buku log cpd pdki (revisi 20maret2011)
DESCRIPTION
kesehatanTRANSCRIPT
Buku Log CPD PDKI
Buku Log
Program CPD PDKI
untuk
Dokter Penyelenggara Pelayanan Primer*
Yang berpraktik di: Tempat praktik pribadi Tempat praktik bersama Poliklinik umum RS UGD RS Poliklinik pelabuhan Poliklinik perusahaan Poliklinik kampus Poliklinik pesantren Poliklinik khusus lainnya
* Lihat definisi Dokter Penyelenggara Pelayanan Primer hlm. 2GlosariComment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 1Dokter Penyelenggara Pelayanan Primer:Dokter tempat kontak pertama pasien dengan layanan medis, yang bertugas:1. Membuat diagnosis masalah kesehatan fisik dan psikis dan pengobatannya, 2. Memberikan dukungan personal kepada setiap pasien tanpa memandang latar belakang penyakit dan derajat sakitnya, 3. Menyampaikan informasi perihal pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, 4. Melakukan pencegahan penyakit kronis dan membatasi kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, pengobatan preventif, dan perubahan perilaku.
Dokter Praktik Umum:Dokter penyelenggara pelayanan primer yang cakupan layanannya tidak dibatasi oleh golongan usia, jenis kelamin, jenis penyakit, sistem organ, dan status sosial.
Dokter Keluarga:Dokter Praktik Umum Penyelenggara Pelayanan Primer yang memberikan layanan personal, komprehensif, bersinambung dengan pendekatan holistik, koordinatif, dan kolaboratif dengan tetap mempertimbangkan keluarga, komunitas, dan lingkungan pasien.
Pelayanan personal:Pelayanan individual sebagai bagian integral dari keluarga, komunitas, dan lingkungannya.
Pelayanan komprehensifPelayanan yang mempertimbangkan segi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan menggunakan semua upaya medis yang tersedia dengan mengutamakan kepentingan pasien.
Pelayanan bersinambungPelayanan yang memantau kesehatan pasien dari mulai konsepsi sampai mati. Semua masalah yang berkaitan dengan kesehatan pasien tercatat dalam rekam medis agar pemantauan dapat berlanjut dari waktu ke waktu dan atau satu dokter ke dokter lainnya.
Pendekatan holistik:Pendekatan atau ancangan yang memandang pasien sebagai manusisia seutuhnya; sebagai makhluk bio-psiko-sosial.
Pelayanan koordinatif:Pelayanan yang berkoordinasi dengan sejawat sesama dokter pelayanan primer dan sekunder, dengan pasien, keluarga, dan komunitasnya.
Pelayanan kolaboratif:Pelayanan yang bekerjasama dengan institusi dan sarana kesehatan lainnya, dengan mengutamakan kepentingan pasien
BAGIAN UMUMUntuk administrasi
No. Register konversi :
Cabang:
Diterima tgl:
Tanda tanganPenerima:
Pemeriksa: (Nama dan Tanda-tangan):
Identitas:Nama DPU
Sebutan:
Pekerjaan:
Jabatan:
Lulusan FK Universitas:Tahun lulus:
Alamat rumah:
Telp:Fax:E-mail:
Alamat kantor:
Telp:Fax:E-mail:
Praktik sekarang:
Alamat Praktik I:
Telp:Fax:E-mail:
Alamat Praktik II:
Telp:Fax:E-mail:
Alamat Praktik III:
Telp:Fax:E-mail:
Lembar Pernyataan
