buku 44 inovasi ipb dalam 106 inovasi indonesia

109
DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014 (44 IPB's Innovations in 106 Indonesia's Innovations)

Upload: dohanh

Post on 12-Dec-2016

262 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

(44 IPB's Innovations in 106 Indonesia's Innovations)

Page 2: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIA

©2014, Institut Pertanian BogorDirektorat Riset dan Inovasi IPB, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 5, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undangDilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Pemegang Hak Cipta.

PenyusunTim Direktorat Riset dan Inovasi IPB

Desain dan LayoutFibri Aris Setiawan, Husain Assa’di (disainku communication)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIAInstitut Pertanian BogorBogor, 2014vi + 102 hlm; 15 x 17 cm

S A N G I N O V A T O R

Page 3: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIA

©2014, Institut Pertanian BogorDirektorat Riset dan Inovasi IPB, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 5, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undangDilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Pemegang Hak Cipta.

PenyusunTim Direktorat Riset dan Inovasi IPB

Desain dan LayoutFibri Aris Setiawan, Husain Assa’di (disainku communication)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIAInstitut Pertanian BogorBogor, 2014vi + 102 hlm; 15 x 17 cm

S A N G I N O V A T O R

Page 4: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Kata

Pengantar

Keikutsertaan IPB dalam program 100 plus Inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Business Innovation Center (BIC) dengan dukungan dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) merupakan salah

satu ajang untuk mempromosikan inovasi IPB di tingkat nasional. Selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut mengikuti program 100 plus Inovasi Indonesia

yang diselenggarakan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014, IPB mendominasi daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif. Selama tujuh tahun tersebut dari total 721 inovasi Indonesia paling prospektif

sebanyak 278 inovasi merupakan karya inovatif yang dihasilkan oleh para inovator IPB atau sekitar 38,56 %. Perkembangan jumlah inovasi IPB dalam Buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008–2014 dapat dilihat pada Gambar 1

dan Gambar 2 memperlihatkan jumlah inovasi IPB dalam buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008 – 2014.

Capaian tersebut tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi IPB. Meskipun demikian, IPB menyadari sepenuhnya bahwa masih diperlukan upaya lebih untuk menindaklanjuti capaian tersebut. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah menerbitkan buku “44 Inovasi IPB dalam 106

Inovasi Indonesia” secara eksklusif. Sejalan pula dengan tema Dies Natalis IPB ke-51 yaitu “Sistem dan Kompatibilitas IPB untuk Pengarusutamaan

Pertanian”, karya inovatif yang terkandung dalam buku ini menggambarkan langkah IPB dalam pemenuhan teknologi yang

dibutuhkan untuk penguatan pertanian masa depan.

Penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih disampaikan kepada seluruh inovator IPB yang telah bekerja keras dalam menghasilkan inovasi

dan berbagai pihak yang telah berkontribusi sehingga buku ini dapat diterbitkan. Media informasi seperti ini perlu diupayakan keberlanjutannya

dan kiranya dapat memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Inovasi IPB dalam Buku Inovasi Indonesia BIC (Akumulatif)

Gambar 2. Inovasi IPB dalam buku Inovasi Indonesia BIC

Page 5: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Kata

Pengantar

Keikutsertaan IPB dalam program 100 plus Inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Business Innovation Center (BIC) dengan dukungan dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) merupakan salah

satu ajang untuk mempromosikan inovasi IPB di tingkat nasional. Selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut mengikuti program 100 plus Inovasi Indonesia

yang diselenggarakan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014, IPB mendominasi daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif. Selama tujuh tahun tersebut dari total 721 inovasi Indonesia paling prospektif

sebanyak 278 inovasi merupakan karya inovatif yang dihasilkan oleh para inovator IPB atau sekitar 38,56 %. Perkembangan jumlah inovasi IPB dalam Buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008–2014 dapat dilihat pada Gambar 1

dan Gambar 2 memperlihatkan jumlah inovasi IPB dalam buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008 – 2014.

Capaian tersebut tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi IPB. Meskipun demikian, IPB menyadari sepenuhnya bahwa masih diperlukan upaya lebih untuk menindaklanjuti capaian tersebut. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah menerbitkan buku “44 Inovasi IPB dalam 106

Inovasi Indonesia” secara eksklusif. Sejalan pula dengan tema Dies Natalis IPB ke-51 yaitu “Sistem dan Kompatibilitas IPB untuk Pengarusutamaan

Pertanian”, karya inovatif yang terkandung dalam buku ini menggambarkan langkah IPB dalam pemenuhan teknologi yang

dibutuhkan untuk penguatan pertanian masa depan.

Penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih disampaikan kepada seluruh inovator IPB yang telah bekerja keras dalam menghasilkan inovasi

dan berbagai pihak yang telah berkontribusi sehingga buku ini dapat diterbitkan. Media informasi seperti ini perlu diupayakan keberlanjutannya

dan kiranya dapat memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Inovasi IPB dalam Buku Inovasi Indonesia BIC (Akumulatif)

Gambar 2. Inovasi IPB dalam buku Inovasi Indonesia BIC

Page 6: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Daftar IsiHal

PANGAN02 Cara Cepat Dapat Tetua Cabai Hibrida

Quick Methods to Get Elders of Chilli Hybrid

04 Biskuit Daun Pepaya untuk Si PerahPapaya Leaf Biscuits for The Dairy

06 Telur Puyuh Besar dengan MengkuduLarge quail egos with Noni

08 Pangan Organik Berbasis PetaniFarmer-Based Organic Food

10 SASUMUZISASUMUZI

12 Varian-1 Ubi Kayu Produksi TinggiThe High Production of Cassava Variant-1

14 Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi SawahLightweight Multipurpose Tractor for Rice

16 Solar Power Irrigation di Lahan KeringSolar Power Irrigation in Dryland

18 Bakteri Peningkat Mutu Benih Jagung dan Cabai Bacteria for Enhancing Quality Seed Corn and Chili

20 Yang Orange yang DisukaThe Orange Which Is Like

Hal

22 Panen Buah Tropika berbasis Nir (Near Infrared) SpektroskopiTropical Fruit Harvest Based NIR (Near Infrared) Spectroscopy

24 IPB Kresna 15IPB Kresna 15

26 Produksi Ternak Lokal UnggulProduction of Superior Local Livestock

28 Kumbang Datang, KumbangTertangkapBeetles Come, Bettles Trapped

30 Obat Kuat Alami untuk HerbisidaNatural Herbicide Adjuvant

ENERGI34 Karburator untuk Bahan Bakar Biogas

Carburetor for Fuel Biogas

36 Katalis Ajaib dari Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)Magic Catalysts from Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)

38 Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri EnergiFree Energy Ana Well Environmentally Street Lamp

40 Mini Power StationMini Power Station

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI44 Prediksi kota Bersih, Bebas Sampah

Zero Waste Management Prediction

46 Virtual Map Tanaman Obat Medicinal Plants Virtual Map

Inovasi

Inovasi

Hal Hal

TRANSPORTASI50 Mini Transporter Tipe Crawler

Mini Transporter Crawler Type

SEHAT OBAT54 Implan Aman Biodegradable

Biodegradable Safety Implant

56 Si Manis Penjaga Kesehatan Mulut'The Sweet 'Oral Health Keeper'

58 Beras Buatan untuk Pangan FungsionalArtificial Rice for Functional Food

60 Si Handal Pendiagnosa Zoonosis Q FeverThe Reliable Zoonosis Q Fever

62 Minuman Kesehatan Sirih Merah untuk Penderita DiabetesHealthy Drink made from Red Betel Leaves for Diabetics

64 MAhaDEWa (Mahkota Dewa dan Temulawak) Anti DementiaMAhaDEWa (Mahkota Dewa and Curcuma) Anti Dementia

66 Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati UrutMatrix Carrier of Herbal Compound krom Arrowroot Nanostarch

68 Kue Anti Flu Burung Cookies Anti Avian Influenza

70 Cegah Diare dengan Terapi Fag LitikPrevent Diarrhea Alt Lytic Phage Therapy

72 Rambut Lebat Berkat MangkokanBushy Hair dua to Mangkokan

74 Lotion untuk Perawatan Kesehatan KulitLotion for Skin Health Care

MATERIAL MAJU78 Tooth Filler dari Cangkang Telur

Tooth Filler from Egg Shells

80 Komponen Sepeda Motor dari Bionanokomposit RotanMotorcycle Component of Bionanokomposit Rattan

82 Kertas Nata De Cassava dan Tandan Kelapa SawitPaper Nata De Cassava and Oil Palm Bunches

84 Pupa Anti OsteoarthritisAnti Osteoarthritis Pupae

86 Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah LingkunganRe-recycle Green Product Composite: Polybag Composite

88 Popok Ramah LingkunganBiodegradable Diaper

90 Membran Telinga dari ChitosanEar Membran krom Chitosan

LAIN-LAIN94 Si Penangkap dan Penyaring Debu

Dustfall Canister

96 Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa SawitCross Laminated Lumber from Waste Oil Palm Trunk

98 Menyusun Peta Biomasa Lanskap tanpa Tebang PohonConstructing Lanscape Biomass Map without Cutting Trees

100 Mobile Sprayer MachineMobile Sprayer Machine

Inovasi Inovasi

Page 7: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Daftar IsiHal

PANGAN02 Cara Cepat Dapat Tetua Cabai Hibrida

Quick Methods to Get Elders of Chilli Hybrid

04 Biskuit Daun Pepaya untuk Si PerahPapaya Leaf Biscuits for The Dairy

06 Telur Puyuh Besar dengan MengkuduLarge quail egos with Noni

08 Pangan Organik Berbasis PetaniFarmer-Based Organic Food

10 SASUMUZISASUMUZI

12 Varian-1 Ubi Kayu Produksi TinggiThe High Production of Cassava Variant-1

14 Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi SawahLightweight Multipurpose Tractor for Rice

16 Solar Power Irrigation di Lahan KeringSolar Power Irrigation in Dryland

18 Bakteri Peningkat Mutu Benih Jagung dan Cabai Bacteria for Enhancing Quality Seed Corn and Chili

20 Yang Orange yang DisukaThe Orange Which Is Like

Hal

22 Panen Buah Tropika berbasis Nir (Near Infrared) SpektroskopiTropical Fruit Harvest Based NIR (Near Infrared) Spectroscopy

24 IPB Kresna 15IPB Kresna 15

26 Produksi Ternak Lokal UnggulProduction of Superior Local Livestock

28 Kumbang Datang, KumbangTertangkapBeetles Come, Bettles Trapped

30 Obat Kuat Alami untuk HerbisidaNatural Herbicide Adjuvant

ENERGI34 Karburator untuk Bahan Bakar Biogas

Carburetor for Fuel Biogas

36 Katalis Ajaib dari Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)Magic Catalysts from Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)

38 Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri EnergiFree Energy Ana Well Environmentally Street Lamp

40 Mini Power StationMini Power Station

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI44 Prediksi kota Bersih, Bebas Sampah

Zero Waste Management Prediction

46 Virtual Map Tanaman Obat Medicinal Plants Virtual Map

Inovasi

Inovasi

Hal Hal

TRANSPORTASI50 Mini Transporter Tipe Crawler

Mini Transporter Crawler Type

SEHAT OBAT54 Implan Aman Biodegradable

Biodegradable Safety Implant

56 Si Manis Penjaga Kesehatan Mulut'The Sweet 'Oral Health Keeper'

58 Beras Buatan untuk Pangan FungsionalArtificial Rice for Functional Food

60 Si Handal Pendiagnosa Zoonosis Q FeverThe Reliable Zoonosis Q Fever

62 Minuman Kesehatan Sirih Merah untuk Penderita DiabetesHealthy Drink made from Red Betel Leaves for Diabetics

64 MAhaDEWa (Mahkota Dewa dan Temulawak) Anti DementiaMAhaDEWa (Mahkota Dewa and Curcuma) Anti Dementia

66 Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati UrutMatrix Carrier of Herbal Compound krom Arrowroot Nanostarch

68 Kue Anti Flu Burung Cookies Anti Avian Influenza

70 Cegah Diare dengan Terapi Fag LitikPrevent Diarrhea Alt Lytic Phage Therapy

72 Rambut Lebat Berkat MangkokanBushy Hair dua to Mangkokan

74 Lotion untuk Perawatan Kesehatan KulitLotion for Skin Health Care

MATERIAL MAJU78 Tooth Filler dari Cangkang Telur

Tooth Filler from Egg Shells

80 Komponen Sepeda Motor dari Bionanokomposit RotanMotorcycle Component of Bionanokomposit Rattan

82 Kertas Nata De Cassava dan Tandan Kelapa SawitPaper Nata De Cassava and Oil Palm Bunches

84 Pupa Anti OsteoarthritisAnti Osteoarthritis Pupae

86 Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah LingkunganRe-recycle Green Product Composite: Polybag Composite

88 Popok Ramah LingkunganBiodegradable Diaper

90 Membran Telinga dari ChitosanEar Membran krom Chitosan

LAIN-LAIN94 Si Penangkap dan Penyaring Debu

Dustfall Canister

96 Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa SawitCross Laminated Lumber from Waste Oil Palm Trunk

98 Menyusun Peta Biomasa Lanskap tanpa Tebang PohonConstructing Lanscape Biomass Map without Cutting Trees

100 Mobile Sprayer MachineMobile Sprayer Machine

Inovasi Inovasi

Page 8: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

PANGAN

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 9: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

PANGAN

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 10: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Kultur Antera Cabai Pada Sistem Media Dua-Lapis: Prosedur cepat untuk memproduksi tetua dalam pengembangan varietas hibrida

Cara Cepat Dapat Tetua

Cabai Hibrida

Quick Methods to Get Elders of

Chilli Hybrid

KeunggulanTeknik kultur antera cabai pada sistem media dua-lapis ini lebih efektif dan lebih efisien dalam memproduksi tanaman haploid ganda dari teknik lainnya, baik melalui kultur antera pada media padat, maupun kultur isolasi mikrospora pada media cair. Efektivitas dan efisiensi ini untuk cabai besar, cabai keriting Indonesia dan jenis cabai paprika. Teknik ini telah diaplikasikan di satu perusahaan benih di Belanda, dan telah berhasil diterapkan di Indonesia.

Inovator: Ence Darmo Jaya Supena, Suharsono, Jan B.M. Custers

Profil Ketua InovatorEnce Darmo Jaya Supena, lahir di Karawang pada 2 Oktober 1964, sesaat setelah kultur antera pada tanaman Datura pertama kali dipublikasikan. Dosen aktif di Departemen Biologi,FMIPA IPB ini juga sebagai peneliti di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, serta sebagai Sekretaris FMIPA-IPB Bidang PPM dan Kerjasama. Beliau menempuh S1 dan S2 dalam bidang Biologi di IPB serta S3 dalam bidang Plant Sciences

di Wageningen University, Belanda. Penelitian beliau tentang pengembangan teknologi haploid untuk cabai telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada 2014 dan metodenya telah diimplementasikan di perusahaan benih. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI-Kemendikbud, Kementan, Kemenristek, dan KNAW-Belanda. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi haploid untuk tanaman lainnya yaitu Terong, Tomat, Brassica, Kedelai, dan Kelapa Sawit, dalam rangka untuk produksi cepat calon tetua guna pengembangan varietas hibrida, dan percepatan proses pemuliaan tanaman.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kebutuhan benih varietas hibrida terus meningkat dan menjadi peluang bagi berkembangnya perusahaan benih. Pengembangan varietas hibrida bergantung pada galur murni sebagai calon tetua. Pembentukan galur murni dengan teknik konvensional melalui penyerbukan sendiri terkendali membutuhkan waktu 5-7 generasi. Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis telah diadaptasi untuk kondisi lokal di Bogor yang merepresentasikan kondisi di Indonesia pada umumnya. Hasil proses adaptasi ini menjadikan teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis dapat diimplementasikan untuk memproduksi tanaman haploid ganda atau galur murni secara cepat dan efisien berbagai kultivar cabai lokal Indonesia pada kondisi lokal.

The development of hybrid varieties depends on pure strain as prospective elders. Formation of pure lines with conventional techniques through controlled pollination itself takes 5-7 generations. Anther culture technique chili on medium two-tier system has been adapted and can be implemented to produce double haploid plants or pure line quickly and efficiently.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

02 03

Page 11: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Kultur Antera Cabai Pada Sistem Media Dua-Lapis: Prosedur cepat untuk memproduksi tetua dalam pengembangan varietas hibrida

Cara Cepat Dapat Tetua

Cabai Hibrida

Quick Methods to Get Elders of

Chilli Hybrid

KeunggulanTeknik kultur antera cabai pada sistem media dua-lapis ini lebih efektif dan lebih efisien dalam memproduksi tanaman haploid ganda dari teknik lainnya, baik melalui kultur antera pada media padat, maupun kultur isolasi mikrospora pada media cair. Efektivitas dan efisiensi ini untuk cabai besar, cabai keriting Indonesia dan jenis cabai paprika. Teknik ini telah diaplikasikan di satu perusahaan benih di Belanda, dan telah berhasil diterapkan di Indonesia.

Inovator: Ence Darmo Jaya Supena, Suharsono, Jan B.M. Custers

Profil Ketua InovatorEnce Darmo Jaya Supena, lahir di Karawang pada 2 Oktober 1964, sesaat setelah kultur antera pada tanaman Datura pertama kali dipublikasikan. Dosen aktif di Departemen Biologi,FMIPA IPB ini juga sebagai peneliti di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, serta sebagai Sekretaris FMIPA-IPB Bidang PPM dan Kerjasama. Beliau menempuh S1 dan S2 dalam bidang Biologi di IPB serta S3 dalam bidang Plant Sciences

di Wageningen University, Belanda. Penelitian beliau tentang pengembangan teknologi haploid untuk cabai telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada 2014 dan metodenya telah diimplementasikan di perusahaan benih. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI-Kemendikbud, Kementan, Kemenristek, dan KNAW-Belanda. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi haploid untuk tanaman lainnya yaitu Terong, Tomat, Brassica, Kedelai, dan Kelapa Sawit, dalam rangka untuk produksi cepat calon tetua guna pengembangan varietas hibrida, dan percepatan proses pemuliaan tanaman.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kebutuhan benih varietas hibrida terus meningkat dan menjadi peluang bagi berkembangnya perusahaan benih. Pengembangan varietas hibrida bergantung pada galur murni sebagai calon tetua. Pembentukan galur murni dengan teknik konvensional melalui penyerbukan sendiri terkendali membutuhkan waktu 5-7 generasi. Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis telah diadaptasi untuk kondisi lokal di Bogor yang merepresentasikan kondisi di Indonesia pada umumnya. Hasil proses adaptasi ini menjadikan teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis dapat diimplementasikan untuk memproduksi tanaman haploid ganda atau galur murni secara cepat dan efisien berbagai kultivar cabai lokal Indonesia pada kondisi lokal.

The development of hybrid varieties depends on pure strain as prospective elders. Formation of pure lines with conventional techniques through controlled pollination itself takes 5-7 generations. Anther culture technique chili on medium two-tier system has been adapted and can be implemented to produce double haploid plants or pure line quickly and efficiently.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

02 03

Page 12: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah

Biskuit Daun Pepaya untuk Si

Perah

Papaya Leaf Biscuits for The

Dairy

KeunggulanInovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan biskuit pakan yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Teknologi ini mampu membuat biosuplemen pakan yang berasal dari hijauan berkualitas sebagai pemacu produksi susu yang. aman dikonsumsi ternak serta menghasilkan produk pakan suplemen yang berasal dari herbal pemacu produksi susu sehingga aman bagi kesehatan ternak dan konsumen

Inovator: Yuli Retnani, Idat Galih Permana, Nur Rochmah Kumalasari

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk

ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Daun papaya merupakan tanaman obat-obatan karena mengandung senyawa alkaloida dan enzim proteolitik, papain, khimopapain dan lisozim, yang berguna pada proses pencernaan dan mempermudah kerja usus. Papain juga berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Proses pembuatan biskuit daun pepaya dengan bantuan proses panas dan tekanan. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Pemberian 15% biskuit daun pepaya memiliki rataan produksi susu lebih tinggi (932 ml/hari/ekor) sekitar 44,95%. Selain itu pemberian biskuit daun pepaya berpengaruh terhadap kualitas susu kadar lemak (10,62%), protein (7,63%) dan kandungan laktosa (4,85).

Biscuits papaya is a feed supplement a bid to boost milk production. Papaya leaf biscuit making process with the help of heat and pressure process. Giving 15% biscuit papaya leaf has a higher mean milk production (932 ml/day/head) approximately 44.95%. Besides giving biscuits papaya effect on the quality of milk fat content (10.62%), protein (7.63%) and lactose content (4.85%).

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

04 05

Page 13: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah

Biskuit Daun Pepaya untuk Si

Perah

Papaya Leaf Biscuits for The

Dairy

KeunggulanInovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan biskuit pakan yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Teknologi ini mampu membuat biosuplemen pakan yang berasal dari hijauan berkualitas sebagai pemacu produksi susu yang. aman dikonsumsi ternak serta menghasilkan produk pakan suplemen yang berasal dari herbal pemacu produksi susu sehingga aman bagi kesehatan ternak dan konsumen

Inovator: Yuli Retnani, Idat Galih Permana, Nur Rochmah Kumalasari

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk

ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Daun papaya merupakan tanaman obat-obatan karena mengandung senyawa alkaloida dan enzim proteolitik, papain, khimopapain dan lisozim, yang berguna pada proses pencernaan dan mempermudah kerja usus. Papain juga berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Proses pembuatan biskuit daun pepaya dengan bantuan proses panas dan tekanan. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Pemberian 15% biskuit daun pepaya memiliki rataan produksi susu lebih tinggi (932 ml/hari/ekor) sekitar 44,95%. Selain itu pemberian biskuit daun pepaya berpengaruh terhadap kualitas susu kadar lemak (10,62%), protein (7,63%) dan kandungan laktosa (4,85).

Biscuits papaya is a feed supplement a bid to boost milk production. Papaya leaf biscuit making process with the help of heat and pressure process. Giving 15% biscuit papaya leaf has a higher mean milk production (932 ml/day/head) approximately 44.95%. Besides giving biscuits papaya effect on the quality of milk fat content (10.62%), protein (7.63%) and lactose content (4.85%).

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

04 05

Page 14: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Ekstrak Daun Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh

Telur Puyuh Besar dengan

Mengkudu

Large quail eggs with Noni

KeunggulanInovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik alami yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Produk antibiotik alami inidihasilkan dari rempah-rempah yaitu daun mengkudu untuk menurunkan mortalitasburung puyuh starter, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan berat badan, mempercepat dewasa kelamin, mempercepat produksi telur burung puyuh dan memperbesar ukuran burung puyuh.

Inovator: Yuli Retnani, Tuty Maria Wardiny, Taryati

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk

ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Daun mengkudu memiliki kandungan antraquinon, asam amino, glikosida, senyawa fenolik, dan asam ursulat. Berdasarkan uji kualitatif ekstrak daun mengkudu mengandung alkoloid, saponin, felonik, flavonoid, triterfenoid dan glikosida. Flavonoid berkhasiat sebagai antioksidan. Inovasi ini berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak daun mengkudu untuk memperbesar telur puyuh. Pemberian ekstrak daun mengkudu diberikan dalam air minum agar homogenitas terjaga dan absorpsinya lebih cepat dalam saluran pencernaan ternak. Hasil dari inovasi ini menunjukkan bahwa 15% ekstrak daun mengkudu dalam air minum memberikan hasil yang terbaik terhadap mortalitas, produksi telur, hen day , dan daya tetas.

This innovation relates to the use of noni leaf extract to increase the quail eggs. Noni leaf extract administered in the drinking water in order to homogeneity awake and faster absorption in the gastro intestinal tract of cattle. The results of this innovation shows that 15% noni leaf extract in drinking water gives the best results on mortality, egg production, henday, and hatchability.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

06 07

Page 15: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Ekstrak Daun Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh

Telur Puyuh Besar dengan

Mengkudu

Large quail eggs with Noni

KeunggulanInovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik alami yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Produk antibiotik alami inidihasilkan dari rempah-rempah yaitu daun mengkudu untuk menurunkan mortalitasburung puyuh starter, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan berat badan, mempercepat dewasa kelamin, mempercepat produksi telur burung puyuh dan memperbesar ukuran burung puyuh.

Inovator: Yuli Retnani, Tuty Maria Wardiny, Taryati

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk

ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Daun mengkudu memiliki kandungan antraquinon, asam amino, glikosida, senyawa fenolik, dan asam ursulat. Berdasarkan uji kualitatif ekstrak daun mengkudu mengandung alkoloid, saponin, felonik, flavonoid, triterfenoid dan glikosida. Flavonoid berkhasiat sebagai antioksidan. Inovasi ini berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak daun mengkudu untuk memperbesar telur puyuh. Pemberian ekstrak daun mengkudu diberikan dalam air minum agar homogenitas terjaga dan absorpsinya lebih cepat dalam saluran pencernaan ternak. Hasil dari inovasi ini menunjukkan bahwa 15% ekstrak daun mengkudu dalam air minum memberikan hasil yang terbaik terhadap mortalitas, produksi telur, hen day , dan daya tetas.

This innovation relates to the use of noni leaf extract to increase the quail eggs. Noni leaf extract administered in the drinking water in order to homogeneity awake and faster absorption in the gastro intestinal tract of cattle. The results of this innovation shows that 15% noni leaf extract in drinking water gives the best results on mortality, egg production, henday, and hatchability.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

06 07

Page 16: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Strategi Produksi Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Petani

Pangan Organik Berbasis Petani

Farmer-Based Organic Food

KeunggulanStrategi produksi pangan organik bernilai tambah tinggi. Karakteristik dapat dikembangkan menurut kategori kesamaan dan perbedaan produk dominan yang dihasilkan. Faktor internal dan eksternalnya dapat direpresentasikan atas strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Inovasi ini dapat disusun atas penekanan tema bervariasi. Keberagaman produk sayuran daun organik, memiliki kemasan dan label sendiri, lahan bersertifikasi dan sudah memiliki Internal Control Systems (ICS), serta harga terjangkau. Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, program pelatihan dan pembinaan, asosiasi pertanian organik.

Inovator: Musa Hubeis

Profil Ketua InovatorMusa Hubeis, lahir di Jakarta pada 26 Juni 1955. Dosen aktif di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Produksi dan Operasi, serta Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah (MPI) Fakultas Pascasarjana IPB. Beliau menempuh S1 di bidang Statistika dan Komputasi, S2 di bidang Ilmu Pangan IPB dan Manajemen Teknologi INPL France, serta S3 INPL

France pada bidang Teknik Sistem Industri. Penulis berbagai buku, diantaranya “Prospek Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Dispenser Yoghurt Segar”, “Penjurian Nasi yang Adil” dan “Strategi Produksi Pangan Organik bernilai tambah tinggi berbasis Petani” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102, 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010, 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DP2M dan Strategis Nasional, serta sumber lain dari Pemda dan dunia usaha. Saat ini beliau fokus mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan pengembangan UMKM berbasis incubator bisnis.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Banyaknya permintaan dan adanya kebijakan pemerintah mengenai produk pangan organik, menjadikan tanaman pangan organik sebagai bagian dari green policy (going green) yang terlibat dengan pelestarian/ramah lingkungan, atau gaya hidup baru. Pendukung gaya hidup organik percaya bahwa makanan yang diproduksi dengan cara ini memiliki mutu dan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang diproduksi secara konvensional dengan kimia sintetik sebagai input pertanian. Inovasi ini menunjukkan bahwa terdapat 3 rantai pasok sayuran organik di Jawa Barat, khususnya di daerah Garut. Hasil FGD memperlihatkan bahwa pertanian di Jawa Barat berupa pertanian konvensional, semi organik dan organik.

Demand and government policy regarding organic food products, organic food crops made ??as part of a green policy (going green) involved with conservation / environmentally friendly, or a new lifestyle. This innovation shows that there are 3 organic vegetable supply chain in West Java, especially in the area of ??Garut. The results showed that agricultural FGD conducted in West Java in the form of conventional agriculture, organic farming and organic farming spring.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

08 09

Page 17: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Strategi Produksi Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Petani

Pangan Organik Berbasis Petani

Farmer-Based Organic Food

KeunggulanStrategi produksi pangan organik bernilai tambah tinggi. Karakteristik dapat dikembangkan menurut kategori kesamaan dan perbedaan produk dominan yang dihasilkan. Faktor internal dan eksternalnya dapat direpresentasikan atas strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Inovasi ini dapat disusun atas penekanan tema bervariasi. Keberagaman produk sayuran daun organik, memiliki kemasan dan label sendiri, lahan bersertifikasi dan sudah memiliki Internal Control Systems (ICS), serta harga terjangkau. Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, program pelatihan dan pembinaan, asosiasi pertanian organik.

Inovator: Musa Hubeis

Profil Ketua InovatorMusa Hubeis, lahir di Jakarta pada 26 Juni 1955. Dosen aktif di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Produksi dan Operasi, serta Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah (MPI) Fakultas Pascasarjana IPB. Beliau menempuh S1 di bidang Statistika dan Komputasi, S2 di bidang Ilmu Pangan IPB dan Manajemen Teknologi INPL France, serta S3 INPL

France pada bidang Teknik Sistem Industri. Penulis berbagai buku, diantaranya “Prospek Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Dispenser Yoghurt Segar”, “Penjurian Nasi yang Adil” dan “Strategi Produksi Pangan Organik bernilai tambah tinggi berbasis Petani” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102, 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010, 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DP2M dan Strategis Nasional, serta sumber lain dari Pemda dan dunia usaha. Saat ini beliau fokus mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan pengembangan UMKM berbasis incubator bisnis.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Banyaknya permintaan dan adanya kebijakan pemerintah mengenai produk pangan organik, menjadikan tanaman pangan organik sebagai bagian dari green policy (going green) yang terlibat dengan pelestarian/ramah lingkungan, atau gaya hidup baru. Pendukung gaya hidup organik percaya bahwa makanan yang diproduksi dengan cara ini memiliki mutu dan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang diproduksi secara konvensional dengan kimia sintetik sebagai input pertanian. Inovasi ini menunjukkan bahwa terdapat 3 rantai pasok sayuran organik di Jawa Barat, khususnya di daerah Garut. Hasil FGD memperlihatkan bahwa pertanian di Jawa Barat berupa pertanian konvensional, semi organik dan organik.

