“reputasi inovasi” laporan kinerja€¦ · 2016 dapat diselesaikan. laporan kinerja ipb tahun...

145
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI , KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI , LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017 PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 40 6 TAHUN 201 PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 40 6 TAHUN 201 LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 “Reputasi Inovasi”

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI,KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI,

    LAPORAN KINERJAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

    TAHUN 2016

    LAPORAN KINERJAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

    TAHUN 2016

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2017

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2017

    PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

    NOMOR 40 6TAHUN 201

    PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

    NOMOR 40 6TAHUN 201

    LAPO

    RAN

    KIN

    ERJA IN

    STITUT PERTA

    NIA

    N B

    OG

    OR

    TAH

    UN

    2016

    “Reputasi Inovasi”

  • KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat taufik, hidayah dan karunia-Nya Laporan Kinerja Institut Pertanian Bogor tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja IPB tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban IPB sebagai institusi pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: (1) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, (2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, (3) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dan (4) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Oleh karena itu, tujuan penyampaian Laporan Kinerja IPB tahun 2016 ini adalah untuk: (1) memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan (2) sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi IPB untuk meningkatkan kinerjanya.

    Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang terjadi (capaian kinerja) dengan kinerja yang diharapkan (target kinerja). Oleh karena itu, pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran strategis dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi IPB.

  • iii

    Pengukuran kinerja IPB tahun 2016 diukur berdasarkan capaian sasaran dan indikator kinerja yang terdapat dalam sistem manajemen kinerja (Simaker) IPB, dan sasaran kinerja berdasarkan dokumen kontrak kinerja IPB tahun 2016 yang telah ditanda tangani oleh Rektor IPB dan telah disetujui oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada 1 Maret 2016. Pengukuran kinerja IPB berdasarkan Simaker IPB mencakup lima perspektif, yaitu pemangku kepentingan (stakeholders), keuangan (financial), riset dan keunggulan akademik (research and academic excellence), proses bisnis internal (internal business process), dan pembangunan kapasitas (capacity building). Hasil pengukuran kinerja IPB tahun 2016 berdasarkan Simaker diperoleh capaian sebesar 92,65 persen yang berarti bahwa kinerja IPB tahun 2016 masuk kategori baik, walaupun masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target yang ditetapkan. Sementara itu, hasil pengukuran kinerja IPB tahun 2016 berdasarkan dokumen kontrak kinerja secara keseluruhan adalah baik, dalam arti hampir semua target yang ditetapkan dapat tercapai, bahkan melebihi target.

    Capaian kinerja IPB tahun 2016 tersebut, tentunya merupakan hasil kerjasama semua unsur di IPB yang telah secara sungguh-sungguh bekerja keras melaksanakan tugas dan kewenangan masing-masing dalam kebersamaan yang sangat solid. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kami berharap kerjasama tersebut senantiasa terpelihara dengan baik bahkan ditingkatkan terus agar visi kita untuk menjadikan IPB sebagai “Perguruan Tinggi Berbasis Riset, Bertaraf Internasional, dan Penggerak Prima Pengarusutamaan Pertanian” dapat segera tercapai.

    Kami berharap dokumen Laporan Kinerja IPB tahun 2016 ini dapat bermanfaat sesuai tujuan penyusunannya, yakni dapat memberikan informasi kinerja IPB yang terukur kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kinerja untuk perbaikan berkesinambungan bagi IPB dalam rangka meningkatkan kinerjanya.

    Bogor, 06 Februari 2017

    Rektor,

    Prof. Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, MSc. NIP. 19590910 198503 1 003

  • iv

    DAFTAR ISI

    Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

    I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    1.1. Gambaran Umum ......................................................................... 1 1.1.1. Sejarah Perkembangan ..................................................... 1 1.1.2. Kondisi Sumberdaya Manusia ......................................... 9 1.1.3. Perkembangan Jumlah Mahasiswa .................................. 11

    1.2. Dasar Hukum ............................................................................... 12 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi ..................... 13

    1.3.1. Tugas Pokok ..................................................................... 13 1.3.2. Fungsi ............................................................................... 13 1.3.3. Struktur Organiasasi ......................................................... 13

    1.4. Permasalahan Utama (Strategy Issued) yang Sedang Dihadapi .. 18

    II PERENCANAAN KINERJA ............................................................. 25

    2.1. Rencana Strategis .......................................................................... 25 2.1.1. Visi dan Misi .................................................................... 25 2.1.2. Tujuan dan Sasaran .......................................................... 26

    2.1.2.1. Tujuan ................................................................. 26 2.1.2.2. Sasaran ................................................................ 27

    2.1.3. Program IPB 2014-2018 .................................................. 30 2.1.4. Roadmap Program IPB 2014-2018 .................................. 34

    2.2. Rencana Kinerja Tahunan ............................................................. 35

  • v

    2.3. Rencana Kinerja IPB Tahun 2016 Berdasarkan Simaker ............ 37 2.4. Rencana Kinerja IPB Tahun 2016 Berdasarkan Kontrak Kinerja 44

    III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................... 46

    3.1. Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Simaker ...................... 47 3.1.1. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder) ........... 48

    3.1.1.1. Meningkatnya Peran dan Citra Institusi ............. 48 3.1.1.2. Meluasnya Akses Masyarakat terhadap

    Pemanfaatan IPTEKS ........................................ 51 3.1.2. Perspektif Keuangan (Financial) ..................................... 52

    3.1.2.1. Menguatnya Tata Kelola Keuangan ................... 53 3.1.2.2. Berkembangnya Sumber Pendapatan ................. 53 3.1.2.3. Meningkatnya Jaminan Kesejahteraan ............... 55

    3.1.3. Perspektif Riset dan Keunggulan Akademik (Research and Academic Excellence) ............................................... 56 3.1.3.1. Meningkatnya Kualitas Input Mahasiswa .......... 57 3.1.3.2. Meningkatnya Kualitas Lulusan ......................... 58 3.1.3.3. Meningkatnya Aksesibilitas Calon Mahasiswa .. 61 3.1.3.4. Meningkatnya Kualitas Penelitian ...................... 61 3.1.3.5. Meningkatnya Peran IPB dalam Merespon Isu

    dan Permasalahan Pertanian ............................... 63 3.1.4. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business

    Process) ............................................................................ 65 3.1.4.1. Penjaminan Mutu Pengelolaan Institusi ............. 65 3.1.4.2. Mantapnya Kurikulum Berbasis Kompetensi ..... 67 3.1.4.3. Menguatnya Keterandalan Sistem Informasi

    Manajemen ........................................................ 68 3.1.4.4. Meningkatnya Efektivitas Organisasi dan

    Sinergisitas Tata Kelola ...................................... 69 3.1.5. Perspektif Pembangunan Kapasitas (Capacity Building) 70

    3.1.5.1. Menguatnya Kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan ...................................................... 70

    3.1.5.2. Terpenuhinya Standar Kualitas Sarana dan Prasarana Akademik .......................................... 72

    3.1.5.3. Berkembangnya Knowledgeable Partnership ..... 73

  • vi

    3.2. Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Kontrak Kinerja ......... 74 3.2.1. Meningkatnya Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan

    Negara .............................................................................. 75 3.2.2. Terwujudnya Tata Kelola Serta Kualitas Layanan Yang

    Baik .................................................................................. 75 3.2.3. Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan

    Kemahasiswaan ................................................................ 76 3.2.4. Meningkatnya Relevansi, Kualitas dan Kuantitas

    Sumberdaya Manusia ....................................................... 77 3.2.5. Meningkatnya Relevansi Dan Produktivitas Riset Dan

    Pengembangan ................................................................. 77 3.2.6. Meningkatnya Kualitas Kelembagaan ............................. 78 3.2.7. Menguatnya Kapasitas Inovasi ........................................ 79

    3.3. Realisasi Anggaran....................................................................... 79 IV. PENUTUP ............................................................................................ 82

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 84

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Halaman

    1.1. Struktur Organisasi IPB (Ketetapan MWA Nomor 125/MWA-

    IPB/2013) ............................................................................................. 17

    2.1. Arah dan strategi pengembangan IPB untuk mencapai visi, misi, dan

    tujuan IPB ............................................................................................. 28

    2.2. Struktur Program untuk Mencapai Visi IPB 2014-2018 ...................... 32

    2.3. Kontribusi Program IPB Tahun 2014-2018 terhadap Pilar Program

    Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ............. 33

    2.4. Roadmap Program IPB Tahun 2014-2018 ............................................ 35

  • viii

    DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1.1. Nama-nama Pusat Penelitian/Studi di IPB ........................................... 3 1.2. Fakultas, Departemen dan Mayor di IPB ............................................. 5 1.3. Dosen IPB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

    Tahun 2016 .......................................................................................... 9 1.4. Keadaan Dosen IPB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jabatan

    Fungsional Tahun 2016 ........................................................................ 10 1.5. Jumlah dosen IPB bersertifikasi tahun 2011-2016 ............................... 10 1.6. Keadaan Tenaga Kependidikan IPB Berdasarkan Jenis Kelamin dan

    Tingkat Pendidikan Tahun 2016 .......................................................... 11 1.7. Jumlah Mahasiswa Aktif (Student Body) IPB Tahun 2016 ................. 12 2.1. Perencanaan Kinerja IPB tahun 2016 Berdasarkan Simaker IPB ........ 38 2.2. Kontrak Kinerja IPB Tahun 2016 ........................................................ 44 3.1. Capaian Kinerja IPB Tahun 2016 Berdasarkan Simaker IPB .............. 48 3.2. Status Akreditasi BAN-PT Program Studi di IPB Tahun 2016 ........... 66 3.3. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran IPB Tahun 2016 80 3.4. Jumlah Anggaran BPPTN IPB Tahun 2016 ......................................... 80

  • ix

    DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Kontrak Kinerja Institut Peertanian Bogor Tahun 2016 .................... 85 2. Hasil pengukuran kinerja IPB tahun 2016 berdasarkan sistem

    manajemen informasi kinerja (Simaker) IPB .................................... 87 3. Hasil Pengukuran Kinerja Institut Pertanian Bogor berdasarkan

    Kontrak Kinerja Tahun 2016 ............................................................. 93 4. Status Akreditasi BAN-PT Program Studi Vokasi ............................ 94 5. Status Akreditasi BAN-PT Program Studi Sarjana ........................... 95 6. Status Akreditasi BAN-PT Program Studi Magister ......................... 97 7. Status Akreditasi BAN-PT Program Studi Doktor ............................ 101 8. Daftar Program Studi Terakreditasi Internasional ............................. 103 9. Daftar Akreditasi Labratorium ISO 17025 ........................................ 104 10. Jumlah Panten dan HAKI yang didaftarkan ...................................... 105 11. Jumlah Prototipe R & D -> TRL 6 .................................................... 106 12. Jumlah Prototipe industri -> TRL 7 ................................................... 108 13. Penilaian Kantor Akuntan Publik Atas Laporan Keuangan IPB