Yang bertandatangan di bawah ini :Nama : ___________________________________________No. Surat Tanda Registrasi : ___________________________________________No. Surat Ijin Praktik : ___________________________________________No. Kartu Tanda Penduduk: ___________________________________________Alamat : ___________________________________________ ___________________________________________ Telp.: ___________________________________________
Menyatakan bahwa saya mengisi Buku Log CPD Dokter Keluarga dengan jujur dan sebenar-benarnya. Semua konsekuensi akibat ketidakjujuran pengisian menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang bertandatangan,______________, ____-____-20__MateraiRp.6000,-
(__________________)Nama jelas
Pengantar
Sejawat para Dokter Praktik Umum yang terhormat. Buku ini disusun untuk membantu semua DLP dalam menjalani proses CPD. Muaranya adalah agar para sejawat yakin bahwa setelah menyelesaikan seluruh program ini benar-benar telah memperoleh semua tambahan ilmu dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan professional sebagai dokter penyelenggara pelayanan primer. Program ini seragam di semua fakultas kedokteran di Indonesia oleh karen itu dapat dijalani secara bertahap di FK manapun yang menyelenggrakannya. Di akhir program CPD ini setiap peserta akan memperoleh Surat Tanda Selesai CPD (STS CPD) yang diterbitkan oleh fakultas kedokteran setempat. Selanjunya STS CPD akan digunakan untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi sebagai Dokter Penyelengara Layanan Primer dari Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia. Angka kredit untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi itu setara dengan persyaratan perolehan SKP IDI untuk mencapai sebutan Dokter Keluarga (DK). Dengan demikian pada saat resertifikasi dapat dijamin bahwa anda telah berhak dan dapat diandalkan untuk menyandang sebutan DK. Setiap DPU diharapkan dapat menyusun jadwal CPD masing-masing menggunakan pedoman ini.PDKI bersama Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia bertanggung jawab melindungi publik sebagai pengguna jasa layanan medis. Tanggungjawab itu diwujudkan melalui jaminan bahwa bahwa kompetensi dokter praktik umum dan dokter keluarga sebagai penyelenggara pelayanan primer di Indonesia dapat diandalkan. Sangat dianjurkan agar peserta menyempatan diri ikut penataran paket AB yang diselenggrakan oleh PDKI. Namun demikian penataran itu dapat juga diganti dengan menyelesaikan modul yang tergolong paket A dan B yang diselengrakan oleh institusi pendidikan dokter. Dengan dasar paket A dab B, anda akan lebih mudah mengikuti program lainnya. Untuk program paket C dan Dyang diselenggarakan di Institusi pendidikan dokter atau di RSada kemungkinan anda menggunakan data pasien pribadi. Untuk itu perlu ditekankan di sini bahwa kerahasiaan pasien yang berkaitan dengan program ini harus tetap terjamin. Oleh karena itu identitas pasien ataupun kekhususan yang menjurus kepada pengenalan pasien oleh pihak lain harus dihilangkan..Atas nama profesi, kami menghimbau sejawat dapat mengisi secara cermat semua kegiatan CPD yang dijalani.
