin pemanfaatanruang berdasarkan rencana struktur ruang danrencana pola ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Rencana Detail Tata Ruang BagianWilayah Perkotaan Banyuwangi yang ditetapkandalam Peraturan Daerah ini.

(2) Ketentuan perizinan pemanfaatan ruangbertujuan untuk :a. menjamin pemanfaatan ruang yang sesuai

dengan rencana tata ruang Kawasan Strategispelabuhan Ketapang, standar, dan kualitasminimal penataan ruang yang telahditetapkan; dan

b. melindungi kepentingan umum.(3) Perizinan pemanfaatan ruang meliputi :

a. izin prinsip;b. izin lokasi;c. izin penggunaan pemanfaatan tanah;d. izin mendirikan bangunan; dane. izin-izin lainnya berdasarkan ketentuan

perundang-undangan.(4) Arahan perizinan di Kawasan Strategis Pelabuhan

Ketapang Banyuwangi dan Rencana Detail TataRuang Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi,adalah :a. perizinan harus dilakukan secara bertahap

sesuai ketentuan, tidak boleh dilakukan secarabersamaan (parallel).

b. sebelum izin keluar, pemilik bangunan,developer atau investor dilarang melakukankegiatan di lapangan. Pada dasarnya kegiatandapat dilakukan sesudah memiliki izin yangdiperlukan.

Page 188: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

188

c. dalam rangka pengendalian perizinan harusmemenuhi persyaratan, yaitu :1. prosedur harus benar, tidak ada prosedur

yang terlewatkan atau diloncati. Izin untukmelakukan kegiatan harus lengkap danbenar sesuai ketentuan yang berlaku.

2. substansi atau materi suatu kegiatan yangakan dikendalikan (misalnya pembangunanindustri, perumahan, hotel, dan lainnya)harus jelas, lengkap dan tidak multi tafsir

(5) Tata cara perizinan pemanfaatan ruangsebagaimana dimaksud pada ayat (3) berpedomanpada Peraturan Bupati.

Paragraf 2Jenis Perizinan Pemanfaatan Ruang

Pasal 120

(1) Izin prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal119 ayat (3) huruf a diwajibkan bagi perusahaanyang akan melakukan investasi yang berdampakbesar terhadap lingkungan sekitar.

(2) Izin prinsip diberikan oleh suatu badan bagipemohon yang telah memenuhi persyaratan yangditetapkan.

(3) Bagi pemohon yang melakukan investasi tidakberdampak besar terhadap lingkungan, tidakmemerlukan izin prinsip dan dapat langsungmengajukan permohonan izin lokasi.

Pasal 121

(1) Izin lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119ayat (3) huruf b diberikan kepada perusahaan yangsudah mendapat persetujuan penanaman modaluntuk memperoleh tanah yang diperlukan.

(2) Jangka waktu izin lokasi dan perpanjangannyamengacu pada ketentuan yang berlaku.

(3) Perolehan tanah oleh pemegang izin lokasi harusdiselesaikan dalam jangka waktu izin lokasi.

(4) Permohonan izin lokasi yang disetujui harusdiberitahukan kepada masyarakat setempat.

Page 189: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

189

(5) Penolakan permohonan izin lokasi harusdiberitahukan kepada pemohon beserta alasan-alasannya.

Pasal 122

(1) Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (3)huruf c berupa izin yang diberikan kepadaperusahaan berbadan hukum dan masyarakatuntuk kegiatan usaha dalam pemanfaatan ruangdengan ketentuan meliputi :a. jenis kegiatan pembangunan dan/atau

kegiatan usaha yang dalam pemanfaatantanahnya dapat menimbulkan dampak padastruktur ruang serta berdampak padaekonomi, sosial dan lingkungan sekitarnya;dan

b. setiap jenis kegiatan yang dikenakan izinpenggunaan pemanfaatan memiliki batasminimal usaha sesuai ketentuan peraturandaerah dan peraturan bupati yang telahditetapkan.

(2) Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakansalah satu persyaratan untuk proses permohonanizin mendirikan bangunan.

Pasal 123

(1) Izin mendirikan bangunan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 119 ayat (3) huruf d diberikanberdasarkan surat penguasaan tanah, rencanatata ruang wilayah kabupaten, Rencana KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang Banyuwangi,peraturan zonasi, dan persyaratan teknislainnya.

(2) Setiap orang atau badan hukum yang akanmelaksanakan pembangunan fisik harusmendapatkan izin mendirikan bangunan.

(3) Izin mendirikan bangunan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) berlaku sampai denganpembangunan fisik selesai.

Page 190: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

190

(4) Setiap orang atau badan hukum yangmelaksanakan pembangunan fisik tanpa memilikiizin mendirikan bangunan akan dikenakansanksi.

(5) Perubahan izin mendirikan bangunan yang telahdisetujui wajib dimohonkan kembali secaratertulis kepada Badan/Dinas yang menanganitata ruang dan/atau bangunan.

(6) Permohonan izin mendirikan bangunan ditolakapabila tidak sesuai dengan fungsi bangunan,ketentuan KDB, KLB, KDH, GSB, ketinggianbangunan, yang diatur dalam rencana tata ruangbeserta persyaratan yang ditentukan, atau lokasiyang dimohon dalam keadaan sengketa.

(7) Pemerintah kabupaten dapat mencabut izinmendirikan bangunan yang telah dikeluarkanapabila terdapat penyimpangan dalampelaksanaannya.

(8) Terhadap orang atau badan hukum yang akanmemanfaatkan ruang suatu kawasan dikenakanretribusi izin mendirikan bangunan.

(9) Besarnya retribusi izin mendirikan bangunanditetapkan berdasarkan fungsi lokasi, penggunaan,ketinggian tarif dasar fungsi, luas penggunaan,dan biaya pengukuran.