    Tahun 2015 ........................................................................................ 109 14. Ranking IPB versi QS World University Ranking ............................ 111 15. Daftar Pusat Penelitian/Studi Unggulan IPTEKS ............................. 112 16. Daftar Inovasi yang dihasilkan IPB Tahun 2016 ............................... 113 17. Daftar Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat nasional 2016 115 18. Daftar Prestasi Internasional 2016 ..................................................... 126 19. Jumlah Mahasiswa yang Berwirausaha ............................................. 131 20. Jumlah Lulusan yang langsung bekerja ............................................. 136

  • BAB I

    PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum

    1.1.1. Sejarah Perkembangan

    Keberadaan IPB tidak dapat dilepaskan dari sejarah masa lalunya. Sejarah IPB dimulai dari tanggal 1 September 1940, pada saat itu perkuliahan di Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian) di Bogor dimulai. Penetapan pendiriannya didasarkan atas Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor 16 tanggal 25 September 1940. Pendirian Faculteit van Landbouwwetenschap ini kemudian dikukuhkan lagi dengan Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie (Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 31 Oktober 1941 Nomor 16 yang berlaku surut ke tanggal 1 September 1940). Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), perguruan tinggi atau Fakultas Pertanian ditutup. Pada tanggal 21 Januari 1946 dalam rangka mengembalikan kekuasaan, Pemerintah Belanda mendirikan Nood-Universiteit (Universitas Darurat) yang memiliki 5 (lima) fakultas dengan Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Pertanian) sebagai fakultas keempat. Landbouwkundige Faculteit atau Faculteit van Landbouwwetenschap di Bogor mempunyai Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan. Pada tahun 1947 di Bogor didirikan Diergeneeskundige Faculteit atau Faculteit der Diergeneeskundige (Fakultas Kedokteran Hewan) berdasarkan Keputusan Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 10 pada tanggal 26 Juni 1947. Nood-Universiteit kemudian berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie yang dikukuhkan melalui Keputusan Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 1 tanggal 12 Maret 1947. Secara organik Faculteit van Landbouwwateschap dan Faculteit voor Diergeneeskundige bernaung di bawah Universiteit van Indonesie. Pada masa pendudukan Belanda tersebut, pemerintah Indonesia mendirikan Balai Perguruan Tinggi Indonesia. Pada penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949, termasuk di dalamnya adalah penyerahan Universitet van Indonesie. Setelah penyerahan tersebut Universitet van Indonesie digabung dengan Balai Perguruan Tinggi Indonesia dengan 9 (sembilan) fakultas di dalamnya termasuk Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan yang berada di Bogor.

    Pada tahun 1950, Faculteit van Landbouwwetenschap berubah nama menjadi Fakultet Pertanian dengan 3 (tiga) jurusan, yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam, dan Kehutanan, sedangkan Faculteit voor Diergeneeskunde

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    2

    berubah nama menjadi Fakultet Kedokteran Hewan. Pada tanggal 27 April 1952 dilakukan peletakan batu pertama gedung Fakultet Pertanian, Universitet Indonesia di Baranangsiang, Bogor oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Pada tahun 1960, Fakultas Kedokteran Hewan menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

    Pada tanggal 1 September 1963, Institut Pertanian di Bogor didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 1963. Pendirian Institut Pertanian tersebut selanjutnya disahkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 279 Tahun 1965 dengan nama Institut Pertanian Bogor. Tanggal 1 (satu) bulan September ditetapkan sebagai hari jadi (dies natalis) IPB.

    Pada saat didirikan, IPB terdiri dari 5 (lima) fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964 didirikan Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian, yang pada tahun 1968 berubah nama menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian, dan tahun 1981 berubah nama menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1981 didirikan Fakultas Sains dan Matematika, yang pada tahun 1983 berubah nama menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 1996 Fakultas Perikanan berubah nama menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pada tahun 2001 didirikan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan pada tahun 2005 didirikan Fakultas Ekologi Manusia.

    Pada tahun 1975 untuk pertama kalinya di Indonesia didirikan Sekolah Pascasarjana IPB. Sekolah tersebut kemudian berganti nama menjadi Fakultas Pascasarjana pada tahun 1980, berubah menjadi Program Pascasarjana pada tahun 1990, dan kembali menjadi Sekolah Pascasarjana (SPs) pada tahun 2000. Pada saat pendiriannya SPs IPB membuka tujuh jurusan, yaitu Ekonomi Pertanian, Ilmu Tanah, Agronomi, Ilmu Ternak, Penyuluhan Pembangunan, Sosiologi Pedesaan, dan Statistika Terapan. Jurusan-jurusan tersebut lebih menekankan kepada pelaksanaan program magister sains, dan pengelolaannya dilakukan secara terpusat oleh SPs. Pada tahun-tahun berikutnya tumbuh jurusan-jurusan baru sesuai dengan perkembangan sumberdaya manusia yang ada, terutama bertambahnya dosen yang berhasil menempuh studi pascasarjana di dalam dan luar negeri. Sejalan dengan perkembangan tersebut beberapa program studi dinilai mampu untuk melaksanakan program doktor berstruktur, sehingga pada tahun 1978 secara resmi program doktor dibuka. Pada tahun 2010, SPs IPB berkembang menjadi 77 program studi magister dan 44 program studi doktor. Bagi IPB, SPs memiliki sejarah penting karena merupakan SPs pertama di Indonesia, dan dijadikan acuan berdirinya program pascasarjana di perguruan tinggi di Indonesia.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    3

    Sejarah penyelenggaraan program pendidikan diploma di IPB dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan tenaga ahli madya di bidang pertanian. Oleh karenanya pada tahun 1979, IPB mendirikan Program Diploma. Pada tahun 1980, Program Diploma berubah menjadi Fakultas Non Gelar Teknologi Pertanian (FNGTP) yang lebih dikenal dengan nama Fakultas Politeknik Pertanian. Pada tahun 1992, FNGTP dilebur dan penyelenggaraan program diploma diintegrasikan ke masing-masing fakultas pengampu, dan selanjutnya pada tahun 2004 berubah menjadi Direktorat Program Diploma. Pada tahun 2008 kembali menjadi Program Diploma.

    Pada tahun 2005, IPB melakukan penataan departemen dan merekayasa ulang kurikulum dengan menggunakan sistem mayor-minor dan diimplementasi-kan pada tahun akademik 2005/2006. Kurikulum sistem mayor-minor didefinisikan sebagai suatu sistem kurikulum berbasis kompetensi yang dilaksanakan oleh departemen, yang memberikan keleluasaan dalam meramu mata kuliah untuk memperluas wawasan dan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan, serta dapat meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan. Sistem mayor-minor ini dikembangkan untuk memperluas wawasan dalam melaksanakan suatu profesi, serta untuk menghindari perangkap pada wawasan mono-disipliner yang sempit dan myopik.

    Pada tahun 2005, IPB juga telah melakukan penataan pusat-pusat di lingkungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebagai pusat-pusat unggulan dari hasil penggabungan Lembaga Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Hal ini dimaksudkan untuk mendorong kelancaran pelaksanaan lembaga sebagai unsur pelaksana kegiatan dalam mengelola serta mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang akuntabel melalui pendekatan multidisiplin menuju peningkatan daya saing bangsa. Sampai dengan tahun 2016 IPB memiliki 22 pusat penelitian/studi. Nama-nama pusat penelitian/studi di lingkungan IPB disajikan pada Tabel 1.1.

    Tabel 1.1. Nama-nama Pusat Penelitian/Studi di IPB

    No. Nama Pusat Penelitian/Studi

    1 Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) 2 Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) 3 Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati & Bioteknologi (PPSHB) 4 Pusat Pengembangan Ilmu Teknik untuk Pertanian Tropika (CREATA) 5 Pusat Pengembangan ILTEK Pertanian dan Pangan Asia Tenggara

    (SEAFAST Center) 6 Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    4

    Tabel 1.1. (Lanjutan)

    No. Nama Pusat Penelitian/Studi 7 Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) 8 Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) 9 Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) 10 Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) 11 Pusat Studi Hewan Tropika (CENTRAS) 12 Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) 13 Pusat Studi Biofarmaka (PSB) 14 Pusat Studi Internasional untuk Ekonomi & Keuangan Terapan (Inter

    CAFÉ) 15 Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE ) 16 Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan (IncuBie) 17 Pusat Pengelolaan, Peluang dan Resiko Iklim Kawasan Asia Tenggara

    dan Pasifik (CCROM SEAP) 18 Pusat Studi Reklamasi Tambang (Pusdi REKLATAM) 19 Pusat Studi Bencana (PS Bencana) 20 Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syari'ah (CI-BEST) 21 Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA) 22 Pusat Studi Agraria (PSA)

    Pada tahun 2000 IPB telah ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000. Sesuai amanat PP Nomor 154/2000, maka pada tahun 2006 telah dilakukan penetapan kekayaan awal IPB yaitu kekayaan negara yang dipisahkan dari anggaran pendapatan dan belanja negara didasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 698/KMK.6/2006. Pada tahun 2012, IPB ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Khusus untuk IPB telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 tentang Statuta IPB yang merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 12 Tahun 2012. Statuta IPB mengatur hal-hal yang berkaitan dengan visi, misi, tujuan orgaisasi, kelembagaan akademik dan non akademik serta hak dan kewajiban IPB.

