bulletinbandiklat no.1

24
W W idyaKalti M idyaKalti M r u u h y u a i - ra h NTANTIM LIMA UR KA Buletin Triwulanan Badan Diklat Kaltim Edisi : Volume I No. I/III/2011 Badan Diklat Turut Memilar Kaltim Bangkit 2013 Langkah Baru Langkah Baru di awal DEKADE BARU DEKADE BARU ISSN 2088-1088

Upload: bulletinbandiklat

Post on 30-Jun-2015

153 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bulletinbandiklat no.1

WW idyaKaltiMidyaKaltiMru uh yu ai - rah

NTAN TIMLIMA URKA

Buletin Triwulanan Badan Diklat Kaltim Edisi : Volume I No. I/III/2011

Badan Diklat Turut Memilar Kaltim Bangkit 2013

Langkah Baru Langkah Baru di awal DEKADE BARUDEKADE BARU

ISSN 2088-1088

Page 2: Bulletinbandiklat no.1

Misi :1. Menyelenggarakan pengkajian dan pengembangan diklat

aparatur yang relevan dengan upaya mewujudkan

profesionalisme aparatur.

2. Menyelenggarakan diklat aparatur dan masyarakat

berstandar nasional.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar dan

tenaga penyelenggara diklat.

4. Memberikan pelayanan prima dalam penyelenggaraan

diklat.

5. Melengkapi fasilitas penunjang pembelajaran yang

berbasis teknologi.

6. Mengembangkan kerjasama kediklatan secara

institusional dengan pihak dalam dan luar negeri.

7. Mengembangkan pola pikir aparatur dan masyarakat

untuk menjadi aparatur yang mampu menerapkan

pengetahuan berdasarkan pengalaman yang diberikan

melalui Pendidikan dan Pelatihan aparatur.

epuluh itu sejarah ; mulanya adalah niat, niat mengkristal menjadi tekad, akhirnya akhirnya momentum menorehkan sejarah dihari yang penting, dasawarsa pertama Badan Dlklat Propinsi Kalimantan Timur. Agar S

momentum dekade pertama institusi ini tidak hilang begitu saja, edisi pertama bulletin WidyaKaltiM inipun segera dilahirkan. Walaupun proses kelahirannya relatif cepat, tidak berarti bulletin ini lahir prematur, karena proposal penerbitannya telah digagas sejak 2006, lima tahun lalu.

Tidak kenal maka tidak diperhitungkan, karena itulah kami awali memperkenalkan diri dengan nama yang sederhana dalam satu kata, WidyaKaltiM, dengan tiga huruf kapital ; W untuk Widya (pendidikan) sebagai core bisnis kami, K untuk Kalimantan Timur, ”benua etam” tempat kita berkiprah, serta M untuk Mengabdi bagi terwujudnya Kaltim yang Ruhui Rahayu sebagai bagian dari NKRI yang gemah ripah lohjinawi, tata tentrem kertaraharja, baldatun toyyibatun wa robbun ghafuur, Amin. Semakna dengan namanya, tugas buletin ini cukup berat ; menyosialiasikan bandiklat, tugas pentingnya dalam membangun karakter aparatur pemerintah baik pada level pelaksana maupun pemimpin dengan penerapan quantum learning, sekaligus menegaskan bahwa Kaltim punya Badan Diklat yang berkualitas, terakreditasi dan bersertifikasi oleh LAN RI, serta terpercaya

bagi para klien dan mitranya.

Untuk itulah Bulletin Badan Diklat Kaltim edisi pertama ini lahir dan hadir di tangan pembaca. Niat awalnya tidak muluk-muluk ; informasi dari dalam bandiklat disampaikan ke luar lingkungan kantor bandiklat agar keberadaan kami bisa diterima dengan baik, sebaliknya, informasi dari luar dapat kami terima secara aktual. Kedua jurus ini diambil agar kami tetap ”gaul” tanpa ”gaptek” (gagap teknologi), atau sebaliknya ”gaptek” (gape teknologi) tapi ”kuper”, apalagi sudah gaptek, kuper pula, amit-amit !!! Hal ini sejalan dengan fenomena zaman ini sebagai era teknologi informasi, dengan informasi yang deras mengalir dari berbagai belahan dunia. Media ini dimaksudkan pula menjadi ajang komunkasi sambung rasa antara Badan Diklat Kaldim dengan para mitranya, terutama dengan alumninya. Ikatan batin itu diharapkan tetap ada demi kemajuan bersama, kemajuan Kaltim ; benua etam tercinta.

Rencananya, memasuki tahun ke 11 Badan Diklat Kaltim pada tanggal 11 Maret tahun 11 millenium ini kami lahir bersama saudara kembar kami WidyaSwarA, sebagai Jurnal Badan Diklat Kaltim yang mewadahi aspek keilmuan kami. Kami berdua juga ingin turut berperanserta mewujudkan Kaltim Green secara nyata melalui edisi virtual kami dalam dunia maya. Dengan demikian kami ingin turut berperan tidak hanya dalam teriakan slogan dan acungan kepalan, namun berperan secara nyata melalui pengurangani penggunaan kertas dalam edisi konvensional, demi kelestarian lingkungan hidup kita.

Tetap bekerjalah secara professional karena kita punya peran masing-masing, peran yang mungkin kita tidak menyadari betapa pentingnya itu. Napoleon Bonaparte pernah bilang,” Tidak ada peran yang kecil, yang ada adalah pikiran yang kerdil”. Doakan dan dukunglah kami agar senantiasa eksis menyapa anda dalam edisi mendatang. Selamat menikmati sajian perdana kami. (@S@/hrn).

Beserta salam hangat kami semua,

Redaksi WidyaKaltiM

SA L A M R E D A K S I

Visi & MisiVisi & MisiVisi & Misi

Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

yang dapat menghasilkan Pegawai Negeri

Sipil yang Professional menuju Kaltim

Bangkit Tahun 2013

Visi :

03volume 1/2011

Page 3: Bulletinbandiklat no.1

Misi :1. Menyelenggarakan pengkajian dan pengembangan diklat

aparatur yang relevan dengan upaya mewujudkan

profesionalisme aparatur.

2. Menyelenggarakan diklat aparatur dan masyarakat

berstandar nasional.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar dan

tenaga penyelenggara diklat.

4. Memberikan pelayanan prima dalam penyelenggaraan

diklat.

5. Melengkapi fasilitas penunjang pembelajaran yang

berbasis teknologi.

6. Mengembangkan kerjasama kediklatan secara

institusional dengan pihak dalam dan luar negeri.

7. Mengembangkan pola pikir aparatur dan masyarakat

untuk menjadi aparatur yang mampu menerapkan

pengetahuan berdasarkan pengalaman yang diberikan

melalui Pendidikan dan Pelatihan aparatur.

epuluh itu sejarah ; mulanya adalah niat, niat mengkristal menjadi tekad, akhirnya akhirnya momentum menorehkan sejarah dihari yang penting, dasawarsa pertama Badan Dlklat Propinsi Kalimantan Timur. Agar S

momentum dekade pertama institusi ini tidak hilang begitu saja, edisi pertama bulletin WidyaKaltiM inipun segera dilahirkan. Walaupun proses kelahirannya relatif cepat, tidak berarti bulletin ini lahir prematur, karena proposal penerbitannya telah digagas sejak 2006, lima tahun lalu.

Tidak kenal maka tidak diperhitungkan, karena itulah kami awali memperkenalkan diri dengan nama yang sederhana dalam satu kata, WidyaKaltiM, dengan tiga huruf kapital ; W untuk Widya (pendidikan) sebagai core bisnis kami, K untuk Kalimantan Timur, ”benua etam” tempat kita berkiprah, serta M untuk Mengabdi bagi terwujudnya Kaltim yang Ruhui Rahayu sebagai bagian dari NKRI yang gemah ripah lohjinawi, tata tentrem kertaraharja, baldatun toyyibatun wa robbun ghafuur, Amin. Semakna dengan namanya, tugas buletin ini cukup berat ; menyosialiasikan bandiklat, tugas pentingnya dalam membangun karakter aparatur pemerintah baik pada level pelaksana maupun pemimpin dengan penerapan quantum learning, sekaligus menegaskan bahwa Kaltim punya Badan Diklat yang berkualitas, terakreditasi dan bersertifikasi oleh LAN RI, serta terpercaya

bagi para klien dan mitranya.

Untuk itulah Bulletin Badan Diklat Kaltim edisi pertama ini lahir dan hadir di tangan pembaca. Niat awalnya tidak muluk-muluk ; informasi dari dalam bandiklat disampaikan ke luar lingkungan kantor bandiklat agar keberadaan kami bisa diterima dengan baik, sebaliknya, informasi dari luar dapat kami terima secara aktual. Kedua jurus ini diambil agar kami tetap ”gaul” tanpa ”gaptek” (gagap teknologi), atau sebaliknya ”gaptek” (gape teknologi) tapi ”kuper”, apalagi sudah gaptek, kuper pula, amit-amit !!! Hal ini sejalan dengan fenomena zaman ini sebagai era teknologi informasi, dengan informasi yang deras mengalir dari berbagai belahan dunia. Media ini dimaksudkan pula menjadi ajang komunkasi sambung rasa antara Badan Diklat Kaldim dengan para mitranya, terutama dengan alumninya. Ikatan batin itu diharapkan tetap ada demi kemajuan bersama, kemajuan Kaltim ; benua etam tercinta.

Rencananya, memasuki tahun ke 11 Badan Diklat Kaltim pada tanggal 11 Maret tahun 11 millenium ini kami lahir bersama saudara kembar kami WidyaSwarA, sebagai Jurnal Badan Diklat Kaltim yang mewadahi aspek keilmuan kami. Kami berdua juga ingin turut berperanserta mewujudkan Kaltim Green secara nyata melalui edisi virtual kami dalam dunia maya. Dengan demikian kami ingin turut berperan tidak hanya dalam teriakan slogan dan acungan kepalan, namun berperan secara nyata melalui pengurangani penggunaan kertas dalam edisi konvensional, demi kelestarian lingkungan hidup kita.

Tetap bekerjalah secara professional karena kita punya peran masing-masing, peran yang mungkin kita tidak menyadari betapa pentingnya itu. Napoleon Bonaparte pernah bilang,” Tidak ada peran yang kecil, yang ada adalah pikiran yang kerdil”. Doakan dan dukunglah kami agar senantiasa eksis menyapa anda dalam edisi mendatang. Selamat menikmati sajian perdana kami. (@S@/hrn).

Beserta salam hangat kami semua,

Redaksi WidyaKaltiM

SA L A M R E D A K S I

Visi & MisiVisi & MisiVisi & Misi

Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

yang dapat menghasilkan Pegawai Negeri

Sipil yang Professional menuju Kaltim

Bangkit Tahun 2013

Visi :

03volume 1/2011

Page 4: Bulletinbandiklat no.1

Visi dan Misi Diklat

Salam redaksi

Ucapan Selamat dari Gubernur

Daftar isi dan susunan redaksi

Diklat Kaltim dalam sejarah

Diklat Hari ini

Sisi lain Kalimantan Timur

IPTEK Populer dalam Diklat

Artikel Ilmiah Populer

Inspiring People

Dibalik Pintu Kelas

Seputar Dunia Diklat

Wanita di Balik Diklat

Keluarga besar diklat kaltim

23456-78-910-1112-1314-15161718-202122-23

Susunan Redaksi

PENASEHAT :

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan

Provinsi Kalimantan Timur.

PENANGGUNG JAWAB REDAKSI :

Ir. Maksum Abdullah Marhamah, MS

H. Fitriansyah, ST, MM

PIMPINAN REDAKSI :

Hernawaty Amd.Kep,SE, MM

REDAKSI :

Ery Arifullah ST, MT

M. Deny Syahroni S, S.Th.I, MM

Imbran, Ssos, Msi

Muchamad Awaludin, SE, MM

Ady Akhmad Ghazali, ST, MM

Andi M Arpan, ST, MM

DISTRIBUSI :

Tim Buletin

ALAMAT REDAKSI :

Badan Diklat Provinsi Kaltim

Gedung Administrasi Utama Lt.2

Jl. HAM Riffadin Samarinda Seberang

email : [email protected]

Daftar Isi

Assalammualaikum wr wb.,

Menjawab tantangan zaman yang cepat berubah pada saat ini, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur merupakan suatu hal yang tak dapat ditawar lagi untuk dilakukan, karena SDM Aparatur merupakan salah satu modal utama (as human capital) dalam pelaksanaan program pemerintah dan sebagai mesin penggerak dalam roda kepemerintahan. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur senantiasa berkomitmen untuk terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM Aparaturnya dengan berbagai macam cara.

Institusi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur mempunyai peran yang sangat penting sebagai ujung tombak utama dalam upaya peningkatan kualitas SDM Aparatur, karena Badan Diklat merupakan lembaga resmi yang dibentuk oleh Pemprov. Kaltim untuk membentuk SDM Aparatur yang berkualitas dan sekaligus mencetak agen-agen perubahan (change agents) di lingkungan kepemerintahan, khususnya di daerah Kalimantan Timur yang kita cintai ini.

Tanggal 11 Maret 2011 ini tak terasa sudah 20 tahun Badan Diklat Prov. Kaltim berdiri. Ternyata tanggal 11 Maret bukan hanya kita peringati sebagai hari lahirnya Supersemar, tetapi juga HUT Badan Diklat Prov. Kaltim. Selama satu dekade, tentunya banyak sekali pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tupoksiBadan Diklat ini. Memang tidak mudah bagi Badan Diklat untuk mengemban amanat tupoksinya ini, karena peningkatan kualitas SDM Aparatur sulit dinilai secara langsung dan kasat mata. Proses character building SDM Aparatur memang tidak bisa diciptakan secara instan karena pasti melalui serangkaian proses yang panjang, berliku dan terjal. Sekalipun demikian, kita harus senantiasa bergairah dan optimis untuk terus dan terus berupaya demi mewujudkan kebangkitan masa depan Kalimantan Timur yang gemilang dan penuh asa.

Saya ucapkan ”Selamat Berulang Tahun Ke-20” untuk Badan Diklat Prov. Kaltim, tetaplah bersemangat dan sukses menuju Kaltim Bangkit 2013.

Wassalammu'alaikum wr wb.,

Gubernur Kalimantan Timur

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

04 05

www.goggle.com

“Selamat HUT ke-20 Badan Diklat Prov. Kaltim, semoga dapat menjadi Agen Perubahan bagi daerah Kalimantan Timur. Sukses!”Ir. H. Irianto Lambrie, MM(Sekretaris Prov. Kaltim)____________________________

“Sebagai mitra kerja strategis, kami berharap Badan Diklat Prov. Kaltim merupakan yang Terbaik di Kawasan Timur Indonesia. Dirgahayu Badan Diklat Prov. Kaltim.”Drs. H. Kusmayadi, MM (Kepala BKD Prov. Kaltim)____________________________

“Keluarga Besar Balitbangda Kaltim mengucapkan Selamat HUT ke-20 Bandiklat Prov. Kaltim. Semoga Sukses selalu. Amin yarabbal alamin.”DR. Syahrumsyah Asri, SH, M.Si (Kepala Balitbangda Prov. Kaltim)____________________________

“Selamat Ultah ke-20 Bandiklat Prov. Kaltim. Menjadilah Rumah Inspirasi Penebar Perubahan.”Drs. H. Abibaswan Hanafi (Kepala Badan Diklat Prov. Kaltim yang pertama)

Ucapan Selamat

Gubernur Kalimantan Timur

Menyambut HUT ke-20 Badan Diklat Prov. Kaltim

volume 1/2011volume 1/2011

Page 5: Bulletinbandiklat no.1

Visi dan Misi Diklat

Salam redaksi

Ucapan Selamat dari Gubernur

Daftar isi dan susunan redaksi

Diklat Kaltim dalam sejarah

Diklat Hari ini

Sisi lain Kalimantan Timur

IPTEK Populer dalam Diklat

Artikel Ilmiah Populer

Inspiring People

Dibalik Pintu Kelas

Seputar Dunia Diklat

Wanita di Balik Diklat

Keluarga besar diklat kaltim

23456-78-910-1112-1314-15161718-202122-23

Susunan Redaksi

PENASEHAT :

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan

Provinsi Kalimantan Timur.

PENANGGUNG JAWAB REDAKSI :

Ir. Maksum Abdullah Marhamah, MS

H. Fitriansyah, ST, MM

PIMPINAN REDAKSI :

Hernawaty Amd.Kep,SE, MM

REDAKSI :

Ery Arifullah ST, MT

M. Deny Syahroni S, S.Th.I, MM

Imbran, Ssos, Msi

Muchamad Awaludin, SE, MM

Ady Akhmad Ghazali, ST, MM

Andi M Arpan, ST, MM

DISTRIBUSI :

Tim Buletin

ALAMAT REDAKSI :

Badan Diklat Provinsi Kaltim

Gedung Administrasi Utama Lt.2

Jl. HAM Riffadin Samarinda Seberang

email : [email protected]

Daftar Isi

Assalammualaikum wr wb.,

Menjawab tantangan zaman yang cepat berubah pada saat ini, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur merupakan suatu hal yang tak dapat ditawar lagi untuk dilakukan, karena SDM Aparatur merupakan salah satu modal utama (as human capital) dalam pelaksanaan program pemerintah dan sebagai mesin penggerak dalam roda kepemerintahan. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur senantiasa berkomitmen untuk terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM Aparaturnya dengan berbagai macam cara.

Institusi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur mempunyai peran yang sangat penting sebagai ujung tombak utama dalam upaya peningkatan kualitas SDM Aparatur, karena Badan Diklat merupakan lembaga resmi yang dibentuk oleh Pemprov. Kaltim untuk membentuk SDM Aparatur yang berkualitas dan sekaligus mencetak agen-agen perubahan (change agents) di lingkungan kepemerintahan, khususnya di daerah Kalimantan Timur yang kita cintai ini.