Paragraf 3Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Ruang

Pasal 124

(1) Tata cara pemberian izin prinsip adalah sebagaiberikut :a. pemohon mengajukan permohonan kepada

instansi yang ditentukan dengan melengkapisemua persyaratan;

b. badan/dinas yang menangani tata ruangdan/atau bangunan mengevaluasipermohonan yang dimaksud dan membuatkeputusan menerima atau menolakpermohonan;

Page 191: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

191

c. permohonan yang disetujui akan diterbitkanizin prinsip oleh instansi yang ditentukan;

d. setelah menerima izin prinsip pemohon harusmelaporkannya pada pemerintah kabupatenuntuk kemudian diadakan sosialisasi kepadamasyarakat;

e. apabila setelah dilakukan sosialisasi sebagianbesar pemilik tanah menolak maka pemerintahkabupaten memberikan laporan dan saranpada instansi yang ditentukan; dan

f. atas saran bupati, instansi yang ditentukandapat meninjau kembali izin prinsip tersebut.

(2) Tata cara pemberian izin lokasi adalah sebagaiberikut :a. pemohon mengajukan permohonan kepada

instansi yang ditentukan dengan melengkapisemua persyaratan;

b. instansi yang ditentukan mempersiapkanperencanaan atas lokasi yang dimohon terkaituntuk dibahas dan dikoreksi;

c. apabila usulan berdampak penting makausulan tersebut dilakukan uji publik;

d. apabila hasil dengar pendapat publik berakibatterhadap perubahan rencana, akan dilakukanpenyesuaian rencana; dan

e. setelah menerima izin lokasi, pemohonmelaporkannya kepada pemerintah kabupatenuntuk dilakukan sosialisasi kepadamasyarakat setempat.

(3) Tata cara pemberian izin penggunaan tanahadalah sebagai berikut :a. pemohon mengajukan permohonan kepada

instansi yang ditentukan dengan melengkapisemua persyaratan;

b. instansi yang ditentukan mempersiapkanperencanaan atas lokasi yang dimohon terkaituntuk dibahas dan dikoreksi;

c. apabila usulan berdampak penting makausulan tersebut dilakukan uji publik; dan

Page 192: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

192

d. apabila hasil dengar pendapat publik berakibatterhadap perubahan rencana, akan dilakukanpenyesuaian rencana.

(4) Tata cara pemberian izin mendirikan bangunanadalah sebagai berikut :a. pemohon mengajukan permohonan kepada

pemerintah kabupaten dengan melengkapisemua persyaratan;

b. apabila usulan berdampak penting makausulan tersebut dilakukan uji publik;dan

c. apabila hasil dengar pendapat publik berakibatterhadap perubahan rencana, akan dilakukanpenyesuaian rencana.

Bagian KelimaKetentuan Pemberian Insentif dan Disinsentif

Paragraf 1Umum

Pasal 125

Pemberian insentif dan disinsentif sebagaimanadimaksud dalam Pasal 108 ayat (2) huruf c berupainsentif adalah merupakan perangkat atau upayauntuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaankegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang,sedangkan disinsentif merupakan perangkat untukmencegah, membatasi pertumbuhan, ataumengurangi kegiatan yang tidak sejalan denganrencana tata ruang.

Paragraf 2Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif

dan Disinsentif

Pasal 126

(1) Bentuk insentif dapat berbentuk :a. Penyediaan data dan informasi peluang

investasi;b. Penyediaan sarana, prasarana dan utilitas

kepentingan umum;c. Pemberian bantuan teknis;d. Percepatan pemberian perizinan;

Page 193: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

193

e. Pemberian insentif fiskal maupun non fiskal;dan

f. Pemberian penghargaan kepada masyarakatdan swasta.

(2) Pemberian disinsentif dapat berbentuk :a. Pemberian denda;b. Memperketat izin pembangunan;c. Pembatasan penyediaan infrastruktur; dand. Pengenaan kompensasi.

(3) Tata cara pemberian insentif dilakukan melalui :a. penetapan bagian wilayah kabupaten yang

didorong atau dipercepat pertumbuhannyadan penetapan insentif yang diberikan kepadapelaku pembangunan, baik individu maupunbadan usaha;

b. menetapkan bentuk insentif yang akandiberikan pada kawasan-kawasan yang sudahditetapkan pada ayat (2) huruf a, sepertikemudahan pengurusan ijin, pembebasanbiaya ijin mendirikan bangunan, danpengurangan pajak; dan

c. penetapan jangka waktu pemberian insentifkepada pelaku pembangunan atau pelakupemanfaatan ruang.

(4) Tata cara pengenaan disinsentif dilakukanmelalui :a. penetapan bagian wilayah kabupaten yang

dibatasi pertumbuhan atau pemanfaatanruangnya, dan penetapan pengenaandiinsentif terhadap bentuk pemanfaatanruang yang dibatasi/dilarang; dan

b. menetapkan bentuk disinsentif yang akandiberlakukan untuk setiap bentuk pemanfaatanruang yang dibatasi, seperti pengenaan pajakyang tinggi, biaya perijinan yang tinggi,pembatasan intensitas pemanfaatan ruang,dan berkewajiban menyediakan prasaranalingkungan.

(5) Tata cara pemberian insentif dan disinsentifsebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),ayat (3) dan ayat (4) akan diatur secara tersendiridalam Peraturan Bupati.

Page 194: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

194

Bagian KeenamKetentuan Pemberian Sanksi

Paragraf 1Umum

Pasal 127

(1) Arahan pemberian sanksi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 108 ayat (2) huruf d berupapengenaan sanksi terhadap pelanggaran penataanruang dalam rangka untuk mewujudkan tertibtata ruang dan tegaknya peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang;

(2) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa sanksi administratif, sanksiperdata dan sanksi pidana.

(3) Pengenaan sanksi dilaksanakan oleh pemerintahkabupaten.

(4) Pelanggaran penataan ruang yang dapat dikenaisanksi administratif meliputi :a. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan

rencana tata ruang wilayah; danb. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan

izin prinsip, izin lokasi, izin penggunaan tanah,dan izin mendirikan bangunan yang diberikanoleh pejabat berwenang.

(5) Penyidik Pegawai Negeri Sipil diberikan wewenanguntuk menyidik pelanggaran terhadap ketentuanPeraturan Daerah ini.

(6) Pelanggaran pemanfaatan ruang yang dapatdikenai sanksi pidana adalah pemanfaatan ruangyang dilakukan dengan merubah fungsi danpemanfaatan ruang yang tidak sesuai denganrencana tata ruang, yang mengakibatkankerugian terhadap harta benda atau kerusakanbarang atau mengakibatkan kematian orang.

