buku “aku anak dunia”

119

Upload: duongbao

Post on 31-Dec-2016

265 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku “AKU Anak Dunia”
Page 2: Buku “AKU Anak Dunia”

Aku Anak Dunia(Bacaan Hak-hak Anak bagi Anak)

i

Page 3: Buku “AKU Anak Dunia”

Aku Anak Dunia(Bacaan Hak-hak Anak bagi Anak)

Pembahas Teks:Anggota Remaja Aulia (Remalia)

Agus Surosal, Susana, Saifulloh, Romli, Riswika SariIik Bayu Irawan, Farida Muhtiarti, Masturo, Rusmiyati, Vita Yulianti

Tim Gambar:Agus Surosal, Susana, Saifulloh, Romli, Riswika Sari, Vita Yulianti

Pendamping: Lies Winarti Kristia dan Herry Susanto

Penyunting:Odi Shalahuddin

Setting/Grafis:Yadi de Wiryo

Penerbit Yayasan AuliaJln. Sunter Mas Tengah H/G No. 6

Jakarta 143 50 - Tp. (62-021) 650 2905Fax. (62-021) 650 7551

Email: [email protected]

ii

Page 4: Buku “AKU Anak Dunia”

Penerbitan ini didukung oleh:

iii

Page 5: Buku “AKU Anak Dunia”

Teman-teman sekalian,buku ini kami sebarluaskan agar kita semua

mengetahui tentang hak-hak kita.

Hak-hak sebagai anak yang terkandung dalamKonvensi Hak-hak Anak (KHA) yang menjadi dasar bagi

perlindugan anak di seluruh dunia.

Hak-hak ini tidak sekedar kata-kata tapi bisa menjadijaminan bagi perkembangan dan perlindungan dalamkehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kita harus tahu

Berdiskusilah dengan teman-teman yang lain janganragu mengajak para guru, orangtua atau kakak-kakakpendamping, supaya memperkaya pengetahuan kita

Sekarang, silakan membaca!

Remaja Aulia(REMALIA)

iv

Page 6: Buku “AKU Anak Dunia”

Memperkenalkan anak-anak atas hak-haknya belumlah tentu banyak orangsetuju. “Nanti mereka berani melawan orangtua. Biarlah orang dewasa yangtahu dan sadar, agar mereka dapat menjaga, melindungi dan memenuhi hak-hak anak” Komentar orang dewasa terdengar.

Ada pemahaman yang salah tampaknya, ketika seseorang mengetahui hak-haknya maka yang terbayang hanya tuntutan-tuntutan mendapatkan hak danakan melupakan tanggung jawabnya. Sesungguhnya bukanlah demikian, Hak-hak anak atau Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan penghargaan atas manusiayang perlu dijaga, dipelihara dan dipenuhi. Ketika manusia sadar akan hak-haknya, ini akan menuntun kita pada tatanan kehidupan dunia yang lebih baik.

Maka, kami berpikir bahwa anak-anak perlu mengetahui hak-haknya.

Penyusunan buku ini melibatkan sesepuh anak sebagai tenaga inti yang mewakiliRemaja Aulia (REMALIA). Melalui pertemuan pertemuan, rancangan naskahdibicarakan bersama untuk menemukan kata-kata yang mudah dimegerti.Setelah itu, dibahas bagaimana gambar akan ditampilkan. Pada prosesmenggambar, sebelumnya mereka sangsi akan kemampuan sendiri. Gambar-gambar yang dibuat di rumah kebanyakan masih dicontoh dari tempat lain.

Proses berikutnya, gambar -gambar dibuat dalam pertemuan. Semua orangterlibat memberi sumbangan gagasan: Ada pembagian tugas tanpadiminta: Seseorang membuat sketsa, anak lain menyempurnakan danmembuat pewarnaan.

Maka, tak ada salahnya apabila dikatakan Buku ini merupakan hasil karyabersama.

Catatan dari Aulia

v

Page 7: Buku “AKU Anak Dunia”

Proses yang berlangsung cukup lama dan telah menguras tenaga serta pikiran,tentunya diharapkan tidak akan sia-sia. Setidaknya mereka telah memberisumbangan besar melahirkan karya untuk anak-anak secara luas.

Pada kesempatan ini, Yayasan Aulia, mengucapkan terima kasih kepadasegenap anggota Remaja, Khususnya Asep, Agus, Sana, Sari, Romli, Imas,Ida, Rumit, Iik dan Vita yang telah bekerja keras sehingga tersusunlah bukuini. Kepada Odi Shalahuddin yang senantiasa mendampingi prosespenyusunan, Mohammad Farid, Dr.Irwanto PhD, para guru peserta pelatihanKHS di Cisarua (Oktober 2002), anak-anak dari Pangarengan dan Pendongkelanyang telah memberikan komentar dan masukan-masukan berharga, kamihaturkan terima kasih.

Terima kasih kami tujukan pula kepada Tim Hak-hak Anak Proyek (PeaceWinds Japan dan Jakarta Japan Network) dan Terre des Hommes Netherlandyang telah memberikan dukungan sejak gagasan awal. Serta tidak lupakepada UNICEF, Save the Children US dan Save the Children UK yang turutmemberikan dukungan penerbitan dan berbagai pihak yang tidak bisa kamisebutkan satu-persatu.

Akhir kata, kami berharap buku ini memiliki arti bagi anak-anak Indonesia.

Jakarta, November 2002

Eddy Hidajat

vi

Page 8: Buku “AKU Anak Dunia”

Konvensi Hak-hak Anak (KHA) disetujui PBB pada tahun 1989 dan telah diratifikasioleh lebih dari 150 negara di dunia. Di Indonesia sendiri telah lebih dari sepuluhtahun berlalu sejak pemerintah memutuskan untuk mengakui konvensi ini, tetapisecara mengejutkan sejumlah besar anak masih kehilangan hak-hak mereka.

