buku ajar ke 4 bi
TRANSCRIPT
BAB IV
PARAGRAF
4.1 Pendahuluan
Di dalam bab ini anda akan dipandu untuk memahami pengertian paragraf,
unsur paragraf, syarat paragraf yang efektif, serta cara pembuatan paragraf dengan
berbagai pola pengembangan. Bab ini merupakan salah satu aspek yang paling
penting untuk penguasaan keterampilan menulis anda. Sebab, paragraf merupakan
unit pikiran paling dasar yang menjadi titik tolak pengembangan tulisan yang
lebih luas (kompleks). Jika anda terampil membuat paragraf yang efektif, maka
anda akan sangat mudah mengembangkan tulisan, baik dalam esei ilmiah, laporan
ilmiah maupun bentuk tulisan yang lain.
4.2 Tujuan
4.2.1 Tujuan umum
Setelah mempelajari bab ini Anda dapat mengenali konsep dasar paragraf, unsur
paragraf, syarat paragraf, dan cara pengembangan paragraf.
4.2.2 Tujuan khusus
Anda dapat mengidentifikasi unsur-unsur paragraf dan syarat paragraf
yang efektif.
Anda dapat membuat paragraf yang efektif dengan cara pengembangan
yang berbeda-beda.
Anda dapat membuat paragraf yang efektif dengan pola pengembangan
deduktif, induktif, dan deskriptif.
4.3. Pengertian Paragraf
Ada beberapa pengertian paragraf. Menurut Adjat Sakri bangun paragraf
terbentuk dari kalimat, kalimat terbentuk dari kataan dan kataan terbentuk dari
kata. Dua kata atau lebih yang membentuk seuntai kata yang bermakna disebut
kataan (frase). Kata atau kataan yang mendukung pikiran lengkap disebut kalimat.
Gabungan kalimat yang mendukung kesatuan gagasan disebut paragraf.
Rangkaian paragraf membentuk karangan (1992:13). Menurut Oshima (1985)
52
paragraf adalah unit atau bagian pikiran terkecil dari suatu topik yang tidak jelas
jika diuraikan hanya dengan satu kalimat. Dengan kata lain paragraf adalah bagian
karangan terkecil yang terdiri atas beberapa kalimat yang membangun sebuah
pikiran yang utuh dan padu.
Di dalam sebuah karangan, paragraf biasanya ditandai penulisan menjorok
ke dalam (berlekuk) untuk pola penulisan bergerigi (indented style) dan
memperlebar jarak antara baris (spasi) untuk pola penulisan lurus (block style).
Kedua tanda tersebut sekaligus merupakan pemisah paragraf yang satu dengan
paragraf lain dalam suatu karangan. Agar lebih jelas, Anda lihat Gambar 1
berikut.
Pola Bergerigi Pola Lurus
Gambar 1: Bentuk Paragraf
4.4 Unsur Paragraf
Sebagai alat pengungkapan kesatuan gagasan, paragraf terdiri atas beberapa
kalimat yang saling mendukung dan bertautan. Dengan kata lain, kalimat-kalimat
itu merupakan unsur pembentuk paragraf. Pada prinsipnya unsur paragraf itu ada
tiga, yaitu:
Kalimat utama/topik (topic sentence)
Kalimat penjelas (modified sentence)
Kalimat penyimpul (conclusion sentence)
4.4.1 Kalimat Utama/Topik
53
1,5/2
2/31,5/2
2/31,5/2
1,5/2
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan utama dalam
setiap paragraf. Kalimat bercetak miring dalam peragraf berikut merupakan
contoh kalimat topik.
Paragraf 1
“Surat merupakan alat komunikasi yang paling efektif. Melalui surat informasi yang disampaikan dapat diberikan dan dibaca langsung oleh penerimanya. Dengan biaya yang relatif murah, surat segera dapat diterima atau diketahui dengan keadaan aman. Artinya informasi tidak dapat disadap oleh pihak lain. Di samping itu, informasi yang disampaikan dapat lebih banyak dan komprehensif. Pendek kata, surat merupakan media komunikasi yang mudah, murah, aman dan tepat waktu.”
Apabila Anda kenali dengan seksama paragraf tersebut, isi gagasan adalah
keefektifan surat. Hal ini tertuang secara tersurat pada kalimat topik.
Dengan mengenali kalimat topik itu Anda akan memperoleh gambaran
yang rinci unsur-unsur pembentuknya, yaitu surat sebagai aspek yang dibicarakan
dan sarana komunikasi yang efektif sebagai pewatas atau pemerinci surat. Aspek
yang menjadi objek pembicaraan ini disebut topik dan aspek pewatas atau
pemerinci disebut ide pengontrol/pengendali. Dengan kata lain unsur-unsur
pembentuk kalimat topik ada dua, yaitu topik dan ide pengontrol.
Contoh:
(1) Siasat untuk menhadap UMPT ada empat hal.
(2) Ada lima macam prinsip manajemen.
Topik yang dibicarakan pada kalimat (1) adalah siasat untuk menghadapi UMPT
dan ide pengontrolnya adalah ada empat hal. Sedangkan topik pada kalimat (2)
adalah prinsip-prinsip manajemen dan ide pengontrolnya adalah ada lima macam.