    IPB sebagai PTN BH, saat ini memiliki 9 (sembilan) fakultas. Kurikulum yang diterapkan adalah sistem mayor minor yang dilaksanakan oleh departemen. Sampai dengan tahun 2016 IPB menyelenggarakan empat jenis program pendidikan, yakni program pendidikan sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3),

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    5

    dan diploma atau vokasi (D2 dan D3). Nama-nama fakultas, departemen, mayor (program studi) di IPB disajikian pada Tabel 1.2

    Tabel 1.2. Fakultas, Departemen dan Mayor di IPB Kode Fakultas/Departemen Mayor

    A Pertanian A1 Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Manajemen Sumberdaya Lahan (S1)

    Ilmu Tanah (S2, S3)

    Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (S2, S3)

    Ilmu Perencanaan Wilayah (S2) Agroteknologi Tanah (S2) Mitigasi Bencana Kerusakan Lahan (S2) Bioteknologi Tanah dan Lingkungan (S2)

    A2 Agronomi dan Hortikultura Agronomi dan Hortikultura (S1) Agronomi dan Hortikultura (S2&S3)

    Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman (S2&S3)

    Ilmu Benih dan Teknologi Benih (S2&S3) Magister Profesional Perbenihan

    A3 Proteksi Tanaman Proteksi Tanaman (S1) Entomologi (S2,S3) Fitopatologi (S2,S3)

    A4 Arsitektur Lansekap Arsitektur Lanskap (S1) Arsitektur Lanskap (S2)

    B Kedokteran Hewan Kedokteran Hewan (S1) B1 Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi Ilmu-ilmu Faal dan Kasiat Obat (S2,S3)

    Anatomi dan Perkembangan Hewan (S2)B2 Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan

    Masyarakat Veteriner

    Kesehatan Masyarakat Verteriner (2,S3)

    Parasitologi dan Entomologi Kesehatan (S2, S3) Mikrobiologi Medik (S2)

    B3 Klinik, Reproduksi, dan Patologi Ilmu Biomedis Hewan (S2,S3) Biologi Reproduksi (S2,S3)

    C Perikanan dan Ilmu Kelautan C1 Budidaya Perairan Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya (S1)

    Ilmu Akuakultur (S2,S3)

    C2 Manajemen Sumberdaya Perairan Manajemen Sumberdaya dan Lingkungan Perairan (S1)

    Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (S2,S3)

    Pengelolaan Sumberdaya Perairan (S2, S3) C3 Teknologi Hasil Perairan Teknologi Industri Hasil Perairan (S1)

    Teknologi Hasil Perairan (S2)

    C4 Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap (S1)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    6

    Tabel 1.2. (lanjutan 1) Kode Fakultas/Departemen Mayor

    Teknologi Perikanan Laut (S2,S3) C5 Ilmu dan Teknologi Kelautan Ilmu dan Teknologi Kelautan

    Ilmu Kelautan (S2,S3) Teknologi Kelautan (S2,S3)

    D Fakultas Peternakan

    D1 Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

    Teknologi Produksi Ternak (S1)

    Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (S2, S3)

    D2 Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Nutrisi dan Teknologi Pakan (S1) Ilmu Nutrisi dan Pakan (S2, S3)

    E Kehutanan E1 Manajemen Hutan Manajemen Hutan (S1)

    Ilmu Pengelolan Hutan (S2, S3) E2 Teknologi Hasil Hutan Teknologi Hasil Hutan (S1)

    Ilmu Teknologi Hasil Hutan (S2,S3) Teknologi Serat dan Komposit (S3)

    Rekayasa dan Peningkatan Mutu Hasil Hutan (S3)

    E3 Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

    Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

    Konservasi Biodiversitas Tropika (S2,S3)

    Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan (S2,S3)

    Magister Profesional Keanekaragaman Hayati

    E4 Silvikultur Silvikultur (S1) Silvikultur Tropika (S2, S3)

    F Teknologi Pertanian F1 Teknik Mesin dan Biosistem Teknik Mesin dan Biosistem

    Ilmu Keteknikan Pertanian (S3)

    Teknik Mesin Pertanian dan Pangan (S2)

    Teknologi Pasca Panen (S2) F2 Ilmu dan Teknologi Pangan Teknologi Pangan

    Ilmu Pangan (S2, S3) Magister Teknologi Pangan

    F3 Teknologi Industri Pertanian Teknologi Industri Pertanian (S1) Teknolgi Industri Pertanian (S2, S3)

    F4 Teknik Sipil dan Lingkungan Teknik Sipil dan Lingkungan (S1) Teknik Sipil dan Lingkungan (S2)

    G Matematika dan IPA G1 Statistika Statistika (S1)

    Statistika (S2,S3) Statistika Terapan (S2)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    7

    Tabel 1.2. (lanjutan 2) Kode Fakultas/Departemen Mayor

    G2 Meteorologi dan Geofisika Meteorologi Terapan (S1) Klimatologi Terapan (S2,S3)

    G3 Biologi Biologi (S1) Mikrobiologi (S2,S3) Biologi Tumbuhan (S2,S3) Biosains Hewan (S2,S3)

    Information Technology for Natural Resources Management (S2)

    G4 Kimia Kimia (S1) Kimia (S2)

    G5 Matematika Matematika (S1) Matematika Terapan (S2)

    G6 Ilmu Komputer Ilmu Komputer (S1) Ilmu Komputer (S2)

    Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

    G7 Fisika Fisika (S1) Biofisika (S2)

    G8 Biokimia Biokimia (S1) Biokimia (S2)

    H Ekonomi dan Manajemen H1 Ilmu Ekonomi Ekonomi dan Studi Pembangunan (S1)

    Ilmu Ekonomi (S2)

    Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (S2,S3)

    H2 Manajemen Manajemen (S1) Manajemen (S2) Manajemen Pembangunan Daerah (S2)

    H3 Agribisnis Agribisnis (S1) Agribisnis (S2)

    H4 Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

    Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (S1)

    Ilmu Ekonomi Pertanian (S2, S3)

    Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika (S2,S3)

    Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (S2, S3)

    H5 Ekonomi Syariah Ilmu Ekonomi Syariah (S1) I Ekologi Manusia I1 Gizi Masyarakat Ilmu Gizi Ilmu Gizi (S2,S3) Manajemen Ketahanan Pangan (S2)

    I2 Ilmu Keluarga dan Konsumen Ilmu Keluarga dan Konsumen

    Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak (S2)

    Ilmu Konsumen (S2)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    8

    Tabel 1.2. (lanjutan 3) Kode Fakultas/Departemen Mayor

    I3 Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

    Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Sosiologi Pedesaan (S2 & S3)

    Penyuluhan Pembangunan (S2 & S3)

    Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (S2, S3)

    Pengembangan Masyarakat (S2) J Sekolah Bisnis Bisnis (S1) Bisnis (S2, S3)

    K Sekolah Pasca Sarjana Program Multidisiplin Bioteknologi (S2)

    Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (S2, S3)

    Primatologi (S2, S3) Industri Kecil dan Menengah (S2, S3)

    L Program Diploma Program Keahlian Komunikasi (D3) Ekowisata (D3) Manajemen Informatika (D3) Teknik Komputer (D3) Supervisor Jaminan Mutu Pangan

    Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (D3)

    Teknologi Industri Benih (D3)

    Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya (D3)

    Teknologi dan Manajemen Ternak (D3) Manajemen Agribisnis (D3) Manajemen Industri (D3) Analisis Kimia (D3) Teknik dan Manajemen Lingkungan (D3) Akuntansi (D3) Paramedik Veteriner (D3)

    Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan (D3)

    Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (D3)

    Perkebunan Kelapa Sawit (D3)

    Teknologi dan Manajemen Ternak (D2-Sukabumi)

    Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya (D2-Sukabumi)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    9

    1.1.2. Kondisi Sumberdaya Manusia

    Pegawai IPB terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai Non PNS. Pada tahun 2016 jumlah pegawai Non PNS berjumlah 1.505 orang, dengan rincian tenaga kependidikan 1.354 orang dan dosen 151 orang.

    Pegawai IPB yang bersatus PNS terdiri dari dua kategori yaitu tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan. PNS IPB pada tahun 2016 berjumlah 2.776 orang, dengan rincian dosen 1.245 orang (44,85%) dan tenaga kependidikan berjumlah 1.531 orang (55,15%). Secara umum PNS IPB pada tahun 2016 berkurang 56 orang dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 2.832 orang, dengan rincian dosen berkurang 8 orang (pada tahun 2015 berjumlah 1.253 orang) dan tenaga kependidikan berkurang 48 orang (pada tahun 2015 berjumlah 1.579 orang. Berkurangnya jumlah PNS ini disebabkan karena meninggal dunia dan pensiun, sementara jumlah penambahan PNS baru relatif kecil.

    Dosen IPB adalah pegawai yang diangkat oleh Institut berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas pokok di bidang pendidikan, disamping tugas di bidang penelitian dan atau pelayanan pada masyarakat. Pada tahun 2016 sebagian besar (60,80%) dosen IPB berjenis kelamin laki-laki, sisanya (39,20%) adalah perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar dosen IPB, yaitu 834 orang (66,99%) berpendidikan doktor (S3), 385 orang (30,92%) magister (S2), 19 orang (1,53%) sarjana (S1) dan Pendidikan Profesi 7 orang (0,56%). Secara relatif jumlah dosen IPB yang berpendidikan doktor pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,71% dibandingkan tahun 2015 sebesar 65,28%. Sebaliknya untuk dosen yang berpendidikan magister mengalami penurunan sebesar 1,40%, dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 32,32%. Keadaan dosen IPB berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 1.3.

    Tabel 1.3. Dosen IPB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

    No. Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan

    Jumlah Sarjana Magister Doktor Profesi

    1 Laki-laki 8 205 540 4 7572 Perempuan 11 180 294 3 488 Jumlah 19 385 834 7 1.254

    Berdasarkan jabatan fungsionalnya, pada tahun 2016 jumlah dosen IPB dengan jabatan Lektor Kepala dan Lektor merupakan jumlah terbanyak, yakni masing-masing sebanyak 373 orang (29,96%) dan 369 orang (29,64%) dari total jumlah dosen. Kondisi ini menunjukkan bahwa IPB berpeluang besar untuk meningkatkan lagi jumlah Guru Besarnya. Dosen dengan jabatan Guru Besar

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    10

    sebanyak 214 orang (17,19%), Asisten Ahli berjumlah 170 orang (13,65%), dan dosen yang belum mempunyai jabatan atau calon dosen berjumlah 119 orang (9,56%). Jumlah Guru Besar IPB pada tahun 2016 bertambah sebanyak 4 orang atau meningkat sekitar 1,90% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 210 orang. Keadaan dosen IPB berdasarkan jenis kelamin dan jabatan fungsional pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 1.4.

    Tabel 1.4. Keadaan Dosen IPB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jabatan Fungsional Tahun 2016

    No. Jenis Kelamin

    Jabatan Fungsional Jumlah Belum

    FungsionalAsisten

    Ahli Lektor Lektor Kepala

    Guru Besar

    1 Laki-laki 56 103 206 235 157 757

    2 Perempuan 63 67 163 138 57 488

    Jumlah 119 170 369 373 214 1.245

    Sampai dengan akhir tahun 2016, dosen IPB yang telah mendapatkan sertifikasi berjumlah 1.099 orang (88,3%) dari total dosen IPB. Jumlah dosen bersertifikasi ini termasuk dosen yang telah mencapai jabatan Guru Besar sebanyak 214 0rang. Dengan demikian masih terdapat 146 orang (11,7%) yang belum bersetifikasi. Jumlah dosen IPB bersertifikasi tahun 2011-2016 disajikan pada Tabel 1.5.