Demand and government policy regarding organic food products, organic food crops made ??as part of a green policy (going green) involved with conservation / environmentally friendly, or a new lifestyle. This innovation shows that there are 3 organic vegetable supply chain in West Java, especially in the area of ??Garut. The results showed that agricultural FGD conducted in West Java in the form of conventional agriculture, organic farming and organic farming spring.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

08 09

Page 18: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

“SASUMUZI” Sagon Sukun Multi Gizi Alternatif Pangan Darurat Anak Usia Sekolah Saat Bencana dan Rawan Gizi

SASUMUZI

SASUMUZI

KeunggulanSasumuzi memiliki kandungan air dan lemak yang rendah sehingga menjadikan produk inovasi ini lebih tahan lama untuk disimpan. Sasumuzi merupakan alternatif pangan darurat yang padat gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro, memiliki kandungan mineral kalsium, besi, dan seng yang tinggi sehingga cocok bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya defisiensi pasca bencana. Sasumuzi juga memiliki kandungan serat pangan sagon yang tinggi juga berdampak positif untuk mengurangi resiko konstipasi pada saat bencana.

Inovator: Ahmad Sulaeman, Wiwi Febriani, Ikeu Ekayanti

Profil Ketua InovatorAhmad Sulaeman, lahir di Sukabumi tanggal 31 Maret 1962. Dosen aktif di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi sekaligus Kepala Bagian Manajemen Pangan dan Kesehatan Lingkungan Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, anggota Senat Akademik IPB, Dewan Guru Besar IPB serta anggota Pokja Otoritas Kompeten Pangan Organik, Kementerian Pertanian. Saat ini beliau adalah Anggota Komisi Ahli

Sanitary and Phytosanitary – Badan Karantina Pertanian, anggota Komisi Ahli Kebijakan Makro – Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan nara sumber pada Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pengawa Obat dan Makanan (BPOM). Beliau mendapatkan gelar sarjana (Ir) di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan dan Magister (MS) di bidang Ilmu Pangan dari IPB dan gelar doktor (PhD) dalam bidang Human Nutrition dari University of Nebraska Lincoln, USA. Penelitian beliau tentang minuman sinbiotik dari buah sukun, pengembangan mie glosor instant dari labu parang dan penelitian sagon multi gizi dari buah sukun sebagai pangan darurat untuk anak anak berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition), Danone Foundation, Unilever, dll. Saat ini beliau fokus meneliti pangan-pangan lokal dan pangan organik dalam hubungannya dengan manfaat gizi dan kesehatan untuk pencegahan berbagai penyakit degeneratif.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sasumuzi merupakan produk sagon yang dikembangkan berbasis pangan lokal yakni sukun. Produk ini ditingkatkan nilai gizinya dengan penambahan sumber protein dan multivitamin mineral. Sasumuzi tinggi mineral Ca, Fe, Zn, serat pangan dan, sumber protein. Bahan baku sukun mengandung prebiotik alfa 1-3 yang dapat mencegah konstipasi. Kandungan air dan lemak yang rendah memungkinkan masa simpan produk lebih panjang.

Sasumuzi is a sagon product developed that is based on local food breadfruit. This product is enhanced with the addition of nutritive value of protein and multivitamin mineral resources. Sasumuzi has high minerals Ca, Fe, Zn, and dietary fiber, protein source. Breadfruit raw material containing alpha 1-3 prebiotics can prevent constipation. Water content and low fat enables longer product shelf life.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

10 11

Page 19: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

“SASUMUZI” Sagon Sukun Multi Gizi Alternatif Pangan Darurat Anak Usia Sekolah Saat Bencana dan Rawan Gizi

SASUMUZI

SASUMUZI

KeunggulanSasumuzi memiliki kandungan air dan lemak yang rendah sehingga menjadikan produk inovasi ini lebih tahan lama untuk disimpan. Sasumuzi merupakan alternatif pangan darurat yang padat gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro, memiliki kandungan mineral kalsium, besi, dan seng yang tinggi sehingga cocok bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya defisiensi pasca bencana. Sasumuzi juga memiliki kandungan serat pangan sagon yang tinggi juga berdampak positif untuk mengurangi resiko konstipasi pada saat bencana.

Inovator: Ahmad Sulaeman, Wiwi Febriani, Ikeu Ekayanti

Profil Ketua InovatorAhmad Sulaeman, lahir di Sukabumi tanggal 31 Maret 1962. Dosen aktif di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi sekaligus Kepala Bagian Manajemen Pangan dan Kesehatan Lingkungan Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, anggota Senat Akademik IPB, Dewan Guru Besar IPB serta anggota Pokja Otoritas Kompeten Pangan Organik, Kementerian Pertanian. Saat ini beliau adalah Anggota Komisi Ahli

Sanitary and Phytosanitary – Badan Karantina Pertanian, anggota Komisi Ahli Kebijakan Makro – Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan nara sumber pada Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pengawa Obat dan Makanan (BPOM). Beliau mendapatkan gelar sarjana (Ir) di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan dan Magister (MS) di bidang Ilmu Pangan dari IPB dan gelar doktor (PhD) dalam bidang Human Nutrition dari University of Nebraska Lincoln, USA. Penelitian beliau tentang minuman sinbiotik dari buah sukun, pengembangan mie glosor instant dari labu parang dan penelitian sagon multi gizi dari buah sukun sebagai pangan darurat untuk anak anak berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition), Danone Foundation, Unilever, dll. Saat ini beliau fokus meneliti pangan-pangan lokal dan pangan organik dalam hubungannya dengan manfaat gizi dan kesehatan untuk pencegahan berbagai penyakit degeneratif.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sasumuzi merupakan produk sagon yang dikembangkan berbasis pangan lokal yakni sukun. Produk ini ditingkatkan nilai gizinya dengan penambahan sumber protein dan multivitamin mineral. Sasumuzi tinggi mineral Ca, Fe, Zn, serat pangan dan, sumber protein. Bahan baku sukun mengandung prebiotik alfa 1-3 yang dapat mencegah konstipasi. Kandungan air dan lemak yang rendah memungkinkan masa simpan produk lebih panjang.

Sasumuzi is a sagon product developed that is based on local food breadfruit. This product is enhanced with the addition of nutritive value of protein and multivitamin mineral resources. Sasumuzi has high minerals Ca, Fe, Zn, and dietary fiber, protein source. Breadfruit raw material containing alpha 1-3 prebiotics can prevent constipation. Water content and low fat enables longer product shelf life.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

10 11

Page 20: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Varian-1 Ubikayu Produksi TinggiVarian-1 Ubi Kayu Produksi

Tinggi

The High Production of

Cassava Variant-1

KeunggulanProduktivitas/ha meningkat, sehingga dapat menunjang produksi ubikayu nasionalMemberikan nilai lebih bagi pelaku industri berbahan ubi kayu karena kandungan pati tinggi. Tersedianya varian baru yang dapat diandalkan sebagai bahan tanam. Peluang ketersedian varietas baru dan bibit secara massal sangat memungkinkan karena adanya teknologi perbanyakan planlet secara in vitro

Inovator: Nurul Khumaida, Sintho W. Ardie, M. Syukur

Profil Ketua InovatorNurul Khumaida, lahir di kota sejuk Malang Jawa Timur pada19 Juli 1965. Dosen aktif pada Bagian Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kasubdit Agenda Riset dan Publikasi Direktorat Riset dan Inovasi IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi serta S3 di University of Tokyo (Todai) Jepang pada bidang Agriculture and Environmental

Biology. Anggota penulis buku “Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Percepatan Teknologi Produksi Bibit Ubi Kayu Unggul Bermutu Tinggi melalui Teknik In Vitro(Hibah Stranas, 2009-2011) dan Pengembangan Varietas Ubi Kayu Berkadar HCN Rendah Tahan Kekeringan atau Tanah Masam (Hibah Pascasarjana, 2012-2014) telah berhasil membawa beliau dan tim menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Tim peneliti yang secara bersama-sama memperkuat riset ubi kayu di Departemen AGH adalah Dr Sintho W. Ardie, Prof Dr Muhamad Syukur, dan Dr Suwarto.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Ubi kayu adalah salah satu tanaman umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat yang potensial dikembangkan karena memiliki potensi hasil dan kandungan pati yang tinggi. Selain sebagai sumber bahan pangan, pakan, dan bioetanol, ubi kayu dapat digunakan diberbagai industri lainnya. Inovasi ini menghasilkan varian ubi kayu dengan potensi hasil tinggi, kandungan pati tinggi, dan bermanfaat untuk tahap seleksi lanjutan dalam menghasilkan varietas baru.

Cassava is important dietary carbohydrate source in the tropics and also as alternative for feed and bioenergy. Since cassava breeding throught conventional approaches are hampered with some limitations, which resulted in a low number of superrior cassava varieties. Therefore, mutation breeding program should fasten the superior cassava varieties development (high yielding and high conten of starch). This innovation produces a variant-1 of cassava with high yielding and high starch content, as well as beneficial to the selection process continued.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

12 13

Page 21: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Varian-1 Ubikayu Produksi TinggiVarian-1 Ubi Kayu Produksi

Tinggi

The High Production of

Cassava Variant-1

KeunggulanProduktivitas/ha meningkat, sehingga dapat menunjang produksi ubikayu nasionalMemberikan nilai lebih bagi pelaku industri berbahan ubi kayu karena kandungan pati tinggi. Tersedianya varian baru yang dapat diandalkan sebagai bahan tanam. Peluang ketersedian varietas baru dan bibit secara massal sangat memungkinkan karena adanya teknologi perbanyakan planlet secara in vitro

Inovator: Nurul Khumaida, Sintho W. Ardie, M. Syukur

Profil Ketua InovatorNurul Khumaida, lahir di kota sejuk Malang Jawa Timur pada19 Juli 1965. Dosen aktif pada Bagian Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kasubdit Agenda Riset dan Publikasi Direktorat Riset dan Inovasi IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi serta S3 di University of Tokyo (Todai) Jepang pada bidang Agriculture and Environmental

Biology. Anggota penulis buku “Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Percepatan Teknologi Produksi Bibit Ubi Kayu Unggul Bermutu Tinggi melalui Teknik In Vitro(Hibah Stranas, 2009-2011) dan Pengembangan Varietas Ubi Kayu Berkadar HCN Rendah Tahan Kekeringan atau Tanah Masam (Hibah Pascasarjana, 2012-2014) telah berhasil membawa beliau dan tim menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Tim peneliti yang secara bersama-sama memperkuat riset ubi kayu di Departemen AGH adalah Dr Sintho W. Ardie, Prof Dr Muhamad Syukur, dan Dr Suwarto.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Ubi kayu adalah salah satu tanaman umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat yang potensial dikembangkan karena memiliki potensi hasil dan kandungan pati yang tinggi. Selain sebagai sumber bahan pangan, pakan, dan bioetanol, ubi kayu dapat digunakan diberbagai industri lainnya. Inovasi ini menghasilkan varian ubi kayu dengan potensi hasil tinggi, kandungan pati tinggi, dan bermanfaat untuk tahap seleksi lanjutan dalam menghasilkan varietas baru.

Cassava is important dietary carbohydrate source in the tropics and also as alternative for feed and bioenergy. Since cassava breeding throught conventional approaches are hampered with some limitations, which resulted in a low number of superrior cassava varieties. Therefore, mutation breeding program should fasten the superior cassava varieties development (high yielding and high conten of starch). This innovation produces a variant-1 of cassava with high yielding and high starch content, as well as beneficial to the selection process continued.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

12 13

Page 22: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan LITOR Traktor Ringan Serbaguna untuk Pemeliharaan Tanaman pada Budidaya Padi Sawah

Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi

Sawah

Lightweight Multipurpose

Tractor for Rice

KeunggulanMesin multiguna untuk pemeliharaan tanaman di lahan berlumpur. Mesin lebih ringan, manuver berputar dengan mudah di lahan sawah. Mesin ini didesain khusus untuk beroperasi pada kondisi lahan sawah di Indonesia

Inovator: Radite Praeko Agus Setiawan, I Wayan Astika, I Dewa Made Subrata

Profil Ketua InovatorRadite P.A. Setiawan lahir di Wonogiri pada tanggal 23 bulan Desember 1962. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo di Leuwikopo. Beliau menempuh S1 di IPB bidang Teknik Pertanian dan S2 dan S3 di Kyoto University Jepang pada bidang Agricultural Engineering dengan spesialisasi alat dan mesin

pertanian (Farm Machinery). Peneliti yang memiliki beberapa paten ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau bersama mahasiswa tentang Mesin Tanam (Transplanter) Sengon, Alat Pencetak Opak, Alat perangkap Keong, dan LITOR Traktor Ringan Serbaguna Untuk Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Padi Sawah telah berhasil membawa beliau dan mahasiswanya menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan smart machine untuk pertanian presisi.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Mesin pertanian sangat diperlukan dalam pemeliharaan tanaman di sawah. Traktor tangan dan traktor 4 roda yang ada mengalami kesulitan dalam mobilitasnya karena tidak mempunyai lapisan tanah keras sebagai tapakan roda dari mesin yang lewat diatasnya. Mesin traktor ringan perlu dikembangkan agar pemeliharaan tanaman tidak mengalami kesulitan lagi. Inovasi yang dikembangkan adalah menghasilkan mesin ringan beroda tunggal sebagai mesin multiguna di lahan berlumpur.

Farm machinery is needed in the maintenance of the plants in the fields.

Machinery used tractors have difficulty in mobility due to not having a

layer of hard subsoil wheels of the tractor engine. Tractor engine light

need to be developed so that the difficulty is resolved. Innovations

developed is to produce a single light machine wheeled multipurpose

machines in a muddy field.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

14 15

Page 23: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan LITOR Traktor Ringan Serbaguna untuk Pemeliharaan Tanaman pada Budidaya Padi Sawah

Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi

Sawah

Lightweight Multipurpose

Tractor for Rice

KeunggulanMesin multiguna untuk pemeliharaan tanaman di lahan berlumpur. Mesin lebih ringan, manuver berputar dengan mudah di lahan sawah. Mesin ini didesain khusus untuk beroperasi pada kondisi lahan sawah di Indonesia

Inovator: Radite Praeko Agus Setiawan, I Wayan Astika, I Dewa Made Subrata

Profil Ketua InovatorRadite P.A. Setiawan lahir di Wonogiri pada tanggal 23 bulan Desember 1962. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo di Leuwikopo. Beliau menempuh S1 di IPB bidang Teknik Pertanian dan S2 dan S3 di Kyoto University Jepang pada bidang Agricultural Engineering dengan spesialisasi alat dan mesin

pertanian (Farm Machinery). Peneliti yang memiliki beberapa paten ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau bersama mahasiswa tentang Mesin Tanam (Transplanter) Sengon, Alat Pencetak Opak, Alat perangkap Keong, dan LITOR Traktor Ringan Serbaguna Untuk Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Padi Sawah telah berhasil membawa beliau dan mahasiswanya menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan smart machine untuk pertanian presisi.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Mesin pertanian sangat diperlukan dalam pemeliharaan tanaman di sawah. Traktor tangan dan traktor 4 roda yang ada mengalami kesulitan dalam mobilitasnya karena tidak mempunyai lapisan tanah keras sebagai tapakan roda dari mesin yang lewat diatasnya. Mesin traktor ringan perlu dikembangkan agar pemeliharaan tanaman tidak mengalami kesulitan lagi. Inovasi yang dikembangkan adalah menghasilkan mesin ringan beroda tunggal sebagai mesin multiguna di lahan berlumpur.

Farm machinery is needed in the maintenance of the plants in the fields.

Machinery used tractors have difficulty in mobility due to not having a

layer of hard subsoil wheels of the tractor engine. Tractor engine light

need to be developed so that the difficulty is resolved. Innovations

developed is to produce a single light machine wheeled multipurpose

machines in a muddy field.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

14 15

Page 24: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Solar Power Irrigation di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System

Solar Power Irrigation di

Lahan Kering

Solar Power Irrigation in

Dryland

KeunggulanSistem irigasi bekerja secara otomatis dan terkendali. Sistem irigasi ini menggunakan energi surya yang cukup tersedia di Indonesia. Biaya satu unit irigasi otomatis bertenaga surya relatif murah dan perawatannya juga mudah.

Inovator: Setyanto Krido Saptomo, Budi Indra Setiawan, Popi Redjekiningrum Dwi M, I Wayan Budiasa, Yudi Chadirin

Profil Ketua InovatorSatyanto Krido Saptomo lahir di Jakarta pada 11-April-1973. Dosen aktif di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai KEtua Program Studi S2 Teknik Sipil dan Lingkungan. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknik Pertanian serta S3 di Kyushu University pada bidang Irrigation Water Management. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Irigasi

bertenaga Surya di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan KKP3N Litbang Pertanian. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengelolaan air ramah lingkungan dan Low Impact Development.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Permasalahan ketersediaan air berdampak pada produktivitas lahan kering yang tidak memiliki infrastruktur irigasi dan mengandalkan hujan. Akibatnya produktivitas lahan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut adalah menjaga ketersediaan air yang cukup untuk setiap kali tanam. Inovasi ini menawarkan sistem irigasi otomatis bertenaga surya yang bekerja dengan menjaga kelembutan tanah pada rentang air tersedia, sehingga tidak terjadi evaporasi berlebih dan kehilangan air.

Water availability issues impacting on the productivity of the dry land

because there is no good irrigation infrastructure. Land productivity is

lowered and need a solution to maintain the availability of water. This

innovation offers a solar-powered irrigation system that works to keep

the soil moisture over a range of water available so there is no excessive

evaporation.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

16 17

Page 25: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Solar Power Irrigation di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System

Solar Power Irrigation di

Lahan Kering

Solar Power Irrigation in

Dryland

KeunggulanSistem irigasi bekerja secara otomatis dan terkendali. Sistem irigasi ini menggunakan energi surya yang cukup tersedia di Indonesia. Biaya satu unit irigasi otomatis bertenaga surya relatif murah dan perawatannya juga mudah.

Inovator: Setyanto Krido Saptomo, Budi Indra Setiawan, Popi Redjekiningrum Dwi M, I Wayan Budiasa, Yudi Chadirin

Profil Ketua InovatorSatyanto Krido Saptomo lahir di Jakarta pada 11-April-1973. Dosen aktif di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai KEtua Program Studi S2 Teknik Sipil dan Lingkungan. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknik Pertanian serta S3 di Kyushu University pada bidang Irrigation Water Management. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Irigasi

bertenaga Surya di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan KKP3N Litbang Pertanian. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengelolaan air ramah lingkungan dan Low Impact Development.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Permasalahan ketersediaan air berdampak pada produktivitas lahan kering yang tidak memiliki infrastruktur irigasi dan mengandalkan hujan. Akibatnya produktivitas lahan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut adalah menjaga ketersediaan air yang cukup untuk setiap kali tanam. Inovasi ini menawarkan sistem irigasi otomatis bertenaga surya yang bekerja dengan menjaga kelembutan tanah pada rentang air tersedia, sehingga tidak terjadi evaporasi berlebih dan kehilangan air.

Water availability issues impacting on the productivity of the dry land

because there is no good irrigation infrastructure. Land productivity is

lowered and need a solution to maintain the availability of water. This

innovation offers a solar-powered irrigation system that works to keep

the soil moisture over a range of water available so there is no excessive

evaporation.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

16 17

Page 26: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Aplikasi Bakteri Probiotik Untuk Peningkatan Mutu Benih Jagung dan Cabai

Bakteri Peningkat Mutu

Benih Jagung dan Cabai

Bacteria for Enhancing

Quality Seed Corn and Chili

KeunggulanPemanfaatan sumberdaya genetik berupa bakteri probbiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai. Daya simpan isolate bakteri dapat dipertahankan sampai 3 bulan. Perlakuan seed coating dilanjutkan dengan penyemprotan bibit dengan isolate bakteri menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibanding kontrol.

Inovator: Eny Widajati, M. Syukur, Giyanto

Profil Ketua InovatorEny Widajati lahir di Jakarta, 6 Januari 1961. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, saat ini juga menjabat sebagai sekeretaris departemen. Pendidikan S1, S2 dan S3 bidang Agronomi. Penulis buku “Dasar Ilmu dan Teknologi Benih” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang Aplikasi bakteri probiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai IPB telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business

Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan “Potensi Methylobacterium spp Asal Kalimantan Timur Untuk Meningkatkan Mutu Benih dan Kultur in vitro Tanaman Serta Analisis Keragamannya”dan ” Pemanfaatan isolat Methylobacterium spp untuk peningkatan vigor benih dan produksi kedelai dalam mendukung swasembada kedelai di Indonesia” didanai oleh KKP3T. Penelitian yang menjadi focus saat ini didanai BOPTN tentang Teknologi Seed pelleting dan Mesin Tanam untuk Penyediaan Benih Padi Bermutu dan Teknologi Benih Pala.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pemanfaatan mikroba yang menguntungkan pada saat ini merupakan teknologi yang banyak dikembangkan untuk mendukung pertanian ramah lingkungan. Beberapa isolat bakteri yang mampu memproduksi zat pengatur tumbuh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perkecambahan benih. Pada inovasi ini dilakukan pemurnian beberapa isolat bakteri probiotik untuk pemanfaatannya dalam meningkatkan mutu benih cabai dan jagung manis.

Utilization of beneficial microbes at this point is a technology that has

been developed to support environmentally friendly farming. Several

bacterial isolates capable of producing growth regulators can be used to

improve seed germination. In this innovation made ??purification few

probiotic bacterial isolates for utilization in improving the quality of chili

and sweet corn seed.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

18 19

Page 27: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Aplikasi Bakteri Probiotik Untuk Peningkatan Mutu Benih Jagung dan Cabai

Bakteri Peningkat Mutu

Benih Jagung dan Cabai

Bacteria for Enhancing

Quality Seed Corn and Chili

KeunggulanPemanfaatan sumberdaya genetik berupa bakteri probbiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai. Daya simpan isolate bakteri dapat dipertahankan sampai 3 bulan. Perlakuan seed coating dilanjutkan dengan penyemprotan bibit dengan isolate bakteri menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibanding kontrol.

Inovator: Eny Widajati, M. Syukur, Giyanto

Profil Ketua InovatorEny Widajati lahir di Jakarta, 6 Januari 1961. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, saat ini juga menjabat sebagai sekeretaris departemen. Pendidikan S1, S2 dan S3 bidang Agronomi. Penulis buku “Dasar Ilmu dan Teknologi Benih” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang Aplikasi bakteri probiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai IPB telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business

Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan “Potensi Methylobacterium spp Asal Kalimantan Timur Untuk Meningkatkan Mutu Benih dan Kultur in vitro Tanaman Serta Analisis Keragamannya”dan ” Pemanfaatan isolat Methylobacterium spp untuk peningkatan vigor benih dan produksi kedelai dalam mendukung swasembada kedelai di Indonesia” didanai oleh KKP3T. Penelitian yang menjadi focus saat ini didanai BOPTN tentang Teknologi Seed pelleting dan Mesin Tanam untuk Penyediaan Benih Padi Bermutu dan Teknologi Benih Pala.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pemanfaatan mikroba yang menguntungkan pada saat ini merupakan teknologi yang banyak dikembangkan untuk mendukung pertanian ramah lingkungan. Beberapa isolat bakteri yang mampu memproduksi zat pengatur tumbuh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perkecambahan benih. Pada inovasi ini dilakukan pemurnian beberapa isolat bakteri probiotik untuk pemanfaatannya dalam meningkatkan mutu benih cabai dan jagung manis.

Utilization of beneficial microbes at this point is a technology that has

been developed to support environmentally friendly farming. Several

bacterial isolates capable of producing growth regulators can be used to

improve seed germination. In this innovation made ??purification few

probiotic bacterial isolates for utilization in improving the quality of chili

and sweet corn seed.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

18 19

Page 28: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga dan Fitronutirnt pada Kulit Buah Jeruk Indonesia

Yang Orange yang Disuka

The Orange Which Is Like

KeunggulanInovasi ini akan menghasilkan teknologi degreening untuk mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi jingga cerah. Jeruk Indonesia yang berwarna jingga akan mampu bersaing dengan jeruk impor, karena jeruk tersebut selain lebih segar, lebih bergizi (karena kandungan gizi belum turun akibat penyimpanan), cita rasanya lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia, juga mempunyai warna kulit yang tidak kalah menarik dibandingkan jeruk impor.

Inovator: Roedhy Poerwanto, Y. Aris Purwanto, Andria Agusta, Sri Yuliani

Profil Ketua InovatorRoedhy Poerwanto, lahir di Klaten pada tanggal 18 Juli 1958. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar IPB. Beliau menempuh S1 di IPB pada bidang Agronomi, S2 di Kagawa University Jepang pada bidang Hortikultura, serta S3 di Ehime University Jepang pada bidang Bioresources Production Sciences. Penulis buku “Hortikultura Tropika” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penelitian beliau tentang Pengendalian Getah Kuning pada buah Manggisdan tentang Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga pada Kulit Buah Jeruk Indonesiatelah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian RUSNAS, Hibah Pasca Sarjana, Hibah Kompetensi, SINAS Riset, KKP3N serta kerjasama internasional yang dibiayai ACIAR dan JICA. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi budidaya dan pasca panen manggis, jeruk, mangga dan buah-buahan tropika lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sebagian besar jeruk di Indonesia berwarna hijau. Buah berwarna kulit hijau kurang menarik; konsumen menghendaki jeruk berwarna jingga. Salah satu upaya untuk menghilangkan warna hijau dari kulit jeruk adalah dengan degreening.Usaha degreening jeruk yang sudah dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian di Indonesia berhasil mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi kuning. Jeruk yang kulitnya berwarna kuning juga kurang disukai konsumen karena dianggap hampir busuk. Di sisi lain jeruk yang kulitnya berwarna jingga sangat disukai. Inovasi ini merupakan inovasi degreening jeruk yang menghasilkan warna jingga pada kulit jeruk.

Most of Indonesia's citrus is green, but consumers want orange peel citrus. One effort to fade the green color from orange peel is the degreening. Citrus degreening effort has been done by another researchers, but resulting yellow peel citrus. Citrus with yellow peel is also less preferred by consumers. On the other hand citrus with bright orange peel is highly preferred. This is an innovation on degreening technology to produce bright orange citrus peel.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

20 21

Page 29: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga dan Fitronutirnt pada Kulit Buah Jeruk Indonesia

Yang Orange yang Disuka

The Orange Which Is Like

KeunggulanInovasi ini akan menghasilkan teknologi degreening untuk mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi jingga cerah. Jeruk Indonesia yang berwarna jingga akan mampu bersaing dengan jeruk impor, karena jeruk tersebut selain lebih segar, lebih bergizi (karena kandungan gizi belum turun akibat penyimpanan), cita rasanya lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia, juga mempunyai warna kulit yang tidak kalah menarik dibandingkan jeruk impor.

Inovator: Roedhy Poerwanto, Y. Aris Purwanto, Andria Agusta, Sri Yuliani

Profil Ketua InovatorRoedhy Poerwanto, lahir di Klaten pada tanggal 18 Juli 1958. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar IPB. Beliau menempuh S1 di IPB pada bidang Agronomi, S2 di Kagawa University Jepang pada bidang Hortikultura, serta S3 di Ehime University Jepang pada bidang Bioresources Production Sciences. Penulis buku “Hortikultura Tropika” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penelitian beliau tentang Pengendalian Getah Kuning pada buah Manggisdan tentang Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga pada Kulit Buah Jeruk Indonesiatelah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian RUSNAS, Hibah Pasca Sarjana, Hibah Kompetensi, SINAS Riset, KKP3N serta kerjasama internasional yang dibiayai ACIAR dan JICA. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi budidaya dan pasca panen manggis, jeruk, mangga dan buah-buahan tropika lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sebagian besar jeruk di Indonesia berwarna hijau. Buah berwarna kulit hijau kurang menarik; konsumen menghendaki jeruk berwarna jingga. Salah satu upaya untuk menghilangkan warna hijau dari kulit jeruk adalah dengan degreening.Usaha degreening jeruk yang sudah dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian di Indonesia berhasil mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi kuning. Jeruk yang kulitnya berwarna kuning juga kurang disukai konsumen karena dianggap hampir busuk. Di sisi lain jeruk yang kulitnya berwarna jingga sangat disukai. Inovasi ini merupakan inovasi degreening jeruk yang menghasilkan warna jingga pada kulit jeruk.

Most of Indonesia's citrus is green, but consumers want orange peel citrus. One effort to fade the green color from orange peel is the degreening. Citrus degreening effort has been done by another researchers, but resulting yellow peel citrus. Citrus with yellow peel is also less preferred by consumers. On the other hand citrus with bright orange peel is highly preferred. This is an innovation on degreening technology to produce bright orange citrus peel.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

20 21

Page 30: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Metode Prediksi Umur Panen Buah Tropika Secara Optimal Menggunakan Nir (Near Infrared) Spektroskopi

Panen Buah Tropika

berbasis Nir (Near Infrared)

Spektroskopi

Tropical Fruit Harvest Based

NIR (Near Infrared)

Spectroscopy

KeunggulanInovasi ini memudahkan dalam menentukan umur panen buah tropika karena teknik pengukurannya dilakukan secara non destruktif. Selain itu, prosedurnya lebih sederhana, cepat, murah, akurat dan bersifat real time sesuai dengan permintaan konsumen dan pelaku usaha di bidang pertanian.