Tanggal 11 Maret 2011 ini tak terasa sudah 20 tahun Badan Diklat Prov. Kaltim berdiri. Ternyata tanggal 11 Maret bukan hanya kita peringati sebagai hari lahirnya Supersemar, tetapi juga HUT Badan Diklat Prov. Kaltim. Selama satu dekade, tentunya banyak sekali pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tupoksiBadan Diklat ini. Memang tidak mudah bagi Badan Diklat untuk mengemban amanat tupoksinya ini, karena peningkatan kualitas SDM Aparatur sulit dinilai secara langsung dan kasat mata. Proses character building SDM Aparatur memang tidak bisa diciptakan secara instan karena pasti melalui serangkaian proses yang panjang, berliku dan terjal. Sekalipun demikian, kita harus senantiasa bergairah dan optimis untuk terus dan terus berupaya demi mewujudkan kebangkitan masa depan Kalimantan Timur yang gemilang dan penuh asa.

Saya ucapkan ”Selamat Berulang Tahun Ke-20” untuk Badan Diklat Prov. Kaltim, tetaplah bersemangat dan sukses menuju Kaltim Bangkit 2013.

Wassalammu'alaikum wr wb.,

Gubernur Kalimantan Timur

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

04 05

www.goggle.com

“Selamat HUT ke-20 Badan Diklat Prov. Kaltim, semoga dapat menjadi Agen Perubahan bagi daerah Kalimantan Timur. Sukses!”Ir. H. Irianto Lambrie, MM(Sekretaris Prov. Kaltim)____________________________

“Sebagai mitra kerja strategis, kami berharap Badan Diklat Prov. Kaltim merupakan yang Terbaik di Kawasan Timur Indonesia. Dirgahayu Badan Diklat Prov. Kaltim.”Drs. H. Kusmayadi, MM (Kepala BKD Prov. Kaltim)____________________________

“Keluarga Besar Balitbangda Kaltim mengucapkan Selamat HUT ke-20 Bandiklat Prov. Kaltim. Semoga Sukses selalu. Amin yarabbal alamin.”DR. Syahrumsyah Asri, SH, M.Si (Kepala Balitbangda Prov. Kaltim)____________________________

“Selamat Ultah ke-20 Bandiklat Prov. Kaltim. Menjadilah Rumah Inspirasi Penebar Perubahan.”Drs. H. Abibaswan Hanafi (Kepala Badan Diklat Prov. Kaltim yang pertama)

Ucapan Selamat

Gubernur Kalimantan Timur

Menyambut HUT ke-20 Badan Diklat Prov. Kaltim

volume 1/2011volume 1/2011

Page 6: Bulletinbandiklat no.1

Sejarah BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Provinsi Kalimantan Timur

Pembentukan Lembaga ini didasarkan atas kebutuhan nyata akan adanya aparatur Pemerintah Daerah (PNS) yang berkarakter kepelayanan masyarakat melalui keterpaduan pengetahuan, keterampilan dan sikap terpuj i . Hal tersebut pent ing mengingat ke depannya Pemerintah memerlukan Pegawai Negeri Sipil ya n g S i n e rg i s , I n ova t i f , d a n Profesional. Lembaga ini merupakan p e n ge m b a n g a n d a r i B a g i a n Pengembangan Biro Kepegawaian S e k r e t a r i a t D a e r a h P r ov i n s i K a l i m a n t a n T m u r s e m a s a Kepemimpinan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur H.M. Ardans S.H.

Pada awalnya, Lembaga ini hanya menggunakan fasilitas salah satu ruangan pada bekas bangunan kantor Gubernur Kepala Daerah yang lama di Jalan Awang Long yang sekarang menjadi Gedung BanKaltim dengan fasilitas seadanya. Tahun Badan Diklat Kaltim menempati bekas kampus Akademi Pemerintahan Dalam Negeri di Jalan Dewi Sartika S a m a r i n d a . Te r a k h i r , s e j a k pertengahan tahun 2010 Badan Diklat Kaltim hijrah kekampus baru yang merupakan kampus Badan Diklat terbaik se Indonesia Timur di Jalan HAM Rifaddin Samarinda Seberang.

Dalam dekade pertama ini, Badan Diklat Kaltim telah mengalami empat periode kepemimpinan, m a s i n g - m a s i n g d e n ga n p o l a pengembangan yang sesuai dengan zamannya. Diawali kepemimpinan Drs.H.Abibaswan Hanafi (1989-1999)

D I K L A T K A L T I M D A L A M S E J A R A H

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur resmi terbentuk pada tahun 1991. Badan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur

No 831.822-4353 tanggal 11 Maret 1991, dengan nomenklatur “Pendidikan dan Latihan Provinsi Kalimantan Timur” yang dikukuhkan

dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 844-212.2-589 tanggal 15 Februari 1993.

sebagai Kepala Badan P e n d i d i k a n d a n Pelatihan yang pertama dengan pola “Learning Organization” semasa Gubernur Kalimantan Timur H.M. Ardans S.H. Pada periode kedua, pola ini dilanjutkan dengan pola ”Pengembangan Tekno log i In fo rmas i Pendidikan” pada periode k e d u a o l e h D r . I r . M.Rosichon (1999-2003), sedangkan pada periode k e t i g a , s e m a s a kepemimpinan Drs. H.Abdussamad, M.Si (2003-2006) dikembangkan pola ”Hubungan Kerjasama antar L e m b a ga ” ke d u a nya s e m a s a Gubernur H. Suwarna AF dan Wagub Drs. Yurnalis Ngayoh, MM. Pada periode keempat (2006 sd sekarang) dalam Badan Pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si semasa kepemimpinan Gubernur Kaltim DR.Drs. H.Awang Faroek Ishak, MM, M.Si dan Wagub Drs. H.Farid Wajdy, MPd diterapkan pola pendekatan ”Quantum Learning”, dengan harapan agar Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur bisa menjadi Badan Diklat Propinsi yang terbaik di Indonesia, khususnya Indonesia Timur. (@s@/awl)

(catatan memori Drs. H.Abibaswan Hanafi dan Farida Widiawati)

06 07

Drs.H. Abibaswan Hanafi (1989-1999)

DR. Ir. M.Rosichon (1999-2003)

Drs. H. Abdussamad, M.Si (2003-2006)

Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si. (2006 - sekarang)

volume 1/2011volume 1/2011

Page 7: Bulletinbandiklat no.1

Sejarah BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Provinsi Kalimantan Timur

Pembentukan Lembaga ini didasarkan atas kebutuhan nyata akan adanya aparatur Pemerintah Daerah (PNS) yang berkarakter kepelayanan masyarakat melalui keterpaduan pengetahuan, keterampilan dan sikap terpuj i . Hal tersebut pent ing mengingat ke depannya Pemerintah memerlukan Pegawai Negeri Sipil ya n g S i n e rg i s , I n ova t i f , d a n Profesional. Lembaga ini merupakan p e n ge m b a n g a n d a r i B a g i a n Pengembangan Biro Kepegawaian S e k r e t a r i a t D a e r a h P r ov i n s i K a l i m a n t a n T m u r s e m a s a Kepemimpinan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur H.M. Ardans S.H.

Pada awalnya, Lembaga ini hanya menggunakan fasilitas salah satu ruangan pada bekas bangunan kantor Gubernur Kepala Daerah yang lama di Jalan Awang Long yang sekarang menjadi Gedung BanKaltim dengan fasilitas seadanya. Tahun Badan Diklat Kaltim menempati bekas kampus Akademi Pemerintahan Dalam Negeri di Jalan Dewi Sartika S a m a r i n d a . Te r a k h i r , s e j a k pertengahan tahun 2010 Badan Diklat Kaltim hijrah kekampus baru yang merupakan kampus Badan Diklat terbaik se Indonesia Timur di Jalan HAM Rifaddin Samarinda Seberang.

Dalam dekade pertama ini, Badan Diklat Kaltim telah mengalami empat periode kepemimpinan, m a s i n g - m a s i n g d e n ga n p o l a pengembangan yang sesuai dengan zamannya. Diawali kepemimpinan Drs.H.Abibaswan Hanafi (1989-1999)

D I K L A T K A L T I M D A L A M S E J A R A H

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur resmi terbentuk pada tahun 1991. Badan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur

No 831.822-4353 tanggal 11 Maret 1991, dengan nomenklatur “Pendidikan dan Latihan Provinsi Kalimantan Timur” yang dikukuhkan

dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 844-212.2-589 tanggal 15 Februari 1993.

sebagai Kepala Badan P e n d i d i k a n d a n Pelatihan yang pertama dengan pola “Learning Organization” semasa Gubernur Kalimantan Timur H.M. Ardans S.H. Pada periode kedua, pola ini dilanjutkan dengan pola ”Pengembangan Tekno log i In fo rmas i Pendidikan” pada periode k e d u a o l e h D r . I r . M.Rosichon (1999-2003), sedangkan pada periode k e t i g a , s e m a s a kepemimpinan Drs. H.Abdussamad, M.Si (2003-2006) dikembangkan pola ”Hubungan Kerjasama antar L e m b a ga ” ke d u a nya s e m a s a Gubernur H. Suwarna AF dan Wagub Drs. Yurnalis Ngayoh, MM. Pada periode keempat (2006 sd sekarang) dalam Badan Pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si semasa kepemimpinan Gubernur Kaltim DR.Drs. H.Awang Faroek Ishak, MM, M.Si dan Wagub Drs. H.Farid Wajdy, MPd diterapkan pola pendekatan ”Quantum Learning”, dengan harapan agar Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur bisa menjadi Badan Diklat Propinsi yang terbaik di Indonesia, khususnya Indonesia Timur. (@s@/awl)

(catatan memori Drs. H.Abibaswan Hanafi dan Farida Widiawati)

06 07

Drs.H. Abibaswan Hanafi (1989-1999)

DR. Ir. M.Rosichon (1999-2003)

Drs. H. Abdussamad, M.Si (2003-2006)

Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si. (2006 - sekarang)

volume 1/2011volume 1/2011

Page 8: Bulletinbandiklat no.1

DIKLAT TEKNIS1. Diklat Perhitungan Barang

P e r k i r a a n S e n d i r i ( H P S ) dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Maret 2010 dengan jumlah peserta 35 orang.

2. Diklat Prapensiun sebanyak 2 angkatan, Angk I dari tanggal 7 – 14 April 2010 dengan jumlah peserta 30 orang, dan angk II dari tanggal 19 – 26 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 34 orang.

3. Diklat Penilaian dan Pengelolaan Aset Milik Pemda dilaksanakan dari tanggal 28 April sampai 4 Mei 2010 dengan jumlah peserta 36 orang.

4. D i k l a t P e m b u a t a n d a n P e l a k s a n a a n K o n t r a k dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Mei 2010 dengan jumlah peserta 40 orang.

5. Diklat Peningkatan Kapasitas TU Pimpinan dilaksanakan dari tanggal 12 – 13 Agustus 2010 dengan jumlah peserta 31 orang.

6. Diklat Analisis Kebijakan Publik d a l a m P e n e r a p a n ( S P M )

dilaksanakan dari tanggal 12 – 20 Agustus 2010 dengan jumlah peserta 28 orang.

7. Diklat Penyusunan Keuangan Daerah (SIMDA) dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus sampai 25 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 27 orang.

8. Diklat Bahasa Inggris dan TOEFL dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 21 orang.

DIKLAT FUNGSIONAL1. Diklat Penyusunan Laporan

Keuangan bagi PPK dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Maret 2010.

2. Diklat Standar Kampetensi sebanyak 2 angkatan, Angk I dilaksanakan dari tanggal 7 – 14 April 2010 dengan jumlah peserta 3 4 o r a n g , d a n A n g k I I dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 28 orang.

3. Diklat TOT Dinamika Kelompok dilaksanakan dilaksanakan dari tanggal 28 April sampai 4 Mei

2010 sengan jumlah peserta 27 orang.

4. D i k l a t L i n g k u n ga n H i d u p dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Mei 2010 dengan jumlah peserta 22 orang.

5. Diklat Sopir dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 23 orang.

Selain diklat tersebut, Badan Diklat Prov. Kalt im telah melakukan kerjasama dalam diklat teknis fungsional dengan pihak ketiga dan kabupaten Kota se Kalimantan Timur diantaranya :1. Bidang Pengawas keuangan dan

Pe m b a n g u n a n Pe r wa k i l a n Provinsi Kalimantan Timur.

2. Lembaga Kebijakan Pengadaan barang jasa Pemerintah.

3. PT. Daya Dimensi Indonesia (DDI).

4. Biro Pemerintahan5. Biro Perlengkapan.6. Kota Samarinda.7. Kota Balikpapan.8. Kabupaten Bulungan.9. Kabupaten Kutai Timur.

KEGIATAN DIKLAT TAHUN 2010

DI K L A T H A R I I N I

DIKLAT PRAJABATANUntuk tahun 2010 diklat prajabatan yang telah dilaksanakan Badan Diklat Prov. Kaltim sebanyak 189 Angkatan, yang terdiri dari 122 angkatan untuk Golongan I dan II dan 67 angkatan untuk golongan III baik yang dilaksanakaan pada Badan Diklat Prov. Kaltim maupun dalam bentuk kerjasama dengan Kabupaten / Kota se Kalimantan timur serta instansi vertikal.

Diklat prajabatan tersebut terdiri dari:1. Provinsi Kalimantan Timur

sebanyak 22 angkatan terdiri dari angk Gol I dan II, dan angk Gol III.

2. Kota Samarinda 13 angkatan terdiri dari 7 angk Gol I dan II, dan 6 angk Gol III.

3. Kota Balikpapan sebanyak 10 Angkatan terdiri dari 5 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

4. Kota Bontang sebanyak 2 Angkatan Gol I dan II.

5. Kota Tarakan sebanyak 13 Angkatan terdiri dari 7 angk

Gol I dan II, dan 6 angk Gol III.6. Kabupaten Kukar sebanyak 37

angkatan terdiri dari 31 angk Gol I dan II, dan 6 angk Gol III.

7. Kabupaten Kutim sebanyak 17 angkatan terdiri dari 10 angk Gol I dan II, dan 7 angk Gol III.

8. Kabupaten Kubar sebanyak 11 angkatan terdiri dari 6 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

9. Kabupaten Paser sebanyak 11 angkatan terdiri dari 7 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

10. Kabupaten Bulungan sebanyak 10 angkatan terdiri dari 5 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

11. Kabupaten Berau sebanyak13 angkatan terdiri dari 9 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

12. Kabupaten Malinau sebanyak 7 angkatan terdiri dari 3 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

13. Kabupaten Nunukan sebanyak 12 angkatan terdiri dari 7 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

14. Ka b u p a te n Ta n a h T i d u n g sebanyak 8 angkatan terdiri dari 4 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

15. Instansi Vertikal sebanyak 4 angkataan terdiri dari 3 angk Gol I dan II, dan 1 angk Gol III.

DIKLAT KEPEMIMPINANDiklat Kepemimpinan yang telah dilaksanakan Badan Diklat Prov. Kaltim terdiri dari Diklat Pim IV sebanyak 4 angkatan dan Diklat Pim III sebanyak 4 angkatan yang meliputi :1. Provinsi Kalimantan Timur

sebanyak 2 angkatan terdiri dari 1 angk untuk Pim III dan 1 Angkatan untuk Pim IV

2. Kota Tarakan sebanyak 2 Angkatan terdiri dari 1 angk untuk diklat Pim III dan 1 Angk untuk diklat Pim IV

3. Kabupaten Kubar sebanyak 2 angkatan terdiri dari 1 angk untuk diklat Pim III dan 1 Angk untuk diklat Pim IV

4. Kabupaten Tanah Tidung sebanyak 2 angkatan terdiri 1 angk untuk Pim III dan 1 Angk untuk Pim IV. (ria)

08 09volume 1/2011volume 1/2011

Page 9: Bulletinbandiklat no.1

DIKLAT TEKNIS1. Diklat Perhitungan Barang

P e r k i r a a n S e n d i r i ( H P S ) dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Maret 2010 dengan jumlah peserta 35 orang.

2. Diklat Prapensiun sebanyak 2 angkatan, Angk I dari tanggal 7 – 14 April 2010 dengan jumlah peserta 30 orang, dan angk II dari tanggal 19 – 26 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 34 orang.

3. Diklat Penilaian dan Pengelolaan Aset Milik Pemda dilaksanakan dari tanggal 28 April sampai 4 Mei 2010 dengan jumlah peserta 36 orang.

4. D i k l a t P e m b u a t a n d a n P e l a k s a n a a n K o n t r a k dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Mei 2010 dengan jumlah peserta 40 orang.

5. Diklat Peningkatan Kapasitas TU Pimpinan dilaksanakan dari tanggal 12 – 13 Agustus 2010 dengan jumlah peserta 31 orang.

6. Diklat Analisis Kebijakan Publik d a l a m P e n e r a p a n ( S P M )

dilaksanakan dari tanggal 12 – 20 Agustus 2010 dengan jumlah peserta 28 orang.

7. Diklat Penyusunan Keuangan Daerah (SIMDA) dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus sampai 25 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 27 orang.

8. Diklat Bahasa Inggris dan TOEFL dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 21 orang.

DIKLAT FUNGSIONAL1. Diklat Penyusunan Laporan

Keuangan bagi PPK dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Maret 2010.

2. Diklat Standar Kampetensi sebanyak 2 angkatan, Angk I dilaksanakan dari tanggal 7 – 14 April 2010 dengan jumlah peserta 3 4 o r a n g , d a n A n g k I I dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 28 orang.

3. Diklat TOT Dinamika Kelompok dilaksanakan dilaksanakan dari tanggal 28 April sampai 4 Mei

2010 sengan jumlah peserta 27 orang.

4. D i k l a t L i n g k u n ga n H i d u p dilaksanakan dari tanggal 18 – 25 Mei 2010 dengan jumlah peserta 22 orang.

5. Diklat Sopir dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Oktober 2010 dengan jumlah peserta 23 orang.

Selain diklat tersebut, Badan Diklat Prov. Kalt im telah melakukan kerjasama dalam diklat teknis fungsional dengan pihak ketiga dan kabupaten Kota se Kalimantan Timur diantaranya :1. Bidang Pengawas keuangan dan

Pe m b a n g u n a n Pe r wa k i l a n Provinsi Kalimantan Timur.

2. Lembaga Kebijakan Pengadaan barang jasa Pemerintah.

3. PT. Daya Dimensi Indonesia (DDI).

4. Biro Pemerintahan5. Biro Perlengkapan.6. Kota Samarinda.7. Kota Balikpapan.8. Kabupaten Bulungan.9. Kabupaten Kutai Timur.