Dengan melihat anak-anak tersebut, kelompok sekarelawan Jepang, JakartaJapan Network dan Lembaga Swadaya Masyarakat Peace Winds Japanmembentuk tim proyek “Hak-hak Anak” (HHA) pada tahun 2001 danbekerjasama secara dekat dengan yayasan AULIA guna memperbaiki tarafkualitas hidup anak-anak.

Tim proyek ini telah mencari dengan sekuat tenaga jenis alat pendidikan yangcocok untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang KHA. Selama ini belumtersedia alat pendidikan yang memadai dan memudahkan anak-anak untukmemahami hak-hak mereka sendiri. Maka tim proyek dan Yayasan AULIAmemutuskan untuk berkolaborasi membuat buku ini.

Dana yang diperoleh diusahakan melalui konser amal musik tiup dimana kamimerasa berhutang sangat besar atas antusiasme yang diberikan kedua pemainsuling yaitu Bapak Yoshizawa dan Bapak Nagata terhadap pendidikan KHA.Bersama-sama dengan tambahan dana dari Terre des Hommes Netherland danbantuan teknis dari Yayasan Samin, serta dukungan lain dari UNICEF, Save theChildren UK, akhirnya harapan kami menjadi kenyataan.

Tim proyek KHA sungguh-sungguh menghargai sepenuh hati dukungan yangdiberikan dalam bentuk apapun oleh semua pihak yang membantu dalampembuatan buku ini dan berharap buku ini dapat menyediakan rangsangan untukmenciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Jakarta, November 2002.

Pengantar dariHak-hak Anak Project

vii

Page 9: Buku “AKU Anak Dunia”

Seringkali kita, di lingkungan dewasa berbicara tentang anak. Akan tetapi padabuku ini tidak demikian. Kali ini anak-anak yang berbicara tentang keinginan danharapan mereka. Mereka ikut serta untuk meraih hak-haknya kedalam kenyataandan ini merupakan kemajuan yang sangat besar.

Kita harus mendengarkan apa kata-kata mereka itu.‘Aku Anak Dunia’ telah dikembangkan oleh anak-anak atas dukungan LSM, yaituYayasan Aulia dan beberapa organisasi lokal dan internasional seperti PeaceWinds Japan, Jakarta Japan Network, Save the Children US, Save the Children UK,TDH Netherlands dan UNICEF.

Buku ini mengisi kebutuhan pelatihan tentang hak-hak anak di seluruh Indonesiadan dikembangkan berdasarkan pengalaman. Di dalam pelatihan tentang hak-hak anak pada tahun belakangan ini, peserta dan terutama peserta anak-anak,seringkali diminta untuk memberikan topik yang sederhana dan kreatifmenyangkut hak-hak anak di Indonesia. Yayasan Aulia memutuskan untuk bekerjasama dengan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, untukmengembangkan buku tentang hak-hak anak. Setahun kemudian merekaberhasil mewujudkan buku ini. Buku tersebut sudah direview dan diedit atasdukungan serta kontribusi guru-guru sekolah, beberapa LSM lokal daninternasional serta UNICEF.

Dari perspektif UNICEF buku ini merupakan contoh praktis bagaimana kitaberusaha untuk membuat dunia anak lebih baik. Pada tahun 1989, PBB telahmengadopsi konvensi dengan implikasi yang luar biasa, bagaimana anak-anakharus diamati dan diperlakukan. Konvensi Hak-Hak Anak (KHA) merupakan sutuperangkat standar yang universal untuk perlindungan dan pengembangan anak,yang pada waktu penulisannya telah diratifikasi oleh 190 negara. Sementaramereka berjuang untuk mencari garansi hak-hak anak, pengembangan yanglayak dan perlindungan anak dari kekerasan dan ekploitasi. Hal inimenggambarkan kekuatan anak-anak sebagai individu atas hak-haknya dengancatatan anak-anak harus mengerti hak-haknya tersebut dan dapat memberikankontribusinya di dalam kenyataan.

Kami percaya kreatifitas dan masukan dari anak-anak dalam pengembanganbuku ini merupkan alat untuk membantu dalam penerapan hak-hak anak. Kamimengharapkan agar buku ini dapat digunakan tidak saja di kalangan anak-anaktetapi juga di kalangan dewasa. Hal ini akan membantu Indonesia dalammenempatkan anak-anak di tempat yang labih baik.

Steve AllenKepala Perwakilan UNICEF Indonesia

Pengantar dari UNICEF

viii

Page 10: Buku “AKU Anak Dunia”

1

Bagian Satu:

MengenalHak-hak Anak

1

Page 11: Buku “AKU Anak Dunia”

2

Pembuka

2

Page 12: Buku “AKU Anak Dunia”

3

AKU anak duniaberada

di mana-mana

Page 13: Buku “AKU Anak Dunia”

4

“Setiap manusiayang belum mencapai

umur 18 tahun”

AKU:

Pasal 1

Page 14: Buku “AKU Anak Dunia”

5

AKU ada sejak duluhingga kini

dan, akan tetap ada dimasa depan

Page 15: Buku “AKU Anak Dunia”

6

Akibat peperanganyang terjadiA

KU m

en

de

rita

Page 16: Buku “AKU Anak Dunia”

7

Protes-protesbermunculan menuntut

perhatian dunia atas

Nasibku

Page 17: Buku “AKU Anak Dunia”