Inovator: Emmy Darmawati, Sutrisno

Profil Ketua InovatorEmmy Darmawati, lahir di Malang pada 5 Mei 1961. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistim Fakultas Teknologi Pertanian IPB . Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Mekanisasi/Teknik Pertanian serta S3 di Sekolah Pascasarjana IPB pada bidang Keteknikan Pertanian. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Metode Prediksi Umur Panen Buah Tropika Secara Optimal Menggunakan Nir (Near Infrared) Spektroskopi”

telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Indeks panen merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan waktu panen buah karena menentukan kualitas buah setelah mengalami proses kematangan sempurna. Pengembangan metode penentuan umur panen buah tropika yang optimal secara real time dengan Near Infrared Spektroskopi diperlukan untuk mengganti metode yang lama. Pengembangan metode non destruktif dianggap relevan dalam penanganan pasca panen buah tropika secara optimal. Hasil pengukuran destruktif buah pepaya berdasarkan umur panen didapat bahwa kadar air dan TPT mampu menggambarkan dengan baik.

Harvest index, an important parameter for determining the fruit to harvest fruit quality after undergoing a process of maturation perfectly. Development of a method of determining the optimal harvest tropical fruit in real time with Near Infrared Spectroscopy is needed because non-destructive methods are considered relevant in the post-harvest handling of tropical fruit.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

22 23

Page 31: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Metode Prediksi Umur Panen Buah Tropika Secara Optimal Menggunakan Nir (Near Infrared) Spektroskopi

Panen Buah Tropika

berbasis Nir (Near Infrared)

Spektroskopi

Tropical Fruit Harvest Based

NIR (Near Infrared)

Spectroscopy

KeunggulanInovasi ini memudahkan dalam menentukan umur panen buah tropika karena teknik pengukurannya dilakukan secara non destruktif. Selain itu, prosedurnya lebih sederhana, cepat, murah, akurat dan bersifat real time sesuai dengan permintaan konsumen dan pelaku usaha di bidang pertanian.

Inovator: Emmy Darmawati, Sutrisno

Profil Ketua InovatorEmmy Darmawati, lahir di Malang pada 5 Mei 1961. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistim Fakultas Teknologi Pertanian IPB . Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Mekanisasi/Teknik Pertanian serta S3 di Sekolah Pascasarjana IPB pada bidang Keteknikan Pertanian. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Metode Prediksi Umur Panen Buah Tropika Secara Optimal Menggunakan Nir (Near Infrared) Spektroskopi”

telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Indeks panen merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan waktu panen buah karena menentukan kualitas buah setelah mengalami proses kematangan sempurna. Pengembangan metode penentuan umur panen buah tropika yang optimal secara real time dengan Near Infrared Spektroskopi diperlukan untuk mengganti metode yang lama. Pengembangan metode non destruktif dianggap relevan dalam penanganan pasca panen buah tropika secara optimal. Hasil pengukuran destruktif buah pepaya berdasarkan umur panen didapat bahwa kadar air dan TPT mampu menggambarkan dengan baik.

Harvest index, an important parameter for determining the fruit to harvest fruit quality after undergoing a process of maturation perfectly. Development of a method of determining the optimal harvest tropical fruit in real time with Near Infrared Spectroscopy is needed because non-destructive methods are considered relevant in the post-harvest handling of tropical fruit.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

22 23

Page 32: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

IPB Kresna-15 Kedelai Hitam Protein TinggiIPB Kresna 15

IPB Kresna 15

KeunggulanGalur Kedelai Hitam IPB Kresna-15 merupakan galur kedelai yang mempunyai keunggulan di dalam kandungan protein yang mencapai 40,14% , disamping itu galur ini juga mempunyai daya simpan yang baik, sehingga dapat disimpan di suhu ruang selama lebih dari tiga bulan. Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 juga dapat ditanam sebagai tanaman sela di bawah tegakan tanaman perkebunan, karena galur ini termasuk toleran terhadap intensitas cahaya rendah/naungan.Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 dapat dibudidayakan secara luas di lahan kering dan lahan sawah untuk menyediakan bahan baku bagi industri kecap. Dengan kandungan protein yang tinggi, biji kedelai dari galur IPB Kresna-15 juga sesuai untuk dijadikan bahan baku susu kedelai.

Inovator: Trikoesoemaningtyas, Desta Wirnas, Didy Soepandi, Surjono H. Sutjahjo, Siti Marwiyah

Profil Ketua InovatorTrikoesoemaningtyas, lahir di Bandung pada 02 Januari 1962. Beliau adalah dosen aktif Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Beliau menyelesaikan pendidikan S3 pada bidang pemuliaan tanaman di IPB. Mata kuliah yang beliau ajar diantaranya Dasar-dasar agronomi, Ilmu tanaman pangan dan Dasar Pemuliaan Tanaman. Penelitian beliau mengenai varietas kedelai hitam “IPB Kresna 15” telah membawa beliau menjadi inovator dalam 106

Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center. Varietas IPB kresna 15 juga menjadi salah satu varietas unggulan IPB. Saat ini beliau fokus pada pengembangan kedelai hitam selain pengembangan sorgum manis untuk bioetanol yang dibiayai oleh hibah pasca DIKTI bersama dengan Prof. Dr. Didy Soepandi dan Dr. Desta Wirnas.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Galur Kedelai Hitam IPB Kresna-15 merupakan galur kedelai hasil pemuliaan IPB yang memiliki keunggulan kandungan protein tinggi (40,14%) sehingga sangat sesuai untuk digunakan sebagai bahan baku industri kecap dan susu kedelai. Keunggulan lainnya adalah daya simpan yang baik yakni dapat disimpan di suhu ruang selama > 3 bulan. Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 dapat ditanam sebagai tanaman sela di bawah tegakan tanaman perkebunan karena galur ini toleran terhadap intensitas cahaya rendah/naungan.

Black Soybean Krishna strain IPB-15 is the resul tof breeding soybean

lines that IPB has the advantage of a high protein content (40.14%) so it

is suitable for use as an industrial raw material of soy sauce and soymilk.

Another advantage is that both the power savings can be stored at room

temperature for >3 months. Black soybean lines IPB Krishna-15 can be

grown as intercrops under plantation crops stands because these strains

tolerant to low light intensity/shade.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

24 25

Page 33: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

IPB Kresna-15 Kedelai Hitam Protein TinggiIPB Kresna 15

IPB Kresna 15

KeunggulanGalur Kedelai Hitam IPB Kresna-15 merupakan galur kedelai yang mempunyai keunggulan di dalam kandungan protein yang mencapai 40,14% , disamping itu galur ini juga mempunyai daya simpan yang baik, sehingga dapat disimpan di suhu ruang selama lebih dari tiga bulan. Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 juga dapat ditanam sebagai tanaman sela di bawah tegakan tanaman perkebunan, karena galur ini termasuk toleran terhadap intensitas cahaya rendah/naungan.Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 dapat dibudidayakan secara luas di lahan kering dan lahan sawah untuk menyediakan bahan baku bagi industri kecap. Dengan kandungan protein yang tinggi, biji kedelai dari galur IPB Kresna-15 juga sesuai untuk dijadikan bahan baku susu kedelai.

Inovator: Trikoesoemaningtyas, Desta Wirnas, Didy Soepandi, Surjono H. Sutjahjo, Siti Marwiyah

Profil Ketua InovatorTrikoesoemaningtyas, lahir di Bandung pada 02 Januari 1962. Beliau adalah dosen aktif Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Beliau menyelesaikan pendidikan S3 pada bidang pemuliaan tanaman di IPB. Mata kuliah yang beliau ajar diantaranya Dasar-dasar agronomi, Ilmu tanaman pangan dan Dasar Pemuliaan Tanaman. Penelitian beliau mengenai varietas kedelai hitam “IPB Kresna 15” telah membawa beliau menjadi inovator dalam 106

Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center. Varietas IPB kresna 15 juga menjadi salah satu varietas unggulan IPB. Saat ini beliau fokus pada pengembangan kedelai hitam selain pengembangan sorgum manis untuk bioetanol yang dibiayai oleh hibah pasca DIKTI bersama dengan Prof. Dr. Didy Soepandi dan Dr. Desta Wirnas.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Galur Kedelai Hitam IPB Kresna-15 merupakan galur kedelai hasil pemuliaan IPB yang memiliki keunggulan kandungan protein tinggi (40,14%) sehingga sangat sesuai untuk digunakan sebagai bahan baku industri kecap dan susu kedelai. Keunggulan lainnya adalah daya simpan yang baik yakni dapat disimpan di suhu ruang selama > 3 bulan. Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 dapat ditanam sebagai tanaman sela di bawah tegakan tanaman perkebunan karena galur ini toleran terhadap intensitas cahaya rendah/naungan.

Black Soybean Krishna strain IPB-15 is the resul tof breeding soybean

lines that IPB has the advantage of a high protein content (40.14%) so it

is suitable for use as an industrial raw material of soy sauce and soymilk.

Another advantage is that both the power savings can be stored at room

temperature for >3 months. Black soybean lines IPB Krishna-15 can be

grown as intercrops under plantation crops stands because these strains

tolerant to low light intensity/shade.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

24 25

Page 34: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Peningkatan Produktivitas Ternak Lokal Indonesia melalui Perbaikan Sekresi Endogen Hormon Kebuntingan

Produksi Ternak Lokal Unggul

Production of Superior Local

Livestock

KeunggulanTeknologi superovulasi dilakukan hanya sekali saja dengan memberikan hormon PMSG sebelum perkawinan induk sehingga secara teknis teknologi ini mudah untuk diaplikasikan. Hormon yang diharapkan bekerja untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan anak dan perkembangan kelenjar susu adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh ternak itu sendiri, bukan bahan asing yang diimplantasikan atau disuntikkan dari luar tubuh sehingga terbebas dari bahaya residu dan efek berbahaya lainnya.

Inovator: Wasmen Manalu, Andriyanto

Profil Ketua InovatorWasmen Manalu, lahir di Simamora, Tapanuli Utara pada 20 Desember 1957. Dosen yang aktif di Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Fisiologi. Beliau menempuh S-1 di bidang Animal Nutrition di IPB serta S-3 di bidang Environmental Physiology di University of Missouri-Columbia, USA. Dosen yang menerjemahkan buku Biology tulisan Campbell ini aktif dalam kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Peningkatan Produktivitas Ternak Lokal Indonesia melalui Perbaikan Sekresi Endogen Hormon Kebuntingan telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Ristek, Deptan, DIKTI, MP3EI, PUPT, BOPTN, dan DP2M. Saat ini beliau fokus pada penelitian tentang data biologis dan fisiologis anak-anak unggul yang dihasilkan melalui metode yang dikembangkan, termasuk informasi keunggulan fungsi organ, kesehatan, kecerdasan, dan daya adaptasi pada lingkungan buruk.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Permasalahan utama dalam usaha ternak di Indonesia ialah produktivitas yang rendah dan kualitas bakalan yang tidak optimum. Laju pertumbuhan anak yang bertahan hidup pun rendah. Upaya perbaikan makanan dan manajemen yang relatif lebih mahal dan kontinu tidak optimal mengatasi masalah ini. Perbaikan sekresi endogen hormon kebuntingan induk melalui penyuntikan sediaan hormon PMSG secara drastis memperbaiki pertumbuhan anak dalam kandungan yang menghasilkan ekspresi genetik pertumbuhan yang unggul dan produksi susu induk yang lebih tinggi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan dan daya hidup anak sampai dewasa dan dipasarkan.

Improvement of endogenous secretion of pregnant hormones by PMSG injection prior to mating has been shown to improve embryonic and fetal growth and development in the uterus and placenta that finally improved birth weight and milk production. Improved birth weight and milk production would increase postnatal growth and offspring survival. Increased postnatal growth and survival of the offspring increase maternal productivity almost twice.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

26 27

Page 35: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Peningkatan Produktivitas Ternak Lokal Indonesia melalui Perbaikan Sekresi Endogen Hormon Kebuntingan

Produksi Ternak Lokal Unggul

Production of Superior Local

Livestock

KeunggulanTeknologi superovulasi dilakukan hanya sekali saja dengan memberikan hormon PMSG sebelum perkawinan induk sehingga secara teknis teknologi ini mudah untuk diaplikasikan. Hormon yang diharapkan bekerja untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan anak dan perkembangan kelenjar susu adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh ternak itu sendiri, bukan bahan asing yang diimplantasikan atau disuntikkan dari luar tubuh sehingga terbebas dari bahaya residu dan efek berbahaya lainnya.

Inovator: Wasmen Manalu, Andriyanto

Profil Ketua InovatorWasmen Manalu, lahir di Simamora, Tapanuli Utara pada 20 Desember 1957. Dosen yang aktif di Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Fisiologi. Beliau menempuh S-1 di bidang Animal Nutrition di IPB serta S-3 di bidang Environmental Physiology di University of Missouri-Columbia, USA. Dosen yang menerjemahkan buku Biology tulisan Campbell ini aktif dalam kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Peningkatan Produktivitas Ternak Lokal Indonesia melalui Perbaikan Sekresi Endogen Hormon Kebuntingan telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Ristek, Deptan, DIKTI, MP3EI, PUPT, BOPTN, dan DP2M. Saat ini beliau fokus pada penelitian tentang data biologis dan fisiologis anak-anak unggul yang dihasilkan melalui metode yang dikembangkan, termasuk informasi keunggulan fungsi organ, kesehatan, kecerdasan, dan daya adaptasi pada lingkungan buruk.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Permasalahan utama dalam usaha ternak di Indonesia ialah produktivitas yang rendah dan kualitas bakalan yang tidak optimum. Laju pertumbuhan anak yang bertahan hidup pun rendah. Upaya perbaikan makanan dan manajemen yang relatif lebih mahal dan kontinu tidak optimal mengatasi masalah ini. Perbaikan sekresi endogen hormon kebuntingan induk melalui penyuntikan sediaan hormon PMSG secara drastis memperbaiki pertumbuhan anak dalam kandungan yang menghasilkan ekspresi genetik pertumbuhan yang unggul dan produksi susu induk yang lebih tinggi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan dan daya hidup anak sampai dewasa dan dipasarkan.

Improvement of endogenous secretion of pregnant hormones by PMSG injection prior to mating has been shown to improve embryonic and fetal growth and development in the uterus and placenta that finally improved birth weight and milk production. Improved birth weight and milk production would increase postnatal growth and offspring survival. Increased postnatal growth and survival of the offspring increase maternal productivity almost twice.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

26 27

Page 36: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Multi-Trap: Perangkap Efektif Pengendali Hama Kumbang

Badak dan Kumbang Sagu pada Kelapa, Kelapa Kopyor, dan

Kelapa Sawit (Kumbang Datang, Kumbang Tertangkap)

Kumbang Datang,

Kumbang Tertangkap

Beetles Come, Bettles Trapped

KeunggulanDengan menggunakan umpan feromon yang tepat, perangkap ini menjamin kumbang badak dan kumbang sagu yang datang akan terperangkap. Perangkap sederhana dan mudah dibuat ini terbukti efektif dalam uji di lapangan dan telah mampu menangkap dan mengeradikasi ribuan kumbang badak dan kumbang sagu dari pertanaman kelapa kopyor di Jawa Tengah dan dari kelapa sawit. Perangkap ini dapat disiapkan dengan bahan lokal yang tersedia

Inovator: Sudarsono; Meldy L.A. Hossang; Dini Dinarti; Sudrajat; Hengki Novarianto; Ismail Maskromo; Megayani Sri Rahayu; Agus Susetyo Purwono

Profil Ketua InovatorSudarsono, lahir di Surakartapada tanggal 13 Juni 1961. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Bioteknologi Tanaman. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi dan Hortikulturaserta S3 di North Carolina State University (NCSU)pada bidang Biologi Molekuler Tanaman. Guru besar IPB ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang kelapa kopyor asli Indonesia initelah berhasil membawa beliau menjadi salah

satu inovator dalam 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Hibah Pasca dan program Hi Link, Dirjen DIKTI; KKP3T dan KKP3N, Departemen Pertanian; dan Riset Unggulan Terpadu (RUT), Kemenristek Republik Indonesia. Saat ini beliau fokus mengembangkan varietas dan teknologi budidaya dan pengendalian hama tanaman Kelapa Kopyor, serta tanaman pangan lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kumbang badak (Oryctes sp.) dan kumbang sagu (Rhyncophorus sp.) merupakan hama utama pada tanaman kelapa, kelapa kopyor, kelapa sawit dan sagu. Kumbang tersebut telah mematikan banyak pertanaman kelapa dan kelapa kopyor serta menjadi masalah pada replanting kelapa sawit. Pengendalian kumbang secara kimiawi dan biologi terbukti kurang efektif, sedangkan perangkap hama yang ada saat ini tidak mampu menangkap hamanya. Inovasi ini menghasilkan alat perangkap hama yang efektif untuk pengendalian kumbang pada pertanaman kelapa, kelapa kopyor, kelapa sawit, dan sagu. Perangkap yang telah diuji di Jawa Tengah ini mampu mengeradikasi ribuan kumbang badak dan kumbang sagu dari pertanaman kelapa kopyor

Rhinoceros beetle and Red Palm Weevil are major pests attacking coconut, oil palm and sago. Chemical and biological control of the pests are ineffective. Neither is the available pest traps. This inovation offers effective trap for controlling beetle and weevil attack in coconut, oil palm, and sago. The trap has been tested and able to erradicate thousands of pests in Kopyor coconut and oil palm

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

28 29

Page 37: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Multi-Trap: Perangkap Efektif Pengendali Hama Kumbang

Badak dan Kumbang Sagu pada Kelapa, Kelapa Kopyor, dan

Kelapa Sawit (Kumbang Datang, Kumbang Tertangkap)

Kumbang Datang,

Kumbang Tertangkap

Beetles Come, Bettles Trapped

KeunggulanDengan menggunakan umpan feromon yang tepat, perangkap ini menjamin kumbang badak dan kumbang sagu yang datang akan terperangkap. Perangkap sederhana dan mudah dibuat ini terbukti efektif dalam uji di lapangan dan telah mampu menangkap dan mengeradikasi ribuan kumbang badak dan kumbang sagu dari pertanaman kelapa kopyor di Jawa Tengah dan dari kelapa sawit. Perangkap ini dapat disiapkan dengan bahan lokal yang tersedia

Inovator: Sudarsono; Meldy L.A. Hossang; Dini Dinarti; Sudrajat; Hengki Novarianto; Ismail Maskromo; Megayani Sri Rahayu; Agus Susetyo Purwono

Profil Ketua InovatorSudarsono, lahir di Surakartapada tanggal 13 Juni 1961. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Bioteknologi Tanaman. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi dan Hortikulturaserta S3 di North Carolina State University (NCSU)pada bidang Biologi Molekuler Tanaman. Guru besar IPB ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang kelapa kopyor asli Indonesia initelah berhasil membawa beliau menjadi salah

satu inovator dalam 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Hibah Pasca dan program Hi Link, Dirjen DIKTI; KKP3T dan KKP3N, Departemen Pertanian; dan Riset Unggulan Terpadu (RUT), Kemenristek Republik Indonesia. Saat ini beliau fokus mengembangkan varietas dan teknologi budidaya dan pengendalian hama tanaman Kelapa Kopyor, serta tanaman pangan lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kumbang badak (Oryctes sp.) dan kumbang sagu (Rhyncophorus sp.) merupakan hama utama pada tanaman kelapa, kelapa kopyor, kelapa sawit dan sagu. Kumbang tersebut telah mematikan banyak pertanaman kelapa dan kelapa kopyor serta menjadi masalah pada replanting kelapa sawit. Pengendalian kumbang secara kimiawi dan biologi terbukti kurang efektif, sedangkan perangkap hama yang ada saat ini tidak mampu menangkap hamanya. Inovasi ini menghasilkan alat perangkap hama yang efektif untuk pengendalian kumbang pada pertanaman kelapa, kelapa kopyor, kelapa sawit, dan sagu. Perangkap yang telah diuji di Jawa Tengah ini mampu mengeradikasi ribuan kumbang badak dan kumbang sagu dari pertanaman kelapa kopyor

Rhinoceros beetle and Red Palm Weevil are major pests attacking coconut, oil palm and sago. Chemical and biological control of the pests are ineffective. Neither is the available pest traps. This inovation offers effective trap for controlling beetle and weevil attack in coconut, oil palm, and sago. The trap has been tested and able to erradicate thousands of pests in Kopyor coconut and oil palm

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

28 29

Page 38: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Peningkatan Efektivitas Herbisida Menggunakan Surfaktan

Dietahnolamida dari Metil Ester Olein Sawit

Obat Kuat Alami untuk Herbisida

Natural Herbicide adjuvant

KeunggulanTahapan proses produksi lebih pendek, biaya produksi lebih murah dan dapat dikembangkan oleh UKM. Bahan baku lebih murah dan ketersediaannya melimpah karena berasal dari metil ester olein sawit. Tegangan permukaan lebih rendah dibanding surfaktan etoksilat, betain dan APG. Kualitas produk sesuai standar insektisida komersial.

Inovator: Erliza Hambali, Ani Suryani,Dadang, Fifin Nashirotun Nisya, Mira Rivai, Ari Imam Sutanto, Ainun Nurkania

Profil Ketua InovatorErliza Hambali, lahir di Padang, pada tanggal 21 Agustus 1962. Staf pengajar di Departemen Teknologi industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Pusat Surfactant and Bioenergy Research Center LPPM IPB. Penelitian beliau bersama tim peneliti lainnya yang fokus dan berkelanjutan tentang Surfaktan dan Bioenergi telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia yang Prospektif versi Business Innovation Center

(BIC)-Kementrian Riset dan Teknologi RI sejak tahun 2008 hingga tahun 2014. Penelitian unggulan beliau bersama tim peneliti lainnya di SBRC-LPPM-IPB adalah pengembangan surfaktan dari minyak sawit untuk peningkatan produksi minyak bumi menggunakan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) berhasil menarik perhatian berbagai industri perminyakan dan industri surfaktan dalam dan luar negeri. Bahkan pada tahun 2012 beliau memperoleh Penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Teknologi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2014 Prof. Dr. Erliza Hambali bersama tim peneliti kembali memperoleh Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat (The Best Prakarsa Kelompok Masyarakat) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tidak ketinggalan Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 juga memberikan Penghargaan Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk Bidang Energi kepada Prof. Dr. Erliza Hambali dan tim peneliti.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja herbisida. Dalam formulasi herbisida umumnya ditambahkan bahan aditif berupa surfaktan untuk meningkatkan kinerja herbisida. Surfaktan DEA dari olein sawit ternyata dapat meningkatkan kinerja herbisida dilihat dari nilai tegangan permukaan yang lebih rendah dan daya berantas di lapangan. Herbisida IPA-Glifosat tanpa surfaktan memiliki tegangan permukaan 42,97 dyne/cm. Sedangkan formulasi herbisida IPA-Glifosat yang ditambah dengan surfaktan DEA memiliki tegangan permukaan 24,05 dyne/cm, hampir sama dengan tegangan permukaan herbisida komersial Round Up yang sebesar 24,20 dyne/cm. Formulasi herbisida dengan penambahan additif surfaktan DEA berbahan baku olein sawit merupakan inovasi yang sangat prospektif untuk dikomersialisasikan dan sekaligus berperan untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit.

Adjuvants are commonly used to improve the performance of herbicides. DEA is natural adjuvant made from palm olein. It can reduce the surface tension of the carrier solution, improve retention and coverage of spray droplets on the leaf surface, increase herbicide absorbed rate, and reduce the need for over application of herbicides.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

30 31

Page 39: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Peningkatan Efektivitas Herbisida Menggunakan Surfaktan

Dietahnolamida dari Metil Ester Olein Sawit

Obat Kuat Alami untuk Herbisida

Natural Herbicide adjuvant

KeunggulanTahapan proses produksi lebih pendek, biaya produksi lebih murah dan dapat dikembangkan oleh UKM. Bahan baku lebih murah dan ketersediaannya melimpah karena berasal dari metil ester olein sawit. Tegangan permukaan lebih rendah dibanding surfaktan etoksilat, betain dan APG. Kualitas produk sesuai standar insektisida komersial.

Inovator: Erliza Hambali, Ani Suryani,Dadang, Fifin Nashirotun Nisya, Mira Rivai, Ari Imam Sutanto, Ainun Nurkania

Profil Ketua InovatorErliza Hambali, lahir di Padang, pada tanggal 21 Agustus 1962. Staf pengajar di Departemen Teknologi industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Pusat Surfactant and Bioenergy Research Center LPPM IPB. Penelitian beliau bersama tim peneliti lainnya yang fokus dan berkelanjutan tentang Surfaktan dan Bioenergi telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia yang Prospektif versi Business Innovation Center

(BIC)-Kementrian Riset dan Teknologi RI sejak tahun 2008 hingga tahun 2014. Penelitian unggulan beliau bersama tim peneliti lainnya di SBRC-LPPM-IPB adalah pengembangan surfaktan dari minyak sawit untuk peningkatan produksi minyak bumi menggunakan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) berhasil menarik perhatian berbagai industri perminyakan dan industri surfaktan dalam dan luar negeri. Bahkan pada tahun 2012 beliau memperoleh Penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Teknologi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2014 Prof. Dr. Erliza Hambali bersama tim peneliti kembali memperoleh Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat (The Best Prakarsa Kelompok Masyarakat) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tidak ketinggalan Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 juga memberikan Penghargaan Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk Bidang Energi kepada Prof. Dr. Erliza Hambali dan tim peneliti.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja herbisida. Dalam formulasi herbisida umumnya ditambahkan bahan aditif berupa surfaktan untuk meningkatkan kinerja herbisida. Surfaktan DEA dari olein sawit ternyata dapat meningkatkan kinerja herbisida dilihat dari nilai tegangan permukaan yang lebih rendah dan daya berantas di lapangan. Herbisida IPA-Glifosat tanpa surfaktan memiliki tegangan permukaan 42,97 dyne/cm. Sedangkan formulasi herbisida IPA-Glifosat yang ditambah dengan surfaktan DEA memiliki tegangan permukaan 24,05 dyne/cm, hampir sama dengan tegangan permukaan herbisida komersial Round Up yang sebesar 24,20 dyne/cm. Formulasi herbisida dengan penambahan additif surfaktan DEA berbahan baku olein sawit merupakan inovasi yang sangat prospektif untuk dikomersialisasikan dan sekaligus berperan untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit.

Adjuvants are commonly used to improve the performance of herbicides. DEA is natural adjuvant made from palm olein. It can reduce the surface tension of the carrier solution, improve retention and coverage of spray droplets on the leaf surface, increase herbicide absorbed rate, and reduce the need for over application of herbicides.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

30 31

Page 40: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

ENERGI

Page 41: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

ENERGI

Page 42: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Karburator Untuk Bahan Bakar BiogasKarburator untuk Bahan Bakar Biogas

Carburetor for Fuel Biogas

KeunggulanKarburator mampu mencampur udara dan biogas dengan rasio campuran yang tepat. Karburator menghasilkan campuran yang mampu terbakar di dalam silinder motor bensin. Biogas dihasilkan dengan memanfaatkan limbah. Inovasi ini mampu mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan memanfaatkan bahan bakar alternatif

Inovator: Desrial, Ade Prisma Pranayuda, Panji Laksamana Septiansyah

Profil Ketua InovatorDesrial, lahir di Pemantang Siantar pada 01 Desember 1966 Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Departemen. Beliau menempuh S1 di bidang "Mekanisasi Pertanian" dan S2 di bidang "Food and Aglicultural Machinery serta S3 di bidang " Bioresources Utilization and

Exploration". Penelitiian beliau tentang Bahan Bakar Nabati untuk Mesin Diesel dan Aplikator Pupuk Cair untuk Tebu serta Transporter TBS Tipe Track dan Konventer Bio Gas untuk Motor Bensin telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102 dan 106 Inovasi Indoneia Versi Business Inovation Center (BIC) pada tahun 2010 dan tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, RISTEK, dan OGFICE.

Karburator biogas berfungsi mencampur biogas dan udara sebelum masuk ke dalam silinder motor bensin. Suplai campuran biogas dan udara dari venturi diatur oleh katup throttle. Katup ini dihubungkan dengan tuas throttle dan governor pada motor. Untuk menggunakan karburator ini karburator asli motor bensin harus dilepas dan digantikan dengan karburator biogas. Pipa suplai biogas dihubungkan dengan inlet yang terdapat pada karburator dan selanjutnya motor dapat dinyalakan.

Biogas Carburetor is used to mix biogas and air before entry into the cylinder gasoline motor. Supply mixture of biogas and air venturi regulated by the throttle valve. This valve is connected to the throttle lever and the governor on the motor. To use this carburetor original carburetor gasoline motors must be removed and replaced with biogas carburetor. Biogas supply pipe connected to the inlet located on the carburetor and then the motor can be switched on.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

34 35

Page 43: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Karburator Untuk Bahan Bakar BiogasKarburator untuk Bahan Bakar Biogas

Carburetor for Fuel Biogas

KeunggulanKarburator mampu mencampur udara dan biogas dengan rasio campuran yang tepat. Karburator menghasilkan campuran yang mampu terbakar di dalam silinder motor bensin. Biogas dihasilkan dengan memanfaatkan limbah. Inovasi ini mampu mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan memanfaatkan bahan bakar alternatif

Inovator: Desrial, Ade Prisma Pranayuda, Panji Laksamana Septiansyah

Profil Ketua InovatorDesrial, lahir di Pemantang Siantar pada 01 Desember 1966 Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Departemen. Beliau menempuh S1 di bidang "Mekanisasi Pertanian" dan S2 di bidang "Food and Aglicultural Machinery serta S3 di bidang " Bioresources Utilization and

Exploration". Penelitiian beliau tentang Bahan Bakar Nabati untuk Mesin Diesel dan Aplikator Pupuk Cair untuk Tebu serta Transporter TBS Tipe Track dan Konventer Bio Gas untuk Motor Bensin telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102 dan 106 Inovasi Indoneia Versi Business Inovation Center (BIC) pada tahun 2010 dan tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, RISTEK, dan OGFICE.