Ketua Umum PDKIKetua KDDKIDivisi Dokter Keluarga
Buku Log CPD PDKI | 27
Hak Cipta Milik PDKI Pusat. Buku Log CPD DPU/DK PDKI
Rasionale:1. UUPK mensyaratkan agar dokter menujukkan sertifikat kompetensi untuk memperoleh STR2. Sertifikat itu diperoleh melalui uji-kompetensi yang dalam program ini diterjemahkan sebagai pemantauan kinerja profesional setiap dokter melalui kegiatan CPD3. Dalam kurun waktu 5 tahun, setiap DPU harus memperoleh 250 SKP IDI untuk memperoleh sertifikat kompetensi agar dapat melakukan pendaftaran ulang ke KKI4. DPU tersebar tidak merata di seluruh Indonesia mulai dari kota metropolitan sampai daerah rural yang terpencil sehingga memerlukan sarana CPD yang berbeda-beda dengan jaminan mutu yang setara. 5. Tidak semua DPU mempunyai kesempatan yang sama untuk mengukuti program CPD6. Perbedaan epidemiologi penyakit di berbagai tempat di Indonesia7. Tempat praktik DPU yang sangat beragam antara lain meliputi:a. Tempat praktik pribadib. Tempat praktik DPU bersamac. Poliklinik Umum RSd. UGD RSe. Poliklinik Perusahaanf. Poliklinik bandara dan pelabuhang. Poliklinik sekolah, pesantren, dan kampush. Puskesmasi. Balkesmasj. Kelompok jemaah hajik. Poliklinik khusus lainnya
Diperlukan:1. Sarana dan prasarana penyelenggara CPD yang terakreditasi2. Berbagai cara CPD yang dapat dijangkau oleh setiap DPU di mana pun tempat tugasnya di Indonesia3. Fasilitasi penyusunan program CPD pribadi sepanjang kurun waktu 5 tahun bagi setiap DPU sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing DPU dan tempat kerjanya
Upaya:1. Kerjasama dengan semua institusi pendidikan dokter yang memenuhi syarat akreditasi oleh KDDKI untuk menyelenggarakan program CPD rutin yang memungkinkan setiap DPU shopping kapan pun dan di mana pun untuk mencapai kredit 250 SKP IDI yang sekaligus dapat mencapai sebutan DK sejalan dengan program resertifikasi2. Kerjasama dengan berbagai Penyelengara CPD bagi DPU yang terakreditasi oleh KDDKI 3. Menyediakan modul uji-diri jarak jauh4. Menyelenggarakan on-line CPD (berbasis internet)5. Menyediakan sejumlah SDM penyelia upaya belajar mandiri berupa diskusi kelompok kecil atau pun portofolio6. Sosialisasi ke seluruh DPU melalui Cabang IDI dan PDKI di Indonesia
Tujuan Umum Kegiatan CPDMemfasilitasi peningkatan profesionalisme setiap Dokter Praktik Umum dalam rangka pemenuhan angka kredit untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi sebagai dokter penyelenggaran pelayanan primer yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Tujuan khusus:1. Mencapai Keterampilan Komunikasi efektif paripurna2. Mencapai Keterampilan klinik layanan primer paripurna3. Mencapai Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku, ilmu sosial, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga. 4. Mencapai Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinasi dan bekerja sama dengan semua pengandil pelayanan kesehatan 5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.6. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat.7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik8. Menyadari dan atau mampu melakukan riset di ranah layanan primer.
Berbagai bentuk CME/CPD
PDKI menyediakan berbagai cara untuk memperoleh SKP IDI seperti tertera dalam Tabel 1Tabel 1: Berbagai jalur untuk meningkatan profesionalisme Dokter Pelayanan Primer NoKegiatan ProfesionalKetersediaan
1. Program CPD langsung yang diselenggarakan institusi pendidikan dokter secara terprogram sesuai dengan pedoman CPD PDKITersedia
2. Program CPD langsung yang diselenggarakan PDKI secara tidak terprogram tetapi mengunakan pedoman isi yang sama Tersedia tetapi tidak rutin
3. Modul uji-diri jarak jauh PDKI (mengunakan pedoman isi yang sama dengan program institusi pendidikan dokter)Tersedia dan akan selalau diperbaiki dan dikembangkan
4. Portofolio (mengunakan pedoman isi yang sama dengan program institusi pendidikan dokter)Sudah dapat dimulai , berupa diskusi kelompok mandiri dengan supervisi DK senior atau DSp. bersertifikat
