digitasi peta jawa barat dengan menggunakan mapinfo 6.0

20
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0 Oleh Tiur Natalia Manalu 120302028 II/Genap Manajemen Sumberdaya Perairan LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Upload: dinas-perikanan-dan-kelautan-provinsi-jawa-barat

Post on 29-May-2015

532 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN

MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

Oleh

Tiur Natalia Manalu

120302028

II/Genap

Manajemen Sumberdaya Perairan

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

Page 2: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmatNya sehingga terselesaikannya laporan praktikum Sistem Informasi

Sumberdaya Perairan yang berjudul “Digitasi Peta Jawa Barat dengan MapInfo

6.0”. Laporan ini membahas tentang sistem informasi geografis dengan

menggunakan salah satu programnya yaitu ArcView, sehingga dapat dijadikan

pedoman dalam melakukan praktikum.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulham Apandi

Harahap, S.Kel, M.Si, Bapak Rusdi Leidonald, SP, M.Sc dan Bapak Ahmad

Muhtadi Rangkuti, M.Si, sebagai Dosen mata kuliah Sistem Informasi

Sumberdaya Perairan dan kepada abang dan kakak Asisten Laboratorium Sistem

Informasi Sumberdaya Perairan yang telah memberikan bimbingannya dalam

penyusunan laporan ini.

Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk

penulisan laporan yang lebih sempurna untuk praktikum selanjutnya. Akhir kata,

penulis mengucapkan terima kasih, penulis berharap semoga laporan ini

bermanfaat bagi semua kalangan yang membutuhkannya sebagai sumber

informasi.

Medan, Mei 2014

Penulis

Page 3: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................. 1

Tujuan Praktikum ......................................................................... 2

Manfaat Praktikum ........................................................................ 3

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis ........................................................... 4

Digitasi Peta .................................................................................. 6

MapInfo 6.0 .................................................................................. 6

METODOLOGI

Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................... 9

Alat dan Bahan Praktikum ............................................................ 9

Langkah Kerja Praktikum ............................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada

tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem

Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General

Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun

1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS

(Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa

dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-

Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui

kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai

informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan

tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang

di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan

Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG

dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi

pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan

akademis (kampus) (Selvi, 2011).

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi

berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada

dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah

kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi,

serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi

berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta

memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan

memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan

untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan

dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008).

SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai

atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan

menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan

Page 5: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian

atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya

unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur-

unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya. SIG

menghubungkan sekumpulan unsur- unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam

satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas

administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan

dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG (Puspita, 2009).

Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986.

Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC

dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo

tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya.

MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-

karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan

yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan

menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana wilayah

adalah salah satu hasil budi daya manusia yang menjadi tolok ukur mutu suatu

wilayah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana

sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu

diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam

implementasinya tidak salah arah (Doni, 2008).

Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang

direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur

dalam pengolahan data yaitu proses membaca, menulis dan mengetik, mencatat

dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung,

membandingkan dan menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan

mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi.

Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak

awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS

sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh

dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup

Page 6: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik

yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang

interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan

bahasa skrip yang dimilikinya (Alan, 2011).

Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan

tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara

Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E-

7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat

dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari

1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah

ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl

dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa.

Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur,

Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan

pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan,

yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga

timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di

sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting

adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.

Tujuan Praktikum

1. Untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari sistem informasi geografis

beserta komponen-komponennya.

2. Dapat melakukan cara kerja penginstalan MapInfo 6.0

3. Mampu secara langsung menjalankan aplikasi MapInfo 6.0

4. Mampu membuat digitasi peta pulau Jawa Barat dengan MapInfo 6.0.

Page 7: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis

Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen (subsistem) yang berinteraksi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah

sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan pengetahuan untuk membantu

pengambilan keputusan. Sumber sistem informasi adalah data. Sistem informasi

adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laoran yang dibutuhkan. Definisi dari Sistem Informasi Geografis merupakan

sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilakan data yang

berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. SIG merupakan sistem

informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

spasial atau koordinat-koordinat geografi. Dengan memperhatikan pengertian

sistem informasi, maka SIG merupakan suaru kesatuan formal yang terdiri dari

berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang

terletak di permukaan bumi (Supriyanto dan Eny, 2010).