Karburator biogas berfungsi mencampur biogas dan udara sebelum masuk ke dalam silinder motor bensin. Suplai campuran biogas dan udara dari venturi diatur oleh katup throttle. Katup ini dihubungkan dengan tuas throttle dan governor pada motor. Untuk menggunakan karburator ini karburator asli motor bensin harus dilepas dan digantikan dengan karburator biogas. Pipa suplai biogas dihubungkan dengan inlet yang terdapat pada karburator dan selanjutnya motor dapat dinyalakan.

Biogas Carburetor is used to mix biogas and air before entry into the cylinder gasoline motor. Supply mixture of biogas and air venturi regulated by the throttle valve. This valve is connected to the throttle lever and the governor on the motor. To use this carburetor original carburetor gasoline motors must be removed and replaced with biogas carburetor. Biogas supply pipe connected to the inlet located on the carburetor and then the motor can be switched on.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

34 35

Page 44: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pemanfaatan Metil Ester Sulfonic Acid (MESA) Untuk Katalis Asam Pada Proses Produksi Surfaktan Alkil Poliglikosida dari Fatty Alcohol dan Glukosa Cair

Katalis Ajaib dari Metil Ester

Sulfonic Acid (MESA)

Magic Catalysts from Metil

Ester Sulfonic Acid (MESA)

KeunggulanInvensi ini menyediakan katalis asam yang ramah lingkungan dan dengan harga terjangkau untuk proses produksi surfaktan alkil poliglikosida. Surfaktan alkil poliglikosida yang dihasilkan dari katalis MESA mempunyai nilai tegangan antarmuka yang rendah. ini telah dicapai formula konsentrasi katalis metil ester sulfonic acid yang menghasilkan ultra low interfacial tension(IFT), pada kondisi optimum konsentrasi katalis 1,5% dari berat glukosa yang digunakan. Proses produksi APG melalui proses dua tahap. Tahap pertama adalah proses butanolisis dimana terjadi reaksi pencampuran glukosa cair dan alkohol rantai pendek (butanol). Surfaktan alkil poliglikosida ini yang dihasilkan bersifat mudah larut air. Surfaktan alkil poliglikosida yang sudah dihasilkan kemudian dianalisis uji kinerjanya seperti tegangan antarmuka, densitas, pH, stabilitas busa, stabilitas emulsi, dan nilai hydrophilic and lipofilic balance (HLB).

Inovator: Erliza Hambali, Pudji Permadi, Ani Suryani, Mira Rivai, Padil, Yuni Astuti, Ari Imam Sutanto

Profil Ketua InovatorErliza Hambali, lahir di Padang, pada tanggal 21 Agustus 1962. Staf pengajar di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Pusat Surfactant and Bioenergy Research Center LPPM IPB. Penelitian beliau bersama tim peneliti lainnya yang fokus dan berkelanjutan tentang Surfaktan dan Bioenergi telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan 106 Inovasi

Indonesia yang Prospektif versi Business Innovation Center (BIC)- Kementerian Riset dan Teknologi RI sejak tahun 2008 hingga tahun 2014. Pada tahun 2012 beliau memperoleh Penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Teknologi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2014 Prof. Dr. Erliza Hambali bersama tim peneliti memperoleh Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat (The Best Prakarsa Kelompok Masyarakat) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 juga memberikan Penghargaan Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk Bidang Energi kepada Prof. Dr. Erliza Hambali dan tim peneliti.

Invensi produk intermediet dari pembuatan surfaktan metil ester sulfonat (MES)berupa metil ester sulfonic acid (MESA) untuk katalis asam pada proses produksi surfaktan nabati alkil poliglikosida (APG) dari fatty alcohol dan glukosa cair 85%. MESA dapat menggantikan katalis asam komersial yang sudah sering digunakan dalam proses produksi surfaktan Alkil poliglikosida. Invensi ini berhubungan dengan pemilihan konsentrasi katalis MESA yang tepat pada proses produksi surfaktan alkil poliglikosida.

Invention of intermediate products of the manufacture of surfactants methyl ester sulfonate (MES) in the form of methyl ester sulfonic acid (MESA) for the acid catalyst in the production of plant-based surfactant alkyl polyglycosides (APG) of fatty alcohol and liquid glucose 85%. MESA can replace commercial acid catalysts that have been frequently used in the production of surfactant alkyl polyglycosides. This invention relates to the selection of the appropriate MESA catalyst concentration on the production of surfactant alkyl polyglycosides.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

36 37

Page 45: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pemanfaatan Metil Ester Sulfonic Acid (MESA) Untuk Katalis Asam Pada Proses Produksi Surfaktan Alkil Poliglikosida dari Fatty Alcohol dan Glukosa Cair

Katalis Ajaib dari Metil Ester

Sulfonic Acid (MESA)

Magic Catalysts from Metil

Ester Sulfonic Acid (MESA)

KeunggulanInvensi ini menyediakan katalis asam yang ramah lingkungan dan dengan harga terjangkau untuk proses produksi surfaktan alkil poliglikosida. Surfaktan alkil poliglikosida yang dihasilkan dari katalis MESA mempunyai nilai tegangan antarmuka yang rendah. ini telah dicapai formula konsentrasi katalis metil ester sulfonic acid yang menghasilkan ultra low interfacial tension(IFT), pada kondisi optimum konsentrasi katalis 1,5% dari berat glukosa yang digunakan. Proses produksi APG melalui proses dua tahap. Tahap pertama adalah proses butanolisis dimana terjadi reaksi pencampuran glukosa cair dan alkohol rantai pendek (butanol). Surfaktan alkil poliglikosida ini yang dihasilkan bersifat mudah larut air. Surfaktan alkil poliglikosida yang sudah dihasilkan kemudian dianalisis uji kinerjanya seperti tegangan antarmuka, densitas, pH, stabilitas busa, stabilitas emulsi, dan nilai hydrophilic and lipofilic balance (HLB).

Inovator: Erliza Hambali, Pudji Permadi, Ani Suryani, Mira Rivai, Padil, Yuni Astuti, Ari Imam Sutanto

Profil Ketua InovatorErliza Hambali, lahir di Padang, pada tanggal 21 Agustus 1962. Staf pengajar di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Pusat Surfactant and Bioenergy Research Center LPPM IPB. Penelitian beliau bersama tim peneliti lainnya yang fokus dan berkelanjutan tentang Surfaktan dan Bioenergi telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan 106 Inovasi

Indonesia yang Prospektif versi Business Innovation Center (BIC)- Kementerian Riset dan Teknologi RI sejak tahun 2008 hingga tahun 2014. Pada tahun 2012 beliau memperoleh Penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Teknologi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2014 Prof. Dr. Erliza Hambali bersama tim peneliti memperoleh Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat (The Best Prakarsa Kelompok Masyarakat) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 juga memberikan Penghargaan Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk Bidang Energi kepada Prof. Dr. Erliza Hambali dan tim peneliti.

Invensi produk intermediet dari pembuatan surfaktan metil ester sulfonat (MES)berupa metil ester sulfonic acid (MESA) untuk katalis asam pada proses produksi surfaktan nabati alkil poliglikosida (APG) dari fatty alcohol dan glukosa cair 85%. MESA dapat menggantikan katalis asam komersial yang sudah sering digunakan dalam proses produksi surfaktan Alkil poliglikosida. Invensi ini berhubungan dengan pemilihan konsentrasi katalis MESA yang tepat pada proses produksi surfaktan alkil poliglikosida.

Invention of intermediate products of the manufacture of surfactants methyl ester sulfonate (MES) in the form of methyl ester sulfonic acid (MESA) for the acid catalyst in the production of plant-based surfactant alkyl polyglycosides (APG) of fatty alcohol and liquid glucose 85%. MESA can replace commercial acid catalysts that have been frequently used in the production of surfactant alkyl polyglycosides. This invention relates to the selection of the appropriate MESA catalyst concentration on the production of surfactant alkyl polyglycosides.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

36 37

Page 46: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

“SORBEM” Soil Super Bright Led Lamp Solusi Penerangan Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri untuk Desa Terpencil dan Jalan Tol

Lampu Jalan yang Ramah

Lingkungan dan Mandiri Energi

Free Energy and Well

Environmentally Street Lamp

KeunggulanInovasi ini ramah lingkungan, bersifat mandiri energi, perawatannya mudah. Inovasi ini menawarkan ketersediaan energi yang berkelanjutan serta dapat menyala dan padam secara otomatis.

Inovator: Qouamunas Tsani Nuargimah, Muhammad Indarto Budiono, Dian Puspita Sari, Mohammad Arif Rahmatullah

Profil Ketua InovatorQouamunas Tsani Nuargimah, lahir di Bondowoso pada 30 Januari 1995. Seorang mahasiswa aktif di Departement Teknik Mesin Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian. Beliau menempuh S1 di bidang Teknik Mesin dan Biosistem. Penelitian beliau tentang energi telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Salah

satu penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Pertamina Foundation.

Sorbem adalah lampu jalan yang menggunakan energi listrik yang berasal dari tanah. Energi tanah yang tersedia terus-menerus menyebabkan sumber tenaga lampu bersifat mandiri. Energi listrik tanah yang kecil arus dan tegangannya, perlu dinaikkan menggunakan rangkaian penaik daya, sehingga mampu untuk mengisi baterai lalu menyalakan lampu jalan. Dengan demikian, jalanan gelap di pedesaan yang tidak terjangkau listrik, mendapatkan pencahayaan yang cukup dan masyarakat dapat melintasi jalan dimalam hari tanpa rasa khawatir akan kekurangan pencahayaan jalan.

Sorbem is the street lamp wich use soil electrical energy, so it hhas independent energy. Soil electrical energy must be raised to charge the battery and turn on the lamp. Because of that people arround there peacefull when they go over the street.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

38 39

Page 47: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

“SORBEM” Soil Super Bright Led Lamp Solusi Penerangan Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri untuk Desa Terpencil dan Jalan Tol

Lampu Jalan yang Ramah

Lingkungan dan Mandiri Energi

Free Energy and Well

Environmentally Street Lamp

KeunggulanInovasi ini ramah lingkungan, bersifat mandiri energi, perawatannya mudah. Inovasi ini menawarkan ketersediaan energi yang berkelanjutan serta dapat menyala dan padam secara otomatis.

Inovator: Qouamunas Tsani Nuargimah, Muhammad Indarto Budiono, Dian Puspita Sari, Mohammad Arif Rahmatullah

Profil Ketua InovatorQouamunas Tsani Nuargimah, lahir di Bondowoso pada 30 Januari 1995. Seorang mahasiswa aktif di Departement Teknik Mesin Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian. Beliau menempuh S1 di bidang Teknik Mesin dan Biosistem. Penelitian beliau tentang energi telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Salah

satu penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Pertamina Foundation.

Sorbem adalah lampu jalan yang menggunakan energi listrik yang berasal dari tanah. Energi tanah yang tersedia terus-menerus menyebabkan sumber tenaga lampu bersifat mandiri. Energi listrik tanah yang kecil arus dan tegangannya, perlu dinaikkan menggunakan rangkaian penaik daya, sehingga mampu untuk mengisi baterai lalu menyalakan lampu jalan. Dengan demikian, jalanan gelap di pedesaan yang tidak terjangkau listrik, mendapatkan pencahayaan yang cukup dan masyarakat dapat melintasi jalan dimalam hari tanpa rasa khawatir akan kekurangan pencahayaan jalan.

Sorbem is the street lamp wich use soil electrical energy, so it hhas independent energy. Soil electrical energy must be raised to charge the battery and turn on the lamp. Because of that people arround there peacefull when they go over the street.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

38 39

Page 48: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Mini Power Station “Nanohidro”Mini Power Station

Mini Power Station

KeunggulanBiaya pembuatan mini station ini tergolong terjangkau. Arus listrik yang dihasilkan dapat dipakai langsung atau disimpan dalam aki. Bentuknya portable sehingga bersifat aman, mudah dipasang dan mudah dipindahkan, berguna saat terjadi pemadaman, bencana dan bisa digunakan saat camping

Inovator: Bregas Budianto, Edyanto, Resti Salmayenti, Dewi Sulistyowati, Wibawa Furqona

Profil Ketua InovatorBregas Budianto, Pakar Rekayasa Instrumentasi Meteorologi. Beliau pengembang perangkat pengukur unsur-unsur iklim dan cuaca. Beliau aktif di Laboratorium Instrumentasi di Departemen Geofisika dan Meteorologi. Beliau telah memberikan banyak ide dalam pengembangan alat-alat pengukur unsur iklim dan cuaca. Banyak karya-karya yang telah dihasilkan oleh mahasiswa dari ide-ide beliau. Beliau

menyelesaikan pendidikan Sarjana pada tahun 1987 pada Program Studi Agrometeorologi Institut Pertanian Bogor. Beliau memperoleh gelar Ass.Dipl dari Bendigo Collage of Advanced Educations pada Program Scientific Instrumentation. Pada tahun 1991 beliau melanjutkan kuliah di Latrobe University Collage of Northern Victoria.

Pembangkit listrik tenaga “nanohidro”portable memiliki turbin yang digerakkan dengan tenaga potensial air hujan yang jatuh di saluran air bangunan (talang air) untuk menghasilkan listrik. Istilah “nanohidro” disini berarti ukuran alat yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran PLTMH umumnya, sehingga dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya (portable). Bahan pembuatan alat ini tergolong murah, berbahan dasar pipa paralon dan kipas kecil bekas pakai, jadi nilai pembuatan alat ini tergolong rendah. Alat ini dipasang di saluran air, energi listrik yang dihasilkan dapat disimpan di aki.

Indonesia have high annual rainfall. Potential rainfall is abundant in Indonesia should be used. Micro hydro power plant in Indonesia generally use such as rivers or waterfalls. But there is no power plant that uses the potential energy of rain fall. Mini Power Station is a power plant that utilizes the potential energy of rainfall into drains in buildings such as schools and homes.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

40 41

Page 49: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Mini Power Station “Nanohidro”Mini Power Station

Mini Power Station

KeunggulanBiaya pembuatan mini station ini tergolong terjangkau. Arus listrik yang dihasilkan dapat dipakai langsung atau disimpan dalam aki. Bentuknya portable sehingga bersifat aman, mudah dipasang dan mudah dipindahkan, berguna saat terjadi pemadaman, bencana dan bisa digunakan saat camping

Inovator: Bregas Budianto, Edyanto, Resti Salmayenti, Dewi Sulistyowati, Wibawa Furqona

Profil Ketua InovatorBregas Budianto, Pakar Rekayasa Instrumentasi Meteorologi. Beliau pengembang perangkat pengukur unsur-unsur iklim dan cuaca. Beliau aktif di Laboratorium Instrumentasi di Departemen Geofisika dan Meteorologi. Beliau telah memberikan banyak ide dalam pengembangan alat-alat pengukur unsur iklim dan cuaca. Banyak karya-karya yang telah dihasilkan oleh mahasiswa dari ide-ide beliau. Beliau

menyelesaikan pendidikan Sarjana pada tahun 1987 pada Program Studi Agrometeorologi Institut Pertanian Bogor. Beliau memperoleh gelar Ass.Dipl dari Bendigo Collage of Advanced Educations pada Program Scientific Instrumentation. Pada tahun 1991 beliau melanjutkan kuliah di Latrobe University Collage of Northern Victoria.

Pembangkit listrik tenaga “nanohidro”portable memiliki turbin yang digerakkan dengan tenaga potensial air hujan yang jatuh di saluran air bangunan (talang air) untuk menghasilkan listrik. Istilah “nanohidro” disini berarti ukuran alat yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran PLTMH umumnya, sehingga dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya (portable). Bahan pembuatan alat ini tergolong murah, berbahan dasar pipa paralon dan kipas kecil bekas pakai, jadi nilai pembuatan alat ini tergolong rendah. Alat ini dipasang di saluran air, energi listrik yang dihasilkan dapat disimpan di aki.

Indonesia have high annual rainfall. Potential rainfall is abundant in Indonesia should be used. Micro hydro power plant in Indonesia generally use such as rivers or waterfalls. But there is no power plant that uses the potential energy of rain fall. Mini Power Station is a power plant that utilizes the potential energy of rainfall into drains in buildings such as schools and homes.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

40 41

Page 50: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

TEKNOLOGI INFORMASIDAN KOMUNIKASI

Page 51: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

TEKNOLOGI INFORMASIDAN KOMUNIKASI

Page 52: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Model dinamik pengelolaan sampah perkotaan dalam rangka menunjang kebersihan lingkungan

Prediksi kota Bersih, Bebas

Sampah

Zero Waste Management

prediction Penyusunan model pengelolaan sampah dimaksudkan untuk mengefisiensikan jadwal pengangkutan sampah kota. Model mensimulasi aliran sampah dari rumah tangga dan pasar menuju TPS hingga ke TPA. Model memprediksi total biaya pengangkutan sampah dan sisa sampah yang tidak terangkut pada suatu wilayah tertentu. Model telah diujicoba dengan data kota Bogor. Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian dengan data riil sehingga dapat dikatakan bahwa model telah terverifikasi dan tervalidasi dengan baik.

Waste is a common problem in urban areas especially the remaining waste that are not transported. The city government needs to optimize the use of facilities and provide cost of waste transportation. System dynamic model of urban waste management development is aimed to determine the scheduling optimization and calculate the total cost of transporting waste to create a healthy environment.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

KeunggulanModel dibangun menggunakan sistem dinamik dengan output berupa prediksi total biaya pengangkutan sampah dan sisa sampah yang tidak terangkut pada suatu wilayah tertentu. Model dibuat user friendly dan digunakan untuk menilai kinerja pemerintah . Model telah diujicoba dengan data kota Bogor. Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian dengan data riil kota Bogor.

Inovator: Hartrisari Hardjomijojo; Pamoedji

Profil Ketua InovatorHartrisari Hardjomidjojo adalah dosen pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Yang bersangkutan menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknologi Industri Pertanian dan meneruskan pendidikan di ENGREF, Paris, Perancis untuk jenjang S2 dan S3 dalam bidang Biosistem Engineering dengan fokus pada pemodelan sistem dinamik. Saat ini ybs juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Master in Information Technology for Natural Resources Management di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA) IPB yang merupakan kerjasama dengan SEAMEO BIOTROP. Bertindak sebagai peneliti di SEAMEO BIOTROP, ybs juga aktif dalam berbagai penelitian tentang sistem dinamik untuk industri, lingkungan dan analisis kebijakan. Hasil penelitian sistem dinamik untuk ketahanan pangan dan pengelolaan sampah perkotaan telah membawa ybs menjadi salah satu inovator dalam 105 dan 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014 pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ybs juga telah menulis 3 buku tentang sistem dinamik dan sistem spasial dinamik yang telah digunakan sebagai buku ajar dan referensi penelitian sejenis.

4544

Page 53: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Model dinamik pengelolaan sampah perkotaan dalam rangka menunjang kebersihan lingkungan

Prediksi kota Bersih, Bebas

Sampah

Zero Waste Management

prediction Penyusunan model pengelolaan sampah dimaksudkan untuk mengefisiensikan jadwal pengangkutan sampah kota. Model mensimulasi aliran sampah dari rumah tangga dan pasar menuju TPS hingga ke TPA. Model memprediksi total biaya pengangkutan sampah dan sisa sampah yang tidak terangkut pada suatu wilayah tertentu. Model telah diujicoba dengan data kota Bogor. Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian dengan data riil sehingga dapat dikatakan bahwa model telah terverifikasi dan tervalidasi dengan baik.

Waste is a common problem in urban areas especially the remaining waste that are not transported. The city government needs to optimize the use of facilities and provide cost of waste transportation. System dynamic model of urban waste management development is aimed to determine the scheduling optimization and calculate the total cost of transporting waste to create a healthy environment.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

KeunggulanModel dibangun menggunakan sistem dinamik dengan output berupa prediksi total biaya pengangkutan sampah dan sisa sampah yang tidak terangkut pada suatu wilayah tertentu. Model dibuat user friendly dan digunakan untuk menilai kinerja pemerintah . Model telah diujicoba dengan data kota Bogor. Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian dengan data riil kota Bogor.

Inovator: Hartrisari Hardjomijojo; Pamoedji

Profil Ketua InovatorHartrisari Hardjomidjojo adalah dosen pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Yang bersangkutan menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknologi Industri Pertanian dan meneruskan pendidikan di ENGREF, Paris, Perancis untuk jenjang S2 dan S3 dalam bidang Biosistem Engineering dengan fokus pada pemodelan sistem dinamik. Saat ini ybs juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Master in Information Technology for Natural Resources Management di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA) IPB yang merupakan kerjasama dengan SEAMEO BIOTROP. Bertindak sebagai peneliti di SEAMEO BIOTROP, ybs juga aktif dalam berbagai penelitian tentang sistem dinamik untuk industri, lingkungan dan analisis kebijakan. Hasil penelitian sistem dinamik untuk ketahanan pangan dan pengelolaan sampah perkotaan telah membawa ybs menjadi salah satu inovator dalam 105 dan 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014 pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ybs juga telah menulis 3 buku tentang sistem dinamik dan sistem spasial dinamik yang telah digunakan sebagai buku ajar dan referensi penelitian sejenis.

4544

Page 54: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Visualisasi Informasi Keterhubungan Tanaman Obat dengan Khasiatnya Menggunakan Algoritme Fruchterman-Reingold

Virtual Map Tanaman Obat

Medicinal Plants Virtual Map

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tanaman obat yang kaya. Spesies yang saat ini digunakan oleh industri obat tradisional dan terdaftar di BPOM telah mencapai 283 jenis tanaman. Walaupun tren pengobatan herbal masih berlangsung, akses maupun cara penyampaian informasi tentang tanaman obat selama ini dinilai masih kurang baik. Teknik visualisasi informasi memungkinkan penyajian informasi yang lebih sistematis, terintegrasi sekaligus menarik. Sehingga orang awam atau industri jamu tradisional dapat mengakses informasi dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas ketika ingin meracik obat tradisional sendiri ataupun mengembangkan racikan baru.

There are 283 species of medicinal plants in Indonesia that are currently used by traditional medicine industries and registered by the National Drug and Food Control Agency (BPOM). Despite the ongoing herbal medicine trend, there is still lack of access to, and good methods to disseminate, information on medicinal herbs. Visualization provides consumers or traditional medicine manufacturers with information on medicinal plants in a more systematic, integrated, and appealing way.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

KeunggulanTeknologi ini dapat menelusuri keterhubungan antar tanaman obat berdasarkan khasiat yang dimiliki dan memiliki Interface yang mudah untuk dipahami. Sistem ini telah menggunakan bahasa inggris sehingga dapat memperkenalkan kekayaan keanekaragaman hayati tanaman obat Indonesia pada dunia.

Inovator: Firman Ardiansyah; Nadya Elsanoviany Putri; Yani Nurhadryani

Profil Ketua InovatorFirman Ardiansyah, lahir di Sidoarjo pada 22 Mei 1979 sebagai dosen aktif di Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan IPA – IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Ilmu Komputer. Penelitian beliau tentang aplikasi Play and Safe Our Forest (P-SOFT) dan Android Nitro-Analysis (ANALYS) telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 aplikasi Virtual Map Tanaman Obat masuk ke dalam 106 Inovasi Indonesia. Saat ini beliau fokus mengembangkan aplikasi terapan

teknologi informasi dan komputer pada bidang pertanian.

4746

Page 55: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Visualisasi Informasi Keterhubungan Tanaman Obat dengan Khasiatnya Menggunakan Algoritme Fruchterman-Reingold

Virtual Map Tanaman Obat

Medicinal Plants Virtual Map

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tanaman obat yang kaya. Spesies yang saat ini digunakan oleh industri obat tradisional dan terdaftar di BPOM telah mencapai 283 jenis tanaman. Walaupun tren pengobatan herbal masih berlangsung, akses maupun cara penyampaian informasi tentang tanaman obat selama ini dinilai masih kurang baik. Teknik visualisasi informasi memungkinkan penyajian informasi yang lebih sistematis, terintegrasi sekaligus menarik. Sehingga orang awam atau industri jamu tradisional dapat mengakses informasi dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas ketika ingin meracik obat tradisional sendiri ataupun mengembangkan racikan baru.

There are 283 species of medicinal plants in Indonesia that are currently used by traditional medicine industries and registered by the National Drug and Food Control Agency (BPOM). Despite the ongoing herbal medicine trend, there is still lack of access to, and good methods to disseminate, information on medicinal herbs. Visualization provides consumers or traditional medicine manufacturers with information on medicinal plants in a more systematic, integrated, and appealing way.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

KeunggulanTeknologi ini dapat menelusuri keterhubungan antar tanaman obat berdasarkan khasiat yang dimiliki dan memiliki Interface yang mudah untuk dipahami. Sistem ini telah menggunakan bahasa inggris sehingga dapat memperkenalkan kekayaan keanekaragaman hayati tanaman obat Indonesia pada dunia.

Inovator: Firman Ardiansyah; Nadya Elsanoviany Putri; Yani Nurhadryani

Profil Ketua InovatorFirman Ardiansyah, lahir di Sidoarjo pada 22 Mei 1979 sebagai dosen aktif di Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan IPA – IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Ilmu Komputer. Penelitian beliau tentang aplikasi Play and Safe Our Forest (P-SOFT) dan Android Nitro-Analysis (ANALYS) telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 aplikasi Virtual Map Tanaman Obat masuk ke dalam 106 Inovasi Indonesia. Saat ini beliau fokus mengembangkan aplikasi terapan

teknologi informasi dan komputer pada bidang pertanian.

4746

Page 56: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

TRANSPORTASI

Page 57: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

TRANSPORTASI

Page 58: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

50

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

51

Mini Transporter Tipe CrawlerMini Transporter

Tipe Crawler

Mini Transporter

Crawler Type Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang produksinya meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Namun kondisi lahan di perkebunan kelapa sawit memberikan kendala dakan proses pengangkutan hasil panen sawit. Inovasi ini berkaitan dengan mini transporter tipe crawler. Mini transporter tipe crawler ini merupakan alat pengangkutan atau traktor yang didesain khusus untuk TBS kelapa sawit dan material lainnya. Transporter ini dirancang dengan menggunakan sistem trek, dimana sepatu trek dari bahan kayu untuk memberikan traksi yang besar namun bobotnya cukup ringan Transporter ini mempunyai bak yang mampu mengangkut sampai 650 kg sawit dan cocok digunakan pada semua medan, terutama lahan gambut

Mini crawler transporter is a type of carriage or tractor tool designed specifically for oil palm FFB and other materials. Transporter is designed using a track system, which tracks the shoes of wood to provide great traction, but its weight is light enough Transporter can transport up to 650 kg of oil and suitable for use on all terrain, especially peat

KeunggulanMesin ini tangguh, irit bbm solar dan dilengkapi dengan starter elektrik. Bongkar muatan mesin ini menggunakan sistem hidrolik, praktis dan meningkatkan kinerja. Trek dari besi baja dengan “ground pressure” rendah, bertraksi besar dan cocok di segala medan, khususnya di tanah gambut dan mampu mengangkut sampai 650 kg. Kemudi mesin menggunakan sistem tongkat (mudah dikendalikan dan stabil) serta menggunakan sistem transmisi dengan kopling (perpindahan gigi tanpa hentakan) dan mampu melaju dengan kecepatan 1,5 - 5 km/jam.

Inovator: Desrial, Muhamad Yulianto, Romadhon Akhir Rudiansyah

Profil Ketua InovatorDesrial, lahir di Pemantang Siantar pada 01 Desember 1966 Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Departemen. Beliau menempuh S1 di bidang "Mekanisasi Pertanian" dan S2 di bidang "Food and Aglicultural Machenery” serta S3 di bidang " Bioresources Utilization and Exploration". Penelitiian beliau tentang Bahan Bakar Nabati untuk Mesin Diesel dan Aplikator Pupuk Cair untuk Tebu serta Transporter TBS Tipe Track dan Konventer Bio Gas untuk Motor Bensin telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator

dalam 102 dan 106 Inovasi Indoneia Versi Business Inovation Center (BIC) pada tahun 2010 dan tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, RISTEK, dan OGFICE.

Page 59: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

50

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

51

Mini Transporter Tipe CrawlerMini Transporter

Tipe Crawler

Mini Transporter

Crawler Type Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang produksinya meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Namun kondisi lahan di perkebunan kelapa sawit memberikan kendala dakan proses pengangkutan hasil panen sawit. Inovasi ini berkaitan dengan mini transporter tipe crawler. Mini transporter tipe crawler ini merupakan alat pengangkutan atau traktor yang didesain khusus untuk TBS kelapa sawit dan material lainnya. Transporter ini dirancang dengan menggunakan sistem trek, dimana sepatu trek dari bahan kayu untuk memberikan traksi yang besar namun bobotnya cukup ringan Transporter ini mempunyai bak yang mampu mengangkut sampai 650 kg sawit dan cocok digunakan pada semua medan, terutama lahan gambut

Mini crawler transporter is a type of carriage or tractor tool designed specifically for oil palm FFB and other materials. Transporter is designed using a track system, which tracks the shoes of wood to provide great traction, but its weight is light enough Transporter can transport up to 650 kg of oil and suitable for use on all terrain, especially peat

KeunggulanMesin ini tangguh, irit bbm solar dan dilengkapi dengan starter elektrik. Bongkar muatan mesin ini menggunakan sistem hidrolik, praktis dan meningkatkan kinerja. Trek dari besi baja dengan “ground pressure” rendah, bertraksi besar dan cocok di segala medan, khususnya di tanah gambut dan mampu mengangkut sampai 650 kg. Kemudi mesin menggunakan sistem tongkat (mudah dikendalikan dan stabil) serta menggunakan sistem transmisi dengan kopling (perpindahan gigi tanpa hentakan) dan mampu melaju dengan kecepatan 1,5 - 5 km/jam.

