buku panduan praktikum lautlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...pengenalan...

25

Upload: vukhuong

Post on 13-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan
Page 2: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

BUKU PANDUAN PRAKTIKUMPEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI

LAUT

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMUKELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 3: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan

karunia-Nya maka BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PEMETAAN SUMBERDAYAHAYATI LAUT Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Brawijaya dapat

terselesaikan.

Buku ini dimaksudkan untuk memudahkan praktikan serta Tim Asisten

untuk melakukan proses praktikum. Inti dari buku ini adalah beberapa materi

yang akan disampaikan pada praktikum,antara lain :

Pengenalan Peta

Website dan Aplikasi Penyedia Peta

GPS (Global Positioning System)

Pembuatan peta

Kami Penulis sadar bahwa buku cetakan yang pertama ini masih banyak

kekurangan dan masih perlu banyak diperbaiki lagi. Maka kritik dan saran yang

membangun akan sangat diterima oleh kami Tim Asisten.

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu menyelesaikan buku ini. Besar harapan bahwa buku

panduan ini akan bermanfaat untuk jalannya Praktikum. Kami harapkan agar buku

panduan ini dapat bermanfaat dan memenuhi fungsinya dalam memperlancar

pelaksanaan praktikum Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut di Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Tim Asisten Pemetaan

Page 4: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

1

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan saat ini merupakan

pilihan yang strategis dalam rangka mendukung upaya pembangunan

ekonomi secara nasional. untuk menciptakan landasan ekonomi yang

kuat. Sumberdaya ikan sebagai bagian dari kekayaan alam, merupakan

modal dasar pembangunan nasional yang perlu dimanfaatkan secara

optimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia, dengan mengusahakan

secara berdaya guna dan berhasil guna serta selalu memperhatikan

kelestariannya.

Informasi yang akurat dan mutakhir mengenai kondisi sumber daya

laut diperlukan untuk pengelolaan sumber daya secara optimum dan

lestari. Dalam kasus sulit mendapatkan data melalui survei lapangan,

penginderaan jauh (inderaja) dapat digunakan sebagai alat untuk

memperoleh informasi secara cepat, efisien, dan cukup akurat Oleh

karena itu, studi ini bertujuan memanfaatkan data inderaja dalam

mengkaji distribusi dan kondisi sumber daya laut.

Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk

menujukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk yang

lainnya, proses tersebut sama dengan yang dilakukan oleh kartografer,

yaitu memindahkan informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil

dari pemindahan informasi tersebut dinamakan peta atau denah atau map.

Perkembangan dalam teknologi. Komputer memungkinkan perpindahan

media untuk pemetaan menjadi digital. Pemetaan digital menjadi lebih

fleksibel karena banyaknya jumlah informasi yang dimiliki dan mudahnya

pengaksesan informasi. Bentuk peta digital yang paling sederhana adalah

memindahkan media peta yang sebelumnya kertas menjadi gambar pada

komputer, missal JPEG tanpa adanya database dengan kemampuan

interaktif.

Page 5: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

2

B. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu mengenali alat dan software pemetaan

Mahasiswa mampu mengoperasikan alat dan software pemetaan

Mahasiswa mampu membuat Peta

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan

Layouting oleh praktikan Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut akan

dilaksanakan pada tanggal 20 Mei s.d 26 Mei 2016 di Laboratorium

Explorasi Lantai 6, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Page 6: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

3

PENGENALAN PETA

Menurut KBBI yang berlaku, peta merupakan sebuah gambar atau

lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai,

gunung, dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang

menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan; denah. Pada beberapa

refrensi juga menyebutkan bahwa peta merupakan informasi yang tertuang dalam

sebuah gambar suatu kawasan dengan informasi tematik dan umum nya khusus.

Peta juga merupakan refleksi bumi secara geografis dalam bidang datar

yangmana biasa berisi informasi-informasi khusus.

Dengan pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peta

merupakan merupakan sebuah kumpulan informasi yang tersusun secara

sistematis yang teruang dalam sebuah gambar atau lukisan yang memiliki

informasi dan nilai geografis.

Komponen dan Layout PetaPada peta terdapat komponen dan tata letak penyajian informasi peta

(layout) yang perlu dipahami sebagai pedoman pembacaan peta. Beberapa

komponen tersebut tersusun secara sistematis sesuai fungsi agar mudah untuk

di mengerti. Beberapa komponen dan penempatannya (layout) sesuai SNI

yang dikeluarkan oleh BSNI tahun 2010 pada lampirannya, ditunjukan pada

(Gambar 1).