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu model sistem

informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan,

perencanaan dan analisis juga suatu perangkat untuk mengumpulkan, menyimpan,

menampilkan, dan mengkorelasikan data spasial dari fenomena geografis untuk

dianalisis dan hasilnya dikomunikasikan kepada pemakai data, bagi keperluan

pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem, SIG memiliki sejumlah komponen

yang saling berkaitan. Komponen - komponen SIG dapat dikelompokkan menjadi

tiga kelompok, yaitu perangkat keras (hardware), aplikasi perangkat lunak

(software), dan kemampuan mengorganisasikan sistem termasuk unsure

keterampilan manusia (brainware) (Wijaya, dkk., 2012).

Page 8: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

Digitasi Peta

Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek

yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan

lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya,

maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki

oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan

atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer

ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan

basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Terdapat dua jenis basis data

yang diperlukan oleh sistem, yaitu basis data spasial (file peta MapInfo) dan basis

data non spasial (MySQL). Basis data spasial menyimpan data grafis peta dari

system sedangkan basis data non spasial menyimpan data atribut peta dan data

pendidikan (Sukarsa, 2009).

Digitasi merupakan proses pengkonversian data spasial pada peta ke dalam

format digital. Sebelum pemasukan data melalui proses digitasi perlu diperhatikan

informasi apa saja yang terdapat pada peta dan untuk tujuan apa pembangunan

basis data yang akan disusun, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan data dalam

layer-layer. Peta adalah proyeksi atau gambaran data/detail lapang di atas kertas

yang keadannya seperti di lapangan, dan biasanya ukurannya lebih kecil dengan

skala tertentu. Sedangkan Pemetaan adalah proses untuk mendapatkan gambaran

data/informasi dari permukaaan bumi dalam bentuk peta. Selanjutnya, agar peta

yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi secara

digital atau melalui komputer maka perlu dilakukan serangkaian proses digitasi

((Wijaya, dkk., 2013).)

Sebagian besar kegiatan pembangunan memerlukan data dan informasi

sebagai bahan pendukung, khususnya yang berhubungan dengan pengambilan

keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, serta

monitoring dan evaluasi. Di bidang pendidikan, peran data dan informasi menjadi

semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara

berkelanjutan serta dapat mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu

pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan

dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi

Page 9: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

untuk kegiatan pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan

perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat

terbatas. Untuk jangka panjang, kondisi ini akan menjadi salah satu faktor

penghambat dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkelanjutan. Masalah

yang perlu diangkat untuk saat ini adalah masih perlu dikembangkannya system

pendataan yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat guna

dan tepat waktu (Sukarsa, 2009).

Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen, yakni blok masukan,

blok model, blok keluaran, blok teknologi dan blok basis data. Sebagai suatu

sistem blok-blok tersebut saling berintegrasi satu dengan lainnya membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasarannya Untuk menghasilkan informasi dari data-

data yang relevan harus melalui suatu sistem yang disebut sebagai sistem

pengolahan data. Sistem pengolahan data meliputi sejumlah proses, peralatan dan

tenaga pelaksanaan yang saling berhubungan dan berkaitan. Pengolahan data

sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai

tujuan atau hasil yang diinginkan.unsur-unsur dalam pengolahan data yaitu

kegiatan membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir,

menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan sampai

pada menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang

diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi (Alan, 2011).

MapInfo 6.0

MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang mampu

memberikan informasi pariwisata berbasis pada peta. Proses pencarian lokasi

wisata dilakukan dengan cepat menggunakan aplikasi yang tersedia. Usaha

pengembangan pariwisata melalui pendekatan teknologi dengan memakai

parameter-parameter yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk

menentukan status potensial daerah tersebut. Hasil dari pengolahan data

ditunjukan pada peta tematik. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena

mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakanam harga relatif

murah, tampilan yang interaktif dam menarik, user friendly dan dapat di-

customized menggunakan bahasa script yang dimiliki. MapInfo Professional hadir

Page 10: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

bersama dengan user interface yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk

menu, tools dan lain sebagainya. Misalnya toolbar standar, toolbar drawing untuk

menggambar peta dan toolbar main yang merupakan toolbar utama pada MapInfo

(Supriyanto dan Eny, 2010).