8

Pada tahun 1923, seorangtokoh perempuan bernama

Eglantyne Jebb, membuat10 pernyataan hak-hak anak

Page 18: Buku “AKU Anak Dunia”

9

1924Disahkan sebagai pernyataan hak anak oleh

Liga Bangsa-bangsa (LBB)

1959Diumumkan pernyataan hak-hak anak oleh

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)

1979Diputuskan adanya

Hari Anak Internasional

1989Disahkan

Konvensi Hak-hak Anak (KHA)oleh PBB

9

Page 19: Buku “AKU Anak Dunia”

10

Konvensi Hak-hak Anak,adalah perjanjian

antar bangsa-bangsamengenai hak-hak anak

Page 20: Buku “AKU Anak Dunia”

11

Hak-hak anakmelekat dalam diri anak

Hak-hak anak merupakanHak Asasi Manusia

Hak-hak Anak menjaminHak Asasi Anak

Page 21: Buku “AKU Anak Dunia”

12

Berarti:

AKUdi seluruh duniaadalah manusiayang memiliki

hak-hak

Page 22: Buku “AKU Anak Dunia”

13

Walaupun begitu AKU tahu,di berbagai belahan dunia

masih sajaAKU menjadi korban

dalam berbagai keadaan

Page 23: Buku “AKU Anak Dunia”

14

Oleh karena itu,semua orang harus

tahu AKU memilikisejumlah Hak

yang sudah diakui

Page 24: Buku “AKU Anak Dunia”

15

Agar bisamenjadi dasar

perubahan kehidupanyang lebih baik

Page 25: Buku “AKU Anak Dunia”

16

Apa ya,prinsip-prinsip

dasar menyangkuthak-hak ku ?

Page 26: Buku “AKU Anak Dunia”

17

tidak boleh dibeda-bedakanAKU

hanya karenaperbedaan agama, suku, ras,

jenis kelamin dan budaya

Pasal 2

Page 27: Buku “AKU Anak Dunia”

18

Hal terbaik menyangkutkepentingan hidupku

harus jadi pertimbangan

Pasal 3

Page 28: Buku “AKU Anak Dunia”

19

harus tetap hidup danberkembang sebagai

manusia

AKU

Pasal 6

Page 29: Buku “AKU Anak Dunia”

20

AKUharus dihargai dandidengarkan ketika

mengemukakan pendapat

Pasal 12

Page 30: Buku “AKU Anak Dunia”

21

Apa sajaHak-hak

yang Aku Miliki ?

21

Page 31: Buku “AKU Anak Dunia”

22

AKUberhak mendapatkan

nama dankewarganegaraan

Pasal 7

Page 32: Buku “AKU Anak Dunia”

23

Tidak ada satu pihak punbisa seenaknya merubah

identitas dankewarganegaraan KU

Pasal 8

Page 33: Buku “AKU Anak Dunia”

24

AKUmemiliki hak

berkarya, berpendapatdan berkumpul

Pasal 12, 13, 15

Page 34: Buku “AKU Anak Dunia”

25

AKUberhak berpikir,

berhati nurani danberagama

Pasal 14

Page 35: Buku “AKU Anak Dunia”

26

AKUberhak mendapat danmengetahui informasi

yang bermanfaat

Pasal 13 & 17

Page 36: Buku “AKU Anak Dunia”

27

Kehidupan pribadi Ku,harus dilindungi

dari campur tangansemena-mena danberbagai serangan

Pasal 16

Page 37: Buku “AKU Anak Dunia”

28

dari tindak kekerasandan perlakuan

seenaknya

AKU

ha

rus

dilin

dun

gi

Pasal 37 (a)

Page 38: Buku “AKU Anak Dunia”

29

AKUberhak diasuh oleh orangtuadengan penuh kasih sayang

dalam keluarga bahagiasampai dewasa

Pasal 5

Page 39: Buku “AKU Anak Dunia”

30

Pasal 18

Apabila orangtua tidakmampu mereka harus

dibantu agar AKUterhindar dari bahaya

Page 40: Buku “AKU Anak Dunia”

31

Namunapabila orangtua

mengancamkelangsungan

hidup KU

Pasal 19

Page 41: Buku “AKU Anak Dunia”

32

Maka

AKUberhak dicarikan

orangtua asuh yang bisamenjaga dan memelihara

Pasal 20

Page 42: Buku “AKU Anak Dunia”

33

Atau diangkat anaksecara hukum dengan

kepentingan terbaiksebagai pertimbangan

utama

Pasal 21

Page 43: Buku “AKU Anak Dunia”

34

Pasal 24

Ap

ab

ila s

aki

t AKUberhak mendapatkanpelayanan kesehatan

dengan baik

Page 44: Buku “AKU Anak Dunia”

35

Agar tetap sehatAKU

perlu gizi, pakaian dantempat tinggal yang

sehat pula

Pasal 26

Page 45: Buku “AKU Anak Dunia”

36

Meski AKU berbedakemampuan baik

jasmani dan rohaniAku tetap harus

mendapat pendidikan danperawatan khusus

Pasal 23

Page 46: Buku “AKU Anak Dunia”

37

Pendidikan sangat pentingAKU berhak

mendapatkannya walaupunkeluarga Ku miskin

Pasal 28

Page 47: Buku “AKU Anak Dunia”

38

Dengan pendidikan AKU bisatumbuh menjadi manusia

berguna menghargaisesama serta memiliki

kemampuan dan ketrampilan

Pasal 29

Page 48: Buku “AKU Anak Dunia”

39

Agar AKUbisa berkembang,

rekreasi dan mengikutikegiatan budaya

menjadi hak Ku pula

Pasal 31

Page 49: Buku “AKU Anak Dunia”