Inovator: Desrial, Muhamad Yulianto, Romadhon Akhir Rudiansyah

Profil Ketua InovatorDesrial, lahir di Pemantang Siantar pada 01 Desember 1966 Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Departemen. Beliau menempuh S1 di bidang "Mekanisasi Pertanian" dan S2 di bidang "Food and Aglicultural Machenery” serta S3 di bidang " Bioresources Utilization and Exploration". Penelitiian beliau tentang Bahan Bakar Nabati untuk Mesin Diesel dan Aplikator Pupuk Cair untuk Tebu serta Transporter TBS Tipe Track dan Konventer Bio Gas untuk Motor Bensin telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator

dalam 102 dan 106 Inovasi Indoneia Versi Business Inovation Center (BIC) pada tahun 2010 dan tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, RISTEK, dan OGFICE.

Page 60: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

SEHAT OBAT

Page 61: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

SEHAT OBAT

Page 62: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Biomaterial Logam Besi-Biokeramik untuk Implant Biomedis Terserap Tubuh

Implan Aman Biodegradable

Biodegradable Safety Implant

KeunggulanImplan ini memiliki tingkat biokompatibilitas, osteokonduktifitas, dan biodegradasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk implan komersial. Implan ini telah

teruji secara in-vitro dan in-vivo pada hewan domba. Implan mampu menyokong persembuhan kerusakan tulang hingga sembuh secara sempurna selanjutnya akan hilang dari tubuh oleh proses biodegradasi biologis dan terserap oleh tubuh. Pasien cukup hanya sekali dalam menjalani pembedahan pemasangan implan dan tidak perlu pembedahan ulang untuk mengangkat implan sehingga resiko kesakitan dan kematian dari tindakan bedah dan pembiusan menjadi minimal.

Inovator: Deni Noviana, Sri Estuningsih,Mokhamad Fakhrul Ulum, Hendra Hermawan

Profil Ketua InovatorDeni Noviana, lahir di Bogor pada 16 November 1972. Dosen aktif di Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini juga aktif menjabat sebagai Kasubdit HKI dan Inovasi. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang kedokteran hewan serta S3 di bidang clinical veterinary science. Penulis buku “Diagnosa Ultrasonograph pada Anjing dan Kucing” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau

tentang “Pengembangan Biomaterial Logam Besi Biokeramik untuk Implant Biomedis Terserap Tubuh” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, RISTEK SINAS, BOPTN, DP2M, dan KKP3N. Saat ini beliau juga fokus mengembangkan penelitian teknik pencitraan diagnosa baik untuk penyakit hewan maupun uji in vivo implantasi pada hewan.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Implan komposit besi-biokeramik terserap tubuh merupakan hal baru dalam bidang biomaterial telah mengganti paradigma anti korosi. Implan komposit membantu proses persembuhan tulang dan hilang terserap tubuh setelah terjadi proses persembuhan. Pasien hanya sekali menjalani pembedahan sehingga menurunkan resiko kematian. Implan komposit besi-biokeramik memilki sifat biokompatibilitas, osteokonduktifitas, dan biodegradasi sangat baik yang teruji secara in-vitro dan in-vivo pada hewan coba. Dengan demikian, implan komposit Fe-biokeramik sangat berpotensi untuk digunakan sebagai biomaterial implan biomedis dalam bidang ortopedik.

Iron-Bioceramics composite implant absorbed is a novelty in the field of biomaterials have changed the paradigm of anti-corrosion. Composite implant helps the healing of bones and lost absorbed by the body after healing process. Patients underwent surgery only once Thus lowering the risk of death. Iron-Bioceramics Composite implants have the properties of biocompatibility, osteoconductivity, and excellent biodegradability tested in in-vitro and in-vivo in experimental animals.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

54 55

Page 63: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Biomaterial Logam Besi-Biokeramik untuk Implant Biomedis Terserap Tubuh

Implan Aman Biodegradable

Biodegradable Safety Implant

KeunggulanImplan ini memiliki tingkat biokompatibilitas, osteokonduktifitas, dan biodegradasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk implan komersial. Implan ini telah

teruji secara in-vitro dan in-vivo pada hewan domba. Implan mampu menyokong persembuhan kerusakan tulang hingga sembuh secara sempurna selanjutnya akan hilang dari tubuh oleh proses biodegradasi biologis dan terserap oleh tubuh. Pasien cukup hanya sekali dalam menjalani pembedahan pemasangan implan dan tidak perlu pembedahan ulang untuk mengangkat implan sehingga resiko kesakitan dan kematian dari tindakan bedah dan pembiusan menjadi minimal.

Inovator: Deni Noviana, Sri Estuningsih,Mokhamad Fakhrul Ulum, Hendra Hermawan

Profil Ketua InovatorDeni Noviana, lahir di Bogor pada 16 November 1972. Dosen aktif di Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini juga aktif menjabat sebagai Kasubdit HKI dan Inovasi. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang kedokteran hewan serta S3 di bidang clinical veterinary science. Penulis buku “Diagnosa Ultrasonograph pada Anjing dan Kucing” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau

tentang “Pengembangan Biomaterial Logam Besi Biokeramik untuk Implant Biomedis Terserap Tubuh” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, RISTEK SINAS, BOPTN, DP2M, dan KKP3N. Saat ini beliau juga fokus mengembangkan penelitian teknik pencitraan diagnosa baik untuk penyakit hewan maupun uji in vivo implantasi pada hewan.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Implan komposit besi-biokeramik terserap tubuh merupakan hal baru dalam bidang biomaterial telah mengganti paradigma anti korosi. Implan komposit membantu proses persembuhan tulang dan hilang terserap tubuh setelah terjadi proses persembuhan. Pasien hanya sekali menjalani pembedahan sehingga menurunkan resiko kematian. Implan komposit besi-biokeramik memilki sifat biokompatibilitas, osteokonduktifitas, dan biodegradasi sangat baik yang teruji secara in-vitro dan in-vivo pada hewan coba. Dengan demikian, implan komposit Fe-biokeramik sangat berpotensi untuk digunakan sebagai biomaterial implan biomedis dalam bidang ortopedik.

Iron-Bioceramics composite implant absorbed is a novelty in the field of biomaterials have changed the paradigm of anti-corrosion. Composite implant helps the healing of bones and lost absorbed by the body after healing process. Patients underwent surgery only once Thus lowering the risk of death. Iron-Bioceramics Composite implants have the properties of biocompatibility, osteoconductivity, and excellent biodegradability tested in in-vitro and in-vivo in experimental animals.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

54 55

Page 64: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Si Manis 'Penjaga Kesehatan Mulut'Si Manis ‘Penjaga

Kesehatan Mulut’

The Sweet ‘Oral Health Keeper’

KeunggulanTeknik pembuatan dari inovasi ini mudah dan murah.Produk tahan lama dan dapat didistribusikan dengan jangkauan luas.Pangan fungsional yang memiliki potensi sebagai oral health care. Produk berbentuk sucrose candy (regular candy) dan non sucrose candy (sugar free candy) sehingga berdaya jual luas, termasuk penderita diabetes.Belum ada kompetitor produk sejenis dalam bentuk hard candy dengan memanfaatkan aktivitas fisiologis dari minyak kayu putih & peppermint.

Inovator: C. Hanny Wijaya, Azizati Fiekie, Idham Fitriadi Nurramdhan, Boy M. Bachtiar, Frendy Ahmad Afandi, Susi Indariani, Winny Iftari, Bernadeta Ratna Ekasari, Edwin Tan, Grace

Profil Ketua InovatorC. Hanny Wijaya, lahir di Semarang pada 22 April 1960. Dosen aktif di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor sejak tahun 1982. Studi S1 dalam bidang teknologi hasil pertanian di IPB, melanjutkan studi S2 dan S3 dalam bidang kimia pertanian di Hokkaido University. Saat ini selain menjabat sebagai Kapala Bagian Kimia Pangan, Departemen ITP Fateta IPB, juga berperan sebagai koordinator kegiatan kerjasama JSPS-DIKTI, Mendikbud-RI. Penulis dari beberapa buku, di

antaranya “Serigraph: Bahan Tambahan Pangan” dan “50 Indonesian Vegetables” ini aktif dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang modifikasi pengolahan tempe (Quick Tempe), Cajuputs Candy dan minuman fungsional herbal (Minuman berbasis kumis kucing) telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inventor dalam 100, 101, 103, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2008, 2009, 2011, 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya didanai oleh USAID, JSPS, RUT-Menristek, hibah bersaing dan hibah kompetisi DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan LPDP. Sebanyak 12 pengajuan paten telah diajukan dan telah disetujui sebanyak 9 paten, selain sebanyak 88 publikasi di jurnal nasional maupun internasional. Fokus saat ini adalah mengembangkan Cajuputs Candy dan varian turunannya, produksi minuman fungsional kumis kucing dan implementasi Quick Tempe di sentra industri tempe.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Cajuputs sugar freecandy memiliki aktivitas fisiologis sebagai penjaga homeostasis mulut. Produk varian baru dari produk cajuputs candy original dan sudah berhasil dikomersialisasikan. Komposisi permen cajuput mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutan penyebab karies gigi dan menekan viabilitas Candida albicans penyebab infeksi pada luka di rongga mulut (sariawan) sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional pelega tenggorokan (sucrose candy) dan oral health care (non sucrose candy).

Cajuputs sugar free candy has a physiological activity as a mouth keeper homeostasis, the new variant products of the original cajuputs candy andsuccessfully commercialized. Cajuput candy composition able to inhibit the growth of Streptococcus mutants causes caries and press the the viability of Candida albicans causes mouth sores infection so that potential as a functional food oral health care (non-sucrose candy) and lozenges (sucrose candy).

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

56 57

Page 65: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Si Manis 'Penjaga Kesehatan Mulut'Si Manis ‘Penjaga

Kesehatan Mulut’

The Sweet ‘Oral Health Keeper’

KeunggulanTeknik pembuatan dari inovasi ini mudah dan murah.Produk tahan lama dan dapat didistribusikan dengan jangkauan luas.Pangan fungsional yang memiliki potensi sebagai oral health care. Produk berbentuk sucrose candy (regular candy) dan non sucrose candy (sugar free candy) sehingga berdaya jual luas, termasuk penderita diabetes.Belum ada kompetitor produk sejenis dalam bentuk hard candy dengan memanfaatkan aktivitas fisiologis dari minyak kayu putih & peppermint.

Inovator: C. Hanny Wijaya, Azizati Fiekie, Idham Fitriadi Nurramdhan, Boy M. Bachtiar, Frendy Ahmad Afandi, Susi Indariani, Winny Iftari, Bernadeta Ratna Ekasari, Edwin Tan, Grace

Profil Ketua InovatorC. Hanny Wijaya, lahir di Semarang pada 22 April 1960. Dosen aktif di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor sejak tahun 1982. Studi S1 dalam bidang teknologi hasil pertanian di IPB, melanjutkan studi S2 dan S3 dalam bidang kimia pertanian di Hokkaido University. Saat ini selain menjabat sebagai Kapala Bagian Kimia Pangan, Departemen ITP Fateta IPB, juga berperan sebagai koordinator kegiatan kerjasama JSPS-DIKTI, Mendikbud-RI. Penulis dari beberapa buku, di

antaranya “Serigraph: Bahan Tambahan Pangan” dan “50 Indonesian Vegetables” ini aktif dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang modifikasi pengolahan tempe (Quick Tempe), Cajuputs Candy dan minuman fungsional herbal (Minuman berbasis kumis kucing) telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inventor dalam 100, 101, 103, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2008, 2009, 2011, 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya didanai oleh USAID, JSPS, RUT-Menristek, hibah bersaing dan hibah kompetisi DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan LPDP. Sebanyak 12 pengajuan paten telah diajukan dan telah disetujui sebanyak 9 paten, selain sebanyak 88 publikasi di jurnal nasional maupun internasional. Fokus saat ini adalah mengembangkan Cajuputs Candy dan varian turunannya, produksi minuman fungsional kumis kucing dan implementasi Quick Tempe di sentra industri tempe.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Cajuputs sugar freecandy memiliki aktivitas fisiologis sebagai penjaga homeostasis mulut. Produk varian baru dari produk cajuputs candy original dan sudah berhasil dikomersialisasikan. Komposisi permen cajuput mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutan penyebab karies gigi dan menekan viabilitas Candida albicans penyebab infeksi pada luka di rongga mulut (sariawan) sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional pelega tenggorokan (sucrose candy) dan oral health care (non sucrose candy).

Cajuputs sugar free candy has a physiological activity as a mouth keeper homeostasis, the new variant products of the original cajuputs candy andsuccessfully commercialized. Cajuput candy composition able to inhibit the growth of Streptococcus mutants causes caries and press the the viability of Candida albicans causes mouth sores infection so that potential as a functional food oral health care (non-sucrose candy) and lozenges (sucrose candy).

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

56 57

Page 66: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Metode Pengolahan Beras Analog Rendah Indeks Glisemik

Beras Buatan untuk Pangan

Fungsional

Artificial Rice for Functional

Food

KeunggulanBeras analog memiliki bentuk butiran mirip beras, dapat ditanak seperti menanak beras sehingga tidak merubah kebiasaan, nasi yang dihasilkan mempunyai kualitas tanak seperti nasi dari beras, dapat didisain khusus untuk menghasilkan beras analog dengan tujuan/fungsional tertentu, dapat diproduksi masal. Beras analog diproduksi menggunakan mesin ekstruder sehingga dapat diproduksi lokal hasil pengembangan dari lahirnya invensi ini dengan produsen mesin dari Tangerang. Bahan baku yang digunakan berasal dari lokal dan tidak menggunakan padi, sehingga diharapkan dapat mengurangi besarnya tekanan terhadap konsumsi beras.

Inovator: Slamet Budijanto, Aji Hermawan, Nanik Purwanti, Didah Nur Faridah, Sam Herodian, Annisa Khaerunia, Yulianti, Suba Santika Widara, Heni Herawati, Faleh Setiabudi, Maya Kurniawati, Santi Novitasari, Aldith Natakusumah, Farah Hulliandini, Trina Kharisma

Profil Ketua InovatorSlamet Budijanto dilahirkan di Madiun tanggal 02 Mei 1961, Dosen Aktif di Depertemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, sejak tahun 1986, dan mendapat jabatan sebagai guru besar tetap pada bulan oktober2012. Gelar Sarjana di bidang Teknologi Pangan diperoleh dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Gelar Magister dan Doktor di bidang kimia

pangan diperoleh dari Tohoku University, Sendai Jepang. Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh oleh Prof Slamet, diantaranya : masuk innovator dalam 103 tahun 2011, 104 tahun 2012 dan 106 tahun 2014 Inovasi Paling Prospektif dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi, serta masuk dalam 60 Inovasi Pilihan Kompas 2013. Tim beliau mendapatkan Rekor MURI Teknologi Pengolahan Beras Non Padi Pertama di Indonesia 2012, dan IPB Memperoleh Rekor MURI makan nasi non padi dengan peserta terbanyak. Pada tahun 2012 dinobatkan sebagai pemenang Anugerah Inovasi Jawa Barat, Bidang Pangan kategori Kelompok dari Gubernur Jawa Barat. Beliau juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti PT BLST dan DGHE-JSP.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Beras analog (beras tiruan) rendah indeks glisemik mempunyai bentuk butiran mirip beras yang dibuat dari satu atau lebih tepung non padi dan non terigu, kacang-kacangan, gliserin monostearat (GMS), hidrokoloid dan bahan fortifikasi. Metode pembuatan beras analog rendah indeks glisemik pada invensi ini menggunakan teknologi hot extrusion dengan menggunakan single/twin screw extruder. Beras analog dapat dimasak menggunakan rice cooker maupun metode tanak nasi konvensional dengan nilai IG 55.

Analog rice (rice clone) has a low glycemic index similar to the shape of rice grains made ??from one or more non-rice flour and non flour, beans, glycerin monostearate (GMS), hydrocolloid and fortification materials. Method for making a low glycemic index rice analogue of the present invention using hot extrusion technology using single / twin screw extruder. Analog rice can be cooked using a rice cooker or rice tanak conventional methods with GI 55 values??.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

58 59

Page 67: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Metode Pengolahan Beras Analog Rendah Indeks Glisemik

Beras Buatan untuk Pangan

Fungsional

Artificial Rice for Functional

Food

KeunggulanBeras analog memiliki bentuk butiran mirip beras, dapat ditanak seperti menanak beras sehingga tidak merubah kebiasaan, nasi yang dihasilkan mempunyai kualitas tanak seperti nasi dari beras, dapat didisain khusus untuk menghasilkan beras analog dengan tujuan/fungsional tertentu, dapat diproduksi masal. Beras analog diproduksi menggunakan mesin ekstruder sehingga dapat diproduksi lokal hasil pengembangan dari lahirnya invensi ini dengan produsen mesin dari Tangerang. Bahan baku yang digunakan berasal dari lokal dan tidak menggunakan padi, sehingga diharapkan dapat mengurangi besarnya tekanan terhadap konsumsi beras.

Inovator: Slamet Budijanto, Aji Hermawan, Nanik Purwanti, Didah Nur Faridah, Sam Herodian, Annisa Khaerunia, Yulianti, Suba Santika Widara, Heni Herawati, Faleh Setiabudi, Maya Kurniawati, Santi Novitasari, Aldith Natakusumah, Farah Hulliandini, Trina Kharisma

Profil Ketua InovatorSlamet Budijanto dilahirkan di Madiun tanggal 02 Mei 1961, Dosen Aktif di Depertemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, sejak tahun 1986, dan mendapat jabatan sebagai guru besar tetap pada bulan oktober2012. Gelar Sarjana di bidang Teknologi Pangan diperoleh dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Gelar Magister dan Doktor di bidang kimia

pangan diperoleh dari Tohoku University, Sendai Jepang. Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh oleh Prof Slamet, diantaranya : masuk innovator dalam 103 tahun 2011, 104 tahun 2012 dan 106 tahun 2014 Inovasi Paling Prospektif dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi, serta masuk dalam 60 Inovasi Pilihan Kompas 2013. Tim beliau mendapatkan Rekor MURI Teknologi Pengolahan Beras Non Padi Pertama di Indonesia 2012, dan IPB Memperoleh Rekor MURI makan nasi non padi dengan peserta terbanyak. Pada tahun 2012 dinobatkan sebagai pemenang Anugerah Inovasi Jawa Barat, Bidang Pangan kategori Kelompok dari Gubernur Jawa Barat. Beliau juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti PT BLST dan DGHE-JSP.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Beras analog (beras tiruan) rendah indeks glisemik mempunyai bentuk butiran mirip beras yang dibuat dari satu atau lebih tepung non padi dan non terigu, kacang-kacangan, gliserin monostearat (GMS), hidrokoloid dan bahan fortifikasi. Metode pembuatan beras analog rendah indeks glisemik pada invensi ini menggunakan teknologi hot extrusion dengan menggunakan single/twin screw extruder. Beras analog dapat dimasak menggunakan rice cooker maupun metode tanak nasi konvensional dengan nilai IG 55.

Analog rice (rice clone) has a low glycemic index similar to the shape of rice grains made ??from one or more non-rice flour and non flour, beans, glycerin monostearate (GMS), hydrocolloid and fortification materials. Method for making a low glycemic index rice analogue of the present invention using hot extrusion technology using single / twin screw extruder. Analog rice can be cooked using a rice cooker or rice tanak conventional methods with GI 55 values??.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

58 59

Page 68: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Piranti Handal Diagnostik Cepat Penyakit Zoonosis Q Fever Di Indonesia

Si Handal Pendiagnosa

Zoonosis Q Fever

The Reliable Zoonosis Q

Fever

KeunggulanKeutamaan inovasi ini adalah hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang Q fever di Indonesia, sedangkan di negara lain seperti Jepang, Spanyol, Jerman dan Australia bahkan sudah mulai memproduksi Diagnostik Kit yang siap dipasarkan ke luar negaranya termasuk ke Indonesia. Inovasi ini mampu mengurangi devisa negara, juga spesifisitas dan sensitivitas produk dari luar negeri perlu dipertanyakan, mengingat studi terdahulu yang dilakukan di Jepang menunjukkan adanya reaksi positif palsu dan negatif palsu yang cukup signifikan pada Diagnostik Kit komersial tersebut.

Inovator: Agus Setiyono, Mawar Subangkit

Profil Ketua InovatorAgus Setiyono, Lahir di Malang pada tanggal 10 Agustus 1963. Dosen aktif di Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan FKH IPB. Beliau menempuh S1, Dokter Hewan dan S2 di FKH IPB dibidang Sains Veteriner. Pendidikan S3 (PhD) diselesaikan di Gifu University-Jepang. Pendidik yang menyelesaikan Post Doctoral Research pada bidang Penyakit Menular di National Institute of Infectious Disease Tokyo Jepang ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Jamu Anti Flu Burung” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104 Inovasi Indonesia tahun 2012 dan pada tahun 2014 kembali karya beliau “Piranti Handal Diagnostik Cepat Penyakit Zoonosis Q Fever di Indonesia” masuk dalam 106 Inovasi Indonesia. Beberapa penelitian yang yang beliau lakukan didanai oleh KKP3T, KKP3N dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknik diagnostik dan pemetaan Penyakit Hewan Menular Strategis Q Fever di Indonesia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovasi ini berkaitan dengan penyakit Q (query) fever (penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii) yang dampak penyakitnya, baik hewan atau manusia, bisa ditularkan melalui produk hasil ternak. Penggunaan antibodi anti-C.burnetii (diproduksi di kelinci white New Zealand) sebagai piranti diagnostik patologi Q fever pada ruminansia dengan teknik imunohistokimia, membantu survellance penyakit zoonosis Q fever di Indonesia dapat dilakukan dengan baik.

This innovation relates to disease Q (query) fever (a zoonotic disease caused by the bacterium Coxiella burnetii) that the impact of the disease, either animal or human, can be transmitted through livestock products. The use of anti-C.burnetii antibodies (produced in New Zealand white rabbits) as a diagnostic tool pathology Q fever in ruminants by immunohistochemistry techniques, helping survellance zoonotic disease Q fever in Indonesia can be done well.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

60 61

Page 69: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Piranti Handal Diagnostik Cepat Penyakit Zoonosis Q Fever Di Indonesia

Si Handal Pendiagnosa

Zoonosis Q Fever

The Reliable Zoonosis Q

Fever

KeunggulanKeutamaan inovasi ini adalah hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang Q fever di Indonesia, sedangkan di negara lain seperti Jepang, Spanyol, Jerman dan Australia bahkan sudah mulai memproduksi Diagnostik Kit yang siap dipasarkan ke luar negaranya termasuk ke Indonesia. Inovasi ini mampu mengurangi devisa negara, juga spesifisitas dan sensitivitas produk dari luar negeri perlu dipertanyakan, mengingat studi terdahulu yang dilakukan di Jepang menunjukkan adanya reaksi positif palsu dan negatif palsu yang cukup signifikan pada Diagnostik Kit komersial tersebut.

Inovator: Agus Setiyono, Mawar Subangkit

Profil Ketua InovatorAgus Setiyono, Lahir di Malang pada tanggal 10 Agustus 1963. Dosen aktif di Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan FKH IPB. Beliau menempuh S1, Dokter Hewan dan S2 di FKH IPB dibidang Sains Veteriner. Pendidikan S3 (PhD) diselesaikan di Gifu University-Jepang. Pendidik yang menyelesaikan Post Doctoral Research pada bidang Penyakit Menular di National Institute of Infectious Disease Tokyo Jepang ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Jamu Anti Flu Burung” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104 Inovasi Indonesia tahun 2012 dan pada tahun 2014 kembali karya beliau “Piranti Handal Diagnostik Cepat Penyakit Zoonosis Q Fever di Indonesia” masuk dalam 106 Inovasi Indonesia. Beberapa penelitian yang yang beliau lakukan didanai oleh KKP3T, KKP3N dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknik diagnostik dan pemetaan Penyakit Hewan Menular Strategis Q Fever di Indonesia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovasi ini berkaitan dengan penyakit Q (query) fever (penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii) yang dampak penyakitnya, baik hewan atau manusia, bisa ditularkan melalui produk hasil ternak. Penggunaan antibodi anti-C.burnetii (diproduksi di kelinci white New Zealand) sebagai piranti diagnostik patologi Q fever pada ruminansia dengan teknik imunohistokimia, membantu survellance penyakit zoonosis Q fever di Indonesia dapat dilakukan dengan baik.

This innovation relates to disease Q (query) fever (a zoonotic disease caused by the bacterium Coxiella burnetii) that the impact of the disease, either animal or human, can be transmitted through livestock products. The use of anti-C.burnetii antibodies (produced in New Zealand white rabbits) as a diagnostic tool pathology Q fever in ruminants by immunohistochemistry techniques, helping survellance zoonotic disease Q fever in Indonesia can be done well.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

60 61

Page 70: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Minuman Kesehatan Sirih Merah Untuk Penderita Diabetes

Minuman Kesehatan Sirih

Merah untuk Penderita Diabetes

Healthy Drink made from Red

Betel Leaves for Diabetics

KeunggulanMinuman unggul yang mampu mengatasi permasalahan penderita diabetes. Formula memiliki citarasa yang berbeda dari jamu yang umumnya berbau tidak enak dan rasanya pahit. Inovasi ini mampu memperluas pemanfaatan potensi lokal dan meningkatkan nilai ekonomisnya serta mengubah citra jamu menjadi minuman kesehatan dengan peruntukan tertentu berdasarkan hasil penelusuran ilmiah yang terukur.

Inovator: Sedarnawati Yasni, Mega Safithri

Profil Ketua InovatorSedarnawati Yasni, lahir di Bandung pada tanggal 24 Oktober 1958 adalah staf pengajar aktif di Departemen Ilmudan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor - Indonesia. Sedarnawati telah menempuh jenjang pendidikan S1 di bidang Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian - IPB, serta jenjang S2 dan S3 di bidang Nutrition Chemistry pada Department of Food Science and Technology, Kyushu University - Japan. Salah satu diantara penelitian beliau telah mendapatkan sertifikat paten Indonesia dengan judul ”Komposisi Minuman Kesehatan dari Rempah-rempah dan Proses Pembuatannya” dan terpilih menjadi salah satu

invensi paling prospektif dalam 102 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010. Hasil penelitian lainnya yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah adalah “Cookies Pasta UJU untuk Penderita Diabetes” sebagai 104 Inovasi Indonesia paling Prospektif pada tahun 2012, dan “Minuman Sirih Merah Untuk Penderita Diabetes”sebagai 106 Inovasi Indonesia paling Prospektif pada tahun 2014. Sebagian dari hasil penelitiannya telah dituangkan sebagai buku ajar dengan judul “Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Produk Ekstraktif Rempah”. Selain itu diseminasi serangkaian hasil riset telah dilakukan dalam bentuk buku Paket Teknologi Tepat Guna (oleh kementerian Pertanian), Business Plan untuk proses komersialisasi pada industri pangan, dan pendampingan di kalangan industri rumah tangga, business meeting di kedutaan besar Canada, dan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh IPB. Beliau telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia sebagai 100 Perempuan Peneliti Berprestasi di Indonesia pada tahun 2010.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Tanaman obat dan rempah asli Indonesia menjadi salah satu keunggulan komparatif bagi daya saing Indonesia,karena kandungan senyawa fitokimia yang memiliki khasiat tertentu untuk menjaga kesehatan tubuh. Inovasi ini berhubungan dengan pengembangan produk pangan fungsional antihiperglikemik untuk mengatasi permasalahan penderita diabetes melitus melalui formulasi minuman daun sirih merah,jahe dan kayu manis. Mekanisme kerja Formula ditunjukkan melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase, aktivitas antioksidasi, penurunan glukosa serum darah, dan terjadi perbaikan pada kerusan sel-sel pankreas. Minuman kesehatan sirih merah mampu mencegah diabetes dan komplikasi akibat diabetes, serta meningkatkan nilai ekonomisnya.

Medicinal plants and spices indigenous Indonesiancan be one of comparative advantage for the competitiveness of Indonesia, because of its phytochemical compounds. Innovation is the development of antihyperglycemic drink to overcome the problems of diabetes mellitus by formulation healthty drink made from red betel leaves, ginger and cinnamon. Mechanism of this formula is identified through inhibition of alfa-glucosidase and autooxidation activity, lower blood glucose levels and repair damaged pancreatic beta cells. The formula is proven to overcome the problems of diabetes patient and its complication, and increasing the economic value of red betel leaves.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

62 63

Page 71: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Minuman Kesehatan Sirih Merah Untuk Penderita Diabetes

Minuman Kesehatan Sirih

Merah untuk Penderita Diabetes

Healthy Drink made from Red

Betel Leaves for Diabetics

KeunggulanMinuman unggul yang mampu mengatasi permasalahan penderita diabetes. Formula memiliki citarasa yang berbeda dari jamu yang umumnya berbau tidak enak dan rasanya pahit. Inovasi ini mampu memperluas pemanfaatan potensi lokal dan meningkatkan nilai ekonomisnya serta mengubah citra jamu menjadi minuman kesehatan dengan peruntukan tertentu berdasarkan hasil penelusuran ilmiah yang terukur.