Paragraf 2Jenis Sanksi Administratif

Pasal 128

Jenis sanksi administratif terhadap pelanggaranpenataan ruang berupa :

Page 195: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

195

a. peringatan tertulis;b. penghentian sementara kegiatan;c. penghentian sementara pelayanan umum;d. penutupan lokasi;e. pencabutan izin;f. penolakan izin;g. pembatalan izin;h. pemulihan fungsi ruang; dan/ataui. denda administratif.

Pasal 129

(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalamPasal 128 huruf a dilakukan melalui penerbitansurat peringatan tertulis dari pejabat yangberwenang melakukan penertiban pelanggaranpemanfaatan ruang, yang berisi :a. peringatan tentang terjadinya pelanggaran

pemanfaatan ruang beserta bentukpelanggarannya;

b. peringatan untuk segera melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan dalam rangkapenyesuaian pemanfaatan ruang denganrencana tata ruang wilayah dan/atauketentuan teknis pemanfaatan ruang yangberlaku; dan

c. batas waktu maksimal yang diberikan untukmelakukan penyesuaian pemanfaatan ruang.

(2) Surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan sebanyak-banyaknya 3(tiga) kali dengan ketentuan sebagai berikut :a. pelanggar mengabaikan peringatan pertama,

pejabat yang berwenang melakukan penertibankedua yang memuat penegasan terhadap hal-hal sebagaimana dimuat dalam suratperingatan pertama;

b. pelanggar mengabaikan peringatan kedua,pejabat yang berwenang melakukan penertibanketiga yang memuat penegasan terhadap hal-hal sebagaimana dimuat dalam suratperingatan pertama dan kedua; dan

Page 196: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

196

c. pelanggar mengabaikan peringatan pertama,peringatan kedua, dan peringatan ketiga,pejabat yang berwenang melakukan penerbitansurat keputusan pengenaan sanksi yang dapatberupa penghentian kegiatan sementara,penghentian sementara pelayanan umum,penutupan lokasi, pencabutan izin, pembatalanizin, pemulihan fungsi ruang, dan/atau dendaadministratif.

Pasal 130

(1) Penghentian sementara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 128 huruf b dilakukan melaluipenerbitan surat perintah penghentian kegiatansementara dari pejabat yang berwenangmelakukan penertiban pelanggaran pemanfaatanruang yang berisi :a. pemberitahuan tentang terjadinya pelanggaran

pemanfaatan ruang beserta bentukpelanggarannya yang dirisalahkan dari beritaacara evaluasi;

b. peringatan kepada pelanggar untukmenghentikan kegiatan sementara sampaidengan pelanggar memenuhi kewajiban untukmengambil tindakan-tindakan yang diperlukandalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruangdengan rencana tata ruang dan/atauketentuan teknis pemanfaatan ruang yangberlaku;

c. batas waktu maksimal yang diberikan kepadapelanggar untuk dengan kesadaran sendirimelakukan penghentian sementara kegiatan danmelakukan penyesuaian pemanfaatan ruang;dan

d. konsekuensi akan dilakukannya penghentiankegiatan sementara secara paksa apabilapelanggar mengabaikan surat perintah.

(2) Apabila pelanggar mengabaikan perintahpenghentian kegiatan sementara, pejabat yangberwenang melakukan penertiban denganmenerbitkan surat keputusan pengenaan sanksipenghentian sementara secara pakasa terhadapkegiatan pemanfaatan ruang.

Page 197: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

197

(3) Pejabat yang berwenang melakukan tindakanpenertiban sengan memberitahukan kepadapelanggar mengenai pengenaan sanksipengenaan kegiatan pemanfaatan ruang danakan segera dilakukan tindakan penertiban olehaparat penertiban.

(4) Berdasarkan surat keputusan pegenaan sanksi,pejabat yang berwenang melakukan penertiban,melakukan penghentian kegiatan pemanfaatanruang secara paksa.

(5) Setelah kegiatan pemanfaatan ruang dihentikan,pejabat yang berwenang melakukan pengawasanagar kegiatan pemanfaatan ruang yangdihentikan tidak beroperasi kembali sampaidengan terpenuhinya kewajiban pelanggar untukmenyesesuaikan pemanfaatan ruang dan/atauketentuan teknis pemanfaatan ruang yangberlaku.

Pasal 131

Penghentian sementara pelayanan umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 huruf cdilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :a. penerbitan surat pemberitahuan penghentian

sementara pelayanan umum dari pejabat yangberwenang melakukan penertiban pelanggaranpemanfaatan ruang, yang berisi :1. pemberitahuan tentang terjadinya pelanggaran

pemanfaatan ruang beserta bentukpelanggarannya yang dirisalahkan dari beritaacara evaluasi;

2. peringatan kepada pelanggar untuk mengambiltindakan-tindakan yang diperlukan dalamrangka penyesuaian pemanfaatan ruang denganrencana tata ruang dan/atau ketentuan teknispemanfaatan ruang yang berlaku;

3. batas waktu maksimal yang diberikan kepadapelanggar untuk dengan kesadaran sendirimelakukan penyesuaian pemanfaatan ruang;

4. konsekuensi akan dilakukannya penghentiansementara pelayanan umum apabila pelanggarmengabaikan surat pemberitahuan; dan

Page 198: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

198

5. apabila pelanggar mengabaikan suratpemberitahuan yang disampaikan, pejabat yangberwenang melakukan penertiban denganmenerbitkan surat keputusan pengenaan sanksipenghentian sementara pelayanan umumkepada pelanggar dengan memuat rincian jenis-jenis pelanan umum yang akan diputus.

b. pejabat yang berwenang melakukan tindakanpenertiban dengan memberitahukan kepadapelanggar mengenai pengenaan sanksi pengenaankegiatan pemanfaatan ruang dan akan segeradilakukan tindakan penertiban oleh aparatpenertiban;

c. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi,pejabat yang berwenang melakukan penertibanmelakukan penghentian sementara pelayananumum yang akan diputus;

d. pejabat yang berwenang menyampaikan perintahkepada penyedia jasa pelayanan umum untukmenghentikan pelayanan kepada pelanggar,disertai penjelasan secukupnya;

e. penyedia jasa pelayanan umum menghentikanpelayanan kepada pelanggar; dan

f. pengawasan terhadap penerapan sanksipenghentian sementara pelayanan umumdilakukan untuk memastikan tidak terdapatpelayanan umum kepada pelanggar sampai denganpelanggar memenuhi kewajibannya untukmenyesuaikan pemanfaatan ruangnnya denganrencana tata ruang dan ketentuan teknispemanfaatan ruang yang berlaku.