KEGIATAN DIKLAT TAHUN 2010

DI K L A T H A R I I N I

DIKLAT PRAJABATANUntuk tahun 2010 diklat prajabatan yang telah dilaksanakan Badan Diklat Prov. Kaltim sebanyak 189 Angkatan, yang terdiri dari 122 angkatan untuk Golongan I dan II dan 67 angkatan untuk golongan III baik yang dilaksanakaan pada Badan Diklat Prov. Kaltim maupun dalam bentuk kerjasama dengan Kabupaten / Kota se Kalimantan timur serta instansi vertikal.

Diklat prajabatan tersebut terdiri dari:1. Provinsi Kalimantan Timur

sebanyak 22 angkatan terdiri dari angk Gol I dan II, dan angk Gol III.

2. Kota Samarinda 13 angkatan terdiri dari 7 angk Gol I dan II, dan 6 angk Gol III.

3. Kota Balikpapan sebanyak 10 Angkatan terdiri dari 5 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

4. Kota Bontang sebanyak 2 Angkatan Gol I dan II.

5. Kota Tarakan sebanyak 13 Angkatan terdiri dari 7 angk

Gol I dan II, dan 6 angk Gol III.6. Kabupaten Kukar sebanyak 37

angkatan terdiri dari 31 angk Gol I dan II, dan 6 angk Gol III.

7. Kabupaten Kutim sebanyak 17 angkatan terdiri dari 10 angk Gol I dan II, dan 7 angk Gol III.

8. Kabupaten Kubar sebanyak 11 angkatan terdiri dari 6 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

9. Kabupaten Paser sebanyak 11 angkatan terdiri dari 7 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

10. Kabupaten Bulungan sebanyak 10 angkatan terdiri dari 5 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

11. Kabupaten Berau sebanyak13 angkatan terdiri dari 9 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

12. Kabupaten Malinau sebanyak 7 angkatan terdiri dari 3 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

13. Kabupaten Nunukan sebanyak 12 angkatan terdiri dari 7 angk Gol I dan II, dan 5 angk Gol III.

14. Ka b u p a te n Ta n a h T i d u n g sebanyak 8 angkatan terdiri dari 4 angk Gol I dan II, dan 4 angk Gol III.

15. Instansi Vertikal sebanyak 4 angkataan terdiri dari 3 angk Gol I dan II, dan 1 angk Gol III.

DIKLAT KEPEMIMPINANDiklat Kepemimpinan yang telah dilaksanakan Badan Diklat Prov. Kaltim terdiri dari Diklat Pim IV sebanyak 4 angkatan dan Diklat Pim III sebanyak 4 angkatan yang meliputi :1. Provinsi Kalimantan Timur

sebanyak 2 angkatan terdiri dari 1 angk untuk Pim III dan 1 Angkatan untuk Pim IV

2. Kota Tarakan sebanyak 2 Angkatan terdiri dari 1 angk untuk diklat Pim III dan 1 Angk untuk diklat Pim IV

3. Kabupaten Kubar sebanyak 2 angkatan terdiri dari 1 angk untuk diklat Pim III dan 1 Angk untuk diklat Pim IV

4. Kabupaten Tanah Tidung sebanyak 2 angkatan terdiri 1 angk untuk Pim III dan 1 Angk untuk Pim IV. (ria)

08 09volume 1/2011volume 1/2011

Page 10: Bulletinbandiklat no.1

Siapa yang tak kenal Pulau Derawan ?Pulau Indah yang terletak di Propinsi Ka l imant an T imur in i cuk up mengundang wisa tawan ba ik domestic maupun asing setiap tahunnya.

Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Ka l imantan T imur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.

Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.

Di perairan sekitar Pulau Derawan terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi, lobster, ikan pipa, gurita, kuda laut, belut pita (ribbon eels) dan beraneka ragam biota laut lainnya. Pada batu karang di

S I S I L A I N K A L T I M

kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes).

Kepulauan Derawan memiliki banyak potensi alam yang diminati oleh Wisatawan antara lain :

Terumbu Karang, Terdapat pada hampir seluruh pulau dan gosong yang ada di Kepulauan Derawan. Gosong-gosong yang ada d i kepulauan ini diantaranya Gosong Pulau Panjang, Gosong Masimbung, Gosong Buliulin, Gosong Pinaka, Gosong Tababinga dan Gosong Muaras.

Tipe terumbu karang di Kepulauan Derawan terdiri dari karang tepi, karang penghalang dan atol. Atol inilah yang telah terbentuk menjadi pulau dan terbentuk menjadi danau air asin. "Survei Manta Tow 2003" menunjukkan tutupan rata-rata terumbu karang di Pulau Panjang adalah 24,25% untuk karang keras dan 34,88 untuk karang hidup. Terumbu

Wisata

Pulau Derawan

karang di Pulau Derawan memiliki tutupan rata-rata karang karang keras 17,41% dan tutupan karang hidup 27,78%. Dengan jumlah spesies 460 sampai 470 menunjukkan bahwa ini menjadi kekayaan biodiversitas nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat.

Areal terumbu karang yang utama :?Pulau Panjang bagian barat (inlet

dan channel)?K a r a n g M u a r a s d e n g a n

diversitas tinggi, karang sehat, dan nilai estetika

?Karang Malalungun, diversity tinggi dengan struktur yang kompleks dengan berbagai habitat

?Karang Besar yang kaya habitat.

Ikan Karang, Survei ikan karang tahun 2003 menunjukkan bahwa kepulauan ini menghasilkan 832 spesies. Selain itu, diperkirakan sedikitnya 1.051 spesies terdapat di perairan Berau dengan jenis dominan Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae).

Padang Lamun, Ditemukan tersebar di seluruh Kepulauan Derawan dengan kondisi yang berbeda dengan rata-rata luas tutupan kurang dari 10% sampai 80%. Ekosistem ini secara ekologi dan ekonomi sangat penting tapi keberadaannya terancam oleh gangguan dan kegiatan manusia seperti pembukaan hutan besar-besaran, kebakaran hutan, budidaya laut, sedimentasi, baling-baling perahu, dan lain-lain. Di Pulau Derawan terdapat dua jenis lamun yang dominan Thalasia hemprichii dan Halophila ovalis serta empat spesies lamun lain yang ditemukan di sekeliling pulau yaitu Halodule

uninervis, Cyamodocea rotundata, Syringodium isoetifol ium, dan H a l o d u l e p i n i f o l i a .

Mangrove, Berada dikawasan Delta Berau dimanfaatkan masyarakat secara tradisional sebagai sumber mata pencaharian keluarga, seperti menangkap ikan, udang, dan kepiting. Dalam sepuluh tahun terakhir, mangrove di Berau telah banyak dikonservasi menjadi tambak udang dan ikan dengan laju pembukaan lahan yang cepat. Nipah (Nypa fructican) mendominasi komposisi jenis mangrove di kawasan Delta Berau. Hasil kajian evaluasi ekonomi d a n k o n s e r v a s i m a n g r o v e menunjukkan bahwa nilai ekonomi hutan mangrove member ikan manfaat langsung sebesar AS$ 295.78/ha/th, manfaat tidak langsung AS$ 726.26/ha/th, manfaat pilihan AS$ 358.46/ha/th, manfaat bersih AS$ 1,395.50/ha/th.

Nah…. sayangkan ka lau k i ta t idak mengunjungi Pulau Derawan??? Selamat Berwisata… (adi)

sumber:http://my.opera.com/buan ta l ay /b l og /w i sa ta -kalimantan-timur

10 11volume 1/2011volume 1/2011

Page 11: Bulletinbandiklat no.1

Siapa yang tak kenal Pulau Derawan ?Pulau Indah yang terletak di Propinsi Ka l imant an T imur in i cuk up mengundang wisa tawan ba ik domestic maupun asing setiap tahunnya.

Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Ka l imantan T imur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.

Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.

Di perairan sekitar Pulau Derawan terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi, lobster, ikan pipa, gurita, kuda laut, belut pita (ribbon eels) dan beraneka ragam biota laut lainnya. Pada batu karang di

S I S I L A I N K A L T I M

kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes).

Kepulauan Derawan memiliki banyak potensi alam yang diminati oleh Wisatawan antara lain :

Terumbu Karang, Terdapat pada hampir seluruh pulau dan gosong yang ada di Kepulauan Derawan. Gosong-gosong yang ada d i kepulauan ini diantaranya Gosong Pulau Panjang, Gosong Masimbung, Gosong Buliulin, Gosong Pinaka, Gosong Tababinga dan Gosong Muaras.

Tipe terumbu karang di Kepulauan Derawan terdiri dari karang tepi, karang penghalang dan atol. Atol inilah yang telah terbentuk menjadi pulau dan terbentuk menjadi danau air asin. "Survei Manta Tow 2003" menunjukkan tutupan rata-rata terumbu karang di Pulau Panjang adalah 24,25% untuk karang keras dan 34,88 untuk karang hidup. Terumbu

Wisata

Pulau Derawan

karang di Pulau Derawan memiliki tutupan rata-rata karang karang keras 17,41% dan tutupan karang hidup 27,78%. Dengan jumlah spesies 460 sampai 470 menunjukkan bahwa ini menjadi kekayaan biodiversitas nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat.

Areal terumbu karang yang utama :?Pulau Panjang bagian barat (inlet

dan channel)?K a r a n g M u a r a s d e n g a n

diversitas tinggi, karang sehat, dan nilai estetika

?Karang Malalungun, diversity tinggi dengan struktur yang kompleks dengan berbagai habitat

?Karang Besar yang kaya habitat.

Ikan Karang, Survei ikan karang tahun 2003 menunjukkan bahwa kepulauan ini menghasilkan 832 spesies. Selain itu, diperkirakan sedikitnya 1.051 spesies terdapat di perairan Berau dengan jenis dominan Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae).

Padang Lamun, Ditemukan tersebar di seluruh Kepulauan Derawan dengan kondisi yang berbeda dengan rata-rata luas tutupan kurang dari 10% sampai 80%. Ekosistem ini secara ekologi dan ekonomi sangat penting tapi keberadaannya terancam oleh gangguan dan kegiatan manusia seperti pembukaan hutan besar-besaran, kebakaran hutan, budidaya laut, sedimentasi, baling-baling perahu, dan lain-lain. Di Pulau Derawan terdapat dua jenis lamun yang dominan Thalasia hemprichii dan Halophila ovalis serta empat spesies lamun lain yang ditemukan di sekeliling pulau yaitu Halodule

uninervis, Cyamodocea rotundata, Syringodium isoetifol ium, dan H a l o d u l e p i n i f o l i a .

Mangrove, Berada dikawasan Delta Berau dimanfaatkan masyarakat secara tradisional sebagai sumber mata pencaharian keluarga, seperti menangkap ikan, udang, dan kepiting. Dalam sepuluh tahun terakhir, mangrove di Berau telah banyak dikonservasi menjadi tambak udang dan ikan dengan laju pembukaan lahan yang cepat. Nipah (Nypa fructican) mendominasi komposisi jenis mangrove di kawasan Delta Berau. Hasil kajian evaluasi ekonomi d a n k o n s e r v a s i m a n g r o v e menunjukkan bahwa nilai ekonomi hutan mangrove member ikan manfaat langsung sebesar AS$ 295.78/ha/th, manfaat tidak langsung AS$ 726.26/ha/th, manfaat pilihan AS$ 358.46/ha/th, manfaat bersih AS$ 1,395.50/ha/th.

Nah…. sayangkan ka lau k i ta t idak mengunjungi Pulau Derawan??? Selamat Berwisata… (adi)

sumber:http://my.opera.com/buan ta l ay /b l og /w i sa ta -kalimantan-timur

10 11volume 1/2011volume 1/2011

Page 12: Bulletinbandiklat no.1

I P T E K P O P U L E R D A L A M D I K L A T

J ika pada awal 2010, jumlah pengguna Facebook di Indonesia hanya berkisar 1 juta orang saja. Sampai dengan akhir tahun ini, jumlah penggunanya telah melebihi 32 juta orang. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menempati posisi kedua di tingkat dunia. Tak heran jika di dalam peta dunia buatan Facebook, pulau-pulau Indonesia tampak bersinar terang.

Belakangan ini, situs jejaring sosial Facebook sedang hangat menjadi perbincangan di masyarakat. Hal ini seiring dengan hadirnya inisiatif untuk merumuskan sebuah pandangan keagamaan tentang fenomena Facebook itu sendiri. Namun, apakah kita semua sudah mengenal apa itu Facebook ?. Sebelum kita bicara lebih jauh tentang Facebook, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah Facebook, dan apa saja manfaat serta mudharat dari Facebook itu sendiri.

Facebook (disingkat FB) merupakan situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg yang berusia 21 tahun, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan s e l a n j u t nya , ke a n g g ot a a n nya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-email suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e-mail apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.

Situs jejaring memang begitu banyak di dunia maya, mulai dari Friendster, Live Connector, Tagged, MySpace, Hi5, Fupei hingga Facebook. Namun, Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik

Facebook terhadap pengguna (user). P a d a t a h u n 2 0 07, t e r d a p a t penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook. Kini Facebook memiliki karyawan 250 - 1000 orang, dengan pendapatan $50 – $100.

Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan a k t i f i t a s m e r e k a , m e n g i k u t i pe rma inan/ jo in game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial.

Di tahun 2008, Indonesia merupakan negara negara Asia Tengara yang p a l i n g c e p a t p e r ke m b a n ga n pengguna Facebooknya, yakni 645 persen menjadi 831.000 pengguna Facebook, dan tertinggi kelima di

Ada Apa Dengan facebook?

Siapa yang tak kenal situs

jejaring sosial yang satu ini.

Beberapa tahun terakhir,

semua orang demam

Facebook. Dari mulai anak

sekolah dasar hingga orang

tua. Apalagi bagi pengguna

blackberry yang koneksi

internetnya selalu online,

Facebook merupakan

aplikasi wajib buka.

Baik Buruk Facebook, Analisa Positif dan Negatif Facebook

Manfaat dari Facebook

1. Untuk Silaturahmi, antar teman lama, teman baru, dan keluarga.

2. Untuk menghimpun keluarga famili, saudara, kerabat yang tersebar,

3. Sebagai media diskusi, media dakwah, tukar informasi dan mengajak kebaikan.

4. Sebagai media iklan, baik ikan gratis dengan cara posting maupun iklan berbayar yang telah disediakan.

5. Membangun komunitas kelompok tertentu, Sekolah tertentu, suku tertentu, agama tertentu, hoby tertentu.

6. Melatih berkomunikasi, melatih menulis, mengeluarkan pendapat, melatih berkomentar.

7. Untuk media menyimpan photo keluarga, photo kenangan dan video yang sekaligus bisa di share.

Dampak buruk dari FaceBook :

1. Mengurangi kinerja karena karyawan perusahaan, dosen dan mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja, pasti mengurangi waktu kerja.

2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga, ini terjadi karena orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak dan keluarga mereka karena Facebook.

3. Tergantikannya kehidupan sosial karena sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat Facebook sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka.

4. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur, karena Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial.

5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya, seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka.

6. Pornografi, sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.

7. Kesalahpahaman, seperti kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.

Berikut beberapa dampak dari Social Network Facebook

dunia setelah Amerika, Inggris, Prancis dan Italia, dan berpotensi meningkat dalam skala besar (The Jakarta Post 22 Mei 2009).

Melihat dari dampak positif dan negatif dari penggunaan Facebook ini, semua berpulang pada diri kita masing-masing. Jika membicarakan dampak baik dan dampak buruk tidak akan ada habisnya, sebab semua akan terus berkembang dan susah untuk dibendung. Untuk itu, kehadiran Facebook hendaknya bisa disikapi dengan bijaksana, dibuang yang buruk dan diambil manfaatnya.

Kalau boleh dikatakan, Facebook lebih komunikatif dan interaktif dan bisa memperluas wawasan kita semua, tanpa harus berlama-lama larut dalam kontroversi ini. Sebab, ada baiknya memperkuat kendali dari hati, pikiran, iman kita sendiri dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi. (ron)

Sumber:http://blogridwan.sanjaya.orghttp://www.ubb.ac.id

12 13volume 1/2011volume 1/2011

Page 13: Bulletinbandiklat no.1

I P T E K P O P U L E R D A L A M D I K L A T

J ika pada awal 2010, jumlah pengguna Facebook di Indonesia hanya berkisar 1 juta orang saja. Sampai dengan akhir tahun ini, jumlah penggunanya telah melebihi 32 juta orang. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menempati posisi kedua di tingkat dunia. Tak heran jika di dalam peta dunia buatan Facebook, pulau-pulau Indonesia tampak bersinar terang.

Belakangan ini, situs jejaring sosial Facebook sedang hangat menjadi perbincangan di masyarakat. Hal ini seiring dengan hadirnya inisiatif untuk merumuskan sebuah pandangan keagamaan tentang fenomena Facebook itu sendiri. Namun, apakah kita semua sudah mengenal apa itu Facebook ?. Sebelum kita bicara lebih jauh tentang Facebook, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah Facebook, dan apa saja manfaat serta mudharat dari Facebook itu sendiri.

Facebook (disingkat FB) merupakan situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg yang berusia 21 tahun, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan s e l a n j u t nya , ke a n g g ot a a n nya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-email suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e-mail apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.

Situs jejaring memang begitu banyak di dunia maya, mulai dari Friendster, Live Connector, Tagged, MySpace, Hi5, Fupei hingga Facebook. Namun, Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik

Facebook terhadap pengguna (user). P a d a t a h u n 2 0 07, t e r d a p a t penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook. Kini Facebook memiliki karyawan 250 - 1000 orang, dengan pendapatan $50 – $100.

Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan a k t i f i t a s m e r e k a , m e n g i k u t i pe rma inan/ jo in game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial.

Di tahun 2008, Indonesia merupakan negara negara Asia Tengara yang p a l i n g c e p a t p e r ke m b a n ga n pengguna Facebooknya, yakni 645 persen menjadi 831.000 pengguna Facebook, dan tertinggi kelima di

Ada Apa Dengan facebook?

Siapa yang tak kenal situs

jejaring sosial yang satu ini.

