bukuajarpengantarteknikgeofisikafinal

126
i BUKU AJAR BUKU AJAR BUKU AJAR BUKU AJAR PENGANTAR TEKNIK GEOFISIKA PENGANTAR TEKNIK GEOFISIKA PENGANTAR TEKNIK GEOFISIKA PENGANTAR TEKNIK GEOFISIKA Oleh MUH SARKOWI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2010

Upload: fatahillah-agung-hardono-putra

Post on 25-Nov-2015

348 views

Category:

Documents


69 download

TRANSCRIPT

  • i

    BUKU AJARBUKU AJARBUKU AJARBUKU AJAR

    PENGANTAR TEKNIK GEOFISIKAPENGANTAR TEKNIK GEOFISIKAPENGANTAR TEKNIK GEOFISIKAPENGANTAR TEKNIK GEOFISIKA

    Oleh

    MUH SARKOWI

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    2010

  • ii

    BUKU AJAR

    PENGANTAR TEKNIK GEOFISIKA

    Dosen

    MUH SARKOWI

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    2010

  • iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Judul : Pengantar Teknik Geofisika

    Penulis : Muh Sarkowi

    Unit Kerja : Program Studi Teknik Geofisika

    Bandar Lampung, September 2010

    Ketua Program Studi Pembantu Dekan I Teknik Geofisika Fakultas Teknik

    Bagus Sapto Mulyatno, MT Dr. Eng. Helmy Fitriwan, M.Sc

    NIP. 19750928 2001121002

    Kepala Perpustakaan

    Universitas Lampung

    Drs. Sugiyanto, S.Sos, M.Pd

    NIP. 131106844

  • iv

    PRAKATA

    Buku Pengantar Teknik Geofisika ini ditulis untuk memenuhi buku-buku

    pegangan dasar bagi mahasiswa Program Studi Teknik Geofiska. Buku ini

    digunakan untuk mahasiswa tahun pertama agar mereka mengenal cakupan

    kegiatan dibidang Geofisika, prinsip-prinsip kerja dan latar belakang teori,

    pendekatan untuk penggunaan dalam rekayasa serta beberapa contoh

    penggunaan. Selain buku ini diharapakan mahasiswa juga mencari sumber

    referensi yang lain agar mempunyai pemahaman yang lebih baik.

    Demikian, mudah-mudahan buku ini akan berguna dan dapat memperkaya

    kepustakaan dalam buku ajar kebumian dalam bahasa Indonesia. Kritik dan

    saran serta masukan sangat kami perlukan demi perbaikan dan

    penyempurnaan buku ini

    Penulis,

    Dr. Muh Sarkowi

  • v

    DAFTAR ISI

    hal Halaman Judul Prakata

    Daftar Isi

    BAB I Tinjuan Geofisika Umum Dalam Ilmu Kebumian 1 1.1 Pengertian Geofisika

    1.2 Geofisika dalam Eksplorasi dan Pengembangan Sumber

    Daya Hidrokarbon, Mineral dan Lingkungan 1.3 Teknologi Geofisika dan Sumber Daya Hidrokarbon 1.4 Teknologi Geofisika dan Sumber Daya Mineral

    1.5 Teknik Geofisika 1.6

    1 4

    9 13

    17

    BAB II Bumi 19

    2.1 Pendahuluan 2.2 Asal Terbentuknya Bumi

    2.3 Sejarah Singkat Bumi dan Kehidupannya

    19 19

    23

    BAB III Interior Bumi dan Seismologi 34 3.1 Susunan Interior Bumi

    3.2 Material dan Susunan Kulit Bumi

    34 36

    BAB IV Gayaberat 52

    4.1 Pendahuluan 4.2 Hukum Gravitasi Universal 4.3 Konstanta Gravitasi Universal (G)

    4.4 Massa Bumi 4.5 Percepatan Gravitasi Bumi Teoritik 4.6 Pengukuran Gayaberat 4.7 Alat-alat Ukur Gayaberat 4.8 Jaring Gayaberat di Indonesia 4.9 Isostasi 4.10 Aplikasi Metode Gayaberat

    52 54 55

    63 63 67 68 70 72 74

    BAB V Kemagnetan Bumi 75 5.1 Bumi Sebagai Medan Magnet

    5.2 Kutub Magnet Bumi

    5.3 Dasar Teori Metode Magnetik 5.4 Pengukuran Medan Magnet 5.5 Pengolahan Data Geomagnet 5.6 Aplikasi Metode Magnetik

    75 77

    78 84 85 86

    BAB VI Gunung Api 88 6.1 Terbentuknya Gunung Api

    6.2 Struktur Gunung Api 6.3 Tipe Gunung Api 6.4 Klasifikasi Gunungapi di Indonesia berdasarkan aktivitasnya

    88 91 92 95

  • vi

    6.5 Manfaat Gunung Api 6.6 Bahaya Gunung Api

    96 96

    BAB VII Gempa Bumi 102 7.1 Pengertian Gempabumi

    7.2 Alat Ukur Gempabumi 7.3 Menentukan Epicenter Gempabumi 7.4 Magnitude Gempabumi 7.5 Prediksi Gempabumi

    102 104 107 110 115

    Pustaka 119

  • Pengantar Teknik Geofisika

    1

    BAB BAB BAB BAB IIII

    TINJAUAN GEOFISIKA UMUM DALAM ILMU KEBUMIAN

    1.1 PENGERTIAN GEOFISIKA

    Geofisika berasal dari kata geo, yang artinya bumi, dan fisika. Dari akar

    keilmuannya sendiri, geo berasal dari kata geologi. Jadi, geofisika ialah

    ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan

    memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula

    diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika.

    Karena perkembangannya yang sangat cepat, batas yang jelas antara

    geologi, fisika, dan geofisika menjadi semakin kabur. Sebagian orang

    menganggap geofisika sebagian dari geologi, sementara yang lain

    menganggapnya sebagai bagian dari ilmu fisika.

    Pada dasarnya akar bidang keilmuan ada empat, yaitu kimia, fisika,

    geologi, dan biologi (Gambar 1.1).

    Fisika K im ia K im ia F isika

    Geologi

    Biofisika

    Geofisika

    Geokim

    ia

    Biokimia

    Paleontologi

    Gambar 1.1 Akar Keilmuan

  • Pengantar Teknik Geofisika

    2

    Kimia adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk materi.

    Fisika adalah ilmu yang mempelajari semua proses atau gaya yang

    bekerja pada materi.

    Geologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai materi yang ada di

    kerak bumi.

    Biologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang organisme

    hidup.

    Di samping keempat cabang ilmu dasar tersebut terdapat cabang ilmu

    lainnya, yaitu astronomi. Ilmu ini mempelajari alam semesta di luar bumi

    dan kadang-kadang juga dipandang sebagai ilmu fisika. Selain itu,

    terdapat ilmu matematika, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan

    angka.

    Pada perkembangan selanjutnya, para ilmuwan tidak melihat lagi

    tumpang tindih antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya,

    sehingga muncul disiplin ilmu baru yang seolah terpisah, padahal

    sebenarnya berada di antara dua disiplin ilmu asalnya. Contohnya adalah

    penjelasab Sir Isaac Newton, seorang ahli fisika, tentang pembentukan

    pegunungan. Dalam kaitan ini ia berbicara tentang ilmu geologi yang

    dikaitkan dengan teori kontraksinya. Geofisika adalah satu di antara

    sejumlah ilmu yang berkembang dengan cara ini.

    Ilmu pengetahuan dimulai dengan observasi atau pengamatan. Di masa

    lalu, pengakuan atas percobaan hanya berdasarkan referensi penguasa,

    yang berakhir pada Zaman Renaissance. Sekarang ilmu dan teknologi

    modern berkembang berdasarkan prinsip observasi yang pada awalnya

    memang bersifat deskriptif. Contohnya, Kepler menjelaskan gerak planet

  • Pengantar Teknik Geofisika

    3

    dan Harvey menjelaskan aliran darah. Percobaan di bidang geologi,

    karena menangani bahan yang sangat kompleks, tetap bersifat deskriptif.

    Sebaliknya, bidang fisika yang mempelajari gaya, proses, serta hubungan

    antar-materi tanpa meninjau kejadian di alam, berkembang lebih

    kuantitatif dan dapat mengukur berbagai fenomena di laboratorium.

    Pemikiran tersebut melahirkan prinsip atau cara kerja pengukuran yang

    dapat dilakukan di lapangan, seperti pengukuran gaya berat, magnetik,

    geolistrik, elektromagnetik, seismik dan sebagainya.

    Pada perkembangan selanjutnya, jika ahli geologi memerlukan pengujian

    suatu hipotesis, maka ahli fisika dan ahli kimia telah menyiapkan

    teknologi untuk mengukur besarnya. Teknologi ini mempercepat

    perkembangan ilmu kebumian. Pada awalnya, ilmu geofisika dibutuhkan

    sebagai alat pengukur suatu hipotesis, namun dalam perkembangannya

    ilmu ini tumbuh menjadi ilmu mandiri dengan permasalahan yang

    spesifik.

    Sekumpulan ahli di Amerika Serikat yang berkecimpung dalam masalah

    ini kemudian membentuk organisasi profesi yang disebut American

    Geophysical Union (AGU). Dalam organisasi ini terdapat divisi

    meteorologi, hidrologi, oseanografi, seismologi, vulkanologi,

    geomagnetisme, geodesi, tektonofisik, glasiologi, geotermometri,

    geokosmogoni dan geokronologi.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    4

    1.2 Geofisika dalam Eksplorasi dan Pengembangan Sumber

    Daya Hidrokarbon, Mineral dan Lingkungan

    Pengambilan sumber energi dan mineral yang berguna dari muka bumi

    secara terus-menerus dengan intensitas yang semakin meningkat telah

    memacu kemungkinan terjadinya bahaya kekurangan sumber energi

    yang dapt berakibat buruk pada perekonomian dan kehidupan penduduk

    di seluruh dunia. Peristiwa di sekitar tahun 1970 telah memperlihatkan

    bagaimana permasalahan tersebut sangat mungkin terjadi. Sebagaimana

    diketahui, minyak bumi, gas bumi dan mineral logam di muka terdapat

    dalam jumlah terbatas. Namun, masalah utama yang perlu diselesaikan

    sesegera mungkin adalah bagaimana mencari dan menemukan sumber

    cadangan energi baru di muka bumi ini yang dapat menggantikan mineral

    yang telah digunakan atau dikonsumsi. Pencarian sumber energi dan

    mineral ini semakin lama semakin sulit, tidak semudah menemukan dan

    mengeksploitasi sumber itu.

    Untuk menghadapi tantangan tersebut, para ahli kebumian telah

    mengembangkan berbagai teknik eksplorasi yang semakin modern.

