buku panduan praktikum lautlabeksplorasi.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/...pengenalan...
TRANSCRIPT
BUKU PANDUAN PRAKTIKUMPEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI
LAUT
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMUKELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan
karunia-Nya maka BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PEMETAAN SUMBERDAYAHAYATI LAUT Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Brawijaya dapat
terselesaikan.
Buku ini dimaksudkan untuk memudahkan praktikan serta Tim Asisten
untuk melakukan proses praktikum. Inti dari buku ini adalah beberapa materi
yang akan disampaikan pada praktikum,antara lain :
Pengenalan Peta
Website dan Aplikasi Penyedia Peta
GPS (Global Positioning System)
Pembuatan peta
Kami Penulis sadar bahwa buku cetakan yang pertama ini masih banyak
kekurangan dan masih perlu banyak diperbaiki lagi. Maka kritik dan saran yang
membangun akan sangat diterima oleh kami Tim Asisten.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan buku ini. Besar harapan bahwa buku
panduan ini akan bermanfaat untuk jalannya Praktikum. Kami harapkan agar buku
panduan ini dapat bermanfaat dan memenuhi fungsinya dalam memperlancar
pelaksanaan praktikum Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut di Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Tim Asisten Pemetaan
1
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan saat ini merupakan
pilihan yang strategis dalam rangka mendukung upaya pembangunan
ekonomi secara nasional. untuk menciptakan landasan ekonomi yang
kuat. Sumberdaya ikan sebagai bagian dari kekayaan alam, merupakan
modal dasar pembangunan nasional yang perlu dimanfaatkan secara
optimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia, dengan mengusahakan
secara berdaya guna dan berhasil guna serta selalu memperhatikan
kelestariannya.
Informasi yang akurat dan mutakhir mengenai kondisi sumber daya
laut diperlukan untuk pengelolaan sumber daya secara optimum dan
lestari. Dalam kasus sulit mendapatkan data melalui survei lapangan,
penginderaan jauh (inderaja) dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh informasi secara cepat, efisien, dan cukup akurat Oleh
karena itu, studi ini bertujuan memanfaatkan data inderaja dalam
mengkaji distribusi dan kondisi sumber daya laut.
Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk
menujukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk yang
lainnya, proses tersebut sama dengan yang dilakukan oleh kartografer,
yaitu memindahkan informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil
dari pemindahan informasi tersebut dinamakan peta atau denah atau map.
Perkembangan dalam teknologi. Komputer memungkinkan perpindahan
media untuk pemetaan menjadi digital. Pemetaan digital menjadi lebih
fleksibel karena banyaknya jumlah informasi yang dimiliki dan mudahnya
pengaksesan informasi. Bentuk peta digital yang paling sederhana adalah
memindahkan media peta yang sebelumnya kertas menjadi gambar pada
komputer, missal JPEG tanpa adanya database dengan kemampuan
interaktif.
2
B. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu mengenali alat dan software pemetaan
Mahasiswa mampu mengoperasikan alat dan software pemetaan
Mahasiswa mampu membuat Peta
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pengenalan alat, melakukan proses Georeferencing, Digitasi, dan
Layouting oleh praktikan Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut akan
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei s.d 26 Mei 2016 di Laboratorium
Explorasi Lantai 6, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
3
PENGENALAN PETA
Menurut KBBI yang berlaku, peta merupakan sebuah gambar atau
lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai,
gunung, dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang
menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan; denah. Pada beberapa
refrensi juga menyebutkan bahwa peta merupakan informasi yang tertuang dalam
sebuah gambar suatu kawasan dengan informasi tematik dan umum nya khusus.
Peta juga merupakan refleksi bumi secara geografis dalam bidang datar
yangmana biasa berisi informasi-informasi khusus.
Dengan pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peta
merupakan merupakan sebuah kumpulan informasi yang tersusun secara
sistematis yang teruang dalam sebuah gambar atau lukisan yang memiliki
informasi dan nilai geografis.
Komponen dan Layout PetaPada peta terdapat komponen dan tata letak penyajian informasi peta
(layout) yang perlu dipahami sebagai pedoman pembacaan peta. Beberapa
komponen tersebut tersusun secara sistematis sesuai fungsi agar mudah untuk
di mengerti. Beberapa komponen dan penempatannya (layout) sesuai SNI
yang dikeluarkan oleh BSNI tahun 2010 pada lampirannya, ditunjukan pada
(Gambar 1).