Kalimat topik berisikan gagasan utama dan janji penulis kepada pembaca dalam
suatu paragraf, maka rumusan kalimat topik harus jelas, artinya ada pembeda
antara topik dan ide pengendali. Kalimat topik tidak terlalu sempit artinya kalimat
topik dapat dikembangkan dengan maksud penjelasan. Kalimat topik tidak terlalu
luas, artinya hanya mencakup pewatas yang sejenis/sekelas dari topik tertentu.
Contoh:
54
(3) Emas memiliki tiga sifat utama.
(4) Ada beberapa keunggulan pendidikan Politeknik.
(5) Mengemudi di jalan tol.
(6) Direktur membuka pameran yang diadakan oleh HMJ Teknik Kimia
Politeknik seluruh Indonesia kemarin di Politeknik Negeri Malang.
Kalimat topik (3) dan (4) memenuhi ketiga kriteria di atas, yaitu jelas, tidak
terlalu sempit dan tidak terlalu luas. Kalimat topik (5) terlalu luas, sehingga sukar
untuk dikembangkan. Aspek yang terkandung dalam ka,limat itu sangat luas,
misalnya cara mengemudi di jalan tol, kecepatan kendaraan, dan bahaya
mengemudi di jalan tol. Ketiga aspek ini masing-masing dapat dijadikan kalimat
topik (Kt) seperti pada kalimat topik (5a), (5b), dan (5c).
Kt (5a) Ada tiga cara mengemudi di jalan tol.
Kt (5b) Kecepatan mengemudi di jalan tol harus memenuhi standar lalu
lintas.
Kt (5c) Ada beberapa bahaya mengemudi di jalan tol.
Adapun kalimat topik (6) terlalu sempit atau terlalu rinci, sehingga tidak ada
aspek yang dikembangkan atau diinformasikan kepada pembaca. Dengan kata lain
tidak ada informasi yang dijanjikan kepada pembaca.
Perlatihan:
Pilihan kalimat berikut yang dapat dijadikan sebagai kaliamt topik yang
memenuhi syarat dalam suatu paragraf!
(1) Ada dua kendala penelitian di PT sulit berkembang.
(2) Pemilu ibarat permainan sepak bola.
(3) Kemampuan bahasa sangat diperlukan untuk tenaga kerja industri.
(4) Program pendidikan Polikteknik terbagi atas 55% materi teoritis dan 45%
materi praktek.
(5) Keindahan lukisan itu terletak pada tata warna dan sudut pandang
apresiatornya.
4.4.2 Kalimat Penjelas
55
Anda telah mengenali bahwa ide pengontrol/pengendali merupakan ‘janji’ yang
akan disajikan penulis kepada pembaca. Oleh karena itu, tugas penulis setelah
membuat kalimat topik adalah menulis beberapa kalimat penjelas atau kalimat
rinci, yaitu kalimat yang menguraikan/menjelaskan isi ide pengendali di dalam
kalimat topik. Contoh berikut memperlihatkan kepada Anda cara penulis
mengembangkan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat penjelas.
Paragraf 2:
“Siasat untuk menghadapi UMPT ada empat hal (1). Pertama, secara reguler calon peserta mengikuti bimbingan belajar yang diadakan oleh lembaga bimbingan profesional selama satu tahun (2). Kedua, mengadakan belajar kelompok dengan menitikberatkan pada pembahasan soal-soal ujian UMPT pada tahun-tahun sebelumnya (3). Ketiga, belajar mandiri sejak kelas satu SMA secara intensif sehingga prestasi yang diperoleh selalu rangking kesatu (4). Keempat, mengikuti bimbingan belajar program intensif selama satu bulan dengan tentor piihan dari lembaga bimbingan tes pilihan (5). Demikian keempat cara itu dapat dipilih salah satu untuk menghadapi UMPT.”
Paragraf di atas memperlihatkan kepada Anda, bahwa penulis telah memenuhi
janjinya untuk menjelaskan secara rinci gagasan utama paragraf. Janji penulis (ide
pengontrol) adalah empat (hal). Kalimat 2, 3, 4, 5, merupakan rincian isi ide
pengontol.
Perlatihan:
1) Kembangkanlah kalimat rincian/penjelas berdasarkan kalimat topik
berikut!
(1) Kebudayaan merupakan akar dari segala nilai dan norma yang
dianut oleh masyarakat.
(2) Akhir-akhir ini banyak SMTP swasta gulung tikar.
(3) Ada beberapa dampak negatif berteman dengan perokok.
2) Cobalah anda menulis atau mengembangkan kalimat penjelas/rincian
berdasar pada kalimat topik yang anda buat sendiri!
4.4.3 Kalimat Penyimpul
Untuk mengenali kalimat penyimpul anda lihat kembali kalimat akhir
paragraf 1, “Pendek kata, surat merupakan media komunikasi yang mudah,
56
murah, aman, dan tepat waktu”. Kalimat tersebut merupakan
kesimpulan/ringkasan isi dari kalimat-kalimat penjelas yang terdapat paragraf 1.
Rumusan kalimat penyimpul dapat berupa penegasan atau penekanan kalimat
topik. Kalimat berikut merupakan penyimpul paragraf 2. “Demikian keempat cara
itu dapat dipilih salah satu untuk menghadapi UMPT”.
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan, kalimat penyimpul
merupakan penegasan dan/atau ringkasan kalimat penjelas dalam paragraf. Karena
berupa kesimpulan, maka rumusan kalimat penyimpul biasanya diawali dengan
kata hubung yang bermakna penyimpulan.
