laporan praktikum gis (georeferncing, digitasi topologi dan atributting)
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
1/26
LAPORAN 1 MK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
GEOREFERENCING, DIGITASI, TOPOLOGI DAN ATTRIBUTTING
SARIF ROBO
A155140041
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
2/26
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Georeferencing, Digitasi, Topologi Dan Attributting
Nama : Sarif Robo
NRP : A155140041
Ps : Pengelolaan DAS
Mengetahui,
Asisten PraktikumGeographic Information System
Uus Saeful Mukarom, S.Hut
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
3/26
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala,
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi Geografis Untuk Tegakan Hutan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Bogor, Oktober 2015Penyusun
Sarif Robo
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
4/26
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iiiBAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM 2BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 2
Georeferencing 2Digitasi (Titik, Garis dan Poligon) 6
Membangun Topologi 12Attributting 18
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 21
Kesimpulan 21
Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 22
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
5/26
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu bentuk teknologi komputer yang secara luas telah digunakanuntuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic
Information Systems(GIS). Banyak implementasi dari GIS berhasil menunjukkanpeningkatan dan perbaikan yang signinfikan pada proses pengambilan keputusankarena GIS dapat menyediakan informasi kuantitatif dan kualitatif yangdibutuhkan pada proses perencanaan wilayah dan kota. Selain itu, GISmenawarkan kerangka yang solid untuk mendukung proses pengambilankeputusan jika digunakan sebagai komponen utama pada Sistem InformasiPerencanaan. Penggunaan GIS bersama-sama dengan teknik pemodelan komputerdapat memperluas cakupan dari proses analisa dan proses pengambilan keputusan
pada perencanaan wilayah dan kota. Selain itu, kombinasi GIS dengan teknik
simulasi-mikro (microsimulation) dapat digunakan untuk memodelkan danmensimulasikan perubahan-perubahan karakteristik perkotaan seperti perubahan
penggunaan lahan.Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS)
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolahdan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GISadalah; Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data
geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untukmemasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalamsuatu informasi berbasis geografis.
Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanyaperkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistemkomputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang
berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketikadata geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, danterdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuanuntuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yangakan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawabbeberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan.Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi lainnya
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah memahami pemakaian aplikasi
GIS diantaranya meregistrasi peta atau disebut dengan georeferencing, digitasi
dan atributing, tujuan lain adalah mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan
aplikasi GIS untuk kepentingannya masing.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
6/26
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkathardware (komputer) yang mempunyai kapasitas kerja untuk mendukungsodftware ArcGIS bekerja secara optimal dan peta digital yang telah diberikankoordinatnya.
Tempat dan WaktuTempat praktikum ini di Laboratorium GIS dan Remote Sensing Faklutas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor, yang berlangsung pada tanggal 14, 21,dsn 28September 2015.
Pelaksanaan PraktikumPelaksanaan praktikum ini adalah langkah langkah yang dilakukan untuk
menjalankan program ArcGIS yang dimulai dari proses georeferncing, Digitasi,Topologi dan Atributing yang akan dijelaskan pada bagian bab iii yaitu bab hasildan pembahasan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
GeoreferencingGeoreferencing merupakan proses dalam sistem informasi geografis untuk
memberikan referensi koordinat pada data raster yang belum memiliki koordinat.
Data raster ini pada umumnya berupa softcopy peta yang sudah di layout dalamformat Jpeg, PDF dan Image. Hasil darigeoreferencingini merupakan data rasteryang telah memiliki koordinat dalam sistem informasi geografis dengan formatJpeg, TIFF, Img, dan sebagainya. Adapun langkah yang dilakukan dalam
georeferencingsebagai berikut:1.
Buka data jpg yang akan dikoreksi koordinatnya, untuk melakukan koreksidiperlukan beberapa Extention dan Toolbar yang perlu diaktifkan terlebihdahulu dengan menggunakan ikon add data seperti terlihat padagambar berikut:
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
7/26
3
2. Setelah tool yang diperlukan untuk georeferencing diaktifkan, pengkoreksiankoordinat siap dilakukan.
3. Konversi koordinat Degree Minute Second (DMS) ke Decimal Degree (DD)
dilakukan pada titik-titik pertemuan garis khayal lintang dan bujur yang beradadi pojok-pojok peta (empat titik), seperti yang terlihat pada gambar berikut:
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
8/26
4
4.
Catat koordinat bujur dan lintangnya (DMS) dan kemudian dikonversi ke DDdengan contoh sebagai berikut:Misal: koordinat DMS X = BT 10602230 maka pengkonverisan ke koordinatDD adalah 106 + (22/60) + (22/360) = 106,375 dan Y = LS = 602230 = 6 +
(22/60) + (30/360) = 6,375 karena berada di lintang selatan maka nilainyamenjadi -6 sehingga koordinat titik temu pertama adalah 106,375 ; -6375.Pengkonversian dilakukan pada masing-masing koordinat XY pada pojok peta(empat titik)
5.