40

Ketika ada bencana alamatau kekacauan, terpaksa

menjadi pengungsi,AKU berhak memperolehperlindungan dan bantuan

kemanusiaan

Pasal 22

Page 50: Buku “AKU Anak Dunia”

41

Apabila terjadi perangjangan paksa AKUmenjadi tentara

Pasal 38

Page 51: Buku “AKU Anak Dunia”

42

Dalam perangAKU lah yang paling seringjadi korban, maka lindungi

dan rawatlahAKU

Pasal 39

Page 52: Buku “AKU Anak Dunia”

43

Manakala AKU terlibatkejahatan hukumlah AKUsejauh tidak melanggarhak-hak yang AKU miliki

Pasal 37

Page 53: Buku “AKU Anak Dunia”

44

Jangan biarkan AKUberada dan tenggelam

dalam keadaan yang tidakmenyenangkan danmengancam jiwaKU

Page 54: Buku “AKU Anak Dunia”

45

Jangan paksa

AKUbekerja

seperti orang dewasa

Pasal 32

Page 55: Buku “AKU Anak Dunia”

46

Jangan jerumuskan AKUuntuk menggunakan

narkotika, obat-obatanterlarang dan minuman keras

Pasal 33

Page 56: Buku “AKU Anak Dunia”

47

AKUharus dilindungidari Kekerasan

Seksual

Pasal 34

Page 57: Buku “AKU Anak Dunia”

48

AKU harus dilindungi daripenculikan, penjualan dan

perdagangan anak

Pasal 35

Page 58: Buku “AKU Anak Dunia”

49

ApabilaAKU kelompok minoritas,

hak-hakku tidak boleh diingkaritermasuk penghargaan terhadap

budaya, agama dan bahasaku

Pasal 30

Page 59: Buku “AKU Anak Dunia”

50

Itulah semuahak-hak yang AKU miliki

sebagaiAnak Dunia

Page 60: Buku “AKU Anak Dunia”

51

Hal ini berlaku di mana-manatermasuk di Indonesia

Karenapemerintah Indonesia telah

mengakui hak-hakku

Page 61: Buku “AKU Anak Dunia”

52

Kewajibandan

Tanggung Jawab ?

52

Page 62: Buku “AKU Anak Dunia”

53

AKUsebagai Anak

memiliki Hak lantas siapa yangakan menjaga, melindungi dan

memenuhi hak-hak itu?

Page 63: Buku “AKU Anak Dunia”

54

Pem

eg

an

g K

ew

ajib

an

ad

ala

h N

eg

ara

Maksudnya adalah pihak yang diberikekuasaan untuk menjalankanpemerintahan dan mengatur

kehidupan masyarakat mengubahUndang-undang dan peraturan hukum

serta mengawasi pelaksanannya.

Page 64: Buku “AKU Anak Dunia”

55

Me

reka

ad

ala

h: Pemerintah

DPR/D

Kehakiman

Page 65: Buku “AKU Anak Dunia”

56

Kew

ajib

an

nya

ad

ala

h: M

en

gha

rga

i

Artinya adalahNegara tidak boleh

melanggar hak-hakKu

Page 66: Buku “AKU Anak Dunia”

57

UU No. 23/2002

Artinya:negara membuat

peraturan-peraturan yangmelindungi aku dari ancaman

bahaya

Melindungi

Page 67: Buku “AKU Anak Dunia”

58

Memenuhi

Artinya:Negara harus membuatprogram-program agar

hak-hakKu dapatterpenuhi

Page 68: Buku “AKU Anak Dunia”

59

Negara jugaberkewajiban

menyebarluaskanpengetahuan tentang

hak-hakKU kepada semuaorang melaluiberbagai cara

Page 69: Buku “AKU Anak Dunia”

60

Apabila Negara tidakmenjalankan kewajibannya

maka Negara telahmelakukan Pelanggaran!

Page 70: Buku “AKU Anak Dunia”

61

Sedangkan pihak yangbertanggung jawab

adalah orang tua dan masyarakat

Mereka juga harus ikutmenjaga, memelihara danmemenuhi hak-hak yang

AKU miliki

Page 71: Buku “AKU Anak Dunia”

62

Tanpa keterlibatanorangtua dan masyarakat

maka penegakanhak-hak KU tidak bisa

berjalan baik.

Page 72: Buku “AKU Anak Dunia”

63

Penutup

63

Page 73: Buku “AKU Anak Dunia”

64

Apa yang AKU katakanmerupakan ringkasan dari KHA.Ingin tahu lebih dalam?Janganlah ragu baca KHA

Page 74: Buku “AKU Anak Dunia”

65

KHA berisi 54 pasal.Oleh Komite Hak Anak PBBdikelompokkan menjadi 8, yaitu:

1. Langkah-langkah Pelaksanaan Umum

2. Pengertian tentang Anak

3. Prinsip-prinsip Dasar

Page 75: Buku “AKU Anak Dunia”

66

4. Hak dan kemerdekaan sipil

5. Lingkungan keluarga dan pengasuhan

pengganti

6. Kesehatan dan kesejahteraan dasar

7. Pendidikan, waktu luang dan kegiatan

budaya

8. Perlindungan khusus

Page 76: Buku “AKU Anak Dunia”

67

Dengan adanya KHA,memang tidak berarti

keadaan anak secara tiba-tiba akanberubah baik

Page 77: Buku “AKU Anak Dunia”

68

AKU sadar bahwa dalam kenyataannya

banyak anak-anak yang belumterpenuhi atau justru

terlanggar hak-haknya.Masih ada berbagai keadaan buruk

yang dialami anak

Page 78: Buku “AKU Anak Dunia”

69

Namun, KHA dapat menjadidasar bagi semua pihak melakukan

sesuatu yang terbaik bagi anak,yang harus diperjuangkan secara

terus menerus

Page 79: Buku “AKU Anak Dunia”

70

Bagian Dua:

Kisah-kisahKU

70

Page 80: Buku “AKU Anak Dunia”

71

Kisah-kisah KU hanyalah cerita. Bisa ada,bisa pula tiada.