Bagian KetujuhPeranserta Masyarakat

Paragraf 1Umum

Pasal 132

Peranserta masyarakat dalam penataan ruang diDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat(2) huruf e, dilakukan antara lain melalui :a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; danc. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan

ruang.

Page 199: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

199

Paragraf 2Bentuk Peranserta Masyarakat

Pasal 133

Partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencanatata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132huruf a, dapat berupa :a. memberikan masukan mengenai :

1. penentuan arah pengembangan wilayah;2. potensi dan masalah pembangunan;3. perumusan rencana tata ruang; dan4. penyusunan rencana struktur dan pola ruang.

b. menyampaikan keberatan terhadap rancanganrencana tata ruang; dan

c. melakukan kerja sama dengan pemerintah,pemerintah daerah dan/atau sesama unsurmasyarakat.

Pasal 134

Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 132 huruf b,dapat berupa :a. melakukan kegiatan pemanfaatan ruang yang

sesuai dengan kearifan lokal dan rencana tataruang yang telah ditetapkan;

b. menyampaikan masukan mengenai kebijakanpemanfaatan ruang;

c. memberikan dukungan bantuan teknik, keahlian,dan/atau dana dalam pengelolaan pemanfaatanruang;

d. meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keserasiandalam pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruangudara, dan ruang di dalam bumi denganmemperhatikan kearifan lokal serta sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;

e. melakukan kerjasama pengelolaan ruang denganPemerintah, pemerintah daerah, dan/atau danpihak lainnya secara bertanggung jawab untukpencapaian tujuan penataan ruang;

f. menjaga, memelihara, dan meningkatkankelestarian fungsi lingkungan dan SDA;

g. melakukan usaha investasi dan/atau jasa keahlian;dan

h. mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintahatau pihak lain apabila kegiatan pembangunanyang dilaksanakan merugikan.

Page 200: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

200

Pasal 135

Partisipasi masyarakat dalam pengendalianpemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalamPasal 132 huruf c, dapat berupa :a. memberikan masukan mengenai arahan zonasi,

perizinan, pemberian insentif dan disinsentif sertapengenaan sanksi;

b. turut serta memantau dan mengawasi pelaksanaankegiatan pemanfaatan ruang, rencana tata ruangyang telah ditetapkan, dan pemenuhan standarpelayanan minimal di bidang penataan ruang;

c. melaporkan kepada instansi/pejabat yangberwenang dalam hal menemukan kegiatanpemanfaatan ruang yang melanggar rencana tataruang yang telah ditetapkan dan adanya indikasikerusakan dan/atau pencemaran lingkungan,tidak memenuhi standar pelayanan minimaldan/atau masalah yang terjadi di masyarakatdalam penyelenggaraan penataan ruang;

d. mengajukan keberatan terhadap keputusan pejabatpublik yang dipandang tidak sesuai dengan rencanatata ruang; dan

e. mengajukan gugatan pembatalan izin dan/ataupenghentian pembangunan yang tidak sesuaidengan rencana tata ruang kepada instansi/pejabatyang berwenang.

Pasal 136

(1) Peranserta masyarakat di bidang penataan ruangdapat disampaikan secara langsung dan/atautertulis.

(2) Peranserta masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dapat disampaikan kepada Bupati.

(3) Peranserta masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) juga dapat disampaikan melalui unitkerja terkait yang ditunjuk oleh Bupati.

(4) Dalam rangka meningkatkan peransertamasyarakat, Pemerintah Daerah membangunsistem informasi dan dokumentasi penataanruang yang dapat diakses dengan mudah olehmasyarakat.

Page 201: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

201

(5) Pelaksanaan tata cara peranserta masyarakatdalam penataan ruang dilaksanakan sesuaidengan ketentuan perundang-undangan.

BAB X

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 137

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Kabupaten diberikanwewenang untuk melaksanakan penyidikanterhadap pelanggaran ketentuan-ketentuandalam Peraturan Daerah ini.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah :a. menerima, mencari, mengumpulkan dan

meneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana di bidang penataanruang agar keterangan atau laporan tersebutmenjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkanketerangan mengenai orang pribadi ataubadan tentang kebenaran perbuatan yangdilakukan sehubungan di bidang penataanruang;

c. meminta keterangan dan bahan bukti daripribadi atau badan sehubungan dengan tindakpidana di bidang penataan ruang;

d. memeriksa buku-buku catatan-catatan dandokumen–dokumen lain berkenaan tindakpidana di bidang penataan ruang;

e. melakukan penggeledahan untukmendapatkan bahan bukti pembukuan,pencatatan dan dokumen-dokumen lain sertamelakukan penyitaan terhadap bahan buktitersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidanadi bidang penataan ruang;

Page 202: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

202

g. menyuruh berhenti dan atau melarangseseorang meninggalkan ruangan atau tempatpada saat pemeriksaan sedang berlangsungdan memeriksa identitas orang dan ataudokumen yang dibawa sebagaimana dimaksudpada huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengantindak pidana di bidang penataan ruang;

i. memanggil orang untuk didengarketerangannya dan diperiksa sebagaitersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dank. melakukan tindakan lain yang perlu untuk

kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang penataan ruang menurut hukum yangdapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepadapenuntut umum sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku.

BAB XI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 138

(1) setiap orang atau badan usaha yang melakukankegiatan pemanfaatan ruang tanpa memilikiperizinan pemanfaatan ruang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 118 ayat (3) diancamdengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga)bulan atau denda paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan pelanggaran.

(3) setiap orang yang memanfaatkan ruang yangtidak sesuai dengan rencana tata ruang sehinggamengakibatkan perubahan fungsi ruang,kerugian terhadap harta benda atau kerusakanbarang, dan/atau kematian orang dikenai sanksipidana sesuai ketentuan perundang-undangan.