Gambar. 1 Tata letak komponen Peta sesuai SNI

Page 7: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

4

Keterangan gambar :

1) Judul peta rupa bumi, skala peta, nomor lembar peta dan edisi.

2) Petunjuk letak peta.

3) Diagram lokasi.

4) Keterangan proyeksi, sistim grid, datum horizontal, datum vertical, satuan

tinggi, selang kontur, dan perimeter translasi untuk transformasi kordinat

dan datum satelit Doppler (NWL- 9D) ke ID-1974 ∆ x , ∆ y , ∆ z.

5) Simbol.

6) Keterangan isi legenda.

7) Keterangan mengenai Ibukota Negara, Ibukota Provinsi,

Ibukota/kotamadya, Ibukota kecamatan dan Kota atau kampong lainnya.

8) Keterangan Riwayat.

9) Petunjuk pembacaan koordinat geografi.

10) Petunjuk pembacaan koordinat UTM.

11) Gambar pembagian daerah administrasi.

12) Keterangan pembagian daerah administrasi.

13) Skala Peta.

14) Keterangan singkatan dan Kesamaan arti.

15) Keterangan mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara

Magnetik (UM).

16) Gambar mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara

Magnetik (UM) dan dibawahnya Keterangan nomor Lembar peta.

KoordinatKoordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu

titik dalam garis, permukaan atau ruang. Sistem koordinat adalah sebuah

kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi)

dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan –

aturannya.

Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan

suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika

penetapan titik acuan tersebut secara asumsi saja, maka sistim koordinat tersebut

dapat bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai

kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang

mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya. Grid dijadikan sebagai

petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur.

Page 8: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

5

Sistem Koordinat Pada PemetaanSistem Koordinat Geografis (World Geodetic System)

Sistem koordinat geografi atau biasa disebut WGS (World Geodetic

System), digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis

khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude) dangan garis khayal bujur (longitude).

Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur,

petunjuk lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U

dan S (Utara dan Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu

mengarah ke T. Satuannya adalah derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi

menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852 meter,

yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik bias

digunakan dengan pecahan desimal.

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap

khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya

dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan ddd,mm’ss” (derajat, menit,

detik).

Sistem Koordinat Proyeksi (Universal Transverse Mercator )Sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah rangkaian

proyeksi Transverse Mercator untuk global, dimana bumi dibagi menjadi 60

bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki

meridian tengah tersendiri. Sistem koordinat ini memiliki satuan meter. Koordinat

UTM merupakan suatu system pengukuran proyeksi yang membagi bumi

(bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat seperti yang di

tunjukan oleh Gambar 2.

Gambar. 2 Letak garis bujur dan lintang

Page 9: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

6

PEMBACAAN PETA DAN KOORDINATSatuan Koordinat

Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu

titik dalam garis, permukaan atau ruang. Sistem koordinat adalah sebuah

kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi)

dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan –

aturannya.

Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan

suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika

penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut

bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai

kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang

mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.

Grid diasumsikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis

bujur. Pada gambar peta tertera misalnya: grid 06 85 s/d 06 90 dan terbagi

atas 5 bagian (kolom) sehingga 1 kolom = 1 km (1000 m).

Contoh PembacaanProses pembacaan peta pada pratikum ini untuk mengatahui letak

koordinat dari suatu lokasi terhadap sistem koordinat geografis dan proyeksinya,

dimana pada praktiknya akan dicari dan diketahui nilai dari koordinat lokasi

tersebut. Berikut merupakan langkah pembacaan peta

Gambar. 3 Peta administrasi Bangil

Page 10: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

7

Misalkan diminta untuk mencari titik koordinat Desa Tambakrejo di titik J. Maka

titik yang dicari adalah:

Membaca Letak Koordinat GeografisUntuk mencari koordinat geografis, sebelumnya dilihat dahulu koordinat

yang berwarna biru (Harap diingat sebelumnya, T mewakili sisi bujur timur dan S

mewakili sisi lintang selatan). Pertama-tama buat garis x dan y dari areal tersebut

untuk mempermudah.

Gambar. 4 Menentukan titik lokasi

Gambar. 5 Menentukan garis untuk sumbu X dan Y

Page 11: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

8

Untuk Garis Timur

Tulis dulu derajat bujur timur titik J DesaTambakrejo, yaitu 112°.