Inovator: Sedarnawati Yasni, Mega Safithri

Profil Ketua InovatorSedarnawati Yasni, lahir di Bandung pada tanggal 24 Oktober 1958 adalah staf pengajar aktif di Departemen Ilmudan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor - Indonesia. Sedarnawati telah menempuh jenjang pendidikan S1 di bidang Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian - IPB, serta jenjang S2 dan S3 di bidang Nutrition Chemistry pada Department of Food Science and Technology, Kyushu University - Japan. Salah satu diantara penelitian beliau telah mendapatkan sertifikat paten Indonesia dengan judul ”Komposisi Minuman Kesehatan dari Rempah-rempah dan Proses Pembuatannya” dan terpilih menjadi salah satu

invensi paling prospektif dalam 102 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010. Hasil penelitian lainnya yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah adalah “Cookies Pasta UJU untuk Penderita Diabetes” sebagai 104 Inovasi Indonesia paling Prospektif pada tahun 2012, dan “Minuman Sirih Merah Untuk Penderita Diabetes”sebagai 106 Inovasi Indonesia paling Prospektif pada tahun 2014. Sebagian dari hasil penelitiannya telah dituangkan sebagai buku ajar dengan judul “Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Produk Ekstraktif Rempah”. Selain itu diseminasi serangkaian hasil riset telah dilakukan dalam bentuk buku Paket Teknologi Tepat Guna (oleh kementerian Pertanian), Business Plan untuk proses komersialisasi pada industri pangan, dan pendampingan di kalangan industri rumah tangga, business meeting di kedutaan besar Canada, dan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh IPB. Beliau telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia sebagai 100 Perempuan Peneliti Berprestasi di Indonesia pada tahun 2010.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Tanaman obat dan rempah asli Indonesia menjadi salah satu keunggulan komparatif bagi daya saing Indonesia,karena kandungan senyawa fitokimia yang memiliki khasiat tertentu untuk menjaga kesehatan tubuh. Inovasi ini berhubungan dengan pengembangan produk pangan fungsional antihiperglikemik untuk mengatasi permasalahan penderita diabetes melitus melalui formulasi minuman daun sirih merah,jahe dan kayu manis. Mekanisme kerja Formula ditunjukkan melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase, aktivitas antioksidasi, penurunan glukosa serum darah, dan terjadi perbaikan pada kerusan sel-sel pankreas. Minuman kesehatan sirih merah mampu mencegah diabetes dan komplikasi akibat diabetes, serta meningkatkan nilai ekonomisnya.

Medicinal plants and spices indigenous Indonesiancan be one of comparative advantage for the competitiveness of Indonesia, because of its phytochemical compounds. Innovation is the development of antihyperglycemic drink to overcome the problems of diabetes mellitus by formulation healthty drink made from red betel leaves, ginger and cinnamon. Mechanism of this formula is identified through inhibition of alfa-glucosidase and autooxidation activity, lower blood glucose levels and repair damaged pancreatic beta cells. The formula is proven to overcome the problems of diabetes patient and its complication, and increasing the economic value of red betel leaves.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

62 63

Page 72: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Formula Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Temulawak untuk Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa

dan Temulawak) Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa

and Curcuma) Anti Dementia

KeunggulanInovasi ini menggunakan bahan baku alami, bersifat herbal, tidak menimbulkan efek samping. Inovasi ini merupakan subsitusi bagi obat impor dengan khasiat sejenis dan dapat menekan biaya pembuatan obat sehingga dapat menekan harga obat.

Inovator:Min Rahminiwati

Profil Ketua InovatorMin Rahminiwati lahir di Bandung pada tanggal 28 Mei 1961. Dosen aktif di Departement Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor ini juga menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Produk di Pusat Study Biofarmnaka IPB. Beliau menempuh S1 di bidang Kedokteran Hewan dan S2 dibidang Farmakologi Farmasi di ITB dan S3 di bidang Farmakologi di Obihiro University of Agriculture and Veterinary Medicine. Salah satu anggota Penulis buku “Taman terapi Mandiri

Diabetes Melitus” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. . Penelitian beliau tentang Potensi Formula Herbal Dari Herba Pegagan, Daun Mahkota Dewa Dan Temulawak Sebagai Brain Tonik Untuk Menghambat Degenerasi Sel Sel Sistim Saraf Pusat telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan tanaman obat untuk hewan dan obat alami untuk menanggulangi penyakit degeneratif pada manusia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Dimensia adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh sindroma metabolik akibat terjadinya gangguan pada fungsi sel syaraf di otak yang dicirikan dengan penurunan fungsi kognitif dan daya ingat. Kerusakan yang parah dari kondisi tersebut dapat menimbulkan penyakit Alzheimer Dimensia di usia muda. Inovasi ini merupakan komposisi sediaan herbal yang dapat menghambat proses degenerasi sel-sel syaraf otak yang menggunakan ekstrak daun mahkota dewa dan temulawak.

Dementia is a disease caused by metabolic syndrome due to interference with the function of nerve cells in the brain that is characterized by a decline in cognitive function and memory. Severe damage of these conditions can cause Dementia of Alzheimer's disease at a young age. This innovation is a composition of herbal preparations that can inhibit the degeneration of nerve cells in the brain that use gods crown leaf extract and ginger.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

64 65

Page 73: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Formula Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Temulawak untuk Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa

dan Temulawak) Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa

and Curcuma) Anti Dementia

KeunggulanInovasi ini menggunakan bahan baku alami, bersifat herbal, tidak menimbulkan efek samping. Inovasi ini merupakan subsitusi bagi obat impor dengan khasiat sejenis dan dapat menekan biaya pembuatan obat sehingga dapat menekan harga obat.

Inovator:Min Rahminiwati

Profil Ketua InovatorMin Rahminiwati lahir di Bandung pada tanggal 28 Mei 1961. Dosen aktif di Departement Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor ini juga menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Produk di Pusat Study Biofarmnaka IPB. Beliau menempuh S1 di bidang Kedokteran Hewan dan S2 dibidang Farmakologi Farmasi di ITB dan S3 di bidang Farmakologi di Obihiro University of Agriculture and Veterinary Medicine. Salah satu anggota Penulis buku “Taman terapi Mandiri

Diabetes Melitus” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. . Penelitian beliau tentang Potensi Formula Herbal Dari Herba Pegagan, Daun Mahkota Dewa Dan Temulawak Sebagai Brain Tonik Untuk Menghambat Degenerasi Sel Sel Sistim Saraf Pusat telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan tanaman obat untuk hewan dan obat alami untuk menanggulangi penyakit degeneratif pada manusia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Dimensia adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh sindroma metabolik akibat terjadinya gangguan pada fungsi sel syaraf di otak yang dicirikan dengan penurunan fungsi kognitif dan daya ingat. Kerusakan yang parah dari kondisi tersebut dapat menimbulkan penyakit Alzheimer Dimensia di usia muda. Inovasi ini merupakan komposisi sediaan herbal yang dapat menghambat proses degenerasi sel-sel syaraf otak yang menggunakan ekstrak daun mahkota dewa dan temulawak.

Dementia is a disease caused by metabolic syndrome due to interference with the function of nerve cells in the brain that is characterized by a decline in cognitive function and memory. Severe damage of these conditions can cause Dementia of Alzheimer's disease at a young age. This innovation is a composition of herbal preparations that can inhibit the degeneration of nerve cells in the brain that use gods crown leaf extract and ginger.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

64 65

Page 74: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Produksi Nanopartikel Berbasis Pati Garut untuk Bahan Pembawa (Matrix Carrier) Bahan Aktif Herbal

Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati

Urut

Matrix Carrier of Herbal

Compound from Arrowroot

Nanostarch

KeunggulanNanopartikel merupakan bahan pembawa bahan aktif herbal kemampuan pengikatan yang tinggi dan bersifat lepas terkendali.Bahan baku banyak tersedia di Indonesia. Pati nanokristalin inovasi ini mempunyai tingkat absorbsi bahan aktif di target lebih tinggi

Inovator: Titi Candra Sunarti, Christina WinartiNur Richana, Djumali Mangunwidjaja

Profil Ketua InovatorTiti Candra Sunarti, lahir di Bogor pada tanggal 19 Desember 1966. Dosen aktif di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Program S2/S3 di Departemen TIN IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknologi Industri Pertanian di IPB, Bogor serta S3 di Mie University, Japan pada bidang Applied Bioscience and Biotechnology. Penelitian beliau tentang Biofoam, Wadah Ramah Lingkungan dari Ubi Kayu dan Jagung telah

berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, serta Produksi Nanopartikel Berbasis Pati Lokal (Garut, Sagu dan Tapioka) untuk Bahan Pembawa (Matrix Carrier) Bahan Aktif Herbal dalam 106 Inovasi Indonesia tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, KKP3T & KKP3N, OGFICE dan SEAMEO Biotrop. Saat ini beliau juga aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan proses dan produk berbasis karbohidrat lokal.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Ekstrak obat herbal umumnya sangat sensitif terhadap pH & suhu, sehingga jika dikonsumsi secara langsung menurunkan kandungan bahan aktifnya. Ekstrak herbal juga memiliki rasa yang pahit sehingga penerimaan konsumen jadi rendah. Inovasi ini menghasilkan nanopartikel berbasis pati garut termodifikasi yang berfungsi sebagai pembawa bahan aktif herbal, yang memiliki kemampuan pengikatan (drug loading) yang tinggi dan bersifat lepas terkendali (controlled release matrix)sehingga bioavailabilitas dalam tubuh tinggi.

Extract herbal medicines are generally very sensitive to pH and high

temperature, so if consumed directly degrade the active compounds.

Herbal extract has a bitter taste and caused low consumer acceptability.

This innovation produces modified starch-based nanoparticles that

function as controlled release matrix carriers of active compounds, with

high drug loading ability and bioavailability.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

66 67

Page 75: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Produksi Nanopartikel Berbasis Pati Garut untuk Bahan Pembawa (Matrix Carrier) Bahan Aktif Herbal

Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati

Urut

Matrix Carrier of Herbal

Compound from Arrowroot

Nanostarch

KeunggulanNanopartikel merupakan bahan pembawa bahan aktif herbal kemampuan pengikatan yang tinggi dan bersifat lepas terkendali.Bahan baku banyak tersedia di Indonesia. Pati nanokristalin inovasi ini mempunyai tingkat absorbsi bahan aktif di target lebih tinggi

Inovator: Titi Candra Sunarti, Christina WinartiNur Richana, Djumali Mangunwidjaja

Profil Ketua InovatorTiti Candra Sunarti, lahir di Bogor pada tanggal 19 Desember 1966. Dosen aktif di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Program S2/S3 di Departemen TIN IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknologi Industri Pertanian di IPB, Bogor serta S3 di Mie University, Japan pada bidang Applied Bioscience and Biotechnology. Penelitian beliau tentang Biofoam, Wadah Ramah Lingkungan dari Ubi Kayu dan Jagung telah

berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, serta Produksi Nanopartikel Berbasis Pati Lokal (Garut, Sagu dan Tapioka) untuk Bahan Pembawa (Matrix Carrier) Bahan Aktif Herbal dalam 106 Inovasi Indonesia tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, KKP3T & KKP3N, OGFICE dan SEAMEO Biotrop. Saat ini beliau juga aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan proses dan produk berbasis karbohidrat lokal.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Ekstrak obat herbal umumnya sangat sensitif terhadap pH & suhu, sehingga jika dikonsumsi secara langsung menurunkan kandungan bahan aktifnya. Ekstrak herbal juga memiliki rasa yang pahit sehingga penerimaan konsumen jadi rendah. Inovasi ini menghasilkan nanopartikel berbasis pati garut termodifikasi yang berfungsi sebagai pembawa bahan aktif herbal, yang memiliki kemampuan pengikatan (drug loading) yang tinggi dan bersifat lepas terkendali (controlled release matrix)sehingga bioavailabilitas dalam tubuh tinggi.

Extract herbal medicines are generally very sensitive to pH and high

temperature, so if consumed directly degrade the active compounds.

Herbal extract has a bitter taste and caused low consumer acceptability.

This innovation produces modified starch-based nanoparticles that

function as controlled release matrix carriers of active compounds, with

high drug loading ability and bioavailability.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

66 67

Page 76: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Kue Berbahan Dasar Kuning Telur Mengandung IgY anti Avian Influenza H5N1 Sebagai Pangan Berkhasiat anti Flu Burung

Kue Anti Flu Burung

Cookies Anti Avian Influenza

Keunggulan

Kue ini telah teruji dan aman, berpeluang sebagai industri biologik, tidak menimbulkan resistensi serta bahan bakunya mudah didapat dan murah

Inovator: Retno D. Soejoedono, IWT Wibawan, Sri Murtini, Okti N. Poetri

Profil Ketua InovatorRetno Damajanti Soejoedono, lahir di Magelang pada tanggal 7 Mei 1952. Dosen aktif di Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Penulis buku ajar dengan judul Pemahaman Imunologi Praktis Bahasan Khusus Imunoglobulin - Y ( sebagai penulis pertama ) dan Intisari Imunologi Medis ( sebagai penulis kedua) ini menempuh pendidikan S1 Dokter Hewan dan S2 serta S3 di bidang Sains Veteriner. Beliau aktif dalam penelitian penyakit infeksius pada

unggas dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang Antigen AI H5NI Standar Sebagai Rujukan Untuk Monitoring Titer Anti Body Hasil Vaksinasi AI Di Industri Peternakan Ayam, menjadi salah satu inovator dalam 103 dan Kue Berbahan Dasar Kuning Telur Mengandung IgY Anti Avian Influenza H5N1 Sebagai Pangan Berkhasiat Anti Flu Burung menjadi salah satu inovator dalam dalam 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Beberapa penelitian lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan Hibah Kompetensi saat ini fokus pada penelitian penyakit infeksius pada hewan.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Dari data kasus dan kematian pada manusia, jelas bahwa penyakit AI pada manusia bersifat probabalistik, sehingga pendekatan imunisasi pasif ini sangat menjanjikan karena hingga saat ini pengebalan secara aktif belum mungkin dilakukan karena vaksin AI untuk manusia belum tersedia. Pada invensi ini diproduksi IgY anti AI H5N1 dari ayam petelur. Selanjutnya dari kuning telur yang mengandung IgY anti H5N1 ini diformulasikan menjadi bahan pangan yang berkhasiat anti flu burung atau anti AI H5N1.

From the data of cases and deaths in humans, it is clear that the disease

is probabalistik AI in humans, so the passive immunization approach is

very promising due to the current active immunization has not been

possible because of AI vaccines for humans are not yet available. Int he

present invention produced IgY anti-AI H5N1 of laying hens.

Furthermore, from egg yolk IgY containinganti-H5N1 is formulated into

a nutritious food that anti-anti-bird flu or H5N1 AI.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

68 69

Page 77: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Kue Berbahan Dasar Kuning Telur Mengandung IgY anti Avian Influenza H5N1 Sebagai Pangan Berkhasiat anti Flu Burung

Kue Anti Flu Burung

Cookies Anti Avian Influenza

Keunggulan

Kue ini telah teruji dan aman, berpeluang sebagai industri biologik, tidak menimbulkan resistensi serta bahan bakunya mudah didapat dan murah

Inovator: Retno D. Soejoedono, IWT Wibawan, Sri Murtini, Okti N. Poetri

Profil Ketua InovatorRetno Damajanti Soejoedono, lahir di Magelang pada tanggal 7 Mei 1952. Dosen aktif di Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Penulis buku ajar dengan judul Pemahaman Imunologi Praktis Bahasan Khusus Imunoglobulin - Y ( sebagai penulis pertama ) dan Intisari Imunologi Medis ( sebagai penulis kedua) ini menempuh pendidikan S1 Dokter Hewan dan S2 serta S3 di bidang Sains Veteriner. Beliau aktif dalam penelitian penyakit infeksius pada

unggas dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang Antigen AI H5NI Standar Sebagai Rujukan Untuk Monitoring Titer Anti Body Hasil Vaksinasi AI Di Industri Peternakan Ayam, menjadi salah satu inovator dalam 103 dan Kue Berbahan Dasar Kuning Telur Mengandung IgY Anti Avian Influenza H5N1 Sebagai Pangan Berkhasiat Anti Flu Burung menjadi salah satu inovator dalam dalam 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Beberapa penelitian lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan Hibah Kompetensi saat ini fokus pada penelitian penyakit infeksius pada hewan.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Dari data kasus dan kematian pada manusia, jelas bahwa penyakit AI pada manusia bersifat probabalistik, sehingga pendekatan imunisasi pasif ini sangat menjanjikan karena hingga saat ini pengebalan secara aktif belum mungkin dilakukan karena vaksin AI untuk manusia belum tersedia. Pada invensi ini diproduksi IgY anti AI H5N1 dari ayam petelur. Selanjutnya dari kuning telur yang mengandung IgY anti H5N1 ini diformulasikan menjadi bahan pangan yang berkhasiat anti flu burung atau anti AI H5N1.

From the data of cases and deaths in humans, it is clear that the disease

is probabalistik AI in humans, so the passive immunization approach is

very promising due to the current active immunization has not been

possible because of AI vaccines for humans are not yet available. Int he

present invention produced IgY anti-AI H5N1 of laying hens.

Furthermore, from egg yolk IgY containinganti-H5N1 is formulated into

a nutritious food that anti-anti-bird flu or H5N1 AI.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

68 69

Page 78: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pra Klinik Pemanfaatan Fag Litik Sebagai Terapi Bakteri Patogen Enterik Resisten Antibiotik Penyebab Diare

Cegah Diare dengan Terapi

Fag Litik

Prevent Diarrhea with

Lytic Phage Therapy

KeunggulanInovasi ini efektif dan aman sebagai pengganti antibotik, yang merupakan bahan alami. Pemberian fag terbukti aman karena tidak menimbulkan kelainan seperti kerusakan pada hati.

Inovator: Sri Budiarti, Iman Rusmana, Mirnawati Sudarwanto

Profil Ketua InovatorSri Budiarti, lahir di Klaten pada 13 Agustus 1958. Dosen aktif di Departemen Biologi Fakultas MIPA IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Poliklinik IPB serta TIM Ahli BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Beliau menempuh S1 dan S2 di FK-UNS bidang Kedokteran Umum serta S3 di Kagawa Medical School-Jepang pada bidang Mikrobiologi. Penelitian beliau tentang "Pra Klinik Pemanfaatan Fag Litik sebagai terapi infeksi bakteri patogen enterik

resisten antibiotik penyebab diare" telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN dan DP2M. Saat ini beliau fokus mengembangkan pemanfaatan fag (bakteriofag) sebagai biokontrol dan terapi.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Penyakit diare di Indonesia termasuk dalam 10 penyakit terbesar di Indonesia. Diare merupakan salah satu food borne disease dan waterborne disease, patogen enterik berada dalam makanan dan air yang tercemar sehingga dapat menyebabkan infeksi usus bila dikonsumsi oleh manusia.Invensi ini berkaitan dengan pemanfaatan fag litik pada pra klinik sebagai terapi infeksi bakteri patogen enterik resisten antibiotik peyebab diare. Invensi ini dikembangkan untuk menghasilkan terapi alternatif yang lebih aman. Hasil invensi ini menunjukkan adanya efektifitas penggunaan fag sebagai pengganti antibotik, tidak ada kelainan histopatologi dan pemberian fag dapat melindungi hati pada tikus percobaan yang digunakan.

Diarrheal disease including 10 in Indonesia. Diarrhea is caused by enteric pathogens in food and water contaminated resulting in intestinal infections. Utilization of lytic phages as therapeutic in preclinical infection antibiotic resistant enteric pathogenic bacteria the causes of diarrhea is a new innovation. And proved to be effective as a replacement antibotik, no histopathological abnormalities.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

70 71

Page 79: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pra Klinik Pemanfaatan Fag Litik Sebagai Terapi Bakteri Patogen Enterik Resisten Antibiotik Penyebab Diare

Cegah Diare dengan Terapi

Fag Litik

Prevent Diarrhea with

Lytic Phage Therapy

KeunggulanInovasi ini efektif dan aman sebagai pengganti antibotik, yang merupakan bahan alami. Pemberian fag terbukti aman karena tidak menimbulkan kelainan seperti kerusakan pada hati.

Inovator: Sri Budiarti, Iman Rusmana, Mirnawati Sudarwanto

Profil Ketua InovatorSri Budiarti, lahir di Klaten pada 13 Agustus 1958. Dosen aktif di Departemen Biologi Fakultas MIPA IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Poliklinik IPB serta TIM Ahli BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Beliau menempuh S1 dan S2 di FK-UNS bidang Kedokteran Umum serta S3 di Kagawa Medical School-Jepang pada bidang Mikrobiologi. Penelitian beliau tentang "Pra Klinik Pemanfaatan Fag Litik sebagai terapi infeksi bakteri patogen enterik

resisten antibiotik penyebab diare" telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN dan DP2M. Saat ini beliau fokus mengembangkan pemanfaatan fag (bakteriofag) sebagai biokontrol dan terapi.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Penyakit diare di Indonesia termasuk dalam 10 penyakit terbesar di Indonesia. Diare merupakan salah satu food borne disease dan waterborne disease, patogen enterik berada dalam makanan dan air yang tercemar sehingga dapat menyebabkan infeksi usus bila dikonsumsi oleh manusia.Invensi ini berkaitan dengan pemanfaatan fag litik pada pra klinik sebagai terapi infeksi bakteri patogen enterik resisten antibiotik peyebab diare. Invensi ini dikembangkan untuk menghasilkan terapi alternatif yang lebih aman. Hasil invensi ini menunjukkan adanya efektifitas penggunaan fag sebagai pengganti antibotik, tidak ada kelainan histopatologi dan pemberian fag dapat melindungi hati pada tikus percobaan yang digunakan.

Diarrheal disease including 10 in Indonesia. Diarrhea is caused by enteric pathogens in food and water contaminated resulting in intestinal infections. Utilization of lytic phages as therapeutic in preclinical infection antibiotic resistant enteric pathogenic bacteria the causes of diarrhea is a new innovation. And proved to be effective as a replacement antibotik, no histopathological abnormalities.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

70 71

Page 80: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Metode Pembuatan dan Formula Sediaan Penumbuh Rambut dari Ekstrak Daun Mangkokan

Rambut Lebat Berkat

Mangkokan

Bushy Hair due to Mangkokan

KeunggulanInovasi ini memberikan nilai tambah pada tanaman mangkokan yang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar. Bahan pembuatan formula mudah didapat dan pembuatan ekstrak mudah diterapkan. Keefektifan pertumbuhan rambut mencapai 65% lebih panjang dibanding normal dalam waktu 6 minggu. Inovasi ini aman dipakai karena bahan utama berupa bahan alami.

Inovator: Siti Sa'diah

Profil Ketua InovatorSiti Sa'diah lahir di Bogor pada 12 Oktober 1970. Dosen aktif di Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris teknis I di Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang farmasi serta sedang melanjutkan studi S3 di Universitas Indonesia pada bidang farmasi. Penulis buku “Taman Terapi Mandiri Diabetes Mellitus” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat. Penelitian beliau tentang bahan alam telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian kerjasama Internasional (DIKTI), Strategis Nasional (DIKTI), Sinas- Kemenristek, KKP3N-Kementan dan PUI–IPB. Saat ini beliau fokus mengembangkan produk biofarmaka untuk kesehatan hewan dan juga manusia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Rambut merupakan mahkota keindahan tidak hanya pada wanita tapi juga pada pria sehingga setiap orang berupaya untuk mencegah kerontokan rambut. Tanaman Indonesia yang secara tradisional digunakan sebagai nutrisi tambahan/penyubur rambut adalah daun mangkokan. Inovasi ini menghasilkan metode pembuatan dan formula sediaan emulsi penumbuh rambut dari ekstrak daun mangkokan yang sudah teruji secara in vivo pada kelinci. Hasil menunjukan formula mampu menumbuhan rambut lebih cepat dibanding normal dan khasiatnya setara dengan Aminexil®.

Hair is the crown of beauty so that everyone seeks to prevent hair loss.

Traditionally, Mangkokan leaves is used as hair growth. This innovation

is a method of making and hair grower formula emulsion dosage tested

in vivo in rabbits. The results showed that hair growth faster than

normal and same effective than Aminexil®

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

72 73

Page 81: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Metode Pembuatan dan Formula Sediaan Penumbuh Rambut dari Ekstrak Daun Mangkokan

Rambut Lebat Berkat

Mangkokan

Bushy Hair due to Mangkokan

KeunggulanInovasi ini memberikan nilai tambah pada tanaman mangkokan yang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar. Bahan pembuatan formula mudah didapat dan pembuatan ekstrak mudah diterapkan. Keefektifan pertumbuhan rambut mencapai 65% lebih panjang dibanding normal dalam waktu 6 minggu. Inovasi ini aman dipakai karena bahan utama berupa bahan alami.

Inovator: Siti Sa'diah

Profil Ketua InovatorSiti Sa'diah lahir di Bogor pada 12 Oktober 1970. Dosen aktif di Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris teknis I di Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang farmasi serta sedang melanjutkan studi S3 di Universitas Indonesia pada bidang farmasi. Penulis buku “Taman Terapi Mandiri Diabetes Mellitus” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat. Penelitian beliau tentang bahan alam telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian kerjasama Internasional (DIKTI), Strategis Nasional (DIKTI), Sinas- Kemenristek, KKP3N-Kementan dan PUI–IPB. Saat ini beliau fokus mengembangkan produk biofarmaka untuk kesehatan hewan dan juga manusia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Rambut merupakan mahkota keindahan tidak hanya pada wanita tapi juga pada pria sehingga setiap orang berupaya untuk mencegah kerontokan rambut. Tanaman Indonesia yang secara tradisional digunakan sebagai nutrisi tambahan/penyubur rambut adalah daun mangkokan. Inovasi ini menghasilkan metode pembuatan dan formula sediaan emulsi penumbuh rambut dari ekstrak daun mangkokan yang sudah teruji secara in vivo pada kelinci. Hasil menunjukan formula mampu menumbuhan rambut lebih cepat dibanding normal dan khasiatnya setara dengan Aminexil®.

Hair is the crown of beauty so that everyone seeks to prevent hair loss.

Traditionally, Mangkokan leaves is used as hair growth. This innovation

is a method of making and hair grower formula emulsion dosage tested

in vivo in rabbits. The results showed that hair growth faster than

normal and same effective than Aminexil®

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

72 73

Page 82: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

CARRAGEE-mucrona-21 Skin Lotion dengan Antioksidan Alami

Lotion untuk Perawatan

Kesehatan Kulit

Lotion for Skin Health Care

KeunggulanPenggunaan bahan alami dari laut sehingga aman untuk kesehatan. Produk mampu menjaga kulit dari paparan sinar matahari dan melindungi kulit dari reaksi oksidasi. Inovasi ini bisa menggerakan ekonomi masyarakat pesisir secara terpadu dimana masyarakat menjadi produsen, bukan hanya menjadi pangsa pasar. Selain itu, inovasi ini dapat mengurangi abrasi,karena masyarakat menanam dan memelihara bakau, hasilnya bisa dijual.

Inovator: Sri Purwaningsih, Ella Salamah, Tika Ayu Budiarti

Profil Ketua InovatorSri Purwaningsih, lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 13 Juli 1965. Dosen aktif di Departemen THP Fakultas FPIK IPB ini juga menjabat sebagai komisi mutu di bagian Biotek THP. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang, THP, FPIK danBiokimia, GMSK IPB serta S3 di Biokimia, GMSK IPB Biokimia, GMSK IPB pada bidang Gizi. Penulis buku “ Pembekuan Udang” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Carrage-

mucrona-21 Skin Lotion dengan antioksidan alami telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan komponen aktif dari hasil perairan sebagai bahan nutracetika dan farmacetika.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Skin lotion yang ada kebanyakan dari bahan kimia, dan hanya fokus untuk menjaga kelembaban kulit. Pada inovasi ini ditawarkan skin lotion dengan bahan baku alam Indonesia untuk kesehatan. Skin lotion ini mempunyai emulsi stabil, pH standar SNI, total mikrob aman, menjaga kelembaban kulit, mengandung komponen aktif untuk melindungi dari paparan sinar matahari dan menangkal radikal bebas (IC 130,49 ppm).50

Skin lotion was a cosmetic product which served soften and preserved

skin. Innovation is about creating skin lotion, with carrageenan as

emulsif air and natural antioxidants from mucronata to maintain skin

health. The lotion has stable emulsions and pH ISO standards,

containing activec omponents, good for human health.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

74 75

Page 83: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

CARRAGEE-mucrona-21 Skin Lotion dengan Antioksidan Alami

Lotion untuk Perawatan

Kesehatan Kulit

Lotion for Skin Health Care

KeunggulanPenggunaan bahan alami dari laut sehingga aman untuk kesehatan. Produk mampu menjaga kulit dari paparan sinar matahari dan melindungi kulit dari reaksi oksidasi. Inovasi ini bisa menggerakan ekonomi masyarakat pesisir secara terpadu dimana masyarakat menjadi produsen, bukan hanya menjadi pangsa pasar. Selain itu, inovasi ini dapat mengurangi abrasi,karena masyarakat menanam dan memelihara bakau, hasilnya bisa dijual.