Gambar. 1 Tata letak komponen Peta sesuai SNI
4
Keterangan gambar :
1) Judul peta rupa bumi, skala peta, nomor lembar peta dan edisi.
2) Petunjuk letak peta.
3) Diagram lokasi.
4) Keterangan proyeksi, sistim grid, datum horizontal, datum vertical, satuan
tinggi, selang kontur, dan perimeter translasi untuk transformasi kordinat
dan datum satelit Doppler (NWL- 9D) ke ID-1974 ∆ x , ∆ y , ∆ z.
5) Simbol.
6) Keterangan isi legenda.
7) Keterangan mengenai Ibukota Negara, Ibukota Provinsi,
Ibukota/kotamadya, Ibukota kecamatan dan Kota atau kampong lainnya.
8) Keterangan Riwayat.
9) Petunjuk pembacaan koordinat geografi.
10) Petunjuk pembacaan koordinat UTM.
11) Gambar pembagian daerah administrasi.
12) Keterangan pembagian daerah administrasi.
13) Skala Peta.
14) Keterangan singkatan dan Kesamaan arti.
15) Keterangan mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara
Magnetik (UM).
16) Gambar mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara
Magnetik (UM) dan dibawahnya Keterangan nomor Lembar peta.
KoordinatKoordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu
titik dalam garis, permukaan atau ruang. Sistem koordinat adalah sebuah
kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi)
dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan –
aturannya.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan
suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika
penetapan titik acuan tersebut secara asumsi saja, maka sistim koordinat tersebut
dapat bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai
kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang
mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya. Grid dijadikan sebagai
petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur.
5
Sistem Koordinat Pada PemetaanSistem Koordinat Geografis (World Geodetic System)
Sistem koordinat geografi atau biasa disebut WGS (World Geodetic
System), digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis
khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude) dangan garis khayal bujur (longitude).
Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur,
petunjuk lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U
dan S (Utara dan Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu
mengarah ke T. Satuannya adalah derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi
menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852 meter,
yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik bias
digunakan dengan pecahan desimal.
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap
khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya
dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan ddd,mm’ss” (derajat, menit,
detik).
Sistem Koordinat Proyeksi (Universal Transverse Mercator )Sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah rangkaian
proyeksi Transverse Mercator untuk global, dimana bumi dibagi menjadi 60
bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki
meridian tengah tersendiri. Sistem koordinat ini memiliki satuan meter. Koordinat
UTM merupakan suatu system pengukuran proyeksi yang membagi bumi
(bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat seperti yang di
tunjukan oleh Gambar 2.
Gambar. 2 Letak garis bujur dan lintang
6
PEMBACAAN PETA DAN KOORDINATSatuan Koordinat
Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu
titik dalam garis, permukaan atau ruang. Sistem koordinat adalah sebuah
kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi)
dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan –
aturannya.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan
suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika
penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut
bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai
kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang
mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
Grid diasumsikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis
bujur. Pada gambar peta tertera misalnya: grid 06 85 s/d 06 90 dan terbagi
atas 5 bagian (kolom) sehingga 1 kolom = 1 km (1000 m).
Contoh PembacaanProses pembacaan peta pada pratikum ini untuk mengatahui letak
koordinat dari suatu lokasi terhadap sistem koordinat geografis dan proyeksinya,
dimana pada praktiknya akan dicari dan diketahui nilai dari koordinat lokasi
tersebut. Berikut merupakan langkah pembacaan peta
Gambar. 3 Peta administrasi Bangil
7
Misalkan diminta untuk mencari titik koordinat Desa Tambakrejo di titik J. Maka
titik yang dicari adalah:
Membaca Letak Koordinat GeografisUntuk mencari koordinat geografis, sebelumnya dilihat dahulu koordinat
yang berwarna biru (Harap diingat sebelumnya, T mewakili sisi bujur timur dan S
mewakili sisi lintang selatan). Pertama-tama buat garis x dan y dari areal tersebut
untuk mempermudah.
Gambar. 4 Menentukan titik lokasi
Gambar. 5 Menentukan garis untuk sumbu X dan Y
8
Untuk Garis Timur
Tulis dulu derajat bujur timur titik J DesaTambakrejo, yaitu 112°.