MapInfo bekerja mengelola tabel yang berisi data tekstual dan data spasial

yang saling terkait satu sama lain, contohnya adalah table World. Jika tabel World

ditampilkan oleh MapInfo pada layar monitor, maka dapat terlihat sekaligus

tampilan grafik spasialnya dan juga tampilan tabular data tekstualnya. Hal ini

dimungkinkan karena secara fisik tabel World terdiri dari lima file unsur tabel,

yaitu: 1) world.tab: adalah unsur tabel yang berisi pointer-pointer penghubung

kepada unsur tabel lainnya (map, dat) dan sekaligus menampung spesifikasi table,

2) world.map: adalah unsur tabel yang berisi objek-objek grafis berikut spesifikasi

geografisnya, 3) world.id: adalah unsur tabel yang merupakann index dari file

objek grafik (map), 4) world.dat: adalah unsur tabel yang berisi data tekstual, 5)

world.ind: adalah unsur tabel yang merupakan index file dari file data tekstual

(dat) (Omen, 2010).

Suatu peta dalam Mapinfo yang yang sudah terpampang di layar, sering

kali kita harus menggerak-gerakkannya, agar pandangan yang kita inginkan sesuai

dengan yang kita butuhkan. Biasanya peta ukurannya lebih besar daripada ukuran

layar monitor itu sendiri. Cara menggeserkan gambar ini dibuat sedemikian rupa

agar para pemakai dapat sangat mudah mengoperasikannya, seolah-olah memang

sedang melihat gambar yang ada di atas kertas. Ada juga masalah gambar yang

terpampang terlihat terlalu kecil untuk dilihat, untuk itu kita sewaktu-waktu perlu

untuk melihat secara lebih detail dan jelas maka perlu alat yang dapat

memperbesar ukuran gambar tersebut di layar agar sesuai dengan yang kita

butuhkan. Sebaliknya, jika gambar yang terpampang terlalu besar, sehingga

gambar peta yang tersebut hanya terlihat hanya sebagian kecil saja (walaupun

detail), sedangkan kita ingin melihat secara keseluruhan, maka perlu alat untuk

memperkecil ukuran gambar, agar seluruh gambar dapat terlihat di layar

(Fatmawati, 2010).

MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat

pula mengimpor serta mengekspor peta digital untuk keperluan pemindahan data

Page 11: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

dari dan kesistem komputer lainnya, misalnya ArcInfo. MapInfo mengenal file-

file digital hasil konversi tersebut masing-masing sebagai tabel dimana data

grafisnya yang berupa data vektor maupun raster (map) dan atributnya yaitu akan

berlaku sebagai layar di dalam tampilan peta digital, untuk kemudian layer-layer

tersebut dapat direkonstruksi menjadi satu peta digital untuk berbagai keperluan.

MapInfo mempunyai fasilitas untuk menampilkan informasi tekstual secara

tabular pada suatu jendela dilayar monitor, maka dalam hal ini dikenal jendela

yang disebut jendela tabular sedangkan prosesnya disebut browse. Setiap proses

browse, MapInfo secara otomatis memberi nama jendela tabular, yang dalam hal

ini adalah World Browse. Berdasarkan salah satu atribut database yang dimiliki

oleh suatu layer, maka dapat dibuatkan suatu grafik. Grafik suatu atribut database

akan ditampilkan pada jendela dilayar monitor yang disebut jendela grafik. Pada

suatu saat pada layar monitor terdiri dari beberapa jendela seperti yang telah

dijelaskan di atas misalnnya jendela peta, jendela tabular dan jendela grafik dari

tabel world. Selanjutnya, tampilan apapun yang ada pada layar monitor dapatlah

disebut sebagai tampilan kerja yang dikenal oleh MapInfo sebagai workspace

(Omen, 2010).

Data Map Info dikelola dan disimpan dalam bentuk tabel. Setiap tabel

menggambarkan satu jenis data. Secara logika, data Map Info terdiri dari 2 bagian,

yaitu data grafis, yang menyimpan object gambar (area, garis, titik, label, dan lain-

lain) dan data tabular atau atribut yang menyimpan nilai dari data grafis tersebut.

Data Grafis Map Info membagi data grafis menjadi 3 bagian, yaitu titik, garis dan

area. Objek titik terdiri dari satu pasangan koordinat (x,y) sedangkan garis terdiri

dari posisi (x,y) awal dan posisi (x,y) akhir. Sementara objek area terdiri dari

beberapa pasangan (x,y). Titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota,

garis digunakan mewakili jalan, dan area digunakan untuk mewakili wilayah

tertentu. Data Tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data

grafis yang diterangkan yang membedakan data grafis yang satu dengan yang lain,

bentuk titik, garis dan area yang satu dengan lainnya. Data ini biasanya berbentuk

tabel terdiri dari kolom dan baris (Wijaya, dkk., 2012).