Inovator: Sri Purwaningsih, Ella Salamah, Tika Ayu Budiarti

Profil Ketua InovatorSri Purwaningsih, lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 13 Juli 1965. Dosen aktif di Departemen THP Fakultas FPIK IPB ini juga menjabat sebagai komisi mutu di bagian Biotek THP. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang, THP, FPIK danBiokimia, GMSK IPB serta S3 di Biokimia, GMSK IPB Biokimia, GMSK IPB pada bidang Gizi. Penulis buku “ Pembekuan Udang” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Carrage-

mucrona-21 Skin Lotion dengan antioksidan alami telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan komponen aktif dari hasil perairan sebagai bahan nutracetika dan farmacetika.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Skin lotion yang ada kebanyakan dari bahan kimia, dan hanya fokus untuk menjaga kelembaban kulit. Pada inovasi ini ditawarkan skin lotion dengan bahan baku alam Indonesia untuk kesehatan. Skin lotion ini mempunyai emulsi stabil, pH standar SNI, total mikrob aman, menjaga kelembaban kulit, mengandung komponen aktif untuk melindungi dari paparan sinar matahari dan menangkal radikal bebas (IC 130,49 ppm).50

Skin lotion was a cosmetic product which served soften and preserved

skin. Innovation is about creating skin lotion, with carrageenan as

emulsif air and natural antioxidants from mucronata to maintain skin

health. The lotion has stable emulsions and pH ISO standards,

containing activec omponents, good for human health.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

74 75

Page 84: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

MATERIAL MAJU

Page 85: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

MATERIAL MAJU

Page 86: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi ini menghasilkan â-TCP murni berkarakteristik sama dengan â-TCP komersial impor. Inovasi ini merupakan produk asli Indonesia yang murah dan dapat mengurangi ketergantungan produk impor serta memberikan nilai tambah pada limbah telur yang banyak tersedia sebagai bahan bakunya.

Inovator: Kiagus Dahlan, Akhiruddin Maddu

Profil Ketua InovatorKiagus Dahlan lahir di Palembang pada 7 Mei 1960. Dosen aktif di Departemen Fisika FMIPA IPB ini juga saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan FMIPA IPB. Beliau menempuh pendidikan S1 bidang fisika di Departemen Fisika FMIPA ITB Bandung dan S3 bidang biofisika di University of New South Wales, Australia. Ketua Umum Masyarakat Biomaterial Indonesia (MBI) dan Wakil Ketua Himpunan Fisikawan

Medis dan Biofisikawan Indonesia (HFMBI) ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang pengembangan biomaterial dari limbah cangkang telur untuk pengganti tulang dan gigi ini telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) padatahun 2010 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai dari hibah penelitian DIKTI, RISTEK, PUPT, BOPTN dan DP2M. Beliau berharap hasi penelitiannya dapat berguna di masyarakat menggantikan produk impor dalam bedah tulang dan perawatan gigi yang harganya sangat mahal.

Pengembangan â– Tricalcium Phosphate â-TCP dari Limbah Cangkang Telur dan Pengujiannya secara in Vivo sebagai Tooth Filler

Tooth Filler dari Cangkang Telur

Tooth Filler from Egg Shells

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pengembangan biomaterial untuk substitusi tulang dan gigi makin banyak dilakukan orang saat ini karena tingginya kebutuhan akan biomaterial ini. IPB telah berhasil mengembangkan biomaterial keramik kalsium fosfat berbahan dasar limbah cangkang telur. Untuk keperluan filler gigi, khususnya untuk penumbuhan tulang alveolar gigi, telah dikembangkan â-Tricalcium Phosphate (â-TCP) yang karakteristiknya sama dengan produk impor. Dokter gigi di Indonesia jarang menggunakan â-TCP karena harganya sangat mahal. â-TCP dari cangkang telur ini merupakan sesuatu yang baru karena belum pernah dikembangkan sebelumnya.

The need for biomaterials for bone and dental substitution is getting high nowadays. IPB has successfully developed a calcium phosphate ceramic biomaterials by using chicken eggshells as the calcium sources. For tooth filler, especially for growing alveolar bone, IPB has developed â-tricalcium phosphate (â-TCP) whose properties are the same as those of import products.

78 79

Page 87: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi ini menghasilkan â-TCP murni berkarakteristik sama dengan â-TCP komersial impor. Inovasi ini merupakan produk asli Indonesia yang murah dan dapat mengurangi ketergantungan produk impor serta memberikan nilai tambah pada limbah telur yang banyak tersedia sebagai bahan bakunya.

Inovator: Kiagus Dahlan, Akhiruddin Maddu

Profil Ketua InovatorKiagus Dahlan lahir di Palembang pada 7 Mei 1960. Dosen aktif di Departemen Fisika FMIPA IPB ini juga saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan FMIPA IPB. Beliau menempuh pendidikan S1 bidang fisika di Departemen Fisika FMIPA ITB Bandung dan S3 bidang biofisika di University of New South Wales, Australia. Ketua Umum Masyarakat Biomaterial Indonesia (MBI) dan Wakil Ketua Himpunan Fisikawan

Medis dan Biofisikawan Indonesia (HFMBI) ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang pengembangan biomaterial dari limbah cangkang telur untuk pengganti tulang dan gigi ini telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) padatahun 2010 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai dari hibah penelitian DIKTI, RISTEK, PUPT, BOPTN dan DP2M. Beliau berharap hasi penelitiannya dapat berguna di masyarakat menggantikan produk impor dalam bedah tulang dan perawatan gigi yang harganya sangat mahal.

Pengembangan â– Tricalcium Phosphate â-TCP dari Limbah Cangkang Telur dan Pengujiannya secara in Vivo sebagai Tooth Filler

Tooth Filler dari Cangkang Telur

Tooth Filler from Egg Shells

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pengembangan biomaterial untuk substitusi tulang dan gigi makin banyak dilakukan orang saat ini karena tingginya kebutuhan akan biomaterial ini. IPB telah berhasil mengembangkan biomaterial keramik kalsium fosfat berbahan dasar limbah cangkang telur. Untuk keperluan filler gigi, khususnya untuk penumbuhan tulang alveolar gigi, telah dikembangkan â-Tricalcium Phosphate (â-TCP) yang karakteristiknya sama dengan produk impor. Dokter gigi di Indonesia jarang menggunakan â-TCP karena harganya sangat mahal. â-TCP dari cangkang telur ini merupakan sesuatu yang baru karena belum pernah dikembangkan sebelumnya.

The need for biomaterials for bone and dental substitution is getting high nowadays. IPB has successfully developed a calcium phosphate ceramic biomaterials by using chicken eggshells as the calcium sources. For tooth filler, especially for growing alveolar bone, IPB has developed â-tricalcium phosphate (â-TCP) whose properties are the same as those of import products.

78 79

Page 88: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi nanokomposit terbuat dari bahan limbah lokal, memiliki kandungan selulosa tinggi, menghilangkan jaringan non-selulosa dengan waktu singkat, kadar air kecil, proses produksi ramah lingkungan. Produk nanokomposit dihasilkan dengan jumlah besar dalam waktu pendek dan material yang minim sehingga mengurangi tenaga kerja

Inovator:Siti Nikmatin, Lisdar Sudirman, Mersi Kurniati

Profil Ketua InovatorSiti Nikmatin, lahir di Bojonegoro 19 Agustus 1975. Dosen aktif di Departemen Fisika FMIPA IPB dan saat ini ditugasi sebagai kepala lab. Analisis Bahan.Menempuh S1, S2 dan S3 di bidang Fisika Material khususnya thin film dan komposit. Dalam 5 tahun terakhir fokus pada riset biokomposit dengan pengembangan nanoteknologi dengan pendanaan dari DIKTI dan beberapa dana pendamping dari mitra

industri. Penelitian tentang pengembangan teknologi produksi serat rotan sebagai filler komposit aplikasi komponen sepeda motor nenjadi salah satu inovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014 dan mendapatkan anugerah inovasi Jawa Barat 2014. Saat ini riset sedang dikembangkan kearah aplikasi produk yang dapat dinikmati masyarakat dengan aplikasi yang lebih luas dengan membangun link dengan mitra industri.

Pengembangan Teknologi Proses Produksi Bionanokomposit Filler Biomassa Rotan Aplikasi Komponen Sepeda Motor

Komponen Sepeda Motor

dari Bionanokomposit

Rotan

Motorcycle Component of

Bionanokomposit Rattan

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pemanfaatan bionanokomposit limbah rotan sebagai bahan baku pembuatan komponen sepeda motor dapat mengatasi pencemaran lingkungan dan mengurangi kebutuhan impor bahan baku komponen sepeda motor. Bionanokomposit kulit rotan memiliki densitas l;ebih kecil, sifat termal yang lebih baik dibandingkan dengan komposit sintetis PPFG. Hasil pengujian menunjukkan keseluruhan cuplikan memiliki derajat kristalinitas yang sebanding dengan komposit fiberglass. Material ini merupakan material anorganik yang diproduksi dengan bahan kimia bersumber dari minyak bumi tertentu yang diatur sesuai dengan kebutuhan aplikasinya sehingga ukuran, sifat termal, dan mikro serta kekuatan yang dapat diupayakan hingga optimum.

Bionanokomposit from rattan as raw material for the manufacture of

motorcycle components can overcome the environmental pollution and

reduces the need for imports. Test results indicate the overall degree of

crystallinity footage has comparable with composite fiberglass. This

material is an inorganic material that is set according to the specific

needs of the application.

80 81

Page 89: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi nanokomposit terbuat dari bahan limbah lokal, memiliki kandungan selulosa tinggi, menghilangkan jaringan non-selulosa dengan waktu singkat, kadar air kecil, proses produksi ramah lingkungan. Produk nanokomposit dihasilkan dengan jumlah besar dalam waktu pendek dan material yang minim sehingga mengurangi tenaga kerja

Inovator:Siti Nikmatin, Lisdar Sudirman, Mersi Kurniati

Profil Ketua InovatorSiti Nikmatin, lahir di Bojonegoro 19 Agustus 1975. Dosen aktif di Departemen Fisika FMIPA IPB dan saat ini ditugasi sebagai kepala lab. Analisis Bahan.Menempuh S1, S2 dan S3 di bidang Fisika Material khususnya thin film dan komposit. Dalam 5 tahun terakhir fokus pada riset biokomposit dengan pengembangan nanoteknologi dengan pendanaan dari DIKTI dan beberapa dana pendamping dari mitra

industri. Penelitian tentang pengembangan teknologi produksi serat rotan sebagai filler komposit aplikasi komponen sepeda motor nenjadi salah satu inovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014 dan mendapatkan anugerah inovasi Jawa Barat 2014. Saat ini riset sedang dikembangkan kearah aplikasi produk yang dapat dinikmati masyarakat dengan aplikasi yang lebih luas dengan membangun link dengan mitra industri.

Pengembangan Teknologi Proses Produksi Bionanokomposit Filler Biomassa Rotan Aplikasi Komponen Sepeda Motor

Komponen Sepeda Motor

dari Bionanokomposit

Rotan

Motorcycle Component of

Bionanokomposit Rattan

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pemanfaatan bionanokomposit limbah rotan sebagai bahan baku pembuatan komponen sepeda motor dapat mengatasi pencemaran lingkungan dan mengurangi kebutuhan impor bahan baku komponen sepeda motor. Bionanokomposit kulit rotan memiliki densitas l;ebih kecil, sifat termal yang lebih baik dibandingkan dengan komposit sintetis PPFG. Hasil pengujian menunjukkan keseluruhan cuplikan memiliki derajat kristalinitas yang sebanding dengan komposit fiberglass. Material ini merupakan material anorganik yang diproduksi dengan bahan kimia bersumber dari minyak bumi tertentu yang diatur sesuai dengan kebutuhan aplikasinya sehingga ukuran, sifat termal, dan mikro serta kekuatan yang dapat diupayakan hingga optimum.

Bionanokomposit from rattan as raw material for the manufacture of

motorcycle components can overcome the environmental pollution and

reduces the need for imports. Test results indicate the overall degree of

crystallinity footage has comparable with composite fiberglass. This

material is an inorganic material that is set according to the specific

needs of the application.

80 81

Page 90: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi kertas ini mampu mensubstitusi selulosa kayu, telah diuji sesuai standar SNI, meningkatkan kepadatan kertas, meningkatkan indeks tarik dan nilai indeks tariknya lebih tinggi dari indeks tarik Acacia mangium, menghasilkan ketahanan lipat lebih tinggi dari kertas bond, meningkatkan kekuatan fisik kertas, mengurangi kemampuan daya serap air serta meningkatkan gramatur kertas, indeks tarik dan ketahanan lipat serta dapat menurunkan kemampuan daya serap air.

Inovator: Khaswar Syamsu; Liesbetini Haditjaroko; Gamma Irca Pradikta; Han Roliadi

Profil Ketua InovatorKhaswar Syamsu, lahir di Solok-Sumatera Barat, pada tanggal 17 Agustus 1963. Dosen aktif di Departemen Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium dan Divisi Rekayasa Bioproses dan Bahan Baru di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati & Bioteknologi IPB; Kepala Unit Olah Raga dan Seni IPB; Auditor dan Koordinator Tenaga Ahli di Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan

Kosmetika MUI; serta Technical Committee Chairperson of World Halal Food Council. Beliau yang biasa dipanggil Iwan ini menyelesaikan pendidikan S1 di Departemen Teknologi Industri Pertanian-IPB, S2 di bidang Biotechnology serta S3 di bidang Chemical Engineering di Department of Chemical Engineering, University of Queensland-Australia. Penelitian beliau tentang bioplastik, selulosa mikrobial, teripang, gambir, pinang, dan kertas ramah lingkungan telah berhasil membawa beliau menjadi salah seorang inovator dalam 100, 102, 103, 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia paling prospektif versi Business Innovation Center, Kementerian Riset & Teknologi pada tahun 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014. Pada tahun 2009, Prof. Khaswar Syamsu terpilih sebagai salah seorang penerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) dari pemerintah Republik Indonesia dan terpilih sebagai Dosen Berprestasi I Fateta dan Dosen Berprestasi III IPB. Beberapa penelitian yang dilakukan didanai oleh Depdiknas, Kemenristek, dan Deptan. Penelitian yang dilakukan fokus kepada pengembangan teknologi pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan baru yang ramah lingkungan.

Penggunaan Campuran Selulosa Mikrobial Nata De Cassava dan Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Pensubstitusi Selulosa Kayu Dalam Pembuatan Kertas

Kertas Nata De Cassava dan

Tandan Kelapa Sawit

Paper Nata De Cassava and Oil

Palm Bunches

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kertas masih menjadi kebutuhan utama dunia. Penggunaan selulosa kayu sebagai bahan utama pembuatan kertas mengancam kelestarian hutan sehingga perlu alternatif selulosa sebagai pengganti selulosa kayu. Inovasi tentang penggunaan campuran selulosa mikrobial nata de cassava dan selulosa tandan kosong kelapa sawit sebagai pensubtitusi selulosa kayu dalam pembuatan kertas. Penambahan pulp selulosa mikrobial cenderung meningkatkan kekuatan fisik kertas dan mengurangi kemampuan daya serap air secara signifikan. Kombinasi penambahan selulosa mikrobial dan aditif pada selulosa TKKS meningkatkan kepadatan dan gramatur kertas, indeks tarik dan ketahanan lipat serta dapat menurunkan kemampuan daya serap.

Innovation on the use of microbial cellulose mixture nata de cassava and oil palm empty fruit bunch cellulose as wood cellulose substutionin paper making. The addition of microbial cellulose pulp paper tends to increase physical streng thand reduces the water absorption capability significantly. The combination of the addition of microbial cellulose and cellulose additive to increase the density of oil palm bunches and grammage of paper, tensile index and folding endurance and can decrease the absorptionability.

82 83

Page 91: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi kertas ini mampu mensubstitusi selulosa kayu, telah diuji sesuai standar SNI, meningkatkan kepadatan kertas, meningkatkan indeks tarik dan nilai indeks tariknya lebih tinggi dari indeks tarik Acacia mangium, menghasilkan ketahanan lipat lebih tinggi dari kertas bond, meningkatkan kekuatan fisik kertas, mengurangi kemampuan daya serap air serta meningkatkan gramatur kertas, indeks tarik dan ketahanan lipat serta dapat menurunkan kemampuan daya serap air.

Inovator: Khaswar Syamsu; Liesbetini Haditjaroko; Gamma Irca Pradikta; Han Roliadi

Profil Ketua InovatorKhaswar Syamsu, lahir di Solok-Sumatera Barat, pada tanggal 17 Agustus 1963. Dosen aktif di Departemen Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium dan Divisi Rekayasa Bioproses dan Bahan Baru di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati & Bioteknologi IPB; Kepala Unit Olah Raga dan Seni IPB; Auditor dan Koordinator Tenaga Ahli di Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan

Kosmetika MUI; serta Technical Committee Chairperson of World Halal Food Council. Beliau yang biasa dipanggil Iwan ini menyelesaikan pendidikan S1 di Departemen Teknologi Industri Pertanian-IPB, S2 di bidang Biotechnology serta S3 di bidang Chemical Engineering di Department of Chemical Engineering, University of Queensland-Australia. Penelitian beliau tentang bioplastik, selulosa mikrobial, teripang, gambir, pinang, dan kertas ramah lingkungan telah berhasil membawa beliau menjadi salah seorang inovator dalam 100, 102, 103, 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia paling prospektif versi Business Innovation Center, Kementerian Riset & Teknologi pada tahun 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014. Pada tahun 2009, Prof. Khaswar Syamsu terpilih sebagai salah seorang penerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) dari pemerintah Republik Indonesia dan terpilih sebagai Dosen Berprestasi I Fateta dan Dosen Berprestasi III IPB. Beberapa penelitian yang dilakukan didanai oleh Depdiknas, Kemenristek, dan Deptan. Penelitian yang dilakukan fokus kepada pengembangan teknologi pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan baru yang ramah lingkungan.

Penggunaan Campuran Selulosa Mikrobial Nata De Cassava dan Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Pensubstitusi Selulosa Kayu Dalam Pembuatan Kertas

Kertas Nata De Cassava dan

Tandan Kelapa Sawit

Paper Nata De Cassava and Oil

Palm Bunches

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kertas masih menjadi kebutuhan utama dunia. Penggunaan selulosa kayu sebagai bahan utama pembuatan kertas mengancam kelestarian hutan sehingga perlu alternatif selulosa sebagai pengganti selulosa kayu. Inovasi tentang penggunaan campuran selulosa mikrobial nata de cassava dan selulosa tandan kosong kelapa sawit sebagai pensubtitusi selulosa kayu dalam pembuatan kertas. Penambahan pulp selulosa mikrobial cenderung meningkatkan kekuatan fisik kertas dan mengurangi kemampuan daya serap air secara signifikan. Kombinasi penambahan selulosa mikrobial dan aditif pada selulosa TKKS meningkatkan kepadatan dan gramatur kertas, indeks tarik dan ketahanan lipat serta dapat menurunkan kemampuan daya serap.

Innovation on the use of microbial cellulose mixture nata de cassava and oil palm empty fruit bunch cellulose as wood cellulose substutionin paper making. The addition of microbial cellulose pulp paper tends to increase physical streng thand reduces the water absorption capability significantly. The combination of the addition of microbial cellulose and cellulose additive to increase the density of oil palm bunches and grammage of paper, tensile index and folding endurance and can decrease the absorptionability.

82 83

Page 92: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi ini diproduksi melalui teknologi Presure Hydrolisis dengan bantuan autoclave. Proses depolimerisasi berjalan dengan sempurna menghasilkan partikel glukosamin yang lebih fine. Teknik produksi ini cukup aman, tidak membahayakan pelaku proses. Reagen berkonsentrasi rendah dan waktu proses yang lebih singkat. Inovasi ini menghasilkan produk yang lebih efisien dengan kualitas standar. Produk dapat menggunakan bahan baku kitin ataupun kitosan, dengan kitosan menghasilkan rendemen dan kelarutan yang lebih tinggi serta dapat di formulasi dalam berbagai suplemen dengan bentuk yang beragam, atau difortifikasi ke dalam susu, makanan dan minuman.

Inovator: Pipih Suptijah, Clara M. Kusharto

Profil Ketua InovatorPipih Suptijah, lahir di Tasikmalaya pada tanggal 20 Oktober 1953. Dosen aktif di Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Menempuh S1 di bidang Kimia, S2 di bidang Manajemen, dan S3 di bidang Teknologi Kelautan FPIK-IPB. Menulis buku ajar Teknologi Kitin-Kitosan beserta panduan praktikum nya(sedang diedit). Aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian

pada masyarakat yang didanai Dikti: Hibah Pasca.Bank Dunia. BOPTN serta Pengabdian Pada Masyarakat IBM di desa Binuangeun. Sejak tahun 2008 telah ikut serta dalam kegiatan inovasi versi Business Innovation Center (BIC) sebagai anggota inovator dalam 100 Inovasi Indonesia dan sebagai Inovator dalam 101, 103, dan 106 inovasi Indonesia versi BIC tahun 2014. Saat ini saya fokus mengembangkan kitosan, turunan kitosan, dan nano partikel dalam aplikasinya, serta Kolagen dan nano kolagen.

Bio Glukosamin Berbasis Kulit Pupa Ulat Sutra untuk Kesehatan Sendi dan Anti Osteoarthritis

Pupa Anti Osteoarthritis

Anti Osteoarthritis

Pupae

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Glukosamin dipasarkan sebagai suplemenpencegah gangguan persendian, anti osteoarthritis, menghindari obesitas dan kolesterol serta mencegah gangguan pada jantung bahkan dapat mempercantik kulit. Bio Glukosamin merupakan glukosamin hidroklorid dari bahan alam berbasis amino glukan kulit pupa ulat sutra, berbentuk kristal putih yang sangat halus, lebih tinggi homogenitasnya dan lebih sempurna kelarutannya, lebih adaptabel bagi tubuh. Bio-Glukosamin diproduksi dengan metode pressure hidrolisis sehingga lebih selektif, lebih tepat, lebih aman dan lebih efisien. Bio-glukosamin kulit pupa ulat sutra mendukung ketersediaan glukosamin komersil lebih meluas, tersedia dan murah. Bukan hanya produk impor yang mahal.

Bio Glucosamine is a natural substance glucosamine hydrochloride from glucan-based amino silkworm pupa skin, white crystalline highly refined, higher and more perfect homogeneity solubility, more adaptabel for the body. Bio-Glucosamine is produced by pressure hydrolysis method that is more selective, more precise, safer and more efficient. Bio-glucosamine silkworm pupa skin support more widespread availability of glucosamine commercially available and inexpensive.

84 85

Page 93: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanInovasi ini diproduksi melalui teknologi Presure Hydrolisis dengan bantuan autoclave. Proses depolimerisasi berjalan dengan sempurna menghasilkan partikel glukosamin yang lebih fine. Teknik produksi ini cukup aman, tidak membahayakan pelaku proses. Reagen berkonsentrasi rendah dan waktu proses yang lebih singkat. Inovasi ini menghasilkan produk yang lebih efisien dengan kualitas standar. Produk dapat menggunakan bahan baku kitin ataupun kitosan, dengan kitosan menghasilkan rendemen dan kelarutan yang lebih tinggi serta dapat di formulasi dalam berbagai suplemen dengan bentuk yang beragam, atau difortifikasi ke dalam susu, makanan dan minuman.

Inovator: Pipih Suptijah, Clara M. Kusharto

Profil Ketua InovatorPipih Suptijah, lahir di Tasikmalaya pada tanggal 20 Oktober 1953. Dosen aktif di Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Menempuh S1 di bidang Kimia, S2 di bidang Manajemen, dan S3 di bidang Teknologi Kelautan FPIK-IPB. Menulis buku ajar Teknologi Kitin-Kitosan beserta panduan praktikum nya(sedang diedit). Aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian

pada masyarakat yang didanai Dikti: Hibah Pasca.Bank Dunia. BOPTN serta Pengabdian Pada Masyarakat IBM di desa Binuangeun. Sejak tahun 2008 telah ikut serta dalam kegiatan inovasi versi Business Innovation Center (BIC) sebagai anggota inovator dalam 100 Inovasi Indonesia dan sebagai Inovator dalam 101, 103, dan 106 inovasi Indonesia versi BIC tahun 2014. Saat ini saya fokus mengembangkan kitosan, turunan kitosan, dan nano partikel dalam aplikasinya, serta Kolagen dan nano kolagen.

Bio Glukosamin Berbasis Kulit Pupa Ulat Sutra untuk Kesehatan Sendi dan Anti Osteoarthritis

Pupa Anti Osteoarthritis

Anti Osteoarthritis

Pupae

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Glukosamin dipasarkan sebagai suplemenpencegah gangguan persendian, anti osteoarthritis, menghindari obesitas dan kolesterol serta mencegah gangguan pada jantung bahkan dapat mempercantik kulit. Bio Glukosamin merupakan glukosamin hidroklorid dari bahan alam berbasis amino glukan kulit pupa ulat sutra, berbentuk kristal putih yang sangat halus, lebih tinggi homogenitasnya dan lebih sempurna kelarutannya, lebih adaptabel bagi tubuh. Bio-Glukosamin diproduksi dengan metode pressure hidrolisis sehingga lebih selektif, lebih tepat, lebih aman dan lebih efisien. Bio-glukosamin kulit pupa ulat sutra mendukung ketersediaan glukosamin komersil lebih meluas, tersedia dan murah. Bukan hanya produk impor yang mahal.

Bio Glucosamine is a natural substance glucosamine hydrochloride from glucan-based amino silkworm pupa skin, white crystalline highly refined, higher and more perfect homogeneity solubility, more adaptabel for the body. Bio-Glucosamine is produced by pressure hydrolysis method that is more selective, more precise, safer and more efficient. Bio-glucosamine silkworm pupa skin support more widespread availability of glucosamine commercially available and inexpensive.

84 85

Page 94: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanPolybag Composite (PC) adalah produk yang unggul dan prospektif, dapat meningkatkan nilai tambah pada limbah plastic maupun limbah lignoselulosa. Polybag Composite telah menjadi produk composite yang mampu menggantikan polybag plastic biasa. Produk ini tergolong baru, kreatif, inovatif, dan utama di Indonesia serta bersifat sustainable, dan mampu didaur ulang dengan mudah.

Inovator: Nur Arif Rohman, Moh. Arif Rohmatullah, M. Imam Ardiansyah, dan Siti

Rosidah, Fauzi Febrianto

Profil Ketua InovatorInovator muda Nur Arif Rohman, lahir di Rembang pada tanggal 10 Juni 1994. Mahasiswa aktif penerima Bidikmisi di Departemen Hasil Hutan dengan Mayor Teknologi Hasil Hutan di Fakultas Kehutanan IPB angkatan 49 (2012). Aktif sebagai pengurus BEM Keluarga Mahasiswa IPB 2013 dan 2014 di Kementerian Kebijakan Daerah. Mahasiswa yang berkarya terus menjalankan tridarma perguruan tinggi, yakni

melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Re-recycle Green Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Lignoselulosa dan Limbah Plastik ini telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia Prospektif versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Dimana penelitian beliau juga telah didanai oleh DIKTI. Saat ini beliau terus berjuang untuk selalu berkarya dan memberikan kebermanfaatan untuk mahluk-makluk yang ada di sekitar kita.

Re-recycle Green Product Composite : Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Lignoselulosa dan Limbah Plastik

Product Composite:

Polybag Composite (PC)

Ramah Lingkungan

Re-recycle Green Product

Composite: Polybag

Composite

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Polybag composite (PC) merupakan produk komposit berbahan dasar limbah lignoselulosa dan limbah plastik yang ramah lingkungan. PC adalah produk kreatif dan inovatif yang diharapkan dapat menggantikan polybag berbahan dasar plastik polietilena yang selama ini digunakan. Manfaat langsung dari karya kreatif dan inovatif ini selain menciptakan produk PC adalah menekan penggunaan plastik polietilena dan polipropilena di alam. Metode yang digunakan dalam pembuatannya adalah dengan melt-blending.

Polybag composite (PC) is a composite product made f??rom ligno

cellulosic waste and waste plastics that are environmentally friendly. PC

is a creative and innovative product that is expected to replace the poly

bag made f??rom polyethylene plastic that has been used.

86 87

Page 95: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanPolybag Composite (PC) adalah produk yang unggul dan prospektif, dapat meningkatkan nilai tambah pada limbah plastic maupun limbah lignoselulosa. Polybag Composite telah menjadi produk composite yang mampu menggantikan polybag plastic biasa. Produk ini tergolong baru, kreatif, inovatif, dan utama di Indonesia serta bersifat sustainable, dan mampu didaur ulang dengan mudah.

Inovator: Nur Arif Rohman, Moh. Arif Rohmatullah, M. Imam Ardiansyah, dan Siti

Rosidah, Fauzi Febrianto

Profil Ketua InovatorInovator muda Nur Arif Rohman, lahir di Rembang pada tanggal 10 Juni 1994. Mahasiswa aktif penerima Bidikmisi di Departemen Hasil Hutan dengan Mayor Teknologi Hasil Hutan di Fakultas Kehutanan IPB angkatan 49 (2012). Aktif sebagai pengurus BEM Keluarga Mahasiswa IPB 2013 dan 2014 di Kementerian Kebijakan Daerah. Mahasiswa yang berkarya terus menjalankan tridarma perguruan tinggi, yakni

melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Re-recycle Green Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Lignoselulosa dan Limbah Plastik ini telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia Prospektif versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Dimana penelitian beliau juga telah didanai oleh DIKTI. Saat ini beliau terus berjuang untuk selalu berkarya dan memberikan kebermanfaatan untuk mahluk-makluk yang ada di sekitar kita.

Re-recycle Green Product Composite : Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Lignoselulosa dan Limbah Plastik

Product Composite:

Polybag Composite (PC)

Ramah Lingkungan

Re-recycle Green Product

Composite: Polybag

Composite

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Polybag composite (PC) merupakan produk komposit berbahan dasar limbah lignoselulosa dan limbah plastik yang ramah lingkungan. PC adalah produk kreatif dan inovatif yang diharapkan dapat menggantikan polybag berbahan dasar plastik polietilena yang selama ini digunakan. Manfaat langsung dari karya kreatif dan inovatif ini selain menciptakan produk PC adalah menekan penggunaan plastik polietilena dan polipropilena di alam. Metode yang digunakan dalam pembuatannya adalah dengan melt-blending.

Polybag composite (PC) is a composite product made f??rom ligno

cellulosic waste and waste plastics that are environmentally friendly. PC

is a creative and innovative product that is expected to replace the poly

bag made f??rom polyethylene plastic that has been used.

