buku siswa elektrolisis
DESCRIPTION
Buku SIswaTRANSCRIPT
![Page 1: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/1.jpg)
BUKU SISWA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
1. Konsep Reduksi – Oksidasi (Redoks)
Pada mulanya, pembahasan reaksi redoks hanya meliputi zat – zat yang mengandung
oksigen saja. Reaksi oksidasi dianggap sebagai reaksi penambahan oksigen, dan reaksi
reduksi adalah reaksi pengurangan oksigen. Tetapi, saat ini pengertian redoks diperluas
menjadi reaksi perpindahan elektron. Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan
elektron, dimana suatu zat memberikan elektron kepada lainnya.
Contoh : Cu Cu2+
+ 2e-
Sedangkan reaksi reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron, dimana suatu zat
menerima elektron dari zat lain.
Contoh : Cu2+
+ 2e- Cu
Senyawa yang mengalami oksidasi disebut sebagai reduktor, dan senyawa yang
mengalami reduksi disebut sebagai oksidator.
1.1. Bilangan Oksidasi
Muatan dari suatu spesi dikatakan sebagai bilangan oksidasi (biloks). Biloks digunakan
untuk menentukan apakah terjadi reaksi redoks atau tidak. Bila terjadi reaksi redoks,
maka spesi yang teroksidasi akan mengalami kenaikan biloks dan spesi yang tereduksi
akan mengalami penurunan biloks.
Aturan penentuan biloks adalah :
a. `Unsur murni atau senyawa beratom sejenis memiliki biloks nol
b. Atom H memiliki biloks +1, kecuali pada senyawa hidrida seperti CH4, NH3, NaH,
biloks atom H adalah -1
c. Atom O memiliki biloks -2, kecuali pada senyawa
o F2O biloks O = +2
o Senyawa peroksida (H2O2, Na2O2) biloks O = -1
d. Atom logam memiliki biloks positif (+) sesuai dengan valensi logam tersebut
e. Jumlah total biloks seluruh atom dalam senyawa netral = nol
f. Jumlah total biloks seluruh atom dalam ion = muatan ion
![Page 2: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Penyetaraan Reaksi Redoks
Reaksi redoks dapat disetarakan dengan cara langsung (cara bilangan oksidasi) atau cara
setengah reaksi.
2.1. Cara Langsung (Bilangan Oksidasi)
- Tentukan reaksi reduksi dan oksidasi
- Tulis perubahan biloks yang terjadi
- Samakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima dengan menambahkan koefisien
- Hitung jumlah muatan kiri dan kanan
Jika muatan kiri > kanan tambahkan OH- pada ruas kiri
Jika muatan kiri < kanan tambahkan H+
pada ruas kiri
- Samakan jumlah H dengan menambahkan H2O pada ruas kanan
2.2. Cara Setengah Reaksi
Untuk menyelesaikan persamaan redoks dengan cara setengah reaksi, maka langkah –
langkah yang dilakukan adalah :
Tabel 8.1. Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Cara Setengah Reaksi
Reaksi Suasana Asam Reaksi Suasana Basa
Tulis masing – masing reaksi reduksi dan
oksidasi
Tulis masing – masing reaksi reduksi dan
oksidasi
Setarakan jumlah elektron yang terlibat Setarakan jumlah elektron yang terlibat
Tambahkan satu molekul H2O pada ruas
yang kekurangan satu atom O
Tambahkan dua molekul OH- pada ruas
yang kekurangan satu atom O
Tambahkan satu molekul H+ pada ruas
yang kekurangan satu atom H
Tambahkan molekul H2O pada ruas yang
kekurangan atom H
Tulis reaksi yang sudah setara Tulis reaksi yang sudah setara
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Cl2 + IO3- IO4
- + Cl
-
OH-
![Page 3: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/3.jpg)
Jawab :
Cl2 + IO3- IO4
- + Cl
-
Cl2 + 2e- 2Cl
-
IO3- IO4
- + 2e
-
Ruas kiri kekurangan satu atom O
Cl2 + IO3- + 2OH
- IO4
- + Cl
-
Jumlah atom H dan O di ruas kiri dan kanan tidak sama
Cl2 + IO3- + 2OH
- IO4
- + Cl
- + H2O (reaksi total)
3. Elektrokimia
Elektrokimia adalah bidang ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi kimia
menjadi energi listrik atau sebaliknya.