Beberapa tahun terakhir,

semua orang demam

Facebook. Dari mulai anak

sekolah dasar hingga orang

tua. Apalagi bagi pengguna

blackberry yang koneksi

internetnya selalu online,

Facebook merupakan

aplikasi wajib buka.

Baik Buruk Facebook, Analisa Positif dan Negatif Facebook

Manfaat dari Facebook

1. Untuk Silaturahmi, antar teman lama, teman baru, dan keluarga.

2. Untuk menghimpun keluarga famili, saudara, kerabat yang tersebar,

3. Sebagai media diskusi, media dakwah, tukar informasi dan mengajak kebaikan.

4. Sebagai media iklan, baik ikan gratis dengan cara posting maupun iklan berbayar yang telah disediakan.

5. Membangun komunitas kelompok tertentu, Sekolah tertentu, suku tertentu, agama tertentu, hoby tertentu.

6. Melatih berkomunikasi, melatih menulis, mengeluarkan pendapat, melatih berkomentar.

7. Untuk media menyimpan photo keluarga, photo kenangan dan video yang sekaligus bisa di share.

Dampak buruk dari FaceBook :

1. Mengurangi kinerja karena karyawan perusahaan, dosen dan mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja, pasti mengurangi waktu kerja.

2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga, ini terjadi karena orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak dan keluarga mereka karena Facebook.

3. Tergantikannya kehidupan sosial karena sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat Facebook sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka.

4. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur, karena Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial.

5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya, seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka.

6. Pornografi, sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.

7. Kesalahpahaman, seperti kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.

Berikut beberapa dampak dari Social Network Facebook

dunia setelah Amerika, Inggris, Prancis dan Italia, dan berpotensi meningkat dalam skala besar (The Jakarta Post 22 Mei 2009).

Melihat dari dampak positif dan negatif dari penggunaan Facebook ini, semua berpulang pada diri kita masing-masing. Jika membicarakan dampak baik dan dampak buruk tidak akan ada habisnya, sebab semua akan terus berkembang dan susah untuk dibendung. Untuk itu, kehadiran Facebook hendaknya bisa disikapi dengan bijaksana, dibuang yang buruk dan diambil manfaatnya.

Kalau boleh dikatakan, Facebook lebih komunikatif dan interaktif dan bisa memperluas wawasan kita semua, tanpa harus berlama-lama larut dalam kontroversi ini. Sebab, ada baiknya memperkuat kendali dari hati, pikiran, iman kita sendiri dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi. (ron)

Sumber:http://blogridwan.sanjaya.orghttp://www.ubb.ac.id

12 13volume 1/2011volume 1/2011

Page 14: Bulletinbandiklat no.1

Bagaimana Anak-Anak Belajar

Sebelum mengenyam pendidikan anak-anak kita adalah anak-anak yang rasa ingin tahunya besar, anak-anak belajar dalam lompatan kuantum. Mereka belajar dengan sepenuh hati dan seluruh jenis kecerdasan yang dimilikinya. Dasar pengetahuan mereka berlipat setiap detik. Segala sesuatu yang dapat mereka t a n g ka p a d a l a h h a l b a r u d a n mengherankan, dan ditambahkan di dalam bank data mereka, tanpa diedit, tanpa syarat dan tanpa prasangka. Mereka menyerap apa saja tentang kehidupan ini. Tapi apa yang terjadi setelah mereka masuk dalam sistem pendidikan formal kita sekarang. Cara belajar dan apa yang mereka mau pelajari dan sukai telah digantikan menjadi sesuatu yang tidak ada gunanya dan membosankan.

Sistem pendidikan formal kita hanya mengakui satu atau dua jenis kecerdasan yaitu linguistik verbal dan matematis dari tujuh kecerdasan yang lain. Mengenai ketujuh kecerdasan itu dapat dibaca dalam buku yang berjudul Frames of M i n d k a r y a H owa r d G a r d n e r. Kecerdasan anak bisa dihancurkan di sekolah, terutama jika si anak tidak cerdas secara linguistik verbal. Dengan demikian sistem pendidikan kita dirancang untuk mengajar beberapa anak, tetapi tidak dirancang untuk mengajar semua anak. Atau dengan kata l a i n s i s te m s e ko l a h ya n g a d a sesungguhnya bukan sistem pendidikan yang sebenarnya namun leb ih

merupakan sistem eliminasi. Mereka mulai merasa tidak aman secara mental dan emosional karena bertahan agar tidak tereliminasi. Rasa takut telah menyelimuti mereka. Mereka benci dicap ”bodoh” atau ”tidak mampu beradaptasi” dan istilah cap lainnya yang membuat mental, emosi dan fisik anak-anak dirugikan tanpa pernah disadari. Disinilah awal pola pikir kita dirubah.

Sistem pendidikan yang kita gunakan adalah sistem yang didesain untuk tidak berubah. Ini adalah sistem yang didesain untuk bertahan hidup. Guru melakukan yang terbaik bagi murid-muridnya tapi masalahnya adalah guru bekerja pada sistem yang didesain untuk tidak berubah. Sistem pendidikan kita dirancang untuk mendidik calon-calon karyawan, pegawai atau tentara. Ki Hajar Dewantara pernah berkata bahwa tujuan pendidikan dirancang untuk menjadikan kita berpola pikir manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pend id ikan yang luhur. Bukan menciptakan orang-orang berpola pikir ”budak”. Oleh karena itu wajarlah b a ny a k o r a n g b e r k a t a b a h w a ”pendidikan yang sebenarnya adalah setelah lepas sekolah”.

Pembajakan Sistem Pendidikan Kita

Salah satu dosa terbesar sistem pendidikan kita dewasa ini adalah tidak mengajari kita tentang kehidupan yang sebenarnya. Justru yang diajarkan hanyalah cara menjadi karyawan yang baik serta cara mengetahui posisi andan

dalam kehidupan. Apakah seperti ini desainnya? Sebenarnya pendidikan apakah memang d ibua t un tuk kebutuhan para siswa? Atau kebutuhan orang yang mendesainnya?

Salah satu orang yang memiliki kecurigaan ini adalah John Taylor Gatto penulis Wapons of Mass Instruction dan D u m b i n g U s D ow n , d i a te l a h dianugerahi penghargaan Guru New York City dan Guru Negara Bagian New York tahun 2009. Pada tahun 1991 dia berhenti dari profesi guru dalam sebuah kolom opini di Wall Street Journal, dengan mengatakan: ”Saya tidak bisa lagi mengajar dengan cara ini. Kalau Anda tahu ada pekerjaan yang tidak harus membuat saya menyakiti hati anak-anak dan bisa memberi nafkah, tolong beritahu saya. Musim gugur nanti saya akan mencari pekerjaan.” Sistem pendidikan kita saat ini berasal dari sistem Prussia, sistem yang dirancang untuk menciptakan karyawan dan tentara yang baik, orang yang tanpa banyak cingcong menuruti perintah, menunggu diberitahu harus melakukan apa, termasuk menggunakan uangnya.

Dia mengatakan: ”Sistem pendidikan tidak dirancang untuk mengajari murid berpikir sendiri. Juga tidak dibangun untuk mendukung kenyataan saat ini bahwa bahwa kita semua bisa bertindak bebas. Kenyataannya, sistem pendidikan kita dewasa ini didasarkan pada model Prussia yang dibangun untuk melakukan persis kebalikannya – mengajari anak untuk mematuhi peraturan dan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Murid yang patuh dan penurut menjadi pegawai yang puas bekerja dengan bekerja untuk orang kaya atau tentara yang mengorbankan nyawa demi melindungi orang kaya.”

Kekeliruan dalam pendidikan

Konsekuensi logis dari corak berpikir otak kiri itu turut membentuk arah sistem pendidikan. Arah itu menjadi keliru karena tiga paradigma dasar yang membentuknya:

1. ukuran kecerdasan adalah nilai matematika dan bahasa.

2. kunci kesuksesan adalah nilai-nilai IQ (rapor, indeks prestasi dan lain-lain).

3. Orientasi pada pemecahan masalah.

Kemampuan linguistik verbal matematis ”merajai” dunia. Jarang penghargaan

diberikan kepada penulis puisi, novelis, dramawan, olahragawan atau pelukis sebagai orang-orang yang cerdas. Kelompok kedua ini lebih kerap menjadi kelompok kedua dalam klasifikasi orang-orang cerdas.

Mereka lupa Einstein pun pernah dianggap bodoh dan dikeluarkan dari kelasnya. Nilai-nilai rapor Einstein sangat rendah sehingga guru SD nya menganggap ia terlalu bodoh. Di kemudian hari terbukti, nilai-nilai rapor itu kunci kesuksesan Einstein.

D i I n d o n e s i a , d e n g a n m o d e l pendidikannya yang berubah setiap kali ganti menteri, pun tidak terlepas dari ”pendewaan” terhadap kecerdasan linguistik verbal – matematis dan IQ. T idak puas dengan penerapan ”kecerdasan rapor” di pendidikan dasar dan menengah, di bangku kuliahpun ”kecerdasan rapor” itu dipakai.

Padahal kemampuan memecahkan masalah – problem solver tidak hanya ditentukan oleh ”kecerdasan rapor” tersebut. Tapi banyak jenis kecerdasan lainnya.

Titik berat pendidikan di Indonesia yang h a n y a m e m b e r i k e s e m p a t a n berkembang pada otak kiri itu, membuat otak kanan terbengkalai. Evaluasi Akhir Semester atau ujian akhir, sekedar contoh saja, hanya sanggup mengukur otak kiri anak didik. Dengan cara ini sistem pendidikan kita hanya mengakui satu atau dua jenis kecerdasan saja (sistem eliminasi). Hasil EAS bukan gambaran utuh kecerdasan anak didik. Karena itu, alangkah baiknya EAS bukan indikator kelulusan.

Padahal menurut Robert Cooper, ”kecerdasan rapor” atau IQ itu hanya menyumbangkan sekitar 4 % bagi keberhasilan hidup. Paling penting, keberhasilan 90 % ditentukan oleh kecerdasan-kecerdasan lain yang dikemukakan oleh Gardner.

Konsekuensi pa l ing t ragis atas pendewaan otak kiri itu adalah hilangnya kearifan dari diri manusia. Eksploitasi, baik terhadap alam maupun diri manusia itu sendiri, berkembang pesat.

Betapapun kesadaran pentingnya otak kanan dan menjadi tren, tanpa perubahan paradigma, hal itu tidak akan berlangsung lama. Paradigma otak kiri harus diubah. Paling sedikit, misalnya mengubah kebiasaan memecah-mecah

fakta atau objek menjadi kebiasaan mengutuhkan fakta atau objek. Kebiasaan melihat hutan dari pohon-pohonnya saja harus dilengkapi dengan memandang hutan dari atas atau dari luar.

P a r a d i g m a o t a k k a n a n a k a n menghasilkan dunia yang lebih luas. Untuk memperoleh sesuatu yang lebih bermakna, manusia harus belajar melihat sesuatu secara terpadu (integral) dan menyeluruh (holistik). Cara berpikir linear yang tipikal otak kiri cukup baik, tetapi corak itu tidaklah cukup untuk menjawab permasalahan manusia.

Dalam banyak hal, sejak manusia berada di bumi, cara berpikir otak kiri telah cukup banyak menolong. Bukti-bukti a r k e o l o g i s d a n a n t r o p o l o g i menunjukkan bahwa berpikir linear, sekunsial, otomatis, merupakan ciri khas makhluk-makhluk bersyaraf pada masa-masa awal kehidupan. Pada masa modern pun, berpikir linear memberi banyak keun t ungan . Te r m asuk memudahkan manusia. Karena pola-pola yang sudah terpatri dalam otak yang bereaksi secara otomatis terhadap rangsangan dari luar telah membantu manusia untuk dapat bertahan hidup. Adanya ancaman-ancaman dari luar dan respon cepat manusia memungkinkan ia dapat hidup seperti ini.

Dalam dunia sains, berpikir linear juga telah menghasilkan banyak penemuan berharga. Tiruan jaringan saraf manusia, yang disebut komputer, adalah salah satu contoh hasil berpikir manusia secara linear. Bahkan, mesin bekerja dengan cara meniru mekanisme pikiran linear itu. Ilmuwan Einstein atau Roger Sperry, misalnya, juga memakai otak mereka secara linear dan ternyata menghasilkan penemuan berharga bagi umat manusia.

Walaupun begitu, beberapa ilmuwan yang menyadari bahwa berpikir linear itu

sangat baik, tetapi tidaklah cukup. Ada juga yang menyebut bahwa dengan hanya berpikir linear, manusia hanya menggunakan setengah otaknya.

Dengan kesadaran seperti di atas itu, misalnya bila dilihat dari aspek pendidikan, cara belajar dan cara berpikir harus lebih luas dalam memakai dua belahan otak manusia. Untuk operas ional i sas i kesadaran i tu , pekerjaan yang mula-mula adalah kesadaran akan potensi-potensi dasar manusia yang semuanya berkait erat dengan otak.

Komponen-komponen itu meliputi: (1) indra, (2) rasio, (2) emosi, dan (4) instuisi. Belahan-belahan otak sendiri telah menjadi ”tempat” bagi komponen-komponen dasar tersebut. Konsekuensi logisnya, gerakan-gerakan tubuh (kinestetis), kecakapan pemecahan masalah, kematangan emosi, dan kepiawaian menggali alam bawah sadar merupakan keterampilan utama cara mengubah belajar dan cara berpikir. Gilirannya nanti, mengubah manusia secara keseluruhan.

Perjuangan membesarkan empat komponen dasar itu bukanlah sesuatu yang baru. Plato, Socrates, Aristoteles, Henri Borgson, Al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, adalah sedikit orang yang telah memulainya. Al-Ghazali, misalnya telah berani memperkenalkan istilah al-'aql, al-ruh, al-nafs, al-qalb, dan dzauq untuk menyebut komponen-komponen penting dalam diri manusia, atau Ibn Q a y y i m A l - J a u z i y y a h y a n g memperkenalkan keberadaan firasah dalam kegiatan berpikir manusia. Firasah adalah indra, akal, instuisi, ilham dan wahyu merupakan sumber-sumber pengetahuan bagi manusia. Sumber-sumber ini merupakan alat bagi manusia untuk mengkaji alam yang bertingkat itu. (EA)

A R T I K E L I L M I A H P O P U L E R

Kritik Terhadap

Pendidikan

Paradigma

ww

w.g

og

gle

.co

m

14 15

Oleh: Ery Arifullah ST, MT

volume 1/2011volume 1/2011

Page 15: Bulletinbandiklat no.1

Bagaimana Anak-Anak Belajar

Sebelum mengenyam pendidikan anak-anak kita adalah anak-anak yang rasa ingin tahunya besar, anak-anak belajar dalam lompatan kuantum. Mereka belajar dengan sepenuh hati dan seluruh jenis kecerdasan yang dimilikinya. Dasar pengetahuan mereka berlipat setiap detik. Segala sesuatu yang dapat mereka t a n g ka p a d a l a h h a l b a r u d a n mengherankan, dan ditambahkan di dalam bank data mereka, tanpa diedit, tanpa syarat dan tanpa prasangka. Mereka menyerap apa saja tentang kehidupan ini. Tapi apa yang terjadi setelah mereka masuk dalam sistem pendidikan formal kita sekarang. Cara belajar dan apa yang mereka mau pelajari dan sukai telah digantikan menjadi sesuatu yang tidak ada gunanya dan membosankan.

Sistem pendidikan formal kita hanya mengakui satu atau dua jenis kecerdasan yaitu linguistik verbal dan matematis dari tujuh kecerdasan yang lain. Mengenai ketujuh kecerdasan itu dapat dibaca dalam buku yang berjudul Frames of M i n d k a r y a H owa r d G a r d n e r. Kecerdasan anak bisa dihancurkan di sekolah, terutama jika si anak tidak cerdas secara linguistik verbal. Dengan demikian sistem pendidikan kita dirancang untuk mengajar beberapa anak, tetapi tidak dirancang untuk mengajar semua anak. Atau dengan kata l a i n s i s te m s e ko l a h ya n g a d a sesungguhnya bukan sistem pendidikan yang sebenarnya namun leb ih

merupakan sistem eliminasi. Mereka mulai merasa tidak aman secara mental dan emosional karena bertahan agar tidak tereliminasi. Rasa takut telah menyelimuti mereka. Mereka benci dicap ”bodoh” atau ”tidak mampu beradaptasi” dan istilah cap lainnya yang membuat mental, emosi dan fisik anak-anak dirugikan tanpa pernah disadari. Disinilah awal pola pikir kita dirubah.

Sistem pendidikan yang kita gunakan adalah sistem yang didesain untuk tidak berubah. Ini adalah sistem yang didesain untuk bertahan hidup. Guru melakukan yang terbaik bagi murid-muridnya tapi masalahnya adalah guru bekerja pada sistem yang didesain untuk tidak berubah. Sistem pendidikan kita dirancang untuk mendidik calon-calon karyawan, pegawai atau tentara. Ki Hajar Dewantara pernah berkata bahwa tujuan pendidikan dirancang untuk menjadikan kita berpola pikir manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pend id ikan yang luhur. Bukan menciptakan orang-orang berpola pikir ”budak”. Oleh karena itu wajarlah b a ny a k o r a n g b e r k a t a b a h w a ”pendidikan yang sebenarnya adalah setelah lepas sekolah”.

Pembajakan Sistem Pendidikan Kita

Salah satu dosa terbesar sistem pendidikan kita dewasa ini adalah tidak mengajari kita tentang kehidupan yang sebenarnya. Justru yang diajarkan hanyalah cara menjadi karyawan yang baik serta cara mengetahui posisi andan

dalam kehidupan. Apakah seperti ini desainnya? Sebenarnya pendidikan apakah memang d ibua t un tuk kebutuhan para siswa? Atau kebutuhan orang yang mendesainnya?