Apabila ada peristiwa sama, seluruh atausebagian saja, itu sama sekali takdisengaja, karena ini hanya cerita.

Kalaupun menjadi nyata, sebagai bagiankehidupan kita yang terlalu pahit untukdirasa, tapi tak dapat menghindarinya.

Mungkin banyak jutaan kisah, di tengahkehidupan dunia anak-anak yang

dirampas hak-haknya, hingga merekamenderita.

Setelah membaca, mari bicara bersama.Mencari mana hak-hak yang sudah

dipenuhi dan mana yang belum. Tak perlutakut untuk bersuara, agar senantiasa

waspada, sesama teman saling menjaga.Ketika dewasa, mampu melindungi anak-

anak kita.71

Page 81: Buku “AKU Anak Dunia”

72

Di Rumah

72

Page 82: Buku “AKU Anak Dunia”

73

Mila menangis, Adi adiknya juga. Sebelumnyamereka ceria, bermain bersama teman-

temannya di tanah lapang belakang rumah.

Tapi mereka lupa, bermain hingga gelapmenjelang. Mereka masih bermain, sampai

ibunya datang dan memanggil pulang.

“Dasar anak malas! Kerjanya Cuma mainaja,” teriak ibunya, sambil memukuli pantat

mereka berdua.

Page 83: Buku “AKU Anak Dunia”

74

Mila dan adiknya masih terisak, Ibunya masihterus memarahi.

“Sekarang, cepat cuci piring!” Teriak ibunyasaat mereka masuk rumah.

Mila bekerjasama dengan adiknya mencucitumpukan piring. Tapi, tiba-tiba sebuah piring

terjatuh menimpa tumpukan lainnya.Beberapa piring dan gelas menjadi pecah.

Page 84: Buku “AKU Anak Dunia”

75

Mila menjadi ketakutan. Terbayang wajahIbunya yang marah. Terbayang pukulan

yang akan mendarat di pantat dan cubitansampai kulitnya memerah.

Seperti yang lalu-lalu, ketika ia melakukankesalahan.

Mila menarik tangan adiknya mengajakpergi, mengendap-endap keluar rumah.

Kemudian berlari menjauhi rumah.

Mau kemana Mila dan Adi?Mereka sendiri belum tahu.

Page 85: Buku “AKU Anak Dunia”

76

Sesaat setelah Mila dan Adi pergi, Ibuberteriak-teriak memanggil mereka. Suara

Ibu semakin keras karena tidak adajawaban. Ia kemudian pergi ke belakang.

Betapaterkejutnya Ibu melihat tumpukanpring dan gelas yang pecah. “Mila!!! Adi!!!”

Teriaknya.

“Dasar anak nakal! Kemana mereka?!”Ibu mencoba mencari di sekitas rumah,

tapi tidak menjumpai Mila dan Adi.

Page 86: Buku “AKU Anak Dunia”

77

Hari semakin gelap. Kemarahan Ibu bergantikekhawatiran. Para tetangga yang ditanyatidak tahu menahu. Hanya beberapa orang

menunjuk ke arah jalan raya.

Bapak yang baru pulang, menjadi marahpada Ibu. Tapi ia berusaha menahan diri.

“Sama anak, jangan gampang marahdan main tangan. Kalau begini, kita juga

yang susah”

Page 87: Buku “AKU Anak Dunia”

78

Orang kampung jadi ribut. Ramai ramaimereka mencari ke segala tempat. Sampai

akhirnya seseorang menemukan Mila dan Aditengah meringkuk kedinginan di ujung

jembatan penyeberangan.

Mila dan Adi meronta. Tapi tetangganya terusmencoba membujuk, meyakinkan mereka

bahwa orangtuanya tidak akan marah.

Page 88: Buku “AKU Anak Dunia”

79

Akhirnya Mila dan Adi bersedia pulang.

“Mila dan Adi ketemu!!!” teriak seseorangyang dilanjutkan sehutan orang lainnya.

Ibu mereka sangat gembira. Ketika melihatkedua anaknya, Ia langsung memeluk erat.“Maafkan Ibu, Nak, Ibu sayang sama Mila

dan Adi,”

“Maafkan Mila dan Adi juga, Bu” kata merekaberdua disertai isak tangis.

Page 89: Buku “AKU Anak Dunia”

80

Pertanyaan sebagai bahan diskusi:

1. Kemukakan pandanganmu terhadap sikap Mila danAdi yang bermain hingga menjelang malam?

2. Bagaimana pandanganmu terhadap Ibu yang marahdan memukuli Mila dan Adi?

3. Menurutmu, mengapa Mila dan Adi memutuskanuntuk pergi dari rumah? Salahkah mereka?

4. Apa pandanganmu terhadap Ibu yang memulaiterlebih dahulu meminta maaf kepada keduaanaknya?

5. Diskusikan dengan teman-temanmu, bagaimanamenciptakan keadaan di rumah yang nyaman bagianak dengan memperhatikan hak-hak anak.

80

Page 90: Buku “AKU Anak Dunia”

81

Di Sekolah

81

Page 91: Buku “AKU Anak Dunia”

82

Aku bersekolah, di SD Merdeka. Sekarangsudah kelas tiga.