3.1. Sel – sel Elektrokimia
Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda, yang disebut katoda dan anoda,
dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Sedangkan reaksi
oksidasi terjadi pada anoda. Elektrokimia : Hubungan Reaksi kimia dengan daya gerak
listrik (aliran elektron)
a) Reaksi kimia menghasilkan daya gerak listrik (sel galvani)
b) Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (sel elektrolisa)
Sel elektrokimia : sistem yang terdiri dari elektroda yang tercelup pada larutan elektrolit.
Sel elektrokimia dapat dibagi menjadi
1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi energi listrik
Contoh : batere (sel kering), accu
2. Sel Elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam
![Page 4: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/4.jpg)
Sel Volta / Galvani Sel Elektrolisis
Gambar 8.1. Sel volta dan sel elektrolisis
1. Sel Volta/Gavalni
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks
dan menghasilkan arus listrik. Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya
reaksi oksidasi disebut anoda (electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi
reduksi disebut katoda (electrode positif). Susunan sel volta adalah :
a. Prinsip-prinsip sel volta atau sel galvani :
Gerakan elektron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks. Aturan sel
volta :
- Terjadi perubahan : energi kimia → energi listrik
- Pada anoda, elektron adalah produk dari reaksi oksidasi; anoda kutub negatif
- Pada katoda, elektron adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda = kutub positif
- Elektron mengalir dari anoda ke katoda
b. Konsep-konsep Sel Volta
1) Deret Volta/Nerst
a. Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
-
+
A K K A
-
+
Katoda Reduksi Anoda Oksidasi
![Page 5: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/5.jpg)
b. Makin ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri, mudah
dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi.
Prinsip:
Anoda terjadi reaksi oksidasi ; katoda terjadi reaksi reduksi
Arus elektron : anoda → katoda ; arus listrik : katoda → anoda
Jembatan garam : menyetimbangkan ion-ion dalam larutan
Contoh dari sel galvani :
Notasi sel : Zn/Zn+2
//Cu+2
/Cu
/ = potensial ½ sel
// = potensial sambungan Sel (cell junction potential; jembatan garam)
2. Potensial Elektroda Standar (Eo)
Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang timbul
karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial elektroda standar
sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini relatif karena dibandingkan
dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai potensial elektroda standar dinyatakan
dalam satuan Volt (V). Untuk elektroda hidrogen, Eo nya adalah 0,00V.
- Bila Eo > 0 cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)
- Bila Eo < 0 cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)
Nilai – nilai Eo untuk berbagai spesi dapat dilihat pada gambar 8.2.
![Page 6: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/6.jpg)
Gambar 8.2. Potensial reduksi standar berbagai ion
3. Potensial Standar Sel (Eo
sel)
Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama
dengan selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan
potensial reduksi standar elektroda yang mengalami oksidasi.
Eosel = E
oreduksi - E
ooksidasi
![Page 7: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/7.jpg)
5. Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta, yaitu perubahan energi listrik
menjadi energi kimia. Sel elektrolisis juga memerlukan elektrode-elektrode. Ada 2
elektrode yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
Sel elektrolisis tidak memerlukan jembatan garam. Komponen utamanya adalah
sebuah wadah, elektrode, elektrolit dan sumber arus searah. Pada sel elektrolisis
digunakan elektrode inert yang hanya menyediakan permukaannya sebagai tempat
berlangsungnya reaksi.
Dua batang Pt atau karbon dicelupkan dalam larutan elektrolit. Masing-masing
batang bertindak sebagai anode (tempat berlangsungnya oksidasi) dan katode (tempat
berlangsungnya reduksi), karena kation (ion positif) menuju katode maka katode
merupakan elektrode negatif. Dan sebaliknya anode merupakan elektrode positif karena
didatangi oleh anion (ion negatif).
6. Reaksi-reaksi Elektrolisis
a) Katoda (-)
Untuk ion-ion Na+, K+, Mg+, Ca2+, Al3+, Mn2+ tidak tereduksi, yang tereduksi
adalah pelarutnya yaitu H2O. Reakinya : 2H2O + 2e- 2OH- + H2 (g). Hal ini
tidak berlaku kalau ion-ion tersebut berasal dari lelehan atau leburan garamnya,
maka ion itu akan tereduksi.