    Tabel 1.5. Jumlah dosen IPB bersertifikasi tahun 2011-2016

    No Fakultas Jumlah Dosen 2016

    Jumlah Dosen Bersertifikasi (Non GB) Guru Besar 2016

    Total % 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    1 Pertanian 172 105 113 115 121 124 124 30 154 89,5

    2 Kedokteran Hewan 104 49 61 62 64 71 72 22 94 90,4

    3 Perikanan dan Ilmu Kelautan 149 86 97 108 109 119 120 21 141 94,6

    4 Peternakan 70 30 34 37 42 50 52 13 65 92,9

    5 Kehutanan 121 61 73 78 78 82 83 31 114 94,2

    6 Teknologi Pertanian 146 68 74 80 90 98 99 38 137 93,8

    7 Matematika dan IPA 222 98 122 137 141 163 165 25 190 85,6

    8 Ekonomi dan Manajemen 131 41 52 59 62 90 91 16 107 81,7

    9 Ekologi Manusia 111 47 55 57 58 66 69 18 87 78,4

    10 Program Diploma 19 5 6 6 6 10 10 0 10 52,6

    Jumlah 1245 590 687 739 771 873 885 214 1.099 88,3

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    11

    Tenaga kependidikan adalah pegawai IPB yang diangkat oleh IPB berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan Institut. Pada tahun 2016, tenaga kependidikan IPB yang berstatus PNS berjumlah 1.531 orang (55,15%) dari total PNS IPB. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.035 orang (67,60%) adalah laki-laki dan 496 orang (32,40%) perempuan. Tingkat pendidikan tenaga kependidikan IPB sebagian besar, yakni sekitar 53,10% adalah SLTA, berikutnya sarjana (21,10%), diploma (10,78%), SLTP (5,75%), SD (4,70%), magister (4,31%), dan doktor (0,26%). Jumlah tenaga kependidikan IPB yang berpendidikan sarjana dan magister pada tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan tahun 2015, dengan peningkatan masing-masing sebesar 0,81% dan 0,89%. Hal ini terutama karena banyak tenaga kependidikan dengan tingkat pendidikan SLTA yang dengan inisiatif sendiri berusaha untuk meningkatkan jenjang pendidikannya menjadi sarjana, dan beberapa tenaga kependidikan dengan tingkat pendidikan sarjana yang mendapatkan beasiswa pendidikan magister. Keadaan tenaga kependidikan IPB berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 1.6.

    Tabel 1.6. Keadaan Tenaga Kependidikan IPB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

    No. Jenis

    Kelamin Jabatan Fungsional Jumlah

    SD SLTP SLTA S0 S1 S2 S3

    1 Laki-laki 70 86 611 69 162 35 2 1.035

    2 Perempuan 2 2 202 96 161 31 2 496

    Jumlah 72 88 813 165 323 66 4 1.531

    1.1.3. Perkembangan Jumlah Mahasiswa

    IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi menyelenggarakan empat jenis program pendidikan, yakni program pendidikan sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan diploma atau vokasi (D2 dan D3). Pada tahun 2016 jumlah keseluruhan mahasiswa IPB terdaftar (student body) untuk keempat program pendidikan tersebut adalah 29.725 orang, dengan rincian mahasiswa program pendidikan sarjana 17.157 orang (57,72%), magister 4,716 orang (15,87%), doktor 1.384 orang (4,66%), dan diploma (D2 dan D3) 6.468 orang (21,76%). Secara total jumlah mahasiswa IPB pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1.652 orang (5,88%) dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 28.073 orang. Kenaikan terjadi pada program diploma dan sarjana, masing-masing sebesar 210 orang dan 1.077 orang atau bertambah sekitar 3,36% dan 6,70% dibandingkan kondisi tahun 2015. Kenaikan jumlah mahasiswa diploma terutama disebabkan

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    12

    karena pada tahun 2016 memasukkan data mahasiswa program pendidikan di luar domisili (PDD) yang terdapat di Sukabumi. Pada tahun 2016 mahasiswa PDD Sukabumi (D2) berjumlah 52 orang. Pada tahun 2016 untuk program magister mengalami penuruan, sementara doktor mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015, yaitu masing-masing sebesar -7,00% dan 6,96%. Jumlah mahasiswa aktif (student body) IPB pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 1.7.

    Tabel 1.7. Jumlah Mahasiswa Aktif (Student Body) IPB Tahun 2016

    No. Program Pendidikan Jumlah

    2015

    2016

    Laki-Laki % Perempuan % Jumlah

    1 Diploma 6.258 2.493 39 3.975 61 6.468

    2 Sarjana 16.080 7.048 41 10.109 59 17.157

    3 Magister 5.071 2.292 49 2.424 51 4.716

    4 Doktor 1.294 774 56 610 44 1.384

    Jumlah 28.073 12.607 42 17.118 58 29.725

    1.2. Dasar Hukum

    Keberadaan IPB sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia dilandasi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

    1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 tentang Statuta Institut

    Pertanian Bogor. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

    Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan

    Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. 6. Keputusan Presiden Nomor 279 Tahun 1965 tentang Pengesahan

    Pendirian Institut Negeri di Bogor seperti yang dimaksudkan dalam Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 91 Tahun 1963.

    7. Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 91 Tahun 1963 tentang Pendirian Institut Pertanian di Bogor.

    8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.02/2015 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Pemberian Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    13

    9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 125/MWA-IPB/2013 tentang Pengesahan Struktur Organisasi Institut Pertanian Bogor.

    10. Peraturan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 08/MWA-IPB/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pertanian Bogor.

    1.3. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi

    1.3.1. Tugas Pokok

    Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Pertanian Bogor merupakan pedoman dasar penyelenggaraan IPB sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum. Dalam Peraturan Pemerintah ini tugas pokok IPB tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi pada Pasal 3 Ayat (3) disebutkan tentang mandat IPB, yaitu ”menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi dalam rumpun ilmu pertanian dan ilmu-ilmu yang mendukung berkembangnya pertanian dalam arti luas untuk pembangunan pertanian Indonesia, dengan kompetensi utama pertanian tropika”. Mandat yang diberikan oleh Negara kepada IPB ini secara implisit mengandung makna sebagai tugas pokok IPB. Oleh karenanya, tugas pokok IPB adalah sesuai dengan mandat yang diberikan Negara kepada IPB.

    1.3.2. Fungsi

    Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013, IPB berfungsi sebagai:

    1. Garda terdepan dalam mencari kebenaran ilmiah, menemukan, memperluas, dan memperdalam ilmu pengetahuan, serta memberi solusi bagi permasalahan nasional dan global dalam bidang pertanian dalam arti luas;

    2. Pusat penguasaan dan pengembangan teknologi, dan/atau seni di bidang pertanian dalam arti luas;

    3. Sumber ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta berfungsi sebagai sumber inovasi dalam bidang pertanian dalam arti luas untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat serta keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungannya;

    4. Sumber kearifan dan penjaga nilai-nilai, etika, serta moral untuk tegaknya harkat dan martabat bangsa; dan

    5. Sumber inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi pertanian nasional.

    1.3.3. Struktur Organiasasi

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 yang menetapkan IPB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dan Peraturan Pemerintah

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    14

    Nomor 66 Tahun 2013 pada Pasat 42 Ayat (9) yang menyatakan bahwa perangkat organisasi IPB diatur dengan Peraturan MWA. Berdasarkan Ketetapan MWA Nomor 125/MWA-IPB/2013, organisasi IPB terdiri atas organ: (i) penentu yang terdiri atas Majelis Wali Amanat (MWA) dan Senat Akademik, (ii) pengelola yaitu Rektor dan Wakil Rektor, (iii) Pelaksana akademik terdiri atas fakultas, sekolah pascasarjana, program pendidikan khusus, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, departemen dan pusat, (iv) Pelaksana administrasi yaitu direktorat, kantor, dan biro, dan (v) penunjang yang meliputi perpustakaan, divisi/laboratorium, bengkel, rumah sakit hewan, kebun universitas (university farm), satuan usaha, satuan keamanan dan ketertiban, dan bentuk lainnya. Struktur organisasi IPB disajikan pada Gambar 1.4.

    1. Majelis Wali Amanat, adalah organ IPB yang menyusun dan menetapkan kebijakan umum IPB, yang berfungsi merepresentasikan kepentingan Institut, kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Untuk kelancaran tugas dalam pengawasan, MWA dibantu oleh Komite Audit yang secara independen melakukan evaluasi terhadap hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan IPB untuk dan atas nama MWA IPB.

    2. Senat Akademik, adalah organ IPB yang menyusun, merumuskan, dan menetapkan kebijakan, memberi pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik.

    3. Dewan Guru Besar, adalah organ IPB yang menjalankan fungsi pengembangan keilmuan, penegakan etika, dan pengembangan budaya akademik.

    4. Pimpinan Institut (Rektor dan Wakil Rektor), merupakan representasi IPB yang berwenang dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan dan pengelolaan IPB, dalam pelaksanaan tugasnya Rektor dibantu oleh 4 (empat) Wakil Rektor, yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, dan Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis.

    5. Pelaksana Akademik

    a. Fakultas atau sekolah, adalah himpunan sumberdaya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan/departemen, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Organisasi fakultas terdiri atas pimpinan fakultas (dekan dan wakil dekan), senat fakultas, departemen, dan divisi.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    15

    b. Sekolah pascasarjana, berkedudukan setingkat fakultas. Organisasi sekolah pascasarjana terdiri atas pimpinan (dekan, wakil dekan dan sekretaris).

    c. Program Pendidikan Khusus, meliputi Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis (MB), Program Pendidikan Tingkat Persiapan Bersama (TPB), dan Sekolah Vokasi. Organisasinya meliputi direktur dan asisten/wakil direktur.

    d. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu oleh wakil kepala bidang penelitian, wakil kepala bidang pengabdian kepada masyarakat dan sekretaris. Kegiatan LPPM dilaksanakan oleh pusat-pusat.