Salah satu orang yang memiliki kecurigaan ini adalah John Taylor Gatto penulis Wapons of Mass Instruction dan D u m b i n g U s D ow n , d i a te l a h dianugerahi penghargaan Guru New York City dan Guru Negara Bagian New York tahun 2009. Pada tahun 1991 dia berhenti dari profesi guru dalam sebuah kolom opini di Wall Street Journal, dengan mengatakan: ”Saya tidak bisa lagi mengajar dengan cara ini. Kalau Anda tahu ada pekerjaan yang tidak harus membuat saya menyakiti hati anak-anak dan bisa memberi nafkah, tolong beritahu saya. Musim gugur nanti saya akan mencari pekerjaan.” Sistem pendidikan kita saat ini berasal dari sistem Prussia, sistem yang dirancang untuk menciptakan karyawan dan tentara yang baik, orang yang tanpa banyak cingcong menuruti perintah, menunggu diberitahu harus melakukan apa, termasuk menggunakan uangnya.

Dia mengatakan: ”Sistem pendidikan tidak dirancang untuk mengajari murid berpikir sendiri. Juga tidak dibangun untuk mendukung kenyataan saat ini bahwa bahwa kita semua bisa bertindak bebas. Kenyataannya, sistem pendidikan kita dewasa ini didasarkan pada model Prussia yang dibangun untuk melakukan persis kebalikannya – mengajari anak untuk mematuhi peraturan dan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Murid yang patuh dan penurut menjadi pegawai yang puas bekerja dengan bekerja untuk orang kaya atau tentara yang mengorbankan nyawa demi melindungi orang kaya.”

Kekeliruan dalam pendidikan

Konsekuensi logis dari corak berpikir otak kiri itu turut membentuk arah sistem pendidikan. Arah itu menjadi keliru karena tiga paradigma dasar yang membentuknya:

1. ukuran kecerdasan adalah nilai matematika dan bahasa.

2. kunci kesuksesan adalah nilai-nilai IQ (rapor, indeks prestasi dan lain-lain).

3. Orientasi pada pemecahan masalah.

Kemampuan linguistik verbal matematis ”merajai” dunia. Jarang penghargaan

diberikan kepada penulis puisi, novelis, dramawan, olahragawan atau pelukis sebagai orang-orang yang cerdas. Kelompok kedua ini lebih kerap menjadi kelompok kedua dalam klasifikasi orang-orang cerdas.

Mereka lupa Einstein pun pernah dianggap bodoh dan dikeluarkan dari kelasnya. Nilai-nilai rapor Einstein sangat rendah sehingga guru SD nya menganggap ia terlalu bodoh. Di kemudian hari terbukti, nilai-nilai rapor itu kunci kesuksesan Einstein.

D i I n d o n e s i a , d e n g a n m o d e l pendidikannya yang berubah setiap kali ganti menteri, pun tidak terlepas dari ”pendewaan” terhadap kecerdasan linguistik verbal – matematis dan IQ. T idak puas dengan penerapan ”kecerdasan rapor” di pendidikan dasar dan menengah, di bangku kuliahpun ”kecerdasan rapor” itu dipakai.

Padahal kemampuan memecahkan masalah – problem solver tidak hanya ditentukan oleh ”kecerdasan rapor” tersebut. Tapi banyak jenis kecerdasan lainnya.

Titik berat pendidikan di Indonesia yang h a n y a m e m b e r i k e s e m p a t a n berkembang pada otak kiri itu, membuat otak kanan terbengkalai. Evaluasi Akhir Semester atau ujian akhir, sekedar contoh saja, hanya sanggup mengukur otak kiri anak didik. Dengan cara ini sistem pendidikan kita hanya mengakui satu atau dua jenis kecerdasan saja (sistem eliminasi). Hasil EAS bukan gambaran utuh kecerdasan anak didik. Karena itu, alangkah baiknya EAS bukan indikator kelulusan.

Padahal menurut Robert Cooper, ”kecerdasan rapor” atau IQ itu hanya menyumbangkan sekitar 4 % bagi keberhasilan hidup. Paling penting, keberhasilan 90 % ditentukan oleh kecerdasan-kecerdasan lain yang dikemukakan oleh Gardner.

Konsekuensi pa l ing t ragis atas pendewaan otak kiri itu adalah hilangnya kearifan dari diri manusia. Eksploitasi, baik terhadap alam maupun diri manusia itu sendiri, berkembang pesat.

Betapapun kesadaran pentingnya otak kanan dan menjadi tren, tanpa perubahan paradigma, hal itu tidak akan berlangsung lama. Paradigma otak kiri harus diubah. Paling sedikit, misalnya mengubah kebiasaan memecah-mecah

fakta atau objek menjadi kebiasaan mengutuhkan fakta atau objek. Kebiasaan melihat hutan dari pohon-pohonnya saja harus dilengkapi dengan memandang hutan dari atas atau dari luar.

P a r a d i g m a o t a k k a n a n a k a n menghasilkan dunia yang lebih luas. Untuk memperoleh sesuatu yang lebih bermakna, manusia harus belajar melihat sesuatu secara terpadu (integral) dan menyeluruh (holistik). Cara berpikir linear yang tipikal otak kiri cukup baik, tetapi corak itu tidaklah cukup untuk menjawab permasalahan manusia.

Dalam banyak hal, sejak manusia berada di bumi, cara berpikir otak kiri telah cukup banyak menolong. Bukti-bukti a r k e o l o g i s d a n a n t r o p o l o g i menunjukkan bahwa berpikir linear, sekunsial, otomatis, merupakan ciri khas makhluk-makhluk bersyaraf pada masa-masa awal kehidupan. Pada masa modern pun, berpikir linear memberi banyak keu n t u ngan . Te r m asuk memudahkan manusia. Karena pola-pola yang sudah terpatri dalam otak yang bereaksi secara otomatis terhadap rangsangan dari luar telah membantu manusia untuk dapat bertahan hidup. Adanya ancaman-ancaman dari luar dan respon cepat manusia memungkinkan ia dapat hidup seperti ini.

Dalam dunia sains, berpikir linear juga telah menghasilkan banyak penemuan berharga. Tiruan jaringan saraf manusia, yang disebut komputer, adalah salah satu contoh hasil berpikir manusia secara linear. Bahkan, mesin bekerja dengan cara meniru mekanisme pikiran linear itu. Ilmuwan Einstein atau Roger Sperry, misalnya, juga memakai otak mereka secara linear dan ternyata menghasilkan penemuan berharga bagi umat manusia.

Walaupun begitu, beberapa ilmuwan yang menyadari bahwa berpikir linear itu

sangat baik, tetapi tidaklah cukup. Ada juga yang menyebut bahwa dengan hanya berpikir linear, manusia hanya menggunakan setengah otaknya.

Dengan kesadaran seperti di atas itu, misalnya bila dilihat dari aspek pendidikan, cara belajar dan cara berpikir harus lebih luas dalam memakai dua belahan otak manusia. Untuk operas ional i sas i kesadaran i tu , pekerjaan yang mula-mula adalah kesadaran akan potensi-potensi dasar manusia yang semuanya berkait erat dengan otak.

Komponen-komponen itu meliputi: (1) indra, (2) rasio, (2) emosi, dan (4) instuisi. Belahan-belahan otak sendiri telah menjadi ”tempat” bagi komponen-komponen dasar tersebut. Konsekuensi logisnya, gerakan-gerakan tubuh (kinestetis), kecakapan pemecahan masalah, kematangan emosi, dan kepiawaian menggali alam bawah sadar merupakan keterampilan utama cara mengubah belajar dan cara berpikir. Gilirannya nanti, mengubah manusia secara keseluruhan.

Perjuangan membesarkan empat komponen dasar itu bukanlah sesuatu yang baru. Plato, Socrates, Aristoteles, Henri Borgson, Al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, adalah sedikit orang yang telah memulainya. Al-Ghazali, misalnya telah berani memperkenalkan istilah al-'aql, al-ruh, al-nafs, al-qalb, dan dzauq untuk menyebut komponen-komponen penting dalam diri manusia, atau Ibn Q a y y i m A l - J a u z i y y a h y a n g memperkenalkan keberadaan firasah dalam kegiatan berpikir manusia. Firasah adalah indra, akal, instuisi, ilham dan wahyu merupakan sumber-sumber pengetahuan bagi manusia. Sumber-sumber ini merupakan alat bagi manusia untuk mengkaji alam yang bertingkat itu. (EA)

A R T I K E L I L M I A H P O P U L E R

Kritik Terhadap

Pendidikan

Paradigmaw

ww

.go

gg

le.c

om

14 15

Oleh: Ery Arifullah ST, MT

volume 1/2011volume 1/2011

Page 16: Bulletinbandiklat no.1

D I B A L I K P I N T U K E L A S

Alhamdulillah, seorang Imdaad Hamid sebagai Assisten IV Sekprov Kaltim yang membidangi administrasi kepegawaian dan keuangan melihat talentanya, sehingga mempercayakannya sebagai Kepala Biro Organisasi, kemudian Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Propinsi Kalimantan Timur. Rekam j e j a k n y a i n i l a h y a n g t u r u t mengantarkannya sebagai mengawali promosinya sebagai perempuan pertama dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dipercaya menempati Jabatan Eselon II.A sebagai Kepala Badan Kepegawaian Propinsi K a l i m a n t a n T i m u r , s e t e l a h i a menyelesaikan pendidikannya sebagai Magister Psikologi Pendidikan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, kemudian dialihtugaskan menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelat ihan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sejak Bulan April 2006.

Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan yang selalu tampil 'chic” (rapi) serta mencintai kebersihan ini selalu b e r u s a h a u n t u k m e n j a l a n k a n kehidupannya sebagai seorang istri yang baik bagi Syahrani, mantan Kepala Kantor Diklat Kabupaten Kutai, sang suami tercinta yang telah menjadikannya ibu dari tiga orang putra. Walaupun berbeda kota tempat tugas selama beberapa tahun, kesamaan profesi ini justru membuat mereka seringkali berdiskusi saling berbagi pengalaman, bahkan sesekali adu argumentasi di meja makan. Meja oval ini juga merupakan wahana pemersatu keluarga ini, sekaligus menjadi ajang penyaluran hobby masak perempuan penyuka tumis kangkung ini. Waktu senggang bersama keluarga juga dinikmatinya sambil menikmati lagu-lagu romantis kegemarannya, terutama

“Without You”, sebuah lagu lawas yang dulu pernah dipopulerkan oleh Shirley Bassey, yang kemudian dinyanyikan oleh Mar iah Carey. Pengidola Nabi Muhammad SAW dan pengagum Bob Sadino ini memiliki motto hidup “Giving is never decreasing” yang dimaknainya sebagai “Memberi tak 'kan pernah merugi”. Diakuinya bahwa kepuasannya yang paling tinggi ia dapatkan justru ketika ia menghayati kehidupannya sebagai ibu bagi ketiga orang anak yang dicintainya, terlebihlagi ketika ia berperan sebagai seorang nenek , terutama ket ika melaksanakan “MC” (momong cucu) cucu perempuan semata wayangnya. Di sela-sela kesibukannya yang cukup tinggi Ibu Ida juga selalu menyempatkan diri menyalurkan hobbynya dibidang desain interior.

Kecintaan akan kerapian dan keindahan ini terbukti dengan ruang kerjanya di Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kalimantan Timur yang tertata rapi, apik dan terkesan bersahaja yang merupakan hasil karya dari ibu Farida sendiri. Perfeksi dalam hal initerkadang membuat para staf kewalahan dan “malu hati”, karena ia tak segan-segan turun tangan langsung kalau melihat hal-hal yang ”mengganggu” kebersihan dan kerapian lingkungan Badan Diklat, termasuk menata dekorasi dan menyapu, bila perlu. Kepeduliannya yang lain adalah terhadap disiplin, yang ditegakkannya secara total, kalau perlu tanpa segan “menunjuk hidung” staf yang tidak disiplin, atau sebaliknya memuji yang patut dicontoh.

Jujur, gaya kepemimpinannya yang lugas ini memang terkadang mengagetkan banyak orang, namun sesuai kodratnya sebagai seorang perempuan, di sisi lain ia senantiasa berusaha keras

menghindari konflik terbuka. Hal ini bukan karena ia menggemari warna abu-abu, yang bagi sebagian orang mungkin ditafsirkan sebagai peragu. Seperti pada kebanyakan orang yang lahir antara akhir Nopember dan Desember, kehati-hatian seperti seorang pemanahlah yang mungkin menyebabkannya, namun sekali panah dilepaskan, tak mungkin lagi untuk m e n a r i k n y a , b e g i t u l a h g a y a kepemimpinannya.

Sebagai seorang wanita karier ibu Farida menjunjung tinggi kedisiplinan, karena baginya dari kedisiplinan semuanya berawal, oleh karena itu kedisiplinan adalah hal yang coba diterapkan kepada para pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur, "dengan disiplin maka kinerja pegawai akan lebih meningkat, dengan harapan badan diklat ini dapat bersaing dan mampu menjadi yang terbaik di indonesia bagian timur, juga diharapkan badan diklat ini menjadi sebuah lembaga yang mampu melakukan perubahan".

Tak terasa, sudah lebih dari 5 tahun Ibu Farida memimpin Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kaltim, menjadikan Bandiklat Propinsi Kaltim menjadi lembaga diklat yang tidak mengutamakan fisik untuk menjadi target of change tapi karakter dan pola pikir. Sungguh suatu tantangan berat bagi seorang Ibu Farida menakodhai kapal yang membawa misi mulia menjadikan Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kalimantan Timur sebagai agent of development dan menjadi critical success factor keberhasilan membangun SDM m e n u j u K a l t i m B a n g k i t 2 0 13 . (@s@/imb/hrn)

bu Ida, begitu biasanya pegawai di Badan Pendidikan dan pelatihan Provinsi Kalimantan Timur menyapa Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si. Perempuan berjilbab Ikelahiran Balikpapan 19 Desember 1953 yang besar di Samboja ini adalah anak

ketiga dari enam bersaudara keluarga Mayor angkatan darat. Pendidikan dasarnya (SD sd SMP) diselesaikan di Balikpapan, kemudian dilanjutkan di Sekolah Pendidikan Keperawatan sbagai langkah awal karirnya sebagai perawat, yang kemudian menjadi Kepala Ruang Anak RSU Abdulwahab Syachrani di Samarinda. Saat ini Ibu Farida juga dipercayakan untuk menjadi Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Kaltim.Sesuai dengan makna nama belakangnya yang berarti ”perempuan pendidik”, perempuan yang sejak awal bercita-cita sebagai guru ini terpenuhi keinginannya ketika ia menjadi guru pada Sekolah Pendidikan Keperawatan Samarinda, setelah menamatkan pendidikan DI Guru Perawat di Bandung. Debut karirnya dalam dunia pengembangan SDM ini kemudian berkembang ketika ia hijrah dari lingkungan RSU ke Biro Kepegawaian Kantor Gubernur Propinsi Kalimantan Timur, sebagai Kepala Sub Bagian Mutasi Jabatan, lalu meningkat menjadi Kabag Analisis Jabatan, setelah ia menamatkan S1 Kependidikan pada FKIP Universitas Mulawarman di Samarinda. Gebrakannya sebagai pendidik semakin tampak ketika ia memprakarsai dibentuknya Akademi Keperawatan Pemda Propinsi Kaltim dan menjadi inisiator terbentuknya SI Pemerintahan Integratif FISIPOL Universitas Mulawarman.

alau mau nyombong sedikit, kata ini lebih populer di kalangan para Kpegiat (ini juga kata ”baru” lho !)

di dunia kediklatan seperti kita ketimbang di kalangan “awam” di luar dunia kita. Waspadalah !!! kegemaran menggunakan kata baru/”modern” dan ”elit” ini tanpa mengetahui “asbaabun nuzul” (asal muasal) dan spesifikasi (rincian khas) kata ini bisa berubah menjadi “kegenitan/snobisme” seperti sebagian orang yang lebih senang menggunakan henpon (handphone) terbaru tanpa kemampuan menguasai (apalagi menggunakan) semua fitur yang disematkan di dalam handphone itu. Karenanya, untuk menghindari kegenitan seperti itu bacalah tulisan ini dengan cermat, kalau perlu tiga kali sehari sebelum/sesudah *) makan (coret yang tidak perlu).

Kata pembelajar merupakan kata jadian (bukan jadi-jadian) dari kata ajar, sebuah kata benda yang arti resminya (dalam kamus resmi) adalah “barang apa yang dikatakan kepada orang supaya diketahui (dituruti dsb)”. Kata ini kemudian mendapat awalan be (dan sisipan l) menjadi belajar, sebuah kata kerja yang secara resmi secara singkat berarti berlatih, sedangkan secara panjang ar t inya adalah “berusaha supaya beroleh kepandaian dengan menghafal (melatih diri dsb)”. Selanjutnya kata jadian pertama tadi (belajar) mendapat awalan (lagi) pe dan sisipan (lagi-lagi) m menjadi kata jadian kedua (walaupun sudah menjadi kata jadian kedua, tetap saja bukan kata jadi-jadian !!!) ; pembelajar.

Sampai keringatan pun (baik dingin atau panas) anda akan sia-sia apabila berusaha mencari makna kata ini dalam Kamus Bahasa Indonesia edisi lama (setidaknya sampai edisi 1987) walaupun sudah dengan eyd (ejaan baru yang telah disempurnakan). Hal ini membuktikan bahwa kata jadian ini memang lebih “modern “ karena baru lahir dan populer setelah kamus edisi tahun itu diterbitkan, mungkin pada tahun 90'an. Dalam kamus resmi tersebut, kata ini sebelumnya lebih dikenal dengan entry pelajar, yang arti pertamanya adalah “murid (terutama pada sekolah lanjutan)”, Arti pertama kata pelajar yang “diwariskan” kepada pembelajar sebagai kata turunannya itu lebih populer ketimbang arti keduanya yaitu “orang pandai-pandai yang menyelidiki suatu ilmu”. Arti kedua ini sudah diberi tanda salib yang maknanya sudah “mati' alias sudah jarang (tidak) dipergunakan lagi, walaupun tidak jelas apa penyebab kematiannya serta kapan dan dimana pemakamannya.