Selanjutnya lihat pada ujung kiri bawah yaitu 51’30’’ (Dibaca 51 menit 30 detik).
Lihat lagi sebelah kanannya yaitu 52’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki
pergeseran sebesar 30 detik. Sehingga setelahnya, di ujung kanan bawah adalah
52’30”. Untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi
beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka
tiap –tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 52
yaitu 18 detik.
Selanjutnya adalah menulis besar koordinat geografisnya: 112.52 dengan
perkiraan lebih 18. Sehingga koordinatnya menjadi 112°52’18”.
Untuk Garis SelatanKembali tulis derajat, garis lintang di titik J DesaTambakrejo, yaitu 07°.
Selanjutnya lihat pada ujung kanan atas yaitu 36’30’’. Lihat lagi bawahnya yaitu
37’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik.
Setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 37’30”. Sama seperti sebelumnya,
untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi beberapa
garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka tiap –tiap
garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 37 yaitu
19 detik.
Gambar. 6 Bagi luasan grid menjadi 6 melintang
9
Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini :
Gambar. 7 Bagi luasan grid menjadi 6 membujur
10
Membaca Letak Koordinat UTMKoordinat UTM ditunjukkan dengan koordinat yang berwarna hitam.
(mT) adalah meter timur, mewakili sumbu x dan (mU) adalah meter utara.
Untuk Garis Utara:
Langkah pertama adalah melihat koordinat UTM di ujungkanan, kita lihat
di ujung kanan dari gambar tertulis 9165 dan di ujung kanan bawah tertulis 9160.
Perhatikan dengan seksama diantara kedua titik koordinat tersebut ada 4 garis
hitam. Antara 9160 dan 9165 berjarak 5 km, yang artinya 5000 m. Itu berarti jarak
antar titik hitam (termasuk yang diberi warna merah) adalah 1000 meter. Semakin
keatas bertambah 1000 meter dan berlaku sebaliknya. Jadi kita tulis saja dari sisi
terdekat desa Tambakrejo sebagai 9157.
Gambar. 8 Menentukan titik lokasi
11
Desa Tambakrejo di titik J terletak diantara koordinat 9157 dan 9158,
maka kita bagi kembali menjadi beberapa garis sama besar, misalnya 10 area.
Berarti tiap 1 area mewakili 100 meter.
Gambar. 9 Perhatikan nilai-nilai ditepi samping peta
12
Gambar. 10 Nilai system koordinasi proyeksi
13
Hasil pembacaannya adalah 9157 dengan perkiraan 0 meter. Berarti letak desa
ini adalah 9157000 meter (karena dikalikan 100 meter).
Untuk Garis Timur:Sama seperti sebelumnya, lihat di ujung kiri bawah dari gambar, tertulis 0700
dan ujung bawah gambar ini adalah 0705. Ini berarti semakin ke kanan akan
bertambah panjangnya.
Jarak terdekat dari titik J adalah 0706 dan 0706844 meter (lihat tulisan
hitam di ujung kanan bawah). Untuk mempermudah bagi menjadi 8 area saja
(agar setiap area besarnya 100 meter).
Gambar. 11 Buat garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat
Gambar. 12 Perhatikan nilai-nilai tepi peta
14
Hasil pembacaannya adalah 0706 dengan perkiraan 5,5 meter. Berarti
letak desa ini adalah 9157550 meter.
Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini :
Gambar. 13 Buatlah garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat
15
WEBSITE DAN APLIKASI PENYEDIA PETADalam dunia pemetaan dan penginderaan jauh, pengolahan citra satelit
merupakan hal dasar yang perlu kita pahami. Banyak tema maupun topik-topik
dari pemetaan diolah dari hasil citra satelit. Peta dasar dari hasil citra satelit
ini yang sering kita sebut base map, dimana fungsi dari base map ini adalah
peta dasar pengerjaan sesuatu topik peta tematik. Hasil citra satelit ini bisa di
dapat dari website-website penyedia citra satelit, berbayar maupun tidak
berbayar. Beberapa website seperti Google Maps, Yahoo Maps, deCarta,
USGS Earthexplorer, dan masih banyak yang lain. Untuk aplikasi penyedia hasil
citra satelit yang paling mudah dan familiar adalah Google Earth dan SAS Planet.