    Hingga menjelang abad ke-20, pencarian minyak bumi dan mineral pada

    penyelidikan langsung di permukaan bumi. Jika semua data di suatu

    daerah sudah dapat ditemukan dengan peralatan sederhana, secara tidak

    langsung sudah bisa diperkirakan sumber yang terdapat di bawah

    permukaan melalui data geologi yang diukur di permukaan. Karena

    pendekatan teknologi ini ternyata telah mencapai titik balik, yaitu

    pengurangan hasil yang diperoleh, diperlukan metode pembelajaran baru

    tentang daerah bawah permukaan. Metode tersebut tidak lagi bertitik

    berat pada penelitian geologi, tetapi melibatkan pengukuran sifat fisika

  • Pengantar Teknik Geofisika

    5

    permukaan bumi yang dapat memberikan informasi tentang struktur,

    komposisi batuan di bawah permukaan, yang dapat digunakan untuk

    menentukan lokasi sumber energi dan mineral.

    Antara Geofisika dan Geologi

    Telah disinggung bahwa ilmu yang mempelajari bumi dengan

    menggunakan pengukuran fisika di permukaan bumi adalah geofisika.

    Meskipun demikian, tidak selalu dapat dengan mudah dibedakan secara

    pasti antara geologi dan geofisika. Perbedaan utamanya terletak pada

    jenis datanya. Di satu pihak, geologi termasuk ilmu yang mempelajari

    bumi dengan melakukan penelitian langsung terhadap batuan, baik dari

    singkapan maupun dari pengeboran, serta meneliti gambaran tentang

    struktur, komposisi atau sejarahnya yang dapat dilakukan dengan

    beberapa analisis. Sementara itu, geofisika termasuk ilmu yang

    mempelajari bagian-bagian bumi yang tidak dapat terlihat langsung dari

    permukaan, melalui pengukuran dari sifat fisiknya dengan peralatan yan

    tersedia di atas permukaan bumi. Geofisika juga mencakup interprestasi

    pengukuran yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berguna

    tentang struktur dan komposisi lapisan di dalam bumi.

    Meskipun demikian, perbedaan kedua ilmu bumi ini tidak benar-benar

    nyata sepenuhnya. Well logs, misalnya, digunakan dalam bidang geologi,

    namun cara inipun memperlihatkan hasil seperti yang diperoleh dari

    penelitian dengan menggunakan peralatan geofisika. Berbagai bentuk

    bawah permukaan, seperti lubang pengeboran, sering digunakan untuk

    melakukan beberapa pengukuran geofisika.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    6

    Sebagaimana telah diketahui, geofisika menyediakan peralatan untuk

    mempelajari struktur dan komposisi bagian dalam bumi. Memang

    pengetahuan kita tentang bagian dalam bumi, sampai kedalaman

    tertentu yang dilakukan melalui pengeboran atau penambnagan ternyata

    terbatas, sehingga diperlukan penelitian geofisika. Keadaan dan sifat

    mantel bumi, selubung bumi dan inti bumi dapat diperkirakan melalui

    berbagai penelitian dengan gelombang seismik dari gempa bumi,

    gravitasi, sifat magnetik dan suhu. Peralatan dan teknik yang

    dikembangkan dalam sejumlah bidang tertentu telah digunakan dalam

    eksplorasi hidrokarbon dan mineral. Pada saat yang sama, metode

    geofisika dirancang untuk mengembangkan pemakaiannya atau

    aplikasinya dalam berbagai penelitian tentang bagian dalam bumi.

    Penekanan aplikasi geofisika secara ekonomi dinamakan teknik geofisika,

    namun harus ditekankan juga bahwa geofisika murni dan teknik geofisika

    mempunyai banyak ketergantungan satu sama lain.

    Tantangan Teknologi Geofisika

    Eksplorasi geofisika merupakan teknologi yang relatif baru. Pada tahun

    1960-an, mineral logam dicari dengan menggunakan kompas magnetik,

    namun cara ini hanya digunakan dalam eksplorasi pertambangan.

    Penelitian geofisika untuk minyak dan gas bumi lebih bertumpu pada

    sifat-sifat fisikanya. Penemuan sifat minyak bumi dengan menggunakan

    metode geofisika yang pertama dilakukan pada tahun 1924.

    Berdasarkan sejarah dan peralatannya, teknik eksplorasi geofisika

    berkembang semakin baik, baik dalam penampilan maupun harganya.

    Kemajuan ini dapat menaggulangi masalah besar dalam mengembangkan

  • Pengantar Teknik Geofisika

    7

    sumber lama setelah dirasakan cukup sulit menemukan sumber baru.

    Kecuali di daerah yang benar-benar baru untuk eksplorasi, banyak

    pengukuran geofisika dilakukan di daerah yang di masa lalu pernah gagal

    pengukurannya karena tidak tepatnya peralatan, teknik pengukuran

    lapangan atau interprestasi data. Dengan kata lain, pengumpulan data

    yang diperoleh dengan teknologi yang ada adalah satu-satunya

    pengetahuan yang dapat ditemukan dengan berjalannya waktu.

    Kebutuhan akan data baru tidak dapat dipenuhi sampai ditemukan

    teknologi baru dengan pengembangannya, sehingga mempermudah

    pengukuran dan pengolahan datanya.

    Dengan demikian, sekarang ini para teknokrat geofisika mendapati

    dirinya berada dalam situasi seperti orang sedang berlari di dalam kereta

    yang sedang berjalan. Mereka harus berlari cepat hanya untuk bertahan

    pada tempatnya berada. Masalah ini juga dihadapi oleh para ahli lainnya

    yang terlibat dalam proses eksplorasi, seperti ahli geologi dan teknik

    pengeboran maupun teknik perminyakan.

    Sekarang, marilah kita tinjau lebih lanjut perkembangan teknologi dalam

    eksplorasi geofisika yang dibagi dalam beberapa jenis. Dalam beberapa

    kasus, teknik-baru dikembangakan untuk menyelesaikan masalah

    lingkungan di daerah tempat dilakukannya eksplorasi. Di daerah pantai,

    gurun, tundra atau daerah yang mengandung lapisan lava dibutuhkan

    pengukuran khusus. Di beberapa daerah lain, bising yang unik dapat

    mengacaukan data geofisika, sehingga dibutuhkan teknik khusus untuk

    mengatasinya. Pengenalan teknologi komputer analog pada tahun 1950

    dan komputer digital pada tahun 1960 telah mendatangkan kemampuan

    baru untuk merekam dan memproses berbagai macam data geofisika. Hal

  • Pengantar Teknik Geofisika

    8

    ini membuka kemungkinan untuk memprediksi informasi yang berharga,

    meskipun terhambat oleh bising yang tidak diinginkan.

    Kemajuan teknoloi setelah Perang Dunia II membawa kemajuan pula di

    berbagai bidang ilmu pengetahuan yang memberikan sumbangan besar

    dalam eksplorasi geofisika. Komputer elektronik, mikrominiatur elektronik,

    informasi-teknik pemrosesan dan satelit navigasi telah diguanakan secara

    luas oleh para ahli geofisika dalam mencari dan mengembangkan

    lapangan minyak bumi atau sumber daya alam lainnya.

    Metode atau teknik Geofisika

    Metode geofisika yang secara luas banyak dilakukan dalam eksplorasi

    adalah metode seismik, gayaberat, magnetik, listrik dan elektromagnetik.

    Semua metode tersebut juga terlibat dalam pengukuran zat radioaktif

    dan suhu di dekat bumi atau di udara.

    Beberapa metode ini digunakan untuk pencarian hidrokarbon. Metode

    lainnya lebih banyak digunakan dalam eksplorasi mineral dan untuk

    tujuan lain. Pengukuran seismik, magnetic dan gayaberat adalah

    pengukuran utama untuk eksplorasi mineral. Di Uni Soviet, di Sekitar

    Perancis dan lebih luas lagi sampai beberapa Negara di Amerika Serikat,

    metode elektromagnetik telah banyak digunakan secara kontinu dalam

    mencari minyak bumi. Jadi, metode magnetik dan elektromagnetik sudah

    digunakan untuk kedua jenis penyidikan tersebut.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    9

    1.3 Teknologi Geofisika dan Sumber Daya Hidrokarbon

    Teknologi geofisika pada dasarnya adalah teknologi yang dikembangkan

    dengan menerapkan sejumlah hukum fisika pada berbagai sifat fisika

    bumi agar dapat dimanfaatkan oleh umat manusia. Sehubungan dengan

    itu, teknologi ini mempunyai cakupan yang sangat luas, misalnya untuk

    keperluan mitigasi bencana gempa bumi dan gunung api. Selain itu,

    diperlukan juga untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, gedung,

    jembatan, bendungan dan bangunan sipil lain. Manfaat lainnya adalah

    dalam analisis lingkungan untuk menganalisis berbagai bahan beresiko,

    buangan limbah dan sebagainya. Yang tidak kalah pentingnya adalah

    untuk ekslporasi sumber daya bumi seperti mineral, batuan, batubara,

    minyak dan gas bumi, hingga kepentingan teknologi militer untuk galian

    atau deteksi adanya percobaan nuklir.

    Selanjutnya, teknologi geofisika dalam eksplorasi migas adalah teknologi

    seismik. Sejarah menunjukkan bahwa teknologi seismik mendominasi

    teknologi eksplorasi migas, namun teknologi ini bukanlah pertama

    digunakan. Posisi terhormat ini ternyata ditempati oleh metode

    gayaberat. Pada tahun 1915 Lorand von Eotvos yang berasal dari

    Hungaria memulai survey gayaberat dengan torsion balance. Kemudian,

    geologiwan Everetle DeGolyer menggunakan alat ini di Amerika Serikat

    pada tahun 1920-an dan berhasil menemukan Kubah Garam Nash di

    Brazoria County, Texas pada tahun 1924. Inilah penemuan ladang

    minyak pertama dengan menggunakan teknologi geofisika. Teknologi ini

    mulai jarang digunakan secara komersial sekitar tahun 1930-an, namun

    secara sporadis masih digunakan di beberapa ladang minyak, misalnya di

    Cekungan Sumatera Tengah dan Kampar Kanan yang dikelola oleh PT

    Caltex Pacific Indonesia sekitar tahun 1985-1990. Bahkan pada tahun

  • Pengantar Teknik Geofisika

    10

    1997, dalam pertemuan ilmiah tahunan SEG muncul teknologi

    gradiometri gayaberat yang mendapat sambutan hangat, diikuti terbitnya

    ulasan dalam jurnal profesional dan ada perusahaan yang khusus

    didirikan untuk memasarkannya.

    Awal penggunaan teknologi seismik untuk eksplorasi mineral ialah

    sesudah Perang Dunia I. Para fisikawan Perancis, Jerman, Inggris dan

    Amerika Serikat mengembangkan suatu metode berdasarkan teknologi

    seismik untuk melokalisir artileri musuh. Setelah perang berakhir, John C.

    Karcher dan Mintrop mulai menerapkannya untuk eksplorasi minyak

    bumi. Karcher menemukan teknologi seismik refleksi pada April 1979 dan

    segera mencari kemungkinan untuk bergerak secara komersial.