P a d a p e r k e m b a n g a n selanjutnya, setelah dua kali mendapat awalan (be dan pe, dengan sisipan m) kata pembelajar sebagai kata jadian g e n e r a s i k e d u a m a s i h b i s a bermetamorfose (seperti serangga saja !) dengan mendapatkan akhiran an menjadi kata jadian generasi ke tiga ; pembelajaran. Sebagai “turunan” dari kata pembelajar yang belum ditemukan dalam kamus-kamus klasik, makna kata pembelajaran dapat diacukan (bukan diacuhkan atau diacungkan !) kepada makna kata pengajaran. Dengan demikian pembelajaran dapat diartikan

dalam tiga versi ; “cara (perbuatan dsb) mengajar atau mengajarkan”, “perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar”, “(pengalaman, kejadian dsb yang menjadi) peringatan. Secara maknawi, ketiga versi arti kata tersebut dapat dirangkum dalam salah satu makna awalan pe dan akhiran an (yaitu proses) yang disematkan pada kata b e l a j a r s e b a ga i “ k a t a d a s a r ” pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dimaknai sebagai “segala sesuatu yang berkaitan, dan/atau dikaitkan dan/atau terkait dengan proses belajar atau pemberian pelajaran”.

Sebaga i sebuah proses , pembelajaran dalam paedagogi maupun dalam andragogi melibatkan dua subyek ; pembelajar dan pengajar. Secara tekstual arti resmi (dalam kamus resmi) pengajar ada dua ; pertama adalah “ajaran”, serta yang kedua adalah “orang yang mengajar (seperti guru, pelatih, dsb)”. Sudah barang tentu kita lebih mengacu pada penggunaan arti yang kedua tersebut ketimbang arti yang pertama itu. Secara kontekstual ada perbedaan yang mendasar dalam pemosisian dan pemberian peran kepada kedua subyek tersebut (pembelajar dan pengajar) pada paedagogi dan andragogi. Dalam paedagogi, peranan pengajar lebih dominan dengan peran sebagai narasumber utama semua informasi yang disampaikan dalam pembelajaran, sedangkan dalam andragogi peran kedua subjek ini lebih berimbang ; sama-sama sebagai narasumber. (@S@)

bersambung ke Edisi selanjutnya.....

Sang PembelajarOLEH : MAKSUM ABDULLAH MARHAMAH

Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si. Secara “historis” (bukan histeris) kata pembelajar merupakan kata baru (“modern”) ketimbang pelajar sebagai kata lama. Secara “hirarkhis” kata pembelajar ini juga lebih ”elit” ketimbang pelajar, karena konon kabarnya kata pembelajar untuk pembelajaran orang dewasa, sedangkan berbagai genre kata yang sejenis ditujukan untuk peringkat ”level” pendidikan di bawahnya (pra dewasa) , dengan urutan ”peringkat” sebagai berikut ; murid untuk eSDe, pelajar untuk eSeLTePe, siswa untuk eSeLTeA, serta mahasiswa untuk PeTe (negeri maupun swasta).

16 17

INSPIRING PEOPLE

volume 1/2011volume 1/2011

Page 17: Bulletinbandiklat no.1

D I B A L I K P I N T U K E L A S

Alhamdulillah, seorang Imdaad Hamid sebagai Assisten IV Sekprov Kaltim yang membidangi administrasi kepegawaian dan keuangan melihat talentanya, sehingga mempercayakannya sebagai Kepala Biro Organisasi, kemudian Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Propinsi Kalimantan Timur. Rekam j e j a k n y a i n i l a h y a n g t u r u t mengantarkannya sebagai mengawali promosinya sebagai perempuan pertama dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dipercaya menempati Jabatan Eselon II.A sebagai Kepala Badan Kepegawaian Propinsi K a l i m a n t a n T i m u r , s e t e l a h i a menyelesaikan pendidikannya sebagai Magister Psikologi Pendidikan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, kemudian dialihtugaskan menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelat ihan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sejak Bulan April 2006.

Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan yang selalu tampil 'chic” (rapi) serta mencintai kebersihan ini selalu b e r u s a h a u n t u k m e n j a l a n k a n kehidupannya sebagai seorang istri yang baik bagi Syahrani, mantan Kepala Kantor Diklat Kabupaten Kutai, sang suami tercinta yang telah menjadikannya ibu dari tiga orang putra. Walaupun berbeda kota tempat tugas selama beberapa tahun, kesamaan profesi ini justru membuat mereka seringkali berdiskusi saling berbagi pengalaman, bahkan sesekali adu argumentasi di meja makan. Meja oval ini juga merupakan wahana pemersatu keluarga ini, sekaligus menjadi ajang penyaluran hobby masak perempuan penyuka tumis kangkung ini. Waktu senggang bersama keluarga juga dinikmatinya sambil menikmati lagu-lagu romantis kegemarannya, terutama

“Without You”, sebuah lagu lawas yang dulu pernah dipopulerkan oleh Shirley Bassey, yang kemudian dinyanyikan oleh Mar iah Carey. Pengidola Nabi Muhammad SAW dan pengagum Bob Sadino ini memiliki motto hidup “Giving is never decreasing” yang dimaknainya sebagai “Memberi tak 'kan pernah merugi”. Diakuinya bahwa kepuasannya yang paling tinggi ia dapatkan justru ketika ia menghayati kehidupannya sebagai ibu bagi ketiga orang anak yang dicintainya, terlebihlagi ketika ia berperan sebagai seorang nenek , terutama ket ika melaksanakan “MC” (momong cucu) cucu perempuan semata wayangnya. Di sela-sela kesibukannya yang cukup tinggi Ibu Ida juga selalu menyempatkan diri menyalurkan hobbynya dibidang desain interior.

Kecintaan akan kerapian dan keindahan ini terbukti dengan ruang kerjanya di Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kalimantan Timur yang tertata rapi, apik dan terkesan bersahaja yang merupakan hasil karya dari ibu Farida sendiri. Perfeksi dalam hal initerkadang membuat para staf kewalahan dan “malu hati”, karena ia tak segan-segan turun tangan langsung kalau melihat hal-hal yang ”mengganggu” kebersihan dan kerapian lingkungan Badan Diklat, termasuk menata dekorasi dan menyapu, bila perlu. Kepeduliannya yang lain adalah terhadap disiplin, yang ditegakkannya secara total, kalau perlu tanpa segan “menunjuk hidung” staf yang tidak disiplin, atau sebaliknya memuji yang patut dicontoh.

Jujur, gaya kepemimpinannya yang lugas ini memang terkadang mengagetkan banyak orang, namun sesuai kodratnya sebagai seorang perempuan, di sisi lain ia senantiasa berusaha keras

menghindari konflik terbuka. Hal ini bukan karena ia menggemari warna abu-abu, yang bagi sebagian orang mungkin ditafsirkan sebagai peragu. Seperti pada kebanyakan orang yang lahir antara akhir Nopember dan Desember, kehati-hatian seperti seorang pemanahlah yang mungkin menyebabkannya, namun sekali panah dilepaskan, tak mungkin lagi untuk m e n a r i k n y a , b e g i t u l a h g a y a kepemimpinannya.

Sebagai seorang wanita karier ibu Farida menjunjung tinggi kedisiplinan, karena baginya dari kedisiplinan semuanya berawal, oleh karena itu kedisiplinan adalah hal yang coba diterapkan kepada para pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur, "dengan disiplin maka kinerja pegawai akan lebih meningkat, dengan harapan badan diklat ini dapat bersaing dan mampu menjadi yang terbaik di indonesia bagian timur, juga diharapkan badan diklat ini menjadi sebuah lembaga yang mampu melakukan perubahan".

Tak terasa, sudah lebih dari 5 tahun Ibu Farida memimpin Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kaltim, menjadikan Bandiklat Propinsi Kaltim menjadi lembaga diklat yang tidak mengutamakan fisik untuk menjadi target of change tapi karakter dan pola pikir. Sungguh suatu tantangan berat bagi seorang Ibu Farida menakodhai kapal yang membawa misi mulia menjadikan Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kalimantan Timur sebagai agent of development dan menjadi critical success factor keberhasilan membangun SDM m e n u j u K a l t i m B a n g k i t 2 0 13 . (@s@/imb/hrn)

bu Ida, begitu biasanya pegawai di Badan Pendidikan dan pelatihan Provinsi Kalimantan Timur menyapa Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si. Perempuan berjilbab Ikelahiran Balikpapan 19 Desember 1953 yang besar di Samboja ini adalah anak

ketiga dari enam bersaudara keluarga Mayor angkatan darat. Pendidikan dasarnya (SD sd SMP) diselesaikan di Balikpapan, kemudian dilanjutkan di Sekolah Pendidikan Keperawatan sbagai langkah awal karirnya sebagai perawat, yang kemudian menjadi Kepala Ruang Anak RSU Abdulwahab Syachrani di Samarinda. Saat ini Ibu Farida juga dipercayakan untuk menjadi Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Kaltim.Sesuai dengan makna nama belakangnya yang berarti ”perempuan pendidik”, perempuan yang sejak awal bercita-cita sebagai guru ini terpenuhi keinginannya ketika ia menjadi guru pada Sekolah Pendidikan Keperawatan Samarinda, setelah menamatkan pendidikan DI Guru Perawat di Bandung. Debut karirnya dalam dunia pengembangan SDM ini kemudian berkembang ketika ia hijrah dari lingkungan RSU ke Biro Kepegawaian Kantor Gubernur Propinsi Kalimantan Timur, sebagai Kepala Sub Bagian Mutasi Jabatan, lalu meningkat menjadi Kabag Analisis Jabatan, setelah ia menamatkan S1 Kependidikan pada FKIP Universitas Mulawarman di Samarinda. Gebrakannya sebagai pendidik semakin tampak ketika ia memprakarsai dibentuknya Akademi Keperawatan Pemda Propinsi Kaltim dan menjadi inisiator terbentuknya SI Pemerintahan Integratif FISIPOL Universitas Mulawarman.

alau mau nyombong sedikit, kata ini lebih populer di kalangan para Kpegiat (ini juga kata ”baru” lho !)

di dunia kediklatan seperti kita ketimbang di kalangan “awam” di luar dunia kita. Waspadalah !!! kegemaran menggunakan kata baru/”modern” dan ”elit” ini tanpa mengetahui “asbaabun nuzul” (asal muasal) dan spesifikasi (rincian khas) kata ini bisa berubah menjadi “kegenitan/snobisme” seperti sebagian orang yang lebih senang menggunakan henpon (handphone) terbaru tanpa kemampuan menguasai (apalagi menggunakan) semua fitur yang disematkan di dalam handphone itu. Karenanya, untuk menghindari kegenitan seperti itu bacalah tulisan ini dengan cermat, kalau perlu tiga kali sehari sebelum/sesudah *) makan (coret yang tidak perlu).

Kata pembelajar merupakan kata jadian (bukan jadi-jadian) dari kata ajar, sebuah kata benda yang arti resminya (dalam kamus resmi) adalah “barang apa yang dikatakan kepada orang supaya diketahui (dituruti dsb)”. Kata ini kemudian mendapat awalan be (dan sisipan l) menjadi belajar, sebuah kata kerja yang secara resmi secara singkat berarti berlatih, sedangkan secara panjang ar t inya adalah “berusaha supaya beroleh kepandaian dengan menghafal (melatih diri dsb)”. Selanjutnya kata jadian pertama tadi (belajar) mendapat awalan (lagi) pe dan sisipan (lagi-lagi) m menjadi kata jadian kedua (walaupun sudah menjadi kata jadian kedua, tetap saja bukan kata jadi-jadian !!!) ; pembelajar.

Sampai keringatan pun (baik dingin atau panas) anda akan sia-sia apabila berusaha mencari makna kata ini dalam Kamus Bahasa Indonesia edisi lama (setidaknya sampai edisi 1987) walaupun sudah dengan eyd (ejaan baru yang telah disempurnakan). Hal ini membuktikan bahwa kata jadian ini memang lebih “modern “ karena baru lahir dan populer setelah kamus edisi tahun itu diterbitkan, mungkin pada tahun 90'an. Dalam kamus resmi tersebut, kata ini sebelumnya lebih dikenal dengan entry pelajar, yang arti pertamanya adalah “murid (terutama pada sekolah lanjutan)”, Arti pertama kata pelajar yang “diwariskan” kepada pembelajar sebagai kata turunannya itu lebih populer ketimbang arti keduanya yaitu “orang pandai-pandai yang menyelidiki suatu ilmu”. Arti kedua ini sudah diberi tanda salib yang maknanya sudah “mati' alias sudah jarang (tidak) dipergunakan lagi, walaupun tidak jelas apa penyebab kematiannya serta kapan dan dimana pemakamannya.

P a d a p e r k e m b a n g a n selanjutnya, setelah dua kali mendapat awalan (be dan pe, dengan sisipan m) kata pembelajar sebagai kata jadian g e n e r a s i k e d u a m a s i h b i s a bermetamorfose (seperti serangga saja !) dengan mendapatkan akhiran an menjadi kata jadian generasi ke tiga ; pembelajaran. Sebagai “turunan” dari kata pembelajar yang belum ditemukan dalam kamus-kamus klasik, makna kata pembelajaran dapat diacukan (bukan diacuhkan atau diacungkan !) kepada makna kata pengajaran. Dengan demikian pembelajaran dapat diartikan

dalam tiga versi ; “cara (perbuatan dsb) mengajar atau mengajarkan”, “perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar”, “(pengalaman, kejadian dsb yang menjadi) peringatan. Secara maknawi, ketiga versi arti kata tersebut dapat dirangkum dalam salah satu makna awalan pe dan akhiran an (yaitu proses) yang disematkan pada kata b e l a j a r s e b a ga i “ k a t a d a s a r ” pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dimaknai sebagai “segala sesuatu yang berkaitan, dan/atau dikaitkan dan/atau terkait dengan proses belajar atau pemberian pelajaran”.

Sebaga i sebuah proses , pembelajaran dalam paedagogi maupun dalam andragogi melibatkan dua subyek ; pembelajar dan pengajar. Secara tekstual arti resmi (dalam kamus resmi) pengajar ada dua ; pertama adalah “ajaran”, serta yang kedua adalah “orang yang mengajar (seperti guru, pelatih, dsb)”. Sudah barang tentu kita lebih mengacu pada penggunaan arti yang kedua tersebut ketimbang arti yang pertama itu. Secara kontekstual ada perbedaan yang mendasar dalam pemosisian dan pemberian peran kepada kedua subyek tersebut (pembelajar dan pengajar) pada paedagogi dan andragogi. Dalam paedagogi, peranan pengajar lebih dominan dengan peran sebagai narasumber utama semua informasi yang disampaikan dalam pembelajaran, sedangkan dalam andragogi peran kedua subjek ini lebih berimbang ; sama-sama sebagai narasumber. (@S@)

bersambung ke Edisi selanjutnya.....

Sang PembelajarOLEH : MAKSUM ABDULLAH MARHAMAH

Dra. Hj.Farida Widiawati, M.Si. Secara “historis” (bukan histeris) kata pembelajar merupakan kata baru (“modern”) ketimbang pelajar sebagai kata lama. Secara “hirarkhis” kata pembelajar ini juga lebih ”elit” ketimbang pelajar, karena konon kabarnya kata pembelajar untuk pembelajaran orang dewasa, sedangkan berbagai genre kata yang sejenis ditujukan untuk peringkat ”level” pendidikan di bawahnya (pra dewasa) , dengan urutan ”peringkat” sebagai berikut ; murid untuk eSDe, pelajar untuk eSeLTePe, siswa untuk eSeLTeA, serta mahasiswa untuk PeTe (negeri maupun swasta).

16 17

INSPIRING PEOPLE

volume 1/2011volume 1/2011

Page 18: Bulletinbandiklat no.1

SE P U T A R D U N I A D I K L A T

ebagai dampaknya, dengan b e r l a r u t - l a r u t nya p r o s e s Spenyempurnaan kurikulum

Dik lat tersebut menyebabkan beberapa efek negatif dalam kegiatan kediklatan secara keseluruhan. Sebagai contoh yang paling krusial adalah banyaknya modul-modul Diklat yang kurang relevan lagi (baca: kadaluwarsa) dengan keadaan sekarang ini, misalnya masih adanya m o d u l - m o d u l y a n g m a s i h menggunakan peraturan perundang-undangan yang sudah dicabut meski sudah ada penggantinya. Untuk itu sudah semestinya LAN RI terus berupaya secepat mungkin untuk m e l a k u k a n p e n y e m p u r n a a n -

penyempurnaan kurikulum Diklat tersebut.

Memang LAN RI telah beberapa ka l i mengadakan per temuan-pertemuan rakor, worksho, seminar, dll untuk membahas penyempurnaan kurikulum Diklat tersebut, tapi toh ternyata hasilnya masih belum memuaskan juga.

Perubahan Kurikulum Diklat Prajabatan

Perubahan kurikulum Diklat Prajabatan memang wajib dilakukan mengingat banyaknya perubahan y a n g t e r j a d i d i l i n g k u n g a n kepemerintahan. Dibandingkan dengan model Diklat Prajabatan di

luar negeri, pelaksanaan Diklat Prajabatan di Indonesia memang sangat terlalu singkat dari segi waktu. Berdasarkan kurikulum lama, Diklat Prajabatan Golongan I dan II berlangsung selama 11 (sebelas) hari dan untuk Golongan III berlangsung selama 14 (empat belas) hari.

Bandingkan lah dengan negara-negara di Eropa dimana D i k l a t P r a j a b a t a n d a p a t berlangsung selama 9 (sembilan) bulan bahkan ada yang sampai 2 (dua) tahun. Hal ini sangat beralasan untuk dilakukan, karena Diklat Prajabatan merupakan ajang pendidikan dan pelatihan dasar (awal) bagi seseorang yang i n g i n m e n j a d i a p a r a t u r pemerintah.

Perubahan kurikulum Diklat P ra jaba t an memang te l ah dilakukan oleh LAN RI. Ini dimulai ketika Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) m e n g e l u a r k a n k e b i j a k a n Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai tindak lanjutnya, terbitlah Peraturan Kepala LAN No. 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pend id ikan dan Pe la t ihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Yang Diangkat dari Tenaga Honorer sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LAN No. 5 Tahun 2007; dan Peraturan Kep. LAN No. 3 dan No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Diklat Prajabatan Gol I dan II, serta Pedoman Diklat Prajabatan Golongan III.