Page 203: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

203

(4) tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(3) adalah kejahatan.

BAB XII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 139

(1) Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang Banyuwangi dan RencanaDetail Tata Ruang Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi dapat ditinjau kembali minimal 1(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yangberkaitan dengan bencana alam skala besar yangditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan batas dan/atauwilayah Daerah yang ditetapkan dengan Undang-Undang, evaluasi/revisi rencana detail tata ruangzona sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapatditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5(lima) tahun.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 140

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, makasemua peraturan pelaksanaan yang berkaitandengan penataan ruang daerah yang telah adadinyatakan berlaku sepanjang tidak bertentangandengan Peraturan Daerah ini.

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka:a. izin pemanfaatan ruang yang telah

dikeluarkan dan telah sesuai denganketentuan Peraturan Daerah ini tetap berlakusesuai dengan masa berlakunya;

b. setiap orang atau badan usaha akanmendirikan bangunan dan izin usaha harusmengajukan izin pemanfataan ruangdisesuaikan dengan ketentuan zonaperuntukannya dalam Peraturan Daerah ini;

Page 204: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

204

c. setiap orang atau badan usaha telah memilikiizin mendirikan bangunan dan/atau izinusaha sebelum Peraturan Daerah iniditetapkan tidak dikenakan ketentuan sesuaiPeraturan Daerah ini, kecuali orang ataubadan usaha tersebut akan melakukanperpanjangan izin usaha, perubahan jenisusaha dan pengembangan luas bangunandikenakan ketentuan peraturan zonaperuntukannya sesuai Peraturan Daerah ini.

(3) Dengan telah ditetapkannya kawasan-kawasanlindung melalui Peraturan Daerah ini, maka :a. untuk kegiatan budidaya yang telah ada

dinilai dapat mengganggu dan merusak fungsilindung kawasan dan/atau dapatmengakibatkan konversi kawasan berfungsilindung, harus dilakukan penertiban danpenghentian kegiatan budidaya sesuaiketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku;

b. untuk kegiatan budidaya khusus yang telahada dan berada di kawasan lindung yang tidakmengganggu fungsi lindung kawasan, padaprinsipnya kegiatan budidaya dapatditeruskan dengan pengawasan danpengendalian sesuai ketentuan peraturanperundangan.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 141

Semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan denganpenataan ruang yang telah ada, tetap berlakusepanjang tidak bertentangan dan belum digantiberdasarkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 142

Peraturan pelaksanaan atas Pearaturan daerah iniditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun sejak PeraturanDaerah ini diundangkan.

Page 205: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

205

Pasal 143

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenBanyuwangi

Ditetapkan di Banyuwangipada tanggal 15 Agustus 2016

BUPATI BANYUWANGI

H. ABDULLAH AZWAR ANAS

Diundangkan di Banyuwangipada tanggal 15 Agustus 2016Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi,

Drs. H. SLAMET KARIYONO, M.Si.Pembina Utama MadyaNIP. 19561008 198409 1 001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI, TAHUN 2016 NOMOR 11NOMOR REGISTER 185-6/2016

Bag.Hukum
Typewriter
Ttd.
Bag.Hukum
Typewriter
Ttd.
Page 206: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

206

PENJELASAN ATASPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

NOMOR 6 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA TATA RUANGKAWASAN STRATEGIS PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI

DAN RENCANA DETAIL TATA RUANGBAGIAN WILAYAH PERKOTAAN BANYUWANGI

TAHUN 2016 – 2036

UMUM

Pembangunan di Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang dan diBagian Wilayah Perkotaan (BWP) Banyuwangi perlu diarahkan padapemanfaatan ruang secara bijaksana, berdaya guna dan berhasil gunadengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitasruang dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnyakesejahteraan umum, keadilan sosial dan kelestarian lingkungan;pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dapat mengakibatkanpenurunan kualitas pemanfaatan ruang dan ketidakseimbanganstruktur dan fungsi ruang sehingga perlu ditata dengan baik;

Dalam UU No. 26 Tahun 2007 Pasal 65 beserta penjelasannya,disebutkan bahwa penyelenggaraan penataan ruang dilakukan olehpemerintah dengan melibatkan peran masyarakat, baik dalampenyusunan rencana tata ruang, dalam pemanfaatan ruang maupunsebagai pelaksana pemanfaatan ruang, baik perseorangan maupunkoperasi, antara lain mencakup kegiatan pemanfaatan ruang yangsesuai dengan rencana tata ruang serta partisipasi dalampengendalian pemanfaatan ruang;

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah KabupatenBanyuwangi Nomor 08 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032, Rencana TataRuang Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang dan KawasanPerkotaan BWP Banyuwangi perlu ditetapkan sebagai dasar untukmenerbitkan perizinan pembangunan di Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Kawasan Perkotaan BWP Banyuwangi.

Kawasan Strategis Pelabuhan Ketapang dan Bagian WilayahPerkotaan Banyuwangi diintegrasikan dalam satu Peraturan Daerahdengan tujuan untuk mempercepat pelayanan masyarakat mengingatbanyaknya perizinan yang diajukan oleh masyarakat pada duawilayah tersebut yang kenyataannya secara tata ruang telahmenyambung menjadi satu kesatuan wilayah.

Page 207: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

207

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mewujudkan azaspenataan ruang, mewujudkan kepastian hukum dan keadilan makaperlu menetapkan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Kawasan Perkotaan BWP Banyuwangi menjadiPeraturan Daerah, sehingga arahan penataan ruang pada KawasanStrategis Pelabuhan Ketapang dan Kawasan Perkotaan BWPBanyuwangidapat dilaksanakan dengan jelas dan tegas olehPemerintah, masyarakat, serta para pemangku kepentingan diKabupaten Banyuwangi.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 20Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) merupakan kawasan yangditetapkan dalam RTRW Kabupaten yang didalamnyaberlangsung/terdapat kegiatan yang mempunyai pengaruh besarterhadap:a. tata ruang di wilayah sekitarnya;b. kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang

lainnya; dan/atauc. peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) ditetapkan berdasarkannilai strategis dari kawasan yang ditetapkan, meliputi:a. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurut kepentingan

pertumbuhan ekonomi, adalah kawasan yang berpengaruhterhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yang merupakanaglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki ciri-ciriantara lain : (1) potensi ekonomi cepat tumbuh, (2) sektorunggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi,(3) potensi ekspor, (4) dukungan jaringan prasarana danfasilitas penunjang kegiatan ekonomi, (5) kegiatan ekonomiyang memanfaatkan teknologi tinggi, (6) fungsi untukmempertahankan tingkat produksi pangan dalamrangkamewujudkan ketahanan pangan, (7) fungsi untukmempertahankan tingkat produksi sumber energi dalamrangka mewujudkan ketahanan energi; atau (8) kawasanyang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggaldidalam wilayah kabupaten.