    Mintrop mematenkan teknologi ini tahun 1919, serta mendirikan

    perusahaan Seismos pada tahun 1921 dan memperoleh kontrak dari

    perusahaan Marlan Oil (kemudian menjadi Conoco) pada tahun 1923.

    pekerjaan ini belum menemukan minyak. Kontrak lain adalah Seismos

    dan Gulf berhasil menemukan Kubah Orchard di pantai Texas pada tahun

    1924. ladang ini menghasilkan minyak secara komersial, sehingga dicatat

    sebagai keberhasilan teknologi seismik untuk eksplorasi minyak bumi.

    Pionir teknologi seismik lainnya, Karcher, mengalihkan operasinya ke

    Pantai Timur (Oklahoma) dan pada tahun 1921 Geological Engineering

    Company berhasil melakukan tes fondasi Kota Oklahoma, sehingga

    didirikan monumen oleh Oklahoma City Geological Society. Karena

    dianggap sukses menyelesaikan pekerjaan ini, Marland Oil Company

    setuju meberikan dana untuk penelitian lebih lanjut. Namun, hasil

    penelitian itu buruk. Dan bersamaan dengan itu harga minyak juga

  • Pengantar Teknik Geofisika

    11

    memburuk, sehingga perusahan itu bangkrut. Pada tahun 1920-an,

    DeGolyer, Wakil Presiden Perusahaan Amerada memutuskan untuk

    menyiapkan kemungkinan penggunaan teknologi geofisika dalam

    ekslporasi minyak bumi. Perusahaan Geophysical Research Corp didirikan

    sebagai anak perusahaan Amerada dan Karcher kembali dalam bisnis

    minyak. Hasil yang dicatat ialah dikembangkannya instrumen seismik

    yang diserahkan ke Houston pada tahun 1926, sehingga Gulf menyewa

    dua kelompok refraksi pada tahun yang sama. Satu kelompok berhasil

    menemukan dua buah kubah garam dalam waktu 3 bulan. Geologiwan

    Kepala, L.P.Garret, mengembangkan teknik penembakan kipas dengan

    hasil memuaskan. Dalam kurun waktu 1927-1928 GRC berhasil

    menemukan 11 kubah garam dalam waktu hanya 4 bulan hanya untuk

    satu klien.

    Penelitian berjalan terus dan menghasilkan teknologi seismik refleksi

    sebagai teknologi komersial. Karena dalam perusahaan belum

    diprioritaskan, DeGolyer bekerjasama dengan Karcher membiayai

    Geophysical Sevice Inc. Hasilnya, pada pertengahan tahun 1930-an dasar

    eksplorasi geofisika modern telah diletakkan. Seismik refleksi telah mapan

    sebagai teknologi penting dalam eksplorasi. Pada saat itu SEG berdiri dan

    mulai dengan publikasi dalam majalah Gephysics pada tahun 1935.

    Ternyata industri terus berkembang dan sangat mendukung teknologi ini,

    misalnya dengan ditemukannya pita megnetik, teknologi pengolahan

    sinyal dan akhirnya teknologi informatika atau komputer. Selanjutnya,

    pada tahun 1960-an mulailah era digital. Pelopor teknologi seismik dalam

    teknologi digital ialah Enders Robinson. Teknologi ini memungkinkan

    dibuatnya penampang teknik. Konsekuensi dari perkembangan tersebut

    ialah tumbuhnya industri baru pengolahan data yang dengan cepat

  • Pengantar Teknik Geofisika

    12

    menghubungkan pengambilan data (data aquisition) dan interprestasi

    data. Ketiga bagian ini -pengambilan data, interprestasi data dan

    pengolahan data- sekarang berkembang pesat dalam teknologi seismik.

    Geofisikawan telah terbukti memanfaatkan kemajuan perkembangan

    teknologi informatika sejak tahun 1960-an. Perusahaan minyak menjadi

    pasar terbesar yang memanfaatkan superkomputer pada tahun 1970-an,

    sehingga mampu menolah data seisimik secara lebih banyak dan lebih

    cepat. Kemajuan seismik 3D pada tahun 1980-an menjadikan teknologi

    geofisika sebagai kader dalam perkembangan komputer workstation.

    Teknologi seismik 3D ini diyakini sebagai terobosan teknologi di generasi

    masa kini. Teknologi ini menjadikan evolasi yang tadinya hanya teknologi

    eksplorasi saja menjadi teknologi eksplorasi dan pengembangan

    (development) dari ladang migas. Dengan demikian, selain exploration

    geophysicist dikenal pula development geophysicist.

    Perkembangan kemampuan resolusi menjadikan perbandingan sukses

    semakin baik bagi teknologi seismik yang ditunjukkan dengan

    keberhasilan sumur-sumur pengembangan di ladang minyak. Kerena

    posisi hidrokarbon di reservoir berubah terhadap waktu, mulailah

    dipertimbangkan memasukkan dimensi keempat dalam seismik, yaitu

    waktu, sehingga dikenal seismik 4D (tiga dimensi ruang ditambah satu

    dimensi waktu). Teknologi ini bekerja berdasarkan teknologi seismik 3D

    yang dilakukan secara berulang terhadap waktu, sehingga dapat

    memantau pengaruh produksi hidrokarbon di permukaan terhadap

    penyebarannya di bawah permukaan. Teknologi ini dikenal sebagai

    seismik selang waktu (lapse-time seismic.)

  • Pengantar Teknik Geofisika

    13

    Contoh studi mutakhir yang berkaitan dengan metode selang waktu

    adalah yang dilakukan di Lapangan Fulmar di Laut Utara (Johnston dkk.,

    1998). Hasil studi ini antara lain memberikan data tentang perubahan

    kontak fluida di reservoir (berkaitan dengan batas produksi), kenaikan

    seismik impedance akibat masuknya air dan penurunan tekanan di

    reservoir dan perubahan impedan sesuai dengan sejarah produksi.

    Kesimpulan akhir menyebutkan bahwa perubahan sifat seismik dapat

    membantu dalam manajemen reservoir.

    Contoh lain dilakukan oleh Huang dkk. (1998) yang melakukan integrasi

    antara seismik selang waktu dan data produksi untuk manajemen

    reservoir untuk memperbaiki production history matching yang dilakukan

    di reservoir batupasir, Teluk Meksiko, Lepas Pantai Louisiana. Beberapa

    contoh kegunaan lain dilaporkan oleh He dkk. (1998), Anderson dkk.

    (1998) dan sejumlah peneliti lain.

    Di Indonesia metode ini diterapkan di daerah PT CPI. Secara khusus

    konferensi AAPG tahun 2000 memasukkan satu topik tentang

    penggunaan Geofisika 4D (Anonim, 1999)

    1.4 Teknologi Geofisika dan Sumber Daya Mineral

    Hanya Indonesia yang bergantung pada produksi minyak dan gas untuk

    memenuhi kebutuhan energinya. Ini sama saja bergantung pada

    kandungan mineral untuk membiayai ekonomi industri yang merupakan

    dasar peradaban modern. Angka kandungan mineral yang terus digali

    menunjukkan permintaan yang terus meningkat sesuai dengan

    pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan teknologi geofisika dapat

  • Pengantar Teknik Geofisika

    14

    membantu menemukan cadangan migas dan ini harus digunakan dengan

    sebaik-baiknya supaya kebutuhan mineral menjadi lebih tercukupi.

    Survei yang menakjubkan dari teknik geofisika bisa ditemukan di Perancis

    pada tahun 1980-an. Metode teknologi geofisika ini sudah lebih berhasil

    dengan ditemukannya dua jenis bijih, yaitu bijih sulfida yang

    kandungannya kedua terbesar dan tersebar, dan bijih besi. Mineral

    lainnya seperti kromit dan emas juga sudah berhasil ditemukan dengan

    survei geofisika.

    Bijih sulfida sangat menguntungkan sebagai sumber tenaga dan

    molibdenum. Logam penting yang telah ditemukan secara besar-besaran

    dalam kandungan bijih sulfida adalah tembaga, nikel, timah dan seng.

    Mineral yang biasa ditemukan adalah kalkopirit, bornit, molibdenit, pirit,

    pirotit, galena dan sfalerit. Peralatan geofisika yang paling efektif untuk

    menemukan bijih besi ini adalah teknik polarisasi terimbas. Kandungan

    bijih ini memiliki sifat khas, yaitu konduktivitas dan densitas yang tinggi,

    sehingga sering ditemukan. Karena magnetik seringkali hanya terdapat

    sebagai tamu mineral, kekuatan gaya megnetiknya lemah. Sifat cukup

    baik untuk mendeteksi kesatuan anomali kondukivitas yang terkandung.

    Sementara itu, pengukuran gayaberat dipakai untuk mengamati anomali

    densitas. Survei magnetometer antara lain digunakan untuk

    mendiagnosis penyimpangan gaya tarik magnetik akibat perubahan

    suseptibilitas.

    Bijih besi yang memiliki daya tarik ekonomi besar adalah yang

    mengandung magnetit dan hematit. Magnetit memiliki suspitibilitas

    magnetik yang paling tinggi dibandingkan dengan mineral lain. Teknik

    magnetik sangat sesuai untuk mencari besi dalam bentuk ini. Hematit

  • Pengantar Teknik Geofisika

    15

    tidak banyak mengandung magnetic, tetapi sering dihubungkan secara

    genesa atau secara statigrafi sebagai unit litotlogi yang mengandung

    mineral magnet. Jadi, magnetometer dapat digunakan dalam eksplorasi

    hematit sebagaimana digunakan untuk magnetit. Selain itu, karena

    densitas manetit biasanya lebih besar daripada densitas batuan yang

    mengandung mineral ini, survei gayaberat dapat digunakan unuk mencari

    kedua jenis bijih ini.

    Akhir-akhir ini penemuan cadangan polimetalik masif pada bijih sulfida di

    dasar lautan memberikan harapan baru. Arti nyata deposit ini masih

    harus menunggu perkembangan teknik penambangan, selain terkait

    dengan masalah transportasi dan eksploitasi deposit ini. Bagaimanapun,

    akan lebih baik menggunkaan kemampuan yang ada sekarang ini, yaitu

    teknologi geofisika untuk pemecahan berbagai masalah penambangan di

    laut.

    Peralatan geofisika sudah digunakan dalam eksplorasi mineral hamper

    tiga abad sebelum geofisika digunakan dalam pencarian minyak. Kompas

    magnetik digunakan dalam prospek untuk bijih besi pada awal 1640,

    tetapi baru 100 tahun yang lalu digunakan sebagai peralatan khusus.

    Kompas untuk penambangan di Swedia, yang dikembangkan untuk

    penyelidikan, jarum magnetiknya sangat bergantung pada perubahan

    rotasi horizontal dan vertikal di Amerika Serikat, kompas ini biasanya

    digunakan untuk eksplorasi bijih besi di New Jersey dan Michigan selama

    dasawarsa terakhir abad ke-19.

    Salah seorang perintis awal eksplorasi geofisika ialah Robert Fox yang

    pada tahun 1815 menemukan bahwa mineral dapat berpolarisasi dengan

    spontan. Ia mengajukan peralatan yang memakai efek ini untuk

  • Pengantar Teknik Geofisika

    16

    mendapatkan bijih besi. Eksplorasi geofisika dengan menggunakan teknik

    ini baru berusia satu abad, namun sebuah penemuan komersial telah

    diciptakan berdasarkan teknik ini. Pada tahun 1916 Corad Schlumberger

    menggunakannya untuk mencari lokasi deposit sulfida di Bonn. Kira-kira

    pada waktu yang sama dia mengembangkan tempat pelatihan teknik

    untuk resistivity (tahanan jenis). Teknik yang berbasis pada percobaan

    diperkenalkan oleh Osborn dan peneliti lainnya sebelum pergantian abad

    di area penambangan The Great Lakes.