    6. Pelaksana Administrasi (Sekretariat Institut, Direktorat, Kantor dan Biro), Sekretariat Insitut dipimpin oleh seorang Sekretaris Institut, Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, dan Biro dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang pelaksanaan tugas sehari-harinya langsung di bawah Rektor. Direktorat dipimpin oleh seorang Direktur yang pelaksanaan tugas sehari-harinya di bawah koordinasi Wakil Rektor.

    a. Direktorat di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, terdiri atas (i) Direktorat Administrasi Pendidikan, (ii) Direktorat Pengembangan Program Akademik, dan (iii) Direktorat Kemahasiswaan;

    b. Direktorat di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis, terdiri atas (i) Direktorat Sumberdaya Manusia, (ii) Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, (iii) Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian;

    c. Direktorat di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, terdiri atas (i) Direktorat Riset dan Inovasi, (ii) Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni, dan (iii) Direktorat Kerjasama dan Program Internasional;

    d. Direktorat di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis, terdiri atas (i) Direktorat Pengembangan Sarana/Prasarana, (ii) Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi, dan (iii) Direktorat Pengembangan Bisnis;

    e. Biro dan Kantor di bawah koordinasi Sekretaris Insitut, terdiri atas (i) Biro Keuangan, (ii) Biro Umum, (iii) Biro Hukum, Promosi dan Humas, dan (iv) Biro Sekretariat Rektor.

    f. Kantor di bawah koordinasi langsung Rektor, terdiri atas (i) Kantor Manajemen Mutu, dan (ii) Kantor Audit Internal.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    16

    7. Penunjang Akademik, merupakan satuan kerja yang berfungsi menyediakan sarana kuliah, praktikum, penelitian, pemasaran barang dan jasa, pelayanan rujukan dan/atau kegiatan akademik lainnya. Satuan kerja penunjang akademik terdiri atas (i) Perpustakaan, (ii) University Farm (UF), (iii) Unit Pelatihan Bahasa, (iv) Rumah Sakit Hewan Pendidikan, (v) Laboratorium Kimia Terpadu, (vi) Green TV, (vii) Asrama Mahasiswa, (viii) Unit Olah raga dan Seni, (ix) Poliklinik, (x) Unit Keamanan Kampus, (xi) Unit Layanan Pengadaan, dan (xii) Unit Arsip.

    Selain struktur organisasi utama tersebut, terdapat pelaksana pembangkitan pendapatan, yaitu Satuan Usaha Penunjang (SUP) dan Satuan Usaha Komersial (SUK). Khusus untuk SUK, Rektor IPB selaku pemegang kekuasaan Pengelolaan Aset bertindak sebagai pemegang otoritas RUPS dan representasi untuk melakukan perikatan dengan pihak lain.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    17

    Gambar 1.1. Struktur Organisasi IPB (Ketetapan MWA Nomor 125/MWA-IPB/2013)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    18

    1.4. Permasalahan Utama (Strategy Issued) yang Sedang Dihadapi

    Permasalahan utama atau isu-isu strategis yang sedang dihadapai IPB seperti tertuang dalam Renstra IPB tahun 2014-2018 meliputi:

    1. Kebijakan Pembangunan Pertanian: Paradigma ecological security, livelihood security, serta food security & Food Sovereignty. Ketahanan dan kedaulatan pangan merupakan keniscayaan dalam pembangunan suatu bangsa, dan seyogyanya tertuang secara eksplisit dalam konstruksi pembangunan dan tercermin secara jelas dalam kebijakannya. Seiring dengan perubahan peta demografi Indonesia di mana peningkatan jumlah penduduk yang cukup tinggi ("bonus demografi") menyebabkan persentase angka kemiskinan menurun, namun secara absolut jumlahnya menjadi lebih banyak, demikian pula dengan kelas sosial menengah yang persentasenya bertambah banyak. Dengan kondisi demografi seperti ini maka kebijakan pembangunan pertanian dalam konteks ketahanan dan kedaulatan harus mampu memenuhi kebutuhan pangan berkualitas dan terjangkau secara ekonomi dan jumlah untuk mencukupi semua kelas sosial. Pada tahun 2010 masih tedapat 35,7 juta penduduk atau 15,34 persen dari penduduk Indonesia yang mengalami rawan pangan atau kurang dari 70 persen angka kecukupan gizi (BPS, 2011). Kondisi Ini menuntut pengembangan potensi pangan besar yang belum tergarap secara optimal.

    2. Tuntutan Masyarakat Terhadap Pemenuhan Kualitas Hidup yang Semakin Meningkat Peran IPB dalam menjawab tantangan pembangunan ke depan semakin penting. Dari sisi permintaan, setidaknya terkait dengan empat hal. Pertama, penyediaan pangan yang lebih baik: jumlah dan kualitas. Jumlah penduduk Indonesia terus bertumbuh, yang diperkirakan mencapai 290 juta jiwa pada tahun 2050 membutuhkan penyediaan pangan yang lebih baik. Tuntutan ini diperkuat dengan permintaan pangan yang bersifat inelastis, artinya meskipun terjadi kenaikan harga, jumlah pangan yang dikonsumsi tidak berubah banyak. Kedua, pada kurun waktu terakhir terdapat kecenderungan kenaikan harga pangan, karena semakin langkanya ketersediaan sumberdaya alam, perubahan iklim dan distorsi pasar dan tata niaga karena adanya pemburuan rente ekonomi. Kenaikan harga pangan akan dengan segera mendorong inflasi, karena beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, daging ayam, ba-wang merah dan cabe merah merupakan kelompok barang yang memberikan sumbangan terbesar pada inflasi Indonesia. Terjadinya inflasi tentunya akan menurunkan kualitas hidup masyarakat. Ketiga, seiring dengan meningkatnya posisi Indonesia sebagai salah satu negara berpendapatan menengah (middle income country), maka proporsi masyarakat yang termasuk (middle class) juga terus bertambah. Keempat, produk pertanian mempunyai manfaat penting untuk mengatasi permasalahan kelangkaan energi yang tidak terbarukan. Diperkirakan pada tahun 2030-an cadangan minyak bumi Indonesia sudah sangat menipis. Beberapa komoditas

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    19

    konvensional pertanian non pangan serta beberapa sumber green energy berpotensi besar sebagai pengganti sumber energi tersebut.

    3. Penguatan Peran Perguruan Tinggi Melalui Sinergi, Kolaborasi, dan Kemitraan Perguruan Tinggi (PT) di setiap negara memainkan peranan strategis dalam banyak hal. Peranan strategis IPB diperlihatkan melalui kinerja (performance) Tridharma Perguruan Tinggi yang menggambarkan pula reputasi IPB serta ditandai dengan dampak keberadaan dan pengakuan IPB baik di dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengakuan dari pihak lain, baik dalam dan luar negeri, terhadap reputasi IPB adalah dengan penguatan jejaring nasional dan internasional yang efektif. Proses-proses yang dilakukan IPB diarahkan pada sinergi, kolaborasi dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak dan capaian yang telah diraih selama ini, merupakan potensi yang sangat berharga untuk dikembangkan lima tahun ke depan. Persaingan global di bidang pendidikan ke depan tidak mengenal batas-batas administratif suatu negara, sehingga penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia bisa saja dilakukan oleh PT yang berbasis di negara-negara maju yang umumnya telah berpengalaman mengelola pendidikan tinggi sebagai industri jasa. Persaingan untuk mendapatkan mahasiswa prima (prime brain) dan staf pengajar lokal berkualitas terkait peningkatan mutu pembelajaran dan riset pun akan semakin ketat.

    4. Integrasi, Inovasi, dan Kewirausahaan dalam Industri Pertanian Indonesia sebagai negara besar beriklim tropis yang berbentuk kepulauan dengan kesuburan tanahnya, merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Anugerah berupa kekayaan sumber hayati apabila dikelola dengan baik akan mampu memenuhi kebutuhan pokok secara mandiri bagi masyarakatnya baik berupa pangan, pakan, papan dan sandang maupun energi. Selama ini bangsa Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan negara bahari (maritim), namun pada kenyataannya hanyalah sebuah negara agraris/bahari semu karena masih belum mampu memenuhi kebutuhan pokoknya secara mandiri. Hal ini disebabkan karena terbatasnya ketersediaan lahan untuk produksi, dampak perubahan iklim yang mengancam produktivitas dan keberadaan keanekaragaman hayati, penurunan kualitas dan terbatasnya infrastruktur pertanian, serta terjadinya degradasi kualitas lahan dan lingkungan. Negara-negara agraris di dunia umumnya memiliki ketersediaan lahan per kapita di atas 1.000 m2, sementara Indonesia hanya memiliki 354 m2 per kapita di bawah Vietnam (960 m2), India (1.591 m2) dan Thailand (5.226 m2), bahkan Australia mencapai 26.264 m2. Di lain pihak, memasuki era perdagangan bebas mempunyai konsekuensi berupa kaburnya batas-batas geografis dan administratif antar wilayah (negara) dalam perdagangan yang berdampak pada semakin terkikisnya kebijakan dalam proteksi seiring dengan lebih terbukanya pasar bebas. Dalam kondisi demikian, menciptakan kemandirian pangan pokok hanya dapat dicapai dengan memantapkan ketahanan pangan melalui peningkatan daya saing produk pertanian. Salah satu aspek yang sangat menentukan daya saing hasil pertanian adalah peningkatan produktivitas (ketersediaan bibit unggul, penerapan teknologi budidaya dan pengendalian

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    20

    lingkungan biosistem) melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP), efisiensi (produksi, pengolahan, rantai pasok) melalui penerapan Good Handling Practices (GHP), Good Manufacturing Practices (GMP) dan Good Distribution Practices (GDP), serta penciptaan nilai tambah (added value) melalui industrialisasi hasil pertanian dengan penerapan teknologi proses dan diversifikasi produk pertanian dan pangan.

    5. Regulasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia Globalisasi yang terjadi di berbagai bidang menurut UNESCO (2002) akan pula berpengaruh secara langsung pada pendidikan tinggi. Batas-batas administratif negara tertembus sehingga penyelenggaraan suatu pendidikan tinggi melalui proses internasionalisasi dapat terjadi. PT dituntut untuk mampu mengembangkan kapasitasnya secara inovatif (fleksibel, adaptif, pionir, dll) sehingga memungkinkan untuk menjalin dan mencampur secara bersama sesuatu yang “lama” dan “baru” serta melakukan perubahan secara terus menerus dan berkesinambungan.