Hasil citra satelit pada website-website berbentuk data gambar yang
ditangkap oleh band yang tersimpan dalam format *TIFF dengan konsep foto
udara sesuai dengan kebutuhan, untuk beberapa penyedia hasil citra seperti
Google Maps atau aplikasi Google Earth menyediakan peta dengan gabungan
beberapa dari hasil citra untuk menampilkan foto udara sesuai kenyataan atau
biasa disebut visible colour maps. Citra atau gambar yang diperoleh dari satelit
merupakan gambar yang memiliki informasi panjang gelombang dan informasi
system koordinat (geografis ataupun proyeksi). Dalam praktikum ini hasil citra yang
akan diperoleh digunakan sebagai peta acuan dalam pembuatan dan
penambahan informasi peta.
Gambar. 14 Beberapa hasil penyedia citra satelit
16
GPS (Global Positioning System)
Definisi GPS (Global Positioning System)
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem satelit
yang dapat memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. Satelit GPS
tidak mentransmisikan informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah
posisi satelit dan jarak penerima GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah alat
penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan kepada Anda. Penerima GPS
memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang
mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21
satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu,
maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan
antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu
dengan ketelitian sangat tinggi.
GPS adalah alat navigasi elektronik menggunakan satelit untuk penentuan
posisi. System ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi
serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa
tergantung waktu dan cuaca, namun sangat bergantung pada ketersediaan satelit.
Ada beberapa karakteristik yang menjadikan GPS menarik untuk
digunakan yaitu dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan
cuaca, posisi yang dihasilkan mengacu pada suatu sistem koordinat,
pengoperasian alat receiver relatif mudah, relatif tidak terpengaruh dengan
kondisi topografis, dan ketelitian yang dihasilkan dapat dihandalkan. Data satelit
yang dibuat sebagai titik referensi untuk, menghitung posisi koordinat bujur dan
lintang. Pada prinsipnya seluruh posisi di bumi dapat di pantau dan diketahui
koordinatnya dengan menggunakan GPS.
17
Mengenal GPS Garmin GPSmap 60CSx
Fungsi tombol-tombol (key) pada GPS Garmin tipe GPSMap 60CSx :
GPS Antenna : antenna GPS
Power/Backlight Key : tombol untuk menghidupkan dan mematikan GPS
(On/Off), selain itu berfungsi juga untuk mengatur backlight layar LCD.
Color LCD Display : layar LCD berwarna
In/Out (Zoom) Key : untuk memperbesar (Zoom In) atau memperkecil
(Zoom Out) tampilan peta.
Page Key : untuk memilih halaman-halaman Main Page (6 page).
Berfungsi juga untuk on/off kompas dengan cara menekan dan tahan agak lama.
Rocker Key : tombol navigasi ke kiri-kanan dan atas-bawah,
untuk menggerakkan peta atau memilih opsi menu.
Find Key : tombol pintas ke halaman Menu Find yang berisi Waypoint, Geocode,
POI dan lain-lain.
Mark Key : untuk menandai (marking) lokasi valid saat itu menjadi waypoint.
Quit Key : untuk keluar dari menu/page atau untuk membatalkan entri data
(cancel).
Enter Key : untuk menyetujui pilihan menu, data atau konfirmasi on-screen
message.
Menu Key : untuk melihat pilihan menu dari sebuah page, klik dua kali untuk
langsung menuju ke Main Menu.
18
Penggunaan GPS1. Menyalakan GPS, tekan dan tahan tombol power sampai layar LCD
menyala, kemudian tunggu sampai muncul halaman “Satellite Page”. Koordinat
lokasi dimana GPS berada akan ditampilkan apabila ada 4 atau lebih sinyal
satelit sudah diterima, berikut tampilan dari “Satellite Page” :
2. Mengatur Pencahayaan Layar (backlighting), tekan tombol Power lalu
lepaskan. Lakukan beberapa kali sampai didapatkan pencahayaan yang
diinginkan, atau gunakan tombol Rocker.
3. Melihat Main Page, pada setiap Main Page disediakan berbagai informasi yang
diperlukan sebagai navigasi dasar. Terdapat 6 buah page dan untuk berpindah
diantaranya gunakan tombol PAGE, berikut tampilan keenam Main Page tersebut :
19
Penjelasan Main Page diatas :
Satellite Page : menyediakan referensi bagi satelit yang sedang di-tracking.