    Pada tahun 1915-1920 pelapisan berbagai jenis jarum mulai

    diperkenalkan untuk lebih mencerahkan masa depan mineral magnetik.

    Sampai saat ini magnetometer Schmidt masih tetap dipakai.

    Magnetometer udara yang berdasarkan flux gate di bawah departemen

    eksplorasi telah digunakan untuk mrngawasi kapal selam selama perang

    dunia II dan digunakan dalam jangka pendek setelah perang.

    Magnetometer nuklir untuk survei darat dan udara digunakan sekitar

    tahun 1955 (cesium dan rubidium). Magnetometer diperkenalkan untuk

    kerja eksplorasi sekitar tahun 1961. Airborne magnetic gradiometer

    digunakan pada pertengahan tahun eksplorasi minyak.

    Pada tahun 1920-an teknik pembuktian sedang dikembangakan untuk

    prospek tahanan jenis yang melibatkan perkalian konfigurasi electrode.

    Metode elektromagnetik diperkenalkan oleh Hans Lundberg pada

    pertengahan tahun 1920-an dan mereka mengadaptasikannnya untuk

    survei udara pada sekitar tahun 1947.

    Sebelum Perang Dunia II, basis teori untuk eksplorasi bahan tambang

    dibatasi dan interprestasinya hanya pada bagian kuantitatif. Sejak perang

    telah terjadi banyak perkembangan dalam teori metode interprestasi

  • Pengantar Teknik Geofisika

    17

    yang digunakan dalam geofisika pertambangan, terutama yang

    bersangkutan dengan gaya magnetik dan elektromagnetik.

    Penggunaan metode teknik geofisika untuk eksplorasi tambang tersebar

    luas setelah berakhirnya Perang Dunia II. Dalam tahun 1948 polarisasi

    terimbas atau metode over voltage diperkenalkan secara komersial dalam

    pencarian bijih sulfida. Metode magnetotelluric dan metode audio

    magnetotelluric juga diperkenalkan setelah perang.

    1.5 Teknik Geofisika

    Secara khusus perkembangan ilmu geofisika serbagian mengarah ke

    teknologi. Pada mulanya bidang ini hanya mencoba menyediakan teknik

    pengukuran dan perhitungan hipotesis geologi, namun kemudian

    berkembang kea rah teknik pemanfaatan sumber daya. Contohnya

    adalah teknologi seismik untuk eksplorasi minyak dan gas bumi,

    gayaberat dan magnetik untuk eksplorasi mineral bijih, serta geolistrik

    dan elektromagnetik untuk sumber daya panas bumi. Akhis-akhir ini juga

    berkembang ke arah pengujian bahan konstruksi, struktur konstruksi

    dangkal, serta pemantauan lingkungan, misalnya dengan berkembangnya

    pengujian yang tidak merusak serta pengukuran polutan dan penggunaan

    radar.

    Teknik pengolahan data geofisika sering menghasilkan ahli yang sama

    sekali sudah tidak mengerti lagi tentang akar kebumiannya sendiri atau

    murni teknologi. Hal ini terjadi karena secara filosofis tugasnya sudah

    berbeda, yaitu mencari cara mengolah data agar objek yang diinginkan

    tergambar dengan jelas, terlihat nyata dibandingkan dengan benda-

    benda lain di sekitarnya.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    18

    Para ahli yang berkecimpung dalam masalah ini kemudian mendirikan

    organisasi profesi yang sangat terkenal, antara lain Society of Exploration

    Geophysicist (SEG), sedangkan sesudah tahun 1990-an berdiri organisasi

    Enviromental and Engineering Geophysical Society (EEGS). Asosiasi yang

    disebut terakhir ini lebih menangani masalah yang berkaitan dengan

    eksplorasi dangkal. Tentu saja karena sifatnya dangkal, masalah

    lingkungan tercakup di dalamnya.

    Teknolkogi geofisika akhir-akhir ini berkembang dengan pesat seiring

    dengan perkembangan teknologi informatika. Fenomena ini mudah

    dimengerti karena aplikasi informatika memungkinkan dilakukannya

    pengambilan dan pengolahan data geofisika secara cepat dalam waktu

    yang singkat, namun dengan ketepatan yang tinggi.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    19

    BAB BAB BAB BAB IIIIIIII

    BUMI

    2.1 Pendahuluan

    Agar kita dapat lebih menghayati dan mendalami sifat sifat yang

    terkandung dalam bumi, maka perlu disimak juga sedikit perihal

    bagaimana terjadinya bumi ini. Untuk tujuan itu kita akan

    mengawalinya dengan melihat kedudukan bumi ini dari sudut yang

    lebih luas dan besar; yakni dengan menempatkan bumi ini sebagai

    bagian dari Tata Surya. Kemudian beralih ke bagian-bagian yang lebih

    kecil dan rinci, yaitu bahan-bahan pembentuknya, dan dari sini kita

    melangkah mengungkapkan bentuk dan bangunnya, proses dan

    peristiwa-peristiwa besar yang terjadi dan menimpa bumi seperti

    pembentukan batuan, pengikisan permukaan bumi, pembentukan

    pegunungan dan lain sebagainya.

    2.2 Asal Terbentuknya Bumi

    Proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata Surya kita ini telah lama

    menjadi bahan perdebatan diantara para ilmuwan. Banyak

    pemikiran-pemikiran yang telah dikemukakan untuk menjelaskan

    terjadinya planit-planit yang menghuni Tata Surya kita ini. Salah

    satu diantaranya yang merupakan gagasan bersama antara tiga

    orang ilmuwan yaitu, KANT, LAPLACE Agar kita dapat lebih

    menghayati dan memahami sifat-sifat yang terkandung dan

    HELMHOLTZ, adalah yang beranggapan adanya suatu bintang yang

  • Pengantar Teknik Geofisika

    20

    berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang tidak terlalu panas

    karena penyebarannya yang sangat terpencar. Benda tersebut yang

    kemudian disebutnya sebagai awal-mula dari MATAHARI.

    Gerakan tersebut menyebabkan Matahari ini secara terus-menerus

    akan kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut. Akibat

    dari proses pengkerutan tersebut, maka ia akan berputar lebih cepat

    lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada bagian ekuator

    kecepatannya akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya

    gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari

    gayaberatnya, yang semula mengimbanginya, dan menyebabkan

    sebagian dari bahan yang berasal dari Matahari tersebut terlempar.

    Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam perjalanannya juga

    berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk

    sejumlah planit-planit.

    Karena ternyata masih ada beberapa masalah yang berkaitan

    dengan kejadian-kejadian didalam Tata Surya yang tidak berhasil

    dijelaskan dengan teori ini, maka muncul teori-teori baru lainnya

    yang mencoba untuk memberikan gambaran yang lebih sempurna.

    Salah satunya adalah yang disebut dan dikenal sebagai teori

    PLANETESIMAL yang dicetuskan oleh CHAMBERLIN dan MOULTON.

    Teori ini mengemukakan adanya suatu Bintang yang besar yang

    menyusup dan mendekati Matahari. Akibat dari gejala ini, maka

    sebagian dari bahan yang membentuk Matahari akan terkoyak dan

    direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita

    ini terbentuk dari bahan-bahan yang direnggut tersebut yang

    kemudian memisahkan diri dari Matahari. Sesudah itu masih ada

    bermunculan teori-teori lainnya yang juga mencoba menjelaskan

  • Pengantar Teknik Geofisika

    21

    terjadinya planit-planit yang mengitari Matahari. Tetapi rupanya

    kesemuanya itu lebih memfokuskan terhadap pembentukan planit-

    planit itu sendiri saja tanpa mempedulikan bagaimana sebenarnya

    Matahari itu sendiri terbentuk.

    Astronomi adalah ilmu yang mempelajari keadaan Tata Surya, dan

    mungkin merupakan ilmu yang tertua di Bumi. Kaitannya terhadap

    bumi hanya terbatas kepada aspek bahwa bumi merupakan bagian

    dari Tata Surya. Dari segi ilmu Astronomi, bumi kita ini hanya

    merupakan suatu titik yang tidak penting dalam Tata surya

    dibandingkan dengan benda-benda lainnya. Hasil pengamatan

    manusia mengenai Tata Surya ini yang terpenting adalah

    bahwasanya gerak-gerik dari benda yang didalam Tata Surya itu

    mempunyai suatu keteraturan sehingga daripadanya dapat

    digunakan untuk merekam waktu yang telah berlalu. Sudah sejak

    lama orang percaya bahwa ia berada dalam suatu benda yang

    merupakan inti daripada segala sesuatu yang diciptakan TUHAN.

    Namun sejak 3 abad yang lalu kita baru menyadari bahwa Bumi

    ini ternyata hanya merupakan sebagian kecil saja dari KOSMOS, dan

    jauh sekali dari anggapan sebagai pusat dari segalanya. Sebenarnya

    bahwa sejak 300 tahun terakhir ini kita memang telah banyak

    mendapatkan fakta-fakta tentang bagaimana pola Tata Surya kita

    ini. Beberapa dari padanya adalah yang berhubungan dengan

    ukuran-ukurannya, sedangkan keteraturan yang dapat diamati.

    Pemikiran Tentang Asal Mula Jadi Tata Surya

    Dalam perkembangan yang mutakhir para peneliti di bidang

    astronomi mulai membatasi diri dengan hanya memikirkan masalah-

    masalah yang berkaitan dengan asal mula dari planit-planit saja.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    22

    Sedangkan teka-teki yang berhubungan dengan terjadinya Matahari

    nampaknya untuk sementara masih tertinggal dan diabaikan seperti

    keadaannya semula. Kurang lebih pada sekitar pertengahan abad

    ini, masalah yang berkaitan dengan momentum telah dicoba didekati

    melalui penggunaan sifat-sifat arus listrik dan medan kemagnitan.

    Pendekatan ini menimbulkan suatu perubahan terhadap hukum yang

    berkaitan dengan sifat-sifat dari gas panas sebagai berikut:

    a. Pada awalnya gas gas ditafsirkan akan bereaksi langsung

    terhadap tarikan gaya berat, perputaran dan tekanan. Tetapi

    didalam suatu medan magnit yang dikekalkan oleh arus listrik

    (magneto hydrodinamic field), gas yang terionkan akan

    mempunyai kekuatan untuk menangkis gaya-gaya tersebut.

    b. Disusul oleh FRED HOYLE pada tahun 1960 mengemukakan:

    - Magneto hydrodinamic telah mempengaruhi sifat daripada

    bahan asal didalam awan debu yang berupa gas yang

    terionkan yang berputar dengan cepat. Melalui gas-gas ini

    akan didapat garis-garis gaya magneto hydrodinamicyang

    diumpamakan serupa dengan benang-benang elastis yang

    mengikat gas-gas tersebut.