P e d o m a n t e r s e b u t menambahkan beberapa mata Diklat baru pada Diklat Prajabatan

bagi Tenaga Ex-Honorer, yakni Pola P i k i r ( M i n d S e t t i n g ) P N S , Kepemerintahan Yang Baik, dan Percepatan Pemberantasan Korupsi. Disamping itu, ada penambahan jumlah Jam Pelajarannya pun pada tiap mata Diklat. Sebagai akibatnya, Diklat Prajabatan untuk Tenaga Ex-Honorer pun bertambah waktunya, yakni sekitar 19 (sembilan belas) hari untuk Golongan I dan II, serta 24 (dua puluh empat) hari untuk Golongan III.

Selanjutnya, LAN RI juga mengusulkan agar Diklat Prajabatan lebih diintensifkan lagi model pendidikan dan pelatihannya dengan menambahkan jumlah Mata Diklat dan jam pelajarannya (waktu). Ide awalnya dimulai model Diklat Prajabatan berlangsung selama 6 (enam) bulan, kemudian direvisi idenya menjadi 5 (lima) bulan. Dan terakhir, model Diklat Prajabatan direncanakan akan berlangsung selama 3 (tiga) bulan, dengan pelaksanaannya selama 2 (dua) bulan di kelas dan 1 (satu) bulan di tempat kerjanya (sistem magang).

Kurikulum Diklat Prajabatan Terbaru

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya terbitlah Peraturan Kepala LAN No. 18 Tahun 2010 tertanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.

S e c a r a u m u m t i d a k a d a perubahan besar yang telah dilakukan oleh LAN RI. Perubahan kurikulum Diklat Prajabatan yang baru adalah menyamakan model Diklat Prajabatan dari Formasi Umum menjadi model Diklat Prajabatan Ex-Honorer, sehingga Kurikulum Diklat Prajabatan yang terbaru persis sama dengan Kurikulum Diklat Prajabatan Ex-Honorer. Jadi t idak ada lagi

Tabel Kurikulum Mata Diklat Prajabatan

Keterangan : 1 Jam Pelajaran = 45 menitSumber : Peraturan Kep. LAN No. 18 Tahun 2010

Perubahan (sementara)

Kurikulum Diklat Prajabatan

Oleh: H. Fitriansyah, ST, MM

perbedaan antara kurikulum Diklat Prajabatan dari Formasi Umum dan dari Tenaga Ex-Honorer.

Teknis pelaksanaan Diklat Prajabatan kurikulum terbaru ini sama d e n g a n D i k l a t P r a j a b a t a n sebelumnya, termasuk kewajiban tugas baca dan pengasramaan peserta diklat.

Perubahan Kurikulum Sementara ?Berdasarkan uraian di atas yang

menyatakan bahwa LAN RI telah m e w a c a n a k a n m o d e l D i k l a t Prajabatan yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Besar kemungkinan kurikulum Diklat Prajabatan yang baru (dilaksanakan mulai Tahun 2011 ini)

akan mengalami perubahan lagi dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Sehingga dapat dikatakan bahwa p e r u b a h a n k u r i k u l u m D i k l a t Prajabatan Tahun 2010 ini merupakan kurikulum sementara saja sambil menunggu selesainya perumusan kurikulum baru Diklat Prajabatan model 3 (tiga) bulan, dengan sistem kelas dan magang.

Kita semua, terutama stakeholder Badan Diklat Provinsi Kalt im, berharap agar kurikulum baru yang akan dibuat sesempurna mungkin sehingga tujuan dari Pendidikan dan Pelatihan Aparatur dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Semoga. (Pit)

Wacana perubahan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) khusus Bidang Penjenjangan, yakni Diklat Prajabatan dan Diklat

Kepemimpinan memang sudah lama kita dengar sekitar tahun 2008-2009 yang lalu. Namun ternyata kurikulum yang diharapkan

(khususnya oleh insan Diklat) akan segera disempurnakan ternyata masih dalam proses yang mungkin ”alot” dalam penyelesaiannya di

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).

NO MATA DIKLAT JAM PELAJARANGOL. I & II GOL. III

1 Dinamika Kelompok 6 122 Pola Pikir (Mind Setting) PNS 24 243 Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI 9 124 Kepemerintahan Yang Baik 9 125 Manajemen Kepegawaian Negara 9 126 Etika Organisasi Pemerintah 9 127 Pelayanan Prima 9 128 Budaya Kerja Organisasi Pemerintah 9 129 Percepatan Pemberantasan Korupsi 12 1210 Manajemen Perkantoran Modern 9 1211 Membangun Kerjasama Tim 9 1212 Komunikasi Yang Efektif 9 1213 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI 9 1214 Program Ko-Kurikulera.

a. Latihan Kesegaran Jasmani dalam bentuk 18 21senam kesegaran jasmani, permainan, olahraga, lari/jogging.

b. Baris berbaris. 6 6c. Tata Upacara Sipil. 6 6d. Pengarahan Program. 3 6e. Ceramah Umum/Muatan Teknis 6 6

Substantif Lembaga.f. Ceramah Kesehatan Mental. 3 3

JUMLAH 174 216

WAKTU PELAKSANAAN 19 hari 24 hari

18 19volume 1/2011volume 1/2011

Page 19: Bulletinbandiklat no.1

SE P U T A R D U N I A D I K L A T

ebagai dampaknya, dengan b e r l a r u t - l a r u t nya p r o s e s Spenyempurnaan kurikulum

Dik lat tersebut menyebabkan beberapa efek negatif dalam kegiatan kediklatan secara keseluruhan. Sebagai contoh yang paling krusial adalah banyaknya modul-modul Diklat yang kurang relevan lagi (baca: kadaluwarsa) dengan keadaan sekarang ini, misalnya masih adanya m o d u l - m o d u l y a n g m a s i h menggunakan peraturan perundang-undangan yang sudah dicabut meski sudah ada penggantinya. Untuk itu sudah semestinya LAN RI terus berupaya secepat mungkin untuk m e l a k u k a n p e n y e m p u r n a a n -

penyempurnaan kurikulum Diklat tersebut.

Memang LAN RI telah beberapa ka l i mengadakan per temuan-pertemuan rakor, worksho, seminar, dll untuk membahas penyempurnaan kurikulum Diklat tersebut, tapi toh ternyata hasilnya masih belum memuaskan juga.

Perubahan Kurikulum Diklat Prajabatan

Perubahan kurikulum Diklat Prajabatan memang wajib dilakukan mengingat banyaknya perubahan y a n g t e r j a d i d i l i n g k u n g a n kepemerintahan. Dibandingkan dengan model Diklat Prajabatan di

luar negeri, pelaksanaan Diklat Prajabatan di Indonesia memang sangat terlalu singkat dari segi waktu. Berdasarkan kurikulum lama, Diklat Prajabatan Golongan I dan II berlangsung selama 11 (sebelas) hari dan untuk Golongan III berlangsung selama 14 (empat belas) hari.

Bandingkan lah dengan negara-negara di Eropa dimana D i k l a t P r a j a b a t a n d a p a t berlangsung selama 9 (sembilan) bulan bahkan ada yang sampai 2 (dua) tahun. Hal ini sangat beralasan untuk dilakukan, karena Diklat Prajabatan merupakan ajang pendidikan dan pelatihan dasar (awal) bagi seseorang yang i n g i n m e n j a d i a p a r a t u r pemerintah.

Perubahan kurikulum Diklat P ra jaba t an memang te l ah dilakukan oleh LAN RI. Ini dimulai ketika Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) m e n g e l u a r k a n k e b i j a k a n Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai tindak lanjutnya, terbitlah Peraturan Kepala LAN No. 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pend id ikan dan Pe la t ihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Yang Diangkat dari Tenaga Honorer sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LAN No. 5 Tahun 2007; dan Peraturan Kep. LAN No. 3 dan No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Diklat Prajabatan Gol I dan II, serta Pedoman Diklat Prajabatan Golongan III.

P e d o m a n t e r s e b u t menambahkan beberapa mata Diklat baru pada Diklat Prajabatan

bagi Tenaga Ex-Honorer, yakni Pola P i k i r ( M i n d S e t t i n g ) P N S , Kepemerintahan Yang Baik, dan Percepatan Pemberantasan Korupsi. Disamping itu, ada penambahan jumlah Jam Pelajarannya pun pada tiap mata Diklat. Sebagai akibatnya, Diklat Prajabatan untuk Tenaga Ex-Honorer pun bertambah waktunya, yakni sekitar 19 (sembilan belas) hari untuk Golongan I dan II, serta 24 (dua puluh empat) hari untuk Golongan III.

Selanjutnya, LAN RI juga mengusulkan agar Diklat Prajabatan lebih diintensifkan lagi model pendidikan dan pelatihannya dengan menambahkan jumlah Mata Diklat dan jam pelajarannya (waktu). Ide awalnya dimulai model Diklat Prajabatan berlangsung selama 6 (enam) bulan, kemudian direvisi idenya menjadi 5 (lima) bulan. Dan terakhir, model Diklat Prajabatan direncanakan akan berlangsung selama 3 (tiga) bulan, dengan pelaksanaannya selama 2 (dua) bulan di kelas dan 1 (satu) bulan di tempat kerjanya (sistem magang).

Kurikulum Diklat Prajabatan Terbaru

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya terbitlah Peraturan Kepala LAN No. 18 Tahun 2010 tertanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.

S e c a r a u m u m t i d a k a d a perubahan besar yang telah dilakukan oleh LAN RI. Perubahan kurikulum Diklat Prajabatan yang baru adalah menyamakan model Diklat Prajabatan dari Formasi Umum menjadi model Diklat Prajabatan Ex-Honorer, sehingga Kurikulum Diklat Prajabatan yang terbaru persis sama dengan Kurikulum Diklat Prajabatan Ex-Honorer. Jadi t idak ada lagi

Tabel Kurikulum Mata Diklat Prajabatan

Keterangan : 1 Jam Pelajaran = 45 menitSumber : Peraturan Kep. LAN No. 18 Tahun 2010

Perubahan (sementara)

Kurikulum Diklat Prajabatan

Oleh: H. Fitriansyah, ST, MM

perbedaan antara kurikulum Diklat Prajabatan dari Formasi Umum dan dari Tenaga Ex-Honorer.

Teknis pelaksanaan Diklat Prajabatan kurikulum terbaru ini sama d e n g a n D i k l a t P r a j a b a t a n sebelumnya, termasuk kewajiban tugas baca dan pengasramaan peserta diklat.

Perubahan Kurikulum Sementara ?Berdasarkan uraian di atas yang

menyatakan bahwa LAN RI telah m e w a c a n a k a n m o d e l D i k l a t Prajabatan yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Besar kemungkinan kurikulum Diklat Prajabatan yang baru (dilaksanakan mulai Tahun 2011 ini)

akan mengalami perubahan lagi dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Sehingga dapat dikatakan bahwa p e r u b a h a n k u r i k u l u m D i k l a t Prajabatan Tahun 2010 ini merupakan kurikulum sementara saja sambil menunggu selesainya perumusan kurikulum baru Diklat Prajabatan model 3 (tiga) bulan, dengan sistem kelas dan magang.

Kita semua, terutama stakeholder Badan Diklat Provinsi Kalt im, berharap agar kurikulum baru yang akan dibuat sesempurna mungkin sehingga tujuan dari Pendidikan dan Pelatihan Aparatur dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Semoga. (Pit)

Wacana perubahan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) khusus Bidang Penjenjangan, yakni Diklat Prajabatan dan Diklat

Kepemimpinan memang sudah lama kita dengar sekitar tahun 2008-2009 yang lalu. Namun ternyata kurikulum yang diharapkan

(khususnya oleh insan Diklat) akan segera disempurnakan ternyata masih dalam proses yang mungkin ”alot” dalam penyelesaiannya di

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).

NO MATA DIKLAT JAM PELAJARANGOL. I & II GOL. III

1 Dinamika Kelompok 6 122 Pola Pikir (Mind Setting) PNS 24 243 Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI 9 124 Kepemerintahan Yang Baik 9 125 Manajemen Kepegawaian Negara 9 126 Etika Organisasi Pemerintah 9 127 Pelayanan Prima 9 128 Budaya Kerja Organisasi Pemerintah 9 129 Percepatan Pemberantasan Korupsi 12 1210 Manajemen Perkantoran Modern 9 1211 Membangun Kerjasama Tim 9 1212 Komunikasi Yang Efektif 9 1213 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI 9 1214 Program Ko-Kurikulera.

a. Latihan Kesegaran Jasmani dalam bentuk 18 21senam kesegaran jasmani, permainan, olahraga, lari/jogging.

b. Baris berbaris. 6 6c. Tata Upacara Sipil. 6 6d. Pengarahan Program. 3 6e. Ceramah Umum/Muatan Teknis 6 6

Substantif Lembaga.f. Ceramah Kesehatan Mental. 3 3

JUMLAH 174 216

WAKTU PELAKSANAAN 19 hari 24 hari

18 19volume 1/2011volume 1/2011

Page 20: Bulletinbandiklat no.1

20 21

W A N I T A D I B A L I K D I K L A T

Sosok wanita karir yang sukses merupakan fenomena umum di kota-kota besar termasuk kota samarinda, tidak sedikit wanita yang menjalani fungsi ganda selain sebagai wanita karir juga sebagai ibu rumah tangga. Sukses di kedua bidang tersebut bukanlah hal yang mustahil jika kita mampu menyiasati waktu dan peran, Namun tak jarang kegagalan datang menghampiri ketika keberuntungan tak memihak, yang membuat seorang wanita dipojokkan pada kondisi memilih antara rumah tangga atau karir????

Seorang wanita yang memainkan dua peran sekaligus selain sebagai wanita pekerja sekaligus ibu rumah tangga harus pandai dalam mengatur waktu dan peran karena kedua profesi tersebut memiliki tanggung jawab dan konsekuensi yang sama beratnya. Banyak perusahaan yang menilai bahwa pegawai wanita kerap kurang professional dibanding pekerja pria terlebih lagi setelah menikah dan punya anak produktifitasnya akan semakin menurun., contohnya pekerja wanita sering datang terlambat ke kantor dengan alasan urusan keluarga seperti mengurus suami ataupun anak sakit dan secara fisikpun wanita yang kelelahan mengurus rumah tangganya akan se r ing tampi l 'berantakan' dengan penanpilan apa adanya Karena seringnya pekerja wanita menolak dengan alas an mengurus rumah tangga, Perusahaan pun sulit untuk menuntut mereka lembur terlebih lagi menugaskan mereka ke luar kota.

Pertanyaannya apakah sukses dikantor dan sukses dirumah dapat diraih atau hanya sekedar impian belaka????....... Se jauh in i banyak wan i ta yang mengimpikan kesuksesan di kedua profesi tersebut, sukses dalam karir dan bahagia di rumah tangga dan mereka berusaha keras untuk menggapainya, Terkesan sulit meraih keduanya, tapi bukanlah hal yang mutahil anda dapat meraihnya….. mungkin beberapa hal ini dapat membantu para wanita meraih impiannya…..

1. Pas t i kan anda menger t i dan memahami manajemen waktu yang tepat dan efesien. Dengan adanya dua peran yang harus dimainkan, anda perlu membuat aturan main hingga kedua peran tersebut bisa berjalan ber samaan . Mula i l ah dengan

Sukses di

di Rumah!!!

Kantor,

Suksesm e m b u a t p e re n c a n a a n ya n g terjadwal pada kedua peran tersebut, Tentukan dan rencanakan dengan cermat faktor-faktor yang akan mendukung anda melaksanakan kedua peran tersebut, misalnya kebutuhan akan pembantu rumah tangga atau pada orang yang anda percaya mengurus rumah dan anak-anak anda dengan tetap berada dibawah kontrol anda seperti mengontrolnya secara teratur dari kantor melalui telepon, Sehingga jika anda yakin situasi rumah aman t e r ke n d a l i , a n d a b i s a l e b i h konsentransi dalam menyelesaikan tugas-tugas di kantor.

2. Pastikan anda bukanlah termasuk salah satu orang yang beranggapan bahwa wanita yang sudah menikah dan punya anak akan menurun produkt i f i tas dan k iner janya . Berusahalah untuk tetap produktif dengan menyelesaikan semua pekerjaan hingga tuntas berdasarkan skala prioritas sehingga anda tidak akan merasa jenuh ataupun pusing walaupun pekerjaan menumpuk di meja kerja anda.

3. Pastikan anda bisa membuktikan bahwa anda bisa merubah anggapan bahwa setelah berumah tangga, wanita akan terhenti karirnya dengan tetap semangat, menumbuhkan minat untuk terus berkembang dan berkompetisi, meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan walaupun anda telah disibukkan dengan urusan rumah tangga.

4. Pastikan anda tidak menolak jika perusahaan menugaskan anda lembur atau tugas keluar kota, jika t idak ada hal -ha l yang lebih penting.Beri penjelasan pada keluarga dan sampaikan pernyataan maaf anda karena waktu anda di rumah menjadi berkurang akibat pekerjaan tersebut. Pastikan semua kebutuhan rumah tangga telah terpenuhi dan seluruh urusan rumah tangga telah a rumah lum meninggalkan rumah dan satu hal yang perlu diingat tetaplah menjaga kontak dengan keluarga nyang ditinggalkan agar keluarga merasa lega dan nyaman karena mengetahui kondisi anda baik-baik saja begitupula

sebaliknya.

5. Pastikan anda selalu tampil menarik dengan mengenakan b u s a n a y a n g s e s u a i d a n menampilkan wajah yang segar serta percaya diri baik ketika k e k a n t o r m a u p u n k e t i k a berkumpul bersama keluarga dirumah.

6. Pastikan anda meninggalkan semua urusan kantor ketika anda tengah berkumpul bersama keluarga dan manfaatkan waktu libur anda seefektif mungkin ber sama ke lua rga dengan beraktifitas seperti rekreasi, jalan-jalan atau hanya bersantai dirumah berbagi cerita dengan suami dan anak-anak anda tercinta .

Dan…… yang tak kalah penting dari semuanya adalah Pastikan pada diri anda sendiri , apakah memang keputusan untuk menjalankan dua peran selain sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir benar-benar merupakan keputusan terbaik yang anda ambil tanpa ada paksaan dari pihak lain??? Kalau jawaban anda “ya” berarti anda harus bersikap konsisten dan memiliki komitmen pada pilihan yang sudah anda tetapkan. Sikap ini dapat anda tunjukkan dengan bertanggung jawab penuh terhadap tugas-tugas tanpa melalaikan tugas rumah tangga. Dengan rasa tanggung jawab,anda akan mudah menikmati kedua peran, sebagai wanita rumah tangga dan wanita karir dan tidak menganggapnya sebagai beban.