Selanjutnya lihat pada ujung kiri bawah yaitu 51’30’’ (Dibaca 51 menit 30 detik).

Lihat lagi sebelah kanannya yaitu 52’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki

pergeseran sebesar 30 detik. Sehingga setelahnya, di ujung kanan bawah adalah

52’30”. Untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi

beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka

tiap –tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 52

yaitu 18 detik.

Selanjutnya adalah menulis besar koordinat geografisnya: 112.52 dengan

perkiraan lebih 18. Sehingga koordinatnya menjadi 112°52’18”.

Untuk Garis SelatanKembali tulis derajat, garis lintang di titik J DesaTambakrejo, yaitu 07°.

Selanjutnya lihat pada ujung kanan atas yaitu 36’30’’. Lihat lagi bawahnya yaitu

37’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik.

Setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 37’30”. Sama seperti sebelumnya,

untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi beberapa

garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka tiap –tiap

garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 37 yaitu

19 detik.

Gambar. 6 Bagi luasan grid menjadi 6 melintang

Page 12: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

9

Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini :

Gambar. 7 Bagi luasan grid menjadi 6 membujur

Page 13: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

10

Membaca Letak Koordinat UTMKoordinat UTM ditunjukkan dengan koordinat yang berwarna hitam.

(mT) adalah meter timur, mewakili sumbu x dan (mU) adalah meter utara.

Untuk Garis Utara:

Langkah pertama adalah melihat koordinat UTM di ujungkanan, kita lihat

di ujung kanan dari gambar tertulis 9165 dan di ujung kanan bawah tertulis 9160.

Perhatikan dengan seksama diantara kedua titik koordinat tersebut ada 4 garis

hitam. Antara 9160 dan 9165 berjarak 5 km, yang artinya 5000 m. Itu berarti jarak

antar titik hitam (termasuk yang diberi warna merah) adalah 1000 meter. Semakin

keatas bertambah 1000 meter dan berlaku sebaliknya. Jadi kita tulis saja dari sisi

terdekat desa Tambakrejo sebagai 9157.

Gambar. 8 Menentukan titik lokasi

Page 14: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

11

Desa Tambakrejo di titik J terletak diantara koordinat 9157 dan 9158,

maka kita bagi kembali menjadi beberapa garis sama besar, misalnya 10 area.

Berarti tiap 1 area mewakili 100 meter.

Gambar. 9 Perhatikan nilai-nilai ditepi samping peta

Page 15: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

12

Gambar. 10 Nilai system koordinasi proyeksi

Page 16: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

13

Hasil pembacaannya adalah 9157 dengan perkiraan 0 meter. Berarti letak desa

ini adalah 9157000 meter (karena dikalikan 100 meter).

Untuk Garis Timur:Sama seperti sebelumnya, lihat di ujung kiri bawah dari gambar, tertulis 0700

dan ujung bawah gambar ini adalah 0705. Ini berarti semakin ke kanan akan

bertambah panjangnya.

Jarak terdekat dari titik J adalah 0706 dan 0706844 meter (lihat tulisan

hitam di ujung kanan bawah). Untuk mempermudah bagi menjadi 8 area saja

(agar setiap area besarnya 100 meter).

Gambar. 11 Buat garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat

Gambar. 12 Perhatikan nilai-nilai tepi peta

Page 17: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

14

Hasil pembacaannya adalah 0706 dengan perkiraan 5,5 meter. Berarti

letak desa ini adalah 9157550 meter.

Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini :

Gambar. 13 Buatlah garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat

Page 18: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

15

WEBSITE DAN APLIKASI PENYEDIA PETADalam dunia pemetaan dan penginderaan jauh, pengolahan citra satelit

merupakan hal dasar yang perlu kita pahami. Banyak tema maupun topik-topik

dari pemetaan diolah dari hasil citra satelit. Peta dasar dari hasil citra satelit

ini yang sering kita sebut base map, dimana fungsi dari base map ini adalah

peta dasar pengerjaan sesuatu topik peta tematik. Hasil citra satelit ini bisa di

dapat dari website-website penyedia citra satelit, berbayar maupun tidak

berbayar. Beberapa website seperti Google Maps, Yahoo Maps, deCarta,

USGS Earthexplorer, dan masih banyak yang lain. Untuk aplikasi penyedia hasil

citra satelit yang paling mudah dan familiar adalah Google Earth dan SAS Planet.