Rumahku dekat sekolah, tak sampai sepuluhmenit berjalan kaki, tibalah aku disana.

Berseragam putih-merah.Bersepatu warna hitam.

Page 92: Buku “AKU Anak Dunia”

83

Pagi ini pelajaran matematika. Pak Gurumeminta seluruh siswa meletakkan buku di

meja, karena akan diperiksa.

Aku gelisah tiba-tiba. Karena bukulupa kubawa.

Terbayang-bayang berbagai hukuman,yang biasa diberikan.

Page 93: Buku “AKU Anak Dunia”

84

Ruli, Ana, Sri dan Mega pernah berdiri di mukamemegang telinga, lantaran tidak

mengerjakan PR.

Budi, Joko dan Adi, pernah disuruh larimengelilingi lapangan empat kali, lantaran

ramai dikelas.

Indra disuruh push-up sepuluh kali, ketikaketahuan menyontek saat ulangan.

Aku sendiri belum pernah dihukum. Makanyasekarang aku sangat gemetaran.

Page 94: Buku “AKU Anak Dunia”

85

Pak Guru berjalan berputar,sambil membawa mistar. Hati semakin

berdebar-debar.

Satu persatu temanku maju, berjejer didepan hingga ke pintu.Kinilah saatnya untukku.

Aku katakan aku lupa. Pak Guru tidakmau mendengarnya, tetap menyuruh

maju ke muka.

Page 95: Buku “AKU Anak Dunia”

86

Yang kena hukuman ada lima, salah satunyabernama Rima karena memang

tidak punya bukunya.

Rima sangat sering mendapat hukuman,bukan lantaran nakal, tapi karena tidak

memiliki buku atau peralatan sekolah lainnya.

Membayar sekolahpun sering tertunda.

Page 96: Buku “AKU Anak Dunia”

87

Aku tahu keluarganya. Tinggal di rumah petakseberang jalan rumahku.

Ia sudah tak ber-ayah. Tiga kakaknya keluarsekolah, sering ngamen di lampu merah.

Sedang dua adiknya, masih masukhitungan balita.

Page 97: Buku “AKU Anak Dunia”

88

Tidak seperti biasa, hukuman dirubah olehPak Guru. Kami hanya disuruh pulang

mengambil buku.

Pak Guru berkata, “Kalian boleh masuksetelah buku dibawa,” Lega hatiku rasanya.

Tapi, bagaimana nanti dengan Rima?

Page 98: Buku “AKU Anak Dunia”

89

Pertanyaan sebagai bahan diskusi:

1. Apakah disekolahmu pernah terjadi hal yang sama?

2. Bagaimana pandanganmu terhadap bentuk-bentukhukuman yang di berikan Pak Guru?

3. Menurutmu, bagaimana bentuk hukuman yangmendidik dan tidak merugikan anak-anak?

4. Apa yang akan kamu lakukan atau seharusnyadilakukan pihak sekolah terhadap teman-tamanmuyang tidak mampu atau miskin?

5. Sebutkan keadaan-keadaan dari kisah diatas yangmenurutmu tidak sesuai dengan hak-hak anak.

89

Page 99: Buku “AKU Anak Dunia”

90

Temankunamanya Abu

90

Page 100: Buku “AKU Anak Dunia”

91

AKU punya teman, namanya Abu,umurnya 13 tahun.

Ditanya tempat asalnya, Ia tidak tahu.Ditanya tentang keluarganya, juga tidak tahu.

Setiap malam, Ia tidur di sembarang tempat,di berbagai sudut jalan. Seringkali tanpa

alas apapun.

Page 101: Buku “AKU Anak Dunia”

92

AKU mengenalnya baru dua hari ini. Namunterasa akrab sekali.

Ia bercerita pernah tinggal di sekitarpembuangan sampah, bersama keluarga

yang Ia anggap keluarganya.

Mambantu mereka setiap hari, mengaisbarang-barang, yang bisa dijual ke Bandar.

Page 102: Buku “AKU Anak Dunia”

93

Sampai suatu ketika, Ia berkelahi denganadiknya. Ibunya memarahi habis-habisan, dan

mengatakannya sebagai “anak sampah”.

Semula ia tak paham, pada akhirnya iamengerti. Keluarganya itu menemukannya di

sebuah kardus di tempat pembuangansampah itu.

Ia merasa sangat sedih mengetahui kisahnya.Kemudian kabur meninggalkan keluarga yang

talah mengasuhnya sejak bayi.

Page 103: Buku “AKU Anak Dunia”

94

Abu melakukan berbagai kegiatan agardapat uang dan bisa makan. Mengemis,

mengamen, kadang-kadang mencurimakanan juga.

Wajahnya selalu kelihatan ceria dansering bercanda.

Orangnya baik. Ia tak segan membelikanmakanan bagi temannya yang kelaparan.

“Masak mau sedih terus, kalu dipikir hidupkugak enak” katanya saat kutanya.

Page 104: Buku “AKU Anak Dunia”

95

Dan aku terkejut, mendengar kisah hidupnya.

Ia pernah di sodomi oleh teman-temannyayang lebih besar, di-peras dan disuruh-suruh.

Tertangkap razia dan disiksa, pernahdikeroyok banyak orang lantaran dituduhmencuri dan pengalaman buruk lainnya

kerapkali dialami.

Hatiku bergetar. Bulu kudukku berdiri.

Page 105: Buku “AKU Anak Dunia”

96

“Kamu enak tahu keluargamu bisa bersekolahdan besok bisa jadi orang. Sebentar lagikatanya ujian. Mau lanjut ke SLTP, kan?

Pulang aja, deh” Komentarnya.