Page 208: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

208

b. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurut kepentingansosial dan budaya, adalah kawasan yang berupa : (1) tempatpelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya, (2)prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya, (3) asetyang harus dilindungi dan dilestarikan, (4) tempatperlindungan peninggalan budaya, (5) tempat yangmemberikan perlindungan terhadap keanekaragamanbudaya; atau (6) tempat yang memiliki potensi kerawananterhadap konflik sosial.

c. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurut kepentinganpendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi,adalah kawasan dengan (1) fungsi bagi kepentinganpengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkanposisi geografis sumber daya alam strategi, pengembanganteknologi kedirgantaraan, serta tenaga atom dan nuklir, (2)sumber daya alam strategis, (3) fungsi sebagai pusatpengendalian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan,(4) fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dannuklir; atau (5) fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologitinggi strategis.

d. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menurut kepentinganfungsi dan daya dukung lingkungan hidup, adalah kawasanyang berupa : (1) tempat perlindungan keanekaragamanhayati, (2) kawasan lindung yang ditetapkan bagiperlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampirpunah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungidan/atau dilestarikan, (3) kawasan yang memberikanperlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahunberpeluang menimbulkan kerugian, (4) kawasan yangmemberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklimmakro, (5) kawasan yang menuntut prioritas tinggipeningkatan kualitas lingkungan hidup, (6) kawasan rawanbencana alam; atau (7) kawasan yang sangat menentukandalam perubahan rona alam danmempunyai dampak luasterhadap kelangsungan kehidupan.

e. Muatan materi dari Rencana Tata Ruang Kawasan StrategisKabupaten (KSK) terdiri dari tujuan, kebijakan, dan strategipengembangan Kawasan Strategis Kabupaten, serta konseppengembangan Kawasan Strategis Kabupaten.

Page 209: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

209

Angka 21Yang dimaksud dari rencana rinci tata ruang merupakanpenjabaran rencana umum tata ruang yang dapat beruparencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tataruang kawasan strategis kabupaten, yang penetapankawasannya tercakup/tertuang di dalam Rencana Tata RuangWilayah.

Rencana rinci tata ruang merupakan operasionalisasi rencanaumum tata ruang atau Rencana Tata Ruang Wilayah yang dalampelaksanaannya tetap memperhatikan aspirasi masyarakatsehingga muatan rencana masih dapat disempurnakan dengantetap mematuhi batasan yang telah diatur dalam rencana rincidan peraturan zonasi.

Angka 66Yang dimaksud industri kimia dasar yang dikembangkan disubzona ini antara lain berupa; industri kertas, semen, obat-obatan, pupuk, kaca, dan lain-lain.

Angka 67Yang dimaksud industri kecil yang dapat dikembangkan disubzona ini adalah industri rumah tangga antara lain berupa;industri roti, makanan ringan, minyak goreng curah dan lain-lain.

Angka 68Yang dimaksud aneka industri yang dapat dikembangkan disubzona ini adalah industri rumah tangga antara lain berupa;industri aneka pengolahan pangan yang menghasilkankebutuhan pokok di bidang pangan seperti garam, gula,margarin, minyak goreng, rokok, susu, tepung terigu; anekapengolahan sandang yang menghasilkan kebutuhan sandang,seperti bahan tenun, tekstil, industri kulit dan pakaian jadi;aneka kimia dan serat yang mengolah bahan baku melaluiproses kimia sehingga menjadi barang jadi yang dapatdimanfaatkan, seperti ban kendaraan, pipa paralon, pasta gigi,sabun cuci, dan korek api; aneka bahan bangunan yangmengolah aneka bahan bangunan, seperti industri kayu,keramik, kaca dan marmer.

Pasal 2Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Page 210: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

210

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 3Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 4Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 5Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 6Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang.

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 7Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Page 211: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

211

Pasal 8Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 9Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 10Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi

Ayat (2)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Ayat (3)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 11Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi dan Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Pasal 12Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Banyuwangi

Pasal 13Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Page 212: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

212

Pasal 14Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelasAyat (8)Cukup jelasAyat (9)Cukup jelas

Pasal 15Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 16Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Page 213: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

213

Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 18Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 19Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasHuruf a: Pengertian konurbasi kota adalah sebuah wilayahperkotaan yang terdiri dari beberapa kota, yang dikarenakanpertumbuhan populasi dan pengembangan, secara fisik menjadisatu wilayah yang terus membangun.Dengan demikian, dalam perkembangan kawasan perkotaan dimasa akan datang, antara kawasan Pelabuhan KetapangKecamatan Kalipuro, kawasan perkotaan Banyuwangi dankawasan perkotaan Rogojampi secara fisik dapat terhubung danmembentuk wilayah perkotaan yang lebih luas karena didukungkemudahan akses koridor jalan utama (jalan nasional).Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 20Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 21Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Page 214: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

214

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 22Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis Ketapang

Ayat (1)Cukup jelasPerkiraan jumlah penduduk di masa mendatang, merupakanlangkah awal untuk memprakirakan kebutuhan fasilitas danutilitas, karena perencanaan Kawasan Strategis PelabuhanKetapang merupakan upaya perencanaan yang ditujukan untukmewadahi kegiatan penduduk beserta kebutuhan ruangnya.Sesuai dengan karakteristiknya sebagai kawasan pelabuhan,TUKS, indusri dan pergudangan, penduduk di wilayahperencanaan dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitupenduduk asli dan penduduk pendatang. Penduduk asli adalahpenduduk yang lahir dan bertempat tinggal di wilayahperencanaan. Penduduk pendatang didefinisikan sebagaipenduduk yang bekerja di sektor pelabuhan, TUKS, industri danpergudangan yang berasal dari luar wilayah perencanaan.Untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2034,perhitungannya terdiri dari dua bagian, yaitu perkiraan jumlahpenduduk berdasarkan pertambahan alamiah, dan perkiraanjumlah penduduk pendatang (pekerja).