    - Gas-gas yang terdapat dibagian luar dari awan akan berputar

    lebih lambat dibandingkan dengan yang berada di bagian

    dalam sehingga akibatnya benang-benang itu akan

    mempunyai kecenderungan untuk melilit dan merentang.

    Keadaan seperti ini akan menyebabkan peningkatan terhadap

    momentum pada bagian luar, yang kemudian akan

  • Pengantar Teknik Geofisika

    23

    membentuk planit-planit dan akan mengurangi bagian

    tengahnya yang kemudian pula akan membentuk Matahari.

    2.3 Sejarah Singkat Bumi dan Kehidupannya

    Sejarah singkat dari bumi serta kehidupannya diperlukan sebagai awal

    untuk menceritakan tentang evolusi. Evolusi adalah sebuah teori ilmiah

    tentang perkembangan mahluk hidup. Ketika ada yg bertanya apakah

    berarti manusia dari kera ? Banyak orang yang tidak percaya dan

    menimbulkan pro dan kontra. Untuk belajar tentang evolusi dari ilmu

    geologi lebih baik dimulai dari pengenalan jaman-jalan serta dimensi

    waktu geologi.

    Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk

    kira-kira 4.600.000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain

    yang membentuk tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya. Sejarah

    kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu

    dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan

    ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul

    organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara

    bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi

    Perkembangan perubahan tetumbuhan diawali oleh Pteridofita

    (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir

    Angiosperma (tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan dan

    perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung

    dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia.

    Kalau dalam ilmu sejarah kita mengenal jaman-jaman dengan nama-

    nama khususnya, misal : Jaman Batu, Jaman Majapahi; Kala dan Massa.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    24

    Dalam ilmu geologi juga mirip. Ada yg disebut jaman, kala, dan

    periode. Sejarah perkembangan kehidupan di Bumi dan Kalender

    Geologi dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.

    Gambar 2.1 Sejarah perkembangan kehidupan di bumi

    Gambar 2.2 Kalender Geologi

  • Pengantar Teknik Geofisika

    25

    a. Masa Arkeozoikum (4,5 2,5 milyar tahun lalu)

    Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba. Masa Arkeozoikum

    (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi

    yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini

    ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai

    benua. Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan

    kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian

    tepi dari balon bumi (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng

    tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini.

    Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar

    mata-air panas.

    Pada awal terbentuknya, permukaan bumi masih berbentuk cairan

    (semacam Lava yang keluar dari gunungapi yang meletus). Pada

    masa ARKEOZOIKUM ini permukaan bumi sudah mendingin dan

    mengeras. Andaikan bumi itu sebesar buah apel, maka kerak bumi itu

    kira kira setipis kulit apel tersebut. Kerak bumi yang mengeras inilah

    cikal bakal benua (protocontinent) yang nantinya akan terpecah-

    pecah seperti sekarang. Yang mengalami pembekuan hanya bagian

    luar permukaan bumi saja, sedangkan bagian dalam masih cair dan

    membentuk arus.

    Benua yang tadinya hanya satu benua akhirnya terpecah-pecah

    menjadi beberapa benua. Karena sampai sekarang terus bergerak,

    maka di satu sisi mereka saling menjauh, di sisi lain mereka bertemu

    kembali dan bertabrakan. Benua benua itu seperti lempeng-lempeng

    yang bergerak saling menjauh dan saling bertabrakan (teori Tektonik

    Lempeng). Benua Australia kita sedang bergerak menuju Indonesia

  • Pengantar Teknik Geofisika

    26

    (benua Asia) kira-kira 5-10 cm pertahun. Suatu saat akan bertabrakan

    dengan Indonesia. Dulu India pernah terpisah dari Asia, asalnya India

    terletak dekat Madagaskar Afrika. Kemudian India terus bergerak

    menuju Asia, dan akhirnya bertabrakan, hasilnya adalah terbentuknya

    Pegunungan Himalaya.

    Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa

    ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta

    awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-

    organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan

    adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira

    3.500.000.000 tahun.

    b. Masa Proterozoikum (2,5 milyar 290 juta tahun lalu)

    Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum

    merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini

    kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi

    bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Enkaryotes ini bakal

    menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya bakal menjadi binatang.

    Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata

    bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di

    laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati

    pertama. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama

    dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    27

    c. Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)

    Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk daerah Wales

    di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali

    dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman

    Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman

    ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.

    Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga,

    Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan

    Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana

    (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India,

    Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa,

    Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil

    yang terpisah.

    d. Jaman Ordovisium (500 440 juta tahun lalu)

    Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang

    (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan

    bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral,

    Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili

    Laut) dan Bryozona.

    Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan

    Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah,

    sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.

    Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari

  • Pengantar Teknik Geofisika

    28

    zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah

    samudera yang berada di antaranya.

    e. Jaman Silur (440 410 juta tahun lalu)

    Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke

    darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk

    Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa

    (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai

    muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang

    sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai

    terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika

    Utara.

    f. Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)

    Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis

    ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif

    sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus

    berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak

    menuju daratan.

    Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama

    kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana

    menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).

  • Pengantar Teknik Geofisika

    29

    Gambar 2.3 Ilustrasi keadaan permukaan bumi pada jaman Devon

    g. Jaman Karbon (360 290 juta tahun lalu)

    Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di

    luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam

    jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan

    paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.

    Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu

    masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan

    lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara,

    iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang

    berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.

    Gambar 2.4 Ilustrasi keadaan permukaan bumi pada jaman Devon

  • Pengantar Teknik Geofisika

    30

    h. Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)

    Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural,

    Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga

    tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang

    begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa

    dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.

    Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa

    daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia

    dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim

    yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian

    utara bumi.

    i. Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)

    Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit

    menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai

    muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai

    mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang.

    Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis

    reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan

    sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua

    Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di

    bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    31

    j. Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)

    Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia

    meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus

    berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak

    dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati

    pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya

    berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit

    dan Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah dimana

    Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika

    Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Jaman ini

    merupakan jaman yang paling menarik anak-anak setelah

    difilmkannya Jurrasic Park.

    Gambar 2.4 Ilustrasi keadaan permukaan bumi pada jaman Jura

    k. Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)

    Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.

    Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini

    Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan

    Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang

  • Pengantar Teknik Geofisika

    32

    menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul.

    India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman

    akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

    Gambar 2.4 Ilustrasi keadaan permukaan bumi pada jaman Kapur

    l. Zaman Tersier (65 1,7 juta tahun lalu)

    Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti

    munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang

    menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska

    dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup

    sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi

    menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,

    tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier Kuarter,

    pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti

    seiring dengan perubahan cuaca secara global.

    m. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu sekarang)

    Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala

    Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada

  • Pengantar Teknik Geofisika

    33

    10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang

    berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit

    terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian

    besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu

    pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan

    Himalaya

    Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim

    bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu

    disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen.

    Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala

    Holosen.

    Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan

    flora dan fauna yang hidup sekarang, seperti ditunjukkan pada

    Gambar 2.6.

    Gambar 2.6. Sejarah perkembangan evolusi dan kehidupan bumi. Bumi terbentuk 4 milyar tahun lalu, tetapi kehidupan baru muncul semilyar tahun lalu. Bahkan "manusia purba" adanya baru 2 juta tahun lalu.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    34

    BAB III

    INTERIOR BUMI DAN SEISMOLOGI

    3.1 Susunan Interior Bumi

    Susunan interior bumi dapat diketahui berdasarkan dari sifat sifat

    fisika bumi (geofisika). Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi

    mempunyai sifat-sifat fisik seperti misalnya gaya tarik (gravitasi),

    kemagnetan, kelistrikan, merambatkan gelombang (seismik), dan

    sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika bumi inilah para akhli geofisika

    mempelajari susunan bumi, yaitu misalnya dengan metoda

    pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan

    bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat menghantarkan

    gelombang seismik.

    Metoda seismik adalah salah satu metoda dalam ilmu geofisika yang

    mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam

    bumi. Pada dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi

    gelombang Primer (P) atau gelombang Longitudinal dan gelombang

    Sekunder (S) atau gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis

    gelombang ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari material yang

    dilaluinya. Gelombang P dapat menjalar pada material berfasa padat

    maupun cair, sedangkan gelombang S tidak dapat menjalar pada

    materi yang berfasa cair. Perpedaan sifat rambat kedua jenis

    gelombang inilah yang dipakai untuk mengetahui jenis material dari

    interior bumi.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    35

    Pada Gambar 3.1 diperlihatkan rambatan gelombang P dan S

    didalam interior bumi yang berasal dari suatu sumber gempa.

    Sifat/karakter dari rambat gelombang gempa (seismik) di dalam

    bumi diperlihatkan oleh gelombang S (warna merah) yang tidak

    merambat pada Inti Bumi bagian luar sedangkan gelombang P

    (warna hijau) merambat baik pada Inti Bagian Luar maupun Inti

    Bagian Dalam. Berdasarkan sifat rambat gelombang P dan S

    tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Inti Bumi Bagian Luar

    berfasa cair. Pada Gambar 3.2 diperlihatkan rambatan gelombang

    P dan S kearah interior bumi, terlihat disini bahwa gelombang S

    tidak menjalar pada bagian Inti Bumi bagian luar yang berfasa cair

    (liquid), sedangkan gelombag P tetap menjalar pada bagian luar Inti

    Bumi yang berfasa cair, namun terjadi perubahan kecepatan rambat

    gelombang P dari bagian Mantel Bumi ke arah Inti Bumi bagian luar

    menjadi lambat.

    Gambar 3.1. Rambatan gelombang Primer

    (P) dan Sekunder (S) pada interior bumi. Gelompang P (garis hijau) merambat pada

    semua bagian dari lapisan material bumi

    sedangkan gelombang S (garis merah) hanya merambat pada bagian mantel dari

    interior bumi.

    Gambar 3.2. Sifat rambat gelombang P

    dan S pada interior bumi. Terlihat gelombang P dapat merambat pada interior

    bumi baik yang berfasa padat maupun

    berfasa cair, sedangkan gelombang S tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar yang

    berfasa cair.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    36

    3.2 Material dan Susunan Kulit Bumi

    a.a.a.a. Selaput Batuan (Litosfir)Selaput Batuan (Litosfir)Selaput Batuan (Litosfir)Selaput Batuan (Litosfir)

    Litosfir atau bagian yang padat dari Bumi, berada dibawah

    Atmosfir dan Samudra. Sebagian besar dari apa yang kita

    pelajari dan ketahui tentang bagian yang padat dari Bumi ini,

    berasal dari apa yang dapat kita lihat dan raba diatas

    permukaan Bumi. Para ilmuwan Ilmu Kebumian, umumnya

    berpendapat bahwa Bumi ini lahir pada saat yang bersamaan

    dengan lahirnya MATAHARI beserta planit-planit lainnya, berasal

    dari awan yang berpusing yang terdiri dari bahan-bahan

    berukuran debu, dan terjadi pada kurang lebih 5 hingga 6 milyar

    tahun yang lalu. Bahan-bahan tersebut kemudian saling

    mengikat diri, menyatu dan membentuk Litosfir. Beberapa saat

    setelah Bumi kita ini terbentuk, terjadilah proses pembentukan

    lelehan yang menempati bagian intinya. Lelehan tersebut

    kemudian mengalami proses pemisahan, dimana unsur-unsur

    yang berat yang terutama terdiri dari besi dan nikel akan

    mengendap, sedangkan yang ringan akan mengapung diatasnya.