Ion H+ akan tereduksi. Reaksinya : 2H
+ + 2e
- H2(g)
Ion lain selain 1 dan 2 dapat tereduksi. Misalnya Ag dan Cu. Reaksinya : Ag+ +
e- Ag(s) , dan Cu
2+ + 2e
- Cu(s)
b) Anoda
1) Kalau anodanya inert atau tidak aktif (Pt, Au, C), maka yang akan teroksidasi
adalah :
Ion OH- akan teroksidasi. Reaksinya : 4OH- 2H2O + O2 + 2e
-
Ion Cl-, Br-, I-, akan teroksidasi. Reaksi :
2Cl- Cl2 + 2e
- ,
![Page 8: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/8.jpg)
2Br- Br2 + 2e
- ,
2I- I2 + 2e
-
Ion sisa asam oksi seperti SO42-
, NO3-
, tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah
pelarutnya yaitu H2O. Reaksinya : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
-
2) Jika anodanya aktif seperti Cu dan Fe, dan lain-lain, maka anodanya akan
teroksidasi. Reaksinya : Cu Cu2+
+ 2e- dan Fe Fe
2+ + 2e
-
a. Skema Reaksi Elektrolisis
Reaksi di katoda bergantung pada jenis kation
Logam aktif (golongan IA, IIA, Al dan
Mn): Air yang tereduksi.
H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq)
Kation
Kation lain: kation tereduksi
2H+
(aq) + 2e H2(g)
Lx+
(aq) + xe L(s)
Reaksi di anoda bergantung pada jenis anoda dan anion
sisa asam oksi: air teroksidasi
Anoda Inert:anion 2H2O(l) O2(g)+ 4H+
(aq) + 4e
(Pt, Au, C)
sisa asam lain atau OH- :
Anoda anion teroksidasi
2Br-(aq) Br2(aq) + 2e
4OH-(aq) 2H2O(l) + O2(g) + 4e
Anoda tak inert: anoda teroksidasi
L(s) Lx+
(aq) + xe
Contoh :
A. Elektrolisis lelehan NaCl dengan elektrotrode Pt
anoda : 2 Cl-(aq) Cl2(aq) + 2e
Katode : Na+
(aq) + e Na(l) x2
_______________________________________
reaksi sel : 2Na+
(aq) + 2Cl-(aq) 2Na(l) + Cl2(g)
![Page 9: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/9.jpg)
B. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode Pt
Kemungkinan reaksi di anode:
2Cl-(aq) Cl2(aq) + 2e E
ooks = -1,36 V
2H2O(l) O2(g)+ 4H+
(aq) + 4e Eooks = -1,42 V
Kemungkinan reaksi di katode:
Na+
(aq) + e Na Eored= -2,71 V
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq) E
ored= -0,82 V
Karena Eooks Cl
-/Cl2 > E
ooks H2O/O2, di anoda terjadi oksidasi Cl
- menjadi Cl2
Karena Eored H2O/H2 > E
ored Na
+/Na, di katoda terjadi reduksi H2O menjadi H2
Reaksi yang terjadi dalam sel tersebut adalah:
anoda : 2Cl- Cl2 + 2e
katoda : 2H2O + 2e H2 + 2OH-
2H2O + 2Cl- Cl2 + H2 + 2OH
anoda katoda
b. Persamaaan dan Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Persamaan :
Anoda selalu terjadi reaksi oksidasi dengan kata lain elektroda yang terjadi reaksi
oksidasi disebut anoda.
Katoda selalu terjadi reaksi reduksi dengan kata lain elektroda yang terjadi reaksi reduksi
disebut katoda
Perbedaan :
A. Pada Sel Volta
Merubah energi kimia menjadi energi listrik,
Anoda (oksidasi) adalah elektroda negatif (-) dan katoda (reduksi) adalah elektroda
positif (+)
B. Pada Sel Elektrolisis
Merubah energi listrik menjadi energi kimia,
Anoda (oksidasi) adalah elektroda positif (+) dan katoda (reduksi) adalah elektroda
negatif (-)
![Page 10: Buku siswa elektrolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081802/559397791a28ab847c8b4620/html5/thumbnails/10.jpg)
5. Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam biasanya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.xH2O, suatu zat padat berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses
elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode,
dimana besi mengalami oksidasi. Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya
teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi Fe2O3.xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode, dan bagian mana yang bertindak sebagai katode bergantung
pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor atau perbedaan rapatan logam itu.
Cara-cara pencegahan terhadap korosi besi yaitu :
a) Mengecat
b) Melumuri dengan oli atau gemuk
c) Dibalut dengan plastic
d) Pelapisan dengan timah
e) Pelapisan dengan zink
f) Pelapisan dengan kromium
g) Pengorbanan anode