Ayat (2)Cukup jelasPenduduk dialokasikan di Blok 1, Blok 2, Blok 3 dan Blok 4.Blok 5 dan Blok 6 tidak direncanakan untuk menampungpenduduk.

Pasal 23Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Page 215: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

215

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 24Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 25Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 26Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelasMengingat wilayah perencanaan masih didominasi lahan belumterbangun berupa hutan produktif, kebun dan tegalan ditambahsempadan sungai dan sempadan pantai; maka penyediaan RTHsebesar 20% untuk RTH publik masih memungkinkan(jumlahnya mencapai 239,02 Ha atau 30,71% dari luasKawasan Penyangga). Sedangkan penyediaan RTH privat dihalaman rumah padat penduduk dapat dikendalikan denganmenetapkan KDH minimal 10% atau RTH yang menggunakantanaman hidrophonik.

Pasal 27Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 28Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 29Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Page 216: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

216

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 30Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 31Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 32Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 33Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Page 217: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

217

Pasal 34Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 35Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 36Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 37Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup Jelas

Ayat (2)Cukup jelasTerminal Intermoda : secara faktual tingkat utilisasi TerminalSri Tanjung sangat rendah. Sangat sedikit bus yang bersediamasuk ke dalam terminal. Pemerintah Kabupaten Banyuwangiberencana untuk merelokasi Terminal Sri Tanjung ke lokasidekat dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Kereta ApiBanyuwangi Baru.

Page 218: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

218

Studi Kelayakan Terminal Terpadu Intermoda dan Antar Modadi Ketapang Banyuwangi Tahun 2012 yang ditindaklanjutidengan penyusunan Master Plan Terminal Intermoda danAntamoda di Ketapang Banyuwangi. mengusulkan lokasiterminal terpadu di sebelah Timur Stasiun Kereta ApiBanyuwangi Baru.Mengingat lahan yang tersedia relatif terbatas, terminalintermoda dikembangkan sebagai bangunan kompak yangterdiri dari tiga lantai ditambah satu lantai untuk basement.Sirkulasi masuk dan keluar terminal terpadu bermuara ke Jl.Gatot Subroto yang berpotensi menimbulkan hambatan dankemacetan lalu lintas di sekitar pintu masuk dan keluarterminal terpadu. Salah satu cara penyelesaiannya adalahmembuat frontage road pada pintu masuk dan pintu keluarberupa pelebaran jalan.Apabila pengembangan terminal intremoda di sebelah TimurStasiun Kereta Api Banyuwangi Baru mengalami hambatan,maka pengembangan terminal intermoda diarahkan di sebelahBarat stasiun, menempati lahan tidak terbangun yang diaksesdari Jalan Lingkar Barat.

Ayat (3)Cukup jelasTerminal kargo direncanakan menempati Terminal Sri Tanjungdan direalisasikan sesudah terminal penumpang dipindahkanke lokasi terminal intermoda di sekitar stasiun kereta apiBanyuwangi Baru

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 38Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasPengembangan pelabuhan Tanjungwangi diarahkan ke Utaramelalui reklamasi laut.

Ayat (3)Pengembangan pelabuhan Ketapang dilakukan denganmembebaskan perkampungan yang memisahkan dua lokasitapak pelabuhan Ketapang sehingga pada akhirnya pelabuhanKetapang menjadi satu kesatuan tapak yang utuh.

Page 219: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

219

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 39Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasPenggunaan sumur bor tidak direkomendasikan, karenapengeboran air tanah secara terus menerus dalam jangkapanjang dalam jumlah besar menyebabkan penurunan tanah(land sliding) dan intrusi air asin di kawasan pesisir. Selain itujuga menyebabkan terjadinya korosi pada sub strukturbangunan bertingkat.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 40Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 41Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Page 220: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

220

Ayat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 42Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 43Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 44Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Page 221: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

221

Ayat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Ayat (7)Cukup jelasLahar yang mengalir lewat sungai di Sub Blok 4-2 dan Sub Blok5-2 berupa aliran air yang berasal dari air hujan bercampurbelerang dari Gunung Ijen yang dikategorikan rawan bencanadengan kategori kecil. Pengamanan secara tata ruang dilakukandengan menyediakan sempadan sungai lebar 15 meter yangditanami semak. Kegiatan di luar sempadan diarahkan padajenis kegiatan yang tidak memiliki resiko terbakar dan resikokorosif pada struktur bangunannya

Ayat (8)Cukup jelas

Pasal 45Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelasSistem penanggulangan kebakaran di Kawasan StrategisPelabuhan Ketapang terdiri dari sistem penanggulangankebakaran pada lingkup kawasan/lingkungan dan lingkuptapak. Sistem penanggulangan kebakaran pada lingkupkawasan/lingkungan diselenggarakan melalui penyediaan PosPMK dan sumur kebakaran. Pos PMK ditempatkan di PelabuhanTanjungwangi; sumur kebakaran yang ditempatkan pada lokasistrategis setiap jarak 100-200 meter. Sistem penanggulangankebakaran pada lingkup tapak yang memiliki resiko tinggikebakaran, yaitu tangki LNG di zona TUKS dilengkapi denganFire Guide Detector System (FGDS) berdasarkan API 20 yangmampu memadamkan api sampai ketinggian 47 meter (tinggisprinkle 20 meter yang beroperasi secara otomatis, di sekelilingtangki dikelilingi kolam penampung air).Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Page 222: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

222

Ayat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelas

Pasal 46Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Pasal 47Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 48Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas

Pasal 49Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Pasal 50Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.Ayat (1)Cukup jelas

Page 223: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

223

Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasYang dimaksud dengan:- Jalan arteri primer adalah jalan menghubungkan secara

berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau antara pusatkegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah;

- Jalan kolektor primer adalah jalan menghubungkan secaraberdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan pusatkegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau antarapusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal;

- Jalan kolektor sekunder adalah jaringan jalanmenghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasansekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengankawasan sekunder ketiga;

- Jalan lokal primer adalah jalan menghubungkan secaraberdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatanlingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatanlingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatanlokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusatkegiatan lingkungan;

- Jalan lokal sekunder adalah yaitu jaringan jalan yangmenghubungkan kawasan sekunder kesatu denganperumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan,kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai keperumahan.