    Sebagai akibat dari proses pemisahan tersebut, maka Bumi ini

    menjadi tidak bersifat homogen, tetapi terdiri dari beberapa

    lapisan konsentris yang mempunyai sifat-sifat fisik yang berbeda.

    Bagian-bagian utama dari Bumi yang terlihat pada Gambar 3.3,

    adalah :

    Inti, yang terdiri dari dua bagian. Inti bagian dalam yang

    bersifat padat, dan ditafsirkan sebagai terdiri terutama dari

    unsur besi, dengan jari-jari 1216 Km., Inti bagian luar,

  • Pengantar Teknik Geofisika

    37

    berupa lelehan (cair), dengan unsurunsur metal mempunyai

    ketebalan 2270 Km;

    Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat,

    Kerak Bumi, yang relatif ringan dan merupakan kulit luar

    dari Bumi, dengan ketebalan berkisar antara 5 hingga 40 Km.

    -

    -

    Gambar 3.3 Bagian-bagian utama bumi: Inti Bumi, Mantel Bumi, dan

    Kerak Bumi

    Disamping bagian-bagian utama tersebut diatas, ada suatu zona

    terletak didalam mantel-Bumi yang berada antara kedalaman

    100 dan 350 Km, bahkan dapat berlanjut hingga 700 Km., dari

    permukaan Bumi. Zona ini mempunyai sifat fisik yang khas, yaitu

    dapat berubah menjadi bersifat lentur dan mudah mengalir. Oleh

    para ahli geologi zona ini dinamakan Astenosfir. Adalah suatu

    zona yang lemah, panas dan dalam kondisi tertentu dapat

  • Pengantar Teknik Geofisika

    38

    bersifat secara berangsur sebagai aliran. Diatas zona ini,

    terdapat lapisan Bumi yang padat disebut Litosfir (atau selaput

    batuan) yang mencakup bagian atas dari Mantel-Bumi serta

    seluruh lapisan Kerak-Bumi (Gambar 3.4).

    Gambar 3.4 Bagian Kerak Bumi (Selaput Batuan / Litosfir)

    Berdasarkan temuan-temuan baru di bidang Ilmu Geofisika dan

    Ilmu Kelautan selama dasawarsa terakhir, litosfir digambarkan

    sebagai terdiri dari beberapa lempeng atau pelat (karena

    luasnya yang lebih besar dari ketebalannya), yang bersifat tegar

    dan dapat bergerak dengan bebas diatas Astenosfir yang bersifat

    lentur, dan dalam keadaan tertentu dapat berubah secara

    berangsur menjadi mudah mengalir. Temuan-temuan baru

    tersebut telah menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran lama

    tentang teori pemisahan benua (continental drift theory) yang

    dilontarkan pada sekitar tahun 1929 yang kemudian

    ditinggalkan.

    KERAK BUMILITOSFIR ( 0 - 100 KM )

    ASTENOSFIR ( 100 - 350 KM )

    MANTEL ATAS

    MANTEL BAWAH

    INTI LUAR

    INTI DALAM

    KERAK BENUA

    KERAK SAMUDRA

    1216 KM

    2270 KM

    2885 KM

    MANTEL

    INTI

    ASTENISFIR

    KERAKBENUA

    KERAK SAMUDRA

    MANTEL

    ATAS

    LITOSFIR

  • Pengantar Teknik Geofisika

    39

    Teori yang pada saat itu dianggap sangat radikal karena

    bertentangan dengan anggapan yang berkembang pada waktu

    itu, bahwa benua dan samudra merupakan bagian dari bumi

    yang permanen, maka teori tersebut tidak mendapatkan tempat

    diantara para ilmuwan Kebumian. Gambaran tentang struktur

    interior bumi yang dikemukakan 50 tahun kemudian sebagai

    hasil kerja keras para peneliti dengan cara mengumpulkan data

    lebih banyak lagi, baik di daratan maupun di samudra, telah

    melahirkan pandangan yang sangat maju dalam Ilmu Kebumian,

    sehingga dianggap sebagai suatu revolusi dalam pemikiran di

    bidang Ilmu ini.

    Susunan dan komposisi litosfir (Kerak Benua dan Kerak

    Samudra) dapat diketahui dengan cara menganalisa batuan-

    batuan yang tersingkap di permukaan bumi, atau hasil pemboran

    inti, maupun produk aktivitas gunungapi. Berdasarkan analisa

    kimia dari sampel batuan yang diambil di berbagai tempat di

    bumi, secara umum unsur kimia yang paling dominan sebagai

    penyusun litosfir adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Unsur Kimia Penyusun Litosfir (Kerak Bumi)

    Unsur

    Persen Berat

    Oxygen (O) Silicon (Si)

    Alumunium (Al) Iron (Fe)

    Calcium (Ca) Sodium (Na) Pottasium (K)

    Magnesium, (Mg) Lain-nya

    46.6 27.7 8.1 5.0 3.6 2.8 2.6 2.1 1.5

    Total

    100

  • Pengantar Teknik Geofisika

    40

    b.b.b.b. Selaput udara (atmosfir)

    Selaput atau lapisan udara ini sepintas nampaknya tidak

    mempunyai peranan yang berarti terhadap lingkungan geologi.

    Sebenarnya fungsi dari Atmosfera adalah:

    1. Merupakan media perantara untuk memindahkan air dari

    lautan melalui proses penguapan ke daratan yang kemudian

    jatuh kembali sebagai hujan dan salju;

    2. Merupakan salah satu gaya utama dalam proses pelapukan,

    3. Bertindak sebagai pengatur khasanah kehidupan dan suhu di

    atas permukaan bumi.

    4. Sebagai pelindung dari permukaan bumi terhadap pancaran

    sinar ultra-violet yang tiba di atas permukaan bumi dalam

    jumlah yang berlebihan.

    Dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari udara, atau 78%,

    terdiri dari unsur nitrogen dan hampir 21% adalah Oxigen.

    Sedang sisanya adalah Argon (< dari 1%), CO2 hanya 0,33%

    saja. Adapaun gas-gas lainnya seperti Hidrogen dan Helium

    jumlahnya tidak berarti. Nitrogen sendiri tidak mudah untuk

    bersenyawa dengan unsur-unsur lain, tetapi ada proses-proses

    dimana gas-gas ini dapat bergabung menjadi senyawa nitrogen

    yang kemudian menjadi sangat penting artinya untuk proses-

    proses organik dalam lingkungan kehidupan atau apa yang kita

    kenali sebagai biosfera. Sebaliknya unsur oxigen adalah unsur

    yang sangat aktip untuk bersenyawa dan segera akan menyatu

  • Pengantar Teknik Geofisika

    41

    dengan unsur-unsur lainnya didalam suatu proses yang lazim

    kita kenal sebagai oxidasi.

    Disamping unsur-unsur tersebut diatas, udara juga mengandung

    sejumlah uap-air, debu berasal dari letusan gunung-berapi dan

    partikel-partikel lainnya yang berasal dari kosmos. Gas-gas dan

    uap-air didalam udara ini akan terlibat dalam persenyawaan

    kimiawi dengan bahan-bahan yang membentuk permukaan Bumi

    dan air laut. 99% dari atmosfera berada di daerah hingga

    ketinggian 29 Km. Sisanya tersebar merata sampai di

    ketinggian 10.000 Km. Bagian atmosfera dari ketinggian 0

    sampai 15 Km disebut troposfer atau selaput udara, dimana

    didalamnya dijumpai adanya perubahan-perubahan iklim, angin,

    hujan dan salju (perubahan cuaca). Gerak-gerak udara yang

    berlangsung diatas permukaan bumi seperti angin, ini akan

    berfungsi sebagai gaya pengikis dan pengangkut.

    c. Selaput air (hidrosfir)

    Menempati ruang mulai dari bagian atas atmosfir hingga

    menembus ke kedalaman 10 Km dibawah permukaan Bumi,

    yang terdiri dari samudra, gletser, sungai dan danau, uap air

    dalam atmosfir dan air-tanah. Termasuk kedalam selaput ini

    adalah semua bentuk air yang berada diatas dan didekat

    permukaan bumi, 97,2% air di bumi berada di laut dan samudra.

    Tetapi mereka ini mudah untuk menguap dalam jumlah yang

    cukup besar utnuk selanjutnya masuk kedalam atmosfera dan

    kemudian dijatuhkan kembali ke Bumi sebagai hujan dan salju.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    42

    Apabila kita memperhatikan keadaan seluruh permukaan bumi,

    maka ciri yang paling menonjol adalah suatu warna biru yang

    ditimbulkan oleh hadirnya lautan. Meskipun planit-planit MARS,

    VENUS dan juga BUMI diselimuti oleh awan, tetapi ternyata

    hanya planit BUMI saja yang mendapat julukan the blue

    planets. Daratan, ternyata hanya menempati luas sekitar 29%

    saja dari seluruh permukaan bumi ini. Sisanya adalah laut dan

    air. Bumi ini bahkan diduga jumlah luas daratan yang ada itu

    lebih kecil lagi dari yang diperkirakan.

    Kedalaman rata-rata laut kita adalah hampir 4 Km. Angka ini

    sangat tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan

    panjangnya jari-jari Bumi yang berkisar sekitar 6400 Km.

    Namun demikian, laut tetap merupakan tempat penampungan

    air terbesar di Bumi ini. Gambar 3.5 memperlihatkan secara

    grafis perbandingan antara jumlah air yang terdapat diatas dan

    didekat permukaan bumi, sedangkan Gambar 3.6

    memperlihatkan peredaran siklus dunia air atau daur hidrologi.