Tabel 2: Bidang kegiatan profesional dan porsi yang harus dicapai
Bidang kegiatanPorsi Pencapaian yang diharapkan
A. Kinerja pembelajaran50 75%
B. Kinerja professional30 75%
C. Kinerja pengabdian masyarakat0 4%
D. Publikasi Ilmiah0 4%
E. Kinerja pengembangan Ilmu0 2%
Catatan: 1. Oleh karena butir C, D, E sifatnya tambahan dan tidak mutlak harus dilakukan serta tidak mudah menghitung SKP IDI-nya maka untuk sementara hanya tersedia perolehan SKP IDI melalui butir A dan B.2. Contoh C misalnya: a. Ceramah kesehatan bagi awam dsb. yang diketahui oleh BP2KBb. Sukarelawan penanggulangan bencana sdengan surat tugas dari IDI atau institusi lainnya yang dilaporkan kepada IDI3. Contoh D misalnya:a. Menulis risalah ilmiah kedokteran di surat kabar,majalah, tabloid, dsb untuk konsumsi awamb. Menulis risalah kedokteran di jurnal kedokteran local, dalam negeri, ataupun internasional4. Contog D misalnya:a. Mencipta teknik medis barub. Mencipta teori baru di bidang kedokteran dan atau kesehatan 5. Perolehan SKP IDI melalui butir A berupa semua program CPD yang diselenggarakan dalam table-16. Perolehan SKP IDI melalui butir B berupa jumlah pasien yang dilayani dalam praktik sehari hari dengan perhitungan 10 pasien mendapat 1 SKP IDI7. Setiap DPU/DK harus memperoleh SKP dari butir A dab B secara proporsional. Jika seorang DPU memperoleh SKP dari butir A lebih dari 75% dari seperti yang disyaratkan (table-1) maka akan hitung maksimal 75%x250 SKP IDI = 180 SKP IDI.8. Jumlah perolehan butir A + B harus mendekati 250
Untuk memudahkan perolehan maksimal SKP IDI diperhitungkan dalam tabel-3
Tabel-3: Perolehan SKP IDIBidang kegiatanMaksimal diperhitungkanPelengkap (25%)
A. Kinerja pembelajaran75%Praktik mandiri
B. Kinerja professional75%CPD
C. Kinerja pengabdian masyarakat75%CPD dan Praktik mandiri
D. Publikasi Ilmiah75%CPD dan Praktik mandiri
E. Kinerja pengembangan Ilmu75%CPD dan Praktik mandiri
Bagian khusus
Daftar Tilik Perolehan SKP IDI melalui program CPDComment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 2Buku Log CPD PDKI telah mendapat persetujuan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga sebagai pedoman dan bukti bahwa ybs. telah menjalani proses pembelajaran secara baik sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Sayangnyakarena distribusi DPU yang demikian luas, sampai ke daerah terpenciltidak semua DPU/DK mempunyai akses yang mudah untuk memperoleh kesempatan CPD. Agar dapat mengisi buku log ini PDKIdan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannyaPDKI mengambil kebijaksanaan di bawah ini: Pembelajaran Paket A dan B1. Setiap DPU yang ingin memperoleh sebutan DK harus mengikuti penataran paket A dan B secara keseluruhan yang mungkin dilaksanakan dalam berbagai bentuk pembelajaran yaitu:a. Kelas dengan tatap muka dan interaksib. Modul tertulis (belajar mandiri)c. Modul on-line (belajar mandiri)2. Sebaiknya paket AB dijalani paling awal untuk mendasari pembelajaran paket CD3. PDKI memberlakukan penomoran sertifikat untuk setiap proses pembelajaran
Pembelajaran paket C dn D
4. Pembelajaran paket C dan D dapat diperoleh melalui berbagai upaya antara lain:a. Presentasi portofolio (belajar berkelompok dipimpin narasumber ber-sertifikat yang diterbitkan oleh Kolegium yang terkait)b. Simposiumc. Seminard. Lokakarya e. Kursus f. Hands-on trainingg. Pelatihan di RS mapun Klinik DKh. Belajar modul mandiri5. Penyelenggaraan seminar/pelatihan/penataran/lokakarya atau diskusi mungkin memerlukan judul tersendiri yang tidak tercantum dalam table ini. Untuk kasus seperti itu, cantumkan kegiatan itu dalam kolom yang sejenis. Misalnya telah mengikuti seminar tentang flu burung, dan judul itu tidak ada di sini maka dapat dicantumkan pada kelompok pulmonologi6. Sekelompok judul mungkin saja diperoleh dari penataran yang sama, maka penataran semacam ini, dalam sertifikat harus dicantumkan judul apa saja yang telah dibahas. 7. Untuk butir 4 cukup cantumkan satu nomor sertifikat saja dalam kelompoknya.