AKU diam. Sudah dua hari aku kabur darirumah sebagai bentuk protesku, lantaran

tidak dibelikan baju baru.

Betapa cengengnya aku. “Aku ingin pulang,”ucapku lirih sambil membayangkan

keluargaku sibuk mencari.

Page 106: Buku “AKU Anak Dunia”

97

Pertanyaan sebagai bahan diskusi:

1. Apakah kamu pernah memiliki teman seperti Abu?Kemukakan pendapatmu tentang kehidupan Abu.

2. Menurutmu apakah anak-anak layak melakukankegiatan atau tinggal di jalanan? Mengapa?

3. Siapa yang seharusnya memperhatikan anak-anakjalanan?

4. Sebutkan keadaan-keadaan anak jalanan yang tidaksesuai dengan hak-hak anak

97

Page 107: Buku “AKU Anak Dunia”

98

KetikaAku Bertanya

98

Page 108: Buku “AKU Anak Dunia”

99

Namaku Bara, lahir di Yogyakarta. Dua adikku,lahir di Jakarta.

Bapak berasal dari Jawa, Ibu dari Sumatra.Aapakah aku orang Indonesia?

Bial kau bilang “YA”Memang seharusnya “IYA”

Tapi mana buktinya?Akta kelahiran pun aku belum punya.

Page 109: Buku “AKU Anak Dunia”

100

Orang pintar bilang:“Bukti yang sah secara hukum atas nama

dan kewarganegaraan tercatatdalam akta kelahiran”

UNICEF, lembaga PBB menyatakan sebagai“hak pertama seorang anak”

AKU tahu, penting sekali memilikiakta kelahiran.

Page 110: Buku “AKU Anak Dunia”

101

AKU bernasib sama dengan 70 prosen anakIndonesia, jutaan jumlahnya yang belum

memiliki akta kelahiran.

Jadi,Nama dan kewarganegaraan masih belum

sah secara hukum.

Page 111: Buku “AKU Anak Dunia”

102

AKU tahu Ibu pernah mengeluh, bagaimanasusahnya mengurus akta kelahiran.

Dipersulit Bapak Lurah dan pegawai CatatanSipil, besar pula biayanya.

Ibu akhirnya malah memilih, uang digunakanuntuk makan saja.

AKU menjadi bertanya-tanya, mengapasusah mengurus akta kelahiran, dan

mengapa perlu biaya? Terutama bagi kamiyang tak punya. Bukankah itu hak pertama?

Page 112: Buku “AKU Anak Dunia”

103

Kebingungan ku pula, ada perbedaan biayaantara anak pertama, kedua dan ketiga.Selain biaya, ada perbedaan perlakukan

terhadap kelompok etnis tertentu.

Layakkah bila kau bertanya, mengapa harusada perbedaan? Bukankah hak anak untuk

tidak dibeda-bedakan?

Bukankah memiliki identitas dankewarganegaraan harus dipenuhi

oleh negara?

Page 113: Buku “AKU Anak Dunia”

104

Kepadamu aku bertanya, siapa salah apabilakami tak punya akta kelahiran

Orangtua atau Negara?

Tapi percayalah, semua tetap merasasebagai warga negara Indonesia.

Tapi kami butuh jaminan Perlindungandari Negara.

Page 114: Buku “AKU Anak Dunia”

105

Pertanyaan sebagai bahan diskusi:

1. Apakah kami sudah memiliki akta kelahiran?Bila belum, mengapa? Tanyakanlah kepadaorangtuamu

2. Bila orang belum memiliki akta kelahiran berarti iabelum dianggap sah secsra hukum atas nama dankewarganegarannya. Sebutkan akibat-akibat yangditimbulkan apabila kita belum memiliki aktakelahiran.

3. Cobalah bersama teman-temanmu mencari tahucara dan proses mengurus akta kelahiran. Lalu hasilyang kamu peroleh, diskusikanlah bersama-sama.

105

Page 115: Buku “AKU Anak Dunia”

106

Yayasan Aulia adalah sebuah lembaga Swadaya Masyarakatyang secara formal berdiri pada tanggal 18 April 1995 melalui AkteNotaris Nomor 81 dari Notaris Trinawati SH. Berdirinya yayasan inimerupakan kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan secarainformal kepada anak-anak jalanan di berbagai tempat di Jakartasejak tahun 1978.

Dengan misi memberikan pelayanan bagi orang-orang yangditolak atau merasa ditolak, Yayasan Aulia memfokuskan diri padatiga bentuk program, yaitu pendidikan (formal dan informal),kesehatan dan pengembangan kemandirian. Pada saat ini tercatatada 1040 anak terfasilitasi dalam program yang dipusatkan disembilan perkampungan kumuh di Jakarta dan tiga buah rumahperlindungan bagi 58 bayi dan balita di Yogyakarta.

Yayasan Aulia menyadari bahwa keberhasilan programyang dilaksanakan sangat ditentukan oleh adanya peran serta dariorangtua, masyarakat dan anak-anak sendiri sebagai subyekperubahan. Oleh karena itu Yayasan Aulia berupaya kerasmendorong lahirnya kelompok-kelompok masyarakat dan organisasianak. Sejauh ini Yayasan Aulia telah berhasil mengembangkankelompok masyarakat yang mengelola dana sehat dan Posyandualternatif, serta mengembangkan organisasi anak yang terhimpundalam Remaja Aulia (REMALIA).

SELINTAS YAYASAN AULIA

106

Page 116: Buku “AKU Anak Dunia”

107

Adanya hak-hak anak menjadi perhatian dari Yayasan Auliasejak tahun 1996. Berbagai kegiatan memasyarakatkan hak-hak anaktelah dilakukan baik kepada orangtua, masyarakat, para guru dananak-anak, melalui pertemuan dan pelatihan.

