praktikum kimia - laporan elektrolisis
DESCRIPTION
DOC ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim. Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut. - Tujuan praktikum elektrolisis - Dasar teori elektrolisis - Alat dan bahan pengamatan elektrolisis - Cara kerja pengamatan elektrolisis - Hasil pengamatan elektrolisis - pembahasan pengamatan elektrolisis - Kesimpulan - Saran diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat. http://twiter.com/risarizi http://noonecanfly.blogspot.comTRANSCRIPT
LAPORAN PENGAMATAN
ELEKTROLISIS
Oleh:
Aficena Himdani Ilmam A (02)
Irsyad Azhar (15)
Meirsa Sawitri Hayyusari (19)
Riksa Rizki Zetta Adeli (24)
Riska Dewi Noviana (25)
XII IPA 5
SMA Negeri 1 Jember
Tahun Pelajaran 2013/2014
ELEKTROLISIS
I. Tujuan : Mengetahui perubahan perubahan yang terjadi akibat reaksi eletrolisis pada larutan KI
II. Dasar Teori
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi
listrik ( arus listrik ) diubah menjadi energi kimia ( reaksi redoks ). Sel eleltrolisis
memiliki 3 ciri utama,yaitu :
a) Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan
atau menerima electron sehingga electron dapat mengalir melalui larutan.
b) Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c) Ada sumber arus listrik dari luar,seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah
( DC ).
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan an ion dalam elektrokimia
3. Kepekatan an ion
Elektroda yang menerima electron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena
menangkap electron sedangakn anoda merupakan elektroda positif karena melepas
electron.Sel elektrolisis juga memerlukan elektrode-elektrode. Ada 2 elektrode yang
digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam atau pemurnian
logam. Bila suatu elektrolit (larutan atau leburan) dielektrolisis, maka elektrolit
tersebut akan terurai menjadi kation yang akan menuju katode/elektrode positif (+)
dan anion yang akan menuju anode/elektrode negatif (-).
Macam elektrolisis :
- Elektrolisis leburan elektrolit. Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada
sel elektrolisis. Leburan elektrolit tanpa menggunakan air. Contoh : NaCl.
- Elektrolisis air. Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air
murni,tidak terjadi elektrolisis. Tetapi,jika larutan H2SO4 / KNO3ditambahkan air
murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat
menghantarkan arus listrik.
- Elektrolisis larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion –
ion dalam larutan saja,tetapi juga air. Contoh : KI
- Elektrolisis larutan non elektrolit
III. Alat dan Bahan
- Alat
1. Adaptor listrik
DC
2. Elektroda
karbon
3. Tabung U
4. Pipet
- Bahan
1. Larutan KI
2. Amilum
3. Indikator PP
IV. Cara Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Merangkai
perangkat
percobaan
seperti pada gambar perangkat percobaan.
3. Menghubungkan kedua elektroda kepada larutan KI pada pipa U dengan sumber arus
listrik searah (12 volt) selama ±5 menit.
4. Mengambil 50ml Larutan KI pada masing-masing elektroda dan meletakkan pada tabung
reaksi.
5. Menambahkan 3 tetes indikator amilum pada 2 larutan dari elektroda berbeda, dan 3 tetes
indikator PP pada 2 larutan dari elektroda berbeda.
6. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada pada
masing-masing kaki tabung U dan perubahannya setelah ditetesi indicator amilum dan
PP.
V. Hasil Pengamatan
VI. Pembahasan
Larutan pada elektroda pertama menjadi berwarna ungu
Larutan pada elektroda kedua menjadi berwarna kuning
Larutan dari kedua elektroda berbeda setelah ditetesi indikator amilum
Larutan dari kedua elektroda berbeda setelah ditetesi indikator PP
Pada percobaan ini kami menggunakan tabung U untuk melihat reaksi yang terjadi ketika larutan KI kita berikan arus listrik menggunakan adaptor yang telah terhubung dengan elektroda karbon. Tunggu sekitar 2 – 3 menit, kemudian di dapatkan perubahan warna pada kedua sisi tabung U tersebut, yaitu warna ungu dan kuning. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proses elektrolisis dalam larutan KI yang mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada tiap sisinya . untuk membuktikan kutub positif maupun kutub negatifnya kami menggunakan 4 tabung reaksi untuk meletakkan larutan KI yang berubah warna tersebut.
2 tabung pertama kita masukkan larutan KI yang berwarna ungu. Setelah itu kami masukkan indikator penoftalin pada tabung pertama dan amilum pada tabung yang ke dua. Hasilnya pada tabung pertama terjadi perubahan warna menjadi keunguan dan tabung kedua tetap. Hal tersebut menandakan larutan tersebut berperan sebagai katode atau kutub negatif. Perubahan warna yang terjadi dikarenakan katode menyerap elektron dari listrik sehingga terjadilah reaksi reduksi antara air (H2O) dengan larutan tersebut. Air tereduksi karena ion K+ merupakan logam logam potensial yang standar reduksinya lebih kecil dari pada air ,yaitu pada golongan IA, maka dari itu yang tereduksi adalah air. Hal tersebut mengahasilkan gas hidrogen hasil reduksi air yang menyebabkan adanya gelembung gelembung pada tabung U.
Pada tabung ke 3 dan ke 4 dilakukan percobaan sama seperti tabung ke 1 dan ke 2 yaitu pemberian penoftalin dan amilum namun pada larutan yang berwarna kuning. Hasilnya pada pemberian amilum terjadi perubahan warna kuning yang mencolok sedangkan pada penoftalin tidak terjadi perubahan. Hal ini membuktikan bahwa kutubnya berupa kutub positif atau anode yang disebabkan karena adanya reaksi oksidasi 2I -
sehingga menghasilkan gas iodin dan dihasilkan pula gelembung gelembung pada tabung U.Reaksi Elektrolisis larutan KI :
Katoda : 2H2O + 2e 2OH + H2
Anoda : 2I - I 2 + 2e 2H2O + 2I 2OH - + I2
VII. Kesimpulan
Pada dua tabung pertama (isinya sama) yang ditetesi dengan indikator penophtalin
warnanya berubah menjadi warna ungu, dan apabila ditetesi amilum warnanya tidak
berubah. Ini menunjukkan bahwa larutan di dalam tabung itu mengalami reduksi karena
mengandung K yang sifatnya basa. Oleh karena itu warnanya berubah saat ditetesi
indikator penophtalin. Berarti larutan yang diambil dari salah satu sisi tabung U ini
adalah sebagai katode pada sistem ini.
Sedangkan pada dua tabung kedua (isinya sama) yang ditetesi dengan indikator
penophtalin warnanya tidak berubah, dan apabila ditetesi amilum warnanya berubah
menjadi biru tua. Ini menunjukkan bahwa larutan di dalam tabung itu mengalami oksidasi
karena mengandung I. Oleh karena itu warnanya berubah saat ditetesi amilum. Berarti
larutan yang diambil dari salah sisi lain tabung U ini adalah sebagai anode pada sistem
ini.
VIII. Saran
Untuk praktikum
Gunakan pipa U yang diameter lubangnya lebih besar. Agar lebih mudah mengabil
larutan dan mengamati perubahannya.