Page 12: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari

Sabtu, 17 Mei 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di

Laboratorium MSP Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau

laptop, flashdisk, alat tulis dan cok sambung

Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah software MapInfo 6.0

dan gambar peta yang telah di scan.

Langkah Kerja

1. Open software MapInfo 6.0 maka akan muncul kotak dialog Quick Start seperti

gambar seperti dibawah ini.

2. Pada kotak dialog Quick Start klik Close, pilih menu File dan klik Open

Table.

Page 13: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

3. Pada kotak Files of type, ubah MapInfo (*.tab) menjadi Raster Image (*.bil;

*.tif; *.grc; *.bmp; *.gif; *.tga; *.jpg; *.pcx; *.wmf; *.png; *.psd.

4. Lalu pada kotak File name, cari lokasi tersimpannya peta yang telah di scan,

lalu Open.

5. Pada kotak dialog MapInfo yang muncul klik Register.

Page 14: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

6. Selanjutnya pilih 3 titik koordinat pada peta yang berlainan yang

menghubungkan sumbu X dan Y. Pada Pt 1, kotak Map X diisi dengan angka

106 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok.

7. Pada Pt 2, kotak Map X diisi dengan angka 106.5 dan kotak Map Y diisi

dengan angka 6 dan klik Ok.

8. Selanjutnya pada Pt 3, kotak Map X diisi dengan angka 107 dan kotak Map Y

diisi dengan angka 6 dan klik Ok.

Page 15: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

9. Setelah 3 titik koordinat dipilih, maka akan terlihat tampilan semua Error

(pixels) akan bernilai 0.

10. Kemudian klik Projection, lalu pada Category pilih Longitude/Latitude dan

pada Category Members pilih Longitude/Latitude [WGS 84], lalu klik Ok.

11. Setelah muncul peta dalam MapInfo 6.0, lalu Maximize ukurannya.

Page 16: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

12. Pada bagian bawah sebelah kiri pilih Cursor Location.

13. Kemudian klik File, Pilih New Table.

14. Selanjutnya pada kotak New Table, hilangkan tanda ceklis pada Open New

Mapper dan ceklis Add to Current Mapper, lalu Create.

Page 17: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

15. Pada kotak New Table Stucture, isi Name lalu Create.

16. Pada kotak Create New Table , isi File Name, lalu Save nama ‘’jalan’’.

17. Selanjutnya perbesar peta dengan Zoom Out hingga tampak jelas garis-garis

merah.

Page 18: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

18. Lalu pilih Polyline, buat garis-garis pada garis warna merah. Setelah selesai

diberi garis, pilih Select, lalu klik 2 kali pada garis hingga muncul kotak

seperti berikut

19. Pilih Style, ubah warna pada colour menjadi merah dan Pixels menjadi tebal.

20. Tampilan peta menjadi sebagai berikut.

Page 19: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

21. Klik icon Polyline pada Toolbar. Kemudian gambar garis pada peta mengikuti pola

garis pantai pada peta. Klik Style untuk menentukan warna pada garis pantai.

Page 20: DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

DAFTAR PUSTAKA

Alan, I. 2007. Sistem Informasi Geografis ArcView. Universitas Pendidikan

indonesia, Jakarta.

Doni, U. 2008. Pengenalan Dasar-dasar ArcView. 2008. Universitas Sriwijaya,

Palembang.

Fatmawati, L. 2010. Pemanfaatan GIS/ SIG (Sistem Informasi Geografis)

Terhadap Pelayanan Pdam Kabupaten Jepara. Politeknik Negeri

Semarang, Semarang.

Oman, K. 2010. ArcView GIS 3.3. Universitas Islam Muhammadiyah, Bengkulu.

Puspita, Y. 2009. Penggunaan Arcview GIS 3.3 Pada Perancangan Aplikasi

Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah di Wilayah Kota Bogor.

Universitas Gunadarma, Depok.

Selvi, A. 2011. Sistem Informasi Geografis (SIG). Doktafia Learning, Denpasar.

Sukarsa, I. M. 2009. Pemetaan Kualitas Pendidikan di Propinsi Bali Berbasis

Spatial. Universitas Udayana, Bali.

Supriyanto dan Eny, W. 2010. Membangun Sistem Informasi Pariwisata

Kabupaten Klaten Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik

Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Amikom, Yogyakarta.

Wijaya, R., Teguh, S dan Taufik, M. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan

Untuk Mendukung Pemasaran Properti Pt.Araya Bumi Megah. Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, Surabaya.