Semoga hal diatas dapat membantu anda untuk meraih sukses dirumah dan dikantor, yakinkankan diri anda bahwa anda merupakan salah satu dari sekian wanita yang terpilih yang dianggap mampu oleh Allah SWT untuk melakoni kedua peran tersebut sekaligus, semangat di rumah! Semangat dikantor! Selamat menjadi wanita yang sukses di rumah dan kantor…! (hrn)

alah satu cara yang digunakan FAsilitPenggunaan teknologi Smultimedia memberikan potensi

besar dalam merubah cara seseorang belajar, transformasi keilmuan, cara menyesuaikan setiap informasi dan s e b a g a i n y a . M u l t i m e d i a j u g a menyediakan pelbagai peluang kepada widyaiswara mengaplikasikan pelbagai teknik pengajaran dan peserta juga diberi peluang untuk berinteraksi dalam suatu sesi pembelajaran. Peserta juga berpeluang untuk menentukan teknik belajar yang bersesuaikan dengan mereka, membentuk pengetahuan berdasarkan keperluan masing-masing serta mengalami suasana pembelajaran yang lebih menarik dan berkesan. Sumber maklumat serta rujukan juga bukan lagi terikat dengan teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Animasi , F i lm dan kencantikan penggunaan audio membuat proses capaian pengetahuan ataupun tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Ice breaking, Role Playing dan simulasi?

S is tem Padegogi Da lam suatu pengaja ran secara t rad i s iona l , memberikan suatu kepastian dalam proses pembelajaran kelas, dimaan widyaiswara hanya menyampaikan dan meminta para peserta untuk menyimak dan mempelajarinya. namun demikian padegogi juga memilik pelbagai masalah dan kekurangan bilaman yg menjadi peserta dalam kelas kelompok orang dewasa dan sesi pembejaran yang cukup lama. Dalam pengajaran Padegogi, komunikasi banyak berlaku d i m a n a s e s e o r a n g p e n g a j a r memainkan tugas utama sebagai pemeberi informasi manakala peserta hanya perlu duduk, mendengar dan mencata tkan i s i pent ing yang diperlukan, dan bertanya apabila diperlukan. Metode yg bila ditempatkan p a d a o r a n g d e w a s a a p a l a g i

memerlukan sesi yang cuku lama, hal2 d e m i k i a n s e y o y a n y a d a p a t mengurangkan minat peserta terhadap mata pelajaran tersebut dan seterusnya mengkategorikan ianya sebagai satu mata pelajaran yg dipaksakan.

Jumlah peserta pelatihan dalam satu ke l a s j u ga a d a k a l a ny a a k a n mempengaruhi kurangnya interaksi di antara peserta dan pengajar. Ini seterusnya akan menyebabkan seseorang peserta yang kurang aktif akan menjadi seorang peserta yang pasif. Disamping itu, interaksi peserta dengan materi itu sendiri turut terbatas. Agak sukar untuk seseorang pengajar mengikuti keperluan pesertanya serta memantau ketercapaian pembelajaran setiap peserta dibawah bimbingannya. Peserta juga sukar untuk menentukan sejauh mana mereka dapat memahami pengajaranyang mereka terima.

Dalam sistem pendidikan padegogi juga, pengajaran dan pembelajaran hanya melibatkan dua entiti utama yaitu di antara pengajar dan pelajar. Disamping itu, ia juga lebih banyak menggunakan konsep hafalan terhadap fakta-fakta yang diberikan oleh pengajar. Cara sebegini sebenarnya menimbulkan banyak masalah banyak masalah terutama untuk mengingat fakta yang terlalu banyak dan kadang tidak terlalu mengunadang minat peserta.

Penggunaan Metode Simulasi, role playing dan ice breaking pada kelas andragogi memberikan suatu solusi bagi kevakuman kelas maupun komunikasi yang monolog. Melibatkan seluruh peserta mengoptimalkan seluruh panca indra dirasakan membuat suasana pembelajaran dikelas menjadi kian interaktif dan berdinamika. Pencapaian tujuan pembelajaran pun m e n j a d i l e b i h m u d a h d a n menyenangkan. (Ama)

SE P U T A R D U N I A D I K L A T

Multimedia dan Ice BreakingOleh : Andi Muhammad Arpan

Pada saat mengikuti kegiatan pelatihan atau pembelajaran

kadang-kadang peserta pelatihan merasa jenuh dengan penyajian yang

disampaikan oleh fasilitator. Di sinilah, seorang fasilitator

harus dapat menyiasati keadaan agar suasana

pelatihan/pembelajaran dapat cair, sehingga seorang

fasilitator dituntut untuk selalu berinovasi dalam

penyajian materi. Sistem pendidikan masa kini sedang mengalami perubahan yang amat pesat sekali. Pelbagai

kaedah baru telah diperkenalkan serta

digunakan supaya pengajaran seseorang

pengajar menjadi lebih berkesan dan pembelajaran

peserta menjadi lebih bermakna. Pendekatan

Andragogi yg diterapkan dalan sistem kediklatan bagi

PNS memberikan satu pilihan yg membuat proses

pendidikan di kelas tidak lagi monolog, dialog, tetapi

menjadi lebih interaktif dan berdinamika.

Oleh : Herna Ahsan

www.goggle.com

volume 1/2011volume 1/2011

Page 21: Bulletinbandiklat no.1

20 21

W A N I T A D I B A L I K D I K L A T

Sosok wanita karir yang sukses merupakan fenomena umum di kota-kota besar termasuk kota samarinda, tidak sedikit wanita yang menjalani fungsi ganda selain sebagai wanita karir juga sebagai ibu rumah tangga. Sukses di kedua bidang tersebut bukanlah hal yang mustahil jika kita mampu menyiasati waktu dan peran, Namun tak jarang kegagalan datang menghampiri ketika keberuntungan tak memihak, yang membuat seorang wanita dipojokkan pada kondisi memilih antara rumah tangga atau karir????

Seorang wanita yang memainkan dua peran sekaligus selain sebagai wanita pekerja sekaligus ibu rumah tangga harus pandai dalam mengatur waktu dan peran karena kedua profesi tersebut memiliki tanggung jawab dan konsekuensi yang sama beratnya. Banyak perusahaan yang menilai bahwa pegawai wanita kerap kurang professional dibanding pekerja pria terlebih lagi setelah menikah dan punya anak produktifitasnya akan semakin menurun., contohnya pekerja wanita sering datang terlambat ke kantor dengan alasan urusan keluarga seperti mengurus suami ataupun anak sakit dan secara fisikpun wanita yang kelelahan mengurus rumah tangganya akan se r ing tampi l 'berantakan' dengan penanpilan apa adanya Karena seringnya pekerja wanita menolak dengan alas an mengurus rumah tangga, Perusahaan pun sulit untuk menuntut mereka lembur terlebih lagi menugaskan mereka ke luar kota.

Pertanyaannya apakah sukses dikantor dan sukses dirumah dapat diraih atau hanya sekedar impian belaka????....... Se jauh in i banyak wan i ta yang mengimpikan kesuksesan di kedua profesi tersebut, sukses dalam karir dan bahagia di rumah tangga dan mereka berusaha keras untuk menggapainya, Terkesan sulit meraih keduanya, tapi bukanlah hal yang mutahil anda dapat meraihnya….. mungkin beberapa hal ini dapat membantu para wanita meraih impiannya…..

1. Pas t i kan anda menger t i dan memahami manajemen waktu yang tepat dan efesien. Dengan adanya dua peran yang harus dimainkan, anda perlu membuat aturan main hingga kedua peran tersebut bisa berjalan ber samaan . Mula i l ah dengan

Sukses di

di Rumah!!!

Kantor,

Suksesm e m b u a t p e re n c a n a a n ya n g terjadwal pada kedua peran tersebut, Tentukan dan rencanakan dengan cermat faktor-faktor yang akan mendukung anda melaksanakan kedua peran tersebut, misalnya kebutuhan akan pembantu rumah tangga atau pada orang yang anda percaya mengurus rumah dan anak-anak anda dengan tetap berada dibawah kontrol anda seperti mengontrolnya secara teratur dari kantor melalui telepon, Sehingga jika anda yakin situasi rumah aman t e r ke n d a l i , a n d a b i s a l e b i h konsentransi dalam menyelesaikan tugas-tugas di kantor.

2. Pastikan anda bukanlah termasuk salah satu orang yang beranggapan bahwa wanita yang sudah menikah dan punya anak akan menurun produkt i f i tas dan k iner janya . Berusahalah untuk tetap produktif dengan menyelesaikan semua pekerjaan hingga tuntas berdasarkan skala prioritas sehingga anda tidak akan merasa jenuh ataupun pusing walaupun pekerjaan menumpuk di meja kerja anda.

3. Pastikan anda bisa membuktikan bahwa anda bisa merubah anggapan bahwa setelah berumah tangga, wanita akan terhenti karirnya dengan tetap semangat, menumbuhkan minat untuk terus berkembang dan berkompetisi, meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan walaupun anda telah disibukkan dengan urusan rumah tangga.

4. Pastikan anda tidak menolak jika perusahaan menugaskan anda lembur atau tugas keluar kota, jika t idak ada hal -ha l yang lebih penting.Beri penjelasan pada keluarga dan sampaikan pernyataan maaf anda karena waktu anda di rumah menjadi berkurang akibat pekerjaan tersebut. Pastikan semua kebutuhan rumah tangga telah terpenuhi dan seluruh urusan rumah tangga telah a rumah lum meninggalkan rumah dan satu hal yang perlu diingat tetaplah menjaga kontak dengan keluarga nyang ditinggalkan agar keluarga merasa lega dan nyaman karena mengetahui kondisi anda baik-baik saja begitupula

sebaliknya.

5. Pastikan anda selalu tampil menarik dengan mengenakan b u s a n a y a n g s e s u a i d a n menampilkan wajah yang segar serta percaya diri baik ketika k e k a n t o r m a u p u n k e t i k a berkumpul bersama keluarga dirumah.

6. Pastikan anda meninggalkan semua urusan kantor ketika anda tengah berkumpul bersama keluarga dan manfaatkan waktu libur anda seefektif mungkin ber sama ke lua rga dengan beraktifitas seperti rekreasi, jalan-jalan atau hanya bersantai dirumah berbagi cerita dengan suami dan anak-anak anda tercinta .

Dan…… yang tak kalah penting dari semuanya adalah Pastikan pada diri anda sendiri , apakah memang keputusan untuk menjalankan dua peran selain sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir benar-benar merupakan keputusan terbaik yang anda ambil tanpa ada paksaan dari pihak lain??? Kalau jawaban anda “ya” berarti anda harus bersikap konsisten dan memiliki komitmen pada pilihan yang sudah anda tetapkan. Sikap ini dapat anda tunjukkan dengan bertanggung jawab penuh terhadap tugas-tugas tanpa melalaikan tugas rumah tangga. Dengan rasa tanggung jawab,anda akan mudah menikmati kedua peran, sebagai wanita rumah tangga dan wanita karir dan tidak menganggapnya sebagai beban.

Semoga hal diatas dapat membantu anda untuk meraih sukses dirumah dan dikantor, yakinkankan diri anda bahwa anda merupakan salah satu dari sekian wanita yang terpilih yang dianggap mampu oleh Allah SWT untuk melakoni kedua peran tersebut sekaligus, semangat di rumah! Semangat dikantor! Selamat menjadi wanita yang sukses di rumah dan kantor…! (hrn)

alah satu cara yang digunakan FAsilitPenggunaan teknologi Smultimedia memberikan potensi

besar dalam merubah cara seseorang belajar, transformasi keilmuan, cara menyesuaikan setiap informasi dan s e b a g a i n y a . M u l t i m e d i a j u g a menyediakan pelbagai peluang kepada widyaiswara mengaplikasikan pelbagai teknik pengajaran dan peserta juga diberi peluang untuk berinteraksi dalam suatu sesi pembelajaran. Peserta juga berpeluang untuk menentukan teknik belajar yang bersesuaikan dengan mereka, membentuk pengetahuan berdasarkan keperluan masing-masing serta mengalami suasana pembelajaran yang lebih menarik dan berkesan. Sumber maklumat serta rujukan juga bukan lagi terikat dengan teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Animasi , F i lm dan kencantikan penggunaan audio membuat proses capaian pengetahuan ataupun tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Ice breaking, Role Playing dan simulasi?

S is tem Padegogi Da lam suatu pengaja ran secara t rad i s iona l , memberikan suatu kepastian dalam proses pembelajaran kelas, dimaan widyaiswara hanya menyampaikan dan meminta para peserta untuk menyimak dan mempelajarinya. namun demikian padegogi juga memilik pelbagai masalah dan kekurangan bilaman yg menjadi peserta dalam kelas kelompok orang dewasa dan sesi pembejaran yang cukup lama. Dalam pengajaran Padegogi, komunikasi banyak berlaku d i m a n a s e s e o r a n g p e n g a j a r memainkan tugas utama sebagai pemeberi informasi manakala peserta hanya perlu duduk, mendengar dan mencata tkan i s i pent ing yang diperlukan, dan bertanya apabila diperlukan. Metode yg bila ditempatkan p a d a o r a n g d e w a s a a p a l a g i

memerlukan sesi yang cuku lama, hal2 d e m i k i a n s e y o y a n y a d a p a t mengurangkan minat peserta terhadap mata pelajaran tersebut dan seterusnya mengkategorikan ianya sebagai satu mata pelajaran yg dipaksakan.

Jumlah peserta pelatihan dalam satu ke l a s j u ga a d a k a l a ny a a k a n mempengaruhi kurangnya interaksi di antara peserta dan pengajar. Ini seterusnya akan menyebabkan seseorang peserta yang kurang aktif akan menjadi seorang peserta yang pasif. Disamping itu, interaksi peserta dengan materi itu sendiri turut terbatas. Agak sukar untuk seseorang pengajar mengikuti keperluan pesertanya serta memantau ketercapaian pembelajaran setiap peserta dibawah bimbingannya. Peserta juga sukar untuk menentukan sejauh mana mereka dapat memahami pengajaranyang mereka terima.

Dalam sistem pendidikan padegogi juga, pengajaran dan pembelajaran hanya melibatkan dua entiti utama yaitu di antara pengajar dan pelajar. Disamping itu, ia juga lebih banyak menggunakan konsep hafalan terhadap fakta-fakta yang diberikan oleh pengajar. Cara sebegini sebenarnya menimbulkan banyak masalah banyak masalah terutama untuk mengingat fakta yang terlalu banyak dan kadang tidak terlalu mengunadang minat peserta.

Penggunaan Metode Simulasi, role playing dan ice breaking pada kelas andragogi memberikan suatu solusi bagi kevakuman kelas maupun komunikasi yang monolog. Melibatkan seluruh peserta mengoptimalkan seluruh panca indra dirasakan membuat suasana pembelajaran dikelas menjadi kian interaktif dan berdinamika. Pencapaian tujuan pembelajaran pun m e n j a d i l e b i h m u d a h d a n menyenangkan. (Ama)

SE P U T A R D U N I A D I K L A T

Multimedia dan Ice BreakingOleh : Andi Muhammad Arpan

Pada saat mengikuti kegiatan pelatihan atau pembelajaran

kadang-kadang peserta pelatihan merasa jenuh dengan penyajian yang

disampaikan oleh fasilitator. Di sinilah, seorang fasilitator

harus dapat menyiasati keadaan agar suasana

pelatihan/pembelajaran dapat cair, sehingga seorang

fasilitator dituntut untuk selalu berinovasi dalam

penyajian materi. Sistem pendidikan masa kini sedang mengalami perubahan yang amat pesat sekali. Pelbagai

kaedah baru telah diperkenalkan serta

digunakan supaya pengajaran seseorang

pengajar menjadi lebih berkesan dan pembelajaran

peserta menjadi lebih bermakna. Pendekatan

Andragogi yg diterapkan dalan sistem kediklatan bagi

PNS memberikan satu pilihan yg membuat proses

pendidikan di kelas tidak lagi monolog, dialog, tetapi

menjadi lebih interaktif dan berdinamika.

Oleh : Herna Ahsan

www.goggle.com

volume 1/2011volume 1/2011

Page 22: Bulletinbandiklat no.1

K E L U A R G A B E S A R D I K L A T K A L T I M K E L U A R G A B E S A R D I K L A T K A L T I M

Kegiatan Kerja Bakti di Pasar Segiri

dalam rangka Hari ulang tahun Prov.

Kalimantan Timur pada tanggal 7 Januari

2011. Diklat Manajemen Terapi bekerja sama dengan Rumah Perubahan Renald Kasali di Bekasi Jawa Barat pada tanggal 25-27 Januari 2011.

Peserta Expo Fair dalam rangka Ulang

Tahun Prov. Kaltim dari tanggal 2 – 8

Februari 2011.

Rapat Rutin Widyaiswara tiap hari

Rabu, dari tanggal 12 Januari – 16

Maret 2011.

22

Jum'at Bersih Keluarga Besar Badan Diklat Kaltim

tanggal 18 Februari 2011

volume 1/2011

Page 23: Bulletinbandiklat no.1

K E L U A R G A B E S A R D I K L A T K A L T I M K E L U A R G A B E S A R D I K L A T K A L T I M

Kegiatan Kerja Bakti di Pasar Segiri

dalam rangka Hari ulang tahun Prov.

Kalimantan Timur pada tanggal 7 Januari

2011. Diklat Manajemen Terapi bekerja sama dengan Rumah Perubahan Renald Kasali di Bekasi Jawa Barat pada tanggal 25-27 Januari 2011.

Peserta Expo Fair dalam rangka Ulang

Tahun Prov. Kaltim dari tanggal 2 – 8

Februari 2011.

Rapat Rutin Widyaiswara tiap hari

Rabu, dari tanggal 12 Januari – 16

Maret 2011.

22

Jum'at Bersih Keluarga Besar Badan Diklat Kaltim

tanggal 18 Februari 2011

volume 1/2011

Page 24: Bulletinbandiklat no.1

www.goggle.com