    6. Inovasi, Relevansi, dan Mutu Akademik Program dan Kurikulum. IPB memiliki strata program pendidikan yang lengkap, yaitu meliputi strata program pendidikan sarjana, magister, dan doktor, serta program pendidikan diploma. Tingkat keketatan seleksi dari program sarjana sudah cukup tinggi, hal ini disebabkan sistem penerimaan mahasiswa baru IPB (USMI) telah diadopsi menjadi sistem penerimaan mahasiswa secara nasional, di mana seluruh siswa SMA saat ini dapat melamar pada seluruh PT (SNMPTN) dan yang tidak diterima dapat mengikuti seleksi bersama (SBMPTN). Konstruksi kurikulum dalam proses pembelajaran di IPB dirancang secara luwes agar mampu mengakomodir dinamika perubahan dan tuntutan mutu yang harus dihasilkan dalam suatu proses pembelajaran di PT. Kurikulum tersebut disusun dengan pendekatan capaian pembelajaran yang membentuk kompetensi, sehingga lulusan IPB secara akademik memenuhi levelling sebagaimana yang dituntut dalam PP no. 08/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

    7. Pengelolaan dan Pengembangan SDM Jumlah SDM IPB terbagi atas tenaga fungsional dosen dan tenaga kependidikan. Jumlah dosen IPB yang berpendidikan doktor di atas 60%, jauh di atas rata-rata nasional untuk jumlah dosen bergelar doktor, yakni baru 12%. Sebagian dosen yang berpendidikan atau sedang melanjutkan studi doktor tidak sesuai bidang ilmunya. Tenaga kependidikan IPB yang berstatus PNS umumnya berlatar belakang pendidikan SLTA (53,32%), sedangkan lulusan SD dan SLTP berturut-turut 5,26% dan 6,14%. Sebagian tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan tinggi yaitu sarjana cukup besar yaitu 20,29%, diikuti dengan yang ber-pendidikan magister (3,42 %), dan doktor (0,25 %).

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    21

    Sebaran jumlah dosen IPB bila dipetakan berdasarkan usia sangat timpang. Jumlah dosen IPB secara keseluruhan menumpuk pada rentang usia 45 sampai dengan 55 tahun. Sehingga dalam 10 sampai 20 tahun ke depan, diperkirakan akan terjadi penurunan rasio dosen terhadap mahasiswa yang memerlukan suatu upaya bersifat terobosan karena kekakuan peraturan dalam penerimaan dosen pegawai negeri. Peningkatan kompetensi SDM dilakukan antara lain melalui konsistensi kebijakan penempatan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensinya, promosi, rotasi dan penataan jenjang karir. Pengembangan dosen perlu dilakukan agar mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya baik berupa peningkatan pengetahuan maupun keterampilannya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjawab kebutuhan lingkungan dan perkembangan ilmu serta teknologi. Kegiatan peningkatan SDM di IPB dilakukan dengan berbagai metode seperti belajar mandiri (self study), bimbingan (coaching/ mentoring), seminar, kongres, lokakarya, pelatihan/ training, kursus, program sertifikasi serta pendidikan lanjut/tugas belajar. Peningkatan kualifikasi dosen juga dilakukan melalui mekanisme tugas belajar (pendidikan lanjutan), pelatihan, pengembangan karir, coaching dan mentoring dari atasan, pertemuan dalam rangka pemecahan masalah, team teaching dan riset, pemberian tugas khusus melalui tim adhoc, benchmarking dan magang.

    8. Perluasan Akses dan Penguatan Knowledge Management Penerimaan Mahasiswa Baru. IPB selama lebih dari 30 tahun tetap konsisten melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi prestasi akademik berdasarkan nilai rapor melalui jalur USMI. Mulai tahun 2011 pola ini telah dielevasi menjadi SNMPTN Jalur Undangan dan mulai tahun 2013 menjadi satu-satunya pola seleksi SNMPTN. Jumlah mahasiswa yang dijaring melalui sistem USMI/SNMPTN ini sekitar 70% dari total mahasiswa baru IPB. Melalui USMI/SNMPTN, telah terbukti IPB dapat menghasilkan input mahasiswa yang rajin dan cerdas serta lulusan yang baik. Upaya mengantisipasi kemungkinan adanya mahasiswa yang mengalami kesulitan biaya, maka setiap mahasiswa baru diminta data gambaran umum keadaan sosial ekonomi orang tuanya, yang sementara ini dicerminkan dari beberapa indikator antara lain daya listrik, pekerjaan dan penghasilan orang tua/wali, sumber biaya dan biaya bulanan pendidikan di SLTA. Dengan banyaknya mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi sangat terbatas, IPB harus mencari beasiswa sebanyak mungkin baik dari pemerintah, yayasan, alumni, industri, pemda, dan pihak-pihak lain. Dari tahun ke tahun permintaan beasiswa semakin banyak, sehingga sejak tahun 2004, IPB telah menerapkan konsep subsidi silang, di mana mahasiswa yang berasal dari kalangan kurang mampu, membantu membayar biaya pendidikan lebih rendah dibandingkan yang mampu, bahkan yang betul-betul tidak mampu dibebaskan dari biaya pendidikan. Konsep subsidi silang ini diadaptasi juga dalam kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mulai tahun 2013. IPB mengimplementasikan penerimaan mahasiswa baru melalui Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Sistem penerimaan ini dilakukan dengan tujuan

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    22

    melakukan distribusi lulusan IPB yang selama ini kebanyakan hanya tersebar di sekitar Jabotabek/ Pulau Jawa. IPB dipercaya oleh daerah untuk membantu meningkatkan SDM bidang pertanian di daerah. Mereka dapat menyediakan dana dari DIPA untuk BUD atau bekerja sama dengan perusahaan yang beroperasi di wilayah kabupaten tertentu. Dengan kerjasama secara kelembagaan, biaya pendidikan mahasiswa yang diterima melalui jalur BUD dapat lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pendidikan mahasiswa yang melalui jalur reguler. Biaya yang lebih tinggi ini dapat dipakai untuk subsidi silang. Program BUD saat ini terus berkembang terutama dari Pemerintah Daerah dari Kawasan Timur Indonesia. Selain itu, IPB juga telah bekerjasama dengan Kementerian Agama yang mengirimkan calon mahasiswa yang diseleksi dari pesantren-pesantren (beasiswa santri berprestasi) di seluruh Indonesia. Program BUD bukan untuk perorangan akan tetapi merupakan kerjasama institusi dengan SPP pada tarif non-subsidi Perpustakaan dan Knowledge Management System (KMS). Perpustakaan sebagai jantungnya PT pun terus mendapatkan perhatian yang besar ditengah terbatasnya dana. IPB menempatkan Kepala Perpustakaan sebagai anggota senat akademik karena perannya dinilai sangat penting dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan berbagai program akademik. Dengan berkembangnya teknologi informasi telah memungkinkan bagi Perpustakaan IPB mengembangkan berbagai layanan berbasis teknologi informasi sehingga pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi secara lebih cepat. Disamping itu melalui I-MHERE, IPB telah berhasil membangun Knowledge Management System (KMS). KMS akan menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan secara elektronik pada skala global dan menjadi sarana untuk meningkatkan pemberdayaan (termasuk memasarkan) sumberdaya non-konvensional yaitu pengetahuan (knowledge) institusi dan dosen/tenaga kependidikan untuk tujuan peningkatan viabilitas dana institusi dan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan.

    9. Pengembangan Bisnis dan Jejaring Sejalan dengan perkembangan tantangan pembangunan pertanian yang semakin kompleks, IPB semakin dituntut untuk lebih mempersiapkan dan memantapkan dirinya untuk melaksanakan tugas dan peranannya dalam pembangunan Indonesia. Berbagai aset berharga yang dimiliki IPB seperti sarana dan prasarana kampus, SDM meliputi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan alumni, aset tidak bergerak seperti kebun percobaan, ladang pengembalaan, laboratorium lapangan, dan aset jejaring merupakan sumber-daya potensial yang dapat didayagunakan IPB dalam menjalankan tugas dan perannya tadi. Berbagai aset yang dimiliki oleh IPB merupakan sumberdaya potensial untuk dikembangkan dalam suatu kegiatan bisnis, yang tentunya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam renstra IPB. Kepakaran para dosen IPB ini secara profesional dapat dikembangkan lebih luas lagi melalui pemanfaatannya dan yang bersinergi dengan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu dalam bentuk kegiatan bisnis kepakaran. Sebagaimana sudah disinggung pada bab sebelumnya, peran sektor pertanian

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    23

    dalam pembangunan Indonesia sangat signifikan. Hal ini akan menjadi stimulan bagi para investor untuk memanfaatkan peluang ini dengan menanamkan modalnya dalam bisnis di bidang pertanian. Dengan demikian maka jasa kepakaran melalui konsultasi atau pendampingan akan menjadi salah satu kegiatan bisnis yang sangat potensial untuk dikembangkan.

    10. Tata Kelola, Pendanaan, Fasilitas dan Infrastruktur Tata kelola di IPB saat ini masih mengacu pada PP No. 154/2000, yakni meliputi Majelis Wali Amanat (MWA), Senat Akademik (SA), Rektor, dan unsur Dewan Audit (DA). Selain itu dibentuk Dewan Guru Besar (DGB). Pengembangan tata kelola diarahkan pada terciptanya keberimbangan peran yang bertanggungjawab dan amanah untuk terciptanya harmonisasi, partnership, serta check and balanced dalam perumusan kebijakan maupun pelaksanaan program dan kegiatan. Pengembangan tata kelola bertujuan agar terjadi peningkatan efektivitas dan produktivitas organisasi di IPB. Hal ini dilakukan melalui penyempurnaan struktur dan fungsionalisasi organisasi, optimalisasi dan reformasi peran dan fungsi (tupoksi) unit-unit kerja (SOP) pada bidang-bidang yang bertindak sebagai reklasifikasi unit tanggungjawab (responsibility centres), unit pelaksana (academic centres, administrative dan supporting units) dan unit-unit representatif lainnya. Kebijakan pendanaan menggariskan bahwa IPB membangun tiga sistem pendanaan (funding system) secara seimbang yaitu: (i) Pendanaan untuk penyelenggaraan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi (operational fund) dengan dana masyarakat (SPP, Non-SPP, auxiliary enterprise, hasil dari fund management dan kerjasama), dan APBN, (ii) Pendanaan untuk penyelenggaraan ventures (enterprise fund) dan (iii) Dana abadi (endowment fund). Sistem pelaksanaan anggaran dana masyarakat (permintaan, penggunaan, pertanggungjawaban, pelaporan) sudah mulai menggunakan program aplikasi akuntansi, sehingga keandalan dan tingkat akurasi data keuangan dalam laporan keuangan sudah memadai. Dalam upaya meningkatkan tata kelola keuangan, IPB untuk pertama kali mengundang Kantor Akuntan Publik Independen untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh atas laporan keuangan. Dalam tiga tahun terakhir opini Kantor Akuntan Publik atas laporan keuangan tersebut memperoleh wajar tanpa pengecualian (WTP). Selain itu dana untuk menjaga keberlanjutan penyelenggaraan pendidikan likuiditasnya cukup tinggi. Sistem pendanaan dari tiga funding system yang telah dilaksanakan dikembangkan dengan menganut paradigma baru otonomi dan akuntabilitas serta azas-azas korporasi. Dengan paradigma ini pengelolaan pendanaan, khususnya untuk jenis dana masyarakat didesentralisasi, unit kerja melakukan perencanaan, menyusun program, menyusun anggaran dan melaksanakan anggaran serta melakukan corrective action dari ketiga funding system tersebut. Kantor pusat IPB melakukan fungsi akuntansi yang tersentralisasi, monitoring, evaluasi dan audit serta mengkonsentrasikan dana. Unit kerja tidak dapat menerima dana dari pihak luar, melainkan harus melalui rekening rektor. Sesuai dengan karakternya, pengelolaan dana APBN masih dilakukan menurut ketentuan APBN. Pengelolaan seluruh sistem pendanaan