Demikian pula seluruh staf Yayasan Aulia telah mendapatkanpelatihan KHA untuk meningkatkan kepekaan didalam perencanaandan pelaksanaan program yang berpusat pada hak anak.

Selama ini Yayasan Aulia telah melakukan kerjasama denganbebagai LSM di Indonesia, Pemerintah DKI dan Lembaga-lembagaInternasional, seperti Terre des Hommes Netherland, Save the ChildrenUS, Jakarta Japan Networks, Peace Winds Japan, United NationsChildren’s Fund (UNICEF), Lestari Stichting Holland, German Private Groupdan Lembaga lainnya yang memiliki kepedulian yang sama.

107

Page 117: Buku “AKU Anak Dunia”

108

Buku saku ini bagus dan isinya dapat dimengerti oleh anak-anak.Dalam cerita disini dapat diambil atau ditiru yang baik dan jauhi yangburuk seperti kabur dari rumah dan homo. (Dwi Nugroho, 12 tahun,kelas VI SD)

Buku ini sangat baik dibaca oleh anak-anak karena menggambarkantentang hak-hak seorang anak. Setelah membaca buku ini, sayamenjadi tahu tentang hak-hak seorang anak. (Tri Suryani, 10 tahun,kelas V SD)

Menurutku, KHA memang penting perlu disebar luaskan pada semuaorang. Apalagi melihat orangtua yang menghajar anak-anaknya(kekerasan). Dari buku ini, bisa menambah wawasan dan pandanganmasyarakat terhadap hak-hak anak. (Sulastri, orang tua anak dikawasan Semper-Jakarta)

Setelah membaca dan memahami buku ini, terus terang secarapribadi dan seorang guru, saya telah “melanggar” hak-hak anak baikdirumah maupun disekolah. Saya sungguh mendukung adanya bukuini dan mengucapkan selamat kepada Yayasan Aulia yang sudahbegitu besar perhatiannya pada anak. (Seorang guru peserta pelatihanKHA bagi pendidik, Cisarua, Oktober 2002)

Buku “AKU Anak Dunia” ditulis dengan apik dan menarik. Saya yakinRemalia sangat bangga dengan karya yang sangat baik ini. Sayaakan merekomendasikan buku ini untuk anak-anak saya dan sekolahdari anak-anak saya. (Dr. Irwanto PhD, PKPM Unika Atmajaya-Jakarta)

KOMENTAR-KOMENTAR

108

Page 118: Buku “AKU Anak Dunia”

109

Buku ini adalah contoh yang baik dari partisipasi anak yang asli.Seperti tercantum pada ketetapan 12 dan 13 dalam KHA anakmempunyai hak untuk mendapat informasi yang memadai dan hakuntuk menyuarakan pendapatnya dalam setiap keputusan yangmempengaruhi kesejahteraannya. Sebagai pemegang hak, di dalambuku ini anak-anak mengekspresikan dengan kreatif melalui gambar-gambar hasil karyanya dan komentar bagaimana merekamemandang hak anak secara universal dan bagaimana merekabertugas untuk memenuhi kewajibannya. (Julie Lebegue, UNICEF)

Buku ini merupakan buku tentang hak anak yang bagus, baik darisegi cakupan materi teknik penyajian, maupun ilustrasi-ilustrasinyayang orisinal. Penguasaan materi yang memadai disertai prosespenyusunan yang dikerjakan secara serius kiranya menjadikan bukuini dapat tampil dalam keadaannya seperti yang sekarang ini.(Mohammad Farid, Aktivis hak-hak anak, anggota Komnas HAM)

Buku ini sungguh merupakan karya kreatif Remalia dalammenerjemahkan KHA dalam bahasa anak. Isinya mudah dipahami,menarik dan jelas. Sebaiknya para orang tua dan pendidik ikutmembaca agar dapat mendiskusikan bersama anak-anak dalamupaya mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.(Dr. Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak)

109

Page 119: Buku “AKU Anak Dunia”

110

Buku mengenai hak-hak anak bagi anak, sejauh kami ketahuimemang belum ada di Indonesia. Kami dengan senang hatimendukung penyusunan buku yang dipenuhi gambar-gambarmenarik sehingga mudah dimengerti oleh anak. Kami pikir hak itubukan untuk ditonjolkan tetapi diberikan kepada semua orang supayabisa hidup dengan adil dan dijaga oleh semua orang. (Yoshimi, Keiko,dan Yuko)

Selamat bagi Remalia yang telah dengan sungguh-sungguhmenyusun buku Aku Anak Dunia: bacaan hak anak bagi anak. Sebuahsumbangan yang sangat bermanfaat dan kreatif dalam penyediaanbahan informasi hak anak bagi anak-anak Indonesia. (LaurelMacLaren, Save the Children US)

Secara singkat buku “AKU Anak Dunia”menjelaskan dengan hak-hak anak secara mendasar dan mudah dipahami. Buku ini harusdibaca tidak hanya dibaca oleh anak-anak dan remaja tetapi jugapara orangtua, para guru dan mereka yang bekerja yang langsungdengan anak. (Frans van Dijk, Terre des Hommes Netherland)

Buku ini menjelaskan Konvensi Hak Anak (KHA) secara sederhanasehingga mudah dicerna oleh siapa saja, dari kalangan mana saja.Juga dibuat secara menarik dengan gagasan orisinal yang membuatorang dengan mudah memahami hal-hal konkret dibalik pasal-pasalyang rumit. Sebuah buku yang sangat cerdas! (Maria Hartiningsih,Jurnalis pemerhati anak, wartawan Kompas)

110