Contoh:
Jadi, …
Pendek kata, …
Kesimpulannya, …
Dengan demikian, …
Perlatihan:
Buatlah kalimat penyimpul berdasarkan pada paragraf berikut!
Paragraf 3 :
“Bahasa memiliki beberapa fungsi (1). Dengan bahasa, seseorang dapat mengungkapkan isi hatinya, memerintah orang lain bahkan memaki orang lain (2). Melalui bahasa seseorang dapat dikenali pribadinya oleh orang lain (3). Dengan bahasa seseorang dapat mendokumentasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (4).”
4.5. Rangkuman
Pada prinsipnya, unsur pembentuk paragraf ada tiga, yaitu kalimat topik, kalimat
penjelas dan kalimat penyimpul. Kalimat topik merupakan alat menuangkan
gagasan pokok dalam paragraf. Kalimat topik memuat topik dan ide pengendali.
Kalimat penjelas merupakan jabaran pikiran yang terkandung di dalam ide
pengendali kalimat topik. Sedangkan kalimat penyimpul merupakan ringkasan isi
semua kalimat penjelas yang terdapat dalam paragraf.
4.6. Evaluasi
1) - Kenalilah kalimat topik pada setiap paragraf yang terdapat pada suatu
karangan/esei pada topik artikel ilmiah majalah atau koran!
57
- Kumpulkan hasil tugas anda disertai karangan/esei yang telah anda analisis!
2) - Kenalilah kalimat penjelas pada setiap paragraf yang terdapat pada suatu
karangan/esei pada topik artikel ilmiah makalah/koran!
- Kumpulkan hasil tugas anda disertai karangan/esei yang telah anda analisis!
3) - Kenalilah kalimat penyimpul pada setiap paragraf yang terdapat pada suatu
karangan/esei pada topik artikel ilmiah majalah/koran.
- Kumpulkan hasil tugas anda disertai karangan/esei tadi setelah anda
analisis!
4) Ambillah suatu karangan pendek yang terdiri atas kurang lebih 5 paragraaf,
kemudian anda kenali setiap paragraf dengan memberi tanda garis bawah
pada:
- Kalimat topik
- Kalimat penjelas
- Kalimat penyimpul
5) Buatlah dua paragraf yang masing-masing paragraf memenuhi unsur kalimat
topik, kalimat penjelas, dan kalimat penyimpul!
4.7 Syarat Paragraf yang Efektif
Sering kita mengalami kesulitan memahami isi tulisan. Hal ini tidak berarti bahwa
kita tidak bisa membaca kata demi kata tulisan tersebut. Namun, disebabkan
kesalahan penataan pikiran penulis dalam tulisannya, timbullah bermacam-macam
bentuk kesalahan dalam penulisan paragraf. Misalnya, tidak ada pembeda antara
kalimat topik dengan kalimat penjelas; adanya dua gagasan yang berbeda dalam
satu paragraf, pemakaian kata-kata yang kurang tepat dan sebagainya. Paragraf
yang mengandung bermacam-macam kesalahan ini disebut paragraf yang tidak
efektif. Apa syarat-syarat penulisan paragraf yang efektif? Untuk menjawab
pertanyaan ini kenalilah paragraf berikut dengan seksama!
Paragraf 4:
“Beberapa faktor penyebab karyawan PT Indo Tekstil Jakarta mengadakan unjuk rasa di depan Kantor Depnaker. Jakarta (1). Mereka menuntut kenaikan gaji sesuai dengan standar upah minimum yang ditetapkan oleh Depnaker. (2). Unjuk rasa ini juga menuntut kebijaksanaan yang adil berkaitan dengan promosi staf dan kenaikan insentif (3). Selain itu mereka menuntut
58
dibentuknya SPSI yang dapat menjadi pengayoman karyawan (3). Begitulah beberapa alasan karyawan mengadakan unjuk rasa (5).”
Paragraf di atas hanya memuat satu gagasan, yaitu beberapa faktor penyebab
unjuk rasa karyawan PT Indo Tekstil. Gagasan ini tertuang dalam kalimat topik
(1). Kalimat (2), (3), (4) berisi penjelasan alasan untuk rasa. Ketiganya
mendukung secara padu terhadap kalimat topik. Sedangkan kalimat (5)
merupakan penegasan kembali isi kalimat topik dalam bentuk kalimat lain.
Di samping memiliki gagasan tunggal, paragraf di atas memiliki ciri
keruntutan dan kelengkapan. Dikatakan keruntutan, karena semua kalimat
penjelas (2), (3), (4) dituturkan secara runtut atau saling bertautan dalam
mendukung kalimat topik. Dikatakan memiliki ciri kelengkapan, karena kalimat
rincian telah menjelaskan (memerikan) keseluruh isi yang terkandung dalam ide
pengendali. Ide pengendali kalimat topik paragraf di atas adalah beberapa faktor
penyebab karyawan PT Indo Tekstil mengadakan unjuk rasa. Kalimat (2), (3), (4)
menjelaskan beberapa faktor penyebab unjuk rasa, yaitu menuntut kenaikan gaji,
(2); menuntut kebijaksanaan yang adil terhadap pegawai (3); dan menuntut
dibentuknya SPSI sebagai pengayom karyawan (4).