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    24

    (termasuk dana masyarakat) merujuk pada UU Keuangan Negara No 17/2003 dan UU Perbendaharaan No 1/2004. Pengelolaan dan pemanfaatan dari sumber pendanaan dari APBN dioptimalkan untuk investasi sarana, prasarana, peralatan dan mesin-mesin untuk penyelenggaran Tridharma Perguruan Tinggi yang memadai, sedangkan dari sumber masyarakat diprioritaskan untuk penyelenggaraan program-program akademik dan biaya operasional manajemen. Untuk fasilitas dan infrastruktur IPB telah dilakukan perbaikan pengelolaan dan pembangunan sarana perkuliahan dan laboratorium termasuk peralatan dan mesin untuk riset dan praktikum mahasiswa, dan upaya efisiensi dan optimalisasi penggunaan ruangan. Pemisahan kekayaan institut dari APBN sebagai kekayaan awal IPB berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No 098/KMK.06/2006. Penerbitan Rencana Induk Pemanfaatan Aset melalui Tap MWA No.21/MWA-IPB/2003 yang merupakan bagian dari Rencana Induk IPB 2025. Atas dasar Tap MWA tersebut IPB melakukan peningkatan efisiensi total penggunaan sumberdaya. Pembangunan sarana fisik terutama berkaitan dengan upaya menjadikan Kampus IPB Darmaga sebagai tempat penyelenggaraan akademik untuk program pendidikan sarjana, magister, dan doktor termasuk program diploma yang dipusatkan di Kampus Cilibende. Pengelolaan fasilitas dan infrastruktur IPB terus menerus dilakukan perbaikan, namun masih banyak hal yang perlu ditindaklanjuti, terutama pengelolaan air bersih, gas alam, listrik, transporttasi komuter dalam kampus yang aman, nyaman dan tepat waktu, kebersihan toilet serta kebersihan dan keindahan lingkungan. Pencanangan pembangunan kampus IPB Darmaga tahap ketiga diikuti dengan penataan master plan dan relokasi serta tambahan fasilitas yang sangat penting, baik untuk akses penyelenggaran akademik, area publik, penataan kembali drainase, dan tata alir transportasi, taman, dan lingkungan hijau. Untuk kepentingan teaching farm diantaranya dibangun fasilitas peternakan modern dengan sistem tertutup (closed house system), laboratorium primata, common class room dan laboratorium ilmu-ilmu dasar, dan tambahan gedung perkuliahan lainnya. Selain itu, untuk penguataan ekspose dan visibilitas IPB melalui seminar atau workshop, IPB memiliki fasilitas IPB international convention center dan IPB convention hotel yang letaknya sangat strategis di Kota Bogor.

  • BAB II PERENCANAAN KINERJA

    2.1. Rencana Strategis

    Rencana Strategis (Renstra) IPB Tahun 2014-2018 sejalan dengan kebijakan pemerintah dan Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Indikator Kinerja Kunci (IKK) IPB juga dikembangkan dengan mengacu kepada Rumusan IKK Dikti, Renstra IPB 2014-2018, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Asean University Network (AUN), dan Q-THES. Renstra IPB 2014-2018 menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran program yang akan dicapai IPB dalam kurun waktu yang ditentukan. Hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan merupakan capaian kinerja IPB.

    Monitoring pelaksanaan Renstra IPB Tahun 2014-2018 sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program IPB dilakukan dengan cara menyampaikan Laporan Kinerja IPB sebagai PTN Badan Hukum kepada Menteri, sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja PTN Badan Hukum. Selain itu, monitoring juga dilakukan setiap akhir tahun, yakni dengan menyelenggarakan kegiatan Diskusi Akhir Tahun. Pada kegiatan ini setiap organ IPB (Rektor, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan Dewan Guru Besar) secara bersama-sama menyampaikan ulasan refleksi akhir tahun dan perspektifnya ke depan.

    2.1.1. Visi dan Misi

    Visi Renstra IPB Tahun 2014-2018 merupakan visi antara dari Rencana Jangka panjang IPB (25 tahun) dan Arah Pengembangan IPB 2025. Visi Renstra IPB Tahun 2014-2018 memberikan penekanan pada peran kelembagaan, struktur sistem IPB dan fungsi IPB dalam pengarusutamaan pertanian, yakni sebagai berikut: “Menjadi Perguruan Tinggi Berbasis Riset, Bertaraf Internasional, dan Penggerak Prima Pengarusutamaan Pertanian”.

    Misi IPB jangka panjang tercantum dalam Statuta IPB (PP Nomor 66 Tahun 2013), adalah sebabagi berikut:

    1) Menyiapkan insan terdidik yang unggul, profesional, dan berkarakter kewirausahaan di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika.

    2) Memelopori pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang unggul di bidang pertanian, kelautan, dan biosain tropika untuk kemajuan bangsa.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    26

    3) Mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dan budaya unggul IPB untuk pencerahan, kemaslahatan, dan peningkatan kualitas kehidupan secara berkelanjutan.

    Berdasarkan Misi IPB jangka panjang tersebut, maka ditetapkan misi antara selama Renstra IPB Tahun 2014-2018, yaitu:

    1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif untuk menghasilkan lulusan yang berdayasaing dan berkarakter Indonesia.

    2) Melaksanakan riset untuk pengembangan IPTEKS yang bermanfaat bagi masyarakat agraris dan bahari.

    3) Melakukan layanan masyarakat yang mengedepankan inovasi IPTEKS dan berkarakter kewirausahaan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa dan kelestarian sumberdaya alam.

    4) Memperkuat sistem manajemen PT yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

    2.1.2. Tujuan dan Sasaran

    2.1.2.1. Tujuan

    Tujuan IPB jangka panjang tercantum dalam Statuta IPB (PP Nomor 66 Tahun 2013), yakni:

    1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter luhur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab serta mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidang pertanian dalam arti luas.

    2) Menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan inovasi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan harkat kemanusiaan dan kelestarian alam semesta.

    3) Memberikan solusi terhadap permasalahan nasional dan global dalam bidang pertanian dalam arti luas.

    4) Menjadi sumber kearifan, kekuatan pencerah, dan penjaga moral bangsa bagi terwujudnya masyarakat madani dan pembangunan berkelanjutan.

    Berdasarkan rumusan tujuan IPB jangka panjang tersebut, maka ditetapkan tujuan antara pada Renstra IPB Tahun 2014-2018, yaitu:

    1) Menghasilkan lulusan pendidikan tinggi yang unggul dan mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS, berdayasaing tinggi, dan berkarakter Indonesia.

    2) Menghasilkan inovasi IPTEKS yang ramah lingkungan untuk mendukung

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    27

    pembangunan nasional melalui perwujudan negara agraris dan bahari dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.

    3) Menjadikan IPB siap memberikan layanan kepada masyarakat yang mengedepankan inovasi IPTEKS dan berkarakter kewirausahaan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai dinamis bangsa dan kelestarian sumberdaya alam.

    4) Menjadikan sistem manajemen IPB yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan siap berkompetisi dan bersinergi secara nasional dan global.

    2.1.2.2. Sasaran

    Sasaran jangka menengah IPB (Renstra IPB 2014-2018) sebagai sasaran antara untuk mencapai visi, misi dan tujuan IPB dirumuskan dalam 6 (enam) pilar strategi pengembangan IPB, yaitu: 1) Perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan dan pembinaan

    kemahasiswaan; 2) Peningkatan mutu penelitian dan inovasi IPTEKS; 3) Pembinaan mutu pengabdian kepada masyarakat; 4) Peningkatan kapasitas dan jejaring kerjasama; 5) Peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa; 6) Penguatan keterandalan sistem manajemen IPB.

    Hubungan arah dan strategi pengembangan IPB untuk mencapai visi, misi, dan tujuan IPB disajikan pada Gambar 2.1.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    28

    Gambar 2.1. Arah dan strategi pengembangan IPB untuk mencapai visi, misi, dan

    tujuan IPB

    Selanjutnya berdasarkan pilar-pilar tersebut dirumuskan program dan sub program serta sasaran yang ingin dicapai. Sasaran IPB dirumuskan secara spesifik, memiliki kriteria yang jelas, dan indikator yang rinci, sehingga kinerjanya terukur dan dapat dievaluasi. Sasaran IPB berdasarkan masing-masing pilar strategi pengembangan (Renstra IPB 2014-2018) adalah sebagai berikut: 1) Sasaran yang ingin dicapai pada pilar 1 (Perluasan akses dan peningkatan

    mutu pendidikan dan pembinaan kemahasiswaan), yaitu: a) Meningkatnya mutu calon mahasiswa b) Meningkatnya akses calon mahasiswa c) Meningkatnya efisiensi pelaksanaan pendidikan d) Meningkatnya mutu layanan pendidikan e) Meningkatnya lingkup course content f) Terimplementasikannya kurikulum berbasis KKNI g) Berkembangnya program pendidikan yang adaptif h) Meningkatnya peran profesional dosen dalam keanggotaan organisasi

    profesi i) Meningkatnya mutu layanan perpustakaan j) Bertambahnya koleksi perpustakaan k) Berkembangnya teaching farm model dan agroedutourism

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    29

    l) Berkembangnya sumber pembelajaran hasil penelitian m) Terbinanya kemahasiswaan, soft skill, kepemimpinan, dan kewirausahaan n) Meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana kemahasiswaan: student

    center, sport center, dan asrama mahasiswa o) Meningkatnya pemanfaatan language center p) Terbinanya karir lulusan dan hubungan dengan alumni