Paket A: Konsep Kedokteran KeluargaComment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 3 A1: Konsep dan wawasan A2: Prinsip Pelayanan DK A3: Pengaruh Keluarga, komunitas, dan lingkungan A4: Tugas dan fungsi DK dalam layanan primerNo sertifikat atau tanda tangan dan nama terang penyelia berikut titelnyaSKP IDI
Modul 1. Konsep dan nilai sentral kedokteran keluarga Karir dokter praktik umum di ranah pelayanan primer Wawasan Kedokteran keluarga Kompetensi, wewenang, dan fungsi DK
Modul 2. Sistem pelayanan Dokter Keluarga Kompetensi Dokter Keluarga 9 prinsip Pelayanan Dokter Keluarga Dokter bintang 5
Modul 3. Komunikasi efektif dalam pelayanan Dokter keluarga
Modul 4. Individu, keluarga, komunitas, masyarakat, dan lingkungan dalam perspektif pelayanan Dokter Keluarga
Modul 5. Kewaspadaan Universal (Universal Precaution)
Modul 6. Rekam Medis Dokter Keluarga
Modul 7. Pelayanan rawat jalan
Modul 8. Peresepan rasional (Rational Prescribing)
Modul 9. Audit medis
Modul 10. Pelayanan kedaruratan dalam perspektif Kedokteran Keluarga
Modul 11. Kunjungan rumah dan Pelayanan paliatif dalam perspektif Kedokteran Keluarga
Modul 12. Metode CPD1. Pembelajaran (CPD) menggunakan format portofolio2. CPD menggunakan modul3. CPD on-line4. CPD reguler
Modul 13. Penelitian di ranah pelayanan primer
Modul 14. Segi medikolegal pelayanan DK
Paket B: Comment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 4Manajemen pelayanan Kedokteran Keluarga B1: Manajemen SDM B2: Manajemen fasilitas B3: Manajemen informasi B4: Manajemen dana No SertifikatSKP IDI
Modul 15. Manajemen SDMa. Mencari, menyaring, menyaring, dan menilai kinerja SDMb. Mengantisipasi SDM bermasalahc. Meningkatkan profesionalisme SDM
Modul 16. Manajemen fasilitasa. Pengadaan, inventarisasi sarana dan prasarana klinikb. Mengkaji pemanfaatan peralatan medis dan non-medisc. Pemeliharaan peralatan klinikd. Manajemen barang habis pakai
Modul 17. Manajemen informasia. Model rekam medisb. Manajeman kerahasiaanc. Komputerisasi
Modul 18. Manajemen danaa. Penggalangan danab. Telaah utilisasic. Asuransi kesehatan
Pengalamam menanganai kasus klinis dan atau CPD penanganan kasus ybs.1. Mencakup paket C dan D2. Tuliskan jenis kegiatannya dan sertifikatnya3. Untuk pengalamam klinis cukup dengan tanggal/bulan/tahunnya
NoKategoriJenis masalahKegiatan ilmiah, Nomor sertifikat, tanda tangan dan nama terang serta titel penyeliaPengalamam klinis
IIIPengelolaan masalah kesehatan pasien
Golongan UsiaComment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 5
1. Newborns (Bayi baru lahir)
APGAR score rendah
Berat badan lahir rendah
Demam
Diare
Kejang
Kelainan anatomi
Kelainan fungsi fisiologis
Kuning/ikterus neonatorum
Menangis terus
Muntah
Lain-lain, sebutkan
2. Neonatus (bayi baru lahir s/d 30 hari)