4.7.1 Keutuhan
Di muka telah disebutkan, bahwa salah satu syarat paragraf yang efektif adalah
keutuhan. Paragraf dikatakan baik dan utuh apabila di dalam paragraf itu hanya
terdapat satu gagasan pokok. Jika ada ide lain yang terkait sebaiknya dituliskan
pada paragraf baru. Di samping itu, setiap kalimat dalam paragraf harus memiliki
hubungan langsung dengan kalimat topik. Tidak dibenarkan apabila terdapat
kalimat yang tidak relevan dengan kalimat topik. Untuk pemahaman ini lihatlah
dengan seksama paragraf 5 berikut:
Paragraf 5:
“ Kemajuan berangsur-angsur dibuat orang dalam perjuangan melawan kanker (1). Pada awal tahun 1900, sedikit sekali penderita kanker yang mempunyai harapan bisa hidup panjang (2). Pada tahun 1930-an kurang dari seperlima penderita kanker bisa hidup lebih dari lima tahun (3). Pada tahun 1950-an ratio itu menjadi 1 : 4. Ratio itu sekarang ini menjadi 1 : 3 (4). Kemajuan dari seperempat menjadi sepertiga itu berarti terselamatkannya 58.000 jiwa setiap tahun (5).”
59
Paragraf 5 pada pokoknya mengemukakan perkembangan usaha penanggulangan
penderita kanker dari tahun ke tahun (1). Kalimat (2), (3), (4), (5) merupakan
bukti nyata perkembangan usaha penanggulangan penderita kanker dari tahun ke
tahun (1). Kalimat (2), (3), (4), (5) merupakan bukti nyata perkembangan kalimat
(2), (3), (4) dan (5) mempunyai hubungan langsung dengan kalimat (1). Dengan
kata lain paragraf 5 merupakan paragraf yang memenuhi syarat keutuhan.
Aspek lain yang harus diperhatikan dalam keutuhan adalah setiap kalimat
penjelas harus memberi penjelasan langsung atau merupakan bukti gagasan pokok
yang dituangkan dalam kalimat topik. Kadang-kadang penulis tidak merasa,
bahwa kalimat penjelas yang digunakan untuk mendukung kalimat topik
menyimpang. Apabila hal ini terjadi, maka isi kalimat penjelas akan keluar dari
topik (off the topic). Oleh karena itu, penulis harus mengenali dengan seksama
topik dan ide pengendali yang ada dalam kalimat topik.
Paragraf 6:
“Kemajuan telah berangsur-angsur dibuat dalam perjuangan melawan kanker (1). Pada awal tahun 1900, sedikit sekali penderita kanker yang mempunyai harapan hidup panjang (2). Akan tetapi, karena kemajuan teknologi dalam dunia kedokteran, kemajuan penyembuhan kanker dewasa ini mencapai sepertiga penderita dapat diselamatkan (3). Telah terbukti bahwa merokok merupakan penyebab penyakit kanker paru-paru (4). Sayangnya, peperangan melawan kanker itu belum berakhir dengan kemenangan (5). Meskipun penyembuhan beberapa bentuk kanker sudah bisa ditemukan, bentuk kanker lainnya muncul (6). Penyakit serangan jantung dewasa ini juga meningkat (7)”.
Paragraf 6 merupakan paragraf yang tidak utuh karena kalimat (4) dan (5) yakni
“Merokok merupakan penyebab langsung kanker paru-paru” dan “Penyakit
serangan jantung dewasa ini juga meningkat” merupakan kalimat yang tidak padu
atau tidak mendukung kalimat topik.
Perlatihan
Kembangkan kalimat topik berikut menjadi sebuah paragraf dengan
memperhatikan keutuhan gagasan pokok!
1. Terdapat beberapa dampak positif masuknya wisatawan asing ke
Indonesia.
2. Prosedur pengadaan barang dalam suatu institusi ada dua cara, yaitu
pembelian langsung dan melalui lelang.
60
4.7.2 Keruntutan
Untuk memperoleh keruntutan gagasan dalam paragraf, kalimat-kalimat yang ada
harus diperpautkan. Untuk maksud ini, dapat dilakukan berbagai cara, antara lain:
a. Mengulang kata-kata kunci dari kalimat satu pada kalimat berikutnya.
Kata kunci ini biasanya kata/ frase yang menduduki fungsi subjek,
predikat,.dan objek. Kata tercetak miring merupakan contoh pengulangan
kata kunci.
Mahasiswa Politeknik Jurusan Mesin mengadakan praktik lapangan di bengkel (1). Praktik lapangan ini berupa pengoperasian mesin bubut dan mesin potong (2).
Frase praktik lapangan berfungsi sebagai objek dalam kalimat (1) kemudian
diulang pada kalimat (2) berfungsi sebagai subjek.
b. Menggunakan kata ganti dan atau kata bersinonim kata kunci pada kalimat
satu untuk kalimat berikutnya.
Contoh:
Setelah mengadakan praktik lapangan mahasiswa itu mengadakan seminar di ruang Auditorium (1). Mereka saling berargumentasi terhadap hasil praktiknya (2). Mereka berdiskusi di Auditorium dipimpin oleh dosen pembimbing (3).