    2.15 % dari jumlah air di bumi ditempati oleh tumpukan es dan

    gletser, dan sisanya 0.65% terbagi kedalam air di danau-danau,

    air permukaan, air bawah permukaan (tanah) dan yang berada

    di dalam atmosfir. Mengingat fungsi dari air yang sangat vital

    dalam tata kehidupan, maka Ilmu pengetahuan yang khusus

    diperuntukan bagi sifat-sifat air ini berkembang menjadi suatu

    ilmu yang merupakan cabang dari Ilmu Geologi, yaitu

    Geohidrologi. Daur hidrologi pada Gambar 3.6, adalah

    merupakan salah satu perwujudan dari hasil perkembangan ilmu

    tersebut.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    43

    SEBARAN AIR DARAT

    2.15

    0.62

    0.1

    GLETSER AIR TANAH LAIN-20

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    VOL %

    Series 1

    Gambar 3.5 Prosentase air di daratan

    Energi yang berupa panas yang berasal dari Matahari akan

    menyebabkan terjadinya penguapan air-laut dan air-air yang ada

    di permukaan Bumi. Uap air akan memasuki peredaran

    ATMOSFIR dan bergerak mengikuti gerak dari perpindahan

    udara. Sebagian daripadanya akan mengumpul dan kemudian

    akan jatuh kembali keatas permukaan bumi sebagai hujan dan

    salju untuk kemudian menuju kelaut. Dalam perjalanannya

    menuju laut, sebagian daripadanya akan tertinggal di daratan,

    mengumpul sebagai kantong-kantong air di danau atau rawa-

    rawa. Setiap tahun terjadi 380.000 Km3 air berasal dari lautan

    menguap dengan bantuan energi Matahari, sedangkan dari

    daratan 60.000 Km3. Dari jumlah ini, 284.000 Km3 akan

    kembali jatuh ke laut dan sekitar 96.000 Km3 akan jatuh kembali

    ke darat sebagai hujan dan salju. Sebanyak 36.000 Km3

    merupakan air yang mengalir diatas permukaan yang kemudian

  • Pengantar Teknik Geofisika

    44

    bekerja sebagai pengikis, pengangkut dan mengendapkan

    bahan.

    LAUT

    SALJU

    DANAU

    INFILTRASI

    ALUR PERMUKAAN

    36000KM3

    JATUH KEMBALI

    KE LAUT 284000KM3

    JATUH KEDARAT; HUJAN

    96000 KM3

    PENGUAPAN

    380.000 KM3

    Gambar 3.6 Daur Hidrologi

    Air yang jatuh dipermukaan (daratan) akan meresap kedalam

    tanah, bergerak kebawah (disebut infiltrasi), kemudian secara

    lateral mengisi danau-danau, mengalir melalui sungai, atau

    bergerak langsung menuju samudra. Didalam hidrosfir ini kita

    juga mengenal apa yang dinamakan water balance. Hal ini

    disebabkan jumlah air yang ada di Bumi ini rupanya jumlahnya

    tidak berubah. Pengamatan dan pengukuran-pengukuran

    menunjukan bahwa permukaan air laut tidak memperlihatkan

    adanya penurunan. Ini berarti bahwa air yang mengalir diatas

    permukaan yang menuju kelaut akan mengisi adanya defisit air

    yang disebabkan karena penguapan yang besar yang

    berlangsung diatas samudra. Apabila dijumlahkan dari seluruh

    daratan, banyaknya air yang jatuh kedarat ternyata lebih banyak

  • Pengantar Teknik Geofisika

    45

    dari yang menguap dari darat ke atmosfir. Sebaliknya, diatas

    permukaan laut, air yang menguap lebih banyak dari yang jatuh

    diatas permukaan laut.

    1. Air permukaan (Surface Water)

    Apabila air jatuh keatas permukaan bumi, maka beberapa

    kemungkinan dapat terjadi. Air akan terkumpul sebagai

    tumpukan salju didaerah-daerah puncak pegunungan yang tinggi

    atau sebagai gletser. Ada pula yang terkumpul didanau-danau.

    Yang jatuh menimpa tumbuh-tumbuhan dan tanah, akan

    menguap kembali kedalam atmosfir atau diserap oleh tanah

    melalui akar-akar tanaman, atau mengalir melalui sistim sungai

    atau aliran bawah tanah.

    Diatas permukaan Bumi, air akan mengalir melalui jaringan pola

    aliran sungai menuju bagian-bagian yang rendah. Setiap pola

    aliran mempunyai daerah pengumpulan air yang dikenal sebagai

    daerah aliran sungai atau disingkat sebagai DAS atau drainage

    basin . Setiap DAS dibatasi dari DAS disebelahnya oleh suatu

    tinggian topografi yang dinamakan pemisah aliran (drainage

    divide). Dengan digerakkan oleh gayaberat, air hujan yang jatuh

    dimulai dari daerah pemisah aliran akan mengalir melalui lereng

    sebagai lapisan lebar berupa air-bebas dengan ketebalan hanya

    beberapa Cm saja yang membentuk alur-alur kecil. Dari sini air

    akan bergabung dengan sungai baik melalui permukaan atau

    sistim air bawah permukaan.

    Dalam perjalanannya melalui cabang-cabangnya menuju ke

    sungai utama dan kemudian bermuara di laut, air yang mengalir

    dipermukaan melakukan kegiatan-kegiatan mengikis,

    mengangkut dan mengendapkan bahan-bahan yang dibawanya.

    Meskipun sungai-sungai yang ada dimuka bumi ini hanya

    mengangkut kira-kira 1/1000.000 dari jumlah air yang ada di

    Bumi, namun ia merupakan gaya geologi yang sangat ampuh

    yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Hasil

    utama yang sangat menonjol yang dapat diamati adalah

  • Pengantar Teknik Geofisika

    46

    terbentuknya lembah-lembah yang dalam yang sangat

    menakjubkan diatas muka bumi ini.

    a. Pengikisan sungai

    Cara sungai mengikis dan menoreh lembahnya adalah dengan

    cara (1) abrasi, (2) merenggut dan mengangkat bahan-bahan

    yang lepas, (3) dengan pelarutan. Cara yang pertama atau

    abrasi merupakan kerja pengikisan oleh air yang paling menonjol

    yang dilakukannya dengan menggunakan bahan-bahan yang

    diangkutnya, seperti pasir, kerikil dan kerakal.

    Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan hydrolic lifting,

    yang terjadi sebagai akibat tekanan oleh air, khususnya pada

    arus turbelensi. Batuan yang sudah retak-retak atau menjadi

    lunak karena proses pelapukan, akan direnggut oleh air. Dalam

    keadaan tertentu air dapat ditekan dan masuk kedalam rekahan-

    rekahan batuan dengan kekuatan yang dahsyat yang

    mempunyai kemampuan yang dahsyat untuk menghancurkan

    batuan yang membentuk saluran atau lembah. Air juga dapat

    menoreh lembahnya melalui proses pelarutan, terutama apabila

    sungai itu mengalir melalui batuan yang mudah larut seperti

    batukapur.

    b. Pengangkutan oleh sungai

    Sungai juga ternyata merupakan media yang mampu

    mengangkut sejumlah besar bahan yang terbentuk sebagai

    akibat proses pelapukan batuan. Banyaknya bahan yang

  • Pengantar Teknik Geofisika

    47

    diangkut ditentukan oleh faktor iklim dan tatanan geologi dari

    suatu wilayah. Meskipun bahan-bahan yang diangkut oleh sungai

    berasal antara lain dari hasil penorehan yang dilakukan sungai

    itu sendiri, tetapi ternyata yang jumlahnya paling besar adalah

    yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan. Proses

    pelapukan ternyata menghasilkan sejumlah besar bahan yang

    siap untuk diangkut baik oleh sungai maupun oleh cara lain

    seperti gerak tanah, dan atau air-tanah.

    Bagaimana cara air mengalir mengangkut bahan-bahannya akan

    diuraikan sebagai berikut: Dengan cara melarutkan. Jadi dalam

    hal ini air pengangkut berfungsi sebagai media larutan. Dengan

    suspensi, atau dalam keadaan bahan-bahan itu terapung

    didalam air. Kebanyakan sungai-sungai (meskipun tidak

    semuanya) mengangkut sebahagian besar bebannya melalui

    cara ini, terutama sekali bahan-bahan berukuran pasir dan

    lempung. Tetapi pada saat banjir, bahan-bahan berukuran yang

    lebih besar dari itu juga dapat diangkut dengan cara demikian.

    Dengan cara didorong melalui dasar sungai (bed load). Agak

    berbeda dengan cara sebelumnya, cara ini berlangsung kadang-

    kadang saja, yaitu pada saat kekuatan airnya cukup besar untuk

    menggerakkan bahan-bahan yang terdapat di dasar sungai.

    2. Air-Tanah (Groundwater)

    Semua air yang ada dibawah permukaan Bumi (tanah),

    dikelompokan sebagai air-tanah. Dalam daur hidrologi , nampak

    bahwa air-tanah hanya menempati 0.6% saja dari seluruh air

  • Pengantar Teknik Geofisika

    48

    tawar yang ada. Namun demikian, di Amerika, air tanah telah

    memberikan 50% dari kebutuhan air minum, 40% dimanfaatkan

    untuk irigasi dan 20% digunakan untuk Industri. Air-tanah

    menerima pemasukan air (recharge) air dari air yang jatuh

    diatas permukaan Bumi melalui proses infiltrasi yang kemudian

    bergerak mengalir memasuki batuan dan lapisan tanah, sampai

    keluar lagi sebagai sumber-sumber air (discharge), dan kembali

    ke permukaan sebagai sungai, atau tertahan sementara sebagai

    danau atau dirawa-rawa.

    Banyaknya air yang masuk kedalam tanah sangat ditentukan

    oleh sifat, keadaan dan jenis batuan setempat, jumlah vegetasi

    di daerah tangkapan (catchment area), bentuk bentang alam

    dan tentu saja banyaknya air yang jatuh (hujan, salju dsb.). Di

    daerah dengan vegetasi yang lebat infiltrasi akan dipercepat oleh

    akar tumbuh-tumbuhan yang membuka jalan untuk dilalui air.

    Air akan mengalir lebih cepat pada permukaan lereng yang

    curam dan menuju ke sungai dibanding dengan permukaan yang

    landai. Dengan demikian peresapan air akan lebih banyak terjadi

    di topografi yang landai. Sifat batuan atau tanah yang dapat

    meneruskan air, ditentukan oleh kadar kesarangan (porositas)

    seperti tanah lepas, pasir dan kerikil atau kerakal. Batuan dasar

    yang tersingkap yang retak-retak akan merupakan tempat

    infiltrasi yang potensial.

    Gambar 3.7 memperlihatkan bagian-bagian dan istilah-istilah

    yang terdapat pada air-tanah. Muka air-tanah merupakan batas

    paling atas dari zona jenuh, yang merupakan sifat yang paling

    menonjol dalam sistim air-tanah. Danau, rawa dan sungai

  • Pengantar Teknik Geofisika

    49

    permanen, adalah tempat-tempat dimana muka air-tanah

    muncul ke permukaan. Di tempat-tempat kering dimana air sulit

    diperoleh di permukaan, diperkirakan bahwa muka air-tanah

    letaknya dalam. Kedalaman dari muka air-tanah sangat beragam

    dan ditentukan oleh bentuk bentang alam dan keadaan iklim.

    Mengetahui kedalaman muka air-tanah adalah sangat penting

    dalam upaya untuk menentukan keberhasilan melakukan

    pemboran air-tanah. Berdasarkan data dari sejumlah bor air,

    danau, rawa, dan sumber-air, muka air tanah dapat diketahui

    dan dipetakan. Kedudukan muka air-tanah dapat berada dalam

    keadaan yang tetap apabila terjadi keseimbangan antara

    pengisian (recharge) dan yang keluar (discharge). Suatu bentuk

    atau lapisan massa batuan yang mampu meloloskan dan secara

    nyata dapat menyimpan air-tanah, dinamakan aquifer. Pada

    bagian ini kita dapat mengambil dan memanfaatkan air-tanah

    untuk keperluan rumah-tangga, pertanian dan industri. Aquifer

    yang paling baik adalah yang terdiri dari pasir dan kerakal yang

    lepas, batupasir yang tidak tersemenkan dengan baik atau

    batuan yang retak-retak.