Ayat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 51Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Page 224: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

224

Pasal 52Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 53Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 54Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 55Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Pasal 56Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 57Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Page 225: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

225

Pasal 58Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Ayat (7)Cukup jelas

Ayat (8)Cukup jelas

Pasal 59Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 60Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Page 226: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

226

Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas

Pasal 61Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelas

Pasal 62Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelas

Pasal 63Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Page 227: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

227

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 64Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 65Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelasKriteria penetapan garis sempadan sungai terdiri dari sungaibertanggul di luar kawasan perkotaan, sungai bertanggul didalam kawasan perkotaan, sungai tidak bertangul di luarkawasan perkotaan, serta sungai tidak bertanggul di luarkawasan perkotaan, adalah sebagai berikut:a. Garis sempadan sungai bertanggul ditetapkan sebagai

berikut :1. Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan

perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 5 (lima) meterdi sebelah luar sepanjang kaki tanggul;

2. Garis sempadan sungai di dalam kawasan perkotaanditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter di sebelahluar sepanjang kaki tanggul;

b. Penetapan garis sempadan sungai tak bertanggul di luarkawasan perkotaan didasarkan pada kriteria :1. Sungai besar, yaitu sungai yang mempunyai daerah

pengaliran sungai seluas 500 (lima ratus) km2;

Page 228: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

228

2. Penetapan garis sempadan sungai tidak bertanggul di luarkawasan perkotan pada sungai besar dilakukan ruas perruas dengan mempertimbangkan luas daerah pengaliransungai pada ruas yang bersangkutan;

3. Sempadan sungai tidak bertanggul di luar kawasanperkotaan pada sungai besar ditetapkan sekurang –kurangnya 50 (lima puluh) meter dihitung dari tepi sungaipada waktu ditetapkan.

c. Penetapan garis sempadan sungai tak bertanggul di dalamkawasan perkotaan didasarkan kriteria:1. Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 (tiga)

meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 10(sepuluh) meter dihitung dari tepi sungai pada waktuditetapkan;

2. Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 (tiga)meter sampai dengan 20 (dua puluh) meter, garissempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15 (lima belas)meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan;

3. Sungai yang mempunyai kedalaman maksimum lebih dari20 (dua puluh) meter, garis empadan sungai ditetapkansekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) meter dihitung daritepi sungai pada waktu ditetapkan;

d. Garis sempadan sungai tidak bertanggul yang berbatasandengan jalan adalah tepi bahu jalan yang bersangkutan,dengan ketentuan konstruksi dan penggunaan jalan harusmenjamin bagi kelestarian dan keamanan sungai danbangunan sungai.

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 66Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 67Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Page 229: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

229

Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 68Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 69Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 70Cukup JelasPasal ini adalah mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 71Cukup JelasPasal ini adalah mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Page 230: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

230

Pasal 72Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 73Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 74Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 75Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 76Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelas

Page 231: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

231

Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 77Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 78Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelas

Pasal 79Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Page 232: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

232

Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelas

Pasal 80Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Pasal 81Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelas

Pasal 82Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Page 233: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

233

Ayat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelasAyat (8)Cukup jelasAyat (9)Cukup jelasAyat (10)Cukup jelasAyat (11)Cukup jelas

Pasal 83Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 84Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 85Cukup JelasPasal ini adalah mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi.

Pasal 86Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Page 234: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

234

Ayat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelas

Pasal 87Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 88Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 89Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Page 235: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

235

Ayat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelasAyat (8)Cukup jelas

Pasal 90Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 91Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 92Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelas

Page 236: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

236

Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 93Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 94Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 95Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 96Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Page 237: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

237

Pasal 97Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 98Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 99Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 100Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 101Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 102Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 103Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang

Pasal 104Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Pasal 105Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (1)Cukup jelas

Page 238: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

238

Ayat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelasAyat (6)Cukup jelasAyat (7)Cukup jelasAyat (8)Cukup jelasAyat (9)Cukup jelasAyat (10)Cukup jelasAyat (11)Cukup jelasAyat (12)Cukup jelasAyat (13)Cukup jelasAyat (14)Cukup jelas

Pasal 106Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Pasal 107Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Pasal 108Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Page 239: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

239

Pasal 109Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Pasal 110Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapangAyat (2)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangiAyat (3)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (4)Cukup jelasAyat ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 111Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 112Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Page 240: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

240

Pasal 113Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 114Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 115Pasal ini menjelaskan mengenai Bagian Wilayah PerkotaanBanyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 116Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 117Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 118Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Page 241: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

241

Pasal 119Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 120Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Pasal 121Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelasAyat (5)Cukup jelas

Pasal 122Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Page 242: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

242

Pasal 123Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelasAyat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Ayat (7)Cukup jelas

Ayat (8)Cukup jelas

Ayat (9)Cukup jelas

Pasal 124Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 125Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 126Pasal ini adalah mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Page 243: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

243

Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 127Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelasSanksi dalam pelanggaran penataan ruang dapat berupa sanksiadministratif, sanksi perdata, dan sanksi pidana.Sanksi perdata dapat dikenakan pada pelanggaran pelaksanaankegiatan yang berkaitan dengan penataan ruang yangmenimbulkan gangguan dan/atau kerugian harta benda ataukerusakan barang.Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Pasal 128Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 129Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Page 244: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

244

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 130Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 131Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 132Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 133Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 134Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 135Cukup jelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 136Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Page 245: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

245

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelasAyat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 137Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan BanyuwangiAyat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 138Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 139Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 140Pasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Ayat (1)Cukup jelas

Page 246: BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMURjdih.banyuwangikab.go.id/...No....Ketapang_RDTR_BWP_Banyuwangi_Ok_.pdf · PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BAGIAN WILAYAH

246

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 141Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi

Pasal 142Cukup JelasPasal ini menjelaskan mengenai Kawasan Strategis PelabuhanKetapang dan Bagian Wilayah Perkotaan Banyuwangi