Kata mereka merupakan kata ganti dari kata mahasiswa dan kata berdiskusi
merupakan kata ganti seminar.
c. Menggunakan kata perangkai, baik berupa sepatah kata atau lebih yang
ditempatkan pada awal atau dekat awal kalimat. Bandingkan kedua contoh
dalam cuplikan berikut:
o Banyak TKI yang akan ke Malaysia terlantar di hutan Pulau Batam. Para calo tenaga kerja tidak mau bertanggung jawab terhadap nasib TKI.
o Banyak TKI yang akan ke Malaysia terlantar di hutan Pulau Batam. Sementara itu, para calo tenaga kerja tidak mau bertanggung jawab terhadap nasib TKI.
Kalimat pada cuplikan pertama kurang erat hubungannya. Seolah-olah kedua
kalimat itu tidak ada kaitannya. Dengan menambah perangkai sementara itu pada
awal kalimat kedua hubungan keduanya lebih erat, seperti terdapat pada cuplikan
61
kedua. Pada cuplikan kedua itu kata perangkai memperpautkan kalimat kedua
pada kalimat pertama, sehingga terbentuk cuplikan yang runtut.
Di dalam bahasa Indonesia, kata perangkai (tanda transisi) banyak macamnya.
Berikut beberapa contoh kata perangkai, baik perangkai dalam sebuah kalimat
maupun perangkai antar kalimat, yang dikelompokkan menurut tugasnya masing-
masing:
Tabel Ungkapan Penghubung/Perangkai atau Tanda Transisi
No Fungsi Wujud Kata Perangkai/tanda Transisi
Dalam kalimat Antar Kalimat
1 Mengenalkan ide tambahan
segi lain pada suatu gagasan
dan Selanjutnya,Lagi pula, Kedua, Juga, Sebagai tambahan,
2 Mengembangkan contoh atau
gambaran
seperti
antara lain
yaitu
Contohnya, Misalnya, Sebagai ilustrasi,
3 Mengenalkan ide pilihan atau Selain itu,Di samping itu,Sebagai alternatif,
4 Menyatakan kebalikan,
perbedaan,atau perbandingan
tetapi
daripada
Namun,Sebaliknya, Di sisi lain,Di pihak lain,
5
Menyatakan hubungan sebab
akibat
karena
sebab
maka
Oleh karena itu,Oleh sebab itu,Jika....,
6 Mengemukakan kesimpulan Jadi,Kesimpulannya,Pendek kata,Berdasarkan uraian di atas,
Perlatihan :
Susunlah kalimat berikut dengan menggunakan kata perangkai yang tepat,
sehingga terbentuk paragraf yang runtut!
1. Tiba-tiba terlihat olehnya perigi yang dalam sekali.
2. Air tampak dari atas sangat jernih.
62
3. Ia berdoa agar memperoleh perlindungan-Nya.
4. Musafir itu telah beberapa hari berjalan mengarungi padang pasir.
5. Air dan perbekalan lainnya telah habis.
6. Ia mengambil air itu dengan tali dan poci yang dibawanya.
4.7.3 Kelengkapan
Ketika anda membaca suatu tulisan, sering bertanya apa maksud/pokok pikiran
dalam bacaan ini?. Munculnya pertanyaan ini sering diakibatkan oleh informasi
yang terkandung dalam tulisan kurang lengkap. Ketidaklengkapan ini disebabkan
oleh kurang tepatnya janji penulis kepada pembaca dalam menuangkan
pikirannya. Secara tersurat janji penulis dinyatakan dalam kalimat topik, pada ide
pengendali. Karena ide pengendali merupakan sesuatu yang dijanjikan penulis,
maka semua kalimat penjelas harus mengungkapkan secara keseluruhan isi ide
pengendali.
Contoh: Pada kalimat utama “Ada lima cara belajar yang efektif.” Yang dijanjikan
penulis dalam kalimat utama ini adalah lima cara yang efektif. Kelima cara itu
harus secara rinci dijabarkan dalam kalimat penjelas. Apabila hanya dikemukakan
tiga atau empat cara, maka paragraf yang bersangkutan tidak lengkap. Dengan
kata lain penulis tidak memenuhi janjinya untuk menuangkan sepenuhnya
informasi yang telah dijanjikan.
Perlatihan:
Kembangkan kalimat topik berikut dengan kalimat penjelas yang dapat
mengungkapkan keseluruhan pikiran/isi yang terkandung di dalamnya.
1. Sebagian besar lulusan Politeknik segera memperoleh pekerjaan di industri
jasa dan manufaktur.
2. Banyak lembaga yang mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris
sebagai dasar penerimaan karyawan.
4.8 Rangkuman
Pada dasarnya syarat penulisan paragraf yang efektif itu ada tiga, yatiu keutuhan,
keruntutan, dan kelengkapan. Yang dimaksud dengan keutuhan adalah setiap
paragraf hanya terdiri atas satu gagasan yang utuhh. Semua kalimat yang ada
63
harus berhubungan langsung dengan kalimat topik. Yang dimaksud dengan
keruntutan adalah adanya hubungan yang runtut antara kalimat atau dengan
kalimat yang lain dalam paragraf. Adapun yang dimaksud dengan kelengkapan
adalah isi paragraf yang menjelaskan secara tuntus gagasan pokok yang ada dalam
paragraf.
Pelatihan
1) Carilah satu artikel yang dimuat dalam surat kabar, kemudian analisislah
setiap paragraf berdasarkan kriteria penulisan paragraf yang efektif!
2) Betulkanlah paragraf berikut dengan memperhatikan keutuhan, keruntutan,
dan kelengkapan.