    Gambar 3.7 Aquiclude yang berada diatas muka air tanah akan terbentuk

    pengumpulan air tanah setempat.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    50

    Kita mengenal adanya dua jenis aquifer:

    a. Aquifer bebas atau (unconfined), yaitu aquifer yang letaknya

    dekat sekali dengan muka air-tanah, dengan sedikit atau

    sama sekali tidak ada tanah atau lapisan penutup diatasnya.

    Aquifer ini berada dalam tekanan atmosfir. Kebanyakan air-

    tanah setempat itu diperoleh dari aquifer jenis ini yang

    terutama berupa pasir dan kerakal lepas dan endapan banjir.

    b. Aquifer tertekan atau (confined). Aquifer ini letaknya berada

    diantara 2 lapisan yang tak lulusair. Berbeda dengan aquifer

    bebas, aquifer ini disamping sebarannya lebih luas, juga

    letaknya lebih dalam dari permukaan (gambar 2.7). Aquifer

    yang berada diatas muka air-tanah utama, disebut aquiclude.

    Dalam kondisi tertentu, air-tanah yang terperangkap dalam

    aquifer tertekan, dapat naik keatas melawan tarikan gayaberat

    dan bahkan dapat menyembur. Keadaan seperti ini dapat terjadi

    apabila aquifer tersebut kedudukannya miring dan ujungnya

    tersingkap diatas permukaan di wilayah pegunungan seperti

    terlihat pada Gambar 3.8. Pemboran air pada A dan B, air-

    tanah akan naik sendiri keatas tanpa dipompa. Jenis aquifer

    seperti ini dinamakan artesis (berasal dari nama kota di

    Perancis Artois, dekat Calais). Permukaan dimana air-tanah

    dapat naik tanpa hambatan, dinamakan bidang pizometrik.

    Sedangkan pada C air-tanah baru mungkin dapat dikeluarkan

    dengan bantuan pompa.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    51

    Gambar 3.8 Lapisan batuan lulus air/permeable (aquifer tertekan) dan lapisan

    impermeable (aquiclude)

  • Pengantar Teknik Geofisika

    52

    BAB IV

    GAYABERAT (GRAVITY)

    4.1 Pendahuluan

    Ilmu gravity merupakan ilmu yang mempelajari perilaku percepatan

    gravitasi bumi (gravitational acceleration) yang didasarkan pada hukum

    Gravitasi Newton. Sedangkan metoda gayaberat merupakan suatu metoda

    eksplorasi geofisika yang didasarkan atas adanya anomali medan

    gravitasi bumi, yang diakibatkan adanya variasi densitas batuan ke

    arah lateral maupun vertikal dibawah titik ukur.

    Metode gayaberat dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan

    berdasarkan perbedaan rapat masa penomena geologi seperti cebakan

    mineral, cekungan sedimen, intrusi dari daerah sekeliling ( =

    gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

    perubahan kearah lateral, oleh karena itu metode ini disukai untuk

    mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, cekungan

    sedimen, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff

    terpendam dan lain-lain.

    Sejalan dengan peningkatan teknologi digital yang sangat cepat pada

    akhir 1980, masalah ketelitian pembacaan dapat ditingkatkan dengan

    digunakannya sistem pembacaan digital. GWR Instrument Inc tahun 1994

    mengeluarkan superconducting gravimeter yang merupakan gravimeter

    yang paling teliti dengan akurasi 0,001 Gal (Richter dan Warburton,

    1998). Kelemahan dari alat ini adalah bentuknya yang besar ( tinggi 1

    meter, diameter 0,7 m) dan berat 100 kg sehingga sulit digunakan di

  • Pengantar Teknik Geofisika

    53

    lapangan. Pada akhir tahun 2000, LaCoste & Romberg mengeluarkan

    gravimeter digital secara penuh yang disebut graviton dengan akurasi 1

    Gal dan gravimeter semi-digital yang merupakan pengembangan LaCoste

    & Romberg tipe G yang dilengkapi dengan sistem pembacaan digital

    dengan akurasi 1-5 Gal. Awal tahun 2002 Scintrex mengeluarkan

    gravimeter digital secara penuh yang disebut Scintrex Autograv CG5

    dengan akurasi 1 Gal. Dengan sistem gravimeter digital secara penuh

    maupun semi-digital maka kendala pembacaan yang berhubungan dengan

    alat untuk mengamati perubahan gayaberat dalam orde Gal dapat

    dihilangkan.

    Dengan adanya peningkatan akurasi gravimeter dan pengembangan

    sistem digital, penerapan metode gayaberat untuk sumber anomali dekat

    permukaan dan yang berhubungan dengan lingkungan serta untuk tujuan

    pemantauan semakin banyak digunakan.

    Unit percepatan gravitasi atau gayaberat dinyatakan dalam gal (untuk

    menghormati Galelei Galelio, orang yang mula mengusulkan adanya gaya

    gravitasi dari percobaan menjatuhkan benda dari Menara Pisa di Italia).

    Gambar 4-1. Satuan gayaberat Gambar 4-2. Nilai Gayaberat di permukaan bumi dan variasinya

  • Pengantar Teknik Geofisika

    54

    4.2 Hukum Gravitasi Universal

    Pada saat ini semua orang tahu bahwa benda jatuh ke bumi diakibatkan

    oleh gaya tarik-menarik antara benda tersebut dengan bumi. Gaya tarik-

    menarik tersebut, secara teori gravitasi ditemukan oleh seorang ahli ilmu

    pengetahuan dari abad 17, yaitu Sir Isaac Newton (1642 - 1727), yang

    dituangkan dalam bukunya Principia Matematica. Sudah menjadi

    dongeng selama ini, seolah Newton menemukan hukum gravitasi pada

    saat dia berjalan-jalan di taman lalu tertimpa buah apel. Sesungguhnya

    penemuan hukum Newton ini dilakukan melalui banyak sekali tahapan dari

    hasil pengamatan tentang pergerakan Bumi dan Matahari. Teori gravitasi

    Newton didasarkan atas hasil penelitian Kepler tentang pergerakan planet-

    planet. Dari hasil pengamatan Kepler (1753) membuat hukum pergerakan

    planet yang berbentuk elips.

    Hukum Kepler I :

    1 b

    y

    )a (2

    2

    2

    2

    =++

    a

    x

    (4-1)

    dimana a,b adalah jarak terpanjang dan terpendek dari revolusi bumi

    terhadap Matahari

    Hukum kepler II adalah :

    Cdt

    dS=

    (4-2)

    dimana S adalah luas waktu daerah sapuan persatuan.

    Hukum Kepler III adalah :

    T2 =a3 (4-3)

    dimana T, adalah waktu revolusi , a = jari-jari sapuan ellips.

  • Pengantar Teknik Geofisika

    55

    Dari ketiga persamaan Kepler tersebut Newton dapat menemukan Hukum

    yang menyatakan bahwa gaya tarik-menarik dari dua buah benda yang

    bermassa m1 dan m2 berbanding lurus dengan perkalian massanya, serta

    berbanding terbalik dengan kuadrat jarak massa tersebut sebagai

    berikut:

    2

    21

    r

    m . m F

    (4-4)

    Bila kesebandingan digantikan dengan konstanta G, maka dapat

    digantikan menjadi persamaan :

    2

    21

    r

    m . mG F =

    (4-5)

    G biasa disebut konstanta gravitasi universal, dinotasikan sebagai G.

    4.3 Konstanta Gravitasi Universal (G)

    Dari hukum garavitasi pada persamaan (4-5) di atas dapat diturunkan

    percepatan gayaberat bumi. Bila bumi dianggap sebagai bola sempurna

    dan m1 adalah massa bumi Me, r diganti dengan jari-jari bumi R. maka

    kita akan mendapatkan persamaan percepatan gaya berat dipermukaan

    bumi.

    2R

    MeGag ==

    (4-6)

    Karena dianggap bola sempurna maka massa bumi : eee RM .34 3= ,

    dimana m = rapat massa rata-rata. Persamaan gayaberat dipermukaan

    bumi dapat dituliskan menjadi :

  • Pengantar Teknik Geofisika

    56

    meeGRRg

    3

    4=

    (4-7)

    Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal (G)

    Hukum gravitasi Newton, untuk beberapa saat belum merupakan hukum

    yang dapat digunakan secara operasionil karena hanya merupakan

    kesebandingan saja, karena konstanta G belum diketahui.

    Penentuan konstanta gravitasi universal juga merupakan penentuan yang

    mendasar (fundamental), karena dari harga tersebut dapat ditentukan

    parameter-parameter lain. Penentuan konstanta tersebut tidak dapat

    dilakukan melalui penentuan seperti penurunan Hukum Newton,

    penentuan tersebut harus dilakukan melalui percobaan di laboratorium.

    Orang pertama yang mengukur konstanta gravitasi universal (Universal

    gravitational constant) secara langsung di laboratorium adalah Henry

    Cavendish di Cambridge, Inggris pada tahun 1798, menggunakan

    torsion balance yang disebut percobaan Cavendish. Pengukuran G

    pada percobaan ini didasarkan atas penyimpangan cahaya pantulan dari

    dua buah massa yang digantung akibat didekati oleh dua massa lainnya.

    Cavendish menemukan harga G agak terlalu besar, yaitu 7.54 x 10-8 cgs

    unit, kemudian dari percobaan Cavendish diulang dan dicoba dengan

    metoda-metoda lain seperti getaran, pendulum, dan benda jatuh. Harga

    yang dipakai oleh internasional adalah harga hasil percobaan Heyl dan

    Chrzannowski 1942, yaitu G = 6.673 x 10-8 cgs unit.

    Cavendish menentukan harga G melalui torsion balance yang dirancang

    John Mitchell. Pada prinsipnya, metoda yang digunakan adalah

    menggunakan perbedaan defleksi akibat massa yang didekatkan dengan

    torsion balance tersebut. Perbedaan defleksi itu diamati dari hasil

    pantulan sinar oleh cermin yang diletakkan pada gantungan fiber glass

    (Gambar 4-3). Dari perbedaan tersebut, dihitung besarnya gaya tarik

  • Pengantar Teknik Geofisika

    57

    menarik antara massa m1 dengan massa m2 yang selanjutnya dapat

    dihitung pula harga G dan m secara akurat.

    Gambar 4-3 : Percobaan Cavendish untuk menentukan rapat massa bumi dengan m1 = 5 cm dan m2 = 30 cm (terbuat dari timah

    hitam).

    Pada posisi 1 , gaya tarik menarik antara m1 dan m2 diimbangi oleh

    momen torsi dari tali gantungan. Dalam bentuk persamaan adalah sebagai

    berikut :

    Fh 2 1= 2

    c

    21

    d

    m mG h 2 =

    (4-8)

    Pada posisi 2 adalah sama tetapi arahnya berbeda, sehingga :

    Fh 4 h)(-F) (2