86 87

Page 96: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanProduk BaVa-Pad dapat terurai dalam 1.5 bulan di tanah, tidak mencemari perairan karena tidak menggunakan SAP, aman bagi pengguna karena tidak menggunakan pemutih berbahaya, ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah kulit pisang serta meningkatkan potensi sumber daya alam lokal indonesia (umbi gadug)

Inovator: Irmanida Batubara, Anis Wamtazul Liana, Hilman Anggara, M.As'ad, Melati Devina G.W.S

Profil Ketua InovatorIrmanida Batubara, lahir di Sibolga pada7 Agustus 1975. Dosen aktif di Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Kimia IPB serta S3 di Gifu University Jepang pada bidang Utilization of Biological

Resouces. Penulis buku “Taman Terapi Mandiri: Diabetes Melitus” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Teknologi nano untuk sediaan secang sebagai anti jerawat”, “bakau sebagai pemutih alami”, dan “popok ramah lingkungan” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 104, 105, dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012 hingga 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan Biofarmaka Indonesia sebagai bahan kesehatan dan kecantikan.

BaVa-Pad: Popok Biodegradable Berbahan Dasar Umbi Gadung dan Limbah Kulit Pisang

Popok Ramah Lingkungan

Biodegradable Diaper

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Produk popok disposable (sekali pakai) akhir–akhir ini banyak menimbulkan masalah lingkungan. Penyebabnya adalah popok disposable membutuhkan 250–500 tahun untuk terurai secara alami. Menghadapi masalah tersebut, dibuat inovasi popok ramah lingkungan bernama BaVa-Pad dengan bahan dasar umbi gadung sebagai lapisan biodegradable plastik dan limbah kulit pisang sebagai campuran absorban untuk meningkatkan daya serap popok, yang jika dibuang di tanah popok akan dapat terurai secara alami dalam kurun waktu ynag singkat (biodegradable).

Disposable diapers recently become terrible disaster to environment,

because they might not be degraded naturally in the land and water.

Facing that problem, we create a new alternative diaper which

environmentally safe and named with Bava-Pad. Bava-Pad made of

biodegradable plastic which is extracted from Dioscorea Hispida Dennst

as the base layer, and the extraction of banana peels cellulose which is

used as the additives material for the absorbent layer.

88 89

Page 97: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanProduk BaVa-Pad dapat terurai dalam 1.5 bulan di tanah, tidak mencemari perairan karena tidak menggunakan SAP, aman bagi pengguna karena tidak menggunakan pemutih berbahaya, ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah kulit pisang serta meningkatkan potensi sumber daya alam lokal indonesia (umbi gadug)

Inovator: Irmanida Batubara, Anis Wamtazul Liana, Hilman Anggara, M.As'ad, Melati Devina G.W.S

Profil Ketua InovatorIrmanida Batubara, lahir di Sibolga pada7 Agustus 1975. Dosen aktif di Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Kimia IPB serta S3 di Gifu University Jepang pada bidang Utilization of Biological

Resouces. Penulis buku “Taman Terapi Mandiri: Diabetes Melitus” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Teknologi nano untuk sediaan secang sebagai anti jerawat”, “bakau sebagai pemutih alami”, dan “popok ramah lingkungan” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 104, 105, dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012 hingga 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan Biofarmaka Indonesia sebagai bahan kesehatan dan kecantikan.

BaVa-Pad: Popok Biodegradable Berbahan Dasar Umbi Gadung dan Limbah Kulit Pisang

Popok Ramah Lingkungan

Biodegradable Diaper

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Produk popok disposable (sekali pakai) akhir–akhir ini banyak menimbulkan masalah lingkungan. Penyebabnya adalah popok disposable membutuhkan 250–500 tahun untuk terurai secara alami. Menghadapi masalah tersebut, dibuat inovasi popok ramah lingkungan bernama BaVa-Pad dengan bahan dasar umbi gadung sebagai lapisan biodegradable plastik dan limbah kulit pisang sebagai campuran absorban untuk meningkatkan daya serap popok, yang jika dibuang di tanah popok akan dapat terurai secara alami dalam kurun waktu ynag singkat (biodegradable).

Disposable diapers recently become terrible disaster to environment,

because they might not be degraded naturally in the land and water.

Facing that problem, we create a new alternative diaper which

environmentally safe and named with Bava-Pad. Bava-Pad made of

biodegradable plastic which is extracted from Dioscorea Hispida Dennst

as the base layer, and the extraction of banana peels cellulose which is

used as the additives material for the absorbent layer.

88 89

Page 98: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanDi saat penambal komersial masih menggunakan bahan anorganik, material penambal ini menggunakan bahan alami dari laut. Dengan inovasi ini tidak lagi perlu dilakukan operasi berat saat menambal, karena penambal akan menyatu dengan jaringan sel saat menempel. Membran penambal dari chitosan lebih elastis dibanding penambal kertas komersial secara mekanik.Secara akustik, sensitivitas dan koefisien serap suara membrane sangat baik, sehingga suara dapat melaju dan menyerap intensitas suara dengan baik.

Inovator: Bambang Riyanto, Wini Trilaksani dan I Wayan Darya kartika

Profil Ketua InovatorBambang Riyanto, MSi, lahir di Jakarta pada 03 Juni 1969. Dosen aktif dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB ini menyelesaikan S1 dan S2 di Institut Pertanian Bogor pada bidang Perikanan dan Teknologi Pertanian. Beliau pernah beberapa kali menjadi salah satu inovator dalam 104, 105, dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center tahun 2012, 2013 dan

2014. Salah satu inovasi beliau yang berhasil lolos dalam 100+ Inovasi Indonesia berjudul “Membran Telinga dari Chitosan”. Saat ini penelitian yang beliau lakukan fokus dalam pengembangan riset pada beberapa bidang seperti material terbarukan, energi terbarukan dan industri bioproses hasil perikanan.

Material Medis Penambal Membran Telinga Berbasis Komposit Chitosan

Membran Telinga dari Chitosan

Ear Membran from Chitosan

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Proses penutupan perforasi membran telinga dengan perawatan bedah memerlukan biaya tinggi dan donor jaringan hidup. Metode bedah tambal sintetik menjadi bahaya laten, di tengah teknologi implantasi organ. Material medis penambal dari chitosan menjadi inspirasi baru dalam mempertahankan impuls suara saat pemulihan membran telinga berlangsung. Material ini lebih elastis dari penambal kertas komersial; serta memiliki sensitivitas membran, kelajuan suara dan tingkat penyerapan intensitas suara.

The process of closing the ear membrane perforation requiring surgical treatment and the high cost of living tissue donors. Synthetic surgical method patched into a latent danger, in the middle of the organ implantation technology. Medical patch material of chitosan into a new inspiration in maintaining sound impulses when recovery takes place ear membrane. This material is more elastic than commercial paper patch; as well as membrane sensitivity, speed of sound absorption and sound intensity level.

90 91

Page 99: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

KeunggulanDi saat penambal komersial masih menggunakan bahan anorganik, material penambal ini menggunakan bahan alami dari laut. Dengan inovasi ini tidak lagi perlu dilakukan operasi berat saat menambal, karena penambal akan menyatu dengan jaringan sel saat menempel. Membran penambal dari chitosan lebih elastis dibanding penambal kertas komersial secara mekanik.Secara akustik, sensitivitas dan koefisien serap suara membrane sangat baik, sehingga suara dapat melaju dan menyerap intensitas suara dengan baik.

Inovator: Bambang Riyanto, Wini Trilaksani dan I Wayan Darya kartika

Profil Ketua InovatorBambang Riyanto, MSi, lahir di Jakarta pada 03 Juni 1969. Dosen aktif dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB ini menyelesaikan S1 dan S2 di Institut Pertanian Bogor pada bidang Perikanan dan Teknologi Pertanian. Beliau pernah beberapa kali menjadi salah satu inovator dalam 104, 105, dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center tahun 2012, 2013 dan

2014. Salah satu inovasi beliau yang berhasil lolos dalam 100+ Inovasi Indonesia berjudul “Membran Telinga dari Chitosan”. Saat ini penelitian yang beliau lakukan fokus dalam pengembangan riset pada beberapa bidang seperti material terbarukan, energi terbarukan dan industri bioproses hasil perikanan.

Material Medis Penambal Membran Telinga Berbasis Komposit Chitosan

Membran Telinga dari Chitosan

Ear Membran from Chitosan

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Proses penutupan perforasi membran telinga dengan perawatan bedah memerlukan biaya tinggi dan donor jaringan hidup. Metode bedah tambal sintetik menjadi bahaya laten, di tengah teknologi implantasi organ. Material medis penambal dari chitosan menjadi inspirasi baru dalam mempertahankan impuls suara saat pemulihan membran telinga berlangsung. Material ini lebih elastis dari penambal kertas komersial; serta memiliki sensitivitas membran, kelajuan suara dan tingkat penyerapan intensitas suara.

The process of closing the ear membrane perforation requiring surgical treatment and the high cost of living tissue donors. Synthetic surgical method patched into a latent danger, in the middle of the organ implantation technology. Medical patch material of chitosan into a new inspiration in maintaining sound impulses when recovery takes place ear membrane. This material is more elastic than commercial paper patch; as well as membrane sensitivity, speed of sound absorption and sound intensity level.

90 91

Page 100: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

LAIN-LAIN

Page 101: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

LAIN-LAIN

Page 102: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Alat Penangkap dan Penyaring Debu Jatuh Udara (Dustfall Canister)

Si Penangkap dan Penyaring

Debu

Dustfall Canister Invensi ini berhubungan dengan alat penangkap dan penyaring debu

jatuh udara ambien, yaitu debu yang berada dalam udara atmosfer, yang bila debu tersebut jatuh ke bawah menuju permukaan bumi, baik karena gaya beratnya, maupun karena terbawa oleh air hujan. Jumlah debu yang tertahan oleh filter kemudian dapat dipakai untuk menyatakan konsentrasi debu jatuh dalam udara ambien dalam angka nominal dengan satuan berat per luas permukaan per satuan waktu aplikasi di lapangan setelah filtrat ditimbang.

This invention relates to apparatus and filter dust catcher falling ambient air, ie dust are in the air atmosphere, which when the dust falling down towards the earth's surface, either due to gravity, and carried away by rainwater. Amount of dust retained by the filter can then be used to express the concentration in the ambient air of dust falling in nominal terms with the weight per unit surface area per unit time applications in the field after the filtrate weighed.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

KeunggulanAlat ini lebih praktis, lebih ringan, lebih kompak dan terpadu, serta lebih murah dibandingkan dengan alat sejenis produk impor yang berasal dari negara industri maju. Data hasil pemantauan bisa diperoleh lebih cepat dengan mengoperasikan alat ini. Hal ini dimungkinkan karena integrasi filter kedalam alat tersebut sedemikian rupa sehingga total waktu penangkapan,penyaringan debudan analisis dapat dipersingkat. Kepraktisan alat terjadi akibat penggabungan (kombinasi) dua fungsi, yaitu fungsi penangkap dan fungsi penyaring (filtrasi) dimana selama ini langkah filtrasi dilakukan di laboratorium dengan cara konvensional. Kemudahan operasi terjadi karena ukuran alat yang jauh lebih kecil dan kompak serta tidak diperlukannya penyimpanan dan transportasi air hujan yang mengandung debu jatuh dari lokasi sampling menuju laboratorium analisis yang sering berlainan kota, propinsi bahkan berlainan pulau

Inovator: Arief Sabdo Yuwono, Samsuar, Rofie Fatimah

Profil Ketua InovatorArief Sabdo Yuwono, lahir di Magetan pada 21 Maret 1966. Dosen aktif Dept. Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL), Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Divisi Teknik Lingkungan, Dept. SIL IPB. Beliau menempuh pendidikan S1 bidang Teknik Pertanian di Fateta IPB (1984-1989), kemudian pelatihan selama setahun dalam bidang Environmental Control Engineering in Agriculture di Universitas Tokyo (Japan) 1992, S2 bidang Environmental Sanitation di Universitas Gent (Belgium) 1994-1996, S3 bidang Bio-Environmental Engineering, Universitas Bonn (Germany) 1999-2003. Penulis buku Lingkungan dan

Bangunan Pertanian serta Petunjuk Praktikum Teknik Pengelolaan Kualitas Udara ini aktif meneliti terutama dalam bidang pengelolaan kualitas udara dan kebisingan serta telah terlibat dalam seratusan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam berbagai bidang. Sejak 2011 beliau telah tersertifikasi sebagai dosen profesional bidang Teknik Lingkungan. Beberapa penelitiannya telah didanai melalui skema I-MHERE, Strategis Nasional dan BOPTN. Beberapa judul paten beliau telah memasuki status pengajuan dan publikasi.

9594

Page 103: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Alat Penangkap dan Penyaring Debu Jatuh Udara (Dustfall Canister)

Si Penangkap dan Penyaring

Debu

Dustfall Canister Invensi ini berhubungan dengan alat penangkap dan penyaring debu

jatuh udara ambien, yaitu debu yang berada dalam udara atmosfer, yang bila debu tersebut jatuh ke bawah menuju permukaan bumi, baik karena gaya beratnya, maupun karena terbawa oleh air hujan. Jumlah debu yang tertahan oleh filter kemudian dapat dipakai untuk menyatakan konsentrasi debu jatuh dalam udara ambien dalam angka nominal dengan satuan berat per luas permukaan per satuan waktu aplikasi di lapangan setelah filtrat ditimbang.

This invention relates to apparatus and filter dust catcher falling ambient air, ie dust are in the air atmosphere, which when the dust falling down towards the earth's surface, either due to gravity, and carried away by rainwater. Amount of dust retained by the filter can then be used to express the concentration in the ambient air of dust falling in nominal terms with the weight per unit surface area per unit time applications in the field after the filtrate weighed.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

KeunggulanAlat ini lebih praktis, lebih ringan, lebih kompak dan terpadu, serta lebih murah dibandingkan dengan alat sejenis produk impor yang berasal dari negara industri maju. Data hasil pemantauan bisa diperoleh lebih cepat dengan mengoperasikan alat ini. Hal ini dimungkinkan karena integrasi filter kedalam alat tersebut sedemikian rupa sehingga total waktu penangkapan,penyaringan debudan analisis dapat dipersingkat. Kepraktisan alat terjadi akibat penggabungan (kombinasi) dua fungsi, yaitu fungsi penangkap dan fungsi penyaring (filtrasi) dimana selama ini langkah filtrasi dilakukan di laboratorium dengan cara konvensional. Kemudahan operasi terjadi karena ukuran alat yang jauh lebih kecil dan kompak serta tidak diperlukannya penyimpanan dan transportasi air hujan yang mengandung debu jatuh dari lokasi sampling menuju laboratorium analisis yang sering berlainan kota, propinsi bahkan berlainan pulau

Inovator: Arief Sabdo Yuwono, Samsuar, Rofie Fatimah

Profil Ketua InovatorArief Sabdo Yuwono, lahir di Magetan pada 21 Maret 1966. Dosen aktif Dept. Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL), Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Divisi Teknik Lingkungan, Dept. SIL IPB. Beliau menempuh pendidikan S1 bidang Teknik Pertanian di Fateta IPB (1984-1989), kemudian pelatihan selama setahun dalam bidang Environmental Control Engineering in Agriculture di Universitas Tokyo (Japan) 1992, S2 bidang Environmental Sanitation di Universitas Gent (Belgium) 1994-1996, S3 bidang Bio-Environmental Engineering, Universitas Bonn (Germany) 1999-2003. Penulis buku Lingkungan dan

Bangunan Pertanian serta Petunjuk Praktikum Teknik Pengelolaan Kualitas Udara ini aktif meneliti terutama dalam bidang pengelolaan kualitas udara dan kebisingan serta telah terlibat dalam seratusan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam berbagai bidang. Sejak 2011 beliau telah tersertifikasi sebagai dosen profesional bidang Teknik Lingkungan. Beberapa penelitiannya telah didanai melalui skema I-MHERE, Strategis Nasional dan BOPTN. Beberapa judul paten beliau telah memasuki status pengajuan dan publikasi.

9594

Page 104: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa Sawit dalam Rangka Penciptaan Lapangan Kerja Masyarakat Sekitar Perkebunan Sawit di Indonesia

Cross Laminated Lumber dari

Limbah Batang Kelapa Sawit

Cross Laminated Lumber from

Waste Oil Palm Trunk

Sekitar 30% dari limbah batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ringan, namun memiliki beberapa kelemahan jika ingin digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel, antara lain keterbatasan dimensi lebar, keteguhan geser tergolong rendah, keteguhan tarik tegak lurus serat tergolong rendah, keawetan rendah serta memiliki stabilitas dimensi yang rendah. Invensi ini dirancang untuk menghasilkan cross laminated lumber berkualitas tinggi.

Approximately 30% of the waste oil palm trunks can be used as a lightweight construction material, but has a few drawbacks if you want to use as a building material and furniture, among others, the limited dimensions of width, relatively low shear firmness, firmness pull perpendicular fibers is low, low durability and have a low dimensional stability. This invention is designed to produce high-quality cross-laminated lumber.

KeunggulanInovasi ini memberikan nilai tambah pada limbah kelapa sawit, meningkatkan supply bahan baku industri pengolahan kayu, dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar perkebunan sawit. Produk yang dihasilkan dari inovasi ini tergolong green product.

Inovator: Muh. Yusram Massijaya, Yusuf Sudo Hadi

Profil Ketua InovatorMuh. Yusram Massijaya, lahir di Makassar pada 24 Nopember 1964. Dosen aktif di Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Guru Besar IPB, Sekretaris Divisi Biokomposit, dan Kepala Laboratorium Biokomposit serta anggota Senat Akademik IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di IPB bidang Teknologi Hasil Hutan serta S3 di The University of Tokyo, Jepang pada bidang Biomaterial Science. Penulis beberapa buku tentang produik biokomposit ini sangat aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau

tentang pemanfaatan limbah batang kelapa sawit, bambu dan limbah kayu telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 100, 102 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2008, 2010 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan berbagai macam produk komposit yang layak digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel dari kayu berdiameter kecil, limbah kayu, kelapa sawit dan limbah lignoselulosa lainnya.

9796

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 105: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa Sawit dalam Rangka Penciptaan Lapangan Kerja Masyarakat Sekitar Perkebunan Sawit di Indonesia

Cross Laminated Lumber dari

Limbah Batang Kelapa Sawit

Cross Laminated Lumber from

Waste Oil Palm Trunk

Sekitar 30% dari limbah batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ringan, namun memiliki beberapa kelemahan jika ingin digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel, antara lain keterbatasan dimensi lebar, keteguhan geser tergolong rendah, keteguhan tarik tegak lurus serat tergolong rendah, keawetan rendah serta memiliki stabilitas dimensi yang rendah. Invensi ini dirancang untuk menghasilkan cross laminated lumber berkualitas tinggi.

Approximately 30% of the waste oil palm trunks can be used as a lightweight construction material, but has a few drawbacks if you want to use as a building material and furniture, among others, the limited dimensions of width, relatively low shear firmness, firmness pull perpendicular fibers is low, low durability and have a low dimensional stability. This invention is designed to produce high-quality cross-laminated lumber.

KeunggulanInovasi ini memberikan nilai tambah pada limbah kelapa sawit, meningkatkan supply bahan baku industri pengolahan kayu, dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar perkebunan sawit. Produk yang dihasilkan dari inovasi ini tergolong green product.

Inovator: Muh. Yusram Massijaya, Yusuf Sudo Hadi

Profil Ketua InovatorMuh. Yusram Massijaya, lahir di Makassar pada 24 Nopember 1964. Dosen aktif di Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB ini juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Guru Besar IPB, Sekretaris Divisi Biokomposit, dan Kepala Laboratorium Biokomposit serta anggota Senat Akademik IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di IPB bidang Teknologi Hasil Hutan serta S3 di The University of Tokyo, Jepang pada bidang Biomaterial Science. Penulis beberapa buku tentang produik biokomposit ini sangat aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau

tentang pemanfaatan limbah batang kelapa sawit, bambu dan limbah kayu telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 100, 102 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2008, 2010 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan berbagai macam produk komposit yang layak digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel dari kayu berdiameter kecil, limbah kayu, kelapa sawit dan limbah lignoselulosa lainnya.

9796

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 106: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Metode Geospasial dalam Menyusun Peta Biomasa Lanskap Resolusi Sedang Menggunakan Data Terestris dan Citra Satelit

Menyusun Peta Biomasa Lanskap

tanpa Tebang Pohon

Constructing Lanscape Biomass

Map without Cutting Trees

Volume biomassa di atas permukaan tanah sangat menentukan emisi karbon potensial yang bisa dilepaskan ke atmosfer sebagai akibat deforestari dan degradasi hutan. Metode yang sudah diterapkan dinilai tidak efektif. Inovasi metode yang dilakukan adalah dengan pengembangan metode geospasial dalam menyusun peta biomassa lanskap resolusi sedang menggunakan data terestris dan citra satelit, untuk memperkirakan laju perkembangan spesial deforestasi dan analisis temporal berbagai sumber informasi yang handal juga. Selain itu juga memanfaatkan data tematik yang telah dibuat oleh Kementerian Kehutanan.

The biomass volume above ground level is decisive the potential of carbon emissions that can be released into the atmosphere as a result deforestation and forest degradation. Drafting methods that have been applied ineffectiveness. Innovation is done by developing geospatial methods using data terrestrial and satellite imagery, to estimate the rate of deforestation special developments. It also uses thematic data that created by the Ministry of Forestry.

KeunggulanInovasi ini dapat memperkirakan jumlah biomassa di atas tanah menggunakan penginderaan jauh tanpa penebangan pohon. Dalam inovasi ini terdapat persamaan model-model spasial untuk memperkirakan laju perkembangan special deforestasi. Inovasi ini cocok untuk analisis temporal yang mendukung inovasi dari Kementerian Kehutanan

Inovator: I Nengah Surati Jaya

Profil Ketua InovatorI Nengah Surati Jaya, lahir di Bantul pada 09 September 1961. Dosen aktif Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Beliau menyelesaikan S1 di bidang Manajemen Hutan dari Institut Pertanian Bogor. Pendidikan jenjang S2 di bidang Forestry di Niigata University, Jepang dan beliau merampungkan pendidikan S3 dibidang Enviromental Sciences di Universitas yang sama. Penelitian beliau mengenai “Pengembangan Metode Geospasial dalam Menyusun Peta Biomasa Lanskap Resolusi Sedang Menggunakan Data Terestris dan Citra Satelit” telah membawa beliau

menjadi salah satu penerima 106 Inovasi Indonesia tahun 2014 versi Business Innovation Center, Kementerian Riset dan Teknologi. Saat ini, beliau fokus pada pengembangan forestry remote sensing dan sistem informasi kehutanan.

9998

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 107: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Pengembangan Metode Geospasial dalam Menyusun Peta Biomasa Lanskap Resolusi Sedang Menggunakan Data Terestris dan Citra Satelit

Menyusun Peta Biomasa Lanskap

tanpa Tebang Pohon

Constructing Lanscape Biomass

Map without Cutting Trees

Volume biomassa di atas permukaan tanah sangat menentukan emisi karbon potensial yang bisa dilepaskan ke atmosfer sebagai akibat deforestari dan degradasi hutan. Metode yang sudah diterapkan dinilai tidak efektif. Inovasi metode yang dilakukan adalah dengan pengembangan metode geospasial dalam menyusun peta biomassa lanskap resolusi sedang menggunakan data terestris dan citra satelit, untuk memperkirakan laju perkembangan spesial deforestasi dan analisis temporal berbagai sumber informasi yang handal juga. Selain itu juga memanfaatkan data tematik yang telah dibuat oleh Kementerian Kehutanan.

The biomass volume above ground level is decisive the potential of carbon emissions that can be released into the atmosphere as a result deforestation and forest degradation. Drafting methods that have been applied ineffectiveness. Innovation is done by developing geospatial methods using data terrestrial and satellite imagery, to estimate the rate of deforestation special developments. It also uses thematic data that created by the Ministry of Forestry.

KeunggulanInovasi ini dapat memperkirakan jumlah biomassa di atas tanah menggunakan penginderaan jauh tanpa penebangan pohon. Dalam inovasi ini terdapat persamaan model-model spasial untuk memperkirakan laju perkembangan special deforestasi. Inovasi ini cocok untuk analisis temporal yang mendukung inovasi dari Kementerian Kehutanan

Inovator: I Nengah Surati Jaya

Profil Ketua InovatorI Nengah Surati Jaya, lahir di Bantul pada 09 September 1961. Dosen aktif Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Beliau menyelesaikan S1 di bidang Manajemen Hutan dari Institut Pertanian Bogor. Pendidikan jenjang S2 di bidang Forestry di Niigata University, Jepang dan beliau merampungkan pendidikan S3 dibidang Enviromental Sciences di Universitas yang sama. Penelitian beliau mengenai “Pengembangan Metode Geospasial dalam Menyusun Peta Biomasa Lanskap Resolusi Sedang Menggunakan Data Terestris dan Citra Satelit” telah membawa beliau

menjadi salah satu penerima 106 Inovasi Indonesia tahun 2014 versi Business Innovation Center, Kementerian Riset dan Teknologi. Saat ini, beliau fokus pada pengembangan forestry remote sensing dan sistem informasi kehutanan.

9998

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 108: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Rekayasa Mobile Sprayer Machine Untuk Pemeliharaan Tanaman Tebu Lahan Kering

Mobile Sprayer Machine

Mobile Sprayer Machine

Sprayer-sprayer konvensional, yang beredar di masyarakat, tidak mampu menjangkau daun-daun tebu yang semakin tinggi seiring dengan pertumbuhan tebu yang semakin tinggi hingga menjelang dipanen. Untuk itu perlu didesain mesin pengabut yang dapat bergerak dan berpindah dengan mudah (mobile sprayer machine) di antara barisan tanaman tebu mengikuti pertumbuhan vegetatif dan generatif tebu hingga menjelang dipanen.

Sprayer-conventional sprayer, which is circulating in the community, are not able to reach the leaves of sugarcane are higher in line with the higher growth of sugarcane harvested until late. For that needs to be designed atomizer machine that can move around with ease (mobile sprayer machine) between rows of sugarcane following the vegetative and generative growth until late harvested cane.

KeunggulanMesin didisain agar bergerak dan berpindah dengan mudah pada areal kebun tebu. Aplikasi droplet pada mobile sprayer ini dapat menjangkau daun-daun tebu yang tinggi, hal ini tidak ditemukan pada sprayer konvensional dan menghasilkan tekanan pompa yang seragam, sehingga droplet herbisida yang dihantarkan menyebar merata dan pola sebarannya tidak dipengaruhi oleh angin

Inovator: Gatot Pramuhadi, M. Yanuar Jarwadi Purwanto, Agus Sutejo

Profil Ketua InovatorGatot Pramuhadi, lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 18 Juli 1965. Dosen aktif di Departemen TMB (Teknik Mesin dan Biosistem), Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Beliau menempuh pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2) di bidang Mekanisasi Pertanian, serta pendidikan doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana IPB pada bidang Teknik Pertanian (Agricultural Engineering). Beliau aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Rekayasa Mobile Sprayer Machine untuk Pemeliharaan Tanaman Tebu Lahan Kering” telah berhasil membawa

beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Penelitian beliau didanai oleh hibah penelitian BOPTN. Saat ini beliau fokus mengembangkan riset pada aplikasi aneka sprayer, paddy mower, dan penanganan kebakaran hutan gambut di Indonesia.

101100

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Page 109: Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia

Rekayasa Mobile Sprayer Machine Untuk Pemeliharaan Tanaman Tebu Lahan Kering

Mobile Sprayer Machine

Mobile Sprayer Machine

Sprayer-sprayer konvensional, yang beredar di masyarakat, tidak mampu menjangkau daun-daun tebu yang semakin tinggi seiring dengan pertumbuhan tebu yang semakin tinggi hingga menjelang dipanen. Untuk itu perlu didesain mesin pengabut yang dapat bergerak dan berpindah dengan mudah (mobile sprayer machine) di antara barisan tanaman tebu mengikuti pertumbuhan vegetatif dan generatif tebu hingga menjelang dipanen.

Sprayer-conventional sprayer, which is circulating in the community, are not able to reach the leaves of sugarcane are higher in line with the higher growth of sugarcane harvested until late. For that needs to be designed atomizer machine that can move around with ease (mobile sprayer machine) between rows of sugarcane following the vegetative and generative growth until late harvested cane.

KeunggulanMesin didisain agar bergerak dan berpindah dengan mudah pada areal kebun tebu. Aplikasi droplet pada mobile sprayer ini dapat menjangkau daun-daun tebu yang tinggi, hal ini tidak ditemukan pada sprayer konvensional dan menghasilkan tekanan pompa yang seragam, sehingga droplet herbisida yang dihantarkan menyebar merata dan pola sebarannya tidak dipengaruhi oleh angin

Inovator: Gatot Pramuhadi, M. Yanuar Jarwadi Purwanto, Agus Sutejo

Profil Ketua InovatorGatot Pramuhadi, lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 18 Juli 1965. Dosen aktif di Departemen TMB (Teknik Mesin dan Biosistem), Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Beliau menempuh pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2) di bidang Mekanisasi Pertanian, serta pendidikan doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana IPB pada bidang Teknik Pertanian (Agricultural Engineering). Beliau aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Rekayasa Mobile Sprayer Machine untuk Pemeliharaan Tanaman Tebu Lahan Kering” telah berhasil membawa

beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Penelitian beliau didanai oleh hibah penelitian BOPTN. Saat ini beliau fokus mengembangkan riset pada aplikasi aneka sprayer, paddy mower, dan penanganan kebakaran hutan gambut di Indonesia.

101100

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014 44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014