“Turisme merupakan industri yang maju bagi negara bagian Hawai. Tiap tahun lebih dari 3,2 juta turis mengunjungi pulau-pulau di Hawai. Pada waktu musim salju, kapal-kapal laut dan pesawat terbang yang penuh dengan turis berlabuh di kepulauan ini setiap lima belas menit. Hotel-hotel baru, tempat-tempat rekreasi baru terus dibangun untuk menampung para turis yang makin lama makin banyak itu. Gula dan nanas juga merupakan industri penting di Hawai.”
4.9 Cara Mendukung Gagasan dalam Paragraf
Pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur dan syarat paragraf yang efektif
akan mendukung keberhasilan Anda dalam membuat paragraf. Namun demikian,
belum tentu tulisan Anda dapat menyakinkan pembaca akan kebenaran yang Anda
tulis. Oleh karena itu, Anda harus berusaha agar tulisan Anda dapat dipercaya
oleh pembaca, yakni dengan mendukung gagasan/ide yang tertuang dalam kalimat
topik dengan memberi perincian yang konkret. Bagaiman cara mendukung
gagasan agar diperoleh perincian yang konkret? Jawaban pertanyaan inilah yang
memandu Anda agar dapat mengembangkan paragraf dengan baik.
Ada beberapa cara pengembangan paragraf, yaitu dengan dukungan pendapat
ahli, statistik, ilustrasi, analogi, dan perbandingan. Pengembangan gagasan
dengan dukungan pendapat ahli/pakar dapat dilakukan dengan mengutip pendapat,
baik secara langsung maupun tidak langsung dan menuangkannya dalam kalimat
penjelas. Dengan demikian, pendapat ahli ini digunakan sebagai penguat kalimat
penjelas dalam mendukung kalimat topik. Dengan kata lain, fungsi pendapat
ahli/pakar dalam paragraf adalah untuk mendukung kejelasan informasi yang telah
64
dipaparkan dalam bentuk kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat topik
(gagasan utama) paragraf.
Agar lebih jelas, Anda cermati contoh paragraf-paragraf berikut.
Paragraf 7 : (dengan dukungan kutipan pendapat)
“Tidak ada bahasa di dunia ini yang paling baik (1). Setiap bahasa mempunyai sistem kebahasaan tersendiri, yang berbeda antar bahasa satu dengan bahasa lain (2). Dengan demikian, tidak ada bahasa yang lebih unggul di antara bahasa yang lain (3). Trudgill mengatakan, “metologi ‘bahasa saya adalah bahasa yang paling baik di dunia’ adalah salah” (4). Hal ini disebabkan sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis setiap bahasa berbeda (5).”
Paragraf 8 : (dengan dukungan statistik)
“Pada dekade tiga tahun terakhir ini peserta ujian masuk lokal Politeknik Malang meningkat tajam (1). Hal ini dapat dilihat pada statistik peserta ujian masuk yang disusun oleh bagian pengajaran Politeknik Universitas Brawaijaya (2). Pada tahun 1990 jumlah peserta ujian hanya 4500 orang (3). Pada tahun 1991 jumlah peserta ujian naik menjadi 5250 (4). Kemudian, tahun 1992, naik menjadi 6400 (5). Sementara itu, pada tahun 1993, jumlah peserta menjadi 7600 orang (b). Dari data-data dapat disimpulkan kenaikan peserta ujian pada tiga tahun terakhir ini cukup tajam, yakni 20 % /tahun (7).”
Paragraf 9 : (dengan dukungan ilustrasi)
“Dul Trong menyadari bahwa pelayarannya akan penuh resiko (1). Namun, ia juga mengetahui bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain, yakni harus pindah ke negara lain (2). Pada suatu malam ia dan keluarganya beserta tiga puluh enam orang Vietnam lainnya berlayar dengan perahu kecil yang sudah tua (3). Pelayaran mereka seolah-olah mimpi buruk saja (4). Di tengah lautan mereka dibajak sampai dua kali oleh Bajak laut (5). Perbekalan mereka disapu bersih oleh badai yang mengamuk (16). Sebelas orang lanjut usia yang bersama mereka meninggal (7). Sementara yang masih hidup menjadi setengah gila karena kekurangan makan dan minum (8).”
Paragraf 10 (dengan dukungan analogi)
“Penulis yang baik harus dapat memandu pembaca terhadap pemahaman isi bacaan (1). Penulis yang baik dapat dianalogikan sebagai pengemudi yang baik (2). Pengemudi yang baik selalu memberi tanda dalam setiap mengarahkan mobilnya (3). Jika akan belok kekanan memberi tanda (sign) ke kanan (4). Jika akan mendahului memberi tanda menyalip, dsb. (5). Begitu juga penulis yang baik, harus memberi tanda-tanda transisi untuk
65
mengubungkan bagian satu dengan yang lain, agar terjalin pikiran yang utuh dan runtut (6)”
Kalimat 2-5 merupakan analogi dari penulis yang baik (kalimat 1). Sedangkan
kalimat 6 merupakan konfirmasi dari analogi hal 2-5 untuk penulis yang baik.