Perbesar atau zoom keempat titik tersebut sehingga titik pertemuan garisnyaterlihat jelas6.
Aktifkan toolbar georeferencing dan lakukan georeferencing pada titik/garis
pertemuan tersebut kemudian klik kiri-klik kanan pada mouse dan pilih InputX and Y dan masukkan koordinat DD yang telah dikonversi seperti padalangkah ke-2 di atas. Langkah ini dilakukan berulang pada setiap pojok peta.
7. Pada saat melakukan georeferencing ini, eror dapat dilihat melalui besarnyanilai RS eror yang disajikan pada toolbar Link Table seperti yang terlihat
pada gambar berikut:
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
9/26
5
8. Kemudian, pilih Save untuk menyimpan koordinat titik ikat dan tabel RMS
dalam format teks (.txt). Untuk nilai RMS, nilai maksium yang dapatditoleransi sebesar 0,005.
9. Simpan peta hasil georeferencing melalui Georeferencing Rectify Pilihletak folder penyimpanan output peta pada pilihan Output location Format pilih IMAGINE Image Name untuk nama file, misal Peta TanahCiliwung1.img Save.
10. Buka peta hasil georeferencing (peta tanah ciliwung1.img) denganmenambahkannya di layer, kemudian Remove layer peta yang belumdikoreksi (Peta tanah ciliwung1.img).
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
10/26
6
11.
Untuk mengatur tampilan koordinat peta, pada peta yang telah dikoreksi(ciliwung1.img) klik kanan Data Frame Properties General Map:Decimal DegreesDisplay: Degree Minutes SecondsApplyOK.
Digitasi (Titik, Garis dan Poligon)
Digitas merupakan proses dalam sistem informasi geografis untuk membuatdata feature denagn dasar data raster. Digitasi terbagi dalam tiga feature yaitu: 1)titik/point, misal kota, kecamatan 2) garis/Polyline, misal jalan, sungai 3) Poligon,misal tanah.
Digitasi titik
1.
Pilih Catalog pada windows toolbar, pada folder tempat menyimpan file peta
yang telah terkoreksi, klik kanan New File Geodatabase - New Feature
Class Point Features. Name: beri nama file yang akan dilakukan digitasi,
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
11/26
7
misal kota_kec dan alisanya juga diberi nama yang sama yaitu kota_kec.Feature Select Geographic Coordinate World WGS 1984 Edit ApplyOK.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
12/26
8
2. Pada layer table of content kota_kec, klik pada simbol titik untuk mengaturbentuk, warna, dan ukuran titik yang akan ditampilkan.
3.
4. Setelah itu, proses digitasi siap dilakukan melalui tahap: Editor Start editing Pilih file yang akan diedit (kota_kec) Continue. Pilih titik-titik yangdianggap sebagai kecamatan atau kota yang terdapat pada peta.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
13/26
9
5.
Setelah selesai melakukan proses editing, lakukan penyimpanan hasilediting dan stop editing: EditorSave EditingStop Editing.
Digitasi Garis/Polyline
1.
Perlu dibuat shapefile untuk polyline yaitu dengan cara: pilih Catalog padawindows toolbar, pada folder tempat menyimpan file peta yang telahterkoreksi, klik kanan pada file Geodatabase New Feature Class Name:
beri nama file yang akan dilakukan digitasi, misal jalan Feature type:Polyline EditSelect Geographic CoordinateWorldWGS 1984.prjAddApplyOK.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
14/26
10
2. Untuk melakukan digitasi polyline, perlu diperhatikan skala yang digunakanpada citra. Skala ini diperoleh dengan mengukur besarnya lebar satu pixel padapeta. Pengukuran lebar pixel dapat dilakukan dengan bantuan toolbarMeasure (gambar penggaris) seperti terlihat pada gambar berikut:
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa lebar pixel tersebut sekitar 31,37813m, namun untuk mempermudah perhitungan skala maka lebar tersebutdianggap adalah 30 m. Perhitungan skala dapat dilakukan dengan persamaan
berikut:
Faktor skala = lebar pixel (m) x 2 x 1000Maka dari hasil pengukuran lebar diperoleh bahwa faktor skalanya adalah80.000 sehingga peta tersebut memiliki skala 1:80.000.
3.
Skala ini mempengaruhi lebar jalan yang akan didigitasi, oleh karena itu agarskala tidak berubah-ubah dalam proses digitasi maka skala peta perlu dikuncidengan melakukan tahapan: Ubah skala peta secara manual ke 1:80.000klikkanan pada petaData frame propertiesData FramePilih Fixed Scale.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
15/26
11
4.