Batuk
Demam
Dermatitis alergika
Diare
Kejang demam
Kelainan fungsi fisiologis
Konstipasi
Kuning (ikterus neonatorum)
Menangis terus
Muntah
Pilek
Ruam popok
Lain-lain, sebutkan
3. Bayi (s/d 1 tahun)
Amoebiasis
Ankilostomiasis
Askariasis
Batuk
Berat badan rendah
Cedera
Chikungunya
Demam
Dermatitis alergika
Dermatitis infeksi
Dermatomikosis
DHF
Diare
Filariasis
Gastritis
GERD
Giardiasis
Glaukoma
Glomerulonefritis
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hordeolum
Infeksi saluran nafas akut
Influensa
ISK
Katarak
Kejang demam
Kelainan fungsi fisiologis
Kembung
Ketulian
Kolera
Konjungtivitis
Konstipasi
Korpus alienum
Lekore
Mual
Muntah
OMP akut
OMP kronik
Patah tulang kompleks
Patah tulang sederhana
Pilek
Rewel terus
Ruam popok
Rubela
Rubeola
Serumen prop
Sindroma Steven-Johnson
Sulit makan
Tak mau ASI/susu formula
TBC paru
Tifus abdominalis
Ulkus kornea
Urolithiasis
Vaksinasi dasar
Varisela
Lainnya, sebutkan
4. Balita & Anak (s/d 12 tahun)
Amebiasis
Ankilostomiasis
Askariasis
Autis
Batuk-pilek
Batuk lama
Berat badan rendah
Campak
Cedera olah raga
Chikungunya
Demam
Dermatomikosis
DHF
Diare
Difteri
Epilepsi
Filariasis
Gangguan ginjal
Gastritis
GERD
Giardiasis
Glaukoma
Glomerulonefritis
Hepatitis virus (tanpa Lab.)
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hordeolum
Infeksi saluran nafas akut
Influensa
ISK lainnya
Katarak
Kejang demam
Kelainan visus
Ketulian
Kolera
Konjungtivitis
Korpus alienum
Lambat berkembang
Lasak (hiperaktif)
LBP
Lekore
Mual
Muntah
OMP akut
OMP kronik
Patah tulang kompleks
Patah tulang sederhana
Pertusis
Polio
Rewel
Rubela
Rubeola
Serumen prop
Sindroma Steven-Johnson
Sirkumsisi
Sulit makan
TBC paru
Tetanus
Tifus abdominalis
Ulkus kornea
Ulkus peptikum
Uretritis GO
Uretritis non-GO
Urolithiasis
Vaksinasi ulang
Varisela
Lainnya, sebutkan
5. Remaja (1220 tahun)
Amoebiasis
Ankilostomiasis
Askariasis
Bedah minor
Cedera olah raga
Chikungunya
Dengue
Dermatitis alergika
Dermatitis infeksi
Dermatitis kontak
Dermatomikosis
DHF
Filariasis
Gastritis
GERD
Giardiasis
Glaukoma
Glomerulonefritis
Hamil diluar nikah
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hordeolum
Infeksi saluran kemih
Influensa
Katarak
Keganasan
Kelainan pola haid
Kelainan visus
Ketulian
Kista Bartholin
Kolera
Konjungtivitis
Kontrasepsi pra nikah
Korpus alienum
LBP
Lekore
Masalah merokok
Masalah narkoba
Masalah sexual
Mialgia
Mual
Muntah
Nyeri haid
OMP akut
OMP kronik
Patah tulang kompleks
Patah tulang sederhana
Penyakit Menular Seksual
Pubertas prekok
Pubertas tarda
Rubela
Rubeola
Serumen prop
Sindroma Steven-Johnson
Sulit belajar
TBC paru
Tifus abdominalis
Ulkus kornea
Ulkus peptikum
Uretritis non-GO
Urolithiasis
Varisela
Lainnya, sebutkan
6. Dewasa
Amoebiasis
Ankilostomiasis
Anoreksia
Askariasis
Bedah minor