Hasil citra satelit pada website-website berbentuk data gambar yang

ditangkap oleh band yang tersimpan dalam format *TIFF dengan konsep foto

udara sesuai dengan kebutuhan, untuk beberapa penyedia hasil citra seperti

Google Maps atau aplikasi Google Earth menyediakan peta dengan gabungan

beberapa dari hasil citra untuk menampilkan foto udara sesuai kenyataan atau

biasa disebut visible colour maps. Citra atau gambar yang diperoleh dari satelit

merupakan gambar yang memiliki informasi panjang gelombang dan informasi

system koordinat (geografis ataupun proyeksi). Dalam praktikum ini hasil citra yang

akan diperoleh digunakan sebagai peta acuan dalam pembuatan dan

penambahan informasi peta.

Gambar. 14 Beberapa hasil penyedia citra satelit

Page 19: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

16

GPS (Global Positioning System)

Definisi GPS (Global Positioning System)

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem satelit

yang dapat memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. Satelit GPS

tidak mentransmisikan informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah

posisi satelit dan jarak penerima GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah alat

penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan kepada Anda. Penerima GPS

memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang

mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21

satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu,

maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan

antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu

dengan ketelitian sangat tinggi.

GPS adalah alat navigasi elektronik menggunakan satelit untuk penentuan

posisi. System ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi

serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa

tergantung waktu dan cuaca, namun sangat bergantung pada ketersediaan satelit.

Ada beberapa karakteristik yang menjadikan GPS menarik untuk

digunakan yaitu dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan

cuaca, posisi yang dihasilkan mengacu pada suatu sistem koordinat,

pengoperasian alat receiver relatif mudah, relatif tidak terpengaruh dengan

kondisi topografis, dan ketelitian yang dihasilkan dapat dihandalkan. Data satelit

yang dibuat sebagai titik referensi untuk, menghitung posisi koordinat bujur dan

lintang. Pada prinsipnya seluruh posisi di bumi dapat di pantau dan diketahui

koordinatnya dengan menggunakan GPS.

Page 20: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

17

Mengenal GPS Garmin GPSmap 60CSx

Fungsi tombol-tombol (key) pada GPS Garmin tipe GPSMap 60CSx :

GPS Antenna : antenna GPS

Power/Backlight Key : tombol untuk menghidupkan dan mematikan GPS

(On/Off), selain itu berfungsi juga untuk mengatur backlight layar LCD.

Color LCD Display : layar LCD berwarna

In/Out (Zoom) Key : untuk memperbesar (Zoom In) atau memperkecil

(Zoom Out) tampilan peta.

Page Key : untuk memilih halaman-halaman Main Page (6 page).

Berfungsi juga untuk on/off kompas dengan cara menekan dan tahan agak lama.

Rocker Key : tombol navigasi ke kiri-kanan dan atas-bawah,

untuk menggerakkan peta atau memilih opsi menu.

Find Key : tombol pintas ke halaman Menu Find yang berisi Waypoint, Geocode,

POI dan lain-lain.

Mark Key : untuk menandai (marking) lokasi valid saat itu menjadi waypoint.

Quit Key : untuk keluar dari menu/page atau untuk membatalkan entri data

(cancel).

Enter Key : untuk menyetujui pilihan menu, data atau konfirmasi on-screen

message.

Menu Key : untuk melihat pilihan menu dari sebuah page, klik dua kali untuk

langsung menuju ke Main Menu.

Page 21: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

18

Penggunaan GPS1. Menyalakan GPS, tekan dan tahan tombol power sampai layar LCD

menyala, kemudian tunggu sampai muncul halaman “Satellite Page”. Koordinat

lokasi dimana GPS berada akan ditampilkan apabila ada 4 atau lebih sinyal

satelit sudah diterima, berikut tampilan dari “Satellite Page” :

2. Mengatur Pencahayaan Layar (backlighting), tekan tombol Power lalu

lepaskan. Lakukan beberapa kali sampai didapatkan pencahayaan yang

diinginkan, atau gunakan tombol Rocker.

3. Melihat Main Page, pada setiap Main Page disediakan berbagai informasi yang

diperlukan sebagai navigasi dasar. Terdapat 6 buah page dan untuk berpindah

diantaranya gunakan tombol PAGE, berikut tampilan keenam Main Page tersebut :

Page 22: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

19

Penjelasan Main Page diatas :

Satellite Page : menyediakan referensi bagi satelit yang sedang di-tracking.