Setelah itu, digitasi jalan siap dilakukan melalui tahap: Editor Start EditingPilih file jalan Continue Lakukan digitasi jalan setelah selesai, SaveEditingStop Editing.
Digitasi Poligon
Digitasi poligon dilakukan dengan tiga pilihan cara, yaitu 1) Umum -khusus,digitasi dilakukakn dengan membuat poligon besar yang mencakup seluruh
kawasan dalam peta, menggunakan pilihan Cut Polygon untuk memisahkanpoligon-poligon yang ada di dalamnya 2) Khusus-umum, digitasi dilakukandengan membuat poligon kecil yang ada di dalam sehingga untuk membuat
poligon lain yang bersebelahan perlu ditambah poligon baru menggunakanAutoshape polygon dan 3) Poligon yang berada ditengah, untuk poligon yangsama sekali tidak bersinggungan dengan poligon lainnya atau poligon dalam
poligon. Pada praktikum ini, metode yang digunakan adalah metode Umum-khusus. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. Perlu dibuat shapefile poligon terlebih dahulu dengan tahapan: pilih
Catalog pada windows toolbar, pada folder tempat menyimpan file peta
yang telah terkoreksi, klik kanan pada File Geodatabase New Feature
Class Name: beri nama file yang akan dilakukan digitasi, misal JenisTanah Feature type: Polygon Edit Select Geographic Coordinate WorldWGS 1984.prjAddApplyOK.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
16/26
12
2.
Digitasi kawasan siap dilakukan melalui tahap: Editor Start Editing Pilih file kawasanContinueLakukan digitasi Jenis Tanah secara umumdengan membuat poligon besar yang berbentuk persegi/Rectangelemencakup seluruh kawasan di peta lakukan Cut Polygon untukmemotong poligon-poligon yang ada di dalamnya, usahakan poligonterluar terlebih dahulu yang dipotong untuk memilih poligon yang akandiaktifkan pilih toolbar Select Feature - setelah selesai digitasi, SaveEditingStop Editing.
Membangun TopologiAgar hasil digitasi peta dapat dilakukan analisis lebih lanjut sehingga dapat
dilakukan pemberian identitas (attributing) yang unik pada data yang telahdibangun, perlu dilakukan topologi. Topologi mampu menerangkan tentanghubungan antar feature yang telah kita bangun saat digitasi. Topologi
mensyaratkan tidak adanya koordinat dari feature-feature yang yang telah kita
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
17/26
13
bangun, sehingga pada tahapan ini dapat dilakukan koreksi koordinat tersebut.Langkah membangun topologi adalah sebagai berikut:1. Membangun file Geodatabase (Gdb) yang hanya dapat dibuka di software
ArcGIS, yaitu dengan tahapan: ArcCatalog pilih folder tempat menyimpan
data featureklik kananNewFile Geodatabaseberi nama file data.
2. Pada file data.gdb klik kanan New Feature dataset beri nama sesuaifeature yang akan dibuat, misal GIS_DIGIT (folder) proyeksikan kekoordinat geografisNext NextFinish.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
18/26
14
3.
Data feature hasil digitasi dipindah ke folder GIS_DIGIT(gdb) yang ada didalam data.gdb dengan cara di-Export. Tahapan Export data ini dapatdilakukan dengan tahapan: Klik kanan pada file feature hasil digitasi (.shp) Export to Geodatabase (Single) pada Feature Class to Feature class pada
bagian Output double klik data.gdb dan add Jenis_Tanah, beri namaTanah.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
19/26
15
4.
Jika terjadi error, ulangi tahap Export data feature kemudian pada opsiEnvironments pilih Output Coordinate Same as Layer jenis_tanah (shp)
OK.
5.
Jika sudah berhasil, maka kegiatan membangun topologi dapat dilakukandengan tahapan: pada ArcCatalog, pada file feature dataset Tanah klikkanan New Topology Next Next pilih file yang akan ditopology,misal Jenis_tanah Next Next Add Rule: Must Not Overlap OK tambahkan rule yang kedua, Add Rule: Must Not Have Gaps Show eror OKNextFinish. Tambahkan Jenis_tanah topology pada layer.
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
20/26
16
(a) (b)
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
21/26
17
(c)
6.
Jika bertanda merah maka artinya salah dan perlu dikoreksi dengan tahapan:Editor Start Editing Error Inspector Search Now. Jika Error Inspector
belum muncul, dimunculkan pada CustomizeAktifkan Topology.
7. Untuk memperbaiki, zoom pada bagian yang salahFixed Topology Eror Tool
Klik object Klik kanan pilih cara pengkoreksian yang terbaik (CreateFeature, Substract, Merge, Mark as exception, dll).