Paragraf 11 (dengan dukungan perbandingan)
“Ford dan VW mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan (1). Keduanya dapat mengangkut lima orang (2). Tempat duduk kedua mobi itu terbuat dari oscar yang baik (3). Selain itu, kedua mobil memberi jaminan 12000 mil (4). Perbedaannya, Ford memiliki panjang 2,75 m, sedangkan VW hanya 2 m (5). Oleh karena itu, Ford memerlukan tempat parkir yang lebih luas daripada VW (6). Di samping itu, Ford menggunakan mesin yang lebih besar dan canggih, sehingga lebih stabil dan nyaman (7). Sementara itu, VW menggunakan mesin yang kecil dengan pendingin udara, sehingga kurang stabil, mesin cepat panas dan tentunya kurang nyaman (8)”
Perlatihan:
1) Kembangkan setiap kalimat topik (gagasan utama) berikut dengan salah satu
dari kalimat cara mendukung gagasan paragraf (statistik, kutipan pendapat,
ilustrasi, analogi, perbandingan).
(1) Peristiwa tabrakan kereta api Citayaan beberapa bulan yang lalu sangat
mengerikan.
(2) Arus wisatawan manca negara meningkat pesat sekali setelah adanya
Indonesia Year 1990.
(3) Prinsup manajemen ada lima, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.
2) Analisilah kedua paragraf berikut berdasarkan cara mendukung gagasan yang
digunakan!
Paragraf 1
“Sejak munculnya pesawat telepon telah membantu manusia berkomunikasi jauh. Manusia tidak perlu lagi pergi jauh ke tempat orang lain yang akan diajak bicara, sehingga memakan waktu dan biaya yang banyak. Dengan adanya pesawat telepon, manusia dapat menghemat waktu dan biaya. Dan, pesawat telepon ini dapat digunakan setiap saat tanpa ada batasnya, asal pelanggan mampu membayar rekeningnya.”
Paragraf 2
66
“Sebagai bagian integral dari pendidikan di Politeknik, praktek di workshop sangat menentukan keberhasilan mahasiswa politeknik. Artinya, keberhasilan praktek di workshop, juga merupakan tuntutan bagi setiap mahasiswa politeknik. Salah satu indikator lulusan yang memiliki keterampilan tinggi adalah keberhasilan praktek di workshop, sehingga mahasiswa terlatih dlam mewujudkan keahlian dalam bidangnya.”
4.10 Jenis Paragraf
Jenis paragraf yang sering digunakan untuk menulis sebenarnya banyak
sekali. Hal ini bergantung pada sudut pandang yang digunakan untuk
penggolongan paragraf. Berkaitan dengan tujuan akhir pembelajaran buku ajar ini,
yakni dapat berkomunikasi keilmuan dalam bentuk tulis yang baik, penggolongan
paragraf di sini didasarkan pada dua sudut pandang, yaitu berdasarkan: (1) posisi
kalimat topik dan (2) sosialisasi paragraf dalam suatu karangan.
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf deduktif yaitu paragraf
yang posisi kalimat topiknya (gagasan utama) terletak pada awal paragraf.
Secara visual paragraf deduktif digambarkan sebagai berikut.
Kalimat Utama
Kalimat- kalimat penjelas
Kalimat penyimpul (fakultatif)
Untuk memahami paragraf deduktif, Anda perhatikan contoh paragraf 11 di atas.
Paragraf induktif adalah paragraf dengan posisi kalimat topik terletak pada akhir
paragraf. Secara visual paragraf induktif dapat digambarkan sebagai berikut.
Kalimat- kalimat penjelas
Kalimat- kalimat penjelas
Kalimat Utama/biasanya berupa penyimpul/generalisasi
Untuk memahami paragraf induktif perhatikan paragraf berikut.
Paragraf 12 (Paragraf Induktif)
“Dalam tahun 1980, ketika permintaan dan penyediaan tempat masih berimbang, jumlah penumpang kereta api kelas satu tercatat 340.000
67
orang, kelas dua 911.000, dan kelas tiga 15.138.000 (1). Dalam tahun 1985 jumlah itu meningkat menjadi masing-masing 773.000 untuk kelas satu dan 3.130.000 untuk kelas dua (2). Dalam kurun waktu delapan tahun jumlah itu terus meningkat, sehingga pada tahun 1988 penumpang kelas satu mencapai 928.000 orang atau hampir 300% (3). Dalam tahun yang sama penumpang kelas dua mencapai 4.206.000 orang atau 460% (4). Dalam pada itu, penumpang kelas tiga hanya mencapai 16.448.000 orang atau naik 8,6%, suatu kenaikan yang tidak berarti (5). Terlihat bahwa kenaikan jumlah penumpang kereta api di setiap kelas tidak seimbang dari tahun ke tahun, yang satu lebih besar dari pada yang lain (6).”
Berdasarkan sosialisasi, hubungan antar paragraf dalam suatu karangan, paragraf
dibedakan atas tiga macam, yaitu (1) paragraf pendahuluan, (2) paragraf
pendukung (isi) dan (3) paragraf penutup. Penjelasan tentang jenis paragraf ini
dapat dilihat pada bab IV.
Perlatihan :
1) Kembangkan dua kalimat topik berikut menjadi dua paragraf yang tuntas
dengan syarat :
a. Paragraf (1) posisi kalimat topik pada awal paragraf
b. Paragraf (2) posisi kalimat topik pada akhir paragraph
c. Kalimat topik :
Akhir-akhir ini banyak karyawan perusahaan mengadakan unjuk rasa.
Perkembangan teknologi yang cepat harus diimbangi kesiapan sumber daya manusianya.