Trip Computer Page : menyediakan data perjalanan dan data navigasi

Map Page : menampilkan peta dan referensi gerakan anda

Compass Page : memberikan panduan ke suatu tujuan

Altimeter Page : menyediakan pelacakan elevasi (ketinggian) dan pressure

(tekanan)

Main Menu :direktori untuk fitur-fitur dan pengaturan lebih jauh (advanced)

4. Pengaturan (Setting) Unit GPS,caranya :

Tekan tombol Menu 2 kali untuk menuju ke

halaman Main Menu

Gunakan tombol Rocker ke bawah untuk

memilih (highlight) icon Setup Tekan tombol Enter Selanjutnya cari dan arahkan highlight ke

menu

Units, lalu tekan tombol Enter

Lakukan pengaturan sebagai berikut:

Position Format : UTM UPSMap datum : WGS 84Distance/Speed : MetricElevation(V. Speed) : Meter (m/min)Depth : MeterTemperature : CelsiusPressure : Millibars

5. Menggunakan Map Page, caranya :

Tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul

halaman Map Page

Tanda panah hitam ( ) menunjukkan lokasi saat

ini

Gunakan tombol Zoom (In / Out) untuk

memperbesar / memperkecil tampilan peta

Gunakan tombol Rocker untuk menggerakkan

tanda panah putih (panning arrow)

Untuk melihat opsi lain yang ada di Map Page ini,

klik tombol Menu.

Page 23: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

20

6. Marking (Waypoint), tujuannya untuk mendapatkan koordinat dari suatu

titik lokasi yang di-survey. Ketika melakukan Marking sebuah titik

koordinat, surveyor tidak boleh bergerak kesana kemari, cukup

diam beberapa saat sampai koordinat titik tersebut terkunci, setelah

itu :

Klik tombol Mark, akan muncul halaman “Mark

Waypoint”

Untuk menyimpan waypoint langsung secara default,

arahkan highlight ke “OK” lalu ENTER.

Apabila nama waypoint-nya akan diubah, arahkan

highlight ke kolom “Nama Waypoint” lalu tekan

tombol ENTER.

Beri nama Waypoint sesuai keinginan anda.

7. Finding a Waypoint, tujuannya untuk mencari suatu

waypoint yang sudah dibuat sebelumnya dan dimasukkan ke

dalam GPS, caranya :

Klik tombol Find, arahkan highlight pada icon Waypointlalu tekan tombol ENTER

Kemudian pilih sebuah waypoint yang akan dituju lalu

tekan ENTER Arahkan highlight ke Go To lalu tekan ENTER.

Selanjutnya ikuti navigasi ke waypoint tersebut.

Untuk mengakhiri navigasi-nya klik tombol Menu lalu

pilih Stop Navigation

Page 24: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

21

PEMBUATAN PETAProses pembuatan peta pada praktikum Pemetaan Sumber Hayati Laut

pada dasarnya adalah melakukan digitasi pada hasil citra satelit yang bertujuan

untuk menambahkan informasi dan menghitungan luasan tiap-tiap segmentasi

daerah yanga ada pada hasil citra dalam bentuk data raster.

Hasil citra satelit yang di download dengan resolusi tinggi akan di registrasi

pada software ArcMap. Proses registrasi disebut proses Georeferencing

yangmana tujuannya untuk memberikan informasi system koordinat pada citra

satelit. Dengan prinsip yang ngacu atau mereferensi dari posisinya di muka bumi.

Kemudian citra satelit tersebut akan kita digitasi, digitasi sendiri adalah sebuah

proses pembuatan data digital dalam bentuk raster yang berdasar pada hasil citra

sebagai dasar pengerjaan.

Setelah citra satelit di-digitasi, barulah informasi dapat ditambahkan

sesuai kebutuhan. Proses terakhir adalah Layouting, proses ini adalah proses

berkesenian dalam membuat peta, dimana peta akan dibuat se-estetik

mungkin namun tak meninggalkan syarat-syarat sebuah peta yang standar.

Secara teknis proses pembuatan peta digambarkan oleh skema kerja pada

Gambar 4.

Gambar. 15 Skema kerja pembuatan Peta

Page 25: BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LAUTlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan Layouting oleh praktikan Pemetaan

22

DAFTAR NAMA ASISTENPEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT

No. Nama No. HP

1. Dian Budi Arryanto 087859508843

2. Finuricha Yoana Putri 081249700826

3. Indah Arum Cahyaningtias 089682371560

4. Nena Yunita 085755368942

5. Yana Mulyana 087855710970