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
22/26
18
8. Untuk topologi jalan, langkahnya sama dengan langkah di atas, namun syaratuntuk topologinya adalah Must not intersect dan Must not overlap. Jika
jalan tidak tersambung atau berlebihan dapat dikoreksi.
AttributtingAttributting merupakan proses dalam sistem informasi geografis untuk
memberikan identitas pada feature yang telah dibuat dan telah dibanguntopologinya. Tahapan kerjanya adalah sebagai berikut:1. Lihat kelengkapan data atribut yang akan digunakan dan cocokkan dengan data
yang ada di peta2.
Add semua file feature yang telah terkoreksi pada layer, misal kota_kecamatan(titik); jalan (polyline); dan jenis_tanah (poligon).
3.
Masing-masing file feature memiliki data atribut yang dapat dilihat padaAttribut Table-nya. Klik kanan pada file feature yang ingin dilihat atributnya
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
23/26
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
24/26
20
7.
Add data excel tersebut pada layer di ArcGis, misal JenisTanah/sheet1$.xsldan lakukan join dengan tabel pada file feature Jenis_tanahdengan tahapan:Klik kanan pada layer Jenis_tanah Join and Relates Join Pada kolomno.1 (gambar berikut) isikan ID_tnh Pada kolom no.2 diisikan file tabelexcel yang akan di gabung - OK
9. Untuk mengetahui tabel yang telah digabung, buka kembali attribut tabeljenis_tanah dan kolom akan bertambah seperti yang terlihat pada gambarberikut:
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
25/26
21
10.
Setelah proses attributing selesai, maka data perlu disimpan dalam formatshapefile, dengan cara: Klik kanan pada layer Jenis_tanah_Join Data Export datapilih lokasi penyimpanan hasil outputOK.
11.Attributing pada poin dan polyline memiliki tahapan yang sama, namunidentitas poligon berupa nama (kode kawasan). Sebelum melakukanattributting, tahapan yang dilakukan adalah menambahkan kolom pada atributtabel file feature poligon (kota_kec atau jalan) klik kanan Open attributtabel Table option Add field beri nama kolom CDKWS pilih typeLong integer.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanSIG sebagai metode dan teknologi mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan
pemetaan yang semula sangat sulit untuk dilakukan secara manual. Informasi baruyang diperoleh dari hasil analisis SIG sangat akurat dan dapat dilihat polakeruangannya, sehingga memudahkan proses perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi pembangunan dan dapat menjadi pedoman untuk pengambilan
-
7/23/2019 Laporan Praktikum GIS (Georeferncing, Digitasi Topologi dan Atributting)
26/26
keputusan. Jadi, dapat disimuplkan bahwa kemunculan SIG atau aplikasi yangberhubungan dengan SIG adalah jawaban atas keterbatasan dari hasil pembuatanpeta yang di lakukan dengan tehnik pembuatan kartografi secara manualketerbatasan-keterbatasan pada pembuatan peta dengan teknik kartografi manual
antara lain pembuatan, penyimpanan, pemanfaatan, dan pembaruan/modifikasipeta sesuai dengan perkembangan dan keperluan yang dikehendaki. Oleh sebabitu para ahli berusaha mancari cara agar data yang diperluakan untuk pemetaanmudah diperoleh sehingga peta menjadi mudah dimodofikasi sesuai dengankebutuhan agar dapat mempercepat dan mengefisienkan pembuatan peta.
SaranPenulis menyarankan Kepada praktikan-praktikan selanjutnya agar lebih
giat lagi dalam mempelajari tentang SIG dan aplikasi-aplikasi yang berperan atauyang digunakan untuk praktikum SIG serta mempersiapkan alat dan bahanyang diperlukan seperti laptop atau komputer,karena variabel inilah yang sangat
berpengaruh dalam kegiatan praktikum dan juga berpengaruh pada penentuan-penentuan kemampuan praktikan dalam mengelolah data .
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Metode Georefrence. Diakses pada tanggal 27 September 2015(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Georeference&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4DQ&sa=X&oi=translate&ct=)
Anonim. 2015. Menyimpan dan Loading Control Points. Diakses pada tanggal 27
September 2015(http : //translate .google .co.id /translate? hl= id&sl=en&u=http://wintopo.om/help/html/georef.htm&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4DQ&sa=X&oi=translate&ct=)
Anonim. 2010. Georeferencing Gambar dan Data CAD. Diakses pada tanggal 29November 2010(http: //translate. google. co.id/ translate?hl=id&sl=en&u= http:// www.gsd. harvard. edu/gis/manual/georeferencing/index. htm&ei= qorzTN2CKoqavgOqj6X4D)
Anonim. 2010. Georeferencing File CAD. Diakses pada tanggal 29 November2010 (http://www.gsd.harvard.edu/gis/manual/georeferencing/index.htm)