    2) Sasaran yang ingin dicapai pada pilar 2 (Peningkatan mutu penelitian dan inovasi IPTEKS), yaitu: a) Terbinanya penelitian unggulan dan prioritas nasional b) Terbinanya cutting edge dan frontier research c) Tersedianya hibah penelitian unggulan dan penelitian berbasis mandat

    keilmuan d) Berkembangnya pusat unggulan kompetensi nasional / internasional e) Meningkatnya layanan laboratorium dan advanced research f) Meningkatnya diseminasi hasil penelitian nasional dan internasional g) Terkelolanya hasil penelitian, paten, dan HKI, serta pembinaan duta

    khusus h) Terlaksananya bantuan untuk implementasi komersialisasi inovasi i) Berkembangnya galeri inovasi sebagai etalase dan wahana interaksi para

    pihak 3) Sasaran yang ingin dicapai pada pilar 3 (Pembinaan mutu pengabdian kepada

    masyarakat), yaitu: a) Berkembangnya kegiatan pemberdayaan masyarakat (KKP, goes to

    field,pendampingan UMKM dll) b) Terlaksananya pemanfaatan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi

    inovatif bagi masyarakat c) Meningkatnya peran IPB dalam merespon isu dan permasalahan pertanian d) Meningkatnya advokasi konservasi biodiversitas nusantara e) Meningkatnya akses petani terhadap pasar dan fasilitasi pelaku usaha

    bidang pengolahan dan perdagangan f) Menguatnya kerjasama dengan instansi terkait dalam pengembangan

    pertanian 4) Sasaran yang ingin dicapai pada pilar 4 (Peningkatan kapasitas dan jejaring

    kerjasama), yaitu: a) Meningkatnya aktifitas dosen dalam rangka peningkatan kualitas dosen b) Terpenuhinya standar dosen yang bermutu c) Terlaksananya pembinaan dan pengembangan jenjang karir tenaga

    kependidikan d) Meningkatnya sarana prasarana yang dapat meningkatkan mutu

    pelaksanaan akademik dan manajemen e) Meningkatnya Jejaring Kerjasama kepakaran f) Terbinanya entrepreuneurial leadership untuk perwujudan learning

    organization g) Meningkatnya kepakaran melalui program pendidikan purna (posdoctoral

    fellow, sabbatical leave, guest scientist)

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    30

    h) Menguatnya satuan usaha komersial berbasis inovasi dan keilmuan bidang pertanian

    i) Menguatnya satuan usaha akademik dan penunjang berbasis pemanfaatan kepakaran dan aset

    5) Sasaran yang ingin dicapai pada pilar 5 (Peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa), yaitu: a) Meningkatnya perolehan dana untuk kesejahteraan b) Peningkatan pemberian beasiswa dan bantuan biaya pendidikan c) Meningkatnya sistem jaminan kesehatan d) Meningkatnya layanan sosial dan aksesibiltas kenyamanan kerja

    6) Sasaran yang ingin dicapai pada pilar 6 (Penguatan keterandalan sistem manajemen IPB), yaitu: a) Meningkatnya efektivitas organisasi dan sinergitas tatakelola b) Berkembangnya sistem penjaminan mutu dan kebijakan terstruktur c) Menguatnya peran dan fungsi perencanaan dan pengembangan d) Menguatnya sistem dan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran dana e) Menguatnya sistem dan pengelolaan SDM f) Menguatnya sistem dan layanan fasilitas dan properti g) Menguatnya sistem dan layanan kehumasan h) Meningkatnya kapasitas dan infrastruktur jaringan i) Meningkatnya layanan teknologi informasi dan komunikasi j) Menguatnya sistem informasi manajemen terintegrasi

    2.1.3. Program IPB 2014-2018

    Program dan sub program IPB tahun 2014-2018 merupakan serangkaian aktivitas yang penyelenggaraannya dilakukan pada tiap tingkat dan unit kerja IPB. Masing-masing program dan sub program saling terkait satu sama lainnya untuk mendukung tercapainya visi IPB 2014-2018. Program IPB tahun 2014-2018 dirumuskan berdasarkan 6 (enam) pilar strategi pengembangan IPB, meliputi:

    1) Perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan dan pembinaan kemahasiswaan, meliputi tiga program: a) Peningkatan program dan mutu layanan pendidikan, b) Peningkatan sumber dan media pendidikan, dan c) Peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan dan alumni;

    2) Peningkatan Mutu Penelitian, meliputi tiga program: a) Peningkatan mutu penelitian unggulan nasional, b) Peningkatan fasilitas sumberdaya dan kelembagaan penelitian, dan c) Peningkatan publikasi, perlindungan, dan dayaguna hasil penelitian;

    3) Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat, meliputi dua program: a) Peningkatan layanan pembinaan masyarakat produktif, dan b) Peningkatan advokasi pengembangan pertanian;

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    31

    4) Peningkatan Kapasitas dan Jejaring Kerjasama, meliputi dua program: a) Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan sarana fisik, dan b) Peningkatan jejaring kerjasama dan produktivitas kepakaran;

    5) Peningkatan Kesejahteraan Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa, meliputi dua program: a) Peningkatan pendanaan dan layanan remunerasi, dan b) Peningkatan sistem jaminan dan layanan sosial;

    6) Penguatan Keterandalan Sistem Manajemen, meliputi tiga program: a) Dinamisasi organisasi dan tatakelola, b) Penguatan dan dinamisasi pengelolaan sumberdaya, dan c) Dinamisasi sistem dan teknologi komunikasi dan infomasi.

    Masing-masing program tersebut dalam rentang waktu implementasi tahun 2014-2018 diharapkan akan mewujudkan visi Renstra IPB 2014-2018. Struktur dari program di atas dalam mencapai visi IPB 2014-2018 disajikan pada Gambar 2.2. Keterkaitan kontribusi program untuk masing-masing pilar strategis pengembangan IPB tahun 2014-2018 terhadap renstra pembangunan pendidikan tinggi secara nasional disajikan pada Gambar 2.3.

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    32

    Program Tujuan Visi Renstra 2014-2018

    Gambar 2.2. Struktur Program untuk Mencapai Visi IPB 2014-2018

    Menjadi Perguruan Tinggi Berbasis Riset, Bertaraf

    Internasional, dan Penggerak Prima Pengarusutamaan

    Pertanian

    Menghasilkan lulusan pendidikan tinggi yang unggul dan mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS, berdayasaing tinggi, dan berkarakter Indonesia.

    Menjadikan sistem manajemen IPB yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan siap berkompetisi secara nasional d l b l

    Menghasilkan inovasi IPTEKS yang ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional melalui perwujudan negara agraris dan bahari dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.

    Menjadikan IPB siap memberikan layanan kepada masyarakat yang mengedepankan inovasi IPTEKS dan berkarakter kewirausahaan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai dinamis bangsa dan kelestarian sumberdaya alam.

    Peningkatan program dan mutu layanan pendidikan

    Peningkatan sumber dan media pendidikan

    Peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan dan alumni

    Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan sarana fisik

    Peningkatan jejaring kerjasama dan produktivitas k k

    Peningkatan layanan pembinaan masyarakat produktif

    Peningkatan advokasi dan fasilitasi untuk pengarusutamaan pertanian

    Dinamisasi organisasi dan tatakelola

    Penguatan dan dinamisasi pengelolaan sumberdaya

    Dinamisasi sistem dan teknologi informasi dan komunikasi

    Peningkatan mutu penelitian unggulan nasional Peningkatan fasilitas sumberdaya dan kelembagaan Peningkatan publikasi, perlindungan, dan dayaguna hasil penelitian

    Peningkatan pendanaan dan remunerasi

    Peningkatan sistem jaminan dan layanan sosial

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    33

    Gambar 2.3. Kontribusi Program IPB Tahun 2014-2018 terhadap Pilar Program Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    D1. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan sarana fisik

    D2. Peningkatan jejaring kerjasama dan produktivitas kepakaran

    E1. Peningkatan pendanaan dan layanan remunerasi

    E2. Peningkatan sistem jaminan dan layanan sosial

    C1. Peningkatan layanan pembinaan masyarakat produktif

    C2. Peningkatan advokasi pengembangan pertanian

    B1. Peningkatan mutu penelitian unggulan nasional

    B2. Peningkatan fasilitas sumber-daya dan kelem-bagaan penelitian

    B3. Peningkatan publikasi, perlindungan, dan dayaguna hasil penelitian

    Perluasan dan Pemerataan Akses PT Bermutu dan Berdayasaing

    Internasional

    Peningkatan Kuallitas Pengelolaan Perguruan

    Tinggi

    Penyediaan Dosen Kompeten, Sarana dan Prasarana, Subsidi,

    Data dan Informasi

    A1. Peningkatan program dan mutu layanan pendidikan

    A2. Peningkatan sumber dan media pendidikan

    A3. Peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan dan alumni

    Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu

    Pendidikan dan Pembinaan

    Kemahasiswaan

    Peningkatan Kapasitas dan

    Jerjaing Kerjasama

    Peningkatan Kesejahteraan Dosen, Tenaga Kependidikan

    dan Mahasiswa

    Peningkatan Mutu Penelitian dan Inovasi

    IPTEKS

    Pembinaan Mutu Pengabdian Kepada

    Masyarakat

    F1. Dinamisasi organisasi dan tatakelola

    F2. Penguatan dan dinamisasi pengelolaan sumberdaya

    F3. Dinamisasi sistem dan teknologi komunikasi dan infomasi

    Penguatan Keterandalan

    Sistem Manajemen IPB

  • LAPORAN KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016

    34

    2.1.4. Roadmap Program IPB 2014-2018

    Roadmap program IPB menunjukkan peta fokus sasaran “tahunan” program dan sub program yang bersifat berkesinambungan atau diskret pada tiap tahun selama tahun 2014-2018. Urutan pelaksanaan dari program dan sub program IPB tahun 2014-2018 juga sebagai penentuan prioritas tiap tahunnya dihubungkan dengan tingkat kepentingan stakeholders dan kemampuan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki IPB atau sumberdaya eksternal. Roadmap program IPB tahun 2014-2018 disajikan pada Gambar 2.4.

    Roadmap program IPB 2014-2018 dipilah menurut prioritas tahunannya, dikategorikan pada: 1. Sistem dan Kompatibilitas. Terselenggaranya Tridharma Perguruan Tinggi

    yang didukung oleh sistem manajemen yang kuat dan solid namun luwes terhadap dinamika perubahan. Diharapkan pada tahun 2014, kompatibilitas dan keluwesan sistem manajemen akan antisipatif terhadap berbagai regulasi dan dinamika sistem pendidikan tinggi menjamin sustainabilitas pencapaian visi, misi, dan tujuan IPB. Di samping itu, penguatan kapasitas jejaring kerjasama, peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia penyelenggara Tridharma Perguruan Tinggi dan tata pamong di IPB termasuk didalamnya peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tetap menjadi perhatian utama sebagai landasan penguatan sistem manajemen.

    2. Relevansi dan Substansi. Pada tahun 2015, penyelenggaran Tridharma Perguruan Tinggi di IPB dituntut bergerak lebih maju dan relevan dengan perubahan dan tuntutan jaman yang sangat dinamis. Penekanan penyelenggaraan pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang bersifat tidak instan (memiliki ti