Trip Computer Page : menyediakan data perjalanan dan data navigasi
Map Page : menampilkan peta dan referensi gerakan anda
Compass Page : memberikan panduan ke suatu tujuan
Altimeter Page : menyediakan pelacakan elevasi (ketinggian) dan pressure
(tekanan)
Main Menu :direktori untuk fitur-fitur dan pengaturan lebih jauh (advanced)
4. Pengaturan (Setting) Unit GPS,caranya :
Tekan tombol Menu 2 kali untuk menuju ke
halaman Main Menu
Gunakan tombol Rocker ke bawah untuk
memilih (highlight) icon Setup Tekan tombol Enter Selanjutnya cari dan arahkan highlight ke
menu
Units, lalu tekan tombol Enter
Lakukan pengaturan sebagai berikut:
Position Format : UTM UPSMap datum : WGS 84Distance/Speed : MetricElevation(V. Speed) : Meter (m/min)Depth : MeterTemperature : CelsiusPressure : Millibars
5. Menggunakan Map Page, caranya :
Tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul
halaman Map Page
Tanda panah hitam ( ) menunjukkan lokasi saat
ini
Gunakan tombol Zoom (In / Out) untuk
memperbesar / memperkecil tampilan peta
Gunakan tombol Rocker untuk menggerakkan
tanda panah putih (panning arrow)
Untuk melihat opsi lain yang ada di Map Page ini,
klik tombol Menu.
20
6. Marking (Waypoint), tujuannya untuk mendapatkan koordinat dari suatu
titik lokasi yang di-survey. Ketika melakukan Marking sebuah titik
koordinat, surveyor tidak boleh bergerak kesana kemari, cukup
diam beberapa saat sampai koordinat titik tersebut terkunci, setelah
itu :
Klik tombol Mark, akan muncul halaman “Mark
Waypoint”
Untuk menyimpan waypoint langsung secara default,
arahkan highlight ke “OK” lalu ENTER.
Apabila nama waypoint-nya akan diubah, arahkan
highlight ke kolom “Nama Waypoint” lalu tekan
tombol ENTER.
Beri nama Waypoint sesuai keinginan anda.
7. Finding a Waypoint, tujuannya untuk mencari suatu
waypoint yang sudah dibuat sebelumnya dan dimasukkan ke
dalam GPS, caranya :
Klik tombol Find, arahkan highlight pada icon Waypointlalu tekan tombol ENTER
Kemudian pilih sebuah waypoint yang akan dituju lalu
tekan ENTER Arahkan highlight ke Go To lalu tekan ENTER.
Selanjutnya ikuti navigasi ke waypoint tersebut.
Untuk mengakhiri navigasi-nya klik tombol Menu lalu
pilih Stop Navigation
21
PEMBUATAN PETAProses pembuatan peta pada praktikum Pemetaan Sumber Hayati Laut
pada dasarnya adalah melakukan digitasi pada hasil citra satelit yang bertujuan
untuk menambahkan informasi dan menghitungan luasan tiap-tiap segmentasi
daerah yanga ada pada hasil citra dalam bentuk data raster.
Hasil citra satelit yang di download dengan resolusi tinggi akan di registrasi
pada software ArcMap. Proses registrasi disebut proses Georeferencing
yangmana tujuannya untuk memberikan informasi system koordinat pada citra
satelit. Dengan prinsip yang ngacu atau mereferensi dari posisinya di muka bumi.
Kemudian citra satelit tersebut akan kita digitasi, digitasi sendiri adalah sebuah
proses pembuatan data digital dalam bentuk raster yang berdasar pada hasil citra
sebagai dasar pengerjaan.
Setelah citra satelit di-digitasi, barulah informasi dapat ditambahkan
sesuai kebutuhan. Proses terakhir adalah Layouting, proses ini adalah proses
berkesenian dalam membuat peta, dimana peta akan dibuat se-estetik
mungkin namun tak meninggalkan syarat-syarat sebuah peta yang standar.
Secara teknis proses pembuatan peta digambarkan oleh skema kerja pada
Gambar 4.
Gambar. 15 Skema kerja pembuatan Peta
22
DAFTAR NAMA ASISTENPEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
No. Nama No. HP
1. Dian Budi Arryanto 087859508843
2. Finuricha Yoana Putri 081249700826
3. Indah Arum Cahyaningtias 089682371560
4. Nena Yunita 085755368942
5. Yana Mulyana 087855710970