2) Termasuk jenis paragraf apakah kedua paragraf berikut ! Berikan tanda
posisi kalimat topik dan kalimat penjelas pada setiap paragraf.
Paragraf 1
Sejak munculnya pesawat telepon telah membantu manusia berkomuniaksi jarak jauh. Manusia tidak lagi pergi jauh ke tempat orang lain yang akan diajak bicara, sehingga memakan waktu dan biaya yang banyak. Dengan adanya pesawat telepon, manusia dapat menghemnat waktu dan biaya. Dan mampu membayar rekeningnya.
Paragraf 2
Sebagai bagian integral dari pendidikan di Politeknik, praktek di workshop sangat menentukan keberhasilan mahasiswa Politeknik. Artinya keberhasilan praktek di workshop, juga merupakan tuntutan bagi setiap
68
mahasiswa politeknik. Salah satu indikator lulusan yang memiliki ketrampilan tinggi adalah keberhasilan praktek di workshop. Sehingga mahasiswa terlatih dalam mewujudkan keahlian dalam bidangnya.
4.11 Rangkuman
Paragraf adalah seperangkat tulisan yang terdiri atas beberapa kalimat yang saling
menunjang untuk mendukung gagasan pokok. Paragraf terbentuk atas tiga unsur,
yaitu kalimat yang berisi gagasan utama paragraf. Kalimat penjelas berisi
uraian/rincian penjelasan isi kalimat topik. Sedangkan kalimat penyimpul berisi
ringkasan isi dan/atau penegasan kembali kalimat topik.
Penyusun paragraf yang efektif harus memenuhi syarat keutuhan, keruntutan dan
kelengkapan. Agar pembuatan paragraf dapat dilakukan dengan mudah dan
persuasif, maka gagasan paragraf dapat didukung dengan menggunakan statistik,
pendapat ahli, ilustrasi, analogi dan perbandingan.
Jenis paragraf banyak sekali. Hal ini tergantung pada sudut pandang yang
digunakan. Berdasarkan posisi kalimat topik paragraf dibedakan atas paragraf
deduktif dan paragraf induktif. Sedangkan berdasarkan posisi paragraf di dalam
karangan paragraf dibedakan atas paragraf pendahuluan, paragraf pendukung dan
paragraf penyimpul/penutup.
4.12 Evaluasi
A. Buatlah empat paragraf yang memenuhi syarat:
1. Unsur paragraf yang baik
2. Syarat paragraf yang efektif
3. Pengembangan dengan dukungan statistik, kutipan pendapat, ilustrasi dan
perbandingan.
4. Topik/gagasan sesuai dengan jurusan Anda.
5. Dua paragraf berjenis deduktif dan dua lainnya paragraf induktif.
69
B. Analisislah paragraf berikut berdasarkan syarat-syarat seperti yang tertera
pada soal A.
Paragraf 1
“Bagi pemerintah, daerah industri merupakan aset penerimaan negara yang sangat besar sehingga pemerintah berusaha membantu kelancaran proses produksi dengan cara misalnya memberikan sarana-sarana dan fasilitas-fasilitas. Sarana transportasi misalnya jalan, jembatan dan lain-lain. Sarana telekomunikasi misalnya jaringan telefon, sarana informasi, listrik, air dan lainnya. Ada sarana-sarana umum itu tidak hanya menguntungkan pihak industri tapi juga masyarakat di sekitarnya di yang dapat juga menggunakan sarana itu.”
Paragraf 2
“Ada dampak positif, ada juga dampak negatifnya. Limbah industri yang berupa jelaga dari cerobong pabrik, air buangan pabrik dan segala buangan produk obat-obatan anti hama seperti DDT dan bahan-bahan kimia lainnya, merupakan sumber pencemaran lingkungan. Akibat atau bahaya yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan secara garis besar merugikan manusia. Tidak sedikit petani tambak di Lamongan yang gagal panen karena ikannya banyak yang mati tercemar oleh limbah limbah pabrik. Bahkan di Surabaya telah timbul kehebohan akibat pencemaran yang cukup serius pada air minum di sana, dari hasil penelitian diketahui bahwa kali Brantas sebagai bahan mentah pengolah air minum Surabaya telah dicemari oleh limbah pabrik ini dapat mengakibatkan sejumlah penyakit yang gejalanya bisa muncul dalam jangka yang singkat atau jangka panjang.”
Paragraf 3
“Masyarakat yang hidup di daerah industri sebagian besar sudah mempunyai standart hidup yang lebih baik sehingga biaya hidup menjadi tinggi. Harga rumah di daerah industri begitu melambung tinggi dan terus meningkat daritahun ke tahun. Demikian juga kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, biaya kesehatan dan lain-lain semuanya dirasakan melambung tinggi jauh dibandingkan sebelum daerah tersebut menjadi daerah industri.”
Paragraf 4
“Kehidupan di daerah industri segalanya dihargai dengan uang. Motivasi untuk mencari uang sangat besar karena didorong oleh situasi, kondisi dan fasilitas. Situasi semacam ini merupakan iklim yang baik untuk perkembangan sifat individualisme. Orang sibuk dengan urusan masing-masing seakan tidak ada waktu untuk orang lain. Kegotong-royongan merupakan sebuah slogan yang hanya tersimpan rapi dalam kamus tanpa ada pelaksanaannya.”
70
71