Cedera olah raga
Chikungunya
Dermaitis alergika
Dermatitis infeksi
Dermatomikosis
DHF
Disfungsi ereksi
Dislipidemia
DM
Filariasis
Gastritis
GERD
Giardiasis
Glaukoma
Glomerulonefritis
Gout
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hipertensi
Hordeolum
Imunisasi
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran nafas akut
Infertilitas
Influensa
Katarak
Keganasan
Kelainan visus
Keletihan kronik
Ketulian
Kista Bartholin
Kolera
Konflik rumah tangga
Konjungtivitis
Kontrasepsi
Korpus alienum
LBP
Lekore
Masalah merokok
Masalah narkoba
Masalah Olah raga
Mialgia
Mual
Muntah
OMP akut
OMP kronik
Patah tulang kompleks
Patah tulang sederhana
Pemeriksaan kesehatan
Pengendalian berat badan
Penyakit Menular Seksual
Rubela
Rubeola
Serumen prop
Sindroma Steven-Johnson
TBC non-paru
TBC paru
Tifus abdominalis
Ulkus kornea
Ulkus peptikum
Uretritis GO
Uretritis non-GO
Urolithiasis
Varisela
Lainnya, sebutkan
7. Wanita Hamil dan Menyusui (obstetric dan ginekologi)
Amenorea primer
Disfuctional Uterine Bleeding
Dismenore
Efek samping jamu
Gizi dan kehamilan
Gizi dan menyusui
Kanker rahim
Kontrasepsi
Mastitis
Mioma uteri
Pemeriksaan antenatal
Pemeriksaan kesehatan
Persalinan normal
PHS
Pre-eklampsi
Tumor payu dara
Lainnya, sebutkan
8. Lansia pria dan wanita
Artritis
HRT (Terapi Sulih Hormon)
Keganasan
Kelelahan kronik
Mialgia
Osteoporosis
Osteosarthrosis
Pemeriksaan kesehatan
Lainnya, sebutkan
Pengalaman melaksanakan dan atau CPD untuk keterampilan penunjang
Bentuk KegiatanPernahBelum Pernah
IVKetrampilan penunjang Comment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 6
1. Melakuikan penelitian di ranah pelayanan primer
Publikasi lokal
Publikasi nasional
Publikasi internasional
Presentasi ilmiah lokal
Presentasi ilmiah nasional
Presentasi ilmiah internasional
2. Administrasi praktek kedokteran keluarga
Menyusun SOP klinik
Merekrut SDM klinik
Mengelola rekam medis
Utilization review
Negosiasi besaran kapitasi
Pemgembanagn klinik
3. Keterampilan medis teknis
Membaca hasil EKG
Membaca hasil USG
ATLS
ACLS
APLS
Menjahit luka dan membuka jahitan
Ekstirpasi tumor kulit atau aspirasi sista
Mengatasi syok anafilaktik
Memasang dan mencabut IUD
Mengambil sample untuk Paps smear
Mengatasi kejang
Mengatasi keracunan
4. Pelayanan pembinaan keluarga
Konsultasi
5. Penyuluhan di komunitas
Pola hidup sehat
TBC paru
VBekerja dalam tim
Menyusun dan memobilisasiMemimpin klinik atau organisasi
Sosialisasi program baru
KepemimpinanAktif di organisasi sebagai anggota
Aktif di organisasi sebagai pembuat keputusan
Menyelesaikan konflik
Sejawat yang sulit
Persaingan tidak sehat antar SDM klinik
Karir bagi staf dan karyawan klinik
Peningkatan mutuMelaksanakan Program jaga mutu
Metode dan mekanisme verifikasiComment by Sugito Wonodirekso: Kelompok 7